Download - Teori Ekonomi Makro
TEORI EKONOMI MAKRO
A. Definisi Makro Ekonomi
• Makro Ekonomi adalah studi tentang perekonomian secara menyeluruh termasuk pertumbuhan
pendapatan, perubahan harga, dan tingkat pengangguran (N. Gregory Mankiw. 2003)
• Makro berarti besar. Dengan demikian, teori ekonomi makro menganalisis keseluruhan kegitan
perekonomian, bersifat global dan tidak memperhatikan kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh unit-
unit kecil dalam peerekonomian (Prathama Rahardja dan Mandala Manurung : 2008)
• Makro ekonomi adalah kajian tentang aktivitas ekonomi makro suatu negara (Andiwarman A. Karim:
2007)
B. Masalah Ekonomi Makro dan Alat Pengamat Prestasi Ekonomi
• Masalah pokok ekonomi makro :
1. Pertumbuhan Ekonomi
2. Pengangguran
3. Inflasi
4. Masalah Neraca Pembayaran
• Alat Pengamat Prestasi Kegiatan Ekonomi
1. Pendapatan Nasional
2. Tenaga kerja dan Pengangguran
3. Tingkat Inflasi
4. Neraca Pembayaran dan Kurs Valuta Asing
C. Tujuan dan Kebijakan Makro Ekonomi
• Tujuan Makro Ekonomi, adalah mengatasi masalah-masalah ekonomi yang dihadapi melaui:
a) Menstabilkan kegiatan ekonomi
b) Mencapai tingkat penggunaan tenaga kerja (kesempatan kerja) penuh tanpa inflasi
c) Menciptakan pertumbuhan ekonomi yang teguh
d) Menghindari masalah inflasi
• Kebijakan Makro Ekonomi
a) Kebijakan fiskal
b) Kebijakan moneter
c) Kebijakan segi penawaran
D. Data-data Penting dalam Ekonomi Makro
Data ekonomi merupakan sumber informasi yang sistematik dan objektif dari hasil survai
yang disajikan secara reguler oleh lembaga atau pemerintah. Data makro ekonomi yang lajim
digunakan dalam analisis perekonomian meliputi :
a) GDP (Gross Domestic Product)/PDB (Produk Domestik Brutto), menyatakan pendapatan total dan
pengeluaran total nasional atas out put
b) Indek Harga Konsumen-IHK / Consumer Price Index-CPI, mengukur tingkat harga
c) Tingkat Pengangguran (unemployment rate), menyatakan jumlah pekerja yang tidak memiliki
pekerjaan.
PEREKONOMIAN NASIONAL DALAM JANGKA PANJANG
I. PENDAPATAN NASIONAL
GDP: nilai barang dan jasa yang dihasilkan dalam suatu negara
GNP : jumlah dari pendapatan faktor-faktor produksi yang digunkan untuk memproduksikan barang
dan jasa dalam satu tahun tertentu
Pendapatan Nasional secara matematis
Y=C+S (1) Pendapatan Individu
Y= C+S (2) Pendapatan Agregat
S=I Pendapat Keynesian
Y= C+I (3)
Y= C+I+G (3) Adanya Pemerintah
Y= C+I+G + (X-M) (4) Adanya Perdagangan luar negeri
Yang Menentukan Produksi Barang dan Jasa:
a. Faktor produksi, adalah input yang digunakan untuk menghasilkan barang dan jasa. Dua
faktor produksi yang paling penting adalah Modal (K) dan Tenaga kerja (L)
b. Fungsi Produksi Y=F(K,L)
Fungsi produksi mencerminkan teknologi yang digunakan untuk mengubah modal dan
tenaga kerja menjadi output. Jadi perubahan teknologi akan menmpengaruhi fungsi produksi.
c. Penawaran Barang dan Jasa, faktor produksi dan fungsi produksi bersama-
sama menentukan jumlah barang dan jasa yang ditawarkan, yang sama dengan output
Perekonomian, secara matematis dapat ditulis sebagai berikut:
Distribusi Pendapatan Nasional Ke Faktor-faktor Produksi :
Distribusi pendapatan nasional ditentukan oleh :
A. Harga Faktor Produksi, jumlah yang dibayar ke faktor-faktor produksi (Upah dan sewa)
B. Laba Perusahaan Kompetitif, tujuan perusahaan adalah memaksimalkan laba. Laba adalah
penerimaan dikurangi biaya-biaya dari faktor produksi modal dan tenaga kerja
Laba = Penerimaan (P.Y)- Biaya Tenaga kerja (WL) – Biaya Modal (RK).
C. Permintaan Perusahaan Terhadap Faktor-faktor Produksi
1. MPL (marginal product of labor)
perusahaan menggunakan tenaga kerja dan modal dalam jumlah yang akan
memaksimalkan laba, untuk mengukurnya menggunakan produk marjinal tenaga kerja (marginal
product of labor/MPL). MPL adalah jumlah output tambahan yang diperoleh perusahaan dari satu unit
tenaga kerja tambahan dengan mempertahankan jumlah modal tetap. MPL = F(K,L+1) – F(K,L).
Persamaan ini menyatakan bahwa produk marjinal tenaga kerja adalah perbedaan antara jumlah
output yang diproduksi dengan L + 1 unit kerja dengan jumlah yang diproduksi hanya dengan L unit
kerja.
Kebanyakan fungsi produksi memiliki sifat produk marginal yang semakin menurun
(diminishing marginal product) dengan mempertahankan modal, produk marginal tenaga kerja
menurun ketika jumlah tenaga kerja meningkat, hal ini juga membentuk slope atau kemiringan dari
fungsi produksi
2. Dari MPL (marginal product of labor) ke permintaan tenaga kerja
Perusahaan akan membandingkan penerimaan tambahan dari kenaikan produksi yang
dihasilkan oleh tenaga kerja tambahan terhadap biaya tambahan dalam bentuk upah yang lebih
banyak. Peningkatan penerimaan dari suatu unit tenaga kerja tambahan tergantung pada dua
variabel, yaitu: produk marjinal tenaga kerja MPL dan harga output.
Penerimaan tambahan adalah P x MPL
Biaya ekstra karena menggunakan lebih banyak tenaga kerja
Jika P x MPL > Upah (W) akan meningkatkan laba
Perusahaan akan menambah tenaga kerja sampai MPL = W atau MPL = W/P (reaal Wage)
Laba = Penerimaan - Biaya atau Laba = (P x MPL) – W
3. Produk Marginal Modal (Marginal Product of Capital/MPK) dan Permintaan modal
MPK adalah jumlah output tambahan yang diperoleh perusahaan dari unit modal
tambahan, dengan mempertahankan jumlah tenaga kerja kostan.
