Download - Strategi e business
STRATEGI E-BUSINESS
E-business yang ingin dibangun dalam strategi ini mengenai
bimbingan belajar dan menyalurkan tenaga pendidik sebagai
pengajar baik privat maupun kelompok untuk murid mulai SD,
SMP, SMA hingga Perguruan Tinggi
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tatalaku seseorang atau kelompok
orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan, proses,
cara, perbuatan mendidik (Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. 2002 : 263).
Pendidikan merupakan bagian terpenting dari suatu negara. Dimana ketika tingkat pendidikan
disuatu negara rendah maka akan mempengaruhi sumber daya manusianya, sehingga
perkembangan negara juga akan terhambat. Tingkat pendidikan di Indonesia saat ini masih
tergolong rendah. Dari hasil tes internasional dan data yang ditemukan seperti tingkat
kelulusan antara 2006 dan 2010, menunjukkan bahwa tingkat pendidikan di Indonesia
rendah. Indonesia berada di posisi terbawah bersama Meksiko dan Brasil.
Upaya pemerintah dalam meningkatkan mutu pendidikan Indonesia, dimulai dengan
perbaikan fasilitas serta perubahan sistem pengajaran yang tercermin dalam kurikulum 2013.
Dalam kurikulum ini diharapkan terjadinya peningkatan dan keseimbangan antara
kompetensi sikap (attitude), keterampilan (skill) dan pengetahuan (knowledge). Dalam sistem
belajar mengajar siswa dituntut untuk belajar mandiri. Tuntutan ini mengharuskan siswa
untuk mendalami terlebih dahulu materi yang akan diajarkan di sekolah. Hal ini yang menjadi
peluang untuk memfasilitasi mencari pengajar untuk membantu pemahaman pembelajaran di
sekolah.
Disisi lain mahasiswa sebagai siswa yang telah memalui jenjang SD, SMP, dan SMA
memiliki potensi untuk menjadi tenaga pengajar. Mahasiswa terkadang memiliki waktu luang
yang ingin dimanfaatkan untuk mencari pekerjaan untuk menambah uang saku. Dari
fenomena diatas, kami berinisiatif untuk membuka bisnis yang menjadi penengah antara
siswa yang membutuhkan pengajar sebagai orang yang membantu dalam menyelesaikan
tugas sekolah dengan orang yang mencari pekerjaan.
E-Bimbel sebagai salah satu penghubung untuk menfasilitasi kebutuhan pengajar
serta kebutuhan pelajar. Hal ini akan menjadi tumpuhan bagi konsumen yang meliputi
siswa/i SD,SMP,dan SMA. Media belajar yang dibantu dengan media internet untuk
menfasilitasi mencari informasi tentang bimbingan belajar dan memberikan peluang bagi
siapa saja yang berkompeten untuk membantu mengajar sesuai dengan bidang mata
pelajaran yang dimampuinya.
2
1.2 Deskripsi Bisnis
E-business yang ingin dibangun dalam tugas ini mengenai bimbingan belajar dan
menyalurkan tenaga mahasiswa dan umum sebagai pengajar baik privat maupun kelompok
untuk murid mulai SD, SMP, SMA hingga perguruan tinggi. Bimbingan belajar ini memiliki
regional-regional tertentu berdasarkan provinsi, kota, maupun kabupaten di seluruh
Indonesia.
Type E-Business: B2C (Business to Customer)
Analisa Teknis:
Menyalurkan tenaga mahasiswa dan umum sebagai pengajar baik privat maupun
kelompok untuk murid mulai SD, SMP, SMA.
Bimbingan belajar ini memiliki regional-regional tertentu berdasarkan provinsi, kota,
maupun kabupaten di seluruh Indonesia.
Pengajar memiliki surat perintah untuk memberikan les privat
Materi yang diajarkan adalah mata pelajaran yang telah disepakati sebelumnya
Analisa Market:
Target E-bimbel ini adalah siswa-siswi SD, SMP, SMA di Indonesia.
Segmentasi dari E-bimbel adalah dari semua kalangan dari baik menengah atas maupun
menengah kebawah.
Posisi dari E-bimbel adalah perusahaan yang bergerak di bidang pendistribusian jasa yang
masih baru untuk model e-bisnis. Oleh sebab itu posisi e-bimbel masih grow.
Analisa Finansial:
Pemasukan : untuk target
Pendapatan berasal dari iklan yang ada di website
Registrasi awal tenaga pengajar
Tiap pengajar yang mendapat murid akan dikenakan biaya per-murid tetapi hanya sekali
saja di awal
1.3 Mikro Environment
Struktur Organisasi
Struktur organisasi yang dipakai dalam perusahaan ini adalah struktur organisasi lini.
Struktur ini menggambarkan bahwa wewenang organisasi dipegang langsung oleh manajer
3
atas yang di terapkan pada karyawannya untuk mencapai keberhasilan. Berikut merupakan
skema struktur dan job deskripsi perusahaan e-bimbel:
Direktur
Manager
KeuanganManajer HRD
Manager
Operasional
Manajer
Marketing &
Sales
Direktur
1. Mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan-kegiatan dibidang administrasi
keuangan, kepegawaian dan kesekretariatan.
2. Mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan pengadaan dan peralatan
perlengkapan.
3. Merencanakan dan mengembangkan sumber-sumber pendapatan serta pembelanjaan
dan kekayaan perusahaan.
4. Mengendalikan uang pendapatan
Manager Keuangan
1. Bertanggung jawab untuk mengatur dan menampung semua keuangan yang ada dan
mengeluarkan sesuai prosedur dan otoritas yang di milikinya.
2. Menyimpan bukti asli penerimaan dan pengeluaran yang telah tervalidasi.
3. Mengkordinasikan kegiatan penyusunan anggaran dan biaya organisasi.
4. Mengontrol efektifitas dan efesiensi pengeluaran masing-masing bidang agar sesuai
dengan rencana anggaran yang sudah dibuat.
5. Menggali dana dari sumber-sumber yang tidak mengikat.
Manager HRD
1. Merencanakan kebutuhan tenaga kerja sesuai dengan perkembangan perusahaan, serta
mengkoordinasikan dan mengontrol pelaksanaan kegiatan rekrutmen dan seleksi
untuk memastikan tersedianya tenaga kerja yang dibutuhkan sesuai dengan
permintaan dan kualifikasi yang diinginkan dalam jangka waktu yang telah
disepakati.
4
2. Menyusun sistem manajemen kinerja, serta mengkoordinasikan dan mengontrol
pelaksanaan siklus manajemen kinerja, mulai dari perencanaan, pembimbingan,
sampai dengan penilaian kinerja, untuk memastikan tercapainya target kinerja
individu, unit, maupun perusahaan.
3. Mengelola dan mengontrol aktifitas administrasi kantor, kepersonaliaan, dan sistem
informasi SDM untuk memastikan tersedianya dukungan yang optimal bagi
kelancaran operasional perusahaan.
