RENCANA KINERJA (Revisi)
BALAI RISET DAN STANDARDISASI INDUSTRI LAMPUNG
TAHUN 2020
BARISTAND INDUSTRI LAMPUNG
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI
KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN
TAHUN 2020
Rencana Kinerja Baristand Industri Lampung Tahun 2020 Daftar Isi
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ...................................................................................................................................................................... i
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ........................................................................................................................................................ 1
B. Maksud dan Tujuan .............................................................................................................................................. 6
C. Tugas Pokok dan Fungsi ..................................................................................................................................... 6
D. Ruang Lingkup ........................................................................................................................................................ 7
BAB II PERKEMBANGAN PEMBANGUNAN INDUSTRI ................................................................................. 8
A. Hasil-Hasil Pembangunan .................................................................................................................................. 8
B. Arah Pembangunan di Bidang Litbang Industri .................................................................................... 14
BAB III RENCANA KINERJA .................................................................................................................................. 18
A. Sasaran .................................................................................................................................................................... 18
B. Indikator Kinerja ................................................................................................................................................ 23
BAB IV PENUTUP ...................................................................................................................................................... 32
KATA PENGANTAR .............................................................................................................................................. ......
1
Rencana Kinerja Baristand Industri Lampung Tahun 2020 Bab I Pendahuluan
BALAI RISET DAN STANDARDISASI INDUSTRI BANDAR LAMPUNG
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Rencana Strategis Balai Riset dan Standardisasi Industri Lampung tahun 2020 s.d
2024 baru tersusun bulan Juli 2020, yang merupakan cascading dari Renstra BPPI yang
ditetapkan pada bulan Juli 2020. Dalam Renstra telah ditetapkan tujuan pembangunan Industri
yang ingin dicapai oleh BPPI, yang kemudian dari tujuan tersebut ditetapkan Sasaran Sasaran
Strategis yang dibagi kedalam beberapa perspektif: pemangku kepentingan, pelanggan, proses
internal, dan pembelajaran organisasi.
Balai Riset dan Standardisasi Industri Lampung mengemban 7 Sasaran Stategis dari
4 perspektif, yaitu:
1. Perspektif Pemangku Kepentingan
a. Meningkatnya kinerja litbangyasa dalam rangka mendukung daya saing dan
kemandirian industri pengolahan nonmigas.
Indikator kinerja:
i. Persentase hasil riset/inovasi lima tahun terakhir yang dimanfaatkan
perusahaan industri/badan usaha.
Pada tahun 2020 ditargetkan 8 persen dan meningkat menjadi 30 persen
di tahun 2024.
ii. Perusahaan industri/badan usaha yang memanfaatkan paket
teknologi/problem solving/supervisi/konsultasi. Ditargetkan 1 paket di
tahun 2020 dan terus meningkat menjadi 5 paket di tahun 2024.
2. Perspektif Pelanggan
a. Meningkatnya penerapan teknologi 4.0 untuk penguatan implementasi
Making Indonesia 4.0
2
Rencana Kinerja Baristand Industri Lampung Tahun 2020 Bab I Pendahuluan
BALAI RISET DAN STANDARDISASI INDUSTRI BANDAR LAMPUNG
Indikator kinerja: i. Persentase litbangyasa yang memanfaatkan teknologi 4.0 dibandingkan total
litbangyasa pada tahun berjalan. Mulai ditarget pada tahun 2022 yaitu 33
persen, tahun 2023 sebesar 33 persen, dan terakhir tahun 2024 sebesar 33
persen.
3. Perspektif Proses Internal
a. Terselenggaranya urusan pemerintahan di bidang litbangyasa dan
standardisasi industri untuk mendukung industri yang berdaya saing dan
berkelanjutan
Indikator kinerja:
i. Indeks Kepuasan Masyarakat terhadap layanan jasa industri.
Sejak tahun 2020 sampai dengan 2024 ditarget masing-masing 3,5 skala
indeks
ii. Proporsi riset berbasis kerjasama/kolaborasi. Untuk tahun 2020 saja
ditargetkan 100 persen, sedangkan tahun 2021 sampai dengan 2022
masing-masing 33 persen.
iii. Karya Tulis Ilmiah yang diterbitkan di prosiding/jurnal nasional/
internasional yang terakreditasi/terindeks global dan pengajuan Paten,
dengan rincian sebagai berikut:
1) Jurnal Internasional, tahun 2020 sampai dengan 2024 ditargetkan
masing-masing 1 KTI
2) Prosiding Internasional, tahun 2020 sampai dengan 2024 ditargetkan
masing-masing 1 KTI
3) Jurnal Nasional, tahun 2020 sampai dengan 2024 ditargetkan masing-
masing 2 KTI
4) Prosiding Nasional, tahun 2020 sampai dengan 2024 ditargetkan
3
Rencana Kinerja Baristand Industri Lampung Tahun 2020 Bab I Pendahuluan
BALAI RISET DAN STANDARDISASI INDUSTRI BANDAR LAMPUNG
masing-masing 4 KTI
5) Pengajuan Paten, tahun 2020 sampai dengan 2024 ditargetkan masing-
masing 1 usulan Paten
4. Perspektif Pembelajaran Organisasi
a. Meningkatkan kompetensi SDM dan budaya kerja
Indikator kinerja:
i. Rata-rata Indeks Profesionalitas ASN
Tahun 2020 ditarget di angka indeks 71 dan tahun 2024 di angka 85
ii. Nilai disiplin pegawai
Pada tahun 2020 ditargetkan sebesar 79 dan tahun 2024 sebesar 90
b. Membangun sistem manajemen
Indikator kinerja:
i. Proporsi keberhasilan surveillance/sertifikasi sistem manajemen dari sistem
manajemen yang dimiliki. Sejak tahun 2020 sampai dengan 2024 ditargetkan
masing- masing 100 persen
c. Memperkuat akuntabilitas kinerja organisasi
Indikator kinerja:
i. Nilai minimal tingkat maturitas pengendalian internal (SPIP) Sejak tahun 2020
sampai dengan 2024 ditargetkan masing- masing nilai 3,8
ii. Nilai minimal akuntabilitas kinerja
Sejak tahun 2020 sampai dengan 2024 ditargetkan masing- masing nilai 80,1
iii. Nilai minimal laporan keuangan
Pada tahun 2020 ditargetkan sebesar 85 dan tahun 2024 sebesar 90
d. Memperkuat sarana prasarana litbangyasa dan layanan publik
Indikator kinerja:
i. Rata-rata Indeks sarana prasarana litbangyasa
Pada tahun 2020 ditargetkan sebesar 80 dan tahun 2024 sebesar 97
4
Rencana Kinerja Baristand Industri Lampung Tahun 2020 Bab I Pendahuluan
BALAI RISET DAN STANDARDISASI INDUSTRI BANDAR LAMPUNG
ii. Rata-rata Indeks sarana prasarana layanan publik
Sejak tahun 2020 sampai dengan 2024 ditargetkan masing- masing sebesar 96.
Dari 4 (empat) Perspektif dan 7 (tujuh) Sasaran Strategis yang ditetapkan, Balai Riset dan
Standardisasi Industri Lampung kemudian menetapkan Indikator Kinerja Utama (IKU) untuk
digunakan sebagai indikator kinerja tahunan yang dibakukan dalam Perjanjian Kinerja. IKU
Balai Riset dan Standardisasi Industri Lampung tahun 2020 s.d 2024 antara lain:
1. Meningkatnya kinerja litbangyasa dalam rangka mendukung daya saing dan
kemandirian industri pengolahan nonmigas.
Indikator kinerja:
a. Persentase hasil riset/inovasi lima tahun terakhir yang dimanfaatkan perusahaan
industri/badan usaha.
b. Perusahaan industri/badan usaha yang memanfaatkan paket teknologi/problem
solving/supervisi/konsultasi. Ditargetkan 1 paket di tahun 2020 dan terus meningkat
menjadi 5 paket di tahun 2024.
2. Meningkatnya penerapan teknologi 4.0 untuk penguatan implementasi Making
Indonesia 4.0
Indikator kinerja:
a. Persentase litbangyasa yang memanfaatkan teknologi 4.0 dibandingkan total
litbangyasa pada tahun berjalan. Mulai ditarget pada tahun 2022 yaitu 33 persen, tahun
2023 sebesar 33 persen, dan terakhir tahun 2024 sebesar 33 persen.
