SIKAP GURU SMA TERHADAP PROGRAM SERTIFIKASI GURU Studi Kasus Pada Guru Ekonomi dan Akuntansi SMA di Kota Yogyakarta
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Akuntansi
Oleh:
Astri Tumanggor NIM: 041334045
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA 2008
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
Skripsi ini kupersembahkan untuk
Tuhan Yesus Kristus yang mengasihi dan menyertaiku
Mama dan Papa yang kucinta
Kakak Lina dan Abang Slamat yang kusayangi
Alm. Tanteku yang kurindukan
Adek-adekku yang kusayangi
N’crutQ yang kukasihi
Almamaterku Universitas Sanata Dharma yang jarang kupakai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
MOTTO
Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu,
sebab justru dalam kelemahanlah
kuasa-Ku menjadi sempurna
(II Korintus 12 : 9)
Eagle's Wings - Hillsong United
Here I am waiting Abide in me I pray Here I am longing For You Hide me in Your love Bring me to my knees May I know Jesus More and more
Come live in me All my life Take over Come breathe in me I will rise On eagle's wings
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 04 Desember 2008
Penulis
Astri Tumanggor
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tanda di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Astri Tumanggor
Nomor Mahasiswa : 041334045
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :
“ Sikap Guru SMA Terhadap Program Sertifikasi Guru“ Studi Kasus Pada Guru Ekonomi dan Akuntansi SMA di Kota Yogyakarta
beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengn demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam betuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal : 03 Februari 2009 Yang menyatakan,
(Astri Tumanggor)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
KATA PENGANTAR
Berkat kasih Tuhan Yesus Kristus , maka Skripsi yang berjudul “SIKAP
GURU SMA TERHADAP PROGRAM SERTIFIKASI GURU Studi Kasus pada
Guru Ekonomi dan Akuntansi SMA di Kota Yogyakarta” dapat diselesaikan
dengan baik. Skripsi ini ditulis untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh
gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Akuntansi.
Dengan kerendahan dan ketulusan hati, penulis mengucapkan banyak
terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan mendukung baik
secara langsung maupun tidak langsung sehingga skripsi ini dapat terselesaikan,
yaitu kepada:
1. Bapak Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang memberikan
izin kepada penulis untuk mengadakan penelitian.
2. Bapak Y. Harsoyo, S.Pd., M.Si. , selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah
memberikan izin sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
3. Bapak L. Saptono, S.Pd., M.Si. , selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Akuntansi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta yang telah memberikan kesempatan penulis mengadakan
penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
4. Bapak Drs. Bambang Purnomo, S.E., M.Si. selaku Dosen Pembimbing yang
telah banyak memberikan masukan, kritik dan saran untuk kesempurnaan
skripsi ini.
5. Ibu Cornelio Purwantini, S.Pd., M. SA., selaku dosen penguji Skripsi.
Terimakasih untuk bimbingan, revisi serta segala bantuannya.
6. Ibu B. Indah Nugraheni, S.Pd., S.I.P., M.Pd., selaku dosen penguji Skripsi.
Terimakasih untuk bimbingan, revisi serta segala bantuannya.
7. Bapak Drs. Joko Wicoyo, M.S. yang telah menyempurnakan abstrak dalam
Bahasa Inggris.
8. Seluruh dosen serta karyawan Pogram Studi Pendidikan Akuntansi.
9. Kepala Sekolah dan Guru-guru di SMA Immanuel Kalasan, SMA Kolombo,
SMA Bina Harapan, SMA Mandala Bhakti, SMA Binatama Sleman, SMA
Mikael Sleman, SMA Angkasa Adisutjipto, SMA Kolose De Brito, SMA
GAMA, SMAN 1 Kalasan, SMAN 1 Gamping, SMAN 1 Mlati, atas waktu
dan izin untuk melaksanakan penelitian.
10. Kepala Sekolah dan Guru-guru di SMA N 7, SMA N 8, SMA N 10, SMA N
11, SMA Bhinneka Tunggal Ika, SMA BOPKRI 2, SMA BOPKRI 3, SMA
Budya Wacana, SMA Institut Indonesia, SMA Marsudi Luhur, SMA
Pembangunan, SMA Perak, SMA PIRI 1, SMA Sang Timur, SMA Santa
Maria, SMA Santo Thomas, SMA Stella Duce 1, SMA Stella Duce 2, SMA
Taman Madya Jetis dan SMA 17’1 yang telah memberikan waktu dan izin
untuk meneliti guru ekonomi dan akuntansinya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
11. Mama dan Papa tercinta yang selalu memberikan dukungan dan doa yang tak
ternilai hingga penulis dapat menyelesaikan studi serta skripsi ini dengan baik.
12. Kakak lina dan Abang slamat yang telah memberikan banyak dukungan
hingga penulis dapat menyelesaikan studi serta skripsi ini dengan baik.
13. Alm. Tante yang telah memberikan informasi tentang sertifikasi guru dan
memberikan semangat dalam menyelesaikan skripsi.
14. Keluarga besar dan adik-adikku yang telah memberikan doa dan semangatnya.
15. Ambrosius Oky S (ncrut-Q) yang mendampingi, memberikan bantuan dan
semangat demi selesainya skripsi ini.
16. Teman-teman mahasiswa angkatan 2004 (oma, cece, puput, pasca, sella, rani,
ika, agustin, yani, yanita, nia, ike, dika, noe-q, dll) yang bersama-sama
berjuang dalam menyelesaikan kuliah dan skripsi.
17. Sahabat-sahabatku (puji, dikha, ike) yang mau menemaniku dalam penelitian.
18. Anak-anak YAKKUM (amir, barokah, tari, yanti, virgo, eko, mas kukuh,
mbak roisah, mbak siti, nur) beserta guru pak wid, bu rumi dan kak lose sea,
terima kasih atas doa dan semangat yang kalian tunjukkan.
19. Anak-anak DFJ (kak iyo, kak deny, kak ariz, kak prima, tyas, cristo, risna,
dina, mona, nike, asti, hary, dll) yang mendukung dan menguatkan dalam
melayani Tuhan lewat doa.
20. Keluarga yang telah melupakan aku (X-Vaganza), maaf karena ini aku jadi
dikeluarkan, tapi ini yang ingin aku buktikan bahwa aku lulus.
21. Semua pihak yang telah membantu dan mendukung penulis dalam studi
maupun dalam penulisan skripsi ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
Semoga bimbingan, doa, bantuan dan dukungan dari berbagai pihak akan
membuahkan kebahagiaan yang luar biasa. Penulis menyadari bahwa Skripsi ini
belumlah sempurna, maka dari itu sangat terbuka bagi siapa saja memberikan
masukan dan saran dari pembaca.
Yogyakarta, 04 Desember 2008
Penulis,
Astri Tumanggor
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
ABSTRAK
SIKAP GURU SMA TERHADAP PROGRAM SERTIFIKASI GURU Studi Kasus Pada Guru Ekonomi dan Akuntansi SMA di Kota Yogyakarta
Astri Tumanggor Universitas Sanata Dharma
2008
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) ada tidaknya perbedaan sikap guru SMA terhadap program sertifikasi guru berdasarkan masa kerja; (2) ada tidaknya perbedaan sikap guru SMA terhadap program sertifikasi guru berdasarkan kondisi sosial ekonomi.
Penelitian ini merupakan penelitian studi kasus dengan populasi penelitian yaitu guru ekonomi dan akuntansi SMA di Kota Yogyakarta. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini yaitu proporsional random sampling dan diperoleh 20 SMA sebagai sampel penelitian. Data dalam penelitian ini, yaitu sikap guru yang dikumpulkan menggunakan kuesioner dengan Skala Likert yang terlebih dahulu dilakukan pengujian validitas dan reliabilitas. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan One Way ANOVA untuk sikap guru SMA terhadap program sertifikasi berdasarkan masa kerja dan t-test untuk sikap guru SMA terhadap program sertifikasi guru berdasarkan kondisi sosial ekonomi dengan bantuan komputer program SPSS versi 15.0 for Windows.
Hasil pengujian menunjukkan bahwa: (1) tidak ada perbedaan sikap guru SMA terhadap program sertifikasi guru berdasarkan masa kerja (Fhitung = 1,797 ? Ftabel = 3,24); (2) tidak ada perbedaan sikap guru SMA terhadap program sertifikasi guru berdasarkan kondisi sosial ekonomi (thitung = 1,073, dengan Asymp. Sig = 0,290 > 0,05).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
ABSTRACT
SENIOR HIGH SCHOOL TEACHERS’ ATTITUDES TOWARDS TEACHER’S PROFESSIONAL CERTIFIED PROGRAM
A Case Study on Economic and Accounting Teachers in Senior High Schools in Yogyakarta
Astri Tumanggor Sanata Dharma University
2008 This research is intended to know (1) the differences of senior high school
teachers’ attitudes towards teacher’s professional certified program based on the service duration; (2) the differences of senior high school teachers’ attitudes towards teacher’s professional certified program based on the social economy condition.
This research is a case study. The research populations are economics and accounting senior high school teachers in Yogyakarta. The technique of taking the sample is proportional random sampling. There are 20 senior high schools as the samples. The data of this research are the teachers’ attitudes which were gathered by using questionnaires which have been checked their validity and reliability. The data analysis technique is One Way ANOVA for senior high school teachers’ attitudes towards teacher’s professional certified program based on the service duration and t-test for senior high school teachers’ attitudes towards teacher’s professional certified program based on the social economy condition which was analysed by the help of SPSS version 15.0 for Windows computer program. The result shows that (1) there isn’t any difference of senior high school teachers’ attitude towards teacher’s professional certified program based on the service duration (Fcount = 1.797 < Ftable = 3.24); (2) there isn’t any difference of senior high school teachers’ attitude towards teacher’s professional certified program based on the social economy condition (t-test = 1,073, with Asymp. Sig = 0,290 > 0,05).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.......................................................................................i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING...........................................ii
HALAMAN PENGESAHAN........................................................................ iii
HALAMAN PERSEMBAHAN.................................................................... iv
MOTTO.......................................................................................................... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA........................................................ vi
KATA PENGANTAR................................................................................... vii
ABSTRAK...................................................................................................... xi
ABSTRACT..................................................................................................... xii
DAFTAR ISI...................................................................................................xiii
DAFTAR TABEL.......................................................................................... xvii
DAFTAR GAMBAR...................................................................................... xix
DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................. xx
BAB I PENDAHULUAN........................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah.............................................................. 1
B. Batasan Masalah.......................................................................... 6
C. Rumusan Masalah........................................................................ 6
D. Tujuan Penelitian......................................................................... 6
E. Manfaat Penelitian....................................................................... 7
BAB II KAJIAN PUSTAKA....................................................................... 8
A. Sikap............................................................................................ 8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
1. Pengertian Sikap.................................................................... 8
2. Struktur Sikap........................................................................ 10
3. Ciri-ciri Sikap........................................................................ 11
4. Pembentukan Sikap............................................................... 13
B. Guru............................................................................................. 17
1. Pengertian Guru..................................................................... 17
2. Guru Sebagai Profesi............................................................. 18
3. Profesionalisme Guru.............................................................19
C. Program Sertifikasi Guru............................................................. 21
D. Faktor-faktor yang mempengaruhi Sikap Guru........................... 31
E. Kerangka Berpikir........................................................................33
F. Hipotesis...................................................................................... 35
BAB III METODE PENELITIAN............................................................... 36
A. Jenis Penelitian............................................................................ 36
B. Tempat dan Waktu Penelitian...................................................... 36
1. Tempat Penelitian.................................................................. 36
2. Waktu Penelitian.................................................................... 36
C. Subjek dan Objek Penelitian...................................................... 37
1. Subjek Penelitian.................................................................. 37
2. Objek Penelitian................................................................... 37
D. Populasi, Sampel dan Teknik Penarikan Sampel........................ 37
1. Populasi dan Sampel Penelitian............................................. 37
2. Teknik Penarikan Sampel...................................................... 38
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
E. Variabel Penelitian dan Pengukuran............................................ 39
1. Variabel Penelitian................................................................. 39
2. Pengukuran Variabel............................................................. 40
F. Teknik Pengumpulan Data...........................................................45
G. Teknik Pengujian Instrumen........................................................ 48
1. Uji Validitas........................................................................... 48
2. Uji Reliabilitas....................................................................... 51
H. Uji Prasyarat.................................................................................53
1. Uji Normalitas........................................................................53
2. Uji Homogenitas.................................................................... 53
I. Teknik Analisis Data................................................................... 54
1. Analisis Data Kualitatif......................................................... 54
2. Analisis Data Kuantitatif....................................................... 56
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN..................................... 60
A. Deskripsi Data............................................................................ 60
1. Deskripsi Responden Penelitian............................................ 60
2. Deskripsi Sikap Guru SMA Terhadap Program Sertifikasi
Guru....................................................................................... 63
B. Analisis Data................................................................................ 67
1. Pengujian Normalitas dan Homogenitas................................67
2. Analisis Data Kuantitatif........................................................68
C. Pembahasan..................................................................................73
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
BAB V PENUTUP........................................................................................ 77
A. Kesimpulan.................................................................................. 77
B. Saran............................................................................................ 77
C. Keterbatasan Penelitian............................................................... 78
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................... 80
LAMPIRAN.....................................................................................................82
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Pemetaan Komponen Portofolio ke dalam Kompetensi Guru........ 31
Tabel 3.1 Jumlah Sampel Penelitian dengan menggunakan
Teknik Proposional......................................................................... 38
Tabel 3.2 Sekolah Sampel Secara Random.................................................... 39
Tabel 3.3 Skala Pengukuran Model Likert..................................................... 41
Tabel 3.4 Kategori dan Syarat Pengukuran.................................................... 45
Tabel 3.5 Kisi-kisi Penyusunan Kuesioner..................................................... 47
Tabel 3.6 Pernyataan Positif dan Pernyataan Negatif Komponen Sikap........ 47
Tabel 3.7 Sikap Guru terhadap Program Sertifikasi Guru.............................. 49
Tabel 3.8 Kondisi Sosial Ekonomi................................................................. 51
Tabel 3.9 Hasil Uji Reliabilitas masing-masing Variabel...............................52
Tabel 3.10 Skor Penilaian Sikap....................................................................... 55
Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin.................... 60
Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan........... 61
Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja........................ 61
Tabel 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Kondisi Sosial Ekonomi.... 62
Tabel 4.5 Interpretasi Sikap Guru SMA terhadap Program Sertifikasi Guru. 64
Tabel 4.5.1 Interpretasi Sikap Guru SMA terhadap Program Sertifikasi Guru
Berdasarkan Jenis Kelamin............................................................. 64
Tabel 4.5.2 Interpretasi Sikap Guru SMA terhadap Program Sertifikasi Guru
Berdasarkan Tingkat Pendidikan.................................................... 65
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
Tabel 4.5.3 Interpretasi Sikap Guru SMA terhadap Program Sertifikasi Guru
Berdasarkan Masa Kerja................................................................. 66
Tabel 4.5.4 Interpretasi Sikap Guru SMA terhadap Program Sertifikasi Guru
Berdasarkan Kondisi Sosia l Ekonomi............................................ 66
Tabel 4.6 Perbedaan Sikap Guru SMA terhadap Program Sertifikasi Guru
Berdasarkan Masa Kerja................................................................. 68
Tabel 4.7 Perbedaan Sikap Guru SMA terhadap Program Sertifikasi Guru
Berdasarkan Kondisi Sosial Ekonomi.............................................68
Tabel 4.8 Pengujian Hipotesis - Sikap Guru terhadap Program Sertifikasi
Guru Berdasarkan Masa Kerja........................................................ 69
Tabel 4.9 Pengujian Hipotesis - Sikap Guru terhadap Program Sertifikasi
Guru Berdasarkan Kondisi Sosial Ekonomi................................... 72
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Konsepsi Skematik Rosenbarg & Hovland mengenai Sikap....... 9
Gambar 2.2 Terbentuknya Sikap..................................................................... 14
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xx
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran I Instrumen Penelitian ................................................................ 82
Lampiran II Validitas dan Reliabilitas.......................................................... 90
Lampiran III Data Induk Penelitian…………………………………………97
Lampiran IV Deskripsi Statistik..................................................................... 99
Lampiran V Uji Normalitas...........................................................................102
Lampiran VI Homogenitas dan Anova........................................................... 104
Lampiran VII Tabel Untuk Perhitungan Anova.............................................. 107
Lampiran VIII Daftar Tabel Statistik............................................................... 108
Lampiran IX Surat Ijin Penelitian.................................................................. 111
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah usaha sadar untuk menumbuhkembangkan potensi
sumber daya manusia (SDM) melalui kegiatan pengajaran (Muhibbin,
1995:1). Dengan demikian, dapat dipastikan bahwa yang menjadi komponen
utama dalam kegiatan proses belajar mengajar dan ikut berperan dalam
usaha pembentukan sumber daya manusia yang potensial di bidang
pembangunan adalah guru. Oleh karena itu guru yang merupakan salah satu
unsur di bidang kependidikan harus berperan serta secara aktif dan
mendapatkan kedudukannya sebagai tenaga profesional sesuai dengan
tuntutan masyarakat yang semakin berkembang.
Moh. Uzer Usman (1990:5) berpendapat bahwa semakin jelas dan
nyata para guru melaksanakan fungsinya, semakin terjamin tercipta dan
terbinanya kesiapan dan keandalan seseorang sebagai manusia
pembangunan. Hal ini menunjukkan bahwa guru merupakan suatu profesi
yang artinya suatu jabatan atau pekerjaan yang memerlukan keahlian khusus
sebagai guru.
Di Indonesia, tingkat profesionalisme guru masih rendah disebabkan
oleh faktor-faktor yang berasal dari internal guru itu sendiri dan faktor
lainnya yang berasal dari luar. Faktor yang pertama adalah dari segi
penghasilan yang diperoleh guru belum mampu memenuhi kebutuhan hidup
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
harian keluarga. Oleh karena itu, upaya untuk menambah pengetahuan dan
informasi menjadi terhambat karena dana untuk untuk membeli buku,
berlangganan koran, internet tidak tersedia. Bahkan, untuk memenuhi
kebutuhan dapur saja ada sebagian yang melakukan pekerjaan sampingan.
Kedua, kurangnya minat guru untuk menambah wawasan sebagai upaya
peningkatan profesionalisme, sebab bertambah atau tidaknya pengetahuan
serta kemampuan dalam melaksanakan tugas rutin tidak berpengaruh
terhadap pendapatan yang diperolehnya. Jika ada pendapatan yang diperoleh
hal itu tidak seimbang dengan pengorbanan yang telah dikeluarkan. Ketiga,
banyaknya jumlah lulusan sekolah guru dari tahun ke tahun, hal ini sebagai
akibat dari mudahnya pemerintah memberikan izin pendirian Lembaga
Pendidikan Tinggi Keguruan. (http://re-searchengines.com/iwanhermawan
2.html)
Profesionalisme sebagai penunjang kelancaran guru dalam
melaksanakan tugasnya, sangat dipengaruhi oleh dua faktor besar yaitu
faktor internal yang meliputi minat dan bakat, dan faktor eksternal yaitu
berkaitan dengan lingkungan sekitar, sarana prasarana, serta berbagai latihan
yang dilakukan guru (Sumargi, 1996). Profesional yang dimaksudkan dalam
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru
dan Dosen, bahwa pekerjaan guru menjadi sumber penghasilan yang
memerlukan keahlian dengan standar tertentu dan memerlukan pendidikan
profesi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
Dalam upaya meningkatkan kualitas dan kesejahteraan guru,
pemerintah telah menetapkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor
20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, dan
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan menyatakan bahwa guru adalah pendidik
profesional. Untuk itu, guru dipersyaratkan memiliki kualifikasi akademik
minimal Sarjana atau Diploma IV dalam bidang yang relevan dengan mata
pelajaran yang diampunya dan menguasai kompetensi sebagai agen
pembelajaran yang meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian,
kompetensi sosial dan kompetensi profesional.
Namun, kenyataan menunjukkan bahwa guru di Indonesia tidak
terpenuhi dalam kualifikasi pendidikan minimal. Data dari Direktorat
Tenaga Kependidikan Dikdasmen Depdiknas pada tahun 2005 menunjukkan
bahwa hanya 30% (diantara sekitar 2,7 juta) guru di Indonesia yang
memenuhi kualifikasi minimum. (http://www.jawapos.co.id?index.php?act=
detail_c&id=242767)
Agar jumlah guru dengan kualitas minimum dapat meningkat maka
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru
dan Dosen telah memberikan standar melalui program sertifikasi guru.
Program sertifikasi guru adalah upaya meningkatkan kedudukan guru
sebagai tenaga profesional yang akan berdampak pula dalam peningkatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
kesejahteraan guru berupa tunjangan profesi sebesar satu kali gaji pokok
bagi guru yang memiliki sertifikat pendidik.
Dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia
Nomor 18 tahun 2007 tentang sertifikasi guru dalam jabatan disebutkan
bahwa sertifikasi guru dalam jabatan dilaksanakan melalui uji kompetensi
dalam bentuk penilaian portofolio atau penilaian kumpulan dokumen yang
mencerminkan kompetensi guru dengan mencakup 10 komponen yaitu: (1)
Kualifikasi akademik, (2) Pendidikan dan pelatihan, (3) Pengalaman
mengajar, (4) Perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran, (5) Penilaian dari
atasan dan pengawas, (6) Prestasi akademik, (7) Karya pengembangan
profesi, (8) Keikutsertaan dalam forum ilmiah, (9) Pengalaman organisasi di
bidang pendidikan dan sosial, (10) Penghargaan yang relevan dengan bidang
pendidikan. Jika kesepuluh komponen tersebut telah dapat terpenuhi secara
obyektif dengan mencapai skor minimum 850 maka yang bersangkutan
dipastikan berhak menyandang predikat sebagai guru profesional, beserta
sejumlah hak dan fasilitas yang melekat dengan jabatannya.
Maister (1997) mengemukakan bahwa profesionalisme bukan
sekadar pengetahuan teknologi dan manajemen tetapi lebih merupakan
sikap, pengembangan profesionalisme lebih dari seorang teknisi bukan
hanya memiliki keterampilan yang tinggi tetapi memiliki suatu tingkah laku
yang dipersyaratkan. Guru harus memperlihatkan sikap profesional sebagai
pendidik, bukan hanya sebagai pengajar. Sikap profesional untuk mau
membuktikan diri melalui program sertifikasi guru. Sikap merupakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
kecenderungan atau kesiapan seseorang untuk bereaksi atau bertindak
menurut cara tertentu terhadap sesuatu obyek baik manusia maupun bukan
manusia (Sinurat, 2002:1).
Setelah mengetahui fenomena di atas maka penulis merasa tertarik
untuk mengetahui bagaimanakah sebenarnya sikap guru terhadap program
sertifikasi guru, karena dari sikap guru baik yang positif maupun negatif
akan berpengaruh pada guru dalam mengikuti program sertifikasi guru.
Berawal dari sikap positif, guru akan mempersiapkan diri dalam
mengikuti program sertifikasi guru yaitu dengan cara mengumpulkan
dokumen-dokumen atau berupa portofolio yang dapat mencerminkan
kompetensi guru sesuai Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik
Indonesia Nomor 18 tahun 2007. Dalam hal ini diharapkan guru dapat
termotivasi untuk mendapatkan sertifikat sebagai pengakuan pendidik yang
profesional dan akan mendapatkan kesejahteraan berupa tunjangan profesi.
Sebaliknya dari sikap negatif, guru mengganggap kesulitan dalam
mengikuti program sertifikasi melalui uji portofolio karena terdapat banyak
komponen di dalamnya. Terbukti bahwa ada guru yang memberikan bukti-
bukti palsu atau adanya seminar-seminar yang sebenarnya tidak benar-benar
dilaksanakan hanya untuk mendapatkan sertifikat. (http://www2.kompas.
com/kompas-cetak/0710/22/jogja/1043726.htm)
Lain halnya apabila guru mempunyai sikap yang positif maka guru
tersebut akan siap dalam mengikuti program sertifikasi guru dengan
berusaha untuk mengumpulkan dokumen-dokumen yang diperlukan. Oleh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
karena itu, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul
“SIKAP GURU SMA TERHADAP PROGRAM SERTIFIKASI GURU”
B. Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang peneliti sampaikan, maka
dalam penelitian yang dilakukan oleh peneliti dibatasi dalam hal, sikap guru-
guru ekonomi dan akuntansi di Sekolah Menengah Atas (SMA) terhadap
program sertifikasi guru berdasarkan masa kerja dan kondisi sosial ekonomi.
Lokasi penelitian hanya dibatasi pada SMA di Kota Yogyakarta.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang peneliti sampaikan, maka
dapat disusun rumusan masalah:
1. Apakah ada perbedaan sikap guru SMA terhadap program sertifikasi
guru berdasarkan masa kerja?
2. Apakah ada perbedaan sikap guru SMA terhadap program sertifikasi
guru berdasarkan kondisi sosial ekonomi?
D. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah
1. Untuk mengetahui perbedaan sikap guru SMA terhadap program
sertifikasi guru berdasarkan masa kerja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
2. Untuk mengetahui perbedaan sikap guru SMA terhadap program
sertifikasi guru berdasarkan kondisi sosial ekonomi.
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Guru SMA
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada
guru SMA khususnya pada bidang studi ekonomi dan akuntansi
untuk meningkatkan profesionalisme guru dalam mengikuti program
sertifikasi guru.
2. Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan
informasi dalam bidang pendidikan dan menjadi pengalaman yang
baik dalam pengembangan karier yang akan datang.
3. Bagi Universitas Sanata Dharma
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan
referensi dan informasi untuk seluruh pihak khususnya pada Program
Studi Pendidikan Akuntansi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Sikap
1. Pengertian Sikap
Menurut Bruno dalam Muhibbin Syah (1995:120) sikap (attitude)
adalah kecenderungan yang relatif menetap untuk bereaksi dengan cara
baik atau buruk terhadap orang lain atau barang tertentu. Dengan
demikian, pada prinsipnya sikap itu dapat dianggap suatu kecenderungan
seseorang untuk bertindak dengan cara tertentu.
Menurut M. Ngalim Purwanto (1996:141), sikap adalah suatu cara
bereaksi terhadap suatu perangsang. Suatu kecenderungan untuk
bereaksi dengan cara tertentu terhadap sesuatu perangsang atau situasi
yang dihadapi. Sebagai reaksi maka sikap selalu berhubungan dengan
dua alternatif, yaitu senang atau tidak senang, menurut dan
melaksanakannya atau menjauhi/menghindari sesuatu.
Menurut Berkowist dalam Saifuddin Azwar (1997:4-5) sikap
adalah suatu bentuk evaluasi atau reaksi perasaan. Sikap seseorang
terhadap suatu objek adalah perasaan yang mendukung atau memihak
(favorable) maupun perasaan tidak mendukung atau tidak memihak
(unfavorable). Lebih lanjut Azwar (1997:5) mengutip pendapat beberapa
ahli lain yang melihat sikap sebagai kesiapan untuk bereaksi terhadap
suatu objek dengan cara tertentu. Dapat dikatakan bahwa kesiapan yang
8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
dimaksud merupakan kecenderungan potensial untuk bereaksi dengan
cara tertentu apabila individu dihadapkan pada suatu stimulus yang
menghendaki adanya respon.
Thurstone dalam Bimo Walgito (1991:109) memandang sikap
sebagai suatu tingkatan afeksi positif atau negatif yang berhubungan
dengan beberapa objek psikologis. Afeksi yang positif, yaitu afeksi
senang sedangkan afeksi yang negatif adalah afeksi yang tidak senang.
Dengan demikian objek dapat menimbulkan berbagai macam tingkatan
afeksi pada seseorang.
Gambar 2.1 Konsepsi Skematik Rosenberg & Hovland Mengenai Sikap
(Adaptasi Dari Fishbein & Ajzen, 1975:340)
Variabel independen yang dapat diukur
Variabel intervening
Variabel dependen yang dapat diukur
STIMULASI (individu, situasi, isu sosial, kelompok sosial, dan objek sikap lainnya.
SIKAP
AFEKSI
KOGNISI
KONASI
• Respons syaraf simpatetik.
• Pernyataan lisan tentang afek.
• Respons perceptual.
• Pernyataan lisan tentang keyakinan.
• Tindakan yang tampak.
• Pernyataan lisan mengenai perilaku.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
Dalam gambar 2.1 terlihat bahwa sikap seseorang terhadap sesuatu
objek selalu berperanan sebagai perantara antara responsnya dan objek
yang bersangkutan. Respons diklasifikasikan dalam tiga macam, yaitu
respons kognitif (respons perseptual dan pernyataan mengenai apa yang
diyakini), respons afektif (respons syaraf simpatetik dan pernyataan
afeksi), serta respons konatif atau perilaku (respons berupa tindakan dan
pernyataan mengenai perilaku). Masing-masing klasifikasi respons ini
berhubungan dengan ketiga komponen sikapnya. (Saifuddin Azwar,
1997:8)
2. Struktur Sikap
Struktur sikap terdiri atas tiga komponen yang saling menunjang,
yaitu:
a. Komponen kognitif (komponen konseptual), yaitu komponen yang
berkaitan dengan pengetahuan, pandangan, keyakinan, yaitu hal-hal
yang berhubungan dengan bagaimana orang mempersepsi terhadap
objek sikap.
b. Komponen afektif (komponen emosional), yaitu komponen yang
berhubungan dengan rasa senang atau tidak senang terhadap suatu
objek sikap. Rasa senang merupakan hal positif, sedangkan rasa
tidak senang merupakan hal yang negatif. Komponen ini
menunjukkan arah sikap, yaitu positif atau negatif.
c. Komponen konatif (komponen perilaku), yaitu komponen yang
berhubungan dengan kecenderungan bertindak terhadap objek sikap.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
Komponen ini menunjukkan intensitas sikap, yaitu menunjukkan
besar kecilnya kecenderungan bertindak atau be rperilaku seseorang
terhadap objek sikap. (Bimo Walgito, 1991:110)
3. Ciri-ciri Sikap
Menurut Bimo Walgito (1991:113-115) sikap memiliki ciri-ciri
antara lain:
a. Sikap itu tidak dibawa sejak lahir
Manusia pada waktu dilahirkan belum membawa sikap-sikap
terhadap suatu objek karena sikap tidak dibawa sejak individu
dilahirkan, melainkan terbentuk dalam perkembangan individu yang
bersangkutan; sikap terbentuk atau dibentuk oleh lingkungan.
b. Sikap itu selalu berhubungan dengan objek tertentu
Sikap selalu terbentuk atau dipe lajari dalam hubungannya
dengan objek-objek tertentu, yaitu melalui persepsi terhadap objek
tertentu. Hubungan yang positif atau negatif antara individu dengan
objek tertentu akan menimbulkan sikap tertentu pula dari individu
terhadap objek yang bersangkutan.
c. Sikap dapat tertuju pada suatu objek saja, tetapi juga dapat tertuju
pada sekumpulan objek
Bila seseorang mempunyai sikap negatif pada seseorang, maka
akan mempunyai kecenderungan untuk menunjukkan sikap yang
negatif kepada kelompok yang dimasuki oleh orang yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
bersangkutan. Di sini terlihat adanya kecenderungan untuk
menggeneralisasikan objek sikap.
d. Sikap dapat berlangsung lama atau sebentar
Kalau sikap telah terbentuk, sikap itu akan relatif bertahan
lama. Sikap tersebut akan sulit berubah dan kalaupun berubah akan
memakan waktu yang lama. Demikian pula sebaliknya, apabila sikap
belum terlalu mendalam dalam diri seseorang, maka sikap tersebut
akan relatif tidak tahan lama dan akan mudah berubah.
e. Sikap itu mengandung faktor perasaan dan motivasi
Sikap terhadap suatu objek tertentu akan selalu diikuti oleh
perasaan tertentu yang dapat bersifat positif (yang menyenangkan),
tetapi juga dapat bersifat negatif (yang tidak menyenangkan)
terhadap objek tersebut. Di samping itu, sikap juga mengandung
motivasi, artinya sikap itu mempunyai daya dorong bagi individu
untuk berperilaku tertentu terhadap objek.
Ciri-ciri sikap yang lain dikemukakan oleh Onong Uchjana
Effendy (1983:92) dalam bukunya yang berjudul “Psikologi
Manajemen” sebagai berikut:
a. Sikap bukan merupakan pembawaan manusia sejak lahir, melainkan
terbentuk selama perkembangannya, sebagai akibat hubungannya
dengan objek-objek di lingkungannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
b. Sikap dapat berubah sebagai hasil interaksi antara seseorang dengan
orang lain. Karena itu, sikap adalah hasil pelajaran dari lingkungan
dan dapat dipelajari oleh lingkungan.
c. Sikap tidak berdiri sendiri, melainkan senantiasa mengandung relasi
dengan suatu objek. Objek tidak hanya satu jenis, melainkan
bermacam-macam sesuai dengan banyaknya objek yang menjadi
perhatian orang yang bersangkutan.
d. Sikap bersangkutan dengan dimensi waktu, yang berarti sikap hanya
cocok untuk situasi pada waktu tertentu, yang belum tentu sesuai
dengan waktu lain karena itu sikap dapat berubah menurut situasi.
e. Sikap tidak dapat menghilang walaupun kebutuhan sudah dipenuhi.
f. Sikap mengandung faktor-faktor motivasi dan emosi. Sifat inilah
yang membedakan sikap dengan pengetahuan yang terdapat pada
seseorang.
4. Pembentukan Sikap
Seperti telah dipaparkan di atas sikap tidak dibawa sejak lahir,
tetapi sikap dibentuk sepanjang perkembangan individu yang
bersangkutan. Untuk dapat menjelaskan bagaimana terbentuknya sikap
akan jelas diikuti pada gambar 2.2 berikut ini :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
Gambar 2.2 Terbentuknya Sikap
Dari gambar tersebut di atas dapat dikemukakan bahwa sikap yang
ada pada diri seseorang akan dipengaruhi oleh faktor internal, yaitu
faktor fisiologis dan psikologis serta faktor eksternal. Faktor eksternal
dapat berujud situasi yang dihadapi oleh individu, norma-norma yang
ada dalam masyarakat, hambatan-hambatan atau pendorong-pendorong
yang ada dalam masyarakat. Semuanya ini akan berpengaruh pada sikap
yang ada pada diri seseorang. (Onong Uchjana Effendy, 1983:95)
Berikut ini akan diuraikan peranan beberapa faktor terhadap
pembentukan sikap menurut Saifuddin Azwar (1997:30-38) :
a. Pengalaman pribadi
Kejadian yang dialami oleh individu akan ikut mempengaruhi
penghayatannya terhadap stimulus sosial. Tanggapan akan menjadi
salah satu dasar terbentuknya sikap. Untuk dapat mempunyai
Faktor internal - Fisiologis - Psikologis
SIKAP
Faktor eksternal - Pengalaman - Situasi - Norma-norma - Hambatan - Pendorong
REAKSI
Objek Sikap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
tanggapan dan penghayatan, orang harus mempunyai pengalaman
yang berkaitan dengan objek psikologi. Apakah penghayatan itu
akan membentuk sikap negatif atau positif, tergantung pada berbagai
faktor. Untuk dapat mempengaruhi pembentukan sikap, pengalaman
pribadi haruslah meninggalkan kesan yang kuat. Karena itu, sikap
akan mudah terbentuk apabila pengalaman pribadi yang
bersangkutan melibatkan faktor emosional.
b. Pengaruh orang lain yang dianggap penting
Orang yang kita anggap penting kita harapkan persetujuannya bagi
setiap gerak, tingkah dan pendapat kita. Orang-orang yang dianggap
penting dalam hidup antara lain : orang tua, teman sebaya, teman
dekat, guru, teman kerja, istri atau suami, dan lain-lain. Pada
umumnya individu cenderung memiliki sikap yang searah dengan
sikap orang yang dianggapnya penting.
c. Pengaruh kebudayaan
Kebudayaan dimana seseorang hidup dan dibesarkan mempunyai
pengaruh besar terhadap pembentukan sikap seseorang. Kebudayaan
telah mewarnai sikap anggota masyarakatnya karena kebudayaan
pulalah yang memberikan corak pengalaman individu-individu yang
menjadi anggota kelompok masyarakat.
d. Media Massa
Media massa tersebut terdiri dari televisi, surat kabar, majalah dan
lain-lain yang mempunyai pengaruh dalam pembentukan opini dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
kepercayaan orang. Dalam penyampaian informasi media massa
membawa pesan-pesan yang berisikan sugesti yang dapat
mengarahkan opini seseorang. Adanya informasi baru mengenai
sesuatu hal memberikan landasan kognitif bagi terbentuknya sikap
terhadap hal tersebut.
e. Lembaga Pendidikan dan Lembaga Agama
Lembaga pendidikan dan lembaga agama sebagai suatu sistem
mempunyai pengaruh dalam pembentukan sikap dikarenakan
keduanya meletakkan dasar pengertian dan konsep moral dalam diri
individu. Pemahaman akan baik dan buruk, garis pemisahnya antara
sesuatu yang boleh dan yang tidak boleh dilakukan, diperoleh dari
pendidikan dan dari pusat keagamaan serta ajaran-ajarannya. Karena
konsep moral dan ajaran agama sangat menentukan sistem
kepercayaan, maka tidaklah mengherankan kalau pada gilirannya
kemudian konsep tersebut ikut berperan dalam menentukan sikap
individu terhadap sesuatu hal.
f. Pengaruh faktor emosional
Kadang-kadang, suatu sikap merupakan penghayatan yang didasari
oleh emosi yang berfungsi sebagai semacam penyaluran frustasi atau
pengalihan untuk mekanisme pertahanan ego. Sikap demikian dapat
merupakan sikap yang sementara dan segera berlalu begitu frustasi
telah hilang akan tetapi dapat pula merupakan sikap yang bertahan
lama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
B. Guru
1. Pengertian Guru
Di dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 tahun
2005 tentang Guru dan Dosen, Bab I pasal 1 ayat (1) menyatakan bahwa:
Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar dan pendidikan menengah.
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun
2003 mengenai Sistem Pendidikan Nasional pasal 29 ayat (1)
mengemukakan bahwa guru bertugas melaksanakan administrasi,
pengelolaan, pengembangan, pengawasan, dan pelayanan teknis untuk
menunjang proses pendidikan pada satuan pendidikan. Dalam ayat (2)
diungkapkan bahwa guru merupakan tugas profesional yang bertugas
merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, melakukan
pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat, terutama bagi pendidik pada perguruan
tinggi.
Sementara itu Drs H Rachmadi menjelaskan guru harus bermutu,
artinya memiliki kualifikasi, kompetensi dan sertifikasi sebagai
pendidik. Seorang guru dikatakan berkualitas bila dimulai dengan
adanya kualifikasi akademik, yaitu bila ia lulusan pendidikan guru,
lulusan pendidikan tinggi program pendidikan sarjana (S1) keguruan
atau setidak-tidaknya program Diploma 4 (D4) keguruan. Selain itu juga
guru harus mempunyai kompetensi dasar atau kompetensi minimal, yaitu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian (kompetensi personal),
kompetensi sosial, dan kompetensi profesional. Kompetensi-kompetensi
tersebut diperoleh melalui pendidikan profesi yang bisa diperoleh di
LPTK yang bersertifikat atau ditunjuk oleh pemerintah.
2. Guru Sebagai Profesi
Menurut pendapat B.J. Chandler dalam Sahertian (1994:27-28)
menegaskan bahwa profesi mengajar ada lah suatu jabatan yang memiliki
kekhususan. Kekhususan itu memerlukan kelengkapan mengajar dan
keterampilan yang menggambarkan seseorang melakukan tugas
mengajar, yaitu membimbing manusia. Apabila dilihat dari ciri-ciri
keprofesian, profesi guru memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
a. Mengutamakan layanan sosial, lebih dari kepentingan pribadi.
b. Mempunyai status yang tinggi.
c. Memiliki pengetahuan yang khusus (dalam hal mengajar dan
mendidik).
d. Memiliki kegiatan intelektual.
e. Memiliki hak untuk memperoleh standard kualifikasi profesional.
f. Mempunyai kode etik yang ditentukan organisasi profesi.
Lebih jauh Roestijah NK dalam Supeno (1995:28-29)
mengemukakan bahwa profesionalisme di bidang pendidikan mendapat
pengakuan karena tiga alasan. Pertama, lapangan pekerjaan keguruan
atau kependidikan bukan merupakan suatu lapangan kerja rutin yang
dapat dilakukan karena pengulangan-pengulangan atau pembinasaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
Lapangan kerja ini pun tidak dapat dilaksanakan berdasarkan
amatirisme, lebih-lebih dengan coba-coba atau trial an errors. Lapangan
kerja ini memerlukan perencanaan yang mantap, suatu manajemen yang
memperhitungkan komponen-komponen sistemnya. Kedua, lapangan
kerja ini memerlukan dukungan ilmu atau teori yang akan memberi
konsepsi teoritis ilmu kependidikan dengan cabang-cabangnya. Ketiga,
lapangan kerja ini memerlukan waktu pendidikan dan latihan yang lama,
berupa pendidikan dasar (basic education) untuk taraf sarjana ditambah
pendidikan profesional.
