pelatihan tim penulis usulan

37
. PELATIHAN TIM PENULIS USULAN KECAMATAN PADAKEMBANG KABUPATEN TASIKMALAYA I. KONSEPSI PNPM MANDIRI PERDESAAN 1.1. LATAR BELAKANG Indonesia memiliki persoalan kemiskinan dan pengangguran. Kemiskinan di Indonesia dapat dilihat dari tiga pendekatan yaitu kemiskinan alamiah, kemiskinan struktural, dan kesenjangan antar wilayah. Persoalan pengangguran lebih dipicu oleh rendahnya kesempatan dan peluang kerja bagi angkatan kerja di perdesaan. Upaya untuk menanggulanginya harus menggunakan pendekatan multi disiplin yang berdimensi pemberdayaan. Pemberdayaan yang tepat harus memadukan aspek-aspek penyadaran, peningkatan kapasitas, dan pendayagunaan. Mulai tahun 2007 Pemerintah Indonesia mencanangkan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri yang terdiri dari PNPM Mandiri Perdesaan, PNPM Mandiri Perkotaan, serta PNPM Mandiri wilayah khusus dan desa tertinggal. PNPM Mandiri Perdesaan adalah program untuk mempercepat penanggulangan kemiskinan secara terpadu dan berkelanjutan. Pendekatan PNPM Mandiri Perdesaan merupakan pengembangan dari Program Pengembangan Kecamatan (PPK), yang selama ini dinilai berhasil. Beberapa keberhasilan PPK adalah berupa penyediaan lapangan kerja dan pendapatan bagi kelompok rakyat miskin, efisiensi dan efektivitas kegiatan, serta berhasil menumbuhkan kebersamaan dan partisipasi masyarakat. 1

Upload: kang-dani

Post on 09-Nov-2015

229 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

PNPM Mandiri Perdesaan

TRANSCRIPT

I

I. KONSEPSI PNPM MANDIRI PERDESAAN

1.1. LATAR BELAKANG

Indonesia memiliki persoalan kemiskinan dan pengangguran. Kemiskinan di Indonesia dapat dilihat dari tiga pendekatan yaitu kemiskinan alamiah, kemiskinan struktural, dan kesenjangan antar wilayah. Persoalan pengangguran lebih dipicu oleh rendahnya kesempatan dan peluang kerja bagi angkatan kerja di perdesaan. Upaya untuk menanggulanginya harus menggunakan pendekatan multi disiplin yang berdimensi pemberdayaan. Pemberdayaan yang tepat harus memadukan aspek-aspek penyadaran, peningkatan kapasitas, dan pendayagunaan.

Mulai tahun 2007 Pemerintah Indonesia mencanangkan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri yang terdiri dari PNPM Mandiri Perdesaan, PNPM Mandiri Perkotaan, serta PNPM Mandiri wilayah khusus dan desa tertinggal. PNPM Mandiri Perdesaan adalah program untuk mempercepat penanggulangan kemiskinan secara terpadu dan berkelanjutan. Pendekatan PNPM Mandiri Perdesaan merupakan pengembangan dari Program Pengembangan Kecamatan (PPK), yang selama ini dinilai berhasil. Beberapa keberhasilan PPK adalah berupa penyediaan lapangan kerja dan pendapatan bagi kelompok rakyat miskin, efisiensi dan efektivitas kegiatan, serta berhasil menumbuhkan kebersamaan dan partisipasi masyarakat.

Visi PNPM Mandiri Perdesaan adalah tercapainya kesejahteraan dan kemandirian masyarakat miskin perdesaan. Kesejahteraan berarti terpenuhinya kebutuhan dasar masyarakat. Kemandirian berarti mampu mengorganisir diri untuk memobilisasi sumber daya yang ada di lingkungannya, mampu mengakses sumber daya di luar lingkungannya, serta mengelola sumber daya tersebut untuk mengatasi masalah kemiskinan. Misi PNPM Mandiri Perdesaan adalah: (1) peningkatan kapasitas masyarakat dan kelembagaannya; (2) pelembagaan sistem pembangunan partisipatif; (3) pengefektifan fungsi dan peran pemerintahan lokal; (4) peningkatan kualitas dan kuantitas prasarana sarana sosial dasar dan ekonomi masyarakat; (5) pengembangan jaringan kemitraan dalam pembangunan.

Dalam rangka mencapai visi dan misi PNPM Mandiri Perdesaan, strategi yang dikembangkan PNPM Mandiri Perdesaan yaitu menjadikan rumah tangga miskin (RTM) sebagai kelompok sasaran, menguatkan sistem pembangunan partisipatif, serta mengembangkan kelembagaan kerja sama antar desa. Berdasarkan visi, misi, dan strategi yang dikembangkan, maka PNPM Mandiri Perdesaan lebih menekankan pentingnya pemberdayaan sebagai pendekatan yang dipilih. Melalui PNPM Mandiri Perdesaan diharapkan masyarakat dapat menuntaskan tahapan pemberdayaan yaitu tercapainya kemandirian dan keberlanjutan, setelah tahapan pembelajaran dilakukan melalui Program Pengembangan Kecamatan (PPK).

1.2. TUJUAN

Tujuan Umum PNPM Mandiri Perdesaan adalah meningkatnya kesejahteraan dan kesempatan kerja masyarakat miskin di perdesaan dengan mendorong kemandirian dalam pengambilan keputusan dan pengelolaan pembangunan.

