i
i
PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATERI OPERASI HITUNG
BILANGAN BULAT DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF
TIPETEAM ASSISTEND INDIVIDUALIZATION (TAI)PADA SISWA KELAS
V MADRASAH IBTIDAYAH TUKANGAN KECAMATAN AMPEL
KABUPATEN BOYOLALI TAHUN AJARAN /
SKRIPSI
DiajukanuntukMemperolehGelar
SarjanaPendidikanIslam (S.Pd.I)
Oleh:
VINA ARDIYANTI
NIM - -
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH (PGMI)
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
ii
ii
iii
iii
iv
iv
v
v
MOTTO
“Kalau anda punya keyakinan, punya believe, maka anda akan punya mimpi.
Bawalah impian ini menjadi sebuah action (Ust. Yusuf Mansur)”.
“Anak pertama, Bahunya harus sekuat baja, Hatinya harus setegar karang,
Impiannya harus sepasti nilai matematika (Hazanah & Vina Ardiyanti)”.
vi
vi
PERSEMBAHAN
Kupersembahakan skripsi ini orang-orang yang sangat kukasihi dan kusayangi :
. Bapak dan ibu tercinta
Bapak : Wardi dan Ibu : Rupinah
Sebagai tanda bakti, hormat, dan rasa terima kasih yang tiada terhingga
kupersembahkan karya kecil ini kepada bapak dan ibu yang telah memberikan
kasih sayang, segala dukungan, dan cinta kasih yang tiada terhingga yang
tiada mungkin dapat kubalas hanya dengan selembar kertas bertuliskan kata
cinta dan persembahan. Semoga ini menjadi langkah awal untuk membuat
bapak dan Ibu bahagia.
. Saudara perempuan ku: Desi Lia Fitriyani.
. Kakung ku tercinta, Suradhi yang selalau memberi dukungaan dan semangat
untuk ku.
. Sahabat Terbaikku, Paramita Ayu Ekasari, Najmul Laila, Muhammad Afif,
yang tak pernah henti mendukungku, memberi semangat padaku, dan yang
selalu membantuku.
. Teman-taman PGMI satu angkatan.
. Teman-teman KKN IAIN Salatiga posko .
. Teman-teman PPL di MI Mangunsari Salatiga.
. Kepala Sekolah MI Tukangan Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali.
. Wali Kelas V MI Tukangan.
vii
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas limpahan
rahmat dan hidayahNya sehingga Laporan Penelitian ini dapat kami laksanakan dan
kami selesaikan sesuai rencana.
Sebagai guru kita tentunya bangga dengan hasil prestasi siswa yang
memuaskan sesuai dengan tujuan yang direncanakan, dengan menggunakan model
pembelajaran yang tepat dalam proses pembelajaran merupakan salah satu faktor
keberhasilan dalam belajar, maka dari itu penilitian kami beri judul PENINGKATAN
HASIL BELAJAR MATERI OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT DENGAN
MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI PADA SISWA KELAS V
MADRASAH IBTIDAIYAH TUKANGAN KECAMATAN AMPEL KABUPATEN
BOYOLALI TAHUN AJARAN .
Pelaksanaan Penelitian ini tidak akan terwujud tanpa adanya pemberian
kesempatan, dukungan dan bantuan dari berbagai pihak, untuk itu penulis sampaikan
terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada:
. Bapak Dr. H. Rahmat Hariyadi, M.Pd selaku Rektor IAIN Salatiga.
. Bapak Suwardi, M. Pd selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
IAIN Salatiga
. Ibu Peni Susapti, M.Si selaku Ketua Jurusan PGMI IAIN Salatiga
viii
viii
. Bapak Drs. Sumarno Widjadipa, M.Pd yang sangat sabar dan teliti di dalam
membimbing skripsi penulis.
. Guru Kelas V MI Tukangan Bapak Ahmat Amirudin, S.Pd.I.
. Bapak serta ibu yang tak henti-hentinya memberikan motivasi baik berupa
material maupun spiritual.
. Sahabat- sahabat tebaikku, Paramita Ayu Ekasari, Najmul Laila, Muhammad
Afif, yang selalu memberi semangat kepada penulis.
. Seluruh teman-teman PGMI angkatan .
. Seluruh teman-teman posko KKN IAIN Salatiga.
. Seluruh teman- teman PPL MI Mangunsari Salatiga.
. Dan seluruh teman-teman yang mengenalku dan membaca tulisan ini.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa Laporan Penelitian ini masih jauh
dari kesempurnaan. Oleh karena itu kami sangat mengharapkan adanya kritik,
saran dan masukan yang dapat kami gunakan untuk menyempurnakan
kegiatan penulisan hasil penelitian mendatang.
Semoga Allah SWT selalu mencurahkan rahmat, bimbingan dan
petujuknya kepada kita semua. Aamiin.
Boyolali, Agustus
Penulis
ix
ix
ABSTRAK
Ardiyanti, Vina / , Peningkatan Hasil Belajar Materi Operasi Hitung
Bilangan Bulat dengan Model Pembelajaran Kooperatif tipe TAI Pada Siswa
Kelas V Madrasah Ibtidayah Tukangan Kecamatan Ampel Kabupaten
Boyolali Tahun Ajaran. Skipsi. Fakultas Tarbiyah dan ilmu Keguruan. Jurusan
Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Institut Agama Islam Negeri Salatiga.
Pembibing: Drs. Sumarno Widjadipa, M.Pd.
Kata Kunci: hasil belajar dan Model Pembelajaran Kooperatif tipe TAI
Salah satu mata pelajaran yang diajarkan di sekolah dasar adalah
matematika. Matematika diajarkan di sekolah dasar bersifat deduktif dan
objek kajian abstrak. Jika sifat matematika ini dikaitkan dengan traf berfikir
siswa sekolah dasar yang masih berada dalam taraf operasional konkrit maka
akan terjadi kegagalan dalam mempelajarinya. Kegagalan tersebut ditandai
dengan rendahnya hasil belajar seperti yang dialami siswa kelas V MI
Tukangan Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali. Hal ini disebabkan karena
guru hanya menggunakan model konvesional dalam pembelajarannya
sehingga pemahaman siswa tentang konsep sangat lemah. Berdasarkan uraian
diatas penulis berusaha meningkatkan hasil belajar siswa serta performen guru
dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TAI. Permasalahan
yang diangkat dalam penelitian ini yaitu bagaimana model pembelajaran
kooperatif tipe TAI dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam materi
pokoko operasi hitung bilangan bulat di kelas V MI Tukangan Kecamatan
Ampel Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran / .
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah penelitian
tindakan kelas. Subjek penelitian yaitu siswa kelas V MI Tukangan
Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali yang berjumlah siswa. Penelitian
terdiri dari siklus, masing-masing siklus melalui tahapan yaitu )
perencanaan, ) Pelaksanaan, ) Observasi, dan ) Refleksi. Pengambilan
data melalui tes hasil belajar dan observasi aktivitas siswa. Indikator
keberhasilan yang dicapai yaitu hasil tuntas belajar klasikal (nilai ≥ )
mencapai .
Berdasarkan analisis data penelitian siklus I ketuntasan belajar klasikal
baru mencapai , dengan nilai rata-rata , , sedangkan siklus II
meningkat menjadi dengan nilai rata-rata , , dan siklus III
meningkat menjadi , dengan nilai rata-rata , . Dari nilai rata-rata
siklus I ke siklus II menagalami kenaikan , dan nilai rata-rata siklus II ke
siklus III mengalami kenaikan sebesar , . Didalam siklus III didapati
KKM kelas sebesar , telah mencapai target , dan disimpulan
bahwa penelitian ini dinyatakan berhasil. Dari hasil penelitian tersebut dapat
disimpulkan bahwa pembelajaran operasi hitung bilangan bulat dengan
x
x
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TAI dapat meningkatkan
hasil belajar siswa. Peningkatan nilai rata-rata menunjukkan model
pembelajaran Kooperatif tipe TAI dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Dan juga disarankan bagi guru untuk selalu meningkatkan inovasi
pembelajaran dengan menggunakan pendekatan, model, metode, strategi,
teknik, media pembelajaran yang variatif.
xi
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................................. i
PERSETUJUAN PEMBIMBING ......................................................................... ii
PENGESAHAN KELULUSAN .......................................................................... iii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN............................................................. iv
MOTTO................................................................................................................. v
PERSEMBAHAN ................................................................................................. vi
KATA PENGANTAR .......................................................................................... vii
ABSTRAK ............................................................................................................ ix
DAFTAR ISI ......................................................................................................... x
DAFTAR TABEL ................................................................................................. xii
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xiii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..........................................................................................
B. Rumusan Masalah ....................................................................................
C. Tujuan Penelitian ......................................................................................
D. Hipotesis ..................................................................................................
E. Manfaat Penelitian ....................................................................................
F. Definisi operasional ..................................................................................
G. Metode Penelitian ....................................................................................
H. Sistematika Penulisan ...............................................................................
BAB II KAJIAN TEORI
A. Model Pembelajaran Kooperatif tipe TAI
. Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif ..........................................
. Pengertian TAI .......................................................................................
B. Pembelajaran Matematika
. Belajar ....................................................................................................
xii
xii
. Hasil Belajar ...........................................................................................
. Pembelajaran Matematika ......................................................................
. Operasi Hitung Bilangan Bulat ..............................................................
. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).....................................................
C. Kaitan pembelajaran Matematika dengan Model Pembelajaran Kooperatif
tipe TAI materi Operasi Hitung Bilangan Bulat ........................................
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Gambaran Umum Madrasah .....................................................................
B. Subjek Penelitian .......................................................................................
C. Pelaksanaan Penelitian
. Deskripsi Siklus I ..........................................................................
. Deskripsi Siklus II .........................................................................
. Deskripsi Siklus III .......................................................................
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
. Siklus I ..........................................................................................
. Siklus II .........................................................................................
. Siklus III ........................................................................................
B. Pembahasan Hasil Penelitian ...................................................................
BAB V PENUTUP
A. KESIMPULAN ...................................................................................
B. SARAN ...............................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................
LAMPIRAN-LAMPIRAN ....................................................................................
xiii
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel Siklus Penelitian ....................................................................................
Tabel SK dan KD Matematika Kelas V ..........................................................
Tabel Pebatasan MI Tukangan .......................................................................
Tabel Fasilitas sarana prasarana MI ................................................................
Tabel Data Guru dan Staf MI Tukangan ........................................................
Tabel Daftar nama siswa kelas V MI Tukangan .............................................
Tabel Nilai Siswa Siklus I ...............................................................................
Tabel Hasil Pengamatan Siklus I ....................................................................
Tabel Nilai Siswa Siklus II .............................................................................
Tabel Hasil Pengamatan Siklus II ...................................................................
Tabel Nilai Siswa Siklus III ............................................................................
Tabel Hasil Pengamatan Siklus III ..................................................................
Tabel . Data Peningkatan siswa .......................................................................
Tabel Data Pencapaian Target KKM ..............................................................
xiv
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Daftar Riwayat Hidup
Lampiran Silabus
Lampiran RPP Siklus I
Lampiran RPP Silkus II
Lampiran RPP Siklus III
Lampiran Foto Kegiatan Pembelajaran
Lampiran Surat Keterangan Penelitian
Lampiran SKK
Lampiran Lembar Konsultasi Skripsi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Matematika merupakan salah satu mata pelajaran pokok dalam
kurikulum pendidikan di Indonesia, termasuk pada jenjang sekolah dasar.
Matematika merupakan mata pelajaran yang selama ini dianggap sulit oleh
sebagian besar peserta didik, mulai dari jenjang sekolah dasar sampai sekolah
menengah. Anggapan sebagian besar peserta didik yang menyatakan bahwa
pelajaran Matematika ini sulit adalah benar terbukti dari hasil perolehan Ujian
Akhir Sekolah (UAS) masih sangat jauh dari standar yang diharapkan.
Salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan saat ini adalah
masalah lemahnya pelaksanaan proses pembelajaran yang diterapkan para
guru di sekolah. Proses pembelajaran yang terjadi selama ini kurang mampu
mengembangkan kemampuan berpikir peserta didik. Pelaksanaan proses
pembelajaran yang berlangsung di kelas hanya diarahkan pada kemampuan
siswa untuk menghafal informasi, otak siswa dipaksa hanya untuk mengingat
dan menimbun berbagai informasi tanpa dituntut untuk memahami informasi
yang diperoleh untuk menghubungkannya dengan situasi dalam kehidupan
sehari-hari (Susanto, : ).
Kondisi ini juga terjadi pada pembelajaran Matematika, yang
memperlihatkan bahwa selama ini proses pembelajaran Matematika di
sekolah dasar masih banyak yang dilaksanakan secara konvensional. Para
guru belum sepenuhnya melaksanakan pembelajaran secara aktif dan kreatif
dalam melibatkan siswa serta belum menggunakan berbagai pendekatan
pembelajaran yang bervariasi berdasarkan karakter materi pelajaran.
Penyebab utama kelemahan pembelajaran tersebut adalah karena
kebanyakan guru tidak melakukan kegiatan pembelajaran dengan
memfokuskan pada pengembangan keterampilan proses pada anak. Selain itu
guru masih menggunakan pendekatan konvensional dalam menyampaikan
materi. Siswa diberikan definisi-definisi maupun teorema-teorema, setelah itu
langsung diberi contoh-contoh sehingga peserta didik hanya memperoleh
catatan yang berupa simbol-simbol dan rumus-rumusnya saja tidak ada
aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini berakibat pada siswa yang
apabila mereka diberi soal yang berbeda dengan contoh-contoh atau soal
latihan cenderung membuat kesalahan. Ayat yang menerangkan dalam
pendidikan yang artinya: “Dan hendaknnya takut kepada Allah orang-orang
yang meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah yang mereka
khawatirkan terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu hendaklah
mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan
perkataan yang benar” (Q S An-Nisa’ : ). Selain itu rendahnya minat
belajar matematika dengan materi dan metode yang kurang menarik. Dengan
keadaan yang seperti tersebut diatas menyebabkan rendahnya hasil belajar
Matematika. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwasannya belajar merupakan
suatu kegiatan yang penting untuk dilaksanakan. Pada akhirnya, keadaan
semacam ini yang menyebabkan kegiatan pembelajaran dilakukan hanya
terpusat pada penyampaian materi dalam buku teks saja. Keadaan seperti ini
juga mendorong siswa untuk berusaha menghafal pada setiap kali akan
diadakan tes atau ulangan harian atau tes hasil belajar, baik ulangan tengah
semester, maupun ulangan akhir semester.
Peranan penggunaan pendekatan pembelajaran di kelas apabila dilihat
dari kenyataan di lapangan banyak sekali dijumpai sekolahan-sekolahan yang
belum menggunakan pendekatan pembelajaran dalam pengajarannya di
dalam kelas secara maksimal dan kurang bervariasi. Melihat keadaan yang
seperti itu maka dapat dianalisis kekurangan dalam proses pembelajaran guna
mengetahui kendala-kendala dan hambatan yang ditemukan untuk perbaikan
yang lebih baik dalam proses pembelajaran yang berikutnya. Dalam
melakukan perbaikan proses pembelajaran dilakukan penelitian tindakan kelas
untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
MI Tukangan adalah salah satu MI yang ada di Kecamatan Ampel.
MI ini telah menerapkan Kurikulum Tingkat Satuan Pelajaran (KTSP), namun
menurut hasil wawancara dengan guru diketahui bahwa terdapat beberapa
kendala dalam pelaksanaan KTSP. Salah satu kendala utama adalah
kurangnya antusias siswa untuk belajar, siswa lebih cenderung menerima apa
saja yang disampaikan oleh guru, diam dan enggan dalam mengemukakan
pertanyaan maupun pendapat.
Berdasarkan informasi tersebut, dilakukan observasi di MI Tukangan
pada tanggal April dan diperoleh keterangan bahwa hasil belajar
Matematika siswa kelas V di Madrasah tersebut masih tergolong rendah. Hal
ini dapat dilihat dari kriteria ketuntasan minimal yang diterapkan untuk mata
pelajaran Matematika adalah . Dari hasil survei pada bulan April diketahui
bahwa dari sejumlah siswa, siswa memperoleh nilai KKM dan siswa
yang lain belum memenuhi KKM yang ditentukan. Dari hasil wawancara ini
pula diperoleh informasi dari guru pengampu Matematika kelas V bahwa
siswa seringkali mengalami kesulitan dan kekeliruan dalam menyelesaikan
soal-soal latihan. Peneliti dan guru menduga pendekatan pembelajaran yang
digunakan selama ini belum efektif. Hal inilah yang menyebabkan rendahnya
hasil belajar Matematika siswa kelas V MI Tukangan.
Atas dugaan di atas maka peneliti bersama-sama dengan guru sepakat
untuk mencobakan suatu tindakan alternatif untuk mengatasi masalah yang
ada berupa penerapan model pembelajaran lain yang lebih mengutamakan
keaktifan siswa dan memberi kesempatan siswa untuk mengembangkan
potensinya secara maksimal. Model pembelajaran yang dimaksud adalah
model pembelajaran Kooperatif.
Penggunaan model pembelajaran kooperatif meningkatkan pencapaian
prestasi siswa dan juga dapat mengembangkan hubungan antar kelompok,
menerima teman sekelas yang lemah dalam bidang akademik dan
meningkatkan rasa harga diri. Pembelajaran kooperatif dapat diaplikasikan
untuk semua jenis kelas termasuk kelas-kelas khusus untuk anak-anak
berbakat dan bahkan untuk kelas dengan tingkat kecerdasan rata-rata (Robert
E. Slavin, ). Sehingga siswa memerlukan cara yang tepat untuk
memahaminya. Namun berdasarkan fakta yang penulis temukan di lapangan,
MI Tukangan dalam penggunaan pendekatan yang variatif masih belum
digunakan. Proses KBM di sekolah tersebut masih sangat monoton yang
menjadikan salah satu faktor belum tercapainya hasil belajar yang maksimal.
Membangun pengetahuan merupakan cara belajar yang
mengembangkan proses belajar bermakna, yang akan meningkatkan
pemahaman siswa dan daya ingat belajarnya. Melalui model pembelajaran
Kooperatif tipe TAI (Team Assistend Individualization) siswa dapat
meningkatkan keaktifan dan kreatifitas berpikir, hal ini menimbulkan sikap
tanggungjawab belajar yang lebih pada siswa.
Berdasarkan uraian yang dikemukakan di atas, peneliti tertarik
melakukan penelitian dengan judul “PENINGKATAN HASIL BELAJAR
MATERI OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT DENGAN MODEL
PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTEND
INDIVIDUALIZATION (TAI) PADA SISWA KELAS V MADRASAH
IBTIDAYAH TUKANGAN KECAMATAN AMPEL KABUPATEN
BOYOLALI TAHUN AJARAN / ”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti mengajukan rumusan
masalah sebagai berikut:
Apakah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TAI mampu
meningkatkan hasil belajar siswa terhadap materi Operasi Hitung Bilangan
Bulat pada siswa kelas V Madrasah Ibtidayah Tukangan Kecamatan Ampel
Kabupaten Boyolali Tahun ajaran / ?
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan :
Untuk mengetahui bahwa model pembelajaran kooperatif tipe TAI
dapat meningkatkan hasil belajar siswa terhadap materi operasi hitung
bilangan bulat pada siswa kelas V Madrasah Ibtidayah Tukangan Kecamatan
Ampel Kabupaten Boyolali Tahun ajaran / .
D. Hipotesis
Hasil suatu penelitian pada hakikatnya adalah suatu jawaban atas
pertanyaan penelitian yang telah dirumuskan di dalam perencanaan penelitian.
Untuk mengarahkan kepada hasil penelitian ini maka di dalam penelitian
perlu dirumuskan jawaban sementara dari penelitian ini. Adapun hipotesis
dalam penelitian ini adalah:
Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TAI (Team Assistend
Individualization) dapat meningkatkan hasil belajar siswa terhadap materi
operasi hitung bilangan bulat pada siswa kelas V Madrasah Ibtidaiyah
Tukangan Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran
/ .
Indikator keberhasilan Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe
TAI (Team Assisten Individualization) bisa dikatakan efektif apabila yang
diharapkan dapat tercapai. Adapun indikator yang dapat dirumuskan adalah :
a. Secara individu
Adanya peningkatan hasil belajar matematika materi operasi
hitung bilangan bulat yaitu mencapai KKM (Kriteria Ketuntasan
Minimal) ≥ .
b. Secara Klasikal
Ketuntasan siswa secara klasikal dalam pembelajaran matematika,
khususnya materi operasi hitung bilangan bulat presentasi nilai
mendapatkan % siswa mencapai KKM.
E. Manfaat Penelitian
Penelitian ini dapat bermanfaat baik secara teoritik dan praktis.
. Secara Teoritik
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi baru bagaimana
cara mengatasi permasalahan yang muncul dalam proses kegiatan belajar
mengajar khususnya dalam mata pelajaran Matematika untuk
meningkatkan hasil belajar siswa. Apabila siswa tertarik untuk belajar,
maka hasil belajar dapat meningkat sehingga akan tercipta sumber daya
manusia yang handal dan dapat dipergunakan dalam kehidupan sehari-
hari.
. Secara Praktis
Dengan melakukan penelitian tindakan kelas, diharapkan penelitian ini
dapat memberikan manfaat kepada:
a. Siswa
Dapat memberikan suasana pembelajaran yang menyenangkan
sehingga dapat meningkatkan hasil belajar.
b. Guru
Sebagai bahan pertimbangan dan masukan untuk memperkenalkan
pembelajaran Matematika melalui penerapan Model Pembelajaran
Kooperatif tipe TAI dapat meningkatkan hasil belajar siswa dan
kemampuan siswa sehingga dapat tercipta pembelajaran yang efektif
dan efisien.
c. Sekolah Dasar (SD) atau Madrasah Ibtidaiyah (MI)
Sebagai masukan bagi Madrasah, Mapeda dan jajaran terkait untuk
melakukan pembinaan guru dalam inovasi dan Implementasi
Pendekatan-Pendekatan Pembeljaran dalam Matematiaka.
F. Definisi Operasional
Untuk mendapatkan kejelasan judul di atas, penulis memberikan
definisi operasional terhadap istilah-istilah yang ada. Dengan harapan agar
tidak ada kesalahpahaman dalam pemahaman judul yang penulis angkat.
Adapun istilah-istilah tersebut adalah:
. Peningkatan
Menurut Poerwadarminta dalam Kamus besar Bahasa Indonesia
( : ) “Peningkatan adalah menaikan, mempertinggi,
memperbesar.” Maksudnya adalah usaha seseorang untuk memproleh nilai
yang lebih dari sebelumnya, dengan berbagai cara sesuai dengan peraturan
yang ada.
. Hasil Belajar
Apabila mendengar kata hasil belajar maka tak akan lepas dari kata
belajar. Belajar merupakan komponen yang paling vital dalam usaha
pendidikan, sehingga tanpa belajar sesungguhnya tidak pernah ada
pendidikan. Seperti anggapan dari Syah ( : ), Belajar adalah
kegiatan berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental dalam
penyelenggaran setiap jenis dan jenjang pendidikan. Ini berarti, bahwa
berhasil atau gagalnya pencapaian tujuan pendidikan itu amat tergantung
pada proses belajar yang dialami siswa baik ketika ia berada di sekolah
maupun lingkungan rumah dan keluarganya.
Menurut R. Gagne dalam Susanto ( : ) Belajar dapat
didefinisikan sebagai suatu proses dimana suatu organisme berubah
perilakunya sebagai akibat pengalaman. Belajar dan mengajar merupakan
dua konsep yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Dua konsep ini
menjadi terpadu dalam satu kegiatan dimana terjadi interaksi antara guru
dengan siswa, serta siswa dengan siswa pada saat pembelajaran
berlangsung.
Hasil Belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa
setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Secara keseluruhan
pemahaman terhadap konsep dasar pembelajaran tidak akan sempurna jika
berhenti pada definisi atau proses. Maka perlu diuraikan apa yang
dihasilkan dari suatu proses pembelajaran. Bloom dalam Daryanto dan
Rahardjo ( : ) Mengemukakan tiga Ranah Hasil belajar yaitu
kognitif, afektif, dan psikomotorik, untuk aspek kognitif terdiri dari enam
tingkatan yaitu: Pengetahuan, pemahaman, pengertian, aplikasi, analisa,
sintesa, dan eveluasi. Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan
bahwa pada dasarnya proses belajar ditandai dengan perubahan tingkah
laku secara keseluruhan baik yang menyangkut kognitif, afeksi
psikomotor.
. Model Pembelajaran Kooperatif tipe TAI
Menurut Abdul Majid ( : ) Pembelajaran kooperatif adalah
model pembelajaran yang mengutamakan kerja sama untuk mencapai
tujuan pembelajaran. Pembelajaran kooperatif (cooperative learning)
merupakan bentuk pembelajaran dengan cara siswa belajar dan bekerja
dalam kelompok-kelompok kecil secara kolaboratif yang anggotanya
terdiri dari sampai dengan orang dengan struktur kelompok yang
bersifat heterogen. Pada hakikatnya pembelajaran kooperatif sama dengan
kerja kelompok. Oleh karena itu banyak guru yang mwnyatakan tidak ada
sesuatu yang aneh dalam cooperative learning, karena mereka telah
terbiasa melakukan pembelajaran cooperative learning dalam bentuk
belajar kelompok, walaupun tidak semua belajar kelompok disebut
sebagai cooperative learning . Seperti dijelaskan oleh Abdulhak ( : -
) “pembelajaran kooperatif dilaksanakan melalui sharing proses antara
peserta didik sehingga dapat mewujudkan pemahaman bersama antara
peserta didik itu sendiri.
Pembelajaran kooperatif tipe TAI ini dikembangkan oleh Slavin. TAI
merupakan suatu program yang menggabungkan pembelajaran kooperatif
dengan pengajaran individual untuk memenuhi kebutuhan dari berbagai
kelas yang berbeda. Tipe ini mengkombinasikan keunggulan
pembelajaran kooperatif dan pembelajaran individual. Tipe ini
direncanakan untuk mengatasi kesulitan belajar siswa secara individual
(Slavin dalam Dwijayanti, : )
. Mata pelajaran Matematika
Sebagian besar orang berasumsi arti kata Matematika adalah
menghitung bilangan-bilangan dengan menggunakan rumus-rumus
tertentu. Padahal definisi matematika sangatlah beragam menurut
pendapat Johnson dan Rising dalam Ismunamto ( : ) Matematika
adalah pola pikir, pola menorganisasikan pembuktian secara logis.
Matematika adalah pengetahuan tentang bentuk yang terorganisasi, sifat-
sifat atau teori-teori itu dibuat secara deduktif berdasarkan unsure-unsur
yang didefinisikan atau tidak didefinisikan, sifat-sifat atau teori-teori yang
sudah dibuktikan kebenarannya.
G. Metode Penelitian
. Rancangan Penelitian
Penelitian yang dilakukan menggunakan penilitian tindakan kelas,
istilah dalam bahasa inggrisnya adalah Classroom Action Research
(CAR). Menurut Arikunto dalam Suyadi ( : ) Penelitaian adalah
kegiatan mencermati suatu objek dengan menggunakan cara dan aturan
atau metodologi tertentu unuk menemukan data akurat tentang hal-hal
yang dapat meningkatkan mutu objek yang diamati, Tindakan adalah
Gerakan yang dilakukan dengan sengaja dan terencana dengan tujuan
tertentu, Kelas adalah tempat dimana terdapat sekelompok peserta didik
yang dalam waktu bersamaan menerima pelajaran yang sama.
Sedangkan menurut Suyanto dalam Basrowi dan Suwandi ( : ),
Penelitian tindakan kelas adalah suatu bentuk peneliian yang bersifat
reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat
memperbaiki dan atau meningkatkan praktik-praktik pembelajaran di
kelas secara lebih profesional.
Berdasarkan definisi penelitian tindakan yang diberikan oleh beberapa
pakar di atas, dapat disimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas adalah
penelitian tindakan dalam bidang pendidikan yang dilaksanakan dalam
kawasan kelas dengan tujuan untuk memperbaiki dan atau meningkatkan
kualitas pembelajaran. Alasan peneliti menggunakan penelitian tindakan
kelas, agar permasalahan-permasalahan dalam pembelajaran di dalam
kelas dapat dipecahkan.
Adapun penelitian yang akan diteliti terdiri atas empat rangkaian yang
dilakukan secara berulang-ulang yakni berupa tahapan-tahapan antara lain:
perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi.
Gambar . Siklus Penelitian Menurut Arikunto ( : )
. Subyek Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di MI Tukangan Kabupaten Boyolali dan
dilaksanakan di kelas V yang berjumlah siswa. Terdiri dari siswa
laki-laki dan siswi perempuan.
. Langkah-Langkah Penelitian
Menurut Arikunto ( : ), mengemukakan bahwa tahap-tahap
dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) terdiri dari empat tahapan
Perencanaan
Pelaksanaan Refleksi SIKLUS I
Pengamatan
Perencanaan
Refleksi Pelaksanaan SIKLUS II
Pengamatan
?
Perencanaan
Pelaksanaan SIKLUS III Refleksi
Pengamatan
penting, meliputi: ( ) Planning (rencana), ( ) Action (tindakan), ( )
Observation (pengamatan) dan ( ) Reflection (refleksi). Lebih jelasnya
sebagai berikut:
a. Tahap rencana (planning)
Merupakan bagian awal yang harus dilakukan peneliti sebelum seluruh
rangkaian kegiatan dilakukan. Kegiatan yang dilakukan adalah:
) Membuat skenario pembelajaran dengan penerapan Pendekatan
Konstruktivisme (Silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP ).
) Mempersiapkan sumber belajar yang relevan.
) Menyusun daftar pertanyaan untuk tanya jawab.
) Mempersiapkan perlengkapan yang dibutuhkan.
) Menyusun lembar pengamatan pembelajaran untuk penilaian
perhatian siswa.
) Menyusun lembar pengamatan aktivitas guru dalam pembelajaran.
) Menyusun test formatif untuk siswa.
) Target yang diharapkan dalam penerapan Pendekatan
Konstruktivisme ini keberhasilan pembelajaran minimal
memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimum.
b. Tahap tindakan (action)
Merupakan pelaksanaan yang telah dibuat yang berupa
penerapan pembelajaran sesuai dengan skenario pembelajaran yang
tertulis pada RPP dan tahap perencanaan. Kegiatan pembelajaran
terdiri dari tiga kegiatan, yaitu pendahuluan, inti, dan penutup. Dan
pada RPP bagian inti meliputi elaborasi, eksplorasi, dan konfirmasi.
c. Tahap pengamatan (observation)
Merupakan pelaksanaan yang telah dibuat yang berupa
penerapan pembelajaran sesuai dengan skenario pembelajaran yang
tertulis pada RPP dan tahap perencanaan. Kegiatan pembelajaran
terdiri dari tiga kegiatan, yaitu pendahuluan, inti, dan penutup. Dan
pada RPP bagian inti meliputi elaborasi, eksplorasi, dan konfirmasi.
Tahap refleksi (reflection), meliputi:
) Mencatat hasil observasi dan pelaksanaan pembelajaran.
) Evaluasi hasil observasi.
) Analisis hasil pembelajaran. Memperbaiki kelemahan siklus I
pada siklus II, dan memperbaiki kelemahan siklus II pada siklus
III
Hasil refleksi berupa refleksi terhadap perencanaan yang telah
dilaksanakan tersebut, yang akan dipergunakan untuk memperbaiki
kinerja guru pada tahap selanjutnya, yaitu siklus II dan selanjutnya.
. Instrumen Penelitian
Bentuk instrumen yang digunakan untuk mendapatkan data penelitian
adalah:
. RPP,
. Silabus,
. Lembar pengamatan, digunakan untuk mengamati secara langsung
kegiatan siswa dan guru dalam proses pembelajaran Matematika
materi Operasi hitung bilangan bulat dengan menggunakan Model
Pembelajaran Kooperatif tipe TAI.
. Lembar soal tes, digunakan sebagai materi kegiatan siswa untuk
mengukur hasil belajar, terkait materi Operasi hitung bilangan
bulat.
. Pengumpulan Data
Data merupakan informasi-informasi tentang obyek penelitian. Data
digunakan untuk menjawab masalah-masalah yang telah dirumuskan dan
menguji hipotesis. Dalam pengumpulan data penelitian ini cara
mengumpulkan data dengan menggunakan metode:
a. Pengamatan
Pengamatan adalah suatu pengamatan langsung terhadap
peserta didik dengan memperhatikan tingkah lakunya secara teliti.
Dalam setiap siklus guru melakukan pengamatan kepada siswa untuk
mengetahui sejauh mana perhatian aktivitas, dan hasil belajar terhadap
materi Matematika yang diajarkan.
b. Tes
Tes digunakan untuk mengetahui tingkat hasil belajar siswa
terhadap mata pelajaran Matematika. Pada setiap siklus guru
memberikan tes tertulis untuk mengukur kemampuan siswa dalam
pemahaman terhadap materi.
c. Pedoman dokumentasi,
Digunakan untuk mendapatkan gambaran kegiatan dalam
proses pembelajaran Matematika materi Operasi hitung bilangan
bulat yang menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif tipe TAI.
. Analisis Data
Analisis data sangat diperlukan guna mengetahui hasil dan untuk
menarik kesimpulan yang logis berdasarkan data yang telah dikumpulkan
di setiap siklusnya.
) Analisis Data Observasi Hasil Belajar Siswa
Data hasil observasi dianalisis untuk mengetahui hasil belajar siswa
yang berpedoman pada lembar observasi hasil belajar siswa. Penilaian
dilihat dari hasil skor pada lembar observasi yang
digunakan.presentase diperoleh dari sekor pada lembar observasi
dikualifikasikan untuk menentukan seberapa besar meningkatnya hasil
belajar siswa dalam mengikuti pelajaran. Untuk menghitung presentase
ketuntasan belajar siswa digunakan rumus sebagai berikut:
P =
×
Keterangan:
P = Jumlah nilai dalam persen
F = Frekuensi
N = Jumlah nilai keseluruhan (Djamarah, : - )
) Analisis Tes Siswa
Untuk menilai rata-rata ulangan tes formatif digunakan penghitungan
dengan rumus:
M=
Keterangan:
M = Nilai rata-rata
∑X = Jumlah semua nilai kelas
N = Jumlah siswa (Djamarah, : )
H. Sitematika Penulisan
Dalam rangka untuk mempermudah para pembaca dalam mengikuti
uraian penyajian data penelitian ini, maka akan penulis paparkan sistematika
penulisan sebagai berikut:
. Bagian awal terdiri dari halaman judul, halaman nota pembimbing,
halaman pengesahan, halaman motto, halaman persembahan, halaman
abstrak, halaman kata pengantar, halaman daftar isi, daftar tabel, daftar
lampiran
. Bagian isi skripsi terdapat bab yaitu sebagai berikut:
a. Bab I memaparkan pendahuluan yang terdiri dari latar belakang
masalah, rumusan masalah, tujuan, hipotesis dan manfaat
penelitian, definisi oprasional, metode penelitian dan sistematika
penulisan.
b. Bab II memaparkan tentang model pembelajaran kooperatif tipe
TAI, pembelajaran matematika, dan kaitannya model pembelajaran
kooperatif tipe TAI dengan materi operasi hitung bilangan bulat.
c. Bab III memaparkan gambaran umum MI Tukangan Kecamatan
Ampel Kabupaten Boyolali yang berisi tentang letak geografis,
dasar dan tujuan pendidikan, struktur organisasi, keadaan guru,
siswa dan karyawan serta keadaan sarana dan prasarana.
d. Bab IV pembahasan yang memaparkan kondisi awal sebelum
tindakan dilaksanakan dan kemudian memaparkan hasil
pembahasan dari analisis pembelajaran dengan model pembelajaran
kooperatif tipe TAI dalam peningkatan hasil belajar materi operasi
hitung bilangan bulat siswa kelas V MI Tukangan Kecamatan
Ampel Kabupaten Boyolali.
e. Bab V berisi penutup yang terdiri dari kesimpulan dari hasil
penelitian yang telah dilaksanakan, serta kesimpulan dan saran.
Pada bagian akhir terdapat daftar pustaka dilanjutkan lampiran-
lampiran pada halam yang berbeda.
BAB II
KAJIAN TEORI
I. Pembelajaran Kooperatif tipe TAI (Team Assistend Individualization)
. Pengertian Pembelajaran Kooperatif
Dalam mengajar guru harus pandai-pandai menggunakan pendekatan
pembelajaran secara arif dan bijaksana, bukan sembarang yang bisa
merugikan anak didik.Menurut Syah ( : ) pendekatan pembelajaran
(approach to learning) dan strategi atau kiat melaksanakan pendekatan
serta metode belajar termasuk faktor-faktor yang turut menentukan tingkat
efisensi dan keberhasilan peserta didik.
Menurut Abdul Majid ( : ) Pembelajaran kooperatif adalah
model pembelajaran yang mengutamakan kerja sama untuk mencapai
tujuan pembelajaran. Pembelajaran kooperatif (cooperative
learning)merupakan bentuk pembelajaran dengan cara siswa belajar dan
bekerja dalam kelompok-kelompok kecil secara kolaboratif, yang
anggotannya terdiri dari sampai dengan orang, dengan struktur
kelompok yang bersifat heterogen.
Pada hakikatnya, pembelajaran kooperatif sama dengan kerja
kelompok. Oleh karena itu, banyak guru yang menyatakan tidak ada
sesuatau yang aneh dalam cooperative learning, karena mereka telah
melakukan pembelajaran cooperative learning dalam bentuk belajar
kelompok, walaupun tidak semua belajar kelompok disebut sebagai
cooperative learning. Seperti dijelaskan oleh Abdulhak dalam Majid
( : - ) “pembelajaran kooperatif dilaksanakan melalui
sharingproses antara peserta didik, sehingga dapat mewujudkan
pemahaman bersama antara peserta didik itu sendiri”
Dan disimpulkan model pembelajaran kooperatif tipe TAI ini yang
melatih siswa bekerjasama dalam kelompok atau team, tetapi didalam
kelompok tersebut siswa juga harus bisa bekerja secara individu dalam
pelatihan soal-soal dan siswa juga diajarkan tanggung jawab terhadap
materi yang telah diberikan.
. Pengertian TAI (Team Assistend Individualization)
TAI singkatan dari Team Assistend Individualization. TAI termasuk
dalam pembelajaran kooperatif. Menurut Slavin dalam widdiharto (
: ) dalam model pembelajaran TAI, siswa ditempatkan dalam
kelompok-kelompok kecil ( sampai siswa) yang heterogen dan
selanjutnya diikuti dengan pemberian bantuan secara individu bagi siswa
yang memerlukannya. Dengan pembelajaran kelompok, diharapkan para
siswa dapat meningkatkan pemikiran kritisnya, dan menumbuhkan rasa
sosial yang tingg. Sebelum dibentuk kelompok, siswa diajarkan
bagaimana bekerja sama dalam satu kelompok. Siswa diajari menjadi
pendengar yang baik, dapat memberikan penjelasan kepada teman
sekelompoknya, berdiskusi, mendorong teman lain untuk bekerja sama,
menghargai pendapat teman lain, dan sebagainya. Salah satu ciri
pembelajaran kooperatif adalah kemampuan siswa untuk bekerja sama
dalam kelompok kecil yang heterogen. Masing-masing anggota dalam
kelompok memiliki tugas yang setara.
Karena pada pembelajaran kooperatif keberhasilan kelompok sangat
diperhatikan, maka siswa yang pandai ikut bertanggung jawab membantu
temannya yang lemah dalam kelompoknya. Dengan demikian, siswa yang
pandai dapat mengembangkan kemampuan dan ketrampilannya,
sedangkan siswa yang lemah akan terbantu dalam memahami
permasalahan yang diselesaikan dalam kelompok tersebut. Slavin dalam
Widdiharto ( : ) membuat model ini dengan beberapa alasan.
Pertama, model ini mengkombinasikan keunggulan kooperatif dan
program pengajaran individual. Kedua, model ini memberikan tekanan
pada efek sosial dari belajar kooperatif. Ketiga, TAI disusun untuk
memecahkan masalah dalam program pengajaran, misalnya dalam hal
kesulitan belajar siswa secara individual.
Seperti yang dikemukaan oleh Depdiknas dalam Fathurrohman dan
Sulistyorini ( : ), bahwa tugas guru adalah memfasilitasi proses
tersebut dengan cara: menjadikan pengetahuan bermakna dan relevan bagi
siswa, Memberi kesempatan siswa menemukan dan menerapkan idenya
sendiri, Menyadarkan siswa agar menerapkan strategi mereka sendiri
dalam belajar.
Komponen dalam pembelajaran tipe TAI dalam Suyitno, ( : )
terdiri dari komponen. Adapun komponen tersebut disajikan seperti
berikut :
) Komponen
Teams yaitu pembentukan kelompok heterogen yang
terdiri dari sampai siswa.
) Komponen
Tes Penempatan (Placement Test)yaitu pemberian pre-
test kepada siswa atau melihat rata-rata nilai harian siswa agar
guru mengetahui kelemahan siswa pada bidang tertentu.
) Komponen
Materi-materi Kurikulum (Student Creative)yaitu
melaksanakan tugas dalam suatu kelompok dengan
menciptakan dimana keberhasilan individu ditentukan oleh
keberhasilan kelompoknya.
) Komponen
Belajar Kelompok (Team Study)yaitu tahapan tindakan
belajar yang harus dilaksanakan oleh kelompok dan guru
memberikan bantuan secara individual kepada siswa yang
membutuhkan.
) Komponen
Skor Tim dan Rekognisi Tim (Team Score and Team
Recognition)yaitupemberian sekore terhadap hasil kerja
kelompok dan memberikan kriteria penghargaan terhadap hasil
kerja kelompok yang berhasil secara cemerlang dan kelompok
yang dipandang kurang berhasil dalam menyelesaikan tugas.
) Komponen
Kelompok Pengajaran (Teaching Group)yaitu
pemberian materi secara singkat dari guru menjelang
pemberian tugas kelompok.
) Komponen
Tes Fakta (Fact test)yaitu pelaksanaan tes-tes kecil
berdasarkan fakta yang diperoleh siswa.
) Komponen
Unit Seluruh Kelas (Whole-lass Units)yaitu pemberian
materi oleh guru kembali diakhiri waktu pembelajaran dengan
strategi pemecahan masalah.
a. Unsur-unsur dasar PembelajaranKooperatif tipe TAI:
Menurut Ibrahimdalam Monika ( : ) mengatakan bahwa
unsur-unsur pembelajaran kooperatif adalah
) Siswa dalam kelompoknya haruslah beranggapan bahwa mereka
sehidup sepenanggungan bersama.
) Siswa bertanggung jawab atas segala sesuatu didalam
kelompoknya, seperti memiliki mereka sendiri.
) Siswa haruslah melihat bahwa semua anggota di dalam
kelompoknya memiliki tujuan yang sama.
) Siswa harus membagi tugas dan tanggung jawab yang sama di
antara anggota kelompoknya.
) Siswa akan dikenakan evaluasi atau diberikan hadiah/ penghargaan
yang juga akan dikenakan untuk semua anggota kelompok.
) Siswa berbagi kepemimpinan dan mereka membutuhkan
ketrampilan untuk belajar bersama selama proses belajarnya.
) Siswa akan diminta mempertanggung jawabkan secara individual
materi yang ditangani dalam kelompok kooperatif.
b. Elemen PembelajaranKooperatif tipe TAI :
Adapun elemen Pembelajaran Kooperatif adalah sebagai
berikut :
) Saling ketergantungan positif
Guru menciptakan suasana yang mendorong agar siswa
merasa saling membutuhkan. Hubungan inilah yang dimaksud
dengansaling ketergantungan positif. Saling ketergantungan
tersebut dapat dicapai melalui: Saling ketergantungan
pencapaian tujuan, saling ketergantungan bahan atau sumber,
saling ketergantungan dalam menyelesaikan tugas peran, saling
kergantungan hadiah.
) Interaksi tatap muka
Interaksi tatap muka menurut para siswa dalam
kelompok dapat saling bertatap muka sehingga mereka dapat
melakukan dialog, tidak hanya dengan guru, tetapi juga dengan
sesama siswa.
) Akuntabilitas individual
Penilaian kelompok yang didasarkan atas rat-rata
penguasaan semua anggota kelompok secara individual disebut
dengan akuntabilitas individual.
) Keterampilan menjalin hubungan antara pribadi
Ketrampilan sosial seperti tenggang rasa, sikap sopan
terhadap teman, berani mempertahankan pikiran logis,
mengkritik ide dan bukan mengkritik teman, tidak
mendominasi orang lain, mandiri, dan berbagai sifat lain yang
bermanfaat dalam menjalin hubungan antar pribadi tidak hanya
diasumsikan tetapi secara sengaja di ajarkan (Abdurrahman
dalam Monika, : ).
J. Pembelajaran Matematika
. Belajar
a. Pengertian Belajar
Menurut Suryabrata dalam Sriyanti ( : ) Bahwa belajar
itu membawa perubahan baik yang actual maupun potensial,
perubahan itu pada pokoknya mendapatkan kecakapan baru,
perubahan itu terjadi karena adanya usaha baik yang disengaja maupun
yang tidak disengaja.
Belajar adalah suatu aktivitas yang dilakukan seseorang
dengan sengaja dalam keadaan sadar untuk memperoleh suatu konsep,
pemahaman atau pengetahuan baru sehingga memungkinkan
seseorang terjadinya perubahan perilaku yang relatif tetap baik dalam
berpikir, merasa, maupun dalam bertindak.
Menurut Claurine mendefinisikan belajar adalah modifikasi
atau memperteguh perilaku mengalami pengalaman (Sriyanti, :
)
Menurut R. Gagne dalam Susanto ( : ) Blajar dapat
didefinisikan sebagai suatu proses di mana suatu organism berubah
perilakunya sebagai akibat pengalaman.
b. Ciri-ciri Belajar
Menurut Baharuddin dan Esa N.W dalam Sriyanti ( : ),
mengemukakan ciri-ciri belajar meliputi:
) Belajar ditandai adanya perubahan tingkah laku.
) Perubahan tingkah laku dari hasil belajar itu relatif permanen.
) Perubahan tingkah laku tidak harus dapat diamati pada saat
berlangsungnya proses belajar, tetapi perubahan perilaku itu bisa
jadi bersifat potensial.
) Perubahan tingkah laku itu merupakan hasil latihan atau
pengalaman.
) Pengalaman atau latihan itu dapat memberikan penguatan.
c. Prinsip-Prinsip Belajar
Prinsip Belajar adalah konsep-konsep yang harus diterapkan
didalam proses belajar dan megajar. Seorang guru akan dapat
melaksanakan tugas-tugasnya dengan baik apabila ia dapat menerapkan
cara mengajar sesuai dengan prinsip-prinsip belajar. Menurut Soekamto
dan Winataputra dalam Fathurrohman dan Sulistyorini ( : ), ada
beberapa prinsip dalam belajar, yaitu :
) Apapun yang dipelajari siswa, dialah yang harus belajar bukan
orang lain. Untuk itu, siswalah yang harus bertindak aktif.
) Setiap siswa belajar sesuai dengan tingkat kemampuannya.
) Siswa akan dapat belajar dengan baik bila mendapat penguatan
langsung pada setiap langkah yang dilakukan selama proses
belajar.
) Penguasaan yang sempurna dari setiap langkah yang dilakukan
siswa akan membuat proses belajar lebih berarti.
) Motivasi belajar siswaakan lebih meningkat apabila ia diberi
tanggung jawab dan kepercayaan penuh atas belajarnya
d. Tujuan Belajar
Menurut Fathurrohman dan Sulistyorini ( : ), tujuan
belajar dimaksudkan untuk memberi landasan belajar, yaitu dari bekal
pengetahuan yang sudah dimiliki peserta didik sampai ke pengetahuan
berikutnya.Pada intinya tujuan dari belajar dan pembelajaran adalah
terciptanya perubahan menuju keadaan yang lebih baik.
Menurut Sardiman ( : ), tujuan belajar secara umum ada
tiga jenis, yaitu:
) Untuk Mendapatkan Pengetahuan
Hal ini ditandai dengan kemampuan berpikir.Pemilikan
pengetahuan dan kemampuan berpikir sebagai yang tidak dapat
dipisahkan. Dengan kata lain, tidak dapat mengembangkan
kemampuan berpikir tanpa bahan pengetahuan, sebaliknya
kemampuan berpikir akan memperkarya pengetahuan.
) Penanaman Konsep dan Keterampilan
Penanaman konsep atau merumuskan konsep juga
memerlukan suatu keterampilan.
) Pembentukan Sikap
Dalam menumbuhkan sikap mental, perilaku dan
pribadi peserta didik, guru harus lebih bijak dan hati-hati dalam
pendekatannya.
e. Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar
Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar banyak sekali
jenisnya, akan tetapi secara garis besar dapat digolongkan menjadi dua
faktor utama, yakni fakttor dalam diri peserta didik itu sendiri (faktor
intern), dan faktor yang datang dari luar diri peserta didik (Faktor
ekstern).
Menurut Suryabrata dalam Sriyanti, dkk ( : - ), faktor-
faktor yang mempengaruhi belajar adalah sebagai berikut:
) Faktor Intern, yang meliputi
a) Faktor jasmaniah
Faktor jasmaniah yakni faktor kesehatan dan cacat
tubuh.
b) Faktor psikologis
Faktor Psikologis antara lain: Intelegensi, perhatian,
minat, bakat, motif, kematangan, dan kesiapan.
c) Faktor kelelahan
Faktor kelelahan meliputi faktor kelelahan
jasmani terlihat dengan lemah lunglainya tubuh dan
timbul kecenderungan untuk membaringkan
tubuh.Sedangkan faktor kelelahan rohani terlihat
dengan adanya kelesuan dan kebosanan sehingga minat
dan dorongan untuk menghasilkan sesuatu hilang.
) Faktor ekstern, yang meliputi
a) Faktor keluarga
Faktor keluarga meliputi: cara orang tua
mendidik, relasi antar anggota keluarga, suasana
rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang
tua dan latar belakang kebudayaan.
b) Faktor sekolah
Faktor sekolah meliputi: kurikulum, metode
mengajar, relasi pendidik dengan peserta didik, relasi
peserta didik satu dengan yang lain, disiplin sekolah,
alat pelajaran, waktu sekolah, standar pelajaran di atas
ukuran, keadaan gedung, metode belajar, dan tugas
rumah.
c) Faktor masyarakat
Faktor masyarakat meliputi: kegiatan peserta
didik dalam masyarakat, mass media, teman bergaul,
dan bentuk kehidupan masyarakat.
. Hasil Belajar
a. Pengertian Hasil Belajar
Menurut Susanto ( : ) Hasil belajar dapat diartikan sebagai
tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pelajaran di
sekolah yang dinyatakan dalam skor yang diperoleh dari hasil tes
mengenal sejumlah materi pelajaran tertentu.
Sedangkan Hasil Belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-
nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresepsi dan ketrampilan
(Supriyono, : ).
Sedangkan Wujud hasil belajar tersebut seperti yang
dikemukakan oleh Syah dalam Sriyanti ( : ) Wujud hasil belajar
dapat dilihat dalam Sembilan wujud perubahan diantara lain kebiasaan,
ketrampilan, pengamatan, berfikir asosiatif, berfikir rasional dan kritis,
sikap, inhibisi, aprepsi, tingkah laku efektifan Secara sederhana, yang
dimaksud dengan hasil belajar siswa adalah kemampuan yang
diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar. Karena belajar itu
sendiri merupakan suatu proses dari seseorang yang berusaha untuk
memperoleh suatu proses dari seseorang yang berusaha untuk
memperoleh suatu bentuk perubahan perilaku yang relatif menetap.
Dari beberapa definisi yang dikemukakan oleh para ahli,
peneliti dapat menyimpulkan bahwa Hasil belajar adalah tingkat
kemampuan yang diperoleh serta perubahan perilaku anak setelah
melalui aktivitas belajar sebagai tingkat keberhasilan dalam
pembelajaran.
b. Faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Belajar
Yusuf dan Nursin ( : ) Menyebutkan ada beberapa faktor
yang mempengaruhi keberhasilan siswa dalam belajar. Faktor itu
meliputi faktor internal, yang bersumber dari diri sendiri dan faktor
eksternal yang bersumber dari luar atau lingkungan.
) Faktor Internal
Ada beberapa faktor yang harus dipenuhi agar
belajarnya berhasil.Syarat-syarat itu meliputi kondisi fisik dan
psikis, diantaranya kecerdasan, motivasi, minat, sikap
kebiasaan belajar dan emosi.Apabila kedua faktor itu
mengalami gangguan maka kemungkinan besar individu
tersebut mengalami kesulitan belajar.
) Faktor Eksternal
Faktor ini meliputi aspek sosial dan non sosial. Yang
dimaksud faktor sosial adalah manusia, baik yang hadir secara
langsung (bertatap muka atau komunikasi langsung), maupun
kehadirannya secara tidak langsung, seperti: berupa foto,
suara musik atau pembicaraan dalam radio, televise dan tape
recorder. Sedangkan faktor non sosial adalah keadaan suhu,
udara (panas, dingin), waktu (pagi, siang dan malam), suasana
(sepi dan bising), keadaan tempat (kualitas gedung, luas
ruangan, kebersihan, ventilasi, dan kelengkapan).
c. Penilaian Keberhasilan Belajar
Penilaian dilakukan untuk mengetahui tingkat keberhasilan
belajar siswa. Menurut Yamin ( : - ), penilaian keberhasilan
belajar siswa dapat dilakukan dengan:
) Pertanyaan Lisan di Kelas
Materi yang ditanyakan berupa pemahaman konsep, prinsip,
atau teori.Pertanyaan ini kita lemparkan kepada siswa-siswa,
kemudian diberikan kesempatan mereka untuk berpikir, kemudian
kita pilih secara acak untuk menjawab pertanyaan tadi.Jawaban
tersebut diberi kebebasan mereka mengeluarkan gagasannya,
benar atau salah jawaban yang didapat dari siswa, selanjutnya kita
lempar lagi kepada siswa untuk mendapat klarisifikasi jawaban
yang pertama.Setelah itu guru dapat menyimpulkan tentang
jawaban siswa yang benar.
) Kuis
Kuis adalah pertanyaan yang diajukan kepada siswa dalam
waktu yang terbatas, kurang lebih menit, pertanyaan tersebut
berupa option atau jawaban singkat. Kuis ini untuk mendapat
gambaran materi sebelumnya, yang telah diajarkan kepada
mereka.Waktu pelaksanaan kuis pada umumnya di awal
pembelajaran. Jika sebagian siswa masih ada yang belum
menguasainya, sebaiknya guru menjelaskan kembali secara
singkat materi tersebut
) Ulangan Harian
Ulangan harian ini dapat dilakukan secara periodik, misalnya
atau setiap materi pokok yang selesai diajarkan.Dalam ulangan
harian guru dapat membuat soal dalam bentuk objektif dan non
objektif.Tingkat berpikir yang terlibat sebaiknya mencakup
pemahaman, aplikasi, dan analisis.
) Ulangan Semester
Ulangan semester merupakan ujian yang dilakukan pada akhir
semester.Cakupan materi dalam ulangan ini lebih luas dari
ulangan harian.Adapun bentuk soal dalam ujian semester ini bisa
berupa pilihan ganda atau uraian.
) Tugas Individu
Tugas individu adalah tugas yang diberikan pada setiap siswa
untuk mengetahui tingkat pemahaman materi pelajaran yang telah
diberikan oleh guru.Tugas individu dapat diberikan setiap minggu
dengan bentuk tugas untuk kerja lapangan atau soal tertulis.Tugas
individu dalam bentuk kerja bisa berupa tugas membuat sesuatu
atau tugas observasi lapangan.Sedangkan untuk tugas individu
dalam bentuk soal tertulis, dapat berupa soal uraian objektif
maupun non objektif.
) Tugas Kelompok
Tugas kelompok adalah tugas yang diberikan untuk menilai
kemampuan kerja kelompok.Bentuk soal yang digunakan adalah
uraian dengan tingkat berpikir yang tinggi yaitu aplikasi sampai
evaluasi.
d. Instrumen dalam Penilaian Hasil Belajar
Menurut Arifin ( : ), ada dua jenis instrumen yang
dapat digunakan untuk menilai hasil belajar siswa, yaitu instrumen tes
objektif dan non objektif.
) Instrumen Penilaian secara Objektif
a) Pilihan Ganda
Soal tes bentuk pilihan ganda dapat dipakai untuk
mengukur hasil belajar yang lebih kompleks berkenaan
dengan aspek ingatan, pengertian, aplikasi, analisis, sintesis,
dan penilaian. Pilihan ganda merupakan jenis instrumen yang
paling sering digunakan dalam evaluasi pendidikan. Bentuk
soal terdiri dari item (pokok soal) dan opsi (pilihan jawaban).
Dalam pilihan terdapat jawaban yang terdiri dari kunci
jawaban dan pengecoh (diktator).
b) Benar salah
Bentuk tes benar-salah adalah pernyataan yang
mengandung dua kemungkinan jawaban, yaitu benar atau
salah.
) Instrumen Penilaian secara non Objektif
a) Jawaban singkat atau uraian singkat
Soal tes jawaban singkat biasanya dikemukakan dalam
bentuk pertanyaan, namun ada juga yang berbentuk
melengkapi atau isian.Tes bentuk jawaban singkat dibuat
dengan menyediakan tempat kosong yang disediakan bagi
siswa untuk menuliskan jawaban.
b) Uraian Objektif
Dalam uraian objektif pertanyaan yang biasa digunakan
adalah urutkan, simpulkan, tafsirkan dan sebagainya.Langkah
untuk membuat tes uraian objektif ini adalah guru membuat
soal berdasarkan indikator pada kisi-kisi.
c) Uraian Bebas
Instrumen uraian bebas menuntut siswa untuk
mengingat dan mengorganisasikan (menguraikan dan
memadukan) gagasan-gagasan pribadi atau hal-hal yang telah
dipelajarinya dengan cara mengemukakan atau
mengekspresikan gagasan tersebut dalam bentuk uraian
tertulis sehingga dalam penskorannya sangat memungkinkan
adanya unsur subjektifitas.
. Pembelajaran Matematika
a. Pengertian Mata Pelajaran Matematika
Matematika merupakan salah satu bidang studi yang ada pada
semua jenjang pendidikan, mulai dari tingkat sekolah dasar hingga
perguruan tinggi. Bahkan matematika diajarkan di taman kanak-
kanak secara informal. Matematika berasal dari bahasa latin
Manthanein atau Mathema yang berarti “belajar atau hal yang
dipelajari” Dalam bahasa Belanda matematika disebut Wiskunande
atau ilmu pasti yang keseluruhannya berkaitan dengan penalaran.hal
tersebut tertulis dalam Kamus besar Bahasa Indonesia ( : ).
Menurut Kline dalam Ismunamto, dkk ( : ) Menyatakan
bahwa Matematika bukanlah sebuah pengetahuan yang tersendiri
yang dapat sempurna karena dirinya sendiri.Adanya Matematika
semata-mata membantu manusia dalam memahami dan menguasai
persoalan sosial, ekonomi, dan alam.Dalam mencari kebenaran
matematika berbeda dengan ilmu pengetahuan lainnya.
Dengan demikian, matematika merupakan cara berfikir logis
yang dipresentasikan dalam bilangan, ruang, dan bentuk dengan
aturan-aturan yang telah ada yang tak lepas dari aktvitas insani
tersebut. Pada hakikatya, matematika tidak terlepas dari kehidupan
sehari-hari, dalam arti matematika memiliki kegunaan yang praktis
dalam kehidupan sehari-hari.Semua masalah kehidupan yang
membutuhkan pemecahan secara cermat dan teliti mau tidak mau
harus berpaling kepada matematika.
b. Tujuan Pembelajaran Matematika
Mata pelajaran Matematika bertujuan agar peserta didik
memiliki kemampuan sebagai berikut :
) Memahami Konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antar
konsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara luwes,
akurat, efisien, dan tepat, dalam pemecahan masalah.
) Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan
manipulasi matematika dalam membuat generalisasi, menyusun
bukti, atau menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika.
) Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami
masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model dan
menfsirkan solusi yang diperoleh.
) Mengkomunikasikan gagasan dengan symbol, tabel, diagram, atau
media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah.
) Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam
kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat
dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri
dalam pemecahan masalah.
c. Ruang lingkup Mata pelajaran Matematika
Mata pelajaran Matematika pada satuan pendidikan SD/ MI
meliputi aspek-aspek sebagai berikut.
) Bilangan
) Geometri dan pengukuran
) Pengolahan data
d. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Matematika Kelas V
Dalam silabus kelas V Matematika SD/MI Departemen
Pendidikan Nasional terdapat standar kompetensi untuk mata pelajaran
Matematika. Standar Kompetensi Matematika untuk kelas V SD/MI
adalah sebagai berikut :
Tabel . SK dan KD Matematika Kelas V
Semester Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
(satu) Bilangan
. Melakukan operasi
hitung bilangan bulat
dalam pemecahan
masalah
Melakukan operasi hitung
bilangan bulat termasuk
penggunaan sifat-sifatnya,
pembulatan, dan penaksiran
Menggunakan faktor prima
untuk menentukan KPK dan
FPB
Melakukan operasi hitung
campuran bilangan bulat
Menghitung perpangkatan
dan akar sederhana
Menyelesaikan masalah
yang berkaitan dengan
operasi hitung, KPK dan
FPB
Geometri dan Menuliskan tanda waktu
Pengukuran
. Menggunakan
pengukuran waktu,
sudut, jarak, dan
kecepatan dalam
pemecahan masalah
dengan menggunakan notasi
jam
Melakukan operasi hitung
satuan waktu
Melakukan pengukuran
sudut
Mengenal satuan jarak dan
kecepatan
Menyelesaikan masalah
yang berkaitan dengan
waktu, jarak, dan kecepatan
. Menghitung luas
bangun datar
sederhanadan
menggunakannya
dalam pemecahan
masalah
Menghitung luas trapesium
dan layang-layang
Menyelesaikan masalah
yang berkaitan dengan luas
bangun datar
. Menghitung volume
kubus dan balok dan
menggunakannya
dalam pemecahan
masalah
Menghitung volume kubus
dan balok
Menyelesaikan masalah
yang berkaitan dengan
volume kubus dan balok
. Operasi hitung bilangan bulat
a. Bilangan bulat
Bilangan bulat adalah suatu bilangan yang terdiri dari bilangan
bulat positif (+), bilangan nol ( ), dan bilangan bulat negatif (-).
Operasi hitung bilangan bulat dapat dipergunakan untuk
pemecahan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Kita mengenal
istilah laba dan rugi, maju-mundur, di bawah derajat, di bawah
permukaan laut, dan sebagainnya.
Pembahasan bilangan bulat (integers) tidak bisa dipisahkan
dari uraian tentang bilangan asli (natural/Counting Numbers). Jadi
sebelum membahas kajian bilangan bulatnya, akan disinggung
terlebih dahulu tentag pembentuk bilangan bulat dari proses
operasi hitung pada bilangan asli. Seperti kita ketahui bahwa
bilangan asli seolah-olah terjadi dengan sendirinya atau secara
ilmiah.Masih ingatkah Anda pada waktu pertama kali mengenal
bilangan, atau bagaimana kita memperkenalkan bilangan ini
kepada anak kita.Tentunya kita sepakat bahwa salah satu caranya
adalah dengan mempergunakan jari jemari anak tersebut dalam
mengenalkan bilangan satu, dua, tiga, empat, dan seterusnya.Jadi
yang di kenalkan ini sebenarnya adalah bilangan asli (Yahya,
: ).
Operasi hitung pada bilangan bulat adalah pengerjaan hitung
bilangan bulat yang meliputi penjumlahan, pengurangan, perkalian
dan pembagian. Jadi meningkatkan pemahaman konsep operasi
hitung pada bilangan bulat dalam hal ini adalah membawa siswa
untuk mengetahui suatu rancangan menuju jenjang yang lebih
tinggi sehingga siswa lebih mengerti dan memahami konsep
operasi hitung bilangan bulat.
Kompetensi Dasar matematika merupakan pengetahuan,
ketrampilan dan sikap minimal yang harus dikuasai dan dapat
ditampilkan peserta didik. Kemampuan matematika yang dipilih
dalam kompetensi dasar matematika pada Madrasah Ibtidayah
dirancang sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan siswa dengan
memperhatikan perkembangan pendidikan matematika di dunia
sekarang ini. Untuk mencapai kompetensi tersebut dipilih materi-
materi matematika dengan memperhatikan struktur keilmuan,
tingkat kedalaman materi, serta esensial materi dan keterpakainnya
dalam kehidupan sehari-hari sehingga untuk Madrasah Ibtidayah
Kompetesi dasar hanya meliputi bilangan, pengukuran dan
geometri serta khusus untuk kalas V ditambah dengan pengolahan
data hal itu disampaikan oleh Sukayati ( : ). Salah satu
kompetensi yang dikembangkan di kelas V MI adalah Operasi
Hitung Bilangan Bulat. Kompetensi Dasar yang dipilih adalah
menjumlahkan berbagai bentuk Bilangan Bulat dan pada sub
pokok bahasan Operasi Hitung Bilangan Bulat.
b. Operasi Hitung Bilangan Bulat
Sesuai dengan kebetuhan kurikulum, maka operasi hitung yang
dibahas dalam kegiatan pertama ini dibatasi hanya pada bentuk
penjumlahan dan pengurangan.Operasi hitung dalam bahasan
bilangan bulat baru diperkenalkan kepada siswa sekolah dasar di
kelas V (pada siswa yang masih dalam taraf berfikir konkret).
Berarti pendekatan yang harus dilakukan harus sesuai dengan
perkembangan mental anak di usia sampai tahun.
Banyak persoalan yang muncul pada system bilangan bulat
bagi siswa-siswa sekolah dasar kelas V, misalkan pada waktu
mereka akan melakukan operasi hitung seperti: + (- ); (- ) + ; (-
) – (- ) – ; dan sebagainya. Persoalan yang muncul dalam
kaitannya dengan soal-soal yang seperti itu adalah bagaimana
memberikan penjelasan dan cara menanamkan pengerian operasi
tersebut secara konkret, karena kita tahu bahwa pada umumnya
siswa berpikir dari hal-hal yang bersifat konkret menuju hal-hal
yang bersifat abstrak.
Untuk mengenal konsep hitung pada system bilangan bulat
dapat dilakukan melalui tahap, yaitu:
. Tahap pengenalan konsep secara konkret,
. Tahap pengenalan konsep secara semi konkret atau semi
abstrak,
. Tahap pengenalan konsep secara abstrak.
Pada tahap pertama ada model peragaan yang dapat
dikembangkan, yaitu yang menggunakan pendekatan himpunan
(yaitu menggunakan alat peraga kancing berwarna-warni),
sedangkan model yang kedua menggunakan pendekatan hokum
kekelan panjang (yaitu menggunakan alat peraga balok garis
bilangan atau pita garis bilangan atau tangga garis bilangan). Pada
tahap kedua, proses pengerjaan operasi hitungnya diarahkan
menggunakan garis bilangan dan pada tahap ketiga kepada siswa
baru diperkenalkan dengan konsep-konsep operasi hitung yang
bersifat abstrak (Yahya, : sampai ).
Sistem operasi bilangan bulat ada bebrapa sifat yang perlu
diketahui: -sifat komutatif berlaku pada penjumlahan dan perkalian
sedangkan pengurangan dan pembagian tidak berlaku, -sifat
assosiatif merupakan sifat pengelompokan pada penjumlahan dan
perkalian bilangan bulat dapat dikelompokan secara berbeda, -sifat
distributif adalah sifat penyebaran operasi perkalian terhadap
penjumlahan atau pengurangan.
. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
a. Pengertian Kriteria Ketuntasan Minimal
Salah satu prinsip penilaian pada kurikulum berbasis kompetensi
adalah menggunakan acuan kriteria, yakin menggunakan kriteria
tertentu dalam menentukan kelulusan peserta didik.Kriteria paling
rendah untuk menyatakan peserta didik tercapainya ketuntasan dimana
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).
Kriteria ketuntasan menunjukkan presentase tingkat pencapaian
kompetensi sehingga dinyatakan dengan angka maksimal
(seratus).Angka maksimal merupakan kriteria ketuntasan
ideal.Target ketuntasan secara nasional diharapkan mencapai minimal
. Satuan pendidikan dapat memulai dari kriteria ketuntasan minimal
di bawah target nasional kemudian ditingkatkan secara bertahap.
Kriteria ketuntasan minimal menjadi acuan bersama pendidik,
peserta didik, dan orang tua peserta didik.Oleh karena itu pihak-pihak
yang berkepentingan terhadap penilaian disekolah berhak untuk
mengetahuinya.Satuan pendidikan perlu melakukan sosialisasi agar
informasi dapat diakses dengan mudah oleh peserta didik dan atau
orang tua. Kriteria ketuntasan minimall harus dicantumkan dalam
Laporan Hasil Belajar (LHB) sebagai acuan dalam menyikapi hasil
belajar peserta didik(Kemendiknas, : ).
b. Fungsi Kreteria Ketuntasan Minimal
. Sebagai acuan bagi pendidik dalam menilai kompetensi peserta
didik sesuai kompetensi dasar mata pelajaran yang diikuti.
. Sebagai acuan peserta didik dalam menyiapkan diri mengikuti
penilaian mata pelajaran.
. Dapat digunakan sebagai bagian dari komponen dalam melakukan
evaluasi program pembelajaran yang dilaksanakan disekolah.
. Merupakan kontrak pedagogik antara pendidik dengan peserta didik
dan antara satuan pendidikan dengan masyarakat.
. Merupakan target satuan pendidikan dalam pencapaian kompetensi
tiap mata pelajaran (Kemendiknas, : ).
c. Prinsip Penetapan KKM
Penetapan Kriteria Minimal perlu mempertimbangkan
beberapa ketentuan sebagai berikut :
. Penetapan KKM merupakan kegiatan pengambilan keputusan yang
dapat dilakukan melalui metode kualitatif dan atau kuantitatif.
. Penetapan nilai kriteria ketuntasan minimal dilakukan melalui
analisis ketuntasan belajar minimal pada setiap indikator.
. Kriteria ketuntasan minimal setiap Kompetensi Dasar (KD)
merupakan rata-rata dari indikator yang terdapat dalam kompetensi
dasar tersebut.
. Kriteria ketuntasan minimal setiap Standar Kompetensi (SK)
merupakan rata-rata KKM Kompetensi Dasar (KD) yang terdapat
dalam SK tersebut.
. Kriteria ketuntasan minimal mata pelajaran merupakan rata-rata
dari semua KKM-SK yang terdapat dalam satu semester
(Kemendiknas, : ).
d. Langkah – langkah Penetapan KKM
Penetapan KKM dilakukan oleh guru atau kelompok guru mata
pelajaran. Langkah penetapan KKM adalah sebagai berikut :
. Guru atau kelompok guru menetapkan KKM mata pelajaran dengan
mempertimbangkan tiga aspek kriteria, yaitu:
a) Kompleksitas atau tingkat kesulitan setiap indikator, kompetensi
dasar, standar kompetensi yang harus dicapai oleh peserta didik.
b) Kemampuan dalam sumber daya dukung dalam penyelenggaraan
pembelajaran pada masing-masing sekolah.
c) Tingkat kemampuan (intake) rata-rata peserta didik disekolah
yang bersangkutan.
. Hasil penetapan KKM oleh guru atau kelompok guru mata
pelajaran disahkan oleh kepala sekolah untuk dijadikan patokan
guru dalam melakukan penilaian.
. KKM yang ditetapkan disosialisasikan kepada pihak-pihak yang
berkepentingan, yaitu peserta didik, orang tua, dan dinas
pendidikan.
. KKM dicantumkan dalam Laporan Hasil Belajar (LHB) pada saat
penilaian dilaporkan kepada orang tua atau wali peserta didik
(Kemendiknas, : ).
Adapun nilai KKM yang telah disepakati untuk mata pelajaran
Matematika kelas III di MI Tukangan Ampel adalah dengan
ketuntasan klasikal %.
K. Kaitan Pembelajaran Matematika dengan Model Pembelajaran
Kooperatif tipe TAI materi Operasi Hitung Bilangan Bulat.
Dalam Penerapan pembelajaran Matematika berdasarkan teori
Kooperatif dengan materi operasi hitung bilangan bulat, konsep sifat operasi
hitung bilangan bulat sudah dikenalkan kepada siswa sejak kelas IV SD/MI
dalam bentuk yang sederhana.Selanjutnya di kelas V diperkenalkan sifat
operasi hitung bilangan bulat untuk melakukan penghitungan secara efisien.
Pembelajaran Matematika yang diharapkan dalam praktek pembelajaran di
kelas menggunakan teori kooperatif adalah:
. Pembelajaran berpusat pada aktivitas siswa
. Siswa diberi kebebasan berfikir memahami masalah, membangun strategi
penyelesaian masalah, mengajukan ide-ide secara bebas dan terbuka.
. Guru melatih dan membimbing siswa berpikir kritis, kreatif, dan
tanggungjawab dalam menyelesaikan masalah
. Upaya guru mengorganisasikan bekerjasama dalam kelompok belajar,
melatih siswa berkomunikasi menggunakan grafik, diagram, skema, dan
variable.
Proses pembelajaran yang terjadi sebagai berikut :
a) Pada awal pembelajaran guru mengingatkan mengenai proses
bilangan bulat.
b) Untuk memplajari operasi hitung bilangan bulat, siswa diminta
menyiapkan beberapa kancing berwarna-wani.
c) Untuk mengetahui pemahaman siswa, maka siswa diminta untuk
berlatih soal secara kelompok atau individu.
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Gambaran Umum MI Tukangan
Penelitian ini dilakukan di MI Tukangan, Kecamatan Ampel
Kabupaten Boyolali. Berikut adalah tabel perbatasan MI Tukangan :
Tabel . Perbatasan MI Tukangan
No. Arah Batas
. Sebelah Selatan SMP Islam Sudirman
. Sebelah Barat Rumah Warga
. Sebelah Timur Rumah Warga
. Sebelah Utara Jalan Raya Simo
MI Tukangan ini berdiri di atas tanah yang luasnya M yang
didirikan pada tahun . Tanah ini milik yayasan yang sudah memiliki
sertifikat akte yang sah.
. Fasilitas Sarana dan Prasarana
Tabel . Fasilitas Sarana dan Prasarana MI Tukangan
No. Nama Jumlah Kondisi
. Ruang Kepala Sekolah Baik
. Ruang Tata Usaha Baik
. Ruang Perpustakaan Baik
. Ruang Guru Baik
. Ruang Kelas Baik
. Ruang UKS Baik
. Toilet Guru Baik
. Toilet Siswa Baik
. Koperasi Baik
. Gudang Baik
. Guru dan Staf
Tabel . Data Guru dan Staff MI Tukangan
NO. NAMA NIP
. Anifah S.H. -
. Muh. Rofiq S.P., S.S., S.Pdi -
. Sujiyem, S.Pd. GTT
. Sri Hartati, Ama. GTT
. Iin Khotimah S.Pd. GTT
. Siti Wij Ayu L GTT
. Irfani, S.Pdi. GTT
. Ahmat Amirudin, S.Pdi. GTT
B. Subjek Penelitian dan Karakteristik Obyek Penelitian
Subjek yang diteliti adalah siswa kelas V Madrasah Ibtidaiyah
Tukangan yang berjumlah siswa, terdiri dari laki-laki dan perempuan
yang pada tahun pelajaran / tercatat sebagai siswa kelas V MI
Tukangan Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali.
Tabel .
DAFTAR NAMA SISWA KELAS V MI TUKANGAN
KECAMATAN AMPEL KABUPATEN BOYOLALI
TAHUN AJARAN /
NO.
URUT
NO.
INDUK
NAMA JENIS
KELAMIN
. M. Riky Saleh Putra
. Melisa Amanda Putri Putri
. Felisya Ayu Amanda Putri
. Sakinatul Rokhaniah Putri
. Reni Aprilia Putri
. Surya Ajianto Putra
. M. Anan Adhi Saputro Putra
. Riafatu wafda Putri
. Raka Abista Krisna Putra
. Lisa Anin Rahmawati Putri
. Bilqis ilmi Nasiah Putri
. Awang Putri
. Sandy Putra Wardana Putra
. Dian Anggraeni Putri
. Risti Andira Putri
. Satria Hermawan Putra
. Ananda Saputri Putri
Syafira Ayu Arfiana Putri
Karakteristik siswa sebagai subjek penelitian dapat digambarkan sebagai
berikut:
. Usia rata-rata siswa adalah tahun.
. Kemampuan siswa rata-rata sedang.
. Siswa malu bertanya.
. Semua siswa barasal dari desa.
. Latar belakang pendidikan orang tua siswa sebagian besar berpendidikan
rendah.
C. Pelaksanaan Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada bulan Juli dengan rincian sebagai berikut
. Observasi, Selasa Mei .
. Kegiatan Siklus I, Senin Juli .
. Kegiatan Siklus II, Selasa Juli .
. Kegiatan Siklus III, Rabu Juli
. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I
Dalam pelaksanaan siklus ini terdiri dari empat tahapan yang
dimulai dari perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Siklus
pertama dilaksanakan pada hari Senin Juli .Adapun langkah-
langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut:
a. Perencanaan
Sebelum peneliti melaksanakan penelitian, terlebih dahulu
membuat RPP. Peneliti menggunakan Model Pembelajaran
Kooperatif tipe TAI. Adapun tahap perencanaan meliputi:
) Merencanakan proses pelaksanaan pembelajaran dengan
menggunakan Pembelajaran Kooperatif tipe TAI. pada mata
pelajaran Matematika kelas V.
) Menentukan waktu pelaksanaan siklus I yaitu pada hari Senin
Juli .
) Menetapkan materi yang akan diajarkan pada siklus I.
) Menyusun indikator yang akan dicapai setelah pembelajaran.
) Membuat instrumen penelitian yaitu:
a) Lembar observasi untuk mengumpulkan data tentang
perilaku siswa selama proses pembelajaran. Lembar
observasi digunakan sebagai instrumen, karena hasil
belajar bisa dicapai jika siswa benar-benar mengikuti
proses pembelajaran.
b) Tes formatif sebagai alat pengukur hasil belajar siswa pada
mata pelajaran Matematika Materi Operasi Hitung
Bilangan Bulat.
) Menyiapkan alat pembelajaran.
b. Pelaksanakan Tindakan
) Pra Pembelajaran
a) Guru mengkondisikan siswa untuk tenang dan
memperhatikan pembelajaran yang akan berlangsung.
b) Menyiapkan RPP.
c) Menyiapkan lembar tes formatif (Lembar Kerja Siswa dan
evaluasi).
) Kegiatan Awal
a) Guru memasuki ruangan kelas dengan mengucapkan
salam.
b) Guru membuka pelajaran dengan doa dengan penuh
khidmad.
c) Guru menanyakan kabar siswa.
d) Guru mengecek kehadiran siswa.
e) Guru mempersilakan siswa untuk menyiapkan alat tulis.
f) Guru melakukan apersepsi dengan bertanya materi
sebelumnya yang telah dipelajari oleh siswa.
g) Guru menyampaikan indikator dan tujuan pembelajaran.
) Kegiatan Inti
Eksplorasi:
a) Guru menyampaikan materi tentang bilangan bulat.
b) Guru menjelaskan materi tentang sifat-sifat operasi hitung
bilangan bulat.
c) Guru Bertanya jawab dengan siswa mengenai materi sifat
komutatif, assosiatif, dan distributif bilangan bulat.
Elaborasi:
a) Guru membagi kancing berwarna-warni kepada siswa
b) Guru bersama-sama dengan siswa mempraktekkan materi
sifat-sifat komutatif, assosiatif, dan distributif bilangan
bulat menggunakan kancing berwarna-warni.
c) Guru menginsturksikan siswa untuk membentuk
kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari orang
siswa.
d) Guru membagi Lembar Kerja Siswa kepada masing-masing
Kelompok.
e) Guru menginstruksikan kepada siswa untuk mengisi
Lembar Kerja siswa.
f) Guru memberikan waktu kepada siswa untuk diskusi,
Selama kegiatan diskusi guru memberikan bimbingan.
g) Guru menginstruksikan kepada masing-masing kelompok
untuk mengumpulkan hasil diskusinya.
Konfirmasi:
a) Guru bertanya kepada siswa tentang pemahaman
mengenai materi yang telah dipelajari.
b) Guru memberikan lembar evaluasi dari kegiatan yang
telah dilakukan
) Kegiatan Akhir
a) Guru melakukan refleksi dari kegiatan yang telah dilakuka
dengan bertanya tentang kesimpulan dari kegiatan
pembelajaran yang telah dilakukan.
b) Guru menutup kegiatan pembelajaran, dan mengingatkan
siswa untuk belajar materi pembelajaran selanjutnya.
c) Guru menutup pelajaran dengan doa.
c. Pengamatan atau Observasi
Pada tahap ini dilakukan observasi atau pengamatan terhadap
pelaksanaan pembelajaran berlangsung, yaitu:
) Memperhatikan sikap dan perilaku peserta didik saat proses
pembelajaran sedang berlangsung.
) Pengamat mengamati dengan menggunakan lembar
observasi yang telah disiapkan untuk melakukan
pengamatan.
d. Refleksi
Tahap akhir dari siklus pertama ini, peneliti dapat menemukan
beberapa keberhasilan yang dicapai, diantaranya:
) Sebagian besar siswa mendengarkan dan memperhatikan
penjelasan dari guru.
) Sebagian siswa aktif mengikuti proses pembelajaran yang
berlangsung.
) Sebagian siswa dapat menjawab soal-soal yang diberikan guru.
Walaupun sudah ada beberapa keberhasilan dalam
pembelajaran namun masih ada banyak kekurangan dalam
pembelajaran tersebut, diantaranya:
) Dalam pembelajaran beberapa siswa kurang memperhatikan
penjelasan dari guru.
) Keberanian siswa untuk bertanya dan menjawab pertanyaan
masih kurang.
Untuk mengatasi kekurangan pada siklus I peneliti melakukan
ide perbaikan. Hal ini dilakukan supaya pada siklus berikutnya
tidak terjadi kekurangan yang sama.
) Guru lebih terampil dalam mengelola kondisi siswa pada saat
pembelajaran.
) Memotivasi siswa agar lebih aktif di dalam kelas.
. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II
Dalam pelaksanaan siklus ini terdiri dari empat tahapan yang
dimulai dari perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Siklus
kedua dilaksanakan pada hari Selasa tanggal Juli . Adapun
langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut:
a. Perencanaan
Sebelum peneliti melaksanakan penelitian terlebih dahulu
membuat RPP. Peneliti menggunakan Model Pembelajaran
Kooperatif tipe TAI dalam proses pembelajaran. Adapun tahap
perencanaan meliputi:
) Merencanakan proses pelaksanaan pembelajaran dengan
menggunakan Pembelajaran Kooperatif tipe TAI pada mata
pelajaran Matematika kelas V.
) Menentukan waktu pelaksanaan siklus II yaitu pada hari Selasa
tanggal Juli
) Menentukan materi yang akan diajarkan pada siklus II.
) Menyusun indikator yang akan dicapai setelah pembelajaran.
) Membuat instrumen penelitian yaitu:
a) Lembar observasi untuk mengumpulkan data tentang
perilaku siswa selama proses pembelajaran.
b) Tes formatif sebagai alat pengukur hasil belajar siswa pada
mata pelajaran Matematika materi Membulatkan bilangan
dalam satuan, puluhan dan ratusan terdekat.
) Menyiapkan alat pembelajaran.
b. Pelaksanaan Tindakan
) Pra Pembelajaran
a) Guru mengkondisikan siswa untuk tenang dan
memperhatikan pembelajaran yang akan berlangsung.
b) Menyiapkan RPP.
c) Menyiapkan lembar Kerja Siswa dan Lembar Evaluasi.
) Kegiatan Awal
a) Guru mengucapkan salam dan berdo’a
b) Guru menyampaikan kabar siswa.
c) Guru mengecek kehadiran siswa.
d) Guru mempersilakan siswa menyiapkan alat tulis.
e) Tanya jawab seputar materi yang akan dipelajari.
f) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
g) Pre test
) Kegiatan Inti
Eksplorasi:
a) Guru bertanya jawab dengan siswa tentang materi
Membulatkan bilangan dalam satuan puluhan, dan ratusan
terdekat.
b) Guru menjelaskan pembelajaran dengan menggunakan
Pembelajaran Kooperatif tipe TAI.
c) Guru memberikan tugas secara kelompok untuk
mendiskusikan dengan temannya terkait materi tentang
Membulatkan bilangan dalam satuan, puluhan dan ratusan
terdekat.
Elaborasi:
a) Guru menyampaikan materi tentang membulatkan bilangan
dalam satuan, puluhan dan ratusan terdekat.
b) Guru Bertanya jawab dengan siswa mengenai materi
operasi hitung bilangan bulat.
Elaborasi
a) Guru membagi kancing berwarna-warni kepada siswa
b) Guru bersama-sama dengan siswa mempraktekkan materi
membulatkan bilangan dalam satuan, puluhan dan ratusan
terdekat.
c) Guru menginsturksikan siswa untuk membentuk
kelompok,masing-masing kelompok terdiri dari orang
siswa.
d) Guru membagi Lembar Kerja Siswa kepada masing-masing
Kelompok.
e) Guru menginstruksikan kepada siswa untuk mengisi Lembar
Kerja siswa.
f) Guru memberikan waktu kepada siswa untuk diskusi,
Selama kegiatan diskusi guru memberikan bimbingan.
g) Guru menginstruksikan kepada masing-masing kelompok
untuk mengumpulkan hasil diskusinya
Konfirmasi:
a) Guru bertanya kepada siswa tentang pemahaman mengenai
materi yang telah dipelajari.
b) Guru memberikan lembar evaluasi dari kegiatan yang telah
dilakukan
Kegiatan Akhir
a) Guru melakukan refleksi dari kegiatan yang telah
dilakukan dengan bertanya tentang kesimpulan dari
kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan.
b) Guru menutup kegiatan pembelajaran, dan mengingatkan
siswa untuk belajar materi pembelajaran selanjutnya.
c) Guru menutup pelajaran dengan doa.
c. Pengamatan atau Observasi
Dari pengamatan yang dilakukan dengan menggunakan lembar
pengamatan, pada siklus II ini terjadi peningkatan hasil belajar
siswa yang cukup baik. Sebagian siswa juga sudah mulai paham
bagaimana proses pembelajaran dengan menggunakan Model
Pembelajaran Kooperatif tipe TAI yang berlangsung, sehingga
perhatian dan semangat siswa dalam mengikuti proses
pembelajaran mengalami peningkatan. Kondisi kelas juga sudah
kondusif dan siswa aktif dan senang dalam mengikuti
pembelajaran.
d. Refleksi
Setelah mengumpulkan dan menganalisis data, didapati bahwa
hasil belajar pada siklus II sudah jauh baik dari siklus I, karena
hampir sebagian siswa dapat mengikuti proses pembelajaran secara
aktif dengan menggunakan Pembelajaran Kooperatif tipe TAI.
Selain itu hasil observasi dan hasil nilai yang didapat juga
menunjukkan perubahan hasil yang cukup baik. Siswa juga terlihat
lebih senang dan aktif selama proses pembelajaran berlangsung.
Pada siklus II ini, guru dan siswa aktif dalam peran masing-
masing. Akhirnya hasil belajar yang diperoleh dari siklus II ini
meningkat jika dibandingkan dengan siklus I. Refleksi pada siklus
II yaitu didapatkan satu pendekatan pembelajaran untuk mata
pelajaran Matematika.
. Deskripsi Pelaksanaan Siklus III
Dalam pelaksanaan siklus ini terdiri dari empat tahapan yang
dimulai dari perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Siklus
kedua dilaksanakan pada hari Rabu tanggal Juli . Adapun
langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut:
a. Perencanaan
Sebelum peneliti melaksanakan penelitian terlebih dahulu
membuat RPP. Peneliti menggunakan Model Pembelajaran
Kooperatif tipe TAI dalam proses pembelajaran. Adapun tahap
perencanaan meliputi:
) Merencanakan proses pelaksanaan pembelajaran dengan
menggunakan Pembelajaran Kooperatif tipe TAI, pada mata
pelajaran Matematika kelas V.
) Menentukan waktu pelaksanaan siklus III yaitu pada hari Rabu
tanggal Juli .
) Menentukan materi yang akan diajarkan pada siklus III.
) Menyusun indikator yang akan dicapai setelah pembelajaran.
) Membuat instrumen penelitian yaitu:
a) Lembar observasi untuk mengumpulkan data tentang
perilaku siswa selama proses pembelajaran.
b) Tes formatif sebagai alat pengukur hasil belajar siswa pada
mata pelajaran Matematika materi menaksirkan hasil
operasi hituing bilangan bulat.
) Menyiapkan alat pembelajaran
b. Pelaksanaan Tindakan
) Pra Pembelajaran
a) Guru mengkondisikan siswa untuk tenang dan
memperhatikan pembelajaran yang akan berlangsung.
b) Menyiapkan RPP.
c) Menyiapkan lembar Kerja Siswa dan Lembar Evaluasi.
) Kegiatan Awal
a) Guru mengucapkan salam dan berdo’a
b) Guru menyampaikan kabar siswa.
c) Guru mengecek kehadiran siswa.
d) Guru mempersilakan siswa menyiapkan alat tulis.
e) Tanya jawab seputar materi yang akan dipelajari.
f) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
g) Pre test
) Kegiatan Inti
Eksplorasi:
a) Guru bertanya jawab dengan siswa tentang materi
Menaksirkan hasil operasi hitung dua bilangan.
b) Guru menjelaskan pembelajaran dengan menggunakan
Model Pembelajaran Kooperatif tipe TAI.
c) Guru memberikan tugas secara kelompok untuk
mendiskusikan dengan temannya terkait materi tentang
menaksirkan hasil operasi hitung dua bilangan.
Elaborasi:
a) Guru menyampaikan materi tentang menaksirkan hasil
operasi hitung dua bilangan.
b) Guru Bertanya jawab dengan siswa mengenai materi
Operasi hitung bilangan bulat.
Elaborasi
a) Guru membagi kertas lipat kepada masing-masing siswa
b) Guru bersama-sama dengan siswa mempraktekkan materi
menaksirkan hasil operasi hitung dua bilangan dengan
kancing berwarna-warni.
c) Guru menginsturksikan siswa untuk membentuk
kelompok,masing-masing kelompok terdiri dari orang
siswa.
d) Guru membagi Lembar Kerja Siswa kepada masing-
masing Kelompok.
e) Guru menginstruksikan kepada siswa untuk mengisi
Lembar Kerja siswa.
f) Guru memberikan waktu kepada siswa untuk diskusi,
Selama kegiatan diskusi guru memberikan bimbingan.
g) Guru menginstruksikan kepada masing-masing kelompok
untuk mengumpulkan hasil diskusinya
Konfirmasi:
a) Guru bertanya kepada siswa tentang pemahaman mengenai
materi yang telah dipelajari.
b) Guru memberikan lembar evaluasi dari kegiatan yang telah
dilakukan
Kegiatan Akhir
a) Guru melakukan refleksi dari kegiatan yang telah
dilakukan dengan bertanya tentang kesimpulan dari
kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan.
b) Guru menutup kegiatan pembelajaran, dan mengingatkan
siswa untuk belajar materi pembelajaran selanjutnya.
c) Guru menutup pelajaran dengan doa.
c. Pengamatan atau Observasi
Dari pengamatan yang dilakukan dengan menggunakan lembar
pengamatan, pada siklus III ini terjadi peningkatan hasil belajar
siswa yang sangat baik. Siswa juga paham bagaimana proses
pembelajaran dengan menggunakan Model Pembelajaran
Kooperatif tipe TAI yang berlangsung, sehingga perhatian dan
semangat siswa dalam mengikuti proses pembelajaran mengalami
peningkatan. Kondisi kelas juga sudah kondusif dan siswa aktif
dan senang dalam mengikuti pembelajaran.
d. Refleksi
Setelah mengumpulkan dan menganalisis data, didapati bahwa
hasil belajar pada siklus III sudah jauh lebih baik dari siklus II,
karena hampir semua siswa dapat mengikuti proses pembelajaran
secara aktif dengan menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif
tipe TAI. Selain itu hasil observasi dan hasil nilai yang didapat
juga menunjukkan perubahan hasil yang sangat baik. Siswa juga
terlihat lebih senang dan aktif selama proses pembelajaran
berlangsung. Pada siklus III ini, guru dan siswa aktif dalam peran
masing-masing. Akhirnya hasil belajar yang diperoleh dari siklus
III ini meningkat jika dibandingkan dengan siklus II. Refleksi pada
siklus III yaitu didapatkan satu pendekatan pembelajaran untuk
mata pelajaran Matematika.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Dalam bagian ini disajikan hasil penelitian dan pembahasan sesuai
dengan tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui bahwa model pembelajaran
Kooperatif tipe TAI dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran
Matematika materi Operasi hitung bilangan bulat pada kelas V di MI Tukangan
Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran / .
A. Hasil Penelitian
Model yang digunakan pada pembelajaran Matematika di MI
Tukangan sebelum diterapkannya model pembelajaran Kooperatif tipe TAI
adalah Pendekatan Konvensional yang sering digunakan, sehingga
pemahaman siswa kurang dalam proses pembelajaran. Dari hasil prasiklus
diperoleh nilai murni siswa pada mata pelajaran Matematika sebagai
pembanding antara sebelum dan sesudah diterapkannya model pembelajaran
Kooperatif tipe TAI. Adapun nilai Ketuntasn Kriteria Minimum (KKM) kelas
V MI Tukangan pada mata pelajaran Matematika yaitu .
. Siklus I
Pada siklus I peneliti telah menerapkan pembelajaran dengan
menggunakanModel PembelajaranKooperatif tipe TAI untuk mata
pelajaran Matematika kelas V materi Operasi Hitung Bilangan Bulat.
a. Data Hasil Pengamatan
Dari instrumen soal tes didapatkan nilai sebagai berikut:
Tabel . Nilai Siswa Siklus I
No. Nama Nilai KKM
Individu Nasional
. M. Riky Saleh - -
. Melisa Amanda
Putri
- -
. Felisya Ayu
Amanda
- -
. Sakinatul R - -
. Reni Aprilia - -
. Surya Ajianto - -
. M. Anan Adhi S - -
. Riafatu wafda - -
. Raka Abista K - -
. Lisa Anin R √ √
. Bilqis ilmi Nasiah √ √
. Awang √ √
. Sandy Putra W √ √
. Dian Anggraeni - -
. Risti Andira - -
. Satria Hermawan - -
. Ananda Saputri - -
. Syafira Ayu A √ √
Jumlah
Nilai Rata-rata ,
) Nilai rata-rata Siklus I
M=
M=
M= ,
) Nilai prosentase Siklus I
P =
×
P=
×
P= , %
Dari data nilai Siklus I di atas dapat disimpulkan bahwa pada
nilai rata-rata siswa , . Siswa yang tuntas sebanyak siswa atau
, %.
b. Lembar Pengamatan Guru dan Siswa Siklus I
Hasil pengamatan yang saya lakukan oleh guru kelas V yaitu
Bapak Ahmat Amiridin, S. Pdi. selama proses pembelajaran
berlangsung pada siklus I dapat diketahui melalui tabel berikut:
Tabel . Hasil Pengamatan Guru dan Siswa Siklus
Bersambung…
No. Aspek yang diamati Pengamatan Guru Pengamatan Siswa Catatan
SB B C K TB SB B C K TB
A. Kegiatan Awal
. Guru memasuki ruangan
kelas dengan mengucapkan
salam.
Tidak semua
siswa menjawab
salam.
. Guru membuka pelajaran
dengan doa dengan penuh
khidmad.
-
. Guru menanyakan kabar
siswa. Dalam
menanyakan
kabar kurang
ateraktif.
. Guru mengecek kehadiran
siswa. Guru tidak
mengecek satu
per satu siswa.
. Guru mempersilakan siswa
untuk menyiapkan alat tulis. Tidak
dilaksanakan.
. Guru melakukan apersepsi
dengan bertanya materi
sebelumnya yang telah
dipelajari oleh siswa.
-
. Guru menyampaikan
indikator dantujuan Tidak
dilaksanakan.
B. Kegiatan inti
Eksplorasi
. Guru menyampaikanmateri
tentang bilangan bulat.
-
Guru menjelaskan materi
tentang sifat-sifat operasi
hitung bilangan bulat.
Guru bertanya jawab dengan
siswa mengenai materi sifat
komutatif, assosiatif, dan
distributive bilangan bulat.
Tidak ada
respon dari
siswa ketika
guru bertanya.
Menyambung…
Bersambung…
Elaborasi
. Guru membagi kancing
berwarna-warni kepada
siswa.
Kurang
dikoordinir
dengan baik
sehingga semua
siswa berebut
anterian.
. Guru bersama-sama dengan
siswa mempraktekkan materi
sifat komutatif, assosiatif, dan
distributif dengan
menggunakan kancing
berwarna-warni.
Suara Guru
kurang keras
sehingga
banyak siswa
yang kurang
mendengar
intruksi.
. Guru menginsturksikan siswa
untuk membentuk
kelompok,masing-masing
kelompok terdiri dari orang
siswa.
-
. Guru membagi Lembar Kerja
Siswa kepada masing-masing
Kelompok (Pre test).
-
. Guru menginstruksikan
kepada siswa untuk mengisi
Lembar Kerjasiswa.
-
. Guru memberikan waktu
kepada siswa untuk diskusi,
Selama kegiatan diskusi guru
memberikan bimbingan.
-
. Guru menginstruksikan
kepada masing-masing
kelompok untuk
mengumpulkan hasil
diskusinya.
Seharusnya
dalam
menyampaikan
instruksi, hanya
perwakilan
kelompok saja
sehingga kelas
tidak menjadi
gaduh.
Menyambung…
Konfirmasi
. Guru bertanya kepada siswa
tentang pemahaman
mengenai materi yang telah
dipelajari.
Bahasa yang
digunakan guru
kurang ateraktif
sehingga hanya
sebagian dari
siswa saja yang
merespon.
. Guru
memberikanlembarevaluasi
(Post Test) darikegiatan yang
telahdilakukan
-
C.
Kegiatan Akhir
. Guru melakukan refleksi dari
kegiatan yang telah dilakukan
dengan bertanya tentang
kesimpulan dari kegiatan
pembelajaran yang telah
dilakukan.
Seharusnya
guru
memberikan
umpan kepada
siswa, agar
siswa ikut
menyimpulkan
pembelajaran
yang telah
dilaksanakan.
. Guru menutup kegiatan
pembelajaran, dan
mengingatkan siswa untuk
belajar materi pembelajaran
selanjutnya.
Tidak
dilaksanakan
. Guru
menutuppelajarandengan
salam.
Keterangan :
SB : Sangat Baik
B : Baik
C : Cukup
K : Kurang
TB : Tidak Baik
c. Refleksi
Tahap akhir dari siklus pertama ini, peneliti dapat menemukan
beberapa keberhasilan yang dicapai, diantaranya:
) Sebagian kecil siswa mendengarkan dan memperhatikan
penjelasan guru.
) Sebagian siswa telah aktif mengikuti proses pembelajaran yang
berlangsung.
) Sebagian siswa sudah dapat menjawab soal-soal yang diberikan
peneliti.
Meskipun sudah ada beberapa keberhasilan dalam
pembelajaran, namun masih ada banyak kekurangan dalam
pembelajaran tersebut, diantaranya:
) Dalam pembelajaran masih ada beberapa siswa yang kurang aktif
dan mengabaikan materi pelajaran karena siswa mengalami
kesulitan dalam pembelajaran sehingga mengakibatkan sebagian
siswa kurang memahami soal dalam menjawab pertanyaan.
) Penggunaan waktu kurang efektif.
) Keberanian siswa untuk bertanya dan menjawab pertanyaan masih
kurang.
Untuk mengatasi kekurangan pada siklus I peneliti melakukan
ide perbaikan. Hal ini dilakukan supaya pada siklus berikutnya tidak
terjadi kekurangan yang sama.
) Guru lebih terampil dalam mengelola kondisi siswa pada saat
pembelajaran.
) Guru mengelola waktu secara baik sehingga waktu lebih efektif
dan efisien.
) Memotivasi siswa agar lebih aktif di dalam kelas.
. Siklus II
Pada siklus ini selain memaksimalkan penerapan penggunaan model
pembelajaranKooperatif tipe TAI peneliti juga mencoba mengatasi
kekurangan pada siklus sebelumnya dengan memancing siswa untuk aktif
dan menyediakan beberapa media agar suasana dalam kelompok menjadi
menyenangkan.
a. Data Hasil Pengamatan
Dari instrumen soal tes didapatkan nilai sebagai berikut:
Tabel . Nilai Siswa Siklus II
No. Nama Nilai KKM
Individu Nasional
. M. Riky Saleh √ √
. Melisa Amanda - -
. Felisya Ayu A - -
. Sakinatul R √ √
. Reni Aprilia √ √
. Surya Ajianto √ √
. M. Anan Adhi S √ √
. Riafatu wafda √ √
. Raka Abista K - -
. Lisa Anin R - -
. Bilqis ilmi N - -
. M Irfan - -
. Sandy Putra W - -
. Dian Anggraeni - -
. Risti Andira - -
. Satria Hermawan √ √
. Gagah Adi W H √ √
. Syafira Ayu A √ √
Jumlah
Nilai Rata-rata , , ,
) Nilai rata-rata Siklus II
M=
M=
M= ,
) Nilai prosentase Siklus II
P =
×
P=
×
P= %
Dari data di atas, dapat disimpulkan bahwa siswa mengikuti
proses pembelajaran dengan baik dan lebih meningkat. Nilai rata-rata
kelas mengalami peningkatan yaitu dari , atau , %. Ada juga
siswa yang mendapat nilai . Peningkatan ketuntasan nilai pada
siklus II sebanyak siswa atau , %. Namun, masih ada siswa
yang belum bisa tuntas nilai KKM yaitu siswa.
b. Lembar Pengamatan Guru dan Siswa Siklus II
Hasil pengamatan yang saya lakukan oleh guru kelas V yaitu
Bapak Ahmat Amirudin S.Pdi. selama proses pembelajaran
berlangsung pada siklus II dapat diketahui melalui table berikut:
Tabel . Hasil Pengamatan Guru dan Siswa Siklus II
Bersambung…
No. Aspek yang diamati Pengamatan Guru Pengamatan Siswa Catatan
SB B C K TB SB B C K TB
A. Kegiatan Awal
. Guru memasuki ruangan
kelas dengan mengucapkan
salam.
Cukup baik,
sebagian siswa
menjawab
salam.
. Guru membuka pelajaran
dengan doa dengan penuh
khidmad.
Sebagian besar
Siswa berdoa
dengan
khidmad.
. Guru menanyakan kabar
siswa.
Bahasa yang
digunakan
ateraktif
sehingga siswa
semangat
memulai
pelajaran.
. Guru mengecek kehadiran
siswa.
-
. Guru mempersilakan siswa
untuk menyiapkan alat tulis.
Guru belum
terbiasa
dengan
intruksi trsebut
sehingga
dalam
pelaksanaanny
a masih kaku.
. Guru melakukan apersepsi
dengan bertanya materi
sebelumnya yang telah
dipelajari oleh siswa.
-
Menyambung…
Bersambung…
. Guru menyampaikan
indikator dantujuan Guru belum
terbiasa
dengan
intruksi trsebut
sehingga
dalam
pelaksanaanny
a masih kaku.
B. Kegiatan inti
Eksplorasi
. Guru menyampaikanmateri
tentang membulatkan
bilangan dalam satuan,
puluhan, dan ratusan terdekat.
-
Guru menjelaskan materi
tentang membulatkan
bilangan dalam satuan,
puluhan dan ratusan terdekat.
-
Guru bertanya jawab dengan
siswa mengenai materi
membulatkan bilangan.
Siswa sudah
mulai aktif
menjawab
Elaborasi
. Guru membagi kancing
berwarna-warni kepada
siswa.
Teratur dan
lebih tertib
Menyambung…
Bersambung…
. Guru bersama-sama dengan
siswa mempraktekkan materi
membulatkan bilangan
dengan menggunakan
kancing berwarna-warni.
-
. Guru menginsturksikan siswa
untuk membentuk
kelompok,masing-masing
kelompok terdiri dari orang
siswa.
-
. Guru membagi Lembar Kerja
Siswa (Pre test) kepada
masing-masing Kelompok.
-
. Guru menginstruksikan
kepada siswa untuk mengisi
Lembar Kerjasiswa.
-
. Guru memberikan waktu
kepada siswa untuk diskusi,
Selama kegiatan diskusi guru
memberikan bimbingan.
Tidak seluruh
kelompok
memperoleh
bimbingan
langsung dari
guru.
Menyambung…
Bersambung…
. Guru menginstruksikan
kepada masing-masing
kelompok untuk
mengumpulkan hasil
diskusinya.
-
Konfirmasi
. Guru bertanya kepada siswa
tentang pemahaman
mengenai materi yang telah
dipelajari.
Siswa
merespon
dengan baik
pertanyaan
yang
disampaikan
guru.
. Guru
memberikanlembarevaluasi
(Post Test) darikegiatan yang
telahdilakukan
-
C.
Kegiatan Akhir
. Guru melakukan refleksi dari
kegiatan yang telah dilakukan
dengan bertanya tentang
kesimpulan dari kegiatan
pembelajaran yang telah
dilakukan.
Guru bersama
siswa
menyimpulkan
pembelajaran
dengan
dibantu siswa
siswa.
Menyambung…
Keterangan :
SB : Sangat Baik
B : Baik
C : Cukup
K : Kurang
TB : Tidak Baik
a. Refleksi
Berdasarkan pada lembar hasil peneliti yang diperoleh, nilai
pada siklus II lebih meningkat jika dibandingkan dengan siklus I. pada
siklus II ini masih ada siswa yang belum dapat mencapai ketuntasan
KKM. Refleksi pada siklus II didapatkan satu model pembelajaran
untuk mata pelajaran Matematika karena semua siswa dapat mengikuti
pembelajaran dengan baik dan mendapatkan hasil yang baik.
Penelitian pada siklus I dan siklus II telah memperlihatkan adanya
. Guru menutup kegiatan
pembelajaran, dan
mengingatkan siswa untuk
belajar materi pembelajaran
selanjutnya.
