RENCANA STRATEGIS
(RENSTRA)
PERIODE 2017 – 2022
DINAS KEPENDUDUKAN DAN
PENCATATAN SIPIL
KABUPATEN TEBO
i
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah Tim penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga Tim penulis dapat Merevisi Rencana Strategi (RENSTRA) Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Tebo untuk 5 (lima) tahun yang berpedoman pada RPJMD Kabupaten Tebo Tahun 2011 – 2016.
Tim Penulis dalam menyelesaikan penyusunan RENSTRA ini , telah banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak . untuk itu pada kesempatan ini Tim penulis mengucapkan terimakasih kepada : 1. Bapak Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Tebo
2. Bapak Drs. Mugiono, Selaku Sekretaris Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Kabupaten Tebo
3. Ibuk Bekti Ferry Densi, SE., Kabid Pengelolaan Informasi Administrasi
Kependudukan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Tebo
4. Bapak Damsir, SP., Kabid Pencatatan Sipil Dinas Kependudukan dan Pencatatan
Sipil Kabupaten Tebo.
5. Bapak Yoki Aria Sandi, SH., Kabid Pemanfaatan Data dan Inovasi Pelayanan
Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Tebo.
6. Bapak/Ibuk Para Kasubbag/Kasi dan Staf Fungsional Umum Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Tebo
7. Dan pihak lain yang telah memberikan bantuan dan dorongan secara langsung
maupun tidak langsung
Semoga Allah SWT membalas semua bantuan dan dorongan yang diberikan, dengan pahala yang berlipat ganda.
Tim penulis menyadari penyusunan RENSTRA ini jauh dari kesempurnaan, untuk itu dengan segala kerendahan hati tim penulis menerima kritikan dan saran yang sifatnya membangun dan mengarahkan menuju perbaikan . Akhirnya Tim penulis mengharapkan semoga RENSTRA ini menjadi acuan dan pedoman dalam melaksanakan tugas.
Muara Tebo,
Dto
Tim Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang…………………………………………………………………................1
1.2. Landasan Hukum………………………………………………………..………......……2
1.3. Maksud dan Tujuan …………………………………………………………………...… 3
1.4. Sistematika Penulisan…………………………………………………………..………....4
BAB II GAMBARAN PELAYANAN PADA DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN
SIPIL
2.1. Kedudukan................................................…………………………………………...…...6
2.2. Susunan Organisasi................................................................……………………….....…6
2.3. Tugas dan Fungsi……………………………..………………………………….…….....8
2.4. Sumber Daya SKPD............……………………………….………...……………...…..26
2.5. Kinerja Pelayanan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil.........................................29
BAB III PERMASALAHAN DAN ISU DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL
KABUPATEN TEBO FUNGSI.
3.1. Identifikasi permasalahan berdasarkan tuugas dan fungsi pelayanan Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil ………………………………………….…….........33
3.2. Telaah Viisi, Misi dan Program Bupati………………………………………………..…35
3.3. Telaah Renstra Kementrian Dalam Negeri…………………………………….………....37
3.4. Telaaah Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis..............42
3.5. Penentuan Isu-isu Strategis……………..………………………………………….…..…44
BAB IV TUJUAN DAN SASARAN
4.1. Tujuan dan Sasaran jangka menengah Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil......…46
BAB V STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
5.1. Strategi dan Kebijakan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil …..................…...…47
BAB VI RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA PENDANAAN
6.1. Tujuan, Sasaran , Indikator Sasaran.................................................…..................…...…50
6.2. Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif Dinas Kependudukan dan Pencatatan
Sipil...................................................................................................................................50
BAB VII KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN 56
BAB VIII PENUTUP 57
iii
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perencanaan menduduki peran penting dalam rangka percepatan pencapaian visi dan
misi dalam pembangunan suatu wilayah, yang keseluruhannya akan menuju pada satu titik
yaitu kesejahteraan masyarakat. Dalam UU No. 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional (SPPN) Pasal 3 ayat 1 disebutkan bahwa Perencanaan Pembangunan
Nasional mencakup penyelenggaraan perencanaan makro semua fungsi pemerintahan yang
meliputi semua bidang kehidupan secara terpadu dalam Wilayah Negara Republik Indonesia.
Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (RENSTRA SKPD) merupakan
dokumen perencanaan resmi SKPD yang dipersyaratkan untuk mengarahkan pelayanan publik
Satuan Kerja Perangkat Daerah dan Pembangunan Daerah dalam jangka lima (5) tahun
kedepan pada masa Kepemimpinan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah.
Secara umum menjawab 2 hal yang mendasar yaitu: arah pelayanan yang akan
dikembangkan dan hendak dicapai SKPD dalam lima (5) tahun kedepan dan langkah-langkah
strategis yang perlu dilakukan agar tujuan yang telah ditetapkan tercapai.
Demikian pula Renstra Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil sebagai bagian dari
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Tebo merupakan
dokumen perencanaan jangka menengah yang menjadi dasar penyusunan Rencana Kerja
Tahunan (Renja) dan Rencana Kerja Anggaran (RKA) Dinas.
Selain itu Renstra Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil merupakan salah satu
perangkat dasar pengukuran kinerja atas pelayanan yang diberikan kepada masyarakat dibidang
Kependudukan dan Catatan Sipil yang akan dievaluasi setiap akhir tahun dalam laporan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP).
Visi dan Misi Bupati Tebo diterjemahkan dalam Renstra Dinas secara sistematis,
sinergi, dan terpadu dengan lebih teknis, meliputi: Tujuan, Strategis, Program Prioritas,
Kegiatan serta tolak ukur pencapaiannya.
Untuk melaksanakan tugas tersebut haruslah disusun suatu rencana strategi untuk
mencapai tujuan dan sasarn yang hendak dicapai, dalam penyusunan RENSTRA Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Tebo Tahun Anggaran 2017-2022 berpedoman
pada RPJMD Provinsi Jambi 2015-2021 merupakan tahapan lima (5) tahun kedua dalam
rangka mewujudkan visi dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Provinsi
Jambi 2005-2025 yaitu “JAMBI YANG MAJU, MANDIRI, ADIL DAN SEJAHTERA”,
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan
2
Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang tahapan, tatacara, penyusunan pengendalian dan
evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan daerah.
1.2 Landasan Hukum
Penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Kabupaten Tebo Tahun 2017-2022 berdasar pada ketentuan-ketentuan sebagai berikut:
a. Undang-Undang Nomor 54 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Sarolangun,
Kabupaten Tebo, Kabupaten Muaro Jambi dan Kabupaten Tanjung Jabung Timur
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 182, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 3903) sebagaimana telah diubah dengan Undang-
Undang Nomor 14 Tahun 2000 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 54 tahun
1999 tentang Pembentukan Kabupaten Sarolangun, Kabupaten Tebo, Kabupaten Muaro
Jambi dan Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2000 Nomor 81, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia 3969)
b. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan
Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851);
c. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
d. Undang-Undang Republik Indonesia No. 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah
e. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Keuangan Negara;
f. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan, Pengelolaan dan Tanggung
Jawab Keuangan Negara;
g. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional;
h. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang –Undang
Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4844);
i. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara
Pemerintah Pusat dan Daerah;
j. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan;
k. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Nasional 2005-2025;
l. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja
Instansi Pemerintah;
3
m. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan
Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang tahapan, tatacara, penyusunan, pengendalian dan
evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan daerah;
n. Peraturan Daerah Kabupaten Tebo Nomor 1 Tahun 2007 tentang Pokok-pokok
Pengelolaan Keuangan Daerah;
o. Peraturan Daerah Kabupaten Tebo Nomor 5 Tahun 2008 tentang Pembentukan Susunan
Organisasi dan Tata Cara Dinas Kabupaten Tebo (Lembaran Daerah Kabupaten Tebo
Tahun 2008 Nomor 5) Sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten
Tebo Nomor 10 Tahun 2013 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Daerah Kabupaten
Tebo Nomor 5 Tahun 2008 tentang Pembentukan Susunan Organisasi dan Tata Kerja
Dinas Daerah Kabupaten Tebo (Lembaran Daerah Kabupaten Tebo Tahun 2013 Nomor
10)
p. Peraturan Bupati Tebo Nomor 14 Tahun 2014 tentang Uraian Tugas Pokok dan Fungsi
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Tebo.
1.3 Maksud dan Tujuan
a. Maksud
Memberikan arah kepada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil dalam
menjalankan berbagai program dan kegiatan untuk jangka waktu lima tahun kedepan,
sebagai penjabaran dari RPJMD Kabupaten Tebo 2017-2022
b. Tujuan
1) Untuk menetapkan prioritas program dan kegiatan yang strategis selama lima tahun.
2) Untuk memberikan landasan kebijakan dan strategi lima tahun dalam kerangka
pencapaian visi, misi sebagai tolak ukur keberhasilan pembangunan.
Untuk dapat mewujudkan hal tersebut di atas, Dinas Kependudukan dan Pencatatan
Sipil Kabupaten Tebo sebagai salah satu unsur penyelenggara pemerintah di daerah bertekad
untuk dapat melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya melalui kegiatan dan program-
program yang akan dilaksanakan harus disusun dalam suatu perencanaan yang matang.
Perencanaan dimaksud disusun dengan mempertimbangkan keadaan yang ada serta
memprediksi keadaan yang akan datang dengan berbagai dukungan dan hambatan yang
mungkin timbul.
4
1.4 Sistematika Penulisan
Sistematika Penulisan dari Rencana Strategis Dinas Kependudukan dan Pencatatan
Sipil ini adalah sebagai berikut:
BAB I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
1.2 Landasan Hukum
1.3 Maksud dan Tujuan
1.4 Sistematika Penulisan
Bab II Gambaran Pelayanan pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Tebo
2.1 Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
2.2 Sumber Daya Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
2.3 Kinerja Pelayanan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
2.6 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil
Bab III Permasalahan dan Isu Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Tebo
3.1 Identifikasi Permasalahan berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil
3.2 Telaah Visi, Misi dan Program Bupati
3.3 Telaah Renstra Kementrian dan Dalam Negeri dan Renstra Provinsi Jambi
3.4 Telaah Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup
Strategis
3.5 Penentuan Isu-Isu Strategis
Bab IV Tujuan dan Sasaran
4.1 Tujuan dan Sasaran Jangka Menegah Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Bab V Strategi dan Arah Kebijakan
5.1 Strategi dan Kebijakan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Bab VI Rencana Program dan Kegiatan serta Pendanaan
6.1 Tujuan, Sasaran, Indikator Sasaran
6.2 Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil
Bab VII Kinerja Penyelenggaraan Bidang Urusan
Bab VII Penutup
5
BAB II
GAMBARAN PELAYANAN PADA DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN
SIPIL KABUPATEN TEBO
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2016 tentang
Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887); dan Peraturan Daerah Kabupaten Tebo
Nomor 8 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah (Lembaran Daerah
Kabupaten Tebo Tahun 2016 Nomor 8) tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan
Fungsi serta Tata Kerja Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil kabupaten Tebo.
2.1 Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil merupakan unsur pendukung tugas Bupati
dalam urusan kependudukan dan pencatatan sipil. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab
kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.
Dalam penyelenggaraan fungsinya Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
mempunyai kewenangan :
a. penyusunan perencanaan di bidang pendaftaran penduduk, pencatatan sipil, pengelolaan
informasi administrasi kependudukan, kerja sama administrasi kependudukan,
pemanfaatan data dan dokumen kependudukan serta inovasi pelayanan administrasi
kependudukan;
b. perumusan kebijakan teknis di bidang pendaftaran penduduk, pencatatan sipil, pengelolaan
informasi administrasi kependudukan, kerja sama, pemanfaatan data dan dokumen
kependudukan serta inovasi pelayanan administrasi kependudukan;
c. pelaksanaan pelayanan pendaftaran penduduk;
d. pelaksanaan pelayanan pencatatan sipil;
e. pelaksanaan pengelolaan informasi administrasi kependudukan;
f. pelaksanaan kerja sama administrasi kependudukan;
g. pelaksanaan pemanfaatan data dan dokumen kependudukan;
h. pelaksanaan inovasi pelayanan administrasi kependudukan;
i. pembinaan, koordinasi, pengendalian bidang administrasi kependudukan;
j. pelaksanaan kegiatan penatausahaan Dinas Kependudukan dan Pencatatan sipil; dan
k. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya.
6
Tugas dan Fungsi
1. Kepala Dinas
Kepala Dinas mempunyai tugas memimpin, mengkoordinasikan, merumuskan sasaran,
membina, mengarahkan, menyelenggarakan, mengendalikan, mengevaluasi dan melaporkan
seluruh kegiatan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Tipe A sesuai dengan
kewenangannya.
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud Kepala Dinas menyelenggarakan
fungsi sebagai berikut:
a. perumusan kebijakan teknis dalam rangka mendukung kelancaran tugas-tugas Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil Tipe A;
b. penyusunan program kerja, kegiatan, laporan kinerja, dan pertanggungjawaban
pelaksanaan tugas;
c. pelaksanaan program kerja sesuai dengan bidang dan tugasnya;
d. penyelenggaraan tugas dan memberikan pelayanan administrasi kepada bidang dan UPT
yang menjadi wewenang dan tanggungjawabnya;
e. pelaksanaan pengkajian dan penyelenggaraan serta pengembangan pelayanan
kependudukan dan pencatatan sipil;
f. penyelenggaraan sosialisasi dan informasi serta penanganan pengaduan di bidang
pelayanan kependudukan dan pencatatan sipil;
g. penyelenggaraan kesekretariatan meliputi pengelolaan urusan umum, kepegawaian,
keuangan dan perlengkapan serta perencanaan dan pelaporan;
h. pelaksanakan pengawasan, pengendalian dan evaluasi di bidang kependudukan dan
pencatatan sipil sesuai dengan kewenangan;
i. pembinaan pelaksanaan tugas-tugas di bidang kependudukan dan pencatatan sipil,
kesekretariatan dan pembinaan UPT;
j. pelaksanaan monitoring dan evaluasi kinerja Dinas; dan
k. pelaksanakan fungsi lainnya yang diberikan oleh Bupati sesuai bidang tugasnya.
2. Sekretariat
Sekretariat adalah unsur pembantu Kepala Dinas yang dipimpin oleh seorang Sekretaris
yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.
Sekretariat mempunyai tugas memimpin Sekretariat, mengoordinasikan membina dan
mengendalikan tugas-tugas di bidang kesekretariatan yang meliputi, penyiapan bahan
penyusunan program, perencanaan, penyelenggaraan urusan umum dan kepegawaian,
7
keprotokolan dan rumah tangga, perlengkapan, pengelolaan keuangan dan pengoordinasian
penyusunan program dan pelaporan bidang-bidang.
