Download - SL Blok 2j2
SL1: Anamnesis Anemia Anak Penyakit Hematologi Onkologi Medik
No Langkah1. Mengucapkan salam, lalu pemeriksa berdiri, melakukan jabat tangan dan memperkenalkan
diri, Mempersilahkan pasien duduk berseberangan/berhadapan
2. Menanyakan identitas pasien: nama minimal dua kata (misal : Amir Mahmud), umur, jenis kelamin, alamat & pekerjaan.
3. Menanyakan keluhan utama4. Menanyakan keluhan tambahan5 Menanyakan sudah berapa lama keadaan ini berlangsung6 Menanyakan adanya infeksi7 Menanyakan adanya factor pencetus (obat, bahan kima, radiasi)8 Menanyakan riwayat makanan9 Menanyakan adanya gangguan saraf, otot, nyeri sendi atau nyeri tulang (sakit kepala,
vertigo, tinnitus, pusing,dll)10 Menanyakan adanya perdarahan
SL2: Anamnesis Dewasa Penyakit Hematologi Onkologi Medik
No Langkah/Kegiatan
1Mengucapkan salam, lalu pemeriksa berdiri, melakukan jabat tangan dan memperkenalkan diri, Mempersilahkan pasien duduk berseberangan/berhadapan
2Menanyakan identitas pasien: nama minimal dua kata (misal : Amir Mahmud), umur, alamat & pekerjaan.
3Menanyakan keluhan utama (badan lemahi/mudah capek/sering berdarah gusi), “ceritakan tentang penyakit anda kepada saya”.
4
Pertanyaan untuk mendeteksi penyakit hematologi onkologi medik adalah:
1) Apakah ada terasa badan lebih lemah dari biasanya?
2) Apakah ada perdarahan yang keluar dari gusi/hidung/menstruasi yang panjang dan lama/BAK merah/luka yang mengeluarkan darah?
3) Apakah ada tanda-tanda perdarahan seperti bintik-bintik merah/tanda kebiruan di tubuh atau anggota gerak?
4) Adakah benjolan/tumor di badan/anggota gerak/leher/aksila/lipat paha?
5 Symptoms of Hematologic Disease Visual System : Diplopia, blurring, blindness Nervous System : Headache, paresthesias, confusion, coma Auditory System : Vertigo, tinnitus Oral cavity and Nasopharynx : Epistaxis, anosmia, glossitis, macroglossia, ginggival
bleeding, ginggival infiltration, ulceration, xerostomia, dysphagia Chest and Heart : Dyspnea, palpitations, cough, strenal tenderness Gastrointestinal System : Anorexia, abdominal fullness, diarrhea, occoult or overt
bleeding, constipation Genitourinary and Reproductrive Sistem : Impotence, baldder dysfunction, priapism,
hernia, amenorrhea, menometrorrhagia Musculoskeletal System : Bone pain, arthralgia, arthritis
Lymphatic System : Lymphadenopathy, lymphedema, chylous serositis Skin : Pallor, jaundice, cyanosis, rash, pruritus, purpura, nodules or tumor
6
Menggali riwayat perjalanan penyakit dan keluhan-keluhan penyerta lainya.
Tanyakan:
1. “kapan mulai terasa lemah?” 2. Apakah keluhan bertambah berat setiap hari?3. Berapa lama keluhan itu dirasakan?4. Apakah onset keluhannya bersifat akut, subakut atau kronis ? Apakah bersifat
progresif ? “apa yang terjadi selanjutnya?”5. Kemungkinan proses yang mendasari, proses inflamasi /alergi?
“apakah ada yang mencetuskanya?”6. Tanyakan gejala lain yang berhubungan dengan penyakitnya:perdarahan hidung bila
kena panas/sinar matahari7. Bagaimana bentuk perdarahan yang terjadi? Warna merah atau hitam? Batuk atau
muntah? Adakah sisa makanan?8. Bila ada kemerahan pada kulit bentuknya bagaimana? Ukurannya berapa? Hilang atau
tidak pada penekanan?Lokasi bintik-bintik kemerahan di mana?9. Bila pasien wanita bagaimana dengan menstruasinya? Warnanya apa, banyaknya
bagaimana, jaraknya berapa lama antara menstruasi sebelumnya?10. Apakah ada riwayat dalam keluarga?11. Apakah ada riwayat minum obat/herbal? Berapa lama?12. Apakah ada riwayat menjadi donor darah?13. Apakah ada riwayat mendapat transfuse darah?14. Apakah ada riwayat terjadi efek samping transfuse darah15. Apakah ada riwayat penyakit tumor/kanker?16. Apakah ada riwayat mendapat terapi kemoterapi/radiasi?17. Apakah ada riwayat pekerjaan yang berhubungan dengan zat kimia/terpapar sinar
matahari langsung/petani sawah?
