STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No : STD/SPMI/G.01
Revisi : 00
Tanggal : 28-11-2014
Halaman : 1 dari 7
STANDAR PENGELOLAAN
ORGANISASI
Proses Penanggung Jawab
Nama Jabatan Tanda Tangan
Perumusan Renanda Nia R, S.T.,M.T Perumus
Pemeriksaan Ir. Wiwik Dwi Pratiwi,
MT Pemeriksa Standar
Penetapan Ir. Eko Julianto, M.Sc,
MRINA
Direktur
Pengendalian Wibowo Arnin P, ST.,
M.Kom
Kepala Pusat Jaminan
Mutu
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No : STD/SPMI/G.01
Revisi : 00
Tanggal : 28-11-2014
Halaman : 2 dari 7
1. Visi dan Misi
PPNS
Visi Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS) :
“Menjadi Politeknik bereputasi global dalam melaksanakan dan mengembangkan
teknologi kemaritiman dan teknologi penunjangnya serta berperan aktif
mengimplementasikannya”
Misi Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya :
1. Melaksanakan program pendidikan vokasi dan penelitian terapan di bidang
teknologi kemaritiman, teknologi penunjang kemaritiman, serta teknik
keselamatan & kesehatan kerja (professionalism-sustainability);
2. Berperan dalam kegiatan kemasyarakatan secara aktif dan produktif, untuk
mengembangkan teknologi kemaritiman, teknologi penunjang kemaritiman, serta
teknik keselamatan dan kesehatan kerja (good governance- professionalism);
3. Membangun masyarakat akademis berkualitas yang mampu berkompetisi secara
global (sustainability-professionalism);
4. Membentuk jejaring kerja dengan sektor industri kemaritiman serta berbagai
institusi terkait untuk merealisasikan sistem pendidikan yang komprehensif (good
governance-sustainability).
5. Mengintegrasikan pengembangan kepribadian dalam proses pembelajaran dan/ atau
kegiatan ekstra kurikuler untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan pada
Tuhan Yang Maha Esa serta kemuliaan akhlak (moral value).
2. Definisi Istilah 1. Direktur adalah Direktur PPNS yang mempunyai tugas memimpin penyelenggaraan
pendidikan, penelitian,dan pengabdian kepada masyarakat serta membina pendidik,
tenaga kependidikan, mahasiswa, dan hubungannya dengan lingkungan.
2. Senat adalah organ yang menjalankan fungsi pertimbangan dan melakukan
pengawasan dalam pengelolaan dan penyelenggaraan bidang akademik.
3. Satuan Pengawas adalah organ yang menjalankan fungsi pengawasan non akademik
4. Dewan Penyantun adalah organ yang menjalankan fungsi pertimbangan bidang non-
akademik dan membantu pengembangan PPNS
5. Jurusan atau nama lain yang sejenis adalah himpunan sumber daya pendukung
program studi dalam 1 (satu) rumpun disiplin ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
dan/atau olahraga.
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No : STD/SPMI/G.01
Revisi : 00
Tanggal : 28-11-2014
Halaman : 3 dari 7
6. Program Studi adalah kesatuan kegiatan pendidikan dan pembelajaran yang memiliki
kurikulum dan metode pembelajaran tertentu dalam satu jenis pendidikan akademik,
pendidikan profesi, dan/atau pendidikan vokasi.
7. Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat adalah unsur pelaksana
sebagian tugas PPNS bidang penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang
berada di bawah Direktur
8. Unit Pelaksana Teknis merupakan unsur penunjang penyelenggaraan kegiatan
tridharma di lingkungan PPNS
9. Wakil Direktur Bidang Akademik adalah WaDir I mempunyai tugas membantu
Direktur dalam memimpin pelaksanaan pendidikan, penelitian, dan pengabdian
kepada masyarakat
10. Wakil Direktur Bidang Umum dan Keuangan adalah WaDir II yang mempunyai
tugas membantu Direktur dalam memimpin pelaksanaan kegiatan di bidang
administrasi umum dan keuangan
11. Wakil Direktur Bidang Kemahasiswaan adalah WaDir III yang mempunyai tugas
membantu Direktur dalam memimpin pelaksanaan kegiatan di bidang
kemahasiswaan dan alumni.
3. Rasional Organisasi PPNS disusun dengan mengacu pada Permendikbud No 6 thn 2014
tentang OTK (Organisasi dan Tata Kerja PPNS). Organisasi merupakan sebuah tatanan
internal institusi berkaitan dengan kebutuhan pengelolaannya. Struktur organisasi
mencerminkan pola kerja manajemen dalam mengelola penerapan kebijakan, program,
dan kegiatan baik dalam lingkup akademik maupun non akademik.
Organisasi PPNS disusun untuk memenuhi 5 pilar pengelolaan perguruan tinggi
yaitu akuntabel, kredibel, transparan, tanggung jawab dan adil. Untuk memenuhi 5 pilar
tsb PPNS menyusun organisasi yang terdiri atas organ pengelola, organ pengawasan dan
pertimbangan kebijakan akademik, organ pertimbangan non akademik dan organ
pengawasan non akademik.
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No : STD/SPMI/G.01
Revisi : 00
Tanggal : 28-11-2014
Halaman : 4 dari 7
4. Pernyataan Isi
Standar
1. PPNS terdiri atas:
a. Direktur sebagai organ pengelola;
b. Senat sebagai organ yang menjalankan fungsi pertimbangan dan pengawasan
akademik;
c. Satuan Pengawasan sebagai organ yang menjalankan fungsi pengawasan non
akademik; dan
d. Dewan Penyantun sebagai organ yang menjalankan fungsi pertimbangan
non akademik dan membantu pengembamgan PPNS
2. Direktur sebagai organ pengelola terdiri atas
a. Direktur dan Wakil Direktur;
b. Bagian;
c. Jurusan;
d. Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat; dan
e. Unit Pelaksana Teknis
3. Direktur merupakan pimpinan dalam organ pengelola PPNS. Direktur mempunyai
tugas memimpin penyelenggaraan pendidikan, penelitian, dan pengabdian
kepada masyarakat serta membina pendidik, tenaga kependidikan, mahasiswa,
dan hubungannya dengan lingkungan
4. Direktur menetapkan struktur organisasi berdasarkan ketentuan perundangan yang
berlaku
5. Direktur membentuk tim pelaksana (task force) jika organ Direktur PPNS sesuai
dengan permendikbud belum menjamin pelaksanaan tugas dan fungsi organisasi.
6. Masing-masing komponen dalam organ direktur mempunyai tugas dan
tanggungjawab sesuai dengan lingkupnya
7. Direktur mengangkat Wakil Direktur I, II, III untuk membantu tugas-tugas Direktur
sesuai dengan Analisis jabatan
8. Wakil Direktur berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur
9. Wakil Direktur I Bidang Akademik mempunyai tugas membantu Direktur
dalam memimpin pelaksanaan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada
masyarakat
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No : STD/SPMI/G.01
Revisi : 00
Tanggal : 28-11-2014
Halaman : 5 dari 7
10. Wakil Direktur II Bidang Umum dan Keuangan mempunyai tugas membantu
Direktur dalam memimpin pelaksanaan kegiatan di bidang administrasi umum
dan keuangan
11. Wakil Direktur III Bidang Kemahasiswaan mempunyai tugas membantu
Direktur dalam memimpin pelaksanaan kegiatan di bidang kemahasiswaan dan
alumni
12. Bagian merupakan unsur pelaksana PPNS yang menyelenggarakan pelayanan
administratif kepada seluruh unsur di lingkungan PPNS. Bagian dipimpin oleh
seorang Kepala yang bertanggung jawab kepada Direktur dan dalam
pelaksanaan tugas sehari-hari dikoordinasikan oleh Wakil Direktur sesuai dengan
bidang tugasnya. Bagian terdiri atas:
a. Bagian Akademik, Kemahasiswaan, Perencanaan, dan Sistem Informasi;
b. Bagian Umum dan Keuangan
13. Bagian Akademik, Kemahasiswaan, Perencanaan, dan Sistem Informasi
(BAKPSI) mempunyai tugas melaksanakan urusan akademik, kemahasiswaan,
alumni, perencanaan, sistem informasi, dan kerja sama di lingkungan PPNS
14. Bagian Umum dan Keuangan (BUK) mempunyai tugas melaksanakan urusan
ketatausahaan, kerumahtanggaan, barang milik negara, ketatalaksanaan,
hubungan masyarakat, kepegawaian, dan keuangan di lingkungan PPNS
15. Jurusan merupakan unsur pelaksana akademik yang berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Direktur. Jurusan dipimpin oleh seorang Ketua
Jurusan yang dipilih diantara dosen dan bertanggung jawab langsung kepada
Direktur. Jurusan mempunyai tugas melaksanakan pendidikan vokasi dalam 1
(satu) rumpun disiplin ilmu pengetahuan dan Teknologi
16. Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat adalah unsur pelaksana
sebagian tugas PPNS bidang penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang
berada di bawah Direktur. Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat
dipimpin oleh kepala yang bertanggung jawab kepada Direktur dan sehari-hari
pembinaannya dilakukan oleh Wakil Direktur Bidang Akademik. Pusat Penelitian
dan Pengabdian Kepada Masyarakat mempunyai tugas menyelenggarakan
kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dan ikut mengusahakan
sumber daya yang diperlukan
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No : STD/SPMI/G.01
Revisi : 00
Tanggal : 28-11-2014
Halaman : 6 dari 7
17. Unit Pelaksana Teknis disebut UPT merupakan unsur penunjang
penyelenggaraan kegiatan tridharma di lingkungan PPNS. UPT dipimpin oleh
seorang Kepala dan bertanggung jawab kepada Direktur. Kepala UPT diangkat dan
diberhentikan oleh Direktur.
5. Strategi
Pencapaian dan
Pengendalian
Standar
1. Direktur PPNS membentuk organ PPNS sesuai peraturan perundangan yang berlaku
2. Apabila organ Direktur PPNS sesuai dengan Permendikbud belum menjamin
pelaksanaan tugas dan fungsi organisasi, maka Direktur membentuk tim pelaksana
(task force).
3. Pembentukan tim pelaksana (task force) ini disusun berdasarkan SK Direktur.
4. Dosen dan Tenaga Kependidikan yang diberi tugas tambahan, menjalankan
wewenang dan tanggung jawabnya sesuai dengan job description yang telah
ditetapkan oleh Direktur.
5. Penunjukan atau pengangkatan seseorang dalam posisi organisasi tertentu dilakukan
dengan memperhatikan kemampuan yang bersangkutan sesuai dengan matriks
kompetensi jabatan.
6. Indikator
1. Adanya SK Direktur untuk organ pengelola dan tim pelaksana (task force)
2. Kesesuaian antara persyaratan jabatan dengan penempatan seseorang pada posisi
jabatannya.
7. Dokumen Terkait
1. Struktur Organisasi
2. Job description
3. Matriks kompetensi jabatan
4. Surat Keputusan Direktur
8. Referensi
1. UU 20 thn 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
2. UU 12 thn 2012 tentang Pendidikan Tinggi
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2014 Tentang
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No : STD/SPMI/G.01
Revisi : 00
Tanggal : 28-11-2014
Halaman : 7 dari 7
Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi Dan Pengelolaan Perguruan Tinggi.
4. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomer 49 tahun 2014 tentang
Standar Nasional Pendidikan Tinggi.
5. Permendikbud No 6 Thn 2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja PPNS
6. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 42
Tahun 2014 Tentang Statuta Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya
7. PP No 53 tahun 2010 tentang Peraturan Disiplin Pegawai Negeri Sipil
8. Peraturan Mendikbud No 16 tahun 2012 tentang Kode Etik Pegawai di Lingkungan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
9. Keputusan Direktur PPNS Nomor: 3663/K12/PP/2009 tentang Kode Etik Dosen
10. Surat Keputusan Direktur PPNS No. 4014/PL19/DT/2013 tentang Pedoman
Akademik & Kemahasiswaan PPNS
9. Penanggungjawab
dan Pihak Terkait
1. Direktur
2. Wakil Direktur
3. Senat PPNS
4. Ketua Jurusan dan Sekretaris Jurusan
5. Koordinator Program Studi dan Sekretaris Program Studi
6. Kepala Laboratorium/Bagian/Unit
7. Kepala Pusat Jaminan Mutu
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : STD/SPMI/G.02
Revisi : 00
Tanggal : 17- 11 - 2014
Halaman : 1 dari 4
STANDAR PENGELOLAAN
OPERASIONAL
Proses Penanggung Jawab
Nama Jabatan Tanda Tangan
Perumusan Wiediartini, SE, MT Perumus
Pemeriksaan Ir. Wiwik Dwi Pratiwi, MT Pemeriksa Standar
Penetapan Ir. Eko Julianto, M.Sc, MRINA Direktur
Pengendalian Wibowo Arnin P, ST., M.Kom Kepala Pusat Jaminan
Mutu
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : STD/SPMI/G.02
Revisi : 00
Tanggal : 17- 11 - 2014
Halaman : 2 dari 4
1. Visi dan Misi
PPNS
Visi Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS) :
“Menjadi Politeknik bereputasi global dalam melaksanakan dan mengembangkan
teknologi kemaritiman dan teknologi penunjangnya serta berperan aktif
mengimplementasikannya”
Misi Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya :
1. Melaksanakan program pendidikan vokasi dan penelitian terapan di bidang
teknologi kemaritiman, teknologi penunjang kemaritiman, serta teknik
keselamatan & kesehatan kerja (professionalism-sustainability);
2. Berperan dalam kegiatan kemasyarakatan secara aktif dan produktif, untuk
mengembangkan teknologi kemaritiman, teknologi penunjang kemaritiman, serta
teknik keselamatan dan kesehatan kerja (good governance- professionalism);
3. Membangun masyarakat akademis berkualitas yang mampu berkompetisi secara
global (sustainability-professionalism);
4. Membentuk jejaring kerja dengan sektor industri kemaritiman serta berbagai
institusi terkait untuk merealisasikan sistem pendidikan yang komprehensif (good
governance-sustainability).
5. Mengintegrasikan pengembangan kepribadian dalam proses pembelajaran dan/
atau kegiatan ekstra kurikuler untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan pada
Tuhan Yang Maha Esa serta kemuliaan akhlak (moral value).
2. Definisi Istilah 1. Standar Pengelolaan adalah kriteria mengenai perencanaan, pelaksanaan, dan
pengawasan kegiatan pendidikan pada tingkat satuan pendidikan, kabupaten/kota,
provinsi, atau nasional agar tercapai efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan
pendidikan
2. Rencana Strategis (Renstra) adalah dokumen perencanaan yang berisi visi, misi,
nilai-nilai yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai dalam kurun waktu lima
tahun mendatang berpedoman pada Renstra Kemendikbud, disusun berdasarkan
analisis situasional untuk merumuskan strategi pengembangan untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan.
3. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) adalah sebuah laporan
yang berisikan akuntabilitas dan kinerja dari suatu instansi pemerintah.
3. Rasional
Dalam pelaksanaan tridarma perguruan tinggi, diperlukan input yang berupa
mahasiswa, tenaga pendidikan dan kependidikan, fasilitas, informasi dan keuangan.
Yang akhirnya akan menjadi output berupa lulusan, karya penelitian dan karya
pengabdian masyarakat.
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : STD/SPMI/G.02
Revisi : 00
Tanggal : 17- 11 - 2014
Halaman : 3 dari 4
Untuk mengelola keseluruhan proses dengan berbagai input dan output tersebut,
diperlukan suatu standar pengelolaan sebagai pedoman untuk mengelola keseluruhan
sistem supaya berjalan dengan harmonis. Salah satu turunan standar pengelolaan
tersebut adalah standar pengelolaan operasional.
4. Pernyataan Isi
Standar
1. Rencana Strategis PPNS disusun dengan mengacu pada Renstra Kemdikbud
2. Pelaksanaan Rencana Strategis dievaluasi setiap tahun dan dievaluasi secara
keseluruhan pada akhir pelaksanaannya.
3. Unit menyusun program kerja tahunan berdasarkan lingkup tugasnya dalam
analisis jabatan dengan mengacu pada rencana strategis lima tahunan.
4. Subbag Perencanaan dan Sistem Informasi mengkompilasi program kerja unit
untuk menjadi program kerja PPNS.
5. Program kerja tahunan untuk masing-masing unit kerja diajukan dengan tata cara
mengikuti Prosedur Pengajuan Usulan Program Kerja
6. Masing-masing unit kerja mengimplementasikan program kerja.
7. Monitoring dan evaluasi dilakukan oleh atasan langsung tiap unit kerja dengan tata
cara sesuai Prosedur Monitoring & Evaluasi Kinerja
8. Pada akhir tahun, laporan pelaksanaan program yang disusun oleh masing-masing
unit kerja kemudian dikompilasi oleh Subbag Perencanaan dan Sistem Informasi
menjadi Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP).
9. Prosedur kerja unit-unit kerja di PPNS mengikuti instruksi kerja (IK) yang sudah
terbakukan dalam ISO 9001:2008.
10. Untuk penjaminan mutu, dilakukan audit internal secara berkala, yaitu audit
internal pengelolaan dan audit internal bidang non-akademik.
5. Strategi
Pencapaian dan
Pengendalian
Standar
1. Rencana Strategis PPNS disusun setiap lima tahun
2. Program kerja tahunan disusun oleh tiap unit sesuai dengan jadwal yang ditetapkan
oleh Subbag Perencanaan
3. Unit Kerja mengimplementasikan program kerjanya
4. Monitoring dan evaluasi dilakukan oleh atasan langsung tiap unit kerja
5. Melakukan kerja sesuai dengan prosedur
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : STD/SPMI/G.02
Revisi : 00
Tanggal : 17- 11 - 2014
Halaman : 4 dari 4
6. Audit internal pengelolaan dan bidang non-akademik dilakukan secara rutin
6. Indikator 1. Rencana Strategis disusun maksimal 1 bulan setelah Renstra Kemdikbud
ditetapkan.
2. Program kerja tiap unit disusun tepat waktu
3. Program kerja unit dilaksanakan sesuai usulan
4. Monitoring dan evaluasi oleh atasan langsung tiap unit kerja dilakukan secara rutin
5. Audit internal pengelolaan dan bidang non-akademik dilakukan secara rutin.
7. Dokumen terkait
Untuk melaksanakan standar ini, diperlukan:
1. Prosedur Monitoring & Evaluasi Kinerja
2. Form Monitoring Pencapaian Kinerja Unit
3. Form Penilaian Kinerja Unit
4. Prosedur Pengajuan Usulan Program Kerja
5. Instruksi Kerja Pelaporan Kegiatan Bulanan
6. Prosedur Audit Internal
7. Formulir audit
8. Referensi
1. Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010 tentang Perubahan Atas Peraturan
Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan
Pendidikan.
2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2014 Tentang
Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi Dan Pengelolaan Perguruan Tinggi.
3. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomer 49 tahun 2014 tentang
Standar Nasional Pendidikan Tinggi.
4. Renstra Kemendikbud
9. Penanggungjawab
dan pihak terkait
1. Direktur
2. Wakil Direktur II
3. KaSubbag Perencanaan dan sistem informasi
4. Kepala Unit
5. Kepala Pusat Jaminan Mutu
6. Ketua Satuan Pengawas Internal
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : STD/SPMI/G.03
Revisi : 00
Tanggal : 17 - 11 - 2014
Halaman : 1 dari 8
STANDAR PENGELOLAAN
AKADEMIK KURIKULER
Proses Penanggung Jawab
Nama Jabatan Tanda Tangan
Perumusan Renanda Nia R, S.T.,M.T Perumus
Pemeriksaan Ir. Ratna Budiawati, MA Pemeriksa Standar
Penetapan Ir. Eko Julianto, M.Sc.Eng Direktur
Pengendalian Wibowo Arnin P, ST., M.Kom Kepala Pusat Jaminan
Mutu
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : STD/SPMI/G.03
Revisi : 00
Tanggal : 17 - 11 - 2014
Halaman : 2 dari 8
1. Visi dan Misi
PPNS
Visi Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS) :
“Menjadi Politeknik bereputasi global dalam melaksanakan dan mengembangkan
teknologi kemaritiman dan teknologi penunjangnya serta berperan aktif
mengimplementasikannya”
Misi Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya :
1. Melaksanakan program pendidikan vokasi dan penelitian terapan di bidang
teknologi kemaritiman, teknologi penunjang kemaritiman, serta teknik
keselamatan & kesehatan kerja (professionalism-sustainability);
2. Berperan dalam kegiatan kemasyarakatan secara aktif dan produktif, untuk
mengembangkan teknologi kemaritiman, teknologi penunjang kemaritiman, serta
teknik keselamatan dan kesehatan kerja (good governance- professionalism);
3. Membangun masyarakat akademis berkualitas yang mampu berkompetisi secara
global (sustainability-professionalism);
4. Membentuk jejaring kerja dengan sektor industri kemaritiman serta berbagai
institusi terkait untuk merealisasikan sistem pendidikan yang komprehensif (good
governance-sustainability).
5. Mengintegrasikan pengembangan kepribadian dalam proses pembelajaran dan/
atau kegiatan ekstra kurikuler untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan pada
Tuhan Yang Maha Esa serta kemuliaan akhlak (moral value).
2. Definisi Istilah 1. Standar Pengelolaan adalah kriteria mengenai perencanaan, pelaksanaan, dan
pengawasan kegiatan pendidikan pada tingkat satuan pendidikan, kabupaten/kota,
provinsi, atau nasional agar tercapai efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan
pendidikan.
2. Direktur adalah Direktur PPNS yang bertugas memimpin penyelenggaraan
pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat serta membina
pendidik, tenaga kependidikan, mahasiswa, dan hubungannya dengan lingkungan
3. Wakil Direktur Bidang Akademik adalah Wakil Direktur I mempunyai tugas
membantu Direktur dalam memimpin pelaksanaan pendidikan, penelitian, dan
pengabdian kepada masyarakat
4. Wakil Direktur Bidang Umum dan Keuangan adalah Wakil Direktur II yang
mempunyai tugas membantu Direktur dalam memimpin pelaksanaan kegiatan di
bidang administrasi umum dan keuangan
5. Wakil Direktur Bidang Kemahasiswaan adalah Wakil Direktur III yang
mempunyai tugas membantu Direktur dalam memimpin pelaksanaan kegiatan di
bidang kemahasiswaan dan alumni
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : STD/SPMI/G.03
Revisi : 00
Tanggal : 17 - 11 - 2014
Halaman : 3 dari 8
6. Jurusan adalah himpunan sumber daya pendukung program studi dalam 1 (satu)
rumpun disiplin ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan/atau olahraga.
7. Program Studi adalah kesatuan kegiatan pendidikan dan pembelajaran yang
memiliki kurikulum dan metode pembelajaran tertentu dalam satu jenis pendidikan
akademik, pendidikan profesi, dan/atau pendidikan vokasi.
8. Kegiatan kurikuler adalah kegiatan pendidikan terstruktur dalam bidang ilmu
pengetahuan dan teknologi yang mendapat bimbingan baik langsung maupun tidak
langsung dalam ruang kuliah, laboratorium/bengkel/studio, maupun di lapangan
dalam rangka kerja praktik
9. Pendaftaran (Daftar) Ulang adalah prosedur akademik dan administrasi yang harus
dilakukan pada awal semester sebagai syarat keabsahan sebagai mahasiswa PPNS
10. Masa Studi adalah waktu bagi mahasiswa untuk menyelesaikan studi di PPNS
11. Sanksi Akademik adalah segala sanksi bagi mahasiswa yang timbul akibat tidak
dipenuhinya persyaratan-persyaratan dan ketentuan-ketentuan akademik yang
berlaku, yang dapat berupa peringatan akademik sampai dengan pemberhentian
studi
12. Standar Akademik adalah tolok ukur perencanaan, penetapan, pemenuhan,
pengendalian / evaluasi akademik yang berkelanjutan sesuai dengan perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi sesuai dengan perubahan kebutuhan dari pengguna
kelulusan dan masyarakat
13. Wisuda adalah upacara yang diselenggarakan oleh PPNS bagi mahasiswa yang
telah menyelesaikan pendidikan pada program studi tertentu
14. Kampus adalah tempat kegiatan kurikuler dan sebagian kegiatan kokurikuler
dilakukan
15. Kompetensi adalah seperangkat sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang harus
dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh Peserta Didik setelah mempelajari suatu
muatan pembelajaran, menamatkan suatu program, atau menyelesaikan satuan
pendidikan tertentu.
16. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai capaian
pembelajaran lulusan, bahan kajian, proses, dan penilaian yang digunakan sebagai
pedoman penyelenggaraan program studi.
17. Satuan Pengawasan Internal (SPI) merupakan organ PPNS yang menjalankan
fungsi pengawasan bidang non-akademik untuk dan atas nama Direktur
18. Pusat Jaminan Mutu sebagai unit kerja yang menetapkan dan menegakkan
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : STD/SPMI/G.03
Revisi : 00
Tanggal : 17 - 11 - 2014
Halaman : 4 dari 8
penerapan standar mutu penyelenggaraan PPNS serta melakukan evaluasi secara
berkala tingkat pemenuhannya.
19. Rencana Pembelajaran Semester (RPS) adalah rencana materi pengajaran disetiap
pertemuan yang dikembangkan dan dipersiapkan oleh dosen pengajar secara
mandiri atau bersama (dalam kelompok keahlian bidang ilmu) dan disampaikan
pada awal dan/atau setiap perkuliahan.
3. Rasional
Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS) merupakan institusi Perguruan
Tinggi Negeri (PTN) yang dikelola sesuai ketentuan termuat pada dokumen Organisasi
Tata Kelola (OTK) yang telah ditetapkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
melalui SK PerMen No. 6 tahun 2014. Pengelolaan akademik sebagaiman yang
termuat pada OTK tersebut menjadi tanggungjawab Bidang Akademik yang digawangi
oleh Wakil Direktur I (WaDir-I) sesuai pasal 8 ayat (3) pada PerMen tersebut; berserta
jajaran Jurusan/Program Studi serta Bagian Akademik Kemahasiswaan dan Sistem
Informasi (BAKPSI).
Pengelolaan akademik ini mengkait dalam tujuh fungsi kegiatan (pasal 11 PerMen
No. 6/2014) mulai dari penyusunan rencana, program, kegiatan, dan anggaran;
pelayanan administrasi akademik, registrasi dan penyusunan data serta informasi;
administrasi evaluasi kegiatan akademik; pembinaan kemahasiswaan; administrasi
kerjasama; serta pengelolaan system informasi. Secara teknis, kegiatan pengelolaan
tersebut mencakup penerimaan mahasiswa baru (registrasi-seleksi hingga daftar
ulang/re-registrasi), pengenalan/orentasi kampus, administrasi penyediaan kurikulum
dan turunannya serta perkuliahan teori dan praktek, dokumen inspeksi/monev
akademik, serta administrasi yudisium dan penyelenggaraan wisuda sesuai kalender
akademik yang dirancang. Rantai manajemen bidang akademik ini memerlukan standar
operasional untuk menjamin pelaksanaan program akademik yang efisien, efektif, dan
akuntabel (PP 19/2005 pasal 54). Realisasi standar pengelolaan bidang akademik ini
merupakan perwujudan yang rasional dalam upaya membangun good government and
governance.
Standar akademik ini dibuat mencakup perencanaan, pelaksanaan dan monitoring,
evaluasi dan pelaporan yang merupakan siklus pengelolaan (PP 19/2005 pasal 53-58).
Standar yang disusun ini harus diterapkan secara baik dan benar; ditumbuh-
kembangkan secara berkesinambungan sebagai konsekuensi tuntutan/menjaga kualitas.
PPNS sebagai perguruan tinggi memiliki visi menjadi politeknik unngul memberi
konsekuensi harus menjaga kepercayaan publik dengan berorientasi pada peningkatan
mutu akademik secara berkelanjutan dan menghasilkan lulusan yang memiliki daya
saing tinggi dalam kancah kehidupan profesi.
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : STD/SPMI/G.03
Revisi : 00
Tanggal : 17 - 11 - 2014
Halaman : 5 dari 8
4. Pernyataan Isi
Standar
1. Pengelolaan penerimaan mahasiswa baru (MaBa) berazaskan pada peluang
mendapatkan kesempatan pendidikan/belajar di tingkat perguruan tinggi yang
sama bagi masyarakat, tidak berorentasi gender, dan berkeadilan terhadap
masyarakat/anak berkebutuhan khusus (ABK);
2. Seleksi MaBa dilakukan sebagai program awal pelaksanaan bidang akademik
yang terkait dengan kegiatan sosialisasi dan promosi;
3. Hasil pendaftaran ulang (re-registrasi) MaBa melalui Bagian Akdemik dijadikan
bahan untuk mempersiapkan kegiatan orientasi kampus dalam perioda satu bulan
sebelum kegiatan perkuliahan dimulai;
4. Perencanaan dan Pelaksanaan kegiatan orentasi kampus harus sesuai dengan nilai-
nilai kemanusiaan dan yang bermanfaat bagi mahasiswa untuk membangun
disiplin dan komitmen belajar di PPNS;
5. Pelaksanaan kegiatan orientasi kampus berupa pengenalan prasarana, sarana, serta
program belajar difokuskan di masing-masing Jurusan/Program Studi; termasuk
pembekalan diri untuk membangun strategi menjadi mahasiswa yang berkualitas;
6. Orentasi kampus dilaksanakan oleh BAKPSI bekerjasama dengan unit kerja
terkait melalui sebuah kepanitiaan yang dibentuk dan diformalkan Direktur
dengan Surat Tugas yang mencantumkan perioda waktu kerja terbatas;
7. Direktur PPNS menetapkan Kurikulum dan Silabus yang diberlakukan kepada
mahasiswa baru dan lama;
8. Jurusan/Program Studi merencanakan, menyediakan, dan mengelola fasilitas yang
dibutuhkan (peralatan, bahan habis, maupun mebelair) dalam perkuliahan melalui
masing-masing laboratorium/bengkel/studio terkait sesuai kurikulum yang
ditetapkan;
9. Jurusan memberikan beban mengajar dosen sesuai kurikulum yang ditetapkan
serta bidang keilmuannya untuk menjalankan perkuliahan (teori dan praktek);
10. Jurusan bersama-sama BAKPSI menyusun rencana kebutuhan dan penggunaan
kelas yang rasional;
11. Standar kelas belajar mencakup jumlah meja dan kursi, papan tulis (white board),
LCD, dan pengkondisi/sirkulasi udara yang proposional sebagaimana
dicantumkan pada standar prasarana dan sarana.