3. Profesionalisme Guru
Istilah ”profesional” aslinya adalah kata sifat dari kata pekerjaan
yang berarti sangat mampu melakukan pekerjaan dan sebagai kata benda
yang berarti orang yang melaksanakan sebuah profesi dengan
menggunakan profesiensi sebagai mata pencaharian (McLeod dalam
Muhibbin 1995:231). Dengan kata lain pekerjaan yang bersifat
profesional adalah pekerjaan yang hanya dapat dilakukan oleh mereka
yang khusus dipersiapkan untuk itu dan bukan pekerjaan yang lain.
Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005:897) mengartikan profesi
sebagai bidang pekerjaan yang dilandasi pendidikan keahlian
(keterampilan, kejujuran, dsb) tertentu. Artinya pekerja profesional akan
senantiasa menggunakan teknik dan prosedur yang berpijak pada
landasan intelektual yang harus dipelajari secara sengaja, terencana dan
kemudian dipergunakan demi keselamatan orang lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
Secara umum profesi diartikan sebagai suatu pekerjaan yang
memerlukan pendidikan lanjut di dalam science dan teknologi yang
digunakan sebagai perangkat dasar untuk diimplementasikan dalam
berbagai kegiatan yang bermanfaat (Sardiman, 1986:131).
Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 tahun 2005
tentang Guru dan Dosen Bab I pasal 1 ayat (4) menegaskan bahwa :
”Profesional adalah pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dan menjadi sumber penghasilan kehidupan yang memerlukan keahlian, kemahiran, atau kecakapan yang memenuhi standar mutu atau norma tertentu serta memerlukan pendidikan profesi.”
Profesionalitas menurut pasal 7 ayat (1) Undang-undang Guru dan
Dosen dinyatakan sebagai bidang pekerjaan khusus yang dilaksanakan
berdasarkan prinsip sebagai berikut :
a. Memiliki bakat, minat, panggilan jiwa, dan idealisme;
b. Memiliki komitmen untuk meningkatkan mutu pendidikan,
keimanan, ketakwaan, dan akhlak mulia;
c. Memiliki kualifikasi akademik dan latar belakang pendidikan
sesuai dengan bidang tugas;
d. Memiliki kompetensi yang diperlukan sesuai dengan bidang
tugas;
e. Memiliki tanggung jawab atas pelaksanaan tugas
keprofesionalan;
f. Memperoleh penghasilan yang ditentukan sesuai dengan prestasi
kerja;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
g. Memiliki kesempatan untuk mengembangkan keprofesionalan
secara berkelanjutan dengan belajar sepanjang hayat;
h. Memiliki jaminan perlindungan hukum dalam melaksanakan
tugas keprofesionalan; dan
i. Memiliki organisasi profesi yang mempunyai kewenangan
mengatur hal-hal yang berkaitan dengan tugas keprofesionalan
guru.
Profesi yang dimaksud adalah profesi keguruan, seharusnya terkait
dengan kecakapan yang dimiliki guru dalam menjalankan tugas
keprofesiannya, dalam hal ini ialah untuk menjalankan fungsi guru
menjadi fasilitator dalam proses pembelajaran siswa.
Maka secara singkat dapat dikatakan pengertian guru profesional
adalah orang yang memiliki kemampuan dan keahlian khusus dalam
bidang keguruan sehingga mampu melakukan tugas dan fungsinya
sebagai guru dengan kemampuan maksimal. Tiga kemampuan yang
penting yang harus dimiliki seorang guru profesional adalah kompetensi
profesional, kompetensi personal, kompetensi sosial dan kompetensi
pedagogis. Kompetensi tersebut merupakan syarat dalam mengikuti
program sertifikasi guru.
C. Program Sertifikasi Guru
Istilah sertifikasi dalam makna Kamus Besar Bahasa Indonesia
berarti tanda atau surat keterangan (sertif ikat) dari lembaga berwenang yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
diberikan kepada jenis profesi dan sekaligus pernyataan (lisensi) terhadap
kelayakan profesi untuk melaksanakan tugas.
Sertifikasi guru menurut Undang-Undang Republik Indonesia
tentang Guru dan Dosen Nomor 14 Tahun 2005 ialah proses pemberian
sertifikat pendidik, yang menjadi bukti formal sebagai pengakuan yang
diberikan kepada guru sebagai tenaga profesional. Dalam ketentuan seperti
yang diatur dalam Undang-undang Guru dan Dosen (2006) seperti yang
dicantumkan dalam pasal 11 yang bunyinya seperti berikut:
1. Sertifikasi pendidik diberikan kepada guru yang telah memenuhi
persyaratan. (ayat 1)
2. Sertifikasi pendidik diselenggarakan oleh perguruan tinggi yang
memiliki program pengadaan tenaga kependidikan yang terakreditasi.
(ayat 2)
3. Sertifikasi pendidik dilaksanakan secara objektif, transparan dan
akuntabel. (ayat 3) Objektif yaitu mengacu kepada proses perolehan
sertifikat pendidik yang impartial, tidak diskriminatif, dan memenuhi
standar pendidikan nasional. Transparan yaitu mengacu kepada proses
sertifikasi yang memberikan peluang kepada para pemangku
kepentingan pendidikan untuk memperoleh akses informasi tentang
pengelolaan pendidikan, yang sebagai suatu sistem meliputi masukan,
proses, dan hasil sertifikasi. Akuntabel merupakan proses sertifikasi
yang dipertanggungjawabkan kepada pemangku kepentingan pendidikan
secara administratif, finansial, dan akademik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
Sertifikasi guru mempunyai tujuan yaitu untuk (1) menentukan
kelayakan guru dalam melaksanakan tugas sebagai agen pembelajaran dan
mewujudkan tujuan pendidikan nasional, (2) peningkatan proses dan mutu
hasil pendidikan, dan (3) peningkatan profesionalitas guru.
Adapun manfaat sertifikasi guru yaitu sebagai berikut:
1. Melindungi profesi guru dari praktik-praktik yang tidak kompeten, yang
dapat merusak citra profesi guru.
2. Melindungi masyarakat dari praktik-praktik pendidikan yang tidak
berkualitas dan tidak profesional.
3. Menjaga lembaga penyelenggara pendidikan tenaga kependidikan
(LPTK) dari keinginan internal dan tekanan eksternal yang menyimpang
dari ketentuan-ketentuan yang berlaku.
4. Meningkatkan kesejahateraan guru.
Guru yang sudah memiliki kualifikasi pendidikan D4 dan S1 harus
mengikuti ujian sertifikasi. Ujian sertifikasi tersebut berupa empat standar
kompetensi guru, yaitu kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian,
kompetensi professional dan kompetensi sosial. Dalam Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen
dinyatakan pada ayat (10) kompetensi adalah seperangkat pengetahuan,
keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh
guru atau dosen dalam melaksanakan tugas keprofesionalitasan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
Ada empat kompetensi, yakni:
1. Kompetensi Pedagogik yang berarti guru harus memahami tentang
peserta didik dari berbagai aspek, seperti perkembangan kognitif,
emosional dan psikomotoriknya. Pemahaman tersebut diterapkan untuk
mengajarkan bidang studi. Guru juga harus mengetahui berbagai teori
tentang belajar dan pembelajaran, karena hal ini merupakan landasan
pada pendekatan dan metodologi mengajar. Artinya kemampuan dalam
pembelajaran ini memuat pemahaman akan sifat, ciri anak didik dan
perkembangannya; mengerti beberapa konsep pendidikan yang berguna
membantu siswa; serta menguasai sistem evaluasi yang tepat.
2. Kompetensi Kepribadian yang menuntut agar guru memiliki kepribadian
yang mantap (berpegang pada norma yang berlaku), kepribadian yang
mantap yang berarti juga taat asas dalam bersikap dan bertindak,
kepribadian dewasa yang berarti memiliki kematangan emosional sesuai
dengan norma yang berlaku, kepribadian yang arif yang berarti
mempunyai pertimbangan yang mendalam dalam bersikap dan bertindak
sebagai pendidik, kepribadian berwibawa, dan akhlak mulia. Dari uraian
itu dapat disimpulkan bahwa kemampuan kepribadian mencakup
kepribadian yang utuh, berbudi luhur, jujur, dewasa, beriman, bermoral;
kemampuan mengaktualisasikan diri seperti disiplin, tanggung jawab,
peka, objektif, luwes, berwawasan luas, dapat berkomunikasi dengan
orang lain; kemampuan mengembangkan profesi seperti berpikir kreatif,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
kritis, reflektif, mau belajar sepanjang hayat, dan dapat mengambil
keputusan, terbuka akan hal-hal yang baru. (Suparno, 2004:47)
3. Kompetensi Profesional yang berkaitan dengan kemampuan dalam
bidang studi. Kompetensi ini lebih menekankan pada keahlian guru yang
memegang bidang studi tertentu. Artinya guru yang bersangkutan harus
memahami dan melaksanakan pembelajaran yang mendidik. Guru
tersebut juga harus mampu mengembangkan keprofesionalitasannya.
Dengan kata lain kemampuan dalam bidang studi memuat pemahaman
akan karakteristik dan isi bahan ajar, menguasai konsepnya, mengenal
metodologi ilmu yang bersangkutan, memahami konteks bidang tersebut
dan juga kaitannya dengan masyarakat, lingkungan dan dengan ilmu
lain. Artinya guru tidak cukup hanya mendalami ilmunya sendiri tetapi
termasuk bagaimana dampak dan relasi ilmu itu dalam hidup masyarakat
dan ilmu-ilmu lain. Karena itu guru diharapkan memiliki wawasan yang
luas.
4. Kompetensi Sosial menuntut guru mempunyai kompetensi
berkomunikasi yang efektif dan bergaul secara efektif. Guru berada di
sekolah berkomunikasi di antara murid, guru dengan orang tua murid
juga dituntut harus mampu berkomunikasi. Komunikasi bisa dikatakan
menjadi efektif bila guru mampu mengkomunikasikan suatu ide/gagasan
baik secara lisan maupun tertulis kepada orang lain, sebaliknya guru
tersebut mampu menangkap gagasan dan pendapat orang lain (murid)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
yang ditujukan kepadanya. Guru juga diharapkan dapat berkomunikasi
dengan masyarakat sekitar.
Guru yang sudah mengikuti ujian sertifikasi atau program sertifikasi
guru berhak mendapatkan sertifikat pendidik. Sertifikat pendidik adalah
bukti formal sebagai pengakuan yang diberikan kepada guru sebagai tenaga
profesional.
Dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia
Nomor 18 tahun 2007 menyatakan bahwa sertifikasi bagi guru dalam jabatan
dilaksanakan melalui uji kompetensi untuk memperoleh sertifikat pendidik.
Uji kompetensi tersebut dilakukan dalam bentuk penilaian portofolio, yang
merupakan pengakuan atas pengalaman profesional guru dalam bentuk
penilaian terhadap kumpulan dokumen yang mencerminkan kompetensi
guru. Komponen penilaian portofolio mencakup:
1. Kualifikasi akademik
Kualifikasi akademik yaitu tingkat pendidikan formal yang telah dicapai
sampai dengan guru mengikuti sertifikasi, baik pendidikan gelar (S1, S2
atau S3) maupun non gelar (D4), baik di dalam maupun di luar negeri.
Bukti fisik yang terkait dengan komponen ini dapat berupa ijazah atau
sertifikat diploma.
2. Pendidikan dan pelatihan
Pendidikan dan pelatihan yaitu pengalaman dalam mengikuti kegiatan
pendidikan dan pelatihan dalam rangka pengembangan atau peningkatan
kompetensi dalam melaksanakan tugas sebagai pendidik, baik pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
tingkat kecamatan, kabupaten/kota, provinsi, nasional, maupun
internasional. Bukti fisik komponen ini dapat berupa sertifikat, piagam,
atau surat keterangan dari lembaga penyelenggara diklat.
3. Pengalaman mengajar
Pengalaman mengajar yaitu masa kerja guru dalam melaksanakan tugas
sebagai pendidik pada satuan pendidikan tertentu sesuai dengan surat
tugas dari lembaga yang berwenang (dapat dari pemerintah, dan/ atau
kelompok masyarakat penyelenggara pendidikan). Bukti fisik dari
komponen ini dapat berupa surat keputusan atau surat keterangan yang
sah dari lembaga yang berwenang.
4. Perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran
Perencanaan pembelajaran yaitu persiapan mengelola pembelajaran yang
akan dilaksanakan dalam kelas pada setiap tatap muka. Bukti fisik ini
dapat berupa dokumen perencanaan pembelajaran (RP/RPP/SP) yang
diketahui atau disahkan oleh atasan. Pelaksanaan pembelajaran yaitu
kegiatan guru dalam mengelola pembelajaran di kelas dan pembelajaran
individual. Kegiatan ini mencakup tahapan pra pembelajaran
(pengecekan kesiapan kelas dan apersepsi), kegiatan inti (penguasaan
materi, strategi pembelajaran, pemanfaatan media atau sumber belajar,
evaluasi, penggunaan bahasa), dan penutup (refleksi, rangkuman, dan
tindak lanjut). Bukti fisik yang dilampirkan berupa dokumen hasil
penilaian oleh kepala sekolah atau pengawas tentang pelaksanaan
pembelajaran yang dikelola oleh guru dengan format terlampir.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
5. Penilaian dari atasan dan pengawas
Penilaian dari atasan dan pengawas yaitu penilaian atasan terhadap
kompetensi kepribadian dan sosial, meliputi aspek-aspek: ketaatan
menjalankan ajaran agama, tanggung jawab, kejujuran, kedisiplinan,
keteladanan, etos kerja, inovasi dan kreativitas, kemampuan menerima
kritik dan saran, kemampuan berkomunikasi, dan kemampuan
bekerjasama dengan menggunakan format penilaian atasan terlampir.
6. Prestasi akademik
Prestasi akademik yaitu prestasi yang dicapai guru, utamanya yang
terkait dengan bidang keahliannya yang mendapat pengakuan dari
lembaga atau panitia penyelenggara. Komponen ini meliputi lomba dan
karya akademik, dan pembimbingan teman sejawat dan siswa. Bukti
fisik yang dilampirkan berupa surat penghargaan, surat keterangan atau
sertifikat yang dikeluarkan oleh lembaga atau panitia penyelenggara.
7. Karya pengembangan profesi
Karya pengambangan profesi yaitu suatu karya yang menunjukkan
adanya upaya dan hasil pengembangan profesi yang dilakukan guru.
Komponen ini meliputi buku yang diplublikasikan, artikel yang dimuat
dalam media jurnal atau majalah, menjadi reviewer buku, penulis soal
EBTANAS/UN, modul atau buku cetak lokal yang minimal mencakup
materi pembelajaran selama satu semester, media atau alat pembelajaran
dalam bidangnya, laporan penelitian tindakan kelas dan karya seni. Bukti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
fisik yang dilampirkan berupa surat keterangan dari pejabat yang
berwenang tentang hasil karya tersebut.
8. Keikutsertaan dalam forum ilmiah
Keikutsertaan dalam forum ilmiah yaitu partisipasi dalam kegiatan
ilmiah yang relevan dengan bidang tugasnya pada tingkat kecamatan,
kabupaten atau kota, provinsi, nasional, atau internasional, baik sebagai
pemakalah maupun sebagai peserta. Bukti fisik yang dilampirkan berupa
makalah dan sertifikat atau piagam bagi nara sumber, dan sertifikat atau
piagam bagi peserta.
9. Pengalaman organisasi di bidang kependidikan dan sosial
Pengalaman organisasi di bidang kependidikan dan sosial yaitu
pengalaman guru menjadi pengurus, dan bukan hanya sebagai anggota di
suatu organisasi kependidikan dan sosial. Bukti fisik yang dilampirkan
adalah surat keputusan atau surat keterangan dari pihak yang berwenang.
10. Penghargaan yang relevan dengan bidang pendidikan
Penghargaan yang relevan dengan bidang pendidikan yaitu penghargaan
yang diperoleh karena guru menunjukkan dedikasi yang baik dalam
melaksanakan tugas dan memenuhi kriteria kuantitatif, kualitatif, dan
relevansi. Bukti fisik yang dilampirkan berupa fotokopi sertifikat,
piagam, atau surat keterangan.
Portofolio adalah bukti fisik (dokumen) yang menggambarkan
pengalaman berkarya atau prestasi yang dicapai dalam menjalankan tugas
profesi sebagai guru dalam interval waktu tertentu. Dokumen ini terkait
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
dengan unsur pengalaman, karya, dan prestasi selama guru yang
bersangkutan menjalankan peran sebagai agen pembelajaran (kompetensi
kepribadian, pedagogik, profesional, dan sosial).
Fungsi portofolio dalam sertifikasi guru untuk menilai kompetensi
guru dalam menjalankan tugas dan perannya sebagai agen pembelajaran.
Kompetensi pedagogik dinilai antara lain melalui dokumen kualifikasi
akademik, pendidikan dan pelatihan, pengalaman mengajar, perencanaan
dan pelaksanaan pembelajaran. Kompetensi kepribadian dan kompetensi
sosial dinilai antara lain melalui dokumen penilaian dari atasan dan
pengawas. Kompetensi profesional dinilai antara lain melalui dokumen
kualifikasi akademik, pendidikan dan pelatihan, pengalaman mengajar,
perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran, dan prestasi akademik.
Dari 10 komponen portofolio dalam program sertifikasi guru sesuai
dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor
18 tahun 2007, maka dapat dilihat di bawah ini tabel pemetaan komponen
portofolio yang berkaitan dengan kompetensi yang harus dimiliki oleh guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
Tabel 2.1 Pemetaan Komponen Portofolio ke Dalam Kompetensi Guru
Kompetensi Guru Componen Portafolio (Sesuai Permendiknas No 18 tahun 2007) PED KEPRI SOS PROF
1. Kualifikasi Akademik v v 2. Pendidikan dan Pelatihan v v 3. Pengalaman Mengajar v v v
4. Perencanaan & Pelaksanaan Pembelajaran v v 5. Penilaian Atasan dan Pengawas v v v v 6. Prestasi Akademik v v v
7. Karya Pengembangan Profesi v 8. Keikutsertaan dalam Forum Ilmiah v v 9. Pengalaman orang dalam bidang kependidikan dan sosial
v v
10. Penghargaan yang relevan dengan bidang pendidikan
v v v v
D. Faktor-faktor yang mempengaruhi Sikap Guru
Sikap seseorang terbentuk dengan berbagai macam faktor yang
mempengaruhinya. Dalam penelitian ini, hal-hal yang diduga kuat
mempengaruhi sikap guru terhadap program sertifikasi guru adalah sebagai
berikut :
1. Masa Kerja
Masa kerja berasal dari kata masa dan kerja. W.J.S.
Poerwadarminta menyatakan bahwa masa berarti waktu dan kerja berarti
perbuatan melakukan sesuatu atau sesuatu yang dilakukan (diperbuat).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
Masa kerja diartikan sebagai satu kesatuan waktu yang telah dilalui
oleh guru dalam melaksanakan tugasnya sebagai guru hingga sekarang.
Masa kerja guru dinyatakan dalam bilangan tahun.
Selama melaksanakan tugasnya, guru banyak memperoleh
pengetahuan, keterampilan dan nilai-nilai serta sikap yang berguna untuk
meningkatkan kemampuannya sebagai guru. Semakin banyak masa kerja
guru maka semakin banyak pula pengetahuan, keterampilan, dan
kemampuan-kemampuan yang dapat diperoleh oleh guru dalam
melaksanakan tugasnya itu. Dalam kenaikan pangkat, guru
menggunakan sistem karier, salah satu yang menjadi bahan
pertimbangan adalah masa kerja guru.
Masa kerja mempunyai pengaruh yang penting dalam kenaikan
pangkat seorang guru. Apabila seorang guru dipromosikan untuk naik
jabatan dalam posisi yang lebih tinggi, maka guru yang mempunyai
masa kerja lebih tinggi mendapat perhatian yang lebih. Di sini dipandang
bahwa seseorang yang mempunyai masa kerja yang lebih itu mempunyai
kemampuan sedikit lebih baik dari pada guru yang lain.
Masa kerja berkaitan dengan pengalaman kerja. Masa kerja yang
tinggi maka sudah tentu mempunyai pengalaman yang banyak pula.
2. Kondisi Sosial Ekonomi
Menurut Mahmud (1990:87-95) status sosial ekonomi keluarga
antara lain meliputi tingkat pendidikan orang tua, jenis pekerjaan orang
tua, dan tingkat penghasilan orang tua serta kualitas lingkungan keluarga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
yang mencakup fasilitas khusus dan barang-barang berharga yang ada di
rumah.
a. Tingkat Pendapatan
Pengertian pendapatan yaitu jumlah imbalan atau keuntungan atas
barang atau jasa yang diperoleh dari hasil kerja seseorang. Jika kita
memperthatikan lingkungan sekitar kita maka akan terlihat betapa
sibuknya orang-orang bekerja, ini dilakukan untuk memperoleh
keuntungan atau imbalan.
b. Pemilikan Barang Berharga
Kekayaan yang diperoleh selama seseorang bekerja atau merupakan
hasil jerih payah orang tersebut dalam mencukupi kebutuhannya
seperti kebutuhan akan tempat tinggal, kendaraan, televisi, mesin
cuci, lemari es dan sebagainya.
