Download - SOSIOLOGI AGAMA
![Page 1: SOSIOLOGI AGAMA](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082716/5681665a550346895dd9d9e5/html5/thumbnails/1.jpg)
SOSIOLOGI AGAMA
Dr Erna Karim M Si
![Page 2: SOSIOLOGI AGAMA](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082716/5681665a550346895dd9d9e5/html5/thumbnails/2.jpg)
SOSIOLOGI AGAMA
AGAMA DAN MASYARAKAT :
DEFINISI AGAMAINSTITUSI KEAGAMAANSITUASI SOSIALNYAPENDEKATAN SOSIOLOGIS TERHADAP
PENAFSIRAN FENOMENA KEAGAMAAN
![Page 3: SOSIOLOGI AGAMA](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082716/5681665a550346895dd9d9e5/html5/thumbnails/3.jpg)
Definisi Agama
• Sistem kepercayaan /sistem religi• Ada kelompok/komunitas/masyarakat yang
menganut sistem kepercayaan/sistem religi • Ada pemimpin dan umat, ada strata sosial• Ada ritual bersama dan individu• Ada atribut bersama / kolektif dan individual• Ada tempat melakukan ritual• Ada waktu dan periodisasi ritual• Ada nilai dan norma
![Page 4: SOSIOLOGI AGAMA](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082716/5681665a550346895dd9d9e5/html5/thumbnails/4.jpg)
INSTITUSI KEAGAMAAN
• Proses Pelembagaan / proses institusionalisasi• Pelembagaan yang melahirkan “rutinisasi
kharisma” proses fundamental yang mendahului berdirinya organisasi keagamaan
• Penyesuaian dengan masyarakat• Berlangsung pada 3 tingkat yang saling
mempengaruhi : antara ibadah, doktrin dan organisasi
![Page 5: SOSIOLOGI AGAMA](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082716/5681665a550346895dd9d9e5/html5/thumbnails/5.jpg)
Lanjutan Pelembagaan
• Karena kebutuhan akan stabilitas dan kesinambungan, serta kebutuhan melestarikan isi keimanan
• Kharisma yang ada secara individu diubah menjadi kharisma institusi
• Kebutuhan untuk menjawab permasalahan yang timbul dari implikasi doktrin yang diajarkan
![Page 6: SOSIOLOGI AGAMA](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082716/5681665a550346895dd9d9e5/html5/thumbnails/6.jpg)
Lanjutan Pelembagaan
• Kebutuhan untuk menafsirkan kembali implikasi ajaran-ajaran tradisional agar isinya tetap sesuai dengan situasi baru
• Kebutuhan untuk mengatasi pengaruh ekstrinsik
• Pemujaan atau ibadah tetap merupakan monopoli pengurus dan pemuka agama
• Bertumpu pada doktrin yang telah digariskan
![Page 7: SOSIOLOGI AGAMA](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082716/5681665a550346895dd9d9e5/html5/thumbnails/7.jpg)
Lanjutan Pelembagaan
• Kebutuhan menentukan dan mengajarkan serta merupakan saluran yang terlembaga di dalam mengatur hubungan antara manusia dengan Tuhan atau apapun yang dituhankan
• Kebutuhan proses rutinisasi (ibadah, doktrin, organisasi, power relationship)
• Kebutuhan proses pemantapan kembali pengalaman keagamaan di kala memuja Tuhan atau yang dituhankan
![Page 8: SOSIOLOGI AGAMA](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082716/5681665a550346895dd9d9e5/html5/thumbnails/8.jpg)
Lanjutan Pelembagaan
• Diperlukan organisasi keagamaan• Penguatan keimanan dan umat (kohesivitas
umat)• Penyebaran doktrin agama• Proses memperbanyak umat
![Page 9: SOSIOLOGI AGAMA](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082716/5681665a550346895dd9d9e5/html5/thumbnails/9.jpg)
PELEMBAGAAN AGAMA dengan Organisasi Khusus
• Thomas F. O’dea (Sociology of Religion) :• Pelembagaan agama dengan organisasi khusus
dikatakan sebagai proses dua muka (paradoxial)
• Ia mencakup perubahan internal dalam arti gerakan keagamaan, sekaligus melakukan penyesuaian organisasi keagamaan dengan masyarakat umum
![Page 10: SOSIOLOGI AGAMA](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082716/5681665a550346895dd9d9e5/html5/thumbnails/10.jpg)
Contoh
• Nilai agama mengajarkan bahwa Kehidupan Dunia dipengaruhi iblis, sebagai tempat yang berbahaya karena dibawah kekuasaan setan
• Umat, berada di dunia nyata yang harus menyesuaikan diri atau menghindari dan melepaskan diri dari dunia itu sendiri
• Memerlukan proses penyesuaian diri dari pemuka agama ke dalam hubungan dengan dunia nyata
![Page 11: SOSIOLOGI AGAMA](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082716/5681665a550346895dd9d9e5/html5/thumbnails/11.jpg)
Melalui Organisasi
• Pemuka agama memperkuat diri dengan melalui :
• berbagai sarana jabatan• menggunakan pakaian khusus• mempunyai hak-hak istimewa• Ada warna keduniawian• Memunculkan reaksi umat
![Page 12: SOSIOLOGI AGAMA](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082716/5681665a550346895dd9d9e5/html5/thumbnails/12.jpg)
Contoh reaksi umat
• Bersedia berpantang kawin, menjadi kelompok eksklusif (biarawan/wati) assetisisme, gerakan berpaling menantang dunia dan hidup berpantang dengan semangat baja : kebutuhan biologis tubuh diingkari dan diatur dengan cara puasa dan pengekangan nafsu sex
• Muncul kebutuhan spiritualitas
![Page 13: SOSIOLOGI AGAMA](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082716/5681665a550346895dd9d9e5/html5/thumbnails/13.jpg)
SITUASI SOSIAL
• Pendiri agama dan penganut nya sering datang dari berbagai latar-belakang sosial, Strata sosial masyarakat
• Ada perbedaan fungsi, nilai dan norma• Ada perbedaan pandangan, gaya hidup,
kebutuhan, tanggapan dan motivasi yang ragam• Muncul keragaman aliran dan sekte dalam satu
agama
![Page 14: SOSIOLOGI AGAMA](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082716/5681665a550346895dd9d9e5/html5/thumbnails/14.jpg)
SOSIOLOGI AGAMA
• Studi yang menyangkut hubungan antara agama dan struktur sosial
• Ada hubungan dua arah antara agama dan struktur sosial
• Mempelajari pengaruh struktur sosial terhadap agama
• Pengaruh agama terhadap struktur sosial