Download - Tm4 pokok bahasan ulumul qur'an
Pokok-pokok Bahasan
ULUMUL QUR’AN
Tatap Muka 4
A. ASBABUN NUZUL
Perlu kita ketahui bahwa
Ayat-ayat Al-Qur’an yang diturunkan Allah
SWT sebagian karena didahului suatu
sebab atau karena suatu pertanyaan dari
para sahabat Nabi
Kemudian jawaban dari Nabi SAW perlu
petunjuk langsung dari Allah SWT.
Sebagai contoh:
Para shahabat bertanya tentang Ruh secaradetail, kemudian sebagai jawaban turunlah ayatAl-Qur’an Surat Al-Isra’:85
dan mereka bertanya kepadamu tentang roh. Katakanlah: "Roh itu Termasuk urusan Tuhan-
ku,
dan tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkansedikit".
Para shahabat bertanya tentang Dzat Allah, Diadekat atau jauh, yang ditanyakan kepada NabiSAW. Sebagai jawaban turun lah ayat Al-Qur’an
Surat Al-Baqarah: 186
dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamutentang Aku, Maka (jawablah), bahwasanya aku
adalah dekat. aku mengabulkan permohonan orangyang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, Makahendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-
Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.
B. Ayat-ayat MAKIYAH dan MADANIYAH
e. Surat atau ayat Makiyah dan Madaniyah
Makiyah
Turunnya sebelum hijrah sebanyak 19/30 dari
Al-Quran
Surat dan ayatnya pendek
Gaya bahasanya singkat dan padat, karena
sasarannya orang Arab asli (Quraisy dln)
faham benar akan bahasa Arab
Isi surat tauhid murni (monotheisme) dan
pembinaan mental atau akhlak
Madaniyah
Yang turun sesudah hijrah sebanyak 11/30 dari Al-
Quran
Surat dan ayatnya panjang, gaya bahasanya luas
dan lebih jelas, karena sasarannya bukan hanya
orang Arab tetapi dari berbagai bangsa yang telah
mulai masuk Islam, mereka belum menguasai
bahasa Arab
Isi surat berupa norma-norma hukum untuk
membina masyarakat atau negara yang adil
makmur dan diridhoi Allah
f. Ayat yang Turun Pertama dan
terakhir
1. Ayat yang pertama
QS. Al-Alaq : 1 – 5, di gua Hira’ pada
malam qadar 17 Ramadhan 6 Agustus 610
M, Nabi berusia 41 tahun.
Perhatikan QS. Qadar : 1, Ad-Dhuha : 3,
Al-Anfal : 41, Al-Baqoraoh : 185
2. Ayat yang Terakhir
QS. Al-Maidah : 3, Nabi sedang wuquf di
Arafah haji wadak 9 Dzulhijjah tahun ke
10H, 7 maret 632M.
g. Hikmah Al-Quran diturunkan berangsur-
angsur
Untuk meneguhkan hati Nabi dalam melakukan
tugas suci
Untuk memudahkan bagi Nabi menghafal Al-
Quran, sebab Beliau ummy
Untuk meneguhkan & menghibur hati umat islam
yang hidup pada masa Nabi (QS. An-Nur : 55)
Memberi kesempatan pada umat Islam untuk
meninggalkan tradisi jahiliyah yang negative,
karena mereka telah menghayati ajaran Al-
Quran secara berangsur-angsur.
h. Sejarah Penulisan Al-Quran
Ada 3 periode :
1. Periode Nabi SAW
Nabi membentuk dewan redaksi
4 sahabat Nabi yang menjadi Khalifah
Zaid bin Tsabit
Ubay bin Ka’ab dan Khalid bin Walid
Mu’awiyah
Ditulis dengan susunan ayat dan surat dari Nabi
dari Jibril dari Allah kemudian disimpan di rumah
Nabi, penulisan pada benda-benda yang ada
(pelepah kurma, batu yang pipih dan tulang
unta)
Catatan : yang menjamin keasliannya :
Ditulis dihadapan Nabi
Semua penulis hafal Al-Quran
Semua penulis mempunyai catatan sendiri
sebagai catatan pribadi
2. Periode Khalifah Abu Bakar
Di awal pemerintahannya menghadapi
pembangkang murtad, enggan bayar
zakat. Terjadi peperangan dengan
pembangkang yang dipimpin Nabi palsu
Musailamah al Kahzab. Peperangan di
Yamamah tahun 12 H. menggugurkan 70
penghafal Al-Quran.
