Download - Rinitis Vasomotor Dan Medikamentosa
7/23/2019 Rinitis Vasomotor Dan Medikamentosa
http://slidepdf.com/reader/full/rinitis-vasomotor-dan-medikamentosa 1/8
Rinitis Vasomotor
Rinitis vasomotor adalah suatu inflamasi mukosa hidung yang bukan merupakan proses alergi,
bukan proses infeksi, menyebabkan terjadinya obstruksi hidung dan rinorea. Etiologi dari Rinitis
Vasomotor dipercayai sebagai akibat dari terganggunya keseimbangan dari saraf autonom pada
mukosa hidung yang menyebabkan terjadinya vasodilatasi dan hipersekresi. Menejemen pengelolaan pada rinitis vasomotor bervariasi antara lain dengan menghindari penyebab,
psikoterapi, penggunaan medikamentosa, serta terapi bedah, tetapi sampai saat ini belum
memberikan hasil yang optimal.
II.1. efinisi
Rinitis vasomotor adalah terdapatnya gangguan fisiologi lapisan mukosa hidung yang
disebabkan peningkatan aktivitas saraf parasimpatis. !enyakit ini termasuk dalam penyakit rinitis
kronis selain rinitis alergika.
Rinitis vasomotor adalah infeksi kronis lapisan mukosa hidung yang disebabkan oleh
terganggunya keseimbangan sistem saraf parasimpatis dan simpatis. !arasimpatis menjadi lebih
dominan sehingga terjadi pelebaran dan pembangkakan pembuluh darah di hidung. "ejala yang
timbul berupa hidung tersumbat, bersin dan ingus yang encer.
Rinitis vasomotor adalah kondisi dimana pembuluh darah yang terdapat di hidung menjadi
membengkak sehingga menyebabkan hidung tersumbat dan kelenjar mukus menjadi hipersekresi
II.#. Etiologi
!enyebab pasti rinitis vasomotor ini belum diketahui secara pasti, diduga akibat gangguan
keseimbangan vasomotor. $eseimbangan vasomotor ini dipengaruhi berbagai hal, antara lain %
• &bat ' obatan yang menekan dan menghambat kerja saraf simpatis, misal ergotamin,
clorproma(in, obat antihipertensi dan obat vasokonstriktor lokal.
• )aktor fisik, seperti asap rokok, udara dingin, kelembaban udara yang tinggi, dan bau yang
merangsang.
• )aktor endokrine, seperti kehamilan, pubertas dan hipotiroidisme.
• )aktor psikis seperti cemas, tegang
II.* !atofisiologi
7/23/2019 Rinitis Vasomotor Dan Medikamentosa
http://slidepdf.com/reader/full/rinitis-vasomotor-dan-medikamentosa 2/8
+da beberapa mekanisme yang berinteraksi dengan hidung yang menyebabkan terjadinya rinitis
vasomotor pada berbagai kondisi lingkungan. istem saraf otonom mengontrol suplai darah ke
dalam mukosa nasal dan sekresi mukus. iameter dari arteri hidung diatur oleh saraf simpatis
sedangkan saraf parasimpatis mengontrol sekresi glandula dan mengurangi tingkat
kekentalannya, serta menekan efek dari pembuluh darah kapasitan -kapiler. Efek dari
hipoaktivitas saraf simpatis atau hiperaktivitas saraf parasimpatis bisa berpengaruh pada
pembuluh darah tersebut yaitu menyebabkan terjadinya peningkatan edema interstisial dan
akhirnya terjadi kongesti yang bermanifestasi klinis sebagai hidung tersumbat. +ktivasi dari saraf
parasimpatis juga meningkatkan sekresi mukus yang menyebabkan terjadinya rinorea yang
eksesif.