MPK = F (K+1, L) – F(K,L).
jadi produk marginal modal adalah perbedaan antara jumlah output yang diproduksi dengan
K + 1 unit modal dan yang diproduksi hanya dengan K unit modal.
Laba = Penerimaan - Biaya atau Laba = (P x MPK) – R (sewa mesin).
untuk memaksimalkan laba, perusahaan akan terus menggunakan lebih banyak modal
hingga MPK turun sama dengan harga sewa riil (MPK = R/P)
Harga sewa modal riil (real rental price of capital) adalah harga sewa yang diukur dalam
unit barnag, bukan dalam mata uang
D. Pembagian Pendapatan Nasional
Jika seluruh perusahaan dalam keadaan perekonomian adalah kompetitif dan
memaksimalkan laba, maka setiap faktor produksi dibayar berdasarkan konstribusi manajerial pada
proses produksi. Upah riil yang dibayar kepada setiap pekerja sama dengan MPL dan harga sewa riil
yang dibayar kepada setiap pemilik modal sama dengan MPK. Maka upah riil total yang dibayarkan
kepada tenaga kerja adalah MPL x L, dan pengembalian riil total yang dibayar ke pemilik modal
adalah MPK x K.
Pendapatan yang tersisa setelah perusahaan membayar faktor-faktor produksi adalah laba
ekonomis (economic profit) dari pada pemilik perusahaan, laba ekonomis riil adalah
Laba Ekonomis = Y – (MPL x L) – (MPK x K).
karena kita ingin menghitung distribusi pendapatan nasional, kita ubah persamaan di atas
menjadi
Y = (MPL x L) + (MPK x K) + Laba Ekonomis
Artinya pendapatan total dibagi diantara pengembalian kepada tenaga kerja, pengembalian
kepada modal dan laba ekonomis.
Jika setiap faktor produksi dibayar pada produk marginalnya, maka jumlah pembayaran
faktor ini sama dengan output total.
Jika fungsi produksi memiliki sifat skala hasil konstan, maka laba ekonomis harus sama
dengan nol, yaitu tidak ada yang tersisa setelah faktor-faktor produksi dibayarkan. Kesimpulan ini
mengikuti hasil matematis yang disebut Teorema Euler zY = F(zK,zL). Z = 1sehingga dapat
dirumuskan dengan F(K,L) = (MPK x K) + (MPL x L).
Kita asumsikan bahwa ada tiga jenis pelaku ekonomi: pekerja, pemilik modal dan pemilik
perusahaan. Pendapatan total dibagi diantara upah, pengembalian modal dan laba ekonomis. Namun
dalam dunia nyata perushaan memiliki modal sendiri, Karena pemilik modal dan pemilik perusahaan
adalah orang yang sama, laba ekonomis dan pengembalian modal (return to capital) seringkali
disatukan sebagai laba akuntansi.
Laba Akuntansi = Laba ekonomis + (MPK x K)
OUTPUT total dibagi diantara pembayaran untuk modal dan tenaga kerja, bergantung pada
produktivitas marginalnya.
Yang Menentukan Permintaan Barang dan Jasa
Dalam perekonomian tiga sektor atau perekonomian tertutup adalah :
1. Konsumsi / C = C (Y-T) disebut dengan disposabel income atau pendapatan yang bisa
dibelanjakan. Jika pendapatan yang bisa dibelanjakan naik maka masyarakat akan memiliki
kecendrungan untuk menambah jumlah konsumsi atau tabungannya.
Kecendrungan mengkonsumsi marginal (marginal propensity to consume, MPC) adalah
jumlah perubahan konsumsi ketika pendapatan disposable meningkat, tetapi peningkatannya akan
kurang dari 1 (satu) karena sebagiannya digunakan untuk menabung. Misal MPC sebesar 0,70 maka
peningkatan disposable income akan meningkatkan 0,70 konsumsi dan 0,30 tabungan atau MPS
(marginal propensity to save)
2. Investasi (I). Investasi bergantung pada tingkat suku bunga riil (r), tingkat bunga adalah biaya
pinjaman. Fungsi investasi miring kebawah ketika tingkat bunga naik, semakin sedikit proyek
investasi yang menguntungkan.
Rumus I = I (r).
Tingkat suku bunga dalam perekonomian , dibedakan dalam dua yaitu tingkat suku bunga
nominal dan tingkat suku bunga riil. Tingkat suku bunga nominal yang baisa dilaporkan: itulah tingkat
suku bunga yang dibayar investor untuk meminjam uang. Tingkat bunga riil adalah tingkat bunga
nominal yang dikoreksi untuk menghilangkan pengaruh inflasi. Exs. Jika tingkat suku bunga nominal
nominal adalah 8 presen dan tingkat inflasi adalah 3 persen, maka tingkat bunga riil adalah 5 persen
3. Pembelian Pemerintah
Yang termasuk kedalam konsumsi pemerintah adalah belanja barang dan jasa oleh
pemerintah di pasar barang atau jasa yang berdampak terhadap perekonomian. Jika pemerintah
menarik pajak dikurangi transfer maka G = T, dan pemerintah memiliki anggaran yang berimbang.
Jika G melebihi T pemerintah mengalami defisit anggaran, yang didanai dari menerbitkan surat utang
pemerintah, yaitu dengan dengan meminjam pasar keuangan. Jika G kurang dari T, pemerintah
mengalami surplus anggaran, yang bisa digunakan untuk melunasi utang-utangnya.
Yang Menyeimbangkan Permintaan dan Penawaran Terhadap Barang dan Jasa
Yang menjamin jumlah konsumsi, investasi dan pembelian pemerintah sama denga jumlah
output yang diproduksi adalah tingkat bunga. Ada dua cara untuk mengetahui perean tingkat bunga
dalam perekonomian yaitu kita dapat mengetahui peran tingkat bunga mempengaruhi penawaran dan
permintaan barang dan jasa, atau kita bisa melihat tingkat bunga mempengaruhi penawaran dan
permintaan terhadap dana pinjaman.