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Sekretaris menyelenggarakan
fungsi :
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan dalam rangka mendukung kelancaran tugas-
tugas di bidang kesekretariatan yang meliputi penyusunan program kerja,
penyelenggaran urusan umum, kepegawaian, rumah tangga, perlengkapan, pengelolaan
keuangan, koordinasi penyusunan program dan pelaporan;
b. pengoordinasian penyelenggaraan tugas Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Tipe A dan memberikan pelayanan administrasi kepada bidang-bidang lain di
lingkungan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Tipe A;
c. penyusunan rencana program kerja dan anggaran belanja pada Dinas Kependudukan
dan Pencatatan Sipil Tipe A;
d. penyiapan peraturan perundang-undangan di bidang kependudukan dan pencatatan sipil
sesuai dengan norma, standard dan prosedur yang ditetapkan oleh Pemerintah;
e. penyelenggaraan urusan Tata Usaha Kantor, rumah tangga/perlengkapan dan urusan
kepegawaian, asset di lingkungan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Tipe A;
f. pengoordinasian penyusunan produk hukum di bidang kependudukan dan pencatatan
sipil;
g. penyusunan data, evaluasi dan penyiapan laporan pelaksanaan program kerja dan
penyusunan statistik dan dokumentasi di lingkungan Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil Tipe A;
h. penyiapan bahan pembinaan, pengendalian di bidang Kesekretariatan;
i. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan
fungsinya;
j. pemberian saran-saran dan pertimbangan kepeda Kepala Dinas tentang langkah-
langkah dan tindakan yang perlu diambil dalam bidang tugasnya.
Penjabaran tugas Sekretaris sebagaimana dimaksud adalah sebagai berikut:
a. mengoordinasikan penyusunan rencana, program, dan anggaran Dinas;
b. melaksanakan pembinaan dan pemberian dukungan administrasi yang meliputi
ketatausahaan, kepegawaian, keuangan, kerumahtanggaan, kerjasama, hubungan
masyarakat, arsip dan dokumentasi Dinas
c. melaksanakan pembinaan dan penataan organisasi dan tata laksana Dinas;
8
d. mengoordinasikan dan penyusunan produk hukum di bidang kependudukan dan pencatatan
sipil di daerah sesuai dengan norma, standar dan prosedur yang ditetapkan oleh
Pemerintah, dan pelaksanaan advokasi hukum;
e. menyelenggarakan pengelolaan barang milik daerah dan layanan pengadaan barang/jasa;
f. mengoordinasi dan pengelolaan data dan informasi di bidang kependudukan dan
pencatatan sipil untuk penyusunan perencanaan dan pelaporan kegiatan Dinas;
g. menyiapkan rancangan Rencana Strategis (Renstra), Rencana Kerja Perangkat Daerah
(RKPD), Rencana Kerja dan Anggaran (RKA), Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA)
serta menyiapkan laporan capaian kinerja Dinas sesuai dengan ketentuan yang berlaku;
h. mengoordinasikan pelaksanaan administrasi surat-menyurat, kerumahtanggaan dan
keprotokolan;
i. mengoordinasikan pengelolaan arsip, dokumen, dan barang/perlengkapan serta Barang
Milik Daerah (BMD);
j. mengoordinasikan pelaksanaan administrasi dan pembinaan pegawai;
k. mengoordinasikan pengelolaan urusan keuangan meliputi penyiapan bahan Rencana
Anggaran Pendapatan dan Belanja, perbendaharaan, verifikasi, pembukuan, pelaporan dan
pertanggung jawabannya;
l. mengoordinasikan pengelolaan hubungan masyarakat, informasi dan pengaduan pelayanan
Kependudukan dan Pencatatan Sipil;
m. melakukan monitoring dan evaluasi kinerja kesekretariatan;
n. mengoordinasikan pelaksanaan penyusunan Sasaran Kerja Pegawai dan Penilaian Prestasi
Kerja Pegawai (PPKP);
o. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.
Sekretariat terdiri dari :
a. Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan;
b. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; dan
c. Sub Bagian Keuangan.
(1) Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan mempunyai tugas :
a. menyiapkan bahan dan menyusun rencana dan program kerja Sub Bagian
Perencanaan dan Pelaporan;
b. mengumpulkan dan melakukan sistematisasi data untuk bahan penyusunan
perencanaan dan pelaporan pelaksanaan tugas pada Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil Tipe A;
9
c. melakukan pengumpulan dan pengolahan data, penyajian data dan informasi serta
menganalisis data laporan pelaksanaan kegiatan Dinas Kependudukan dan Pencatatan
Sipil Tipe A;
d. menyiapkan bahan dan melaksanakan pengoordinasian penyusunan dokumen
perencanaan;
e. melakukan fasilitasi dan menyusun rencana kegiatan sebagai bahan RKA;
f. menyiapkan bahan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA);
g. menghimpun dan menyiapkan bahan analisis, evaluasi serta melakukan pengendalian
terhadap pelaksanaan perencanaan dan pelaporan Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil Tipe A;
h. melakukan koordinasi horizontal dan vertikal serta lintas bidang dalam rangka
penyusunan laporan pelaksanaan perencanaan dan pelaporan Dinas Kependudukan
dan Pencatatan Sipil Tipe A;
i. menyusun rancangan laporan capaian kinerja bulanan dan semesteran dan tahunan
dinas;
j. menyiapkan administrasi dan menyusun rancangan Laporan Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah (LAKIP), Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
(LPPD), Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) dinas;
k. menyusun laporan pelaksanaan tugas dan kegiatan Sub Bagian Perencanaan dan
Pelaporan;
l. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris sesuai dengan tugas dan
fungsinya; dan
m. memberikan saran-saran dan pertimbangan kepada Sekretaris tentang langkah-langkah
dan tindakan yang perlu diambil dalam bidang tugasnya.
(2) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas :
a. menyiapkan bahan dan menyusun rencana dan program kerja Sub Bagian Umum dan
kepegawaian;
b. melaksanakan urusan surat masuk dan keluar, kearsipan, rumah tangga dan
perlengkapan, kepegawaian dan keamanan kantor serta kenyamanan kerja;
c. menghimpun dan mengelola bahan dan data kepegawaian yang meliputi
pengangkatan, pemberhentian, kenaikan pangkat, kenaikan gaji berkala, promosi,
mutasi, cuti, askes, taspen dan lain-lain;
d. mengelola urusan perjalanan dinas dan keprotokolan;
10
e. mengurusi hal-hal yang berhubungan dengan kesejahteraan pegawai beserta keluarga
seperti restitusi pengobatan, taspen dan lain-lain;
f. merencanakan dan melaksanakan pengembangan sumber daya manusia;
g. mengendalikan surat masuk dan surat keluar;
h. mengendalikan arsip aktif;
i. melaksanakan kegiatan pengetikan dan penggandaan surat;
j. menyusun laporan pelaksanaan tugas dan kegiatan Sub Bagian Umum dan
Kepegawaian;
k. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris sesuai dengan tugas dan
fungsinya; dan
l. memberikan saran-saran dan pertimbangan kepada Sekretaris tentang langkah-langkah
dan tindakan yang perlu diambil dalam bidang tugasnya.
(3) Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas:
a. menyiapkan bahan penyusunan rencana dan program kerja Sub Bagian Keuangan;
b. melaksanakan pelayanan administrasi keuangan rutin;
c. menyelenggarakan administrasi pembukuan keuangan sesuai dengan ketentuan yang
berlaku;
d. mempersiapkan bahan pertanggungjawaban dan menyiapkan bahan laporan keuangan
rutin sesuai dengan ketentuan yang berlaku;
e. memelihara dan menyimpan bukti dan dokumen keuangan sesuai dengan ketentuan
yang berlaku;
f. menyusun laporan bulanan, triwulan dan tahunan keuangan rutin sesuai dengan
ketentuan yang berlaku sebagai pertanggungjawaban;
g. menyiapkan administrasi pengaturan urusan rumah tangga, keamanan kantor dan
lingkungan kantor;
h. melaksanakan administrasi barang dan perlengkapan kantor;
i. menyiapkan bahan administrasi pengadaan, penyaluran dan pemakaian, penggunaan
dan penghapusan barang dan perlengkapan;
j. menyiapkan bahan administrasi penggunaan dan pemakaian kendaraan kantor;
k. mempersiapkan Rencana Kebutuhan Barang Unit (RKBU) dan Rencana Pemeliharaan
Barang Unit (RPBU);
l. menyusun laporan pelaksanaan tugas dan kegiatan Sub Bagian Keuangan;
m. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris sesuai dengan tugas dan
fungsinya; dan
11
n. memberikan saran-saran dan pertimbangan kepada Sekretaris tentang langkah-langkah
dan tindakan yang perlu diambil dalam bidang tugasnya.
3. Bidang Pelayanan Pendaftaran Penduduk
Bidang Pelayanan Pendaftaran Penduduk dipimpin oleh Kepala Bidang yang
mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam menyiapkan perumusan kebijakan
operasional, mengkoordinasikan, melaksanakan dan mengendalikan serta membina
pelaksanaan tugas di Bidang Pelayanan Pendaftaran Penduduk.
Bidang Pelayanan Pendaftaran Penduduk mempunyai fungsi :
a. penyusunan perencanaan pelayanan pendaftaran penduduk;
b. perumusan kebijakan teknis pendaftaran penduduk;
c. pelaksanaan pembinaan dan koordinasi pelaksanaan pelayanan pendaftaran penduduk;
d. pelaksanaan pelayanan pendaftaran penduduk;
e. pelaksanaan penerbitan dokumen pendaftaran penduduk;
f. pelaksanaan pendokumentasian hasil pelayanan pendaftaran penduduk;
g. pengendalian dan evaluasi pelaksanaan pendaftaran penduduk; dan
h. pelaksanaan fungsi lainnya sesuai dengan bidang tugasnya.
Bidang Pelayanan Pendaftaran Penduduk membawahi :
a. Seksi Identitas Penduduk;
b. Seksi Pindah Datang Penduduk; dan
c. Seksi Pendataan Penduduk.
(1) Seksi Identitas Penduduk mempunyai tugas :
a. menyiapkan bahan perencanaan, perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan
koordinasi serta pelayanan dan penerbitan dokumen pendaftaran penduduk;
b. menyusun rencana, program kerja, kegiatan, laporan kinerja, dan pertanggungjawaban
pelaksanaan tugas;
c. melaksanakan kegiatan pelayanan informasi yang menyangkut dokumen pendaftaran
penduduk;
d. melaksanakan pelayanan pendaftaran penduduk dalam sistem administrasi
kependudukan;
e. melakukan verifikasi dan validasi berkas untuk pengajuan dokumen identitas
penduduk;
12
f. melaksanakan pencatatan dan pemutakhiran biodata penduduk serta penerbitan
Nomor Induk Kependudukan (NIK);
g. melakukan verifikasi kelengkapan data untuk penerbitan identitas penduduk;
h. menyiapkan bahan untuk penerbitan Kartu Keluarga (KK);
i. menyiapkan bahan untuk penerbitan Kartu Tanda Penduduk (KTP);
j. melaksanakan pengendalian terhadap penggunaan formulir dan blangko Kartu
Keluarga (KK) dan Kartu Tanda Penduduk (KTP)
k. menyusun laporan pelaksanaan seluruh kegiatan yang berkaitan dengan pelaksanaan
tugas Seksi Identitas Penduduk
l. mengoordinasikan pelaksanaan tugas Seksi Identitas Penduduk; dan
m. memberikan saran-saran dan pertimbangan kepada atasan tentang langkah-langkah
dan tindakan yang perlu diambil dalam bidang tugasnya; dan
n. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya.
(2) Seksi Pindah Datang Penduduk mempunyai tugas :
a. menyiapkan bahan perencanaan, perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan
koordinasi serta pelayanan dan penerbitan dokumen kepindahan dan kedatangan
penduduk;
b. menyusun rencana, program kerja, kegiatan, laporan kinerja dan pertanggung jawaban
pelaksanaan tugas;
c. melaksanakan kegiatan pelayanan informasi yang menyangkut pengajuan dokumen
kedatangan dan kepindahan penduduk;
d. melakukan verifikasi kelengkapan data untuk penerbitan Surat Keterangan Pindah dan
Datang;
e. melaksanakan penerbitan Surat Keterangan Pindah;
f. membantu pelaksanaan pemuktahiran database kependudukan melalui
pengawasan/pemantauan terhadap kepindahan penduduk;
g. menyiapkan bahan untuk penandatanganan dokumen mutasi penduduk;
h. menyusun laporan pelaksanaan seluruh kegiatan yang berkaitan dengan pelaksanaan
tugas seksi;
i. mengoordinasikan pelaksanaan tugas Seksi Pindah Datang Penduduk; dan
o. memberikan saran-saran dan pertimbangan kepada atasan tentang langkah-langkah
dan tindakan yang perlu diambil dalam bidang tugasnya; dan
p. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya.
13
(3) Seksi Pendataan Penduduk mempunyai tugas :
a. menyiapkan bahan perencanaan, perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan
koordinasi di Seksi Pendataan Penduduk;
b. menyusun rencana, program kerja, kegiatan, laporan kinerja, dan pertanggungjawaban
pelaksanaan tugas;
c. melakukan pengelolaan informasi, monitoring dan evaluasi data kependudukan;
d. mengoordinasikan pelaksanaan pemuktahiran database kependudukan melalui
pengawasan/pemantauan yang berhubungan dengan kegiatan pada Bidang Pelayanan
Pendaftaran Penduduk;
e. menyusun laporan pelaksanaan seluruh kegiatan yang berkaitan dengan pelaksanaan
tugas seksi;
f. mengoordinasikan pelaksanaan tugas Seksi Pendataan Penduduk;
g. memberikan saran-saran dan pertimbangan kepada atasan tentang langkah-langkah
dan tindakan yang perlu diambil dalam bidang tugasnya; dan
h. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya.
4. Bidang Pelayanan Pencatatan Sipil
Bidang Pelayanan Pencatatan Sipil dipimpin oleh Kepala Bidang yang mempunyai
tugas membantu Kepala Dinas dalam menyiapkan perumusan kebijakan operasional,
mengoordinasikan, melaksanakan dan mengendalikan serta membina pelaksanaan tugas di
Bidang Pelayanan Pencatatan Sipil.
Bidang Pelayanan Pencatatan Sipil mempunyai fungsi :
a. penyusunan perencanaan pelayanan pencatatan sipil;
b. perumusan kebijakan teknis pencatatan sipil;
c. pelaksanaan pembinaan dan koordinasi pelaksanaan pelayanan pencatatan sipil;
d. pelaksanaan pelayanan pencatatan sipil;
e. pelaksanaan penerbitan dokumen pencatatan sipil;
f. pelaksanaan pedokumentasian hasil pelayanan pencatatan sipil; pengendalian dan evaluasi
pelaksanaan pencatatan sipil; dan
g. pelaksanaan fungsi lain sesuai dengan bidang dan tugasnya.
Bidang Pencatatan Sipil membawahi :
a. Seksi Kelahiran;
b. Seksi Perkawinan dan Perceraian; dan
c. Seksi Perubahan Status Anak, Pewarganegaraan dan Kematian.