Manager Operasional
1. Melakukan update dan pengembangan web e-bimbel.
2. Menentukan dan melakukan maintain peralatan yang digunakan untuk operasional.
3. Melakukan update teknologi yang disesuaikan dengan perkembangan yang ada.
Manager Marketing & sales
1. Menentukan harga jual, system promosi untuk memastikan tercapainya target
penjualan.
2. Menganalisa dan mengembangkan strategi marketing untuk meningkatkan jumlah
pelanggan dan area sesuai dengan target yang ditentukan.
3. Melakukan evaluasi kepuasan pelanggan dari hasil survey seluruh sales team untuk
memastikan tercapainya target kepuasan pelanggan yang ditentukan.
Customer
Target konsumen yang dibidik berdasarkan model “customer segmentation
specialists” dimana konsumen di kategorikan berdasarkan tingkatan pendidikan seperti TK,
SD, SMP, SMA.
Supplier
Bisnis penyalur tenaga pendidik ini mempunyai market share di seluruh Indonesia
sehingga supplier-nya dari seluruh Indonesia. Supplier perusahaan ini adalah organisasi
penyalur tenaga pendidik di lingkungan kampus di seluruh Indonesia. Selain itu, system
untuk recruitment tenaga pendidik ini juga dilakukan oleh organisasi ini sendiri. Tenaga kerja
yang di rekrut sendiri untuk sementara hanya yang berada disekitar organisasi atau dapat
mendaftar secara online sebagai tenaga pengajar dengan syarat dan ketentuan tertentu.
Competitor
5
Kompetisi di Dunia online misalanya http://mvprivate.net46.net/ yang menyalurkan
tenaga pengajar tetapi hanya di area sekitar. http://www.hcsfamily.com/bimbel.html
misalnya adalah bimbingan belajar yang telah ada di semarang. Bimbingan belajar seperti ini
hanya membuat e-bisnis berbasis web.
1.4 Makro environment
Sosial:
Masyarakat Indonesia saat ini sudah banyak yang dapat mengoperasikan internet,
mulai dari pelajar, mahasiswa, pekerja, hingga para orangtua. Faktor-faktor sosial yang
mempengaruhi bisnis ini adalah tingkat pendidikan di Indonesia yang semakin meningkat,
perilaku konsumen dimana saat ini banyak dibutuhkan tenaga pengajar les privat terutama di
kota besar, dan mobilitas sosial.Bisnis dibidang ini dapat menarik dan mempengaruhi
pelanggan dan pemenuhan kebutuhan pelanggan (dalam hal ini bidang pendidikan), akan
berpengaruh terhadap tingkat pendidikan masyarakat (dengan adanya sumber daya manusia
yang berkualitas). Survei APJII itu menunjukkan penduduk berusia berusia 12 - 34 tahun
mendominasi pengguna Internet di Indonesia dengan porsi 64,2 persen. Sedangkan kelompok
pengguna berusia 20-24 tahun mencapai 15,1 persen dari total pengguna.
Economic:
Perekonomian di Indonesia saat ini belum terlalu stabil tetapi dapat bercermin dari
kinerja perekonomian nasional tahun 2012 dengan pertumbuhan di tengah perekonomian
global yang masih belum menentu, maka perekonomian nasional tahun 2013 memiliki
potensi besar untuk terus tumbuh dan mencapai target makro ekonomi, seperti tingkat
pertumbuhan sebesar 6,8% dan tingkat inflasi sebesar 4,9%. Hal ini tidak akan terlalu
menghambat perkembangan e-business. Dapat dilihat pula dari perkembangan e-business
yang semakin menjamur di Indonesia. Dari hasil survey yang dilakukan pengguna internet
yang sering mengakses internet adalah kebanyakan dari middle class. Hal ini dapat dilihat
pada data yaitu data dari institusi yang melakukan survey tentang pengguna internet di
Indonesia untuk tahun 2012, yaitu Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII).
Pada 2013, menurut perkiraan APJII, pengguna Internet di Indonesia akan mencapai 82 juta
atau 30 persen dari jumlah pengguna pada 2012, pada 2014 mencapai 107 juta, dan pada
2015 mencapai 139 juta. Dengan peningkatan pengguna internet menjadikan peluang untuk
membuat e-business semakin terbuka lebar.
6
Politik:
Ditinjau dari makhluk sosial, jelaslah bahwa politik merupakan kebutuhan bagi setiap
manusia. Politik memerlukan keterampilan berkomunikasi agar tujuan utama dari hal yang
sudah ditetapkan bersama dapat tercapai. Dari sinilah teknologi informasi digunakan untuk
membantu menyatukan kegiatan politik. Untuk mencapai tujuan dari kegiatan politik maka
diperlukan interaksi. Interaksi utama sebagai manusia modern adalah komunikasi. Dengan
adanya teknologi informasi maka kegiatan komunikasi akan lebih mudah, cepat, dan efisien.
Hal ini tentu akan memberi kontribusi besar bagi kegiatan politik.
Begitupula dengan pengembangan aspek belajar yang dikemas dalam pemanfaatan
teknologi informasi, hal ini akan memungkinkan dalam membantu peranan pemerintah untuk
mensukseskan program pemerintah “ Indonesia berprestasi’. Adapun pengolaan teknologi
informasi dalam sector politik adalah sebagai berikut:
Adanya perlindungan privacy yang sudah diatur dalam undang-undang
Legalitas
Jangkauan akses
Peranan pemerintah dalam melindungi dan melayani
Sebagai sponsorship penyelenggara pendidikan berbasis e-learning
Teknologi:
Peran teknologi dalam bidang e-bussiness sangatlah penting, karena berfokus pada
upaya teknologi untuk keunggulan kompetitif. Setiap perkembangan baru menggunakan
teknologi baru. Meskipun inovasi yang dilakukan dalam bidang ini belum terlalu luas/masih
terbatas. Dengan teknologi yang semakin berkembang kita dapat mengembangkan e-
bussiness sehingga semakin mudah untuk diakses dan melakukan transaksi maupun
ditemukannya system ini pada engine search.
Hukum:
Masalah-masalah hukum yang dihadapi oleh pengelola e-business di Indonesia belum
terlalu jelas. Hal ini dapat dilihat tentang peraturan-peraturan yang masih dilakukan
penggodokan oleh pemerintah tentang bisnis online. RPP E-Commerce ini akan dibahas
dengan Kementerian Komunikasi dan Informasi bersama Kementerian Hukum dan HAM,
mengenai peraturan dari segi bisnis transaksinya sendiri adalah kewenangan Kementerian
7
Perdagangan. Kami dari Kemkominfo hanya memastikan lahan (internet) yang dipakai
sebagai tempat bertransaksi aman dari hacker atau pihak-pihak yang ingin mengambil
keuntungan. Pebisnis rencananya diharuskan mendaftar terlebih dahulu di Kementrian
Perdagangan.
Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Internet dan Transaksi Elektronik,
walaupun belum secara keseluruhan mencakup atau memayungi segala perbuatan atau
kegiatan di dunia maya, namun telah cukup untuk dapat menjadi acuan atau patokan
dalam melakukan kegiatan cyber tersebut. Beberapa pasal dalam Undang-Undang Internet
dan Transaksi Elektronik yang berperan dalam e-commerce adalah sebagai berikut :
1. Pasal 2
Undang-Undang ini berlaku untuk setiap orang yang melakukan perbuatan hukum
sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini, baik yang berada di wilayah hukum
Indonesia maupun di luar wilayah hukum Indonesia, yang memiliki akibat hukum di
wilayah hukum Indonesia dan/atau di luar wilayah hukum Indonesia dan merugikan
kepentingan Indonesia.
2. Pasal 9
Pelaku usaha yang menawarkan produk melalui Sistem Elektronik harus menyediakan
informasi yang lengkap dan benar berkaitan dengan syarat kontrak, produsen, dan produk
yang ditawarkan.
3. Pasal 10
Setiap pelaku usaha yang menyelenggarakan Transaksi Elektronik dapat disertifikasi
oleh Lembaga Sertifikasi Keandalan.
Ketentuan mengenai pembentukan Lembaga Sertifikasi Keandalan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) diatur dengan Peraturan Pemerintah.
4. Pasal 18
Transaksi Elektronik yang dituangkan ke dalam Kontrak Elektronik mengikat para
pihak.
Para pihak memiliki kewenangan untuk memilih hukum yang berlaku bagi Transaksi
Elektronik internasional yang dibuatnya.
Jika para pihak tidak melakukan pilihan hukum dalam Transaksi Elektronik
internasional, hukum yang berlaku didasarkan pada asas Hukum Perdata
Internasional.
8
Para pihak memiliki kewenangan untuk menetapkan forum pengadilan, arbitrase, atau
lembaga penyelesaian sengketa alternatif lainnya yang berwenang menangani
sengketa yang mungkin timbul dari Transaksi Elektronik internasional yang
dibuatnya.
Jika para pihak tidak melakukan pilihan forum sebagaimana dimaksud pada ayat (4),
penetapan kewenangan pengadilan, arbitrase, atau lembaga penyelesaian sengketa
alternatif lainnya yang berwenang menangani sengketa yang mungkin timbul dari
transaksi tersebut, didasarkan pada asas Hukum Perdata Internasional
5. Pasal 20
Kecuali ditentukan lain oleh para pihak, Transaksi Elektronik terjadi pada saat
penawaran transaksi yang dikirim Pengirim telah diterima dan disetujui Penerima.
Persetujuan atas penawaran Transaksi Elektronik sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) harus dilakukan dengan pernyataan penerimaan secara elektronik.
6. Pasal 21
Pengirim atau Penerima dapat melakukan Transaksi Elektronik sendiri, melalui pihak
yang dikuasakan olehnya, atau melalui Agen Elektronik.
Pihak yang bertanggung jawab atas segala akibat hukum dalam pelaksanaan Transaksi
Elektronik sebagaimana dimaksud pada ayat (1).
7. Pasal 22
Penyelenggara Agen Elektronik tertentu harus menyediakan fitur pada Agen
Elektronik yang dioperasikannya yang memungkinkan penggunanya melakukan
perubahan informasi yang masih dalam proses transaksi.
Ketentuan lebih lanjut mengenai penyelenggara Agen Elektronik tertentu
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan Peraturan Pemerintah.
8. Pasal 30
Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak atau melawan hukum mengakses
Komputer dan/atau Sistem Elektronik milik Orang lain dengan cara apa pun.
Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak atau melawan hukum mengakses
Komputer dan/atau Sistem Elektronik dengan cara apa pun dengan tujuan untuk
memperoleh Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik.
Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak atau melawan hukum mengakses
Komputer dan/atau Sistem Elektronik dengan cara apa pun dengan melanggar,
menerobos, melampaui, atau menjebol sistem pengamanan.
9
9. Pasal 46
10. Undang-Undang Telekomunikasi No. 36 / 1999
11. Undang-Undang Hak Cipta No.12 / 1997
12. Undang-Undang Merek No. 15 / 2001
13. Undang-Undang Dokumen Perusahaan No. 8 / 1997 (Pasal 15)
14. Undang-Undang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha tidak sehat No.5
/1999
15. Undang-Undang Perlindungan Konsumen No. 8 / 1999
16. Rancangan Undang-Undang Pemanfaatan Teknologi Informasi (RUU PTI)
17. Perlindungan Konsumen No. 8 / 1999
18. Perdata 164 HIR jo Pasal 15 UU NO.8 / 1997 Tentang Dokumen Perusahaan
10
BAB II
E-BUSINESS STRATEGY
2.1 Strategic Analysis
Strategi adalah pola tindakan utama yang dipilih untuk mewujudkan visi organisasi
melalui misi. Strategi juga suatu sasaran untuk mencapai tujuan akhir atau sasaran akhir,
bersifat rencana yang disatukan, mengikat semua fihak atau bagian perusahaan. Strategi
bersifat menyeluruh meliputi semua aspek penting perusahaan dan bersifat terpadu yaitu
semua bagian rencana serasi satu sama lain dan bersesuaian.
Pada bagian ini akan dibahas mengenai faktor-faktor internal dan eksternal yang
mempengaruhi arah dan tindakan perusahaan, serta strategi-strategi dalam menentukan masa
depan perusahaan dengan cara pemasaran produk melalui media internet.
2.1.1 Internal resources and process
Berikut adalah Stage model of E-business development yang merupakan summary
dari beberapa stage model yang ada:
Perusahaan ingin melihat sejauh mana target untuk dicapai di masa depan. Dalam hal
ini e-bimbel berupa ide dan belum merupakan perusahaan riil namun berencana meng-
online-kan bisnisnya, perlu dilakukan perkiraan kemampuan perusahaan berkaitan dengan
capaian level e-businessnya. Keadaan awal perusahaan menggunakan e-commerce dengan
rincian sebagai berikut:
1. Service available: Transactional function on buying and selling side
11
Pelanggan dapat mencari tutor guru secara online. Perusahaan juga menggunakan cara
yang manual, yaitu dari mulut kemulut dan sosialisasi berupa sebaran-sebaran..
2. Organizational scope : cross organizational
Informasi yang tersebar sudah antar organisasi, terutama di internal perusahaan sendiri,
dimana antar bagian bisa bertukar informasi secara online.
3. Strategy : Sell side e-commerce strategy
Aspek yang diutamakan e-bimbel adalah kemudahan pelayanan, sehingga yang harus
dilakukan terlebih dahulu adalah sell side e-commerce, dimana penjualan dilakukan
secara online. Konsumen bisa mencari tutor yang ada secara online, tanpa datang
langsung ke kantor.
2.1.2 Application portfolio analysis
Analisa portfolio menunjukkan kedudukan suatu aplikasi dari suatu perusahaan untuk
keadaan sekarang dan target kedududukan applikasi tersebut di masa yang akan datang.
