Naskah Publikasi
PROYEK TUGAS AKHIR
SISTEM INFORMASI KOS DAN HOMESTAY
BERBASIS WEBSITE
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat
Mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Informatika
Disusun oleh:
DESTI AMBARWATI
5140411074
PROGRAM STUDI INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI DAN ELEKTRO UNIVERSITAS TEKNOLOGI YOGYAKARTA
2020
SISTEM INFORMASI KOS DAN HOMESTAY
BERBASIS WEBSITE
Desti Ambarwati Program Studi Informatika, Fakultas Teknologi Informasi dan Elektro
Universitas Teknologi Yogykarta
Jl. Ringroad Utara Jombor Sleman Yogyakarta
E-mail : [email protected]
ABSTRAK
Yogyakarta terkenal sebagai kota pelajar dan kota budaya. Dikarenakan itulah banyak masyarakat baik dalam
negeri maupun luar negeri sering keYogyakarta. Sehingga banyak yang membutuhkan tempat tinggal baik hanya beberapa hari hingga berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun. Permasalahan yang ada yaitu bagaimana
menyediakan infromasi kos dan homestay yang sesuai dengan kebutuhan pengguna tanpa harus khawatir
bahwa kos dan homestay tersebut tidak sesuai dengan kebutuhan pengguna serta membantu para penyedia
jasa kos dan homestay dalam menyebarkan informasi kos dan homesatay yang dimilik. Sistem ini menggunakan metode waterfall atau disebut juga metode air terjun atau model skuensial linier atau alur
hidup klasik dalam pengembangan sistem sedangkan untuk mengujian sistem menggunakan blackbox
yang berfokus pada fungsional dan usability. Pengujian ini dilakukan oleh 10 orang responden yang
menghasilkan 86% mengatakan website ini mudah digunakan dan 14% mengatakan sulit digunakan.
Kata Kunci: Yogyakarta, Informasi ,Kos dan Homestay.
1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
Yogyakarta merupakan salah satu
provinsi yang ada diindonesia yang
terkenal sebagai kota pelajar. Hal ini di
buktikan dari situs pegipegi.com yang
melansir sebuah artikel yang
menyebutkan hampir 20% penduduk
Yogyakarta adalah pelajar / mahasiswa
dan kurang lebih ada 137 pergurungan
tinggi. Selain itu kampus di Yogyakarta
memiliki fasilitas yang mendukung
kegiatan kemahasiswa dan yang paling
terpenting banyak lulusan dari kampus
yogyakarata yang sudah berhasil baik
didalam negeri mapun diluar negeri.
Sebab itulah banyak para orang tua
berkeinginan agar anaknya menuntut
ilmu di Yogyakarta. Bagi para
mahasiswa yang berada diluar
Yogyakarta tempat tinggal merupakan
faktor penting dalam menuntut ilmu.
Tidak hanya sebagai kota pelajar,
Yogyakarta juga terkenal sebagai kota
budaya yang dimana Yogyakarta
memiliki tidak kurang dari 515
bangunan cagar budaya yang tersebar di
13 kawasan cagar budaya. Selain itu,
Yogyakarta juga mempunyai 30
museum, yang dua di antaranya yaitu
Museum Ullen Sentalu dan Museum
Sonobudoyo diproyeksikan menjadi
museum internasional. Menurut berita
onine Republika.co.id yang diterbitkan
hari Selasa 29 May 2018 06:37 WIB
yang ditulis oleh Rep: Neni Ridarineni/
Red: Andi Nur Aminah dengan judul
“yogyakarta akan ditetapkan sebagai
kota budaya ASEAN” memberitakan
bahwa yogyakarta dipilih sebagai city of
culture (kota budaya) Asenan di ajang
Pertemuan Tingkat Menteri
Kebudayaan se ASEAN selama 2 tahun
kedepan sebab itulah Yogyakarta juga
dijuluki sebagai kota budaya.
Banyaknya situs yang berada di
Yogyakarta inilah yang menarik minat
wisatawan baik lokal maupun
mancanegara yang ingin berwisata
dikota Yogyakarta yang dimana mereka
juga akan mencari tempat tinggal untuk
beristrahat sejenak.
Karena dua alasan diataslah para
penduduk Yogyakarta membuat tempat
tinggal bagi para mahasiswa dan bagi
wisatawan yang memiiki budget yang
pas-pasan maka dibuatlah kos bulanan
yang diperuntukan untuk mahasiswa
dan kos harian mapun homestay untuk
para wisatawan guna memudahkan
mereka dalam menuntun ilmu maupun
hanya sekedar berwisata.
Namun terkadang jumlah penyedia kos
dengan pencari kos jauh lebih banyak
yang mencari kos sehingga para pencari
kos harus mencari informasi kos
maupun homestay untuk mendapatkan
kos ataupun homestay yang sesuai
dengan keinginan mereka. Biasanya
para pencari kos maupun homestay
memperoleh informasi dari adanya kos
maupun homestay dari warga sekitar
dengan cara menanyakan secara
langsung ataupun bertanya pada kerabat
yang tinggal di Yogyakarta (jika
memiliki).
Sebab itulah penulis ingin menyediakan
informasi kos dan homestay di
Yogyakarta secara online sehingga
meraka tidak perlu bertanya kesana-
kemari hanya untuk bertanya informasi
seputar kos dan homestay selain itu juga
dapat membantu para penyedia kos
maupun homestay untuk mengiklankan
kos dan homestay mereka.
1.2. Batasan Masalah
Beberapa batasan masalah yang terdapat
pada penelitian ini sebagai berikut:
a. Hanya digunakan untuk wilayah
Yogyakarta.
b. Aplikasi dibangun berbasis website.
c. Hanya digunakan untuk mencari kos
dan homestya saja. 1.3. Rumusan Masalah
Mengacu pada latarbelakang dan
indikasi masalah yang diselidiki maka
rumusan masalahnya sebagi berikut:
a. Bagaimana cara membangun sistem
informasi kos dan homestay Yogyakarta
yang dapat membantu pencari kos dan
homestay dalam mencari informasi serta
dapat memudahkan dalam pembuatan
iklan kos dan homestay bagi penyedia
kos dan homestay?
b. Seberapa tinggi tingkat kemudahaan
website penggunaanya bagi pencari kos
dan homestay?
1.4. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini antara lain
untuk membantu para pencari kos dan
homestay memperoleh informasi cepat
dan akurat selain itu juga dapat
membantu para penyedia kos dalam
mengiklankan kosnya
1.5. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini antara lain:
a Dapat mempermudah para pencari kos
dan homestay dalam mencari informasi
kos dan homestay yang sesuai dengan
keinginanya.
b Dapat mempermudah para penyedia kos
dan homestay dalam mengiklankan kos
maupun homestaynya.
2. TINJAUAN PUSTAKA DAN
LANDASAN TEORI 2.1. Tinjaun Pustaka
Beberapa hasil penelitian yang pernah
dilakukan oleh peneliti sebelumnya yang
memiliki bidang dan tema yang sama
dengan penelitian yang akan dilakukan.
Rachmawati, A. (2017) melakukan
penelitian dengan judul Membangun
Informasi Layanan Umum Rumah Kos
Melalui Aplikasi Berbasis Web. Peneliti
mengemukakan permasalah yang ada yaitu
dalam pencarian rumah kost bagi seseorang
atau mahasiswa harus berkeliling dalam
mencari informasi kost yang kosong. Dalam
penelitian ini peneliti membuat aplikasi
berbasis wesbite dengan menggunakan
bahasa pemrograman PHP dan
menggunakan bantuan framework bootstrap
dalam membangun sistem tersebut. Metode
pengembangan sistem yang digunakan oleh
peneliti yaitu RAD (Rapid Aapplication
Development) yang dimana metode ini
merupakan model proses pengembangan
sistem perangkat lunak yang bersifat
inkremental terutama untuk waktu
pengerjaan yang pendek. Apilkasi yang
dibuat oleh peneliti dapat memberikan
informasi kost yang ada tetapi dalam
aplikasi ini masih ada beberapa kekurangan
antara lain belum ada fitur area kos atau
lokasi kos dan tidak ada notifikasi pesanan
yang didapat pemilik kost.