14
(1) Seksi Kelahiran mempunyai tugas :
a. menyiapkan bahan perencanaan, perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan
koordinasi untuk pelaksanaan kegiatan pencatatan dan penerbitan dokumen kelahiran;
b. menyusun rencana, program kerja, kegiatan, laporan kinerja, dan pertanggungjawaban
pelaksanaan tugas;
c. menyiapkan dan memberikan informasi yang berhubungan dengan kegiatan pelayanan
pencatatan kelahiran;
d. melaksanakan pelayanan pencatatan kelahiran;
e. melakukan verifikasi dan pemeriksaan berkas kelengkapan untuk pengajuan dokumen
kelahiran;
f. menyiapkan bahan untuk penerbitan dokumen kelahiran;
g. melaksanakan penatausahaan dokumen kelahiran;
h. mengoordinasikan pelaksanaan tugas Seksi Kelahiran;
i. melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan Seksi Kelahiran;
j. memberikan saran-saran dan pertimbangan kepada atasan tentang langkah-langkah
dan tindakan yang perlu diambil dalam bidang tugasnya; dan
k. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya
(2) Seksi Perkawinan dan Perceraian mempunyai tugas :
a. menyiapkan bahan perencanaan, perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan
koordinasi untuk pelaksanaan kegiatan pencatatan dan penerbitan dokumen
perkawinan dan perceraian;
b. menyusun rencana, program kerja, kegiatan, laporan kinerja, dan pertanggungjawaban
pelaksanaan tugas;
c. menyiapkan dan memberikan informasi yang berhubungan dengan kegiatan pelayanan
pencatatan perkawinan dan perceraian;
d. melaksanakan pelayanan pencatatan perkawinan dan perceraian;
e. melakukan verifikasi dan pemeriksaan berkas kelengkapan untuk pengajuan dokumen
perkawinan dan perceraian;
f. menyiapkan bahan untuk penerbitan dokumen perkawinan dan perceraian;
g. melaksanakan penatausahaan dokumen perkawinan dan perceraian;
h. mengoordinasikan pelaksanaan tugas Seksi Perkawinan dan Perceraian;
i. melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan Seksi Perkawinan dan
Perceraian;
15
j. memberikan saran-saran dan pertimbangan kepada atasan tentang langkah-langkah
dan tindakan yang perlu diambil dalam bidang tugasnya; dan
k. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya
(3) Seksi Perubahan Status Anak, Pewarganegaraan dan Kematian mempunyai tugas:
a. menyiapkan bahan perencanaan, perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan
koordinasi untuk pelaksanaan kegiatan pencatatan dan penerbitan dokumen Perubahan
Status Anak, Pewarganegaraan dan Kematian;
b. menyusun rencana, program kerja, kegiatan, laporan kinerja, dan pertanggungjawaban
pelaksanaan tugas;
c. menyiapkan dan memberikan informasi yang berhubungan dengan kegiatan
pelayanan pencatatan perubahan status anak, pewarganegaraan dan kematian;
d. menyiapkan bahan untuk penerbitan dokumen perubahan status anak,
pewarganegaraan dan kematian;
e. melaksanakan penatausahaan dokumen perubahan status anak, pewarganegaraan dan
kematian;
f. mengoordinasikan pelaksanaan tugas Seksi Perubahan Status Anak, Pewarganegaraan
dan Kematian;
g. melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan Seksi Perubahan Status
Anak, Pewarganegaraan dan Kematian;
h. memberikan saran-saran dan pertimbangan kepada atasan tentang langkah-langkah
dan tindakan yang perlu diambil dalam bidang tugasnya; dan
i. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya.
5. Bidang Pengelolaan Informasi Administrasi Kependudukan
Bidang Pengelolaan Informasi Administrasi Kependudukan dipimpin oleh Kepala
Bidang yang mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam menyiapkan perumusan
kebijakan operasional, mengoordinasikan, melaksanakan dan mengendalikan serta membina
pelaksanaan tugas di Bidang Pengelolaan Informasi Administrasi Kependudukan.
Bidang Pengelolaan Informasi Administrasi Kependudukan mempunyai fungsi :
a. penyusunan perencanaan pengelolaan informasi administrasi kependudukan yang meliputi
sistem informasi administrasi kependudukan, pengolahan dan penyajian data kependudukan
serta tata kelola dan sumber daya manusia teknologi informasi dan komunikasi;
b. perumusan kebijakan teknis pengelolaan informasi administrasi kependudukan yang
meliputi sistem informasi administrasi kependudukan, pengolahan dan penyajian data
16
kependudukan serta tata kelola dan sumber daya manusia teknologi informasi dan
komunikasi;
c. pelaksanaan pembinaan dan koordinasi pelaksanaan pengelolaan informasi administrasi
kependudukan yang meliputi sistem informasi administrasi kependudukan, pengolahan dan
penyajian data kependudukan serta tata kelola dan sumber daya manusia teknologi
informasi dan komunikasi;
d. pelaksanaan pengelolaan informasi administrasi kependudukan yang meliputi sistem
informasi administrasi kependudukan, pengolahan dan penyajian data kependudukan serta
tata kelola dan sumber daya manusia teknologi informasi dan komunikasi;
e. pengendalian dan evaluasi pelaksanaan pengelolaan informasi administrasi kependudukan;
dan
f. pelaksanaan fungsi lain sesuai dengan bidang dan tugasnya.
Bidang Pengelolaan Informasi Administrasi Kependudukan membawahi :
a. Seksi Sistem Informasi Administrasi Kependudukan;
b. Seksi Pengolahan dan Penyajian Data; dan
c. Seksi Tata Kelola dan Sumber Daya Manusia Teknologi Informasi dan Komunikasi.
(1) Seksi Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK) mempunyai tugas :
a. menyiapkan bahan perencanaan, perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan
koordinasi untuk Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK);
b. menyusun rencana, program kerja, kegiatan, laporan kinerja, dan pertanggungjawaban
pelaksanaan tugas;
c. melaksanakan pengembangan sistem pelayanan informasi berbasis teknologi
informasi;
d. mengelola Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK), dan pusat Data
Kependudukan beserta fasilitas keamanan data;
e. melaksanakan pembangunan dan pengembangan jaringan informasi dan komunikasi
data;
f. melaksanakan perekaman data hasil pelayanan pendaftaran penduduk dan pencatatan
sipil serta pemutakhiran data penduduk menggunakan sistem informasi administrasi
kependudukan;
g. melaksanakan pengawasan atas pengelolaan informasi administrasi kependudukan;
h. melaksanakan pemeliharaan terhadap perangkat keras, perangkat lunak dan jaringan
komunikasi yang digunakan untuk Sistem Informasi Administrasi Kependudukan;
17
i. mengoordinasikan pelaksanaan tugas pada Seksi Sistem Informasi Administrasi
Kependudukan (SIAK);
j. melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan Seksi Sistem Informasi
Administrasi Kependudukan (SIAK); memberikan saran-saran dan pertimbangan
kepada atasan tentang langkah-langkah dan tindakan yang perlu diambil dalam bidang
tugasnya; dan
k. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya.
(2) Seksi Pengolahan dan Penyajian Data mempunyai tugas :
a. menyiapkan bahan perencanaan, perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan
koordinasi yang berhubungan dengan pengolahan dan penyajian data kependudukan;
b. menyusun rencana, program kerja, kegiatan, laporan kinerja, dan pertanggungjawaban
pelaksanaan tugas;
c. mengumpulkan dan mengolah data kependudukan dan pencatatan sipil;
d. melaksanakan penyajian dan diseminasi informasi administrasi kependudukan;
e. mengumpulkan, melaksanakan pencatatan, mengolah dan menyiapkan data
kependudukan melalui database kependudukan;
f. menyiapkan data untuk penyusunan laporan kependudukan dan profil kependudukan;
g. mendokumentasikan dan melaksanakan penyajian data kependudukan serta membuat
perkiraan perkembangan penduduk;
h. menyiapkan data untuk pelayanan komunikasi informasi kependudukan melalui media
elektronik dan media cetak;
i. memfasilitasi kegiatan sinkronisasi data kependudukan;
j. mengoordinasikan pelaksanaan tugas Seksi Pengolahan dan Penyajian Data;
k. melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan Seksi Pengolahan dan
Penyajian Data;
l. memberikan saran-saran dan pertimbangan kepada atasan tentang langkah-langkah
dan tindakan yang perlu diambil dalam bidang tugasnya; dan
m. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya.
(3) Seksi Tata Kelola dan Sumber Daya Manusia, Teknologi Informasi dan Komunikasi
mempunyai tugas :
a. menyiapkan bahan perencanaan, perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan
koordinasi yang berkaitan dengan tata kelola dan sumber daya manusia teknologi
informasi dan komunikasi;
18
b. menyusun rencana, program kerja, kegiatan, laporan kinerja, dan pertanggungjawaban
pelaksanaan tugas;
c. melaksanakan penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria dalam
pendayagunaan teknologi informasi dan komunikasi untuk Administrasi
Kependudukan dan Pencatatan Sipil;
d. menyusun standar pelayanan dan standar operasional prosedur yang berkaitan dengan
pemanfaatan teknologi informasi dalam Administrasi Kependudukan dan Pencatatan
Sipil;
e. menyusun perencanaan pendidikan dan pelatihan bagi sumber daya manusia teknologi
informasi dan komunikasi Di Bidang Administrasi Kependudukan dan Pencatatan
Sipil;
f. memetakan kebutuhan sumber daya manusia teknologi informasi dan komunikasi
Bidang Pengelolaan Informasi Administrasi Kependudukan dan mendistribusikannya
sesuai dengan analisa beban kerja;
g. menyiapkan bahan untuk pelaksanaan pelatihan bagi tenaga teknologi informasi dan
komunikasi Administrasi Bidang Administrasi Kependudukan;
h. menyiapkan bahan untuk pembinaan dan pengembangan sumber daya manusia
teknologi informasi dan komunikasi Bidang Pengelolaan Informasi Administrasi
Kependudukan;
i. memfasilitasi sosialisasi bimbingan teknis, advokasi, supervisi dan konsultasi Sistem
Administrasi Kependudukan;
j. mengoordinasikan pelaksanaan tugas Seksi Tata Kelola dan Sumber Daya Manusia
Teknologi Informasi dan Komunikasi ;
k. melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan Seksi Tata Kelola dan
Sumber Daya Manusia Teknologi Informasi dan Komunikasi; dan
l. memberikan saran-saran dan pertimbangan kepada atasan tentang langkah-langkah
dan tindakan yang perlu diambil dalam bidang tugasnya; dan
m. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya.
6. Bidang Pemanfaatan Data dan Inovasi Pelayanan
Bidang Pemanfaatan Data dan Inovasi Pelayanan dipimpin oleh Kepala Bidang yang
mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam menyiapkan perumusan kebijakan
operasional, mengoordinasikan, melaksanakan, mengendalikan, mengawasi serta membina
pelaksanaan tugas di Bidang Pemanfaatan Data dan Inovasi Pelayanan.
19
Bidang Pemanfaatan Data dan Inovasi Pelayanan mempunyai fungsi :
a. penyusunan perencanaan pemanfaatan data dan dokumen kependudukan, kerja sama serta
inovasi pelayanan administrasi kependudukan;
b. perumusan kebijakan teknis pemanfaatan data dan dokumen kependudukan, kerja sama
serta inovasi pelayanan administrasi kependudukan;
c. pelaksanaan pembinaan dan koordinasi pelaksanaan pemanfaatan data dan dokumen
kependududukan, kerja sama serta inovasi pelayanan administrasi kependudukan;
d. pelaksanaan pemanfaatan data dan dokumen kependudukan;
e. pelaksanan kerjasama administrasi kependudukan;
f. pelaksanaan inovasi pelayanan administrasi kependudukan;
g. pengendalian dan evaluasi pelaksanaan pemanfaatan data dan dokumen kependudukan,
kerjasama serta inovasi pelayanan administrasi kependudukan; dan
h. pelaksanaan fungsi lain sesuai dengan bidang dan tugasnya.
Bidang Pemanfaatan Data dan Inovasi Pelayanan membawahi :
a. Seksi Kerjasama;
b. Seksi Pemanfaatan Data dan Dokumen Kependudukan; dan
c. Seksi Inovasi Pelayanan.
(1) Seksi Kerjasama mempunyai tugas :
a. menyiapkan bahan perencanaan, perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan
koordinasi yang berkaitan dengan kerjasama kependudukan dan pencatatan sipil;
b. menyusun rencana, program kerja, kegiatan, laporan kinerja, dan pertanggungjawaban
pelaksanaan tugas;
c. menyiapkan bahan koordinasi penyelenggaraan kerjasama antara Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil Tipe A dengan Pihak Ketiga;
d. menyiapkan bahan fasilitasi pengkajian kerjasama antara Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil Tipe A dengan Pihak Ketiga;
e. menghimpun informasi kegiatan, seluruh kelengkapan administrasi yang berkaitan
kerjasama yang dilakukan antara Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Tipe A
dengan Pihak Ketiga;
f. memberikan layanan informasi yang berkaitan dengan pelaksanaan dan
pengembangan kerjasama pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Tipe A;
g. mengoordinasikan pelaksanaan tugas pada Seksi Kerjasama;
h. melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan Seksi Kerjasama; dan
20
p. memberikan saran-saran dan pertimbangan kepada atasan tentang langkah-langkah
dan tindakan yang perlu diambil dalam bidang tugasnya; dan
q. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya.
(2) Seksi Pemanfaatan Data dan Dokumen Kependudukan mempunyai tugas :
a. menyiapkan bahan perencanaan, perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan
koordinasi yang berkaitan dengan pemanfaatan data dan dokumen kependudukan;
b. menyusun rencana, program kerja, kegiatan, laporan kinerja, dan pertanggungjawaban
pelaksanaan tugas;
c. menyusun petunjuk teknis untuk pemanfaatan data dan dokumen kependudukan;
d. menyiapkan bahan untuk pemberian layanan akses data;
e. melaksanakan pemantauan, pendokumentasian terhadap pemanfaatan data dan
dokumen kependudukan;
f. mengoordinasikan pelaksanaan tugas pada Seksi Pemanfaatan Data dan Dokumen
Kependudukan;
g. melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan seksi; dan
r. memberikan saran-saran dan pertimbangan kepada atasan tentang langkah-langkah
dan tindakan yang perlu diambil dalam bidang tugasnya; dan
s. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya.
(3) Seksi Inovasi Pelayanan mempunyai tugas :
a. menyiapkan bahan perencanaan, perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan
koordinasi yang berkaitan dengan pengembangan inovasi pelayanan pada Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil Tipe A;
b. menyusun rencana, program kerja, kegiatan, laporan kinerja, dan pertanggungjawaban
pelaksanaan tugas
c. melakukan analisa tata kelola administrasi kependudukan dan pencatatan sipil untuk
mengemTebon inovasi yang dapat diimplementasikan pada Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil Tipe A;
d. menghimpun inovasi yang berkaitan dengan kependudukan dan pencatatan sipil yang
telah diterapkan di daerah lain, memetakan jenis inovasi dan menganalisa inovasi
yang dapat diterapkan di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Tipe A;
e. menyiapkan bahan untuk melakukan pengembangan inovasi pelayanan;
f. melakukan pengawasan secara berkala terhadap pelaksanaan dan pengembangan
inovasi pelayanan;
21
g. mendokumentasikan seluruh pelaksanaan pengembangan inovasi pelayanan yang
diterapkan di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Tipe A;
h. mengoordinasikan pelaksanaan tugas pada Seksi Inovasi Pelayanan;
i. melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan Seksi Inovasi Pelayanan;
dan
t. memberikan saran-saran dan pertimbangan kepada atasan tentang langkah-langkah
dan tindakan yang perlu diambil dalam bidang tugasnya; dan
u. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya
7. Unit Pelaksana Teknis
(1) UPT Dinas mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas pokok Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil Tipe A yang mempunyai wilayah kerja 1 (satu)
atau beberapa kecamatan.
(2) UPT Dinas dibentuk untuk melaksanakan kegiatan teknis operasional dan/atau
kegiatan teknis penunjang tertentu.
