Download - RKL-RPL Kajian Pertambangan Galian C Pas (1)
-
7/25/2019 RKL-RPL Kajian Pertambangan Galian C Pas (1)
1/35
DOKUMEN AMDAL
RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN (RKL) DAN
RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN (RPL)
KEGIATAN USAHA PENAMBANGAN
GOLONGAN GALIAN C (PASIR dan BATU)
PT. Puser Bumi Indonesia
Graduate School of Environment Science
Magister Program of Environmental Management
Oleh:
1. Lighar Dwinda Prisbitari NIM: 13/354980/PMU/7905
2. Syampadzi Nurroh NIM: 13/354980/PMU/7908
3. Anwar Saimu NIM: 13/354980/PMU/7987
4. Mia Muthiany NIM: 13/354980/PMU/7998
5.
Kartini NIM: 13/354980/PMU/7946
GRADUATE OF SCHOOLGADJAH MADA UNIVERSITY
Y O G Y A K A R T A
2 0 1 4
-
7/25/2019 RKL-RPL Kajian Pertambangan Galian C Pas (1)
2/35
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ..................................................................................................................... ii
PERNYATAAN ............................................................................................................................. iiiDAFTAR ISI ................................................................................................................................. iv
DAFTAR TABEL ........................................................................................................................ xiii
DAFTAR GAMBAR .................................................................................................................... xv
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................................................. xix
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang .............................................................................................. I-1
1.2. Tujuan dan Manfaat Penelitian ........................................................................ I-21.3. Perundangan-undangan ................................................................................ I-3
BAB II RENCANA USAHA DAN/ATAU KEGIATAN
2.1. Identitas Pemrakarsa dan Penyusun Andal .................................................... II-12.2. Uraian Rencana Usaha dan/atau Kegiatan .................................................... II-22.2. Alternatif-alternatif yang Dikaji dalam Andal ............................................... II-16
BAB III RONA LINGKUNGAN HIDUP
3.1. Komponen Abiotik ......................................................................................... III-1
3.2. Komponen Biotik ........................................................................................... III-93.3. Komponen Sosekbudkemas ........................................................................ III-14
BAB IV RUANG LINGKUP STUDI
4.1. Dampak Penting yang Ditelaah .................................................................... IV-14.2. Evaluasi Dampak Potensial .......................................................................... IV-84.3. Hasil Proses Pelingkupan ........................................................................... IV-104.4. Wilayah Studi dan Batas Waktu Kajian ...................................................... IV-13
BAB V PRAKIRAAN DAMPAK PENTING
5.1. Prakiraan Dampak Penting ............................................................................ V-15.2. Prakiraan Sifat Penting Dampak .................................................................... V-3
BAB V EVALUASI DAMPAK PENTING
5.1. Pemilihan Alternatif Terbaik .......................................................................... VI-2
5.2. Telaah sebagai Dasar Pengelolaan .............................................................. VI-25.2. Rekomendasi Penilaian Kelayakan Lingkungan ......................................... VI-12
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................ 132
LAMPIRAN ............................................................................................................................... 133
-
7/25/2019 RKL-RPL Kajian Pertambangan Galian C Pas (1)
3/35
BAB II - 1RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
BAB IIRENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
2.1 PENDEKATAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
Pengelolaan lingkungan hidup disusun untuk menangani dampak penting yang telah
diprediksi dari kajian ANDAL dengan menggunakan pendekatan-pendekatan rasional yang
akan diterapkan melalui pendekatan teknologi, sosial ekonomi dan institusi.
A. PENDEKATAN TEKNOLOGI
Pendekatan teknologi pengelolaan lingkungan yang berorientasi pada teknologi yang
dapat digunakan untuk mengelola dampak penting lingkungan hidup dari suatu kegiatan.
Pencegahan dampak negatif terhadap lingkungan melalui aplikasi teknologi yang dapat
diterapkan oleh PT. Paser Bumidengan mempertimbangkan biaya dan kemampuan.
B. PENDEKATAN SOSIAL EKONOMI
Pendekatan sosial ekonomi dilakukan dalam rangka menanggulangi dampak besar dan
penting melalui tindakan-tindakan yang bermotifkan sosial ekonomi, misalnya melakukan
sosialisasi rencana proyek kepada masyarakat sekitar, penanganan masalah kamtibmasdan persepsi negatif masyarakat, memprioritaskan penyerapan tenaga kerja setempat
(Kelurahan/Kecamatan masing-masing lokasi kegiatan) sesuai dengan keahlian dan
ketrampilan yang dimiliki sepanjang dibutuhkan.
C. PENDEKATAN INSTITUSI
Pendekatan institusi adalah mekanisme kelembagaan yang akan ditempuh PT. Paser
Bumidalam rangka menanggulangi dampak penting lingkungan hidup. Pendekatan ini
mencakup pengelolaan lingkungan melalui koordinasi dengan instansi yang berwenang
dalam pengawasan dampak lingkungan dan kerjasama dengan instansi terkait dalam
pengendalian dampak lingkungan. Pelaporan hasil pengelolaan lingkungan secara
berkala kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Instansi yang berwenang dalam
pengawasan dan instansi yang terkait dalam koordinasi pengelolaan lingkungan.
-
7/25/2019 RKL-RPL Kajian Pertambangan Galian C Pas (1)
4/35
DOKUMEN RKL-RPL
PT. Paser Bumi
BAB II - 2RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
2.1 RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
Prinsip dasar yang akan dilakukan pada Rencana Pengelolaan Lingkungan hidup
(RKL) yaitu untuk menghindari dampak negatif, meningkatkan dampak positif dan
mereduksi/mengeliminasi dampak negatif yang diprakirakan akan timbul akibat adanya
Penambangan Galian C. Sistematika perumusan upaya pengelolaan lingkungan untuk setiap
tahap kegiatan meliputi :
a. Dampak lingkungan (dampak penting dan dampak lingkungan hidup lainnya).
b. Sumber dampak (dampak penting dan dampak lingkungan hidup lainnya).
c. Indikator keberhasilan pengelolaan lingkungan hidup.
d. Bentuk Pengelolaan lingkungan hidup.
e. Lokasi pengelolaan lingkungan hidup.
f. Periode pengelolaan lingkungan hidup.
g. Institusi pengelolaan lingkungan hidup (PLH).
Penjelasan rencana pengelolaan lingkungan hidup terhadap rencana Penambangan Galian
C secara rinci diuraikan kedalam Tabel 2.1 berikut :
-
7/25/2019 RKL-RPL Kajian Pertambangan Galian C Pas (1)
5/35
DOKUMENRKL-RPL
PT. Paser Bumi
BAB II - 3
RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
Tabel 2.1. Matriks Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL)
A.
PRAKONSTRUKSI
DampakLingkungan
yang dikelola
SumberDampak
Indikator keberhasilan pengelolaanlingkungan hidup
Bentuk Pengelolaan Lingkungan HidupLokasi Pengelolaan
Lingkungan hidp
PeriodePengelolaanLingkungan
Hidup
Instansi Pengelolaan Lingkungan Hidup
Kesempatan Kerja
dan PeluangBerusaha
Rekruitmen
Tenaga Kerja
Dapat mengurangi pengangguran
diwilayah sekitar tambang
Munculnya usaha-usaha mikromasyarakat sekitar
Pendekatan Sosial
Mengutamakan penduduk setempat dalam perekrutantenaga kerja
Memberikan trainning calaon tenaga kerja
Memberikan bantuan modal bagi usaha-usaha kecilsecara bergilir
Desa Cangkrigan
Kecamatan Pakem
Secara lebih jelas dapatdilihat pada titik lokasipengelolaan di peta batassosial
Tiga bulan
sebelumpekerjaankonstruksi dimulai
Instansi pelaksana yaitu: PT. Paser Bumi
dan aparat Cangkringan. Instansi Pengawas yaitu Kepala Desa,
Muspika, dan Disnakersos
Instansi penerima laporan yaitu
Disnakersos
PendapatanMasyarakat danPAD
Pembebasanlahan danPerizinan
Tidak terjadi penyimpangan pada saatpembayaran kompensasi assetmasyarakat
Menurunnya kemungkinan tindakankriminalitas pada saat prosespembayaran kompensasi assetmasyarakat
Tidak terjadinya tindakan percaloanpada proses pembebasan lahan
Adanya edukasi kepada masyarakatdapat melakukan pengelolaankeuangan secara bijaksana
Kesejahteraan masyarakat sekitartambang meningkat
Biaya Perizinan dilakukan secaratransparan dan sesuai peraturan yangberlaku
Pendekatan Sosial
Pembayaran kompensasi asset masyarakat harusdilakukan dan telah selesai terbayarkan sebelumpekerjaan konstruksi dilakukan
Memasangan spanduk/pengumuman peringatankewaspadaan agar masyarakat menghindari praktekpercaloan
Menempatkan petugas keamanan pada loketpembayaran
Memberikan pengarahan & sosialisasi mekanismepembayaran baik secara langsung maupun melaluipapan pengumuman
Melakukan edukasi baik melalui sosialisasi dan ataupelatihan pengelolaan keuangan
Desa CangkriganKecamatan Pakem
Secara lebih jelas dapatdilihat pada titik lokasipengelolaan di peta batassosial
Tiga bulansebelum prosespembayarankompensasi assetdilaksanakan
Instansi pelaksana yaitu: PT. Paser Bumi
Instansi Pengawas yaitu Kantor
Pelayanan Perizinan, Pemerintah Desa,Cangkringan Kecamatan Pakem
Instansi penerima laporan yaitu Pemda
sleman yakni Kantor PelayananPerizinan, Kantor LH, Inspektorat Daerah,Dinas Pengelola Keungan dan AssetDaerah, dan Dinas Sumberdaya Air,Energi dan Mineral
-
7/25/2019 RKL-RPL Kajian Pertambangan Galian C Pas (1)
6/35
DOKUMENRKL-RPL
PT. Paser Bumi
BAB II - 4
RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
DampakLingkungan
yang dikelola
SumberDampak
Indikator keberhasilan pengelolaanlingkungan hidup
Bentuk Pengelolaan Lingkungan HidupLokasi Pengelolaan
Lingkungan hidp
PeriodePengelolaanLingkungan
Hidup
Instansi Pengelolaan Lingkungan Hidup
Sikap & PersepsiMasyarakat
Survei &sosialisasi
Pembebasanlahan
Tidak timbul sikap & persepsi negatifmasyarakat yang dapat memicutimbulnya gangguan kamtibmas
Pemberian hak pengganti asetmasyarkat sesuai dengan proporsikepemilikannya
Pendekatan Sosial
Sosialisasi rencana kegiatan kepada warga yangterkena dampak yang dilakukan secara transparan.