12. Dosen mengelola perkuliahan mencakup perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, dan
pengembangan mata kuliah sesuai dengan target pencapaian kompetensi yang
ditetapkan dalam kurikulum dan Silabus;
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : STD/SPMI/G.03
Revisi : 00
Tanggal : 17 - 11 - 2014
Halaman : 6 dari 8
13. Dosen sebagai fasilitator harus mengelola pelaksanaan perkuliahan (teori maupun
praktikum) sesuai RPS yang disusun dan sudah diverifikasi Jurusan bersama-sama
unit P2SMP serta disetujui pimpinan;
14. Semua kegiatan akademik yang direncanakan disusun dengan sistimatis lengkap
dengan anggaran yang rasional terhadap kebutuhan menjadi sebuah dokumen
rancangan program;
15. Dokumen rancangan program akademik ini harus diketahui dan disetujui oleh
Wakil Direktur I sebagai penanggungjawab program/kegiatan dan capaiannya; dan
Wakil Direktur II sebagai penanggungjawab pelaksanaan anggaran; serta disahkan
oleh Direktur sebagai penanggungjawab program dan anggaran PPNS;
16. Secara berkala, P2SMP melakukan audit (inspeksi dan koreksi) materi kuliah dan
evaluasi (Tugas, UTS, dan UAS) untuk verifikasi dengan kurikulum, silabus, dan
RPS sebagai jaminan pelaksanaan dan pencapaian target kompetensi yang
obyektif/rasional;
17. Secara berkala, SPI melakukan audit (inspeksi dan koreksi) program perkuliahan
untuk verifikasi dengan penyerapan dana sesuai perencanaan serta pencapaian
tujuan yang sudah ditargetkan sebagai jaminan pelaksanaan dan pencapaian target
pendanaan yang obyektif/rasional;
18. Secara berkala, Pusat Jaminan Mutu melakukan audit (inspeksi dan koreksi)
pengelolaan akademik secara komprehensif untuk verifikasi dengan standar yang
sudah ditetapkan sebagai jaminan mutu operasional dan kualitas lulusan;
19. Setiap semester, Jurusan/Program Studi melakukan evaluasi kelulusan yang
dicapai mahasiswa berdasarkan penilaian menggunakan instrumen kehadiran,
tugas, UTS, dan UAS; evaluasi ini dilakukan bersama-sama seluruh dosen terkait
pelaksanaan perkuliahan dan hasilnya dibawa dalam rapat evaluasi kelulusan di
tingkat Pimpinan;
20. Setiap akhir tahun pendidikan, Jurusan/Program Studi melakukan yudisium
mahasiswa semester enam (D-III), delapan (D-IV), dan semester akhir (Magister)
terkait pelaksanaan perkuliahan dan hasilnya dibawa dalam rapat yudisium di
tingkat Pimpinan;
21. Direktur membuat Surat Keputusan kelulusan hasil evaluasi semester dan
yudisium lengkap dengan predikat yang dicapai berdasarkan hasil rapat kelulusan
dan yudisium di tingkat Pimpinan;
22. Wisuda dikelola BAKPSI melalui sebuah kepanitiaan yang dibentuk dan
diformalkan Direktur dengan Surat Tugas yang mencantumkan perioda waktu
kerja terbatas;
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : STD/SPMI/G.03
Revisi : 00
Tanggal : 17 - 11 - 2014
Halaman : 7 dari 8
23. Mahasiswa berhak mengikuti wisuda setelah melalui proses yudisium dan
mendaftarkan diri ke BAKPSI;
24. Wisuda PPNS dapat dilaksanakan sebanyak-banyaknya dua kali dalam satu tahun
kalender
25. Pelaksanaan Wisuda sebagai upacara pelepasan lulusan dilakukan sesuai dengan
prosedur yang berlaku.
5. Strategi Pencapaian
dan Pengendalian
Standar
1. Tiap Program Studi menentukan berapa mahasiswa yang akan diterima di setiap
tahun ajaran baru.
2. Tiap Program Studi melakukan sosialisasi program studi kepada mahasiswa baru.
3. Tiap Program Studi dalam menentukan beban studi mempertimbangkan standar
kurikulum mengenai alokasi pembebanan untuk kompetensi utama, kompetensi
pendukung dan kompetensi lainnya.
6. Indikator Pelaksanaan kegiatan akademik di setiap program studi telah sesuai dengan standar
kurikulum.
7. Dokumen terkait
Dalam melaksanakan isi standar ini harus diperhatikan pula kaitannya dengan :
1. Standar Isi
2. Peraturan Akademik PPNS
3. Prosedur Pelaksanaan dan Penilaian Perkuliahan
4. Prosedur Pelaksanaan dan Penilaian Tugas Gambar/Praktek
5. Prosedur Pelaksanaan Yudisium
6. Prosedur Pelaksanaan Wisuda
7. Prosedur Pelaksanaan Drop Out
8. Prosedur Daftar Ulang Mahasiswa Baru
9. Prosedur Legalisir Ijazah&Transkrip
10. Prosedur Pemberian SP
8. Referensi
1. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2014 Tentang
Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi Dan Pengelolaan Perguruan Tinggi.
2. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomer 49 tahun 2014 tentang
Standar Nasional Pendidikan Tinggi.
3. Kepmendiknas Republik Indonesia Nomor 232/U/2000 tentang Pedoman
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : STD/SPMI/G.03
Revisi : 00
Tanggal : 17 - 11 - 2014
Halaman : 8 dari 8
Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar
Mahasiswa
4. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 42 Tahun 2014
Tentang Statuta PPNS
5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 6 Tahun 2014 Tentang
Organisasi dan Tata Kerja PPNS
9. Penanggungjawab
dan pihak terkait
1. Direktur
2. Wakil Direktur I
3. Wakil Direktur II
4. Wakil Direktur III
5. Ketua Jurusan/Koordinator Program Studi
6. Ka BAKPSI
7. Ka SPI
8. Ka UP2SMP
9. Dosen
10. Mahasiswa
11. Kepala Pusat Jaminan Mutu
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : STD/SPMI/G.04
Revisi : 00
Tanggal : 17 - 11 - 2014
Halaman : 1 dari 4
STANDAR PENGELOLAAN
AKADEMIK KO-KURIKULER
Proses Penanggung Jawab
Nama Jabatan Tanda Tangan
Perumusan Renanda Nia R, S.T.,M.T Perumus
Pemeriksaan Ir. Heru Lumaksono, MT Pemeriksa Standar
Penetapan Ir. Eko Julianto, M.Sc, MRINA Direktur
Pengendalian Wibowo Arnin P, ST., M.Kom Kepala Pusat Jaminan
Mutu
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : STD/SPMI/G.04
Revisi : 00
Tanggal : 17 - 11 - 2014
Halaman : 2 dari 4
1. Visi dan Misi
PPNS
Visi Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS) :
“Menjadi Politeknik bereputasi global dalam melaksanakan dan mengembangkan
teknologi kemaritiman dan teknologi penunjangnya serta berperan aktif
mengimplementasikannya”
Misi Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya :
1. Melaksanakan program pendidikan vokasi dan penelitian terapan di bidang
teknologi kemaritiman, teknologi penunjang kemaritiman, serta teknik
keselamatan & kesehatan kerja (professionalism-sustainability);
2. Berperan dalam kegiatan kemasyarakatan secara aktif dan produktif, untuk
mengembangkan teknologi kemaritiman, teknologi penunjang kemaritiman, serta
teknik keselamatan dan kesehatan kerja (good governance- professionalism);
3. Membangun masyarakat akademis berkualitas yang mampu berkompetisi secara
global (sustainability-professionalism);
4. Membentuk jejaring kerja dengan sektor industri kemaritiman serta berbagai
institusi terkait untuk merealisasikan sistem pendidikan yang komprehensif (good
governance-sustainability).
5. Mengintegrasikan pengembangan kepribadian dalam proses pembelajaran dan/
atau kegiatan ekstra kurikuler untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan pada
Tuhan Yang Maha Esa serta kemuliaan akhlak (moral value).
2. Definisi Istilah 1. Standar Pengelolaan adalah kriteria mengenai perencanaan, pelaksanaan, dan
pengawasan kegiatan pendidikan pada tingkat satuan pendidikan, kabupaten/kota,
provinsi, atau nasional agar tercapai efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan
pendidikan.
2. Kegiatan ko-kurikuler adalah semua kegiatan kampus yang tidak berdasarkan
unsur-unsur kurikulum, tetapi masih ada kaitannya, meliputi kegiatan studi ekskursi,
lomba karya ilmiah, lomba tulis ilmiah, bhakti masyarakat, kegiatan dalam organisasi
mahasiswa prodi, bimbingan belajar, penyelenggaraan kegiatan ilmiah dan lain-
lain; dan dilaksanakan di luar kegiatan intra-kurikuler tetapi sangat menunjang
kegiatan akademik.
3. Program Studi adalah kesatuan kegiatan pendidikan dan pembelajaran yang
memiliki kurikulum dan metode pembelajaran tertentu dalam satu jenis pendidikan
akademik, pendidikan profesi, dan/atau pendidikan vokasi.
4. Jurusan atau nama lain yang sejenis adalah himpunan sumber daya pendukung
program studi dalam 1 (satu) rumpun disiplin ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
dan/atau olahraga
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : STD/SPMI/G.04
Revisi : 00
Tanggal : 17 - 11 - 2014
Halaman : 3 dari 4
5. Mahasiswa adalah peserta didik yang terdaftar dan belajar pada perguruan tinggi
3. Rasional
Mahasiswa sebagai peserta didik diharapkan tidak hanya menekuni ilmu dalam
bidangnya saja, tetapi juga beraktivitas untuk mengembangkan soft skills-nya agar
menjadi lulusan yang mandiri, penuh inisiatif, bekerja secara cermat, penuh tanggung
jawab, gigih, dan memiliki tradisi belajar yang tinggi sehingga mampu mengikuti
perkembangan jaman. Kemampuan ini dapat mahasiswa peroleh dari pembekalan salah
satunya adalah melalui aktivitas ko-kurikuler. Keunggulan dalam aspek soft
skills seringkali menentukan keberhasilan seseorang dalam meniti dan mencapai
puncak karirnya.
4. Pernyataan Isi
Standar
1. Kualitas dan intensitas kegiatan kemahasiswaan yang berorientasi pada bidang
penalaran untuk menunjang keilmuannya dilakukan setiap semester.
2. Mahasiswa berpartisipasi dalam lomba-lomba karya ilmiah, karya tulis, penelitian,
dan meningkatnya lifeskill mahasiswa purna belajar.
3. Mahasiswa baru diharapkan dapat beradaptasi dengan sistem dan budaya pada
Perguruan Tinggi sehingga mampu mempengaruhi motivasi dan orientasi belajar di
perguruan tinggi.
4. Segala kegiatan ko-kurikuler yang telah dilaksanakan dapat
dipertanggungjawabkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
5. Adanya sistem pengendalian manajemen, evaluasi, serta audit yang baik bagi
kegiatan ko-kurikuler kemahasiswaan.
6. Efektifnya pola pembinaan serta monitoring dan evaluasi yang dilakukan bidang
kemahasiswaan untuk melakukan pencegahan, pendampingan, supervisi, hingga
pemberian sanksi bagi pelaksana kegiatan kokurikuler.
7. Sinergitas dan kerjasama dengan organisasi kemahasiswaan yang lain dapat dijalin
hubungan organisatoris antara Direksi/ Jurusan/Prodi.
8. Pelaksanaan program ko-kurikuler yang mendukung kegiatan akademik yang lebih
optimal.
9. Tersedianya dana kemahasiswaan yang cukup, sehingga akan menghasilkan output,
outcome, impact, dan benefit yang membanggakan almamater.
5. Strategi Pencapaian
dan Pengendalian
Standar
1. Kegiatan kemahasiswaan dievaluasi setiap akhir semester.
2. Kegiatan kemahasiswaan ditentukan disesuaikan dengan agenda kurikuler.
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : STD/SPMI/G.04
Revisi : 00
Tanggal : 17 - 11 - 2014
Halaman : 4 dari 4
6. Indikator Pelaksanaan kegiatan ko-kurikuler kemahasiswaan di setiap semester telah sesuai
dengan agenda
7. Dokumen terkait
Dalam melaksanakan isi standar ini harus diperhatikan pula kaitannya dengan :
1. Standar kurikulum dan Standar Pengelolaan Operasional
2. Peraturan Akademik PPNS
8. Referensi
1. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomer 49 tahun 2014 tentang
Standar Nasional Pendidikan Tinggi.
2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2014 Tentang
Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi Dan Pengelolaan Perguruan Tinggi.
3. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 155/U/1998 Tentang
Pedoman Umum Organisasi Kemahasiswaan di Perguruan Tinggi
4. Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Nomor 26/Dikti/Kep/2002
Tentang Pelarangan Organisasi Ekstra Kampus atau Partai Politik dalam
Kehidupan Kampus
5. Pola Pengembangan Kemahasiswaan Direktorat Kemahasiswaan Pendidikan
Tinggi Kemdiknas.