(3) UPT Dinas dipimpin oleh seorang Kepala UPT yang berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Kepala Dinas dan secara operasional melakukan
koordinasi dengan Camat.
(4) UPT Dinas terdiri dari Sub Bagian Tata Usaha dan kelompok jabatan fungsional yang
dapat ditetapkan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
8. Kelompok Jabatan Fungsional
(1) Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari sejumlah Tenaga Fungsional yang terbagi
dalam berbagai kelompok sesuai dengan keahliannya.
(2) Kelompok Jabatan Fungsional dipimpin oleh seorang koordinator mempunyai tugas
melaksanakan Kegiatan Fungsional di bidang masing-masing sesuai dengan
keahliannya.
(3) Kelompok Jabatan Fungsional dalam melaksanakan tugasnya dipimpin oleh seorang
Tenaga Fungsional senior yang ditunjuk oleh Kepala Dinas.
Susunan Organisasi
Susunan Organisasi Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Tipe A terdiri dari :
a. Kepala Dinas;
b. Sekretariat membawahi :
1. Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan;
22
2. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; dan
3. Sub Bagian Keuangan;
c. Bidang Pelayanan Pendaftaran Penduduk:
1. Seksi Identitas Penduduk;
2. Seksi Pindah Datang Penduduk; dan
3. Seksi Pendataan Peduduk.
d. Bidang Pelayanan Pencatatan Sipil membawahi :
1. Seksi Kelahiran;
2. Seksi Perkawinan dan Perceraian; dan
3. Seksi Perubahan Status Anak, Pewarganegaraan dan Kematian
e. Bidang Pengelolaan Informasi Administrasi Kependudukan membawahi :
1. Seksi Sistem Informasi Administrasi Kependudukan;
2. Seksi Pengolahan dan Penyajian Data; dan
3. Seksi Tata Kelola dan Sumber Daya Manusia Teknologi Informasi dan Komunikasi.
f. Bidang Pemanfaatan Data dan Inovasi Pelayanan membawahi :
1. Seksi Kerjasama;
2. Seksi Pemanfaatan Data dan Dokumen Kependudukan; dan
3. Seksi Inovasi Pelayanan
g. UPT; dan
h. Kelompok Jabatan Fungsional.
Berikut struktur organisasi Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Tebo:
23
STRUKTUR ORGANISASI
DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL
KABUPATEN TEBO
24
2.2 Sumber Daya Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Sumber Daya yang dimiliki Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil dalam
menjalankan tugas dan fungsinya mencakup sumber daya manusia/Aparatur dan asset/modal.
a. Sumber Daya Manusia/Aparatur
Sumber daya manusia yang ada pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
adalah orang, terdiri dari orang pejabat struktural, orang staf dan tenaga
kontrak/tenaga penunjang kegiatan.dengan komposisi berdasarkan golongan, tingkat
pendidikan sebagaimana table berikut :
Tabel 2.4.1
Jumlah Golongan Pegawai Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten
Tebo Tahun 2017
No Golongan Jumlah Pegawai
1
2
3
4
Golongan IV
Golongan III
Golongan II
Golongan I
3 orang
19 orang
7 orang
-
Jumlah 29 Orang
Selanjutnya kondisi PNS berdasarkan tingkat pendidikannya dengan jumlah
pendidikan S2 sebanyak orang, S1 sebanyak orang, SMA/SMK sebanyak orang, dan
untuk lenjang pendidikan SLTP orang. Untuk lebih jelas dapat di lhat pada tabel sebagai
berikut :
Tabel 2.4.2
Jumlah Pegawai Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Tebo
berdasarkan jenjang pendidikan
No Jenjang Pendidikan Jumlah Pegawai
1
2
3
4
5
6
7
PascaSarjana / S2
Sarjana / S1
Diploma IV / D.IV
Diploma III / D.III
SMU / SMK
SLTP
SD
1 orang
20 orang
2 orang
6 orang
-
-
Jumlah 29 orang
25
Dari tabel diatas terlihat bahwa PNS di Lingkungan Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil kabupaten Tebo di dominasi oleh golongan dengan tingkat pendidikannya
Strata-1 (S1). Hal tersebut dimungkinkan mengingat mengingat struktur organisasi dan fungsi
yang membutuhkan PNS dengan kualifikasi jenjang kepengkatan dan tingkat pendidikan
tersebut.
Sumberdaya Aparatur tersebut melaksanakan tugas dan fungsi sesuai dengan
pembagian tugas yang telah ditetapkan berdasarkan struktur organisasi diatas. Dari segi
kuantitas sampai dengan saat ini sumberdaya Aparatur yang ada masih belum seimbang
karena disamping pelayanan di dinas, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil juga
melayani Keliling dengan memakai Mobil Pelayanan Administrasi Kependudukan Keliling.
Tabel 2.4.3
Jumlah Pegawai Berdasarkan Jenis Kelamin
No Jenis Kelamin Staf PNS Tenaga Kontrak Total
1 Laki-laki 19 8 27
2 Perempuan 10 11 21
Jumlah 29 19 48
b. Sumber Daya Asset/Sarana dan prasarana
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Tebo menempati gedung di
jalan terdiri dari :
a. Ruang Kepala Dinas
b. Ruang Sekretariat
c. Ruang IT/Server Data Base Adminduk
d. Gedung / Ruang pelayanan Administrasi Kependudukan
e. Ruang rapat
f. Kamar mandi
g. Ruang arsip
Kondisi Gedung serta semua ruangan sudah tidak representatif sehingga tidak bisa
dilaksanakan pelayanan satu atap. Sedangkan Sarana Prasarana lain yang dimiliki Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil adalah :
26
Tabel 2.4.4
Sarana dan Prasarana
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Tebo
No Sarana Baik Rusak Jumlah Satuan
1 Kendaraan roda 4 4 1 5 Unit
2 Kendaraan roda 2 9 9 Unit
3 Komputer/notebook 12 12 Unit
4 Komputer PC 27 27 unit
5 Mesin Ketik/manual 1 1 unit
6 Meja 47 31 78 buah
7 Kursi 39 43 82 Buah
8 Almari 5 5 Buah
9 Filling Cabinet 19 4 23 Buah
10 Mesin absensi 1 1 Buah
11 Scaner 5 5 Buah
12 Brankas 1 1 Buah
13 Rak 9 1 10 Buah
14 Printer Inject Buah
15 Printer dot matrik Buah
16 Printer KTP-el 3 2 5 Buah
17 UPS 6 4 10 Unit
18 Webcam Unit
19 Hublan Unit
20 LCD Proyektor 2 2 Unit
21 Genset 2 2 Unit
22 Server Unit
23 AC unit
24 Wireless 1 1 2 buah
25 Mesin Antrian buah
26 Sound Sistem unit
27 Mesin absensi unit
28 Alat pemadam
kebakaran
1
1 unit
29 Kipas Angin unit
30 Mesin Pompa Air 1 1 unit
31 Kursi Tunggu 4 buah unit
32 Mesin Penghancur
Kertas
unit
Sampai saat ini, sarana dan prasarana diatas masih cukup untuk menunjang
kelancaran tugas sehari-hari, namun dengan kemajuan teknologi informasi serta tingkat
kebutuhan masyarakat akan kepemilikan dokumen kependudukan yang cukup tinggi dewasa
27
ini, menuntut untuk perbaikan maupun pengembangan sarana prasarana kantor utamanya
dalam mengakses informasi data dari pusat maupun propinsi serta untuk pelayanan
administrasi kependudukan on-line sampai dengan tingkat desa/kelurahan.
2.3 Kinerja Pelayanan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil merupakan salah satu Perangkat Daerah di
Kabupaten Tebo yang melayani masyarakat untuk mendapatkan dokumen kependudukan,
Sebagai unit pelayanan masyarakat, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil memiliki
kinerja sebagai berikut:
Capaian Kinerja Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil berdasarkan sasaran/target
selama ini menurut SPM untuk urusan wajib, dan/atau indikator kinerja pelayanan Perangkat
Daerah, dapat dilihat berdasarkan tabel kinerja berikut ini:
Tabel 2.5.1 Indikator Kinerja
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Tebo
N
o
Indikator Kinerja
Daerah Satuan
Kondisi
Kinerja
Pada
Awal
Periode
RPJMD
tahun
ke 0
Target Capaian Setiap tahun Kondisi
kinerja
Pada
akhir
Periode
RPJMD
2012 2013 2014 2015 2016
1 2 3 4 6 7 8 9 10 11
1 Jumlah
Penduduk
yang wajib KK
dan memiliki
KK
Kepala
Keluarga
(KK )
97,103 106,813 114,289 118,860 122,425 124,873 124,873
2 Penduduk
yang wajib e-
KTP dan
memiliki e-
KTP (terekam
dalam
database)
kepemilikan
e-KTP 100,740 190,000 199,500 207,480 213,704 217,978 217,978
3 Penduduk
yang memiliki
akta kelahiran
kepemilikan
akta
kelahiran
87,348 94,000 102,000 109,500 117,500 125,500 125,000
28
2.6 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil
Berdasarkan kewenangan gambaran umum pelayanan yang diberikan Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil meliputi:
1. Pencatatan Biodata untuk penerbitan NIK, Pencatatan peristiwa kependudukan dan
pendataan penduduk Rentan Adminduk;
2. Pencatatan Peristiwa Penting;
3. Penerbitan dokumen hasil pendaftaran penduduk, meliputi:
a. Biodata Penduduk
b. Kartu Keluarga (KK)
c. Kartu Tanda Penduduk (KTP)
d. Surat Keterangan Kependudukan
4. Penerbitan dokumen hasil pencatatan sipil, meliputi:
a. Akta Kelahiran
b. Akta Kematian
c. Akta Perkawinan
d. Akta Perceraian
e. Akta Pengakuan Anak
f. Akta Pengesahan Anak
5. Perubahan Akta pencatatan sipil karena terjadinya peristiwa penting meliputi:
a. Pengangkatan Anak
b. Perubahan Nama
c. perubahan kewarganegaraan
d. peristiwa penting lainnya
Undang-undang Nomor 24 Tahun 2013 tentang Perubahan atas Undang-undang Nomor
23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan merupakan perubahan yang mendasar di
bidang Administrasi Kependudukan. Tujuan utama dari perubahan Undang-undang dimaksud
adalah untuk meningkatkan efektivitas pelayanan Administrasi Kependudukan kepada
masyarakat, menjamin akurasi data kependudukan dan ketunggalan Nomor Induk
Kependudukan (NIK) serta ketunggalan dokumen kependudukan.
29
Adapun perubahan yang Signifikan tersebut antara lain adalah sebagai berikut :
1. Masa berlaku KTP-el yang semula 5 (lima) tahun diubah menjadi “ berlaku
seumur hidup” sepanjang tidak ada perubahan elemen data dalam KTP;
2. Data Kependudukan Kementerian Dalam Negeri yang bersumber dari data base
Kependudukan Kabupaten/Kota merupakan satu-satunya data Kependudukan yang
digunakan untuk semua keperluan : alokasi anggaran (termasuk untuk perhitungan
DAU), pelayanan public, perencanaan pembangunan, pembangunan demokrasi,
penegakan hukum dan pencegahan kriminal;
3. Pencetakan dokumen/personalisasi KTP-el yang selama ini dilaksanakan terpusat
di Jakarta mulai Tahun 2015 sudah dilaksanakan di Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil Kabupaten/Kota;
4. Penerbitan Akta Kelahiran yang pelaporannya melebihi batas waktu 1 (satu) tahun
yang semula penerbitan tersebut berdasarkan penetapan Pengadilan Negeri diubah
dengan cukup berdasarkan Keputusan Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan
Sipil Kabupaten/Kota. Hal ini sesuai dengan putusan Mahkamah Konstitusi
tanggal 30 April 2013.
5. Penerbitan Akta Pencatatan Sipil yang semula dilaksanakan di tempat terjadinya
peristiwa penting diubah menjadi penerbitannya di tempat domisili;
6. Pengakuan dan Pengesahan anak dibatasi hanya untuk anak yang dilahirkan dari
perkawinan yang telah sah menurut hukum agama tetapi belum sah menurut hukum
negara;
Pengesahan anak yang selama ini hanya dengan catatan pinggir diubah menjadi
Akta Pengesahan Anak.
7. Pengurusan dan penerbitan dokumen kependudukan tidak dipungut biaya (gratis),
larangan untuk tidak dipungut biaya semula hanya untuk penerbitan KTP-el diubah
menjadi untuk semua dokumen kependudukan;
8. Pencatatan pelaporan kematian yang semula menjadi kewajiban penduduk diubah
menjadi kewajiban RT untuk melaporkan setiap kematian warganya kepada
instansi pelaksana. Pelaporan tersebut dilakukan secara berjenjang melalui RW,
Desa/Kelurahan dan Kecamatan. Dengan Kebijakan ini diharapkan cakupan
pencatatan kematian akan meningkat secara signifikan;
9. Semula Stelsel Aktif diwajibkan kepada penduduk, diubah menjadi Stelsel aktif
diwajibkan kepada pemerintah melalui petugas;
30
Dari uraian diatas maka TANTANGAN ke depan Dinas Kependudukan dan Pencatatan
Sipil Kabupaten Tebo adalah “ Kerja Keras” karena tuntutan masyarakat akan kebutuhan
kepemilikan dokumen Kependudukan yang tinggi serta pelayanan yang cepat, tepat dan
akurat.
Dalam hal masa berlaku KTP-el yang seumur hidup , untuk tahap awal terjadi beban
berat dalam pencetakan KTP-el, baik yang telah dicetakan oleh Kementerian Dalam Negeri
maupun oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil namun selanjutnya beban berat
tersebut akan berangsur-angsur ringan karena Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
hanya akan melayanai KTP Elektronik pemula, rusak, hilang dan perubahan biodata.
Begitu pula dengan diberlakukannya stelsel aktif pemerintah yang mana pemerintah
dituntut untuk berperan aktif memberikan pelayanan sehingga muncul paradigma baru dalam
pelayanan yaitu “Pemerintah butuh melayani masyarakat, bukan saja masyarakat butuh
dilayani”, sehinga Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil dituntut harus lebih aktif
memberikan pelayanan masyarakat, tidak lagi menunggu, tetapi muncul tuntutan dengan
sistem jemput bola.
Adapun PELUANG Ke depan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil dengan
pelaksanaan Program Penataan Adminstrasi Kependudukan adalah mempercepat proses
pelayanan administrasi kependudukan dan pencatatan sipil sehingga sasaran untuk
Meningkatnya Tertib Administrasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil dapat segera
terwujud.
Tingginya tuntutan Kebutuhan akan Kepemilikan dokumen kependudukan disamping
menjadikan tantangan bagi Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil juga merupakan
peluang bagi Dinas Kependudukan dan pencatatan sipil,karena minat atau kesadaran
masyarakat untuk mengurus dokumen kependudukan tumbuh karena adanya tuntutan
kebutuhan.Disamping itu dukungan dari Camat, Kepala Desa/Lurah ataupun steak holder
terkait lainnya mengingat data base kependudukan merupakan satu-satunya sumber data
kependudukan yang digunakan untuk semua keperluan yaitu untuk alokasi anggaran,
pelayanan publik, perencanaan pembangunan, pembangunan demokrasi, penegakan hukum
dan pencegahan kriminal, juga merupakan peluang bagi Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil untuk mempercepat proses pelayanan dokumen kependudukan.