Pemberian kompensasi atas harga lahan yang
dibebaskan berdasarkan kesepakatan dengan pemiliklahan dengan prinsip menguntungkan masyarakatsecara wajar dengan tetap memperhatikan aspekkemampuan pendanaan PT. Paser Bumi
Pemilik lahan yang lahannya dibebaskan diprioritaskandapat terlibat dalam Penambangan Galian C misalnyadengan menjadi tenaga kerja
Pendekatan Institusional
Membentuk Panitia Pembebasan Tanah sesuai denganPeraturan Kepala BPN no 3 tahun 2007, ataubekerjasama dengan BPN
Desa Cangkringan dandesa-desa lain sekitarpenambangan
Secara lebih jelas dapatdilihat pada titik lokasipengelolaan di peta batassosial
Enam bulansebelumpelaksanaanpenambangan
a) Instansi pelaksana yaitu: PT. PaserBumi
b) Instansi Pengawas yaitu Desa, MuspikaKecamatan Pakem)
c)
Instansi penerima laporan yaitu Pemdasleman yakni Kantor Kesbang,Disnakersos, Kantor LH, dan DinasSumberdaya Air, Energi dan Mineral
-
7/25/2019 RKL-RPL Kajian Pertambangan Galian C Pas (1)
7/35
DOKUMENRKL-RPL
PT. Paser Bumi
BAB II - 5
RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
B. KONSTRUKSI
DampakLingkungan
yang dikelolaSumber Dampak
Indikator keberhasilan pengelolaanlingkungan hidup
Bentuk Pengelolaan Lingkungan HidupLokasi Pengelolaan
Lingkungan hidpPeriode PengelolaanLingkungan Hidup
Instansi PengelolaanLingkungan Hidup
Kualitas udara
Mobilisasiperalatan
Land cleraingdan stripping
Pembuatan JalanMasuk
tidak menimbulkan pencemaran partikeldebu (TSP), timbal (pb) dan carbondioksida (CO2)
Tidak menimbulkan resiko penyakit ISPAdan iritasi mata akibat partikel debu bagimasyarakat dan pekerja
Tidak timbulnya sikap dan persepsinegatif masyarakat akibat kegiatan
Pendekatan Teknologi
1) Penutupan bak kendaraan pengangkut material (dumptruck).
2) Memasang plat penghalang pada ban kendaraanpengangkut material
3) Memasang alat penyaring udara pada knalpot setiapdump truck dan alat berat lainnya
4) Penerapan standar K-3 bagi pekerja untukmempergunakan masker.
5) Pengaturan jadwal/waktu mobilisasi peralatan
6) Melakukan penyiraman khususnya pada lahan keringyang menimbulkan debu
Lokasi tapak proyek
Sepanjang Rute
mobilisasi peralatan
Secara periodik sesuaidengan kebutuhan
Instansi pelaksana yaitu: PT.Paser Bumi
Instansi Pengawas yaitu
Dinas Kesehatan Kab.Sleman, dan Kantor LH
Instansi Penerima Laporan:
Kantor LH Kab.Sleman
-
7/25/2019 RKL-RPL Kajian Pertambangan Galian C Pas (1)
8/35
DOKUMENRKL-RPL
PT. Paser Bumi
BAB II - 6
RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
DampakLingkungan
yang dikelolaSumber Dampak
Indikator keberhasilan pengelolaanlingkungan hidup
Bentuk Pengelolaan Lingkungan HidupLokasi Pengelolaan
Lingkungan hidpPeriode PengelolaanLingkungan Hidup
Instansi PengelolaanLingkungan Hidup
Kebisingan Mobilasiperalatan
Pembuatan jalan
masukLand Clearingdan stripping
Menurunnya sikap dan persepsi negatif
masyarakat akibat kebisingan
Menimbulkan kenyamanan warga
sekitar, warga yang dilalui sepanjangrute jalan saat mobilisasi peralatan dankaryawan
Pendekatan Teknologi
Setiap pekerja lapang memakai earplug
Membangun barrier alami Menanam pohon-pohonsepanjang jalan yang dapat meredam suara (bambukuning, glodok, dll)
Setiap kendaraan proyek agar memakai alat peredamsuara di knolpot
Pendekatan Teknologi
Menyediakan kotak saran yang dipasang pada lokasistrategis
Lokasi tapak proyek
Sepanjang rute
mobilisasi
Secara periodik sesuaidengan kebutuhan
Instansi pelaksana yaitu: PT.Paser Bumi
Instansi Pengawas yaitu
Dinas Kesehatan Kab.Sleman, dan Kantor LH
Instansi Penerima Laporan:Kantor LH Kab.Sleman
Erosi danSedimentasi
Land clearingdan stripping
Penggalianmaterial sirtu
Permukaan tanah tidak mengalamikerusakan
Air disungai tidak mengalami kekeruhandan tidak terjadi pengendapan lumpurakibat penambangan
Pendekatan Teknologi
Menyediakan drainase dan kolam penampungan airhujan sementara dilokasi penambangan
Menyediakan Sumur Peresapan Air Hujan (SPAH) padalahan-lahan terbuka.
Membuat kolam pengendapan (settling pond) sesuaikebutuhan dengan menyesuaikan topografi setempat
Sekitar arealpenambangan
2 kali selamapelaksanaanpekerjaan konstruksi
Instansi pelaksana yaitu: PT.
Paser Bumi
Instansi Pengawas yaitu
Kantor LH, DinasSumberdaya Air, Energi danMineral
Instansi penerima laporan:
Kantor LH
Gangguanlalulintas
-
Mobilisasiperalatan
Tidak terjadi kemacetan di jalan raya Pendekatan teknologi
Pengaturan waktu dan rute mobilisasi
Saat mobilisasi alat berat agar memakai pengawal daripetugas polisi lalulintas
Kendaraan depan saat mobilisai agar memakai turninglights (lampu putar)
Sepanjang rute mobilisasi Pengelolaandilakukan setiappelaksanaanmobilisasiberlangsung
Instansi pelaksana yaitu: PT.
Paser Bumi
Instansi Pengawas yaitu
polantas, Dinasperhubkominfo dan KantorLH
Instansi penerima laporan
yaitu Kantor LH
-
7/25/2019 RKL-RPL Kajian Pertambangan Galian C Pas (1)
9/35
DOKUMENRKL-RPL
PT. Paser Bumi
BAB II - 7
RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
DampakLingkungan
yang dikelolaSumber Dampak
Indikator keberhasilan pengelolaanlingkungan hidup
Bentuk Pengelolaan Lingkungan HidupLokasi Pengelolaan
Lingkungan hidpPeriode PengelolaanLingkungan Hidup
Instansi PengelolaanLingkungan Hidup
Kerusakan jalan- Mobilisasi
peralatanTidak terjadi kerusakan jalan Pendekatan teknologi
Pelarangan pengangkutan material dan peralatanmelebihi tonase jalan
Melakukan perbaikan jalan apabila terjadi kerusakanKecepatan kendaraan max 60 Km/jam
Sepanjang rute mobilisasi Pengelolaandilakukan setiappelaksanaan
mobilisasiberlangsung
Instansi pelaksana yaitu: PT.
Paser Bumi
Instansi Pengawas yaitu
Dinas perhubkominfo, DinasPU dan Perumahan, danKantor LH
Instansi penerima laporan
Bupati Sleman dan KantorLH
Penurunankualitas dankuatitas airpermukaan
- Land clearingdan stripping
Air sungai tidak terjadi peningkatankekeruhan (TSS dan TDS tidak melewatikualitas air pada rona awal dan tidakmelebihi standar BM air bersih)
Pendekatan teknologi Membuat kolam pengendapan lumpur (settling pond) Tidak melakukan land clearing pada kawasan buffer
zone sungai atau pada discharge area
Sekitar lokasipertambangan
Pengelolaandilakukan setiap saatselama pelaksanaanpekerjaan konstruksiberlangsung
Instansi pelaksana yaitu: PT.
Paser Bumi
Instansi Pengawas
yaituDinas Pertanian,Perikanan dan Kehuatanan,dan Kantor LH
Instansi penerima laporan
yaitu Kantor LH
Penurunankualitas dankuantitas airtanah
- Land clearingdan stripping
Air sumur ma upun air tetis warga sekitartidak melebihi standar BM air minum)
Tidak mengurangi debit air atau volumeair sumur maupun tetis warga sekitarnya
Pendekatan teknologiMenyediakan Sumur Peresapan Air Hujan (SPAH) dan
membuat lubang-lubang biopori untuk meningkatkanimbuhan air tanah khusus pada lahan-lahan terbuka.