Tujuan khususnya meliputi:

a.Meningkatkan partisipasi seluruh masyarakat, khususnya masyarakat miskin dan atau kelompok perempuan, dalam pengambilan keputusan perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan pelestarian pembangunan

b.Melembagakan pengelolaan pembangunan partisipatif dengan mendayagunakan sumber daya lokal

c.Mengembangkan kapasitas pemerintahan desa dalam memfasilitasi pengelolaan pembangunan partisipatif

d.Menyediakan prasarana sarana sosial dasar dan ekonomi yang diprioritaskan oleh masyarakat

e.Melembagakan pengelolaan dana bergulir

f.Mendorong terbentuk dan berkembangnya Badan KerjaSama Antar Desa (BKAD)

g. Mengembangkan kerja sama antar pemangku kepentingan dalam upaya penanggulangan kemiskinan perdesaan

1.3. KELUARAN PROGRAM

a. Terjadinya peningkatan keterlibatan Rumahtangga Miskin (RTM) dan kelompok perempuan mulai perencanaan sampai dengan pelestarian

b. Terlembaganya sistem pembangunan partisipatif di desa dan antar desa

c. Terjadinya peningkatan kapasitas pemerintahan desa dalam memfasilitasi pembangunan partisipatif

d. Berfungsi dan bermanfaatnya hasil kegiatan PNPM Mandiri Perdesaan bagi masyarakat

e. Terlembaganya pengelolaan dana bergulir dalam peningkatan pelayanan sosial dasar dan ketersediaan akses ekonomi terhadap RTM

f. Terbentuk dan berkembangnya BKAD dalam pengelolaan pembangunan

g. Terjadinya peningkatan peran serta dan kerja sama para pemangku kepentingan dalam upaya penanggulangan kemiskinan perdesaan

1.4. PRINSIP DASAR PNPM MANDIRI PERDESAAN Sesuai dengan Pedoman Umum, PNPM Mandiri Perdesaan mempunyai prinsip atau nilai-nilai dasar yang selalu menjadi landasan atau acuan dalam setiap pengambilan keputusan maupun tindakan yang akan diambil dalam pelaksanaan rangkaian kegiatan PNPM Mandiri Perdesaan. Nilai-nilai dasar tersebut diyakini mampu mendorong terwujudnya tujuan PNPM Mandiri Perdesaan. Prinsip-prinsip itu meliputi:

a. Bertumpu pada pembangunan manusia. Pengertian prinsip bertumpu pada pembangunan manusia adalah masyarakat hendaknya memilih kegiatan yang berdampak langsung terhadap upaya pembangunan manusia daripada pembangunan fisik sematab. Otonomi. Pengertian prinsip otonomi adalah masyarakat memiliki hak dan kewenangan mengatur diri secara mandiri dan bertanggung jawab, tanpa intervensi negatif dari luar

c. Desentralisasi. Pengertian prinsip desentralisasi adalah memberikan ruang yang lebih luas kepada masyarakat untuk mengelola kegiatan pembangunan sektoral dan kewilayahan yang bersumber dari pemerintah dan pemerintah daerah sesuai dengan kapasitas masyarakat

d. Berorientasi pada masyarakat miskin. Pengertian prinsip berorientasi pada masyarakat miskin adalah segala keputusan yang diambil berpihak kepada masyarakat miskin

e. Partisipasi. Pengertian prinsip partisipasi adalah masyarakat berperan secara aktif dalam proses atau alur tahapan program dan pengawasannya, mulai dari tahap sosialisasi, perencanaan, pelaksanaan, dan pelestarian kegiatan dengan memberikan sumbangan tenaga, pikiran, atau dalam bentuk materill

f. Kesetaraan dan keadilan gender. Pengertian prinsip kesetaraan dan keadilan gender adalah masyarakat baik laki-laki dan perempuan mempunyai kesetaraan dalam perannya di setiap tahapan program dan dalam menikmati manfaat kegiatan pembangunan,kesetaraan juga dalam pengertian kesejajaran kedudukan pada saat situasi konflik

g. Demokratis. Pengertian prinsip demokratis adalah masyarakat mengambil keputusan pembangunan secara musyarawah dan mufakat

h. Transparansi dan Akuntabel. Pengertian prinsip transparansi dan akuntabel adalah masyarakat memiliki akses terhadap segala informasi dan proses pengambilan keputusan sehingga pengelolaan kegiatan dapat dilaksanakan secara terbuka dan dapat dipertanggungjawabkan baik secara moral, teknis, legal, maupun administratif

i. Prioritas. Pengertian prinsip prioritas adalah masyarakat memilih kegiatan yang diutamakan dengan mempertimbangkan kemendesakan dan kemanfaatan untuk pengentasan kemiskinan

j. Keberlanjutan. Pengertian prinsip keberlanjutan adalah bahwa dalam setiap pengambilan keputusan atau tindakan pembangunan, mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, pengendalian dan pemeliharaan kegiatan harus telah mempertimbangkan sistem pelestariannya

1.5. SASARAN PNPM MANDIRI PERDESAAN

1.5.1. Lokasi Sasaran:

Pada tahun 2009, lokasi sasaran PNPM Mandiri Perdesaan meliputi seluruh kecamatan perdesaan di Indonesia yang dalam pelaksanaannya dilakukan secara bertahap. Untuk tahun 2008, ketentuan pemilihan lokasi sasaran berdasarkan ketentuan :a.Kecamatan-kecamatan yang tidak termasuk kategori kecamatan bermasalah dalam PPK,

b. Kecamatan-kecamatan yang diusulkan oleh pemerintahan daerah dalam skema kontribusi pendanaan.1.5.2. Kelompok Sasaran:

a. Rumah Tangga Miskin (RTM) di perdesaan,

b. Kelembagaan masyarakat di perdesaan,

c. Kelembagaan pemerintahan lokal.

1.6. PENDANAAN

1.6.1. Besarnya Alokasi Bantuan Langsung Masyarakat (BLM)

Alokasi BLM untuk setiap kecamatan dilakukan dengan menggunakan dua cara, yaitu:

a. Alokasi berdasarkan keberadaan desa tertinggal

Kecamatan yang mempunya desa tertinggal yang telah ditetapkan oleh Pemerintah, maka alokasi BLM nya berdasarkan jumlah desa tertinggal yang ada di kecamatan tersebut. Data Desa Tertinggal merujuk pada data yang ditetapkan oleh Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal. Alokasi BLM Kecamatan yang mempunyai desa tertinggal, dengan ketentuan sebagai berikut:

Jumlah

Desa TertinggalAlokasi BLM

(Rupiah)

< 3 1.000.000.000

4 1.250.000.000

5 1.500.000.000

6 1.500.000.000

7 1.750.000.000

8 2.000.000.000

9 2.250.000.000

10 2.500.000.000

11 2.750.000.000

> 12 3.000.000.000

b. Alokasi berdasarkan ratio penduduk miskin dan jumlah penduduk di kecamatan

Untuk kecamatan-kecamatan yang tidak mempunyai desa tertinggal yang telah ditentukan pemerintah, dialokasikan dengan menggunakan rasio penduduk miskin dan jumlah penduduk dalam kecamatan, dengan ketentuan sebagai berikut:LokasiJumlah

