Download - Referat PUA BARI
-
8/11/2019 Referat PUA BARI
1/22
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
PUA merupakan suatu kelainan ginekologis yang cukup sering ditemukan
namun belum dapat diketahui secara pasti perjalanan penyakitnya. Kesulitan
dalam menegakkan diagnosis PUA disebabkan terlalu banyaknya batasan dan
terminologi yang dipakai untuk menerangkan penyakit ini dan tidak ada satupun
kriteria konsisten yang dapat menjelaskan penyakit ini.(Cunningham FG, !!"#
Perdarahan uterus abnormal pada $anita tidak hamil di usia reprodukti%
memiliki patologi yang sangat luas. Ada banyak sekali terminologi yang
digunakan baik untuk mendeskripsikan gejala maupun mengenai gangguannya
sendiri sehingga dirasa cukup membingungkan dalam manajemen klinis dan
dalam menerjemahkan sebuat riset dan uji klinis. (Cunningham FG, !!"#
Perdarahan uterus abnormal meliputi semua kelainan haid baik dalam hal
jumlah maupun lamanya. &ani%estasi klinis dapat berupa perdarahan banyak,
sedikit, siklus haid yang memanjang atau tidak beraturan.
'leh karena itu telah diambil konsensus untuk terminology PUA ini
berdasarkan klasi%ikasi yang dikeluarkan oleh FG' (Federation nternationale de
Gynecologie et d)sistem 'bstetri*ue onkologi# yaitu PA+&C'- yang akan
secara lebih jelas mengklasi%ikasi seluruh perdarahan uterus abnormal baik
dengan kelainan organik maupun tanpa ditemukannya kelainan organik. (&alcolm G,
!//#
1
-
8/11/2019 Referat PUA BARI
2/22
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1SIKLUS HAID NORMAL
0ampai saat ini, sebagian besar proses o1ulasi masih belum seluruhnya jelas
terungkap, tetapi yang sudah pasti diketahui adalah bah$a proses dasar o1ulasi
merupakan hasil dari suatu rangkaian perubahan biokimia dan mor%ologi yang
diatur oleh gonadotropin dan steroid seks.(spero%% et all, !!2, 3a1id + !!4#
0ecara berkala, %ungsi seksual perempuan berada diba$ah kendali hormon,
yang khas untuk siklus ini adalah timbulnya perdarahan melalui 1agina setiap
bulan pada seorang perempuan. 0iklus menstruasi manusia dapat dibagi atas 5
%ase %ungsional berdasarkan struktur, mor%ologik dan produksi seks steroid oleh
o1arium 6(spero%% et all, !!27 Cunningham FG, !!"#
/. Fase %olikuler dibagi atas6 dini, medial, akhir
. %ase o1ulatoar (transisi antara %olikuler dan sekresi#
8. Fase luteal dibagi atas6dini, medial, akhir
5. %ase menstruasi (transisi antara %olikuler dan sekresi#
1. Fase Folk!ler
pertengahan pertama dari siklus yang berperanan disini adalah
%rekuensi denyut yang tinggi dari F09 dan +9 tetapi denyut amplitudonya
rendah.
peningkatan progresi% dari kadar estradiol yang beredar dan inhibin
: oleh %olikel graa%ian yang sedang berkembang
&ulai diambilnya %olikel selama 52 hari dari %ase ini karena
meningkatnya kadar F09 bersamaan dengan kembalinya %rekuensi denyut
+9 dari rendah ke tinggi.
Pemilihan %olikel tunggal pada hari ke24, ;ang berhubungan
dengan kapasitas biosintesa dan sekresi yang tinggi untuk androgen,
estrogen, progesteron dan. inhibin : ntegritas dari produksi hormon
hormon ini tergantung kepada interaksi antara sel teka dan sel granulosa,
akti%itas masingmasing dikerjakan oleh perubahanperubahan dalam
2
-
8/11/2019 Referat PUA BARI
3/22
en
-
8/11/2019 Referat PUA BARI
4/22
@aktu inter1al yang tepat antara mulainya puncak +9 dan o1ulasi pada
$anita adalah / jam sebelum %ase akhir dari kenaikan progesteron atau
8255 jam setelah mulai puncaknya +9.