Karena gugurnya penghafal Al-Quran ini,
Umar bin Khattab menyarankan supaya
khalifah menulis kembali wahyu Al-Quran
dalam bentuk mushaf/suhuf = lembar yang
dibendel menjadi satu bendel.
Khalifah menunjuk Zaid bin Tsabit untuk
melaksanakan. Zaid melaksanakan tugasnya
dari dasar :
Al-Quran yang ditulis dihadapan Nabi dan
disimpan di rumah Nabi
Dari penghafal Al-Quran dan dirinya juga hafal
Al-Quran dan pandai baca tulis, dia dipercaya
oleh Nabi.
Ditulis selama ± 1 tahun, yaitu antara
perang Yamamah sampai sebelum Abu
Bakar wafat.
Catatan dalam sejarah :
o Abu Bakar penghimpun Al-Quran
o Umar bin Khattab ide dalam lembaran
o Zaid bin Tsabit pelaksana
3. Periode Khalifah Utsman bin Affan
Telah terjadi perbedaan bacaan Al-Quran
bisa mengganggu persatuan umat Islam
Dengan memperhatikan problema ini, sahabat
Hudzaifah menyarankan kepada Khalifah agar
bacaan Al-Quran diseragamkan dengan
menyeragamkan tulisan atas dasar tulisan
yang mastur (yang diajarkan Nabi). Perlu kita
ketahui bahwa Al-Quran diturunkan dengan
memakai 7 dialek bahasa arab yang hidup
pada waktu itu.
Khalifah Utsman membentuk dewan
penulis :
o Zaid bin Tsabit
o Said bin Ash
o Abdullah bin Zubair
o Abdurrahman bin Haris bin Hisyam
o Peristiwa ini terjadi tahun 25H
Tugasnya menyalin dengan huruf yang
disempurnakan (untuk keseragaman bacaan)
yang diambil dari mushaf hafshah
Disalin menjadi beberapa exemplar untuk
dikirim ke daerah-daerah yang telah dikuasai
Islam, Mekah, Madinah, Basrah, dll. Pengiriman
ini disertai surat instruksi dari Khalifah Utsman.
Catatan : mushaf Hafshah pernah diminta
oleh Khalifah Marwan (Khalif Bani Umayah)
untuk dibakar, tetapi ditolak oleh Hafshah
istri Nabi, kemudian setelah Hafshah wafat
mushaf tersebut dibakar oleh Khalifah
dengan pertimbangan supaya tidak terjadi
dualism bacaan Al-Quran karena
sumbernya hanya satu.
Pada masa modern, percetakan Al-Quran di
Madinah merupakan percetakan terbesar
dengan alat modern sehingga jamaah Haji
dari Al-Kath senantiasa menyempatkan
untuk melihat percetakan tersebut.
C. Ayat-ayat MUHKAMAT dan MUTASYABIHAT
Ayat Muhkamat
Yaitu ayat Al-Qur’an yang mudah dapat dipahami
karena jelas tidak perlu ditafsirkan.
Ayat Mutasyabihat
Ayat-ayat Al-Qur’an terdapat kata-kata yang kurang
jelas maksudnya sehingga menimbulkan penafsiran
yang berbeda-beda.
Untuk mengatasinya supaya tidak terjadi kekeliruan,
mufasir mencari penjelasan dalam hadits Nabi
SAW.
Bila tidak ada di dalam hadits maka boleh berijtihad.
Contohnya..
dalam Al-Qur’an Surat Al-Baqarah: 238
peliharalah segala shalat(mu), terutama shalatwustho. Dan berdirilah (dalam shalatmu) untuk
Allah dengan khusyu'.
Kata “wustho” berarti pertengahan, makapertengahan itu dengan ijtihadnya mufasirin ada yang mengartikan Sholat Ashar
ada yang mengartikan Sholat Subuh,
ada pula yang mengartikan Sholat Ashar dan Subuh.