PendudukPersen

Penduduk MiskinAlokasi BLM

(Rupiah)

Jawa< 25.000 40%1.750.000.000

25.000-50.000 40%2.000.000.000

> 50.000 < 20%2.250.000.000

20% sd 40%2.500.000.000

> 40%3.000.000.000

Luar Jawa< 15.000 40%1.750.000.000

15.000-25.000 40%2.000.000.000

> 25.000 < 20%2.250.000.000

20% sd 40%2.500.000.000

> 40%3.000.000.000

1.6.2. Sumber dan Ketentuan Alokasi Dana BLM PNPM Mandiri Perdesaan

Sumber dana berasal dari:

a. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN)

b. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)

c. Swadaya masyarakat

d. Partisipasi dunia usaha

Ketentuan tentang alokasi dana PNPM Mandiri Perdesaan adalah sbb:

a. Berdasarkan penetapan lokasi kecamatan, Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) dan Departemen Keuangan (Depkeu) menerbitkan Dokumen Anggaran yang berlaku sebagai surat keputusan otorisasi

b. Alokasi dana PNPM Mandiri Perdesaan dicatat pada Daftar Pembukuan Administrasi APBD Kabupaten

1.6.3. Mekanisme Penyaluran Dana

Penyaluran dana dimengerti sebagai proses penyaluran dana BLM dari Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) atau Kas Daerah ke rekening kolektif BLM yang dikelola oleh UPK. Mekanisme penyaluran dana BLM sebagai berikut:

a. Penyaluran dana yang berasal dari pemerintah pusat mengikuti ketentuan yang diatur dalam Peraturan Direktur Jenderal Anggaran, Depkeub. Penyaluran dana yang berasal dari Pemerintah Daerah, dilakukan melaui mekanisme APBD dan diatur dalam Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan, Depkeuc. Dana yang berasal dari APBD harus disalurkan terlebih dahulu ke masyarakat, selanjutnya diikuti dengan penyaluran dana yang berasal dari APBNd. Besaran dana dari APBD yang disalurkan ke masyarakat harus utuh (net) tidak termasuk pajak, retribusi atau biaya lainnya1.6.4. Mekanisme Pencairan Dana

Pencairan dana adalah proses pencairan dari rekening kolektif BLM yang dikelola Unit Pengelola Kegiatan (UPK) kepada Tim Pengelola Kegiatan (TPK) di di desa. Mekanisme pencairan dana sebagai berikut:

a. Pembuatan surat perjanjian pemberian bantuan (SPPB) antara UPK dengan TPK

b. TPK menyiapkan Rencana Penggunaan Dana (RPD) sesuai kebutuhan dilampiri dengan dokumen-dokumen perencanaan kegiatan (gambar desain, RAB, dan lampirannya)

c. Untuk pencairan berikutnya dilengkapi dengan Laporan Penggunaan Dana (LPD) sebelumnya dan dilengkapi dengan bukti-bukti yang sah

1.6.5. Dana Operasional UPK dan Pelaksana di Desa Kebutuhan biaya operasional kegiatan TPK/desa dan UPK bertumpu pada swadaya masyarakat. Namun untuk menumbuhkan keswadayaan tersebut diberikan bantuan stimulan dana dari PNPM Mandiri Perdesaan. Dana operasional UPK sebesar maksimal dua persen (2%) dari dana bantuan PNPM Mandiri Perdesaan yang dialokasikan di Kecamatan tersebut. Dana operasional TPK/ desa maksimal tiga persen (3%) dari dana PNPM Mandiri Perdesaan yang dialokasikan sesuai hasil Musyawarah Antar Desa Penetapan Kegiatan menurut Surat Penetapan Camat (SPC) untuk desa yang bersangkutan.

1.7. KETENTUAN DASAR PNPM MANDIRI PERDESAAN Ketentuan dasar PNPM Mandiri Perdesaan merupakan ketentuan-ketentuan pokok yang digunakan sebagai acuan bagi masyarakat dan pelaku lainnya dalam melaksanakan kegiatan, mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan pelestarian. Ketentuan dasar PNPM Mandiri Perdesaan dimaksudkan untuk mencapai tujuan secara lebih terarah. Ketentuan dasar meliputi :

1.7.1. Desa Berpartisipasi

Seluruh desa di kecamatan penerima PNPM Mandiri Perdesaan berhak berpartisipasi dalam seluruh tahapan program. Namun, untuk kecamatan -kecamatan yang pemilihan maupun penentuan besarnya BLM didasarkan pada adanya desa tertinggal, maka kegiatan yang diusulkan oleh desa-desa tertinggal akan mendapat prioritas didanai

Besarnya pendanaan kegiatan dari desa tertinggal tergantung pada besar/volume kegiatan yang diusulkan. Pembagian dana BLM secara otomatis kepada desa-desa tertinggal samasekali tidak diinginkan, karena setiap usulan kegiatan harus dinilai kelayakannya secara teknis maupun manfaat sosial ekonominya.

Untuk dapat berpartisipasi dalam PNPM Mandiri Perdesaan, dituntut adanya kesiapan dari masyarakat dan desa dalam menyelenggarakan pertemuan-pertemuan musyawarah secara swadaya dan menyediakan kader-kader desa yang bertugas secara sukarela serta adanya kesanggupan untuk mematuhi dan melaksanakan ketentuan dalam PNPM Mandiri Perdesaan.

