Download - _slideta04 kerangka konseptual
Suwardjono
Bab 4 Rerangka Konseptual: Suatu Model
8/27/2015 Transi 1
Bab 4
Rerangka Konseptual:
Suatu Model
Suwardjono
Bab 4 Rerangka Konseptual: Suatu Model
8/27/2015 Transi 2
• Menyebutkan pemakai statemen keuangan dan kepentingannya.
• Menjelaskan aspek dan versi tujuan pelaporan keuangan.
• Menyebutkan tujuan pelaporan versi FASB dan menjelaskan penalaran yang mendasarinya.
• Menyebutkan karakteristik kualitatif informasi dan menjelaskan makna dan hubungan antara karakteristik.
• Menyebutkan elemen-elemen statemen keuangan dan mendefinisinya.
• Menjelaskan lingkup pelaporan dan statemen keuangan.
• Menyebut atribut pengukuran elemen dan pos.
• Menyebut dan menjelaskan kriteria pengakuan suatu objek ke dalam elemen statemen keuangan.
• Menjelaskan konsep transfer teknologi akuntansi dalam pengembangan standar akuntasi.
Tujuan Pembelajaran
Mencapai kemampuan dan kompetensi peserta untuk:
Suwardjono
Bab 4 Rerangka Konseptual: Suatu Model
8/27/2015 Transi 3
Teknologi penalaran yang dapat dijadikan
contoh untuk ditransfer, diadopsi, atau
diadaptasi.
Model FASB: Conceptual Framework yang
dituangkan dalam Statements of Financial
Accounting Concepts.
Alasan: Komponen lengkap dan terpadu serta
mengandung aspek pendidikan dan penalaran
yang cukup lengkap.
Model
Suwardjono
Bab 4 Rerangka Konseptual: Suatu Model
8/27/2015 Transi 4
Statement of Financial Accounting Concepts (SFAC)
Objectives of Financial Reporting by Business Enterprises (maksud dari laporan keuangan
Qualitative Characteristics of Accounting Information (Karaktristik fungsi informasi akuntani)
Elements of Financial Statements of Business Enterprises (elemen laporan keungan)
Objectives of Financial Reporting by Nonbusiness Enterprises (tujuan dari laporan keuangan)
Recognition and Measurement in Financial Statements of Business Enterprises (kriteria laporan keuangan)
Elements of Financial Statements (mengganti SFAC No. 3)
(Elemen laporan keunagan)
Using Cash Flow Information and Present Value in Accounting Measurement (penggunaan informasi aliran kas dan nilai sekarang dalam pengukuran akuntansi)
SFAC No. 1
SFAC No. 2
SFAC No. 3
SFAC No. 4
SFAC No. 5
SFAC No. 6
SFAC No. 7
Suwardjono
Bab 4 Rerangka Konseptual: Suatu Model
8/27/2015 Transi 5
Merupakan langkah penting dalam perekaya-
saan pelaporan keuangan.
Menentukan konsep-konsep dan prinsip-
prinsip yang harus dipilih.
Menuntut pengidentifikasian pihak yang dituju.
Tujuan Pelaporan Keuangan
Suwardjono
Bab 4 Rerangka Konseptual: Suatu Model
8/27/2015 Transi 6
Pendekatan Penentuan Tujuan
1. Informasi keuangan umum (general purpose financial statements).
2. Beda tujuan beda angka (different figures for different purposes).
Alternatif: Basis data (database approach)
Suwardjono
Bab 4 Rerangka Konseptual: Suatu Model
8/27/2015 Transi 7
Tujuan Siapa?
1. Fungsional
2. Bersama
3. Kelompok dominan
Bila tujuan sosial dan ekonomik negara harus dicapai,
siapa yang harus dituju oleh informasi?
Jenis tujuan:
Suwardjono
Bab 4 Rerangka Konseptual: Suatu Model
8/27/2015 Transi 8
Evolusi Tujuan di AS
1. Tujuan versi ASOBAT (a statement of basic
acounting theory)
2. Tujuan versi APB No. 4 (accounting
principle board statement)
3. Tujuan versi Komite Trueblood
4. Tujuan versi FASB
Tujuan pelaporan keuangan di Indonesia dinyatakan dalam Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan dan terdapat dalam Standar Akuntansi Keuangan.