Menurut pendapat Lindgen dalam B. Musidi (1991:136), perbedaan
pengalaman yang berkaitan dengan kemampuan finansial dan perlengkapan
material akan mempengaruhi perbedaan nilai, sikap, keyakinan, kepribadian
serta cara memandang sesuatu disekitarnya.
E. Kerangka Berpikir
1. Perbedaan sikap guru terhadap program sertifikasi guru berdasarkan
masa kerja.
Guru yang telah mempunyai pengalaman mengajar lama maka
akan mempunyai sikap yang positif terhadap program sertifikasi guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
Dengan pengalaman mengajar yang lama guru akan memiliki
keterampilan dan wawasan yang luas, baik dalam hal bersikap dan
bertindak terhadap program sertifikasi guru.
Semakin tinggi masa kerja guru maka semakin banyak pula
pengetahuan, keterampilan dan kemampuan yang dapat diperoleh guru
dalam melaksanakan tugasnya. Jadi semakin tinggi masa kerja guru
maka sikap guru akan positif terhadap program sertifikasi guru.
2. Perbedaan sikap guru terhadap program sertifikasi guru berdasarkan
kondisi sosial ekonomi.
Dalam kehidupan bermasyarakat tidak dapat dipungkiri adanya
perbedaan kondisi sosial ekonomi, misalnya tampak dari sikap orang
kaya terhadap orang miskin, majikan terhadap pembantu, serta atasan
terhadap bawahan. Perbedaan ini nyata dalam simbol kondisi sosial
seperti mobil mewah, rumah mewah, perabot rumah tangga dan
sebagainya.
Kondisi sosial ekonomi guru di sini menunjukkan pada
kemampuan finansial dan perlengkapan material yang dimiliki guru.
Kondisi sosial ekonomi tinggi berarti guru memiliki penghasilan tinggi
serta fasilitas pendukung yang ada dalam rumah memadai sehingga akan
terbiasa hidup dengan mewah cenderung bersikap semaunya dan
bersikap kurang termotivasi untuk mengikuti program sertifikasi guru.
Sedangkan pada keluarga yang kondisi sosial ekonomi rendah
biasanya guru memiliki penghasilan rendah dan fasilitas kurang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
sehingga terbiasa hidup bekerja keras atau mencari penghasilan
tambahan. Hal ini akan mendorong guru dengan kondisi sosial ekonomi
rendah untuk mengikuti program sertifikasi guru agar mendapatkan
kesejahteraan. Perbedaan kondisi sosial ekonomi guru akan
mempengaruhi nilai hidup, kepribadian, serta sikap seseorang sehingga
mempengaruhi pula perbedaan sikap guru terhadap program sertifikasi
guru.
F. Hipotesis
Hipotesis adalah anggapan atau pendapat yang diterima secara
tentatif untuk menjelaskan suatu fakta dan dipakai sebagai dasar suatu
penelitian. Berdasarkan pada landasan teoritik di atas, peneliti mengajukan
hipotesis sebagai berikut:
1. Ada perbedaan sikap guru terhadap program sertifikasi guru berdasarkan
masa kerja.
2. Ada perbedaan sikap guru terhadap program sertifikasi guru berdasarkan
kondisi sosial ekonomi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif yaitu penelitian hanya
terbatas pada usaha mengungkapkan suatu masalah dan keadaan
sebagaimana adanya sehingga hanya sekedar mengungkapkan fakta (Wasito,
1986:8). Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui sikap guru SMA
terhadap program sertifikasi guru dengan menyebarkan kuesioner di wilayah
Kotamadya Yogyakarta.
Penelitian ini termasuk penelitian studi kasus yaitu penelitian tentang
subjek tertentu, di mana subjek tersebut terbatas, maka kesimpulan yang
diperoleh hanya berlaku pada subjek yang diteliti (Amirin, 1986:123).
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini akan dilakukan di SMA baik negeri maupun swasta di
Kota Yogyakarta.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan mulai bulan Juli sampai dengan bulan
September 2008.
36
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
C. Subjek dan Objek Penelitian
1. Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah pihak atau lembaga yang memberikan
informasi. Dalam hal ini penelitian yang akan diteliti adalah guru
ekonomi dan akuntansi SMA di Kota Yogyakarta.
2. Objek Penelitian
Objek penelitian adalah seseorang atau sesuatu yang ingin diteliti
(Amirin, 1986:92). Dalam penelitian ini, objeknya adalah masa kerja
dan kondisi sosial ekonomi yang terdiri dari tingkat pendapatan dan
fasilitas-fasilitas yang dimiliki keluarga.
D. Populasi, Sampel dan Teknik Penarikan Sampel
1. Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Suharsimi,
2002:108). Populasi dalam penelitian ini adalah guru ekonomi dan
akuntansi SMA di Kota Yogyakarta baik sekolah negeri maupun
swasta. Berdasarkan data dari BPS Yogyakarta ada 11 SMA negeri
dan 38 SMA swasta di Kota Yogyakarta.
Sampel yaitu sebagian atau wakil dari populasi yang akan
diteliti (Suharsimi, 2002:109). Dalam penelitian ini sampel akan
diambil dengan menggunakan Proporsional Random Sampling.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
2. Teknik Penarikan Sampel
Pengambilan sampel dalam penelitian ini dibuat berdasarkan
perwakilan populasi yang ada. Cara penarikan subjek yang dilakukan
adalah Proporsional Random Sampling, yaitu pengambilan sampel
secara proporsional dari tiap kelompok dan sampel diambil secara
acak, sehingga tiap-tiap subjek memiliki kesempatan yang sama untuk
diambil sebagai anggota sampel.
Untuk studi deskriptif, sampel 10% dari populasi merupakan
syarat minimal agar dapat dikatakan representatif. Agar representatif
jumlah sampel setidaknya 20% dari populasi (Kuncoro, 2003:111).
Dalam hal ini, populasi berjumlah 49 SMA dan sampelnya adalah 40%
dari 49 SMA, yaitu 20 SMA, baik sekolah negeri maupun swasta.
Jumlah sekolah ditentukan berdasarkan proporsi, sedangkan sekolah
sampel dipilih dengan cara random atau undi. Jadi jumlah sampel yang
digunakan dalam penelitian ini adalah:
Tabel 3.1 Jumlah Sampel Penelitian Dengan Menggunakan
Teknik Proporsional
Sekolah Jumlah Sekolah Jumlah Sampel
Negeri 11 420
4911
=×
Swasta 38 1620
4938
=×
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
Tabel 3.2 Sekolah Sampel Secara Random
Sekolah Nama Sekolah
Negeri 1. SMA N 7
2. SMA N 8
3. SMA N 10
4. SMA N 11
Swasta 1. SMA Stella Duce 1
2. SMA Stella Duce 2
3. SMA Santa Maria
4. SMA BOPKRI 2
5. SMA BOPKRI 3
6. SMA Pembangunan
7. SMA Bhinneka Tunggal Ika
8. SMA Sang Timur
9. SMA Institut Indonesia
10. SMA Budya Wacana
11. SMA Taman Madya Jetis
12. SMA Perak
13. SMA Marsudi Luhur
14. SMA Santo Thomas
15. SMA PIRI 1
16. SMA 17’1
E. Variabel Penelitian dan Pengukuran
1. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah objek penelitian atau apa yang
menjadi titik perhatian suatu penelitian (Suharsimi, 2002:96). Dalam
hal ini variabel yang akan diteliti adalah :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
a. Variabel bebas
1) Masa kerja
2) Kondisi sosial ekonomi
b. Variabel terikat
Yaitu sikap guru SMA terhadap program sertifikasi guru.
2. Pengukuran Variabel
Definisi dan pengukuran dari variabel yang akan diteliti adalah:
a. Sikap Guru Terhadap Program Sertifikasi Guru
Seperti yang diungkapkan oleh Saifuddin Azwar (1997:8)
bahwa sikap mengandung tiga komponen sikap yaitu kognitif,
afektif, konatif. Komponen kognitif berupa apa yang dipercayai
oleh subyek pemilik sikap, komponen afektif merupakan
komponen perasaan yang menyangkut aspek emosional, dan
komponen konatif merupakan aspek kecenderungan berperilaku
tertentu sesuai dengan sikap yang dimiliki oleh subyek.
Sikap guru terhadap program sertifikasi guru dibatasi oleh
dua nilai yaitu sikap positif dan sikap negatif. Pengukuran yang
digunakan penulis untuk mengukur variabel sikap guru terhadap
program sertifikasi guru adalah berupa pernyataan-pernyataan
dengan menggunakan skala pengukuran dari model Likert dengan
alternatif jawaban sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
Tabel 3.3 Skala Pengukuran Model Likert
Skor Pernyataan Skala Positif Negatif
Sangat Setuju 4 1 Setuju 3 2 Tidak Setuju 2 3 Sangat Tidak Setuju 1 4
b. Masa Kerja
Masa kerja guru adalah satu kesatuan waktu yang telah
dilalui oleh guru dalam melaksanakan tugasnya sebagai guru
hingga sekarang. Masa kerja guru dinyatakan dalam bilangan
tahun. Masa kerja dalam penelitian ini dibedakan menjadi tiga
yaitu
1) Lebih dari 10 tahun ( > 10 tahun) skor 3
2) 5 - 10 tahun skor 2
3) Kurang dari 5 tahun ( < 5 tahun) skor 1
c. Kondisi Sosial Ekonomi
Kondisi sosial ekonomi guru adalah kemampuan finansial
dan fasilitas atau perlengkapan material yang dimiliki dalam
keluarga.
Kondisi sosial ekonomi yang akan diteliti oleh penulis
adalah:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
1) Tingkat Pendapatan Guru
Variabel ini di ukur dengan cara memberi bobot pada masing-
masing tingkatan. Semakin tinggi tingkat pendapatan maka
semakin tinggi pula bobot yang diberikan. Pembobotan dilihat
di bawah ini yaitu sebagai berikut:
a) Di bawah Rp 750.000,00 skor 1
b) Antara Rp 750.000,00-Rp 1.500.000,00 skor 2
c) Antara Rp 1.500.000,00-Rp 3.000.000,00 skor 3
d) Antara Rp 3.000.000,00-Rp 4.500.000,00 skor 4
e) Di atas Rp 4.500.000,00 atau lebih skor 5
2) Tingkat Penghasilan Tambahan Guru
Variabel ini di ukur dengan cara memberi bobot pada masing-
masing tingkatan. Semakin tinggi tingkat penghasilan
tambahan maka semakin tinggi pula bobot yang diberikan.
Pembobotan dilihat di bawah ini yaitu sebagai berikut:
a) Di bawah Rp 750.000,00 skor 1
b) Antara Rp 750.000,00-Rp 1.500.000,00 skor 2
c) Antara Rp 1.500.000,00-Rp 3.000.000,00 skor 3
d) Antara Rp 3.000.000,00-Rp 4.500.000,00 skor 4
e) Di atas Rp 4.500.000,00 atau lebih skor 5
3) Fasilitas Yang Dimiliki Oleh Keluarga
a) Alat Transportasi
(1) Mobil Pribadi skor 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
(2) Mobil Dinas skor 4
(3) Sepeda Motor skor 3
(4) Sepeda skor 2
(5) Angkutan Umum skor 1
b) Peralatan Elektronik
(1) TV Berwarna, CD, dan Tape Recorder skor 5
(2) TV Berwarna, dan tape Recorder skor 4
(3) TV Berwarna skor 3
(4) Tape Recorder skor 2
(5) Lain-lain… skor 1
c) Perkakas RumahTangga
(1) Kulkas, Mesin Cuci, dan Kompor Gas skor 4
(2) Kulkas, dan Mesin Cuci skor 3
(3) Kulkas skor 2
(4) Lain-lain… skor 1
d) Daya Listrik
(1) >1300 Watt skor 4
(2) 1300 Watt skor 3
(3) 900 Watt skor 2
(4) 450 Watt skor 1
e) Tempat tinggal
(1) Rumah Sendiri skor 4
(2) Menumpang Rumah Saudara skor 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
(3) Mengontrak skor 2
(4) Lain-lain… skor 1
f) Dinding Rumah
(1) Bambu skor 1
(2) Papan skor 2
(3) Setengah Tembok skor 3
(4) Semua Tembok skor 4
(5) Lain-lain… skor 5
g) Lantai Rumah
(1) Tanah skor 1
(2) Semen skor 2
(3) Tegel skor 3
(4) Keramik skor 4
(5) Lain-lain… skor 5
Selanjutnya untuk menentukan pengelompokkan kondisi
sosial ekonomi secara keseluruhan, dengan kategori tinggi rendah
digunakan langkah-langkah sebagi berikut:
1) Menjumlahkan skor yang dicapai responden dari masing-
masing indikator penelitian.
2) Data yang diperoleh dari pengukuran disusun dari skor
terendah hingga skor tertinggi.
3) Skor yang dicapai responden selanjutnya di golongkan dalam
kategori tinggi rendah dan diberi skor serta pengukurannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
Tabel 3.4 Kategori dan Syarat Pengukuran
Kategori Syarat Pengukuran
Tinggi M > Mean
Rendah M < atau sama dengan Mean
Setelah mencari rata-rata pengelompokkan kondisi sosial
ekonomi, bisa dikatakan tinggi/rendah jika:
1) Kondisi sosial ekonomi tinggi, jika berkecukupan, mampu,
kaya, penghasilan lebih dari cukup, sehingga fasilitas yang
dimiliki keluarga terpenuhi bahkan berlebihan.
2) Kondisi sosial ekonomi rendah, jika tidak berkecukupan,
kurang mampu, penghasilan kurang memenuhi kebutuhan,
maka fasilitas yang dimiliki kurang.
F. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah cara-cara yang ditempuh untuk
memperoleh data sesuai dengan jenis data yang dibutuhkan. Dalam
penelitian ini teknik yang dipergunakan dalam pengumpulan data adalah
kuesioner atau angket yang disusun untuk mengungkap sikap guru SMA
terhadap program sertifikasi guru.
Kuesioner yang disusun memuat sejumlah daftar pernyataan yang
akan diberikan kepada responden untuk diisi dengan jawaban yang sesuai
dengan responden yang sebenarnya. Bentuk dari kuesioner ini adalah skala
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
likert dan instrumen skala sikap yang telah dimodifikasi dengan empat
alternatif pilihan yang kemudian diberikan kepada responden untuk dijawab.
Untuk membuat kuesioner perlu ditentukan terlebih dahulu
menentukan indikator dari komponen portofolio dalam program sertifikasi
guru. Adapun indikator dalam rancangan skala sikap terhadap program
sertifikasi guru sebagai berikut:
1. Pendidikan dan pelatihan
2. Pengalaman mengajar
3. Perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran
4. Penilaian dari atasan dan pengawas
5. Prestasi akademik
6. Karya pengembangan profesi
7. Keikutsertaan dalam forum ilmiah
8. Pengalaman organisasi di bidang kependidikan dan sos ial
9. Penghargaan yang relevan dengan bidang pendidikan
Untuk mengintegrasikan batasan komponen perilaku dan
komponen objek sikap, biasanya digunakan semacam tabel spesifikasi.
Suatu tabel spesifikasi pada umumnya mempunyai dua sisi. Dalam hal
ini, berisikan komponen objek sikap dan komponen sikap. Dalam
penelitian ini, model tabel spesifikasi digunakan dalam perancangan
skala sikap guru terhadap program sertifikasi guru sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
Tabel 3.5 Kisi-Kisi Penyusunan Kuesioner
Komponen Sikap No Komponen Objek Sikap Kognitif Afektif Konatif Total
01 Pendidikan dan Pelatihan 3 2,4 1 4 02 Pengalaman Mengajar 5 - - 1 03 Perencanaan dan
Pelaksanaan Pembelajaran 7 - 6 2
04 Penilaian Atasan dan Pengawas
12 9 8,10,11 5
05 Prestasi Akademik 15 13 14,16 4 06 Karya Pengembangan
Profesi 21 18,19 17,20,22,
23 7
07 Keikutsertaan dalam Forum Ilmiah
24 25 26 3
08 Pengalaman orang dalam bidang Kependidikan dan Sosial
27 28,29 30 4
09 Penghargaan yang relevan dengan bidang pendidikan
34,35 33 31,32 5
Total 10 10 15 35
Tabel 3.5 ini mengilustrasikan rancangan kisi-kisi dalam
penyusunan kuesioner yang terbagi dalam sembilan komponen obyek
sikap guru terhadap program sertifikasi guru.
Dalam penelitian ini pernyataan positif dan pernyataan negatif
responden sebagai berikut:
Tabel 3.6 Pernyataan Positif dan Pernyataan Negatif Komponen Sikap
Komponen Sikap Pernyataan Kognitif Afektif Konatif Total
Positif 5, 7, 21, 27, 34, 35 2, 13, 19,
1, 8, 10, 14, 17, 22, 23, 26, 30, 32,
19
Negatif 3, 12, 15, 24,
4, 9, 18, 25, 28, 29, 33,
6, 11, 16, 20, 31, 16
Total 10 10 15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
G. Teknik Pengujian Instrumen
1. Uji Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat
kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen. Instrumen dikatakan valid
apabila mampu mengukur apa yang diinginkan (Suharsimi, 2002:144-
145). Menurut Suharsimi, dalam penelitian ini pengujian validitas
menggunakan rumus Product Moment sebagai berikut:
rxy = ( )( )
( ){ } ( ){ }∑ ∑∑ ∑∑ ∑∑
−−
−2222 YYnXXn
YXXYn
Keterangan :
xyr = Koefisien Korelasi
X∑ = Jumlah Skor Butir
Y∑ = Jumlah Skor Total
n = Jumlah Kasus atau Responden
XY∑ = Jumlah Perkalian Skor Butir dengan Skor Total
2X∑ = Jumlah Kuadrat Skor Butir
2Y∑ = Jumlah Kuadrat Skor Total
Koefisien korelasi yang diperoleh dari hasil perhitungan
menunjukkan tinggi rendahnya tingkat validitas instrumen yang
diukur. Kemudian harga koefisien korelasi ini dibandingkan dengan
harga r korelasi product moment pada tabel. Jika harga r hitung lebih
besar dari r tabel (r hitung > r tabel) maka butir soal tersebut dapat
dikatakan valid, begitu juga sebaliknya jika harga r hitung lebih kecil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
dari r tabel (r hitung < r tabel) maka butir soal tersebut tidak valid,
pada taraf signifikansi 5 %.
Berdasarkan data yang terkumpul dari 30 responden, maka
didapatkan hasil dari perhitungan sebagai berikut:
a. Pengujian Validitas Sikap Guru terhadap Program Sertifikasi Guru
Untuk menguji validitas instrumen, penulis menggunakan
korelasi product moment dengan bantuan program SPSS versi 15.0
for Windows. Kuesioner disebarkan kepada 12 Sekolah Menengah
Atas (SMA) pada guru ekonomi dan akuntansi yang seluruhnya
didapatkan 30 responden. Kriteria pengujian adalah apabila r
hitung > r tabel maka butir instrumen valid. Sebaliknya apabila r
hitung < r tabel maka butir instrumen tidak valid. Berdasarkan uji
validitas tersebut 7 butir dari 35 butir yang tidak valid, dan butir
lainya dinyatakan valid. Butir instrumen yang tidak valid dapat
diperbaiki atau dibuang (Sugiyono 2001:116). Dalam hal ini
tindakan yang dilakukan oleh peneliti adalah membuang butir yang
tidak valid. Hasil dari uji validitas dapat dilihat pada Tabel 3.7
sebagai berikut:
Tabel 3.7 Sikap Guru Terhadap Program Sertifikasi Guru
No. r hitung r tabel Keterangan Item1 0,547 0.239 Valid Item2 0,564 0.239 Valid Item3 0,613 0.239 Valid Item5 0,688 0.239 Valid Item6 0,408 0.239 Valid Item7 0,526 0.239 Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Item8 0,649 0.239 Valid Item9 0,524 0.239 Valid Item10 0,480 0.239 Valid Item11 0,373 0.239 Valid Item12 0,524 0.239 Valid Item13 0,407 0.239 Valid Item14 0,759 0.239 Valid Item15 0,709 0.239 Valid Item16 0,610 0.239 Valid Item18 0,427 0.239 Valid Item19 0,533 0.239 Valid Item20 0,529 0.239 Valid Item21 0,608 0.239 Valid Item23 0,415 0.239 Valid Item24 0,409 0.239 Valid Item25 0,716 0.239 Valid Item27 0,717 0.239 Valid Item28 0,726 0.239 Valid Item29 0,834 0.239 Valid Item31 0,241 0.239 Valid Item34 0,735 0.239 Valid Item35 0,611 0.239 Valid
Sumber : Data Primer Penelitian (lampiran II, hal 94)
Untuk mengetahui nilai r tabel menggunakan rumus dk = n - 2
dengan taraf nyata 5%, sehingga diperoleh r tabel (dk = 30-2 = 28,
signifikansi 5%) sebesar 0.239. Dengan demikian item yang digunakan
untuk penelitian adalah item nomor 1, 2, 3, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13,
14, 15, 16, 18, 19, 20, 21, 23, 24, 25, 27, 28, 29, 31, 34 dan 35.
b. Pengujian Kondisi Sosial Ekonomi
Kriteria pengujian adalah apabila r hitung > r tabel maka butir
instrumen valid. Sebaliknya apabila r hitung < r tabel maka butir
instrumen tidak valid. Berdasarkan uji validitas tersebut 2 butir yang
tidak valid, dan butir lainnya dinyatakan valid. Butir instrumen yang
tidak valid dapat diperbaiki atau dibuang (Sugiyono 2001:116). Dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
hal ini tindakan yang dilakukan oleh peneliti adalah membuang butir
yang tidak valid. Hasil dari uji validitas dapat dilihat dalam Tabel 3.8
di bawah ini:
Tabel 3.8 Kondisi Sosial Ekonomi
No. r hitung r tabel Keterangan Item1 0,306 0.239 Valid Item3 0,295 0.239 Valid Item4 0,668 0.239 Valid Item5 0,792 0.239 Valid Item6 0,536 0.239 Valid Item7 0,429 0.239 Valid Item9 0,251 0.239 Valid
Sumber : Data Primer Penelitian (lampiran II, hal 96)
Untuk mengetahui nilai r tabel menggunakan rumus dk=n-2
dengan taraf nyata 5%, sehingga diperoleh r tabel (dk=30-2=28,
signifikansi 5%) sebesar 0.239. Dengan demikian item yang digunakan
untuk penelitian adalah item nomor 1, 3, 4, 5, 6, 7 dan 9.