$. Fase l!teal anda khas dari %ase luteal siklus menstruasi adalah perpindahan dari %ase
%olikuler yang didominansi estrogen ke dominansi progesteron.
+uteinisasi dari sel granulosateka setelah o1ulasi dihubungkan dengan
semua en
-
8/11/2019 Referat PUA BARI
5/22
mulainya haid oleh karena itu dimulai pengambilan %olikel untuk siklus
berikutnya.
ransisi %olikulersekresi menggambarkan suatu rangkaian perubahan
dinamis meliputi terminasi dari %ungsi luteal dan perpindahan dari denyut
%rekuensi rendah dan denyut amplitudo tinggi +9 ke denyut amplitudo
rendah.
3iikuti oleh peningkatan F09 dan langsung merangsang produksi inhibin
: oleh %olikel yang sedang berkembang.perubahanperubahan dinamis ini
adalah akibat dari penarikan kembali e%eke%ek penghambat dari steroid
korpus luteum, inhibin dan peptida opioid hipotalamus.
2.2PEN*ATURAN SIKLUS HAID
0ecara berkala, %ungsi seksual $anita berada di ba$ah kendali hormon. anda
yang khas suatu siklus haid ialah timbulnya perdarahan melalui 1agina setiap
bulan pada seorang $anita. Perdarahan haid lamanya kurang lebih sampai ?
hari. 9ari ke 2 sampai /5 adalah %ase %olikuler atau proli%erasi mulai setelah
perdarahan berakhir dan berlangsung sampai saat o1ulasi. Fase ini berguna untuk
menumbuhkan endometrium agar siap menerima o1um yang telah dibuahi,
sebagai persiapan suatu kehamilan. Pada %ase ini dalam o1arium terjadi
pematangan %olikel akibat pengaruh F09. Folikel ini akan menghasilkan estradiol
dalam jumlah banyak. &ulut ser1iks kecil dan tertutup, getahnya dapat ditarik
seperti benang (spinnbarkeit#.(0pero%% et all, !!2, 3a1id +, !!4, Cunningham FG, !!"#
Pembentukan estradiol akan terus meningkat pada kirakira hari ke /8,
sehingga terjadi o1ulasi yang terjadi pada hari ke /5. 3alam $aktu yang sama
suhu basal badan (0::# juga meningkat kirakira !,!!2B C. 0elama o1ulasi getah
ser1iks encer dan bening, mulut ser1iks sedikit terbuka, yang memungkinkan
masuknya sperma.(spero%% et all, !!2, Cunningham FG, !!"#
9ari ke /5 sampai " adalah %ase lutelal atau %ase sekresi yang mempunyai
ciri khas, yaitu terbentuknya korpus luteum dan perubahanperubahan pada
kelenjar endometrium. Pengaruh progesteron terhadap endometrium paling
terlihat pada hari ke , yaitu pada saat nidasi seharusnya terjadi. :ila tidak terjadi
nidasi, estradiol dan progesteron akan menghambat F09 dan +9, sehingga korpus
luteum tidak dapat berkembang lagi. Akibat pengaruh estradiol dan progesteron
5
-
8/11/2019 Referat PUA BARI
6/22
akan terjadi penyempitan pembuluhpembuluh darah endometrium yang berlanjut
dengan iskemia, sehingga endometrium terlepas dan timbul perdarahan. (spero%% et all,
!!2, Cunningham FG, !!"#
9ari ke/ sampai hari ke2, -strogen menurun dan F09 meningkat.
Perdarahan menstruasi dimulai pada hari ke/ siklus dan berlangsung selama 2
hari. :eberapa hari terakhir sebelum %ase menstruasi hari pertama, terdapat
penurunan yang drastis kadar estrogen dan progesteron yang kemudian
mengirimkan sinyal pada uterus bah$a kehamilan tidak terjadi pada siklus ini.