9. Penanggungjawab
dan pihak terkait
1. Direktur
2. Wakil Direktur I
3. Wakil Direktur II
4. Wakil Direktur III
5. Ketua Jurusan/Koordinator Program Studi
6. Pelaksana Organisasi Ko-kurikuler
7. Kepala Pusat Jaminan Mutu
8. Mahasiswa
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : STD/SPMI/G.05
Revisi : 00
Tanggal : 17 - 11 - 2014
Halaman : 1 dari 9
STANDAR PENGELOLAAN
PERSONALIA
Proses Penanggung Jawab
Nama Jabatan Tanda Tangan
Perumusan Avy Lutfiana, SS Perumus
Pemeriksaan Ir. Wiwik Dwi Pratiwi, MT Pemeriksa Standar
Penetapan Ir. Eko Julianto, M.Sc MRINA Direktur
Pengendalian Wibowo Arnin Putranto,
S.Kom., M.Kom
Kepala Pusat Jaminan
Mutu
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : STD/SPMI/G.05
Revisi : 00
Tanggal : 17 - 11 - 2014
Halaman : 2 dari 9
1. Visi dan Misi
PPNS
Visi Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS) :
“Menjadi Politeknik bereputasi global dalam melaksanakan dan mengembangkan
teknologi kemaritiman dan teknologi penunjangnya serta berperan aktif
mengimplementasikannya”
Misi Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya :
1. Melaksanakan program pendidikan vokasi dan penelitian terapan di bidang
teknologi kemaritiman, teknologi penunjang kemaritiman, serta teknik
keselamatan & kesehatan kerja (professionalism-sustainability);
2. Berperan dalam kegiatan kemasyarakatan secara aktif dan produktif, untuk
mengembangkan teknologi kemaritiman, teknologi penunjang kemaritiman, serta
teknik keselamatan dan kesehatan kerja (good governance- professionalism);
3. Membangun masyarakat akademis berkualitas yang mampu berkompetisi secara
global (sustainability-professionalism);
4. Membentuk jejaring kerja dengan sektor industri kemaritiman serta berbagai
institusi terkait untuk merealisasikan sistem pendidikan yang komprehensif (good
governance-sustainability).
5. Mengintegrasikan pengembangan kepribadian dalam proses pembelajaran dan/
atau kegiatan ekstra kurikuler untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan pada
Tuhan Yang Maha Esa serta kemuliaan akhlak (moral value).
2. Definisi Istilah 1. Standar Pengelolaan adalah kriteria mengenai perencanaan, pelaksanaan, dan
pengawasan kegiatan pendidikan pada tingkat satuan pendidikan, kabupaten/kota,
provinsi, atau nasional agar tercapai efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan
pendidikan.
2. Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disingkat PNS adalah warga negara
Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, diangkat sebagai Pegawai ASN secara
tetap oleh pejabat pembina kepegawaian untuk menduduki jabatan pemerintahan.
3. Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja yang selanjutnya disingkat PPPK
adalah warga negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, yang diangkat
berdasarkan perjanjian kerja untuk jangka waktu tertentu dalam rangka
melaksanakan tugas pemerintahan.
4. Tenaga kependidikan adalah anggota masyarakat yang mengabdikan diri dan
diangkat untuk menunjang penyelenggaraan pendidikan tinggi; antara lain :
pustakawan, tenaga administrasi, laboran, teknisi, serta pranata teknologi informasi
5. Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama
mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan Ilmu Pengetahuan
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : STD/SPMI/G.05
Revisi : 00
Tanggal : 17 - 11 - 2014
Halaman : 3 dari 9
dan Teknologi melalui pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat.
3. Rasional
Sejalan dengan disahkannya Undang-undang Aparatur Sipil Negara Nomor 5
Tahun 2014, sebagai pengganti Undang-undang Kepegawaian Nomor 8 tahun 1974,
manajemen pengelolaan sumber daya manusia pada instansi pemerintah juga semakin
kompleks. Kompleksitas pengelolaan tersebut ditandai dengan munculnya kualifikasi
baru bagi pegawai pemerintah yaitu pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja atau
pegawai kontrak.
Bagi instansi pemerintah di lingkup pendidikan tinggi seperti universitas dan
politeknik, sesuai dengan Undang-undang Pendidikan Tinggi No. 12 Tahun 2012
disebutkan bahwa ketenagaan perguruan tinggi terdiri dari dosen dan tenaga
kependidikan. Dengan tugas utama dosen adalah mentransformasikan,
mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan dan teknologi melalui
pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, dan tenaga kependidikan
diangkat untuk menunjang penyelenggaraan pendidikan tinggi.
Jumlah dosen harus memenuhi standar ideal rasio dosen mahasiswa agar dapat
melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan baik. Sesuai Kepmen No. 234
tahun 2000 tentang pendirian perguruan tinggi, pasal 10 disebutkan bahwa rasio dosen
dan mahasiswa untuk bidang ilmu pengetahuan alam 1:20.
Saat ini dosen dan tenaga kependidikan di lingkungan PPNS berjumlah sekitar
204 orang, dan jumlah ini terus bertambah sejalan dengan peningkatan jumlah
mahasiswa dan kegiatan pembelajaran. Untuk meningkatkan efektivitas pengelolaan
dosen dan tenaga kependidikan serta meningkatkan indeks kepuasan dosen dan
karyawan dalam pengelolaan SDM di PPNS sejalan dengan ketentuan BAN-PT, PPNS
menetapkan Standar Personalia yang akan menjadi pedoman dan acuan bagi semua
pihak yang terkait pengelolaan sumber daya manusia di lingkungan PPNS.
4. Pernyataan Isi
Standar
1. PPNS mengusulkan NIDN (Nomor Induk Dosen Nasional) bagi dosen yang sudah
memenuhi persyaratan.
2. Dosen PPNS minimal lulusan program magister dari perguruan tinggi negeri atau
swasta yang terakreditasi minimal B untuk program Diploma dan lulusan program
doktor untuk program pascasarjana (pengelolaan personalia)
Pegawai PPNS terdiri dari Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Pegawai Pemerintah
dengan Perjanjian Kerja (PPPK), dengan klasifikasi jabatan (1) Jabatan Pimpinan
Tinggi; (2) Jabatan Fungsional; dan (3) Jabatan Administrasi.
A. Status
1. PNS merupakan Pegawai PPNS yang diangkat sebagai pegawai tetap oleh
Direktur PPNS dan memiliki nomor induk pegawai secara nasional.
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : STD/SPMI/G.05
Revisi : 00
Tanggal : 17 - 11 - 2014
Halaman : 4 dari 9
2. PPPK merupakan Pegawai PPNS yang diangkat sebagai pegawai dengan
perjanjian kerja oleh Direktur PPNS sesuai dengan kebutuhan dan ketentuan
perundang-undangan. Jenis jabatan yang dapat diisi oleh PPPK diatur dengan
Peraturan Presiden.
B. Hak dan Kewajiban
Terkait dengan hak dan kewajiban, PPNS menetapkan:
1. Pegawai dengan kualifikasi PNS berhak memperoleh: (a) gaji, tunjangan, dan
fasilitas; (b) cuti; (c) jaminan pensiun dan jaminan hari tua; (d) perlindungan;
dan (e) pengembangan kompetensi.
2. PPPK berhak memperoleh: (a) gaji dan tunjangan; (b) cuti; (c) perlindungan;
dan (d) pengembangan kompetensi.
3. Kewajiban pegawai meliputi:
a. Setia dan taat pada Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan
pemerintah yang sah;
b. Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa;
c. Melaksanakan kebijakan yang dirumuskan pejabat pemerintah yang
berwenang;
d. Menaati ketentuan peraturan perundang-undangan;
e. Melaksanakan tugas kedinasan dengan penuh pengabdian, kejujuran,
kesadaran, dan tanggung jawab;
f. Menunjukkan integritas dan keteladanan dalam sikap, perilaku, ucapan
dan tindakan kepada setiap orang, baik di dalam maupun di luar
kedinasan;
g. Menyimpan rahasia jabatan dan hanya dapat mengemukakan rahasia
jabatan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; dan
h. Bersedia ditempatkan di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
C. Azas & Ruang Lingkup
1. PPNS menyelenggarakan pengelolaan pegawai pada asas:
a. Kepastian hukum;
b. Profesionalitas;
c. Proporsionalitas;
d. Keterpaduan;
e. Delegasi;
f. Netralitas;
g. Akuntabilitas;
h. Efektif dan efisien;
i. Keterbukaan;
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : STD/SPMI/G.05
Revisi : 00
Tanggal : 17 - 11 - 2014
Halaman : 5 dari 9
j. Nondiskriminatif;
k. Persatuan dan kesatuan;
l. Keadilan dan kesetaraan; dan
m. Kesejahteraan.
2. Lingkup manajemen PNS:
a. Penyusunan dan penetapan kebutuhan;
b. Pengadaan;
c. Pangkat dan jabatan;
d. Pengembangan karier;
e. Pola karier;
f. Promosi;
g. Mutasi;
h. Penilaian kinerja;
i. Penggajian dan tunjangan;
j. Penghargaan;
k. Disiplin;
l. Pemberhentian;
m. Jaminan pensiun dan jaminan hari tua; dan
n. Perlindungan.
3. Lingkup manajemen PPPK:
a. Penetapan kebutuhan;
b. Pengadaan;
c. Penilaian kinerja;
d. Penggajian dan tunjangan;
e. Pengembangan kompetensi;
f. Pemberian penghargaan;
g. Disiplin;
h. Pemutusan hubungan perjanjian kerja; dan
i. Perlindungan.
D. Rekrutmen Pegawai
1. PPNS menyusun kebutuhan jumlah dan jenis jabatan PNS dan PPPK
berdasarkan analisis jabatan dan analisis beban kerja
2. Pengadaan PNS di PPNS dilakukan berdasarkan penetapan kebutuhan yang
ditetapkan oleh menteri. Pengadaan calon PPPK merupakan kegiatan untuk
memenuhi kebutuhan.
3. Pengadaan PNS dilakukan melalui tahapan perencanaan, pengumuman
lowongan, pelamaran, seleksi, pengumuman hasil seleksi, masa percobaan, dan
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : STD/SPMI/G.05
Revisi : 00
Tanggal : 17 - 11 - 2014
Halaman : 6 dari 9
pengangkatan menjadi PNS. Pengadaan calon PPPK dilakukan melalui tahapan
perencanaan, pengumuman lowongan, pelamaran, seleksi, pengumuman hasil
seleksi, dan pengangkatan menjadi PPPK.
4. Proses penerimaan pegawai diumumkan secara terbuka
5. Penerimaan pegawai dilaksanakan secara objektif berdasarkan kompetensi,
kualifikasi, kebutuhan, dan persyaratan lain yang dibutuhkan dalam jabatan.
E. Pengembangan Karir
1. PPNS memberikan kesempatan kepada setiap pegawai untuk mengembangkan
kompetensi, antara lain melalui pendidikan dan pelatihan, seminar, kursus, dan
penataran
2. Pengembangan karier PNS dilakukan berdasarkan kualifikasi, kompetensi,
penilaian kinerja, dan kebutuhan instansi, dengan mempertimbangkan integritas
dan moralitas
3. Kompetensi PNS dimaksud meliputi:
a. Kompetensi teknis yang diukur dari tingkat dan spesialisasi
pendidikan, pelatihan teknis fungsional, dan pengalaman bekerja secara
teknis;
b. Kompetensi manajerial yang diukur dari tingkat pendidikan, pelatihan
struktural atau manajemen, dan pengalaman kepemimpinan; dan
c. Kompetensi sosial kultural yang diukur dari pengalaman kerja
berkaitan dengan masyarakat majemuk dalam hal agama, suku, dan
budaya sehingga memiliki wawasan kebangsaan.
4. Integritas PNS diukur dari kejujuran, kepatuhan terhadap ketentuan peraturan
perundang-undangan, kemampuan bekerja sama, dan pengabdian kepada
masyarakat, bangsa dan negara.
5. Moralitas diukur dari penerapan dan pengamalan nilai etika agama, budaya,
dan sosial kemasyarakatan.
6. Dalam mengembangkan kompetensi, subbagian kepegawaian PPNS menyusun
rencana pengembangan kompetensi tahunan yang tertuang dalam rencana kerja
tahunan
7. Kenaikan pangkat pegawai fungsional dilakukan sesuai ketentuan Permenpan
8. Kenaikan pangkat pegawai fungsional umum berlangsung empat tahun sekali
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : STD/SPMI/G.05
Revisi : 00
Tanggal : 17 - 11 - 2014
Halaman : 7 dari 9
F. Penilaian Kinerja
1. Penilaian kinerja PNS dilakukan berdasarkan perencanaan kinerja pada tingkat
individu dan tingkat unit atau organisasi, dengan memperhatikan target,
capaian, hasil, dan manfaat yang dicapai, serta perilaku PNS.
2. Penilaian kinerja PNS dilakukan secara objektif, terukur, akuntabel,
partisipatif, dan transparan.
3. Penilaian prestasi kerja PNS secara sistemik menggabungkan antara penilaian
Sasaran Kerja Pegawai Negeri Sipil dengan penilaian perilaku kerja.
4. Penilaian SKP mengacu kepada ketentuan/peraturan kepegawaian yang berlaku
5. Apabila pencapaian Sasaran Kerja PNS (SKP) pada akhir tahun kurang dari
50%, akan dikenakan sanksi sesuai peraturan/perundangan yang berlaku
6. Penilaian SKP pegawai fungsional disesuaikan dengan ketentuan Permenpan.
5. Strategi Pencapaian
dan Pengendalian
Standar
1. PPNS membuat rencana pengadaan pegawai sesuai dengan penghitungan
berdasar pada analisis beban kerja.
2. PPNS melakukan layanan administrasi kepegawaian mencakup rekrutmen,
pengembangan karir, pembinaan, persiapan masa pensiun sampai dengan
pemensiunan.
3. PPNS membuat rencana pengembangan karir pegawai yang dituangkan pada
rencana kerja tahunan sesuai dengan alokasi anggaran
4. Dalam hal penilaian kinerja, setiap pegawai wajib menyusun Sasaran Kerja
Pegawai (SKP) sebagai rancangan pelaksanaan kegiatan tugas jabatan sesuai
dengan rincian tugas, tanggung jawab dan wewenangnya sesuai dengan struktur
dan tata kerja organisasi.
5. SKP disusun dan ditetapkan sebagai rencana operasional pelaksanaan tugas
jabatan dengan mengacu pada Rencana Strategis dan Rencana Kerja.
6. Sasaran Kerja Pegawai Negeri Sipil (SKP) disusun dan disetujui bersama antara
atasan langsung dengan PNS yang bersangkutan. SKP ditetapkan setiap awal
tahun sebagai kontrak prestasi kerja, dan dievaluasi pada akhir
7. Pelaksanaan layanan kepegawaian dibawah koordinasi Wakil Direktur II
(Bidang Umum dan Keuangan), dengan proses monitoring mengikuti
mekanisme penjaminan mutu internal dan satuan pengawasan internal.
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : STD/SPMI/G.05
Revisi : 00
Tanggal : 17 - 11 - 2014
Halaman : 8 dari 9
8. PPNS mengusulkan NIDN (Nomor Induk Dosen Nasional) bagi dosen yang
sudah memenuhi persyaratan.