31
BAB III
PERMASALAHAN DAN ISU DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL
KABUPATEN TEBO
3.1 Identifikasi Permasalahan berdasarkan tugas dan fungsi Pelayanan Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Dalam pelaksanaan program-program yang mendukung Visi dan Misi Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil yang sesuai dengan harapan sangat sulit dikarenakan
banyaknya permasalahan-permasalahan yang timbul dalam pelaksanaan pelayanan pada
masyarakat, adapun permasalahan-permasalahan yang menjadi hambatan adalah sebagai
berikut:
1. Masih rendahnya kualitas pelayan administrasi kependudukan dan pencatatan sipil.
Setelah dicermati serta diadakan evaluasi rendahnya kualitas pelayanan disebabkan
karena keterbatasan Sumber Daya Manusia (SDM) yang ada pada Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil. Jauhnya jarak tempuh masyarakat ke tempat Instansi pelaksana juga
mempengaruhi kualitas pelayanan. Untuk menghadapi kondisi tersebut dibentuk Tim
Pelayanan Keliling dengan memakai Mobil Pelayanan Adminstrasi Kependudukan dan
Pencatatan Sipil Keliling. Namun upaya tersebut belum maksimal karena SDM yang tersedia
tidak bertambah (tetap). Disamping itu Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil belum
memiliki Standar Operasional Prosedur (SOP). Belum adanya SOP juga sangat
mempengaruhi kualitas pelayanan, hal ini di sebabkan karena kondisi Gedung yang di pakai
Dinas Kependudukan dan Pencatatan sipil sangat tidak representatife sehingga alur
pelayanan sulit diterapkan dalam SOP, sering adanya perubahan peraturan perundang-
undangan juga menghambat tersusunnya SOP di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Kabupaten Tebo.
2. Rendahnya tingkat kesadaran serta minat masyarakat dalam hal pengurusan
dokumen kependudukan.
Dalam pelaksanaan pelayanan ada suatu upaya awal yang tidak bisa diabaikan yaitu
menumbuhkan kesadaran/minat masyarakat untuk mengurus dokumen kependudukan. Hal ini
dapat dilakukan dengan cara memberikan informasi seluas-luasnya serta melakukan
32
sosialisasi kepada masyarakat akan arti penting dokumen kependudukan baik KTP, KK,
Akta Kelahiran ataupun dokumen kependudukan lainnya.
Informasi ataupun sosialisasi tersebut bisa melalui surat edaran, brosur, pemberitaan
media masa, media cetak, media elektronik, ataupun tatap muka langsung guna kepentingan
masyarakat itu sendiri.
Agar renstra ini lebih fokus, maka dilakukan pembatasan isu strategis untuk 5 (lima)
tahun ke depan yang dijadikan bahasan dengan menggunakan analisis matrik prioritas dengan
menggunakan skala 1 s/d 5 dengan hasil sebagai berikut:
Tabel 3.1
MATRIK ISU AKTUAL PRIORITAS
NO
ISU U S G TOTAL
NILAI
URUT
PRIORITAS
1 Masih rendahnya kualitas pelayanan
administrasi kependudukan dan
pencatatan sipil
4 3 4 11 I
2 Rendahnya tingkat kesadaran /minat
masyarakat dalam hal pengurusan
dokumen kependudukan
3 3 2 8 II
Keterangan:
U = Urgency (kegawatan) adalah besarnya dampak yang timbul
S = Seriousness (mendesaknya) adalah banyaknya waktu yang tersedia untuk
penanganan suatu masalah
G = Growth (pertumbuhan) adalah perkiraan akan bertambah buruknya suatu
keadaan.
Berdasarkan analisis matrik prioritas dipilih isu strategis yang lebih memberikan
dampak yang besar dan menyentuh masyarakat searah dengan peran Dinas Kependudukan
dan Pencatatan Sipil sebagai unit pelayanan, yaitu masih rendahnya kulitas pelayanan
administrasi kependudukan kepada masyarakat oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan
Sipil Kabupaten Tebo.
33
3.2 Telaah Visi, Misi dan Program Bupati
Visi dan Misi Bupati dan Wakil Bupati sebagaimana yang tercantum dalam RPJMD
2017-2022, yaitu:
Visi:
“TEBO TUNTAS 2022 (TEBO TERTIB, UNGGUL, TENTRAM, ADIL DAN
SEJAHTERA TAHUN 2022)”
Maksud dari visi tersebut adalah:
Terwujudnyapengelolaan pemerintahan dan masyarakat yang teratur.
Terwujudnya daerah yang berdaya saing tinggi.
Terwujudnya keadaan aman yang aman dan kondusif dalam masyarakat.
Terwujudnya keseimbangan pembangunan antar sektor, antar wilayah dan antar
kelompok masyarakat sesuai dengan prioritas dan kebutuhan.
Terpenuhinya kebutuhan hidup masyarakat baik material maupun spiritual secara
wajar.
Misi
Berdasarkan visi pembangunan tersebut ditetapkan misi pembangunan Kabupaten
Tebo Tahun 2017-2022.
1) Meningkatkan kuantitas dan kualitas infrastruktur layanan umum.
2) Meningkatkan kualitas pendidikan, kesehatan, serta tatanan kehidupan beragama dan
berbudaya.
3) Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance).
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Tebo mempunyai peranan yang
sangat penting dalam mewujudkan misi ke tiga yaitu: Mewujudkan tata kelola pemerintahan
yang baik (good governance). Dalam pelaksanaan pelayanan administrasi kependudukan di
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil terdapat beberapa faktor penghambat dan
pendorong pelayanan yang dapat mempengaruhi pencapaian visi dan misi Kepala Daerah dan
Wakil Kepala Daerah., yakni :
a. Faktor Pendorong
- Adanya dukungan dana dari Pemerintah dalam bidang penganggaran dan adanya
kebijakan yang memadai dari unsur pimpinan pada Dinas Kependudukan dan
34
Pencatatan Sipil dalam pelaksanaan pelayanan dan penyediaan sarana prasarana
(penyediaan blangko-blangko kependudukan serta penyediaan
peralatan/perlengkapan kerja);
- Adanya kemauan kerja yang tinggi dari pegawai Dinas Kependudukan dan pencatatan
sipil untuk tetap mengoptimalkan pelayanan kepada masyarakat walaupun dengan
jumlah personel yang terbatas.
b. Faktor Penghambat
- Terbatasnya jumlah pegawai yang ada di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil.
Semakin meningkatnya tingkat kebutuhan masyarakat akan kepemilikan dokumen
kependudukan ditambah lagi dengan diberlakukannya “stelsel aftif pemerintah“ di
mana Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Tebo dituntut untuk
melaksanakan pelayanan jemput bola berupa pelayanan Administrasi Kependudukan
dan Pencatatan Sipil Keliling dengan menggunakan mobil pelayanan administrasi
kependudukan keliling. Hal ini mengakibatkan terjadinya tiga lokasi pelayanan
administrasi kependudukan (yaitu di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil dan 2
(dua) lokasi di lapangan dengan memakai mobil pelayanan administrasi
kependudukan dan pencatatan sipil keliling). Dengan adanya penambahan 2 (dua) unit
pelayanan administrasi kependudukan dan pencatatan sipil keliling tersebut
membutuhkan adanya penambahan pegawai.
- Terbatasnya sarana dan prasarana dalam melaksanakan tugas yaitu berupa gedung.
Gedung yang di pakai oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten
Tebo yang di pakai saat ini sabgat tidak representatif. Karena gedung yang dipakai
oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil saat ini adalah Gedung lama,
ditambah lagi dengan kondisi ruang yang terpisah-pisah sehingga pelayanan tidak
bisa tersentral di satu tempat. Hal ini pula yang menjadikan salah satu hambatan
tersedianya Standar Pelayanan Prosedur (SOP) karena alurnya belum bisa titerapkan
secera ideal.
35
Tabel 3.2.
Faktor Penghambat dan Pendorong Pelayanan
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Terhadap
Pencapaian Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah
Visi : TEBO TUNTAS 2022 (TEBO TERTIB, UNGGUL, TENTRAM, ADIL
DAN SEJAHTERA TAHUN 2022)
No Misi dan Program
KDH dan WKDH
Permasalahan
Pelayanan
Faktor
Penghambat Pendorong
(1) (2) (3) (4) (5)
1 Mewujudkan tata
kelola pemerintahan
yang baik (good
governance).
Masih rendahnya
kualitas pelayanan
adminduk dan
pencatatan sipil
Terbatasnya
jumlah
pegwai/SDM
yang ada
Adanya
dukungan dana
serta kebijakan
dari pimpinan
yang ada di
Dinas
Masih rendahnya
tingkat kesadaran
/minat masyarakat
dalam
kepengurusan
dokumen
kependudukan
Terbatasnya
sarana
prasarana
(gedung yang
tidak
representatif)
Adanya
Kemauan
Kerja yang
tinggi (kerja
keras) dari
Pegawai
3.3 Telaahan Renstra Kementerian Dalam Negeri dan Renstra Provinsi Jambi
3.3.1. Telaahan Renstra Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia
Sejalan dengan keberlanjutan pembangunan yang telah dirancang dalam RPJPN
2005-2025, periode pembangunan 2015-2019 merupakan masa pembangunan yang strategis
dalam mempersiapkan landasan pembangunan yang kuat bagi pencapaian sasaran
pembangunan jangka panjang tahap ke-4 tahun 2020-2025. Untuk itu pemerintah telah
menyusun RPJMN 2015-2019 dengan mengangkat Visi :
“Terwujudnya Indonesia Yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian Berlandaskan
Gotong Royong.”
Untuk mencapai Visi tersebut, Pemerintah telah menetapkan Misi yaitu :
1. Mewujudkan keamanan nasional yang mampu menjaga kedaulatan wilayah, menopang
kemandirian ekonomi dengan mengamankan sumber daya maritime, dan mencerminkan
kepribadian Indonesia sebagai negara kepulauan;
36
2. Mewujudkan masyarakat maju, berkeseimbangan dan demokratis berlandaskan Negara
hukum;
3. Mewujudkan politik luar negeri bebas-aktif dan memperkuat jati diri sebagai Negara
maritim;
4. Mewujudkan kualitas hidup manusia yang tinggi, maju dan sejahtera;
5. Mewujudkan bangsa yang berdaya-saing;
6. Mewujudkan Indonesia menjadi Negara maritime yang mandiri, maju, kuat dan
berbasiskan kepentingan nasional; serta
7. Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam kebudayaan;
Untuk mewujudkan Visi dan Misi di atas telah dirumuskan 9 (Sembilan)Agenda
Prioritas atau Nawa cita, yaitu:
1. Menghadirkan kembali Negara untuk melindungi segenap bangsa dan memberikan rasa
aman pada seluruh warga negara;
2. Membangun tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis, dan terpercaya;
3. Membangun Indonesia dari pinggirin dengan memperkuat daerah-daerah dan desa
dalam kerangka negara kesatuan;
4. Memperkuat kehadiran negara dalam melakukan reformasi system dan penegakan
hukum yang bebas korupsi, bermartabat dan terpercaya;
5. Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia;
6. Meningkatkan produktifitas rakyat dan daya saing di pasar internasional;
7. Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sector-sektor strategis
ekonomi domestik;
8. Melakukan revolusi karakter bangsa; serta
9. Memperteguh ke-bhinneka-an dan memperkuat restorasi sosial Indonesia;
Sesuai tugas dan fungsinya, Kementerian Dalam Negeri memiliki peran strategis
untuk mendukung pencapaian 9 (Sembilan) Nawa Cita di atas, baik sebagai penanggung
jawab maupun sebagai instansi pendukung beberapa focus prioritas di setiap Nawa Cita
dalam menjaga konsistensi arah pembangunan nasional. Hal ini dengan memperhatikan
Sasaran, serta arah kebijakan dan strategi sebagaimana ditetapkan dalam RPJMN 2015-2019,
termasuk pula Program Quick Wins dan Program Lanjutan yang menjadi penugasan kepada
Kemrnterian Dalam Negeri.
37
Dalam rangka pencapaian visi, misi, tujuan, dan sasaran strategis Kementerian Dalam
Negeri 2015-2019 yang sejalan dengan Visi, Misi, serta Arah Kebijakan dan Strategi
Pembangunan Nasional, Kementerian Dalam Negeri telah menetapkan Arah Kebijakan dan
Strategi sebagai berikut:
1. Menjaga persatuan dan kesatuan, serta melanjutkan pengembangan system politik yang
demokratis dan berkedaulatan rakyat berdasarkan Pancasila, melalui strategi:
a. Penyusunan dan penyempurnaan kebijakan bidang kesatuan bangsa dan politik;
b. Penguatan dan internalisasi ideology Pancasila dan nilai-nilai kebangsaan;
c. Peningkatan peran partai politik dan organisasi kemasyarakatan serta lembaga
pendidikan melalui pendidikan politik dan kewarganegaraan;
d. Pembinaan dan pengembangan Ketahanan Ekonomi, sosial dan Budaya;
e. Peningkatan kualitas dan fasilitas penanganan konflik dan gangguan keamanan
dalam negeri.
2. Memperkuat koordinasi dan penataan administrasi kewilayahan, melalui strategi:
a. Penyusunan dan penataan regulasi administrasi kewilayahan;
b. Peningkatan peran gubernur sebagai wakil pemerintah dalam pelaksanaan koordinasi
pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan pemerintahan daerah;
c. penataan administrasi wilayah, penegasan batas daerah, dan toponimi;
d. peningkatan pembinaan kawasan khusus, pertanahan, perkotaan dan batas negara
serta pulau-pulau kecil terluar;
e. peningkatan efektivitas kerjasama perbatasan antar negara di 3 (tiga) negara tetangga
di kawasan perbatasan wilayah darat.
3. Meningkatkan kualitas pelaksanaan desentralisasi dan otonomi daerah melalui strategi:
a. Percepatan penerbitan regulasi dan kebijakan sebagai tindak lanjut Undang-undang
Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;
b. Peningkatan kualitas tata kelola Pemerintah Daerah;
c. Penataan kelembagaan dan peningkatan kualitas Pimpinan dan aparatur secara
efektif dan proporsional dalam mendukung penyelenggaraan pemerintahan daerah;
d. Peningkatan kemampuan dan prakarsa pemerintahan daerah terhadap pencapaian
kinerja dalam penyelenggaraan otonomi daerah;
e. Peningkatan kinerja pemerintah daerah otonomi baru;
f. Peningkatan keberhasilan penerapan kebijakan otsus/keistimewaan daerah;
38
g. Harmonisasi dan penataan Produk Hukum Daerah agar selaras dengan peraturan
perundang-undangan yang lebih tinggi dan tidak bertentangan dengan kepentingan
umum.
4. Meningkatkan kualitas pengelolaan keuangan daerah yang partisipatif, transparan,
efektif, efisien, akuntabel dan kompetitif, melalui strategi:
a. Mendorong penetapan Perda tentang APBD Provinsi/Kabupaten/Kota secara tepat
waktu;
b. Mendorong penetapan Perda tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD
Provinsi/Kabupaten/Kota secara tepat waktu;
c. Mendorong Peningkatan penerimaan pajak daerah dan retribusi daerah dalam
APBD;
d. Mendorong penerapan akuntansi berbasis akrual di Daerah;
e. Peningkatan kualitas belanja pada APBD yang berorientasi pada pelayanan
masyarakat, terutama untuk pembangunan infrastruktur, pengelolaan pendidikan,
kesehatan dan perumahan;
f. Mendorong Peningkatan kualitas pengelolaan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD),
Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) dan Barang Milik Daerah (BMD);
g. Mendorong Peningkatan kualitas pengelolaan dana perimbangan dan kemampuan
fiscal daerah.