A. Ekuilibirium di Pasar Barang dan Jasa : Penawaran dan Permintaan terhadap output
perekonomian
Y = C + I + G
C = C (Y-T)
I = I (r)
G =
T =
permintaan terhadap output perekonomian berasal dari konsumsi, investasi dan pembelian
pemerintah. Konsumsi bergantung pada disposable income, investasi bergantung kepada tingkat
bunga riil serta pembelian pemerintah dan pajak bergantung kebijakan sebagai pariabel eksogen.
faktor-faktor produksi dan fungsi produksi menentukan tingkat output yang ditawarkan
kedalam perekonomian
Jika kita ganti fungsi konsumsi dan investasi menjadi pos pendapatan nasional kita
dapatkan,
Y = C(Y-T) + I(r) + G
karena variabel G dan T ditetapkan oleh kebijakan, dan tingkat output Y ditetapkan oleh
faktor produksi dan fungsi produksi, maka rumus kita tulis
Persamaan ini menyatakan bahwa penawaran output sama dengan permintaannya, yang
merupakan jumlah konsumsi, investasi, dan pembelian pemerintah.
perhatikan tingkat bunga (r) satu-satunya yang tidak ditentukan dalam persamaan, karena
tingkat bunga harus disesuaikan untuk menjamin bahwa permintaan atas barang dan jasa sama
dengan penawarannya. Semakin tinggi tinkat bunga semakin rendah tingkat investasinya, oleh sebab
itu semakin rendah permintaan terhadap barang dan jasa, C+I+G. Pada tingkat bunga ekuilibirium,
permintaan untuk barang dan jasa sama dengan penawarannya
B. Ekuilibirium di Pasar Uang: Penawaran dan Permintaan terhadap Dana Pinjaman
Karena tingkat bunga merupakan biaya pinjaman dan pengembalian akan diperoleh karena
meminjamkan dana ke pasar keuangan, maka kita bisa lebih baik memahami peran tingkat bunga
dalam perekonomian dengan mengkaji pasar uang. Untuk iu kita tulis identitas pos pendapatan
nasional menjadi
Y – C – G = I
Y – C – G adalah output yang tersisa setelah permintaan konsumen dan pemerintah
dipenuhi: ini yang disebut dengan tabungan nasional (national saving). Dalam bentuk ini bahwa pos
pendapatan nasional menunjukan bahwa tabungan sama dengan investasi.
Untuk memahami identitas ini lebih lengkap, kita bisa memecah tabungan menjadi dua
yaitu tabungan disektor suasta dan tabungan pemerintah: (Y-T-C) + (T-G) =I
(Y-T-C) adalah disposable income dikurangi konsumsi, yang merupakan tabungan swasta
(Private saving) dan (T-G) adalah penerimaan pemerintah dikurangi pengeluaran pemerintah yaitu
tabungan publik (public saving)
Untuk melihat bagaimana tingkat bunga menyeimbangkan pasar keuangan, subtitusikan
fungsi konsumsi dan fungsi investasi ke dalam identitas pos pendapatan nasional
Y-C(Y-T)-G=I(r)
selanjutnya, nyatakan bahwa G dan T diterapkan oleh kebijakan serta Y ditetapkan oleh
faktor-faktor produksi dan fungsi produksi
Sisi kiri dari persamaan ini menunjukan bahwa tabungan nasional bergantung pada
pendapatan Y dan variabel kebijakan fiskal G dan T. Sisi kanan dari persamaan menunjukan bahwa
investasi bergantung tingkat bunga.
Sisi kiri sama dengan sisi kanan menunjukan ekuilibirium tingkat bungan dari masyarakt
sebagai penabung dengan masyarakt investor sehingga jumlah dana yang menanam modal sama
jumlahnya dengan dana yang meminjam.
C. Perubahan dalam Tabungan : Dampak Kebijakan Fiskal
Ketika pemerintah merubah pengeluaran atau tingkat pajaknya, perubahan ini
mempengaruhi permintaan terhadap output barang dan jasa perekonomian serta mengubah
tabungan nasional, investasi dan tingkat bunga ekulibirium.
Peningkatan Pembelian Pemerintah berdampak langsung meningkatkan permintaan terhadap barang
dan jasa sebesar G, tetapi karena output total tetap, maka kenaikan tersebut harus dipenuhi melaui
penurunan beberapa kategori permintaan lain. Karenadisposable income Y-T tidak berubah,
konsumsi C tidak berubah, kenaikan pembelian pemerintah harus dipenuhi melaui penurunan
investasi dalam jumlah yang sama. Dan pembelian pemerintah tidak dikaitkan dengan peningkatan
pajak, maka pemerintah mendanai pengeluarnya dengan meminjam yaitu dengan mengurangi
tabungan publik. Karena tabungan publik ini tidak berubah maka akan mengurangi tabungan nasional
Agar investasi turun, tingkat bunga harus naik. Jadi, kenaikan pembelian pemerintah
menyebabkan tingkat bunga meningkat dan investasi turun. Pembelian pemerintah dikatakancrowd
out (membatasi) investasi
Penurunan Pajak
Dampak langsung dari pemotongan atau penurunan pajak itu adalah
peningkatandisposable income dan dengan demikian peningkatan konsumsi. Disposable
income naik sebesarT dan konsumsi meningkat sebesar jumlah yang sama dengan T dikali dengan
kecendrungan mengkonsumsi (MPC). Semakin tinggi MPC semakin besar dampak pemotongan
pajak terhadap konsumsi
Penurunan Pajak
Dampak langsung dari pemotongan atau penurunan pajak itu adalah
peningkatandisposable income dan dengan demikian peningkatan konsumsi. Disposable
income naik sebesarT dan konsumsi meningkat sebesar jumlah yang sama dengan T dikali dengan
kecendrungan mengkonsumsi (MPC). Semakin tinggi MPC semakin besar dampak pemotongan
pajak terhadap konsumsi
Karena output perekonomian ditetapkan oleh faktor-faktor produksi dan tingkat pembelian
pemerintah ditetapkan oleh pembelian pemerintah, kenaikan konsumsi harus diimbangi dengan pen
urunan investasi. Karena investasi turun, tingkat bunga akan naik. Jadi, penurunan pajak, seperti
kenaikan pemerintah, meng-crowd out investasi dan meningkatkan tingkat bunga.
Kita juga bisa menganalisis dampak dari pemotongan pajak dengan menelaah tabungan
dan investasi. Karena pemotongan pajak meningkatkan disposibel income sebesar T, konsumsi
meningkat sampai MPC x T. Tabungan nasional S, yang sama dengan Y – C – G, turun sejumlah
kenaikan konsumsi. Penurunan tabungan menggeser penawaran dan pinjaman ke kiri, yang
meningkatkan tingkat bunga ekuilibirium dan meng-crow out investasi.
D. Perubahan Permintaan Investasi
Inovasi teknologi dapat meningkatkan permintaan investasi, selain itu karena adanya
dorongan dari pemerintah seperti pengurangan pajak penghasilan bagi orang-orang yang mau
berinvestasi. Peningkatan investasi akan meningkatkan ekuilibirium tingkat bunga. Karena tingkat
bunga merupakan hasil dari tabungan (seperti halnya biaya pinjaman), maka tingkat bunga yang
semakin tinggi mengurangi konsumsi dan meningkatkan tabungan. Jika demikian tingkat kenaikan
permintaan investasi akan meningkatka tingkat bunga ekulibirium.