/eori lain meyebutkan adanya peningkatan peptida vasoaktif yang dikeluarkan sel ' sel seperti
sel mast. !eptida ini termasuk histamin, leukotrien, prostaglandin dan kinin. !eningkatan peptida
vasoaktif ini tidak hanya mengontrol diameter pembuluh darah yang meyebabkan kongesti,
hidung tersumbat, juga meningkatkan efek dari asetilkolin pada sistem saraf parasimpatis padasekresi nasal, yang meningkatkan terjadinya rinorea. !elepasan dari peptida ini bukan
diperantarai oleh IgE seperti pada rinitis alergika. !ada beberapa kasus rinitis vasomotor,
eosinofil atau sel mast kemungkinan didapati meningkat pada mukosa hidung . /erlalu
hiperaktifnya reseptor iritans yang berperan pada terjadinya rinitis vasomotor. 0anyak kasus
rinitis vasomotor berkaitan dengan agen spesifik atau kondisi tertentu. ontoh beberapa agen
atau kondisi yag mempengaruhi kondisi tersebut adalah 2 perubahan temperatur, kelembaban
udara, parfum, aroma masakan yang terlalu kuat, asap rokok, debu, polusi udara dan stress -fisik
dan psikis .
Mekanisme terjadinya rinitis vasomotor oleh karena aroma dan emosi secara langsungmelibatkan kerja dari hipotalamus. +roma yang kuat akan merangsang sel ' sel olfaktorius
terdapat pada mukosa olfaktorii. $emudian berjalan melalui traktus olfaktorius dan berakhir
secara primer maupun sesudah merelay neuron pada dua daerah utama otak, yaitu daerah
olfaktoris medial dan olfaktoris lateral. aerah olfaktoris medial terletak pada bagian anterior
hipotalamus. 3ika bagian anterior hipotalamus teraktivasi misalnya oleh aroma yang kuat serta
emosi, maka akan menimbulkan reaksi parasimpatetik di perifer sehingga terjadi dominasi fungsi
syaraf parasimpatis di perifer, termasuk di hidung yang dapat menimbulkan manifestasi klinis
berupa rhinitis vasomotor.
ari penelitian binatang telah diketahui bah4a vaskularisasi hidung dipersarafi sistem adrenergik maupun oleh kolinergik. istem saraf otonom ini yang mengontrol vaskularisasi pada umumnya
dan sinusoid vena pada khususnya, memungkinan kita memahami mekanisme bendungan koana.
timulasi kolinergik menimbulkan vasodilatasi sehingga koana membengkak atau terbendung,
hasilnya terjadi obstruksi saluran hidung. timulasi simpatis servikalis menimbulkan
vasokonstriksi hidung.
7/23/2019 Rinitis Vasomotor Dan Medikamentosa
http://slidepdf.com/reader/full/rinitis-vasomotor-dan-medikamentosa 3/8
ianggap bah4a sistem saraf otonom, karena pengaruh dan kontrolnya atas mekanisme hidung,
dapat menimbulkan gejala yang mirip rinitis alergika. Rinopati vasomotor disebabkan oleh
gangguan sistem saraf autonom dan dikenal sebagai disfungsi vasomotor. Reaksi reaksi
vasomotor ini terutama akibat stimulasi parasimpatis -atau inhibisi simpatis yang menyebabkan
vasodilatasi, peningkatan permeabilitas vaskular disertai udema dan peningkatan sekresi
kelenjar.
0ila dibandingkan mekanisme kerja pada rinitis alergika dengan rinitis vasomotor, maka reaksi
alergi merupakan akibat interaksi antigen antibodi dengan pelepasan mediator yang
menyebabkan dilatasi arteriola dan kapiler disertai peningkatan permeabilitas yang menimbulkan
gejala obstruksi saluran pernafasan hidung serta gejala bersin dan rasa gatal. !elepasan mediator
juga meningkatan aktivitas kelenjar dan meningkatkan sekresi, sehingga mengakibatkan gejala
rinorea. !ada reaksi vasomotor yang khas, terdapat disfungsi sistem saraf autonom yang
menimbulkan peningkatan kerja parasimpatis -penurunan kerja simpatis yang akhirnya
menimbulkan peningkatan dilatasi arteriola dan kapiler disertai peningkatan permeabilitas, yangmenyebabkan transudasi cairan dan edema. 5al ini menimbulkan gejala obstruksi saluran
pernafasan hidung serta gejala bersin dan gatal. !eningkatan aktivitas parasimpatis
meningkatkan aktivitas kelenjar dan menimbulkan peningkatan sekresi hidung yang
menyebabkan gejala rinorea. !ada pokoknya, reaksi alergi dan disfungsi vasomotor
menghasilkan gejala yang sama melalui mekanisme yang berbeda. !ada reaksi alergi, ia
disebabkan interaksi antigen ' antibodi, sedangkan pada reaksi vasomotor ia disebabkan oleh
disfungsi sistem saraf autonom.