Untuk tahun 2020, Balai Riset dan Standardisasi Industri Lampung menetapkan IKU
dan Indikator Kinerja lain dalam Perjanjian Kinerjanya dengan BPPI, antara lain:
5
Rencana Kinerja Baristand Industri Lampung Tahun 2020 Bab I Pendahuluan
BALAI RISET DAN STANDARDISASI INDUSTRI BANDAR LAMPUNG
No. Tujuan/Sasaran Strategis (SS) Indikator Kinerja Target Satuan
1 Meningkatnya kontribusi inovasi
dalam rangka mendukung
pertumbuhan PDB industri
pengolahan non migas
1. Efisiensi perusahaan industri yang
memanfaatkan hasil riset/inovasi
5,0 Persen
2 Meningkatnya kinerja litbangyasa
dalam rangka mendukung daya
saing dan kemandirian industri
pengolahan nonmigas
2. Persentase hasil riset/inovasi lima tahun
terakhir yang dimanfaatkan perusahaan
industri/badan usaha
8,0 Persen
3. Perusahaan industri/badan usaha yang
memanfaatkan paket teknologi/problem
solving/supervisi/konsultasi
1 Perusahaan
industri /
Badan Usaha
3 Terselenggaranya urusan
pemerintahan di bidang
litbangyasa dan standardisasi
industri untuk mendukung industri
yang berdaya saing dan
berkelanjutan
4. Indeks Kepuasan Masyarakat terhadap
layanan jasa industry
3,5 Indeks
5. Karya Tulis Ilmiah yang diterbitkan di
prosiding/jurnal nasional/internasional
yang terakreditasi/terindeks global dan
pengajuan Paten
a. Jurnal Internasional 1 KTI
b. Prosiding Internasional 1 KTI
c. Jurnal Nasional 2 KTI
d. Prosiding Nasional 4 KTI
e. Pengajuan Paten 1 Paten
Target kinerja tujuan sebesar 5% adalah outcome antara dari tujuan kinerja
Kementerian Perindustrian. Indikator kinerja Sasaran mendukung pencapaian
indikator kinerja Tujuan.
Perjanjian Kinerja tersebut di atas adalah perubahan/revisi dari Perjanjian Kinerja
sebelumnya dimana target kinerja “Persentase hasil riset/inovasi lima tahun terakhir
yang dimanfaatkan perusahaan industri/badan usaha” ditetap sebesar 12% namun
karena Pandemi Covid-19 mempengaruhi penerimaan PNBP sehingga mempengaruhi
pendanaan kegiatan riset di Baristand Industri Bandar Lampung.
6
Rencana Kinerja Baristand Industri Lampung Tahun 2020 Bab I Pendahuluan
BALAI RISET DAN STANDARDISASI INDUSTRI BANDAR LAMPUNG
B. Maksud dan Tujuan
Rencana Kinerja (Renkin) disusun untuk memenuhi amanat dari Undang-
Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara dan Undang-Undang Nomor
25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional. Rencana kinerja
yang merupakan acuan tata cara perencanaan pembangunan untuk menghasilkan
rencana pembangunan dalam jangka pendek/ tahunan yang dilaksanakan oleh unsur
penyelenggaran negara baik pusat maupun daerah. Rencana kinerja merupakan
penjabaran dari Rencana Strategis Balai Riset dan Standardisasi Industri Lampung
tahun 2020-2024. Selain itu, juga merupakan kesepakatan tentang kinerja yang akan
diwujudkan pada tahun 2020.
C. Tugas Pokok dan Fungsi
Berdasarkan Peraturan Menteri Perindustrian Republik Indonesia Nomor 49/M-
IND/PER/6/2006 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Riset dan Standardisasi Industri,
tugas pokok Baristand Industri Lampung adalah melaksanakan riset dan standardisasi serta
sertifikasi dibidang industri. Dalam melaksanakan tugas pokok di atas, Baristand Industri
Lampung menyelenggarakan fungsi:
1. Pelaksanaan penelitian dan pengembangan, teknologi industri dibidang bahan
baku, bahan penolong, proses, peralatan/mesin, dan produk, serta
penanggulangan pencemaran industri.
2. Penyusunan program dan pengembangan kompetensi dibidang jasa riset / litbang
3. Perumusan dan penerapan standar, pengujian dan sertifikasi dalam bidang bahan
baku, bahan penolong, proses, peralatan/mesin, dan produk.
4. Pemasaran, kerjasama promosi, pelayanan informasi, penyebarluasan dan
pendayagunaan hasil riset/ penelitian dan pengembangan.
Pelaksanaan urusan kepegawaian, keuangan tata persuratan, perlengkapan, kearsipan, rumah
tangga, koordinasi penyusunan bahan rencana dan program, penyiapan bahan evaluasi dan
pelaporan Baristand Industri Lampung.
7
Rencana Kinerja Baristand Industri Lampung Tahun 2020 Bab I Pendahuluan
BALAI RISET DAN STANDARDISASI INDUSTRI BANDAR LAMPUNG
Gambar 1. Struktur Organisasi Baristand Industri Lampung
D. Ruang Lingkup
Ruang lingkup penyusunan rencana kinerja Baristand Industri Lampung tahun 2020
adalah sebagai berikut :
1. Arah kebijakan Balai Riset dan Standardisasi Industri Lampung sebagaimana yang
ditetapkan pada Renstra Baristand Industri Lampung.
2. Rencana kinerja disusun untuk tahun 2020
3. Rencana kinerja ini meliputi kegiatan riset dan standardisasi yang didukung
oleh DIPA tahun 2020.
8
Rencana Kinerja Baristand Industri Lampung Tahun 2020 Bab I Pendahuluan
BALAI RISET DAN STANDARDISASI INDUSTRI BANDAR LAMPUNG
BAB II PERKEMBANGAN PEMBANGUNAN INDUSTRI
A. Hasil-Hasil Pembangunan
Pada Tahun Anggaran 2019, Kementerian Keuangan Republik Indonesia telah
menetapkan anggaran definitif untuk Baristand Industri Bandar Lampung sebesar Rp.
19.593.669.000,- naik sebesar Rp. 2.202.989.000,- atau sebesar 12,67% dari anggaran TA
2018, dimana total anggaran TA. 2018 adalah sebesar Rp. 17.390.680.000,-.
Anggaran Kegiatan tersebut dimanfaatkan untuk mencapai 3 (tiga) jenis output yang
terdiri atas komponen-komponen kegiatan untuk mendukung pencapaian volume target
masing-masing output. Masing-masing output, anggaran dan volume target dapat
dijabarkan sebagai berikut:
Kode Uraian Vol Satuan Jumlah
3986 Riset dan Standardisasi Bidang Industri
15.905.264.00
0 3986.001 Hasil Penelitian dan Pengembangan Teknologi Industri 1 Hasil
Litbang
85.930.000
3986.002 Hasil Pengembangan dan Pemanfaatan Teknologi
Industri
3 Laporan 140.490.00
0 3986.004 Kelembagaan Baristand Industri 3 Layanan 500.089.000
3986.005 Teknologi Industri yang Dikembangkan dan
Diterapkan untuk Meningkatkan Daya Saing Industri
Nasional
3 Paket
Teknolog
i
3.376.548.000
3986.010 Layanan Manajemen Satker 5 Layanan 593.840.000
3986.951 Layanan Sarana Prasarana Internal 1 Layanan 1.343.848.000
3986.994 Layanan Perkantoran 1 Layanan 9.864.519.000
4932 Pengembangan Kompetensi SDM Riset dan
Standardisasi Industri
3.688.405.000
4932.001 Layanan Jasa Teknis dan Pelatihan SDM Industri 5 Layanan 3.688.405.000
Secara keseluruhan realisasi anggaran Baristand Industri Bandar Lampung TA 2019
tercapai sebesar 90,38%. Realisasi tertinggi dicapai oleh output Layanan Perkantoran sebesar