5. Meningkatkan kualitas pembangunan daerah sebagai bagian integral dari pembangunan
nasional, melalui strategi:
a. Peningkatan kualitas perencanaan pembangunan daerah;
b. Mendorong harmonisasi, keselarasan, dan sinergitas pembangunan antar Daerah
serta antara Pusat dan Daerah;
c. Peningkatan partisipasi masyarakat dalam perencanaan pembangunan daerah.
6. Mempercepat penerapan Standar Pelayanan Minimal (SPM) di Daerah, melalui strategi:
a. Percepatan penyelesaian dan fasilitasi penyusunan regulasi terkait SPM;
b. Penerapan indikator utama SPM di daerah;
c. Peningkatan kualitas penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah, mencakup 6
urusan wajib dasar, 18 urusan wajib non dasar, dan 8 urusan pilihan;
d. Penyelesaian perselisihan antar daerah terkait dengan urusan pemerintahan.
7. Mendorong terwujudnya pelayanan public yang baik di daerah, melalui strategi:
a. Penerapan kebijakan pelayanan public di daerah;
b. Penguatan kelembagaan PTSP di Daerah;
39
c. Peningkatan kualitas dan cakupan daerah yang menerapkan Pelayanan Administrasi
Terpadu Kecamatan (PATEN);
d. Peningkatan kapasitas aparat dan kelembagaan Satian Polisi Pamong Praja dan
Satuan Perlindungan Masyarakat, serta aparat dan kelembagaan pencegahan
penanggulangan bencana dan bahaya kebakaran, termasuk penyediaan layanan
dasarnya sesuai SPM.
8. Meningkatkan kualitas penyelenggaraan Pemerintahan Desa dalam memberikan
pelayanan dan menciptakan kesejahteraan masyarakat, melalui strategi:
a. Peningkatan kualitas tata kelola pemerintahan desa sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan;
b. Peningkatan akuntabilitas, efektifitas, dan transparansi pengelolaan keuangan dan
asset desa;
c. Peningkatan kapasitas aparat desa dalam manajemen pemerintahan desa;
d. Peningkatan fungsi kelembagaan dan kerjasama desa;
e. Peningkatan Kapasitas Pengelolaan Keuangan dan Aset Pemerintahan Desa.
9. Meningkatkan kualitas dan kemanfaatan database kependudukan nasional, melalui
strategi:
a. Penyediaan database kependudukan secara akuran dan terpadu dalam pelayanan
kepada masyarakat;
b. Pemanfaatan NIK, database Kependudukan dan KTP-el secara nyata dalam
pelayanan public, termasuk penyediaan DP4 untuk mendukung penyelenggaraan
Pemilu/Pemilukada Serentak;
c. Peningkatan kualitas pelayanan dokumen administrasi kependudukan;
d. Peningkatan kualitas aparatur di bidang kependudukan dan pencatatan sipil.
10. Meningkatkan kualitas tata kelola pemerintahan yang baik dan melanjutkan reformasi
birokrasi di lingkungan Kementerian Dalam Negeri, melalui strategi:
a. Peningkatan akuntabilitas kinerja dan keuangan;
b. Peningkatan kompetensi dan profesionalisme SDM Aparatur;
c. Penyediaan system informasi yang terintegrasi;
d. Peningkatan kualitas pelayanan public;
e. Peningkatan kualitas kelitbangan dalam perumusan kebijakan;
f. Peningkatan kualitas pendidikan dan alumni IPDN.
40
3.3.2. Telaahan Renstra Provinsi Jambi.
Dilihat dari Renstra Provinsi Jambi Dibidang Kependudukan memaparkan misi
meningkatkan tata kelola pemerintahan daerah yang bersh, transparan, akuntabel dan
partisipatif yang berorientasi pada pelayanan publik, yaitu menerapkan prinsip-prinsip tata
kelola pemerintah yang baik, meningkatkan kuantitas aparatur pemerintahan yang
profesional, berkinerja tinggi dan berorientasi melayani masyarakat.
3.4 Telaah Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis
Keterkaitan renstra Perangkat Daerah dengan RTRW penekanannya bahwa rencana program
atau sektoral masing-masing Perangkat Daerah sebagaimana dalam RPJMD dalam
implementasinya harus selaras dengan arahan dan struktur ruang wilayah Kabupaten Tebo.
a. Rencana Tata Ruang Wilayah
Pemanfaatan ruang untuk menunjang kepentingan pembangunan selain berdampak
positif bagi pertumbuhan ekonomi akan tetapi apabila pemanfaatan ruang atau alih fungsi
lahan tidak dikendalikan maka akan berdampak negatif, misalnya menurunnya daerah
resapan/tangkapan air, menurunnya volume air permukaan, resiko rawan bencana
banjir/longsor/kekeringan yang pada akhirnya akan mempengaruhi menurunnya produksi
tanaman pangan dan menurunnya kualitas lingkungan hidup.
Dengan memperhatikan segala potensi sumber daya alam yang dimiliki serta resiko
dampak lingkungan yang akan ditimbulkannya Pemerintah Tebo perlu lebih meningkatkan
pengendalian pemanfaatan ruang dan mensinergikan arah kebijakan dan strategi
pembangunan sebagaimana dituangkan visi, misi dan tujuan Rencana Tata Ruang Wilayah
(RTRW) Kabupaten Tebo 2013-2033.
Visi penataan ruang wilayah Kabupaten Tebo dirumuskan berdasarkan isu
pengembangan wilayah dan visi pembangunan wilayah yang tertuang dalam RPJ Kabupaten
Tebo, yaitu:
“Mewujudkan Tebo yang maju dan berdaya saing berbasis agribisnis dan agroindustri”
Adapun misi dari Kabupaten Tebo adalah sebagai berikut.
1. Pengembangan ekonomi kerakyatan yang berbasis agribisnis dan agroindustri dengan
peningkatan nilai tambah sumber daya alam;
2. Peningkatan kualitas dan aksesbilitas infrastruktur untuk percepatan pengembangan
wilayah serta aktivitas ekonomi dan sosial masyarakat;
41
3. Peningkatan jangkauan layanan kesehatan yang prima bagi seluruh lapisan
masyarakat;
4. Mewujudkan masyarakat beriman, bertaqwa, dan berakhlak mulia, melalui
pembinaan, pengamalan dan pelaksanaan nilai-nilai agama;
5. Mewujudkan tatanan masyarakat dan pemerintah yang baik, demokratis dan
menjunjung tinggi supremasi hukum.
Adapun Rencana struktur ruang wilayah kabupaten terdiri dari sistem pusat kegiatan
dan sistem jaringan prasarana wilayah. Lebih lanjut rencana sistem pusat kegiatan terdiri dari
sistem perkotaan dan sistem perdesaan, sedangkat rencana sistem jaringan prasarana wilayah
terdiri dari sistem prasarana utama dan sistem prasarana lainnya.
Pada prinsipnya, Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Tebo
sebagaimana yang dirumuskan di dalam rencana tata ruang wilayah merupakan rumusan
keinginan dan harapan pemerintah dan masyarakat Kabupaten Tebo terhadap situasi dan
kondisi sosial, ekonomi dan fisik yang terjadi dan berkembang di dalam wilayahnya sampai
dengan tahun 2033.
Untuk mencapai situasi dan kondisi yang diinginkan tersebut, diperlukan kerja keras
dan pengerahan seluruh sumber daya yang dimiliki. Namun, disadari bahwa sumberdaya
yang dimiliki oleh pemerintah dan masyarakat Kabupaten Tebo sangatlah terbatas. Oleh
karena itu diperlukan pengelolaan pembangunan yang rasional, masuk akal, disesuaikan
dengan kemampuan yang ada, tatapi juga memenuhi kebutuhan yang paling dirasakan oleh
sebagian besar masyarakat.
b. Kajian Lingkungan Hidup Strategis
Kajian Lingkungan Hidup Strategis yang selanjutnya disingkat KLHS adalah
serangkaian analisis yang sistematis, menyeluruh dan partisipatif untuk memastikan bahwa
kaidah pembangunan berkelanjutan telah menjadi dasar dan terintegrasi dalam pembangunan
suatu wilayah dan/atau kebijakan, rencana dan atau program.
Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) harus dilakukan pemerintah daerah
sebelum memberikan izin pengelolaan lahan. Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS)
tertuang dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup. Pembuatan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS)
ditujukan untuk memastikan penerapan prinsip pembangunan suatu wilayah, serta
penyusunan kebijakan dan program pemerintah.
42
KLHS juga merupakan salah satu pilihan alat bantu melalui perbaikan kerangka pikir
(framework of thinking) perencanaan tata ruang wilayah dan perencanaan pembangunan
daerah untuk mengatasi persoalan lingkungan hidup yang bertujuan untuk
mengarusutamakan (mainstreaming) prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan di dalam
kebijakan, rencana dan program yang tertuang dalam rencana tata ruang maupun rencana
pembangunan sehingga kebijakan, rencana dan program tersebut dapat disempurnakan.
3.5 Penentuan Isu-Isu Strategis
3.5.1 Gambaran Pelayanan Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Kabupaten
Tebo
Gedung yang di pakai oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil saat ini adalah
gedung/bangunan lama yang sangat terbatas dengan ruang yang terpisah-pisah sehingga
ruang untuk pelayanan administrasi kependudukan kurang representatif dan pengelolaan
kearsipan pun belum optimal . Hal ini pula yang menjadikan salah satu penyebab belum
adanya Standar Operasional Prosedur (SOP) karena Alur Pelayanan belum bisa di terapkan
secara ideal . Adapun perangkat pendukung adalah telah beroperasinya satu unit mobil
pelayanan administrasi kependudukan dan pencatatan sipil keliling. Disamping mobil
pelayanan administrasi kependudukan dan pencatatan sipil keliling, pelayanan administrasi
kependudukan menggunakan SIAK online dari pemerintah pusat ke Dinas Kependudukan
dan Pencatatan Sipil.
3.5.2 Sasaran Jangka Menengah Renstra Kementerian
Kementerian Dalam Negeri Melalui salah satu Programnya yaitu Program Penataan
Administrasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil dengan sasaran Program yaitu
meningkatnya kualitas database kependudukan nasional sebagai dasar penerbitan dokumen
kependudukan, pelayanan publik dan pembangunan Nasional, serta mendukung
Penyelenggaraan Pemilu/Pemilukada. Adapun Indikator Kegiatan Program (IKP) Direktorat
Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil, yaitu :
a. Penyediaan database kependudukan nasional yang akurat untuk memenuhi semua
kepentingan dalam pelayanan publik, perencanaan pembangunan, alokasi anggaran,
pembangunan demokrasi serta penegakan hukum dan pencegahan kriminal;
b. Peningkatan pemanfaatan NIK, Database Kependudukan dan KTP-el oleh Lembaga
Pengguna Pengguna Pusat;
43
c. Peningkatan kualitas pelayanan kependudukan dan pencatatan sipil di semua
kabupaten/kota;
d. Penyediaan DP4 untuk mendukung penyelenggaraan Pemilu/Pemilukada serentak.
Selaras dengan hal tersebut maka sasaran Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Kabupaten Tebo adalah meningkatnya tertib Administrasi Kependudukan dan Pencatatan
Sipil (yakni :tertib database, tertib Nomor Induk Kependudukan dan tertib dokumen
kependudukan).
3.5.3 Implikasi RTRW dan KLHS bagi Perangkat Daerah
Berdasarkan keadaan gedung Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil yang
merupakan gedung/bangunan lama dengan kondisi ruang pelayanan yang terpisah-pisah
sehingga alur pelayanan tidak bisa di gambarkan secara ideal maka dibutuhkan adanya
kantor baru. Kantor baru tersebut diharapkan mudah diakses oleh masyarakat dengan
memiliki ruang pelayanan yang representatif, lapangan parkir serta ruang arsip yang
memadai.
44
BAB IV
TUJUAN DAN SASARAN
4.1 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Kabupaten Tebo
Pengertian tujuan menurut Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor:
239/IX/6/8/2003 tentang Perbaikan Pedoman Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah, adalah sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu 1 (satu)
sampai dengan 5 (lima) tahunan.
Tabel 4.1
Tujuan dan Sasaran Mewujudkan Misi Jangka Menengah Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil Tahun 2017-2022
No Tujuan Sasaran Indikator Kinerja Satuan Target Kinerja Sasaran pada Tahun
Ke 2018 2019 2020 2021 2022
1 2 4 5 6 7 8 9 10
1 Pelayanan yang
membahagiakan
masyarakat
dalam
pengurusan
dokumen
kependudukan
dan optimalisasi
pemanfaatan
data
kependudukan.
Meningkatnya
kualitas
Administrasi
Kependudukan
dan Pencatatan
Sipil
Cakupan kepemilikan KK Persen 85% 90% 95% 100% 100%
Cakupan Kepemilikan KTP Persen 95% 100% 100% 100% 100%
Cakupan Kepemilikan
kutipan Akta Kelahiran 0 -
18 tahun
Persen 85% 87% 90% 92% 95%
Cakupan penerbitan kutipan
Akta Kematian
Lembar 470
lembar
450
lembar
425
lembar
400
lembar
350
lembar
Persentase Validitas Data
Penduduk
Persen 75% 85% 90% 95% 100%
Cakupan kepemilikan Kartu
Identitas Anak (KIA)
Persen 13% 18% 23% 28% 35%
Persentase perjanjian
kerjasama pemanfaatan data
dengan instansi atau
lembaga di lingkup
pemerintahan Kab. Tebo
Persen 50%
45
BAB V
STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
5.1 Strategi dan Kebijakan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Dalam upaya mencapai sasaran pembangunan di bidang Kependudukan dan
Pencatatan Sipil dalam jangka waktu lima tahun ke depan, terdapat sejumlah potensi, baik
internal maupun eksternal yang dapat mempengaruhi kinerja Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil. Strategi pencapaian sasaran dapat dirumuskan melalui pemetaan kondisi
lingkungan yang meliputi lingkungan internal yaitu kekuatan dan kelemahan serta lingkungan
eksternal yaitu peluang dan tantangan. Berikut matrik sasaran, strategi dan arah kebijakan:
Tabel 5.1
Tujuan, Sasaran, Strategi dan Kebijakan
Visi : Tebo Tuntas 2022 (Tebo Tertib, Unggul, Tentram, Adil, dan Sejahtera tahun 2022)
Misi : Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan Yang Baik (Good Governance)
TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN
Pelayanan yang membahagiakan masyarakat dalam pengurusan dokumen kependudukan dan optimalisasi pemanfaatan data kependudukan
Meningkatnya kualitas Administrasi Kependudukan dan Pencatatan sipil
1. Meningkatkan penerbitan KK untuk semua kepala keluarga
Melakukan pelayanan KK ke desa-desa (jemput bola)
2. Meningkatkan Penerbitan KTP untuk penduduk wajib KTP
Melakukan perekaman KTP ke desa-desa
3. Meningkatkan dan mempercepat penerbitan akta kelahiran
Melakukan pelayanan keliling penerbitan akta kelahiran ke desa-desa, sekolah, dan rumah sakit
4. meningkatkan penerbitan akta kematian
melakukan kerja sama dengan desa untuk mendata warga yang meninggal
5. Meningkatkan penerbitan Kartu Identitas Anak (KIA)
Melakukan pelayanan ke sekolah-sekolah untuk penerbitan KIA
Melaksanakan sosialisasi kependudukan dan pencatatan sipil
Melaksanakan Sosialisasi ke kecamatan dan ke desa-desa
46
6. Meningkatkan pemanfaatan data kependudukan hasil konsolidasi dan pembersihan Kemendagri
a. Melakukan verifikasi dan validasi data
b. Melaksanakan kerja sama dengan instansi di lingkup pemerintahan Kab. Tebo
7. Meningkatkan kualitas dan kapasitas SDM kependudukan dan pencatatan sipil
Melaksanakan bimbingan teknis untuk operator siak
Adapun faktor-faktor internal dan eksternal untuk pencapaian tujuan dan sasaran
tersebut dapat dianalisa dengan menggunakan analisis SWOT (Strengths, Weaknesses,
Opportunities and Threats).