II.6 "ejala dan /anda
"ejala penderita rinitis alergi atau rinitis vasomotor kadang ' kadang sulit dibedakan karena
gejala ' gejalanya mirip, yaitu obstruksi hidung, rinorea dan bersin. 0iasanya penderita rinitis
alergika lebih merasakan gatal dan bersin berulang seperti 7 staccato7. 0iasanya ia tidak
ditemukan atau tidak jelas pada rinitis vasomotor.Reaksi bisa disebabkan oleh disfungsi sistem
saraf autonom, tetapi disamping itu, obstruksi hidung, rinorea dan bersin dapat disebabkan oleh
faktor iritasi , fisik, endokrin dan faktor lain.5idung mungkin sensitive terhadap pengaruh
hormone, oleh karena itu reaksi rhinitis vasomotor mungkin berhubungan dengan kehamilan atau
kontrasepsi per oral, tapi rhinitis vasomotor pada kehamilan segera menyembuh setelah
melahirkan dan mungkin berhubungan dengan keseimbangan hormone.
!enderita dengan anamnesis rinitis vasomotor bisa menggambarkan sensitivitas yang tidak biasa
terhadap kelembaban udara. 0iasanya rinitis non alergika ini disertai dengan gejala ' gejala
obstruksi saluran pernafasan hidung dan rinorea yang hebat. 0iasanya tidak terdapat variasi
musim, tetapi gejalanya dapat menyerupai rinitis alergika sepanjang tahun. /etapi karena
mungkin terdapat remisi dan eksaserbasi, maka ia dapat pula menyerupai rinitis alergika
musiman. 5al ini terjadi bila pasien sensitif pada perubahan suhu yag menyertai perubahan
7/23/2019 Rinitis Vasomotor Dan Medikamentosa
http://slidepdf.com/reader/full/rinitis-vasomotor-dan-medikamentosa 4/8
musim. 0iasanya penderita rinitis vasomotor tidak mempunyai ri4ayat alergi pada keluarganya.
Mereka menjelaskan fenomena iritatifnya dimulai di usia de4asa. 3arang terjadi bersin dan rasa
gatal.
5idung tersumbat, bergantian kiri dan kanan, tergantung pada posisi pasien. /erdapat rinorea
yang mukus atau serosa, kadang agak banyak. 3arang disertai bersin dan tidak disertai gatal di
mata. "ejala memburuk pada pagi hari 4aktu bangun tidur karena perubahan suhu yang ekstrim,
udara lembab, juga karena asap rokok dan sebagainya.
II.8. !emeriksaan )isik
!ada pemeriksaan fisik dengan rinoskopi anterior didapatkan konka nasalis inferior mungkin
pucat, membengkak dan polipoid. apat ditemukan eosinofil di dalam sekresi hidung, seperti
yang dapat dijumpai pada rinitis alergika. 9alaupun belim diketahui mengapa eosinofil juga
ditemukan pada rinitis vasomotor.
