Download - Resume 3 Larutan Dapar
LARUTAN DAPAR
a. Pengaruh Kapasitas Dapar dan pH pada Iritasi Jaringan
Iritasi jaringan minimal jika:
Kapasitas dapar makin rendah
Ketika obat bertemu dengan air akan terdegradasi sehingga diperlukan larutan dapar.
Jika pembuatan larutan dapar dengan kapasitas dapar maksimal secara farmasetik
memang bagus, tetapi secara fisiologis plasma memiliki pH = 7,4 jika kita membuat
larutan dapar dengan kapasitas dapar maksimal maka dapar tubuh tidak dapat menerima
, sehingga iritasi jaringan minimal jika kapasitas jaringan minimal.
Volume larutan dapar dengan jmlah tertentu makin kecil
Semakin kecil volume larutan dapar yang dimasukkan dalam tubuh maka tubuh akan
semakin mudah menyesuaikan.
Volume dan βcairan fisiologis makin besar
Semakin besar volume dan βcairan fisiologis yang dimiliki oleh tubuh maka tubuh akan
semakin mudah menyesuaikan terhadap larutan dapar yang dimasukkan ke dalam
tubuh.
Friedenwald et al:
pH mata = 4,5-11,5
Martin & Mims
Dapar fosfat Sorensen aman pd pH 6,5-8
Dalam tubuh sering dugunakan dapar fosfat, karena :
1. Tubuh memiliki dapar fosfat
2. Range yang dibuat dapar fosfat lebih lebar dari pada dapar sitrat, dapat diketahui
dari pKa.
Lar. As. Borat pH 5
Latihan Soal
Hitung penimbangan bahan-bahan untuk membuat larutan dapar sitrat pH 8,0 dengan
kapasitas dapar 0,01 sebanyak 200 mL, jika bahan yang tersedia
a.H3Sitrat dan NaOH
b.Na3Sitrat dan Na2HSitrat
c.NaH2Sitrat dan NaOH
Diketahui :
pKa asam sitrat: pKa1: 3,15; pKa2: 4,78; pKa3: 6,40
BM: NaOH= 40
Na2HSitrat = 254
AsamSitrat= 210,14
NaH2Sitrat = 232
Na3Sitrat = 276
Jawab :
pH = pKa + log
8 = 6,4 + log
garam = 39,81 asam
pKa = - log Ka 6,4 = - log Ka Ka = 3,98 x 10 -7
pH = - log [ H+ ] 8 = - log [ H+ ]
H+ = 10-8
=
0.01 =
=
C = 0,176
C = garam + asam0,18= 39,81 asam + asamasam= 0,004garam = 0,18 – 0,004
= 0,176
Tahapan Disosiasi Dapar Sitrat
I. H3Sitrat + NaOH → NaH2Sitrat m 0,18 0,18 - r 0,18 0.18 0,18
s - - 0.18
II. NaH2Sitrat + NaOH → Na2HSitrat m 0,18 0,18 - r 0,18 0.18 0,18
s - - 0.18
III. Na2HSitrat + NaOH → Na3Sitrat m 0,18 0,176 - r 0,18 0.176 0,176
s 0.004 - 0.176
a. Penimbangan H3Sitrat dan NaOH
Ʃ[H3Sitrat] = 0,18M = 0,18M
[H3Sitrat] = 0,18M = m= = 7,57 g
Ʃ[NaOH] = (0,18+0,18+0,176)M = 0,536M
[NaOH] = 0,536M = m = = 4,29 g
b. Penimbangan Na3Sitrat dan Na2HSitrat
Ʃ[Na3Sitrat] = 0,176M
[Na3Sitrat] = 0,176M = m = = 9,72
g
Ʃ[Na2HSitrat] = 0,004M
+ -
+ -
+ -
[Na2HSitrat]= 0,004M= m= = 0,20g
c. Penimbangan NaH2Sitrat dan NaOH
Ʃ[NaH2Sitrat] = 0,18M
[NaH2Sitrat] = 0,18M = m = = 8,34g
Ʃ[NaOH] = (0,18+0,176)M = 0,356M
[NaOH] = 0,356M = m = = 2,85 g
b. Larutan Dapar Isotonis
Larutan isotonis adalah larutan yang memiliki konsentrasi yang sama dengan larutan
lain yang dipisahkan membrane semipermeabel sehingga tidak terjadi pergerakan molekul
air. Suatu larutan mempunyai kecenderungan untuk menjadi isotonis, sehingga air akan
bergerak dari larutan berkonsentrasi rendah kelarutan berkonsentrasi tinggi hingga kedua
larutan menjadi sama konsentrasinya.
Larutan berkonsentrasi rendah atau hipotonis adalah larutan yang memiliki
konsentrasi lebih rendah dari pada larutan yang lainnya, sedangkan larutan hipertonis
adalah larutan yang memiliki konsentrasi lebih tinggi dari larutan lainnya. Pergerakan
molekul atau kecenderungan larutan menjadi isotonis ini dikarenakan adanya tekanan
osmosis. Peristiwa osmosis dapat terjadi karena adanya perbedaan konsentrasi antara dua
zat atau lebih yang dipisahkan oleh suatu membran semipermeabel yang hanya dapat
dilalui oleh air sehingga air dari larutan hipotonis akan bergerak ke arah larutan hipertonis
untuk menjadi isotonis.
Prinsip kerja seperti ini juga terdapat dalam sel makhluk hidup, dimana sel mengalami
peristiwa osmosis untuk mempertahankan keadaan isotonis sehingga sel tidak rusak.
c. Perhitungan Tonisitas
Harga L merupakan penurunan titik beku larutan suatu senyawa dengan macam ionik
tertentu pada suatu konsentrasi cairan yang isotonik dengan cairan tubuh, sehingga dapat
ditulis persamaan:
LISO =
dimana LISO merupakan harga tonisitas, ΔTb adalah penurunan titik beku, dan C
merupakan konsentrasi cairan.
Contoh: Harga LISO dari 0,9% (0,154 M) larutan NaCl yang memiliki penurunan titik beku 0,52 dan isotonis dengan cairan tubuh adalah:
LISO = = = 3,4 / M
d. Penyesuaian Tonisitas dan pH
Ada empat metode penyesuaian tonisitas dengan pH, yng sering kali digunakan
sebagai intra vena suntikan atau untuk digunakan pada mata atau saluran hidung atau
telinga. Dimana cairan yang masuk ke dalam tubuh harus menjadi isotonik dengan cairan
tubuh. Hala ini dapat dilakukan oleh salah satu dari metode-metode tadi. Empat metode
tadi digolongkan menjadi dua, yaitu metode golongan I dan metode golongan II. Metode
golongan I terdiri dari metode Cryoscopic dan metode NaCl Ekivalen. Metode golongan I
ini dilakukan dengan cara menambahkan larutan NaCl sehingga titil beku senyawa
menjadi -0,52. Sedangkan metode golongan II dilakukan dengan menambahkan air dalam
jumlah tertentu sehingga membentuk larutan yang isotonis. Metode golongan II ini terdiri
dari metode White Vincent dan metode Sprowls.