-
. Guru menutup pelajaran
dengan salam.
Seluruh siswa
menjawab
salam baik.
peningkatan hasil belajar, sehingga peneliti perlu melanjutkan ke
siklus berikutnya. Pada siklus II ini, peneliti belum berhasil dalam
meningkatkan hasil belajar Matematika melalui model
pembelajaranKooperatif tipe TAI pada siswa kelas V MI Tukangan
Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali.
. Siklus III
Pada siklus ini selain memaksimalkan penerapan penggunaan model
pembelajaran Kooperatif tipe TAI peneliti juga mencoba mengatasi
kekurangan pada siklus sebelumnya dengan memancing siswa untuk aktif
dan menyediakan beberapa media agar suasana dalam kelompok menjadi
menyenangkan.
a. Data Hasil Pengamatan
Dari instrumen soal tes didapatkan nilai sebagai berikut:
Tabel . Nilai Siswa Siklus III
No. Nama Nilai KKM
Individu Nasional
. M. Riky Saleh √ √
. Melisa Amanda √ √
. Felisya Ayu A √ √
. Sakinatul R √ √
. Reni Aprilia √ √
. Surya Ajianto √ √
. M. Anan Adhi √ √
. Riafatu wafda √ √
. Raka Abista K √ √
. Lisa Anin R √ √
. Bilqis ilmi N √ √
. Awang √ √
. Sandy Putra W √ √
. Dian Anggra - -
. Risti Andira - -
. Satria H √ √
. Ananda Saputri √ √
. Syafira Ayu A √ √
Jumlah Nilai Rata-rata , ,
) Nilai rata-rata Siklus III
M=
M=
M= ,
) Nilai prosentase Siklus III
P =
×
P=
×
P= , %
Dari data di atas, dapat disimpulkan bahwa siswa mengikuti
proses pembelajaran dengan lebih baik dan lebih meningkat. Nilai
rata-rata siklus III , atau , . Ada juga siswa yang
mendapat nilai . Peningkatan ketuntasan nilai pada siklus III
sebanyak siswa atau , %. Namun, masih ada siswa yang
belum bisa tuntas nilai KKM yaitu siswa.
Hasil pembelajaran ini sudah memenuhi standar ideal
ketuntasan belajar karena sudah mencapai nilai rata-rata , atau
, .Adapun siswa yang belum tuntas, menurut pengamatan
guru memang kurang memiliki motivasi untuk belajar, tidak
memperhatikan dalam mengikuti pembelajaran, dan kurang aktif
pada saat pembelajaran berlangsung.
b. Lembar Pengamatan Guru dan Siswa Siklus III
Hasil pengamatan yang dilakukan oleh guru kelas V yaitu
BapakAhmat Amirudin S.Pdi selama proses pembelajaran berlangsung
pada siklus III dapat diketahui melalui table berikut:
Tabel . Hasil Pengamatan Guru dan Siswa Siklus III
Bersambung…
No. Aspek yang diamati Pengamatan Guru Pengamatan Siswa Catatan
SB B C K TB SB B C K TB
A. Kegiatan Awal
. Guru memasuki ruangan
kelas dengan mengucapkan
salam.
Baik, seluruh
siswa
menjawab
salam.
. Guru membuka pelajaran
dengan doa dengan penuh
khidmad.
Seluruh Siswa
berdoa dengan
khidmad.
. Guru menanyakan kabar
siswa.
Bahasa yang
digunakan
ateraktif
sehingga siswa
semangat
memulai
pelajaran.
. Guru mengecek kehadiran
siswa.
-
. Guru mempersilakan siswa
untuk menyiapkan alat tulis.
Guru belum
terbiasa
dengan
intruksi trsebut
sehingga
dalam
pelaksanaanny
a masih kaku.
Menyambung…
Bersambung…
. Guru melakukan apersepsi
dengan bertanya materi
sebelumnya yang telah
dipelajari oleh siswa.
-
. Guru menyampaikan
indikator dantujuan Guru belum
terbiasa
dengan
intruksi trsebut
sehingga
dalam
pelaksanaanny
a masih kaku.
B. Kegiatan inti
Eksplorasi
. Guru menyampaikanmateri
tentang menaksirkan hasil
operasi hitung dua bilangan
bulat.
-
Guru menjelaskan materi
tentang menaksirkan hasil
penjumlahan, pengurangan,
perkalian, dan pembagian.
-
Guru bertanya jawab dengan
siswa mengenai materi
menaksirkan hasil operasi
hitung dua bilangan bulat.
Siswa sudah
mulai aktif
menjawab
Menyambung…
Besambung…
Elaborasi
. Guru membagi kancing
berwarna-warni kepada
siswa.
Teratur dan
lebih tertib
. Guru bersama-sama dengan
siswa mempraktekkan materi
menaksirkan dua bilangan
bulat dengan menggunakan
kancing berwarna-warni.
-
. Guru menginsturksikan siswa
untuk membentuk
kelompok,masing-masing
kelompok terdiri dari orang
siswa.
-
. Guru membagi Lembar Kerja
Siswa (Pre test) kepada
masing-masing Kelompok.
-
. Guru menginstruksikan
kepada siswa untuk mengisi
Lembar Kerjasiswa.
-
. Guru memberikan waktu
kepada siswa untuk diskusi,
Selama kegiatan diskusi guru
memberikan bimbingan.
Tidak seluruh
kelompok
memperoleh
bimbingan
langsung dari
guru.
Menyambung…
. Guru menginstruksikan
kepada masing-masing
kelompok untuk
mengumpulkan hasil
diskusinya.
-
Konfirmasi
. Guru bertanya kepada siswa
tentang pemahaman
mengenai materi yang telah
dipelajari.
Siswa
merespon
dengan baik
pertanyaan
yang
disampaikan
guru.
. Guru
memberikanlembarevaluasi
(Post Test) darikegiatan yang
telahdilakukan
-
C.
Kegiatan Akhir
. Guru melakukan refleksi dari
kegiatan yang telah dilakukan
dengan bertanya tentang
kesimpulan
. Guru menutup kegiatan
pembelajaran, dan
mengingatkan siswa untuk
belajar materi pembelajaran
selanjutnya.
-
. Guru
menutuppelajarandengan
salam.
Seluruh siswa
menjawab
salam dengan
baik.
Keterangan :
SB : Sangat Baik
B : Baik
C : Cukup
K : Kurang
TB : Tidak Baik
Pada siklus III ini, peneliti telah berhasil dalam meningkatkan hasil
belajar Matematika melalui model pembelajaran Koopratif tipe TAI pada
siswa kelas V MI Tukangan Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali.
B. Pembahasan Hasil Penelitian
Dari paparan hasil penelitian dari siklus I, Siklus II, dan siklus III
diperoleh data nilai hasil belajar keseluruhan sebagai berikut:
Tabel . Data Peningkatan Jumlah Siswa yang Mencapai KKM per
Siklus
Kegiatan Nilai Rata-rata Peningkatan
Siklus I ,
Siklus I ke Siklus II
,
Siklus II ,
Siklus II ke Siklus III
, Siklus III ,
Tabel . Data Pencapaian Target KKM
Jumlah Siswa Pencapaian KKM Prosentase
Pencapaian Target
Siswa Siswa atau
,
, %
KKM
Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa siklus I siswa yang
mencapai nilai rata-rata sebesar . Pada siklus II peningkatan nilai rata-
rata , . Dan siklus III peningkatan nilai rata-rata , . Dari hasil
tersebut dapat disimpulkan bahwa mulai dari siklus I ke siklus II kenaikan ,
. Dan siklus II ke siklus III mengalami kenaikan seabanyak , . Hasil
belajar siswa ini dipengaruhi karena motivasi belajar siswa yang sangat tinggi
pada mata pelajaran Matematika dengan menggunakan Model Pembelajaran
Kooperatif tipe TAI, adapun faktor lain yang mempengaruhi tingkat
keberhasilan siswa adalah faktor bakat, minat, karakteristik belajar anak,
strategi, metode, dan media yang digunakan guru dalam pembelajaran.
BAB V
PENUTUP
L. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat
disimpulkan bahwa:
Diterapkannya Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI (Team
Assistend Individualization) pada mata pelajaran Matematika materi Operasi
Hitung Bilangan Bulat dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V di MI
Tukangan Kabupaten Boyolali. Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya
peningkatan dari hasil rekapitulasi nilai rata-rata per siklus mengalami
peningkatan yaitu nilai rata-rata pada siklus I sebesar ( ), nilai rata-rata
pada siklus II meningkat menjadi ( , ), dan nilai rata-rata pada siklus III
meningkat menjadi ( , ) lebih besar dari KKM yang ditentukan oleh
Madrasah yaitu ( ).Peningkatan dari siklus I ke siklus II sebesar ( , ) dan
siklus II ke siklus III sebesar ( , ).
M. Saran
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, penulis memberikan
saran sebagai berikut:
. Bagi Guru
Guru sebagai mediator dan motivator bagisiswa, sangatlah
mempengaruhi kemajuan siswa yang dibawanya. Penelitian yang saya
lakukan ini didapati dalam siklus III terdapat orang siswa yang belum
tuntas, saran saya terhadap guru kelas harus memberikan bimbingan
khusus dan memberi tambahan jam mata pelajaran yang dirasa belum
tuntas termasuk dalam pembelajaran matematika tentang operasi hitung
bilangan bulat agar bisa lebih optimal. Oleh sebab itu, sebagai guru
hendaknya memiliki sikap aktif dan kreatif agar mampu mengolah
pembelajaran menjadi hal baru setiap harinya dengan mengembangkan
berbagai strategi, metode, maupun model pembelajaran.
. Bagi Sekolah
Setiap sekolah selalu menginginkan seluruh siswanya menjadi anak-
anak yang sukses dan dapat mengharumkan nama sekolahnya. Maka
dalam mencapai keinginan tersebut, maka sekolah hendaknya memberi
dukungan bagi tenaga pendidik yaitu guru untuk memberikan fasilitas
yang memadai, seperti menyediakan media, alatperaga, dan sumber
belajar yang cukup untuk siswa-siswanya, serta memberi kesempatan
seluas-luasnya bagi setiap guru dalam mencoba dan mengembangkan
model-model pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. . Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Bumi Aksara.
Basrowi. . Teori dan Paradigma Penelitian. Jogyakarta: Tiara Wacana.
Depdiknas. . Kurikulum Standart Kompetensi mata pelajaran IPS
untuk SD/MI. Jakarta : Depdiknas.
Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. . Strategi Belajar Mengajar.
Jakarta : PT Rineka Cipta.
Dwijayanti, IGA. . Implementasi Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI untuk
Meningkatkan Aktivitas dan Prestasi Belajar Siswa dalam
Pembelajaran Bangun Datar Segiempat pada siswa Kelas VIIF
Saraswati Denpasar Tahun Ajaran .
http://www.Google.com. Skripsi (Tidak terbit). Jurusan
Pendidikan Matematika Universitas Mahasaraswati.
E. Slavin, Robert. , Cooperativelearning Teori, Riset dan Praktik. Bandung:
Nusa Media.
Fathurrohman, M & Sulistyorini. . Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta:
Sukses Offset.
Majid, Abdul. . Strategi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Roestiyah. , Strategi Belajar dan Mengajar. Jakarta:Asdi Mahasatya.
Sam’s Rosma Hastiny , Model Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta:
Teras
Sriyanti, Lilik, dkk. . Teori-teori Belajar. Salatiga:STAIN Salatiga press.
, . Psikologi Belajar. Salatiga: STAIN Salatiga Press.
Susanto, Ahmad. , Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar.
Jakarta:Kencana.
Syah, Muhibbin. . Psikologi Belajar. Jakarta: Rajawali Pers.
Widyantini, , Model Pembelajaran Matematika Dengan Pendekatan
Kooperatif. Yogyakarta:Departemen Pendidikan Nasional.
Yahya, Yusuf, dkk. . Pembelajaran Matematika SD. Jakarta: Lentera Abadi.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP )SIKLUS I
Madrasah : MI Tukangan
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas : V (Lima)
Semester : (satu)
Pertemuan ke :
Alokasi waktu : x menit
A. Standar Kompetensi :
. Melakukan Operasi hitung bilangan bulat dalam pemecahan masalah.
B. Kompetensi Dasar
. Melakukan operasi hitung bilangan bulat termasuk penggunaan sifat-sifatnya pembulatan
dan penaksiran
C. Indikator
. . siswaMampu menggunakan sifat komutatif, assosiatif, dan distributif untuk melakukan
perhitungan secara efisien.
D. Tujuan
. DenganmenggunakanMetodeCeramah, Siswamampumenjelaskan sifat komutatif,
assosiatif dan distributif.
. DengamenggunakanMetode Tanya Jawab, Siswamampumenyebutkansifat-sifat operasi
hitung komutatif assosiatif dan distributif.
. DenganmenggunakanMetodeDiskusi, Siswamampumelakukan perhitungan materi
operasi hitung komutatif, assosiatif, dan distributif.
. DenganMenggunakanMetode Drill, Siswamampumenjelaskanlangkah-langkahoperasi
hitung komutatif, assosiatif, dan distributif.
Karakter siswa yang diharapkan :
Rasa ingintahu ,Mandiri, Kreatif, Kerjakeras, Disiplin, Demokratis, Tanggung-
jawab,MenghargaiPrestasi
E. MateriPembelajaran
. Bilangan Bulat
Bilangan bulat adalah suatu bilangan yang terdiri dari bilangan bulat positif (+),
bilangan nol ( ), dan bilangan bulat negatif (-). Operasi hitung bilangan bulat dapat
dipergunakan untuk pemecahan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Kita mengenal
istilah laba dan rugi, maju-mundur, di bawah derajat, di bawah permukaan laut, dan
sebagainnya.
. Sifat-sifat operasi hitung bilangan bulat
a. SifatKomutatif (Pertukaran)
) Sifatkomutatifpadapenjumlahan,
Perhatikan contoh berikut ini: + = +
=
Ternyata walaupun letaknya ditukar hasilnya tetap sama.
Jadi, + = +
) Sifatkomutatifpadaperkalian,
Perhatikan contoh berikut ini: × = + = dan
× = + + =
Ternyata hasilnya sama walaupun tempatnya ditukar.
Jadi, × = ×
b. SifatAsosiatif (Pengelompokkan)
) Sifatasosiatifpadapenjumlahan,
Perhatikan contoh berikut ini: ( + ) + = + =
Bandingkan dengan
+ ( + )= + =
Jadi ( + ) + = + ( + )
) Sifatasosiatifpadaperkalian,
Perhatikan contoh berikut ini: ( × ) × = × =
Bandingkan dengan
× ( × ) = × =
Jadi ( + ) + = + ( + )
c. SifatDistributif (Penyebaran)
) Sifat distributif pada penjumlahan
Perhatikan contoh berikut ini: × ( + ) = × =
Bandingkan dengan
( × ) + ( × ) = + =
Jadi × ( + ) = ( × ) + ( × )
) Sifat distributif pada pengurangan
Perhatikan contoh berikut ini: × ( – ) = × =
Bandingkan dengan
( × ) – ( × ) = – =
Jadi × ( – ) = ( × ) – ( × )
PenanamanKonsep :
a. Kancing warna-wanisebanyak – biji
b. Berbagibenda yang dapat untuk alat hitung.
F. MetodePembelajaran
. Ceramah
. Tanya Jawab
. Diskusi
. Drill
G. Media danSumberPelajaran
. Media : Kancing berwarna-warni
. Sumber : BukuMATEMATIKA A, halaman - .
H. Langkah- langkahPembelajaran
JenisKegi
atan
Kegiatan Guru AlokasiWa
ktu
KegiatanA
wal
a. Guru memasukiruangankelasdenganmengucapkansalam.
b. Guru membukapelajarandengandoadenganpenuhkhidmad.
c. Guru menanyakankabarsiswa.
d. Guru mengecekkehadiransiswa.
e. Guru mempersilakansiswauntukmenyiapkanalattulis.
f. Guru melakukanapersepsidenganbertanyamaterisebelumnya
yang telahdipelajariolehsiswa.
g. Guru menyampaikanindikatordantujuanpembelajaran.
Menit
KegiatanIn
ti
Eksplorasi
a. Guru menyampaikanmateritentangbilangan bulat.
b. Guru menjelaskanmateritentangsifat-sifat operasi hitung
Menit
bilangan bulat.
c. Guru Bertanyajawabdengansiswamengenaimaterisifat komutatif,
asssiatif, dan distributif bilangan bulat.
Elaborasi
a. Guru membagikancing berwarna-warnikepadasiswa
b. Guru bersama-samadengansiswamempraktekkanmaterisifat-sifat
komutatif, assosiatif, dan distributif bilangan bulat
menggunakan kancing berwarna-warni.
c. Guru menginsturksikansiswauntukmembentukkelompokmasing-
masing kelompok terdiridari orang siswa.
d. Guru membagiLembarKerjaSiswakepadamasing-
masingKelompok.
e. Guru
menginstruksikankepadasiswauntukmengisiLembarKerjasiswa.
f. Guru memberikanwaktukepadasiswauntukdiskusi,
Selamakegiatandiskusi guru memberikanbimbingan.
g. Guru menginstruksikankepadamasing-
masingkelompokuntukmengumpulkanhasildiskusinya.
Konfirmasi
a. Guru bertanyakepadasiswatentangpemahamanmengenaimateri
I. PENILAIAN
Penilian :Tes
Soal Pre tes:
yang telahdipelajari.
b. Guru memberikanlembarevaluasidarikegiatan yang
telahdilakukan
KegiatanA
khir
a. Guru melakukanrefleksidarikegiatan yang
telahdilakukandenganbertanyatentangkesimpulandarikegiatanpe
mbelajaran yang telahdilakukan.
b. Guru menutupkegiatanpembelajaran,
danmengingatkansiswauntukbelajarmateripembelajaranselanjutn
ya.
c. Guru menutuppelajarandengandoa.