II.:. iagnosis
iagnosis rinitis vasomotor dibuat dengan menyingkirkan kemungkinan lain dengan mengetahui
ri4ayat penyakit, pemeriksaan fisik pada hidung dan tenggorok serta tidak didapatkannya
allergen spesifik yang menyebabkan terjadinya gejala tersebut atau dengan pemeriksaan skin tes
yang negativ. !erubahan foto rontgen, penebalan membrana mukosa sinus tidaklah spesifik dan
tidak bernilai untuk diagnosis. Rinitis vasomotor bisa terjadi bersama ' sama dengan rinitis
alergika. etelah menyingkirkan setiap penyebab obstruksi hidung dan sekresi hidung lainnya,
maka dapat dibuat diagnosis rinitis vasomotor.
II.;. !enatalaksanaan
!enatalaksanaan yang digunakan pada rhinitis vasomotor bervariasi, tergantung pada factor
penyebab dan gejala yang menonjol.
ecara garis besar penatalaksanaan dibagi menjadi tiga macam, yaitu %
1. Menghindari penyebab
3ika agen iritan diketahui, terapi terbaik adalah dengan pencegahan dan menghindari. 3ika
tidak diketahui, pembersihan mukosa nasal secar periodik mungkin bisa membantu. 0isa
dilakukan dengan menggunakan semprotan larutan saline atau alat irigator seperti
"rossan irigator.
7/23/2019 Rinitis Vasomotor Dan Medikamentosa
http://slidepdf.com/reader/full/rinitis-vasomotor-dan-medikamentosa 5/8
#. )armakologik
+ntihistamin mempunyai respon yang beragam. Membantu pada pasien dengan gejala
utama rinorea. elain antihistamin, pemakaian antikolinergik juga efektif pada pasien
dengan gejala utama rinorea. &bat ini adalah antagonis muskarinik. &bat yang disarankan
seperti Ipratropium 0romida, juga terdapat formula topikal dan atrovent, yang
mempunyai efek sistemik lebih sedikit. !enggunaan obat ini harus dihindari pada pasien
dengan takikardi dan glaukom sudut sempit.
teroid topikal membantu pada pasien dengan gejala utama kongesti, rinorea dan bersin.
&bat ini menekan respon inflamasi lokal yang disebabkan oleh vasoaktif mediator yang
dapat menghambat !hospolipase +#, mengurangi aktivitas reseptor asetilkolin,
menurunkan basofil, sel mast dan eosinofil. Efek dari kortikostreroid tidak bisa segera,
tapi dengan penggunaan jangka panjang, minimal sampai # gr sebelum hasil yang
diinginkan tercapai. teroid topikal yang dianjurkan seperti 0eclomethason, )lunisolide
dan )luticasone. Efek samping dengan steroid 2 udem mukosa,eritema ringan.
ekongestan atau simpatomimetik agen digunakan pada gejala utama hidung tersumbat.
<ntuk gejala yang multiple, penggunan dekongestan yang diformulasikan dengan
antihistamin dapat digunakan. &bat yang disarankan seperti !seudoefedrin,
!henilprophanolamin dan !henilephrin serta &=ymeta(oline -semprot hidung. &bat ini
merupakan agonis reseptor > dan baik untuk meringankan serangan akut. !ada
penggunaan topikal yang terlalu lama -? 8 hari dapat terjadi rinitis medikamentosa yaitu
rebound kongesti yang terjadi setelah penggunaan obat topikal ? 8 hari. $ontraindikasi
pemakaian dekongestan adalah penderita dengan hipertensi yang berat serta tekanandarah yang labil.
!emberian preparat $alsium seperti umocalsin atau preparat $alk dapat juga
digunakan.!ada rhinitis vasomotor terjadi peningkatan acetilkholin sebagai akibat dari
dominasi parasimpatis ,untuk menurunkan kadar asetil cholin maka diperlukan adanya
en(yme asetilcholin esterase.engan pemberian prerat $alk dapat meningkatkan kerja
en(yme asetil cholin esterase sehingga dapat memecah asetilkolin yang menumpuk
tersebut.