Berikut adalah application portfolio analysis e-bimbel :
Financial system
Maintenance system
Distribution system
HR system
Sstock control system
Facility sistem
Marketing system
Electronic Catalogue
E-commerce system
a. High potential (beware)
Yang perlu diperhatikan (beware) dalam e-bimbel ini adalah:
Financial system
Maintenance system (pengelolaan layanan)
Distribution system (tutor)
12
Sistem informasi perlu dikembangkan karena pertimbangan resource yang belum memadai dan
keadaan perusahaan yang belum stabil serta transaksi yang masih minimal.
Support (safe)
Terdapat support antara lain:
HR system (sistem sumberdaya manusia)
Stock control system (perekrutan tutor)
Facility sistem (berupa fasilitas pendukung dan fasilitas internet )
b. Strategic (attack)
Beberapa aplikasi yang akan diprioritaskan dari adalah Electronic Catalogue dan E-commerce
system. Kedua aplikasi tersebut harus selalu up to date terutama dari sisi informasi agar
memudahkan pelayanan
c. Key operational (explore)
Marketing system berada pada ranah key operational karena marketing berbasis sistem informasi
sangat penting untuk perusahaan yang baru dan agar dapat terus berkembang.
2.1.3 Faktor Internal dan Faktor Eksternal
Untuk mengetahui situasi dan kondisi e-bimbel dilakukan dengan analisis SWOT
dengan mengidentifikasi faktor-faktor Internal yaitu Strength dan Weakness sedangkan faktor
Eksternal yaitu Opportunity dan Threat.
1. Faktor Internal
Faktor Internal dalam bisnis akan ikut mempengaruhi dalam penyusunan dan penentuan
masa depan dalam mengelola organisasi diantaranya adalah :
Strengths (Kekuatan):
Belum terdapat e-Business yang serupa dan lebih mendetail per-regional.
Mempermudah akses masyarakat dalam mencari tenaga pengajar.
Mempunyai tenaga penyalur yang compatible di bidangnya.
Dengan penggunaan web akan mudah dijangkau oleh masyarakat luas.
Sumber daya yang unggul, lulusan Universitas terkemuka.
Harga (price) yang pantas dan terjangkau.
Weakness (Kelemahan):
Membutuhkan pencitraan/pemasaran yang tinggi di masyarakat Indonesia.
Rekrutmen tenaga pengajar.
Kecepatan dalam memenuhi permintaan customer masih lemah.
2. Faktor Eksternal
13
Faktor eksternal merupakan faktor yang mempengarauhi pemilihan arah, penentuan masa
depan dan tindakan suatu perusahaan dari luar organisasi perusahaan, yaitu:
a. Opportunities (Kesempatan):
Pengguna internet dari tahun ke tahun mengalami kenaikan secara exponensial.
Bimbingan belajar saat ini dibutuhkan guna membantu untuk lebih memahami.
materi yang diberikan di sekolah.
Semakin maraknya peminat les private dikalangan pelajar.
b. Thread (Ancaman):
Usaha serupa yang lebih dulu muncul
Semakin banyak kompetiotor
2.1.4 Analisis SWOT
Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk
merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat
memaksimalkan strengths dan opportunities, namun secara bersamaan dapat meminimalkan
weaknesses dan threats. Strength, weakness, opportunity dan threat merupakan faktor-faktor
strategis perusahaan yang perlu dianalisis dalam kondisi yang ada saat ini. Hal ini disebut
pula analisis situasi dengan model analisis SWOT.
Cara melakukan analisis SWOT adalah melakukan identifikasi faktor-faktor internal
dan eksternal, setelah faktor-faktor teridentifikasi maka dilakukan pembobotan serta ranking.
Bobot dikalikan rating setiap faktor mendapatkan skor untuk faktor-faktor tersebut. Bobot
dihitung, 1 (tidak penting) sampai 4 (sangat penting). Adapun hasil pembobotan dan diagram
cartesius kuadran analisis SWOT dapat dilihat berikut ini.
14
Nilai ditentukan berdasarkan kedudukan atau capaian setiap komponen SWOT,
sedangkan presentase menunjukkan seberapa besar kontribusi setiap komponen SWOT
terhadap keseluruhan faktor internal (Strength-Weakness/S-W) dan faktor eksternal
(Opportunity-Threat/O-T). Total nilai yang dicapai adalah untuk menunjukkan kedudukan
faktor internal dan eksternal dan menunjukkan dominasi S/W untuk faktor internal dan O/T
untuk faktor eksternal. Berikut kedudukan faktor internal dan eksternal yang tergambar dalam
SWOT map.
Atribut Bobot (B) Nilai (N) NTB (B*N) Total
Strenghts
Belum terdapat e-Business yang serupa dan lebih
mendetail per-regional 10% 4 0.4
Mempermudah akses masyarakat dalam mencari tenaga
pengajar 10% 4 0.4
Mempunyai tenaga penyalur yang compatible
dibidangnya 15% 2 0.3
Dengan penggunaan web akan mudah dijangkau oleh
masyarakat luas 10% 3 0.3
Sumber daya yang unggul, lulusan Universitas
Terkemuka 5% 2 0.1
Harga (price ) yang pantas dan terjangkau 10% 2 0.2
Weakness
Membutuhkan pencitraan/pemasaran yang tinggi di
masyarakat Indonesia 15% 4 0.6
Rekrutmen tenaga pengajar 15% 3 0.45
Kecepatan dalam memenuhi permintaan customer
masih lemah 10% 2 0.2
Total Bobot S-W 100%
Opportunity
Pengguna internet dari tahun ke tahun mengalami
kenaikan secara exponensial. 25% 4 1
Bimbingan belajar saat ini dibutuhkan guna membantu
untuk lebih memahami materi yang diberikan di
sekolah 25% 3 0.75
Semakin maraknya peminat les private dikalangan
pelajar 15% 2 0.3
Threads
Usaha serupa yang lebih dulu muncul 20% 3 0.6
Semakin banyak kompetitor 15% 2 0.3
Total Bobot O-T 100%
S-W O-T
0.45 1.15
1.7
2.05
0.9
1.25
Selisih
15
E-Bimbel
Hasil SWOT MAP menggambarkan bahwa perusahaan memiliki nilai strengths yang
lebih kuat dari weaknesses untuk faktor internal sebesar 0,45 dan nilai opportunity yang lebih
kuat dari Threat untuk faktor eksternal sebesar 1,15, sehingga strategy yang diutamakan
adalah maxi-maxi. Meskipun begitu, strategy lain (mini-mini, maxi-mini, dan mini-maxi)
juga tetap dipertimbangkan,
Untuk mendapatkan gambaran lebih jelas mengenai analisa SWOT yang akan
dilakukan perusahaan e-bimbel. Analisa SWOT merupakan konteks sistem informasi, berikut
analisa SWOT yang diperoleh:
Strengths Weakness
Belum terdapat e-Business yang serupa dan
lebih mendetail per-regional
Membutuhkan pencitraan/pemasaran yang
tinggi di masyarakat Indonesia
Mempermudah akses masyarakat dalam
mencari tenaga pengajar
Rekrutmen tenaga pengajar
Mempunyai tenaga penyalur yang
compatible di bidangnya
Kecepatan dalam memenuhi permintaan
customer masih lemah
Dengan penggunaan web akan mudah
dijangkau oleh masyarakat luas
Sumber daya yang unggul, lulusan
Universitas Terkemuka
Harga (price ) yang pantas dan terjangkau
Pengguna internet dari tahun ke tahun mengalami kenaikan
secara exponensial.S-O Strategies (maxi-maxi) W-O Strategies (maxi-mini)
Bimbingan belajar saat ini dibutuhkan guna membantu
untuk lebih memahami materi yang diberikan di sekolahMemaksimalkan teknologi internet untuk
mendapatkan pasar yang lebih luas
Meningkatkan kecepatan dalam memenuhi
permintaan
Semakin maraknya peminat les private dikalangan pelajar Menciptakan sistem yang berorientasi ke
depan untuk sustainable perusahaan
Meningkatkan kualitas pelayanan
Usaha serupa yang lebih dulu muncul S-T Strategies (mini-maxi) T-O (mini-mini)
Semakin banyak kompetiotor Menciptakan harga yang bersaing Meningkatkan sumber daya dan skills tutor
untuk menghadapi persaingan usaha
Opportunities
Threats
16
2.1.4 Immediate competitive environment
Pada bagian ini akan disajikan analisa demand dan aspek ancaman kompetitif secara
lebih mendetail. Demand analysis akan disajikan rincian demand, mulai dari aspek yang
paling besar, yaitu pasar e-bimbel sampai ke aspek paling kecil, yaitu pembeli atau pengguna
jasa e-bimbel secara online. Berikut demand analysis pada e-bimbel:
1. Served market
Served market adalah murid mulai SD, SMP, SMA hingga perguruan tinggi di seluruh
jangkauan pasar di Indonesia, khususnya di Pulau Jawa. Jumlah usia antara 10-19 tahun
di Pulau Jawa + 24 juta jiwa (BPS, 2012). Dengan asumsi bahwa sekitar 30%
membutuhkan tenaga tutor guna memperlancar proses belajar mengajar sehingga 7,2 juta
murid berpotensial untuk menjadi customer e-bimbel.