BAB 4
Uang dan Inflasi
Uang
Persediaan aset
Digunakan untuk transaksi
Salah satu jenis kekayaan
Inflasi adalah kenaikan tingkat harga rata-rata, dan harga adalah tingkatan di mana uang ditukarkan
untuk barang atau jasa.
Fungsi Uang
Uang berperan sebagai penyimpan nilai, unit hitung, dan media pertukaran. Kemudahan uang
dikonversi menjadi sesuatu yang lain seperti barang dan jasa—kadang disebut likuiditas uang.
Penggunaan uang meningkatkan efisiensi !!!
Uang adalah alat yang dengannya kita mengukur
transaksi ekonomi. Tanpanya, kita terpaksa
melakukan barter. Namun, barter membutuhkan
kebetulan ganda dari keinginan (double
coincidence of wants)—situasi yang jarang terjadi
di antara dua orang, masing-masing memiliki barang
yang lain inginkan pada waktu dan tempat yang
tepat untuk melakukan pertukaran.
Jenis-jenis Uang
Uang atas-unjuk (Fiat money) adalah
uang menurut dekrit pemerintah dan tidak
memiliki nilai intrinsik.
Uang komoditas (Commodity money)
adalah uang yang punya nilai intrinsik.
Jika orang menggunakan emas sebagai uang,
perekonomian dikatakan menggunakan
standar emas (gold standard).
Pemerintah dapat terlibat dalam sistem moneter untuk membantu rakyat mengurangi biaya transaksi.
Menggunakan emas sebagai mata uang adalah mahal karena kemurnian dan beratnya harus
diverifikasi. Juga, koin lebih banyak dikenal daripada batangan emas.
Pemerintah lalu menerima emas dari publik untuk ditukar dengan sertifikat emas— lembaran kertas
yang bisa ditukar dengan emas. Jika orang percaya pemerintah akan memberi mereka emas bila
diminta, maka mata uang tersebut akan sama berharganya dengan emas itu sendiri—plus, lebih
mudah membawa kertas daripada emas. Hasil akhirnya adalah karena tak ada yang meminta emas
lagi dan semua orang menerima kertas, kertas itu memiliki nilai dan berperan sebagai uang.
Jumlah Uang Beredar vs. Kebijakan Moneter
Jumlah uang beredar (money supply) adalah jumlah uang yang tersedia.
Kontrol atas jumlah uang beredar disebut kebijakan moneter (monetary policy). Di Amerika Serikat,
kebijakan moneter dilakukan oleh institusi setengah independen yang disebut bank sentral. Bank
sentral di AS disebut Federal Reserve, atau Fed.
Operasi Pasar-Terbuka Pembelian dan Penjualan Obligasi Pemerintah
Untuk meningkatkan jumlah uang beredar :
Bank sentral membeli obligasi pemerintah dan membayarnya dengan uang baru.
Untuk menurunkan jumlah uang beredar :
Bank sentral menjual obligasi pemerintah dan menerima uang yang ada di masyarakat dan lalu
menghancurkannya.
Bank Sentral mengendalikan jumlah uang beredar dalam 3 cara :
Melakukan Operasi Pasar-Terbuka
(membeli dan menjual obligasi pemerintah)
Mengubah persyaratan cadangan (tidak pernah benar-benar digunakan).
Mengubah tingkat diskonto yang bank-bank anggota (tak memenuhi persyartan cadangan) bayar
untuk meminjam dari bank sentral.
Teori Kuantitas Uang
Persamaan kuantitas adalah suatu identitas : definisi dari empat variabel membuatnya benar. Jika
satu variabel berubah, satu atau lebih yang lain harus juga berubah untuk mempertahankan
identitas. Persamaan kuantitas kita gunakan dari sekarang adalah jumlah uang beredar (M) dikali
perputaran uang transaksi (V) yang sama dengan harga (P) dikali jumlah transaksi (T):
Uang Perputaran = Harga Transaksi
M V = P TV dalam persamaan kuantitas disebut perputaran uang transaksi (transactions velocity of
money). Ini menyatakan berapa kali uang berpindah tangan dalam periode waktu tertentu.
Transaksi dan output sangat berkaitan, karena semakin banyak
perekonomian berproduksi, semakin banyak barang dibeli dan dijual.
Jika Y menyatakan jumlah output dan P menyatakan harga satu unit
output, maka nilai uang dari output adalah PY. Kita telah membahas
ukuran variabel-variabel ini ketika kita membahas pos pendapatan
nasional.
Uang Perputaran = Harga Output
M V = P YVersi persamaan kuantitas ini disebut perputaran uang pendapatan
(income velocity of money), yang menyatakan berapa kali uang
masuk ke dalam pendapatan seseorang dalam periode waktu tertentu.
Fungsi Permintaan Uang dan Persamaan Kuantitas
Mari kita ekspresikan kuantitas uang dalam bentuk jumlah barang dan jasa yang dapat dibelinya.
Jumlah ini, M/P disebut keseimbangan uang riil (real money balances). Keseimbangan uang riil
mengukur daya beli dari persediaan uang.
Fungsi permintaan uang (money demand function) adalah persamaan yang menunjukkan penentu
keseimbangan uang riil yang orang ingin pertahankan. Berikut adalah suatu fungsi permintaan uang
sederhana :
(M/P)d = k Y
di mana k adalah konstanta yang menyatakan berapa banyak uang orang ingin tahan untuk setiap
dolar pendapatan. Persamaan ini menyatakan bahwa kuantitas keseimbangan uang riil yang
diinginkan adalah proporsional terhadap pendapatan riil.
Fungsi Permintaan Uang dan Persamaan Kuantitas
Fungsi permintaan uang mirip dengan fungsi permintaan untuk barang tertentu. Di sini “barang”
adalah kenyamanan menahan keseimbangan uang riil. Pendapatan lebih tinggi mendorong
permintaan lebih besar akan keseimbangan uang rill. Fungsi permintaan uang menawarkan cara lain
untuk memandang persamaan kuantitas (MV= PY) di mana V = 1/k.
Ini menunjukkan kaitan antara permintaan uang dan perputaran uang. Ketika orang menahan banyak
uang untuk tiap dolar pendapatan (k adalah besar), uang tidak sering berpindah tangan (Vadalah
kecil).
Sebaliknya, ketika orang ingin menahan hanya sedikit uang (k adalah
kecil), uang sering berpindah tangan (V adalah besar). Dengan kata lain, parameter permintaan
uang k dan perputaran uang V adalah dua sisi berlawanan dari suatu koin.
Asumsi Perputaran Konstan
Persamaan kuantitas dapat dipandang sebagai suatu definisi : mendefinisikan perputaran Vsebagai
rasio GDP nominal, PY, terhadap kuantitas uang M. Tapi, jika kita membuat asumsi bahwa
perputaran uang adalah konstan, maka persamaan kuantitas MV = PY menjadi teori dampak uang
yang berguna. Garis di atas V mengartikan perputaran adalah tetap.