9. PPNS melakukan peningkatan kualifikasi akademik dosen hingga jenjang
Doktor untuk bidang tertentu, dengan jumlah dosen berpendidikan S3 pada
tahun 2015 minimal sebanyak 6 orang
10. PPNS menetapkan beban kerja dosen kurangnya sepadan dengan 12 (dua belas)
satuan kredit semester dan sebanyak-banyaknya 16 (enam belas) satuan kredit
semester.
11. PPNS menetapkan rasio jumlah dosen tetap dan jumlah mahasiswa 1 : 20.
12. PPNS melakukan penilaian angka kredit dosen bagi yang mengajukan kenaikan
jabatan fungsional
13. Rekrutmen dosen dilakukan dengan memperhatikan rasio jumlah dosen
terhadap mahasiswa dan bidang keahlian yang sesuai kebutuhan
14. Rekrutmen dosen minimal berjenjang pendidikan Magister (S2)
15. Rekrutmen tenaga kependidikan dilakukan sesuai analisis beban kerja, dengan
kualifikasi pendidikan minimal Diploma-3 (D3)
16. Peningkatan mutu dosen mempertimbangkan rasio jumlah dosen terhadap
beban pengajaran-penelitian berbasis bidang keahlian yang dibutuhkan.
6. Indikator 1. Tersedia Pedoman pengelolaan pegawai
2. Pedoman tertulis tentang sistem monitoring dan evaluasi, serta rekam jejak
kinerja dosen dan tenaga kependidikan, dan konsistensi pelaksanaannya
3. Jumlah Dosen tetap yang memiliki Sertifikat Pendidik Profesional
4. Peningkatan kemampuan dosen tetap melalui program tugas belajar dalam
bidang yang sesuai dengan bidang PS. (S3)
5. Kecukupan dan kualifikasi Tenaga non kependidikan
6. Upaya peningkatan kualifikasi dan kompetensi tenaga kependidikan
7. Adanya instrumen survei kepuasan dosen, pustakawan, teknisi dan tenaga
administrasi terhadap sistem pengelolaan sumber daya manusia
7. Dokumen Terkait 1. Prosedur penerimaan pegawai baru (IK.BAUK.001)
2. Prosedur pencatatan kehadiran pegawai (IK.BAUK.002)
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : STD/SPMI/G.05
Revisi : 00
Tanggal : 17 - 11 - 2014
Halaman : 9 dari 9
3. Prosedur mendapatkan tunjangan keluarga (IK.BAUK.003)
4. Prosedur ijin pegawai (IK.BAUK.004)
5. Prosedur cuti pegawai (IK.BAUK.005)
6. Prosedur mutasi pegawai (IK.BAUK.006)
7. Prosedur tugas belajar (IK.BAUK.007)
8. Prosedur pendidikan dan pelatihan (IK.BAUK.008)
9. Prosedur kenaikan gaji berkala (IK.BAUK.009)
10. Prosedur kenaikan pangkat (IK.BAUK.010)
11. Prosedur kenaikan jabatan fungsional (IK.BAUK.011)
12. Prosedur sanksi disiplin (IK.BAUK.012)
13. Prosedur pensiun (IK.BAUK.013)
8. Referensi
1. Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara
2. Undang-undang No. 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 43 tahun 2011 tentang
Penilaian Prestasi kerja PNS
4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 53 tahun 2010 Tentang
Disiplin Pegawai Negeri Sipil
5. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan
Dosen
6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 37 tahun 2009 Tentang
Dosen
7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 6 Tahun 2014 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya
8. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2014 Tentang
Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi Dan Pengelolaan Perguruan Tinggi.
9. Penanggungjawab
dan pihak terkait
1. Direktur
2. Wakil Direktur II
3. Kepala Subbagian Kepegawaian BUK
4. Dosen
5. Tenaga Kependidikan
6. Kepala Pusat Jaminan Mutu
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : STD/SPMI/G.06
Revisi : 00
Tanggal : 28 - 11 - 2014
Halaman : 1 dari 10
STANDAR PENGELOLAAN
K3 DAN LINGKUNGAN
Proses PenanggungJawab
Nama Jabatan TandaTangan
Perumusan Lukman Handoko,S.KM, MT Perumus
Pemeriksaan Ir. Wiwik Dwi Pratiwi, M Pemeriksa Standar
Penetapan Ir. Eko Julianto, M.Sc., MRINA Direktur
Pengendalian Wibowo Arnin Putranto, ST.,
M.Kom
Kepala Pusat Jaminan
Mutu
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : STD/SPMI/G.06
Revisi : 00
Tanggal : 28 - 11 - 2014
Halaman : 2 dari 10
1. Visi dan Misi
PPNS
Visi Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS) :
“Menjadi Politeknik bereputasi global dalam melaksanakan dan mengembangkan
teknologi kemaritiman dan teknologi penunjangnya serta berperan aktif
mengimplementasikannya”
Misi Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya :
1. Melaksanakan program pendidikan vokasi dan penelitian terapan di bidang
teknologi kemaritiman, teknologi penunjang kemaritiman, serta teknik
keselamatan & kesehatan kerja (professionalism-sustainability);
2. Berperan dalam kegiatan kemasyarakatan secara aktif dan produktif, untuk
mengembangkan teknologi kemaritiman, teknologi penunjang kemaritiman,
serta teknik keselamatan dan kesehatan kerja (good governance-
professionalism);
3. Membangun masyarakat akademis berkualitas yang mampu berkompetisi
secara global (sustainability-professionalism);
4. Membentuk jejaring kerja dengan sektor industri kemaritiman serta berbagai
institusi terkait untuk merealisasikan sistem pendidikan yang komprehensif
(good governance-sustainability).
5. Mengintegrasikan pengembangan kepribadian dalam proses pembelajaran dan/
atau kegiatan ekstra kurikuler untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan
pada Tuhan Yang Maha Esa serta kemuliaan akhlak (moral value).
2. Definisi dan
istilah
1. Tempat kerja adalah tiap ruang atau lapangan, tertutup atau terbuka, bergerak
atau tetap, dimana tenaga kerja bekerja, atau yang sering dimasuki oleh tenaga
kerja untuk keperluan suatu usaha dan dimana terdapat sumber atau sumber-
sumber bahaya; termasuk tempat kerja adalah semua ruangan lapangan, halaman
dan sekelilingnya di PPNS yang merupakan bagian-bagian atau yang
berhubungan dengan tempat kerja tersebut.
2. Tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan di PPNS
guna menghasilkan barang dan/atau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri
maupun masyarakat. Tenaga kerja ini meliputi civitas akademika dan orang lain
di PPNS (kontraktor, tamu, tenaga outsourcing).
3. Lingkungan kerja adalah tempat dimana civitas akademika melakukan aktivitas
setiap harinya, yang termasuk lingkungan kerja merupakan keadaan sekitar
tempat kerja baik secara fisik maupun non fisik yang dapat memberikan kesan
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : STD/SPMI/G.06
Revisi : 00
Tanggal : 28 - 11 - 2014
Halaman : 3 dari 10
yang menyenangkan, mengamankan, menentramkan, dan betah kerja.
4. Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah pegawai teknis berkeahlian
khusus dari Departemen Tenaga Kerja yang ditunjuk oleh Menteri Tenaga Kerja
untuk mengawasi ditaatinya Undang-undang ini.
5. Kecelakaan Kerja adalah kecelakaan yang terjadi berhubung dengan hubungan
kerja termasuk penyakit yang timbul karena hubungan kerja, demikian pula
kecelakaan yang terjadi dalam perjalanan berangkat dari rumah ke tempat kerja
dan pulang ke rumah melalui jalan yang biasa atau wajar dilalui.
6. Unit Pelaksana Implementasi K3 dan Lingkungan adalah unit yang
bertanggungjawab terhadap pelaksanaan K3 dan Lingkungan dalam kaitannya
dengan perannya sebagai Panitia Pembina K3 (P2K3).
7. Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang selanjutnya disebut
dengan P2K3 adalah badan pembantu di tempat kerja yang merupakan wadah
kerjasama antara PPNS dan tenaga kerja untuk mengembangkan kerjasama
saling pengertian dan partisipasi efektif dalam penerapan Keselamatan dan
Kesehatan Kerja.
8. Manajemen adalah jajaran direksi PPNS.
9. Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja, selanjutnya disebut
dengan Sistem Manajemen K3 adalah bagian dari sitem manajemen secara
keseluruhan yang meliputi struktur organisasi, perencanaan, tanggung jawab,
pelaksanaan, prosedur, proses dan sumber daya yang dibutuhkan bagi
pengembangan, penerapan dan pencapaian, pengkajian dan pemeliharaan
kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja dalam rangka pengendalian resiko
yang berkaitan dengan kegiatan kerja guna terciptanya tempat kerja yang aman,
efisien dan produktif.
10. Bulan K3 Nasional merupakan Bulan K3 Nasional yang diperingati setiap
tanggal 12 Januari s.d 12 Febuari setiap tahunnya yang pelaksanaanya mengacu
pada peraturan perundangan yang berlaku.
11. Kawasan Tanpa Rokok (KTR) adalah ruangan atau area yang dinyatakan
dilarang untuk kegiatan merokok atau kegiatan memproduksi, menjual,
mengiklankan, dan atau mempromosikan produk tembakau.
12. Ruang Terbuka adalah ruangan-ruangan dalam area kampus PPNS atau wilayah
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : STD/SPMI/G.06
Revisi : 00
Tanggal : 28 - 11 - 2014
Halaman : 4 dari 10
yang lebih luas baik dalam area/kawasan maupun dalam bentuk area
memanjang/jalur dimana penggunaaanya lebih bersifat terbuka yang pada
dasarnya tanpa bangunan.
13. Ruang Terbuka Hijau adalah ruang yang berfungsi sebagai kawasan hijau
pertamanan, kawasan hijau hutan kampus, kawasan hijau rekreasi, kawasan hijau
jalur hijau, kawasan hijau pekarangan, dalam ruangan terbuka hijau
pemanfaatannya lebih bersifat pengisian hijau tanaman atau tumbuhan-tumbuhan
secara alamiah ataupun busidaya tanaman.
3. Rasional Berkaitan dengan misi pertama PPNS, upaya dalam pelaksanaan program
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) oleh PPNS dan tenaga kerja harus dibangun
dengan mengindahkan proses secara bertahap (enabling courses). Upaya dari kedua
belah pihak (Civitas Akademika dan tenaga kependidikan) dilakukan secara
harmonis melalui koordinasi aktivitas dengan mengedepankan obyektifitas,
kejujuran, kesetaraan, serta keadilan; sesuai peran dan tanggungjawabnya.
Program K3 ini perlu didukung oleh lembaga dalam bentuk prasarana-sarana
untuk melancarkan proses tersebut; sehingga hasil yang dicapai dapat optimal.
Program K3 merupakan wujud penerapan Sistem Manajemen K3 dengan
melibatkan unsur manajemen, kondisi dan lingkungan kerja yang terintegrasi dalam
rangka mencegah dan mengurangi kecelakaan dan penyakit akibat kerja serta
terciptanya tempat kerja yang aman, efisien, dan produktif.
Berkaitan dengan visi PPNS, tujuan yang akan dicapai melalui penerapan sistem
manajemen K3 ini perlu dicanangkan dan dikembangkan berorentasi pada kecelakaan
nol (zero accident); hal ini sesuai dengan PP No. 50 Tahun 2012 tentang Sistem
Manajemen K3.
Penyusunan standar ini dimaksudkan untuk memberi arahan kepada tenaga
kerja dan Unit Pelaksanaan Implementasi K3 dalam melaksanakan Sistem
Manajemen K3 di PPNS.
Penerapan standar ini melalui masa transisi dengan pembimbingan selama dua
tahun akademik. Hasil evaluasi dan monitoring yang diperuntukkan untuk
pengembangan dan pembakuan dilakukan di triwulan terakhir perioda transisi.
Untuk menyemarakkan Hari dan Bulan K3 Nasional, dapat diisi dengan
kegiatan-kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan pengenalan, kesadaran,
penghayatan dan pengamalan K3 sehingga membudaya di kalangan dan level civitas
akademika.
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : STD/SPMI/G.06
Revisi : 00
Tanggal : 28 - 11 - 2014
Halaman : 5 dari 10
Beberapa peraturan telah diterbitkan sebagai landasan hukum dalam
pengembangan Kawasan Tanpa Rokok,sebagai berikut :
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
pasal 113 sampai dengan116.
2. Surat Edaran Gubernur Jawa Timur Nomor 440/1333/031/2005 tentang Kawasan
Tanpa Rokok (KTR).
3. Peraturan Daerah Kota Surabaya Nomor 5 Tahun 2008 Kawasan Tanpa Rokok
dan Kawasan Terbatas Rokok
Beberapa peraturan yang telah diterbitkan sebagai landasan hukum dalam
pengembangan Ruang Terbuka Hijau sebagai berikut :
1. Permendagri No. 1 Tahun 2007 tentnag Penataan Ruang Terbuka Hijau Kawasan
Perkotaan
2. Perda Kota Surabaya No. 7 Tahun 2002 tentang Pengelolaan Ruang Terbuka
Hijau
3. Perda Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Surabaya Tahun 2013.
4. Pernyataan isi
standar
Komitmen PPNS di bidang K3 adalah Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya
sebagai institusi pendidikan vokasi, bertekad memberikan hasil terbaik kepada
seluruh pihak yang berkepentingan dengan menerapkan praktek Keselamatan dan
Kesehatan Kerja yang terbaik dalam menjalankan proses pendidikan, penelitian dan
pengabdian masyarakat .
1. Komitmen PPNS didukung dengan penetapan kebijakan di bidang K3, adalah:
a. Menciptakan suasana kampus yang berbudaya K3.
b. Melaksanakan 5R (Rapi, Resik, Ringkas, Rajin, Rawat)
c. Mencegah dan menanggulangi kecelakaan kerja pada lingkungan kampus.
d. Mengkomunikasikan dan selalu berusaha mematuhi setiap hukum serta
kebijakan mutu dalam K3 kepada seluruh Civitas Akademika dan pihak
terkait lainnya.
e. Menerapkan dan mengembangkan sistem manajemen mutu dan K3
dengan benar, tepat dan konsisten.
2. Unit Pelaksana Implementasi K3 dan Lingkungan menyusun manual Sistem
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : STD/SPMI/G.06
Revisi : 00
Tanggal : 28 - 11 - 2014
Halaman : 6 dari 10
Manajemen K3, termasuk di dalamnya adalah penyusunan formulir dan
prosedur.
3. Tim inspeksi bertugas untuk melakukan safety patrol yang meliputi inspeksi
lingkungan kerja (1 bulan sekali) dan inspeksi APD dan APAR (2 minggu
sekali).
4. Prosedur dan formulir inspeksi mengacu pada prosedur dan inspeksi yang
disusun oleh Unit Pelaksana implementasi K3 dan Lingkungan.
