Download - Simulasi Kelompok 1 PH
I. PENENTUAN AREA MASALAH
Dalam menentukan area masalah, langkah awal yang dilakukan peneliti adalah
melakukan observasi dan wawancara dengan tenaga kesehatan di daerah keluarga binaan,
berdasarkan data yang terdapat di puskesmas serta program – program yang ada dan mencari
prioritas permasalahan berdasarkan data yang ada. Dari hasil observasi di puskesmas di
temukan beberapa masalah besar yaitu :
a. TBC pada usia dewasa
b. DHF pada semua umur
c. Gizi buruk pada balita
d. Pengetahuan tentang TB
e. Perilaku personal hygiene
f. Ketersediaann jamban keluarga
g. Ketersediaan ventilasi
Setelah mendapatkan data dari puskesmas, peneliti berkunjung ke keluarga binaan
masing – masing. setiap peneliti menemukan area masalah pada masing – masing keluarga
binaan. Berikut hasil temuan tiap peneliti pada keluarga binaan masing - masing :
1. Keluarga Binaan Pertama :
a. Masalah non medis
Perilaku BAB tidak pada tempatnya
Tidak mencuci tangan dengan sabun
Tidak menggunakan alas kaki
Kebiasaan merokok di dalam dan di luar rumah
Pengetahuan mengenai jamban yang sehat
Kurangnya ventilasi di rumah keluarga binaan
Pencahayaan rumah yang kurang
b. Masalah medis
Penyakit diare dalam keluarga
Penyakit gatal-gatal dalam keluarga
2. Keluarga Binaan Kedua :
1
a. Masalah non medis
Peengelolaan sampah rumah tangga
Ventilasi rumah yang masih buruk
Kurangnya sumber air bersih di rumah keluarga binaan
Ketidaktersediaan jamban yang sehat
Perilaku melahirkan tidak dibantu oleh tenaga kesehatan
Perilaku merokok di lingkungan rumah
Perilaku BAB sembarangan
Membuang sampah sembarangan
Pengetahuan mengenai jamban yang sehat
Perilaku jajan sembarangan
Pengetahuan mencuci tangan dengan sabun sebelum makan dan sesudah BAB
yang baik
b. Masalah medis
Penyakit diare dalam keluarga
Penyakit kulit dalam keluarga
Penyakit ISPA dalam keluarga
3. Keluarga Binaan ketiga :
a. Masalah non medis
Perilaku BAB tidak pada tempatnya
Tidak mencuci tangan dengan sabun
Tidak menggunakan alas kaki
Kebiasaan merokok di dalam dan di luar rumah
Kurangnya kesadaran tentang pentingnya kesehatan
Pengetahuan mengenai jamban yang sehat
Kurangnya ventilasi di rumah keluarga binaan
Pencahayaan rumah yang kurang
Kurangnya pengetahuan mengenai air bersih
Ketidaktersediaan jamban yang sehat
c. Masalah medis
Penyakit diare dalam keluarga
2
Penyakit gatal-gatal dalam keluarga
4. Keluarga Binaan keempat :
a. Masalah non medis
Perilaku BAB tidak pada tempatnya
Tidak mencuci tangan dengan sabun
Tidak menggunakan alas kaki
Kebiasaan merokok di dalam dan di luar rumah
Kurangnya kesadaran tentang pentingnya kesehatan
Pengetahuan mengenai jamban yang sehat
Kurangnya sumber air bersih di rumah keluarga binaan
Ketidaktersediaan jamban yang sehat
b. Masalah medis
Penyakit diare dalam keluarga
Penyakit gatal-gatal dalam keluarga
5. Keluarga binaan kelima :
a. Masalah non medis
Perilaku BAB tidak pada tempatnya
Tidak mencuci tangan dengan sabun setelah BAB
Tidak menggunakan alas kaki
Jarang menggosok gigi
Jarang menggunting kuku
Tidak menggunakan alas kaki
Banyak bermain di tanah
Ketidaktersediaan jamban yang sehat
Pengetahuan mengenai jamban yang sehat
b. Masalah medis
Penyakit diare dalam keluarga
Penyakit gatal-gatal dalam keluarga
3
6. Keluarga Binaan keenam :
a. Masalah non medis
Perilaku BAB tidak pada tempatnya
Tidak mencuci tangan dengan sabun
Kebiasaan tidak meminum air matang
Rumah beralaskan tanah
Kebiasaan merokok di dalam dan di luar rumah
Ventilasi rumah kurang baik