Suwardjono
Bab 4 Rerangka Konseptual: Suatu Model
8/27/2015 Transi 9
Landasan Pikiran Penentuan Tujuan oleh FASB
1. Konteks lingkungan penerapan akuntansi
2. Kemampuan pelaporan keuangan mengungkapkan informasi
3. Perlu adanya fokus yang dituju (intended users)
Dengan ketiga landasan di atas, FASB membatasi lingkup pelaporan sebagai pelaporan keuangan eksternal umum atau pelaporan keuangan umum (general purpose external financial reporting atau financial reporting).
Suwardjono
Bab 4 Rerangka Konseptual: Suatu Model
8/27/2015 Transi 10
Konteks
Lingkungan
Keterbatasan
Informasi
Pelaporan Keuangan Umum
Pihak Dituju:
Investor dan Kreditor
Tujuan Pelaporan
Fokus/Cakupan
Informasi
Penalaran Perumusan Tujuan Pelaporan FASB
Dielaborasi dalam
Gambar 4.4
Suwardjono
Bab 4 Rerangka Konseptual: Suatu Model
8/27/2015 Transi 11
Organisasi dan Jurisdiksi Akuntansi (di AS)
Semua Organisasi
Bisnis/Profit Nonbisnis/Nonprofit
Kepemerintahan Nonkepemerintahan
Federal State/Local
FASB GASB GAO
Suwardjono
Bab 4 Rerangka Konseptual: Suatu Model
8/27/2015 Transi 12
Karakteristik Organisasi Nonbisnis
1. Penyedia dana tidak mengharapkan imbalan yang sepadan dengan dana yang dicurahkan.
2. Menyediakan barang dan jasa tidak untuk perdagangan tetapi lebih untuk pelayanan.
3. Tidak ada pemilikan pribadi atas aset. Secara substantif, aset menjadi milik publik.
Suwardjono
Bab 4 Rerangka Konseptual: Suatu Model
8/27/2015 Transi 13
RK untuk Organisasi Nonbisnis
1. Organisasi dibedakan menjadi kepemerintahan dan nonkepemerintahan.
2. Jurisdiksi pelaporan keuangan organisasi nonkepemerintahan ada di bawah FASB.
3. Cukup satu RK untuk organisasi nonkepemerintahan (bisnis dan nonbisnis).
4. Karakteristik operasi membedakan tujuan pelaporan organisasi bisnis dan nonbisnis. Komponen RK lain tetap berlaku untuk keduanya.
5. SFAC No. 3 diganti dengan SFAC No. 6 setelah SFAC No. 4 dikeluarkan.
Suwardjono
Bab 4 Rerangka Konseptual: Suatu Model
8/27/2015 Transi 14
Karakteristik Kualitatif Informasi
• Kebijakan akuntansi (accounting policy) melibatkan masalah apakah suatu informasi dilaporkan atau tidak.
• Kebijakan akuntansi ada di beberapa level: perekayasa, penyusun standar, dan perusahaan.
• Perlu pedoman umum di tingkat rerangka konseptual untuk dasar penentuan perlu tidaknya penyajian suatu informasi diatur dalam bentuk standar.
• Karakteristik kualitatif merupakan kriteria untuk menentukan apakah suatu informasi perlu dilaporkan.
Suwardjono
Bab 4 Rerangka Konseptual: Suatu Model
8/27/2015 Transi 15
Level Kebijakan dan Bentuk Dokumen
Level
Perekayasa*
Penyusun/penetap standar*
Manajemen perusahaan
*Dapat merupakan badan yang sama di level nasional.