Untuk mengoptimalkan pengelolaan program, bagi kecamatan yang memiliki jumlah desa lebih dari 20 disarankan untuk menggabungkan desa-desa tersebut menjadi sekurang-kurangnya 10 satuan desa cluster. Penggabungan tersebut didasarkan atas kesepakatan desa-desa dengan mempertimbangkan kedekatan wilayah. Proses pembentukan desa cluster dilakukan dalam MAD Sosialisasi.1.7.2. Kriteria dan Jenis KegiatanKegiatan yang akan dibiayai melalui dana BLM diutamakan untuk kegiatan yang memenuhi kriteria:

a. lebih bermanfaat bagi RTM, baik di lokasi desa tertinggal maupun bukan desa tertinggalb. berdampak langsung dalam peningkatan kesejahteraan

c. dapat dikerjakan oleh masyarakat

d. didukung oleh sumber daya yang ada

e. memiliki potensi berkembang dan berkelanjutanJenis-jenis kegiatan yang dibiayai melalui BLM PNPM Mandiri Perdesaan adalah sebagai berikut :

a. Kegiatan pembangunan atau perbaikan prasarana sarana dasar yang dapat memberikan manfaat langsung secara ekonomi bagi RTM,

b. Kegiatan peningkatan bidang pelayanan kesehatan dan pendidikan, termasuk kegiatan pelatihan pengembangan ketrampilan masyarakat (pendidikan nonformal)

c. Kegiatan peningkatan kapasitas/ketrampilan kelompok usaha ekonomi terutama bagi kelompok usaha yang berkaitan dengan produksi berbasis sumber daya lokal (tidak termasuk penambahan modal)

d. Penambahan permodalan simpan pinjam untuk Kelompok Perempuan (SPP)1.7.3. Mekanisme usulan kegiatan Setiap desa dapat mengajukan 3 (tiga) usulan untuk dapat didanai dengan BLM PNPM Mandiri Perdesaan. Setiap usulan harus merupakan 1 (satu) jenis kegiatan/ satu paket kegiatan yang secara langsung saling berkaitan. Tiga usulan dimaksud adalah:

a. Usulan kegiatan sarana prasarana dasar atau kegiatan peningkatan kualitas hidup masyarakat (kesehatan atau pendidikan) atau peningkatan kapasitas/ ketrampilan kelompok usaha ekonomi yang ditetapkan oleh musyawarah desa khusus perempuan

b. Usulan kegiatan simpan pinjam bagi Kelompok Perempuan (SPP) yang ditetapkan oleh musyawarah desa khusus perempuan. Alokasi dana kegiatan SPP ini maksimal 25% dari BLM kecamatan. Tidak ada batasan alokasi maksimal per desa namun harus mempertimbangkan hasil verifikasi kelayakan kelompokc. Usulan kegiatan sarana prasarana dasar, kegiatan peningkatan kualitas hidup masyarakat (kesehatan atau pendidikan) dan peningkatan kapasitas/ketrampilan kelompok usaha ekonomi yang ditetapkan oleh musyawarah desa perencanaanJika usulan non-SPP dari musyawarah khusus perempuan sama dengan usulan musyawarah desa campuran, maka kaum perempuan dapat mengajukan usulan pengganti, sehingga jumlah usulan kegiatan dari musyawarah desa perencanaan tetap tiga.Maksimal nilai satu usulan kegiatan yang dapat didanai BLM PNPM Perdesaan adalah sebesar Rp 350 juta.

Usulan kegiatan pendidikan atau kesehatan harus mempertimbangkan rencana induk dari instansi pendidikan atau kesehatan di kabupaten. 1.7.4. Swadaya Masyarakat

Swadaya adalah kemauan dan kemampuan masyarakat yang disumbangkan sebagai bagian dari rasa ikut memiliki terhadap program. Swadaya masyarakat merupakan salah satu wujud partisipasi dalam pelaksanaan tahapan PNPM Mandiri Perdesaan. Swadaya bisa diwujudkan dengan menyumbangkan tenaga, dana, maupun material pada saat pelaksanaan kegiatan. Dasar keswadayaan adalah kerelaan masyarakat, sehingga harus dipastikan bebas dari tekanan atau keterpaksaan. Upah hari orang kerja (HOK) bagi tenaga kerja RTM, baik laki-laki maupun perempuan, tidak boleh dipotong atau diminta sebagai bentuk kontribusi swadaya masyarakat, karena upah HOK ini ditujukan untuk meningkatkan pendapatan mereka. Hal ini sesuai dengan tujuan PNPM Mandiri.1.7.5. Kesetaraan dan Keadilan GenderSebagai salah satu wujud keberpihakan kepada perempuan, PNPM Mandiri Perdesaan mengharuskan adanya keterlibatan perempuan sebagai pengambil keputusan dan pelaku pada semua tahap perencanaan, pelaksanaan dan pelestarian. Kepentingan perempuan harus terwakili secara memadai.1.7.6. Jenis Kegiatan yang Dilarang (Negative List)Jenis kegiatan yang tidak boleh didanai melalui PNPM Mandiri Perdesaan adalah sebagai berikut:

a. Pembiayaan seluruh kegiatan yang berkaitan dengan militer atau angkatan bersenjata, pembiayaan kegiatan politik praktis/partai politik

b. Pembangunan/rehabilitasi bangunan kantor pemerintah dan tempat Ibadah

c. Pembelian chainsaw, senjata, bahan peledak, asbes dan bahan-bahan lain yang merusak lingkungan (pestisida, herbisida, obat-obat terlarang dan lain-lain)

d. Pembelian kapal ikan yang berbobot di atas 10 ton dan perlengkapannya,

e. Pembiayaan gaji pegawai negeri

f. Pembiayaan kegiatan yang memperkerjakan anak-anak di bawah usia kerja

g. Kegiatan yang berkaitan dengan produksi, penyimpanan, atau penjualan barang-barang yang mengandung tembakau

h. Kegiatan apapun yang dilakukan pada lokasi yang telah ditetapkan sebagai cagar alam, kecuali ada ijin tertulis dari instansi yang mengelola lokasi tersebut

i. Kegiatan pengolahan tambang atau pengambilan dan penggunaan terumbu karang

j. Kegiatan yang berhubungan pengelolaan sumber daya air dari sungai yang mengalir dari atau menuju negara lain

k. Kegiatan yang berkaitan dengan pemindahan jalur sungai

l. Kegiatan yang berkaitan dengan reklamasi daratan yang luasnya lebih dari 50 Hektar (Ha)