Analisis SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk
mengevaluasi kekuatan (Strengths), kelemahan (Weaknesses), peluang (Oppurtunities), dan
ancaman (Threats) dalam suatu proyek. Proses ini melibatkan penentuan tujuan yang
spesifik dan mengidentifikasikan factor internal dan eksternal yang mendukung dan yang
tidak mendukung dalam mencapai tujuan tersebut. Analisa SWOT dapat diterapkan dengan
cara menganalisis dan memilih berbagai hal yang mempengaruhi keempat faktornya,
kemudian menerapkannya dalam gambar matrik SWOT, yang mana aplikasinya adalah
bagaimana kekuatan (strengths) mampu mengambil keuntungan (advantage) dari peluang
(opportunities) yang ada, bagaimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mencegah
keuntungan (advantage) dari peluang (oppurtunities) yang ada, selanjutnya bagaimana
kekuatan (strengths) mampu menghadapi ancaman (threats) yang ada, dan terakhir adalah
bagaimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mampu membuat ancaman
(threats) menjadi nyata atau menciptakan sebuah ancaman baru.
Analisis Lingkungan factor Internal dan factor Eksternal Dinas Kependudukan Dan
Pencatatan Sipil Kabupaten Tebo yang ada sebagai dasar pertimbangan rencana strategis.
Khususnya dalam melaksanakan tugas di bidang pemerintahan dapat diidentifikasikan
sebagai berikut :
47
I. Faktor-faktor Internal, meliputi Kekuatan (Strengths) dan Kelemahan (Weakness)
yang dimiliki adalah :
a. Kekuatan (Strengths)
1. Tersedianya Ketentuan Peraturan Perundang – undangan di bidang
Kependudukan dan Pencatatan Sipil (UU, PP, Perpres, Permen, Perda serta
Perbup)
2. Tersedianya anggaran dalam penyelenggaraanadministrasikependudukan
3. Adanya dukungan atau komitmen yang kuat dari pimpinan dan seluruh
karyawan dalam memberikan pelayanan prima.
4. Tersedianya SDM di bidang Teknologi Informasi.
b. Kelemahan (Weaknesses)
1. Belum memadainya perangkat Teknologi serta srana prasarana pendukung
pelayanan;
2. Belum optimalnya penyebaran informasi administrasi kependudukan dan
pencatatan sipil;
3. Terbatasnya Kuantitas dan Kualitas SDM Pelayanan;
4. Kurangnya koordinasi dengan unit kerja terkait;
5. Belum optimalnya pelayanan administrasi kependudukan dan pencatatan
karena belum adanya SOP sehingga prosesnya kurang terukur dan kurang
tepat waktu .
II. Faktor-faktor Eksternal, meliputi Peluang (Opportunities) dan ancaman (threats)
a. Peluang (Opportunities)
1. Adanya dukungan Camat dan Kepala Desa/Lurah dalam pelaksanaan
pelayanan administrasi kependudukan;
2. Tingginya kebutuhan dokumen kependudukan untuk kepentingan masyarakat;
3. Adanya dukungan dari stakeholder terkait dalam peningkatan pelayanan
administrasi kependudukan;
4. Pemanfaatan data kependudukan untuk kepentingan perencanaan
pembangunan.
b. Ancaman (Threats)
1. Kurangnya minat masyarakat untuk mengurus dokumen kependudukan;
2. Kondisi geografis dan jarak tempuh masyarakat dengan instansi pelayanan
masih jauh;
3. Masih adanya pencaloan dalam pengurusan dokumen kependudukan;
48
4. Tuntutan masyarakat akan pelayanan yang cepat, tepat dan akurat;
5. Masih tertanamnya anggapan masyarakat tentang sulitnya pengurusan
administrasi kependudukan dan pencatatan sipil;
6. Adanya potensi tindak kejahatan penyalahgunaan hak akses database
kependudukan dan manipulasi data dan dokumen kependudukan.
Berdasarkan pemetaan interaksi di atas, dirumuskan strategi yang muncul sebagai
hasil atau akibat adanya interaksi antar factor tersebut. Dari masing-masing kelompok
strategis alternatif tersebut, dipilih issue strategis yang memiliki hubungan dan keterkaitan
yang tinggi untuk segera ditangani ataupun diselesaikan serta sesuai dengan kebutuhan dan
kemampuan organisasi untuk dilaksanakan. Sedangkan strategis yang dipakai adalah dengan
menggunakan pendekatan Analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunities, threats),
maka sasaran strategis yang akan dicapai adalah sebagai berikut:
1. Strategi Strength – Opportunities ( dayagunakan kekuatan, manfaatkan peluang ),
yaitu :
a. Mendayagunakan SDM untuk mewujudkan Komitmen pimpinan dan seluruh
karyawan untuk memenuhi tuntutan masyarakat akan kebutuhan dokumen
kependudukan yang cukup tinggi.
b. Mendayagunakan peraturan perundang-undangan dan memanfaatkan keinginan
kuat masyarakat untuk mewujudkan pelayanan prima;
c. Memberikan kemudahan layanan penerbitan dokumen kependudukan dan
pencatatan sipil sesuai ketentuan yang berlaku
2. Strategi Strength – Threats (Dayagunakan Kekuatan, Hindari Ancaman) yaitu :
a. Mendayagunakan SDM Teknologi Informasi untuk menumbuhkan kesadaran
serta minat masyarakat melalui media Teknologi Informasi;
b. Memberikan pemahaman terhadap masyarakat akan pentingnya dokumen
kependudukan serta kemudahan dalam hal kepengurusan dokumen kependudukan
dan pencatatan sipil dengan biaya yang murah;
c. Memberikan keamanan (proteksi) terhadap penggunaan data (access data).
3. Strategi Weakness – Opportunities (Atasi kelemahan, manfaatman peluang)
yaitu :
a. Meningkatkan sarana dan prasarana pelayanan sesuai dengan tingkat kebutuhan
masyarakat akan kepemilikan dokumen kependudukan yang tinggi;
49
b. Mengembangkan system informasi administrasi kependudukan dan pencatatan
sipil untuk memberikan kemudahan akses masyarakat terhadap kebutuhan
informasi dan pelayanan yang lebih baik;
c. Melaksanakan sosialisasi secara berkesinambungan terhadap ketentuan /
perubahan ketentuan dan pentingnya kepemilikan dokumen kependudukan
pencatatan sipil.
4. Strategi Weakness – Threats (Meminimalkan kelemahan, hindari ancaman) yaitu:
a. Memaksimalkan pemanfaatan keterbatasan sarana dan prasarana pendukung
dengan meningkatkan kualitas SDM Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil;
b. Memberikan kemudahan akses informasi dan kemudahan dalam proses
penerbitan dokumen kependudukan dan pencatatan sipil;
c. Mengembangkan system informasi administrasi kependudukan dan pencatatan
sipil sesuai tuntutan kebutuhan pelayanan dan memberikan perlindungan terhadap
penggunaan data (access data);
d. Melaksanakan sosialisasi tentang administrasi kependudukan dan pencatatan sipil
terhadap sangsi administrasi maupun pidana.
Tabel 5.2
Penentuan Alternatif Strategi Dinas Kependudukan danPencatatan Sipil
Tahun 2017-2022
FaktorEksternal
Faktor Internal
Peluang ( O ) :
1. Adanya dukungan Camat dan
Kades / Lurah dalam pelaksanaan
pelayanan administrasi
kependudukan. 2. Tingginya kebutuhan dokumen
kependudukan untuk kepentingan
masyarakat.
3. Adanya dukungan dari
stakeholder terkait dalam
peningkatan pelayanan
adminstrasi kependudukan.
4. Pemanfaatan data kependudukan
utk kepentingan perencanaan
pembangunan
Ancaman ( T ) :
1. Kurangnya minat masyarakat untukk
mengurus dokumen kependudukan.
2. Kondisi geografis dan jarak tempuh
masyarakat dengan instansi pelayanan masih jauh
3. Masih adanya pencaloan dalam
pengurusan dokumen kependudukan
4. Tuntutan masyarakat akan pelayanan
yang cepat, tepat dan akurat
5. Adanya potensi tindak kejahatan
penyalahgunaan hak akses data base
kependudukan dan manipulasi data dan
dokumen kependudukan
50
Kekuatan ( S ) : 1. Tersedianya
Ketentuan
Peraturan
Perundang-
undangan di
Bidang
Kependudukan
dan Pencatatan
Sipil (UU,PP
,Perpres. Permen,
Perda serta
Perbup)
2. Tersedianya
Anggaran dalam
penyelenggaraan
Adminduk
3. Adanya
dukungan atau
komitmen yg
kuat dari
pimpinan dan
seluruh karyawan
dlm memberikan
pelayanan.
1.
AlternatifStrategi : 1. Mendayagunakan SDM untuk
mewujudkan komitmen pimpinan
dan seluruh karyawan utk
memenuhi tuntutan
masyarakatakan kebutuhan
dokummen kependudukan yang
cukup tinggi.
2. Mendayagunakan peraturan
perundang- undangan dan
memanfaatkan keinginan kuat
masyarakat untuk mewujudkan
pelayanan prima.
3. Memberikan kemudahan layanan
penerbitan dokumen kependudukan
dan pencatatan sipil sesuai
ketentuan yang berlaku.
Alternatif Strategi : 1. Mendayagunakan SDM Teknologi
Informasi untuk menumbuhkan
kesadaran serta minat masyarakat
melalui media Teknologi Informasi.
2. Memberikan pemahaman terhadap
masyarakat akan pentingnya
dokumen kependudukan serta
kemudahan dalam hal kepengurusan
dokumen kependudukan dan
pencatatan sipil dengan biaya yang
gratis.
3. Memberikan keamanan (proteksi)
terhadap penggunaan data (access
data)
Kelemahan ( W )
1. Belum
memadainya
perangkat
teknologi serta
sarana prasarana
pendukung
pelayanan;
2. Belum optimalnya
penyebaran
informasi
adminduk dan
pencatatan sipil;
3. Terbatasnya
kuantitas dan
kualitas SDM
pelayanan;
4. Kurangnya
koordinasi dengan
unit kerja terkait;
5. Belum adanya
SOP shg prosesnya
kurang terukur
Alternatif Strategi :
1. Meningkatkan sarana dan
prasarana pelayanan sesuai
dengan tingkat kebutuhan
masyarakat akan kepemilikan
dokumen kependudukan yang
tinggi.
2. Mengembangkan system
informasi administrasi
kependudukan dan pencatatan
sipil untuk memberikan
kemudahan akses masyarakat
terhadap kebutuhan informasi dan
pelayanan yg lebih baik.
Alternatif Strategis :
1. Memaksimalkan pemanfaatan
keterbatasan sarana dan prasarana
pendukung dengan meningkatkan
kualitas SDM Dinas Kependudukan
dan Pencatatan Sipil;
2. Memberikan kemudahan akses
informasi dan kemudahan dalam
proses peneribitan dokumen
kependudukan dan pencatatan sipil
3. Mengembangkan system informasi
administrasi kependudukan dan
pencatatan sipil sesuai tuntutan
penggun an data
4. Melaksanakan sosialisasi tentang
adminduk
51
BAB VI
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA PENDANAAN
6.1 Tujuan, Sasaran, Indikator Sasaran
Tabel 6.1
Tujuan, Sasaran, Indikator Sasaran Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Tujuan Sasaran Indikator Sasaran
Pelayanan yang
membahagiakan
masyarakat dalam
pengurusan dokumen
kependudukan dan
optimalisasi pemanfaatan
data kependudukan.