MV = PY
Jadi, pertahankan konstan ! Ingat perubahan
kuantitas uang menyebabkan perubahan
proporsional pada GDP nominal.
Uang, Harga dan Inflasi
Tiga blok bangunan yang menentukan tingkat harga keseluruhan suatu perekonomian :
Faktor-faktor produksi dan fungsi produksi menentukan tingkat output Y.
Jumlah uang beredar menentukan nilai output nominal, PY.
Ini berasal dari persamaan kuantitas dan asumsi bahwa perputaran uang adalah tetap.
Tingkat harga P kemudian adalah rasio nilai output nominal, PY, terhadap tingkat output Y.
Dengan kata lain, jika Y adalah tetap (dari Bab 3) karena ia bergantung pada pertumbuhan faktor-
faktor produksi dan kemajuan teknologi, dan kita telah membuat asumsi bahwa perputaran adalah
konstan,
MV = PY
atau dalam bentuk perubahan persentase :
% perubahan M + % perubahan V = % perubahan P + % perubahan Y
Jika V dan Y adalah tetap, berarti bahwa % perubahan M adalah yang menyebabkan % perubahan
pada P.
Teori kuantitas uang menyatakan bahwa bank sentral, yang mengontrol jumlah uang beredar,
memiliki kendali tertinggi atas tingkat inflasi. Jika bank sentral menjaga jumlah uang beredar stabil,
tingkat harga akan stabil. Jika bank sentral meningkatkan jumlah uang beredar dengan cepat, tingkat
harga akan meningkat cepat.
Seigniorage: Penerimaan dari Pencetakan Uang
Penerimaan yang ditingkatkan melalui pencetakan uang disebut seigniorage. Ketika mencetak uang
untuk mendanai pengeluaran, pemerintah meningkatkan jumlah uang beredar. Kenaikan jumlah
uang beredar, pada gilirannya, menyebabkan inflasi. Mencetak uang untuk meningkatkan penerimaan
adalah seperti menetapkan pajak inflasi.
Inflasi dan tingkat bunga
Tingkat Bunga Riil dan Nominal
Para ekonom menyebut tingkat bunga yang bank bayar sebagai tingkat bunga nominal dan
kenaikan daya beli Anda sebagai tingkat bunga riil.
r = i - π
Ini menunjukkan hubungan antara tingkat bunga nominal dan tingkat inflasi, di mana r adalah tingkat
bunga riil, i adalah tingkat bunga nominal dan p adalah tingkat inflasi, dan ingat bahwa phanyalah
persentase perubahan tingkat harga P.
Efek Fisher
Fisher Equation menunjukkan perbedaan antara tingkat bunga riil dan nominal.
PersamaanFisher: i = r + p
Tingkat bunga nominal aktual (pasar)
Tingkat bunga riil
Inflasi
Hubungan satu-untuk-satu antara tingkat dan tingkat bunga nominal disebut Efek Fisher.
Ini menunjukkan bahwa bunga nominal dapat berubah karena dua hal : karena tingkat bunga riil
berubah atau karena tingkat inflasi berubah.
Teori kuantitas dan persamaan Fisher bersama-sama memberitahu kita bagaimana pertumbuhan
uang mempengaruhi tingkat bunga nominal. Menurut teori kuantitas, kenaikan tingkat pertumbuhan
uang satu persen menyebabkan kenaikan 1% pada tingkat inflasi.
Menurut persamaan Fisher, kenaikan 1% pada tingkat inflasi akan menyebabkan kenaikan 1% pada
tingkat bunga nominal.
Berikut adalah hubungan eksak antara dua persamaan : Persamaan kuantitas dalam bentuk
perubahan persentase dan persamaan Fisher.
% perubahan M + % perubahan V = % perubahan P + % perubahan Y
% perubahan M + % perubahan V = p + % perubahan Y
i = r + p
Tingkat bunga riil yang diharapkan peminjam dan pemberi pinjaman
harapkan ketika kesepakatan dibuat disebut tingkat bunga riil ex ante.
Tingkat bunga riil yang terealisasi disebut tingkat bunga ex post.
Meskipun peminjam dan pemberi pinjaman tak bisa memprediksi inflasi
masa depan dengan pasti, mereka memiliki ekspektasi terhadap tingkat
inflasi. Kita nyatakan p sebagai inflasi masa depan aktual dan pe sebagai
ekspektasi terhadap inflasi masa depan. Tingkat bunga riil ex ante adalah
i - pe, dan tingkat bunga riil ex post adalah i - p. Dua tingkat bunga riil
berbeda ketika inflasi aktual p berbeda dari inflasi yang diharapkan pe.
Bagaimana perbedaan ini memodifikasi efek Fisher ? Yang jelas tingkat
bunga nominal tak bisa sesuai dengan inflasi aktual, karena inflasi aktual
tak diketahui ketika tingkat bunga nominal ditetapkan. Tingkat bunga
nominal hanya bisa disesuaikan dengan inflasi yang diharapkan. Slide
berikut menyajikan versi yang lebih presisi dari efek Fisher.
Uang Masa Depan dan Harga Saat Ini
Sebagaimana teori kuantitas uang jelaskan, jumlah uang beredar dan
permintaan uang sama-sama menentukan tingkat harga ekuilibrium.
Perubahan tingkat harga adalah, oleh definisi, tingkat inflasi. Inflasi, lalu,
mempengaruhi tingkat bunga nominal melalui efek Fisher. Tapi sekarang,
karena tingkat bunga nominal adalah biaya memegang uang, tingkat
bunga nominal mengumpan balik kepada permintaan uang.
Biaya Inflasi yang Diharapkan
Ketidaknyamanan mengurangi uang di tangan secara metaforis disebut biaya kulit sepatu (shoe-
leather cost) dari inflasi, karena lebih sering berjalan ke bank membuat sepatu seseorang cepat
rusak.
Ketika perubahan inflasi membuat pencetakan
dan pendistribusian katalog harga baru, misalnya,
maka, biaya ini disebut biaya menu (menu costs).
Biaya lain terkait dengan undang-undang pajak. Sering undang-undang pajak tidak memperhitungkan
efek inflasi pada pendapatan.
Biaya Inflasi yang Tidak Diharapkan
Inflasi yang tak terantisipasi tidak disukai karena meredistribusi,
secara subjektif, kekayaan di antara individu.
Contohnya, ini mengganggu pensiun tetap individu. Sering kontrak
ini tidak dibuat dalam satuan riil dengan diindeks pada ukuran
tertentu tingkat harga.
Ada keuntungan dari inflasi—banyak ekonom berkata bahwa
sedikit inflasi akan membuat pasar tenaga kerja berjalan lebih baik.