96,67% dan realisasi terendah pada output Hasil Pengembangan dan Pemanfaatan Teknologi
Industri sebesar 64,66%. Pada pelaksanaan kegiatan dan anggaran TA 2019 penjabaran realisasi
9
Rencana Kinerja Baristand Industri Lampung Tahun 2020 Bab I Pendahuluan
BALAI RISET DAN STANDARDISASI INDUSTRI BANDAR LAMPUNG
pada masing-masing output kegiatan dapat dilihat pada tabel berikut:
REALISASI ANGGARAN BARISTAND INDUSTRI BANDAR LAMPUNG TAHUN 2019
KODE OUTPUT / RINCIAN AKUN PAGU REALISASI % SISA
12 Program Pengembangan Teknologi dan Kebijakan Industri 19.593.669 17.708.048 90,38 1.885.621
3986 Riset Dan Standardisasi Bidang Industri 15.905.264 14.739.020 92,67 1.166.244
3.986.001 Hasil Penelitian Dan Pengembangan Teknologi Industri 85.930 60.993 70,98 24.937
1 Penelitian Dan Pengembangan Teknologi Industri 85.930 60.993 70,98 24.937
51 Penelitian Dan Pengembangan Teknologi Industri 85.930 60.993 70,98 24.937
3.986.002 Hasil Pengembangan Dan Pemanfaatan Teknologi Industri 140.490 90.835 64,66 49.655
1 Pengembangan Dan Pemanfaatan Teknologi Industri 140.490 90.835 64,66 49.655
51 Pelaksanaan Kerjasama Riset Dan Perekayasaan Industri 32.750 24.907 76,05 7.843
55 Pelaksanaan Promosi/publikasi/sosialisasi/diseminasi Penelitian, Pengembangan Dan Perekayasaan Industri
68.380 59.098 86,43 9.282
56 Penyusunan Jurnal Dan Majalah Penelitian Dan Pengembangan Industri 39.360 6.830 17,35 32.530
3.986.004 Kelembagaan Baristand Industri 500.089 400.352 80,06 99.737
1 Pengembangan Kelembagaan Baristand Industri 500.089 400.352 80,06 99.737
51 Pelaksanaan Akreditasi/surveillance/reakreditasi Lembaga Ls-pro 100.780 62.233 61,75 38.547
52 Pelaksanaan Pelatihan Kompetensi Sdm Jasa Teknis Industri 382.309 321.692 84,14 60.617
53 Pelaksanaan Pelatihan Kompetensi Sdm Pranata Litbang 17.000 16.427 96,63 574
3.986.005 Teknologi Industri Yang Dikembangkan Dan Diterapkan Untuk Meningkatkan Daya Saing Industri Nasional
3.376.548 3.037.253 89,95 339.295
1 Litbangyasa Teknologi Industri 3.376.548 3.037.253 89,95 339.295
51 Litbangyasa Teknologi Industri Prioritas 3.376.548 3.037.253 89,95 339.295
3.986.010 Layanan Manajemen Satker 593.840 475.507 80,07 118.333
51 Penyusunan Program Dan Evalap 84.630 78.696 92,99 5.934
52 Pengembangan Sdm 99.175 58.418 58,9 40.757
53 Pengelolaan Keuangan Dan Perbendaharaan 56.280 50.280 89,34 6.000
54 Pengelolaan Data, Informasi, Dan Promosi 343.915 281.694 81,91 62.221
55 Pengelolaan Tata Laksana Dan Umum 9.840 6.418 65,22 3.422
3.986.951 Layanan Sarana Dan Prasarana Internal 1.343.848 1.138.170 84,69 205.678
1 Layanan Internal (overhead) 1.343.848 1.138.170 84,69 205.678
52 Pengadaan Perangkat Pengolah Data Dan Komunikasi 143.176 79.335 55,41 63.841
53 Pengadaan Peralatan Fasilitas Perkantoran 653.672 573.923 87,8 79.749
54 Pembangunan/renovasi Gedung Dan Bangunan 547.000 484.912 88,65 62.088
3.986.994 Layanan Perkantoran 9.864.519 9.535.911 96,67 328.608
1 Layanan Perkantoran 9.864.519 9.535.911 96,67 328.608
1 Gaji Dan Tunjangan 6.444.519 6.297.873 97,72 146.646
2 Operasional Dan Pemeliharaan Kantor 3.420.000 3.238.038 94,68 181.962
4932 Pengembangan Kompetensi Sdm Riset Dan Standardisasi Industri 3.688.405 2.969.028 80,5 719.377
4.932.001 Layanan Jasa Teknis Dan Pelatihan Sdm Industri 3.688.405 2.969.028 80,5 719.377
52 Layanan Sertifikasi 246.330 199.272 80,9 47.058
54 Layanan Pelatihan 116.705 36.143 30,97 80.562
55 Layanan Inspeksi Teknis 332.500 261.613 78,68 70.887
56 Layanan Kalibrasi 218.109 174.822 80,15 43.288
57 Layanan Pengujian 2.774.761 2.297.178 82,79 477.583
T O T A L 19.593.669 17.708.048 90,38 1.885.621
10
Rencana Kinerja Baristand Industri Lampung Tahun 2020 Bab II Pembangunan Industri
BALAI RISET DAN STANDARDISASI INDUSTRI BANDAR LAMPUNG
Tugas pokok Baristand Industri Lampung adalah melaksanakan riset, standardisasi dan
sertifikasi di bidang industri. Dalam pelaksanaan tugas pokoknya, Baristand Industri Lampung
memiliki peran yang sangat penting dalam mengembangkan kajian – kajian di bidang agroindustri
baik kajian produk, proses maupun teknologi proses. Berdasarkan Tupoksi tersebut, maka secara
umum hasil dari pelaksanaan kegiatan di Baristand Industri Lampung adalah sebagai berikut :
Kegiatan Riset / Litbangyasa
Hasil Pelaksanaan Litbangyasa yang diselenggarakan Baristand Industri Lampung
dalam 4 (empat) tahun terakhir adalah sebagai berikut:
TAHUN HASIL KEGIATAN LITBANGYASA
2016 Efek Stabilitas Pewarna Antosianin dalam Beras Merah Artifisial
2016 Fortifikasi Vitamin A pada Minyak Goreng
2016 Pengembangan Produk dan Teknologi Tepung Nabati dan Hewani
2016 Prototype Pemantauan Kualitas Air Pada Industri Secara Real Time
2016 Penurunan Kadar Aflatoksin Pada Susu Fermentasi Kedelai
2016 Penentuan Kadar Nitrit pada Tepung Tapioka
2017 Peningkatan Mutu Tepung Onggok Sebagai Sumber Serat dalam Produk Pangan
Snack dan Cookies.
2017 Pemanfaatan Kulit Buah Pisang, Coklat, dan Durian sebagai Bahan Baku Tepung
Pektin.
2018 Peningkatan Mutu Tepung Pektin dari Kulit Pisang, Coklat, dan Durian Sebagai
Bahan Baku Pendukung Tambahan Pada Industri Pangan dan Farmasi.
2018 Pengembangan Sediaan Ekstrak Asam Klorogenat dari Kopi Robusta (Coffea
Canephora): Senyawa Bioaktif Berpotensi Antioksidan dan Anti Kanker
(multiyears).
2018 Modul Sensor Nirkabel yang Dapat Dikonfigurasi Berbasis Modbus TCP Protocol
Dimana Pengembangan Ditetapkan oleh Pengguna pada Pabrik Tapioka.
2019 Pembuatan Poli Asam Laktat (PLA) Berbahan Baku Tapioka Sebagai Kantung
Plastik Ramah Lingkungan
11
Rencana Kinerja Baristand Industri Lampung Tahun 2020 Bab II Pembangunan Industri
BALAI RISET DAN STANDARDISASI INDUSTRI BANDAR LAMPUNG
2019 Kontrol dan Pemantauan Nirkabel Menggunakan PLC Dalam Lingkungan Industri
Berbasis Big Data Berdasarkan Konsep Industri 4.0 Aplikasi Pada Miniatur
Konveyor
2019 Pengembangan Sediaan Fungsional Antioksidan dari Asam Klorogenat Berbasis
Kopi Lampung
2019 Pengembangan Proses Fermentasi Kopi Robusta di Provinsi Lampung
Litbangyasa Baristand Industri Lampung akan memiliki nilai guna lebih jika mampu diterapkan/
diimplementasikan di masyarakat maupun kalangan industri. Hal ini berarti bahwa litbang yang
dilakukan memiliki kualitas yang baik dan mampu memberikan sumbangsih kepada masyarakat
dan dunia industri melalui kegiatan litbang yang merupakan salah satu tupoksi dari Baristand
Industri Lampung.