=espon dari sinyal ini berupa pelepasan dinding endometrium dari uterus. (spero%% et all,
!!2, Cunningham FG, !!"#
Kadar -strogen yang tinggi akan mensupressi sekresi F09 sehingga kadar
estrogen yang turun drastis akan menyebabkan kadar F09 meningkat. F09 akan
menstimuli perkembangan %olikel. 3alam hari ke2 sampai ke4 salah satu %olikel
memberikan respon yang lebih dibandingkan %olikel lain sehingga menjadi
dominan. Folikel ini akan mensekresikan sejumlah besar hormon estrogen. (spero%% et
all, !!2, Cunningham FG, !!"#
9ari ke? sampai ke/5 6 -strogen disekresikan, kadar F09 menurun,
sejumlah besar -strogen disekresikan oleh %olikel pada %ase ini . Pengaruh
-strogen antara lain 6(spero%% et all, !!2, Cunningham FG, !!"#
-strogen menstimuli penebalan uterus. -ndometrium menjadi tebal dan
diperkaya sehingga siap menerima sel telur yang telah dibuahi.
.
-strogen mensupressi sekresi F09 lebih lanjut
Pada pertengahan siklus, estrogen membantu menstimuli sebagian besar
dan secara mendadak pelepasan +9. Pada saat ini suhu tubuh akan sedikit
meningkat yang menandakan o1ulasi akan segera terjadi
+9 akan menyebabkan pecahnya %olikel dan sel telur dilepaskan kedalam
uba Fallopii.
9ari ke/5 sampai ke", sekresi -strogen dan Progesteron yang semula
meningkat kemudian akan turun. 0etelah %olikel pecah, dindingnya akan kolaps
yang dikenal sebagai korpus luteum. 0egera setelah o1ulasi, korpus luteum mulai
mensekresikan sejumlah besar progesteron yang akan membantu persiapan
penebalan endometrium untuk implantasi sel telur yang telah dibuahi. (spero%% et all, !!2,
Cunningham FG, !!"#
6
-
8/11/2019 Referat PUA BARI
7/22
ika sel telur dibuahi, hormone 9CG akan dilepaskan oleh tropoblast yang
dapat dideteksi dalam urin 4 hari setelah %ertilisasi. 9CG akan mempertahankan
korpus luteum tetap ber%ungsi sehingga dapat melanjutkan sekresi estrogen dan
progesterone yang sangat berguna mempertahankan endometrium tetap intak.
Kirakira kehamilan ?" minggu, placenta mulai dibentuk dan mulai mengambil
alih sekresi progesterone.
ika sel telur tidak dibuahi, korpus luteum mulai menciut sehingga
menyebabkan kadar estrogen dan progesterone turun drastis, akibatnya tidak ada
yang mempertahankan endometrium dan terjadi pelepasan endometrium
(menstruasi#. anpa estrogen dan progesterone yang menekan, kadar F09 kembali
meningkat sehingga dimulai lagi siklus berikutnya .(spero%% et all, !!2, Cunningham FG, !!"#
*a+,ar.1 U+-an Balk Hor+onal Tan-a Kor-!s L!te!+
*a+,ar." U+-an Balk Hor+onal (engan Kor-!s L!te!+
7
-
8/11/2019 Referat PUA BARI
8/22
*a+,ar.$ Fase -erke+,angan (ar En(o+etr!+
8
-
8/11/2019 Referat PUA BARI
9/22
".$ *a+,aran U+!+ Per(araan Uter!s A,nor+al
Penelitian dan manajemen untuk perdarahan uterus abnormal
(PUA# atau Abnormal Uterine Bleeding (AUB), untuk $anita yang tidak hamil
dalam usia reproduksi banyak terhambat baik oleh tatanama yang
membingungkan dan tidak konsistennya istilah yang diterapkan dan kurangnya
metode standar untuk penyelidikan dan kategorisasi penyebab dari PUA itu
sendiri. (&alcolm, !//#
Kekurangankekurangan ini menghalangi kemampuan peneliti untuk
mempelajari pasien mengalami PUA, dan membuat sulit untuk membandingkan
studi yang dilakukan oleh peneliti yang berbeda atau kelompokkelompok
penelitian. Federation nternationale de Gynecologie et d)sistem 'bstetri*ue
onkologi (FG'# membuat klasi%ikasi praktis, diterima secara uni1ersal, dan
membantu dokter dan peneliti dalam melakukan penelitian, pengobatan, dan
prediksi terjadinya kanker ginekologi. (&alcolm, !//#
=ingkasnya klasi%ikasi FG' ini menggunakan istilah PA+&C'- untuk
mengelompokan penyebab Perdarahan Uterus Abnormal yang dikembangkan oleh
Kelompok Kerja Gangguan 9aid dari FG' (Gambar ?#. 0istem ini
dikembangkan dengan kontribusi dari grup internasional dari peneliti klinis dan
nonklinis dari /4 negara di enam benua. 0ebuah sistem untuk tatanama dan
gejala dikembangkan oleh FG' tersebut merekomendasikan nomenclatures
standar serta ditinggalkannya istilah metrorrhagia, menorrhagia, dan perdarahan
uterus dis%ungsional.(&alcolm, !//#
A. Per(araan Ak!t/ Kronk/ (an Inter+enstr!al.PUA kronik dide%inisikan sebagai perdarahan dari korpus uterus yang
abnormal dalam 1olume, keteraturan, dan D atau $aktu yang telah berlangsung
selama ? bulan terakhir. PUA akut dibedakan sebagai episode perdarahan yang
berat, sehingga membutuhkan inter1ensi segera untuk mencegah kehilangan darah
lebih lanjut. PUA akut dapat hadir dalam konteks PUA kronis yang ada atau
mungkin terjadi tanpa latar belakang sebelumnya. Perdarahan ntermenstrual
dide%inisikan sebagai perdarahan yang terjadi diantara siklus menstruasi dan sulit
9
-
8/11/2019 Referat PUA BARI
10/22
diprediksi dengan jelas. Pengunaan istilahistilah ini dirancang untuk
menggantikan kata ))metrorrhagia)).(&alcolm, !//7 Kristen A&, !!> 7 George, !!/#
*a+,ar %0 Klas'kas PALM2OEIN
B. Sste+ Klas'kas FI*O
0istem klasi%ikasi FG' dibagi secara bertingkat ke dalam sembilan kategori
dasar yang diatur menurut singkatan PA+&C'- Epahmkoin6 polip,
adenomiosis, leiomyoma, Keganasan dan hiperplasia, koagulopati, Gangguan
o1ulasi, endometrium, iatrogenik, dan tidak diklasi%ikasikan (not yet Classi%ied#.
0ecara umum, komponen dari kelompok PA+& adalah kelainan struktural
yang terukur secara 1isual, dengan menggunakan teknikteknik pencitraan, dan D
atau dengan menggunakan histopatologi sementara kelompok C'- berkaitan
dengan kelainan yang tidak dapat diidenti%ikasi oleh pencitraan atau histopatologi
(struktural#. erdapat kategori yang dirancang untuk mem%asilitasi pengembangan
penamaan PA+&C'- ini atau sistem subklasi%ikasi. (&alcolm, !//7 Kristen A&, !!> 7
George, !!/#
0istem ini dibangun dengan menyadari bah$a setiap pasien bisa
memiliki satu atau lebih kelainan yang dapat menyebabkan atau memberikan
kontribusi dengan keluhan PUA dan bah$a kelainan seperti adenomiosis,
leiomyomas, dan polip endometrium atau endoser1ikal sering tanpa gejala dan,
karenanya, tidak kontributor pada keluhan PUA. (&alcolm, !//7 Kristen A&, !!> 7 George, !!/#
Polip (AUB-P)
10
-
8/11/2019 Referat PUA BARI
11/22
Polip didiagnosis dengan oleh satu atau kombinasi dari U0G (termasuk
sonogra%i in%us salin# dan pencitraan histeroskopi dengan atau tanpa histopatologi.
&eskipun tidak ada perbedaan saat ini mengenai ukuran atau jumlah polip, namun
penting untuk mengecualikan polypoidyang muncul dari endometrium, yang
mungkin menjadi 1arian dari normal.(&alcolm, !//#
Kategori P memungkinkan untuk pengembangan lebih jauh subklasi%ikasi
untuk penggunaan klinis atau in1estigasi yang mencakup kombinasi 1ariabel
termasuk dimensi polip, lokasi, jumlah, mor%ologi, dan histologi. (&alcolm, !//#
Polip endometrium dapat berkembang sebagai polip tunggal ataupun
multiple, lunak, menyatu ataupun pedunkulasi dengan ditemukannya hyperplasia
endometrium. 0ecara klinis dapat asimptomatik atau muncul dengan gejala seperti
in%ertilitas, perdarahan, in%eksi, endometritis atau nyeri. Gambaran U0G polip
endometrium paling baik bila dilakukan pemeriksaan saat %ase proli%erasi (gambar
4# atau %ase sekretorik setelah dilakukan injeksi kontras negati% kedalam ka1um
uteri. askularisasi polip berasal dari cabang terminal arteri uterina yang dapat
digambarkan dengan pemeriksaan U0G 3oppler $arna trans1aginal.
3imungkinkan untuk mengidenti%ikasi aliran yang biasanya merupakan pembuluh
darah tersendiri dan dapat dilakukan analisis 1elosimetri, dengan indeks resistensi
yang lebih dari !,52 (gambar "# (0anja K, !!8#
*a+,ar 30 *a+,aran Pol- en(o+etr!+ -a(a 'ase -rol'erat' (engan US*
trans#agnal
S!+,er 0 0anja Kupesic, Asim Kurjak, 3ra
-
8/11/2019 Referat PUA BARI
12/22
*a+,ar 40 *a+,aran Do--ler Pol- En(o+etr!+
S!+,er0 0anja Kupesic, Asim Kurjak, 3ra
-
8/11/2019 Referat PUA BARI
13/22
menunjukan adanya peningkatan 1askularitas dengan resistensi yang sedang (=
!,2?L!,/#, sementara = arteri uterina ditemukan sedikit menurun. (0anja K, !!8#
*a+,ar 50 *a+,aran A(eno+oss
S!+,er0 0anja Kupesic, Asim Kurjak, 3ra
-
8/11/2019 Referat PUA BARI
14/22
*a+,ar 6. S!,klas'kas Lo+o+a
S!+,er0 &alcolm G & et all 7 !// 7 he FG' classi%ication o% causes o%
abnormal uterine bleeding in the reproducyi1e years 7 American 0ociety %or
=eproducti1e &edicine, -lse1ier.
0istem klasi%ikasi primer hanya mencerminkan ada atau
tidak adanya satu atau lebih leiomyomas, sebagaimana ditentukan dengan
pemeriksaan sonogra%i, terlepas dari jumlah, lokasi, dan ukuran. 3alam sistem
klasi%ikasi sekunder, dokter di$ajibkan untuk membedakan mioma yang
melibatkan rongga endometrium (submukosa atau 0 dan yang lain ('#, karena
lesi 0& yang kemungkinan besar berkontribusi terhadap asalusul PUA. (&alcolm, !//#
Pengembangan sistem klasi%ikasi tersier adalah untuk leiomioma
subendometrial atau submukosa yang a$alnya diajukan oleh @amsteker yang
kemudian diadopsi di -ropa. 0istem PA+&C'- menambahkan kategorisasi
mioma intramural dan subserosal serta kategori yang mencakup lesi (parasitik#
yang tampaknya terlepas dari rahim. Ketika myoma berbatasan atau mendistorsi
baik endometrium dan serosa, hal ini dikategorikan pertama oleh klasi%ikasi
submukosa dan subserosal, dengan keduanya yang dipisahkan oleh tanda hubung.
14
-
8/11/2019 Referat PUA BARI
15/22
elah dipertimbangkan tetapi belum resmi ditetapkan untuk mengklasi%ikasikan
dalam ukuran, jumlah, dan lokasi dari tumor longitudinal dalam rahim (misalnya,
%undus, segmen ba$ah rahim, atau leher rahim#.(&alcolm, !//#
3engan U0G hitam putih sederhana liomioma uterus akan tampak berupa
gambaran pembesaran uterus, perubahan kontur uterus dan ekogenositas yang
ber1ariasi tergantung pada jumlah jaringan ikat atau jaringan otot polosnya. (0anja K,
!!8#
3engan U0G 3oppler trans1aginal akan tampak 1askularisasi di daerah
peri%er tempat berasalnya mioma (gambar //#, dengan = !,25L!,!", yang lebih
mudah untuk menelusuri batas tumor (gambar /#. askularisasi di bagian tengah
mioma bila terjadi nekrosis, in%lamasi atau perubahan degenerasi lainnya
menunjukan penurunan resistensi. Arteri uterina akan menunjukan impedensi
yang rendah yaitu = !,45L!,!> dibandingkan dengan uterus normal =
!,"5L!,!>.(0anja K, !!8#
*a+,ar 70 US* trans#agnal Lo+o+a
S!+,er0 &alcolm G & et all 7 !// 7 he FG' classi%ication o% causes o%
abnormal uterine bleeding in the reproducyi1e years 7 American 0ociety %or
=eproducti1e &edicine, -lse1ier.