m. Pembangunan jaringan irigasi baru yang luasnya lebih dari 50 Ha

n. Kegiatan pembangunan bendungan atau penampungan air dengan kapasitas besar, lebih dari 10.000 meter kubik1.7.7. SanksiSanksi adalah salah satu bentuk pemberlakuan kondisi dikarenakan adanya pelanggaran atas peraturan dan tata cara yang telah ditetapkan di dalam PNPM Mandiri Perdesaan. Sanksi bertujuan untuk menumbuhkan rasa tanggung jawab berbagai pihak terkait dalam pengelolaan kegiatan PNPM Mandiri Perdesaan.Sanksi dapat berupa :

a. Sanksi masyarakat, yaitu sanksi yang ditetapkan melalui kesepakatan dalam musyawarah masyarakat. Semua kesepakatan sanksi dituangkan secara tertulis dan dicantumkan dalam berita acara pertemuan,

b. Sanksi hukum, yaitu sanksi yang diberikan sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku,

c. Sanksi program adalah pemberhentian bantuan apabila kecamatan atau desa yang bersangkutan tidak dapat mengelola PNPM Mandiri Perdesaan dengan baik, seperti: menyalahi prinsip-prinsip, menyalahgunakan dana atau wewenang, penyimpangan prosedur, hasil kegiatan tidak terpelihara atau hasil kegiatan tidak dapat dimanfaatkan. Kecamatan tersebut akan dimasukkan sebagai kecamatan bermasalah sehingga dapat ditunda pencairan dana yang sedang berlangsung, serta tidak dialokasikan untuk tahun berikutnya

PB II : PERAN, TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB TPUTPU berasal dari anggota masyarakat yang dipilih melalui musyawarah desa. Peran TPU adalah menyiapkan dan menyusun gagasan-gagasan kegiatan yang telah ditetapkan dalam musyawarah desa dan musyawarah desa khusus perempuan menjadi usulan desa. Anggota TPU dipilih oleh masyarakat berdasarkan keahlian dan ketrampilan yang sesuai dengan jenis kegiatan yang diajukan masyarakat. Dalam menjalankan tugasnya, TPU melakukan bersama-sama KPMD dan/ atau pengurus kelompok pengusul.II.1. Anggota TPU terdiri dari:

Tiga (3) orang warga desa yang dipilih ditambah dengan KPMD yang sebelumnya telah membantu proses penggalian gagasanII.2. Tugas dan Tanggung jawab TPU

Tugas dan tanggung jawab TPU sebagai berikut:

a. mencari dan menyiapkan data-data pendukung seperti; peta desa, jumlah penduduk termasuk penduduk miskin, hasil pendataan RTM dll

b. menyiapkan formulir-formulir yang dibutuhkan dan lampiran-lampiran lain yang menjadi persyaratan usulan,

c. melakukan kunjungan ke lokasi usulan kegiatan dan penerima manfaat untuk mendapatkan informasi yang lebih lengkap tentang rencana kegiatan yang diusulkan, termasuk melakukan survei dan pengukuran jika memang diperlukan,

d. memastikan nilai dan bentuk swadaya yang akan diberikan masyarakat untuk usulan kegiatan yang diajukan ke MAD

e. menuliskan data-data yang telah didapat dan mengisi formulir-formulir penulisan usulan yang disediakan berdasarkan datadata tersebut.

f. menyusun formulir-formulir penulisan usulan beserta lampiran yang disyararatkan menjadi satu proposal usulan kegiatan berdasarkan ketentuan yang ada dalam PNPM Mandiri Perdesaan,

g. bersama Fasilitator Kecamatan melakukan survei harga sebagai dasar pembuatan dan/atau penyempurnaan RAB.

h. bersama Fasilitator Kecamatan melakukan survei dan pengukuran di lokasi kegiatan.

i. dibantu Fasilitator Kecamatan menyempurnakan usulan yang mendapatkan rangking atas pada waktu MAD prioritas usulan, yaitu penyempurnaan Rencana Anggaran Biaya (RAB) dan desain teknis.

j. dibantu Fasilitator Kecamatan, BKAD dan pelaku lainnya menyempurnakan usulan desa (hasil MMDD) berkaitan dengan sinkronisasi dokumen perencanaan reguler desa (RPJMDes dan RKPDes).

II.3. Kriteria Anggota TPU

Kriteria untuk menjadi anggota TPU adalah :

a. anggota TPU adalah warga desa setempat

b. memiliki sikap mental yang positif : jujur, tekun, bertanggung jawab

c. mempunyai pengalaman atau keahlian yang berkaitan dengan jenis kegiatan dalam PNPM Mandiri Perdesaan (sesuai usulan jenis kegiatan yang disepakati dalam MAD ),

d. lancar membaca dan menulis

e. bersedia meluangkan waktu untuk melaksanakan tugas

f. menyertakan adanya perempuan dan wakil dari kelompok pengusul,II.4. Proses Pemilihan Anggota TPU

Anggota TPU diutamakan berasal dari anggota kelompok pengusul. Dalam melaksanakan tugasnya, TPU dibantu oleh KPMD.

Acuan pemilihan TPU sebagai berikut :a. menjelaskan kepada peserta tentang peran, tugas dan tanggung jawab serta kriteria TPU,

b. minta kepada peserta untuk mengajukan nama yang dipandang memenuhi kriteria yang ada

c. menuliskan nama-nama calon yang diajukan peserta

d. memfasilitasi peserta untuk memilih 2 orang pada Musyawarah Desa Khusus Perempuan (MKP) sesuai jumlah usulan dan minimal 1 orang pada musyawarah desa perencanaan (yang hanya menghasilkan 1 usulan) dari sekian banyak yang dicalonkan untuk menjadi anggota TPU.

PB III : TEKNIK PENYUSUNAN PROPOSAL NON SPPV.1. Ketentuan Usulan

Setiap desa boleh mengajukan paling banyak 3 (tiga) usulan, meliputi:

a. Penyediaan prasarana sosial ekonomi bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat, dengan kriteria seperti berikut:

1) Mempunyai manfaat yang memadai terhadap peningkatan ekonomi, derajat kesehatan dan pendidikan, yang berdampak positif terhadap peningkatan kualitas hidup terutama bagi rumah tangga miskin (RTM).

2) Secara teknis layak dikerjakan oleh masyarakat.