Mengelola area terbuka hijau
Sekitar lokasipertambangan
Pengelolaandilakukan setiap saatselama pelaksanaanpekerjaan konstruksi
berlangsung
Instansi pelaksana yaitu: PT.Paser Bumi
Instansi Pengawas yaituDinas Kantor LH dan Dinas
KesehatanInstansi penerima laporanyaitu Kantor LH
-
7/25/2019 RKL-RPL Kajian Pertambangan Galian C Pas (1)
10/35
DOKUMENRKL-RPL
PT. Paser Bumi
BAB II - 8
RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
DampakLingkungan
yang dikelolaSumber Dampak
Indikator keberhasilan pengelolaanlingkungan hidup
Bentuk Pengelolaan Lingkungan HidupLokasi Pengelolaan
Lingkungan hidpPeriode PengelolaanLingkungan Hidup
Instansi PengelolaanLingkungan Hidup
Perubahanbentuk Lahan
- Land clearingdan stripping
Tidak menimbulkan kerusakan lahanseperti potensi longsor, banjir danperubahan iklim mikro
Pendekatan Teknologi
Land clearing dan stripping dilakukan secara
bertahap sesuai yang rencana tambang
Menghindari semaksimal mungkin penebangansebagian pohon pelindung
Sekitar Arealpenambangan DesaCangkringan dan Desa-
Desa sekitarrnya.
Selama konstruksiberlangsung
Instansi pelaksana yaitu: PT.
Paser Bumi
Instansi Pengawas yaitu
Kantor LH dan Dinaspertanian, perikanan dankehutanan
Instansi penerima laporan
yaitu Kantor LH
GangguanVegeatsi
- Land clearingdan stripping
Tidak menimbulkan perubahan iklimmikro
Pendekatan Teknologi
Melakukan penghijauan pasca tambang
Menghindari semaksimal mungkin penebangan
sebagian pohon pelindung
Sekitar Arealpenambangan DesaCangkringan dan Desa-Desa sekitarrnya.
Selama masakonstruksi berlangsung
Instansi pelaksana yaitu: PT.
Paser Bumi
Instansi Pengawas yaitu
Kantor LH dan Dinaspertanian, perikanan dankehutanan
Instansi penerima laporan
yaitu Kantor LH
Gangguanfauna
- Land clearingdan stripping
Satwa atau hewan endemik tidak punah Pendekatan Teknologi
Melakukan penanaman ulang terutama tumbuhan
alami sebagai tempat memija hewan atau satwaendemik
Bekerjasama dengan Balai Konsevasi Sumberdaya
Alam (BKSDA) untuk melindungi satwa endemik bilaada
Sekitar Arealpenambangan DesaCangkringan dan Desa-Desa sekitarrnya
Selama masakonstruksi, operasisampai pasca operasi
Instansi pelaksana yaitu: PT.
Paser Bumi
Instansi Pengawas yaitu
BKSDA, Kantor LH danDinas pertanian, perikanan
dan kehutanan Instansi penerima laporan
yaitu Kantor LH
-
7/25/2019 RKL-RPL Kajian Pertambangan Galian C Pas (1)
11/35
DOKUMENRKL-RPL
PT. Paser Bumi
BAB II - 9
RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
DampakLingkungan
yang dikelolaSumber Dampak
Indikator keberhasilan pengelolaanlingkungan hidup
Bentuk Pengelolaan Lingkungan HidupLokasi Pengelolaan
Lingkungan hidpPeriode PengelolaanLingkungan Hidup
Instansi PengelolaanLingkungan Hidup
Gangguan BiotaAir
- Land clearingdan stripping
Biata air tidak mengalami kepunahanakibat aktivitas penambangan
Pendekatan Teknologi
Air dari limpasan tambang agar di treatmen terlebih
dahulu dengan cara membuat kolam-kolam
pengendapan dan melakukan proses aerasi setiapkolam
Di dalam kolam perjernihan (kolam terakhir) di outlat
agar di pelihara ikan sebagai wujud bahwa airlimpasan tambang tidak berbahaya bagi ikan danbiota air lainnya
Sekitar Arealpenambangan
Selama masakonstruksi, operasisampai pasca operasi
Instansi pelaksana yaitu: PT.
Paser Bumi
Instansi Pengawas yaitu,
Kantor LH dan Dinaspertanian, perikanan dankehutanan
Instansi penerima laporan
yaitu Kantor LH
TimbulanSampah(Sanitasilingkungan)
- aktivitaspekerja dibasecamp
Menurunnya resiko penyebaran penyakit
Tidak terjadi penurunan kualitas badanair akibat adanya kegiatan.
Ketersediaan MCK di area basecampyang memadai
Pengelolaan Sampah dan Limbahdilakukan sesuai dengan peraturan yangberlaku
Pendekatan Teknologi
Menyediakan fasilitas MCK secara memadai
Memasang papan informasi di lingkungan base campuntuk tidak melakukan aktifitas MCK di sungai
Area Base camp danTapak Kegiatanpenambangan sirtu
Pengelolaandilakukan selamapelaksanaanpekerjaan konstruksiPembangunanfasilitas penunjangberlangsung
Instansi pelaksana yaitu: PT.
Paser Bumi
Instansi Pengawas yaitu,
Kantor LH
Instansi penerima laporan
yaitu Kantor LH
Gangguan
kesehatan
Pembangunan
base camp danmobiliasiperalatan
Berkurangya masyarakat yang sakit-sakit
(kesehatan masyarakat meningkat)
Pendekatan social
Melakukan program pengelolaan sanitasi berbasismasyarakat dalam kerangka CSR
Pendekatan teknologiMelakukan pengelolaan Kebisingan, air limbah, sampahdan kualitas udara
Desa Cangkringan dan
lokasi penambangan
Tahap pasca operasi Instansi pelaksana
yaitu:Klinik PT. Paser Bumi Instansi Pengawas yaitu
Puskesmas setempat
Instansi penerima laporan
yaitu Dinkes Sleman danKLH Sleman
-
7/25/2019 RKL-RPL Kajian Pertambangan Galian C Pas (1)
12/35
DOKUMENRKL-RPL
PT. Paser Bumi
BAB II - 10
RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
C.
OPERASI
DampakLingkungan
yang dikelola
SumberDampak
Indikator keberhasilan pengelolaan lingkunganhidup
Bentuk Pengelolaan Lingkungan HidupLokasi PengelolaanLingkungan Hidup
Periode PengelolaanLingkungan Hidup
Instansi PengelolaanLingkungan Hidup
PerubahanBentuk Lahan
- Kegiatanekstraksimaterial sirtu
Tidak menimbulkan kerusakan lahan seperti potensilongsor, banjir dan perubahan iklim mikro
Pendekatan teknologi
Penambangan/ekstraksi material sirtu dilakukan perblok, tidak dibolehkan penambangan secara sporadis
Area penambangandesa cangkringan
Selama penambanganberlangsung
Instansi pelaksana yaitu:PT. Paser Bumi
Instansi Pengawas yaitu
Kantor LH, dan DinasSumberdaya Air, Energidan Mineral
Instansi penerima laporan:Kantor LH
PenurunanKualitas Udara
Kegiatanpenambangandanpengangkutan
Tidak menimbulkan pencemaran partikel debu(TSP), timbal (Pb), dan carbon dioksida (CO2)
Menurunnya resiko penyakit ISPA dan iritasi mataakibat partikel debu bagi masyarakat dan pekerja
Tidak timbulnya sikap dan persepsi negatifmasyarakat akibat kegiatan
Dapat memenuhi Keputusan Menteri LingkunganHidup No. 02/MENLH/I/1998 tentang PedomanPenetapan Baku Mutu Lingkungan,
Pendekatan teknologi
Melakukan penyiraman rutin jalan-jalan yang berdebudampak dari pengangkutan material
Menutup rapat dengan terpal bak kendaraan
Kecepatan kendaraan dump truck max 60 km/jam
Menanam pohon-pohon yang dapat menyerap polutanatau karbon sepanjang rute pengangkutan
Setiap pekerja lapangan dibekali untuk memakai masker
Pendekatan sosial
Masyarakat mendapatkan informasi mengenaikemungkinan dampak yang terjadi karena rencanakegiatan baik yang positif serta usaha-usaha untuk
memaksimalkannya maupun dampak negatif sertausaha-usaha untuk meminimalisasinya
Di sekitar areapenambangan dansepanjang rute jalanpengangkutan (haulingroad) material
Selama kegiatanpenambangan danpengangkutanberlangsung
Instansi pelaksana yaitu:PT. Paser Bumi
Instansi Pengawas yaituKantor LH, DinasKesehatan, dan DinasSumberdaya Air, Energidan Mineral
Instansi penerima laporan:Kantor LH
-
7/25/2019 RKL-RPL Kajian Pertambangan Galian C Pas (1)
13/35
DOKUMENRKL-RPL
PT. Paser Bumi
BAB II - 11
RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
DampakLingkungan
yang dikelola
SumberDampak
Indikator keberhasilan pengelolaan lingkunganhidup
Bentuk Pengelolaan Lingkungan HidupLokasi PengelolaanLingkungan Hidup
Periode PengelolaanLingkungan Hidup
Instansi PengelolaanLingkungan Hidup
Kebisingan Kegiatanpenambangandanpengangkutan
Tidak menimbulkan rasa tidak nyaman terhadapmasyarakat sekitar kegiatan maupun rutepengangkutan material
Tidak timbulnya sikap dan persepsi negatifmasyarakat akibat kegiatan
Tidak terlampauinya baku mutu kebisinganberdasarkan Kep Men LH nomor 48 tahun 1996tentang Baku Tingkat Kebisingan
Pendekatan Teknologi
Setiap pekerja lapang memakai earplug
Membangun barrier alami Menanam pohon-pohonsepanjang jalan yang dapat meredam suara (bambukuning, glodok, dll)
Setiap kendaraan proyek agar memakai alat peredamsuara di knolpot
Kecepatan kendaraan pengangkut max 60 km/jamPendekatan Teknologi
Menyediakan kotak saran yang dipasang pada lokasistrategis
Diareal penambangandan sepanjang rutejalan pengangkutan(hauling road) material
Selama kegiatan masakonstruksi berlangsung
Instansi pelaksana yaitu:
PT. Paser Bumi
Instansi Pengawas yaitu
Kantor LH, DinasKesehatan, Dinas
Perhubungan Kominfo danDinas Sumberdaya Air,Energi dan Mineral
Instansi penerima laporan:
Kantor LH
GangguanLalulintas
Kegiatanpengangkutanmaterial
Tidak terjadi kemacetan di jalan raya akibatpengangkutan
Tidak menimbulkan persepsi negatif setiappengguna jalan
Pendekatan teknologi
Pengaturan waktu dan rute mobilisasi
Saat mobilisasi alat berat agar memakai pengawal daripetugas polisi lalulintas
Kendaraan depan saat mobilisai agar memakai turninglights (lampu putar)
Menghindari jalan-jalan yang arus lalulintas cukuppadatPendekatan Sosial
Masyarakat mendapatkan informasi mengenaikemungkinan dampak yang terjadi baik positif maupunnegatif serta usaha-usaha untuk meminimalisasidampak negatif
Pendekatan SosialMenyediakan kotak saran yang dipasang pada lokasistrategis
Sepanjang rutepengangkutan materialsirtu
Setiap kegiatanoperasionalpengangkutanberlangsung
Instansi pelaksana yaitu:
PT. Paser Bumi
Instansi Pengawas yaitu
polantas, Dinasperhubkominfo dan KantorLH
Instansi penerima laporan:
Kantor LH dan Dinasperhubkominfo
-
7/25/2019 RKL-RPL Kajian Pertambangan Galian C Pas (1)
14/35
DOKUMENRKL-RPL
PT. Paser Bumi
BAB II - 12
RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
DampakLingkungan
yang dikelola
SumberDampak
Indikator keberhasilan pengelolaan lingkunganhidup
Bentuk Pengelolaan Lingkungan HidupLokasi PengelolaanLingkungan Hidup
Periode PengelolaanLingkungan Hidup
Instansi PengelolaanLingkungan Hidup
Sedimentasi danerosi
Kegiatanekstraksi sirtu
Dapat mengendalikan kadar TSS perairan tidakmelebihi 80 mg/l (Kep Men 02/MENKLH/1988)
Material erosi tidak sampai kesungai atau ke badanair lainnya
Pendekatan teknologiMembuat saluran drainasePembuatan pepengambilan material sirtu yang menjadijalur lintasan sedimen, dengan cara mengendapkanlumpur yang mengalir tersebut
Pembuatan kolam settling pond, yang setiap saatlumpurnya harus dikeruk/diangkut bila telah penuh(terutama jika musim hujan)
Sekitar lokasipenambangan
Selama kegiatanpenambanganberlangsung
Instansi pelaksana yaitu:PT. Paser Bumi
Instansi Pengawas yaituKantor LH
Instansi penerima laporan:
Kantor LH
Kerusakan Jalan Kegiatanpengangkutanmaterial sirtu
Jalan yang dilewati tidak mengalami kerusakanakibat kegiatan pengangkutan material sirtu
Kecepatan kendaraan saat melewati rutepengangkutan dalam kondisi normal seperti sejakawal saat memulai penambangan
Pendekatan Teknologi
Tonase muatan setiap dump truk dapat menyesuaikan
dengan kelas jalan yang akan dilewati
Kecepatan kendaraan max 60 km/jam
Sepanjang jalankolektorpengangkutanmaterial
Pengelolaandilakukan setiappengangkutan
Instansi pelaksana yaitu:PT. Paser Bumi
Instansi Pengawas yaituDinas perhubkominfo,Dinas PU dan Perumahan,dan Kantor LH
Instansi penerima laporan
Bupati Sleman, Dinas PU
dan Perumahan, dan
Kantor LH
-
7/25/2019 RKL-RPL Kajian Pertambangan Galian C Pas (1)
15/35
DOKUMENRKL-RPL
PT. Paser Bumi
BAB II - 13
RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
DampakLingkungan
yang dikelola
SumberDampak
Indikator keberhasilan pengelolaan lingkunganhidup
Bentuk Pengelolaan Lingkungan HidupLokasi PengelolaanLingkungan Hidup
Periode PengelolaanLingkungan Hidup
Instansi PengelolaanLingkungan Hidup
Penurunankuantitas danKualitas airpermukaan
Kegiatanekstraksimaterial sirtu
Terjaganya kualitas air lingkungan sekitarpenambangan sesuai dengan Kualitas air untukkategori kelas II sesuai dengan PP No 82/2001
Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No.51/MENLH/I/2004, tentang Baku Mutu Air Sungai
dan Laut untuk Biota Sungai
Tidak terjadinya eutropikasi
Terjaganya daya dukung lingkungan di sekitarpenambangan
Kualitas air sungai maupun air permukaan lain yangada disekitar penambangan tidak mengalamiperubahan baik secara fisik maupun kimia
Pendekatan teknologi Membuat kolam pengendapan lumpur (settling pond) Buffer zone sungai agar dipertahankan vegetasi yang
ada
Pendekatan sosial- Melakukan program pengelolaan sanitasi berbasis
masyarakat
Desa Cangkringandan desa-desa lainsekitar arealpenambangan
Secara berkalaSelama kegiatanpenambanganberlangsung
Instansi pelaksana yaitu:
PT. Paser Bumi Instansi Pengawas yaitu
Kantor LH dan DinasKesehatan
Instansi penerima laporan
yaitu Kantor LH
Penurunankualitas dankuantitas air tanah
- Kegiatanekstraksimaterial sirtu
Terjaganya kualitas air lingkungan sekitarpenambangan sesuai dengan Kualitas air untukkategori kelas II sesuai dengan PP No 82/2001
Air sumur maupun air tetis warga sekitar tidakmelebihi standar BM air minum)
Tidak mengurangi debit air atau volume air sumurmaupun tetis warga sekitarnya
Pendekatan teknologiMenyediakan Sumur Peresapan Air Hujan (SPAH) dan
membuat lubang-lubang biopori untuk meningkatkanimbuhan air tanah khusus pada lahan-lahan terbuka.
Mengelola area terbuka hijau
Desa Cangkringan dandesa-desa lain sekitarareal penambangan
Secara berkalaSelama kegiatanpenambanganberlangsung
Instansi pelaksana yaitu:
PT. Paser Bumi
Instansi Pengawas yaitu
Dinas Kantor LH dan DinasKesehatan
Instansi penerima laporan
yaitu Kantor LH
-
7/25/2019 RKL-RPL Kajian Pertambangan Galian C Pas (1)
16/35
DOKUMENRKL-RPL
PT. Paser Bumi
BAB II - 14
RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
DampakLingkungan
yang dikelola
SumberDampak
Indikator keberhasilan pengelolaan lingkunganhidup
Bentuk Pengelolaan Lingkungan HidupLokasi PengelolaanLingkungan Hidup
Periode PengelolaanLingkungan Hidup
Instansi PengelolaanLingkungan Hidup
Penurunankualitas Tanah
Kegiatanekstraksimaterial sirtu
Lahan garapan pertanian warga setempat tidakmengurangi produksi panen akibat penambangan
Pendekatan teknologi Hasil pengupasan tanah pucuk dan tanah penutup
agar disimpan untuk persiapan reklamasi pascatambang
Seresah yang disimpan pada saat land cleraing agar
di lakukan pembusukan (dekomposisi) untuk pupukorganik
Pendekatan sosial Memberdayakan warga setempat terutama petani
untuk terlibat langsung dalam kegiatanpenambangan
Menjalin hubungan yang baik dengan warga
setempat dan memberikan batuan pupuk dan bibittanaman bila perlu
Desa Cangkringan dandesa-desa lain sekitarareal penambangan
Secara berkalaSelama kegiatanpenambanganberlangsung
Instansi pelaksana yaitu:
PT. Paser Bumi
Instansi Pengawas yaitu
Dinas pertanian, perikanandan kehutanan, dan Kantor
LH Instansi Pengawas yaitu
Bupati Sleman, Dinaspertanian, perikanan dankehutanan, dan Kantor LH
Timbulan Sampah(Sanitasilingkungan)
Aktivitaspertambangan
Menurunnya resiko penyebaran penyakit
Tidak terjadi penurunan kualitas badan air akibatadanya kegiatan.
Ketersediaan MCK di area basecampyangmemadai
Pengelolaan Sampah dan Limbah dilakukan sesuaidengan peraturan yang berlaku
Pendekatan Teknologi
Menyediakan fasilitas MCK secara memadai
Memasang papan informasi di lingkungan base campuntuk tidak melakukan aktifitas MCK di sungai
Area Base camp danTapak Kegiatanpenambangan sirtu
Selama masakonstruksiberlangsung
Instansi pelaksana yaitu:
PT. Paser Bumi
Instansi Pengawas yaitu,
Kantor LH
Instansi penerima laporan
yaitu Kantor LH
-
7/25/2019 RKL-RPL Kajian Pertambangan Galian C Pas (1)
17/35
DOKUMENRKL-RPL
PT. Paser Bumi
BAB II - 15
RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
DampakLingkungan
yang dikelola
SumberDampak
Indikator keberhasilan pengelolaan lingkunganhidup
Bentuk Pengelolaan Lingkungan HidupLokasi PengelolaanLingkungan Hidup
Periode PengelolaanLingkungan Hidup
Instansi PengelolaanLingkungan Hidup
Gangguankesehatan
Penambangandanpengangkutansirtu
Berkurangya masyarakat yang sakit-sakit(kesehatan masyarakat meningkat)
Pendekatan socialMelakukan program pengelolaan sanitasi berbasismasyarakat dalam kerangka CSR
Pendekatan teknologiMelakukan pengelolaan Kebisingan, air limbah, sampahdan kualitas udara
Desa Cangkringan danlokasi penambangan
Tahap pasca operasi Instansi pelaksanayaitu:Klinik PT. Paser Bumi
Instansi Pengawas yaitu
Puskesmas setempat
Instansi penerima laporan
yaitu Dinkes Sleman danKLH Sleman
-
7/25/2019 RKL-RPL Kajian Pertambangan Galian C Pas (1)
18/35
DOKUMENRKL-RPL
PT. Paser Bumi
BAB II - 16
RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
D.
PASCA OPERASI
DampakLingkungan
yang dikelolaSumber Dampak
Indikator keberhasilan pengelolaan lingkunganhidup
Bentuk Pengelolaan Lingkungan HidupLokasi PengelolaanLingkungan Hidup
Periode PengelolaanLingkungan Hidup
Instansi PengelolaanLingkungan Hidup
PenurunanKualitas Udara
KegiatanPenataan Lahan(Rekalamasi dan
Revegetasi)
Tidak menimbulkan pencemaran partikel debu(TSP), timbal (Pb), dan carbon dioksida (CO2)
Menurunnya resiko penyakit ISPA dan iritasi mataakibat partikel debu bagi masyarakat dan pekerja
Tidak timbulnya sikap dan persepsi negatifmasyarakat akibat kegiatan
Dapat memenuhi Keputusan Menteri LingkunganHidup No. 02/MENLH/I/1998 tentang PedomanPenetapan Baku Mutu Lingkungan,
Pendekatan teknologi
para pekerja lapangan dibekali untuk memakaimasker
kecepatan kendaraan pengangkut materialreklamasi agar dikurangi max 40 km/jam
Pendekatan sosial
masyarakat lokal dapat dilibatkan langsung sebagaipekerja dalam pengijauan areal pasca tambang
Menyediakan kotak saran yang dipasang pada
lokasi strategis
areal penambangan desacankringan dan desa-desalain disekitarnya
Selama tahap pascaoperasi
Instansi pelaksana yaitu:
PT. Paser Bumi
Instansi Pengawas yaitu
Kantor LH, DinasKesehatan, DiasPertanian Perikanan danKehutanan, DinasSumberdaya Air, Energidan Mineral
Instansi penerima
laporan: Kantor LH
Kebisingan KegiatanPenataan Lahan(Rekalamasi danRevegetasi)
Tidak menimbulkan rasa tidak nyaman terhadapmasyarakat sekitar kegiatan maupun rutepengangkutan material
Tidak timbulnya sikap dan persepsi negatifmasyarakat akibat kegiatan
Tidak terlampauinya baku mutu kebisinganberdasarkan Kep Men LH nomor 48 tahun 1996
tentang Baku Tingkat Kebisingan
Pendekatan Teknologi
Setiap pekerja lapang memakai earplug
Setiap kendaraan proyek agar memakai alatperedam suara di knolpot
Pendekatan sosial
masyarakat lokal dapat dilibatkan langsung sebagaipekerja dalam pengijauan areal pasca tambang
Menyediakan kotak saran yang dipasang padalokasi strategis
areal penambangandesa cankringan dandesa-desa laindisekitarnya
Selama tahap pascaoperasi
Instansi pelaksana yaitu:
PT. Paser Bumi
Instansi Pengawas yaitu
Kantor LH, DinasKesehatan, DiasPertanian Perikanan danKehutanan, DinasSumberdaya Air, Energi
dan Mineral Instansi penerima
laporan: Kantor LH
-
7/25/2019 RKL-RPL Kajian Pertambangan Galian C Pas (1)
19/35
-
7/25/2019 RKL-RPL Kajian Pertambangan Galian C Pas (1)
20/35
DOKUMENRKL-RPL
PT. Paser Bumi
BAB II - 18
RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
-
7/25/2019 RKL-RPL Kajian Pertambangan Galian C Pas (1)
21/35
BAB III - 1RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
BAB IIIRENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
3.1 RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
Pemantauan lingkungan dimaksudkan untuk memantau pelaksanaan pengelolaan
dampak penting akibat kegiatan Penambangan Batu dan Pasir. Rencana pemantauan
lingkungan hidup ini, dapat diketahui secara dini perubahan lingkungan yang terjadi dari hasil
pengelolaan yang telah dilakukan. Oleh karena itu, perlu disusun secara sistematik alur
pemantauan lingkungan hidup setiap Jenis Dampak yang bersumber dari suatu kegiatan tertentu,
sebagai hasil pelaksanaan pengelolaan lingkungan. Sistematika perumusan rencana
pemantauan lingkungan untuk setiap tahap kegiatan dijelaskan pada tabel 3.2 berikut:
-
7/25/2019 RKL-RPL Kajian Pertambangan Galian C Pas (1)
22/35
DOKUMEN RKL-RPL
PT. PASER BUMI
BAB III - 2RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
Tabel 3.2. Matriks Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL) Penambangan Batu dan Pasir
A.
TAHAP PRAKONSTRUKSI
No.
Dampak Lingkungan yang DipantauBentuk Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pemantauan Lingkungan Hidup
Jenis Dampakyang Timbul
Indikator/Parameter
Sumber Dampak Metode Pengumpulan &Analisis Data
LokasiPantau
Waktu danFrekwensi
Pelaksana Pengawas Penerima Laporan
Kesempatan Kerjadan PeluangBerusaha
Proporsi pekerjabagi tenaga lokal
Terbukanyalapangan kerja
Kesempatanberusaha bagimasyarakatsetempat
Sosialisasi, SurveyPendahuluan,rekrutmen tenagakerja danPerizinan
Metode:Metode observasi/pengamatan secaralangsung dilakukan dengan wawancara/interview terhadap masyarakat terkenadampak
Alat:wawancara atau dengar pendapat denganmasyarakat.
Teknik Sampling:Random sampling
Analisis Data:Data dianalisis deskriptif denganmembandingkan kondisi sebelum adanyarencana kegiatan
DesaCangkrinagnKec. Pakem
Satu kali Selamatahap prakonstruksidilakukan
Pemrakarsa (PT.Paser Bumi )yang dibantu olehaparat Desa danMuspika
Dinas Nakersos danPemerintah desaCangkringan dankecamatan Pakem
Dinas Tenaga Kerja danSosial Sleman
Kantor LH Kab. Sleman
PendapatanMasyarakat danPAD
Peningkatankesejahteraanmasyarakat
Peningkatan PAD
Pembebasan
Lahan
Perizinan
Metode:Metode observasi/pengamatan secaralangsung dilakukan dengan wawancara/interview terhadap masyarakat terkenadampak
Alat:wawancara atau dengar pendapat dengan
masyarakat.Teknik Sampling:
Random samplingAnalisis Data:Data dianalisis deskriptif denganmembandingkan kondisi sebelum adanyarencana kegiatan
DesaCangkrinagnKec. Pakem
Dilakukan minimal 2kali selamaprakonstruksi dandapat dilanjutkanpada masakonstruksi
PT. Paser Bumiyang dibantuoleh aparatDesa danMuspika
- Dinas Nakersos- Muspika
Dinas NakersosInspektorat DaerahDinas Pengelola Keungandan Asset Daerah
Kantor LH Kab. Sleman
-
7/25/2019 RKL-RPL Kajian Pertambangan Galian C Pas (1)
23/35
DOKUMEN RKL-RPL
PT. PASER BUMI
BAB III - 3RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
Sikap danpersepsimasyarakat
- Munculkecemburuan danatau gejolak sosialpada masyarakatyang direkrutsebagai tenagakerja dan tidakdirekrut
-Adanya protesdan keluhanwarga terhadapdampak pekerjaankonstruksi sampaitahap operasi
Survey &Sosialisasi
Pembebasan
Lahan Perekrutan
Tenaga Kerja
Metode:Metode observasi/pengamatan secara langsungdilakukan dengan wawancara/interviewterhadap masyarakat terkena dampakAlat:wawancara dan atau dengar pendapat denganmasyarakat.Analisis Data:
Data dianalisis secara deskriptif
DesaCangkrinagnKec. Pakem
Dilakukan 1 kalisebelum konstruksidilakukan
Pemrakarsa(PT. PaserBumi ) yangdibantu olehaparat Desadan Kecamatan
Pemerintah DesaDan Muspika
Kantor KesbangPolsek PakemDinas NakersosKantor LH
-
7/25/2019 RKL-RPL Kajian Pertambangan Galian C Pas (1)
24/35
DOKUMEN RKL-RPL
PT. PASER BUMI
BAB III - 4RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
B. TAHAP KONSTRUKSI
No.
Dampak Lingkungan yang Dipantau Bentuk Pemantauan Lingkungan HidupInstitusi Pemantauan
Jenis Dampakyang Timbul
Indikator/Parameter
Sumber DampakMetode Pengumpulan &
Analisis DataLokasi Pantau Waktu dan
Frekwensi Pelaksana Pengawas Pelaporan
Kualitas UdaraParameter udara yangdipantau adalah NO2,
SO2, CO, Ox dan TSP
Mobilisasi peralatan
Land cleraing danstripping
Pembuatan Jalan Masuk
Metode:
SNI 19-7119-3-2005 tentang cara Uji TSPmenggunakan HVAS dengan metode gravimetri
Anaisis data:
deskriptif dengan membandingkan Baku MutuUdara Ambient sesuai PP No 41/1999 tentangBaku Mutu Udara Ambien
Lokasi tapak proyek
Rute mobilisasi dan
pengangkutanmaterial
Dilakukan 1 kaliselama masakonstruksi
PT. PaserBumi
- Dinas KesehatanKab.Sleman
- Dinas
PerhubunganKomunikasi danInformatika Kab.Sleman
- KLH Kab. Sleman
- Kantor LH Kab.Sleman
Kebisingan Kebisingan (Leq) Mobilisasi peralatan Land cleraing danstripping
Pembuatan Jalan Masuk
Metode:
Pengukuran langsung Alat:
Sound level meter Analisis Data:
Perhitungan matematis Leq
Lokasi
penambangan Rute mobilisasi dan
pengangkutanmaterial
Pemantauandilakukan 1 kaliselama masakonstruksi.
PT. PaserBumi
- Dinas KesehatanKab.Sleman
- DinasPerhubunganKomunikasi danInformatika Kab.Sleman
- KLH Kab. Sleman
- Kantor LH
PerubahanBentuk Lahan
Lahan terbuka (tanpa
vegetasi) Perubahan struktur
tanah
Land Clearing danstripping
Metode untuk pemantauan kondisi penutupan
lahan di dalam areal penambangan dilakukandengan pengukuran di atas peta denganmelihat realisasi penanaman dan luas lahan
yang penambangan. Metode untuk pemantauan penutupan
lahan di atas akan didukung pula denganpenggunaan citra landsat dan atau hasilareal survey.
Lokasi
penambanganPemantauandilakukan perkuartal
PT. PaserBumi
-Kantor LH
-Dinas pertanian,perikanan dankehutanan
-Dinas SumberdayaAir, Energi danMineral
- Kantor LH
-
7/25/2019 RKL-RPL Kajian Pertambangan Galian C Pas (1)
25/35
DOKUMEN RKL-RPL
PT. PASER BUMI
BAB III - 5RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
No.
Dampak Lingkungan yang Dipantau Bentuk Pemantauan Lingkungan HidupInstitusi Pemantauan
Jenis Dampakyang Timbul
Indikator/Parameter
Sumber DampakMetode Pengumpulan &
Analisis DataLokasi Pantau Waktu dan
Frekwensi Pelaksana Pengawas Pelaporan
Gangguanlalulintas
Lokasi, Jumlah dan jenispotensi konflik kendaraanpada pintu keluar -masukproyek dan jalan sekitarproyek
Mobilisasi peralatan danmaterial
Metode Pengumpulan dan Analisis DataSurvei pengamatan lapangan di pintu keluar -masuk Proyek Kawasan untuk mempelajariperilaku kendaraan pada saat manuver keluar masuk lokasi proyek dan rute sepanjang jalur jalanmobilisasi
Pintu keluar masukLokasi Proyek danrute sepanjang jalurjalan mobilisasi
Saat mobilisasiperalatan danmaterialberlangsung
PT. PaserBumi
-Polantas
-Dinasperhubkominfo
-Kantor LH
- Kantor LH
Kerusakan jalan - Lokasi, Jumlah danjenis kerusakan jalansepanjang rutemobilisasi
- Kecepatan kendaraanberubah menjadi max20 km/jam, karenarusaknya jalan
Mobilisasi peralatan danmaterial
Metode Pengumpulan dan Analisis DataSurvei pengamatan lapangan di jalan sekitarproyek dan sepanjang rute jalur jalan yang dilintasi
Jalan sekitar lokasikegiatan dansepanjang rute jalurjalan yang di lintasibaik jalan provinsi,jalan kabupaten, danjalan desa
Setiapmobilisasiberlangsung
PT. PaserBumi
- Dinas PekerjaanUmum danPerumahan Kab.Sleman
- DinasPerhubunganKomunikasi danInformatika Kab.Sleman
- KLH Kab. Sleman
- Bupati Sleman- KLH Kab.
Sleman
-
7/25/2019 RKL-RPL Kajian Pertambangan Galian C Pas (1)
26/35
DOKUMEN RKL-RPL
PT. PASER BUMI
BAB III - 6RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
No.
Dampak Lingkungan yang Dipantau Bentuk Pemantauan Lingkungan HidupInstitusi Pemantauan
Jenis Dampakyang Timbul
Indikator/Parameter
Sumber DampakMetode Pengumpulan &
Analisis DataLokasi Pantau Waktu dan
Frekwensi Pelaksana Pengawas Pelaporan
Penurunankualitas dankuamtitas airpermukaan
- Perubahan kualitas airpermukaan baik fisikdan kimia
- Keluhan warga sekitarpengguna air baikpertanian, rumahtangga, dll
Kegiatan land clearing danstripping
Metode:Sampling dan analisis di laboratorium terhadapsampel effluent pada settling pond, air sungai danair sumur warga sesuai dengan Pengukuran, pH,suhu menggunakan termometer, BOD dan CODdengan titrasi, DO dengan DO meter, minyak danTSS dengan alat timbangan elektronik
Analisis:Hasil analisis laboratorium dibandingan denganbaku mutu kualitas air kelas II
Sungai, kolam, sumurdan atau media airlainnya disekitarpenambangan
Setiap bulanuntuk parameterfisik dan setiap 6bulan untukparameter kimia
PT. PaserBumi
- Kantor LH Kab.Sleman
- Dinas Pertanian,Perikanan danKehutanan Kab.Sleman
- Kantor LH Kab.Sleman
PenurunanKualitas danKuantitas airtanah
- Keluhan warga sekitarpenurunan muka airtanah
- Keluhan Warga sekitarperubahan fisik sumberair minum
- Kedalaman muka airtanah dan atau debit airpada musim kemaraudan musim hujan
Kegiatan land clearingdan stripping
Metode:- Survey kedalaman muka air tanah atau
kedalaman sumur gali warga yang dilakukanpada musim kemarau maupun hujan
- Wawancara dengan penduduk sekitar lokasipenambangan
-Pemeriksaan sampel air dengan Pengukuran,pH, suhu menggunakan termometer, BOD danCOD dengan titrasi, DO dengan DO meter,minyak dan TSS dengan alat timbanganelektronik
Analisis:
Hasil analisis laboratorium dibandingan denganbaku mutu kualitas air kelas II
Sumur gali, sumurbor, dan sumber airyang lain menjadikomsumsi wargasekiar
Setiap bulanuntukparameter fisikdan setiap 6bulan untukparameterdebit air
PT. PaserBumi
- Kantor LH Kab.Sleman
- Dinassumberdaya danEnergi Kab.Sleman
- Kantor LH Kab.Sleman
Penurunankualitas tanah
- Berkurangnyakandungan organik
- Keluhan Produksipanen masyarakatsetempat menurun
- Kegiatan land clearingdan stripping
Metode
- Sampling tanah di beberapa tempat- Pengumpulan sampel-sampel tanamanAnalisa
Analisa tanah dilaboratorium dilakukan terhadap
Lahan pertanian,persawahan, danperkebunan wargasetempat
Setiap 6bulan selamamasakonstruksi
PT. PaserBumi
- Kantor LH Kab.Sleman
- Dinas Pertanian,Perikanan danKehutanan Kab.Sleman
- Kantor LH Kab.Sleman
-
7/25/2019 RKL-RPL Kajian Pertambangan Galian C Pas (1)
27/35
DOKUMEN RKL-RPL
PT. PASER BUMI
BAB III - 7RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
No.
Dampak Lingkungan yang Dipantau Bentuk Pemantauan Lingkungan HidupInstitusi Pemantauan
Jenis Dampakyang Timbul
Indikator/Parameter
Sumber DampakMetode Pengumpulan &
Analisis DataLokasi Pantau Waktu dan
Frekwensi Pelaksana Pengawas Pelaporan
variabel-variabel kimia dan fisik tanah : pH,kapasitas tukar kation, Nitrogen, kalium, fosfor,kalsium, magnesium (hara makro), hara mikro (Fe,Cu, Zn, B, Mo, dll), bahan organik, dan teksturtanah
0 TimbulanSampah danSanitasiLingkungan
- Jumlah sampah yangdihasilkan setiap harinya
- Ketersediaan sarana danprasarana dalampengelolaan sampah
-Aktivitas pekerja dibasecamp
- Pekerjaan konstruksifisik bangunan
Metode:observasi/pengamatan secara langsung dilapanganAlat:KameraAnalisis Data:Data dianalisis secara deskriptif
Di lokasi tapak, sekitararea basecamp
Dilakukan 1 kaliselamaoperasionalbasecamp
PT. PaserBumi
- Kantor LH Kab.Sleman
- Kantor LH Kab.Sleman
1 GangguanVegetasi
- Perubahan iklim mikro-
- Kegiatan land clearingdan stripping
Metode:observasi/pengamatan secara langsung dilapanganAlat:Kamera, meter roll, GPSAnalisis Data:Landsat, citra satelit
Areal penambangan Setiap 6bulan selamamasakonstruksi
PT. PaserBumi
- Kantor LH Kab.Sleman
- Dinas Pertanian,Perikanan danKehutanan Kab.Sleman
- Kantor LH Kab.Sleman
- DinasPertanian,Perikanan danKehutanan Kab.Sleman
2 Biota Air - Matinya puluhan ikan - Kegiatan land clearingdan stripping
Metode:observasi/pengamatan secara langsung dilapanganAnalisis Data:Pemeriksaan laboratorium
Sungai, kolam ikan,dan atau media airlainnya
Dilakukan 1 kaliselama kegiatanland clearingdan stripping
PT. PaserBumi
- Kantor LH Kab.Sleman
- Dinas Pertanian,Perikanan danKehutanan Kab.Sleman
- Kantor LH Kab.Sleman
3 GangguanKesehatan
Angka penyakit di DesaCangkringan Kec Pakem
Moblisasi Peralatan, LandClearing dan stripping, danPembangunan Base camp
Metode:Pengumpulan data penyakit dari puskesmasSurvey kuesioner tentang gangguan kesehatanyang diderita warga
Alat:
Di wilayahCangkringan
Pemantauandilakukansetiap 6 bulanselama PT.Paser Bumiberoperasi
Klinik PT.Paser BumidanPuskesmasPakem
-
Dinas KesehatanKab. Sleman
- Puskesmassetempat
- KLH Kab. Sleman
-
DinasKesehatanKab. Sleman
- KLH Kab.Sleman
-
7/25/2019 RKL-RPL Kajian Pertambangan Galian C Pas (1)
28/35
DOKUMEN RKL-RPL
PT. PASER BUMI
BAB III - 8RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
No.
Dampak Lingkungan yang Dipantau Bentuk Pemantauan Lingkungan HidupInstitusi Pemantauan
Jenis Dampakyang Timbul
Indikator/Parameter
Sumber DampakMetode Pengumpulan &
Analisis DataLokasi Pantau Waktu dan
Frekwensi Pelaksana Pengawas Pelaporan
KuesionerAnalisis data:Data dari puskesmas dianalisis kemungkinanpenyakit yang timbul berkaitan dengan operasionalPT. Paser BumiData kuesioner dianalisis secara deskriptif dandisbandingkan dengan data tahun-tahunsebelumnya.
C. TAHAP OPERASIONAL
NoDampak Lingkungan yang Dipantau Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup
Institusi Pemantauan Lingkungan Hidup
Jenis Dampakyang Timbul
Indikator/ Parameter Sumber DampakMetode Pengumpulan &
Analisis DataLokasi Pantau
Waktu danFrekwensi Pelaksana Pengawas Pelaporan
Kualitas UdaraParameter udara yangdipantau adalah NO2,SO2, CO, Ox dan TSP
Kegiatan Penambangandan PengangkutanMaterial
Metode:
SNI 19-7119-3-2005 tentang cara Uji TSPmenggunakan HVAS dengan metode gravimetri
Anaisis data:
deskriptif dengan membandingkan Baku Mutu
Udara Ambient sesuai PP No 41/1999 tentangBaku Mutu Udara Ambien
Lokasi tapak proyek
Rute pengangkutan
material
Dilakukansetiap 6 bulanselama masaoperasi
PT. PaserBumi
- Dinas KesehatanKab.Sleman
- DinasPerhubunganKomunikasi danInformatika Kab.
Sleman- KLH Kab. Sleman
- Kantor LH Kab.Sleman
Kebisingan Kebisingan (Leq) Kegiatan Penambangandan PengangkutanMaterial
Metode:
Pengukuran langsung
Alat:
Sound level meter
Analisis Data:
Lokasi tapak proyek
Rute pengangkutan
material
Dilakukansetiap 6 bulanselama masaoperasi
PT. PaserBumi
- Dinas KesehatanKab.Sleman
- DinasPerhubunganKomunikasi danInformatika Kab.
- Kantor LH
-
7/25/2019 RKL-RPL Kajian Pertambangan Galian C Pas (1)
29/35
DOKUMEN RKL-RPL
PT. PASER BUMI
BAB III - 9RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
NoDampak Lingkungan yang Dipantau Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup
Institusi Pemantauan Lingkungan Hidup
Jenis Dampakyang Timbul
Indikator/ Parameter Sumber DampakMetode Pengumpulan &
Analisis DataLokasi Pantau
Waktu danFrekwensi Pelaksana Pengawas Pelaporan
Perhitungan matematis Leq Sleman- KLH Kab. Sleman
PerubahanBentuk Lahan
Pada lahan terjadi
gubangan bekaspengambilan mateial
sirtu Perubahan struktur
tanah
Kegiatan Penambangandan PengangkutanMaterial
Metode untuk pemantauan kondisi penutupan
lahan di dalam areal penambangan dilakukandengan pengukuran di atas peta dengan
melihat realisasi penanaman dan luas lahanyang penambangan. Metode untuk pemantauan penambangan
di atas akan didukung pula denganpenggunaan citra landsat dan atau hasilareal survey.
Lokasi pemantauan
terletak pada arealpenambangan
Dilakukansetiap 6 bulanselama masa
operasi
PT. PaserBumi
-Kantor LH
-Dinas pertanian,perikanan dan
kehutanan Kab.Sleman
-Dinas SumberdayaAir, Energi danMineral Kab.Sleman
- Kantor LH
Erosi danSedimentasi
1. laju erosi agar tidakmelebihi 60ton/ha/tahun
2. kekeruhan dan kadarTSS pada sungai ataumedia air lainnya akibatmasuknya sedimenhasil erosi
3. pengendapan padakolam atau dareahdataran sekitarnya
Kegiatan Penambangan Pengukuran TSS (mg/l) diukur menggunakanmetode analisis gravimetrik dengan peralatantimbangan analitik. Sedangkan kekeruhan (NTU)diukur dengan metode Nephelometrikmenggunakan alat turbidimeter
Sekitar arealpertambangan
Dilakukansetiap 6 bulanselama masaoperasi
PT. PaserBumi
- Pemrakarsa- Kantor LH- Dinas
Sumberdaya Air,Energi danMineral
- Kantor LH
Kerusakan jalan - Lokasi, Jumlah danjenis kerusakan jalansepanjang rutemobilisasi
- Kecepatan kendaraanberubah menjadilambat, max 20 km/jam,karena rusaknya jalan
Kegiatan PengangkutanMaterial
Metode Pengumpulan dan Analisis DataSurvei pengamatan lapangan di jalan sekitarproyek dan sepanjang rute jalur jalan yang di lintasi
Jalan sekitar lokasikegiatan dansepanjang rute jalurjalan yang di lintasi
Dilakukansetiap 6 bulanselama masaoperasi
PT. PaserBumi
- Dinas PekerjaanUmum danPerumahan Kab.Sleman
- DinasPerhubunganKomunikasi danInformatika Kab.
- Bupati Sleman- KLH Kab.
Sleman
-
7/25/2019 RKL-RPL Kajian Pertambangan Galian C Pas (1)
30/35
DOKUMEN RKL-RPL
PT. PASER BUMI
BAB III - 10RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
NoDampak Lingkungan yang Dipantau Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup
Institusi Pemantauan Lingkungan Hidup
Jenis Dampakyang Timbul
Indikator/ Parameter Sumber DampakMetode Pengumpulan &
Analisis DataLokasi Pantau
Waktu danFrekwensi Pelaksana Pengawas Pelaporan
Sleman- KLH Kab. Sleman
Penurunankualitas dankuamtitas air
permukaan
- Perubahan kualitas airpermukaan baik fisikdan kimia
-Keluhan warga sekitarpengguna air baikpertanian, rumahtangga, dll
Kegiatan Penambangan Metode:Sampling dan analisis di laboratorium terhadapsampel effluent pada settling pond, air sungai dan
air sumur warga sesuai dengan Pengukuran, pH,suhu menggunakan termometer, BOD dan CODdengan titrasi, DO dengan DO meter, minyak danTSS dengan alat timbangan elektronik
Analisis:Hasil analisis laboratorium dibandingan denganbaku mutu kualitas air kelas II
Sungai, kolam, sumurdan atau media airlainnya di desa
cangkringan dan Desa-desa sekitarpenambangan Kec.Pakem
Dilakukansetiap 6 bulanselama masa
operasi
PT. PaserBumi
- Kantor LH Kab.Sleman
- Dinas Pertanian,
Perikanan danKehutanan Kab.Sleman
- Dinas Kesehatan
- Kantor LH Kab.Sleman
PenurunanKualitas danKuantitas airtanah
- Keluhan warga sekitarpenurunan muka airtanah
- Keluhan Warga sekitarperubahan fisik sumberair minum
- Kedalaman muka airtanah dan atau debit airpada musim kemaraudan musim hujan
Kegiatan Penambangan Metode:
- Survey kedalaman muka air tanah ataukedalaman sumur gali warga yang dilakukanpada musim kemarau maupun hujan
- Wawancara dengan penduduk sekitar lokasipenambangan
-Pemeriksaan sampel air dengan Pengukuran, pH,
suhu menggunakan termometer, BOD dan COD
dengan titrasi, DO dengan DO meter, minyak dan
TSS dengan alat timbangan elektronik
Analisis:Hasil analisis laboratorium dibandingan denganbaku mutu kualitas air kelas II
Sumur gali, sumurbor, dan sumber airyang lain menjadikomsumsi wargasekiar
Dilakukansetiap 6 bulanselama masaoperasi
PT. PaserBumi
- Kantor LH Kab.Sleman
- Dinassumberdaya danEnergi Kab.Sleman
- Dinas Kesehatan
- Kantor LH Kab.Sleman
Penurunankualitas tanah
- Berkurangnyakandungan organik
- Keluhan Produksipanen masyarakat
- Kegiatan Penambangan Metode
- Sampling tanah di beberapa tempat
- Pengumpulan sampel-sampel tanamanAnalisa
Lahan pertanian,persawahan, danperkebunan wargasetempat
Dilakukansetiap 6 bulanselama masaoperasi
PT. PaserBumi
- Kantor LH Kab.Sleman
- Dinas Pertanian,Perikanan dan
- Kantor LH Kab.Sleman
-
7/25/2019 RKL-RPL Kajian Pertambangan Galian C Pas (1)
31/35
DOKUMEN RKL-RPL
PT. PASER BUMI
BAB III - 11RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
NoDampak Lingkungan yang Dipantau Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup
Institusi Pemantauan Lingkungan Hidup
Jenis Dampakyang Timbul