Bentuk Dokumen
Rerangka konseptual
Standar akuntansi
Pedoman akuntansi
Suwardjono
Bab 4 Rerangka Konseptual: Suatu Model
8/27/2015 Transi 16
Pertimbangan dalam Kebijakan Akuntansi
1. Perlukah informasi tertentu disediakan?
2. Apakah cukup efisien disediakan melalui pelaporan keuangan?
3. Mampukan pemakai memahami?
4. Akankah pemakai menggunakannya?
5. Apakah informasi tersebut mempengaruhi keputusan?
6. Bagaimana informasi tersebut diungkapkan?
Suwardjono
Bab 4 Rerangka Konseptual: Suatu Model
8/27/2015 Transi 17
Hierarki Kualitas
Informasi Pengambil Keputusan
serta Karakteristiknya
KEBERPAUTAN
Keterpahamian
Kenetralan
Ketepatwaktuan Nilai Balikan Keterujian
Benefit > Kos
Materialitas
KETERANDALAN
Kebermanfaatan Keputusan
Nilai Prediktif
Ketepatan
Penyimbolan
Keterbandingan/Ketaatasasan
1
2
3
4
5
6
Suwardjono
Bab 4 Rerangka Konseptual: Suatu Model
8/27/2015 Transi 18
Saling-tukar antara Keberpautan dan Keterandalan
Keberpautan 100%
Keberpautan Keterandalan
Keterandalan 100%
Mengorbankan keterandalan
demi keberpautan
Mengorbankan keberpautan
demi keterandalan
Keberpautan Keterandalan
Keberpautan Keterandalan
Keberpautan Keterandalan
A
A1
A2
A3
Suwardjono
Bab 4 Rerangka Konseptual: Suatu Model
8/27/2015 Transi 19
Elemen-elemen Statemen Keuangan
1. Aset (assets)
2. Kewajiban (liabilities)
3. Ekuitas (equities)
4. Investasi oleh pemilik (investments by owners)
5. Distribusi ke pemilik (distributions to owners)
6. Laba komprehensif (comprehensive income)
7. Pendapatan (revenues)
8. Biaya (expenses)
9. Untung (gains)
10. Rugi (losses)
11. Aliran kas dari operasi (cash flows from operating activities)
12. Aliran kas dari investasi (cash flows from investing activities)
13. Aliran kas dari pendanaan (cash flows from financing activities)
Suwardjono
Bab 4 Rerangka Konseptual: Suatu Model
8/27/2015 Transi 20
Elemen-elemen Statemen Keuangan
(Nonlaba/Kepemerintahan)
1. Aset (assets)
2. Kewajiban (liabilities)
3. Aset bersih (net assets), Ekuitas/Saldo dana (fund equities/balances)
4. Aset bersih terbatas permanen (permanently restricted net assets)
5. Aset bersih terbatas sementara (temporarily restricted net assets)
6. Aset bersih takterbatas/bebas (unrestricted net assets)
7. Pendapatan (revenues), Penerimaan (Receipts)
8. Biaya (expenses), Pengeluaran/Belanja (disbursements/expenditures)
9. Surplus (surpluses)
10. Defisit (deficits)
11. Aliran kas dari operasi (cash flows from operating activities)
12. Aliran kas dari investasi (cash flows from investing activities)
13. Aliran kas dari pendanaan (cash flows from financing activities)
Suwardjono
Bab 4 Rerangka Konseptual: Suatu Model
8/27/2015 Transi 21
Tujuan Pelaporan Karakteristik Informasi
Realitas/fenomena fisis atau keuangan
dan kegiatan usaha
Informasi semantik
Elemen-elemen statemen keuangan
Penalaran Penentuan Elemen (Gambar 4.12)
Kaitkan dengan Gambar 3.2
Suwardjono
Bab 4 Rerangka Konseptual: Suatu Model
8/27/2015 Transi 22
Penyebab Perubahan Elemen
• Keadaan (circumstances)
• Kejadian (events)
• Transaksi (transactions)
Transaksi adalah salah satu bentuk kejadian eksternal. Kejadian internal tidak dapat disebut transaksi. Jadi, sebenarnya tidak ada yang namanya transaksi internal.
Lihat Gambar 4.13
Suwardjono
Bab 4 Rerangka Konseptual: Suatu Model
8/27/2015 Transi 23
Semua transaksi, kejadian, dan keadaan yang mempengaruhi suatu entitas selama suatu perioda
Gambar 4.12
Berbagai Perubahan Yang Mempengaruhi Posisi Keuangan
1.Pertukaran
asetdengan
aset
2.Pemero-
lehan asetdengan
kewajiban
3.Pelunasankewajibandengan
aset
4.Pertukarankewajibandengan
kewajiban
1.