3) Tidak termasuk dalam negative list (daftar larangan).

b. Perluasan kesempatan berusaha dan peluang pengembangan usaha bagi masyarakat miskin, meliputi:

1) Kegiatan Peningkatan Kapasitas Usaha Ekonomi Produktif (UEP), mengacu pada Penjelasan IV.

2) Kegiatan Simpan Pinjam bagi Kelompok Perempuan. Kegiatan ini hanya bisa diajukan oleh kelompok perempuan yang mempunyai ikatan pemersatu dan saling mengenal diantara anggotanya minimal satu tahun, mempunyai modal, ada kegiatan yang sedang berjalan, serta mempunyai administrasi kelompok walaupun secara sederhana. Mengacu dalam Penjelasan IV.c. Peningkatan kualitas hidup masyarakat miskin melalui bidang pendidikan dan kesehatan, termasuk juga kegiatan pelatihan untuk pengembangan kemampuan masyarakat. Mengacu pada Penjelasan IV. Tentang Jenis-jenis kegiatan.

V.2. Persiapan

a. Anggota TPU berkumpul untuk mendapatkan penjelasan dari Fasilitator Kecamatan dan/atau PjOK tentang tujuan, proses dan sistematika penulisan usulan serta formulir-formulir yang digunakan termasuk cara pengisiannya.b. Salah seorang KPMD memandu untuk menyusun jadwal dan rencana kerja.

c. Menyiapkan bahan-bahan yang diperlukan, seperti: Berita Acara keputusan Musdes Perencanaan tentang gagasan-gagasan yang disetujui dan ditetapkan, formulir-formulir yang dibutuhkan, alat-alat tulis, kertas dan bahan serta data pendukung lainnya.

d. Membuat rekapitulasi daftar gagasan kegiatan yang disetujui dan ditetapkan dalam Musdes Perencanaan.

e. Masing-masing anggota TPU mempelajari daftar kegiatan yang telah ditetapkan menjadi usulan desa.

V.3. Pelaksanaan

a. Sesuai jadwal yang telah disusun melihat lokasi kegiatan yang diusulkan dan/atau mendatangi kelompok pengusul.

b. Membahas dengan masyarakat atau kelompok pengusul tentang gagasan-gagasan yang telah disetujui dalam Musdes Perencanaan, antara lain: alasan mengusulkan kegiatan, pandangan ke depan dari masyarakat atau kelompok pengusul terhadap kegiatan tersebut jika nantinya diputuskan akan terdanai, jumlah penerima manfaat, jenis atau konstruksi bangunan yang diinginkan (misal jembatan: kayu, beton atau lainnya) perkiraan dampak lingkungan yang terjadi dan bagaimana rencana penanggulangannya

c. Mengidentifikasi kemungkinan yang akan terjadi jika usulan kegiatan disetujui untuk didanai dan dilaksanakan, sepert: apakah ada lahan, bangunan, atau tanaman yang terkena proyek atau kegiatan. Kemudian membahas bersama masyarakat bagaimana solusinya apakah masyarakat akan menyumbangkan sebagai bentuk swadaya atau pemilik lahan, bangunan, atau tanaman mendapatkan ganti rugi dengan tidak menggunakan dana PNPM Mandiri Perdesaan. Selanjutnya dibuatkan surat pernyataan yang ditandatangani oleh seluruh pemilik lahan, bangunan dan tanaman bahwa tidak ada masalah terhadap lahan, bangunan dan tanaman yang akan terkena proyek atau kegaitan dan mereka tidak akan menuntut ganti rugi dengan menggunakan dana PNPM Mandiri Perdesaan.

Penanganan Kompensasi Tanah Atau Asset Lain

Aturan mengenai penanganan kompensasi atas tanah atau aset lain sangat spesifik di PNPM Mandiri Perdesaan. Aturan ini harus dijelaskan secara lengkap dan tepat kepada masyarakat pada saat musyawarah desa sosialisasi. Masyarakat berhak untuk minta kompensasi atas pengorbanan lahan atau aset lain demi kegiatan PNPM Mandiri Perdesaan. Walaupun demikian, masyarakat dapat menyumbangkan lahan atau aset lain secara sukarela demi kepentingan umum, dengan persyaratan proses didokumentasikan dengan baik. Proses yang digambarkan di bawah ini wajib dilakukan. Fasilitator harus mengikuti aturan tentang persetujuan pelaksanaan bila ada lahan atau aset lain yang terkena kegiatan. Proses kompensasi harus sudah terpenuhi sebelum kegiatan dapat dilaksanakan.Tujuan

Pembelian tanah untuk PNPM Mandiri Perdesaan harus diminimalkan. Tidak boleh orang kehilangan tempat tinggal akibat terkena kegiatan. Usulan harus ditinjau kembali secara teliti untuk meminimalkan dampak negatifnya dengan mengubah lokasi prasarana. Pelebaran daerah milik jalan harus ditinjau dengan teliti, agar tidak diperlebar lebih dari standar teknis. Tanah (atau aset lain) dapat diperoleh melalui cara:

1.Sumbangan suka rela

Sesuai dengan kebiasaan setempat, masyarakat dapat menyumbang tanah atau asset lainnya dan/atau pindah dari lahannya tanpa kompensasi;

2. Sumbangan dengan ganti rugi.

Penyumbang berhak mendapat kompenasi.

Peraturan pemberian kompenasi menjamin bahwa seluruh orang, tanpa mempertimbangkan status pemilikan lahan, dibantu untuk meningkatkan atau paling sedikit menyamakan, tingkat kehidupan, pendapatan, atau kapasitas produksi dibanding keadaan sebelum adanya kegiatan. Apabila asset yang dikorbankan merupakan kurang dari 20% asetnya, fasilitator tidak harus mengikuti peraturan pada butir b. tentang persetujuan proyek di bawah ini.Pengertian KompensasiDesa akan menjamin bahwa salah satu cara di bawah ini digunakan untuk memberi kompensasi kepada masyarakat yang mengorbankan aset demi kepentingan kegiatan (dana BLM tidak boleh digunakan untuk kompensasi):

1.tanah diganti dengan tanah lain yang sama tingkat produksinya, atau dengan aset produktif lain yang sama nilainya

2.pemberian bahan dan bantuan tenaga untuk mengganti bangunan permanen yang hilang

3.tanaman yang hilang atau rusak diganti sesuai nilai pasar

4.kompensasi jenis lain yang dapat diterima oleh orang yang dikorbankan

Langkah-langkah pelaksanaan kompensasi

a. Proses KonsultasiDesa menjamin bahwa seluruh masyarakat yang terkena proyek telah dikonsultasikan pada suatu rapat desa. Pada rapat tersebut masyarakat diingatkan mengenai hak untuk menerima kompensasi serta alternatif cara memberi kompensasi.