Indikator/ Parameter Sumber DampakMetode Pengumpulan &
Analisis DataLokasi Pantau
Waktu danFrekwensi Pelaksana Pengawas Pelaporan
setempat menurun Analisa tanah dilaboratorium dilakukan terhadapvariabel-variabel kimia dan fisik tanah : pH,kapasitas tukar kation, Nitrogen, kalium, fosfor,kalsium, magnesium (hara makro), hara mikro (Fe,Cu, Zn, B, Mo, dll), bahan organik, dan teksturtanah
Kehutanan Kab.Sleman
TimbulanSampah danSanitasiLingkungan
-Jumlah sampah yangdihasilkan setiap harinya
- Ketersediaan sarana danprasarana dalampengelolaan sampah
- Munculnya limbah B3seperti ban bekas, accu,kaleng-kaleng,dl
-Kegiatan Penambangan Metode:
observasi/pengamatan secara langsung dilapangan
Alat:Kamera
Analisis Data:Data dianalisis secara deskriptif
Di lokasi tapak,sekitar areabasecamp
Dilakukansetiap 6 bulanselama masaoperasi
PT. PaserBumi
-Kantor LH Kab.Sleman
- Dinas Kesehatan
-Kantor LH Kab.Sleman
- DinasKesehatan
C. TAHAP PASCA OPERASI
NoDampak Lingkungan yang Dipantau Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup
Institusi Pemantauan Lingkungan Hidup
Jenis Dampakyang Timbul
Indikator/ Parameter Sumber DampakMetode Pengumpulan &
Analisis DataLokasi Pantau
Waktu danFrekwensi Pelaksana Pengawas Pelaporan
Kualitas UdaraParameter udara yang
dipantau adalah NO2,SO2, CO, Ox dan TSP
Penataan Lahan Metode:
SNI 19-7119-3-2005 tentang cara Uji TSPmenggunakan HVAS dengan metode gravimetri
Anaisis data:
deskriptif dengan membandingkan Baku MutuUdara Ambient sesuai PP No 41/1999 tentangBaku Mutu Udara Ambien
Lokasi tapak proyek
Rute jalan saatdemobilisasi
Dilakukan
setiap saatselama masapasca operasi
PT. Paser
Bumi
- Dinas Kesehatan
Kab.Sleman- DinasPerhubunganKomunikasi danInformatika Kab.Sleman
- KLH Kab. Sleman
- Kantor LH Kab.
Sleman
Kebisingan Kebisingan (Leq) Penataan Lahan Metode: Lokasi tapak proyek Dilakukansetiap saat
PT. PaserBumi
- Dinas KesehatanKab.Sleman
- Kantor LH
-
7/25/2019 RKL-RPL Kajian Pertambangan Galian C Pas (1)
32/35
DOKUMEN RKL-RPL
PT. PASER BUMI
BAB III - 12RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
NoDampak Lingkungan yang Dipantau Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup
Institusi Pemantauan Lingkungan Hidup
Jenis Dampakyang Timbul
Indikator/ Parameter Sumber DampakMetode Pengumpulan &
Analisis DataLokasi Pantau
Waktu danFrekwensi Pelaksana Pengawas Pelaporan
Pengukuran langsung
Alat:
Sound level meter
Analisis Data:
Perhitungan matematis Leq
Rute jalan saat
demobilisasiselama masapasca operasi
- DinasPerhubunganKomunikasi danInformatika Kab.Sleman
- KLH Kab. Sleman
PendapatanMasyarakat danPAD
Peningkatankesejahteraanmasyarakat
Peningkatan PAD
Penataan Lahan Metode:
Metode observasi/pengamatan secaralangsung dilakukan dengan wawancara/interview terhadap masyarakat terkenadampak
Alat:wawancara atau dengar pendapat denganmasyarakat.
Teknik Sampling:Random sampling
Analisis Data:Data dianalisis deskriptif dengan membandingkankondisi sebelum adanya rencana kegiatan
Desa CangkringanKec. Pakem
Dilakukansecara berkalaselama masapasca operasi
Pemrakarsa yangdibantuoleh aparatDesa danKecamatan
- Dinas Nakersos- Muspika
- DinasNakersos
- InspektoratDaerah
- DinasPengelolaKeungan danAsset Daerah
Sikap danpersepsimasyarakat
- Muncul keresahanmasyarakat denganakan berakhirnyatambang
-
Penataan Lahan Metode:
Metode observasi/pengamatan secara langsungdilakukan dengan wawancara/interview terhadapmasyarakat terkena dampakAlat:
wawancara dan atau dengar pendapat denganmasyarakat.Analisis Data:
Data dianalisis secara deskriptif
Desa CangkringanKec. Pakem
Dilakukansecara berkalaselama masapasca operasi
Pemrakarsa (PT.Paser Bumi) yangdibantu
oleh aparatDesa danKecamatan
- Pemerintah DesaCangkringan
- Muspika Pakem
-Kantor Kesbang
-Dinas Nakersos-Kantor LH
GangguanKesehatan
Angka penyakit di DesaCangkringan Kec Pakem
Penataan Lahan Metode:Pengumpulan data penyakit dari puskesmasSurvey kuesioner tentang gangguan kesehatan
Desa CangkringanKec. Pakem
Dilakukansecara berkalaselama masa
Klinik PT.Paser Bumidan
- Dinas Kesehatan
Kab. Sleman- KLH Kab. Sleman
- Dinas
KesehatanKab. Sleman
-
7/25/2019 RKL-RPL Kajian Pertambangan Galian C Pas (1)
33/35
DOKUMEN RKL-RPL
PT. PASER BUMI
BAB III - 13RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
NoDampak Lingkungan yang Dipantau Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup
Institusi Pemantauan Lingkungan Hidup
Jenis Dampakyang Timbul
Indikator/ Parameter Sumber DampakMetode Pengumpulan &
Analisis DataLokasi Pantau
Waktu danFrekwensi Pelaksana Pengawas Pelaporan
yang diderita warga
Alat:Kuesioner
Analisis data:
Data dari puskesmas dianalisis kemungkinanpenyakit yang timbul berkaitan dengan penataanlahan PT. Paser BumiData kuesioner dianalisis secara deskriptif dandisbandingkan dengan data tahun-tahunsebelumnya.
pasca operasi PuskesmasPakem
- Puskesmassetempat
- KLH Kab.Sleman
-
7/25/2019 RKL-RPL Kajian Pertambangan Galian C Pas (1)
34/35
DOKUMENRKL-RPL
PT. Paser Bumi
1Daftar Pustaka
DAFTAR PUSTAKA
---------------, 1997, Manual Kapasitas Jalan Indonesia, Dirjen Bina Marga Direktorat Bina KotaDepartemen Pekerjaan Umum Republik Indonesia
---------------, 2002, SNI 19-6878-2002 metode penetuan kebisingan jalan
----------------, 2003, Pedoman Pemantauan Lingkungan Hidup Bidang Jalan, Dinas PekerjaanUmum, Jakarta
Arsyad, S., 1989. Konservasi Tanah dan Air. Penerbit IPB (IPB Press), Bogor
Asdak, C., 1995. Hidrologi dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai. Gadjah Mada UniversityPress, Yogyakarta.
Canter L.W and Loren G. Hill, 1979, Handbook of Variables for Environmental ImpactAssessment, Ann Arbor, Michigan
Canter L.W, 1996, Environmental Impact Assessment, 2ndEdition, McGraw-Hill, New York
Fandeli, Chafid, 2004, Analisis Mengenai Dampak Lingkungan, Prinsip Dasar DanPenerapannya Dalam Pembangunan, Liberty Yogyakarta.
Krebs, C.J, 1989, Ecological Methodology, Harper & Row Inc. Publisher, New York.
Melati Ferianita Fachrul, 2007, Metode Sampling Bioekologi, PT Bumi Aksara, Jakarta
Needham, P.R., 1972. A Guide to the Study of Freshwater Biology. Needham and Needham.Berkeley, California. USA
R. P. Stone and D. Hilborn, 2000, Universal Soil Loss Equation (USLE), AgricultureEngineering
Shirota, A., 1966. The Freshwater Plankton of South VietNam, Overseas Technical
Cooperation Agency, Japan
Soekanto, Soerjono, 1969. Sosiologi Suatu Pengantar, Yayasan Penerbit UniversitasIndonesia, Jakarta.
Soemarwoto, Otto, 1990.Analisis Dampak Lingkungan, Yogyakarta : Gadjah Mada UniversityPress.
Soeratmo, F Gunawan, 1988 Analisis Mengenai Dampak Lingkungan, Gadjah MadaUniversity Press, Yogyakarta.
Ward, H.B. and G.C. WHipple., 1945. Freshwater Biology. John Wiley & Sons, Inc. New York
-
7/25/2019 RKL-RPL Kajian Pertambangan Galian C Pas (1)
35/35
DOKUMENRKL-RPL
PT. Paser Bumi
Wischmeier, W.H., dan D.D. Smith. 1978. Predicting Rainfall Erosion Losses - A Guide toConservation Planning. Agriculture Handbook No. 537. US. Departement of
Agriculture, Washington DC