Penghasilan komp rehensif
a.Pend a-patan
b.
Untung
c.
Biaya
d.
Rugi
a.Investasi
o lehPemilik
b.
Distrib usike
Pemilik
2.Semua perubahan
ekuitas yang berasal dari transfer antara badan usaha dan pemiliknya
C.Perubahan dalam ekuitas yang tidak
memp eng aruhi aset atau kewajib an
B.Semua perubahan dalam aset atau kewajiban
yang dibareng i dengan perubahan dalam ekuitas
A.Semua perubahan dalam aset atau kewajiban
yang tidak dibarengi d eng an perubahandalam ekuitas
EKUITASASET
KEWAJIBAN
EKUITASASET
KEWAJIBAN
Awal
Akhir
Per-ubah-an
Laba komprehensif
Suwardjono
Bab 4 Rerangka Konseptual: Suatu Model
8/27/2015 Transi 24
Pengukuran dan Pengakuan
Pengukuran
Berapa jumlah rupiah yang harus dilekatkan pada
suatu objek (elemen atau pos) sesuai dengan
atributnya sehingga jumlah tersebut merepresentasi
atribut yang ingin disajikan serta besarnya atribut
dapat dirasakan dan diantarbandingkan.
Dalam konteks rerangka konseptual, pengukuran
lebih diarahkan pada penilaian yaitu jumlah yang
harus disajikan dalam statemen keuangan.
Suwardjono
Bab 4 Rerangka Konseptual: Suatu Model
8/27/2015 Transi 25
Pengukuran dan Pengakuan
Pengakuan
Konseptual: penyajian suatu informasi melalui
seperangkat statemen keuangan sebagai ciri central
perlaporan keuangan. Diperlukan kriteria umum atau
fundamental.
Teknis: pencatatan secara resmi (penjurnalan) suatu
jumlah rupiah hasil pengukuran ke dalam sistem
akuntansi sehingga jumlah tersebut terrefleksi dalam
elemen atau pos bersangkutan.
Suwardjono
Bab 4 Rerangka Konseptual: Suatu Model
8/27/2015 Transi 26
Atribut Pengukuran
• Kos historis (historical cost)
• Kos sekarang (current cost)
• Nilai pasar sekarang (current market value)
• Nilai terrealisasi/pelunasan neto (net realizable/ settlement velue)
• Nilai sekarang atau diskunan aliran kas masa datang (present or discounted value of future cash flows)
Lihat Gambar 4.16 untuk contoh pos dan atributnya.
Suwardjono
Bab 4 Rerangka Konseptual: Suatu Model
8/27/2015 Transi 27
Lingkup Pengakuan dalam Pelaporan Keuangan
Catatan atas
Statemen
Keuangan
Statemen
Keuangan Informasi Lain Media Pelaporan
Keuangan Lain Informasi
Pelengkap
Lingkup
Pengakuan dan
Pengukuran
Rerangka
Konseptual
Statemen Keuangan Dasar
Semua Informasi yang Relevan dengan Keputusan
Lingkup Pelaporan Keuangan
Lingkup yang Langsung Dipengaruhi Standar
Suwardjono
Bab 4 Rerangka Konseptual: Suatu Model
8/27/2015 Transi 28
Kriteria Pengakuan Fundamental
• Definisi (definition)
• Keterukuran (measurability)
• Keberpautan (relevance)
• Keterandalan (reliability)
Kriteria pengakuan di atas harus dijabarkan dalam standar akuntansi dalam bentuk penentuan saat pengakuan (timing of recognition).