Notulen berisi pokok diskusi yang terjadi dan perjanjian yang dicapai, termasuk :

1. khusus sumbangan sukarela, nama penyumbang dan detail-detail sumbangan;

2. khusus pengorbanan dengan kompensasi, nama-nama orang penerima kompensasi, serta detail mengenai jenis dan tingkat kompensasi, sesuai tabel di bawah ini:

Rekapitulasi Ganti RugiJumlah Aset yg Terkena

Besarnya Kompensasi

Perjanjian yg dicapai

1. Lahan pertanian (m)

2. Luas lahan lain yang terkena (m).

3. Rumah atau bangunan lain yg hilang. (unit/m)

4. Tanaman yang terkena

5. Tanda tangan yang terkena dan kepala desa

6. Catatan mengenai keluhan-keluhan yang disampaikan oleh orang yang terkena

7. Peta lokasi yang menunjukkan aset yang terkena Fasilitator akan menyampaikan salinan dari catatan di atas kepada orang yang terkena proyek, untuk konfirmasi secara langsung keinginan dan permintaan mereka perihal kompensasi, persetujuan yang telah terjadi, dan keluhannya (bila ada).b. Persetujuan Proyek

Apabila ada pemberian ganti rugi, fasilitator harus memfasilitasi agar:

1.persetujuannya ditunda sampai orang yang terkena proyek puas dengan kompensasi yang akan diberikan

2. pelaksanaan ditunda sampai pemberian ganti rugi selesai

3. apabila lebih dari 200 orang terkena kegiatan dan perlu kompensasi, rencana kompensasi disiapkan untuk kemudian disetujui oleh Tim Koordinasi Pusat, sebelum kegiatan disetujui.

c. Keluhan dan Penuntutan

Diusahakan seluruh keluhan dapat diselesaikan di desa. Apabila belum dapat diselesaikan, keluhan dan penuntutan terhadap aturan, pelaksanaan pemberian kompensasi yang diuraikan pada notulen rapat desa, atau pelanggaran yang lain dapat disampaikan oleh orang yang terkena atau wakilnya ke tingkat kecamatan. Apabila masih belum selesai, dapat diajukan kepada Bupati untuk mendapatkan keputusan.

d. Verifikasi

Notulen rapat desa dan bukti penerimaan ganti rugi harus berada di arsip desa, siap diperiksa oleh Fasilitator Kecamatan, Fasilitator Kabupaten, atau petugas audit.

d. Memastikan nilai kebutuhan setiap anggota kelompok atau kelompok pengusul kegiatan simpan pinjam untuk data pembuatan Rencana usulan. Form. Rencana Kegiatan Kelompok Simpan Pinjam.

e. Memastikan kepada masyarakat atau kelompok pengusul tentang besarnya swadaya yang akan disumbangkan jika usulan kegiatannya disetujui untuk didanai PNPM Mandiri Perdesaan. Jika masyarakat sudah menyepakati nilai dan bentuk swadayanya, buat berita acara kesanggupan masyarakat berswadaya, ditandatangani oleh wakil anggota masyarakat yang ditunjuk oleh masyarakat sendiri dengan diketahui kepala desa.f. Selesai kunjungan lapangan di lokasi atau kelompok pengusul, semua anggota TPU berkumpul untuk menuliskan usulan masyarakat dalam bentuk proposal. Langkah-langkah yang dilakukan, yaitu:

Merumuskan uraian singkat dan jelas informasi dan data-data yang berkaitan dengan usulan kegiatan yang telah dikumpulkan dari masyarakat.

Membuat perkiraan biaya yang dibutuhkan dan desain sederhana untuk kegiatan prasarana, pendidikan, kesehatan dan pelatihan ketrampilan masyarakat sesuai konstruksi yang diinginkan masyarakat apakah masuk kategori besar, sedang atau kecil menurut pandangan masyarakat.

Membuat Rencana kegiatan kelompok SPP untuk kegiatan simpan pinjam perempuan sebagai dasar penilaian kelayakan kemungkinan keberhasilannya.

Menuliskan dan memasukkan data-data yang telah diperoleh pada waktu kunjungan lapangan ke dalam format-format usulan yang telah disediakan.

Menyampaikan dan menginformasikan usulan yang sudah ditulis kepada kelompok pengusul dan TPK untuk di tanda tangani dan disampaikan di tingkat kecamatan agar dapat dilakukan verifikasi,

Usulan tertulis perlu disampaikan secara terbuka kepada masyarakat dengan ditempel di papan informasi atau media lainnya.V.4. Format Usulan

Format suatu usulan desa atau proposal pada dasarnya terdiri dari dua bagian, yaitu pokok usulan dan lampiran.

a. Pokok usulan merupakan informasi gambaran atau uraian tentang jenis usulan kegiatan, yang terdiri dari:

Uraian singkat, padat dan jelas yang dapat menggambarkan latar belakang, alasan dan tujuan dari kegiatan yang diusulkan.

Siapa yang mengusulkan (masyarakat dusun, kelompok laki-laki, perempuan atau kelompok campuran).

Ukuran atau volume kegiatan.

Bentuk, model atau konstruksi seperti apa yang diusulkan (misalnya: usulan prasarana ( jembatan dengan konstruksi jembatan kayu atau beton, usulan simpan pinjam ( jangka waktu pengembalian berapa lama, cara mengangsurnya tiap bulan, tiap tiga bulan atau bagaimana).

Lokasi atau tempat usulan kegiatan dilaksanakan.

Jumlah penerima manfaat secara langsung maupun yang tidak langsung.