7Menggali penyakit dahulu yang serupa dan yang berkaitan, untuk menilai apakah penyakit sekarang ada hubungannya dengan yang lalu.
8Menggali penyakit-penyakit/ keluhan lain yang ada hubungannya dengan penyakit sekarang : riwayat bekerja di pabrik pupuk/di pompa bensin, berapa lama?
9Menggali penyakit keluarga dan lingkungan dengan menanyakan apakah ada anggota keluarga yang menderita/ pernah menderita penyakit/ gangguan yang sama: penyakit keturunan (talasemia, hemofilia), neoplasma, dll
10 Mengisi rekam medis sesuai dengan informasi yang didapatkan.
SL3: Pemeriksaan Fisik Kelainan Hematologi
Ketrampilan Pemeriksaan Fisik kelainan hematologi
No Langkah / Kegiatan Keterangan
1 Memberi salam, memperkenalkan diri, memastikan identitas pasien, menjelaskan kepada pasien tujuan dan prosedur pemeriksaan, inform
consent, CUCI TANGAN
Meminta pasien duduk /berbaring sesuai dengan rencana pemeriksaan yang akan dilakukan
2 Status generalis :
Keadaan umum
1. Kesadaran : cm , apatis , somnolen, sopor, coma2. Tekanan darah3. Nadi/pulse4. Respirasi rate 5. Temperatur6. Tb/bb7. Habitus : astenikus , piknikus, atletikus,8. Kulit : turgor, kering, lembab
3 Keadaan spesifik
1. Kepala :
Rambut: alopesia, rontok, ketombe
Muka: Facies Cooley
Mata: conjunctiva palpebra : pucat conjuctiva bulbi : pucat
sclera : ikterik/ subikterik
Hidung : perdarahan
Telinga : benjolan KGBMulut :
- Bibir sudut bibir : stomatitis apthosa , cheilitis, cheilitis
angularis, sianosis sentral/perifer
- Lidah atropi papil
2. Leher :
- Pembesaran kelenjar getah bening/limfe:
supraclavicula/infraclavicula/ leher
ukuran, mobil, nyeri tekan, konsistensi
- Pembesaran kelenjar tiroid
- Struma/ tidak
Thorax :
inspeksi : venectasis /tidak, benjolan/tidak
palpasi : stemfremitus
perkusi : batas paru- hati
auskultasi :
Jantung
inspeksi : iktus kordis
palpasi : thrill
perkusi : batas batas jantung
auskultasi : suara katup katup jantung
paru
inspeksi : venektasi
palpasi : stemfremitus
perkusi: batas paru jantung
auskultasi : bising nafas, bising tambahan
Abdomen :
inpeksi : venectasis/tidak, benjolan/tidak
palpasi ; benjolan/ tidak
perkusi : shifting dulness, ballotemen
auskultasi : bising usus
- Pembesaran hepar:
ukuran, konsistensi, permukaan , nyeri tekan
- Pembesaran lien:
tentukan incisura lienalis, ukuran
- Ginjal: bila teraba : balotemen /tidak
- Tanda-tanda perdarahan
- Benjolan lain
Pembesaran kelenjar getah bening di :
- Leher
- Submandibula
- Supra clavikula
- Axila (cara unik: periksa kanan axila, silangkan tangan kanan
ke medial os, selipkan tangan kita di bagian axilla lalu raba
adakah pembesaran KGB)
- Inguinal/ lipat paha
Cek: pembesaran kelenjar (ukuran, mobile, nyeri tekan)
Tanda-tanda perdarahan :
- Ptekiae
- Purpura
- Akimosis
- Hematom
- hemartrosis
- Telangiektasis
Ekstremitas :
Extremitas superior - ukuran kanan/kiri
- arteri teraba/ tidak
- kelenjar limfe epitroclear,
- ptechea/ echymosism purpura
- jari tabuh/ clubbing finger
- kuku sendok (koilonychia)
Extremitas inferior
- ukuran kanan/kiri
- a,femoralis, apoplitea : teraba/tidak
- ptechiae, purpura, echymosis, hematom
- jari tabuh( clubbing finger )
- kuku sendok (koilonychia)
SL4: Skin Test Sebelum Pemberian Obat Injeksi