Menit
LEMBAR KERJA SISWA
A. PetunjukUmum :
. BekerjalahsecaraKelompok !
. Bacalahlembarkerjainidengancermat !
. Jikaadahal-hal yang kurangjelastanyakanpadagurumu !
B. PetunjukKhusus :
Isilahtitik-titikdibawahinidenganbenar !
A. Tentukan nilai n menggunakan sifat komutatif!
. + n = - + n = .....
. × (- ) = n × n = .....
. - × n = × (- ) n = .....
. + n = + n = …
B. Hitunglh soal-soal dibawah ini menggunakan sifat asosiatif!
. + ( + ) = ......
. (- × ) × = ......
. + ( + (- )) = .....
C. Selesaikan soal-soal berikut dengan benar!
. × ( + ) = (... × ...) + (... × ...) = ... + ... = .......
. × ( – ) = (... × ...) – (... × ...) = ... - ... = ........
. ( + ) : = (... ÷ ...) + (... ÷ ...) = ... + ... = ......
Kunci Jawaban :
A. Sifat Komutatif
. + n = - +
+ (- ) = - +
Jadi nilai n = -
. × (- ) = n ×
× (- ) = - ×
Jadi nilai n = -
. - × n = × (- )
- × = × (- )
Jadi nilai n =
. + n = +
+ = +
Jadinilai n =
B. Sifat asosiatif
. + ( + ) = ( + ) +
+ = +
=
. (- × ) × = - × ( × )
- × = - ×
- = -
. + ( + (- )) = ( + ) + (- )
+ = + (- )
=
C. Sifat Distributif
. × ( + ) = ( × ) + ( × ) = + =
. × ( – ) = ( × ) – ( × ) = – =
. ( + ) : = ( : ) + ( : ) = + =
StadartPenilaiansetiapjawabanbenarskor
Nilai=
x
Soal Post tes:
LEMBAR EVALUASI
Siklus
Nama :
No. absen :
Bekerjalahsecaraindividu!
Bacalahlembarkerjainidengancermat !
Jikaadahal-hal yang kurangjelastanyakanpadagurumu !
. × = ×
Pengerjaan operasi hitung di atas menggunakan sifat ....
. Lengkapilah pengerjaan sifat operasi hitung di bawah ini !
× ( + ) = ( × ) + (...×...)
. Gunakan sifat asosiatif pada penjumlahan berikut !
{ + (- )} + = ....
. (- × ) + (- × ) = ... × (...+...)
. - + ... = +...
Kunci Jawaban :
. Sifat komutatif (pertukaran)
. × ( + ) = ( × ) + ( × )
. { + (- )} + = + {(- ) + }
. (- × ) + (- × ) = - × ( + )
. - + = + (- )
StandartPenilaian :
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP ) SIKLUS II
Madrasah : MI Tukangan
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas : V (Lima)
Semester : (satu)
Pertemuan ke :
Alokasi waktu : x menit
J. Standar Kompetensi :
. Melakukan operasi hitung bilangan bulat dalam pemecahan masalah.
K. Kompetensi Dasar
. Melakukan operasi hitung bilangan bulat termasuk penggunaan sifat-sifatnya pembulatan
dan penaksiran.
L. Indikator
. . Siswa mampu membulatkan bilangan dalam satuan, puluhan dan ratusan terdekat.
M. Tujuan
. Dengan menggunakan Metode Ceramah, Siswa mampu membulatkan bilangan dalam
satuan, puluhan dan ratusan terdekat.
. Dengan menggunakan Metode Diskusi, Siswa mampu membulatkan hasil operasi hitung
bilangan dalam satuan, puluhan, dan ratusan terdekat.
. Dengan menggunakan Metode Drill, Siswa mampu membulatkan hasil operasi hitung
bilangan dalam satuan, puluhan, dan ratusan terdekat.
Karakter siswa yang diharapkan :
Rasa ingin tahu , Mandiri, Kreatif, Kerja keras, Disiplin, Demokratis, Tanggung-jawab ,
Menghargai Prestasi
N. Materi pembelajaran
. Membulatkan bilangan dalam puluhan dan ratusan terdekat
Pada pembulatan dalam puluhan terdekat yang satuannya kurang dari lima
dihilangkan dan satuan lima atau lebih dibulatkan ke sepuluh.
Contoh :
i. dibulatkan menjadi
ii. dibulatkan menjadi
iii. dibulatkan menjadi
iv. dibulatkan menjadi
v. dibulatkan menjadi
O. Metode pembelajaran
Ceramah
Diskusi
Drill
P. Media dan Sumber Pelajaran
Media : Kancing warna-warni.
Sumber : Buku MATEMATIKA A, halaman .
Q. Langkah- langkah Pembelajaran
Jenis
Kegiatan
Kegiatan Guru Alokasi
Waktu
Kegiatan
Awal
h. Guru memasuki ruangan kelas dengan
mengucapkan salam.
i. Guru membuka pelajaran dengan doa dengan penuh
khidmad.
j. Guru menanyakan kabar siswa.
k. Guru mengecek kehadiran siswa.
l. Guru mempersilakan siswa untuk menyiapkan alat
tulis.
m. Guru melakukan apersepsi dengan bertanya materi
sebelumnya yang telah dipelajari oleh siswa .
n. Guru menyampaikan indikator dan tujuan
pembelajaran.
menit
Kegiatan
Inti
Eksplorasi
d. Guru menyampaikan materi tentang membulatkan
bilangan dalam satuan, puluhan dan ratusan
terdekat.
e. Guru menjelaskan materi tentang membulatkan
bilangan dalam satuan, puluhan, dan ratusan
terdekat.
f. Guru Bertanya jawab dengan siswa mengenai materi
menit
membulatkan bilangan dalam satuan, puluhan, dan
ratusan terdekat.
Elaborasi
h. Guru meminta kepada siswa untuk mengamati
materi yang berada dibuku paket masing-masing
siswa.
i. Guru bersama-sama dengan siswa mempraktekkan
materi membulatkan bilangan dalam satuan,
puluhan dan ratusan terdekat.
j. Guru menginsturksikan siswa untuk membentuk
kelompok,masing-masing kelompok terdiri dari
orang siswa.
k. Guru membagi Lembar Kerja Siswa kepada masing-
masing Kelompok.
l. Guru menginstruksikan kepada siswa untuk mengisi
Lembar Kerja siswa.
m. Guru memberikan waktu kepada siswa untuk
diskusi, Selama kegiatan diskusi guru memberikan
bimbingan.
n. Guru menginstruksikan kepada masing-masing
kelompok untuk mengumpulkan hasil diskusinya.
Konfirmasi
c. Guru bertanya kepada siswa tentang pemahaman
mengenai materi yang telah dipelajari.
d. Guru memberikan lembar evaluasi dari kegiatan yang
telah dilakukan
Kegiatan
Akhir
d. Guru melakukan refleksi dari kegiatan yang telah
dilakukan dengan bertanya tentang kesimpulan dari
kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan.
e. Guru menutup kegiatan pembelajaran, dan
mengingatkan siswa untuk belajar materi
pembelajaran selanjutnya.
f. Guru menutup pelajaran dengan doa.
menit
R. Penilaian
Penilaian : Tes
Soal Pre tes:
LEMBAR KERJA SISWA SIKLUS II
C. Petunjuk Umum :
. Bekerjalah secara Kelompok !
. Bacalah lembar kerja ini dengan cermat !
. Jika ada hal-hal yang kurang jelas tanyakan pada gurumu !
D. Petunjuk Khusus :
Isilah titik-titik dibawah ini dengan benar !
. Bulatkan bilangan-bilangan berikut ke satuan terdekat!
a. = ....
b. = ....
c. = .....
. Bulatkan bilangan-bilangan berikut ke puluhan terdekat!
a. = ....
b. = ....
c. = ....
. Bulatkan bilangan-bilangan berikut ke ratusan terdekat!
a. = ....
b. = .....
c. = .....
d. = …
Kunci Jawaban :
. Bulatkan ke satuan terdekat!
a. dibulatkan ke satuan terdekat
b. dibulatkan ke satuan terdekat
c. dibulatkan ke satuan terdekat
. Bulatkan ke puluhan terdekat!
a. dibulatkan ke puluhan terdekat
b. dibulatkan ke puluhan terdekat
c. dibulatkan ke puluhan terdekat
. Bulatkan ke ratusan terdekat!
a. dibulatkan ke ratusan terdekat
b. dibulatkan ke ratusan terdekat
c. dibulatkan ke ratusan terdekat
d. dibulatkan ke ratusan terdekat
Standart Penilaian :
Setiap jawaban benar skor
Nilai =
Soal Post tes:
LEMBAR EVALUASI
Siklus I
Nama :
No. absen :
Bekerjalah secara individu!
Bacalah lembar kerja ini dengan cermat !
Jika ada hal-hal yang kurang jelas tanyakan pada gurumu !
. Bilangan dibulatkan ke satuan terdekat menjadi....
. Bilangan dibulatkan ke puluhan terdekat menjadi.....
. Bilangan dibulatkan ke puluhan terdekat menjadi....
. Bilangan dibulatkan ke ratusan terdekat menjadi....
. Bilangan dibulatkan ke ratusan terdekat menjadi....
Kunci Jawaban :
. dibulatkan ke satuan terdekat menjadi
. dibulatkan ke puluhan tertdekat menjadi
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP ) SIKLUS III
Madrasah : MI Tukangan
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas : V (Lima)
Semester : (satu)
Pertemuan ke :
Alokasi waktu : x menit
S. Standar Kompetensi :
. Melakukan operasi hitung bilangan bulat dalam pemecahan masalah
T. Kompetensi Dasar
. Melakukan operasi hitung bilangan bulat termasuk penggunaan sifat-sifatnya
pembulatan dan penaksiran.
U. Indikator
. . Siswa Mampu menaksirkan hasil operasi hitung dua bilangan.
V. Tujuan
. Dengan menggunakan Metode Ceramah, Siswa mampu menaksirkan hasil
penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian .
. Denga menggunakan Metode Tanya Jawab, Siswa mampu menaksirkan hasil
penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian.
. Dengan menggunakan Metode Diskusi, Siswa mampu menaksirkan hasil
penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian.
. Dengan Menggunakan Metode Drill, Siswa mampu menaksirkan hasil
penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian.
Karakter siswa yang diharapkan :
Rasa ingin tahu , Mandiri, Kreatif, Kerja keras, Disiplin, Demokratis, Tanggung-
jawab , Menghargai Prestasi
W. Materi Pembelajaran
. Menaksirkan hasil operasi hitung dua bilangan bulat
Menaksir hasil operasi hitung dua bilangan dengan taksiran rendah dan taksiran
tinggi.
) Taksiran Rendah
Menaksir dengan taksiran rendah dengan membulatkan bilangan satuan ke nol
( ).
Contoh :
a) + = + =
b) + = + =
) Taksiran Tinggi
Menaksirkan hasil operasi hitung dua bilangan dengan taksiran tinggi dan
membulatkan bilangan satuan.
Contoh :
a) + = + =
b) + = + =
) Taksiran Baik
Menaksir dengan taksiran baik hasilnya mendekati hasil sesungguhnya (nyata).
Pembulatan pada menaksir dengan taksiran baik, dengan cara satuan yang
kurang dari lima dibulatkan ke nol ( ) dan satuan yang lebih dari lima atau
sama dengan lima dibulatkan ke sepuluh ( ).
Contoh :
a) + = + =
b) + = + =
c) + = + =
X. Metode Pembelajaran
. Ceramah
. Tanya Jawab
. Diskusi
. Drill
Y. Media dan Sumber Pelajaran
. Media : Kertas lipat
. Sumber : Buku MATEMATIKA A, halaman .
Z. Langkah- langkah Pembelajaran
Jenis
Kegiatan
Kegiatan Guru Alokasi
Waktu
Kegiatan
Awal
o. Guru memasuki ruangan kelas dengan mengucapkan salam.
p. Guru membuka pelajaran dengan doa dengan penuh khidmad.
q. Guru menanyakan kabar siswa.
r. Guru mengecek kehadiran siswa.
s. Guru mempersilakan siswa untuk menyiapkan alat tulis.
t. Guru melakukan apersepsi dengan bertanya materi sebelumnya
yang telah dipelajari oleh siswa.
u. Guru menyampaikan indikator dan tujuan pembelajaran.
Menit
Kegiatan
Inti
Eksplorasi
g. Guru menyampaikan materi tentang menaksirkan hasil operasi
hitung dua bilangan bulat.
h. Guru menjelaskan materi tentang menaksirkan hasil
penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian.
i. Guru Bertanya jawab dengan siswa mengenai materi
menaksirkan hasil operasi hitung bilangan bulat .
Elaborasi
o. Guru meminta kepada siswa untuk mengamati materi yang
berada dibuku paket masing-masing siswa.
p. Guru bersama-sama dengan siswa mempraktekkan materi
menaksirkan hasil penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan
pembagian dengan menggunakan kancing berwarna-warni.
q. Guru menginsturksikan siswa untuk membentuk kelompok
masing-masing kelompok terdiri dari orang siswa.
r. Guru membagi Lembar Kerja Siswa kepada masing-masing
Kelompok.
s. Guru menginstruksikan kepada siswa untuk mengisi Lembar
Kerja siswa.
t. Guru memberikan waktu kepada siswa untuk diskusi, Selama
kegiatan diskusi guru memberikan bimbingan.
u. Guru menginstruksikan kepada masing-masing kelompok untuk
Menit
mengumpulkan hasil diskusinya.
Konfirmasi
e. Guru bertanya kepada siswa tentang pemahaman mengenai
materi yang telah dipelajari.
f. Guru memberikan lembar evaluasi dari kegiatan yang telah
dilakukan
Kegiatan
Akhir
g. Guru melakukan refleksi dari kegiatan yang telah dilakukan
dengan bertanya tentang kesimpulan dari kegiatan pembelajaran
yang telah dilakukan.
h. Guru menutup kegiatan pembelajaran, dan mengingatkan siswa
untuk belajar materi pembelajaran selanjutnya.
i. Guru menutup pelajaran dengan doa.
Menit
AA. PENILAIAN
Penilian : Tes
Soal Pre tes:
LEMBAR KERJA SISWA
E. Petunjuk Umum :
. Bekerjalah secara Kelompok !
. Bacalah lembar kerja ini dengan cermat !
. Jika ada hal-hal yang kurang jelas tanyakan pada gurumu !
F. Petunjuk Khusus :
Isilah titik-titik dibawah ini dengan benar !
. + kira-kira ....
. + kira-kira....
. + kira-kira....
. – kira-kira ....
. : kira-kira ....
. : kira-kira....
. × kira-kira....
. × kira-kira...
. : kira-kira....
. : kira-kira....
Kunci Jawaban :
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Stadart Penilaian setiap jawaban benar skor
Nilai=
x
Soal Post tes:
LEMBAR EVALUASI
Siklus III
Nama :
No. absen :
Bekerjalah secara individu!
Bacalah lembar kerja ini dengan cermat !
Jika ada hal-hal yang kurang jelas tanyakan pada gurumu !
. Hasil taksiran rendah dari + adalah....
. Hasil taksiran tinggi dari – adalah....
. Taksiran dari + kira-kira....
. Taksiran dari × kira-kira....
. Taksiran dari : kira-kira....
Kunci Jawaban :
.
.
.
.
.
Standart Penilaian :
Setiap jawaban benar skor
Guru memulai dengan mempersilahkan siswa untuk menyiapkan alat tulis dan melakukan
apersepsi dengan bertanya materi sebelumnya yang telah dipelajari oleh siswa.
Guru menyampaikan materi tentang menaksirkan hasil operasi hitung dua bilangan bulat,
menaksirkan hasil penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian
Guru membagi kancing berwarna-warni kepada siswa, guru bersama siswa mempraktekan materi
operasi hitung bilangan bulat.
Guru mengintruksikan siswa untuk membentuk kelompok masing-masing
kelompok terdiri dari orang siswa.
Guru membagi lembarkerja siswa (Pre test) kepada masing-masing kelompok dan
mengintruksikan untuk mengisi lembar kerja siswa.
Guru memberikan waktu kepada siswa untuk diskusi, selama kegiatan diskusi guru memberi
bimbingan kepada masing-masing individu dan disinilah diterapkannya model pembelajaran
kooperatif tipe TAI berlangsung.
DAFTAR NILAI SKK
Nama : Vina Ardiyanti Dosen PA : Peni Susapti, M. Si.
NIM : - - Fakultas/Jurusan: Tarbiyah dan Ilmu Keguruan/PGMI
NO NAMA KEGIATAN PELAKSANAAN STATUS SKOR
. OPAK di selenggarakan oleh
STAIN SALATIGA
- September
Peserta
. OPAK TARBIYAH di
selenggarakan oleh STAIN
SALATIGA
- September
Peserta
. Orientasi Dasar Keislaman (ODK)
oleh STAIN Salatiga
September Peserta
. Seminar Entrepreneurship and
Perkoperasian MAPALA
MITAPASA dan KSEI
September Peserta
. Achicvment Motivation Training
Dengan AMT Bangun Karakter Raih
Prestasi oleh JQH dan LDK
September Peserta
. User Educationoleh UPT
Perpustakaan STAIN Salatiga
September Peserta
. Pra Youth Leadership Training
dengan tema Surat Cinta Pembasmi
Galau oleh KAMMI
Oktober Peserta
. Bedah buku “ cara Mendongkrak
IPK”
Desember Peserta
. Seminar Nasional “ Kepempinan dan
Masa Depan Bangsa”
Februari Peserta
. Peringatan Maulud Nabi Muhamad
SAW tahun H oleh KSEI
Januari Peserta
. P Pendidikan dan Latihan Calon
Pramuka Pandega (PLCPP ) XXIV
- September
Peserta
. Seminar Nasional “Perbaikan Mutu
Pendidikan Melalui Profesionalitas
Pendidikan”
November Peserta
. Seminar Nasional Entrepreneurship” November Peserta