Uraian singkat padat dan jelas tentang manfaat yang dapat diambil dari hasil kegiatan yang akan dilaksanakan, siapa yang akan memanfaatkan paling besar atau yang menjadi sasaran langsung, Seberapa besar kemungkinan kegiatan dapat memberikan manfaat langsung kepada RTM, bagaimana keterlibatan perempuan dan RTM.

Uraian singkat padat dan jelas tentang kesanggupan swadaya masyarakat.

Rencana Anggaran Biaya yang dibutuhkan kelompok pengusul kegiatan simpan pinjam atau uraian perkiraan nilai atau biaya kegiatan prasarana menurut masyarakat termasuk ukuran besar, sedang atau kecil, dapat dikerjakan oleh masyarakat atau tidak serta bagaimana rencana pengerjaannya (besarnya insentif tenaga kerja), pengadaan bahan dan alatnya.

Uraian singkat, padat dan jelas tentang rencana tindak lanjut untuk operasional dan pemeliharaan atau pengembangannya.

Nama dan tanda tangan semua anggota Tim Penulis Usulan, menyetujui Ketua TPK sebagai penanggung jawab operasional dan mengetahui Kepala Desa. Contoh :

Desa Barcelona, 15 Mei 2012

Usulan ditulis oleh:

1. Lionel Messi (KPMD)

.

2. David Villa

(Anggota TPU/KPMD)

.

3. Victor Valdes (Anggota TPU)

.

4. Andres Iniesta (Anggota TPU/ wakil kelompok) ....

Menyetujui

Mengetahui

( Ketua TPK )

( Kepala Desa )

b. Lampiran terdiri dari atas data-data pendukung dari pokok usulan meliputi:

Salinan berita acara keputusan musyawarah desa khusus perempuan untuk menyepakati usulan dari perempuan,

Salinan berita acara keputusan Musdes Perencanaan tentang penetapan usulan kegiatan desa,

Rekapitulasi usulan kegiatan desa yang ditetapkan dalam Musdes Perencanaan

Data umum desa yang menggambarkan atau mencantumkan jumlah penduduk desa laki-laki, perempuan, RTM, jumlah anak putus sekolah, anak usia sekolah tidak sekolah, jumlah ibu hamil, jumlah balita kurang gizi, jumlah Sarana Air Bersih, jumlah jamban keluarga, luas wilayah, pelaku-pelaku PNPM Mandiri Perdesaan seperti nama-nama KPMD, Tim Pengelola Kegiatan dan lain-lain dengan format bebas menggunakan uraian atau tabel/matrik atau bentuk lainnya.

Sketsa peta sosial desa dengan menunjukkan lokasi kegiatan.

Berita acara kesanggupan swadaya

Surat pernyataan tidak menggunakan ganti rugi dengan dana PNPM Mandiri Perdesaan (untuk usulan yang relevan)

Daftar penerima manfaat langsung (Untuk kegiatan simpan pinjam menyebutkan nilai atau besarnya biaya yang dibutuhkan disertai dengan tanda tangan).

Untuk usulan kegiatan SPP dilampiri daftar calon pemanfaat dan daftar RTM per desa.

Contoh satu bendel usulan atau proposal desa adalah sebagai berikut:

a. Sampul muka proposal. Pada prinsipnya informasi yang perlu dituliskan dalam sampul adalah; jenis kegiatan yang diusulkan, nama desa, kecamatan dan kabupaten. Bentuk dan warnanya bebas.

b. Surat pengantar. Pada prinsipnya merupakan tulisan pengantar dari desa untuk mengirimkan usulan kegiatan yang akan dibahas pada forum antar desa yang disusun dan ditanda tangani oleh Ketua Tim Pengelola Kegiatan sebagai penanggungjawab operasional kegiatan di desa dan mengetahui Kepala Desa.

c. Pokok Usulan Kegiatan

d. Lampiran

Catatan:

Jika desa mengajukan 3 usulan maka harus membuat 3 proposal usulan kegiatan dengan uraian seperti tersebut di atas.

Dokumen dibuat rangkap dua, satu dikirim ke PjOK untuk dibahas di MAD Prioritas Usulan (sebelumnya dilakukan verifikasi) dan satunya untuk arsip desa.Alur Penulisan Usulan

-Rangking Usulan

-Renstra Kecamatan

Visi Desa

Peta Sosial Desa

Usulan Desa

(BLM, ADD, PJM, Lainnya)

PJM (RKP Des, RPJMDes)

Form;

survey dusun

criteria kesejahteraan

pemetaan RTM

diagram kelembagaan

kalender musin

peta sosial

Forum SKPD

Musrenbang Kab

Pencairan Dana dan Pelaksanaan Kegiatan

Desain & RAB, Verifikasi Teknis SPP

ALUR TAHAPAN PNPM MANDIRI PERDESAAN

MAD

Penetapan

Usulan

Evaluasi

Operasional Pemeliharaan

Supervisi Pelaksanaan, Kunjungan Antar Desa, Pelatihan Tim Pemliharaan

-Penetapan Pendanaan,

-utusan kecamatan

Pencairan Dana dan Pelaksanaan Kegiatan

Supervisi Pelaksanaan dan Kunjungan Antar Desa

Persiapan Pelaksanaan

(Pendaftaran tenaga, pelatihan TPK, UPK , dan pelaku desa lainnya)

Musdes

Serah Terima

Musdes Pertanggungjawaban (2X)

Musdes

Informasi Hasil MAD

Verifikasi Usulan

Penulisan Usulan dng/tanpa desain RAB

MAD

Prioritas Usulan

Musdes Perencanaan

Musy. Desa Khusus Perempuan

Pelatihan Kader Pember-dayaan Masyarakat Desa/Kelurahan

PENGGALIAN GAGASAN

Musdes

Sosialisasi

MAD

Sosialisasi

Penetapan usulan Desa hasil kesepakatan Musyawarah Khusus Perempuan dan Musdes Perencanaan

Daftar setiap kegiatan yang masuk ke desa dicatat sesuai format yang ada

Maksimum 3 usulan, tiap usulan hanya terdiri atas 1 jenis /paket kegiatan

Formulir Usulan Desa

Formulir pendukung lainnya yang ditetapkan dalam

Rekapitulasi usulan desa

(PROPOSAL DESA)

PAGE 19