Mereka mengatakan inflasi “meminyaki roda” pasar tenaga kerja.
Hiperinflasi
Hiperinflasi didefinisikan sebagai inflasi yang melebihi 50 persen per bulan, lebih dari 1 persen per
hari.
Biaya seperti biaya kulit-sepatu dan biaya menu jadi lebih buruk dengan hiperinflasi—dan sistem
pajak juga terdistorsi. Kemudian, ketika biaya jadi terlalu besar dengan hiperinflasi, uang kehilangan
perannya sebagai penyimpan nilai, unit hitung dan media pertukaran. Barter atau penggunaan uang
komoditas menjadi biasa.
Dikotomi Klasik
Para ekonom menyebut pemisahan determinan variabel riil dan nominal dikotomi
klasik(classical dichotomy). Penyederhanaan teori ekonomi, ini menyatakan perubahan jumlah uang
beredar tak mempengaruhi variabel riil.
Ketidakrelevanan uang untuk variabel riil ini disebut netralitas moneter (monetary neutrality).Untuk
belajar isu-isu jangka-panjang—netralitas moneter mendekati benar.
KESEIMBANGAN PASAR DALAM EKONOMI MAKRO
A. Keseimbangan Pasar Ekonomi Makro : IndividuP
Keseimbangan pasar digambarkan dengan kurva demand dari individu yang berpotongan dengan kurva supply dari individu lain
Q*
Gurva Keseimbangan ekonomi mikro Individu
B. Keseimbangan Pasar Ekonomi Makro : IndustriMenjumlahkan kurva permintaan Individu secara horizontal menjadi permintaan Industri dan menjumlahkan penawaran Individu secara vertikal yang membentuk kurva penawaran industriP*
P*
P
P*
Q
Q
Q
Gurva Keseimbangan ekonomi mikro Industridanya pemerintah sebagai pembeli dan penjual besar tidak mengubah pembentukan kurva deman dan supply. Sebagai pembeli besar kurva deman pemerintah berada jauh kekanan yaitu Dg dengan kuantitas Qg, dan sebagi penjual besar kurpa supply pemerintah berada jauh ke kanan yaitu Sg dengan kuantitas Qg
C. Gambarkan Keseimbangan Pasar Ekonomi Makro : Agregat!
TEORI EKONOMI MAKRO
Analisis IS-LM
1. Apa yang dimaksud dengan Kurva IS?
2. Apa yang dimaksud dengan Kurpa LM?
3. Apa yang dimaksud dengan perpotongan Keynesian (Keynes Cross)?
4. Bagaimana pembentukan Kurva IS?
5. Apa yang menyebabkan perubahan kurva IS?
6. Apa yang menentukan investasi?
7. Bagaimana pembentukan Kurva LM?
Penjelasan
1. Kurva IS menyatakan Hubungan antara tingkat bunga dengan tingkat pendapatan yang
muncul di pasar barang dan jasa
2. Kurva LM menyeatakan hubungan antara tingkat bunga dengan tingkat pendapatan yang
muncul di pasar uang
3. Model untuk menjelaskan krangka pendaatan keynesian (pendapatan total perekonomian
dalam jangka pendek sangat ditentukan oleh keinginan rumah tangga, perusahaan dan pemerintah
untuk membelanjakan pendapatannya
4. Pembentukan kurva IS dapat dilakukan dengan melihat perubahan-perubahan yang berlaku
atas pendapatan nasional sebagai akibat perubahan tingkat bunga. (Apabila tingkat bunga menurun,
investasi akan meningkat dan seterusnya akan mengakibatkan pembelanjaan agregat meningkat.
Pembelanjaan agregat sama dengan pendapatan nasional)
5. Perubahan Kurva IS diakibatkan oleh tiga :
a. Kenaikan atau penurunan investasi
b. Kenaikan atu pengurangan pengeluaran pemerintah
c. Kenaikan atau Pengurangan Pajak
Kenaikan investasi dan pengeluaran pemerintah sebagai komponen suntikan akan
menambah pendapatan sehingga menggeser kurva IS ke kanan.
Kenaikan Pajak sebagai komponen bocoran akan mengurangi pendapatan sehingga
menggeser kurva IS ke kiri.
6. Dua faktor penentu investasi yaitu tingkat pengembalian modal (rate of return) dan tingkat bunga.
7. Pembentukan kurva LM dapat dilakukan dengan menganalisis akibat perubahan pendapatan
nasional atas keseimbangan permintaan dan penawaran uang dan tingkat bunga yang ditentukan
oleh berbagai keseimbangan yang berlaku. (Apabila pendapatan nasional bertambah maka akan
terjadi keniakan permintaan uang untuk transaksi dan berjaga-jaga, maka permintaan uang secara
keseluruhan menigkat). Pertambahan penawaran akan memindahkan kurva LM ke kanan
Kiebijakan fiskal memiliki dampak pengganda (Multiplied effect) terhadap pendapatan nasional.
Menurut fungsi konsumsi C=C(Y-T), pendapatan yang lebih tinggi mengakibatkan konsumsi yang
lebih tinggi.
kurva LM
Faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan kurva LM yang utama adalah penawaran uang,
permintaan uang untuk spekulasi, dan permintaan uang untuk transaksi dan berjaga-jaga relatif stabil
sifatnya.
Perubahan kurva LM Disebabkan oleh penawaran uang (pertambahan penawaran uang akan
memindahkan kurva LM ke kanan, dan sebaliknya.
Perubahan kurva LM disebabkan oleh permintaan uang (Pertambahan permintaan uang akan
menggeser kurva LM ke bawah dan sebaliknya)
For the LM curve, the independent variable is income and the dependent variable is the interest rate.
The LM curve shows the combinations of interest rates and levels of real income for which the money
market is in equilibrium. It is an upward-sloping curve representing the role of finance and money. The
initials LM stand for "Liquidity preference and Money supply equilibrium". As such, the LM function is
the set of equilibrium points between the liquidity preference or Demand for Money function and
the money supplyfunction (as determined by banks and central banks).
Peningkatan pendapatan, pada tingkat sukubunga tertentu, akan mendorong peningkatan permintaan
terhadap uang.
Ketika tingkat penawaran uang yang tetap, hal ini akan mendorong terjadinya peningkatan tingkat
sukubunga keseimbangan
Gambar Dampak Peningkatan Pendapatan terhadap Tingkat SukuBunga
Keseimbangan di pasar keuangan menunjukkan bahwa peningkatan pendapatan akan mendorong
peningkatan tingkat suku bunga.
Kemiringan kurva LM adalah positif (upward-sloping).