Kerjasama litbang merupakan kerjasama dalam pelaksanaan kegiatan litbang antara Baristand
Industri Lampung dengan industri, instansi/lembaga lain baik dalam negeri maupun luar. Beberapa
pihak Industri yang pernah melakukan kerjasama dengan Baristand Industri Lampung antara lain
PT. Sorini Lampung Timur, IKM Sakti Jaya Mandiri dan beberapa Instansi/Industri lainnya di
propinsi Lampung
Layanan Jasa Teknis
Sebagai Unit Pelaksana Teknis, BLU Baristand Industri Lampung memberikan
layanan jasa teknis kepada industri. Hasil dari layanan yang diberikan ini akan
menghasilkan penerimaan berupa Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP). Perkembangan
jumlah penerimaan PNBP BLU Baristand Industri Lampung selama 5 tahun terakhir adalah
sebagai berikut :
REALISASI PENERIMAAN PNBP BARISTAND INDUSTRI BANDAR LAMPUNG
Tahun Pagu Realisasi Persentase
2015 8.106.000.000 4.771.496.405 58.86%
2016 8.398.000.000 5.337.957.431 63.56%
2017 6.398.800.000 6,407,243,082 100.13%
2018 6.700.000.000 6,322,985,353 93.95%
2019 7.399.986.000 6.831.412.532 92,32 %
12
Rencana Kinerja Baristand Industri Lampung Tahun 2020 Bab II Pembangunan Industri
BALAI RISET DAN STANDARDISASI INDUSTRI BANDAR LAMPUNG
Penerimaan PNBP-BLU Baristand Industri Lampung diperoleh dari beberapa kegiatan layanan jasa
sebagai berikut :
a) Laboratorium Pengujian kualitas lingkungan, Bahan dan Aneka Komoditi
Sebagai Unit Pelaksana Teknis yang memiliki fungsi untuk memberikan pelayanan jasa
teknis bidang teknologi bahan baku, bahan pembantu, proses, dan produk, maka Baristand
Industri Lampung memiliki laboratorium pengujian yang diakreditasi oleh KAN. Adanya
akreditasi ini dimaksudkan untuk memberikan jaminan mutu atas hasil uji kepada
masyarakat, terutama masyarakat industri. Disamping itu laboratorium pengujian juga
mendukung akreditasi lembaga sertifikasi produk Baristand Industri Lampung. Hal ini
dilakukan dengan cara memperluas kemampuannya dengan melaksanakan permohonan
akreditasi penambahan ruang lingkup untuk beberapa produk.
b) Lembaga Inspeksi Teknis - BALQIS
Baristand Industri Lampung memiliki laboratorium pengujian untuk udara emisi dan
ambien yang diakreditasi oleh KAN. Adanya akreditasi ini dimaksudkan untuk
memberikan jaminan mutu atas hasil uji kepada masyarakat, terutama masyarakat industri.
Kegiatan yang dilakukan untuk memenuhi harapan pelanggan dilakukan dengan cara
memperluas kemampuannya dengan melaksanakan permohonan akreditasi penambahan
ruang lingkup untuk beberapa parameter inspeksi.
c) Laboratorium Kalibrasi
Peralatan yang memadai untuk mendukung pengujian harus dikalibrasi agar terjamin
kepastian pengukurannya. Laboratorium kalibrasi Baristand Industri Lampung
melaksanakan kalibrasi peralatan untuk laboratorium pengujian dan alat – alat yang ada di
industri, baik untuk keperluan laboratorium maupun proses produksi, dan sudah
diakreditasi oleh KAN.
13
Rencana Kinerja Baristand Industri Lampung Tahun 2020 Bab II Pembangunan Industri
BALAI RISET DAN STANDARDISASI INDUSTRI BANDAR LAMPUNG
d) Lembaga Sertifikasi Produk - LSPro
Dalam rangka penerapan SNI wajib, Baristand Industri Lampung berperan aktif melalui
lembaga sertifikasi produknya Apabila ada penambahan produk baru terhadap penerapan
regulasi teknis SNI atau produk yang dipersyaratkan konsumen untuk bertanda SNI, maka
LSPro Lampung berusaha untuk menambah ruang lingkup produk/ komoditinya agar
diakreditasi oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN). Untuk dapat diakreditasi, Baristand
Industri Lampung harus menyiapkan laboratorium pengujian, sumber daya manusia,
peralatan yang memadai, serta mengembangkan sistem manajemen mutu ISO Guide 65/
Pedoman KAN 401.
e) Pelatihan Manajemen dan Teknis Industri
Pelatihan dan pengembangan SDM Industri merupakan kegiatan yang dilakukan dalam
rangka pengembangan sumber daya manusia industri, dan institusi terkait lainnya.
Tentunya kegiatan pelatihan ini disesuaikan dengan pemenuhan kebutuhan industri.
f) Konsultansi
Konsultansi merupakan fasilitas yang disediakan oleh Baristand Industri Lampung untuk
industri yang memerlukan bantuan informasi terkait hal-hal berikut:
- Sistem Manajemen ISO series
- Penanggulan Pencemaran Teknologi Industri
Sedangkan perkembangan hasil-hasil pembangunan, khususnya dalam rangka
pembinaan ke dalam tubuh organisasi, yang menyangkut perangkat keras dan lunak, dapat
ditinjau dari tiga aspek, yaitu aspek personalia, aspek pembiayaan dan aspek prasarana dan
sarana.
Sampai akhir tahun berjalan, Baristand Industri Lampung dalam melaksanakan
tugas pokok dan fungsinya didukung oleh 44 orang pegawai (2 orang CPNS) dan ditambah
dengan tenaga kontrak analis dengan kualifikasi pendidikan bervariasi sesuai dengan
kebutuhan balai.
14
Rencana Kinerja Baristand Industri Lampung Tahun 2020 Bab II Pembangunan Industri
BALAI RISET DAN STANDARDISASI INDUSTRI BANDAR LAMPUNG
Dalam rangka usaha untuk meningkatkan kemampuan dan ketrampilan personil
agar menjadi pegawai yang profesional di bidang tugasnya dan menjadi spesialis, maka
setiap tahun para pegawai, baik teknis maupun administratif, diberi kesempatan untuk
mengikuti pendidikan dan pelatihan (diklat), baik diklat penjenjangan maupun diklat
ketrampilan administratif dan teknik. Meskipun apabila ditinjau dari segi kuantitas dan jenis
diklat yang diikuti masih kurang memadai. Selain itu juga, para pegawai diberi kesempatan
untuk mengikuti seminar atau workshop yang dilaksanakan di tingkat pusat maupun
daerah.
B. Arah Pembangunan di Bidang Litbang Industri
Rencana Strategis Balai Riset dan Standardisasi Industri Lampung tahun 2020-2024 telah
ditetapkan, memuat kebijakan dan strategi untuk mewujudkan tujuan kinerja 5 tahun ke depan.
Kebijakan 1 : Peningkatan kemampuan litbang yang memanfaatkan sumber daya alam lokal
a. Sinergi dengan lembaga Riset di provinsi Lampung
b. Link to Industry; pendekatan ke industri kecil dan menengah untuk menggali
permasalahan industri, dan mengenalkan hasil litbangyasa.
Untuk tahun 2020, produk unggulan provinsi Lampung yaitu Kopi masih menjadi target
litbang dengan mengembangkan teknik fermentasi biji kopi.
Kebijakan 2 : Peningkatan kemampuan litbang yang memecahkan permasalahan industri
a. Peningkatan sarana dan prasarana libangyasa dan layanan jasa. Peningkatan
keahlian peneliti/perekayasa perihal teknologi proses sangat dikaitkan dengan
pemahaman tentang proses produksi setidaknya pada skala IKM. Untuk itu
permesinan yang merupakan replika peralatan proses produksi pada IKM perlu
dimiliki dan dikuasai untuk kemudian ditingkatkan teknologinya.
15
Rencana Kinerja Baristand Industri Lampung Tahun 2020 Bab II Pembangunan Industri
BALAI RISET DAN STANDARDISASI INDUSTRI BANDAR LAMPUNG
b. Pemetaan kompetensi SDM.
Meletakkan kompetensi dasar masing-masing peneliti untuk selanjutnya membuat
data base kompetensi dan merencanakan jenis kepakaran yang akan dimiliki
masing-masing peneliti/perekayasa
Implementasi atas kebijakan ini, Baristand Industri Bandar Lampung merencanakan untuk
melakukan survei ke IKM produk makanan khas Lampung dan menggali permasalahan dan kendala
teknis menyangkut proses produksi sampai pada penyimpanan.
Peningkatan sarana/prasarana litbang akan diwujudkan dengan pengadaan peralatan litbang yang
mendukung kegiatan Prioritas Riset Nasional di amanatkan kepada Baristand Industri Bandar
Lampung dalam program nasional pencegahan Stunting.
Peningkatan kompetensi SDM Riset akan dilakukan dengan melatih para peneliti/perekayasa
dengan bekerjasama dengan lembaga riset terkait melalui skema Inhouse Training atau mengirim
peserta mengikuti diklat.
Kebijakan 3 : Peningkatan kapasitas kelembagaan dalam rangka penerapan standardisasi.
a. Link to media. Mengenalkan kepada masyarakat luas akan keberadaan Balai Riset
dan Standardisasi Industri Lampung, dan karya yang telah dihasilkan dengan
mengoptimalkan media sosial.
b. Peningkatan sarana dan prasarana libangyasa dan layanan jasa.
Salah satu keunggulan Balai Riset dan Standardisasi Industri Lampung yaitu
memiliki Lembaga Inspeksi Teknis yang tidak dimiliki instansi/lembaga lain di
provinsi Lampung. Keunggulan ini harus diperkuat dengan modernisasi peralatan
dan penambahan ruang lingkup baru seiring dengan semakin ketatnya regulasi.
Selain itu, dalam rangka penguatan Lembaga Sertifikasi Produk oleh kementerian
Perindustrian, akan berdampak pada penguatan lembaga Penguji yang menjadi
pendukung utama penerapan standard (SNI).
16
Rencana Kinerja Baristand Industri Lampung Tahun 2020 Bab II Pembangunan Industri
BALAI RISET DAN STANDARDISASI INDUSTRI BANDAR LAMPUNG
c. Pemetaan kompetensi SDM.
Kemampuan teknis analis, inspektur, auditor, evaluator, dan petugas pengambil
contoh, harus dipetakan untuk kemudian ditingkatkan mengimbangi perkembangan
ruang lingkup kemampuan Lembaga Penilai Kesesuaian.
Peningkatan kapasitas kelembagaan diwujudkan dengan penambahan ruang lingkup
akreditasi Lembaga Penilai Kesesuian (LPK). Untuk mencapainya maka akan dilengkapi dengan
sarana/peralatan, dan tenaga teknis yang memiliki kompetensi yang akan dikirim untuk mengikuti
diklat teknis dengan bekerjasama dengan instansi terkait.
Kebijakan 4 : Peningkatan kompetensi SDM Balai Riset dan Standardisasi Industri Lampung.
a. Link to Industry
Pendekatan ke industri dibutuhkan untuk memutakhirkan informasi dan
pengetahuan yang dibutuhkan oleh Peneliti dan Perekayasa. Dengan memahami
permasalahan pada industri akan memberikan stimulus pada para
peneliti/perekayasa untuk memahami dan memecahkan permasalahan tersebut.
b. Pemetaan kompetensi SDM
Selain melalui diklat, pola pemagangan SDM Baristand ke industri bisa menjadi kiat
yang efektif untuk mengenal teknologi dan permasalahan yang dialami industri. Ini
akan menambah wawasan dan pemahaman SDM dan mencari alternatif
permasalahan pada industri sejenis.
Selain itu kemampuan operasional administrasi dan tata kelola bagi para petugas
administrasi harus selalu di mutakhirkan seiring perkembangan teknologi
informasi. Semua ini akan terlaksana dan efektif apabila kompetensi SDM masing-
masing dipetakan dalam sebuah data base.
Program Pengembangan kompetensi SDM di Balai Riset dan Standardisasi Industri
Bandar Lampung diawali dengan pemetaan kompetensi SDM teknis dan SDM riset. Berdasarkan
database kompetensi tersebut, dibuat rencana pelatihan teknis. Tahun anggaran 2020, sudah
17
Rencana Kinerja Baristand Industri Lampung Tahun 2020 Bab II Pembangunan Industri
BALAI RISET DAN STANDARDISASI INDUSTRI BANDAR LAMPUNG
dianggarkan kegiatan tersebut melalui skema swakelola, baik diselenggarakan sendiri (Inhouse
Training) maupun dengan mengirimkan peserta ke instansi terkait.
Rencana Kinerja Baristand Industri Lampung Tahun 2020 Bab III Rencana Kinerja
BAB III
RENCANA KINERJA
A. Sasaran
Sasaran Kinerja Balai Riset dan Standardisasi Industri Lampung yang ingin dicapai yaitu:
1. Meningkatnya kontribusi inovasi dalam rangka mendukung pertumbuhan PDB
industri pengolahan nonmigas. Peran penelitian dan pengembangan yang menghasilkan
teknologi untuk mendukung pertumbuhan PDB industri pengolahan nonmigas salah
satunya adalah melalui peningkatan efisiensi perusahaan industri yang memanfaatkan hasil
riset/inovasi. Efisiensi yang dimaksud adalah kontribusi hasil litbangyasa yang diterapkan
tahun berjalan terhadap efisiensi perusahaan industri pada proses tertentu, bukan
keseluruhan proses produksi.
Mengukur indikator kinerja ini dengan membandingkan Quality atau Cost atau Delivery
sebelum dan setelah penerapan hasil litbangyasa (pada proses tertentu, bukan
keseluruhan proses produksi) di perusahaan industri pada tahun berjalan. Setelah
diketahui efisiensi setiap perusahaan industri lalu dihitung rata-ratanya.
Indikator ini berkaitan dengan indikator "Hasil riset/inovasi yang dimanfaatkan
perusahaan industri/ badan usaha bagi Baristand.
2. Meningkatnya kinerja litbangyasa dalam rangka mendukung daya saing dan
kemandirian industri pengolahan non migas. Persentase hasil riset/inovasi yang
dimanfaatkan perusahaan industri/badan usaha pada lima tahun terakhir. Persentase hasil
riset/inovasi yang dimanfaatkan perusahaan industri/badan usaha ini bukan merupakan
uji coba hasil litbangyasa, akan tetapi perusahaan telah menggunakan/membeli
produk/alat/proses, atau telah terdapat perusahaan industri yang memproduksi prototipe
litbangyasa.
Mengukurnya dengan menghitung (akumulasi) dan memverifikasi jumlah
prototipe/alat/mesin/teknologi proses hasil litbangyasa/inovasi Balai Besar/Baristand
yang telah dimanfaatkan perusahaan industri/badan usaha (termasuk IKM) selama lima
19
Rencana Kinerja Baristand Industri Lampung Tahun 2020 Bab III Rencana Kinerja
BALAI RISET DAN STANDARDISASI INDUSTRI BANDAR LAMPUNG
tahun terakhir, dibagi dengan jumlah total akumulasi litbangyasa yang telah dihasilkan
selama lima tahun terakhir (Litbangyasa multiyears dihitung satu riset). Adapun
litbangyasa yang diterapkan dapat merupakan hasil litbang tahun-tahun yang lalu
(maksimal 5 tahun).
3. Meningkatnya penerapan teknologi 4.0 untuk penguatan implementasi Making
Indonesia 4.0. Implikasinya adalah litbangyasa yang telah memanfaatkan satu atau
beberapa teknologi industri 4.0 seperti Artificial Intelligence, 3D printing, big data, Virtual
Reality, Augmented Reality, dan sebagainya.
Mengukurnya dengan cara menghitung jumlah litbangyasa pada tahun berjalan yang telah
memanfaatkan teknologi 4.0 dibagi jumlah total litbangyasa pada satker yang telah siap
memanfaatkan teknologi 4.0 pada tahun berjalan (termasuk in house riset). Indikator ini
bersifat sukarela bagi balai yang telah siap menerapkan riset berbasis teknologi 4.0.
4. Terselenggaranya urusan pemerintahan di bidang litbangyasa dan standardisasi
industri untuk mendukung industri yang berdaya saing dan berkelanjutan. Indeks
Kepuasan Masyarakat (IKM) adalah data dan informasi tentang tingkat kepuasan
masyarakat yang diperoleh dari hasil pengukuran secara kuantitatif dan kualitatif atas
pendapat masyarakat dalam memperoleh pelayanan dari aparatur penyelenggara
pelayanan publik dengan membandingkan antara harapan dan kebutuhannya. Tata cara
perhitungan responden, penyusunan kuesioner dan indeks mengacu kepada Kepmenpan
Nomor 25 Tahun 2004 tentang Pedoman Umum Penyusunan Indeks Kepuasan
Masyarakat Unit Pelayanan Instansi Pemerintah dan Kepmenpan Nomor 63 Tahun 2003
tentang Pedoman Umum Penyelenggaraan Pelayanan Publik. IKM berada pada skala 1
s/d 4, dimana nilai indeks 1,00-1,75 berarti tidak baik, nilai indeks 1,76-2,50 kurang baik,
nilai indeks 2,51-3,25 baik, dan nilai indeks 3,26-4,00 berarti sangat baik.
Riset kolaborasi adalah suatu pelaksanaan riset yang melibatkan seluruh stakeholder riset
yaitu Academic, Business, Community dan Government (ABCG). Balai Riset dan Standardisasi
Industri Lampung sebagai Lembaga litbang di lingkungan BPPI yang juga perwakilan dari
20
Rencana Kinerja Baristand Industri Lampung Tahun 2020 Bab III Rencana Kinerja
BALAI RISET DAN STANDARDISASI INDUSTRI BANDAR LAMPUNG
pemerintah/government, harus senantiasa berkolaborasi dengan perguruan tinggi dan
perusahaan/industri sehingga riset-riset yang dihasilkan dapat diterapkan di industri dan
dapat meningkatkan daya saing industri.
Perhitungannya dengan cara membandingkan jumlah riset kolaborasi yang melibatkan
seluruh unsur Academic, Business, Community, dan Government dengan jumlah riset
(cluster riset) pada tahun berjalan.
5. Meningkatkan kompetensi SDM dan budaya kerja. Indeks Profesionalitas ASN adalah
suatu instrumen yang digunakan untuk mengukur secara kuantitatif tingkat profesionalitas
pegawai ASN yang hasilnya dapat digunakan sebagai dasar penilaian dan evaluasi dalam
upaya pengembangan profesionalisme ASN. Perhitungan indeks merujuk pada Peraturan
BKN Nomor 8 Tahun 2019 Tanggal 15 Mei 2019 tentang Pedoman Tata Cara dan
Pelaksanaan Pengukuran Indeks Profesionalitas Aparatur Sipil Negara. Kategori tingkat
Profesionalitas ASN dibuat dalam rentang nilai sebagai berikut: a. 91 –100 (Sangat
Tinggi); b. 81 — 90 (Tinggi); c. 71 – 80 (Sedang); d. 61 — 70 (Rendah); dan e. 60 ke
bawah (Sangat Rendah).
Disiplin Pegawai Negeri Sipil adalah kesanggupan Pegawai Negeri Sipil untuk menaati
kewajiban dan menghindari larangan yang ditentukan dalam peraturan perundang-
undangan dan/atau peraturan kedinasan yang apabila tidak ditaati atau dilanggar dijatuhi
hukuman disiplin. Disiplin pegawai secara umum merujuk pada Peraturan Pemerintah
Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil. Perhitungan disiplin pegawai
merujuk pada Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 49/M-IND/PER/6/2014 tentang
Penilaian Kinerja Unit Kerja di Lingkungan Kementerian Perindustrian. Nilai disiplin
pegawai merujuk pada penilaian absensi untuk Unit Eselon I dengan komponen jam kerja,
jam masuk, jam pulang, alpa, dinas luar/tugas luar, sakit, izin, cuti, tugas belajar/diklat.
6. Membangun sistem manajemen. Sistem manajemen Lembaga Penilai Kesesuaian (LPK)
yang berhasil dipelihara/dipertahankan melalui mekanisme assessment oleh pihak
21
Rencana Kinerja Baristand Industri Lampung Tahun 2020 Bab III Rencana Kinerja
BALAI RISET DAN STANDARDISASI INDUSTRI BANDAR LAMPUNG
eksternal (independen) pada tahun berjalan, dibandingkan dengan pelaksanaan
assessment sistem manajemen pada tahun berjalan.
7. Memperkuat akuntabilitas kinerja organisasi. Penilaian SPIP dilaksanakan oleh Badan
Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) dan Inspektorat Jenderal melalui Aparat
Pengawasan Intern Pemerintah (APIP). Kerangka maturitas SPIP terpola dalam enam
tingkatan yaitu: belum ada, rintisan, berkembang, terdefinisi, terkelola dan terukur,
optimum. Tingkatan dimaksud setara masing-masing dengan level 0, 1, 2, 3, 4 dan 5. Setiap
tingkat maturitas mempunyai karakteristik dasar yang menunjukkan peran atau
kapabilitas penyelenggaraan SPIP dalam mendukung pencapaian tujuan instansi
pemerintah. Nilai Maturitas SPIP Kemenperin terdiri dari beberapa unsur meliputi
Lingkungan pengendalian; Penilaian risiko; Kegiatan pengendalian; Informasi dan
komunikasi; dan Pemantauan pengendalian intern.
Secara keseluruhan terdapat lima fokus penilaian yang tersebar ke dalam 25 sub unsur
SPIP. Dengan asumsi bahwa fokus penilaian mempunyai tingkat keterkaitan dan tingkat
kepentingan yang berbeda, maka focus penilaian memiliki bobot yang berbeda-beda.
Penetapan skor maturitas SPIP menggunakan skor hasil validasi dengan membuat rerata
tertimbang dari skor validasi. Skor ini yang kemudian digunakan untuk menentukan
tingkat maturitas SPIP.
Tingkatan Maturitas:
Kementerian PAN dan RB melaksanakan evaluasi terhadap sistem akuntabilitas kinerja
pada setiap instansi pemerintah. Dalam evaluasi akuntabilitas kinerja yang dilaksanakan
oleh Kementerian PAN dan RB, penilaian dilakukan terhadap 5 (lima) komponen, yaitu
Perencanaan Kinerja, Pengukuran Kinerja, Pelaporan Kinerja, Evaluasi Kinerja dan
Capaian Kinerja. Penilaian Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP)
Kementerian Perindustrian dilakukan setelah tahun anggaran berakhir, sehingga nilai
22
Rencana Kinerja Baristand Industri Lampung Tahun 2020 Bab III Rencana Kinerja
BALAI RISET DAN STANDARDISASI INDUSTRI BANDAR LAMPUNG
capaiannya indikator ini dapat terlihat pada pertengahan tahun anggaran setelahnya.
Perhitungan nilai Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP)
Kementerian Perindustrian menggunakan Lembar Kerja Evaluasi sesuai Permenpan 12
tahun 2015 dimana seluruh dokumen akuntabilitas kinerja dikumpulkan untuk dilakukan
penilaian oleh tim evaluator.
Laporan Keuangan Kementerian Perindustrian merupakan konsolidasi (penggabungan)
dari setiap satuan kerja yang berada di lingkungan Kementerian di seluruh Indonesia.
Sementara sampai saat ini masih ditemukan beberapa Laporan Keuangan yang masih
belum menyajikan Laporan Realisasi Anggaran (LRA), Neraca, Laporan Operasional (LO),
Laporan atas Perubahan Ekuitas (LPE) dan Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) sesuai
dengan peraturan yang berlaku. Maka untuk itu perlu dilakukan penilaian atas Laporan
Keuangan pada satuan kerja di lingkungan Kementerian Perindustrian. Penilaian ini
bertujuan untuk memberikan motivasi kepada satuan kerja dan diharapkan agar setiap
satuan kerja dapat menyusun Laporan Keuangan secara lengkap dan sesuai peraturan yang
berlaku serta tepat waktu.
Metode penilaian dilakukan berdasarkan desk review dengan data Satuan Kerja yang
terkonsolidasi di Biro Keuangan. Metodologi penilaian menggunakan desk evaluation
23
Rencana Kinerja Baristand Industri Lampung Tahun 2020 Bab III Rencana Kinerja
BALAI RISET DAN STANDARDISASI INDUSTRI BANDAR LAMPUNG
atas data-data Keuangan dan BMN dengan menggunakan kertas kerja penilaian yang
berisi penilaian atas empat unsur yang terdiri dari kesesuaian SAP, kecukupan informasi,
ketaatan dalam peraturan dan efektifitas Pengendalian Intern. Kertas kerja penilaian akan
diisi oleh tim penilai dari Tim Biro Keuangan.
8. Memperkuat sarana prasarana litbangyasa dan layanan publik. Indeks sarana
prasarana litbang dikembangkan untuk mengetahui kekuatan sarana dan prasarana litbang
Satker Unit Pelayanan Teknis (UPT) di lingkungan BPPI untuk melaksanakan tugas dan
fungsinya di bidang penelitian dan pengembangan. Indeks sarana prasarana litbang
diperoleh melalui asesmen komponen sebagai berikut: gedung (bobot 35%), alat litbang/uji
utama (bobot 35%), pranata litbang (bobot 20%) dan sarana kerja peneliti/perekayasa
(bobot 10%). Setiap komponen memiliki parameter penilaian tersendiri.
Indeks sarana prasarana layanan jasa industri dikembangkan untuk mengetahui kekuatan
sarana dan prasarana layanan jasa industri Satker UPT di lingkungan BPPI untuk
melaksanakan tugas dan fungsinya di bidang layanan jasa teknis.
Indeks sarana prasarana layanan jasa industri diperoleh melalui asesmen standar
pelayanan dan budaya pelayanan prima pada penilaian Zona Integritas.
B. Indikator Kinerja
Indikator kinerja merupakan nilai atau karakteristik tertentu yang digunakan untuk
mengukur output atau outcome. Alat ukur diperlukan untuk menentukan derajat
keberhasilan organisasi dalam mencapai tujuannya. Dari satu Tujuan yang memiliki 7
(tujuh) Sasaran Kinerja yang telah ditetapkan, Balai Riset dan Standardisasi Industri
Lampung menetapkan Indikator Kinerja untuk tahun 2020 sebagai berikut:
Indikator Kinerja Tujuan: Efisiensi perusahaan industri yang memanfaatkan hasil
riset/inovasi, dengan target kinerja sebesar 5%
Mengacu kepada Renstra 2020 - 2024 Indikator Kinerja Utama (IKU) Baristand Industri
Lampung tertuang dalam sasaran kinerja sebagai berikut:
24
Rencana Kinerja Baristand Industri Lampung Tahun 2020 Bab III Rencana Kinerja
BALAI RISET DAN STANDARDISASI INDUSTRI BANDAR LAMPUNG
1. Sasaran Kinerja 1:
a. Persentase hasil riset/inovasi lima tahun terakhir yang dimanfaatkan
perusahaan industri/badan usaha, target kinerja sebesar 8%
b. Perusahaan industri/badan usaha yang memanfaatkan paket
teknologi/supervisi, target kinerja sebesar 1 Perusahaan
2. Sasaran Kinerja 2: Persentase litbangyasa yang memanfaatkan teknologi 4.0
dibandingkan total litbangyasa pada tahun berjalan, target kinerja sebesar 0%.
Pengembangan Industri 4.0 dikhususkan untuk Balai Besar sementara Baristand boleh
mengembangkan Industri 4.0 apabila sudah memiliki sarana dan prasarana yang
memadai. Untuk itu Balai Riset dan Standardisasi Industri Bandar Lampung belum
menargetkan Sasaran Kinerja ini di tahun 2020.
3. Sasaran Kinerja 3:
a. Indeks Kepuasan Masyarakat terhadap layanan jasa industri, target kinerja
sebesar 3,5 skala indeks.
b. Proporsi riset berbasis kerjasama/kolaborasi, target kinerja sebesar 100%
4. Sasaran Kinerja 4:
a. Rata-rata Indeks Profesionalitas ASN, target kinerja sebesar 71 (indeks)
b. Nilai disiplin pegawai, target kinerja sebesar 79.
5. Sasaran Kinerja 5: Proporsi keberhasilan surveillance/sertifikasi sistem manajemen
dari sistem manajemen yang dimiliki, target kinerja sebesar 100%
6. Sasaran Kinerja 6:
a. Nilai minimal tingkat maturitas pengendalian internal (SPIP), target kinerja
sebesar 3,8.
b. Nilai minimal akuntabilitas kinerja, target kinerja sebesar 80,1
c. Nilai minimal laporan keuangan, target kinerja sebesar 85.
25
Rencana Kinerja Baristand Industri Lampung Tahun 2020 Bab III Rencana Kinerja
BALAI RISET DAN STANDARDISASI INDUSTRI BANDAR LAMPUNG
7. Sasaran Kinerja 7:
a. Rata-rata Indeks sarana prasarana litbangyasa, target kinerja sebesar 80.
b. Rata-rata Indeks sarana prasarana layanan publik, target kinerja sebesar 96.
Rencana Kinerja Baristand Industri Lampung Tahun 2020 Bab III Rencana Kinerja
BALAI RISET DAN STANDARDISASI INDUSTRI BANDAR LAMPUNG
26
Sasaran Strategis Dan Indikator Kinerja Sasaran Strategis Baristand Industri Lampung 2020
PROGRAM/
KEGIATAN SASARAN KINERJA INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET
Tj Meningkatnya kontribusi inovasi dalam rangka
mendukung pertumbuhan PDB industri
pengolahan nonmigas
Efisiensi perusahaan industri yang memanfaatkan hasil
riset/inovasi
Persen 5
SK1 Meningkatnya kinerja litbangyasa dalam rangka
mendukung daya saing dan kemandirian industri
pengolahan nonmigas.
Persentase hasil riset/inovasi lima tahun terakhir yang
dimanfaatkan perusahaan industri/badan usaha
Persen 8,0
Perusahaan industri/badan usaha yang memanfaatkan
paket teknologi/supervisi/konsultansi
Perusahaan
/badan usaha
(akumulasi) 1
SK2 Meningkatnya penerapan teknologi 4.0 untuk
penguatan implementasi Making Indonesia 4.0
Persentase litbangyasa yang memanfaatkan teknologi
4.0 dibandingkan total litbangyasa pada tahun berjalan
Persen
0
SK3 Terselenggaranya urusan pemerintahan di bidang
litbangyasa dan standardisasi industri untuk
mendukung industri yang berdaya saing dan
berkelanjutan
Indeks Kepuasan Masyarakat terhadap layanan jasa
industri
Indeks 3,5
Proporsi riset berbasis Kerjasama /kolaborasi Persen 100
SK4 Meningkatkan kompetensi SDM dan budaya kerja Rata-rata Indeks Profesionalitas ASN Indeks 71
Nilai disiplin pegawai Nilai 79
SK5
Membangun sistem manajemen Proporsi keberhasilan surveillance /sertifikasi sistem manajemen dari sistem manajemen yang dimiliki Persen 100
Rencana Kinerja Baristand Industri Lampung Tahun 2020 Bab III Rencana Kinerja
BALAI RISET DAN STANDARDISASI INDUSTRI BANDAR LAMPUNG
PROGRAM/
KEGIATAN SASARAN KINERJA INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET
SK6 Memperkuat akuntabilitas kinerja organisasi Nilai minimal tingkat maturitas pengendalian internal
(SPIP) Nilai 3,8
Nilai minimal akuntabilitas
Kinerja Nilai 80,1
Nilai minimal laporan keuangan Nilai 85
SK7 Memperkuat sarana prasarana litbangyasa dan
layanan public Rata-rata Indeks sarana prasarana litbangyasa
Indeks 80
Rata-rata Indeks sarana prasarana layanan publik Indeks 96
Rencana Kinerja Baristand Industri Lampung Tahun 2020 Bab III Rencana Kinerja
BALAI RISET DAN STANDARDISASI INDUSTRI BANDAR LAMPUNG
Target Rencana Aksi per Triwulan Baristand Industri Lampung 2020
PROGRAM/
KEGIATAN INDIKATOR KINERJA SATUAN
TARGET
KINERJA
TARGET RENCANA AKSI
Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV
Tj Efisiensi perusahaan industri yang memanfaatkan
hasil riset/inovasi
Persen 5 25 % 50 % 75 % 100 %
SK1 Persentase hasil riset/inovasi lima tahun terakhir
yang dimanfaatkan perusahaan industri/badan usaha
Persen 8,0
25 %
50 %
75 %
100 %
Perusahaan industri/badan usaha yang
memanfaatkan paket
teknologi/supervisi/konsultansi
Perusahaan
/badan
usaha
(akumulasi
)
1
25 % 50 % 75 % 100 %
SK2 Persentase litbangyasa yang memanfaatkan
teknologi 4.0 dibandingkan total litbangyasa pada
tahun berjalan
Persen 0
- - - -
SK3 Indeks Kepuasan Masyarakat terhadap layanan jasa
industri
Indeks 3,5
25 %
50 %
75 %
100 %
Proporsi riset berbasis Kerjasama /kolaborasi Persen 100 25 % 50%
75 % 100 %
SK4 Rata-rata Indeks Profesionalitas ASN Indeks 71 25 % 50%
75 % 100 %
Nilai disiplin pegawai Nilai 79 25 % 50% 75 % 100 %
SK5 Proporsi keberhasilan surveillance /sertifikasi sistem
manajemen dari sistem manajemen yang dimiliki Persen 100 25 % 50% 75 % 100 %
Rencana Kinerja Baristand Industri Lampung Tahun 2020 Bab III Rencana Kinerja
BALAI RISET DAN STANDARDISASI INDUSTRI BANDAR LAMPUNG
PROGRAM/
KEGIATAN INDIKATOR KINERJA SATUAN
TARGET
KINERJA
TARGET RENCANA AKSI
Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV
SK6 Nilai minimal tingkat maturitas pengendalian internal
(SPIP) Nilai 3,8
25 % 50% 75 % 100 %
Nilai minimal akuntabilitas Kinerja Nilai 80,1 25 % 50% 75 % 100 %
Nilai minimal laporan keuangan Nilai 85 25 % 50% 75 % 100 %
SK7 Rata-rata Indeks sarana prasarana litbangyasa Indeks 80 25 % 60% 85 % 100 %
Rata-rata Indeks sarana prasarana layanan publik Indeks 96 25 % 50% 75 % 100 %
Rencana Kinerja Baristand Industri Lampung Tahun 2020 Bab III Rencana Kinerja
BALAI RISET DAN STANDARDISASI INDUSTRI BANDAR LAMPUNG
30
PAGU ANGGARAN TAHUN 2020
Balai Riset dan Standardisasi Industri Lampung
KODE KOMPONEN KEGIATAN PAGU
(dalam ribuan)
12 Program Pengembangan Teknologi dan Kebijakan Industri 15.862.900
3986 Riset Dan Standardisasi Bidang Industri 15.862.900
3.986.002 Hasil Pengembangan Dan Pemanfaatan Teknologi Industri 137.320
1 Pengembangan Dan Pemanfaatan Teknologi Industri 137.320
51 Pelaksanaan Kerjasama Riset Dan Perekayasaan Industri 12.218
52 Pelaksanaan Penelitian Dan Pengembangan Yang
Diimplementasikan
55.942
54 Pelaksanaan Konsultasi Industri 13.700
55 Pelaksanaan Promosi/publikasi/sosialisasi/diseminasi Penelitian,
Pengembangan Dan Perekayasaan Industri
37.300
56 Penyusunan Jurnal Dan Majalah Penelitian Dan Pengembangan
Industri
18.160
3.986.003 Jasa Teknis Industri 3.492.219
1 Jasa Teknis Industri 3.492.219
51 Pelaksanaan Standardisasi/pengujian Industri 2.798.104
52 Pelaksanaan Sertifikasi Produk Dan Sistem Mutu Industri 254.530
53 Pelaksanaan Kalibrasi Peralatan Uji/proses Produksi Industri 369.640
54 Pelaksanaan Pembinaan Dan Bimbingan Teknis/pelatihan Sistem
Manajemen Mutu Dan Lingkungan Industri
69.945
3.986.004 Kelembagaan Baristand Industri 342.440
1 Pengembangan Kelembagaan Baristand Industri 342.440
51 Pelaksanaan Akreditasi/surveillance/reakreditasi Lembaga Ls-pro 233.840
52 Pelaksanaan Pelatihan Kompetensi Sdm Jasa Teknis Industri 51.100
53 Pelaksanaan Pelatihan Kompetensi Sdm Pranata Litbang 57.500
3.986.005 Teknologi Industri Yang Dikembangkan Dan Diterapkan Untuk
Meningkatkan Daya Saing Industri Nasional
29.244
1 Litbangyasa Teknologi Industri 29.244
51 Litbangyasa Teknologi Industri Prioritas 29.244
3.986.010 Layanan Manajemen Satker 818.108
51 Penyusunan Program Dan Evalap 70.090
52 Pengembangan Sdm 176.798
53 Pengelolaan Keuangan Dan Perbendaharaan 54.320
54 Pengelolaan Data, Informasi, Dan Promosi 284.510
55 Pengelolaan Tata Laksana Dan Umum 232.390
3.986.951 Layanan Sarana Dan Prasarana Internal 1.596.000
1 Layanan Internal (overhead) 1.596.000
52 Pengadaan Perangkat Pengolah Data Dan Komunikasi 75.500
53 Pengadaan Peralatan Fasilitas Perkantoran 1.131.300
54 Pembangunan/renovasi Gedung Dan Bangunan 389.200
31
Rencana Kinerja Baristand Industri Lampung Tahun 2020 Bab III Rencana Kinerja
BALAI RISET DAN STANDARDISASI INDUSTRI BANDAR LAMPUNG
KODE KOMPONEN KEGIATAN PAGU
(dalam ribuan)
3.986.994 Layanan Perkantoran 9.447.569
1 Layanan Perkantoran 9.447.569
1 Gaji Dan Tunjangan 6.458.810
2 Operasional Dan Pemeliharaan Kantor 2.988.759
T O T A L 15.862.900
Rencana Kinerja Baristand Industri Lampung Tahun 2020 BAB IV Penutup
BALAI RISET DAN STANDARDISASI INDUSTRI BANDAR LAMPUNG
32
BAB IV
PENUTUP
Rencana kinerja Balai Riset dan Standardisasi Industri Lampung tahun 2020
adalah penjabaran dari Rencana Strategis Balai Riset dan Standardisasi Industri
Lampung tahun 2020-2024 di periode tahun pertama. Indikator Kinerja setiap Sasaran
Kinerja di tahun 2020 akan menjadi target kinerja, untuk itu akan dijabarkan pada
Rencana Kinerja dan diwujudkan pada program dan kegiatan di tahun 2020.
Keberhasilan pencapaian kinerja adalah hasil dari kolaborasi semua pihak
dalam suatu organisasi. Dalam upaya memenuhi rencana kinerja 2020, Baristand
Industri Lampung akan mengoptimalkan seluruh sumber daya yang ada dengan
memperhatikan asas-asas pengelolaan pemerintahan yang bersih, benar dan
berintegritas.
LAMPIRAN
Lampiran 1: Rencana Kinerja Baristand Industri Lampung TA. 2020
No. INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET
1. Efisiensi perusahaan industri yang memanfaatkan hasil riset/inovasi
Persen 5
2. Persentase hasil riset/inovasi lima tahun terakhir yang dimanfaatkan perusahaan industri/badan usaha
Persen
8,0
3. Perusahaan industri/badan usaha yang memanfaatkan paket teknologi/supervisi/konsultansi
Perusahaan /badan usaha (akumulasi)
1
4. Persentase litbangyasa yang memanfaatkan teknologi 4.0 dibandingkan total litbangyasa pada tahun berjalan
Persen 0
5. Indeks Kepuasan Masyarakat terhadap layanan jasa industri Indeks 3,5 6. Proporsi riset berbasis Kerjasama /kolaborasi Persen 100
7. Rata-rata Indeks Profesionalitas ASN Indeks 71
8. Nilai disiplin pegawai Nilai 79
9. Proporsi keberhasilan surveillance /sertifikasi sistem manajemen dari sistem manajemen yang dimiliki
Persen 100
10. Nilai minimal tingkat maturitas pengendalian internal (SPIP) Nilai 3,8
11. Nilai minimal akuntabilitas Kinerja Nilai 80,1
12. Nilai minimal laporan keuangan Nilai 85
13. Rata-rata Indeks sarana prasarana litbangyasa Indeks 80
14. Rata-rata Indeks sarana prasarana layanan publik Indeks 96
Lampiran 2.
Perjanjian Kinerja Balai Riset dan Standardisasi Industri Bandar Lampung TA 2020
No. Tujuan/Sasaran Strategis (SS)
Indikator Kinerja Target Satuan
1 Meningkatnya kontribusi inovasi
dalam rangka mendukung
pertumbuhan PDB industri pengolahan
non migas
1. Efisiensi perusahaan industri yang
memanfaatkan hasil riset/inovasi
5,0 Persen
2 Meningkatnya kinerja
litbangyasa dalam rangka mendukung
daya saing dan kemandirian industri
pengolahan nonmigas
2. Persentase hasil
riset/inovasi lima tahun terakhir yang dimanfaatkan
perusahaan industri/badan usaha
12,0 Persen
3. Perusahaan industri/badan usaha yang memanfaatkan
paket teknologi/problem solving/supervisi/konsultasi
1 Perusahaan industri /
Badan Usaha
3 Terselenggaranya
urusan pemerintahan di bidang litbangyasa
dan standardisasi industri untuk
mendukung industri yang berdaya saing
dan berkelanjutan
4. Indeks Kepuasan
Masyarakat terhadap layanan jasa industri
3,5 Indeks
5. Karya Tulis Ilmiah yang diterbitkan di
prosiding/jurnal nasional/internasional yang
terakreditasi/terindeks global dan pengajuan Paten
a. Jurnal Internasional 1 KTI
b. Prosiding Internasional 1 KTI
c. Jurnal Nasional 2 KTI
d. Prosiding Nasional 4 KTI
e. Pengajuan Paten 1 Paten
Perjanjian Kinerja Balai Riset dan Standardisasi Industri Bandar Lampung TA 2020
(Revisi)
No. Tujuan/Sasaran Strategis (SS)
Indikator Kinerja Target Satuan
1 Meningkatnya kontribusi inovasi
dalam rangka mendukung
pertumbuhan PDB industri pengolahan
non migas
1. Efisiensi perusahaan industri yang
memanfaatkan hasil riset/inovasi
5,0 Persen
2 Meningkatnya kinerja
litbangyasa dalam rangka mendukung
daya saing dan kemandirian industri
pengolahan nonmigas
2. Persentase hasil
riset/inovasi lima tahun terakhir yang dimanfaatkan
perusahaan industri/badan usaha
8,0 Persen
3. Perusahaan industri/badan usaha yang memanfaatkan
paket teknologi/problem solving/supervisi/konsultasi
1 Perusahaan industri /
Badan Usaha
3 Terselenggaranya
urusan pemerintahan di bidang litbangyasa
dan standardisasi industri untuk
mendukung industri yang berdaya saing
dan berkelanjutan
4. Indeks Kepuasan
Masyarakat terhadap layanan jasa industri
3,5 Indeks
5. Karya Tulis Ilmiah yang diterbitkan di
prosiding/jurnal nasional/internasional yang
terakreditasi/terindeks global dan pengajuan Paten
a. Jurnal Internasional 1 KTI
b. Prosiding Internasional 1 KTI
c. Jurnal Nasional 2 KTI
d. Prosiding Nasional 4 KTI
e. Pengajuan Paten 1 Paten