Alat:
1) Disposable Syringe steril (1cc dan 5cc)2) Jarum suntik (no 25 - no 29) 3) Obat yang akan di test @Ceftriaxon 1gr4) Aquadest untuk pengenceran5) Kapas alkohol6) Mistar pengukur7) Handschoen8) Nierbeken/wadah
No Langkah/Kegiatan
1. Memberi salam dan memperkenalkan diri, memastikan identitas pasien
2. Menjelaskan kepada pasien tujuan dan prosedur pemeriksaan, inform consent,
CUCI TANGAN
3. Melaksanakan persiapan bahan dan alat a. Obat antibiotic injeksi : ceftriaxon 1 gr,b. Aquadest for injectionc. Jarum 5 cc dan 1 cc/ jarum insulind. Kapas alkohol, handschoene. Nierbaken
Mempersiapkan fasilitas resusitasi
Troli emergensi / resusitasi IV line akses, IV fluid Sungkup oksigen Nebulizer: salbutamol u/ asma Adrenalin u/ syok
4. Mempersiapkan bahan yang disuntikkan STEP: pengenceran I ambil 5cc aquades dg spuit 5cc lalu masukkan ke botol berisi 1 gram ceftriaxone kocok sampai obat larut (larutan ceftriaxon) pengenceran II ambil 0,1cc larutan ceftriaxon yang diencerkan dg spuit 1cc kemudian diencerkan dg aquades hingga 1ccnote: dari hasil pengenceran II, HANYA disuntikkan 0,1cc saja!
5. Menyiapkan posisi pasien dengan benar: baring/duduk
6. Menentukan lokasi uji intradermal secara tepat: 1/3 atas lengan bawah bagian dalam (volar)
7. Mencuci tangan dengan benar
8. Melakukan desinfeksi lokasi uji intradermal dengan alkohol 70% secara benar: arah melingkar dari central ke perifer
9. Masukkan obat secara intradermal/intracutan 0,1cc dengan cara Lubang jarum menghadap keatas dan membuat sudut antara 5-150 dari permukaan kulit Kemudian jarum ditekan sampai mulut jarum terbenam seluruhnya. Setelah itu, ubah
posisi kemiringan jarum menjadi lebih datar sambil mendorong ujung jarum masuk lebih dalam 2 - 3 mm lagi.
Lanjutkan dengan mengeluarkan larutan obat sebanyak 0,1 ml atau sampai timbul indurasi dikulit ± 4 mm. kemudian buat sudut jarum seperti penyuntikkan antara 5-150 dari permukaan kulit lalu baru tarik jarum dengan gentle.
Perhatikan bekas suntikan, bila timbul pendarahan, di usap memakai kapas steril di bagian yg timbul darah saja misal di lubang bekas tusukan jarum, tidak boleh ditekan di bagian indurasi.
Lakukan penandaan pada area penyutikan dengan melingkari area penyuntikan dengan diameter kira kira 1inchi (2,5 cm)
10. Menginterpretasikan hasil uji intradermal Ukur dan catat indurasi setelah penyuntikan awal Ukur dan catat indurasi setelah 15 menit, Respon kulit intradermal positip bila
1. Diameter indurasi rata-rata lebih dari 2X ukuran awal penyuntikan2. Indurasi dikelilingi oleh bercak eritema melebihi daerah yang sudah ditandai
SL5: Pemeriksaan Hematologi dan Imunologi Untuk Menunjang Diagnosis Anemia dan Penyakit
Autoimun
No Langkah/Kegiatan
1. Menanyakan keluhan utama kepada pasien standar2. Menanyakan riwayat perjalanan penyakit3. Menanyakan kepada instruktur pemeriksaan fisik yang ditemukan sesuai kasus4. Membuat usulan pemeriksaan awal dan menanyakan kepada instruktur (langsung
bertindak sebagai pasien standar) hasil pemeriksaan awal dan menginterpretasikan hasil pemeriksaan tersebut
5. Membuat usulan pemeriksaan lanjutan untuk menegakkan diagnosis atau menyingkir diagnosis banding.
Contoh case:
Garis 2,5 cm dg pena
Indurasi