Suwardjono
Bab 4 Rerangka Konseptual: Suatu Model
8/27/2015 Transi 29
Nilai Sekarang dalam Pengukuran Akuntansi
• Saat pengukuran:
– Saat pengakuan mula-mula (at initial recognition)
– Baru mulai (fresh-start)
• Penentuan aliran kas masa datang:
– Taksiran terbaik (best estimate)
– Aliran kas estimasian (estimated cash flows)
– Aliran kas harapan (expected cash flows)
• Nilai sekarang aliran kas masa datang:
– Nilai sekarang (present value)
– Nilai sekarang harapan (expected present value)
• Nilai wajar
Beberapa pengertian dasar:
Suwardjono
Bab 4 Rerangka Konseptual: Suatu Model
8/27/2015 Transi 30
Saat Pengukuran
Mula-mula
•
Untuk menentukan
kos pemerolehan yang
dapat didasarkan atas:
Kos historis atau
Atribut lainnya
Objek X
Baru-mulai
akhir perioda akhir perioda
Pengukuran kapanpun setelah
mula-mula untuk menentukan nilai
bawaan atas dasar jumlah rupiah
yang independen terhadap atribut
sebelumnya.
Nilai sekarang (present value) aliran kas masa datang
dapat menjadi dasar dalam pengukuran baru-mulai.
Suwardjono
Bab 4 Rerangka Konseptual: Suatu Model
8/27/2015 Transi 31
Aliran kas masa datang: Kisar dan Tunggal
Waktu
Sekarang Masa datang
Jumlah rupiah
•
•
•
•
Kisar
Maksimum
Paling boleh jadi (most likely) = estimat terbaik
Minimum
Estimasian
Tunggal
Suwardjono
Bab 4 Rerangka Konseptual: Suatu Model
8/27/2015 Transi 32
Aliran kas masa datang: Kisar dan Seri Aliran
Waktu
Sekarang Masa datang
Estimat terbaik
Jumlah rupiah
•
•
• Maksimum
Minimum
Jumlah rupiah
•
•
•
Jumlah rupiah
•
•
•
Jumlah rupiah
•
•
• Jumlah rupiah
•
•
•
Aliran 1 Aliran 2 Aliran 3 Aliran 4 Aliran 5
Kisar 1
Kisar 2
Kisar 3 Kisar 4
Kisar 5
Seri atau Serangkaian
Suwardjono
Bab 4 Rerangka Konseptual: Suatu Model
8/27/2015 Transi 33
Aliran kas harapan (AKH) tunggal Mean kisar aliran kas berbobot probabilitas tanpa didiskun.
Waktu
Sekarang Masa datang
Jumlah rupiah
•
•
•
RpXn, prob = pn
RpX2, prob = p2
RpX1, prob = p1
p1 + p2 + p3 + … + pn = 1
AKH X pi ii
n
1
• Kisar
• RpX3, prob = p3
Suwardjono
Bab 4 Rerangka Konseptual: Suatu Model
8/27/2015 Transi 34
Aliran kas harapan (AKH) seri/serangkaian Serangkaian mean kisar aliran kas berbobot probabilitas tanpa didiskun.
Waktu
Sekarang Masa datang
Jumlah rupiah
• AKH1
Jumlah rupiah
• AKH2
Jumlah rupiah
• AKH3
Jumlah rupiah
• AKH4
Suwardjono
Bab 4 Rerangka Konseptual: Suatu Model
8/27/2015 Transi 35
Nilai Sekarang
• Faktor pengali untuk menentukan nilai sekarang suatu aliran kas yang bersarnya bergantung pada tingkat bunga dan lamanya perioda.
• Makin panjang perioda, FNS makin kecil.
• Formula:
Aliran kas masa datang (baik tunggal atau seri) yang dinilaisekarangkan atau didiskun (discounted) pada tingkat diskun tertentu.
Faktor nilai sekarang (FNS):
FNS Xi n
1
1( )
Suwardjono
Bab 4 Rerangka Konseptual: Suatu Model
8/27/2015 Transi 36
Nilai Sekarang Harapan (NSH)
Nilai sekarang (NS) aliran kas harapan baik tunggal maupun seri.
Cara menghitung:
Nilai sekarang harapan tunggal: Lihat Gambar 14.9
Nila sekarang tiap aliran kas dalam kisar dihitung dahulu baru kemudian dihitung nilai harapan berdasarkan dengan probabilitas sebagai bobot.
Dapat juga aliran kas harapan (AKH) dihitung dahulu baru kemudian AKH dinilaisekarangkan/didiskun.
