PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS
MATERI PERJUANGAN MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN INDONESIA
MELALUI METODE STORY TELLING DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL GERAK
PADA SISWA KELAS V SEMESTER II MI TARBIYATUL AULAD JOMBOR
TUNTANG KABUPATEN SEMARANG
TAHUN PELAJARAN 2017/2018
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan (S.Pd.)
Oleh:
AJI REZA NUR SYAHBANI
NIM.115-14-021
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
SALATIGA
2018
iii
Sutrisna,S., Ag.M.Pd.
Dosen IAIN Salatiga
Persetujuan Pembimbing
Hal : Naskah Skripsi
Lampiran : 4 Eksemplar
Saudara : Aji Reza Nur Syahbani
Kepada :
Yth. Dekan FTIK IAIN Salatiga
Di Salatiga
Assalamu’alaikum. Wr. Wb.
Setelah meneliti dan mengadaan perbaikan seperlunya,maka bersama ini, kami
kirimkan naskah skripsi saudara/saudari :
Nama : Aji Reza NurSyahbani
NIM : 115-14-021
Jurusan : Pendidikan Guru Madrasah ibtidaiyah
Judul : PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI
PERJUANGAN MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN INDONESIA
MENGGUNAKAN METODE STORY TELLING DAN MEDIA AUDIO
VISUAL GERAK KELAS V SEMESTER II MI TARBIYATUL AULAD
JOMBOR TUNTANG KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN
2017/2018.
Dengan ini kami mohon skripsi saudara tersebut di atas supaya segera
dimunaqosyahkan.
Demikian agar menjadi perhatian.
Wassalamu’alaikum. Wr. Wb.
Salatiga,
Pembimbing
Sutrisna,S.Ag M.Pd.
NIP.196610292001121001
vi
MOTTO
“ Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. Sesungguhnya bersama
kesulitan ada kemudahan. Maka apabila engkau telah selesai ( dari sesuatu
urusan), tetaplah bekerja keras ( untuk urusan yang lain). Dan hanaya kepada
tuhanmulah engkau berharap” ( QS. Al-Insyirah,6-8)
vii
PERSEMBAHAN
Puji syukur kehadirat Allah SWT. yang telah melimpahkan rahmat serta karunia-
Nya, skripsi ini penulis persembahkan untuk :
1. Bapak Suwardi, M.Pd selaku Dekan FTIK IAIN Salatiga.
2. Ketua jurusan PGMI Ibu Peni Susapti M.Si.
3. Desen pembimbing Skripsiku bapak Sutrisna,S.Ag.M,Pd
4. Bapakku dan ibuku tersayang, yang selalu membimbingku, memberikan doa,
nasihat, kasih sayang, dan motivasi dalam kehidupanku.
5. KakakkuAdityaBayuNugrohoatas motivasi yang tak ada hentinya kepadaku
sehingga proses penempuhan gelar sarjana ini bisa tercapai.
6. Sahabat dan teman dekatku yang selalu memberikan motivasi kepadaku dan
membantu menyelesaikan skripsi ini.
7. Keluarga besar MI Tarbiyatul Aulad Jombor Tuntang.
8. Sahabat-sahabat seperjuangan angkatan 2014, khususnya jurusan pendidikan
Guru Madrasah Ibtidaiyah.
viii
KATA PENGANTAR
بسم اهلل الر محن الر حيم
Puji syukur alhamdulillah, penulis panjatkan kepada Allah SWT yang
telah melimpahkan rahmat-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini denganjudul “Peningkatan HasilBelajar IPS Materi
Perjuangan Mempertahankan Kemerdekan Indonesia Menggunakan MetodeStory
Telling Dan Media Audio Visual Gerak Pada Siswa Kelas V MI Tarbiyatul Aulad
Jombor Tuntang Kabupaten Semarang Tahun Ajaran 2017/2018”. Shalawat serta
salam penulis haturkan kepada nabi Muhammad SAW yang kita nantikan
syafaatnya di hari akhir kelak.
Penulisan skripsi ini tidak akan terselesaikan tanpa bantuan dari berbagai
pihak yang telah berkenan membantu penulis menyelesaikan skripsi ini. Oleh
karena itu penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada:
1. Rektor IAIN Salatiga, Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd.
2. Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Bapak Suwardi, M. Pd.
3. Ketua jurusan PGMI IAIN SalatigaPeniSusaptiM,Si,
4. BapakSutrisnaS,Ag, M.Pd.. Selaku pembimbing skripsi yang dengan ikhlas
membimbing dan mengarahkan penulis sehingga skripsi ini terselesaikan.
5. Bapak Dr, Muh Saerozi M,Ag Selaku dosen pembimbing Akademik yang
telah membimbing saya dari semester awal sampai saat ini, yang meluangkan
waktu untuk bimbingan akademik, dengan penuh kesabaran.
ix
6. Bapak dan Ibu dosen yang telah membekali ilmu pengetahuan, serta
karyawan IAIN Salatiga sehingga penulis dapat menyelesaikan jenjang
pendidikan S1.
xi
ABSTRAK Aji Reza Nur Syahbani. 2018. Peningakatan Hasil Belajar IPS Meteri
Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia Menggunakan
Metode Story Telling dan Media Audio Visual Gerak pada SiswaKelas V
Semester II MI TARBIYATUL AULAD Jombor Tuntang Kabupaten
Semarang Tahun Pelajaran 2017/2018.Jurusan Pendidikan Guru
Madrasah Ibtidaiyah. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Dosen
Pembimbing: Sutrisna, S.Ag.,M.Pd
Kata Kunci :Hasil Belajar, IPS MetodeStory Telling
Penelitian ini merupakan upaya untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS
Meteri Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia pada SiswaKelas
V Semester II MI Tarbiyatul Aulad Jombor Tuntang Kabupaten Semarang.
Pernyataan utama yang akan dijawab melalui penelitian ini adalah apakah
dengan menggunakan metodeStory Telling dan Media Audio Visual Gerakdapat
Meningkatkan Hasil Belajar IPS Meteri Perjuangan Mempertahankan
Kemerdekaan Indonesia Menggunakan MetodeStory Tellingdan Media Audio
Visual Gerak padaSiswaKelas V Semester II MI Tarbiyatul Aulad Jombor
Tuntang Kabupaten Semarang TahunPelajaran 2017/2018, untuk menjawab
pertanyaan tersebut maka penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas
(action research) sebanyak dua siklus.
Penelitian tindakan kelas dilaksanakan melalui dua siklus yaitu siklus I
dan siklus II. Tiap siklus masing-masing terdapat perencanaan, pelaksanaan,
pengamatan dan refleksi. Adapun metode metode pengumpulan data yang
digunakan meliputi observasi, tes, dan dokumentasi. Analisis data yang
dilakukan dengan cara menghitung pencapaian nilai hasil belajar tiap siklus
dengan ditandai peningkatan Keriteria Ketuntasan Klasikal.
Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini adalah terjadi peningkatan hasil
belajar siswa untuk mata pelajaranIPS Meteri Perjuangan Mempertahankan
Kemerdekaan Indonesia padaSiswaKelas V Semester II MI Tarbiyatul Aulad
Jombor Tuntang Kabupaten Semarang TahunPelajaran 2017/2018. Dengan
metodeStory Telling dan Media Audio Visual Gerak ada peningkatan hasil
belajar, hal ini dapat dilihat kondisi awal yaitu 29% siswa yang tuntas belajar.
Pada siklus I meningkat menjadi 52,9% dan meningkat lagi pada siklus II
menjadi 88,2% siswa tuntas . berdasarkan hasil belajar tersebut dapat
disimpulkan bahwa menggunakan metodeStory Tellingdan Media Audio Visual
Gerak dapat meningkatkan hasil belajar IPS Meteri Perjuangan
Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia pada SiswaKelas V Semester II MI
Tarbiyatul Aulad Jombor Tuntang Kabupaten Semarang TahunPelajaran
2017/2018.
xii
DAFTAR ISI
BAGIAN AWAL
Halaman Sampul ................................................................................................................. i
Halaman judul .................................................................................................................... ii
Lembar Logo IAIN ............................................................................................................ iii
Lembar persetujuan pembimbing ....................................................................................... iv
Pernyataan keaslian tulisan ................................................................................................ v
Pengesahan Kelulusan ........................................................................................................ vi
Motto dan persembahan ...................................................................................................... vii
Kata pengantar ................................................................................................................. viii
Abstrak ............................................................................................................................... X
Daftar isi ............................................................................................................................. Xi
Daftar tabel .......................................................................................................................... xv
Daftar gambar.................................................................................................................... xvi
Daftar lampiran ................................................................................................................ xvii
BAGIAN INTI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang masalah ................................................................................................ 1
B. Rumusan masalah ........................................................................................................ 5
C. Tujuan penelitian ......................................................................................................... 5
D. Hipotesis tindakan ........................................................................................................ 6
E. Indikator keberhasilan ................................................................................................. 6
xiii
F. Manfat penelitian ........................................................................................................ 7
1. Secara teoritis ........................................................................................................ 7
2. Secara praktis ........................................................................................................ 7
G. Definisi Operasional
1. Hasil belajar .......................................................................................................... 8
2. Belajar .................................................................................................................. 8
3. Ilmu pengetahuan sosioal ..................................................................................... 8
4. Metode Story Telling ............................................................................................. 8
5. Media Audio visual gerak ..................................................................................... 9
H. Metode Penelitian
1. Rancangan Penelitian ............................................................................................ 9
2. Subjek Penelitian ................................................................................................ 10
3. Tempat dan waktu penelitian .............................................................................. 10
4. Langkah-langkah Penelitian ................................................................................ 10
5. Teknik Pengumpulan Data .................................................................................. 13
6. Instrumen Penlitian ............................................................................................. 14
7. Analisis Data ....................................................................................................... 15
8. Sistematika Penulisan ......................................................................................... 15
BAB II LANDASAN TEORI
A. Hasil Belajar
1. Pengertian Hasil belajar ...................................................................................... 19
2. Pengertian belajar ................................................................................................ 20
3. Ciri-ciri belajar .................................................................................................... 22
xiv
4. Faktor-faktor yang memengaruhi belajar ............................................................ 23
B. Ilmu Pengetahuan Alam (IPS)
1. Pengertian IPS ................................................................................................... 24
2. Fungsi IPS ......................................................................................................... 25
3. Tujuan Pembelajaran IP .................................................................................... 26
4. Ruang Lingkup IPS ........................................................................................... 27
5. Standarkompetensidankopentensidasar IPS ...................................................... 27
C. MateriPemebelajaran IPS
1. Peristiwa 10 November 1945 Surabaya ............................................................ 27
2. Bandung Lautan Api ......................................................................................... 30
D. Metode Story Telling
E. Langkah-langkah Metode Story Telling .................................................................. 31
F. Media Audio Visual Gerak ...................................................................................... 32
G. Kajian pustaka
1. Temuan skripsi terdahulu yang memiliki kesamaan dengan
H. judul peneliti ........................................................................................................... 33
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Gambaran Umun Madrasah
I. Letak Geografis MI TARBIYATUL AULAD Jombor .......................................... 36
1. Profil sekolah .................................................................................................... 36
2. Data Guru Madrasah ......................................................................................... 37
3. Data Siswa Tahun Pelajaran ............................................................................. 38
4. Data Fasilitas Sekolah ....................................................................................... 34
xv
B. Subjek Penelitian ................................................................................................. 38
C. Waktu Penelitian ................................................................................................ 39
D. Diskripsi Pelaksanaan penelitian
1. Diskripsi Data Awal atau Pra Siklus ................................................................. 40
2. Deskripsi siklus I (perencanaan, pelaksanaan,pengamatan,refleksi) ............... 40
3. Deskripsi siklus II (perencanaan, pelaksanaan,pengamatan,refleksi) .............. 47
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Analisis Data Pra Siklus
1. Analisis Data Pra Siklus ..................................................................................... 55
2. Analisis Data siklus I ......................................................................................... 57
3. Analisis Data siklus II ........................................................................................ 59
4. Hasil Anmtar Siklus ........................................................................................... 61
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................................................ 64
B. Saran ....................................................................................................................... 65
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 66
LAMPIRAN ................................................................................................................... 68
xvi
DAFTAR TABEL
1. Tabel 3.1 Data Siswa................................................................................... .............. 34
2. Tabel 3.2 Data Nama Siswa Kelas V Madrasah…...................................... .............. 35
3. Tabel 4.1 Daftar Nilai Pra Siklus................................................................. .............. 44
4. Tabel 4.2 Hasil Nilai Siklus I....................................................................... .............. 46
5. Tabel 4.3 Data Nilai Siklus II....................................................................... ............. 48
6. Tabel 4.4 Rekapitulasi Hasil Belajar Dari Pra Siklus, Siklus I
Dan Siklus II................................................................................................. ............. 50
7. Tabel 4.5 Perbandingan Ketentutasan Hail Belajar……….......................... ............. 51
xvii
DAFTAR GAMBAR
1. Gambar 1.1 Alur Penelitian Tindakan Kelas................................................ ............. 11
2. Gambar 4.1 Pra Siklus................................................................................... ............ 45
3. Gambar 4.2 Siklus I....................................................................................... ............ 47
4. Gambar 4.3 Siklus II...................................................................................... ............ 49
5. Gambar 4.4 Antar Siklus................................................................................ ............ 51
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Daftar Riwayat Hidup
Lampiran 2 Surat Pembimbing Skripsi
Lampiran 3 Surat Permohonan Izin Penelitian
Lampiran 4 Surat Keterangan Sudah Melakukan Penelitian
Lampiran 5 Lembar Konsultasi Skripsi
Lampiran 6 RPP Siklus I dan II
Lampiran 7 Soal Evaluasi Siklus I
Lampiran 8 Soal Evaluasi Siklus II
Lampiran 9 Sampel Hasil Tes
Lampiran 10 Lembar Observasi Guru Siklus I
Lampiran 11 Lembar Observasi Guru Siklus II
Lampiran 12 Lembar Observasi Siswa Siklus I
Lampiran 13 Lembar Observasi Siswa Siklus II
Lampiran 14 Dokumentasi
Lampiran 15 Lembar SKK
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa agar tidak
tertinggal dengan bangsa lain salah satu pendidikan tingkat Sd/Mi.
peningkatan mutu pendidikan sangat ditetukan oelh guru sebagai pendidik
dalam mencapai tujuan pendidikan yang diharapkan. Dengan kata lain guru
merupakan bagian terpenting dalam meningkatkan mutu Indonesia. Agar guru
menunaikan dengan baik maka terlebih dahulu harus memahami hal-hal yang
berhubungan proses belajar mengajar.
Pendidikan adalah hak semua anak. Dalam Pembukaan Undang-
Undang Dasar, pendidikan mendapat perhatian khusus dan tercantum secara
eksplisit pada alenia keempat. Bahkan, pendidikan sudah dianggap sebagai
sebuah hak asasi yang harus secara bebas dapat dimiliki oleh semua anak.
Seperti yang tercantum dalam Universal Declaration of Human Right 1948
pasal 26 (1) yang menyatakan bahwa:
Setiap orang memiliki hak atas pendidikan. Pendidikan haruslah bebas,
paling tidak pada tingkat dasar. Pendidikan dasar haruslah bersifat wajib.