5. Kepala Laboratorium/Bengkel/Studio dan teknisi yang bekerja pada
Laboratorium/Bengkel/Studio tersebut bertanggung jawab terhadap pelaksanaan
program K3 di Laboratorium/Bengkel/Studio tempat bekerja.
6. Kepala Laboratorium/Bengkel/Studio dan teknisi yang bekerja pada
Laboratorium/Bengkel/Studio tersebut bertanggung jawab terhadap pelaporan
jika terjadi kecelakaan kerja/penyakit akibat kerja, pelaporan jika ada kondisi
darurat, pelaporan jika ada penambahan mesin/peralatan yang berpotensi bahaya
di Laboratorium/Bengkel/Studio tempat bekerja.
7. Prosedur dan formulir pelaporan mengacu pada prosedur dan pelaporan yang
disusun oleh Unit Pelaksana implementasi K3 dan Lingkungan.
8. Penetapan pelaksanaan Bulan K3 Nasional yang mengacu pada Petunjuk
Pelaksanaan sesuai Peraturan yang dikeluarkan oleh Menteri Tenaga Kerja dan
Transmigrasi.
9. Lingkungan Kerja yang tercukupi penerangan sesuai , suhu udara, suara bising,
penggunaan warna, ruang gerak yang diperlukan, keamanan kerja, dan hubungan
civitas akademika.
10. Penetapan Kawasan Tanpa Rokok dilingkungan PPNS.
5. Strategi
Pencapaian dan
Pengendalian
Standar
1. Penyusunan manual Sistem Manajemen K3 termasuk prosedur dan formulir.
2. Sosialisasi Sistem Manajemen K3 kepada seluruh civitas akademika, tenaga
kependidikan dan orang lain di PPNS (kontraktor, tamu, pihak yang bekerjasama
dengan PPNS).
3. Pembentukan dan pelatihan tim inspeksi.
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : STD/SPMI/G.06
Revisi : 00
Tanggal : 28 - 11 - 2014
Halaman : 7 dari 10
4. Identifikasi potensi bahaya di Laboratorium/Bengkel/Studio.
5. Pendidikan dan Pelatihan kepada Kepala Laboratorium/bengkel/Studio dan
teknisi mengenai 5R dan prosedur pelaporan kecelakaan kerja.
6. Pelatihan dan simulasi keadaan darurat kepada seluruh civitas akademika dan
orang lain di PPNS.
7. Peningkatan safety awareness (spanduk kebijakan K3, poster, papan 5R,
tanda/sign, garis demarkasi).
8. Penetapan Kawasan Tanpa Rokok.
6. Indikator 1. Jumlah pelatihan tim inspeksi K3 dalam satu tahun.
2. Jumlah pelatihan Kepala Lab./Bengkel/Studio dan Teknisi tentang 5R, dan
prosedur pelaporan kecelakaan kerja.
3. Jumlah pelatihan dan simulasi keadaan darurat pada sivitas akademika dan orang
lain di PPNS.
4. Jumlah pemasangan plang kebijakan K3, poster, sign/tanda, papan 5R.
5. Terpenuhinya lingkungan kerja yang aman : penerangan, suhu udara, suara
bising, penggunaan warna, ruang gerak yang diperlukan, keamanan kerja, dan
hubungan civitas akademika.
6. Berjalannya Kawasan Tanpa Rokok (KTR)
a. Tidak ada yang merokok di Kawasan Tanpa Rokok (KTR)
b. Ada pengawasan dan sanksi
c. Ada pemantauan dan evaluasi
7. Terlaksananya Ruang Terbuka Hijau dalam pembangunan di PPNS.
7. Dokumen terkait Pelaksanaan standar ini memerlukan:
1. Kebijakan K3 di PPNS
2. Manual Sistem Manajemen K3
3. Struktur Organisasi UPIK3&L
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : STD/SPMI/G.06
Revisi : 00
Tanggal : 28 - 11 - 2014
Halaman : 8 dari 10
4. Petunjuk Pelaksanaan Bulan K3 Nasional
5. Pedoman K3
6. IK Kawasan Bebas Rokok
7. IK Pelaksanaan Inspeksi K3
8. IK Pelaporan Kecelakaan Kerja
9. Formulir laporan Kecelakaan
10. Form Tindakan Tidak Aman (TTA)
11. Form Kondisi Tidak Aman (KTA)
12. Form Alat Pelindung Diri (APD)
13. Form Kebisingan
14. Form Penerangan
8. Referensi 1. UU No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
pasal 113 sampai dengan116.
3. PP No. 50 Tahun 2012 tentang Sistem Manajemen K3
4. Keputusan Menteri Tenaga Kerja RI no .Kep 245/MEN/1990 tentang Hari
Keselamatan dan Kesehatan Kerja
5. Keputusan Menteri Tenaga Kerja RI no.Kep 372/MEN/XI/2009 tentang
Petunjuk Pelaksanaan Bulan K3 2010 – 2014.
6. Kepmenaker No.1/MEN/1981 tentang Kewajiban Melapor Penyakit Akibat
Kerja
7. Permenaker No. 03/MEN/1998 tentang Tata Cara Pelaporan dan Pemeriksaan
Kecelakaan.
8. Surat Edaran Gubernur Jawa Timur Nomor 440/1333/031/2005 tentang
Kawasan Tanpa Rokok (KTR).
9. Peraturan Daerah Kota Surabaya Nomor 5 Tahun 2008 Kawasan Tanpa Rokok
dan Kawasan Terbatas Rokok
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : STD/SPMI/G.06
Revisi : 00
Tanggal : 28 - 11 - 2014
Halaman : 9 dari 10
10. Permendagri No. 1 Tahun 2007 tentnag Penataan Ruang Terbuka Hijau
Kawasan Perkotaan
11. Perda Kota Surabaya No. 7 Tahun 2002 tentang Pengelolaan Ruang Terbuka
Hijau
12. Perda Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Surabaya Tahun 2013.
9. Pihak yang
bertanggungjawab
untukmencapai/
memenuhistandar
1. Direktur
2. Ketua/Sekretaris Unit Pelaksana Implementasi K3
3. Kepala Laboratorium/Bengkel/Studio dan Teknisi
4. Seluruh civitas akademika dan orang lain di PPNS.
LAMPIRAN :
STANDAR PENGELOLAAN K3 DAN LINGKUNGAN
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : STD/SPMI/G.06
Revisi : 00
Tanggal : 28 - 11 - 2014
Halaman : 10 dari 10
LAMPIRAN STANDAR PENGELOLAAN K3 DAN LINGKUNGAN
Kode Indikator
1 Jumlah pelatihan tim inspeksi K3 dalam satu tahun
2 Jumlah Pelatihan Kepala Lab./Bengkel/Studio dan Teknisi tentang 5R, dan prosedur
pelaporan kecelakaan kerja.
3 Jumlah Pelatihan dan silulasi keadaan darurat pada civitas akademika dan orang lain di
PPNS.
4 Jumlah Pemasangan plang kebijakan K3, poster, sign/tanda, papan 5R.
5 Terpenuhinya lingkungan kerja yang aman : penerangan, suhu udara, suara bising,
penggunaan warna, ruang gerak yang diperlukan, keamanan kerja, dan hubungan
civitas akademika. 6 Berjalannya Kawasan Tanpa Rokok (KTR)
1. Tidak ada yang merokok di Kawasan Tanpa Rokok (KTR)
2. Ada pengawasan dan sanksi
3. Ada pemantauan dan evaluasi
7 Terlaksanakannya Ruang Terbuka Hijau dalam pembangunan di PPNS
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : STD/ SPMI/G.07
Revisi : 00
Tanggal : 09-10-2010
Halaman : 1 dari 4
STANDAR PENGELOLAAN
JASA PRODUKSI
Proses Penanggung Jawab
Nama Jabatan Tanda Tangan
Perumusan Desi Tri C, SS, MPd Perumus
Pemeriksaan Ir. Wiwik Dwi Pratiwi, MT Pemeriksa Dokumen
Penetapan Ir. Eko Julianto, M.Sc., MRINA Direktur
Pengendalian Wibowo Arnin Putranto, ST.,
M.Kom
Kepala Pusat Jaminan
Mutu
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : STD/ SPMI/G.07
Revisi : 00
Tanggal : 09-10-2010
Halaman : 2 dari 4
1. Visi dan Misi
PPNS
Visi Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS) :
“Menjadi Politeknik bereputasi global dalam melaksanakan dan mengembangkan
teknologi kemaritiman dan teknologi penunjangnya serta berperan aktif
mengimplementasikannya”
Misi Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya :
1. Melaksanakan program pendidikan vokasi dan penelitian terapan di bidang
teknologi kemaritiman, teknologi penunjang kemaritiman, serta teknik
keselamatan & kesehatan kerja (professionalism-sustainability);
2. Berperan dalam kegiatan kemasyarakatan secara aktif dan produktif, untuk
mengembangkan teknologi kemaritiman, teknologi penunjang kemaritiman, serta
teknik keselamatan dan kesehatan kerja (good governance- professionalism);
3. Membangun masyarakat akademis berkualitas yang mampu berkompetisi secara
global (sustainability-professionalism);
4. Membentuk jejaring kerja dengan sektor industri kemaritiman serta berbagai
institusi terkait untuk merealisasikan sistem pendidikan yang komprehensif (good
governance-sustainability).
5. Mengintegrasikan pengembangan kepribadian dalam proses pembelajaran dan/
atau kegiatan ekstra kurikuler untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan pada
Tuhan Yang Maha Esa serta kemuliaan akhlak (moral value).
2. Definisi Istilah 1. Standar Pengelolaan adalah kriteria mengenai perencanaan, pelaksanaan, dan
pengawasan kegiatan pendidikan pada tingkat satuan pendidikan, kabupaten/kota,
provinsi, atau nasional agar tercapai efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan
pendidikan
2. Kegiatan Jasa dan produksi adalah kegiatan yang berkaitan dengan pelayanan jasa
yang dilakukan oleh Unit Jasa dan Produksi PPNS dan produksi berbagai produk
manufaktur yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat.
3. Rasional
Salah satu aspek Tridarma Perguruan Tinggi yang harus dilaksanakan adalah
aspek pengabdian masyarakat yang melibatkan pihak luar atau masyarakat luas. Disisi
lain ada dorongan dari pemerintah agar perguruan tinggi mampu men-generating
revenue dengan melibatkan pihak luar yang dibebani biaya melalui berbagai
mekanisme pendanaan seperti biaya pendidikan, donasi atau kerjasama yang bersifat
revenue-generating bagi perguruan tinggi.
Hal ini selaras dengan visi misi PPNS untuk ikut berperan serta dalam kegiatan
kemasyarakatan secara aktif dan produktif, dan membentuk jejaring kerja dengan
sektor industri kemaritiman serta berbagai institusi terkait untuk merealisasikan
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : STD/ SPMI/G.07
Revisi : 00
Tanggal : 09-10-2010
Halaman : 3 dari 4
sistem pendidikan yang komprehensif (good governance-sustainability).
4. Pernyataan Isi
Standar
1. Unit Jasa dan Produksi membuat target layanan jasa dan produksi yang harus
dicapai setiap tahun dalam jangka waktu lima tahun.
2. Unit Jasa dan Produksi mengakomodasi permintaan masyarakat akan layanan jasa
dan produksi yang dapat dilakukan oleh laboratorium, bengkel atau unit lain yang
terkait di PPNS.
3. Unit Jasa dan Produksi mendelegasikan permintaan masyarakat ke laboratorium
atau bengkel yang terkait.
4. Setiap kepala Laboratorium atau Bengkel bertanggung jawab akan kegiatan jasa
dan produksi yang dilakukan oleh masing-masing laboratorium atau bengkel.
5. Setiap kepala Laboratorium atau Bengkel mengusulkan pengadaan barang yang
dibutuhkan dalam kegiatan jasa dan produksi ke BUK.
6. Setiap kepala Laboratorium atau Bengkel mengusulkan biaya kegiatan jasa dan
produksi ke Kepala P3M.
7. Setiap kepala Laboratorium dan Bengkel harus mengikuti standar Keselamatan
dan Kesehatan Kerja (K3) yang terkait dengan kegiatan Jasa dan produksi.
8. Setiap Kepala laboratorium atau Bengkel memperhatikan kondisi kelayakan alat
yang digunakan dalam kegiatan layanan jasa dan produksi.
9. Setiap kepala Laboratorium atau Bengkel melaporkan kegiatan jasa dan produksi
yang dilakukan ke Kepala P3M.
10. Kepala P3M melaporkan hasil kegiatan Jasa dan produksi ke direksi yang terkait.
11. Unit Jasa dan Produksi melaporkan capaian target layanan jasa dan produksi
setiap tahun.
12. Satuan Pengawas Internal dan Pusat jaminan Mutu melakukan monitoring dan
evaluasi kegiatan.
5. Strategi pencapaian
dan pengendalian
standar
1. Standarisasi harga
2. Standarisasi waktu penyelesaian pekerjaan
3. Melakukan monitoring terhadap pelaksanaan kegiatan jasa dan produksi
4. Melakukan monitoring terhadap pelaporan hasil kegiatan jasa dan produksi
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : STD/ SPMI/G.07
Revisi : 00
Tanggal : 09-10-2010
Halaman : 4 dari 4
5. Melakukan monitoring terhadap capaian target kegiatan jasa dan produksi
6. Melakukan monitoring pengadaan barang yang dibutuhkan lab atau bengkel
selama kegiatan jasa dan produksi.
6. Indikator 1. Terdapat laporan pelaksanaan kegiatan jasa dan produksi
2. Terdapat laporan hasil pelaksanaan kegiatan jasa dan produksi
3. Terdapat laporan kebutuhan pengadaan barang
4. Terdapat laporan capaian target kegiatan jasa dan produksi setiap tahun
7. Dokumen terkait
1. Form laporan kegiatan layanan jasa dan produksi di Lab atau Bengkel
2. Form pengusulan bahan habis
3. IK penerimaan dan penyerahan barang
4. IK Pembayaran biaya layanan jasa dan produksi
5. Form SPK (Surat Perintah kerja)
6. Form laporan perawatan peralatan
8. Referensi
Peraturan Presiden no 54 tahun 2010 tentang Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah
9. Penanggungjawab
dan pihak terkait
1. Direktur
2. Wakil Direktur I
3. Wakil Direktur II
4. Ka. P3M
5. Ka. Laboratorium/Bengkel yang terkait
6. Ka. BUK
7. Kepala Pusat Jaminan Mutu
8. Ka SPI
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : STD/SPMI/G.08
Revisi : 00
Tanggal : 28 - 11 - 2014
Halaman : 1 dari 9
STANDAR PENGELOLAAN
SATUAN PENGAWAS INTERNAL
Proses Penanggung Jawab
Nama Jabatan Tanda Tangan
Perumusan
Ir. Ratna Budiawati, MA
Imam Mahfudzi, SAg. M.Th.