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DALAM MODEL IS-LM
Model IS-LM akan menggambarkan :
1. Keseimbangan Pendapatan Nasional
2. Berbagai kemungkinan perubahan Keseimbangan
3. Multiplier dalam model IS-LM
Ekwilibirium dalam Model IS-LM menunjukan perpotongan IS dengan LM yang menunjukan ekwilibirium
simultan dalam pasar barang dan jasa dan dalam pasar uang riil untuk nilai pengeluaran pemerintah,
pajak, jumlah uang beredar, dan tingkat harga tertentu.
Perubahan dalam keseimbangan IS-LM disebabkan oleh perubahan-perubahan; Investasi perusahaan,
pengeluaran pemerintah, pajak dan penawaran uang
Pertambahan investasi perusahaan dan pengeluaran pemerintah akan mengakibatkan tingkat bunga
naik dan pendapatan nasional juga naik
Peningkatan pajak akan mengurangi pengeluaran agregat. Apabila pajak yang ditarik pemerintah
bertambah, pendapatan disposibel dan seterusnya konsumsi akan berkurang sehingga mengurangi
tingkat kegiatan ekonomi dan pendapatan nasional (artinya peningkatan pajak akan mengakibatkan
pendapatan dan tingkat bunga menurun).
Pertambahan penawaran uang akan menurunkan tingkat bunga dan menambah pendapatan nasional.
Interaksi kebijakan fiskal dan moneter
Mestilah disadari bagi pembuat kebijakan bahwa kebijakan satu akan mempengaruhi kebijakan lainnya
Apabila kebijakan fiskal melalui peningkatan pajak dilakukan berdampak kepada pergeseran kurva IS
ke kiri (pendapatan nasional turun karena konsumsi turun,) dan tingkat bunga turun (karena
pendapatan yang lebih rendah mengurangi permintaan uang). Penurunan pendapatan menunjukan
bahwa peningkatan pajak menyebabkan resesi, maka kebijakan moneter harus mempertahankan
jumlah uang beredar.
Jika ingin mencegah kenaikan pajak agar tidak menurunkan pendapatan maka harus dilakukan
peningkatan jumlah uang beredar dan menggeser LM ke bawah untuk mencegah pergerakan IS
sehingga kenaikan pajak tidak menimbulkan resesi.
Ketika kita menganalisis suatu perubahan kebijakan kita harus membuat asumsi tentang dampaknya
terhadap kebijakan lain. Asumsi apa yang paling tepat tergantung kasusnya dan pertimbangan politis
yang berada di belakang kebijakan ekonomi.
Model IS-LM untuk menjelaskan teori Permintaan Agregat.
1. IS-LM digunakan untuk menjelaskan posisi dan kemiringan dari kurva permintaan agregat
2. IS-LM digunakan untuk menjelaskan mengapa pendapatan nasional turun ketika harga naik
3. IS-LM digunakan untuk menjelaskan apa yang menyebabkan kurva permintaan agregat
bergeser.
Membentuk Kurva AD dari Keseimbangan IS-LM
Disimpulkan ketiga keseimbangan ini adalah semakin tinggi tingkat harga semakin tinggi tingkat
bunga tetapi pendapatan nasional semakin rendah.
Grafik (b) menunjukan kurva AD yang dibentuk dari perubahan keseimbangan sebagai akibat dari
perubahan harga.
Penawaran Agregat
Penawaran Agreagat (agregate supply) adalah hubungan antara jumlah barang dan jasa yang
ditawarkan dengan tingkat harga
Terdapat dua kategori kurva penawaran agregat yaitu kurva penawaran jangka panjang (long-run
agregate supply/LRAS) dan kurva penawaran jangka pendek (short-run agregate supply/SRAS.
A. Kurva Penawaran Agregat Jangka Panjang, dalam jangka panjang tingkat output ditentukan
oleh jumlah modal dan tenaga kerja serta ketersediaan teknologi. Tingkat output tidak tergantung
kepada tingkat harga. Kurva penawaran agregat jangka panjang (LRAS) adalah vertikal.
B. Kurva Penawaran Agregat Jangka Pendek (SRAS) adalah tetap, karena itu kurva penawaran
agregat jangka pendek adalah horisontal.
C. Kurva Penawaran Agregat
(a) Pendapat Kelasik (b) Pendapat Keynes (c) Kurva AS realistis
Kurva C menjelaskan semakin tinggi pendapatan nasional, semakin tinggi harga.
Hubungan diantara harga dan pendapatan nasional disebabkan oleh tiga faktor yaitu:
a. Semakin tinggi pendapatan nasional, semakin tinggi penggunaan kapasitas memproduksi
berbagai perusahaan. Apabila tingkat kapasitas optimum sudah dilewati, setiap kenaikan produksi
akan menaikan biaya produksi. Kenaikan ini akan mengakibatkan kenaikan harga
b. Penggunaan tenaga kerja yang semakin banyak akan menurunkan pengangguran dan pada
akhirnya muncul masalah sulitnya memperoleh tenaga kerja baru untuk melakukan ekspansi
perusahaan. Tenaga kerja yang sulit didapatkan menaikan tingkat upah, kenaikan upah akan
menambah biaya produksi, dan kenikan ini akan mengakibatkan kenaikan tingkat harga
c. Apabila tingkat kegiatan ekonomi semakin mendekati tingkat penggunaan tenaga kerja
penuh, perusahaan-perusahaan tidak mempunyai masalah dalam menjual barang dan jasa yang
dihasilkannya dan sering sekalai tidak dapat dengan cepat melayani permintaan pelanggannya.
Berlakunya keadaan seperti ini akan mendorong para pengusaha menaikan margin keuntungannya,
sehingga harga-harga makin meningkat.
Perubahan-perubahan Kurva AS
Perpindahan kurva AS ke kiri atau ke kanan dinamakan kejutan penawaran (supply shocks).
Penyebab-penyebabnya adalah :
1. Kenaikan Harga-harga input, kurva AS akan berpindah ke sebelah kiri dari AS0 ke
AS1apabila harga-harga input meningkat.
2. Kenaikan produktivitas kegiatan memproduksi, kenaikan produktivitas dapat dilihat dari dua
segi, yaitu kenaikan produktivitas barang modal dan kenaikan produktivitas tenaga kerja. Kenaikan
produktivitas barang modal biasanya berlaku akibat kemajuan teknologi dan peningkatan
produktivitas tenaga kerja diakibatkan oleh perbaikan kualitas pekerja (melaui pendidikan dan
pelatihan kerja).
Keseimbangan AD-AS
Keseimbangan pendapatan nasional dalam analisis dengan menggunakan kurva AD-AS akan
menunjukan tingkat harga yang berlaku pada keseimbangan dan pendapatan nasional.
Dengan memperhatikan berbagai kemungkinan perubahan kurva AD-AS akan dapat menunjukan
kemungkinan perubahan tingkat harga dan tingkat kegiatan perekonomian suatu negara.