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa sesuatu
instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat
pengumpulan data karena instrumen tersebut sudah baik. Instrumen
yang baik tidak akan bersifat tendensius mengarahkan responden untuk
memilih jawaban-jawaban tertentu (Suharsimi, 2002:154). Untuk
menghitung reliabilitas kuesioner dalam penelitian ini digunakan
teknik alpha dengan rumus sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
r11 = ( )
−
−∑
2
2
11 t
i
nn
σ
σ
Keterangan :
r11 = Reliabilitas Instrumen
n = Banyaknya butir pertanyaan
Ss i2 = Jumlah varian butir
s t2 = Varian total
Setelah r11 diperoleh kemudian dikonsultasikan dengan r tabel
dan jumlah n sampel pada taraf signifikansi 5%. Instrumen dikatakan
handal jika r11 lebih besar dari r tabel (r11 > r tabel).
Pengujian reliabilitas instrumen dilakukan dengan menggunakan
koefisien alpha (α) dari Cronbach dengan program SPSS versi 15.0 for
Windows. Kriteria pengujian reliabilitas adalah apabila r hitung > r
tabel dengan taraf signifikansi 5% maka instrumen dikatakan reliabel
dan handal. Sebaliknnya apabila r hitung < r tabel maka instrumen
dikatakan tidak reliabel dan tidak handal.
Dari hasil pengujian reliabilitas diketahui setiap masing-masing
variabel menunjukkan nilai r hitung lebih besar dari r tabel. Hasil
pengujian tersebut disajikan dalam tabel 3.9 di bawah ini:
Tabel 3.9 Hasil Uji Reliabilitas Masing-Masing Variabel
r hitung
r tabel keterangan Sikap guru 0,748 0.239 Reliabel Kondisi Sosial Ekonomi
0,732 0.239 Reliabel
Sumber : Data Primer Penelitian (lampiran II, hal 94 & 96)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
H. Uji Prasyarat
1. Uji Normalitas
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah distribusi
sebaran variabel sikap mengikuti distribusi normal. Pengambilan
keputusan didasarkan pada kriteria sebaga i berikut, jika probabilitas
>0,05 sebaran skor dinyatakan normal, sebaliknya jika probabilitas
<0,05 sebaran skor dinyatakan tidak normal.
Uji normalitas dengan One Sampel Kolmogorov Smirnov dengan
SPSS versi 15.0 for Windows.
Adapun rumus uji Kolmogorov-Smirnov untuk menguji
normalitas suatu data adalah sebagai berikut :
D = Maksimum |Fa (X) – Fe (X)|
Keterangan :
D = Angka selisih maksimal / deviasi maksimal
Fa (X) = Distribusi Frekuensi Kumulatif relatif
Fe (X 1) = Distribusi Frekuensi Kumulatif teoritis (berdasarkan area
kurve normal) (Djarwanto, 2007).
2. Uji Homogenitas
Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah varians
dari sampel tersebut homogen atau tidak. Dalam uji homogenitas ini
digunakan rumus sebagai berikut (Sugiyono, 2001:198) :
F = terkecil
terbesar
VarianVarian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
Harga F hitung selanjutnya dibandingkan dengan harga F tabel
dengan dk pembilang n a - 1 dan dk penyebut n c - 1 pada taraf
signifikansi 5 %. Jika harga F hitung < F tabel maka dapat dinyatakan
bahwa varians dari sampel tersebut homogen dan apabila harga F
hitung > F tabel maka dapat dinyatakan bahwa varians dari sampel
tersebut tidak homogen.
Untuk mengetahui apakah varians dari sampel tersebut homogen,
maka dilakukan analisis dengan bantuan SPSS versi 15.0 for Windows.
Apabila nilai probabilitas > 0,05 maka varians sampel adalah identik
atau homogen.
I. Teknik Analisis Data
Dalam penelitian ini akan mempergunakan teknik analisis data
sebagai berikut:
1. Analisis Data Kualitatif
Analisis kualitatif merupakan deskriptif analisis untuk menjawab
rumusan masalah, yaitu tentang sikap guru SMA bidang studi ekonomi
dan akuntansi terhadap program sertifikasi guru serta untuk melihat
sejauh mana sikap yang ditunjukkan responden tersebut. Data
kualitatif berupa skor skala sikap guru SMA bidang studi ekonomi dan
akuntansi terhadap program sertifikasi guru dikelompokkan untuk
membedakan antara sikap positif dengan sikap negatif. Langkah-
langkah adalah:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
a. Mengalikan jumlah item dalam koesioner sebanyak 28 item dengan
skor tertinggi yang dapat dicapai responden yaitu 4.
b. Mengalikan jumlah item dalam koesioner sebanyak 28 item dengan
skor terendah yang ingin dicapai responden yaitu 1.
c. Mencari nilai tengah dengan cara menjumlahkan skor tertinggi
yaitu 112 dan skor terendah 28 lalu dibagi dua. Berdasarkan
perhitungan di atas, responden dapat dikelompokkan menjadi dua
kelas:
Tabel 3.10 Skor Penilaian Sikap
Kelas Skor Penilaian Sikap I 71 – 112 Positif II 28 – 70 Negatif
Maka penilaian sikap terbagi dalam dua kelas sebagai berikut:
a. Kelas pertama adalah sikap guru terhadap program sertifikasi guru
dikatakan positif, apabila responden masuk dalam kategori skor
yang diperoleh antara 71 sampai dengan 112. Ini berarti bahwa
responden yang bersangkutan mempunyai sikap yang sungguh-
sungguh terhadap program sertifikasi guru.
b. Kelas kedua adalah sikap guru terhadap program sertifikasi guru
dikatakan negatif, apabila responden masuk dalam kategori skor
yang diperoleh antara 28 sampai dengan 70. Ini berarti responden
yang bersangkutan tidak memiliki sikap yang sungguh-sungguh
terhadap program sertifikasi guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
2. Analisis Data Kuantitatif
Analisis data kuantitatif yaitu analisis data dengan menggunakan
analisis statistika. Analisis yang dipergunakan adalah teknik Analysis
of Variance atau ANOVA dan Independent Sample t-test. Penggunaan
teknik ANOVA untuk pengujian sikap guru SMA terhadap program
sertifikasi guru berdasarkan masa kerja dan penggunaan teknik t-test
untuk pengujian sikap guru SMA terhadap program sertifikasi guru
berdasarkan kondisi sosial ekonomi. Penelitian ini menguji perbedaan
rata-rata dengan jumlah sampel besar, yaitu lebih dari 30 orang dan
menggunakan uji prasyarat analisis yang memenuhi asumsi
penggunaan analisis varians yaitu uji normalitas dan uji homogenitas.
Teknik ini digunakan untuk menguji hipotesis yang sudah
dirumuskan dalam BAB II yakni perbedaan sikap guru SMA terhadap
program sertifikasi guru berdasarkan masa kerja dan kondisi sosial
ekonomi.
a. Untuk menjawab masalah pertama dilakukan pengujian hipotesis
dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1) Merumuskan Ho dan Ha
Ho : µ1 = µ2
Tidak ada perbedaan sikap guru SMA terhadap program
sertifikasi guru berdasarkan masa kerja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Ha : µ1 ? µ2
Ada perbedaan sikap guru SMA terhadap program
sertifikasi guru berdasarkan masa kerja.
2) Menetapkan tingkat signifikansi yang digunakan
Nilai signifikansi pengujian ditentukan sebesar a = 0,05.
3) Menentukan uji statistik
Untuk menguji masalah ini digunakan analisis varian satu jalan
(One Way ANOVA), dengan langkah-langkah sebagai berikut:
(Sugiyono, 2001:201-202)
a) Menghitung Jumlah Kuadrat (JK) Total
JKtotal = ( )
N
XX total
total
22 ∑∑ −
b) Menghitung JKantar
JKantar ( ) ( ) ( ) ( )
N
X
n
X
n
X
n
X total2
3
23
2
22
1
21 ∑∑∑∑ −++=
c) Menghitung JKdalam
JKdalam = JKtotal – JKantar
d) Menghitung Mean Kuadrat (MK) antara
MKantar = 1−m
JKantar
e) Menghitung MKdalam
MKdalam = mN
JKdalam
−
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
f) Menghitung Nilai F hitung
Fhitung =dalam
antar
MKMK
Keterangan :
SX1 = Jumlah skor sikap guru SMA terhadap program
sertifikasi guru dengan masa kerja kurang dari 5
tahun (rendah).
SX2 = Jumlah skor sikap guru SMA terhadap program
sertifikasi guru dengan masa kerja 5 sampai 10
tahun (sedang).
SX3 = Jumlah skor sikap guru SMA terhadap program
sertifikasi guru dengan masa kerja lebih dari 10
tahun (tinggi).
SXtotal = Jumlah seluruh skor sikap guru SMA terhadap
program sertifikasi guru berdasarkan masa kerja.
n1 = Jumlah guru yang masa kerjanya rendah.
n2 = Jumlah guru yang masa kerjanya sedang.
n3 = Jumlah guru yang masa kerjanya tinggi.
N = Jumlah seluruh sampel.
m = Jumlah kelompok sampel.
4) Menentukan daerah penolakan dan penerimaan
Ho diterima jika Fhitung = Ftabel
Ho ditolak jika Fhitung > Ftabel
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
b. Maka agar dapat menjawab permasalahan kedua peneliti
menentukan Ho dan Ha sebagai berikut:
1) Merumuskan Ho dan Ha
Ho : µ1 = µ2
Tidak ada perbedaan sikap guru SMA terhadap program
sertifikasi guru berdasarkan kondisi sosial ekonomi.
Ha : µ1 ? µ2
Ada perbedaan sikap guru SMA terhadap program
sertifikasi guru berdasarkan kondisi sosial ekonomi.
2) Menentukan uji statistik
Untuk menguji masalah ini digunakan Independent Sample t-
test dengan SPSS versi 15.0 for Windows untuk
membandingkan nilai rata-rata dua kelompok subjek (Ghozali,
2005:56). Jika probabilitas signifikansi < 0,05, maka Ho
ditolak atau terdapat perbedaan di antara dua kelompok subjek.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
BAB IV
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
Responden dalam penelitian ini adalah 42 guru-guru bidang studi
ekonomi dan akuntansi SMA. Subjek penelitian tersebar di 20 SMA
kotamadya di Daerah Istimewa Yogyakarta yang terdiri dari 4 SMA negeri
dan 16 SMA swasta. Dalam penelitian ini telah dikumpulkan data dari 42
responden yang dapat dijadikan data untuk menganalisis sikap guru SMA
terhadap program sertifikasi guru. Untuk mengetahui bagaimana sikap guru
SMA terhadap program sertifikasi guru maka dilakukan pengolahan data kasar
melalui perhitungan statistik deskriptif dengan bantuan komputer program
SPSS versi 15.0 for Windows.
1. Deskripsi Responden Penelitian
a. Berdasarkan Jenis Kelamin Responden
Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Jumlah Persentase (%) Laki-laki 19 45,2
Perempuan 23 54,8 Total 42 100
Sumber: Data Primer Penelitian (Lampiran IV, hal 99)
Tabel di atas menunjukkan bahwa responden berjenis kelamin
laki-laki sebanyak 19 orang (45,2%), sedangkan responden berjenis
kelamin perempuan berjumlah 23 orang (54,8%). Hal ini menunjukkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
bahwa sebagian besar responden dalam penelitian ini adalah
perempuan.
b. Berdasarkan Tingkat Pendidikan Responden
Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Tingkat Pendidikan Jumlah Persentase (%) D3 3 7,1 D4 2 4,8 S1 37 88,1
Total 42 100 Sumber: Data Primer Penelitian (Lampiran IV, hal 99)
Tabel 4.2 menunjukkan bahwa dari tingkat pendidikan D1, D2,
S2 dan S3 tidak ada responden. Responden dengan tingkat pendidikan
D3 sebanyak 3 orang (7,1%), pada tingkat pendidikan D4 sebanyak 2
orang responden sedangkan pada tingkat pendidikan S1 sebanyak 37
orang.
c. Berdasarkan Masa Kerja Responden
Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja
Masa Kerja (tahun) Jumlah Persentase (%) < 5 th 3 7,1
5-10 th 8 19,1 > 10 th 31 73,8 Total 42 100
Sumber: Data Primer Penelitian (Lampiran IV, hal 100)
Tabel 4.3 menunjukkan bahwa responden yang memiliki masa
kerja kurang dari 5 tahun sebanyak 3 orang (7,1%), responden yang
memiliki masa kerja antara 5 tahun sampai dengan 10 tahun sebanyak
8 orang (19,1%) dan responden yang memiliki masa kerja lebih dari 10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
tahun sebanyak 31 orang (73,8%). Hal ini menunjukkan bahwa
sebagian besar responden dalam penelitian ini memiliki masa kerja
atau pengalaman mengajar lebih dari 10 tahun.
d. Berdasarkan Kondisi Sosial Ekonomi Responden
Untuk mengetahui kondisi sosial ekonomi tinggi atau rendah
pada guru ekonomi dan akuntansi maka sebelumnya harus
menggunakan pengukuran sebagai berikut:
Mean = 22,17
Penilaian skor adalah:
Tinggi = > Mean
= > 22,17
= > 22
Rendah = < Mean
= < 22,17
= = 22
Tabel 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Kondisi Sosial Ekonomi
No Kondisi sosial ekonomi Frekuensi Frekuensi Relatif (%)
1 Tinggi (> 22) 26 61,9 2 Rendah (= 22) 16 38,1
Total 42 100 Sumber: Data Primer Penelitian (Lampiran IV, hal 101)
Tabel 4.4 menunjukkan bahwa responden dengan kondisi sosial
ekonomi tinggi sebanyak 26 orang (61,9%) dan responden dengan
kondisi sosial ekonomi rendah sebanyak 16 orang (38,1%). Hal ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
menunjukkan bahwa sebagian besar responden penelitian ini memiliki
kondisi sosial ekonomi tinggi.
2. Deskripsi Sikap Guru SMA Terhadap Program Sertifikasi Guru
Sikap guru SMA terhadap program sertifikasi guru dapat
dikelompokkan menjadi 2 yaitu kelompok yang memiliki sikap positif dan
kelompok yang memiliki sikap negatif. Untuk membedakan antara sikap
positif dengan negatif dari tiap responden, terlebih dahulu ditentukan nilai
tengahnya yaitu jumlah item dalam kuesioner sebanyak 28 dikalikan
dengan skor tertinggi yang dicapai responden (4) ditambah jumlah item
koesioner sebanyak 28 dikalikan skor terendah yang dicapai responden (1)
lalu dibagi dua. Atau dengan rumus sebagai berikut:
Nilai tengah = ( ) ( )
2128428 ×+×
= 2
28112 +
= 70
Setelah mengetahui nilai tengahnya, maka dibuat kategori sebagai
berikut:
1. Kelompok yang memiliki sikap positif terhadap program sertifikasi
guru apabila skor yang diperoleh responden lebih besar dari nilai
tengah (skor > 70).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
2. Kelompok yang memiliki sikap negatif terhadap program sertifikasi
guru apabila skor yang diperoleh responden sama atau lebih kecil dari
nilai tengah (skor = 70).
Di bawah ini akan diperlihatkan interpretasi sikap guru SMA
terhadap program sertifikasi guru.
Tabel 4.5 Interpretasi Sikap Guru SMA Terhadap Program Sertifikasi Guru
Sikap Frekuensi Frekuensi (%) Positif 42 100 Negatif 0 0 Total 42 100
Sumber: Data Primer Penelitian (lampiran IV, hal 101)
Tabel 4.6 menunjukkan bahwa tidak ada yang bersikap negatif
terhadap program sertifikasi guru sedangkan sebanyak 42 orang bersikap
positif terhadap program sertifikasi guru. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa sikap guru SMA terhadap program sertifikasi adalah
positif, karena seluruh responden yaitu sebanyak 100% masuk dalam
kelompok positif.
a. Karakteristik Sikap Positif dan Negatif terhadap Program Sertifikasi
Guru Berdasarkan Jenis Kelamin:
Tabel 4.5 .1 Interpretasi Sikap Guru SMA Terhadap Program Sertifikasi Guru
Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Sikap
Laki-laki % Perempuan % Positif 19 100 23 100 Negatif 0 0 0 0 Total 19 100 23 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
Berdasarkan tabel 4.5.1 menunjukkan bahwa 19 orang
responden berjenis kelamin laki-laki bersikap positif terhadap program
sertifikasi guru atau sebanyak 100% responden laki-laki bersikap
positif. Sebanyak 23 orang atau 100% responden berjenis kelamin
perempuan bersikap positif terhadap program sertifikasi guru.
b. Karakteristik Sikap Positif dan Negatif terhadap Program Sertifikasi
Guru Berdasarkan Tingkat Pendidikan:
Tabel 4.5 .2 Interpretasi Sikap Guru SMA Terhadap Program Sertifikasi Guru
Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tingkat Pendidikan Sikap
D3 % D4 % S1 % Positif 3 100 2 100 37 100 Negatif 0 0 0 0 0 0 Total 3 100 2 100 37 100
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa semua responden
memiliki sikap yang positif terhadap program sertifikasi guru. Dilihat
dari tingkat pendidikannya ada 100% dari D3 dengan jumlah
responden 3 orang, D4 dengan jumlah responden 2 orang dan dari S1
dengan jumlah responden sebanyak 37 orang. Tidak ada responden
yang memiliki sikap negatif terhadap program sertifikasi guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
c. Karakteristik Sikap Positif dan Negatif terhadap Program Sertifikasi
Guru Berdasarkan Masa Kerja :
Tabel 4.5 .3 Interpretasi Sikap Guru SMA Terhadap Program Sertifikasi Guru
Berdasarkan Masa Kerja Masa Kerja Sikap
< 5 th % 5–10 th % > 10 th % Positif 3 100 8 100 31 100 Negatif 0 0 0 0 0 0 Total 3 100 8 100 31 100
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa semua responden
memiliki sikap yang positif terhadap program sertifikasi guru dilihat
dari masa kerjanya guru.
d. Karakteristik Sikap Positif dan Negatif terhadap Program Sertifikasi
Guru Berdasarkan Kondisi Sosial Ekonomi:
Tabel 4.5 .4 Interpretasi Sikap Guru SMA Terhadap Program Sertifikasi Guru
Berdasarkan Kondisi Sosial Ekonomi
Kondisi Sosial Ekonomi Sikap Tinggi % Rendah %
Positif 26 100 16 100 Negatif 0 0 0 0 Total 26 100 16 100
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa 26 responden
dengan kondisi sosial ekonomi yang tinggi memiliki sikap positif
terhadap program sertifikasi guru atau sebanyak 100% dan sebanyak
16 orang (100% responden) dengan kondisi sosial ekonomi yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
rendah memiliki sikap yang positif juga terhadap program sertifikasi
guru.