*. 0edah
3ika rhinitis vasomotor tidak berkurang dengan terapi diatas, prosedur pembedahan dapat
dilakukan antara lain dengan ryosurgery @ 0edah ryo yang berpengaruh pada mukosa
dan submukosa. &perasi ini merupakan tindakan yang cukup sukses untuk mengatasi
kongesti, tetapi ada kemungkinan untuk terjadinya hidung tersumbat post operasi yang
berlangsung lama dan kerusakan dari septum nasi. Aeurectomi n.vidianus merusak baik
7/23/2019 Rinitis Vasomotor Dan Medikamentosa
http://slidepdf.com/reader/full/rinitis-vasomotor-dan-medikamentosa 6/8
hantaran simpatis and parasimpatis ke mukosa sehingga dapat menghilangkan gejala
rinorea. $auterisasi dengan +gA&* atau elektrik cauter dapat dilakukan tetapi hanya pada
lapisan mukosa. ryosurgery lebih dipertimbangkan daripada cauterisasi karena dapat
mencapai lapisan submukosa. Reseksi total atau parsial pada konka inferior berhasil baik
$omunikasi dan diskusi dengan pasien merupakan bagian penatalaksanaan medis yang
sangat penting, terutama bila tidak ditemukan abnormalitas yang mendasari. $onsep
reaksi hidung normal berlebihan harus didiskusikan ke pasien bah4a beberapa orang
mempunyai hidung yang sensitif. !enderita dengan sensitivitas hidung dapat diiritasi oleh
pengatur udara -+ atau polusi udara -ruangan yang penuh dengan asap rokok atau
smog. 0ila telah diterangkan konsep variabilitas biologis dan sensitivitas hidung, pasien
akan lebih memahami gangguannya. !engertian akan sangat membantu pasien untuk
menerima dan hidup dengan kelainan ini.
ari beberapa penelitian menunjukkan bah4a dengan melakukan olahraga dapat
meningkatkan daya tahan dan kondisi penderita rhinitis vasomotor. !eningkatan aktivitas
fisik berpengaruh pada pengurangan produksi dari protein yang memacu timbulnya
mucus. !enjelasan lain menyebutkan dengan olahraga dapat menyebabkan terjadinya
vasokonstriksi membrane, karena dengan olah raga dapat meningkatkan kadar adrenalin
sehinggga dapat mengurangi sekresi mucus.3uga dengan olahraga akan membentuk reflek
naso pulmonal yaitu dengan meningkatkan Volume /idal - V/ paru dan diharapkan bila
paru terbuka maksimal maka hidung juga akan lebih terbuka, sehingga dapat mengurangi
sumbatan hidung. Ini bukanlah suatu solusi permanent dalam menangani rhinitis
vasomotor, tetapi dapat dipertimbangkan sebagai salah satu bentuk pencegahan terjadinya
eksaserbasi gejala. 11
II.B. $omplikasi
0iasanya komplikasi yang sering terjadi dari rinitis vasomotor ini adalah polip hidung dan
terjadinya sinusitis.
7/23/2019 Rinitis Vasomotor Dan Medikamentosa
http://slidepdf.com/reader/full/rinitis-vasomotor-dan-medikamentosa 7/8
Rinitis Medikamentosa
Rhinitis medikamentosa adalah suatu kelainan hidung yang berupa gangguan respons normal
vasomotor. $elainan ini merupakan akibat dari pemakaian vasokontriktor topikal -obat tetes
hidung atau obat semprot hidung dalam 4aktu lama dan berlebihan, sehingga menyebabkan
sumbatan hidung yang menetap. Istilah rhinitis mendikamentosa ini pertama kali dikenalkan oleh
Cake pada tahun 1D6:.