Pendidikan teknik dan profesi harus tersedia dan pendidikan tinggi harus
dapat diakses secara adil oleh semua (Wisudawati, 2017:1).
Untuk membangun masyarakat terdidik, masayarakat yang cerdas,
maka mau tidak mau harus merubah paradigma dan sistem pendidikan. Maka
yang dilakukan sekarang bukanlah menghapus formalitas yang telah berjalan
2
melinkan menata kembali sistem pendidikan yang ada dengan paradigma baru
yang lebih baik. Dengan paradigma baru, praktik pembelajaran akan digeser
menjadi pembelajaran yang lebih bertumpu pada teori kognitif dan
kontruktivisme (Annurrahman, 2013:2).
Menurut john Dewey dalam hasbullah (1999:2) pendidikan adalah
proses pembentukan kecakapan-kecakapan fundamental secara intelektual
dan emosional ke arah alam dan sesame manusia. Sedangkan hasil belajar
yaitu perubahan-perubahan yang terjadi pada diri siswa baik menyangkut
aspek kognitif,efektif, dan psikomotorik sebagai hasil dari kegitan belajar.
Yang menyatakan bahwa hasil belajar dapat diartikan sebagai tingkat
keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah yang di
nyatankan dalam skor yang di peroleh dari hasil tes mengenal semjulah
pelajaran tertentu.
Hasil belajar adalah kemampuan siswa ketika siswa mengikuti suatu
pelajaran tertentu dan dimana peserta didik mampu atau berhasil dalam proses
belajar tersebut. Hasil belajar peserta didik harus di sertai dengan pendidkan
yang mampu dan salah satunya yaitu tentang pembelajaran IPS yang dimana
di sekolah dasar/ Madrasah.
Ilmu Pengrtahuan Sosial adalah ilmu yang di kembangkan oleh
manusia yang tidak lain adalah makhluk Allah SWT. Al-Qur’an adalah kalam
Allah yang disampaikan kepada Rasulullah Muhammad SAW untuk dijadikan
pedoman hidup atau petunjuk bagi manusia.Sebagai ilmu yang dikembangkan
3
manusia, ilmu pengetahuan tentu secara tersurat maupun tersirat sudah
didalam Al-Qur’an itu sendiri. Allah berfirman:
)ا(اقر ا با سم ر بك ا لذ ى خلق )( خلق ا ل
Ilmu pengetahuan sosial (IPS) sebagai program pendidikan yang
merupakan suatu keseluruhan yang pada pokoknya mempersoalkan manusia
dalam lingkungan alam fisik, maupun dalam lingkuangan sosialnya dan yang
bahaya diambil dari berbagai ilmu social seperti: geografi, sejarah, ekonomi,
antropologi, sosiologi, politik, psikologi. IPS merupakn pembelajaran sosial
dan humaniora serta kegiatan dasar manusia yang di jabarkan secara ilmiah
dalam rangka memberikan wawasan kepada peserta didik khususnya di
tingkat sekolah dasar.
Sering terjadi permasalahan kepada siswa karena banyak peserta didik
sering tidak fokus dan kurang memahami dalam pembelajaran mata pelajaran
IPS. Selain itu dari segi pembelajaran guru belum maksimal, karena dalam
kegiatan belajar mengajar guru hanya menggunakan satu metode yaitu
ceramah. Dari berbagai karakteristik para siswa sulit memahami semua
cakupan pembelajaran IPS antara lain yaitu kurangnya minat baca dan
sebagaian siswa menganggap bahwa pelajaran IPS adalah pelajaran yang
cukup sulit. Sehingga hasil belajar peserta didik masih rendah hanya 29.5%
siswa yang lulus dari jumlah 17 siswa.
Akan tetapi karena bahan belajar IPS yang cakupannya beragam dan
luas serta tuntutan kurikulum yang sarat dengan muatan yang harus di
sampaikan kepada siswa dengan alokasi waktu yang terbatas, guru
4
mengalami kesulitan dalam menyajikan bahan ajar IPS dengan baik, menarik,
dan menantang minat belajar belajar peserta didik. Pada akhirya pembelajaran
ips dilaksanakan di kelas V MI Tarbiyatul Aulad Jombor Tuntang Kabupaten
Semarang.
Menurut hasil observasi guru IPS kelas V tersebut menyatakan bahwa
murid kelas V merasa jenuh terhadap materi yang di sampaikan guru karena,
materi perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia terlalu panjang
lebar. sehingga hasil belajar peserta didik masih banyak belum mencapai nilai
KKM yang sudah ditetapkan yakni 70. Oleh sebab itu, dari berbagai
permasalahan yang di temukan perlu adantya sebuah inovasi dalam
pembelajaran IPS dengan melihat hasil belajar IPS maka perlu meningkatkan
proses pembelajaran IPS yaitu deengan memilih metode dan media yang tepat
salah satunya adalah metode story telling dan media audio visual gerak.
Metode story telling adalah kegiatan menyampaikan cerita dari seorang
storyteller kepada pendengar dengan tujuan memberikan informasi bagi
pendengar sehingga dapat digunakan untuk mengenali emosi dirinya sendiri
dan orang lain, serta mampu melakukan problem solving. Media audio visual
gerak adalah media yang dapat digunakan menampilkan unsur suara dan
gambar yang bergerak seperti film suara dan video cassette ( Drs.Syaiful
Bahri Djamarah dan Drs,. Aswan Zaim, 2006:124).
Dengan menggunakan metode story telling dan media audio visual gerak
Siswa dapat memahami materi yang di sampaikan guru dengan baik dan
menambah motivasi siswa dalam pembelajaran di sekolah.
5
Berdasarkan uraian latar belakang tersebut maka peningkatan hasil
belajar dapat di kaji melalui penelitian tindakan kelas dengan menggunakan
metode story telling dan media audio visual gerak yang menekankan pada
ketrampilan mendongeng guru dan siswa dalam bercerita untuk
menumbuhkan motivasi belajar siswa dengan judul “Peningkatan Hasil
Belajar IPS Materi Perjuangan Mempertahankan Kemerdakaan
Indonesia Kelas V MI Tarbiyatul Aulad Jombor Tuntang Kabupaten
Semarang Tahun pelajaran 2017/2018.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka peneliti dapat merumuskan
permasalahan penelitian, yakni: Apakah penggunaan pembelajaran metode
Story Telling dan media Audio Visual gerak mata pelajaran IPS materi
perjuangan mempertahankan kemerdakaan Indonesia dapat meningkatan hasil
belajar siswa kelas V MI TARBIYATUL AULAD Jombor Tuntang
Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2017/2018.
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian tindakan kelas (PTK) ini adalah untuk Mengetahui
pengunaan metode Story Telling dan Audio Visual gerak dapat meningkatan
hasil belajar IPS materi perjuangan mempertahankan kemerdakaan Indonesia
kelas V MI Tarbiyatul Aulad Jombor Tuntang Kabupaten Semarang tahun
pelajaran 2017/2018.
6
D. Hipotesis Tindakan
Hipotesis tindakan penelitian ini adalah penggunaan metode
pembelajaran Story Telling dan media Audio Visual Gerak dapat
meningkatkan hasil belajar IPS materi perjuangan mempertahankan
kemerdekaan Indonesia pada siswa kelas V di MI TARBIYATUL AUALAD
Jombor Tuntang Kabupaten Semarang Tahu Pelajaran 2017/2018.
E. Indaktor Keberhasilan
Penelitian yang baik harus memiliki indikator keberhasilan untuk
dijadikan alat ukur dalam menentukan keberhasilan penelitian. Indikator
keberhasilan penelitian ini adalah meningkatkan hasil belajar Ilmu
Pengetahuan Sosial pada materi perjuangan mempertahankan kemerdekaan
Indonesia. Indikator keberhasilan penelitian sebagai berikut:
1. Secara individual: siswa dikatakan tuntas apabila mencapai nilai
KKM ≥70
2. Secara klasikal: siklus akan berhenti apabila jumlah nilai siswa kelas
V secara keseluruhan dalam kelas telah memenuhi Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM) ≥ 70 Serta tercapainya ketuntasan
klasikal sebesar
≥ 85% dalam pembelajaran IPS
7
F. Manfaat Penelitian
1. Secara Teoritis
Menambah informasi dan pengetahuan khususnya tentang metode
yang tepat dalam pembelajaran IPS pada Jurusan Pendidikan Guru
Madrasah Ibtidaiyah Fakultas Tatbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Salatiga.
2. Secara Praktis
a. Bagi peserta didik
1) Peserta didik memperoleh pelajaran IPS kelas V MI Tarbiyatul
Aulad Jombor menjadi menarik dan menyenangkan dalam
memahami materi IPS sehingga dapat meningkatkan hasil
belajarnya.
2) Meningkatkan rasa percaya diri peserta didik dalam
menyampaikan gagasan atau ide dalam proses pembelajaran
b. Bagi Guru
Ditemukan strategi pembelajaran yang tepat yang variatif dan inovatif
sehingga menambah wawasan mutu pembelajaran,
c. Bagi Sekolah
1. Meningkatkan mutu sekolah melalui peningkatan hasil belajar
siswa pada mata pelajaran IPS.
2. Membantu sekolah tersebut berkembang dikarenakan adanya
guru-guru yang professional yang memadai.
8
G. Definisi Operasional
Agar dapat dipahami dari pengertian diatas, maka definisi dari
variabel penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Hasil Belajar
Menurut Agus Supriyono ( 2011:7) Hasil belajar adalah perubahan prilaku
secara keseluruhan bukan hanya salah satu aspek potensi kemanusiaan saja.
2. Belajar
Menurut Slameto dalam Hamdani (2011:20) Belajar adalah suatu
proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh perubahan
tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya
sendiri dalam ineraksi dengan lingkungannya.
3. Ilmu Pengetahuan Alam (IPS)
Pengertian IPS sebagai suatu program pendidikan yang merupakan
suatau keseluruhan yang pada pokoknya mempersoalkan dalam
lingkungan alam fisik, maupun lingkungan sosialnya dan yang bahannya
diambil dari berbagai ilmu sosial, seperti, geografi, dejarah, ekonomi,
antropologi, sosiologi, politik dan psikologi ( Buchari Alma, 2003:148),
4. Metode Story telling
Metode adalah cara yang berfungsi sebagai alat untuk mencapai
tujuan (Susan Zanti Arbi, 1993:28). Metode story telling adalah kegiatan
menyampaikan cerita dari seorang storyteller kepada pendengar dengan
tujuan memberikan informasi bagi pendengar sehingga dapat digunakan
9
untuk mengenali emosi dirinya sendiri dan orang lain, serta mampu
melakukan problem solving Rita Diah Ayuni( 2013:121).
5. Media Audio visual gerak
Media Audio visual adalah media yang mempunyai unsur suara dan
unsur gambar. Media audio visual gerak adalah media yang dapat
digunakan menampilkan unsur suara dan gambar yang bergerak seperti
film suara dan video cassett ( Drs.Syaiful Bahri Djamarah dan Drs,.
Aswan Zaim, 2006:124).
H. Metode Penelitian
1. Rancangan penelitian
Rancangan penelitian yang peneliti tetapkan di atas adalah
penelitian tindakan kelas. Sedangkan prosedur yang peneliti lakukan dan
langkah-langkah penelitian tindakan kelas tersebut mengikuti prinsi-
prinsip dasar yang berlaku dalam tata tertib penelitian tindakan kelas yang
berlaku atau yang harus dilakukan.
Menurut Kunandar (2011:45) penelitian tindakan kelas adalah
sebagai suatu penelitian (action research) yang dilakukan oleh guru yang
sekaligus sebagai peneliti di kelasnya atau bersama-sama dengan orang
lain (kolaborasi) dengan jalan merancang, melaksanakan dan
merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan partisipatif yang bertujuan
untuk memperbaiki atau meningkatkan mutu (kualitas) proses
10
pembelajaran di kelasnya melalui suatu tindakan (treatment) tertentu
dalam suatu siklus.
Jadi berdasarkan keterangan diatas, penelitian tindakan kelas
adalah suatu penelitian yang dilakukan oleh guru yang bertujuan untuk
memperbaiki atau meningkatkan mutu (kualitas) proses pembelajaran di
dalam kelasnya.
2. Subjek penelitian
Subyek penelitian tindakan kelas ini adalah peserta didik kelas V
berjumlah 17 peserta didik di MI Tarbiyatul Aulad Jombor Tuntang
Kabupaten Semarang. Peneliti memilih kelas V karena banyak peserta
didk yang di kelas tersebut nilai mata pelajaran IPS belum mencapai
KKM.
3. Tempat dan Waktu penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di MI Tarbiyaul Aulad Jombor
Tuntang Kabupaten Semarang pada bulan Mei semester II tahun pelajaran
2017/2018.
4. Langkah-langkah Penelitian
Di dalam penelitian tindakan terdapat empat tahapan, yaitu
perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Adapun model dan
penjelasan masing-masing tahap adalah sebagai berikut:
Menurut Suyadi dalam bukunya Panduan Penelitian Tindakan
Kelas (2014:50) langkah-langkah penelitian tindakan kelas adalah sebagai
berikut:
11
a. Perencanaan
Secara matang dan teliti. Maka kegiatan yang akan dilakukan
yaitu:
1) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
2) Membuat sekenario pembelajaran yang sesuai.
3) Menyiapkan alat dan media pembelajaran.
b. Pelaksanaan
Tahap kedua dari PTK adalah pelaksanaan. Pelaksanaan adalah
menerapkan apa yang direncanakan pada tahap satu, kegiatan
pembelajaran terdiri dari tiga kegiatan pembelajran terdiri dari tiga
kegiatan yaitu pendahuluan, inti (eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi)
dan penutup. Peneliti akan menggunakan metode pembelajaran Story
telling dan media audio visual gerak untuk mengajar. Pengamatan
Pada tahap ini guru melakukan pengamatan terhadap aktifitas
belajar siswa. Peneliti akan menggunakan teknik tes dan pengamatan
untuk melihat efek penggunaan metode Story Telling dan media Audio
Visual Gerak dalam proses pembelajaran.
c. Refleksi
Refleksi merupakan tahap untuk mengkaji secara menyeluruh
tindakan yang telah dilakukan, berdasarkan data yang telah terkumpul, dan
dievaluasi. Hal ini dilakukan untuk menyempurna tindakan berikutnya.
Refleksi dilakukan untuk mengetahui sejauh mana minat peserta
didik mengikuti pelajaran. Dalam melakukan refleksi tentunya mencari
12
kelemahan dari tindakan yang sudah dilaksanakan, setelah itu mencari
solusi dalam mengatasi kelemahan tersebut. Selain itu refleksi dilakukan
untuk mengidentifikasi kekurangan atau kelemahan guru dalam penyajian
materi dan penguasaan didalam kelas, sehingga dapat menjadi bahan
evaluasi bagi guru agar dalam penyampaian materi dapat menjadi lebih
baik dalam pertemuan yang selanjutnya. Menurut Suyadi (2011:50)
gambaran tahap penelitian adalah sebagai berikut:
13
Tahap 1 : Perencanaan, yaitu tahapan ini berupa menyusun rancangan
tindakan yang menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, di
mana, oleh siapa, dan banggaimana tindakan tersebut akan
dilakukan
Tahap 2 : Pelaksanaan, yaitu pada tahap ini rancangan strategi dan
skenario penerapan pembelajaran akan diterapkan.