B. Analisis Data
1. Pengujian Normalitas dan Homogenitas
a. Pengujian Normalitas
Pengujian normalitas dalam penelitian ini dilakukan berdasarkan
One Sample Kolmogorov-Smirnov Test. Dengan bantuan SPSS versi
15.0 for Windows diperoleh hasil kolmogorov hitung sebesar 0,601
dengan nilai probabilitas (p) 0,863 (dapat dilihat pada lampiran V, hal
103). Karena nilai probabilitas = 0,863 > 0,05 dapat diartikan bahwa
variabel perbedaan sikap guru SMA terhadap program sertifikasi guru
berdasarkan masa kerja dan kondisi sosial ekonomi adalah
berdistribusi normal.
b. Pengujian Homogenitas
Uji homogenitas dalam penelitian ini digunakan untuk
mengetahui seragam tidaknya varians sampel-sampel yang diambil
dari populasi. Untuk mempermudah dalam menghitung, maka peneliti
menggunakan bantuan SPSS versi 15.0 for Windows. Dari perhitungan
tersebut diperoleh hasil sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Tabel 4.6 Test of Homogeneity of Variances
Perbedaan Sikap Guru SMA Terhadap Program Sertifikasi Guru Berdasarkan Masa Kerja
Levene Statistic df1 df2 Sig
0,671 2 39 0,517 Sumber: Data Primer Penelitian (lampiran VI, hal 104)
Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa nilai probabilitas =
0,517. Karena nilai probabilitas = 0,517 > 0,05, maka dapat
disimpulkan bahwa varians perbedaan sikap guru SMA terhadap
program sertifikasi guru berdasarkan masa kerja adalah homogen.
Tabel 4.7 Test of Homogeneity of Variances
Perbedaan Sikap Guru SMA Terhadap Program Sertifikasi Guru Berdasarkan Kondisi Sosial Ekonomi
Levene Statistic df1 df2 Sig
0,269 1 40 0,607 Sumber: Data Primer Penelitian (lampiran VI, hal 105)
Dari tabe l di atas diketahui bahwa nilai probabilitas = 0,607.
Karena nilai probabilitas = 0,607 > 0,05 maka dapat diambil
kesimpulan bahwa varians perbedaan sikap guru SMA terhadap
program sertifikasi guru berdasarkan kondisi sosial ekonomi adalah
homogen.
2. Analisis Data Kuantitatif
Di bawah ini akan dikemukakan hasil uji beda antara dua variabel,
yaitu masa kerja dan kondisi sos ial ekonomi. Uji beda ini dilakukan
dengan teknik ANOVA dan hasil pengujian yang dimaksud dikemukakan
sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
a). Perbedaan Sikap Guru SMA Terhadap Program Sertifikasi Guru
Berdasarkan Masa Kerja.
Rumusan Hipotesis:
Ho = Tidak ada perbedaan sikap guru terhadap program
sertifikasi guru berdasarkan masa kerja.
Ha = Adanya perbedaan sikap guru terhadap program
sertifikasi guru berdasarkan masa kerja.
Untuk menguji hipotesis di atas maka digunakan uji F. Dengan
menggunakan bantuan komputer program SPSS versi 15.0 for
Windows diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 4.8 Pengujian Hipotesis
Sikap Guru Terhadap Program Sertifikasi Guru Berdasarkan Masa Kerja
(One-Way ANOVA)
Sum of Squares
Df Mean Square
F Sig
Between Groups 179,714 2 89,857 1,797 0,179 Within Groups 1949,929 39 49,998
Total 2129,643 41 Sumber: Data Primer Penelitian (lampiran VI, hal 104)
Berdasarkan tabel di atas, dapat kita ketahui bahwa jumlah
kuadrat antara groups sebesar 179,714 dengan rata-rata kuadrat 89,857.
Jumlah kuadrat diantara groups 1949,929 dan rata-rata kuadrat 49,998.
Besarnya Fhitung adalah 1,797 dan Ftabel sebesar 3,24. Ftabel dapat di cari
dengan cara menghitung dk pembilang dan dk penyebut. Dimana dk
pembilang = m-1 = 3-1 = 2, dan dk penyebut = N-m = 42-3 = 39, atau
dapat dicari dengan cara melihat tabel ANOVA di atas, pada kolom df.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Pada bagian Between Groups (dk pembilang) = 2, dan Within Groups
(dk penyebut) = 39. Karena Fhitung = 1,797 < Ftabel = 3,24, maka Ho
diterima. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan sikap
guru terhadap program sertifikasi guru berdasarkan masa kerja.
Dengan kata lain sikap antara responden yang masa kerjanya rendah (<
5 th), sedang (5 – 10 th), dan tinggi ( > 10 th) sama saja. Perbedaan
masa kerja tidak berpengaruh atau tidak menentukan sikap guru SMA
terhadap program sertifikasi guru.
Selain menggunakan bantuan komputer, untuk menguji hipotesis
juga dapat digunakan perhitungan secara manual sebagai berikut:
Diketahui (dapat dilihat pada lampiran VII hal 107):
SX1 = 247 SX2 = 695 SX3 = 2781
SX12 = 20385 SX2
2 = 60627 SX32 = 251135
SXtotal = 3723 SXtotal2 = 537719
1) Menghitung JK total
JKtotal = ( )
N
XX total
total
22 ∑∑ −
= ( )
64,701.20742
3723537719
2
=−
2) Menghitung JK antar
JKantar ( ) ( ) ( ) ( )
N
X
n
X
n
X
n
X total2
3
23
2
22
1
21 ∑∑∑∑ −++=
= 42
372331
27818
6953
247 2222
−++
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
= 42
729.860.1331
961.733.78025.483
3009.61
−++
= 20.336,33 + 60.378,12 + 249.482,61 – 330.017,36
= 179,7
3) Menghitung JK dalam
JKdalam = JKtotal – JKantar
= 207.701,64 – 179,7 = 207.521,94
4) Menghitung MK antar
MKantar = 85,89137,179
1=
−=
−mJKantar
5) Menghitung MK dalam
MKdalam = 07,321.534294,521.207
=−
=− mN
JKdalam
6) F hitung = 016886,007,321.5
85,89==
dalam
antar
MKMK
7) Membandingkan Fhitung dengan Ftabel
Harga Fhitung tersebut dibandingkan dengan Ftabel, dk pembilang
= m – 1 (3 - 1 = 2) dan dk penyebut N – m (42 – 3 = 39). Jadi dk
pembilang 2 dan dk penyebut 39 diketahui bahwa harga Ftabel
dengan taraf signifikansi 5% adalah 3,24. Kriteria pengambilan
keputusan hipotesis yaitu apabila Fhitung < Ftabel maka Ho diterima
dan Ha diterima apabila Fhitung > Ftabel.
Dari hasil perhitungan di atas ternyata nilai Fhitung (0,016886) <
Ftabel (3,24) sehingga Ho diterima yang berarti tidak ada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
perbedaan sikap guru SMA terhadap program sertifikasi guru
berdasarkan masa kerja.
b). Perbedaan Sikap Guru SMA Terhadap Program Sertifikasi Guru
Berdasarkan Kondisi Sosial Ekonomi.
Rumusan Hipotesis:
Ho = Tidak ada perbedaan sikap guru terhadap program
sertifikasi guru berdasarkan kondisi sosial ekonomi.
Ha = Adanya perbedaan sikap guru terhadap program
sertifikasi guru berdasarkan kondisi sosial ekonomi.
Untuk menguji hipotesis di atas maka digunakan uji t-test.
Dengan menggunakan bantuan komputer program SPSS versi 15.0 for
Windows diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 4.9 Pengujian Hipotesis
Sikap Guru Terhadap Program Sertifikasi Guru Berdasarkan Kondisi Sosial Ekonomi
(Independent Sample t-test)
Levene's Test for Equality of Variances t-test for Equality of Means
F Sig. t Df Sig.
(2-tailed)
95% Confidence Interval of the
Difference
Lower Upper Lower Upper Lower Upper Lower Sikap Equal
variances assumed
0,269 0,607 -1,073 40 0,290 -7,072 2,168
Sumber: Data Primer Penelitian (lampiran VI, hal 106)
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis di atas, nilai thitung sebesar
1,073 dengan probabilitas signifikansi 0,290 (two tail). Oleh karena
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
probabilitas signifikansi > 0,05 maka Ho tidak dapat ditolak.
Pernyataan tersebut mengandung arti bahwa sikap guru SMA terhadap
program sertifikasi guru berdasarkan kondisi sosial ekonomi tidak
memiliki perbedaan.
Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan sikap guru
terhadap program sertifikasi guru berdasarkan kondisi sosial ekonomi.
Dengan kata lain sikap antara responden yang kondisi sosial
ekonominya rendah ( = 26) dan responden yang kondisi sosial
ekonominya tinggi ( > 26) sama saja. Perbedaan pada kondisi sosial
ekonomi tidak berpengaruh atau tidak menentukan sikap guru SMA
terhadap program sertifikasi guru.
C. Pembahasan
1. Tidak ada perbedaan sikap guru SMA terhadap program sertifikasi guru
berdasarkan masa kerja.
Hipotesis pertama menyatakan bahwa ada perbedaan sikap guru
SMA terhadap program sertifikasi guru berdasarkan masa kerja. Setelah
dilakukan pengujian hipotesis, ternyata hasilnya menyatakan bahwa tidak
ada perbedaan sikap guru SMA terhadap program sertifikasi guru
berdasarkan masa kerja.
Pernyataan ini berdasarkan pada hasil analisis data yang diperoleh
yang menunjukkan Fhitung sebesar 1,797 lebih kecil dari Ftabel yaitu sebesar
3,24. Jadi hipotesis pertama yang menyatakan bahwa ada perbedaan sikap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
guru SMA terhadap program sertifikasi guru berdasarkan masa kerja
ditolak. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa baik responden yang
masa kerjanya rendah (< 5 th), sedang ( 5 – 10 th) maupun tinggi ( >10 th)
memiliki sikap yang sama terhadap program sertifikasi guru. Hal ini dapat
diketahui dari deskripsi responden bahwa semua responden baik masa
kerjanya rendah, sedang dan tinggi memiliki sikap yang positif terhadap
program sertifikasi guru. (dapat dilihat pada Tabel 4.5.3, hal 66)
Selain dari hasil di atas, hal ini juga dapat kita ketahui dari deskripsi
responden bahwa sebesar 100% atau 42 orang mempunyai sikap yang
positif terhadap program sertifikasi guru. (dapat dilihat pada Tabel 4.5, hal
64)
Tidak adanya perbedaan sikap guru SMA terhadap program
sertifikasi guru berdasarkan masa kerja karena guru memiliki wawasan
yang luas baik dalam hal bersikap maupun bertindak terhadap program
sertifikasi guru. Guru yang masa kerjanya rendah, sedang maupun tinggi
dapat mencari dengan mudah informasi tentang persyaratan dalam
program sertifikasi guru.
Menurut peneliti, arti dari sikap positif guru adalah sikap yang
senang, mau menerima dan melaksanakan program sertifikasi guru. Hal
tersebut sesuai dengan pendapat di dalam Azwar, melihat sikap sebagai
kesiapan untuk bereaksi terhadap suatu obyek dengan cara tertentu.
Kesiapan yang dimaksud adalah guru mau untuk mempersiapkan diri
dalam mengikuti program sertifikasi guru dengan cara mengumpulkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
dokumen-dokumen atau menyusun portofolio dan mencari informasi
tentang program sertifikasi guru. Baik guru yang masa kerjanya rendah,
sedang maupun tinggi sama-sama mau untuk mengikuti dan menjalankan
program sertifikasi guru.
2. Tidak ada perbedaan sikap guru SMA terhadap program sertifikasi guru
berdasarkan kondisi sosial ekonomi.
Hipotesis kedua menyatakan bahwa ada perbedaan sikap guru SMA
terhadap program sertifikasi guru berdasarkan kondisi sosial ekonomi.
Setelah dilakukan pengujian hipotesis, ternyata hasilnya menyatakan
bahwa tidak ada perbedaan sikap guru SMA terhadap program sertifikasi
guru berdasarkan kondisi sosial ekonomi.
Pernyataan ini berdasarkan pada hasil analisis data yang diperoleh
yang menunjukkan thitung sebesar 1,073 dengan probabilitas signifikansi
0,290 > 0,05. Jadi hipotesis kedua yang menyatakan bahwa ada perbedaan
sikap guru SMA terhadap program sertifikasi guru berdasarkan kondisi
sosial ekonomi ditolak. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa baik
responden yang kondisi sosial ekonomi rendah maupun tinggi memiliki
sikap yang sama terhadap program sertifikasi guru. Hal ini dapat diketahui
dari deskripsi responden yang menunjukkan bahwa semua responden baik
kondisi sosial ekonominya rendah maupun tinggi memiliki sikap yang
positif terhadap program sertifikasi guru. (dapat dilihat pada Tabel 4.5.4,
hal 66)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
Tidak adanya perbedaan sikap guru SMA terhadap program
sertifikasi guru berdasarkan kondisi sosial ekonomi karena guru sama-
sama menginginkan peningkatan kualitas guru yang kemudian akan diikuti
dengan meningkatnya kesejahteraan. Guru yang kondisi sosial ekonomi
rendah maupun tinggi ingin meningkatkan kualitas atau kompetensinya
agar dapat lolos dari program sertifikasi guru dan mendapatkan
kesejahteraan berupa tunjangan profesi.
Lindgen (B. Musidi, 1991:136), menyatakan bahwa perbedaan
pengalaman yang berkaitan dengan kemampuan finansial dan
perlengkapan material akan mempengaruhi perbedaan nilai, sikap,
keyakinan, kepribadian, serta cara memandang sesuatu di sekitarnya.
Dalam hal ini, perbedaan pengalaman yang berkaitan dengan kondisi
sosial ekonomi tidak mempengaruhi perbedaan sikap guru dalam
mengikuti program sertifikasi guru.
Menurut peneliti, arti dari sikap positif guru adalah termotivasinya
guru untuk mengikuti program sertifikasi guru. Baik guru yang kondisi
sosial ekonominya rendah maupun tinggi sama-sama mau untuk
mendapatkan sertifikat dalam program sertifikasi guru sebagai pengakuan
pendidik yang profesional dan akan mendapatkan kesejahteraan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Beberapa kesimpulan yang dapat ditarik dari penelitian di atas,
disajikan sebagai berikut:
1. Tidak ada perbedaan sikap guru SMA terhadap program sertifikasi guru
berdasarkan masa kerja. Hal ini dibuktikan dengan hasil perhitungan
data yang menunjukan nilai Fhitung = 1,797 < Ftabel = 3,24. Hal ini berarti
Fhitung < Ftabel, sehingga hipotesis yang telah diajukan ditolak.
2. Tidak ada perbedaan sikap guru SMA terhadap program sertifikasi guru
berdasarkan kondisi sosial ekonomi. Hal ini dibuktikan dengan hasil
perhitungan data yang menunjukan nilai probabilitas = 0,290 > 0,05. Hal
ini berarti nilai p > 0,05 sehingga hipotesis yang telah diajukan ditolak.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh dari hasil pembahasan,
penulis memberi saran sebagai berikut:
1. Berdasarkan hasil penelitian untuk masalah pertama bahwa tidak ada
perbedaan sikap guru SMA terhadap program sertifikasi guru
berdasarkan masa kerja dan kondisi sosial ekonomi, maka penulis
menyarankan agar perlu dilakukan penelitian lebih luas lagi dengan
meninjau dari faktor-faktor lain yang mungkin akan lebih menghasilkan
kesimpulan yang berbeda, sehingga dapat menjadikan bahan
77
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
perbandingan dan dapat lebih menyempurnakan penelitian-penelitian
yang relevan dengan penelitian yang sudah dilakukan sebelumnya.
2. Karena terdapat persamaan sikap guru SMA terhadap program sertifikasi
guru berdasarkan masa kerja dan kondisi sosial ekonomi, maka penulis
menyarankan bagi para guru agar secara rutin mengikuti pertemuan,
pelatihan, penataran, studi banding, seminar dan kegiatan lainnya yang
berhubungan dengan penyusunan portofolio untuk program sertifikasi
guru. Selain guru mengikuti berbagai kegiatan yang berhubungan
dengan persyaratan dalam sertifikasi guru, penulis juga menyarankan
agar guru benar-benar menerapkan dan melaksanakan hal-hal yang
berkaitan dalam meningkatkan profesionalisme guru.
3. Berdasarkan hasil penelitian bahwa tidak ada perbedaan sikap guru SMA
terhadap program sertifikasi guru berdasarkan masa kerja dan kondisi
sosial ekonomi, maka guru diharapkan mulai mempersiapkan diri baik
yang belum mengikut i maupun yang sedang mengikuti program
sertifikasi guru dalam menyusun portofolio.
C. Keterbatasan Penelitian
Penulis sangat menyadari bahwa penelitian yang dilakukan dan
penyajiannya masih banyak keterbatasan dan kelemahan. Beberapa
kelemahan dan keterbatasan penulis adalah sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
1. Kejujuran responden dalam mengisi kuesioner tidak dapat diketahui
pasti oleh peneliti, sehingga tidak dapat dianggap sebagai suatu
kebenaran yang mutlak.
2. Kuesioner yang disebarkan tidak semuanya kembali dan yang kembali
ada beberapa yang pengisiannya kurang lengkap, sehingga data yang
diperoleh untuk dianalisis lebih kecil dari yang disebarkan. Hal ini
menyebabkan kesimpulan yang diperoleh belum maksimal.
3. Ada beberapa responden yang mengalami kejenuhan dalam mengisi
kuesioner.
4. Pada penelitian ini, penghasilan guru yang berasal dari jabatan guru
dengan penghasilan yang lain tidak dapat diketahui secara jelas dalam
mengukur kondisi sosial ekonomi guru, sehingga hasil pengukuran
mengenai variabel kondisi sosial ekonomi guru menjadi kurang tepat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
DAFTAR PUSTAKA
Amirin, Tatang M. 1986. Menyusun Rencana Penelitian. Jakarta: Rajawali. Azwar, Saifuddin. 1997. Sikap Manusia, Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar. Bimo, Walgito. 1991. Psikologi Sosial Suatu Pengantar. Yogyakarta: Andi
Offset. Djarwanto, Ps. 2007. Statistik Nonparametrik. Yogyakarta: BPFE. Effendy, Onong Uchjana. 1983. Psikologi Manajemen. Bandung: Alumni. Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multvariate Dengan Program SPSS.
Semarang: Badan Penerbitan Universitas Diponegoro. Hadi, S. 1995. Potret Guru. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan. http://re-searchengines.com/iwanhermawan 2.html. http://www.jawapos.co.id?index.php?act= detail_c&id=242767. http://www2.kompas. com/kompas-cetak/0710/22/jogja/1043726.htm. Kuncoro, Mudrajat. 2003. Metode untuk Bisnis dan Ekonomi. Jakarta: Erlangga. Mahmud, D. 1990. Psikologi Pendidikan Sebagai Suatu Pendekatan Terapan.
Yogyakarta: BPFE. Maister, DH. 1997. True Professionalism. New York: The Free Press. Musidi, B. 1991. Pengaruh Pemberian Tugas dan Status Sosial Ekonomi
Mahasiswa Terhadap Prestasi Belajar Sejarah. Tesis: Fak. Pasca Sarjana IKIP Jakarta di Surakarta.
Ngalim Purwanto, M. 1996. Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya. Paul, Suparno. dkk (Tim Penyusun). 2004. Guru Demokratis. Jakarta: Gramedia
Widiasarana Indonesia. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 18 Tahun
2007 tentang Sertifikasi Bagu Guru Dalam Jabatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan dan Penjelasan atas Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
Poerwadarminto, W.J.S. 1983. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai
Pustaka Sahertian, Piet A. 1994. Profil Pendidik Profesional. Yogyakarta: Andi Offset. Sardiman, A.M. 1986. Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja
Grafindo Persada. Sinurat, R.H.Dj. 2002. Konsep Diri Dan Pengembangannya, Makalah,
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Sugiyono. 2001. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: CV Alfabeta. Suharsimi, Arikunto. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek .
Jakarta: PT Rineka Cipta. Sumargi. 1996. Profesi Guru Antara Harapan dan Kenyataan. Suara Guru No. 3-
4. Syah, Muhibbin. 1995. Psikologi Pendidikan Suatu Pendekatan Baru. Jakarta:
Gramedia. Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 2005. Kamus
Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005. Guru dan Dosen.
Jakarta: Depdiknas. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003. Sistem Pendidikan
Nasional. Jakarta: Biro Hukum dan Organisasi Sekjen Depdiknas. Usman.,Moh. Uzer. 1990. Menjadi Guru Profesional. Bandung. Remaja Karya. Wasito, Hermawan dkk. 1986. Pengantar Metodologi Penelitian. UAJY.