Suwardjono
Bab 4 Rerangka Konseptual: Suatu Model
8/27/2015 Transi 37
Nilai Sekarang Harapan Seri
Waktu
Sekarang Masa datang
Jumlah rupiah
• AKH1
Jumlah rupiah
• AKH2
Jumlah rupiah
• AKH3
Jumlah rupiah
• AKH4
FNS1
FNS2
FNS4
FNS3 NSAKH3
NSAKH1
NSAKH2
NSAKH4
SNSAKHn
NSH
Suwardjono
Bab 4 Rerangka Konseptual: Suatu Model
8/27/2015 Transi 38
Atribut Pengukuran dan Fokus Saat Pengukuran
• Kos historis
• Kos sekarang
• Nilai pasar sekarang
• Nilai terrealisasi neto
• Nilai sekarang
Pengukuran mula-mula dan
alokasi pada perioda berikutnya
Pengukuran mula-mula dan baru
mulai pada perioda berikutnya
Pengukuran mula-mula atau
basis penentuan amortisasi
jumlah rupiah yang mula-mula
ditentukan atas dasar kos
historis, kos sekarang, dan
nilai pasar sekarang.
Misalnya amortisasi
metoda bunga efektif
untuk diskun/premium
obligasi
Suwardjono
Bab 4 Rerangka Konseptual: Suatu Model
8/27/2015 Transi 39
Tujuan Nilai Sekarang
• Adanya perbedaan ekonomik antara sehimpunan aliran kas yang satu dan yang lain karena perbedaan ketidakpastian dan saat penerimaan/ pengeluaran.
• Dianutnya konsep nilai waktu uang.
• Keterbandingan antarentitas.
Menentukan nilai wajar apabila tidak terdapat pasar untuk objek bersangkutan sehingga nilai takteramati (unobservable) atau untuk penentuan amortisasi periodik dengan metoda bunga efektif.
Dasar pikiran:
Suwardjono
Bab 4 Rerangka Konseptual: Suatu Model
8/27/2015 Transi 40
Nilai Wajar
1. Saat tibanya aliran kas
2. Harapan tentang risiko yang melekat
3. Nilai waktu uang atau kos kesempatan
4. Risiko menimbulkan kos yang harus ditanggung
5. Likuiditas dan ketaksempurnaan pasar
Nilai wajar menjadi sasaran pengukuran dengan nilai sekarang aliran kas karena terdapatnya faktor yang membedakan secara ekonomik aliran-aliran kas masa datang yang berbeda saat dan ketidakpastiannya.
Lihat prinsip-prinsip umum penerapan nilai sekarang!
Suwardjono
Bab 4 Rerangka Konseptual: Suatu Model
8/27/2015 Transi 41
Manfaat Model
• Menjadi acuan dalam pengembangan rerangka konseptual dan standar akuntansi sebagai penjabarannya.
• Menjadi basis transfer teknologi.
• Menjadi salah satu alternatif dalam rangka shopping for technology.
• Membedakan transfer teknologi dan transfer produk.
Lihat Gambart 14.20
Suwardjono
Bab 4 Rerangka Konseptual: Suatu Model
8/27/2015 Transi 42
Pengaruh RK FASB
• FASB mempelopori pengembangan RK.
• Profesi di beberapa negara mengikuti langkah FASB.
• RK FASB menjadi acuan bahkan ditiru oleh negara lain sehingga terjadi kemiripan.
• IASC mengadaptasi RK FASB dengan kemiripan yang luar biasa tetapi tanpa information background.
• RK FASB mengandung kelemahan dan mengundang kritik.
Lihat contoh kemiripan dalam Gambar 4.21
Suwardjono
Bab 4 Rerangka Konseptual: Suatu Model
8/27/2015 Transi 43
Strategi Pengembangan Pelaporan Keuangan
Bagi Negara Berkembang
• Evolutionary approach
• Transfer of technology
• The adoption of international accounting standards
• Adaptasi pelaporan keuangan negara maju dengan penyesuaian faktor lingkungan
Belkaoui (2004), hlm. 150.
Suwardjono
Bab 4 Rerangka Konseptual: Suatu Model
8/27/2015 Transi 44
Dosen bukan sumber pengetahuan utama.
Sumber pengetahuan utama adalah buku, artikel, media
cetak/audio/visual, dan lainnya.