Rhinitis medikamentosa dikenal juga dengan rebound atau rhinitis kimia karena
menggambarkan kongesti mukosa hidung yang diakibatkan penggunaan vasokontriksi topikal
yang berlebihan. &batobatan lain yang bisa mempengaruhi keseimbangan vasomotor adalah
antagonis Fadrenoreseptor oral, inhibitor fosfodiester, kontrasepsi pil, dan antihipertensi. /etapi
mekanisme terjadinya kongesti antara vasokontriktor hidung dengan obatobat di atas berbeda
sehingga istilah rhinitis medikamentosa hanya untuk rhinitis yang disebabkan oleh penggunaan
vasokontiktor topikal sedangkan yang disebabkan oleh obatobat oral dinamakan rhinitis yang
dicetuskan oleh obat -drug induced rhinitis.1
Mukosa hidung merupakan organ yang sangat peka terhadap rangsangan sehingga dalam
penggunaan vasokontriktor topikal harus berhatihati. Vasokontriktor hidung diisolasi pertama
kali pada tahun 1BB; dari ma-huang yaitu tanaman yang mengandung ephedrine dan digunakan
sebagai vasokontriktor topikal pada mukosa hidung dalam bentuk inhalasi, minyak, semprot dan
tetes.
1
Vasokontriktor topikal yang digunakan sebaiknya yang isotonik dengan sekret yangnormal, p5 antara :,* sampai :,8 serta pemakaiannya tidak lebih dari satu minggu sehingga
rhinitis medikamentosa dapat dicegah.
Rhinitis medikamentosa merupakan salah satu kelainan hidung non alergi yang dapat
mengganggu dan membuat penderita datang berobat ke dokter. &leh karena itu pada makalah ini
akan dibahas tentang patofisiologi, gejala, pemeriksaan dan penatalaksanaan dari rhinitis
medikamentosa.
E)IAII
Rinitis medikamentosa adalah suatu kelainan hidung berupa gangguan respons normal
vasomotor yang diakibatkan oleh pemakaian vasokonstriktor topikal -tetes hidung atau semprothidung dalam 4aktu yang lama dan berlebihan, sehingga menyebabkan sumbatan hidung yang
menetap.
E!IEMI&C&"I
G RM terjadi pada tingkat yang sama pada pria dan 4anita tetapi lebih sering terjadi pada de4asa
muda dan setengah baya.
7/23/2019 Rinitis Vasomotor Dan Medikamentosa
http://slidepdf.com/reader/full/rinitis-vasomotor-dan-medikamentosa 8/8
G $ejadian dilaporkan dalam rentang /5/ klinik dari 1H menjadi ;H. ari 8 pasien
berturutturut dengan hidung tersumbat di klinik alergi, DH memiliki RM.
!+/&)II&C&"I
pemakaian topikal vasokonstriktor yang berulang dan dalam jangka 4aktu yang lama fase
dilatasi berulang -rebound dilatation setelah vasokonstriksi menyebabkan pasien lebih sering
dan lebih banyak lagi memakai obat tersebut timbul gejala obstruksi rhinitis medikamentosa.
!EA+/+C+$+A++A
G!enatalaksanaan pada rhinitis medikamentosa adalah hentikan pemakaian obat tetes atau
semprot vasokonstriktor hidung, untuk mengatasi sumbatan berulang -rebound congestion.
Gapat diberikan kortikosteroid oral dosis tinggi jangka pendek dan dosis diturunkan secara
bertahap -tappering off dengan menurunkan dosis sebanayak 8 mg setiap hari, -misalnya hari
pertama 6 mg maka pada hari kedua diberikan *8 mg dan seterusnya.
$&M!CI$+I
engan penggunaan yang berkelanjutan, medicamentosa rhinitis dapat menyebabkan sinusitis
kronis, rinitis atropi, dan permanen hiperplasia turbinate. !asien mengembangkan
ketergantungan psikologis dan sindrom pantang atas penarikan obat, yang terdiri dari sakit
kepala, gangguan tidur, gelisah, lekas marah dan kecemasan.
!R&"A&I
tudi menunjukkan bah4a hampir semua pasien mampu akhirnya berhenti menggunakan obat.
+pabila mereka yang menggunakan preparat topikal lagi, bahkan 1 tahun kemudian, dapat
memunculkan kemacetan rebound yang cepat dalam beberapa hari.