Yogyakarta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN I
INSTRUMEN PENELITIAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
PRODI PENDIDIKAN AKUNTANSI KODE UNIVERSITAS SANATA DHARMA
Mrican, Tromol Pos 29 (515352,513301) Yogyakarta
KUESIONER PENELITIAN
SIKAP GURU SMA TERHADAP PROGRAM SERTIFIKASI GURU
STUDI KASUS PADA GURU EKONOMI DAN AKUNTANSI
SMA DI KOTA YOGYAKARTA
Oleh
Astri Tumanggor
Mahasiswa Semester VIII
Program Studi Pendidikan Akuntansi
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sanata Dharma
2008
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
Hal: Pengisian Kuesioner
Kepada Yth:
Bapak/Ibu Responden
Di tempat
Dengan Hormat,
Saya adalah Mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta. Saya bermaksud mengadakan kegiatan penelitian dengan
judul ”Sikap Guru SMA terhadap Program Sertifikasi Guru” dalam rangka
menempuh skripsi.
Sehubungan dengan hal tersebut, saya mohon kesediaan Bapak/Ibu untuk menjadi
responden dalam penelitian ini. Saya berharap Bapak/Ibu berkenan untuk
menjawab keseluruhan pernyataan sesuai dengan keadaan yang sesungguhnya.
Sejalan dengan etika penelitian, saya akan menjamin kerahasiaan jawaban
Bapak/Ibu dan memastikan bahwa jawaban Bapak/Ibu hanyalah semata-mata
untuk mencapai tujuan penelitian ilmiah ini.
Saya menyadari bahwa pengisian kuesioner ini sedikit banyak mengganggu
aktivitas Bapak/Ibu. Oleh sebab itu, saya mohon maaf sebelumnya.
Demikian permohonan saya. Atas perhatian dan kerjasama Bapak/Ibu, saya
mengucapkan terima kasih.
Yogyakarta, 06 Agustus 2008
Mengetahui, Hormat Saya,
Drs. Bambang Purnomo, S.E.,M.Si. Astri Tumanggor
Dosen Pembimbing Peneliti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
BAGIAN I
IDENTITAS RESPONDEN
A. Nama Guru :
B. Jenis Kelamin : Laki-laki / Perempuan *
C. Tanggal/Bulan/Tahun Lahir : ______/_____ / 19___
D. Nama Sekolah :
E. Mata Pelajaran yang diampu :
F. Pendidikan Terakhir : D1 / D2 / D3 / D4 / S1 / S2 / S3 *
G. Pekerjaan di luar mengajar : Ada/Tidak *
(jika memiliki pekerjaan sampingan, berapa penghasilan tambahan anda):
a. Di bawah Rp 750.000,00 ( )
b. Antara Rp 750.000,00-Rp 1.500.000,00 ( )
c. Antara Rp 1.500.000,00-Rp 3.000.000,00 ( )
d. Antara Rp 3.000.000,00-Rp 4.500.000,00 ( )
e. Di atas Rp 4.500.000,00 atau lebih ( )
H. Lama Bekerja (Mengajar) :
(* Coret yang tidak perlu)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
I. Kondisi Sosial Ekonomi :
(Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan memberikan tanda silang
(X) pada jawaban yang sesuai)
1. Pendapatan Guru
a. Di bawah Rp 750.000,00 ( )
b. Antara Rp 750.000,00-Rp 1.500.000,00 ( )
c. Antara Rp 1.500.000,00-Rp 3.000.000,00 ( )
d. Antara Rp 3.000.000,00-Rp 4.500.000,00 ( )
e. Di atas Rp 4.500.000,00 atau lebih ( )
2. Fasilitas yang dipakai oleh keluarga yaitu alat transportasi
a. Mobil Pribadi ( )
b. Mobil Dinas ( )
c. Sepeda Motor ( )
d. Sepeda ( )
e. Angkutan Umum ( )
3. Fasilitas yang dimiliki oleh keluarga yaitu peralatan elektronik
a. TV Berwarna, CD, dan Tape Recorder ( )
b. TV Berwarna, dan tape Recorder ( )
c. TV Berwarna ( )
d. Tape Recorder ( )
e. Lain-lain… ( )
4. Fasilitas yang dimiliki oleh keluarga yaitu perkakas rumah tangga
a. Kulkas, Mesin Cuci, dan Kompor Gas ( )
b. Kulkas dan Mesin Cuci ( )
c. Kulkas ( )
d. Lain-lain… ( )
5. Daya Listrik
a. >1300 Watt ( )
b. 1300 Watt ( )
c. 900 Watt ( )
d. 450 Watt ( )
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
6. Tempat Tinggal
a. Rumah Sendiri ( )
b. Menumpang Rumah Saudara ( )
c. Mengontrak ( )
d. Lain-lain… ( )
7. Kondisi Lantai Rumah
a. Tanah ( )
b. Semen ( )
c. Tegel ( )
d. Keramik ( )
e. Lain-lain… ( )
II. Pilihlah salah satu jawaban dibawah ini dengan cara membubuhkan
tanda silang ( X ) pada lembar jawaban yang telah disediakan sesuai
dengan pendapat anda.
Keterangan : SS : Sangat setuju
: S : Setuju
: TS : Tidak Setuju
: STS : Sangat Tidak Setuju
Sikap Guru SMA terhadap Program Sertifikasi Guru
No PERNYATAAN SS S TS STS
1 Mengikuti pelatihan adalah untuk
mengembangkan dan meningkatkan
kompetensi saya sebagai pendidik
2 Senang dalam mengikuti pelatihan yang
sesuai dengan bidang studi saya dalam
mengajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
3 Tidak yakin bahwa pelatihan akan
membantu dalam mengembangkan dan
meningkatkan kompetensi saya
4 Percaya bahwa pengalaman selama
mengikuti kegiatan pendidikan akan
membantu saya dalam mengikuti program
seritifikasi guru
5 Membuat perencanaan pembelajaran akan
mempersulit saya dalam mengajar
6 Membuat perencanaan pembelajaran akan
membantu saya dalam mengikuti program
sertifikasi guru
7 Rajin menjalankan ajaran agama yang saya
anut/percaya
8 Tidak senang menerima kritik dan saran
dari teman sejawat dan atasan saya
9 Bertanggung jawab dalam menjalankan
tugas saya sebagai pendidik
10 Tidak pernah membuat media atau alat
dalam pembelajaran
11 Tidak yakin kejujuran sebagai seorang
pendidik akan membantu saya dalam
mengikuti program sertifikasi guru
12 Senang mengikuti lomba akademik sejak
saya menjadi guru
13 Pernah menjadi pembimbing siswa dalam
mengikuti lomba.
14 Tidak yakin dengan membuat karya
akademik akan membantu saya dalam
mengikuti program sertifikasi guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
15 Tidak pernah menjadi pembimbing teman
sejawat saya
16 Tidak senang menyusun artikel/jurnal yang
tidak sesuai dengan bidang studi saya.
17 Senang menyusun buku sebagai karya
pengembangan profesi yang sesuai dengan
bidang studi saya.
18 Tidak pernah menyusun buku sebagai
karya pengembangan profesi yang tidak
sesuai dengan bidang studi saya.
19 Yakin dengan membuat modul/buku
sebagai karya pengembangan profesi akan
membantu saya dalam mengikuti program
sertifikasi guru
20 Pernah membuat modul atau diktat untuk
materi pembelajaran saya
21 Tidak yakin forum ilmiah akan berguna
dalam meningkatkan kualitas pendidikan
22 Tidak senang mengikuti forum ilmiah pada
tingkat kecamatan
23 Yakin menjadi pengurus organisasi dalam
bidang pendidikan akan membantu saya
dalam mengikuti program sertifikasi guru
24 Tidak senang menjadi pengurus organisasi
dalam bidang sosial
25 Tidak senang mendapat tugas tambahan
dalam organisasi bidang pendidikan
26 Tidak pernah mendapatkan penghargaan
atas dedikasi dalam menjalankan tugas
sebagai pendidik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
27 Yakin dengan adanya penghargaan atas
dedikasi dalam menjalankan tugas sebagai
pendidik akan membantu dalam mengikuti
program sertifikasi guru
28 Percaya etos kerja yang tinggi sebagai
seorang pendidik akan membantu dalam
mengikuti program sertifikasi guru
- Terima Kasih -
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN II
VALIDITAS
DAN
RELIABILITAS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
Data Responden Uji Validitas dan Reliabilitas
Nama Sekolah
Nama Guru Pendidikan Masa Kerja
Bidang Studi
SMA Kolombo
Dr. Bambang S Widiastuti
Retno L, S.Pd
S1 S1 S1
26 tahun 14 tahun 5 tahun
Ekonomi/Akuntansi Akuntansi Ekonomi
SMA Bina Harapan
Sri Yuniarti Drs. Suhartono
D3 S1
6 tahun 27 tahun
Ekonomi Ekonomi
SMA Mandala Bhakti
Suyut Jadmiko Dwi Gandini
S1 S1
13 tahun 8 tahun
Ekonomi Akuntansi
SMA Binatama Sleman
Pujiningsih P Djati Pamulatsih
D3 S1
22 tahun 23 tahun
Ekonomi Akuntansi
SMAN I Gamping
Endang S Suhardjo
S1 S1
20 tahun 33 tahun
Akuntansi Ekonomi
SMA Mikael Sleman
Anastasia Kristini
S1
10 tahun Ekonomi/Akuntansi
SMAN I MLATI
Suryanto, S.Pd Sri Yatini
Ari Susatya
S1 S1 S1
5 tahun 14 tahun 6 tahun
Ekonomi/Akuntansi Ekonomi/Akuntansi
Ekonomi SMAN I Kalasan
Tri Puji Astuti, S.Pd Dra. Lilik S
Melania Irene S
S1 S1 S1 S1
5 tahun 25 tahun 33 tahun 25 tahun
Akuntansi Ekonomi Ekonomi Ekonomi
SMA Immanuel
Dra. V.Wiwik L Bernadeta D. E
Dra. Sri T
S1 S1 S1
8 tahun 4 tahun
27 tahun
Ekonomi Akuntansi
Ekonomi/Akuntansi SMA
Angkasa Adisutjipto
Galuh Cinderela, S.Pd N. Rumiyantini, S.Pd
Ahmad Yuni.P.M
S1 S1 S1
3 tahun 7 tahun 5 tahun
Ekonomi Akuntansi Ekonomi
SMA Kolose De Brito
Agus K Y. Iwan P
H. Franky Ari
S1 S1 S1
13 tahun 8 tahun 3 tahun
Ekonomi/Akuntansi Akuntansi Ekonomi
SMA GAMA Monika S.H.A Tri. Pudji H
S1 S1
11 tahun 26 tahun
Ekonomi/Akuntansi Ekonomi
SN = 30 v Mohon maaf bila ada penulisan nama yang salah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
SKOR SIKAP
No 01 02 03 04 05 06 07 08 09 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 01 4 4 3 2 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 02 4 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 2 3 3 3 2 3 3 03 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 04 4 4 4 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 2 3 3 3 05 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 06 4 4 3 2 4 1 4 4 3 4 3 1 3 3 3 3 2 3 4 1 4 4 3 3 3 3 3 3 07 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 2 4 3 3 4 3 3 4 3 08 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 2 2 2 3 2 2 3 09 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 10 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 11 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 12 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 3 4 2 3 2 2 4 2 4 4 4 2 4 4 13 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 2 4 4 4 3 4 1 1 4 2 4 4 14 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 15 4 4 3 2 4 3 3 4 4 4 3 4 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 2 4 4 16 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 2 2 3 3 2 4 2 2 4 4 2 4 3 17 4 4 3 2 3 3 3 3 1 4 3 1 2 3 3 3 2 4 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 18 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 2 2 2 3 3 4 2 2 3 3 3 4 3 19 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 2 3 3 4 3 3 2 3 3 3 4 2 3 3 3 3 4 3 20 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 2 2 3 3 2 3 2 3 3 2 2 3 3 2 3 3 21 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 2 3 3 3 3 3 2 2 3 22 4 3 3 2 3 4 3 3 4 4 3 3 2 3 3 3 3 2 2 2 3 3 2 3 2 3 3 3 23 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 2 4 4 3 4 4 4 4 4 2 4 4 24 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 2 3 2 2 2 3 2 2 4 2 2 3 3 25 4 4 3 2 4 3 3 4 4 3 3 4 2 3 2 3 3 3 3 2 4 2 4 4 2 2 3 3 26 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 27 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 3 3 4 2 4 4 4 2 4 4 28 4 4 3 2 4 3 4 4 3 4 1 4 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 29 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 3 3 4 3 2 2 2 3 3 2 3 2 2 3 3 2 3 3 30 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
SKOR SIKAP
No 29 30 31 32 33 34 35 Total 01 3 3 3 3 3 3 3 108 02 3 2 2 2 3 3 3 101 03 4 1 4 1 4 4 4 127 04 3 4 3 3 3 3 3 109 05 3 3 3 2 2 3 3 101 06 3 2 2 2 3 4 4 105 07 4 3 2 2 2 4 4 118 08 3 3 3 2 3 3 3 97 09 2 2 2 2 3 3 3 101 10 3 3 2 2 2 3 3 97 11 3 2 3 3 3 3 3 105 12 4 2 1 1 1 4 4 111 13 4 4 4 1 4 4 4 125 14 3 3 3 2 2 3 4 106 15 4 3 3 2 3 4 4 122 16 4 4 3 2 3 4 4 117 17 3 2 2 2 2 4 4 100 18 3 2 3 3 3 4 4 114 19 3 3 3 1 2 4 3 106 20 3 2 3 2 3 3 4 100 21 3 2 2 2 3 3 3 96 22 3 3 3 2 3 3 4 102 23 4 2 3 2 2 4 4 125 24 3 2 2 2 3 3 3 103 25 3 2 3 2 2 4 4 106 26 4 4 3 2 3 4 4 129 27 4 2 2 2 2 4 4 123 28 3 2 3 2 3 3 4 106 29 3 3 3 2 2 3 3 103 30 3 4 2 1 3 3 4 113
Case Processing Summary
N % Cases Valid 30 100,0 Excluded(a) 0 ,0 Total 30 100,0
a Listwise deletion based on all variables in the procedure Tahap I :
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based on Standardized Items N of Items
0,737 0,913 36
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if
Item Deleted
sikap1 214,7000 374,976 0,540 0,731 sikap2 214,6667 375,540 0,527 0,731 sikap3 215,0000 372,000 0,660 0,728 sikap4 215,5667 382,116 0,085 0,737 sikap5 214,8000 372,303 0,644 0,729 sikap6 215,0000 373,862 0,407 0,730 sikap7 214,8333 373,730 0,495 0,730 sikap8 214,8000 372,028 0,659 0,728 sikap9 215,1333 371,085 0,545 0,728 sikap10 214,7667 376,185 0,448 0,732 sikap11 215,3667 375,895 0,405 0,732 sikap12 215,1333 368,395 0,529 0,726 sikap13 215,4333 375,151 0,440 0,731 sikap14 215,0333 369,137 0,725 0,726 sikap15 215,2667 368,409 0,739 0,726 sikap16 215,4000 368,593 0,595 0,726 sikap17 215,9667 382,240 0,124 0,736 sikap18 215,3333 376,299 0,414 0,732 sikap19 215,4000 371,628 0,573 0,728 sikap20 215,7333 368,271 0,553 0,726 sikap21 214,9333 374,133 0,537 0,730 sikap22 215,8000 376,993 0,230 0,733 sikap23 215,5000 373,500 0,348 0,731 sikap24 215,1667 375,799 0,330 0,732 sikap25 215,3000 367,390 0,674 0,725 sikap26 215,8667 382,533 0,093 0,737 sikap27 215,1667 368,144 0,683 0,726 sikap28 215,2000 374,372 0,661 0,730 sikap29 215,1333 368,326 0,817 0,725 sikap30 215,7667 379,495 0,152 0,735 sikap31 215,7333 376,409 0,316 0,732 sikap32 216,4333 390,323 -0,259 0,743 sikap33 215,7333 380,271 0,164 0,735 sikap34 214,9333 371,513 0,673 0,728 sikap35 214,8000 373,683 0,571 0,730 total 109,2000 96,234 1,000 0,892
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
Tahap II :
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items 0,748 29
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if
Item Deleted
sikap1 179,37 344,723 0,547 0,742 sikap2 179,33 344,782 0,564 0,742 sikap3 179,67 342,851 0,613 0,740 sikap5 179,47 341,499 0,688 0,739 sikap6 179,67 343,747 0,408 0,742 sikap7 179,50 343,017 0,526 0,741 sikap8 179,47 342,189 0,649 0,740 sikap9 179,80 341,614 0,524 0,740 sikap10 179,43 345,426 0,480 0,743 sikap11 180,03 346,378 0,373 0,744 sikap12 179,80 338,648 0,524 0,738 sikap13 180,10 345,679 0,407 0,743 sikap14 179,70 338,562 0,759 0,737 sikap15 179,93 339,168 0,709 0,737 sikap16 180,07 338,340 0,610 0,737 sikap18 180,00 345,862 0,427 0,743 sikap19 180,07 342,478 0,533 0,740 sikap20 180,40 339,076 0,529 0,738 sikap21 179,60 342,731 0,608 0,740 sikap23 180,17 341,454 0,415 0,740 sikap24 179,83 343,661 0,409 0,742 sikap25 179,97 336,585 0,716 0,735 sikap27 179,83 337,523 0,717 0,736 sikap28 179,87 343,292 0,726 0,741 sikap29 179,80 338,166 0,834 0,736 sikap31 180,40 348,041 0,241 0,745 sikap34 179,60 340,386 0,735 0,738 sikap35 179,47 342,878 0,611 0,740 Total 91,53 88,602 1,000 0,923
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
SKOR KONDISI SOSIAL EKONOMI
No 01 02 03 04 05 06 07 08 09 Total 01 3 0 3 5 4 4 4 4 3 30 02 2 0 3 5 4 4 4 4 3 29 03 3 0 3 3 1 2 4 4 2 22 04 1 0 5 5 4 2 4 4 4 29 05 1 1 3 1 1 1 4 4 2 18 06 3 0 4 5 4 3 4 4 4 31 07 1 1 3 4 4 2 1 4 4 24 08 3 0 5 4 4 2 4 4 2 28 09 3 0 3 3 2 2 4 4 2 23 10 3 0 4 3 4 4 4 4 2 28 11 3 0 3 5 4 3 4 4 4 30 12 2 0 3 5 4 2 1 4 4 25 13 3 1 3 5 1 1 1 4 2 21 14 3 0 3 5 4 2 4 4 3 28 15 2 1 3 5 4 2 4 4 4 29 16 2 1 3 4 4 1 4 4 2 25 17 3 0 3 5 4 3 3 4 4 29 18 3 0 3 5 4 2 4 4 4 29 19 3 0 1 5 2 2 4 4 3 24 20 1 0 5 5 4 3 4 4 4 30 21 1 1 3 5 4 2 4 4 3 27 22 3 0 3 5 4 2 4 4 4 29 23 1 1 3 4 1 2 1 4 3 20 24 1 0 3 4 2 2 4 4 4 24 25 1 1 3 3 3 1 3 4 4 23 26 3 1 3 5 4 2 4 4 4 30 27 2 1 3 5 4 2 2 4 4 27 28 1 0 3 1 1 2 1 4 4 17 29 3 0 3 3 1 2 4 4 3 23 30 2 0 5 5 4 2 4 4 3 29
Case Processing Summary
N % Cases Valid 30 100,0 Excluded(a) 0 ,0 Total 30 100,0
a Listwise deletion based on all variables in the procedure. Tahap I :
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items 0,698 10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if