Budiman, A. dkk. (2019) melakukan
sebuah penelitian yang berjudul
Perancangan Sistem Informasi Pencarian
dan Pemesanan Rumah Kos Berbasis Web
(Studi Kasus : Kota Bandar Lampung).
Peneliti melakukan penelitian ini di kota
Bandar Lampung yang dimana pada saat
dilakukan penelitian masih ada beberapa
masyarakat yang tidak memanfaatkan
teknologi informasi untuk mencari dan
memesan rumah kos. Sistem yang sering
digunakan para pencari kos ialah mereka
harus bertanya kepada teman atau bertanya
secara langsung kepada memilik kos untuk
membandingkan letak fasilitas dan harga.
Sedangkan untuk memilik kos masih
menggunakan sistem promosi dengan
memasang pamflet atau tulisan “terima kost”
disebuah papan. Dari permasalah diataslah
peneliti bermaksud membangun Sistem
Informasi Pencarian dan Pemesanan Rumah
Kos Berbasis Web (Studi Kasus : Kota
Bandar Lampung). Peneliti menggunakan
bahasa pemrograman PHP dalam
membangun aplikasi berbasis website
sedangkan dalam merancang database
peneliti menngunakan MySql dan
menggunakan UML (Unified Modeling
Language) dalam menggambarkan sistem
yang akan dibuat. Penelitian diuji dengan
aspek fungsianality dan usability yang
dimana untuk fungsionaltynya mendapatkan
hasil 100% bahwa fungsi yang ada pada
sistem berjalan dengan benar sedangkan
untuk usabilty sendiri menghasilkan
88,36%. Tetapi kekurangan dalam sistem ini
tidak adanya fitur map.
Purwantara, A. K. (2017) melakukan
sebuah penelitian dengan judul Rancang
Bangun Sistem Pencarian dan Pemesanan
Kos Berbasis Web. Peneliti melakukan
penelitian ini dikarenakan ada permasalah
yang terjadi pada kota Semarang yang
dimana permasalah ini ditunjukan untuk
mahasiswa perantau baru ataupun
mahasiswa yang ingin pindah kos-kosan.
Bagi mahasiswa perantaun baru, mereke
tidak tahu dimana saja letak rumah yang
menyediakan penyewaan kos-kosan
sedangkan bagi mahasiswa yang sudah
cukup lama dikota Semarang yang
berkeinginan untuk pindah kos-kosan
mereka tidak mempunyai sebuah refernsi
kos yang baru. Untuk mencari referansi kos-
kosan akan memakan waktu dan biaya yang
cukup banyak, oleh karena itulah peneliti
melakukan penelitian ini. Peneliti dalam
penelitian ini membangun sistemnya dengan
menggunakan metode pengembangan web
engineering dan framework codeigniter
dengan memanfaatkan google maps api.
Peneliatan ini melalui tahap pengujian black
box dan pengujian MOS (Mean Opinion
Scores). Pada pengujian MOS peneliti
membagi menjadi 3 bidang pengujian yaitu
pengujian performance aplikasi, pengujian
kemudahan aplikasi dan pengujian tampilan
aplikasi yang dimana untuk mengujian ini
menghasilkan 83,1% setuju untuk
performance sistem, 84,4% setuju untuk
kemudahaan aplikasi dan 76,3% setuju
untuk tampilan aplikasi.
Hasibuan, R. F. (2016) dengan judul
Sistem Informasi Penerimaan Tempat Kost
Daerah Kampung Susuk Medan Berbasis
Web. Pada judul penelitian ini peneliti hanya
meneliti di lokasi sekitar kampus dan
menyurvey data didaerah Kampung Susuk
Kota Medan. Peneliti membuat aplikasi ini
dikarenakan para mahasiswa yang menjalani
studi tour ataupun menjalani kuliah ditempat
yang jauh dari rumah maka mereka harus
mencari tempat tinggal sementara untuk
dijadiakan domisili mereka sampai studi
mereka selesai. Kebingungan tidak tahu
wilayah kota dan tidak memiliki teman
menjadikan faktor utama dalam pembuatan
sistem ini. Penelitian ini hanya memberikan
sebuah informasi kos-kosan saja tanpa
adanya interaksi. Selain itu juga sistem ini
tidak memiliki denah lokasi yang dapat
dituju sehingga apabila pencari ingin
mendatangi kos-kosan yang ada pada sistem
mereka harus bertanya terebih dahulu pada
pemilik kos-kosan tersebut dengan
menghubungi secara personal melewati no
telphone yang ada pada sistem. Penelitian ini
dibangun dengan menggunakan bahasa
pemrograman PHP dan menggunakan
MySql dalam menyimpan database.
Selviana, R. dan Utari, L. D. (2019)
dengan judul Sistem Informasi Pencarian
Kos Kosan di Sekitar Kecamatan Beji
Berbasis Web. Sistem ini diharapkan dapat
memberikan informasi kepada masyarakat
yang membutuhkan tempat tinggal
sementara khususnya dikecamatan Beji.
Selain itu penyebaran informasi kos-kosan
diharapkan memudahkan bagi para pencari
tempat kos untuk mendapatkan hunian
sementara sedangkan bagi pemilik kos dapat
memudahkan dalam memberikan informasi
secara lengkap mengenai kondisi kamar kos
yang ada. Peneliti menggunakan bahasa
pemrogrmanan PHP, MySql untuk
databasenya dan menggunakan google maps
dalam menunjukan lokasi kos-kosan yang
ada pada sistem. Beberapa fitur yang ada
didalam sistem ini antara lain : informasi
kamar kos (nama kosan, jenis kos-kosan,
fasilitas kosan, biaya sewa kosan serta lokasi
kosan tersebut), pemesanan kos dan daftar
kos.
Baharuddin dan Tisnawati, A. (2016)
dengan judul Sistem Periklanan dan
Pencarian Rumah Kos Online Berbasis Web.
Salah satu inverstai yang cukup menjanjikan
adalah penyedian jasa rumah kosan biaya
yang relatif lebih ringan serta tarif yang
ditawarkan dapat di jangkau oleh semua
kalangan. Namun dalam perkembangannya
tidak sedikit pemiliki rumah kos mengalami
masalah dalam melakukan promosi dikarena
faktor biaya yang relatif mahal, karena
kurangnya informasi keberadaan rumah kos
tidak sedikit masyarakat kebingunan harus
mencari dimana keberdaaan rumah yang
menyediakan kos-kosan terutama bagi
mereka yang menjadi pendatang baru
disebuah kawasan. Dengan melihatnya
permasalahan diataslah peneliti ingin
membuat sebuah sistem yang dimana
nantinya akan digunakan sebagai wadah
promosi kos-kosan yang dapat diakses oleh
semua orang. Disini peneliti menggunakan
bahsa pemrogrman PHP dan MySql sebagi
media penyimpanan databasenya. Peneliti
juga sudah memberikan lokasi kos dengan
memanfatkan google maps sehingga para
pencari kos bisa langsung datang ke kos
yang diinginkan.
2.2. Landasan Teori
2.2.1 Sistem
Menurut Maniah dan Hamidini, D.
(2017) Sistem adalah kumpulan dari elemen-
elemen berupa data, jaringan kerja dari
prosedur-prosedur yang saling berhubungan,
sumber daya manusia, teknologi baik
hardware maupun software yang saling
berinteraksi sebagai satu kesatuan untuk
mencapai tuhuan/sasaran tertentu yang
sama.
Sedangkan menurut Hutahaean, J.
(2014) Sistem adalah suatu jaringan kerja
dari prosedur-prosedur yang saling
berhubungan, berkumpul bersama-sama
untuk melakukan kegiatan atau untuk
melakukan sasaran yang tertentu.
Pendekatan sistem yang merupakan jaringan
kerja dari prosedur lebih menekankan
urutan-urutan operasi di dalam sistem.
2.2.2 Informasi
Menurut Hutahaean, J. (2014) Informasi
adalah data yang diolah menjadi bentuk
yang lebih berguna dan lebih berarti bagi
penerimanya. Sumber informasi adalah data.
Data kenyataan yang menggambarkan suatu
kejadian-kejadian dan kesatuan nyata.
Kejadian-kejadian (event) adalah kejadian
yang terjadi pada saat tertentu.
Menurut Hutahaean, J. (Gordon B.
Davis, 2014) Informasi adalah data yang
telah diolah menjadi suatu bentuk yang
penting bagi si penerima dan mempunyai
nilai nyata atau yang dapat dirasakan dalam
keputusan-keputusan yang sekarang atau
keputusan-keputusan yang akan datang.
2.2.3 Sistem Informasi
Sistem informasi adalah suatu sistem
didalam suatu organisasi yang
mempertemukan kebutuhan pengelolaan
transaksi harian, mendukung operasi,
bersifat manajerial, dan kegiatan strategi dari
suatu organisasi dan menyediakan pihak luar
tertentu dengan laporan-laporan yang
dibutuhkan.
2.2.4 Website
Secara umun World Wide Web
atau WWW atau juga dikenal dengan WEB
adalah salah satu layanan yang didapat oleh
pemakai computer yang terhubung ke
internet. Website atau situs dapat diartikan
sebagai kumpulan halaman-halaman yang
digunakan untuk menampilkan informasi
teks, gambar diam atau gerak, animasi,
suara, dan atau gabungan dari semuanya itu
baik yang bersifat statis maupun dinamis
yang membentuk satu rangkaian bangunan
yang saling terkait dimana masing-masing
dihubungkan dengan jaringan-jaringan
halaman (hyperlink).
Menurut Yuhefizar (2013), Web
adalah suatu metode untuk menampilan
informasi di internet, baik berupa teks,
gambar, suara maupun video yang interaktif
dan mempunyai kelebihan untuk
menghubungkan (link) satu dokumen
dengan dokumen lainnya (hypertext) yang
dapat diakses melalui sebuah browser.
2.2.5 Data Flow Diagram (DFD)
Menurut Ladjamudin, A. B. Bin
(2013) diagram aliran data merupakan
model dari sistem untuk menggambarkan
pembagian sistem ke modul yang lebih
kecil.
Dalam Data Flow Diagram (DFD) ada tiga
tahap atau tingkatan, yaitu :
a. Diagram Konteks
Diagram konteks adalah diagram yang
terdiri dari suatu prose dan
menggambarkan ruang lingkup suatu
proses.
b. Diagram Nol/ Zero (Overview
Diagram)
Diagram nol adalah diagram yang
menggambarkan proses yang ada
didalam diagram konteks yang
penjabarannya lebih rinci.
c. Diagram Rinci (Level Diagram)
Diagram rinci adalah diagram yang
menguraikan proses apa yang ada dalam
diagram zero atau diagram level
diatasnya.
2.2.6 Entity Relationship Diagram
(ERD)
Menurut Ladjamudin, A. B. Bin (2013)
Entity Relationship Diagram (ERD) adalah
suatu model jaringan yang menggunakan
susunan data yang disimpan dalam sistem
secara abstrak. ERD digunakan oleh
profesional sistem untuk berkomunikasi
dengan pemakai eksekutif tingkat tinggi
dalam suatu organisasi.
3. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Data Penelitian
Pada penelitian ini data yang digunakan
dalam pembuatan sistem adalah kos yang
diperuntukan untuk kos pria dan wanita,
sedangkan untuk homestay yang berada di
wilayah Yogyakarta. Data kos yang diambil
anatara lain : nama kos, jenis kos, fasilitas,
harga, wilayah, lama penyewaan, alamat
kos, jumlah kamar kos, foto kos dan pemilik
kos-kosan tersebut. Sedangkan data
homestay yang diambil antara lain : nama
homestay, alamat homestay, wilayah, harga,
lama penyewaan, foto homestay dan pemilik
dari homestay tersebut.
3.2 Metode Penelitian
Pada pengembangan sistem ini
penulis mengunakan metode waterfall atau
disebut juga metode air terjun atau model
skuensial linier atau alur hidup klasik.
a. Analisis kebutuhan sistem
Pada tahap ini dilakukan pengumpulan
data yang di mana berguna dalam
pembuatan sistem yang baru. Pengumpulan
data bisa di peroleh dengan melakukan
wawancara dengan instansi terkait atau pada
calon pengguna sistem.
b. Desain sistem
Pada tahap ini dilakukan perancangan
sistem terhadap solusi dari permasalahan
sistem yang ada dengan mengunakan
perangkat permodelan seperti diagram alir
data (data flow diagram) dan ERD (Entity
Realationship Diagram) agar lebih mudah di
pahami dan dibaca.
c. Penullisan kode program
Disni penulis akan perintah atau
membuat sebuah perintah yang dimana di
kenali oleh komputer sehingga di sini
penulis memiliki peran yang penting, dan
sini juga bisa di katakan sebagai bentuk
nyata dalam pengerjaan suatu sistem.
d. Pengujian sistem (Testing)
Sistem ini dilakukan pengujian dengan
pengujian blacbox testing. Blackbox testing
merupakan pengujian yang hanya
mengamati hasil eksekusi atau output sistem
melalui data uji dan memeriksa fungsional
dari perangkat lunak, bukan diterangkan
detail proses yang ada di dalam sistem.
Pengujian ini berusaha menemukan fungsi -
fungsi yang tidak benar atau hilang,
kesalahan interface, kesalahan dalam
struktur data atau akses database eksternal
kesalahan kinerja, inisialisasi dan kesalahan
terminasi yang ada di dalam sistem
Pada tahap ini pengumpulan data ini
terdapat beberapa hal yang harus dilakukan
dalam membangun sistem ini, antara lain:
a Observasi (Observation)
Suatu metode pengumpulan data yang
dilakukan dengan mengadakan pencatatan
dengan mengamati secara langsung pada
obyek yang diteliti. Pada tahap ini, peneliti
mengamati secara langsung proses seseorang
yang ingin mencari kos-kosan maupun
homestay. Penggunaan metode ini
memberikan pemahaman kesesuain aplikasi
yang dibuat untuk pengguna.
b Wawancara (Interview)
Metode ini merupakan pengumpulan
data yang dilakukan secara langsung atau
mengajukan pertanyaan pada narasumber
langsung pada obyek yang ditinjau yaitu
anak-anak kos dan orang-orang yang sering
berpergian sehingga mendapat data yang
akurat.
c Studi pustaka (literatur)
Metode ini untuk mendapatkan konsep-
konsep teoritis dengan cara menganalisa
data pada literatur (pustaka) dan bacaan lain
yang dapat membantu dalam pemecahan
masalah.
4. ANALISIS DAN
PERANCANGAN SISTEM 4.1 Analisa Masalah
Analisa sistem berisikan tentang
pembahasan mengenai gambaran sistem
yang dirancang. Pembahasan analisis sistem
meliputi analisa prosedur atau aliran data,
diagram konteks, diagram jenjang, diagram
alir data, data masukan dan data keluaran.
Hal ini dilakukan untuk mengevaluasi dan
memberikan gambaran rencana pemecahan
masalah yang dihadapi. aliran data di
gunakan untuk mengambarkan alur jalannya
suatu sistem yang dimana pencari kos dan
homestay melakukan pencarian informasi
kos maupun homestay dan mendapatkan
rekomendasi berdasarkan kriteria kos
maupun homestay sesuai dengan kebutuhan
pencari kos itu sendiri, serta dapat
membantu penyedia kos membuat iklan kos
maupun homestay mereka. Data masukan
meliputi informasi seputar kos maupun
homestay yang dimana nantinya informasi
itu akan digunakan untuk dilihat oleh
pencari kos maupun homestay seperti: nama
kos atau nama homestay, harga, fasilitas,
jenis kos, dan lain sebagainya. Selain itu
juga data masukan akan berupa pembuatan
akun penyedia kos dengan menyertakan
identitas dari penyedia kos maupun
homestay. Keluaran adalah sesuatu yang di
hasilkan oleh sistem, keluaran yang di
hasilkan oleh sistem ini adalah informasi kos
dan homestay.
4.1.1 Analisis Sistem Saat Ini
Informasi kos dan homestay saat ini
masih menggandalkan papan-papan iklan
yang ditempelkan di rumah-rumah yang
menyewakan jasa kos-kosan maupun
homestay. Selain melalui papan iklan,
informasi tersebut bisa didapatkan dari
warga sekitar yang berada pada lingkungan
kos-kosan maupun homestay. Informasi ini
yang didapat sering kali tidak sesuai dengan
kebutuhan pencari kos dan homestay baik
dari segi harga maupun segi fasilitas. Selain
infromasi tidak memenuhi kebutuhan
pencari, pencari kos dan homestya juga tidak
bisa melakukan pemesanan terlebih dahulu
sebelum menempati kos dan homestay yang
diinginkan sehingga seringkali kos maupun
homestay yang diinginkan oleh pencari
sudah terisi penuh oleh pencari kos dan
homestay yang lain.
4.1.2 Analisis Sistem Yang Diusulkan
Seperti yang telah disampaikan di
latar belakang masalah, sistem yang akan
diusulkan atau dibuat ini digunakan untuk
memberikan informasi mengenai kos dan
homestay di wilayah Yogyakarta. Selain
memberikan informasi, sistem juga dapat
melakukan pemesanan kos dan homestay
sehingga memberikan kemudahan dalam
pencari kos maupun homestay dalam
memilihin kos dan homestay yang sesuai
dengan kebutuhan pencari kos dan
homestay. Sistem yang akan dibagun
mempunyai sasaran pengguna yaitu
masyarakat pada umumnya dan para
mahasiswa pada khususnya yang ini
mengetahui informasi kos dan homestay di
wilayah Yogyakarta. Infromasi yang
diberikan oleh pengguna adalah harga,
fasilitas, alamat dan lain-lainnya.
Sistem mempunyai 2 pengguna yaitu pencari
dan penyedia kos dan homestay. Penyedia
disini yang bertugas melakukan update data
kos dan homestay yang ingin diberikan oleh
pencari kos dan homestay. Dalam
pembangunan sistem kos dan homestay
berbasis website ini, penulis
menggumpulkan data kos yang khuhus
untuk pria atau wanita dan homestay yang
berada di wilayah Yogyakarta.
4.1.3 Kebutuhan Fungsional
Merupakan analisis fungsional yang
terkait dengan fasilitas yang dibutuhkan oleh
sistem secara umum. Kebutuhan fungsional
sistem yang akan dibangun pada sistem
informasi kos dan homestay meliputi:
1. Analisis kebutuhan Input
➢ Input Administrator( admin )
a. Login Admin : Input berupa Username
dan Password.
b. Input data user (penyedia kos) :
Mengecek dan mengelola akun
➢ Input penyedia kos
a. Input Login User : Inputan berupa
Username dan password.
b. Input profil : Input data diri
c. Input informasi kos dan homestay :
input berupa informasi kos dan
homestay
d. Ganti Password : Ganti password untuk
setiap penyedia kos dan homestay.
2. Analisis kebutuhan Output
a. Informasi kos.
b. Informasi homestay.
4.1.4 Kebutuhan Nonfungsional
Merupakan kebutuhan fungsional mengenai
kebutuhan pendukung sistem yang akan di
buat untuk memenuhi kebutuhan sistem
yang meliputi kebutuhan hardware dan
software. kebutuhan nonfungsional tersebut
adalah :
A. Hardware (Perangkat Keras)
Untuk menjalankan sistem informasi
kos dan homestay berbasis website
dibutuhkan hardware minimal sebagai
berikut
➢ Laptop Asus X45IC
➢ Processor Intel(R) Core (TM) i3-3217U
@1.80 GHz 1.7 GHz
➢ Ram 6 GB.
➢ Hardisk 1 TB.
➢ Mouse usb.
➢ Keyboard.
➢ Modem HDSPA 7.2Mbps.
B. Software (Perangkat Lunak)
Untuk menjalankan sistem informasi kos
dan homestay berbasis website maka
memerlukan software sebagai berikut :
➢ Sublime Text 4
➢ MySQL database
➢ Xampp
➢ PHP (Hypertext Preprocessor)
4.2 Perancangan Sistem
4.2.1 Diagram Jenjang
Diagram jenjang merupakan alat
perancangan sistem yang dapat
menampilkan seluruh proses yang terdapat
pada suatu aplikasi. Berikut rancangan
diagram jenjang pada sistem informasi kos
dan homestay berbasis website:
0
Sistem
informasi kos
dan homestay
2.1
Penyedia kos
atau homestay
1.0
Petahomestay
3.0
Data master
4.0
Kos
2.2
Pencari kos
atau homestay
2.0
Login
5.0
Homestay
6.0
Postingan
7.0
Peta
8.0
Pesanan
Gambar 4.1 : Diagram Jenjang
Diagram Jenjang menggambarkan seluruh
proses dari fungsi – fungsi di dalam sistem
secara berjenjang. Tujuannya agar diagram
jenjang tersebut dapat memberikan
informasi tentang fungsi-fungsi yang ada di
dalam sistem. Dalam penelitian ini, peneliti
mengambarkan diagram jenjang yang ada
pada Gambar 4.1 yang dimana diagram
jenjang ini mempunyai dua level proses
yaitu level 1 yang terdiri dari login, data
master, kos, homestya, postingan, peta dan
pesanan. Pada level ini peneliti
menggunakan level 1 sebagai inti dari
penelitian yang dimana pusat penelitian ini
terdapat pada iklan kos dan homestya,
postingan yang dibuat, peta yang
menunjukan lokasi dan pesanan. Pada level
2 merupakan proses turunan dari master data
yaitu penyedia kos atau homestay dan
pencari kos atau homestay yang dimana
peneliti menggunakan proses ini sebagai
acuan dalam pengaksesan website/ situs.
4.2.2 Perancangan Data Flow Diagram
(DFD)
A. Diagram Konteks
Diagram konteks adalah gambaran
sistem secara garis besar. Proses dimana
adanya sebuah interaksi antara administrator
dengan user. Dalam diagram konteks ini
memperlihatkan bahwa administrator dapat
melakukan proses menambah, menghapus
dan memperbarui semua user. Penyedia juga
dapat membuat iklan berupa kos maupun
homestay sedangkan pencari hanya dapat
melihat iklan kos dan homestay. Rancangan
DFD pada diagram konteks sistem informasi
kos dan homestay berbasis website terlihat
pada Gambar 4.2.
Sistem informasi kos dan homestay
PencariAdmin
Penyedia
Login
Master data penyedia
Master data pencari
Master data kos
Master data homestay
Login
Data pencari
Data kos
Data homestay
Data penyediaLogin
Data kosData
homestay
Master postingan
Datapostingan
Data postinganMaster Peta
Master Pesanan
DataPesanan
Data PetaMaster petahomestay
Gambar 4.1 Diagram Konteks
Pada Gambar 4.2 terdapat diagram konteks
yang digambarkan oleh peneliti. Peneliti
menggunakan diagram konteks untuk
mengambarkan proses dan ruang lingkup
yang ada pada sistem informasi kos dan
homestay berbasis website. Ruang lingkup
yang digambarkan pada Gambar 4.2 adalah
admin, penyedia dan pencari. Admin disini
bertindak sebagai pemegang kendali utama
sistem yang dapat mengakses semua data
master yaitu master data homestay, master
data kos, master data pencari, master data
penyedia, master postingan, master peta,
master petahomestay dan master pesanan.
Selain dapat mengakses semua data master,
admin juga dapat melakukan proses
penambahan, penghapusan dan memperbarui
semua data master. Berbeda dengan admin,
penyedia dan pencari tidak dapat mengakses
data master yang tidak ada dalam level
mereka. Pada level pencari, data yang dapat
diakses hanya login, melihat kos, melihat
homestay, master postingan, melihat
peta,melihat petahomestya, melihat pesanan
dan memperbarui data pencari itu sendiri.
Tidak berbeda jauh dari pencari, level
penyedia juga hanya dapat melakukan login,
master kos, master homestay, lihat
postingan, lihat pesanan dan memperbarui
data penyedia.
B. Data Flow Diagram (DFD) Level 1
DFD Level 1 merupakan suatu proses
yang dibuat untuk menggambarkan asal dan
tujuan data yang keluar dari sistem, serta
proses yang terjadi di dalam sistem. Pada
DFD level 1 ini akan dijelaskan mengenai
proses login, proses mendapatkan hak akses,
proses pembuatan iklan kos, homestay,
pesanan, petakos dan petahomestay.
Rancangan DFD Level 1 sistem informasi
kos dan homestay berbasis website akan
terlihat pada Gambar 4.3 berikut.
Admin
2.0
Login
3.0
Data master
4.0
Kos
5.0
Homestay
Penyedia
Pencari
Penyedia
Pencari
Data penyedia
Data pencari
Login
Hak akses
Akses data kos
Akses data homestay
Akses data homestay
Daftar kosDaftar kos
Data homestay
Daftar homestay
Login
Hak akses
Login
Hak akses
Daftar kos
Daftar kos
6.0
PostinganData postingan
Daftar postingan
Data postingan
Daftar postingan
Daftar postingan
Akses postingan
7.0
Peta
8.0
Pesanan
Akses
PetaAkses
PesananDaftar
Peta
Daftar
Pesanan
Data Peta
Daftar Peta
Daftar Homestay
Data Homestay
Data Pesanan
Daftar Pesanan
1.0
Petahomestay
Akses data petahomestay
Daftar petahomestay
Daftar petahomestay
Data Petahomestay
Data master
Daftar data master
Gambar 4.2 Data Flow
Diagram (DFD) Level 1 Pada gambar Data Flow Diagram (DFD)
Level 1 yang ditunjukan pada Gambar 4.3
menjelaskan mengenai proses login,
mendapatkan hak akses, proses kos, proses
homestay, proses postingan, proses
peta,proses petahomestay dan proses
pesanan. Proses login yang dimana proses
ini akan menentukan siapa yang dapat
mengakses dan data apa saja yang dapat
diakses. Ketika login menunjukan akses
admin maka sistem akan akan memberikan
akses berupa admin yang dimana admin
dapat mengakses data master (penyedia,
pencari, kos, homestay, postingan,
peta,petahomestay dan pesanan). Ketika
login menunjukan akses pencari maka
sistem akan memberikan akses pencari yang
dimana pencari dapat mengakses data
pencari , data kos, data homestay, master
data postingan (pada bagian ini pencari
dapat membuat sebuah postingan yang dapat
dilihat oleh penyedia), data peta,data
petahomestay dan data pesanana (jika sudah
membooking kos). Ketika login menunjukan
akses penyedia maka sistem akan
memberikan akses penyedia yang dimana
penyedia dapat mengakses data penyedia,
data master kos, data master homestay, data
postingan (pada data ini penyedia dapat
melihat postingan yang dibuat oleh pencari)
dan data pesanan (jika kos-kosannya
dibooking).
Proses mendapatkan hak akses di
lakukan untuk mengecek atau memverifikasi
siapa yang masuk kedalam sistem apakah itu
admin, pencari atau penyedia. Proses
postingan, proses ini hanya melibatkan
pencari yang dimana pencari akan membuat
sebuah postingan yang nantinya akan di lihat
oleh penyedia. Untuk proses kos dan
homestay, proses ini hanya melibatkan
penyedia yang nantinya akan menjadi
sebuah informasi yang akan digunakan
dalam mencari kos dan homestay. Untuk
proses peta, proses ini hanya dapat terlihat
oleh pencari kos saja dikarenakan peta ini
hanya menunjukan lokasi kos yang ada.
Untuk proses petahomestay, proses ini
hanya dapat terlihat oleh pencari kos saja
dikarenakan peta ini hanya menunjukan
lokasi homestay yang ada. Sedangkan untuk
proses pesanan, proses ini dapat dilakukan
jika pencari sudah membooking sebuah kos-
kosan dan memilik kos bisa mengetahui
bahwa kos-kosannya sudah dibooking.
C. Data Flow Diagram (DFD) Level 2
Berikut adalah rancangan Data Flow
Diagram Level 2 sistem informasi kos dan
homestay berbasis website, menerangkan
alur proses pengolahan data dalam sistem.
Admin
1.0
Petahomesya
3.1
Penyedia kos
Dan homestay
3.2
Pencari kos
Dan homestay
4.0
Kos
Data petahomestayi
Data penyedia
Data petahomestay
Data penyedia
Data pencari
Data kos
Data pencari
Data petahomestay
Informasi data petahomestay
Data penyedia
Informasi data penyedia
Data pencari
Data kos
Informasi data kos
5.0
Homestay Data homestay
Data homestayData homestay
Informasi data homestay
Petahomestay
Penyedia
Pencari
Kos
Homestay
6.0
Postingan
7.0
Peta
Informasi Data pencari
Data Postingan
Informasi Data Postingan
Data Peta
Infromasi Data
Peta
Data Postingan
Data Postingan
Data Peta
Data Peta
Postingan
Peta
8.0
PesananData Pesanan
Data Pesanan
Pesanan
Data
pesanan
Informasi data pesanan
Data kos
Gambar 4.3 Data Flow Diagram
(DFD) Level 2
Pada Data Flow Diagram (DFD) Level 2 ini
peneliti menggunakan proses login yang
diberikan hak akses admin untuk
memperinci aliran data yang terdapat pada
admin. Pada sistem ini dijelaskan pada
gambar 4.4 yang dimana ketika proses login
memberikan akses admin maka semua data
master yang ada akan dapat diakses dengan
leluasa (data menambah, menghapus
maupun memperbarui data). Data master
yang dimaksud adalah data master penyedia,
data master pencari, data master kos, data
master homestay, data master postingan,
data master peta dan data master pesanan.
Ketika admin ingin mengakses data
penyedia maka sistem akan memberikan
data penyedia yang ada didalam master data
penyedia lalu master data penyedia akan
tampil ke dalam sistem yang digunakan oleh
admin. Ketika admin ingin mengakses data
pencari maka sistem akan memberikan data
pencari yang ada didalam master data
pencari lalu master data pencari akan tampil
ke dalam sistem yang digunakan oleh admin.
Ketika admin ingin mengakses data kos
maka sistem akan memberikan data kos
yang ada didalam master data kos lalu
master data kos akan tampil ke dalam sistem
yang digunakan oleh admin. Ketika admin
ingin mengakses data homestay maka sistem
akan memberikan data homestay yang ada
didalam master data homestay lalu master
data homestay akan tampil ke dalam sistem
yang digunakan oleh admin. Ketika admin
ingin mengakses data postingan maka sistem
akan memberikan data postingan yang ada
didalam master data postingan lalu master
data postingan akan tampil ke dalam sistem
yang digunakan oleh admin. Ketika admin
ingin mengakses data peta maka sistem akan
memberikan data peta yang ada didalam
master data peta lalu master data peta akan
tampil ke dalam sistem yang digunakan oleh
admin. Ketika admin ingin mengakses data
pesanan maka sistem akan memberikan data
pesanan yang ada didalam master data
pesanan lalu master data pesanan akan
tampil ke dalam sistem yang digunakan oleh
admin.
4.2.3 Flowchart
Flowchart sistem menjalankan
mengenai jalannya sistem secara umum,
flowchart pembuatan akun dan
menverifikasi akun dapat dilihat pada
gambar-gambar dibawah ini.
Gambar 4.4 Flowchart Pembuatan Akun
Pencari
Pada gambar 4.5 menunjukan bagaimana
cara pencari melakukan proses pendaftar
akun atau menjadi member pada website.
➢ Pertama pencari harus masuk terlebih
dahulu kedalam website sistem
informasi kos dan homestya berbasis
website.
➢ Setelah itu pencari akan memasukkan
email dan password untuk digunakan
sebagai identitas saat login pada
website.
➢ Lalu sistem akan mengecek apakah
email yang dimasukkan oleh pencari
sudah ada atau belum ada didalam
database.
➢ Jika “Tidak” maka sistem akan
melakukan proses penyimpan data akun
pencari. Sedangkan jika “Ada” maka
sistem akan kembali ke – inputan data.
➢ Setelah itu, sistem akan memberikan
akses pencari dalam melakukan login.
Gambar 4.5 Flowchart Pembuatan Akun
Penyedia
Pada gambar 4.6 menunjukan bagaimana
cara penyedia melakukan proses pendaftar
akun atau menjadi mendaftarkan iklan pada
website.
➢ Pertama penyedia harus masuk terlebih
dahulu kedalam website sistem
informasi kos dan homestya berbasis
website.
➢ Setelah itu penyedia akan memasukkan
email dan password untuk digunakan
sebagai identitas saat login pada
website.
➢ Lalu sistem akan mengecek apakah
email yang dimasukkan oleh penyedia
sudah ada atau belum ada didalam
database.
➢ Jika “Tidak” maka sistem akan
melakukan proses penyimpan data akun
penyedia yang nantinya akan
diverifikasi oleh admin. Sedangkan jika
“Ada” maka sistem akan kembali ke –
inputan data.
➢ Setelah itu, sistem akan memberikan
pemberitahuan bahwa akun penyedia
harus diverifikasi oleh admin terlebih
dahulu sebelum melakukan proses
login.
Gambar 4.6 Flowchart Verifikasi Yang
Dilakukan Admin
Pada gambar 4.7 menunjukan bagaimana
admin melakukan proses verifikasi akun
penyedia.
➢ Pertama admin akan memasuki website
dengan hak akses sebagai admin.
➢ Setelah itu admin akan menverifikasi
akun penyedia dengan cara menelpon
penyedia secara langsung untuk
membuktikan keaslian data.
➢ Setelah dilakukan verifikasi maka
admin akan melakukan sebuah proses.
Jika akun penyedia di “Terima” maka
sistem akan melakukan proses
penyimpan data akun penyedia yang
nantinya digunakan sebagai proses
login. Sedangkan jika di “Tolak” maka
sistem akan menyimpan data email di
database yang nantinya jika penyedia
melakukan pendaftaran dengan
mnggunakan akun yang sama maka
tidak akan diproses.
➢ Setelah itu, admin akan
memberitahukan kepada penyedia
bahwa akunnya sudah diterima.
4.2.4 Entity Relathionship Diagram
(ERD)
Suatu model yang dibuat yang
terdiri dari koleksi obyek-obyek dasar yang
bernama entitas serta hubungan antar entitas.
Rancangan ERD sistem infromasi kos dan
homestay terlihat pada gambar berikut.
Gambar 4.8 Entity relathionship diagram
Gambar 4.8 merupakan gambaran Entity
Relationship Diagram (ERD) yang
diberikan oleh peneliti dalam sistem
informasi kos dan homestay berbasis website
dimana pada gambaran Entity Relationship
Diagram (ERD) ini mempunyai 9 entitas
utama yaitu entitas login, entitas pencari,
entitas penyedia, entitas kos, entitas
homestay, entitas postingan, entitas peta,
entitas petahomestay dan entitas pesanan.
Setiap entitas memiliki beberapa field antara
lain entitas login memiliki field id_login,
email, password, hak_akses, akun. Entitas
pencari memiliki field id_pencari,
nama_pencari, jenis_kelamin, no_telp,
id_login. Entitas penyedia memiliki field
id_penyedia, nama_penyedia, jenis_kelamin,
alamat_penyedia, no_hp, id_login. Entitas
kos memiliki field id_kos, nama_kos,
jenis_kos, alamat, harga, wilayah, fasilitas,
biaya, iklan, id_penyedia, gambar1,
gambar2. Entitas homestay memiliki field
id_homestya, nama_homestay, alamat,
harga, biaya, wilayah, foto1, foto2,
id_penyedia. Entitas postingan memiliki
field id_posting, isi, id_pencari. Entittas peta
memiliki field id_peta, latitude, longitude,
id_kos. Entittas petahomestay memiliki field
id_petahomestay, latitude, longitude,
id_homestay Dan entitas pesanan memiliki
field id_pesanan, id_kos, id_login,
id_penyedia.
4.3 Relasi Antar Tabel
Pada gambar 4.9 yang ditunjukan
gambaran tentang relasi tabel yang dimana
menjabarkan hubungan antar tabel yang
digunakan pada sistem informasi kos dan
homestay berbasis website.
Penyedia
PK id_penyedia
nama_penyedia
jenis_kelamin
alamat_penyedia
no_hp
id_login
Login
PK id_login
password
hak_akses
akun
Pencari
PK id_pencari
nama_pencari
jenis_kelamin
no_telp
id_login
Kos
PK id_kos
nama_kos
jenis_kos
alamat
harga
wilayah
fasilitas
gambar1
gambar2
jumlah
biaya
id_penyedia
Homestay
PK id_homestay
nama_homestay
alamat
wilayah
harga
biaya
foto1
foto2
id_penyedia
Postingan
PK id_posting
isi
id_pencari
Pesanana
PK id_pesanan
id_kos
id_penyedia
id_pencari
id_login
Peta
PK id_peta
latitude
longitude
id_kos
Petahomestay
PK id_petahomestay
latitude
longtitude
id_homestay
Booking
id_pesanan
id_pencari
pesanan_kos
id_kos
id_pesanan
Gambar 4.7 Relasi Tabel
Pada gambar 4.9 merupakan gambaran
tentang relasi tabel, peneliti
menggambarkannya menggunakan microsoft
Office Visio 2007. Relasi tabel merupakan
hubungan antara tabel yang satu dengan
yang lain pada database. Tabel yang ada
dalam sistem informasi kos dan homestay
berbasis website adalah login, pencari,
penyedia, kos, homestay, postingan, peta
dan pesanan. Dalam relasi tabel terdapat
primary key (kunci utama) dan foreign key
(kunci asing). Primary key digunakan untuk
mengidentifikasi nilai data record dalam
database. Database itu sendiri dapat
menyortir atau membandingkan setiap tabel
yang dimiliki menggunakan primary key
yang ditetapkan dari sebuah kolom.
Sedangkan foreign Key (kunci asing) adalah
sebuah atribut atau gabungan atribut yang
terdapat dalam suatu tabel yang digunakan
untuk menciptakan hubungan (relasi) antara
dua tabel.
Pada tabel login primary key yang
digunakan adalah id_login. Pada tabel
pencari primary key yang digunakan adalah
id_pencari sedangkan untuk
menggabungkan tabel pencari dengan tabel
login menggunakan foreign key yaitu
id_login yang tersambung dengan primary
key pada tabel login. Pada tabel postingan
primary key yang digunakan adalah
id_postingan sedangkan untuk
menggabungkan tabel postingan dengan
tabel pencari menggunakan foreign key yaitu
id_pencari yang tersambung dengan primary
key pada tabel pencari. Pada tabel penyedia
primary key yang digunakan adalah
id_penyedia sedangkan untuk
menggabungkan tabel penyedia dengan tabel
login menggunakan foreign key yaitu
id_login yang tersambung dengan primary
key pada tabel login. Pada tabel kos primary
key yang digunakan adalah id_kos
sedangkan untuk menggabungkan tabel kos
dengan tabel penyedia menggunakan foreign
key yaitu id_penyedia yang tersambung
dengan primary key pada tabel penyedia.
Pada tabel homestay primary key yang
digunakan adalah id_homestay sedangkan
untuk menggabungkan tabel homestay
dengan tabel penyedia menggunakan foreign
key yaitu id_penyedia yang tersambung
dengan primary key pada tabel penyedia.
Pada tabel peta primary key yang digunakan
adalah id_peta sedangkan untuk
menggabungkan tabel peta dengan tabel kos
menggunakan foreign key yaitu id_kos yang
tersambung dengan primary key pada tabel
kos. Pada tabel petahomestay primary key
yang digunakan adalah id_petahomestay
sedangkan untuk menggabungkan tabel
petahomestay dengan tabel homestay
menggunakan foreign key yaitu id_homestay
yang tersambung dengan primary key pada
tabel homestay. Pada tabel pesanan primary
key yang digunakan adalah id_pesanan
sedangkan untuk menggabungkan tabel
pesanan dengan tabel login menggunakan
foreign key yaitu id_login yang tersambung
dengan primary key pada tabel login. Untuk
menggabungkan tabel pesanan dengan tabel
penyedia menggunakan foreign key yaitu
id_penyedia yang tersambung dengan
primary key pada tabel penyedia. Untuk
menggabungkan tabel pesanan dengan tabel
pencari menggunakan foreign key yaitu
id_pencari yang tersambung dengan primary
key pada tabel pencari. Sedangkan untuk
menggabungkan tabel pesanan dengan tabel
kos menggunakan foreign key yaitu id_kos
yang tersambung dengan primary key pada
tabel kos.
5. Implementasi, Hasil Dan
Pembahasan
5.1 Implementasi
Proses implementasi dari perancangan
website yang dilakukan pada bab
sebelumnya akan dijelaskan pada bab ini.
Implementasi bertujuan untuk
menterjemahkan keperluan perangkat lunak
ke dalam bentuk sebenarnya yang
dimengerti oleh komputer atau dengan kata
lain, tahap implemetasi ini merupakan
tahapan lanjutan dari tahap perancangan
yang sudah dilakukan. Dalam tahap
implementasi ini akan dijelaskan mengenai
tampilan website beserta potongan-potongan
script program untuk menampilkan halaman
web.
Tabel 5.1 Koneksi <?php
$server = "localhost";
$username = "root";
$password = "";
$database = "kos";
mysql_connect($server,
$username, $password) or
die("koneksi gagal");
mysql_select_db($database)
or die("data tidak dapat di
buka");
?>
5.2 Hasil
Hasil yang didapatkan dalam
pembuatan sistem ini berisi informasi-
informasi sistem informasi kos dan
homestay berbasis website. Berikut ini
beberapa tampilan antar muka yang di
implementasikan.
5.2.1 Halaman Umum
Pada halaman ini penguna dapat
mencari dan melihat informasi kos dan
homestay tanpa harus membuat akun akan
tetapi tidak dapat menghubungi kos dan
homestay. Selain itu penguna dapat
melakukan login, daftar member dan
membuat iklan.
Gambar 5.1 Tampilan Awal Website
Pada Gambar 5.1 merupakan halaman awal
website. Halaman ini bisa diakses oleh
siapapun. Pada halaman ini disediakan menu
untuk login dan mendaftarkan diri sebagai
penyedia atau pencari kos pada website ini.
5.2.2 Halaman Pencari Kos
Pengguna yang sudah membuat atau
memiliki akun setelah melakukan login akan
langsung di arahkan ke halaman utama
pencari kos yang dimana disini terdapat
informasi kos dan homestay.
Gambar 5.2 Tampilan Halaman Utama
Pencari Kos
Pada gambar 5.2 merupakan halaman
pencari kos yang dimana pada halaman ini
langsung diberikan informasi kos yang ada
pada website.
Gambar 5.3 Tampilan Halaman Detail Kos
Pada gambar 5.3 disini merupakan halaman
yang menjelaskan informasi secara mendetail
tentang kos-kosan. Disini juga ada 3 aksi
yang dapat dipilih oleh pencari kos. Yang
pertama lihat lokasi, hubungi admin dan
booking. Penjelasan dari ketiga aksi tersebut
akan dijelaskan pada gambar-gambar
dibawah ini.
Aksi pertama, jika pencari kos memilih lihat
lokasi maka akan di berikan informasi kos
yang ditunjukan pada gambar dibawah ini.
Gambar 5.4 Lokasi Kos
Gambar 5.4 akan menujukan lokasi kos yang
ada sehingga pencari kos dapat memastikan
keaslian kos-kosan yang ada pada website
ini.
Aksi kedua yaitu jika pencari memilih untuk
membooking kos tersebut.
Gambar 5.5 Berhasil Membooking
Pada gambar 5.5 disini menjelaskan bahwa
kos yang anda booking sudah terbooking,
jika ingin lebih memastikan pencari dapat
melihat pada menu booking yang ada pada
menu.
Gambar 5.6 Menu Booking
Gambar 5.6 menjelaskan apabila pencari
membooking sebuah kos yang pada website.
Pada halaman ini berisi nama kos , alamat
dan area kos yang telah dibooking.
Aksi ketiga yaitu jika pencari kos langsung
menghubungi admin.
Gambar 5.7 Hubungin Admin
Pada gambar 5.7 terjadi jika pencari kos
memilih untuk menghubungi admin
langsung. Pada halaman ini akan diberikan
informasi berupa nama kos yang akan
digunakan sebagai informasi kepada admin
untuk menghubungi pemilik kos.
5.3 Pembahasan
Pengujian dilakukan dengan menguji
fungsi (Fungsional) dan kegunaan
(Usablility) dari sistem yang dibuat.
Pengujian fungsional ini dilakukan untuk
mengetahui apakah fungsi – fungsi pada
sistem dapat berjalan dengan benar atau
tidak. Tabel 5.2 merupakan skenario beserta
hasil pengujian sesuai dengan skenario.
Tabel 5.2 Pengujian Sistem
Bagian Skenario Hasil
yang
diharapka
n
Hasil
Login Memasuk
an
username
dan
password
benar
Sistem
masuk
sesuai
dengan
hak akses
Berha
sil
Memasuk
an
username
dan
password
salah
Sistem
menampil
kan pesan
username
dan
password
salah
Berha
sil
Reset
password
Sistem
mengirim
password
ke email
Berha
sil
administ
ator
Menghub
ungi
admin
Sistem
mengirim
email ke
admin
Berha
sil
Tabel 5.2 Lanjutan
Penyed
ia
Memasuk
an data
kos dan
homestay
baru
Sistem
menambah
kos dan
homestay
baru
Berhas
il
Menghap
us data
kos dan
homestay
Sistem
menghapus
data kos
dan
homestya
Berhas
il
Menguba
h data diri
Sistem
memperbar
ui data
berdasarka
n data
yang
dimasukan
Berhas
il
Mencari
isi
postingan
Sistem
memberika
n isi
postingan
Berhas
il
Pencari Memasuk
an data
postingan
Sistem
menambah
postingan
Berhas
il
Menghap
us data
postingan
Sistem
menghapus
data
postingan
Berhas
il
Menguba
h data diri
Sistem
memperbar
ui data
berdasarka
n data
yang
dimasukan
Berhas
il
Mencari
kos dan
homestya
Sistem
memberika
n informasi
kos dan
homestay
Berhas
il
Sedangkan untuk pengujian kegunaan
(usability), penulis menggunakan 10
responden pencari kos yang ada. Semua
responden akan diberikan pertanyaan yang
jawabanya dikategorikan menjadi 2 yaitu
mudah dan sulit. Dan didapatkan data
sebagai berikut :
Dengan topik pertanyaan dibawah ini:
a. Pertanyaan 1 : Bagaimana menurut
anda tentang pembuatan akun untuk
mendaftar diri dalam website?
b. Pertanyaaan 2 : Apakah tampilan dan
fitur pada website ini mudah anda
pahami?
c. Pertanyaan 3 : Bagaimana menurut
anda tentang mencari kos-kosan pada
website ini?
d. Pertanyaan 4 : Apakah fitur booking
memudahkan anda dalam menentukan
kos-kos yang anda inginkan?
e. Pertanyaan 5 : Apakah dengan adanya
website ini memudahkan anda dalam
mendapatkan informasi kos dan
homestay?
Tabel 5.3 Hasil wawancara
5.3.1 Perhitungan
Hasil yang di dapat berdasarkan
pertanyaan yang diajukan dapat dilihat pada
diagram batang dibawah ini:
Gambar 5.7 Diagram Pengujian
100%
80%
70% 80
%
100%
0
20% 30
%
20%
0PENGUJIAN SISTEM
Mudah Sulit
Pertanyaan Mudah Sulit
Pertanyaan
1 10 0
Pertanyaan
2 8 2
Pertanyaan
3 7 3
Pertanyaan
4 8 2
Pertanyaan
5 10 0
Total 43 7
Pada saat peneliti melakukan sebuah
pengujian kepada pengguna sistem yang
dimana pengujian tersebut dengan
memberikan 5 pertanyaan seputar kinerja
sistem yang dibuat. Pada saat pengujian,
peneliti telah mempetakan jawaban dari
setiap masing-masing pertanyaan yang
ditunjukan pada Gambar 5.7.
Pada pertanyaan pertama peneliti
menyinggung tentang pembuatan akun pada
sistem yang direspon oleh pengguna dengan
mengatakan mudah 100% (10 orang) dan
sulit 0. Untuk pertanyaan nomor 2 peneliti
mempertanyakan tampilan dan fitur yang
direspon oleh pengguna dengan mengatakan
mudah 80% (8 orang) dan sulit 20% (2
orang). Untuk pertanyaan nomor 3 peneliti
mempertanyakan tentang pencari kos-kosan
pada website yang mengatakan mudah 70%
(7 orang) dan sulit 30% (3 orang). Untuk
pertanyaan nomor 4 peneliti
mempertanyakan fitur booking yang
direspon oleh pengguna dengan mengatakan
mudah 80% (8 orang) dan sulit 20% (2
orang). Sedangkan untuk pertanyaan terakhir
atau pertanyaan nomor 5 peneliti
mempertanyakan dalam mencari informasi
kos dan homestay yang direspon oleh
pengguna dengan mengatakan mudah 100%
(10 orang) dan sulit 0.
5.3.2 Kesimpulan Pengujian
Setelah melakukan perhitungan diatas maka
diperoleh bahwa situs ini mudah digunakan
dengan nilai pengujian mencapai 86%.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa 10
responden yang menyatakan website ini
mudah digunakan adalah :
Mudah : 43
50 × 100% = 86%
Sulit : 7
50 × 100% = 14%
Total = 100 %
Dapat digambarkan pada diagram dibawah
ini :
Gambar 5.2 Kesimpulan Pengujian
Gambar 5.8 diagram diatas merupakan hasil
dari pengujian sistem menggunakan
blackbox yang didapatkan dari hasil
wawancara 10 orang responden dengan
mempertanyakan 5 pertanyaan yang
berhubungan dengan sistem. Pada diagram
diatas ada 2 warna yaitu biru dan orange
yang dimana biru mewakili jawaban
pengguna yang mengatakan mudah
sedangkan yang berwarna orange mewakili
jawaban pengguna yang mengatakan sulit.
Bisa dibuat kesimpulan bahwa sistem
informasi kos dan homestya bagi pengguna
mudah digunakan.
6. Penutup
6.1 Kesimpulan
Hasil penelitian dalam menganalisis dan
merancang sistem informasi kos dan
homestay berbasis website, maka didapatkan
kesimpulan diantaranya sebagai berikut :
a. Penelitian ini telah mampu merancang
dan membangun sistem informasi kos
dan homestay berbasis website yang
dapat membantu pencari kos dan
homestay serta dapat memudahkan
penyedia kos dan homestay dalam
memberikan informasi seputar kos dan
homestay.
b. Pada pengujian black box pada dengan
10 orang responden pencari kos dan
homestay, maka dapat diperoleh bahwa
situs ini mudah digunakan dengan nilai
pengujian mencapai 86% sedangkan
untuk tingkat kesulitan hanya
diperoleh sebesar 14%.
Pengujian Sistem
Mudah Sulit
6.2 Saran
Berdasarkan pada pengujian yang
telah dilakukan, masih banyak kekurangan
dan kelemahan sehingga perlu di
kembangkan lagi agar kinerjanya lebih baik,
oleh karna itu di sarankan:
a. Adanya fitur sms secara realtime agar
informasi yang didapat diterima secara
cepat.
b. Pengembangan fitur Geolocation
untuk mendapatkan lokasi pencari
kos dengan memanfaatkan GPS.
DAFTAR PUSTAKA [1] Baharuddin dan Tisnawati, A. (2016), SISTEM PERIKLANAN DAN PENCARIAN
RUMAH KOS ONLINE BERBASIS WEB,
Jurnal SISTEM INFORMASI DAN TEKNIK
KOMPUTER CATUR SAKTI, Vol 1 (1), 38–44. [2] Budiman, A. Wahyuni, L.S. dan
Bantun, S. (2019), PERANCANGAN SISTEM
INFORMASI PENCARIAN DAN
PEMESANAN RUMAH KOS BERBASIS WEB (STUDI KASUS: KOTA BANDAR
LAMPUNG), Jurnal TEKNOKOMPAK, Vol 13
(2), 24–30.
[3] Hasibuan, R.F. (2016), SISTEM INFORMASI PENERIMAAN TEMPAT KOST
DAERAH KAMPUNG SUSUK MEDAN
BERBASIS WEB, Skripsi, S.Kom., Teknik
Informatika, Universitas Sumatra Utara, Medan. [4] Hutahaean, J. (2014), Konsep Sistem
Informasi, Yogyakarta: Deepublish.
[5] Ladjamudin, A.B. Bin (2013),
ANALISIS DAN DESAIN SISTEM INFORMASI, Yogyakarta: Graha Ilmu.
[6] Maniah dan Hamidini, D. (2017),
Analisis dan Perancangan Sistem Informasi
Pembahasan Secara Praktis dengan Contoh Kasus, Yogyakarta: Deepublish.
[7] pegipegi.com. (2019), Kenapa
Yogyakarta disebut Kota Pelajar dan Budaya,
(https://www.pegipegi.com/travel/kenapa-yogyakarta-disebut-kota-pelajar-dan-budaya/),
akses 22 januari 2019.
[8] Purwantara, A.K. (2017), RANCANG
BANGUN SISTEM PENCARIAN DAN PEMASARAN KOS BERBASIS WEB
Engineering of Searching System And Boarding
House Marketing Based On Web, Skripsi,
S.Kom., Teknik Informatika, Universitas Dian Nuswantoro, Semarang.
[9] Rachmawati, A. (2017), Membangun
Informasi Layanan Umum Rumah Kos Melalui
Aplikasi Berbasis Web, JURNAL ILMIAH FIFO, Vol IX (2), 155–162.
[10] Republika.co.id (2018), Yogyakarta
akan ditetapkan sebagai kota budaya ASEAN,(https://www.republika.co.id/berita/nasio
nal/daerah/18/05/29/p9gpm0384-yogyakarta-
akan-ditetapkan-sebagai-kota-budaya-asean), akses 22 januari 2019
[11] Selviana, R. dan Utari, L.D. (2019),
SISTEM INFORMASI PENCARIAN KOS
KOSAN DI SEKITAR KECAMATAN BEJI BERBASIS WEB, Jurnal SPIRIT, Vol 11 (1),
73–77.
[12] Yuhefizar (2013), Mudah Membangun
Web Profil Multibahasa, Jakarta: Elex Media Komputindo.