Meningkatnya kualitas
Administrasi
Kependudukan dan
Pencatatan Sipil
1. Cakupan kepemilikan
KK
2. Cakupan Kepemilikan
KTP
3. Cakupan Kepemilikan
kutipan Akta Kelahiran
0 - 18 tahun
4. Cakupan penerbitan
kutipan Akta Kematian
5. Persentase Validitas
Data Penduduk
6. Cakupan kepemilikan
Kartu Identitas Anak
(KIA)
7. Persentase perjanjian
kerjasama pemanfaatan
data dengan instansi
atau lembaga di lingkup
pemerintahan Kab. Tebo
6.2 Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif Dinas Kependudukan dan Pencatatan
Sipil
Untuk mendukung pelaksanaan kinerja Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
yang sesuai dengan visi dan misi, maka disusun program, kegiatan indikator kinerja,
kelompok sasaran dan pendanaan indikatif yang akan dilaksanakan untuk 5 tahun kedeoan
sebagai berikut:
52
Tabel 6.2
Kelompok Sasaran dan Pendanaan Idikatif
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Tebo
TA 2017 – 2022
Kode
PROGRAM
Indikator Kinerja Program (out come)
Kondisi
Kinerja awal RPJMD
2017
2018
2019
2020
2021
2022
Komdisii Kinerja pada akhir tahun
RPJMD
Target Rp (juta) target Rp (juta) target Rp (juta) target Rp (juta) Target Rp (juta) target Rp (juta)
(1) (2) (3) (5) (6) (8) (9) (11) (9) (8) (9) (8) (9) (8) (9)
01. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Persentase penyelesaian Adminsitrasi Perkantoran
100% 100% 751.680 100% 695.940 100% 712.360 100% 729.180 100% 746.380 100% 764.000 100%
1.01. Penyediaan Jasa Surat Menyurat Output : Terlaksananya Kegiatan administrasi keuangan dan surat-menyurat kantor Outcome : Tertib administrasi keuangan dan surat-menyurat
12 bulan 12 bulan 4.000 12 bulan
4.000 12 bulan
4.080 12 bulan
4.162 12 bulan
4.245 12 bulan
4.372 12 bulan
1.02 Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik
Output : Terpenuhinya kebutuhan telepon dan listrik kantor Outcome : Kelancaran Komunikasi dan listrik kantor
12 bulan 12 bulan 60.000 12 bulan
60.000 12 bulan
60.600 12 bulan
62.418 12 bulan
63.666 12 bulan
65.576 12 bulan
1.04 Penyediaan Jasa Jaminan Pemeliharaan Kesehatan
Output : Jaminan Kesehatan bagi tenaga kontrak Outcome : Peningkatan kualitas kesehatan bagi tenaga kontrak
17 orang 17 orang 3.240 17 orang
3.240 17 orang
3.305 17 orang
3.404 17 orang
3.472 17 orang
3.576 17 orang
1.06 Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan Perijinan Kendaraan Dinas/Operasional
Output : Jumlah kendaraan dinas/operasional yang memiliki STNK aktif sebanyak 20 Unit (4 Unit Roda 4 dan 16 Unit Roda 2) Outcome : Terlaksananya tertib administrasi berlalu lintas
20 unit 20 unit 8.000 20 unit 8.000 20 unit 8.160 20 unit 8.405 20 unit 8.573 20 unit 8.830 20 unit
1.07 Penyediaan jasa administrasi keuangan
Output : Terealisasinya insentif bagi pengelola keuangan sesuai beban kerja dan tanggungjawabnya Outcome : Meningkatnya kinerja pegawai pengelola keuangan
12 bulan 12 bulan 93.600 12 bulan
93.600 12 bulan
95.472 12 bulan
97.381 12 bulan
99.329 12 bulan
102.309 12 bulan
01.08 Penyediaan jasa kebersihan kantor Output : Tersedianya bahan dan peralatan kebersihan untuk dinas Dukcapil Outcome : Terpeliharanya kebersihan lingkungan dan ruang kerja
1 tahun 1 tahun 5.000 1 tahun
5.000 1 tahun
5.100 1 tahun
5.253 1 tahun
5.358 1 tahun
5.519 1 tahun
1.09 Penyediaan Jasa Perbaikan Peralatan Kerja
Output : Perbaikan peralatan kerja kantor Outcome : Kelancaran pelaksanaan kegiatan rutin kantor
1 tahun 1 tahun 31.100 1 tahun
31.100 1 tahun
31.722 1 tahun
32.674 1 tahun
33.327 1 tahun
34.327 1 tahun
1.10 Penyediaan Alat Tulis Kantor Output : Tersedianya Alat tulis kantor Outcome : Kelancaran pelaksanaan kegiatan rutin kantor
1 tahun 1 tahun 125.740 1 tahun
100.000 1 tahun
102.000 1 tahun
105.060 1 tahun
107.161 1 tahun
110.376 1 tahun
53
1.11 Penyediaan barang cetakan dan penggandaan
Output : Tersedianya barang cetakan dan penggandaan Outcome : Kelancaran pelaksanaan kegiatan rutin kantor
1 tahun 1 tahun
80.000
1 tahun
60.000
1 tahun
61.200
1 tahun
63.036
1 tahun
64.297
1 tahun
66.226
1 tahun
1.12 Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor
Output : Tersedianya alat elektronik dan listrik kantor Outcome : Kelancaran pelaksanaan kegiatan rutin kantor
1 tahun 1 tahun
5.000
1 tahun
5.000
1 tahun
5.100
1 tahun
5.253
1 tahun
5.358
1 tahun
5.519
1 tahun
1.15 Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan
Output : Tersedianya surat kabar harian Outcome : Meningkatnya wawasan pegawai
1 tahun 1 tahun
10.000
1 tahun
10.000
1 tahun
10.200
1 tahun
10.506
1 tahun
10.716
1 tahun
11.038
1 tahun
1.17 Penyediaan makanan dan minuman Output : Tersedianya Makanan dan minuman rapat dan tamu Outcome : Kelancaran pelaksanaan kegiatan rutin kantor
1 tahun 1 tahun
10.000
1 tahun
10.000
1 tahun
10.200
1 tahun
10.506
1 tahun
10.716
1 tahun
11.038
1 tahun
1.18 Rapat- rapat kordinasi dan konsultasi ke luar daerah
Output : Terselenggaranya Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah Outcome : Peningkatan kinerja kegiatan bidang Dukcapil
1 tahun 1 tahun 160.000 1
tahun
150.000 1
tahun
153.000 1
tahun
157.590 1
tahun
163.358 1
tahun
168.259 1 tahun
1.20 Penyediaan jasa Tenaga Pendukung administrasi /teknis perkantoran
Output : Tenaga kontrak SKPD sebanyak 10 orang Outcome : Kelancaran pelaksanaan kegiatan rutin kantor
1 tahun 1 tahun 156.000 1
tahun
156.000 1
tahun
162.221 1
tahun
163.532 1
tahun
166.804 1
tahun
167.035 1 tahun
02. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
Persentase Pemenuhan Sarana dan Prasarana Aparatur
100%
100%
531.440 100%
531.440 100%
543.980 100%
556.820 100%
569.960 100%
583.410 100%
2.07 Pengadaan Perlengkapan Gedung Kantor
Output : Tersedianya Perlengkapan Penunjang Pelayanan Penerbitan Dokumen Kependudukan Outcome : Kelancaran pelaksanaan kegiatan rutin kantor
38 unit 38 unit 71.232 38 unit 71.232 38 unit 72.657 38 unit 74.836 38 unit 76.333 38 unit 78.623 38 unit
2.09 Pengadaan Peralatan Gedung Kantor
Output : Tersedianya Peralatan Penunjang Pelayanan Penerbitan Dokumen Kependudukan Outcome : Kelancaran pelaksanaan kegiatan rutin kantor
8 unit 8 unit 67.500 8 unit 67.500 8 unit 68.850 8 unit 70.916 8 unit 72.334 8 unit 73.780 8 unit
2.22 Pengadaan mebeleur Output : Tersedianya Mebeleur Penunjang Pelayanan Penerbitan Dokumen Kependudukan Outcome : Kelancaran pelaksanaan kegiatan rutin kantor
12 unit 12 unit 30.000 12 unit 30.000 12 unit 30.600 12 unit 31.518 12 unit 32.148 12 unit 32.791 12 unit
1.10 Pemeliharaan Rutin/berkala Gedung Kantor
Output : Pemeliharaan gedung kantor Outcome : Terawatnya bangunan gedung kantor
1 paket 1 paket 20.000 1
paket
20.000 1
paket
20.400 1
paket
21.012 1
paket
21.432 1
paket
21.861 1 paket
54
1.10 Pemeliharaan Rutin/berkala Kendaraan Dinas/operasional
Output : 3 Unit kendaraan dinas roda 4 (empat) dan 10 unit kendaraan dinas roda 2 (dua) Outcome : Umur teknis kendaraan dinas meningkat
16 unit 16 unit 131.640 16 unit 131.640 16 unit 136.184 16 unit 140.270 16 unit 143.075 16 unit 145.936 16 unit
1.11 Rehab sedang/berat Gedung Kantor dinas
Output : Perubahan Ruangan lantai satu Outcome : Ruang pelayanan memenuhi standar operasional untuk melayani masyarakat.
1 paket 1 paket 211.068 1
paket
211.068 1
paket
215.289 1
paket
218.268 1
paket
224.638 1
paket
230.419 1 paket
III Program Peningkatan Disiplin Aparatur
Persentase Disiplin Aparatur 85% 88% 51.700 90% 51.700 92% 52.920 94% 54.170 96% 55.450 98% 56.760 98%
1.10 Pengadaan Pakaian Dinas Beserta Perlengkapannya
Output : Tersedianya pakaian dinas beserta kelengkapannya Outcome : Meningkatnya disiplin aparatur
47 stel 47 stel 23.500 47 stel 23.500 50 stel 24.156 50 stel 24.543 50 stel 25.450 50 stel 25.000 50 stel
1.10 Pengadaan pakaian khusus hari-hari tertentu
Output : Tersedianya Pakaian Olahraga Outcome : Meningkatnya disiplin aparatur
47 stel 47 stel 28.200 47 stel 28.200 50 stel 28.764 50 stel 29.627 50 stel 30.000 50 stel 31.760 50 stel
IV Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Memenuhi Standar Kompetensi 100% 100% 30.000 100% 30.000 100% 30.710 100% 31.430 100% 32.170 100% 32.930 100%
1.10 Pendidikan dan Pelatihan Formal Output : Keikutsertaan dalam kegiatan Bimbingan teknis, diklat, pelatihan, sosialisasi dll Outcome : Meningkatnya wawasan dan pengetahuan aparatur
1 tahun 1 tahun 30.000 1
tahun
30.000 1
tahun
30.710 1
tahun
31.430 1
tahun
32.170 1
tahun
32.930 1 tahun
V Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan
Persentase Capaian Laporan Kinerja dan Keuangan
100% 100% 5.450 100% 5.450 100% 5.580 100% 5.710 100% 5.850 100% 5.980 100%
VI Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi Kinerja SKPD
Output : Tersusunnya LAKIP Dinas Dukcapil Tahun 2017 Outcome : Tertib administrasi dinas
1 kegiatan 1 kegiatan 5.450 1
kegiat
an
5.450 1
kegiat
an
5.580 1
kegiat
an
5.710 1
kegiat
an
5.850 1
kegiat
an
5.980 1
kegiatan
VII Program Penataan Administrasi Kependudukan
Persentase Penataan Administrasi Kependudukan
70% 511.650 70% 511.630 74% 523.700 78% 536.060 80% 548.720 85% 561.660 90%
1.10 Implementasi Sistem Administrasi (Membangun updating dan Pemeliharaan)
Output : pemeliharaan sarana SIAK Outcome : Peningkatan kualitas pelayanan penerbitan dokumen kependudukan dan capil melalui SIAK
1 tahun 1 tahun 170.000 1
tahun
170.000 1
tahun
175.237 1
tahun
177.144 1
tahun
182.625 1
tahun
188.243 1 tahun
1.10 Koordinasi Pelaksanaan Kebijakan Kependudukan
Output : Terlaksananya koordinasi tentang pelayanan bidang dukcapil Outcome : Peningkatan kualitas pelayanan penerbitan dokumen kependudukan dan capil
1 tahun 1 tahun 100.000 1
tahun
100.000 1
tahun
102.000 1
tahun
105.060 1
tahun
107.161 1
tahun
109.304 1 tahun
1.10 Pengolahan dalam penyusunan Laporan informasi kependudukan
Output : Tersedianya buku profil kependudukan Kab. Tebo Outcome : Kemudahan dalam memperoleh data kependudukan Kab. Tebo
na 140 buku 30.000 140
buku
30.000 140
buku
30.600 140
buku
31.518 140
buku
32.148 140
buku
32.791 140 buku
55
1.10 Peningkatan Pelayanan Publik dalam Bidang Kependudukan
Output : Pelayanan penerbitan dokumen kependudukan dan Capil keliling Outcome :Terlaksananya pelayanan keliling penerbitan dokumen dukcapil
1 tahun 1 tahun 75.650 1
tahun
75.630 1
tahun
77.143 1
tahun
79.457 1
tahun
81.046 1
tahun
82.667 1 tahun
1.10 Sosialisasi Kebijakan Kependudukan Output : Terlaksananya kegiatan sosialisasi kebijakan kependudukan Outcome :Meningkatnya pemahaman masyarakat tentang pentingnya dokumen kependudukan dan capil
1 kegiatan 1 kegiatan 85.000 1
kegiat
an
85.000 1
kegiat
an
86.700 1
kegiat
an
89.301 1
kegiat
an
91.087 1
kegiat
an
92.909 1
kegiatan
1.10 Penerapan KIA (Kartu Identitas Anak)
Output : Terlaksananya kegiatan penerbitan KIA Outcome : Tertib administrasi kependudukan
- 1 tahun 51.000 1
tahun
51.000 1
tahun
52.020 1
tahun
53.580 1
tahun
54.653 1
tahun
55.746 1 tahun
15. PENANAMAN MODAL 20.000 20.000 20.000 20.400 20.808 21.224
15.01 Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi
Terlaksananya Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi
85% 88% 20.000 90% 20.000 92% 20.000 93% 20.600 94% 21.012 96% 21.432 96%
17. PROGRAM DAK BIDANG KEPENDUDUKAN
900.859 900.860 900.860 918.877 937.255 396% 956.000 396%
Peningkatan Cakupan Kepemilikan Akta Usia 0 s/d 18 Tahun (DAK)
Output : Terlaksananya kegiatan penerbitan Akte Kelahiran Outcome : Tertib administrasi kependudukan
86% 96% 900.859 96% 900.860 96% 900.860 96% 900.860 96% 900.860 96% 918.877 96%
JUMLAH
1.901.920
2.747.020
2.790.109
2.852.648
2.916.593
2.981.963
KEPALA DINAS KEPENDUDUKAN DAN
PENCATATAN SIPIL KABUPATEN TEBO
dto.
Ir. PRAYITNO, M.Sc
Pembina Utama Muda
NIP. 19600607 198703 1 005
56
BAB VII
KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN
Untuk lebih memantapkan arah pelayanan Administrasi Kependudukan pada Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil maka perlu ditetapkan indikator kinerja yang ingin
dicapai dan mengacu pada tujuan dan sasaran pelaksanaan Pembangunan Kabupaten Tebo
yang tertuang dalam RPJMD
Adapun Indikator Kinerja Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Tebo
selama Tahun 2017-2022 yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD Kabupaten Tebo
adalah sebagai berikut :
Tabel 7.1
Indikator Kinerja
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Tebo
No.
Indikator
Sesuai Tugas dan
Fungsi PD
Kondisi
Kinerja pada
awal
periode
RPJMD
Target Capaian Setiap Tahun Kondisi Kinerja
pada akhir
periode
RPJMD
Tahun
2018
Tahun
2019
Tahun
2020
Tahun
2021
Tahun
2022
1 Cakupan
kepemilikan KK 84% 85% 90% 95% 100% 100% 100%
2 Cakupan
Kepemilikan KTP
90% 95% 100% 100% 100% 100% 100%
3
Cakupan
Kepemilikan
kutipan Akta
Kelahiran 0 - 18
tahun
83% 85% 87% 90% 92% 95% 97%
4
Cakupan penerbitan
kutipan Akta
Kematian
450
lembar
470
lembar
450
lembar
425
lembar
400
lembar
350
lembar
350 lembar
5 Persentase Validitas
Data Penduduk 73% 75% 85% 90% 95% 100% 100%
6.
Cakupan
kepemilikan Kartu
Identitas Anak
(KIA)
0% 13% 18% 23% 28% 35% 50%
57
7.
Persentase
perjanjian
kerjasama
pemanfaatan data
dengan instansi
atau lembaga di
lingkup
pemerintahan Kab.
Tebo
48% 50% 65% 75% 85% 100% Seluruh
OPD dan
Kecamatan
di lingkup
Pemerintah
Kab. Tebo
58
BAB VIII
PENUTUP
Rencana Strategis Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Tebo
merupakan komitmen perencanaan yang berfungsi sebagai alat bantu dan tolok ukur dalam
mewujudkan salah satu visi dan misi ketiga Kepala Daerah dan Kepala Wakil daerah
Kabupaten Tebo.
Rencana Strategis Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil juga merupakan acuan
yang wajib dipedomani oleh Pejabat Struktural dan Staf di Lingkungan Dinas Kependudukan
dan Pencatatan Sipil.
Rencana Strategis ini akan dilaksanakan dalam penyusunan rencana kerja Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Tebo pada setiap tahunnya. Keberhasilan dari
pelaksanaan renstra ini beserta hambatan yang ditemukanakan tergambar nantinya dalam
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi setiap tahun.
Demikianlah Rencana Strategis ini disusun, dengan harapan dapat dipedomani dan
direalisasikan oleh semua yang berkepentingan.
Muara Tebo, 2018
KEPALA DINAS
dto.
Ir. PRAYITNO, M.Sc
Pembina Tingkat Muda
NIP. 196007 198703 1 005