2. Internet access
Data pengguna internet di Indonesia sekitar 50% di usia produktif. Ini menunjukkan
bahwa potensi konsumen dalam mengguakan internet semakin besar. Sehingga
diasumsikan 50% dari pasar adalah pengguna internet, yaitu sekitar 3,6 juta pelanggan.
3. Have visited site / Purchased last 12 months
Jumlah murid yang berpotensi menjadi konsumen yang telah mengunjungi website
diperkirakan sekitar 30% dari total pengguna internet, atau sekitar 1.080.000 murid.
4. Active visitor
Dari semua pengunjung website diasumsikan 18% dari Have visited site murid
diperkirakan menjadi pengunjung tetap. Website yang akan dibuat menarik dengan
konten yang lengkap mengenai regional-regional yang ter-cover sehingga menjadi
194.400 murid menggunakan e-bimbel.
17
5. Online purchaser
Dari pengunjung yang secara periodic diperkirakan sekitar 7% yang merupakan pengguna
dari e-bimbel ini. yakni sekitar 13608 murid.
2.1.6 Wider environment
Perusahaan yang go-online mempunyai lingkungan semakin luas, dengan ancaman
yang juga semakin banyak. Berikut gambarannya:
1. Buy-side threats
a. Supplier threats
Jika supplier memiliki kelebihan berupa sistem online untuk transaksi, hal ini menjadi
opportunities. Dalam e-bimbel ada supplier tenaga kerja / tutor yang memiliki sistem
online, akan menjadi kesempatan tersendiri dan akan mendukung system e-commerce
yang ada. Namun jika sistem online supplier tidak sesuai dengan perusahaan, akan
berdampak buruk.
b. Intermediaries threats
Intermediary belum terdefinisi untuk awal berjalannya bisnis. Proses penjualan
dilakukan secara langsung ke konsumen.
2. Sell side threats
a. Customer threats
Sistem online justru menjadia ancaman ditinjau dari aspek konsumen, karena,
konsumen akan dengan mudah membandingkan antara e-bimbel dengan jasa
18
lainnya yang sejenis dan akan memperkecil kemungkinan konsumen tersebut untuk
menggunakan jasa e-bimbel. Ini sering disebut dengan customer bargaining power
dan harus benar-benar diperhatikan oleh perusahaan.
b. Intermediaries threats
Intermediary belum terdefinisi untuk awal berjalannya bisnis. Proses penjualan
dilakukan secara langsung ke konsumen.
2.2 Strategic Objectives
Strategic objective adalah pernyataan dan komunikasi visi, misi organisasi dan tujuan
yang akan dicapai dalam pengembangan suatu bisnis. Adapun Visi Misi dari e- bimbel
adalah sebagai berikut:
1. Visi
Menjadi perusahaan pelayanan jasa yang menyalurkan tenaga pengajar les yang yang
dapat mencerdaskan kehidupan bangsa dan memberikan konstribusi dan solusi dalam
meningkatkan mutu pendidikan Nasional, serta meningkatkan budaya belajar anak
bangsa.
2. Misi
Menjalin kemitraan strategis yang konstruktif dengan orang tua, siswa, sekolah, guru,
perguruan tinggi dan masyarakat
Memudahakan jangkaun informasi dan bimbingan dengan sistem akses internet
(online)
Menyelenggarakan bimbingan belajar untuk SD,SMP,SMA, Alumni dan Privat
Menyelenggarakan konsultasi siswa yang menghadapi kesulitan dalam belajar
Menyelenggarakan kegiatan-kegiatan pendidikan dan pelatihan yang menunjang
pendidikan para siswa
Menyalurkan Tenaga pendidik untuk bimbingan belajar, baik private, kelompok
maupun home schooling.
19
Adapun analisis misi yang dilakukan adalah, sebagai berikut:
Analisis Misi
Unsur Misi Uraian Kepedulian terhadap kelangsungan hidup,
pertumbuhan dan keuntungan (concern for
survival, growth and profitability)
Pemanfaatan teknologi secara menyeluruh
disertai dengan pelayanan berbasis edukasi
didedikasikan untuk memberikan dan
menumbuhkan layanan penitipan dan
perlindungan bayi dan anak yang terbaik
Produk (product) Bisnis ini merupakan bisnis dibidang jasa
penyaluran tenaga pengajar les privat.
Pasar (Market) Market yang dituju adalah orangtua siswa dan
para siswa itu sendiri.
Citra Publik (public image) e-bimbel akan terus menciptakan kenyamanan
pelayanan jasa dengan melibatkan komunikasi
dua arah antara konsumen dan pemilik.
Teknologi (technology) e-bimbel fokus pada pelayanan jasa yang apabila
dilakukan transaksi dapat diakses secara omline
(internet), sehingga memberikan kemudahan
dalam bertransaksi.
Kepedulian terhadap pekerja (concern for
employee)
Selain berkomitmen pada konsumen, bisnis ini
juga memberikan kenyamanan kepada pekerja.
Balance Score Card
Perspective Objective Strategi Performance
Measures
Financial
Meningkatan jumlah
target customer
Meningkatkan
keuntungan
-Melakukan peningkatan
pelayanan.
-Meningkatan jumlah target
customer
-Menekan biaya operasional
-Prosentase(%) tingkat
kepuasan pelanggan
-Persentase(%)peningkatan
jumlah customer
-Prosentase(%)keuntungan
Market
(konsumen)
Kepuasan konsumen
-Meningkatkan kinerja dan
kualitas
-Meningkatkan loyalitas
konsumen
-Persentase(%) loyalitas
pelanggan
-Prosentase (%) targeting
Internal Bisnis Optimalisasi penggunaan
teknologi
-Menciptakan website yang
mudah untuk dioperasikan
konsumen.
-Prosentase (%) tampilan
website yang mudah
dipahami customer.
20
2.3 Strategy Definition
Strategy definition merupakan formulasi, review dan seleksi dari strategi untuk
mencapai strategi objective.
Decision 1: E-business channel priorities
E-bimbel menggunakan strategi Cliks, yaitu usaha yang dilakukan dengan channel online.
Namun dalam prioritas utama dari usaha ini adalah channel online. Dimana ketika customer
melakukan transaksi dilakukan secara online dengan mengakses web e-bimbel.
Decision 2: Organizational restructuring and capabilities
E-bimbel menggunakan strategi partnership, dimana bisnis ini menjalin hubungan baik
dengan para supplier. Pada supplier disini adalah para pemasok tenaga kerja yang berada di
universitas-universitas, maupun para individu yang memenuhi kriteria sebagai pengajar.
21
Decision 3: Business, service, and revenue models
Untuk business, service, and revenue models untuk e-bimbel, maka saya mencoba untuk
membaginya ke dalam 3 bagian:
Marketplace position:
E-bimbel disini berperan sebagai Reseller/retailer (intermediary), disini produk yang
ditawarkan berupa jasa, yaitu bimbingan belajar yang menyalurkan tenaga pengajar untuk
les privat dan disini tenaga pengajar yang disalurkan didapatkan dari para penyalur (misal
dari organisasi di universitas tertentu), selain itu dilakukan rekruitmen sendiri oleh
pengelola e-bimbel ini.
Revenue model:
Keuntungan dari Bimbel didapatkan berdasar dari Commission-based sales, dimana e-
bimbel mengambil prosentase dari penyaluran tenaga pengajar privat. Disini penentuan
harga berdasarkan tingkatan pendidikan dari penyewa yang akan diajarkan (SD, SMP,
dan SMA) dan letak geografis.
Commercial model:
Commercial model dari e-bimbel ini adalah kisaran harga relatif yang disesuaikan dengan
letak geografis. Harga ini juga nantinya akan dipengaruhi oleh kurs dollar yang berlaku
saat ini.
Decision 4: Marketplace restructuring
Dalam marketplace restructuring dibagi menjadi 2 sisi, yaitu sell-side dan buy-side.
Sell-side: Bimbel ini merupakan Online Intermediary. Transaksi yang dilakukan dapat
diakses melalui web e-bimbel ini, walaupun pembayaran yang dilakukan secara offline.
Buy-side: Untuk buy-side, umumnya jasa yang ditawarkan yaitu tenaga pengajar oleh e-
bimbel ini langsung dari penyalur (supplier) maupun seleksi yang dilakukan oleh e-
bimbel ini sendiri.
Decision 5: Market and product development strategies
E-bimbel online menggunakan strategi dalam pengembangan market dan produknya adalah
Market penetration strategies. Dimana market yang dijangkau disini adalah para orangtua
siswa, pelajar, dan juga mahasiswa. Selain itu, dilakukan pula pemberian diskon pada
pengguna setia. Dengan strategi ini, e-bimbel dapat meningkatkan loyalitas pelanggannya dan
memberikan nilai tambah dari setiap pelayanan yang diberikan.
22
Decision 6: Positioning and differentiation strategies
Positioning untuk e-bimbel sangat jelas, website ini didedikasikan untuk para pelajar
mulai dari SD sampai SMA, dari berbagai kalangan dan jenis kelamin.
Price performance excellence: Harga yang ditawarkan sesuai dengan tingkat pendidikan
dan jarak. Dimana harga dapat dilakukan dengan negosiasi. Untuk pelanggan setia akan
mendapatkan diskon menarik.
Transactional excellence: e-bimbel dapat menambahkan informasi mengenai jumlah
lokasi mana saja yang dapat dijangkau maupun pilihan tenaga pengajar yang ada.
Relationship excellence: e-bimbel memberikan kemudahan dalam transaksinya. Dengan
transaksi online, penjualan dapat dilakukan dengan praktis dan mengurangi biaya
transaksional maupun operasional.
2.4 Strategy Implementation
2.4.1 SCM Strategy (buying side)
Setiap perusahaan baik berupa e-bisnis maupun offline bisnis mempunyai Supply
Chain Management (SCM) strategy. Supply chain (SC) mencakup supplier, manufacturer,
distributor dan konsumen. Untuk usaha jenis e-bisnis biasanya tidak semuanya membutuhkan
distributor sehingga dapat menghemat biaya distribusi. Pelaku SC pada e-bimbel adalah
supplier, e-bimbel dan konsumen. Dari sini dilakukan penerapan strategi e-bimbel bertujuan
untuk mempermudah proses bisnis yang ada. Selain itu, strategi ini bertujuan untuk menjalin
relasi/hubungan baik dengan konsumen maupun mitra bisnis, sehingga yang bersangkutan
tetap menjalin hubungan baik. Untuk mempermudah penerapan strategi SCM ini dibutuhkan
teknologi (jaringan komukasi dan internet). Berikut merupakan gambaran supplyy chain yang
ada pada e-bimbel.
Supplier
E-bimbel
Konsumen
Gambar Supply Chain E-bimbel
23
Strategi yang akan dilaksanakan untuk mendapatkan sumber daya yang dibutuhkan
konsumen adalah melihat kebutuhan konsumen sebagai pemakai jasa. Umumnya pelajar
menginginkan guru yang pintar, ramah dan sabar. Maka untuk mendapatkan sumber daya
manusia yang diinginkan konsumen dalam perekrutan e-bimbel menetapkan syarat-syarat
pengajar, antara lain status pengajar boleh dari kalangan mahasiswa (Semua Jurusan) atau
umum (min. S1) , minimal telah mengikuti perkuliahan selama 2 semester dan memiliki IP ≥
3, ramah, sabar, memiliki waktu luang 2-3 jam antara pukul 17.00 – 21.00.
E-bimbel melakukan 2 penerimaan dari dua sumber, yaitu offline dan online.
Prosedur penerimaan offline dilakukan e-bimbel dengan cara menempelkan pengumuman
berupa poster perekrutan untuk kemudian ditempel di tempat-tempat strategis seperti
kawasan kampus baik negeri maupun swasta. Bila terdapat mahasiswa atau masyarakat
umum yang tertarik, maka dapat mengirim lamaran. Setelah itu pihak dari e-bimbel dapat
melakukan proses seleksi untuk dijadikan tenaga pengaja. Proses offline seperti ini dilakukan
hanya untuk regional Surabaya. Sedangkan untuk regional luar Surabaya e-bimbel bekerja
sama dengan Himpunan mahasiswa di jurusan untuk melakukan perekrutan dengan cara yang
sama, kemudian e-bimbel dapat melakukan proses seleksi kembali mahasiswa mana yang
sesuai dengan yang dibutuhkan.
Setelah e-bimbel mendapatkan sumberdaya manusia yang akan di salurkan sebagai
pengajar, maka sitem distribusi sebagai penunjang perlu direncanakan. System distribusi
yang digunakan adalah memenuhi permintaan sesuai regional. Dari data diri yang diterima
maka e-bimbel dapat menentukan pengajar mana yang dapat memenuhi permintaan
konsumen sesuai kedekatan tempat tinggal. Hal ini dimaksudkan untuk memotong waktu
perjalanan tenaga pengajar ke konsumen.
Konsumen diminta untuk menginformasikan alamat, kelas serta mata pelajaran yang
akan diajarkan. Informasi ini penting bagi e-bimbel untuk menentukan tenaga pengajar mana
yang dapat memenuhi kebutuhan konsumen tersebut. Setelah mendapatkan kecocokan,
barulah pengajar yang bersangkutan dengan membawa Surat Izin Mengajar (SIM)
mendatangi konsumen (Siswa).
2.4.2 E-marketing strategy (selling-side)
Media informasi internet telah mengubah gaya hidup dan pergaulan dalam
mendapatkan akses informasi. Akses informasi yang sebelumnya hanya diperoleh melalui
media cetak dan media televisi, saat ini telah bergeser dengan media Internet sebagi sumber
Utama dan sumber terlengkap informasi. E-marketing strategy disini diterapkan oleh e-
24
bimbel untuk mendapatkan konsumen yang sebanyak-banyaknya. Dimana e-bimbel
melakukan promosi melalui dunia maya.
Search Engine Optimization dilakukan sebagai suatu prosedur yang berkaitan untuk
menarik trafik Internet ke situs web sebanyak mungkin. Hal ini termasuk mengoptimalkan
situs web sedemikian rupa bahwa situs web akan digolongkan pada halaman awal pencarian,
sehingga pengguna dapat mengunjungi situs web untuk isi mereka mencari. Hal ini dilakukan
dengan menggunakan frase kata kunci yang pengguna umumnya dimasukkan ke dalam mesin
pencarian Internet untuk mencari suatu produk atau jasa tertentu. Didalam web akan di
masukkan berbagai informasi yang berkaitan dengan kebutuhan pengetahuan sesuai jenjang
pendidikan, selain itu juga dimasukkan informasi berita seputar kurikulum dan isu-isu
pendidikan.
Periklanan online merupakan metode pemasaran, yang memiliki Return On
Investment yang sangat besar (ROI) nilai. Ini terdiri dari menempatkan iklan produk dan jasa
di situs perusahaan, situs yang merupakan peringkat pada halaman pertama dari mesin
pencari, dan situs yang mendapatkan sejumlah besar lalu lintas dari pengguna Internet.
Sebuah ruang berita media adalah fasilitas di web yang mencakup sebagian besar blog
perusahaan dan informasi yang dapat diakses oleh media sosial. Jika informasi perusahaan
mencapai media sosial, tidak dibutuhkan waktu untuk informasi dan berita yang akan
ditransfer ke masyarakat umum. Informasi di media berita kamar biasanya tersedia bagi para
jurnalis dan blogger, pengunjung yang mencari berita yang spesifik dan fakta dari informasi
produk dan tidak hanya secara umum. Ini juga salah satu strategi pemasaran Internet yang
paling efektif.
Beberapa situs social networking seperti Facebook, Twitter, MySpace, instagram dan
path dapat anda gunakan sebagai jalan untuk melaksanakan e-marketing. Hampir 95% pelajar
aktif dalam kegiatan social network yang menghasilkan testimoni dari sini konsumen dapat
membangun kepercayaan terhadap e-bimbel. Selain testimony beberapa situs social network
mengijinkan menyertakan audio atau video klip jejaring sosial (facebook, twitter, instagram).
Ini dapat menjadi keuntungan untuk menyisipkan video ketika terjadi proses belajar
mengajar antar pengajar dengan konsumen. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan
kepercayaan dari konsumen dan mempengaruhi konsumen dengan memberikan belajar gratis
untuk merasakan performa tenaga pengajar dari e-bimbel.
25
2.4.3 Planning, Scheduling and change management
Implementasi strategi melalui perencanaan dimulai dari proses pencapaian tujuan
yang umum yang kemudian menuju pada hal yang spesifik. Disini pencapaian tujuan
dilakukan dengan cara mendistribusikan tenaga pengajar untuk memenuhi kebutuhan
konsumen. Nantinya akan diberlakukan beberapa kebijakan untuk pengambilan keputusan.
Perencanaan yang dilakukan oleh e-bimbel meliputi perencanaan jumlah tenaga
oprasional (dalam organisasi), jumlah tenaga pengajar serta regional yang dapat dijangkau
oleh e-bimbel. Rencan jumlah tenaga oprasional sebanyak 5 orang yaitu koordinator,
bendahara, HRD dan Marketing. Jumlah tenaga pengajar di batasi sesuai regional. Untuk
regional kota besar dibutuhkan 5 s/d 10 orang. Untuk regional kota kecil cukup kurang dari 5
orang. Regional yang dapat di jangkau oleh e-bimbel adalah regional kota yang memiliki
universitas baik negeri maupun swasta. Bila terdapat konsumen yang berada diluar regional
dalam arti e-bimbel belum menemukan link konsumen dapat bergabung dengan konsumen
lain yang memiliki kedekatan regional, tetapi jika konsumen keberatan akan konsekuensi
jarak, waktu dan biaya maka transaksi terpaksa dibatalkan.
Untuk mencapai kebijakan dan perencanaan tersebut maka dilakukan metode dan
prosedur yang sesuai dengan standard bisnis ini. Dimana metode ini dilakukan dengan
mengembangkan sistem informasi sehingga penyampaian informasi antar pelaku bisnis ini
cepat, akurat dan relevan dengan permasalahan yang dihadapi. Proses ini juga membutuhkan
perangkat keras (komputer) dan perangkat lunak (teknologi) yang standard.
Penjadwalan kegiatan oprasional seperti mencari sumber daya manusia mengelolah e-
marketing, dan mendistribusikan ke konsumen dapat dilihat pada time table dibawah
Bulan/Kegiatan 1 2 3 4 5 6
Membangun sistem
Pengadaan alat
Perekrutan tenaga pengajar
Pendistribusian
Untuk membangun system e-bimbel membutuhkan waktu 2 bulan itu disertai dengan
pengadaan alat-alat yang mendukung kerja e-bimbel baik dalam oprasional maupun
perawatan. Membangun system ini meliputi system organisasi, system pembayaran, system
perekrutan, system pengajaran (traning). Sedangkan pengadaan alat meliputi pembuatan
jejaring social, bembuatan blog, web sebagai sarana marketing maupun perekrutan.
26
Prekerutan tenaga kepengajar dibutuhkan waktu dua bulan. Perekrutan tenaga pengaja baik
online maupun offline. Pendistribusan ini dimaksudkan sebagai penyaluran tenaga pengajar
ke pada konsumen. Dimana tenanga pengajar dan konsumen memiliki keterikatan kontrak
dengan e-bimbel selama 3 bulan, setelah tiga bulan konsumen maupun tenanga pengajar
dapat memperpanjang atau tidak kontrak yang disepakati di awal.
Pada awal berdirinya e-bimbel telah melakukan perubahan manajemen dari
perusahaan sejenis. Bimbingan belajar yang awalnya offline yang membutuhkan tempat
unutk melakukan proses belajar mengajar, untuk kegiatan oprasionala perusahaan seperti
administrasi dan pemasaran secara off line yang membutuhkan biaya banyak berubah
menjadi online. Tujuan dari perubahan system oprasional ini untuk merampingkan biaya
seperti sewa tempat, dan biaya marketing. Dengan adanya perubahan ini diharapkan biaya
oprasional lebih murah sehingga berdampak pada biaya penjulan (biaya yang dibayar oleh
konsumen) sehingga dapat menjadi daya tarik konsumen.
Manajemen perubahan yang dilakukan e-bimbel selanjutnya menganut model
continous improvement dimana perubahan yang dilakukan secara gradual, perlahan-lahan tapi
pasti. E-bimbel memutuskan untuk menggunakan pendekatan perbaikan kualitas dari hari
kehari tanpa adanya target yang meningkat secara kuantitatif. Poin pentingnya adalah
menanamkan semangat bagi keseluruhan manajemen dan karyawan untuk selalu
meningkatkan kualitas kerjanya dari hari ke hari. Perubahan manajemen ini diambil didasari
oleh awal mula perusahaan ini memang langsung mengambil langkah di e-bisnis yang
diadopsi dari bimbingan belajar offline yang sudah ada. Hasil dari perubahan manajemen ini
berdampak kecil, level perubahaan pun kecil, kecepatan dalam melakukan perubahan lambat,
resiko akan perubahan kecil dan baiaya yang dikeluarkan untuk sebuah perubahan relative
rendah.
2.4.4 E-business analysis and design
E-bisnis merupaka kegiatan bisnis yang dilakukan secara otomatis dan semi otomatis
dengan menggunakan teknologi. E-bisnis yang dilakukan oleh e-bimbel adalah hubungan
dengan suplyer dan mitra perusahaan serta memenuhi permintaan dan melayani kepuasan
konsumen dengan lebih baik. Konsep marketing yang dianut oleh e-bimbel adalah B2C
berdasarkan layanan/jasa yang ditawarkan yaitu penyedia pengajar bimbingan belajar baik
private maupun berkelompok. Untuk mendapatkan pengajar konsumen tidak perlu mencari
dengan susah payah karena pada web e-bimbel telah menyediakan pengajar dengan kualiatas
yang terbaik.
27
Untuk mengetahui pengajar, terlebih dahulu konsumen harus login member terlebih
dahulu. Setelah melakukan log in konsumen dapat memilih pengajar yang diingkan serta
pelajaran yang akan diajarkan. Pada web akan mencantumkan regional, sehingga konsumen
dapat dengan mudah mencari pengajar yang sesuai dengan regional konsumen. E-bimbel
melakukan konsep e-distribution dimana perusahaan mendistribusikan mahasiswa atau
masyarakat umum yang ingin bekerja kepada siswa yang membutuhkan. System
pendistribusian yang dilakukan adalah e-bimbel yang telah mendapatkan nama serta
informasi diri pengajar, memasarkan melalui web. Konsumen yang telah memilih pengajar
yang berada di web dengan ketentuan regional yang berdekatan terjadi transaksi. Pertemuan
pertama akan dilakukan dengan program belajar gratis, disini konsumen dapat melihat
performance dari pengajar. Bila konsumen merasa cocok konsumen dapat langsung
melakukan transaksi pembayaran dalam jangka waktu tiga bulan. Pengajar yang dipilih oleh
konsumen akan mendapatkan surat izin mengajar (SIM). Selain itu e-bimbel juga termasuk
dalam model information brokerme dimana web menyediakan informasi mengenai foto,
daftar nama pengajar, tempat tinggal, jurusan pada kuliah dan IP selama 2 semester. Informs
ini berguna bagi konsumen yang akan memilih calon pengajar.
Sistem pembayaran yang dilakukan menggunakan melalui online. Setelah
menyepakati masalah administrasi konsumen harus mentranfer uang sebanyak yang
disepakati. Penerapan e-bisnis ini cukup membantu konsumen untuk mendapatkan pengajar
sesuai kebutuhan.
Kelebihan dari bisnis ini adalah
Belum terdapat e-Business yang serupa dan lebih mendetail per-regional
Memperpmudah akses masyarakat dalam mencari tenaga pengajar
Mempunyai tenaga penyalur yang compatible dibidangnya
Dengan penggunaan web akan mudah dijangkau oleh masyarakat luas
Sumber daya yang unggul, lulusan Universitas Terkemuka
Harga (price) yang pantas dan terjangkau
Kekuarangan dari bisnis ini adalah:
Membutuhkan pencitraan/pemasaran yang tinggi di masyarakat Indonesia
Rekrutmen tenaga pengajar
Kecepatan dalam memenuhi permintaan customer masih lemah
28
2.4.5 Implementation, maintenance and control
Dari program/prosedur yang ada pemilik melakukan penerapan, sehingga nantinya
dapat dilakukan evaluasi terhadap action yang dilakukan. Penerapan dimulai dari tujuan
utama perusahaan dan diikuti dengan tujuan lainnya yang mengikuti.
Manteinance dilakukan dengan cara merawat peralatan yang digunakan maupun
seperti laptop, LCD, tempat kerja selain itu dibutuhkan seorang webmaster untuk menjaga
agar situs tersebut selalu up to date dan juga seorang administrator jaringan untuk
menjaga agar perangkat keras dan lunak tersebut dapat berfungsi dengan baik.
Pengendalian yang dilakukan disini untuk menilai perpaduan strategi yang digunakan
apakah sudah mampu mencapai kinerja organisasi yang ditetapkan. Disini dilakukan control
terhadap kinerja e-bimbel ini dengan cara mengontrol jalannya bisnis, apakah sudah sesuai
standard atau belum. Melakukan control/evaluasis kinerja tenaga pengajar serta tenaga
operasional dalam menjalankan tugasnya masing-masing dengan melakukan survey online
terhadap konsumen.
29
Referensi
Andersen, Kim N. 2011. “E-Business Strategy”. Denmark: Copenhagen Business School
http://www.bbc.co.uk/indonesia/majalah/2012/11/121127_education_ranks.shtml
http://helda-blog.blogspot.com/2012/11/pengembangan-kurikulum-2013.html
http://www.sarjanaku.com/2012/12/pengertian-pendidikan-menurut-para-ahli.html