Berat badan menurun pada anak
Ketidaktersediaan jamban yang sehat
Pengetahuan mengenai jamban yang sehat
d. Masalah medis
Penyakit diare dalam keluarga
Penyakit kulit dalam keluarga
Penyakit ISPA dalam keluarga
7. Keluarga Binaan ketujuh :
a.Masalah non medis
Pengelolaan sampah rumah tangga
Ventilasi rumah yang masih buruk
Kurangnya sumber air bersih di rumah keluarga binaan
Ketidaktersediaan jamban yang sehat
Perilaku melahirkan tidak dibantu oleh tenaga kesehatan
Perilaku merokok di lingkungan rumah
Perilaku BAB sembarangan
Banyak bermain di tanah
b. Masalah medis
Penyakit diare dalam keluarga
4
Penyakit kulit dalam keluarga
Penyakit ISPA dalam keluarga
8. Keluarga Binaan Kedelapan
a. Masalah non medis
Perilaku BAB tidak pada tempatnya
Tidak mencuci tangan dengan sabun setelah BAB
Tidak menggunakan alas kaki
Jarang menggosok gigi
Jarang menggunting kuku
Tidak menggunakan alas kaki
Pengetahuan mencuci tangan dengan sabun sebelum makan dan sesudah BAB
yang baik
b. Masalah medis
Penyakit diare dalam keluarga
Penyakit kulit dalam keluarga
Terdapat 2 metode yang dapat digunakan untuk menentukan area masalah yaitu metode
delbeq dan metode delphi . Metode delbeq adalah penetapan prioritas masalah dilakukan
melalui kesepakatan sekelompok orang yang tidak sama keahliannya. Sehingga diperlukan
penjelasan terlebih dahulu untuk meningkatkan pengertian dan pemahaman peserta tanpa
mempengaruhi peserta. Lalu diminta untuk mengemukakan beberapa masalah. Masalah yang
banyak dikemukakan adalah prioritas.
Metode delphi adalah suatu metode dimana dalam proses pengambilan keputusan
melibatkan beberapa pakar. Adapun para pakar tersebut tidak dipertemukan secara langsung
(tatap muka), dan identitas dari masing-masing pakar disembunyikan sehingga setiap pakar
tidak mengetahui identitas pakar yang lain. Hal ini bertujuan untuk menghindari adanya
dominasi pakar lain dan dapat meminimalkan pendapat yang bias.
5
Dalam penelitian ini kelompok kami menentukan area masalah dengan menggunakan
metode delphi. Kami melibatkan seluruh anggota kelompok, dokter puskesmas setempat, dan
keluarga binaan untuk menentukan area masalah.
Dengan mempertimbangkan hasil temuan data di puskesmas dan hasil penentuan prioritas
masalah pada keluaga binaan menurut metode delphi, maka peneliti memutuskan memilih area
permasalahan yaitu : Ketersediaan Jamban Keluarga Binaan. Dengan berbagai
pertimbangan berikut :
1. Dari pengamatan secara langsung yang kami lakukan pada delapan keluarga binaan di
Desa Tanjung Pasir didapatkan penyimpangan tentang perilaku menggunakan jamban
pada seluruh anggota keluarga.
2. Berdasarkan data di puskesmas Tanjung Pasir didapatkan angka kasus diare paling
tinggi diantara kasus penyakit menular lain.
3. Kurangnya pengetahuan terhadap penyakit yang ditimbul akibat perilaku menggunakan
jamban yang tidak sehat.
Dengan adanya pembahasan permasalahan ini, diharapkan masyarakat dapat merubah
perilakunya untuk menggunakan jamban yang sehat untuk BAB sehingga dapat mencegah
terjadinya masalah-masalah kesehatan terutama diare yang dapat disebabkan oleh hal tersebut.
6
II. MEMBUAT KERANGKA TEORI
Mengacu dari konsep Teori Lawrence Green (1980), dan Notoatmodjo (2007) yang
menjelaskan bahwa prilaku dilator belakangi oleh tiga faktor pokok, yakni : faktor predisposisi
(predisposing factor), faktor yang mendukung (enabling factor), faktor yang memperkuat atau
mendorong (reinforcing factor). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada kerangka teori di
bawah ini.
7
Prilaku
Predisposing factors:
Pengetahuan Sikap Kepercayaan Pendidikan Sosial Ekonomi
Renforcing factors: Petugas Kesehatan
Enabling factors : Sarana dan prasarana
Gambar.1 Kerangka Teori
III. MEMBUAT KERANGKA KONSEP
Kerangka konsep sebagai panduan untuk mempermudah melakukan penelitian. Adapun
kerangka konsep yang dibuat adalah sebagai berikut :
8
Predisposing factors: Pengetahuan yang kurangKebiasaan tidak memakai alas kaki yang membudidaya dilingkungan tersebutEkonomi menengah kebawahTingkat pendidikan yang rendah
Enabling factors : Kurangnya sosialisasi kesehatan tentang pentingnya penggunaan alas kaki yang baikSulitnya akses untuk mendapatkan air bersihKondisi rumah yang masih beralaskan tanah
Perilaku tidak menggunakan alas
kaki
Gambar.2. Kerangka Konsep
Pada penelitian ini variabel independennya adalah dengan pengetahuan penggunaan
alas kaki, kebiasaan penggunaan alas kaki, tingkat ekonomi, tingkat pendidikan, frekuensi
sosialisasi pentingnya penggunaan alas kaki, ketersediaan air bersih, alas rumah, tingkat
kesadaran penggunaan alas kaki sedangkan variabel dependennya adalah perilaku penggunaan
alas kaki.
TABEL DEFINISI OPERASIONAL DIAGNOSIS DAN INTERVENSI KOMUNITAS AREA MASALAH TINGGINYA ANGKA KEJADIAN TB DEWASA PADA DAERAH KELUARGA BINAAN
N
o
VARIABEL DEFINISI
OPERASIONAL
ALAT
UKUR
CARA
UKUR
HASIL SKALA
1.
Pengetahuan
menggunakan
alas kaki
Mengetahui
pentingnya
penggunaan alas
kaki dalam
melakukan kegiatan
sehari-hari
Kuesioner Wawancara - Ya/tidak Ordinal
2.
Kebiasaan
penggunaan
Perilaku penggunaan
alas kaki yang Kuesioner Wawancara
Menggunakan
alas kaki/tidak Ordinal
9
Reinforcing factor :Kurangnya kesadaran untuk menggunakan alas kaki
alas kaki dilakukan responden
3. Tingkat
ekonomi
Penghasilan yang di
dapat oleh responden
Kuesioner Wawancara Rendah : <
500.000
Sedang :
1.500.000 –
500.000
Tinggi :
>1.500.000
Ordinal
4. Tingkat
pendidikan
Tingkat pendidikan
terakhir yang telah
diselesaikan oleh
responden
Buku
register
puskesmas
dan
kuesioner
Wawancara Rendah : Tidak
Sekolah
Sedang : SD-
SMP
Tinggi : SMA-
Sarjana
Ordinal
5.
Frekuensi
sosialisasi
pentingnya
penggunaan
alas kaki
Jumlah penyuluhan
penggunaan alas
kaki yang di
dapatkan responden
kuesioner
Wawancara Ordinal
6. Ketersediaan
air bersih
Kondisi air di rumah
responden
Kuesioner
Pemeriksaa
n air secara
kualitatif
dan
kuantitatif
Wawancara
Observasi
-Bersih/tidak
-jernih/tidak
-bau/tidak
-berasa/tidak
-ph
normal/tidak
-kandungan
mineral
normal/tidak
-jumlah
mikroorganism
e normal/tidak
Ordinal
Rasional
7. Alas rumah Bahan dasar alas kuesioner Wawancara Tanah/tidak Ordinal
10
rumah Observasi
8. Tingkat
kesadaran
penggunaan
alas kaki
Penggunaan alas
kaki dalam
melakukan kegiatan
sehari-hari
kuesioner wawancara Ya/tidak Ordinal
11
LAMPIRAN I : KUESIONER
KUESIONER DIAGNOSIS DAN INTERVENSI KOMUNITAS
AREA MASALAH TB DEWASA DI RUMAH KELUARGA BINAAN
DESA TANJUNG PASIR KECAMATAN TELUK NAGA
PERIODE 04 SEPTEMBER 2013 – 16 SEPTEMBER 2012
IDENTITAS RESPONDEN
a. No Responden :
b. Nama Responden :……………………………
c. Jenis Kelamin : ( L / P )
d. Umur :………..tahun
e. Latar Belakang Pendidikan :
Tidak Sekolah SLTP Pergu ruan Tinggi
SD SLTA
f. Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga Wiraswasta PNS
Pegawai Swasta PNS dll ,…………
Pendapatan perbulan....
12
I. FAKTOR PENGETAHUAN
1. Apa yang saudara ketahui tentang alas kaki?
a. Untuk melindungi kaki
b. Untuk bergaya
2. Alas kaki apa yang biasanya saudara gunakan sehari-hari?
a. Sendal/sendal
b. Tidak memakai alas kaki
3. Apakah saudara mengetahui pentingnya menggunakan alas kaki dalam melakukan kegiatan
sehari-hari ?
a. Ya, alasan....
b. Tidak
II. FAKTOR KEBIASAAN
4. Apakah saudara menggunakan alas kaki ketika keluar rumah?
a. Ya
b. Tidak
5. Apakah menurut saudara tidak menggunakan alas kaki dapat menyebabkan penyakit?
a. Ya (Lanjut ke no. 6)
b. Tidak
6. Penyakit apa yang saudara ketahui ?
a. Cacingan
b. Demam
7. Apakah saudara suka mencuci kaki jika keluar rumah?
a. Ya
b. Tidak
13
III. FAKTOR SOSIAL EKONOMI
8. Menurut saudara apakah penting diadakannya penyuluhan tentang penggunaan alas kaki?
a. Ya
b. Tidak
9. Apakah saudara sudah pernah mendapatkan penyuluhan tentang penggunaan alas kaki?
a. Pernah (lanjut no. 9)
b. Tidak
10. Sudah berapa kali penyuluhan yang saudara dapatkan?
a. Sering
b. Sedang
c. Jarang
11. Berapakah pendapatan saudara setiap bulannya?
a. > 1.500.000
b. 1.500.000 – 500.000
c. < 500.000
IV. FAKTOR PENDIDIKAN
12. Apa pendidikan terakhir saudara?
a. SARJANA
b. SMA
c. SMP
d. SD
e. Tidak sekolah
14
V. FAKTOR SARANA PRASARANA
13. Apakah yang saudara ketahui tentang air bersih?
a. Air yang tidak berbau, tidak berwarna dan tidak berasa
b. Tidak tahu
14. Menurut saudara, apakah air yang berada di lingkungan saudara sudah bersih?
a. Ya
b. Tidak
15. Apakah yang saudara pergunakan sebagai sumber air bersih saudara?
a. Air Sumur
b. Air Kali
16. Apakah alas lantai di rumas saudara masih beralaskan tanah?
a. Ya
b. Tidak
SKORING KUESIONER
1. Jika responden menjawab :
a. Beri poin 1
b. Beri poin 0
2. Jika responden menjawab :
a. Beri poin 1
b. Beri poin 0
3. Jika responden menjawab :
a. Beri poin 1
b. Beri poin 0
4. Jika responden menjawab :
a. Beri poin 1
b. Beri poin 0
15
5. Jika responden menjawab :
a. Beri poin 1
b. Beri poin 0
6. Jika responden menjawab :
a. Beri poin 1
b. Beri poin 0
7. Jika responden menjawab :
a. Beri poin 1
b. Beri poin 0
8. Jika responden menjawab :
a. Beri poin 1
b. Beri poin 0
9. Jika responden menjawab :
a. Beri poin 1
b. Beri poin 0
10. Jika responden menjawab :
a. Beri poin 2
b. Beri poin 1
c. Beri poin 0
11. Jika responden menjawab :
a. Beri poin 2
b. Beri poin 1
c. Beri poin 0
12. Jika responden menjawab :
a. Beri poin 4
b. Beri poin 3
c. Beri poin 2
d. Beri poin 1
e. Beri poin 0
13. Jika responden menjawab :
a. Beri poin 1
b. Beri poin 0
16
14. Jika responden menjawab :
a. Beri poin 1
b. Beri poin 0
15. Jika responden menjawab :
a. Beri poin 1
b. Beri poin 0
16. Jika responden menjawab :
a. Beri poin 1
b. Beri poin 0
Kesimpulan total skoring :
< 15 : Perilaku tidak memakai alas kaki
> 15 : Perilaku memakai alas kaki
17