Tahap 3 : Pengamatan, yaitu tahap ini peneliti melakukan pengamatan
dan mencatat semua hal yang diperlukan dan terjadi selama
pelaksanaan tindakan berlangsung.
Tahap 4 : Refleksi, yaitu tahap ini dimaksudkan untuk mengkaji secara
menyeluruh tindakan yang telah dilakukan, berdasarkan data
yang telah terkumpul, kemudian dilakukan evaluasi guna
menyempurnakan tindakan berikutnya. (Suharsimi Arikunto
dkk, 2014:75-80)
5. Teknik Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan peneliti yaitu:
a. Observasi
Observasi adalah pengamatan dan pencatatan suatu obyek
dengan sistematika fenomena yang diselidiki (Sukandarrumidi,
2012:69).
Metode ini peneliti gunakan untuk mendapatkan data
mengenai keadaan kelas, suasana pembelajaran, dan keaktifan peserta
14
didik. kelas V MI Tarbiyatuil Aulad Jombor Tuntang Kabupaten
Semarang.
b. Studi Dokumentasi
Menurut Irawan dalam Sukandarrumidi, (2012:100), studi
dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data yang ditujukan
kepada subyek penelitian.
Dengan metode ini, peneliti gunakan untuk memperoleh
informasi mengenai kondisi lingkungan sekolah, kelas, peserta didik,
dan hal-hal lain yang mendukung hasil penelitian.
c. Tes Tertulis
Tes tertulis adalah seperangkat rangsangan (stimuli) yang di
berikan kepada seseorang dengan maksud untuk mendapatkan
jawaban-jawaban yang dijadikan penetapan skor angka. Adapun jenis
tes dalam penelitian adalah tes prestasi belajar, dan tes kecerdasan
(wijaya kusumah dan dedi dwitagama, 2010:78 ).
Dengan metode ini peneliti gunakan untuk mendapatkan data
yang berupa nilai kognitf peserta didik baik berupa tes lisan maupun
tertulis.
6. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang disiapkan diantaranya adalah sebagai berikut:
a. Silabus Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) kelas V
b. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
15
c. Lembar Soal
d. Lembar pengamatan
7. Analisis Data
Analisis merupakan usaha untuk memilih, memilah, membuang,
menggolongkan, serta menyusun ke dalam kategorisasi, mengklasifikasi
data untuk menjawab pertanyaan pokok: (1) tema apa yang dapat
ditemakan pada data, (2) seberapa jauh data dapat mendukung
tema/arah/tujuan penelitian. (suharsimi arikunto dkk, 2014:132).
Hasil belajar peserta didik dapat diketahui menggunakan nilai
ketuntasan belajar. Dalam menentukan ketuntasan peserta didik terhadap
indikator yang ditetapkan, dapat diperoleh dari hasil belajar. Untuk
mengetahui persentase ketuntasan per peserta didik dapat dihitung dengan
rumus sebagai berikut :
Nilai = jumlah jawaban benar x 100%
Jumlah seluruh soal
Untuk mengetahui ketuntasan belajar kelas digunakan rumus sebagi
berikut :
Keteuntasan : jumlah peserta didik yang tuntas x 100%
Jumlah seluruh peserta didik
16
I. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan skripsi hasil penelitian tindakan kelas yang
diajukan dibagi menjadi tiga bagian utama, yaitu bagian awal, bagian inti dan
bagian akhir. Masing-masing bagian dapat dirinci sebagai berikut:
1. Bagian awal meliputi:
a. Halaman Sampul
b. Halaman Judul
c. Halaman Berlogo
d. Halaman Persetujuan Pembimbing
e. Halaman Pengesahan
f. Pernyataan Keaslian Tulisan
g. Motto dan Persembahan
h. Kata Pengantar
i. Abstrak
j. Daftar Isi
k. Daftar Tabel
l. Daftar Lampiran
2. Bagian inti
Bagian inti Skripsi PTK ini memuat: Pendahuluan, landasan teori,
pelaksanaan penelitian, hasil penelitian dan pembahasan, penutup.
17
BAB I: PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Maslah
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Hipotesis Tindakan
E. Indikator Keberhasilan
F. Manfaat Penelitian
G. Definisi Operasional
H. Metode Penelitian
I. Sistematika Penelitian
BAB II: LANDASAN TEORI
A. Hasil Belajar
B. Ilmu Pengrtahuan Sosial
C. 10 November dan Bandung lautan api
D. Metode story telling
E. Media Audio Visual Gerak
F. Kajian Pustaka
BAB III: PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Gambaran Umum MI Tarbiyatul Aulad Jombor
B. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I
C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II
BAB IV: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Per Siklus
18
B. Perbandingan Hasil Antar Siklus
BAB V: PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
3. Bagian akhir meliputi:
a. Daftar Pustaka
b. Lampiran-lampiran
19
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Hasil Belajar
1. Pengertian Hasil Belajar
Berdasarkan Kamus Besar Indonesia peningkatan adalah proses
perbuatan, cara meningkatkan usaha dan sebagainya. Berdasarkan
kesimpulan tersebut peningkatan adalah suatu proses perubahan
meningkat, yang berarti proses perubahan menjadi lebih baik. Sedangkan
hasil belajar ditandai dengan perubahan tingkah laku. Walaupun tidak
semua perubahan tingkah laku merupakan hasil belajar, akan tetapi
aktivitas belajar umumnya disetai perubahan tingkah laku (Aunurrahman,
2014:37).
Hasil belajar adalah kemapuan-kemampuan yang dimiliki siswa
setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Hasil belajar yang dicapai
oleh siswa sangat erat kaitanya dengan belajar dan rumusan tujuan
instruksional yang direncanakan guru sebekumnya. (Sopiatin dan sohari
sahrani, 2011: 64)
Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki peserta didik setelah
mengalami aktivitas belajar. Disekolah, hasil belajar ini dapat dilihat dari
penguasaan peserta didik terhadap mata pelajaran yang telah ditempuhnya
(Sutikno, 2014:180).
20
Dari beberapa pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa hasil
belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah
menerima pengalaman belajarnya baik kemampuan secara kognitif, afektif
maupun psikomotorik.
2. Pengertian Belajar
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, secara etimologis belajar
memiliki arti “berusaha memperoleh kepribadian ilmu”. Definisi ini
memiliki pengertian bahwa belajar adalah suatu aktivitas seseorang untuk
mencapai kepandaian atau ilmu. (Rahyubi, 2014:2)
Dalam aktivitas kehidupan manusia sehari-hari hampir tidak pernah
dapat terlepas dari kegiatan belajar, baik ketika sesorang melaksanakan
aktivitas sendiri, maupun didalam suatu kelompok tertentu.Belajar
merupakan kegiatan penting setiap orang, termasuk didalamnya belajar
bagaimana seharusnya belajar. Sebuah survey memperlihatkan bahwa 82%
anak-anak yang masuk sekolah pada usia 5 atau 4 tahun memiliki citra diri
yang positif tentang kemampuan belajar mereka sendiri (Aunurrahman,
2013:33). Burton, dalam sebuah buku “ The Guidance of Learning
Avtivites”, merumuskan pengertian belajar sebagai perubahan tingkahlaku
pada diri individu berkat adanya interaksi antara individu dengan individu
dan individu dengan lingkunganya sehingga mereka mampu berinteraksi
dengan lingkunganya
21
Belajar adalah suatu proses yang dilakukan individu agar
memperoleh kepandaian atau ilmu untuk memperoleh suatu perubahan
tingkah laku yang baru secara keseluran, sebagai hasil pengalaman
individu itu sendiri di dalam interaksi dengan lingkungan.
Belajar adalah suatu proses atau usaha yang dilakukan seseorang
untuk melakukan perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan,
sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan
lingkungannya ( Slameto, 2003:2).
Menurut Witherington (1952) dalam buku Dr Hamdani M.A belajar
merupakan perubahan dalam kepribadian yang dimanifestasikan sebagai
pola-pola respons yang baru berbentuk ketrampilan, sikap, kebiasaan,
pengetahuan, dan kecakapan. Menurut Fontana, seperti yang dikutip Udin
S. Winatapura, mengemukakan bahwa learning (belajar) mengandung
pengertian proses perubahan yang relatife tetep dalam perilaku individu
sebagai hasil dari pengalaman.
Menurut hudoyo “belajar merupakan kegiatan bagi setiap
orang.Pengetahuan ketrampilan, kebiasaan, kegemaran, dan sikap
seseorang terbentuk, dimodifikasi dan berkembang disebabkan belajar”.
Karena itu sesorang dikatakan belajar bila dapat diasumsikan dalam diri
orang itu menjadi suatu proses kegiatan yang mengakibatkan suatu
perubahan tingkah laku (Fathurrohman, 2012:8).
22
Menurut Hamalik dalam ( Ahmad Susanto 2013:3) menjelaskan
bahawa belajar adalah modifikasi atau menperteguh perilaku melalui
pengalaman. Menurut pengertian ini belajar merupakan suatu proses
suatu kegiatan, dan bukan merupakan suatu hasil atau tujuan. Dengan
demikian, belajar itu bukan sekedar mengingat atau menghafal.
Dari berbagai pendapat di atas dapat di simpulkan bahawa belajar
merupakan perubahan tinhkah laku atau penampilan, dengan
serangkaian kegiatan. Misalnya, dengan membaca, mengamati,
menengarkan,meniru, dan sebagainya. Belajar akan lebih baik jika
subjek belajar mengalami atau melakukannya.
a. Ciri-ciri belajar
Ciri-ciri belajar dalam buku teori belajar dan pembelajaran ( Baharudin
dan Esa Nurwahyudi : 15) adalah sebagai berikut :
1) Belajar di tandai dengan adanya perubahan tingkah laku. Hasil
belajar dapat diamati dari tingkah laku.
2) Perubahan perilaku relative permanen. Ini berti bahawa perubahan
tingkah laku yang terjadi karena belajar untuk waktu tertentu akan
tetapi atau tidak berubah-ubah tetapi, perubahan tingkah laku
tersebut. Tidak akan terpancang seumur hidup.
3) Perubahan tingkah laku tidak harus segala sdapat diamati pada saat
proses belajar sedang berlangsung, perubahan perilaku tersebut
bersifat potensial.
4) Perubahan tingkah laku merupakan hasil latihan atau pengalaman.
23
5) Pengalaman atau latihan itu, dapat memberikan penguatan. Sesuatu
yang memperkuat itu akan memberikan semangat atau dorongan
untuk mengubah tingkah laku.
b. Faktor yang mempengaruhi Belajar
Secara umum faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar di
bedakan menjadi 2 yaitu faktor internal dan faktor eksternal (Baharudin
dan Esa Nurwahyudi 2008:19).
1) Faktor internal
Faktor internal adalah faktor-faktor yag berasal dari dalam diri
individu dan dapat mempengaruhi hasil belajar individu.
a) Faktor fisiologis
Faktor fisiologis adalah faktor-faktor yang berhubungan dengan
kondisi fisik individu yang pertama, keadaan tonus jasmani.
Yang kedua, keadaan fungsi jasmani.
b) Faktor psikologis
Faktor psikologis adalah keadaan psikologis seseorang yang
dapat mempengaruhi proses belajar. Beberapa faktor psikologis
yang utam mempengaruhi proses belajar adalah kecerdasan
siswa, motivasi, minat, bakat, dan sikap.
24
2) Faktor eksternal
menjelaskan bahwa faktor-faktor eksternal yang
mempengaruhi belajar dapat di golongkan menjadi 2 yaitu, faktor
lingkungan sosial dan faktor lingkungan non sosial.
a) Faktor lingkungan sosial terdiri dari lingkungan sosial sekolah,
lingkungan sosial masyarakat, lingkungan sosial keluraga.
b) Faktor lingkungan non sosial terdiri dari lingkungan alamiah,
faktor instrumental, dan materi pelajaran.
B. IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial)
1. Pengertian IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial)
Pengertian IPS ( Ilmu Pengetahuan Sosial) adalah suatu program
pendidikan yang merupakan suatu keseluruhan yang pada pokoknya
mempersoalkan dalam lingkungan alam fisik, maupun dalam lingkungan
sosial, seperti greografi, sejarah, ekonomi, antropologi, sosiologi, politik,
dan psikologi ( Buchari Alma 2010:148).
Ilmu pengetahuan sosial merupakan suatu mata pelajaran yang
bersumber dari ilmu-ilmu sosial dan di padukan untuk kepentingan
pendidikan dan pembelajaran di sekolah. Ilmu pengetahuan sosial atau
disingkat IPS merupan pelajaran di berikan mulai dari SD/MI/SLB,
SMP/MTS/SMPLB sampai SMA/MA/SMK. IPS mengkaji seperangkat
peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial.
llmu pengetahuan sosial sebagai program pendidikan tidak hanya
menyajikan pengetahuan sosial semata, melainkan juga harus di arahkan
25
membina siswa menjadi masyarakat dan warga Negara yang memiliki
tanggung jawab atas kesejahterahan bersama.
Secara sederhana IPS atau ilmu pengetahuan sosial dapat diartikan
sebagai perbaduan berbagai konsep atau materi ilmu-ilmu sosial yang
diramu untuk kepentingan program pendidikan dan pelajaran di sekolah
maupun di lingkungan masyarakat. Dengan demikian IPS sangat penting
untuk mendidik siswa dalam mengembangkan pengetahuan, sikap, dan
ketrampilan agar dapat mengambil bagian aktif dalam kehidupannya dan
sebagai anggota masyarakat dan warga Negara yang baik.
Dapat di simpulkan bahwa pengertian IPS adalahsuatu ilmu disiplin
sosial yang mencakup sangat luas tentang aspek politik, sosiologi,
ekonomi, budaya dan sejarah dan mempelajari hubungan atau interaksi
antara manusia dan di lingkungan masyarakat.
2. Fungsi Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Ilmu pengetahuan sosial selain mempunya tujuan membentuk warga
Negara yang baik, dengan memiliki kemampuan untuk menyesuaikan diri
dengan lingkungan kehidupan di masyarakat, juga fungsi aplikatif. Fungsi
yang dimaksud adalah ilmu pengetahuan sebagai pendidikan, selain itu
memberikan bekal pengetahuan dan ketrampilan sosial dalam kehidupan
sehari-hari ( Rasimin 2012:40).
26
3. Tujuan Pembelajaran IPS
Tujuan IPS adalah untuk mengembangkan potensi peserta didik agar
mengetahui masalah sosial yang terjadi di masyarakat, miliki mental
positif terhadap masalah sosial yang terjadi di masyarakat. Dan bisa
trampil mengatasi masalah yang terjadi sehari-hari baik yang menimpa
dirinya sendiri maupun yang menimpa di masyarakat. Tujuan
pembelajaran IPS dalam buku Ahmad Susanto, mutakin (1998)
merumuskan tujuan pembelajaran IPS sebagai berikut:
a. Memiliki kesadaran dan kepedulian terhadap masyarakat, atau
lingkungannya melalui pemahaman terhadap nilai-nilai sejarah dan
kebudayaan masyarakat.
b. Mengetahui dan memahami konsep dasra dan mampu menggunakan
metode dan diadaptasi dari ilmu-ilmu sosial yang kemudian dapat
digunakan untuk memecahakan masalah-masalah sosial.
c. Mampu menggunakan model-model dan proses berfikir serta membuat
keputusan untuk menyelesaikan isu dan masalah yang berkembang di
masyarakat.
d. Menaruh perhatian terhadap isu-isu dan masalah-masalah sosial, serta
mampu membuat analisis yang kritis,selanjutnya mampu mengambil
tindakan yang tepat.
e. Mampu mengembangkan berbagai potensi sehingga mampu
membangun diri sendiri agar survive yang kemudian bertanggung jawab
membangun masyarakat.
27
4. Ruang Lingkup Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Ruang lingkup IP Suntuk SD/MI ( Rasimin 2012:34) sebagai berikut :
a. Manusia, tempat, dan lingkungan.
b. Waktu, berkelanjutan, dan perubahan.
c. System sosial dan budaya.
d. Perilaku ekonomi dan kesejahterahan.
5. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran IPS kelas
V SD/MI.
Standar kompetensi dan kompensi dasar mata pelajaran IPS kelas V
SD/MI semester dua dalam stuktur kurikulum tingkat satuan pendidikan.
C. Materi pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
a. Peristiwa 10 November 19945 Surabaya
Kedatangan sekutu pada mulanya di sambut dengan sikap terbuka.
Harapan rakyat Indonesia, tentara Jepang yang selama ini sangat
mengganggu dapat dilucuti oleh sekutu. Akan tetapi kedatangan sekutu
yang di sertai dengan orang-orang NICA (Nederlands Indies Civil
Adminitration atau Pemerintahan sipil Hindia Belanda) akan
membangun kembali kekuasaan kolinial belanda. Sikap rakyat
Indonesia kemudian berubah menjadi curiga dan selanjutnya memusui
sekutu.
Pada tanggal 25 Oktober 1945, pasukan sekutu di bawah
komando Brigadir Jendral A.W.S Mallaby mendarat di Surabaya.
Kedatangan pasukan ini menimbulkan kebencian dan kemrahan rakyat
28
Indonesia. Terutama, setelah pasukan ini menyerbu penjara republik
untuk membebaskan perwira-perwira sekutu yang ditawan pihak
republik.
Akibat tindakan sekutu tersebut, pada tanggal 28 Oktober 1945,
rakyat Indonesia menyerang pos-pos sekutu di Surabaya. Hanya dalam
waktu satu hari, pasukan sekutu dapat di hancurkan. Namun, pemimpin
republik segera memerintahkan penghentian tembak-menembak.
Sebaliknya, penghentian tembak menembak itu tidak dihormati oleh
pihak sekutu.
Dalam suatu kejadian, Brigjen Mallby ditemukan telah tewas. Hal
ini menyebabkan sekutu berani mengeluarkan ultimatum yang sangat
menyinggung perasaan bangsa Indonesia. Bunyi ultimatum tersebut
adalah “ pemimpin dan orang-orang Indonesia yang bersenjata harus
melapor dan meletakan senjatanya. Selnjutnya, mereka harus
menyerahkan diri dengan mengangkat tangan di atas. Batas waktu
ancaman itu adalah pukul 06.00 tanggal 10 November 1945”.
Tentu saja, ultimatum itu tidak di patuhi oleh rakyat Indonesia.
Sebaliknya, justru membakar semangat juang bangsa Indonesia untuk
mempertahankan kehormatan sebagai bangsa yang merdeka.
Pada tanggal 10 November 1945, pecahlah pertempuran besar di
Surabaya, sekutu mengerahkan pasukan darat yang berkekuatan 10.000
– 15.000 tentaranya. Di samping itu, pihak sekutu mengarahkan
Meriam-meriam dari kapal penjelajah sussex dan beberapa kapal laut
29
lain dari arah pantai Surabaya. Pasukan sekutu juga mengarahkan
pesawat tempur angkatan udara kerajaan Inggris, yakni RAF (Royal
Air Force).
Pertempuran Surabaya ini berlangsung sangat tidak seimbang.
Namun karena semangat juang, tekad untuk mempertahankan
kemerdekaan tidak dapat membuat para pejuang mundur atau
mengalah. Mereka justru semakin bergelora melawan sekutu yang baru
saja memenangkan dalam perang dunia II.
Sepanjang pertempuran, semangat juang bangsa Indonesia terus
dibakar oleh pemimpin perjuangan rakyat Surabaya, yakni Bung Tomo.
Dengan suaranya yang lantang, Bung Tomo membakar semangat dan
berseru: “maju terus pantang mundur! Allahu akbar! Allahu Akbar!”
suara Bung Tomo ini terdengar pula melalui radio-radio.
Pertempuran Surabaya ini berlangsung sampai awal bulan
Desember 1945 dengan ribuan pejuang yang gugur. Mereka rela
berkorban demi kehormatan dan kemerdekaan tanah airnya. Untuk
memperingati kepahlawanan rakyat Surabaya yang mencerminkan
seluruh bangsa Indonesia, pemerintah kemudian menetapkan tanggal
10 November sebagai hari Pahlawan.
b. Bandung Lautan Api
Pasukan sekutu memasuki kota Bandung pada bulan Oktober
1945. Di Bandung, sekutu juga bersikap sewenang-wenang dengan
mengeluarkan ancaman agar orang-orang Bandung menyerahkan
30
senjata hasil lucutan dari tentara Jepang. Selain itu juga, sekutu
meminta pihak pejuang dan rakyat meninggalkan kota Bandung.
Dengan alasan penjagaan keamanan. Ultimatum itu tidak dihiraukan
oleh para pejuang sehingga sering terjadi bentrokan dengan pihak
sekutu. Kota Bandung pun kemudian di bagi dua menjadi bagian utara
dan selatan yang dibatasi oleh rel kereta api.
Setelah ultimatum pertama tidak dihiraukan. Dating ultimatum
yang kedua pada tanggal 23 Maret 1945. Isinya meminta segera
mengosongkan seluruh kota Bandung. Pemerintah Republik Indonesia
di Jakarta memerintahkan agar ultimatum kedua dipatuhi oleh
masyarakat Bandung. Akhirnya, para pejuang yang tergabung dalam
TRI (Tentara Republik Indonesia) di Bandung dengan berat hati
meninggalkan kota Bandung menuju arah selatan yakni ke Balai Indah,
Dayeuhkolot, Soreang dan daerah lain di sekitarnya. Sebelum
meninggalkan kota Bandung, pejuang-pejuang Republik Melancarkan
serangan umum kearah posisi sekutu di Bandung utara. Pada tanggal
24 Maret 1946, mereka membakar semua bangunan dan barang yang
ada di kota Bandung bagian selatan. Mereka tidak rela jika Bandung
yang mereka bela dan cintai di duduki dan dikuasai oleh Sekutu secara
utuh. Lebih baik dibakar sampai habis daripada harus dikuasai musuh.
D. Metode Story Telling
Metode story telling adalah kegiatan menyampaikan cerita dari seorang
storyteller kepada pendengar dengan tujuan memberikan informasi bagi
31
pendengar sehingga dapat digunakan untuk mengenali emosi dirinya
sendiri dan orang lain, serta mampu melakukan problem solving Rita Diah
Ayuni( 2013:121).
E. Langkah-langkah Proses Pembelajaran Story Telling
Proses pemebelajaran menggunakan metode Story telling pada
pembelajaran IPS materi perjuangan mempertahankan kemerdekaan
Indonesia sebegai berikut:
a. Guru mempersiapkan bahan materi yang akan di ajarkan kepada siswa.
b. Guru menayangkan flim pendek tentang peristiwa 10 November di
Surabaya dan Bandung lautan api.
c. Setelah itu guru menjelaskan sedikit tentang peristiwa 10 November di
Surabaya dan Bandung lautan api.
d. guru meminta siswa untuk maju kedepan satu per satu untuk
menjelaskan materi tersebut.
e. Setelah memahami hasil cerita syang dilakukan siswa, guru mulai
menjelaskan tujuan pemebelajaran yang ingin dicapai.
f. Guru dan peserta didik menyimpulkan materi sesuai dengan tujuan
pembelajaran.
Kelebihan dan Kelemahan
Kelebihan :
a. Dapat menumbuh dan mengembangkan daya imajinasi anak.
b. Mengembangkan intelektual pada anak.
c. Melatih daya tangkap dan konsentrasi pada anak.
32
Kelemahan :
a. Seringkali kesulitan menyusun cerita.
b. Seringkali kesulitan menggunakan media.
c. Dapat membuat anak pasif.
d. Apabila media tidak menarik anak kurang aktif.
F. Media Audio visual gerak
Menurut Awang dalam Suwardi media adalah salah satu aspek
trpenting dari komunikasi dalam kehidupan manusia, perilaku, gaya hidup,
dan normal kehidupan (Suwardi 2017 : 226). Media Audio visual adalah
media yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar. Media audio visual
gerak adalah media yang dapat digunakan menampilkan unsur suara dan
gambar yang bergerak seperti film suara dan video cassett ( Drs.Syaiful
Bahri Djamarah dan Drs,. Aswan Zaim, 2006:124).
Kelebihan dan kekurangan
Kelebihan :
a. Siswa mudah memahami materi yang di sampaikan guru.
b. Siswa tidak bosan dalam pembelajaran.
c. Siswa antusian dalam pembelajaran.
d. Kelemahan
a. Keterbatasan alat LCD di sekolah.
b. Ada beberapa siswa kurang memperhatikan.
33
c. Listrik yang tidak stabil.
G. Kajian Pustaka
Temuan skripsi terdahulu yang memiliki judul yang sama. Untuk
melakukan penelitian, peneliti terlebih dahulu melakukan kajian terhadap
penelitian-penelitain terdahulu yaitu :
Skripsi berjudul “ Peningkatan hasil belajar IPS siswa kelas V pada
kompetensi dasar perjuangan mempertahankan kemerdekaan melalui media
audio visual di MI Jauharotul Huda Cakung Jakarta Timur yang ditulis oleh
Neneng Suryani Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan( FTIK) Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2014”.
Hasil penelitiannya adalah hasil penelitian menunjukkan adanya
peningkatan hasil belajar IPS dengan media visual pada siswa kelas V di MI
Jauharotul Huda Cakung Jakarta Timur, hal ini terlihat dari hasil belajar yang
meningakat yaitu hasil rata-rata post test siklus I 64,67 dengan presentase
ketercapaian KKM 54,8% meningkat pada siklus II dengan rata-rata post test
72,74 dengan presentase ketercapaian KKM sebesar 74,2%.
Skripsi berjudul “ Peningakatan Kemampuan Menyimak Isi Cerita Story
Telling Melalui Media Bonekah Pada Pembelajaran Bahasa Indonesia Siswa
Kelas 1SD N Watu Bonang Kecamatan Tawangsari yang ditulis oleh Nur Fitria
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta
Tahun 2013”
Hasil penelitian adalah hasil tindakan keelas ini menunjukan terjadinya
peningkatan prosentase siswa melalui dua hal yaitu a. meningkatkan
34
kemampuan menyimak siswa didalam siklusnya yaitu : pada saat pra siklus
siswa yang menyimak pembelajaran dengan baik sebesar 42,85% , pada siklus
I sebesar 57,14% pada siklus II mencapa 78,55%. b. meningkatkan hasil
belajar siswa yang berupa mengerjakan soal dengan benar yaitu pada presntase
ketuntasan pra siklus sebanyak 35,71%, siklus I presentase ketuntasan
mencapai 71,43% dan pada siklus II presentase ketuntasan mencapai 92,86%.
Skripsi berjudul” peningkatan prestasi belajar IPS menghargai tokoh
pahlawan dan peran tokoh alam mempertahankan kemerdekaan melalui media
audio visual pada siswa kelas V MI Muhammadiyah Blagung Kecamatan
Simo tahun ajaran 2014/2015. Di tulis oleh Syarifudin jurusan pendidikan guru
madrasah ibtidaiyah fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan (FTIK) IAIN Salatiga
tahun 2015.
Hasil penelitian adalah 1) rata-rata siklus I adalah 56,5 dan ketuntasan
belajar 50% atau 10 siswa. 2) rata-rata siklus II adalah 65,5 dan ketuntasannya
belajaranya 75%. 3) rata-rata nilai siklus III adalah 83,5 dan ketuntasannya
90%.
Berdasarkan kajian pustaka diatas terdapat kesamaan dan perbedaan diatas.
Kesamaan yaitu sama-sama penelitian tindakan kelas dengan menggunakan
metode tersebut hasil nya mengalami peningkatan. Perbedaannnya pada
skripsinya Neneng Suryani membahas tentang Peningkatan hasil belajar IPS
siswa kelas V pada kompetensi dasar perjuangan mempertahankan
kemerdekaan melalui media audio visual di MI Jauharotul Huda Cakung
Jakarta Timur, adapun skripsi dari Nur Fitria Peningakatan Kemampuan
35
Menyimak Isi Cerita Story Telling Melalui Media Bonekah Pada Pembelajaran
Bahasa Indonesia Siswa Kelas 1SD N Watu Bonang Kecamatan Tawangsari.
Setelah peneliti mengamati penelitian diatas dengan melihat hasil
penelitian tersebut maka peneliti tertarik melakukan penelitian yang sama
dengan menggunakan metode Story Telling namun pada lokasi penelitian di MI
Tarbiyatul Aulad Jombor Tuntang Kabupaten Semarang dikarenakan melihat
hasil belajar siswa yang masih rendah sehinga mendorong peneliti melakukan
penelitian di sekolah tersebut yang kemudian peneliti memberi judul
Peningkatan Hasil Belajar IPS Materi Perjuangan Mempertahankan
Kemerdakaan Indonesia kelas V MI Tarbiyatul Aulad Jombor Tuntang
Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2017/201
36
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Gambaran Umum Madrasah
1. Letak Geografi MI TARBIYATUL AULAD Jombr
Penelitian ini dilaksanakan di MI TARBIYATUL AULAD Jombor
Tuntang Kabupaten Semarang. Dalam bagian ini penulis ingin
memaparkan lokasi dilaksanakan penelitian ini. Hal ini penulis untuk
menghindari persepsi yang salah tentang lokasi penelitian yang nantinya
juga sangat berpengaruh pada analisis data yang akan dilakukan. Secara
garis besar lokasi penelitian dapat penulis sampaikan sebagai berikut:
a. Sebelah timur berbatasan dengan jalan kampung dan Mushola
b. Sebelah barat berbatasan dengan perkarangan rumah bapak
Muslikin.
c. Sebelah selatan berbatasan dengan gedung yayasan Ma’arif.
d. Sebelah utara berbatasan dengan perkarangan rumah bapak asari.
2. Profil Madrasah
a. Nama Sekolah : MI TARBIYATUL AULAD
b. Alamat Sekolah : JL. Jawa No.10 Jombor Kec.
Tuntang Kab. Semarang Provinsi Jawa Tengah
c. Nomer Hp : 087700487018
d. Yayasan Penyelengaraan : lembaga Pendidikan Ma’arif NU
e. Alamat Yayasan : Dusun Krajan Kec. Tuntang Kab.