Item Deleted
item1 49,83 53,661 0,265 0,690 item2 51,70 60,355 -0,361 0,728 item3 48,77 53,909 0,272 0,690 item4 47,80 45,545 0,699 0,627 item5 48,87 42,740 0,822 0,600 item6 49,83 51,730 0,476 0,671 item7 48,67 49,954 0,403 0,670 item8 48,03 57,895 0,000 0,707 item9 48,77 54,116 0,254 0,692 total 26,03 14,792 0,997 0,568
Tahap II :
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items 0,732 8
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if
Item Deleted
item1 41,20 59,614 0,306 0,727 item3 40,13 60,120 0,295 0,729 item4 39,17 52,006 0,668 0,676 item5 40,23 49,013 0,792 0,651 item6 41,20 57,407 0,536 0,707 item7 40,03 55,826 0,429 0,709 item9 40,13 60,671 0,251 0,733 total 21,70 16,148 1,000 0,654
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN III
DATA INDUK PENELITIAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
Data Induk
Status Sekolah
Nama Sekolah Nama Guru Bidang Studi
A. Negeri 1. SMA N 7 1. Emy Roch D Ekonomi/Akuntansi 2. Farida Ekonomi/Akuntansi 3. NN Ekonomi 2. SMA N 8 1. C. Margino Ekonomi 2. - (tidak kembali) 3. SMA N 10 1. Sariman Ekonomi 2. Nunung A Akuntansi 3. Dra. Suwanti Ekonomi 4. SMA N 11 1. Ruswidaryanto,S.Pd Ekonomi/Akuntansi 2. Drs. Murduono Ekonomi/Akuntansi 3.Sitti N Ekonomi
N = 10 B. Swasta 1. SMA Bhinneka Tunggal Ika 1. Dra. Wiwik S Ekonomi
2. Retno H Ekonomi/Akuntansi 2. SMA BOPKRI 2 1. L.S Darmawan Akuntansi 2. NN Ekonomi 3. Arina Rahayu Ekonomi/Akuntansi 4. Nanto F.A Ekonomi 3. SMA BOPKRI 3 1. P. Jiman Akuntansi 2. Rina D.A Ekonomi 4. SMA Budya Wacana 1. Mrs X Akuntansi 5. SMA Institut Indonesia 1. Drs. AW. Aji. P Ekonomi/Akuntansi 6. SMA Marsudi Luhur 1. Yb. Jeau S Ekonomi 2. Mrs. XT Akuntansi 7. SMA Pembangunan 1. Maruli Taufiq, S.E Akuntansi 2. Lupi Banda Ekonomi 3. Drs. Tawar R Ekonomi/Akuntansi 8. SMA Perak 1. Budhi. S Ekonomi/Akuntansi 2. Sugino Ekonomi/Akuntansi 9. SMA PIRI 1 1. Sri Rejeki, S.Pd Ekonomi/Akuntansi 2. Ahmad Y.P.M Ekonomi 3. Dra. Wening Y Akuntansi 10. SMA Sang Timur 1. Tri Harnadi Ekonomi/Akuntansi 2. Eria Budiati Ekonomi/Akuntansi 11. SMA Santa Maria 1. Yb. Subagyo,S.Pd Ekonomi/Akuntansi 2. Rina Ekonomi/Akuntansi 12. SMA Santo Thomas 1. Suryantomo,S.Pd Akuntansi 2. Endang. S Ekonomi 13. SMA Stella Duce 1 1. Ag. Vista Ekonomi/Akuntansi 14. SMA Stella Duce 2 1. Y. Himawan I Akuntansi 2. R. Tuti R Ekonomi 15. SMA Taman Madya Jetis 1. NN Ekonomi/Akuntansi 2. Dra. Isnuwiyat Ekonomi 3. - (tidak kembali) 16. SMA 17’1 1. Retno S Eko & Akuntansi N = 32 SN = 42 v Mohon maaf bila ada penulisan nama yang salah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
Masa Kerja No Responden
Jenis Kelamin
Jenis Pendidikan Tahun Kategori
Kondisi Sos-Eko Sikap
01 Laki-laki S1 28 Tinggi Rendah Positif 02 Perempuan S1 15 Tinggi Tinggi Positif 03 Laki-laki S1 11 Tinggi Tinggi Positif 04 Laki-laki D4 30 Tinggi Tinggi Positif 05 Perempuan S1 17 Tinggi Tinggi Positif 06 Perempuan S1 17 Tinggi Rendah Positif 07 Laki-laki S1 6 Sedang Rendah Positif 08 Perempuan S1 2 Rendah Rendah Positif 09 Perempuan S1 15 Tinggi Rendah Positif 10 Laki-laki S1 26 Tinggi Tinggi Positif 11 Perempuan S1 20 Tinggi Tinggi Positif 12 Perempuan S1 11 Tinggi Rendah Positif 13 Perempuan D3 26 Tinggi Rendah Positif 14 Laki-laki S1 18 Tinggi Tinggi Positif 15 Perempuan S1 10 Sedang Tinggi Positif 16 Perempuan S1 20 Tinggi Tinggi Positif 17 Perempuan S1 22 Tinggi Tinggi Positif 18 Perempuan S1 15 Tinggi Tinggi Positif 19 Laki-laki S1 5 Sedang Rendah Positif 20 Laki-laki S1 5 Sedang Tinggi Positif 21 Perempuan S1 20 Tinggi Rendah Positif 22 Laki-laki S1 12 Tinggi Tinggi Positif 23 Perempuan S1 19 Tinggi Tinggi Positif 24 Laki-laki S1 4 Rendah Tinggi Positif 25 Perempuan S1 4 Rendah Rendah Positif 26 Laki-laki S1 16 Tinggi Rendah Positif 27 Laki-laki S1 6 Sedang Rendah Positif 28 Laki-laki S1 28 Tinggi Tinggi Positif 29 Perempuan S1 15 Tinggi Tinggi Positif 30 Laki-laki S1 23 Tinggi Tinggi Positif 31 Perempuan D3 22 Tinggi Tinggi Positif 32 Perempuan S1 18 Tinggi Rendah Positif 33 Laki-laki D3 32 Tinggi Tinggi Positif 34 Perempuan S1 8 Sedang Rendah Positif 35 Laki-laki D4 13 Tinggi Rendah Positif 36 Laki-laki S1 6 Sedang Rendah Positif 37 Perempuan S1 23 Tinggi Tinggi Positif 38 Laki-laki S1 25 Tinggi Tinggi Positif 39 Perempuan S1 11 Tinggi Tinggi Positif 40 Perempuan S1 20 Tinggi Tinggi Positif 41 Laki-laki S1 5 Sedang Tinggi Positif 42 Perempuan S1 19 Tinggi Tinggi Positif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN IV
DESKRIPSI STATISTIK
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
Statistics Jenis Kelamin
Valid 42 N Missing 0
Frequency
Jenis Kelamin
Statistics
Pendidikan
Valid 42 N Missing 0
Mean 4,81 Median 5,00 Std. Deviation 0,552 Variance 0,304 Range 2
Frequency
Pendidikan
Frequency Percent Valid
Percent Cumulative
Percent Valid D3 3 7,1 7,1 7,1 D4 2 4,8 4,8 11,9 S1 37 88,1 88,1 100,0 Total 42 100,0 100,0
Statistics
Masa Kerja
Valid 42 N Missing 0
Mean 15,90 Std. Deviation 8,015
Frequency Percent Valid
Percent Cumulative
Percent Valid laki-laki 19 45,2 45,2 45,2 perempuan 23 54,8 54,8 100,0 Total 42 100,0 100,0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
Frequency Masa Kerja
Frequency Percent Valid
Percent Cumulative
Percent Valid 2 1 2,4 2,4 2,4 4 2 4,8 4,8 7,1 5 3 7,1 7,1 14,3 6 3 7,1 7,1 21,4 8 1 2,4 2,4 23,8 10 1 2,4 2,4 26,2 11 3 7,1 7,1 33,3 12 1 2,4 2,4 35,7 13 1 2,4 2,4 38,1 15 4 9,5 9,5 47,6 16 1 2,4 2,4 50,0 17 2 4,8 4,8 54,8 18 2 4,8 4,8 59,5 19 2 4,8 4,8 64,3 20 4 9,5 9,5 73,8 22 2 4,8 4,8 78,6 23 2 4,8 4,8 83,3 25 1 2,4 2,4 85,7 26 2 4,8 4,8 90,5 28 2 4,8 4,8 95,2 30 1 2,4 2,4 97,6 32 1 2,4 2,4 100,0 Total 42 100,0 100,0
Penggolongan Masa Kerja
Frequency Percent Valid
Percent Cumulative
Percent Valid < 5 th 3 7,1 7,1 7,1 5 – 10 th 8 19,0 19,0 26,2 > 10 th 31 73,8 73,8 100,0 Total 42 100,0 100,0
Statistics
Kondisi Sosial Ekonomi
Valid 42 N Missing 0
Mean 22,17 Median 23,00 Std. Deviation 4,114 Variance 16,923
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
Frequency Kondisi Sosial Ekonomi
Frequency Percent Valid
Percent Cumulative
Percent Valid 13 1 2,4 2,4 2,4 14 1 2,4 2,4 4,8 15 2 4,8 4,8 9,5 16 2 4,8 4,8 14,3 18 4 9,5 9,5 23,8 20 4 9,5 9,5 33,3 22 2 4,8 4,8 38,1 23 8 19,0 19,0 57,1 24 6 14,3 14,3 71,4 25 4 9,5 9,5 81,0 26 3 7,1 7,1 88,1 27 2 4,8 4,8 92,9 28 1 2,4 2,4 95,2 29 2 4,8 4,8 100,0 Total 42 100,0 100,0
Kondisi Sosial Ekonomi
Frequency Percent Valid
Percent Cumulative
Percent Valid Rendah 16 38,1 38,1 38,1 Tinggi 26 61,9 61,9 100,0 Total 42 100,0 100,0
Statistics
Sikap Guru
Frequency Percent Valid
Percent Cumulative
Percent Valid Positif 42 100,0 100,0 100,0 Negatif 0 0,0 0,0 0,0 Total 42 100,0 100,0 100,0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN V
UJI NORMALITAS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
Res X1 Masa Kerja
X2 Kondisi Sosial
Ekonomi
Y Sikap Guru SMA terhadap Program Sertifikasi Guru
01 28 18 102 02 15 23 82 03 11 25 86 04 30 24 84 05 17 23 79 06 17 22 79 07 6 13 80 08 2 20 80 09 15 20 97 10 26 24 83 11 20 23 89 12 11 16 90 13 26 18 76 14 18 24 89 15 10 23 81 16 20 24 83 17 22 23 106 18 15 23 96 19 5 18 88 20 5 26 88 21 20 14 81 22 12 26 88 23 19 29 91 24 4 24 88 25 4 15 79 26 16 16 88 27 6 20 87 28 28 27 90 29 15 28 97 30 23 27 90 31 22 23 95 32 18 20 86 33 32 29 95 34 8 22 91 35 13 18 92 36 6 15 98 37 23 25 96 38 25 24 103 39 11 23 97 40 20 25 88 41 5 25 82 42 19 26 83
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
NPar Tests
Descriptive Statistics Sikap Guru SMA Terhadap Program Sertifikasi Guru
N Mean Std.
Deviation Minimum Maximum Masa Kerja 42 15,90 8,015 2 32 Kondisi Sosial Ekonomi
42 26,17 4,114 17 33
Sikap Guru SMA terhadap Program Sertifikasi Guru
42 88,64 7,207 76 106
One -Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Sikap Guru SMA Terhadap Program Sertifikasi Guru
Masa Kerja
Kondisi Sosial
Ekonomi
Sikap Guru SMA terhadap
Program Sertifikasi Guru
N 42 42 42 Normal Parameters(a,b)
Mean 15,90 26,17 88,64
Std. Deviation 8,015 4,114 7,207 Most Extreme Differences
Absolute 0,106 0,199 0,093
Positive 0,106 0,083 0,093 Negative -0,074 -0,199 -0,073 Kolmogorov-Smirnov Z 0,687 1,292 0,601 Asymp. Sig. (2-tailed) 0,733 0,071 0,863
a Test distribution is Normal. b Calculated from data.
Case Processing Summary
Cases Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent X1 Masa Kerja 42 100% 0 0,0% 42 100% X2 Kondisi Sosial Ekonomi 42 100% 0 0,0% 42 100%
Y Sikap Guru Terhadap Program Sertifikasi Guru
42 100% 0 0,0% 42 100%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN VI
HOMOGENITAS
DAN
ANOVA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
Descriptives Perbedaan Sikap Guru Berdasarkan Masa Kerja
95% Confidence Interval for Mean
N Mean Std.
Deviation Std. Error Lower
Bound Upper Bound
Minimum Maximum
1 3 82,33 4,933 2,848 70,08 94,59 79 88 2 8 86,88 5,963 2,108 81,89 91,86 80 98 3 31 89,71 7,422 1,333 86,99 92,43 76 106
Total 42 88,64 7,207 1,112 86,40 90,89 76 106
Test of Homogeneity of Variances Perbedaan Sikap Guru Berdasarkan Masa Kerja
Levene Statistic df1 df2 Sig.
0,671 2 39 0,517
ANOVA Perbedaan Sikap Guru Berdasarkan Masa Kerja
Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
Between Groups 179,714 2 89,857 1,797 0,179 Within Groups 1949,929 39 49,998 Total 2129,643 41
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
Descriptives Perbedaan Sikap Guru Berdasarkan Kondisi Sosial Ekonomi
95% Confidence Interval for Mean
N Mean Std.
Deviation Std. Error Lower
Bound Upper Bound
Minimum Maximum
1 16 87,13 7,667 1,917 83,04 91,21 76 102 2 26 89,58 6,894 1,352 86,79 92,36 79 106
Total 42 88,64 7,207 1,112 86,40 90,89 76 106
Test of Homogeneity of Variances Perbedaan Sikap Guru Berdasarkan Kondisi Sosial Ekonomi
Levene Statistic df1 df2 Sig.
0,269 1 40 0,607
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
Independent Samples Test Perbedaan Sikap Guru Berdasarkan Kondisi Sosial Ekonomi
Levene's Test for
Equality of Variances t-test for Equality of Means
F Sig. t df Sig. (2-tailed)
Mean Difference
Std. Error Difference
95% Confidence Interval of the
Difference
Lower Upper Lower Upper Lower Upper Lower Upper Lower Sikap Equal
variances assumed
0,269 0,607 -1,073 40 0,290 -2,452 2,286 -7,072 2,168
Equal variances not assumed
-1,045 29,291 0,304 -2,452 2,346 -7,247 2,343
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN VII
TABEL UNTUK
PERHITUNGAN ANOVA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
Sikap Guru Terhadap Program Sertifikasi Guru Berdasarkan Masa Kerja
Rendah Sedang Tinggi Total No X1 X1
2 X2 X22 X3 X3
2 X X2
01 80 6400 80 6400 102 10404 262 68644 02 88 7744 81 6561 82 6724 251 63001 03 79 6241 88 7744 86 7396 253 64009 04 88 7744 84 7056 172 29584 05 87 7569 79 6241 166 27556 06 91 8281 79 6241 170 28900 07 98 9604 97 9409 195 38025 08 82 6724 83 6889 165 27225 09 89 7921 89 7921 10 90 8100 90 8100 11 76 5776 76 5776 12 89 7921 89 7921 13 83 6889 83 6889 14 106 11236 106 11236 15 96 9216 96 9216 16 81 6561 81 6561 17 88 7744 88 7744 18 91 8281 91 8281 19 88 7744 88 7744 20 90 8100 90 8100 21 97 9409 97 9409 22 90 8100 90 8100 23 95 9025 95 9025 24 86 7396 86 7396 25 95 9025 95 9025 26 92 8464 92 8464 27 96 9216 96 9216 28 103 10609 103 10609 29 97 9409 97 9409 30 88 7744 88 7744 31 83 6889 83 6889
Total (S) 247 20385 695 60627 2781 251135 3723 537719
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN VIII
DAFTAR TABEL STATISTIK
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
TABEL r
tail 0,01 0,05 tail 0,01 0,05 1 0,985 0,929 29 0,280 0,235 2 0,881 0,770 30 0,275 0,231 3 0,776 0,663 31 0,271 0,228 4 0,695 0,590 32 0,268 0,225 5 0,634 0,536 33 0,264 0,222 6 0,586 0,495 34 0,261 0,219 7 0,548 0,462 35 0,257 0,216 8 0,516 0,434 36 0,253 0,213 9 0,489 0,411 37 0,250 0,210 10 0,465 0,392 38 0,246 0,207 11 0,445 0,375 39 0,243 0,204 12 0,427 0,360 40 0,239 0,201 13 0,411 0,346 41 0,237 0,119 14 0,397 0,334 42 0,235 0,197 15 0,384 0,323 43 0,233 0,196 16 0,373 0,310 44 0,230 0,194 17 0,362 0,305 45 0,228 0,192 18 0,352 0,296 46 0,226 0,190 19 0,343 0,289 47 0,224 0,188 20 0,335 0,282 48 0,222 0,187 21 0,327 0,275 49 0,220 0,185 22 0,320 0,269 50 0,218 0,183 23 0,313 0,263 24 0,307 0,258 25 0,301 0,253 26 0,295 0,248 27 0,290 0,244 28 0,285 0,239
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
TABEL NILAI-NILAI UNTUK DISTRIBUSI F
Baris Atas Untuk 5 % atau 0,05 dan Baris Bawah Untuk 1 % atau 0,01
dk pembilang dk penyebut 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 14 16 20 24 30 40 50 75 100 200 500 8
28 4,20
7,64
3,34
5,45
2,95
4,57
2,71
4,07
2,58
3,76
2,44
3,53
2,38
3,36
2,29
3,23
2,24
3,11
2,19
3,03
2,15
2,95
2,12
2,90
2,06
2,80
2,02
2,71
1,96
2,60
1,91
2,52
1,87
2,44
1,81
2,35
1,78
2,30
1,75
2,22
1,72
2,18
1,69
2,13
1,67
2,09
1,65
2,06
29 4,18
7,60
3,33
5,52
2,93
4,54
2,70
4,04
2,54
3,73
2,43
3,50
2,35
3,33
2,28
3,20
2,22
3,08
2,18
3,00
2,14
2,92
2,10
2,87
2,05
2,77
2,00
2,68
1,94
2,57
1,90
2,49
1,85
2,41
1,80
2,32
1,77
2,27
1,73
2,19
1,71
2,15
1,68
2,10
1,65
2,06
1,64
2,03
30 4,17
7,56
3,32
5,39
2,92
4,51
2,69
4,02
2,53
3,70
2,42
3,47
2,34
3,30
2,27
3,17
2,21
3,06
2,16
2,98
2,12
2,90
2,09
2,84
2,04
2,74
1,99
2,66
1,93
2,55
1,89
2,47
1,84
2,38
1,79
2,29
1,76
2,24
1,72
2,16
1,69
2,13
1,66
2,07
1,64
2,03
1,62
2,01
32 4,15
7,50
3,30
5,34
2,90
4,46
2,67
3,97
2,51
3,66
2,40
3,42
2,32
3,25
2,25
3,12
2,19
3,01
2,14
2,94
2,10
2,86
2,07
2,80
2,02
2,70
1,97
2,62
1,91
2,51
1,86
2,42
1,82
2,34
1,76
2,25
1,74
2,20
1,69
2,12
1,67
2,08
1,64
2,02
1,61
1,98
1,59
1,96
34 4,13
7,44
3,28
5,29
2,88
4,42
2,65
3,93
2,49
3,61
2,38
3,38
2,30
3,21
2,23
3,08
2,17
2,97
2,12
2,89
2,08
2,82
2,05
2,76
2,00
2,66
1,95
2,58
1,89
2,47
1,84
2,38
1,80
2,30
1,74
2,21
1,71
2,15
1,67
2,08
1,64
2,04
1,61
1,98
1,59
1,94
1,57
1,91
36 4,11
7,39
3,26
5,25
2,86
4,38
2,63
3,89
2,48
3,58
2,36
3,35
2,28
3,18
2,21
3,04
2,15
2,94
2,10
2,86
2,06
2,78
2,03
2,72
1,98
2,62
1,93
2,54
1,87
2,43
1,82
2,35
1,78
2,26
1,72
2,17
1,69
2,12
1,65
2,04
1,62
2,00
1,59
1,94
1,56
1,90
1,55
1,87
38 4,10
7,35
3,25
5,21
2,85
4,34
2,62
3,86
2,46
3,54
2,35
3,32
2,26
3,15
2,19
3,02
2,14
2,91
2,09
2,82
2,05
2,75
2,02
2,69
1,96
2,59
1,92
2,51
1,85
2,40
1,80
2,32
1,76
2,22
1,71
2,14
1,67
2,08
1,63
2,00
1,60
1,97
1,57
1,90
1,54
1,86
1,53
1,84
40 4,08
7,31
3,23
5,18
2,84
4,31
2,61
3,83
2,45
3,51
2,34
3,29
2,25
3,12
2,18
2,99
2,12
2,88
2,07
2,80
2,04
2,73
2,00
2,66
1,95
2,56
1,90
2,49
1,84
2,37
1,79
2,29
1,74
2,20
1,69
2,11
1,66
2,05
1,61
1,97
1,59
1,94
1,55
1,88
1,53
1,84
1,51
1,81
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
dk pembilang dk
penyebut 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 14 16 20 24 30 40 50 75 100 200 500 8
42 4,07
7,27
3,22
5,15
2,83
4,29
2,59
3,80
2,44
3,49
2,32
3.26
2,24
3,10
2,17
2,96
2,11
2,86
2,06
2,77
2,02
2,70
1,99
2,64
1,94
2,54
1,89
2,46
1,82
2,35
1,78
2,26
1,73
2,17
1,68
2,08
1,64
2,02
1,60
1,94
1,57
1,91
1,54
1,85
1,51
1,80
1,49
1,78
Nilai F tabel dengan derajat kebebasan 2, 39
38 = 3,25
39 = ?
40 = 3,23
01,0202,0
384023,325,3
==−−
=
= 0,01 x (39 – 38) = 0,01
= 3,25 – 0,01 = 3,24
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN IX
SURAT IJIN PENELITIAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI