Download - Rumput Laut, SEAGRASS
1
Insentif PKPP No. 90
LAPORAN KEMAJUAN
Judul:
Penyusunan Kalender Musim Tanam Rumput Laut Jenis
Komoditi Ekonomis Berbasis Keruangan di Perairan Sulawesi
Peneliti Utama: Dr. Ir. Nani Hendiarti, MSc.
Fokus Bidang : TEKNOLOGI PANGAN Klaster: SULAWESI
Luaran: Rekomendasi
Instansi Pengusul:
Pusat Teknologi Inventarisasi Sumber Daya Alam (PTISDA)
Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT)
Jl. M.H. Thamrin No. 8 Jakarta Pusat
2012
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan
segala nikmat dan hidayahnya sehingga Laporan Kemajuan Kegiatan Insentif
Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa (PPKP) Kementerian Riset dan
Teknologi Tahun 2011 dapat diselesaikan. Laporan akhir ini merupakan suatu
tulisan yang memberikan gambaran mengenai perkembangan pelaksanaan
kegiatan dan rencana tindak lanjut kegiatan ”Penyusunan Kalender Musim
Tanam Rumput Laut Jenis Komoditi Ekonomis Berbasis Keruangan di Perairan
Sulawesi”.
Dalam pelaksanaannya, tim peneliti BPPT bekerjasama dengan Pemerintah
Daerah Kabupaten Parigi Moutong Provinsi Sulawesi Tengah (BAPPEDA
khususnya pada Bidang Litbang) terutama dukungan pada saat pelaksanaan
survei lapangan yang akan dilaksanakan pada awal Juni 2012.
Kegiatan riset ini merupakan kegiatan lanjutan kerjasama dengan PEMDA
Kabupaten Parigi Moutong di bidang penerapan teknologi inventarisasi
sumberdaya alam. Penerapan teknologi penginderaan jauh ini diharapkan dapat
membantu Pemerintah Daerah dalam rangka pengelolaan serta pengembangan
potensi budidaya rumput laut yang telah dicanangkan sebagai salah satu
komoditi unggulan di Kabupaten Parigi Moutong.
Semoga Kegiatan ini dapat berjalan dengan lancar dan sukses dalam
mencapai target luaran berupa rekomendasi untuk mendukung pengembangan
potensi unggulan daerah di Kabupaten Parigi Moutong.
Jakarta, 30 Mei 2012
Atas Nama Tim Penyusun/ Peneliti Utama
Dr. Nani Hendiarti
3
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Pokok Permasalahan Metodologi Pelaksanaan Lokus Kegiatan Fokus Kegiatan Bentuk Kegiatan Tahapan Pelaksanaan Kegiatan BAB II PERKEMBANGAN PELAKSANAAN KEGIATAN Pengelolaan Administrasi Manajerial Perencanaan Anggaran Pengelolaan Anggaran Rancangan Pengelolaan Aset Metode-Proses Pencapaian Target Kinerja Kerangka Metode-Proses Pencapaian Target Kinerja Indikator Keberhasilan Pencapaian Target Kinerja Perkembangan Pencapaian Target Kinerja Sinergi Koordinasi Kelembagaan-Program Kerangka Sinergi Koordinasi Kelembagaan-Program Indikator Keberhasilan Sinergi Koordinasi Kelembagaan-Program Perkembangan Sinergi Koordinasi Kelembagaan - Program Kerangka Pemanfaatan Hasil Litbangyasa Kerangka Pemanfaatan Hasil Litbangyasa Strategi Pemanfaatan Hasil Litbangyasa Indikator Keberhasilan Pemanfaatan Hasiul Litbangyasa Perkembangan Pemanfaatan Hasil Litbangyasa BAB III RENCANA TINDAK LANJUT Rencana Pelaksanaan Pencapaian Target Kinerja Rencana Koordinasi Kelembagaan – Program Rencana Pemanfaatan Hasil Litbangyasa Rencana Pengembangan ke Depan BAB IV PENUTUP
4
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Rumput laut merupakan salah satu komoditas unggulan di bidang perikanan
budidaya dan mempunyai peluang pasar ekspor yang “tidak terbatas”, potensi sumber
lahan yang tersedia sangat luas dan mudah dibudidayakan. Di samping itu,
pengembangan usaha budidaya rumput laut dapat memberikan kontribusi dalam
mengurangi pengangguran, mengentaskan kemiskinan dan pertumbuhan ekonomi.
Sulawesi Tengah memiliki sumberdaya rumput laut yang cukup potensial untuk
pengembangan budidaya, namun belum dapat dimanfaatkan secara optimal. Parigi
Moutong adalah salah satu daerah di Sulawesi Tengah yang menghasilkan rumput laut
jenis Euchema Cottonii yang cukup besar dan memiliki prospek yang sangat bagus
dibandingkan dengan menjaring ikan di laut. Walaupun potensi dan kapasitas yang
besar ini masih kurang diimbangi dengan pengelolaan pasca panen yang memadai.
Dalam membudidayakan rumput laut, sering muncul kendala berupa kegagalan
yang dialami oleh para petani rumput laut ataupun kualitas hasil panen yang kurang
baik. Kegagalan tersebut dapat menyebabkan kerusakan cukup tinggi karena rumput
laut gagal panen akibat terserang oleh hama dan penyakit. Serangan hama penyakit
pada budidaya rumput laut akhir-akhir ini semakin sering dikeluhkan oleh para petani,
diduga terkait dengan fenomena perubahan iklim yang dikhawatirkan akan terus
berlangsung.
Informasi mengenai kondisi lingkungan perairan termasuk parameter bio-fisik
perairan, saat ini dapat diperoleh dan diperbarui secara cepat dan akurat melalui satelit
penginderaan jauh. Akan tetapi hal ini belum digunakan sepenuhnya sebagai acuan bagi
petani dan pengusaha rumput laut untuk mengatur masa tanam dan memprediksinya
untuk usaha budidaya rumput laut tersebut. Lebih jauh lagi, pembudidayaan rumput
laut seharusnya dapat memaknai dan berasosiasi dengan lingkungan dan alam
sekitarnya untuk melakukan budidaya rumput laut. Pendekatan budidaya berdasarkan
penentuan pola musim tanam, diharapkan menjadi acuan pengelolaan dan pemanfaatan
lahan budidaya untuk peningkatan produksi rumput laut secara optimal, produktif dan
berkualitas.
5
Penentuan dan prediksi musim tanam berdasarkan karakteristik kondisi
lingkungan perairan yang optimum dan mempengaruhi pertumbuhan tanaman rumput
laut secara optimal perlu dilakukan penelitian secara komprehensif. Perbedaan laju
pertumbuhan pada saat munculnya serangan penyakit rumput laut, hal ini disebabkan
karena rumput laut sangat tergantung pada kualitas lingkungan perairan akibat
perubahan musim dalam siklus tahunan. Untuk itu perlu kajian penentuan kalender
musim tanam rumput laut, yang dimungkinkan bahwa setiap wilayah sentra
pengembangan budidaya rumput laut di Kabupaten Parigi Moutong memiliki waktu
tanam produktif yang berbeda-beda.
Dalam rangka meningkatkan hasil produksi rumput laut yang berkualitas baik,
diperlukan adanya kalender musim tanam rumput laut untuk jenis ekonomis seperti
Eucheuma Cottonii yang ditentukan oleh karakteristik pesisir dan kondisi lingkungan
perairan yang optimum untuk pertumbuhan tanaman rumput laut secara optimal.
Dimana, perubahan lingkungan perairan dipengaruhi oleh pola curah hujan serta
adanya musim hujan dan kemarau yang pada tahun-tahun terakhir mengalami
pergesaran pola yang diduga akibat perubahan iklim global dan kondisi cuaca ekstrim.
1.2. Pokok Permasalahan
Berdasarkan uraian di atas, permasalahan didalam bidang rumput laut yang akan diteliti
dapat dirumuskan antara lain sebagai berikut:
Belum tersedianya informasi mengenai kalender musim tanam rumput laut untuk
setiap sentra pengembangan usaha budidaya rumput laut di Kabupaten Parigi
Moutong yang bisa dijadikan acuan bagi para petani rumput laut sehingga akan
dihasilkan panen yang optimal dan berkualitas baik.
Belum tersedianya percontohan (demplot) budidaya rumput laut dengan
menerapkan teknologi tepat guna dan mengikuti pola dan kalender musim tanam
rumput laut, yang bisa dijadikan rujukan pagi petani rumput laut di wilayah lainnya.
Permintaan pasar rumput laut yang terus membaik, akan tetapi pada waktu-waktu
tertentu pembudidaya mengalami kegagalan panen atau hasil panen dengan
kualitas yang kurang baik setiap tahunnya, yang diduga karena pemilihan waktu
tanam yang kurang tepat.
6
1.3. Metodologi Pelaksanaan
1.3.1. Lokus Kegiatan
Kegiatan akan dilaksanakan di wilayah pesisir perairan Kabupaten Parigi
Moutong - Provinsi Sulawesi Tengah, yang akan difokuskan pada wilayah sentra rumput
laut: Ogotion, Ambesia dan Laementa (lihat Gambar di bawah). Lokasi percontohan
(demplot) yang akan dipilih merupakan lokasi yang potensial untuk budidaya rumput
laut jenis ekonomis dan merupakan zona yang sangat sesuai untuk pengembangan
budidaya rumput laut jenis ekonomis.
Sumber: Google earth
Peta Lokasi di perairan Ogotion, Ambesia dan Laementa
1.3.2. Fokus Kegiatan
Fokus kegiatan yang akan dilakukan meliputi:
Survey lapangan untuk menentukan lokasi budidaya yang dapat mewakili sentra
budidaya rumput laut serta menentukan lokasi percontohan best practice.
Memantau kualitas lingkungan budidaya selama satu siklus tahunan.
Kajian karakterisasi lingkungan perairan pesisir Parigi Moutong berbasis
keruangan, kajian pola pasang surut dan curah hujan, yang akan digunakan untuk
Laementa
Ogotion & Ambesia
7
menentukan kalender musim tanam rumput laut sehingga memperoleh hasil
panen yang berkualitas baik.
Penyusunan buku saku mengenai informasi sebaran budidaya rumput laut dan
potensi pengembangannya serta kalender musim tanam rumput laut bagi para
petani rumput laut.
Diseminasi hasil kegiatan dan publikasi.
1.3.3. Bentuk Kegiatan
Pendekatan metodologi yang dilakukan untuk kegiatan ini meliputi tujuh bagian utama,
yaitu sebagai berikut :
1. Kajian Karakterisasi Pesisir
Kajian ini difokuskan untuk mengidentifikasi tipe pesisir dan kondisi
lingkungan perairan berbasis spasial pada wilayah Perairan Sulawesi
Tengah dan secara khusus di sentra rumput laut di Parigi Moutong
termasuk masyarakat petani rumput lautnya.
2. Survei Lapangan
Pemilihan lokasi budidaya didasarkan pada keberadaan rumput laut dan
pemilihan lokasi percontohan untuk penyusunan kalender musim tanam
rumput laut yang diduga akan berbeda untuk setiap sentra rumput laut di
Parigi Moutong.
Pemantauan parameter lingkungan perairan secara in situ pada beberapa
kedalaman dengan menggunakan teknologi modern seperti XBT untuk
profil temperatur air laut terhadap kedalaman.
Field check lokasi rumput laut dan mengkaji dampak fenomena oseanografi
terhadap budidaya rumput laut,
3. Kajian Pola Penanaman Rumput Laut
Penanaman, pemeliharaan dan pemantauan rumput laut dilakukan oleh
pembudidaya kooperator.
Pemeliharaan dan pengamatan dilakukan satu tahun penuh secara
berulangan dan kontinu, masing-masing selama 45 hari.
Pemantauan pertumbuhan tanaman rumput laut serta kondisi
kesehatannya secara rutin setiap 15 hari sesuai fase pertumbuhan untuk
8
satu siklus panen (selama 45 hari), pada lokasi percontohan. Dilakukan oleh
petani rumput laut yang dipilih.
4. Proses pembuatan peta dijital sebaran budi daya rumput laut
Kajian ini difokuskan untuk membuat peta digital penyebaran budidaya
rumput laut berbasis teknologi penginderaan jauh dan GIS (Sistem
Informasi Geografis), terdiri dari beberapa jenis data dan waktu akuisisi
yang berbeda. Data citra satelit penginderaan jauh resolusi tinggi yang
diakuisisi pada waktu yang berbeda.
Secara umum pemetaan rumput laut dengan menggunakan data
penginderaan jauh dilakukan dengan tahapan sebagai berikut:
Melakukan koreksi efek lapisan atmosfer
Melakukan koreksi efek kolom air
Melakukan koreksi geometrik (Geo-reference)
Melakukan penutupan untuk wilayah daratan (Land masking)
Melakukan uji kaji terhadap algoritma yang sudah ada dengan
menggunakan teknik perbandingan nilai untuk kanal sinar tampak
(visible band ratio)
Menyempurnakan algoritma tersebut dengan menggunakan daya
pengukuran spectrometer di lapangan
5. Perhitungan estimasi luasan budidaya rumput laut jenis Eucheuma Cottonii
Kajian ini difokuskan pada menghitung estimasi luasan budidaya rumput
laut dengan menggunakan peta dijital sebaran rumput laut yang telah
dihasilkan.
6. Pemetaan zona potensi pengembangan budidaya rumput laut,
Kajian ini difokuskan pada pemetaan hotspots kawasan rumput laut yang
didasarkan pada persyaratan kondisi fisik dan lingkungan perairan yang
sesuai untuk pertumbuhan habitat rumput laut jenis Eucheuma Cottonii.
Selain tinjauan habitat, pemetaan juga didasarkan pada kondisi optimum
perairan yang dibutuhkan, seperti dijabarkan dalam tabel di bawah ini.
Terlihat bahwa teknologi penginderaan jauh dapat turut berperan dalam
memantau parameter ekologi tersebut.
9
7. Analisa Penyusunan kalender musim tanam rumput laut
Analisis data kondisi lingkungan perairan berbasis keruangan yang
dihasilkan oleh data seri dari satelit penginderaan jauh ALOS AVNIR dan
MODIS Aqua, dan data hasil pemantauan lapangan untuk parameter
lingkungan yang penting,
Analisis data pasang surut dan pola curah hujan dalam 2 tahun terakhir, dan
identifikasi anomali iklim yang mungkin terjadi pada wilayah tersebut;
Analisis kesesuaian lahan perairan untuk budidaya komoditi rumput laut
jenis ekonomis di sepanjang perairan pesisir Kabupaten Parigi Moutong.
1.4. Tahapan Pelaksanaan Kegiatan
No URAIAN Output WAKTU
Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt
1. Persiapan Notulen rapat
2. Koordinasi dgn Mitra Rencana detil survey lapangan
3. Pengadaan dan pengolahan data satelit
Basis data satelit dan informasi lingkungan perairan secara spasial
4. Survey lapangan Data pengukuran lapangan mengenai kondisi lingkungan perairan
5. Pengolahan data lapangan
Hasil analisis lab. Ttg kandungan unsur hara
6. Pembuatan peta sebaran rumput laut
Peta sebaran rumput laut
7. Pembuatan zonasi pengembangan budidaya
Peta zonasi budidaya rumput laut
8. Penyusunan kalender musim tanam rumput laut
Kalender tanam rumput laut
9. Publikasi dan Pembuatan Laporan
Makalah dan Laporan
10
BAB II
PERKEMBANGAN PELAKSANAAN KEGIATAN
2.1. Pengelolaan Administrasi Manajerial
2.1.1. Perencanaan Anggaran
Pencairan dana dilakukan dalam 3 tahap, yaitu:
Tahap 1, bulan Februari – Maret – April, sebesar 30%.
Tahap 2, bulan Mei – Juni – Juli, sebesar 50%.
Tahap 3, bulan Agustus – September – Oktober, sebesar 20%.
2.1.2. Pengelolaan Anggaran
Dana Tahap 1 telah digunakan untuk keperluan berikut:
- Belanja bahan ATK,
- Computer supply dan media penyimpan data;
- SPPD Jakarta – Surabaya untuk 1 orang;
- SPPD Jakarta – Palu untuk 3 orang;
- Gaji dan upah untuk 2 bulan (Maret dan April).
Dana Tahap 2 akan digunakan untuk keperluan berikut:
- SPPD Jakarta – Bandung,
- SPPD Jakarta – Surabaya untuk 1 orang,
- SPPD Jakarta – Palu untuk 1 orang (penggantian);
- Sewa kendaraan;
- Gaji dan upah untuk 4 bulan (Mei, Juni, Juli dan Agustus);
- Monitoring dan evaluasi;
- Rapat.
Dana Tahap 3 akan digunakan untuk keperluan berikut:
- SPPD Jakarta – Mataram,
- Focus Group Discussion;
- Gaji dan upah untuk 2 bulan (September dan Oktober)
- Pelaporan.
11
2.1.3. Rancangan Pengelolaan Aset
12
2.2. Metode-Proses Pencapaian Target Kinerja
2.2.1. Kerangka Metode-Proses Pencapaian Target Kinerja
Proses pencapaian target kinerja yang dilakukan meliputi:
1. Melakukan persiapan yaitu mengadakan rapat yang dihadiri oleh seluruh personil
untuk mendiskusikan tentang metodologi penelitian.
2. Melakukan koordinasi dengan mitra daerah (Bappeda Kabupaten Parigi Moutong –
Provinsi Sulawesi Tengah) untuk mendiskusikan tentang rencana detil survey
lapangan.
3. Melakukan pengadaan dan pengolahan data yaitu mengumpulkan data satelit
(Actual-MODIS, Archieve-ALOS AVNIRR), data insitu, hasil questioner, kemudian
dianalisis.
4. Survey lapangan yaitu melakukan identifikasi musim tanam rumput laut pada sentra
pengembangan budidaya yang dipilih serta wawancara dengan petani rumput laut
tentang kondisi usaha budidaya rumput laut.
5. Menganalisis data hasil wawancara, kemudian digabung dengan data-data yang
sudah dikumpulkan sebelumnya untuk menyusun kalender musim tanam rumput
laut.
6. Pembuatan laporan, penulisan makalah ilmiah dan artikel semi popular.
7. Diseminasi (presentasi) hasil penelitian dalam Forum Seminar Ilmiah Kelautan
Nasional.
2.2.2. Indikator Keberhasilan Pencapaian Target Kinerja
Sampai dengan minggu ketiga Mei, yang sudah dilakukan yaitu:
1. Mengadakan rapat koordinasi internal yang dihadiri oleh seluruh personil.
2. Rapat koordinasi dengan mitra daerah (Bappeda Kabupaten Parigi Moutong) di
Kantor BPPT Jakarta.
3. Mengumpulkan data satelit aktual dan data pendukung (data insitu dan hasil
questioner kegiatan penelitian terdahulu)
13
2.2.3. Perkembangan Pencapaian Target Kinerja
Pembagian tugas untuk masing-masing personil yaitu:
1. Berkoordinasi dengan mitra daerah untuk pelaksanaan survei lapangan akan
dikerjakan oleh Dr. Nani Hendiarti dan dilaporkan kepada Direktur Pusat Teknologi
Inventarisasi Sumberdaya Alam Dr. M. Sadly.
2. Mengumpulkan dan memproses archieve data citra satelit (Aqua MODIS dan ALOS
AVNIR) dikerjakan oleh Yoke Faisal, S.Pi dan Fanny Meliani, S.Pi.
3. Mengumpulkan dan memproses data insitu (parameter yang diukur, lokasi, data
yang sudah di plot) dikerjakan oleh Teguh A. P., S.Kompt.
4. Memproses Data satelit world view (membuat tabel, penjabaran metoda yang
diterapkan serta analisisnya) dikerjakan oleh Dr. Agustan
5. Menentukan metoda survey lapangan dan pengumpulan questioner serta analisis
hasil survey (jenis dan kondisi perairan rumput laut) oleh Ir. Zatnika
Hasil pemrosesan data satelit ALOS AVNIRR untuk pemetaan sebaran dan luasan
budidaya rumput laut di perairan pesisir parigi Moutong.
Rapat koordinasi dengan PEMDA Kab. Parigi Moutong
14
2.3. Sinergi Koordinasi Kelembagaan-Program
2.3.1. Kerangka Sinergi Koordinasi Kelembagaan-Program
Kegiatan ini merupakan kerjasama penelitian lanjutan (riset terapan) dengan Bappeda
Kabupaten Parigi Moutong, Provinsi Sulawesi Tengah.
2.3.2. Indikator Keberhasilan Sinergi Koordinasi Kelembagaan-Program
Kerjasama dengan Bappeda Kabupaten Parigi Moutong sudah berlangsung sejak tahun
2006 mengenai penerapan teknologi inventarisasi sumberdaya alam yang meliputi
beberapa topik seperti zonasi komoditas pertanian dan perkebunan, SIKBES Ikan
(perikanan tangkap) dan optimalisasi budidaya rumput laut.
Kegiatan tahun ini merupakan lanjutan dari kegiatan penelitian sebelumnya dan telah
diselaraskan sesuai kebutuhan daerah; yang diperlukan dan bisa diaplikasikan oleh
petani rumput laut untuk mendapatkan hasil yang maksimal.
2.3.3. Perkembangan Sinergi Koordinasi Kelembagaan - Program
Koordinasi dengan Tim dari Bappeda Kabupaten Parigi Moutong sudah dilakukan untuk
menentukan waktu dan metoda survey lapangan di bulan 25 April 2012 di Kantor BPPT
Lt. 19 Gedung II. Dari Bappeda Parigi Moutong yang hadir ada 4 orang yaitu Kepala
Bidang Litbang Bapak Hamdjah, Ibu Mariam Syarifudin, Bapak Korompot dan Bapak Staf
Litbang Bappeda.
15
2.4. Kerangka Pemanfaatan Hasil Litbangyasa
2.4.1. Kerangka Pemanfaatan Hasil Litbangyasa
Pemanfaatan hasil Litbangyasa dari kegiatan ini sesuai dengan luaran antara yang
dihasilkan oleh 2 (dua) work packadge yaitu peta sebaran rumput laut dan kalender
musim tanam rumput laut pada zona yang sesuai untuk pengembangan budidaya di
Kabupaten Parigi Moutong; merujuk pada struktur kerekayasaan di bawah ini.
2.4.2. Strategi Pemanfaatan Hasil Litbangyasa
Hasil kegiatan akan digunakan sebagai acuan petani dalam menentukan waktu yang
baik untuk menanam rumput laut guna menghasilkan panen rumput laut jenis
komoditas ekonomis yang berkualitas sehingga kesejahteraan para petani dapat
meningkat.
2.4.3. Indikator Keberhasilan Pemanfaatan Hasil Litbangyasa
Indikator keberhasilan dari pemanfaatan hasil litbangyasa ini diukur dari pemanfaatan
rekomendasi penerapan kalender musim tanam rumput laut jenis komoditi ekonomis
berbasis keruangan di Perairan Pesisir Parigi Moutong untuk mendapatkan hasil yang
maksimal dalam rangka mendukung Pengembangan Potensi Unggulan Daerah
Kabupaten Parigi Moutong.
2.4.4. Perkembangan Pemanfaatan Hasil Litbangyasa
Merancang metoda penyusunan kalender musim tanam rumput laut yang bermanfaat
bagi petani rumput laut untuk mendapatkan hasil yang maksimal dan berkualitas dalam
usaha budidaya rumput laut.
16
BAB III
RENCANA TINDAK LANJUT
3.1. Rencana Pelaksanaan Pencapaian Target Kinerja
Rencana pelaksanaan untuk pencapaian target kinerja meliputi beberapa kegiatan
berikut:
- Perlu dilaksanakan survey lapangan yang direncanakan akan dilaksanakan pada
tanggal 7-11 Juni 2012.
Tim survey yang akan berangkat:
No. Nama Unit Kerja
1. Nani Hendiarti PTISDA
2. Agustan PTISDA
3. Yoke Faisal A. Oktofan PTISDA
4. Teguh Arif Pianto PTISDA
5. Achmad Zatnika PPKDT
Rencana kegiatan survey mencakup:
• Meninjau Lokasi Sentra Budidaya Rumput Laut (Ogotion)
Mengindentifikasi karakteristik pesisir dan kondisi lingkungan perairan
yang optimum untuk pertumbuhan tanaman rumput laut secara optimal
lokasi
Mencatat Posisi lokasi budidaya
Mencatat informasi lain : Jenis, umur, pengulangan tanam dll
• Menyebarkan Questioner pada petani rumput laut tentang kegiatan budidaya
Rumput Laut
- Perlu dilakukan pemantauan suhu dan kesuburan perairan Parigi Moutong
berbasis spasial menggunakan data satelit penginderaan jauh ocean color untuk
kondisi 2 (dua) tahun terakhir.
17
- Perlu dilakukan analisa data survey lapangan baik berupa pengamatan kondisi
lingkungan perairan maupun hasil wawancara dengan petani rumput laut.
- Perlu dilakukan pengujian kalender musim tanam rumput laut yang dibuat untuk
zona sentra rumput laut terpilih.
- Sosialisasi dokumentasi kalender musim tanam rumput laut berbasis spasial
untuk sentra budidaya rumput laut di Kabupaten Parigi Moutong akan
dilaksanakan oleh mitra daerah (PEMDA).
- Diseminasi hasil kajian secara ilmiah akan dilaksanakan dalam forum pertemuan
ilmiah kelautan nasional yang diselenggarakan oleh Ikatan Sarjana Kelautan
Indonesia (ISOI) di Mataram pada tanggal 21-23 Oktober 2012. Mitra daerah
(PEMDA) Parigi Moutong akan hadir juga pada acara tersebut.
3.2. Rencana Koordinasi Kelembagaan – Program
Rencana koordinasi berikutnya adalah bermitra dengan BAPPEDA serta Dinas Kelautan
dan Perikanan Kabupaten Parigi Moutong untuk tahapan implementasi hasil untuk
pelaksanaan kegiatan di Daerah pada tahun depan (2013). Perlu dukungan PEMDA
dalam upaya diseminasi cara membaca dan menterjemahkan kalender musim tanam
rumput laut serta dalam pembuatan kebon bibit rumput laut yang berkualitas
berdasarkan zonasi dan dinamika kondisi lingkungan perairannya. Dukungan PEMDA
untuk pelaksanaan kegiatan di Tahun 2013 sudah disepakati dalam pertemuan rapat
koordinasi antara BPPT dan BAPPEDA Parigi Moutong tanggal 25 April 2012.
3.3. Rencana Pemanfaatan Hasil Litbangyasa
Dengan mengetahui sebaran budidaya rumput laut dan potensi pengembangannya
serta identifikasi kalender musim tanam, maka para petani rumput laut dapat
melaksanakan usaha budidaya rumput laut dengan lebih baik dan optimal serta
mengahasilkan panen yang berkualitas. Selain itu, para petani juga dapat menghindari
penyakit tanaman rumput laut seperti wabah ice-ice yang sering muncul pada beberapa
tahun terakhir. Dengan demikian, penerapan teknologi penginderaan jauh untuk
memetakan sebaran budidaya rumput laut dan pengembangan usaha budidaya serta
menyusun kalender tanam memiliki manfaat yang besar didalam meningkatkan kualitas
18
panen dan penghasilan para petani serta memberikan kontribusi kepada para
pengambil keputusan dalam pengelolaan budaiaya rumput laut secara bijak.
3.4. Rencana Pengembangan ke Depan
Dalam rangka meningkatkan hasil produksi rumput laut yang berkualitas baik di
Parigi Moutong, diperlukan kebijakan pemerintah yang mendukung dan penyiapan
sarana dan prasara yang dibutuhkan oleh pembudidaya, salah satunya adalah
ketersedian bibit yang berkulaitas secara berkelanjutan. Kegiatan kerjasama lanjutan
yang telah disepakati bersama merujuk pada MOU antara BPPT dan PEMDA Parigi
Moutong yaitu Pengembangan budidaya rumput laut di Kabupaten Parigi Moutong
melalui pemilihan bibit tahan penyakit dan pembuatan kebun bibit di zona yang sangat
sesuai untuk pertumbuhan rumput laut.
19
BAB IV
PENUTUP
Hasil sementara yang diperoleh dari penelitian tentang rumput laut di Kabupaten
Parigi Moutong mencakup budi daya rumput laut jenis Eucheuma Cotonii dan
Gracilaria dijumpai di sepanjang pesisir Parigi Moutong yang tersebar di wilayah
pesisir Moutong, Tomini, Santigo, Palasa, Tinombo dan Ampibako.
Untuk keperluan penyusunan kalender musim tanam rumput laut jenis komoditi
ekonomis berbasis keruangan di perairan pesisir Parigi Moutong, Sulawesi Tengah
perlu dilakukan survei lapangan detil pada zona yang sesuai (atau sangat sesuai)
untuk pengembangan budidaya rumput laut serta pengamatan kondisi lingkungan
perairannya.
Upaya ini dilakukan untuk mendapatkan memudahkan para petani rumput laut
dalam melaksanakan usaha budidaya dengan hasil yang maksimal. Selain itu,
informasi kalender musim tanam ini dapat diterapkan juga pada kebon bibit rumput
laut nantinya untuk mendapatkan hasil yang optimal dan berkualitas.