Semarang Provinsi Jawa Tengah
37
f. NSM : 111233220074
g. NPSM : 60712901
h. Jenjang Akredetasi : Terakreditasi
i. Tahun Didirikan : 1959
j. Tahun Operasional : 1960
k. Piagam Pendirian : Departemen Agama Provinsi Jawa
Tengah (No: LK/3.c/163/pgm.MI/1978, Tertanggal 2 Januari 1978
l. Status Tanah : Milik yayasan/wakaf
m. Surat Kepemilikan Tanah : Sertifikat/Akta
n. Luas Tanah : 971 m²
o. Luas Bangunan : 596 m²
p. Status Bangunan : Milik Yayasan
3. Data Guru Madrasah
a. Kepala Madrasah : Nur Hidayati S.Pd,i
b. Tenaga Pendidik : 10 Orang
c. Tenaga Kependidikan : 1 Orang
4. Data Siswa Tahun Pelajaran 2017/2018
Tabel 3.1 Data Siswa tahun ajaran 2017/20018
No Kelas Laki-laki Perempuan Jumlah Siswa
1 I 7 11 18
2 II 8 19 27
3 III 10 6 16
38
4 IV 12 12 24
5 V 11 6 17
6 VI 13 9 22
Jumlah 61 64 124
5. Data Fasilitas Sekolah
a. Ruang Kepala Sekolah : 1
b. Ruang Guru : 1
c. Ruang Kelas : 6
d. Perpustakaan : 1
e. Mushola : 1
f. UKS : 1
g. WC : 3
B. Subjek Penelitian
Subjek yang dilakukan peneliti aadalah siswa kelas V MI Tarbiyatul
Aulad jombor yang berjumlah 17, terdiri dari 6 perempuan dan 11 laki-laki
pada tahun ajaran 2017/2018 tercatan sebagai siswakelas V MI Tarbiyatul
Aulad Jombor Tuntang Kabupaten Semarang. Adapun nama-nama siswa
yang menjadi subjek penelitian adalah sebahgai berikut:
Tabel 3.2Nama-nama Siswa kelas V MI Tarbiyatul Aulad
Jombor
Tahun ajaran 2017/2018
No Nama Jenis kelamin
1 Ahmad Sendi L
2 Anisa Nurul s P
3 Ahmad Khoirul Muna L
4 Al-Addira Arvil l P
39
5 Keisa Faza S. P
6 M. Farid Rahmad L
7 M. Miftahul Huda L
8 Muhammad Mukhid L
9 M. Sholeh Mahfudz L
10 M. Teguh Setyo Aji L
11 Naila Silvi Ekawati P
12 Raffi Abdil Qodir L
13 Rahma Noor Sa’ida P
14 Risky Prasetio K L
15 Tisya Maulidina P
16 Muhammad Arifin L
17 Bagus Satria L
C. Waktu penelitian
Penelitian dilakukan pada semester 2 tahun ajaran 2017/2018 pada bulan
Mei 2018. Adapun rinciannya sebagai berikut:
1. Observasi dilakukan 2 kali pada hari rabu, 18 April dan hari rabu, 25 April.
2. Kegiatan Siklus I dilaksanakan pada hari rabu, 9 Mei 2018.
3. Kegiatan Siklus II dilaksanakan pada hari rabu 16 Mei 2018
D. Diskripsi Pelaksanaan Penelitian
Penelitian ini memaparkan gambaran kondisi kelas V MI Tarbiyatul
Aulad Jombor Tuntang Kabupaten Semarang. Sebelum dan sesudah
menerapkan metode story telling dan media audio visual gerak .
1. Diskripsi Data Awal atau Pra Siklus
Berdasarkan hasil observasi yang di lakukan peneliti sebelum
melakukan penelitian di peroleh data kondisi pembelajaran pada siswa
kelas V di MI Tarbiyatul Aulad Jombor Tuntang Kabupaten Semarang
sistem pembelajaran masih terpusat pada guru sehingga siswa menjadi
40
pasif dalam pembelajaran. Metode pembelajaran yang selama ini di
terapkan guru masih monoton mengacu pada buku panduan guru. selain itu
siswa kurang antusias dalam pembelajaran, kurang memperhatikan
penjelasan guru dalam kegiatan pembelajaran yang berlangsung.
Data yang diperoleh bahawa hasil nilai ulangan harian sebelum
menerapkan metode story telling dan media audio visual gerak masih
banyak yang belum mencapai kriteria ketuntasan minimal ( KKM).
Adapun nilai KKM mata pelajaran IPS kelas V MI Tarbiyatul Aulad
Jombor Tuntang Kabupaten Semarang adalah 70.
a. Diskripsi Pelakasaan siklus 1
Penelitian siklus 1 dilaksanakan pada hari rabu tanggal 9 Mei 2018 di
kelas V MI Tarbiyatul Aulad Jombor Tuntang Kabupaten Semarang
Tahun Pelajaran 2017/2018. Adapun meteri yang di ajarkan pada siklus
1 adalah Peristiwa 10 November 1945 Surabaya. Pelaksaan penelitian
siklus 1 dilaksanakan melalui 4 tahap yaitu perencanaan, pelaksaaan,
pengamatan, refleksi.
1) Perencanaan
Kegiatan ini meliputi :
a) Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran.
b) Menyiapkan media pembelajaran lcd proyektor, lap top.
c) Lembar pengamatan pembelajaran.
d) Dan alat yang mendukung jalannya pembelajaran.
2) Pelaksanaan
41
a) Guru mengucapkan salam.
b) Guru memimta salah satu murid untuk memimpin doa sebelum
pelajaran di mulai.
c) Setelah selesai berdoa guru mengabsensi siswa.
d) Guru bertanya jawab dan bernyanyi “MAJU TAK GENTAR”
e) Guru Menginformasikan tema yang akan dibelajarkan yaitu
tentang peristiwa 10 november di Surabaya.
f) Guru menanyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
g) Menjelaskan tentang peristwa 10 November 1945 di Surabaya
h) Tanya jawab tentang peristwa 10 November 1945 di surabaya..
i) Menayangkan film peristwa 10 November 1945 di surabaya.
j) Setelah selesai menonton film guru menyuruh siswa maju
kedepan satu per satu untuk menceritakan kembali film yang
telah di putarkan.
k) Setelah itu guru siswa membandingkan perkembangan dahulu
saat terjadi peristiwa 10 November di surabaya dengan sekarang.
l) Guru memberikan tugas individu ke siswa yang nanti akan di
kumpulkan.
m) melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan
pembelajaran; dan
n) memfasilitasi peserta didik mencari informasi tentang peristiwa
10 November di surabaya di perpustakaan.
42
o) Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui
peserta didik
p) Guru bersama peserta didik bertanya jawab meluruskan
kesalahan pemahaman, memberikan penguatan dan
penyimpulkan.
q) bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat
rangkuman/simpulan pelajaran;
r) melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang
sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram;
s) memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil
pembelajaran;
t) merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk
pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan konseling
dan/atau memberikan tugas baik tugas individual maupun
kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik;
3) Pengamatan
Pengamatan dilakukan peneliti untuk mengetahui keaktifan guru
maupun siswa dalam pembelajaran dengan metode story stelling
dan media audio visual gerak. Berikut hasil pengamatan dari
penelitian siklus 1 :
43
Pengamatan Guru Siklus 1
NO ASPEK YANG DINILAI SKALA PARTISIPASI
SB B C K
I. KEGIATAN AWAL
1 Guru mengucapkan salam. V
2
Guru memimta salah satu murid untuk
memimpin doa sebelum pelajaran di
mulai. V
3 Setelah selesai berdoa guru
mengabsensi siswa. V
4 Guru bertanya jawab dan bernyanyi
“MAJU TAK GENTAR” V
5
Guru Menginformasikan tema yang
akan dibelajarkan yaitu tentang
peristiwa 10 november di Surabaya. V
6 Guru menanyampaikan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai V
II. KEGIATAN INTI
1 Menjelaskan tentang peristwa 10
November 1945 di Surabaya V
2 Tanya jawab tentang peristwa 10
November 1945 di surabaya.. V
3 Menayangkan film peristwa 10
November 1945 di surabaya. V
4
Setelah selesai menonton film guru
menyuruh siswa maju kedepan satu
per satu untuk menceritakan kembali
film yang telah di putarkan.
V
5
Setelah itu guru siswa
membandingkan perkembangan
dahulu saat terjadi peristiwa 10
November di surabaya dengan
sekarang.
V
6 Guru memberikan tugas individu ke
siswa yang nanti akan di kumpulkan. V
7
melibatkan peserta didik secara aktif
dalam setiap kegiatan pembelajaran;
dan
V
44
8
memfasilitasi peserta didik mencari
informasi tentang peristiwa 10
November di surabaya di
perpustakaan.
V
Guru bertanya jawab tentang hal-hal
yang belum diketahui peserta didik V
Guru bersama peserta didik bertanya
jawab meluruskan kesalahan
pemahaman, memberikan penguatan
dan penyimpulan
V
III. KEGIATAN AKHIR
1
bersama-sama dengan peserta didik
dan/atau sendiri membuat
rangkuman/simpulan pelajaran;
V
2
melakukan penilaian dan/atau refleksi
terhadap kegiatan yang sudah
dilaksanakan secara konsisten dan
terprogram;
V
3 memberikan umpan balik terhadap
proses dan hasil pembelajaran; V
4
merencanakan kegiatan tindak lanjut
dalam bentuk pembelajaran remedi,
program pengayaan, layanan
konseling dan/atau memberikan tugas
baik tugas individual maupun
kelompok sesuai dengan hasil belajar
peserta didik;
V
Keterangan:
Sangant Baik = SB cukup = C
Baik = K kurang = K
45
Pengamatan siswa Pada Siklus I
NO ASPEK YANG DINILAI SKALA PARTISIPASI
SB B C K
I. KEGIATAN AWAL
1 Siswa menjawab salam. V
2 Siswa mebaca doa sebelum belajar V
3 Siswa mengacungkan tangan saat
mengabsensi V
4 Siswa bertanya jawab dan bernyanyi
“MAJU TAK GENTAR” V
5 Siswa menyimak penjelasan guru
tentang tema yang akan di ajarkan V
6 Siswa mendengarkan yang di
sampaikan guru V
II. KEGIATAN INTI
1
Siswa menyimak penjelasan guru
tentang peristwa 10 November 1945
di Surabaya
V
2 Siswa bertanya tentang peristwa 10
November 1945 di surabaya.. V
3 Siswa memperhatikan film peristwa
10 November 1945 di surabaya. V
4
Siswa satu per satu maju kedepan satu
untuk menceritakan kembali film yang
telah di putarkan.
V
5
Siswa mengerjakan tugas individu
yang di berikan guru yang nanti akan
di kumpulkan.
V
6 Siswa aktif dalam setiap kegiatan
pembelajaran; dan V
7
Siswa mencari informasi tentang
peristiwa 10 November di surabaya di
perpustakaan.
V
8 Siswa bertanya tentang hal-hal yang
belum diketahui peserta didik V
III. KEGIATAN AKHIR
46
1 Siswa membuat rangkuman hasil
pembelajaran V
2
Siswa memperhatikan penjelasan guru
mengenai kegiatan pembelajran di
pertemuan selanjutnya
V
3 Membaca doa penutup V
Keterangan:
Sangat Baik = SB
Baik = B
Cukup = C
Kurang = K
4) Refleksi
Dalam penelitian siklus 1 dan pengamatan peneliti menemukan
beberapa catatan dan saran sebagai berikut:
a) Catatan:
(1) Dalam pembelajaran siswa belum mampu mengikuti
pembelajaran dengan baik.
(2) Guru kurang keras dalam penyampaian materi.
(3) Dalam menjelaskan guru masih kurang dalam menguasai
keadaan kelas.
b) Saran
(1) Hendaknya guru memperhatikan siswa yang kurang aktif.
(2) Guru lebih keras dalam menyampaikan penjelasan.
47
(3) Sebaiknya guru lebih mempersiapkan rencana pembelajaran
yang akan di laksanakan.
b. Diskripsi Pelakasaan siklus 2
Penelitian siklus 1 dilaksanakan pada hari rabu tanggal 16 Mei
2018 di kelas V MI Tarbiyatul Aulad Jombor Tuntang Kabupaten
Semarang Tahun Pelajaran 2017/2018. Adapun meteri yang di ajarkan
pada siklus 1 adalah bandung lauatan api. Pelaksaan penelitian siklus
2 dilaksanakan melalui 4 tahap yaitu perencanaan, pelaksaaan,
pengamatan, refleksi.
1) Perencanaan
a) Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran.
b) Menyiapkan media pembelajaran lcd proyektor, laptop.
c) Lembar pengamatan pembelajaran.
d) Dan alat yang mendukung jalannya pembelajaran.
2) Pelaksanaan
a) Guru mengucapkan salam.
b) Guru memimta salah satu murid untuk memimpin doa sebelum
pelajaran di mulai.
c) Setelah selesai berdoa guru mengabsensi siswa.
d) Guru bertanya jawab dan bernyanyi “HALLO-HALLO
BANDUNG”
48
e) Guru Menginformasikan tema yang akan dibelajarkan yaitu
tentang peristiwa 10 november di Surabaya.
f) Guru menanyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
g) Menjelaskan tentang peristwa Bandung lautan api.
h) Tanya jawab tentang peristwa Bandung lautan api.
i) Menayangkan film peristwa Bandung lautan api.
j) Setelah selesai menonton film guru menyuruh siswa maju
kedepan satu per satu untuk menceritakan kembali film yang
telah di putarkan.
k) Setelah itu guru siswa membandingkan perkembangan dahulu
saat terjadi peristiwa Bandung lautan api dengan sekarang.
l) Guru memberikan tugas individu ke siswa yang nanti akan di
kumpulkan.
m) Melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan
pembelajaran; dan
n) Memfasilitasi peserta didik mencari informasi tentang Bandung
lautan api di perpustakaan.
o) Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui
peserta didik.
p) Guru bersama peserta didik bertanya jawab meluruskan
kesalahan pemahaman, memberikan penguatan dan
penyimpulan
49
q) Bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat
rangkuman/simpulan pelajaran;
r) Melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang
sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram;
s) memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil
pembelajaran;
t) merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran
remedi, program pengayaan, layanan konseling dan/atau
memberikan tugas baik tugas individual maupun kelompok
sesuai dengan hasil belajar peserta didik;
3.Pengamatan
pengamatan dilakukan peneliti untuk mengetahui keaktifan
guru maupun siswa dalam pembelajaran dengan metode story
stelling dan media audio visual gerak.. Berikut hasil pengamatan
dari penelitian siklus 2 :
Pengamatan Guru Pada Siklus II
NO ASPEK YANG DINILAI SKALA PARTISIPASI
SB B C K
I. KEGIATAN AWAL
1 Guru mengucapkan salam. V
2
Guru memimta salah satu murid untuk
memimpin doa sebelum pelajaran di
mulai. V
3 Setelah selesai berdoa guru
mengabsensi siswa. V
4 Guru bertanya jawab dan bernyanyi V
50
HALLO-HALLO BANDUNG
5
Guru Menginformasikan tema yang
akan dibelajarkan yaitu tentang
peristiwa 10 november di Surabaya V
6
Guru menanyampaikan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai.
V
II. KEGIATAN INTI
1 Menjelaskan tentang peristwa
Bandung lautan api. V
2 Tanya jawab tentang peristwa
Bandung lautan api. V
3 Menayangkan film peristwa Bandung
lautan api. V
4
Setelah selesai menonton film guru
menyuruh siswa maju kedepan satu
per satu untuk menceritakan kembali
film yang telah di putarkan.
V
5
Setelah itu guru siswa
membandingkan perkembangan
dahulu saat terjadi peristiwa Bandung
lautan api dengan sekarang.
V
6 Guru memberikan tugas individu ke
siswa yang nanti akan di kumpulkan. V
7
melibatkan peserta didik secara aktif
dalam setiap kegiatan pembelajaran;
dan
V
8
memfasilitasi peserta didik mencari
informasi tentang Bandung lautan api
di perpustakaan.
V
9 Guru bertanya jawab tentang hal-hal
yang belum diketahui peserta didik V
10
Guru bersama peserta didik bertanya
jawab meluruskan kesalahan
pemahaman, memberikan penguatan
dan penyimpulan
V
III. KEGIATAN AKHIR
1 bersama-sama dengan peserta didik
dan/atau sendiri membuat V
51
rangkuman/simpulan pelajaran;
2
melakukan penilaian dan/atau refleksi
terhadap kegiatan yang sudah
dilaksanakan secara konsisten dan
terprogram;
V
3 memberikan umpan balik terhadap
proses dan hasil pembelajaran; V
4
merencanakan kegiatan tindak lanjut
dalam bentuk pembelajaran remedi,
program pengayaan, layanan
konseling dan/atau memberikan tugas
baik tugas individual maupun
kelompok sesuai dengan hasil belajar
peserta didik;
V
Keterangan:
Sangant Baik = SB
Baik = B
Cukup = C
Kurang = K
Pengamatan siswa II
NO ASPEK YANG DINILAI SKALA PARTISIPASI
SB B C K
I. KEGIATAN AWAL
1 Siswa menjawab salam. V
2 Siswa mebaca doa sebelum belajar V
3 Siswa mengacungkan tangan saat
mengabsensi V
4 Siswa bertanya jawab dan bernyanyi
“HALO-HALO BANDUNG” V
52
T
a
b
e
l
K
e
t
e
r
a
n
g
a
n :
Sangant Baik = SB
Baik = B
Cukup = C
Kurang = K
5 Siswa menyimak penjelasan guru
tentang tema yang akan di ajarkan V
6 Siswa mendengarkan yang di
sampaikan guru V
II. KEGIATAN INTI
1 Siswa menyimak penjelasan guru
tentang peristwa bandung laautan api V
2 Siswa bertanya tentang peristwa
bandung lauatan api V
3 Siswa memperhatikan film peristwa
bandung lauatan api V
4
Siswa satu per satu maju kedepan satu
untuk menceritakan kembali film yang
telah di putarkan.
V
6
Siswa mengerjakan tugas individu
yang di berikan guru yang nanti akan
di kumpulkan.
V
7 Siswa aktif dalam setiap kegiatan
pembelajaran; dan V
8
Siswa mencari informasi tentang
peristiwa bandung lauatan api di
perpustakaan.
V
9 Siswa bertanya tentang hal-hal yang
belum diketahui peserta didik V
III. KEGIATAN AKHIR
1 Siswa membuat rangkuman hasil
pembelajaran V
2
Siswa memperhatikan penjelasan guru
mengenai kegiatan pembelajran di
pertemuan selanjutnya
V
3 Membaca doa penutup V
53
4. Refleksi
Dalam penelitian siklus 2 dan pengamatan peneliti
menemukan beberapa catatan sebagai berikut:
1) Catatan
(a) Dalam pembelajaran siswa sudah mampu mengikuti
pembelajaran dengan baik.
(b) Guru berhasil meningkatkan prestasi belajar menggunakan
metode story telling dan media audio visual gerak.
(c) Kekurangan dalam siklus 1 sudah bias di perbaiki pada
siklus 2.
54
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. ANALISIS DATA PRA SIKLUS
1. Analisis data Pra Siklus
MI Tarbiyatul aulad jombor Tuntang Kabupaten Semarang, proses
pembelajaran IPS di kelas V masih bersifat monoton yang menyebabkan
kebosanan bagi siswa. Penyampaen materi pada saat proses pembelajaran
dengan cara transfer ilmu mengakibatkan daya ingat siswa menyerap
pelajaran dalam jangka pendek akan membuat siswa mudah lupa. Hsl ini
dapat diketahui dari hasil tes awal sebelum dilakukannya penelitian
tindakan kelas. Adapun hasil tes awal dapat di lihat dari tabel sebagai
berikut:
Tabel 4.1 daftar nilai pra siklus
No Nama Nilai Keterangan
1 Ahmad Sendi 60 Tidak Tuntas
2 Anisa Nurul s 65 Tidak Tuntas
3 Ahmad Khoirul Muna 55 Tidak Tuntas
4 Al-Addira Arvil l 75 Tuntas
5 Keisa Faza S. 70 Tuntas
6 M. Farid Rahmad 60 Tidak Tuntas
7 M. Miftahul Huda 60 Tidak Tuntas
8 Muhammad Mukhid 65 Tidak Tuntas
9 M. Sholeh Mahfudz 60 Tidak Tuntas
10 M. Teguh Setyo Aji 70 Tuntas
11 Naila Silvi Ekawati 60 Tidak Tuntas
12 Raffi Abdil Qodir 65 Tidak Tuntas
13 Rahma Noor Sa’ida 75 Tuntas
14 Risky Prasetio K 70 Tuntas
15 Tisya Maulidina 60 Tidak Tuntas
16 Muhammad Arifin 55 Tidak Tuntas
17 Bagus Satria 55 Tidak Tuntas
55
Jumlah 1080
Rata-rata kelas 63.52
Presentasi siswa tuntas 29.5% ( 5
Siswa)
Presentase siswa tidak
tuntas
70,58%
(12 siswa)
Gambar 4.1 Data Nilai Pra Siklus
Data diatas dapat disimpulkan bahwa siswa yang tuntas dalam KKM
70 sebanyak 5 siswa dan yang belum tuntas sebanyak 12 siswa dari
keseluruhan siswa kelas V MI Tarbiyatul Aulad jombor berjumlah 17
siswa nilai rata-rata kelas adalah 63.52 melihat kondisi diawal maka
perlu dilakukan tindakan kelas.
2. Analisis data siklus I
Pada siklus ini pembelajaran IPS deangan materi perjuangan
mempertahankan kemerdekaan Indonesia menerapkan metode
29%
71%
Pra Siklus
Tuntas Tidak Tuntas
56
pembelajaran Story telling dan media Audio visual gerak. Dalam hal ini
peneliti bertindaksebagai observer (pengamat). Pelaksanaan penelitian
tindakan kelas siklus I dilaksanakan pada hari rabu tanggal 9 Mei 2018
dikelas V MI Tarbiyatul Aulad Jombor Tuntang Kab. Semarang dengan
berjumlah 17 siswa yang terdiri dari 11 laki-laki dan 6 perempuan.
Berikut tabel hasil tes siswa pada siklus I.
Tabel 4.2 Hasil nilai siklus 1
No Nama Nilai Keterangan
1 Ahmad Sendi 60 Tidak Tuntas
2 Anisa Nurul s 50 Tidak Tuntas
3 Ahmad Khoirul Muna 65 Tidak Tuntas
4 Al-Addira Arvil l 80 Tuntas
5 Keisa Faza S. 70 Tuntas
6 M. Farid Rahmad 60 Tidak Tuntas
7 M. Miftahul Huda 70 Tuntas
8 Muhammad Mukhid 75 Tuntas
9 M. Sholeh Mahfudz 70 Tuntas
10 M. Teguh Setyo Aji 55 Tidak Tuntas
11 Naila Silvi Ekawati 70 Tuntas
12 Raffi Abdil Qodir 65 Tidak Tuntas
13 Rahma Noor Sa’ida 80 Tuntas
14 Risky Prasetio K 70 Tuntas
15 Tisya Maulidina 70 Tuntas
16 Muhammad Arifin 60 Tidak Tuntas
17 Bagus Satria 60 Tidak Tuntas
Jumlah 1130
Rata-rata kelas 66.47
Presentase siswa tuntas 52.9%
(9 siswa)
Presentase siswa tidak
tuntas
47,05%
(8 siswa)
Gambar 4.2 Data Nilai Siklus I
57
Dari data diatas dapat diketahui bahwa sebanyak 9 siswa sudah
mencapai kriteria kelulusan minimal (KKM) dan 8 siswa belum
mencapai kriteria kelulusan minimal (KKM). Dari penelitian siklus I
menunjukkan adanya peningkatan nilai dari awal yang di peroleh (pra
siklus). Meskipun hanya sedikit kemudian peneliti melakukan penelitian
tindakan kelas untu siklus ke II guna mengetahui dan menguji kembali
metode story telling dan media audio visual gerak.
3. Analisis data siklus II
Pelaksanaan pembelajaran siklus II dilaksanakan pada hari rabu
tanggal 16 Mei 2018 dikelas V MI Tarbiyatul Aulad Jombor Tuntang
Kabupaten Semarang dengan berjumlah 17 siswa yang terdiri dari 11
laki-laki dan 6 perempuan. Berikut tabel hasil tes siswa pada siklus II.
53%
47%
Siklus I
tuntas tidak tuntas
58
Tabel 4.3 Data Nilai Siklus II
No Nama Nilai Keterangan
1 Ahmad Sendi 65 Tidak Tuntas
2 Anisa Nurul s 70 Tuntas
3 Ahmad Khoirul Muna 70 Tuntas
4 Al-Addira Arvil l 85 Tuntas
5 Keisa Faza S. 75 Tuntas
6 M. Farid Rahmad 70 Tuntas
7 M. Miftahul Huda 75 Tuntas
8 Muhammad Mukhid 75 Tuntas
9 M. Sholeh Mahfudz 75 Tuntas
10 M. Teguh Setyo Aji 70 Tuntas
11 Naila Silvi Ekawati 70 Tuntas
12 Raffi Abdil Qodir 70 Tuntas
13 Rahma Noor Sa’ida 85 Tuntas
14 Risky Prasetio K 75 Tuntas
15 Tisya Maulidina 75 Tuntas
16 Muhammad Arifin 70 Tuntas
17 Bagus Satria 65 Tidak Tuntas
Jumlah 1240
Rata-rata kelas 72.94
Presentase siswa tuntas 88.2% (15
siswa)
Presentase siswa tidak
lulus
11,76% (2
siswa)
Gamabar 4.3 Data Nilai Siklus II
88%
12%
Siklus II
tuntas tidak tuntas
59
Dari data diatas dapat diketahui bahwa sebanyak 15 siswa sudah
mencapai kriteria kelulusan minimal (KKM) dan 2 siswa belum
mencapai kriteria kelulusan minimal (KKM). Dari penelitian siklus II
menunjukkan adanya peningkatan nilai dari penelitian sebelumnya
(siklus 1). Pada tahap siklus I siswa yang mencapai KKM sebesar 52.9%
sedangkan pada siklus II siswa yang mencapai KKM sebesar 88.2%.
berdasarkan ketuntasan klasikal yang harus dicapai yaitu 85%, hasil
tersebut dapat dikatakan bahwa dengan menerapkan metode story telling
media audio visual gerak dapat meningkatkan hasil belajar Perjuangan
Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia pada kelas V MI Tarbiyatul
Aulad Jombor Tuntang Kabupaten Semarang.
B. Hasil Antar Siklus
Dalam bagian ini disajikan data rat-rata antar siklius yang dipaparkan
sebagai berikut:
Tabel 4.4 data rekapitulasi hasil belajar siswa dari pra siklus, siklus I, siklus
II
No Nama Pra siklus Siklus I Siklus II
1 Ahmad Sendi 60 60 65
2 Anisa Nurul s 65 50 70
3 Ahmad Khoirul Muna 55 65 70
4 Al-Addira Arvil l 75 80 85
5 Keisa Faza S. 70 70 75
6 M. Farid Rahmad 60 60 70
7 M. Miftahul Huda 60 70 75
8 Muhammad Mukhid 65 75 75
9 M. Sholeh Mahfudz 60 70 75
60
10 M. Teguh Setyo Aji 70 55 70
11 Naila Silvi Ekawati 60 70 70
12 Raffi Abdil Qodir 65 65 70
13 Rahma Noor Sa’ida 75 80 85
14 Risky Prasetio K 70 70 75
15 Tisya Maulidina 60 70 75
16 Muhammad Arifin 55 60 70
17 Bagus Satria 55 6o 65
Jumlah 1080 1130 1240
Rata-rata 63.52 66,47 72,94
Ketuntasan klasikal 29,5% 52,9% 88,2%
Pada 4.4 menunjukan bahwa mengalami peningkatan klasikal.
Nilai pra siklus 63,52, siklus I 66,47, siklus II 72,94. Kemudian nialai
rata-rata dari pra siklus ke siklus I mengalami peningkatan sebesar 2,95,
kemudian siklus I ke siklus II mengalami peningkatan sebesar 6,47.
Berdasarkan hasil pemaparan siklus I dan siklus II diperoleh
perbandingan sebagai berikut :
Tabel 4.5 perbandingan ketuntasan hasil belajar
No Pelaksanaan
Penelitian
Jumlah Rata-rata
Nilai
Klasikal
Presentase Keterangan
Tuntas Tidak
Tuntas
1 Pra siklus 1080 63.52 29,5% 5 12
2 Siklus I 1130 66,47 52,9% 9 8
3 Siklus II 1240 72,94 88,2% 15 2
61
Gambar 4.4 Antar Siklus
Berdasarkan hasil belajar siswa dapat dinyatakan hasil evaluasi
belajar dari pra siklus, siklus I, siklus II, dapat dijelaskan adanya
peningkatan hasil belajar dari setiap tindakan. banayak ssiwa yang
berhasil untuk memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM) hamper
semua mengalami peningkatan pada setiap siklusnya. Presentase
ketuntasan pra siklus mencapai 29,5% dengan jumalah yang mencapai
KKM sebesar 5 siswa, siklus I sebesar 52,9% dengan jumalah yang
mencapai KKM sebesar 9 siswa, siklus II sebesar 88,2% dengan jumalah
yang mencapai KKM sebesar 15 siswa. Sedangakan peningakatan
presentase klasikal dari prasiklus ke siklus I adalah 23,4% kemudian ke
siklus I ke siklus II mengalami peningkatan presentase kelas sebanyak
35,3%. Dikarenakan indikator keberhasilan ketuntasan klasikal 85%
sudah tercapai maka penelitian tidak dilakukan peneliti lagi.
0
10
20
30
40
50
60
70
80
Pra Siklus Siklus I Siklus II
Siklus II
Siklus I
Pra Siklus
62
Jadi berdasarkan tindakan kelas siklus I dan siklus II dengan
menggunakan metode story telling dan media audio visual gerak pada
meteri perjuangan mempertahankan kemerdekan Indonesia telah berhasil
meningkatkan hasil belajar siswa kelas V MI Tarabiyatul Aulad Jombor
Tuntang Kabupaten Semarang.
63
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian perbaikan pembelajaran dapat di simpulkan
bahwa metode story telling dan media audio visual gerak dalam pembelajaran
Ilmu penedidikan sosial (IPS) materi perjuangakan mempertahankan
kemerdekaan Indonesia pada siswa kelas V MI Tarbiyatul Aulad Jombor
Tuntang Kabupaten Semarang dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Yang
pada siklus pertama nialai dari 17 siswa dapat di lihat pada peningkatan setiap
siklusnya yaitu pra siklus ketuntasan belajar hanya 5 (29.5%) siswa dan yang
tidak tuntas 12 (70,5%) siswa, setelah dilaksanakan metode story telling dan
media audio visual gerak pada siklus I nilai ketuntasan belajar menjadi 9
(52,9%) siswa dan yang tidak tuntas 8 (47,05) siswa, dan pada siklus II
ktuntasan mencapai 15 (88,2%) siswa dan yang tidak tuntas 2 (11,76%) siswa.
Serta adanya peningkatan kriteria ketuntasan klasikal pada siklus I sebesar
52,9% dan siklus II sebesar 88,2%.
Peningkatan hasil belajar presentase belajar setelah mnerapkan metode
story telling dan media audio visual gerak yang dapat diketahui dari.
Berdasarkan peningkatan presentase ketuntasan belajar siswa setiap siklus.
Dari pembelajaran pra siklus ke siklus I mengalami peningkatan sebesar
23,4%, dari siklus I ke siklus II mengalami peningkatan sebanyak 35,5.
Dikarenakan sudah mengalami Indikator keberhasilan yang di tentukan 85%
64
B. SARAN
Berdasarkan pada pemaparan kesimpulan diatas, peneliti mengajukan
beberapa saran yaitu sebagai berikut :
1. Dalam proses pembelajaran Ilmu pendidikan sosial (IPS) disarankan
menggunakan metode dan media yang bervariasi, sesuai dengan kondisi
siswa dan situasi di kelas sehingga dapat meningkatkan kualitas
pembelajaran. Dalam proses kegiatan belajar mengajar (KBM) guru di
tuntuy lebih kreatifdalam menerapkan metode maupun media belajaran
yang tepat. Sehingga siswatidak merasa bosan, dan siswalebih aktif dalam
proses pembelajaran.
2. Bisa diadakan lebih lanjut mengenai metode story telling dan media audio
visual gerak sebagai usaha peningkatan hasil belajar siswa dengan
memodifikasi pelaksanaan penelitian sehingga memperoleh peningkatan
hasil belajar yang signifikan.
65
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsini dkk. 2014. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Bumi Aksara.
Alma, Buchari. 2010. Pembelajaran Studi Sosial. Bandung: Alfabeta.
Anurrahman. 2014.Belajar dan pembelajaran. Bandung: Alfabeta.
Baharudin dan Wahyuni, Esa Nur. 2008. Teori belajar dan pembelajaran.
Jogjakarta: Ar-Ruzzmedia.
Djamarah, Syaifu Bahri dan Zaim, Aswan. 2011. Strategi Belajar Mengajar.
Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Fatthurrohman, Muhammad dan Sulistiyorini. 2012. Belajar dan Pembelajaran.
Yogyakarta: Teras
Hamdani. 2011. Srategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia.
E-Jurnal Rita Diah Ayuni, dkk.2013. Pengaruh Story Telling terhadap perilaku
anak. Semarang.
Kunandar. 2011. Langkah mudah penelitian tindakan kelas sebagai pengembang
profesi guru. Jakarta: PT. Indeks
Kusuma, Wijaya, Dwitagama, Dedi. Tanpa tahun. Mengenal penelitian tindakan
kelas Edisi kedua. Jakarta: PT. Indeks
Rasimin. 2012. Pembelajaran IPS teori aplikasi dan evaluasi. Salatiga : Stain
Salatiga.
Supriyono, Agus. 2011. Cooperative Learning dan paikem. Yogyakarta: Pustaka
Belajar.
Sukardarrumudi. 2012, Metodologi Penelitian. Jogjakarta: Gajah Mada University
prees.
Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar.
Jakarta: Kencana.
Wisudawati, Asih Widi dan Sulistiyowati, Eka.2017. Metodologi Pembelajaran
IPS. Jakarta: Bumi Aksara.
66
E-Jurnal Suwardi, Anita,s. ahyar,m.,Asrowi.2017. Gender bias in Islamic text
books for muslim clidren in Indonesia. Vol. No. P.226.
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Saya yang bertandatangan di bawah ini:
1. Nama :Aji Reza NurSyahbani
2. JenisKelamin :Laki-laki
3. TempatTanggalLahir : Boyolali,30 Maret 1995
4. Alamat : Bandung kidulRt 15 Rw 2, Beji, Andong,
Boyolali
5. Kewarganegaraan : Indonesia
6. Agama : Islam
7. NomerHp : 085647314556
8. E-mail : [email protected]
9. Riwayat pendidikan
SD N NGOYOG II
MTs N I BOYOLALI
SMA N I ANDONG
IAIN SALATIGA
Demikian daftar riwayat hidup ini, saya bauat dengan sebenar-benarnya
Salatiga, 3 September 2018
Penulis
Aji Reza Nur Syahbani
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Nama Sekolah : MI TARBIYATUL AULAD JOMBOR
Kelas/Semester : V / II
Mata pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Materi Pokok : Perjuangan mempertahankan kemerdekaan
Alokasi Waktu : 70 menit (2x35 menit)
A. Standar kompetensi
2. Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam
mempersiapkan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia
B. Kompetensi Dasar dan Indikator
2.4. Menghargai perjuangan para tokoh dalam mem-pertahankan
kemerdekaan
Indikator
1.1.3 Menceritakan peristiwa bandung lautan api. 1.1.4 Mengetahui tokoh peristiwa bandung lautan api.
C. Tujuan pembelajaran
1. Siswa dapat Menceritakan peristiwa bandung lautan api.
2. Siswa dapat mengetahui tokoh bandung lautan api.
D. Materi pembelajaran
Bandung Lautan Api
Pasukan sekutu memasuki kota Bandung pada bulan Oktober
1945. Di Bandung, sekutu juga bersikap sewenang-wenang dengan
mengeluarkan ancaman agar orang-orang Bandung menyerahkan
senjata hasil lucutan dari tentara Jepang. Selain itu juga, sekutu
meminta pihak pejuang dan rakyat meninggalkan kota Bandung.
Dengan alasan penjagaan keamanan. Ultimatum itu tidak dihiraukan
oleh para pejuang sehingga sering terjadi bentrokan dengan pihak
sekutu. Kota Bandung pun kemudian di bagi dua menjadi bagian utara
dan selatan yang dibatasi oleh rel kereta api.
Setelah ultimatum pertama tidak dihiraukan. Dating ultimatum
yang kedua pada tanggal 23 Maret 1945. Isinya meminta segera
mengosongkan seluruh kota Bandung. Pemerintah Republik Indonesia
di Jakarta memerintahkan agar ultimatum kedua dipatuhi oleh
masyarakat Bandung. Akhirnya, para pejuang yang tergabung dalam
TRI (Tentara Republik Indonesia) di Bandung dengan berat hati
meninggalkan kota Bandung menuju arah selatan yakni ke Balai Indah,
Dayeuhkolot, Soreang dan daerah lain di sekitarnya. Sebelum
meninggalkan kota Bandung, pejuang-pejuang Republik Melancarkan
serangan umum kearah posisi sekutu di Bandung utara. Pada tanggal
24 Maret 1946, mereka membakar semua bangunan dan barang yang
ada di kota Bandung bagian selatan. Mereka tidak rela jika Bandung
yang mereka bela dan cintai di duduki dan dikuasai oleh Sekutu secara
utuh. Lebih baik dibakar sampai habis daripada harus dikuasai musuh.
A. Metode pembelajaran
- Setory telling
B. Media pembelajaran
- Audio visual gerak
C. Kegiatan pembelajaran
Apesepsi
u) Guru mengucapkan salam.
v) Guru memimta salah satu murid untuk memimpin doa sebelum
pelajaran di mulai.
w) Setelah selesai berdoa guru mengabsensi siswa.
x) Guru bertanya jawab dan bernyanyi
“HALLO-HALLO BANDUNG”
y) Guru Menginformasikan tema yang akan dibelajarkan yaitu
tentang peristiwa 10 november di Surabaya.
z) Guru menanyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
1. Menjelaskan tentang peristwa Bandung lautan api.
2. Tanya jawab tentang peristwa Bandung lautan api.
3. Menayangkan film peristwa Bandung lautan api.
4. Setelah selesai menonton film guru menyuruh siswa maju
kedepan satu per satu untuk menceritakan kembali film yang
telah di putarkan.
5. Setelah itu guru siswa membandingkan perkembangan dahulu
saat terjadi peristiwa Bandung lautan api dengan sekarang.
6. Guru memberikan tugas individu ke siswa yang nanti akan di
kumpulkan.
7. melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan
pembelajaran; dan
8. memfasilitasi peserta didik mencari informasi tentang Bandung
lautan api di perpustakaan.
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
1. Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui
peserta didik
2. Guru bersama peserta didik bertanya jawab meluruskan
kesalahan pemahaman, memberikan penguatan dan
penyimpulan
B. Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup, guru:
1. bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat
rangkuman/simpulan pelajaran;
2. melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang
sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram;
3. memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil
pembelajaran;
4. merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk
pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan konseling
dan/atau memberikan tugas baik tugas individual maupun
kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik;
D. Sumber belajar
Buku paket Ilmu Pengetahuan Sosial kelas V oleh :
Yuliati,Reny,Ade Munajat.Jakarta: Pusat Pembukuan,Departemen
Pendidikan Nasional,2008.
Buku lks ips kelas V
E. Penilaian
Terlampir
Jombor, 4 april 2018
Mahasiswa Guru mapel
Kepala Sekolah
Aji Reza Nur S. Suharsini,S.Ag
NIM 115-14-021 NIP
Nur Hidayati, S. PdI
NIP 1982066292005012002
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Nama Sekolah : MI TARBIYATUL AULAD JOMBOR
Kelas/Semester : V / II
Mata pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Materi Pokok : Perjuangan mempertahankan kemerdekaan
Alokasi Waktu : 70 menit (2x35 menit)
A. Standar kompetensi
2. Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam
mempersiapkan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia
B. Kompetensi Dasar dan Indikator
2.4. Menghargai perjuangan para tokoh dalam mem-pertahankan
kemerdekaan
Indikator
1.1.1 Menceritakan peristiwa 10 Nopember 1945 di Surabaya.
1.1.2 Mengetahui tokoh peristiwa 10 Nopember 1945 di
Surabaya.
C. Tujuan pembelajaran
1. Siswa dapat Menceritakan peristiwa 10 Nopember 1945 di
Surabaya dengan baik dan benar.
2. Siswa dapat mengetahui para tokoh peristiwa 10 Nopember
1945 di Surabaya dengan baik dan benar.
D. Materi pembelajaran
2. Peristiwa 10 November 19945 Surabaya
kedangan sekutu pada mulanya di sambut dengan sikap
terbuka. Harapan rakyat indonesia, tentara jepang yang salama
ini sangat mengganggu dapat dilucuti oleh sekutu. Akan tetapi
kedatangan sekutu yang di sertai dengan orang-orang NICA
(Nederlands Indies Civil Adminitration atau Pemerintahan sipil
hindia belanda) akan membangun kembali kekuasaan kolinial
belanda. Sikap rakyat Indonesia kemudian berubah menjadi
curiga dan selanjutnya memusui sekutu.
Pada tanggal 25 Oktober 1945, pasukan sekutu di bawah
komando Brigadir Jendral A.W.S Mallaby mendarat di
Surabaya. Kedatangan pasukan ini menimbulkan kebencian dan
kemrahan rakyat Indonesia. Terutama, setelah pasukan ini
menyerbu penjara republik untuk membebaskan perwira-
perwiara sekutu yang ditawan pihak republik.
Akibat tindakan sekutu tersebut, pada tanggal 28 Oktober
1945, rakyat Indonesia menyerang pos-pos sekutu di Surabaya.
Hanya dalam waktu satu hari, pasukan sekutu dapat di
hancurkan. Namun, pemimpin republik segera memerintahkan
penghentian tembak-menembak. Sebaliknya, penghentian
tembak menembak itu tidak dihormati oleh pihak sekutu.
Dalam stu kejadian, Brigjen Mallby ditemukan telah tewas.
Hal ini menyebabkan sekutu berani mengeluarkan ultimatum
yang sangat menyinggung perasaan bangsa Indonesia. Bunyi
ultimatum tersebut adalah “ pemimpin dan orang-orang
Indonesia yang bersenjata harus melapor dan meletakan
senjatanya. Selnjutnya, mereka harus menyerahkan diri dengan
mengangkat tangan di atas. Batas waktu ancaman itu adalah
pukul 06.00 tanggal 10 November 1945”
Tentu saja, ultimatum itu tidak di patuhi oleh rakyat
Indonesia. Sebaliknya, justru membakar semangat juang
bangsa Indonesia untuk mempertahankan kehormatan sebagai
bangsa yang merdeka.
Pada tanggal 10 November 1945, pecahlah pertempuran
besar di Surabaya, sekutu mengerahkan pasukan darat yang
berkekuatan 10.000 – 15.000 tentaranya. Di samping itu, pihak
sekutu mengarahkan Meriam-meriam dari kapal penjelajah
sussex dan beberapa kapal laut lain dari arah pantai Surabaya.
Pasukan sekutu juga mengarahkan pesawat tempur angkatan
udara kerajaan Inggris, yakni RAF (Royal Air Force).
Pertempuran Surabaya ini berlangsung sangat tidak
seimbang. Namun karena semangat juang, tekad untuk
mempertahankan kemerdekaan tidak dapat membuat para
pejuang mundur atau mengalah. Mereka justru semakin
bergelora melawan sekutu yang baru saja memenangkan dalam
perang dunia II.
Sepanjang pertempuran, semangat juang bangsa Indonesia
terus dibakar oleh pemimpin perjuangan rakyat Surabaya,
yakni Bung Tomo. Dengan suaranya yang lantang, Bung Tomo
membakar semangat dan berseru: “maju terus pantang mundur!
Allahu akbar! Allahu Akbar!” suara Bung Tomo ini terdengar
pula melalui radio-radio.
Pertempuran Surabaya ini berlangsung sampai awal bulan
Desember 1945 dengan ribuan pejuang yang gugur. Mereka
rela berkorban demi kehormatan dan kemerdekaan tanah airnya.
Untuk memperingati kepahlawanan rakyat Surabaya yang
mencerminkan seluruh bangsa Indonesia, pemerintah kemudian
menetapkan tanggal 10 November sebagai hari Pahlawan.
E. Metode pembelajaran
- Setory telling
F. Media pembelajaran
- Audio visual gerak
G. Kegiatan pembelajaran
Apesepsi
aa) Guru mengucapkan salam.
bb) Guru memimta salah satu murid untuk memimpin doa sebelum
pelajaran di mulai.
cc) Setelah selesai berdoa guru mengabsensi siswa.
dd) Guru bertanya jawab dan bernyanyi
“MAJU TAK GENTAR”
ee) Guru Menginformasikan tema yang akan dibelajarkan yaitu
tentang peristiwa 10 november di Surabaya.
ff) Guru menanyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
9. Menjelaskan tentang peristwa 10 November 1945 di surabaya
10. Tanya jawab tentang peristwa 10 November 1945 di surabaya..
11. Menayangkan film peristwa 10 November 1945 di surabaya.
12. Setelah selesai menonton film guru menyuruh siswa maju
kedepan satu per satu untuk menceritakan kembali film yang
telah di putarkan.
13. Setelah itu guru siswa membandingkan perkembangan dahulu
saat terjadi peristiwa 10 November di surabaya dengan
sekarang.
14. Guru memberikan tugas individu ke siswa yang nanti akan di
kumpulkan.
15. melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan
pembelajaran; dan
16. memfasilitasi peserta didik mencari informasi tentang peristiwa
10 November di surabaya di perpustakaan.
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
3. Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui
peserta didik
4. Guru bersama peserta didik bertanya jawab meluruskan
kesalahan pemahaman, memberikan penguatan dan
penyimpulan
C. Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup, guru:
5. bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat
rangkuman/simpulan pelajaran;
6. melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang
sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram;
7. memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil
pembelajaran;
8. merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk
pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan konseling
dan/atau memberikan tugas baik tugas individual maupun
kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik;
H. Sumber belajar
Buku paket Ilmu Pengetahuan Sosial kelas V oleh :
Yuliati,Reny,Ade Munajat.Jakarta: Pusat Pembukuan,Departemen
Pendidikan Nasional,2008.
Buku lks ips kelas V
I. Penilaian
Terlampir
Jombor, 4 april 2018
Mahasiswa Guru mapel
Kepala Sekolah
Aji Reza Nur S. Suharsini,S.Ag
NIM 115-14-021 NIP
Nur Hidayati, S. PdI
NIP 1982066292005012002
Pengamatan Guru siklus 1
NO ASPEK YANG DINILAI SKALA PARTISIPASI
SB B C K
IV. KEGIATAN AWAL
1 Guru mengucapkan salam. V
2
Guru memimta salah satu murid untuk
memimpin doa sebelum pelajaran di
mulai. V
3 Setelah selesai berdoa guru
mengabsensi siswa. V
4 Guru bertanya jawab dan bernyanyi
“MAJU TAK GENTAR” V
5
Guru Menginformasikan tema yang
akan dibelajarkan yaitu tentang
peristiwa 10 november di Surabaya. V
6 Guru menanyampaikan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai V
V. KEGIATAN INTI
1 Menjelaskan tentang peristwa 10
November 1945 di Surabaya V
2 Tanya jawab tentang peristwa 10
November 1945 di surabaya.. V
3 Menayangkan film peristwa 10
November 1945 di surabaya. V
4
Setelah selesai menonton film guru
menyuruh siswa maju kedepan satu
per satu untuk menceritakan kembali
film yang telah di putarkan.
V
5
Setelah itu guru siswa
membandingkan perkembangan
dahulu saat terjadi peristiwa 10
November di surabaya dengan
sekarang.
V
6 Guru memberikan tugas individu ke
siswa yang nanti akan di kumpulkan. V
7
melibatkan peserta didik secara aktif
dalam setiap kegiatan pembelajaran;
dan
V
8
memfasilitasi peserta didik mencari
informasi tentang peristiwa 10
November di surabaya di
perpustakaan.
V
Guru bertanya jawab tentang hal-hal
yang belum diketahui peserta didik V
Guru bersama peserta didik bertanya
jawab meluruskan kesalahan
pemahaman, memberikan penguatan
dan penyimpulan
V
VI. KEGIATAN AKHIR
1
bersama-sama dengan peserta didik
dan/atau sendiri membuat
rangkuman/simpulan pelajaran;
V
2
melakukan penilaian dan/atau refleksi
terhadap kegiatan yang sudah
dilaksanakan secara konsisten dan
terprogram;
V
3 memberikan umpan balik terhadap
proses dan hasil pembelajaran; V
4
merencanakan kegiatan tindak lanjut
dalam bentuk pembelajaran remedi,
program pengayaan, layanan
konseling dan/atau memberikan tugas
baik tugas individual maupun
kelompok sesuai dengan hasil belajar
peserta didik;
V
Keterangan:
Sangant Baik = SB cukup = C
Baik = K kurang = K
Pengamatan siswa Pada Siklus I
NO ASPEK YANG DINILAI SKALA PARTISIPASI
SB B C K
IV. KEGIATAN AWAL
1 Siswa menjawab salam. V
2 Siswa mebaca doa sebelum belajar V
3 Siswa mengacungkan tangan saat
mengabsensi V
4 Siswa bertanya jawab dan bernyanyi
“MAJU TAK GENTAR” V
5 Siswa menyimak penjelasan guru
tentang tema yang akan di ajarkan V
6 Siswa mendengarkan yang di
sampaikan guru V
V. KEGIATAN INTI
1
Siswa menyimak penjelasan guru
tentang peristwa 10 November 1945
di Surabaya
V
2 Siswa bertanya tentang peristwa 10
November 1945 di surabaya.. V
3 Siswa memperhatikan film peristwa
10 November 1945 di surabaya. V
4
Siswa satu per satu maju kedepan satu
untuk menceritakan kembali film yang
telah di putarkan.
V
5
Siswa mengerjakan tugas individu
yang di berikan guru yang nanti akan
di kumpulkan.
V
6 Siswa aktif dalam setiap kegiatan
pembelajaran; dan V
7
Siswa mencari informasi tentang
peristiwa 10 November di surabaya di
perpustakaan.
V
8 Siswa bertanya tentang hal-hal yang
belum diketahui peserta didik V
VI. KEGIATAN AKHIR
1 Siswa membuat rangkuman hasil
pembelajaran V
2
Siswa memperhatikan penjelasan guru
mengenai kegiatan pembelajran di
pertemuan selanjutnya
V
3 Membaca doa penutup V
Keterangan:
Sangat Baik = SB
Baik = B
Cukup = C
Kurang = K
Pengamatan Guru Pada Siklus II
NO ASPEK YANG DINILAI SKALA PARTISIPASI
SB B C K
VII. KEGIATAN AWAL
1 Guru mengucapkan salam. V
2
Guru memimta salah satu murid untuk
memimpin doa sebelum pelajaran di
mulai. V
3 Setelah selesai berdoa guru
mengabsensi siswa. V
4
Guru bertanya jawab dan bernyanyi
HALLO-HALLO BANDUNG V
5
Guru Menginformasikan tema yang
akan dibelajarkan yaitu tentang
peristiwa 10 november di Surabaya V
6
Guru menanyampaikan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai.
V
VIII. KEGIATAN INTI
1 Menjelaskan tentang peristwa
Bandung lautan api. V
2 Tanya jawab tentang peristwa
Bandung lautan api. V
3 Menayangkan film peristwa Bandung
lautan api. V
4
Setelah selesai menonton film guru
menyuruh siswa maju kedepan satu
per satu untuk menceritakan kembali
film yang telah di putarkan.
V
5
Setelah itu guru siswa
membandingkan perkembangan
dahulu saat terjadi peristiwa Bandung
lautan api dengan sekarang.
V
6 Guru memberikan tugas individu ke
siswa yang nanti akan di kumpulkan. V
7
melibatkan peserta didik secara aktif
dalam setiap kegiatan pembelajaran;
dan
V
8
memfasilitasi peserta didik mencari
informasi tentang Bandung lautan api
di perpustakaan.
V
9 Guru bertanya jawab tentang hal-hal
yang belum diketahui peserta didik V
10
Guru bersama peserta didik bertanya
jawab meluruskan kesalahan
pemahaman, memberikan penguatan
dan penyimpulan
V
IX. KEGIATAN AKHIR
1
bersama-sama dengan peserta didik
dan/atau sendiri membuat
rangkuman/simpulan pelajaran;
V
2
melakukan penilaian dan/atau refleksi
terhadap kegiatan yang sudah
dilaksanakan secara konsisten dan
terprogram;
V
3 memberikan umpan balik terhadap
proses dan hasil pembelajaran; V
4
merencanakan kegiatan tindak lanjut
dalam bentuk pembelajaran remedi,
program pengayaan, layanan
konseling dan/atau memberikan tugas
baik tugas individual maupun
kelompok sesuai dengan hasil belajar
peserta didik;
V
Keterangan:
Sangant Baik = SB Cukup = C
Baik = B kurang =
Pengamatan siswa siklus II
NO ASPEK YANG DINILAI SKALA PARTISIPASI
SB B C K
VII. KEGIATAN AWAL
1 Siswa menjawab salam. V
2 Siswa mebaca doa sebelum belajar V
3 Siswa mengacungkan tangan saat
mengabsensi V
4 Siswa bertanya jawab dan bernyanyi
“HALO-HALO BANDUNG” V
5 Siswa menyimak penjelasan guru
tentang tema yang akan di ajarkan V
6 Siswa mendengarkan yang di
sampaikan guru V
VIII. KEGIATAN INTI
1 Siswa menyimak penjelasan guru
tentang peristwa bandung laautan api V
2 Siswa bertanya tentang peristwa
bandung lauatan api V
3 Siswa memperhatikan film peristwa
bandung lauatan api V
4
Siswa satu per satu maju kedepan satu
untuk menceritakan kembali film yang
telah di putarkan.
V
6
Siswa mengerjakan tugas individu
yang di berikan guru yang nanti akan
di kumpulkan.
V
7 Siswa aktif dalam setiap kegiatan
pembelajaran; dan V
8
Siswa mencari informasi tentang
peristiwa bandung lauatan api di
perpustakaan.
V
9 Siswa bertanya tentang hal-hal yang
belum diketahui peserta didik V
IX. KEGIATAN AKHIR
Keterangan:
Sangant Baik = SB
Baik = B
Cukup = C
Kurang = K
1 Siswa membuat rangkuman hasil
pembelajaran V
2
Siswa memperhatikan penjelasan guru
mengenai kegiatan pembelajran di
pertemuan selanjutnya
V
3 Membaca doa penutup V
SATUAN KETERANGAN KEGIATAN (SKK)
NAMA : Aji Reza Nur Syahbani
NIM : 115-14-021
JURUSAN : PGMI
Dosen PA : Dr. Muh. Saerozi M,Ag
No Nama Kegiatan Tanggal
Pelaksanaan Keikutsertaan Skor
1. OPAK STAIN Salatiga tahun
2014 “Aktualisasi Gerakan
Mahasiswa yang eretika,
Disiplin dan Berfikir Terbuka”
oleh DEMA STAIN Salatiga
Tahun 2014
18-19 Agustus 2014 Peserta
3
2. Opak Jurusan Tarbiyah
“Aktualisasi Pendidikan
Karakter Sebagai Pembentuk
Generasi Yang Religius,
Edukatif, dan Humanis Tahun
2014 PGMI Stain Salatiga
tahun 2014
27 Agustus 2014 Peserta
3
3. Orientasi Dasar Keislaman
(ODK) dengan
tema“Pemahaman Islam
Rahmatan Lil Alamin Sebagai
Langkah Awal Menjadi
Mahasiswa Berkarakter” oleh
LDK Darul Amal dan Ittaqo
STAIN Salatiga tahun 2014
21 Agustus 2014 Peserta
2
4. Kegiatan Achievment
Motivation Training Dengan
23 Agustus 2014 Peserta 2
Tema Dengan AMT Semangat
Menyongsong Prestasi Oleh
CEC dan JQH Stain Salatiga
Tahun 2014
5. Sertifikat “Workshop Safety
Riding Dewan Mahasiswa
IAIN Salataga tanggal 14 Mei
2018”
14 Mei 2018 Peserta
2
6. Pengakraban Mahasiswa Baru
PGMI STAIN Salatiga dengan
tema “Harmoni Keluarga
PGMI yang Humanis dan
Berkarakter” oleh Himaprodi
PGMI STAIN Salatiga tahun
2014
17 Agustus 2014 Peserta
2
7. Library User Education
(Pendidikan Pemustaka) oleh
UPT Perpustakaan STAIN
Salatiga 2014
28 Agustus 2014 Peserta
2
8. Seminar Dan Sarasehan oleh
Forum Komunikasi Mahasiswa
Boyolali (FKMB) Salatiga
dengan Tema “Satu Langkah
Mengenal Boyolali” 2 April
2016
2 April 2016 Peserta
2
9. DiskusiRamadhanTema
“Ta’aruf Sastra Timur Tengah”
17 Juni 2016
Peserta
2
10. In Art Language Exhibitation
2017 “ Kidung Katresnan Dewi
26 April 2017 Peserta 3
Arimbi” Organized by
International Class Program of
State Intitute for Islamic
Studies Salatiga 26 April 2017
11. Seminar NasionalTema
“Strategi Pemberdayaan
Masyarakat Menuju Desa
Wisata” Himpunan Mahasiswa
Jurusan Pengembangan
Masyarakat Islam 17
November 2017
17 November 2017 Peserta
8
12. Seminar Nasional Pasar Modal
Dewan Mahasiswa Fakultas
Syari’ah Salatiga “Pelungan
Mahasiswa dalam Berinvestasi
Menuju Kemandirian
Ekonomi” 8 November 2017
8 November 2017 Peserta
8
13. Seminar Nasional “Pendidikan
Karakter Untuk Melahirkan
Pemimpin Masa Depan”
Himpunan Mahasiswa Jurusan
(HMJ) IAIN Salatiga 17
November 2015
17 November 2015 Peserta
8
14. Sertikat “Pentas Perdana
Teater Andong Angkatn Ke-7”
Teater Andong SMA N 1
Andong Boyolali 31 Maret
2017
31 Maret 2017 Sutradara
4
15. Sertifikat “Latihan Dasar
Teater Andong angkatan Ke-4”
4-5 Oktober 2014 Pemateri 4
Teater Andong SMA N 1
Andong Boyolali 4-5 Oktober
2014
16. Sertifikat “Latihan Dasar
Teater Andong angkatan Ke-6”
Teater Andong SMA N 1
Andong Boyolali 10-11
Oktober 2016
10-11 Oktober 2016 Pemateri
4
17. Sertifikat “Latihan Dasar
Teater Andong angkatan Ke-5”
Teater Andong SMA N 1
Andong Boyolali 10-11
Oktober 2015
10-11 Oktober 2015 Pemateri
4
18. SEMINAR NASIONAL
dengan tema “PENDIDIKAN
KARAKTER UNTUK
MELAHIRKAN PEMIMPIN
MASA DEPAN”
diselnggarakan oleh HMJ IAIN
Salatiga
17 November 2015
Peserta
8
19. WORKSHOP NASIONAL
PASAR MODAL SYARIAH
“PERAN PASAR MODAL
SYARI’AH BAGI
MAHASISWA EKONOMI
UNTUK MENYONGSONG
INDONESIA SEJAHTERA”
Diselenggrakan oleh DEMA
FEBI IAIN Salatiga.
19 Oktober 2016
Peserta
8