Dewi Kurniasih, S.KM., MKM
Renanda Nia, ST., MT.
Luqman Ashari, ST., MT
Perumus
Pemeriksaan Rahmat Tri S, ST, MT Pemeriksa Standar
Penetapan Ir. Eko Julianto, M.Sc., MRINA Direktur
Pengendalian Wibowo Arnin Putranto, ST.,
M.Kom
Kepala Pusat Jaminan
Mutu
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : STD/SPMI/G.08
Revisi : 00
Tanggal : 28 - 11 - 2014
Halaman : 2 dari 9
1. Visi dan Misi
PPNS
Visi Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS) :
“Menjadi Politeknik bereputasi global dalam melaksanakan dan mengembangkan
teknologi kemaritiman dan teknologi penunjangnya serta berperan aktif
mengimplementasikannya”
Misi Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya :
1. Melaksanakan program pendidikan vokasi dan penelitian terapan di bidang
teknologi kemaritiman, teknologi penunjang kemaritiman, serta teknik
keselamatan & kesehatan kerja (professionalism-sustainability);
2. Berperan dalam kegiatan kemasyarakatan secara aktif dan produktif, untuk
mengembangkan teknologi kemaritiman, teknologi penunjang kemaritiman, serta
teknik keselamatan dan kesehatan kerja (good governance- professionalism);
3. Membangun masyarakat akademis berkualitas yang mampu berkompetisi secara
global (sustainability-professionalism);
4. Membentuk jejaring kerja dengan sektor industri kemaritiman serta berbagai
institusi terkait untuk merealisasikan sistem pendidikan yang komprehensif (good
governance-sustainability).
5. Mengintegrasikan pengembangan kepribadian dalam proses pembelajaran dan/
atau kegiatan ekstra kurikuler untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan pada
Tuhan Yang Maha Esa serta kemuliaan akhlak (moral value).
2. Definisi Istilah 1. Standar Pengelolaan adalah kriteria mengenai perencanaan, pelaksanaan, dan
pengawasan kegiatan pendidikan pada tingkat satuan pendidikan, kabupaten/kota,
provinsi, atau nasional agar tercapai efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan
pendidikan.
2. Pengawasan Internal adalah seluruh proses kegiatan audit, review, evaluasi,
pemantauan, dan kegiatan pengawasan lain terhadap penyelenggaraan tugas dan
fungsi organisasi yang bertujuan untuk mengendalikan kegiatan, mengamankan
harta dan aset, terselenggaranya laporan keuangan yang baik, meningkatkan
efektivitas dan efisiensi, dan mendeteksi secara dini terjadinya penyimpangan dan
ketidak patuhan terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan.
3. Satuan Pengawasan Intern yang selanjutnya disebut SPI adalah satuan pengawasan
yang dibentuk untuk membantu penyelenggaraan pengawasan terhadap
pelaksanaan tugas unit kerja di lingkungan Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya
(PPNS).
4. Audit adalah kegiatan yang dimulai dengan inspeksi melalui observasi yang
cermat; koreksi untuk mengidentifikasi ketidakbenaran/penyimpangan; dan
verifikasi sebagai upaya untuk perbaikan yang dapat dilakukan.
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : STD/SPMI/G.08
Revisi : 00
Tanggal : 28 - 11 - 2014
Halaman : 3 dari 9
5. Review adalah adalah kegiatan penelaahan atas penyelenggaraan Perguruan Tinggi
Negeri (PTN) oleh Auditor yang kompeten untuk memberikan keyakinan terbatas
bahwa Laporan Keuangan telah disajikan sesuai dengan SAP (Standar Akuntansi
Pemerintahan) dalam upaya menghasilkan laporan keuangan yang berkualitas.
6. Evaluasi adalah analisis terhadap pemanfaatan anggaran pada program sesuai
dengan perencanaannya serta mencermati efisiensi dan efektivitas
penyelenggaraannya sesuai dengan peraturan perundangan-undangan yang relevan.
7. Pemantauan atau monitoring adalah upaya yang dilakukan secara rutin untuk
mengidentifikasi pelaksanaan dari berbagai komponen program sebagaimana telah
direncanakan, waktu pelaksanaan program sebagai mana telah dijadwalkan, dan
kemajuan dalam mencapai tujuan program.
8. Program adalah kumpulan kegiatan yang berhubungan dan telah dirancang untuk
melaksanakan sebuah tindakan yang harmonis dan integratif untuk mencapai
sasaran kebijaksanaan secara keseluruhan.
9. Kegiatan merupakan bagian dari program yang dilaksanakan oleh satu atau lebih
unit kerja adalah tindakan pengerahan sumber daya baik yang berupa sumber daya
manusia, barang modal termasuk peralatan dan teknologi, dan dana sebagai
masukan (input) untuk menghasilkan keluaran (output) tertentu sebagai bagian dari
pencapaian sasaran terukur pada program tersebut.
3. Rasional
Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS) merupakan salah satu politekik
negeri yang dituntut mampu berperan dalam penyediaan sumberdaya manusia
berkualitas di bidang teknologi perkapalan dan penunjangnya. Institusi ini dilengkapi
dengan berbagai fasilitas untuk merealisasikan kegiatan belajar-mengajar; sehingga
dapat dijamin menghasilkan lulusan berkualitas. Penyediaan maupun operasional
fasilitas tersebut diarahkan untuk mencapai kondisi optimal; baik secara teknis maupun
ekonomis. Tidak dipungkiri saat ini, perguruan tinggi dituntut memiliki standar-standar
yang diakui; diterapkan; serta dapat dievaluasi secara obyektif (terukur) dan akuntabel.
Standar ini dicanangkan menjadi jaminan kondisi faktual yang dilaksanakan dan/atau
target yang harus dicapai pada kurun waktu tertentu. Standar Akademik Nasional
menjadi salah satu format standar yang harus dimiliki dan disusun oleh masing-masing
perguruan tinggi sebagai bentuk komitmen terhadap menjaminan mutu; sesuai
perundangan serta peraturan yang ditetapkan pemerintah.
Dalam upaya menjaga kualitas pengelolaan anggaran, perguruan tinggi negeri
harus melengkapi organ kelembagaan dengan Satuan Pengawas Internal (SPI). Organ
ini menjadi partner manajemen dalam perencanaan program yang sekaligus mengait
pada satuan biaya dan anggaran yang dibutuhkan serta harus diserap. Dalam
pelaksanaannya, organ ini harus dilengkapi dengan tim audit internal yang terampil dan
berkomitmen. Manfaat lain, tim audit ini dapat berperan di berbagai kegiatan auditing;
termasuk audit penerapan sistem ISO, audit kinerja SDM, audit fasilitas/teknologi,
maupun audit energi. Kelengkapan tim auditor di dalam organ SPI diperlukan untuk
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : STD/SPMI/G.08
Revisi : 00
Tanggal : 28 - 11 - 2014
Halaman : 4 dari 9
menjamin pelaksanaan monitoring dan evaluasi (monev) yang obyektif dengan
mengedepankan azas fairness, transparences, accountability, equality, sustainability.
SPI harus dibentuk di Perguruan Tinggi merujuk pada PP 66/2010 ps. 58D
ayat.1.c. SPI sebagai organ yang berfungsi dalam pengawasan bidang non akademik
Fungsi ini dirincikan dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional 47/2011 ps. 4
sebagai berikut:
1. penyusunan program pengawasan;
2. pengawasan kebijakan dan program;
3. pengawasan pengelolaan kepegawaian, keuangan, dan barang milik negara;
4. pemantauan dan pengkoordinasian tindak lanjut hasil pemeriksaan internal dan
eksternal;
5. pedampingan dan review laporan keuangan;
6. pemberian saran dan rekomendasi;
7. penyusunan laporan hasil pengawasan; dan
8. pelaksanaan evaluasi hasil pengawasan.
4. Pernyataan Isi
Standar
1. SPI menerima salinan perencanaan program dan Anggaran Tahun T+1 yang
telah diformalkan (SK) oleh Direktur sebagai rujukan dalam melakukan
pengawasan kebijakan dan implementasi anggaran pada bulan Desember tahun
anggaran berjalan;
2. SPI menerima rancangan penjadwalan penyerapan Anggaran tahun T+1
berdasarkan rencana Anggaran yang telah diformalkan (SK) oleh Direktur pada
bulan Desember tahun Anggaran berjalan;
3. SPI menerima perbaikan Anggaran (bila ada) dan penjadwalannya untuk tahun
T+1 yang terkait dengan kebijakan dan strategi Kementrian dan/atau DirJen satu
minggu setelah perbaikan dilaksanakan;
4. Dalam perencanaan, SPI dapat memberikan konsultasi anggaran kepada
kelompok kerja yang membutuhkan; peninjauan ulang dan evaluasi terhadap
program dan anggarannya yang beresiko tidak aman; arahan terkait upaya tindak
lanjut temuan pemeriksaan eksternal dalam perencanaan program dan anggaran;
5. Dalam pengawasan dan pengendalian, SPI dapat melakukan penilaian terhadap
pengelolaan program beresiko tidak aman; pemeriksaan terhadap unit kerja
secara berkala berdasarkan hasil analisis resiko; pengawasan terhadap tindak
lanjut temuan pemeriksaan ekternal;
6. Dalam evaluasi, SPI dapat memberikan rekomendasi untuk meningkatkan
pengelolaan organisasi; pendampingan dalam pemeriksaan ekternal; dan agenda
tindak lanjut temuan pemeriksaan ekternal;
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : STD/SPMI/G.08
Revisi : 00
Tanggal : 28 - 11 - 2014
Halaman : 5 dari 9
7. SPI melakukan pengawasan atas program berdasarkan rencana anggaran dan
penjadwalan penyerapan;
8. SPI membuat review atas rencana dan penjadwalan penyerapan Anggaran tahun
berjalan sebagai bagian dari implementasi manajemen resiko untuk menghasilkan
skala prioritas obyek audit internal tahun anggaran tersebut pada bulan Februari
tahun anggaran berjalan;
9. SPI menyusun jadwal review/audit internal program berjalan merujuk pada poin
5;
10. SPI memberitahukan rencana pelaksanaan review kepada unit kerja yang
melaksanakan program terpilih (hasil poin 6) pada tahun anggaran berjalan;
11. SPI berkoordinasi dengan Wakil Direktur II untuk melaksanakan review yang
dijadwalkan supaya tidak mengganggu operasional program lainnya;
12. SPI menerima draft laporan Keuangan Semester Gasal (LKSGs) tahun anggaran
berjalan untuk di-review 2 (dua) minggu sebelum laporan tersebut di kirim ke
Jakarta;
13. SPI melakukan review atas LKSGs selama 1 (satu) minggu setelah dokumen
tersebut diterima untuk divalidasi; dan menyerahkan kembali kepada Wakil
Direktur II melalui Bagian Umum dan Keuangan (BUK);
14. SPI menyusun persiapan review kemajuan (progress) keuangan Semester Genap
tahun anggaran berjalan dengan mempertimbangkan pencapaian serapan
anggranan pada LKSGs;
15. SPI menerima jadwal audit eksternal dari Direktur melalui Wakil Direktur II
untuk pendampingan pemeriksaan penerapan anggaran (Laporan Keuangan);
16. SPI menerima hasil audit eksternal dari Direktur melalui Wakil Direktur II untuk
pedampingan perbaikan sesuai dengan catatan yang diberikan oleh auditor
eksternal (Irjen Kemendikbud maupun BPKP);
17. SPI memberikan saran dan rekomendasi terkait dengan pengelolaan
kepegawaian, keuangan, dan barang milik negara untuk peningkatan kualitas
perencanaan, penerapan, maupun pelaporan atas system pengelolaan tersebut;
18. SPI dapat menyampaikan hasil pengawasan (temuan) atas pengelolaan
kepegawaian, keuangan, dan barang milik negara yang berdampak jangka
pendek maupun panjang terhadap perencanaan program dan anggaran secara
tertulis kepada Direksi;
19. SPI menerima draft laporan Keuangan Semester Genap (LKSGn) tahun anggaran
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : STD/SPMI/G.08
Revisi : 00
Tanggal : 28 - 11 - 2014
Halaman : 6 dari 9
berjalan untuk di-review 2 (dua) minggu sebelum laporan tersebut di kirim ke
Jakarta;
20. SPI melakukan review atas LKSGn selama 1 (satu) minggu setelah dokumen
tersebut diterima untuk divalidasi; dan menyerahkan kembali kepada Wakil
Direktur II melalui Bagian Umum dan Keuangan (BUK);
21. SPI menyusun laporan dan evaluasi hasil pengawasan untuk disampaikan kepada
Direktur sebagai pertanggungjawaban tahunan;
5. Strategi
Pencapaian dan
Pengendalian
Standar
1. Pelatihan audit keuangan untuk membangun tim audit yang terampil mencermati
perencanaan, penyerapan, dan pelaporan anggaran;
2. Penyusunan dokumen SPI sesuai dengan kebutuhan dalam menjalankan tugas,
fungsi, dan peran sebagai satuan pengawasan internal;
3. Publikasi ke masyarakat internal kampus PPNS (sivitas akademik dan tenaga
kependidikan) mengenai tugas, fungsi, dan peran SPI dalam membangun sistem
pengelolaan yang transparan dan akuntabel; serta merealisasikan good and clean
government.
4. Pembuatan instrumen publikasi berupa leaflet/brosur, banner, spanduk, dan stiker;
5. Pernyataan ajakan/seruan/pengetahuan terkait anti korupsi, anti gratifikasi, anti
plagiat, anti narkoba; serta peduli lingkungan, peduli K-3, peduli kesetaraan
gender dan berkebutuhan khusus, peduli berkeadilan dan kebermanfaatan,
transparansi dan akuntabilitas;
6. Pembukaan sekretariat SPI sebagai senter poin untuk verifikasi gratifikasi,
temuan tindak korupsi dan manipulasi, serta konsultasi review terkait kegiatan
dan anggaran.
6. Indikator 1. Standar pengelolaan SPI
2. Sistem prosedur operasional SPI
a. Surat Keluar dan Masuk;
b. Tanda terima perencanaan anggaran dan penjadwalan penyerapan anggaran;
c. Konsultasi perencanaan anggaran program/kegiatan;
d. Pengawasan dan Pengendalian;
e. Evaluasi;
f. Permintaan Review dan Audit Anggaran;
g. Pelaksanaan dan Pelaporan Review dan Audit Anggaran
h. Pelaporan Gratifikasi
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : STD/SPMI/G.08
Revisi : 00
Tanggal : 28 - 11 - 2014
Halaman : 7 dari 9
i. Saran dan Rekomendasi;
j. Laporan Tahunan
3. Frekuensi konsultasi perencanaan kegiatan dan anggaran oleh unit kerja di
lingkungan PPNS
4. Review laporan keuangan semester dan akhir tahun tepat waktu
5. Jumlah temuan untuk berisiko tidak aman
6. Temuan pemeriksaan internal yang disampaikan/dikoordinasikan dengan SPI
7. Pendampingan peningkatan/perbaikan terkait temuan pemeriksaan eksternal
7. Dokumen terkait
Untuk melaksanakan standar ini, diperlukan:
1. Surat Keluar dan Masuk;
2. Tanda terima perencanaan anggaran dan penjadwalan penyerapan anggaran;
3. Konsultasi perencanaan anggaran program/kegiatan;
4. Pengawasan dan Pengendalian;
5. Evaluasi;
6. Permintaan Review dan Audit Anggaran;
7. Pelaksanaan dan Pelaporan Review dan Audit Anggaran
8. Pelaporan Gratifikasi
9. Saran dan Rekomendasi;
10. Laporan Tahunan
8. Referensi
1. UU 12 thn 2012 tentang Pendidikan Tinggi
2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2014 Tentang
Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi Dan Pengelolaan Perguruan Tinggi.
3. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomer 49 tahun 2014 tentang
Standar Nasional Pendidikan Tinggi.
4. Permendikbud No 6 Thn 2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja PPNS
5. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 42
Tahun 2014 Tentang Statuta Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya
6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 47 Tahun
2011 Tentang Satuan Pengawasan Intern di Lingkungan Kementerian Pendidikan
Nasional.
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : STD/SPMI/G.08
Revisi : 00
Tanggal : 28 - 11 - 2014
Halaman : 8 dari 9
9. Penanggung
jawab dan pihak
terkait
1. Direktur
2. Wakil Direktur II
3. Anggota Senat
4. Kepala BUK
5. Semua Ketua unit kerja yang memiliki program beranggaran mauapun tidak
6. Kepala Pusat Jaminan Mutu
7. Sivitas Akademik
8. Tenaga Kependidikan
LAMPIRAN :
STANDAR PENGELOLAAN SATUAN PENGAWAS INTERNAL
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : STD/SPMI/G.08
Revisi : 00
Tanggal : 28 - 11 - 2014
Halaman : 9 dari 9
LAMPIRAN STANDAR PENGELOLAAN SATUAN PENGAWAS INTERNAL
No. Indikator Baseline
2014
Middle
2015
Final
2017
1 Standar pengelolaan SPI
Ada versi 1.1 Ada versi
1.1
Ada versi
1.2
2 Sistem Prosedur Operasional SPI:
a) Surat Keluar dan Masuk;
b) Tanda terima perencanaan anggaran dan
penjadwalan penyerapan anggaran;
c) Konsultasi perencanaan anggaran
program/kegiatan;
d) Pengawasan dan Pengendalian;
e) Evaluasi;
f) Permintaan Reviu dan Audit Anggaran;
g) Pelaksanaan dan Pelaporan Reviu dan Audit
Anggaran
h) Pelaporan Gratifikasi
i) Saran dan Rekomendasi;
j) Laporan Tahunan
Ada versi 1.1 Ada versi
1.1
Ada versi
1.2
3 Frekuensi konsultasi perencanaan kegiatan dan
anggaran oleh unit kerja di lingkungan PPNS;
0% 30% 10%
4 Reviu laporan keuangan semester dan akhir tahun
tepat waktu;
Rasional
80%
Rasional
90%
Rasional
100%
5 Jumlah temuan untuk berisiko tidak aman;
3 sektor ada Tidak ada
6 Temuan pemeriksaan internal yang disampaikan/
dikoordinasikan dengan SPI ? Dilakukan Dilakukan
7 Pendampingan peningkatan/ perbaikan terkait
temuan pemeriksaan eksternal ? Dilakukan Dilakukan
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No : STD/SPMI/G.09
Revisi : 1
Tanggal : 30-11-2014
Halaman : 1 dari 7
STANDAR PENGELOLAAN
PENERIMAAN MAHASISWA BARU
Proses Penanggung Jawab
Nama Jabatan Tanda Tangan
Perumusan Indah Setyowati, SST
Perumus
Ir. Heru Lumaksono, MT
Pemeriksaan Projek Priyonggo S L, ST, MT Pemeriksa
Penetapan Ir. Eko Julianto, M.Sc.,
MRINA Direktur
Pengendalian Wibowo Arninputranto, ST.,
M.Kom.
Kepala Pusat Jaminan
Mutu
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No : STD/SPMI/G.09
Revisi : 1
Tanggal : 30-11-2014
Halaman : 2 dari 7
1. Visi dan Misi
PPNS
Visi Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS) :
“Menjadi Politeknik bereputasi global dalam melaksanakan dan mengembangkan
teknologi kemaritiman dan teknologi penunjangnya serta berperan aktif
mengimplementasikannya”
Misi Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya :
1. Melaksanakan program pendidikan vokasi dan penelitian terapan di bidang
teknologi kemaritiman, teknologi penunjang kemaritiman, serta teknik
keselamatan & kesehatan kerja (professionalism-sustainability);
2. Berperan dalam kegiatan kemasyarakatan secara aktif dan produktif, untuk
mengembangkan teknologi kemaritiman, teknologi penunjang kemaritiman, serta
teknik keselamatan dan kesehatan kerja (good governance- professionalism);
3. Membangun masyarakat akademis berkualitas yang mampu berkompetisi secara
global (sustainability-professionalism);
4. Membentuk jejaring kerja dengan sektor industri kemaritiman serta berbagai
institusi terkait untuk merealisasikan sistem pendidikan yang komprehensif (good
governance-sustainability).
5. Mengintegrasikan pengembangan kepribadian dalam proses pembelajaran dan/ atau
kegiatan ekstra kurikuler untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan pada
Tuhan Yang Maha Esa serta kemuliaan akhlak (moral value).
2. Definisi dan
Istilah
1. Penerimaan mahasiswa baru adalah serangkaian proses kegiatan yang dilakukan
dalam rangka mendapatkan mahasiswa baru
2. PMDK adalah penerimaan mahasiswa baru yang mana seleksinya berdasarkan nilai
raport dari semester I sampai dengan semester IV, tes skolastik dan tes
wawancara.
3. UMPN adalah penerimaan mahasiswa baru yang mana seleksinya berdasarkan hasil
tes tulis, tes skolastik dan tes wawancara.
4. Pada ke dua jalur seleksi baik PMDK maupun UMPN menerima Pendaftaran
mahasiswa bidikmisi.
5. Proses pendaftaran PMDK dan UMPN dilaksanakan secara online
6. Calon Mahasiswa Baru adalah pendaftar yang dinyatakan lulus seleksi baik dari
jalur PMDK atau UMPN dan telah melaksanakan proses daftar ulang.
7. Mahasiswa Baru adalah calon mahasiswa baru yang telah ditetapkan oleh Senat
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No : STD/SPMI/G.09
Revisi : 1
Tanggal : 30-11-2014
Halaman : 3 dari 7
PPNS.
8. Mahasiswa adalah peserta didik pada jenjang Pendidikan Tinggi yang terdaftar
mengikuti kegiatan belajar pada bidang studi tertentu di PPNS.
3. Rasional Berkaitan dengan misi kelima PPNS, maka PPNS memegang peranan penting dalam
mengembangkan mahasiswa sebagai aset bangsa, yang pada hakekatnya mencakup :
1. Pengembangan kemampuan intelektual, keseimbangan emosi, dan penghayatan
spiritual mahasiswa, agar menjadi warga negara yang bertanggung jawab serta
berkontribusi pada daya saing bangsa;
2. Pengembangan mahasiswa sebagai kekuatan moral dalam mewujudkan
masyarakat madani (civil society) yang demokratis, berkeadilan dan berbasis
pada partisipasi public;
3. Peningkatan kualitas sarana dan prasarana untuk mendukung pengembangan dan
aktualisasi diri mahasiswa, baik yang menyangkut aspek jasmani maupun
rohani.
Dengan demikian proses penerimaan masiswa baru mempunyai peranan dalam
menentukan kemampuan, bakat dan akhlak calon mahasiswa yang akan menjadi penerus
generasi yang sebelumnya yang lebih berkualitas dan lebih bermanfaat bagi lingkungan
sekitarnya
Penyusunan standar ini dimaksudkan untuk memberikan kemudahan dalam proses
penerimaan mahasiswa baru sehingga jumlah pendaftar tiap tahunnya meningkat
sehingga bisa terjaring calon-calon mahasiswa yang lebih berkualitas dan betul-betul
sesuai dengan bakat dan kemampuannya.
4. Pernyataan isi
standar
1. Jurusan/Program Studi menentukan jumlah mahasiswa baru yang dapat diterima
disesuaikan dengan kapasitas yang ada.
2. Jurusan/Program Studi melaksanakan promosi ke SMA/SMK/MA dibawah
koordinator Wakil Direktur III.
3. Penerimaan mahasiswa baru di PPNS dilaksanakan melalui jalur Penelusuran Minat
Dan Kemampuan (PMDK) dan jalur Ujian Masuk Politeknik Negeri (UMPN).
4. Jadwal pendaftaran Mahasiswa Baru mengikuti Kalender Akademik PPNS dengan
mempertimbangkan waktu penyelenggaraan ujian nasional tingkat pendidikan
menengah atas.
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No : STD/SPMI/G.09
Revisi : 1
Tanggal : 30-11-2014
Halaman : 4 dari 7
5. Calon Mahasiswa melakukan pendaftaran dengan mengikuti prosedur, ketentuan
dan persyaratan yang berlaku.
a. Persyaratan Pendaftaran PMDK :
Persyaratan Umum :
1. Warga Negara Indonesia, berbadan sehat dan bebas narkoba;
2. Tidak buta warna (kecuali untuk program studi : Manajemen Industri);
3. Mempunyai minat yang serius dan motivasi yang tinggi untuk menempuh
studi di Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya.
Persyaratan Akademik :
1. Siswa SMA/MA Jurusan IPA/IPS dan SMK Teknik baik negeri maupun
swasta kelas dua belas atau yang sudah lulus satu tahun sebelumnya;
2. Nilai raport rata-rata dari semester I s.d semester IV mata pelajaran
Matematika Fisika/Ekonomi, Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris
sekurang-kurangnya 7,00 (tujuh koma nol nol).
b. Persyaratan Pendaftaran UMPN :
1. Warga Negara Indonesia, berbadan sehat dan bebas narkoba
2. Lulusan SMA/MA Jurusan IPA/IPS dan SMK Teknik baik negeri
maupun swasta
3. Umur Maksimal 24 tahun pada saat mendaftar
4. Tidak buta warna (kecuali untuk program studi : Manajemen Industri)
5. Mempunyai minat yang serius dan motivasi yang tinggi untuk menempuh
studi di Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya
c. Tambahan Persyaratan untuk Pendaftar Bidikmisi :
1. Surat keterangan tentang prestasi atau peringkat siswa di kelas dan bukti
pendukung prestasi lain di bidang ko kurikuler dan ekstra kurikuler yang
di sahkan (legalisasi) oleh kepala sekolah
2. Surat penghasilan orangtua/wali/surat keterangan tidak mampu yang
dikeluarkan oleh Kepala Sekolah/ Kepala Dusun/ Instansi tempat orangtua
bekerja/Tokoh masyarakat.
3. Foto copy Kartu Keluarga
4. Foto copy rekening listrik bulan terakhir
5. Foto rumah tampak depan, belakang, ruang tamu, kamar tidur, dapur,
kamar mandi dan foto keluarga ukuran postcard.
6. Proses dan sistem seleksi mengikuti ketentuan pada Pedoman Pelaksanaan Sistem
Seleksi Mahasiswa Baru.
7. Jadwal ujian seleksi, pengumuman hasil seleksi, registrasi (administrasi dan
akademik) mahasiswa baru serta jadwal kegiatan Mahasiswa Baru mengikuti
Kalender Akademik PPNS
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No : STD/SPMI/G.09
Revisi : 1
Tanggal : 30-11-2014
Halaman : 5 dari 7
8. Sistem dan seleksi penerimaan mahasiswa baru dievaluasi secara periodik.
5. Strategi
Pencapaian dan
Pengendalian
Standar
1. Membuat surat perihal pendaftaran mahasiswa baru jalur PMDK
2. Mencetak brosur perihal Informasi Pendaftaran mahasiswa baru jalur PMDK dan jalur UMPN
3. Mengirimkan surat dan brosur Pendaftaran mahasiswa baru ke SMA/SMK/MA
4. Membuat jadwal sosialisasi ke SMA/SMK/MA
5. Membuat jadwal workshop dalam rangka sosialisasi PPNS
6. Mengikuti berbagai pameran yang diadakan oleh SMA/SMK/MA
6. Indikator 1. Jumlah brosur yang terkirim ke SMA/SMK/MA
2. Jumlah SMA/SMK/MA yang dikunjungi untuk sosialisasi
3. Jumlah Workshop yang terlaksana untuk sosialisasi
4. Jumlah event /pameran yang diikuti
5. Jumlah Pendaftar
6. Jumlah yang daftar ulang
7. Dokumen Terkait Pelaksanaan standar ini memerlukan:
1. Pedoman Pelaksanaan Sistem Seleksi Mahasiswa Baru
2. Prosedur penerimaan mahasiswa jalur PMDK
3. Prosedur penerimaan mahasiswa jalur UMPN
4. Prosedur Pelaksanaan Promosi
8. Referensi 1. Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
2. Undang-undang nomor 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi
3. Peraturan Pemerintah Nomor 4 tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan
Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi
4. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 49 Tahun 2014 tentang
Standar Nasional Pendidikan Tinggi Keputusan Direktur Politeknik Perkapalan
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No : STD/SPMI/G.09
Revisi : 1
Tanggal : 30-11-2014
Halaman : 6 dari 7
Negeri Surabaya Nomor 4014/PL19/DT/2013 tentang Pedoman Akademik dan
Kemahasiswaan Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya.
9. Penanggungjawab
dan Pihak Terkait
1. Direktur
2. Wakil Direktur III
3. Kepala BAKPSI
4. Tim Promosi
5. Tim IT PPNS
5. Kepala Pusat Jaminan Mutu
LAMPIRAN :
STANDAR PENGELOLAAN PENERIMAAN MAHASISWA BARU
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No : STD/SPMI/G.09
Revisi : 1
Tanggal : 30-11-2014
Halaman : 7 dari 7
LAMPIRAN STANDAR PENGELOLAAN PENERIMAAN MAHASISWA BARU
Kode Indikator Baseline
2013
Middle
2015
Final
2017
1 Jumlah brosur yang terkirim ke
SMA/SMK/MA
840
2 Jumlah SMA/SMK/MA yang dikunjungi
untuk sosialisasi
43
3 Jumlah Workshop yang terlaksana untuk
sosialisasi
3
4 Jumlah event /pameran yang diikuti 10
5 Jumlah Pendaftar 10.533
6 Jumlah yang daftar ulang
783