Gambar
Keseimbangn Pendapatan Nasional dalam Model AD-AS
Kesembangan pendapatan nasional dicapai pada titik E dimana harga adalah harga yang berlaku.
keadaan kurva dibawah Eqwilibirium (E) menunjukan kekurangan barang dan di atas E
menggambarkan kelebihan barang.
Perubahan-perubahan Kurva AD-AS
1. Kurva AD berubah tetapi Kurva AS tetap, (Perubahan AD0 ke kiri menjadi AD1menyebabkan
pendapatan nasional dan harga mengalami penurunan, sedangkan perubahan AD0 ke kanan menjadi
AD2 menyebabkan pendapatan nasional dan harga meningkat).
2. Kurva As berubah Tetapi Kurva AD tetap, (perubahan AS0 ke kiri menjadi AS1 akan menaikan
tingkat harga akan tetapi pendapatan nasional merosot. Keadaan ini dinamakanstagflasi; yaitu
masalah kemunduran ekonomi (stagnasi) dan inflasi yang secara serentak dihadapi, perubahan
sebaliknya dari AS0 ke AS2, menyebabkan tingkat harga dan pendapatan bertambah).
3. Perpindahan serentak kurva AD dan AS, dalam suatu perekonomian yang mengalami
pertumbuhan kurva AD dan AS secara serentak akan bergeser ke kanan. Serentak dengan
berlakunya pertumbuhan ekonomi, teknologi akan berkembang dan produktivitas meningkat.
Kemajuan-kemajuan ini akan memindahkan kurva AS ke kanan. Disamping itu pertumbuhan ekonomi
akan diikuti dengan penggunaan tenaga kerja yang lebih banyak dan tingkat pendapatan yang
semakin meningkat. Akhirnya pertambahan pendapatan ini akan menambah permintaan agregat.
Multipilier dalam Analisis AD-AS
Analisis keseimbangan dalam IS-LM telah menunjukan bahwa kenaikan tingkat suku bunga sebagai
akibat perubahan pengeluaran agregat menyebabkan multiplier dalam perekonomian semakin kecil.
Apabila kenaikan tingkat bunga diikuti oleh kenaikan tingkat harga (dalam AD-AS) multiplier lebih
kecil lagi.
Model Keseimbangan Perekonomian Terbuka (Model Empat Sektor)
Dalam model empat sektor, perekonomian dianggap melakukan transaksi dengan perekonomian dunia,
yaitu melalui ekspor dan impor barang.
Dalam perekonomian terbuka fungsi keseimbangan adalah
Y = AE = C + I + G + (X-M) = C + I + G + NX
AE = C0 + bY + I0 + G0 + (X0 – M0)
AE = A + bY
Dimana A sekarang terdiri dari (C0 + I0 + G0 + NX)
Keseimbangan Tercapai Bila Y = AE
Contoh:
Dalam suatu perekonomian negara diketahui bahwa
C = 100 + 0,8Y
I = 200
G = 300
X = 75
M = 25
Penyelesaian
AE = C + I + G + (X-M) = C + I + G + NX
= C0 + bY + I0 + G0 + (X0 – M0)
= 100 + 0,8Y + 200 + 300 + (75-25)
= 100 + 0,8Y + 200 + 300 + 50
= A + bY
= 650 + 0,8Y
Keseimbangan adalah Y = AE
Y = AE = 650 – 0,8Y
Y-0,8Y = 650
0,2Y = 650
Y= 650/0,2
Y= 3.250
Multiplier Effect (pelipatgandaan)
Multiplier besarnya ditentukan oleh besar angka marginal propensity to consume (MPC)
Persamaan Multiplier adalah Y = A/(1-b)
Untuk melihat perubahan dapat ditulis persamaan Y= A/(1-b)
Angka multiplier diperoleh dari Y* = 1/(1-b), b adalah MPC
Hubungan besarnya MPC dengan Multiplier, jika nilai MPC makin kecil, maka angka Multiplier makin
kecil
MPC (1-MPC) Multiplier = 1/(1-MPC
1,00
0,90
0,80
0,75
0,60
0,50
0,40
Dst
0,0
0,10
0,20
0,25
0,40
0,50
0,60
dst
Tak terhingga
10,00
5,00
4,00
2,50
2,00
1,50
dst
Contoh
Pendapatan nasional mula-mula adalah 3,250 kemudian pemerintah menambah
pengeluarannya sebesar 100 berapakah pendapatan nasional baru
Jawab
Y= A/(1-b)
= 100/0,2
= 500
pembuktian dengan rumus keseimbangan
Y1=AE = 750 + 0,8Y
Y1-0,8Y = 750
0,2Y = 750
Y1= 750/0,2
= 3,750
Y= Y1-Y =3,750 – 3,250
= 500
Soal Latihan
Dalam suatu perekonomian negara diketahui bahwa
C = 100 + 0,75Y
I = 200
G = 300
X = 75
M = 25
Dari data diatas hitunglah pendapatan nasional (Y)!
Pasar Barang Dan Kurva IS Dalam Persfektif Islam
Pada system ekonomi Islam bunga tidak diberlakukan, sehingga keseimbangan di pasar
barang pada ekonomi Islam ini sangat berbeda dengan keseimbangan pasar barang pada system
ekonomi konvensional. Hal ini karena system bunga dihapuskan dan diganti dengan tingkat
keuntungan yang diharapkan (r).
Secara matematis, hubungan fungsional antara pengeluaran konsumsi rumah tangga (C)
dan pendapatan (Y) dapat dinyatakan sebagai berikut :
C = f ( Y) dengan C = C1 + C2
C1 = pendapatan muzakki ; C2 = pendapatan mustahiq
Investasi perusahaan dalam ekonomi Islam tergantung dari tingkat keuntungan yang
diharapkan dan biaya asset yang kurang produktif. Makin tinggi keuntungan yang diharapkan, dan
makin besar biaya asset yang kurang produktif maka semakin besar investasi yagn dilaksanakan dan
sebaliknya.
Dalam analisis keseimbangan sektot riil, kondisi keseimbangan perekonomian dapat
digambarkan kedalam sebuah kurva yang disebutkan kurva ISI. Kurva ISI adalah tempat kedudukan
titik-titik yang menghubungkan tingkat keuntungan yang diharapkan ( R) dan pendaptan nasional (Y),
yang dimana pasar barang berada dalam kondisi keseimbangan .
Pergeseran fungsi investasi dan fungsi tabungan (atau fungsi konsumsi) akan
mengakibatkan pergeseran kurva ISI. Kenaikan biaya atas asset yang kurang produktif (menganggur)
akan menyebabkan meningkatnya permintaan investasi dan sepanjang tidak ada perubahan fungsi
tabungan, akan mengakibatkan pergeseran kurva ISI ke kanan bawah.