15
-
8/11/2019 Referat PUA BARI
16/22
-
8/11/2019 Referat PUA BARI
17/22
*a+,ar 110 Resstens In(eks H-er-lasa En(o+etr!+S!+,er0 &alcolm G & et all 7 !// 7 he FG' classi%ication o% causes o%
abnormal uterine bleeding in the reproducyi1e years 7 American 0ociety %or
=eproducti1e &edicine, -lse1ier.
Koagulopati (Gangguan sistemik dari Hemostasis) (AUB-C)
stilah koagulopati digunakan untuk mencakup spektrum gangguan
hemostasis sistemik yang dapat menyebabkan AU:. :ukti menunjukkan bah$a
sekitar /8M dari $anita dengan perdarahan menstruasi berat memiliki gangguan
sistemik biokimia terdeteksi hemostasis, paling sering penyakit 1on @illebrand
dimana sekitar >!M dari pasien dengan kelainan ini dapat diidenti%ikasi dengan
ri$ayat penyakit yang jelas (abel /#. amun, tidak jelas seberapa sering kelainan
ini menyebabkan atau memberikan kontribusi terhadap asalusul AU:, dan
seberapa sering penyakit ini menimbulkan kelainan biokimia tanpa gejala atau
dengan gejala minimal.(&alcolm, !//#
17
-
8/11/2019 Referat PUA BARI
18/22
Gangguan ovulasi (AUB-)!
3is%ungsi o1ulasi dapat berkontribusi sebagai penyebab AU:, umumnya
gangguan o1ulasi berupa kombinasi dari $aktu haid yang tak terduga, 1ariasi
jumlah dan lama perdarahan, yang dalam beberapa kasus menimbulkan
perdarahan haid yang berat. :eberapa mani%estasi berhubungan dengan tidak
adanya produksi siklik dan teratur dari progesteron, dan kemudian pada usia
reproduksi yang lanjut mungkin timbul akibat terjadinya keadaan ))luteal outo%
%ase)) (+''P#. (&alcolm, !//#
&eskipun gangguan o1ulasi paling sulit diketahui etiologinya secara pasti,
namun banyak kasus setelah diselusuri merupakan akibat endocrinopathies(misalnya, sindroma o1arium polikistik, hipotiroidisme, hiperprolaktinemia, stres
mental, obesitas, anoreksia, penurunan berat badan, atau olahraga ekstrim seperti
yang terkait dengan pelatihan atletik#. 3alam beberapa kasus, gangguan mungkin
iatrogenik, disebabkan oleh steroid gonad atau obat yang mempengaruhi
metabolisme dopamin seperti %enotia
-
8/11/2019 Referat PUA BARI
19/22
:ila PUA atau AU: terjadi dalam konteks siklus haid yang siklik dan teratur,
maka dapat diperkirakan jika terjadi o1ulasi normal, dan tidak ditemukan
penyebab lain yang jelas, mekanisme ini kemungkinan disebabkan gangguan
primer di endometrium. ika gejalanya berupa perdarahan haid yang berat, ada
mungkin terjadi gangguan utama yang mengatur mekanisme hemostasis
endometrium ))lokal) )itu sendiri, kekurangan dalam produksi lokal 1asokonstriktor
seperti endotelin/ dan prostaglandin Fa, dan D atau lisis bekuan endometrium
dipercepat karena produksi berlebihan akti1ator plasminogen dan produksi
meningkatnya produksi lokal
-
8/11/2019 Referat PUA BARI
20/22
%idak &iklasi'ikasikan (AUB-)!
erdapat sejumlah entitas yang dapat atau tidak mungkin menyebabkan AU:
pada $anita yang diidenti%ikasi kurang baik baik karena tidak cukup diuji,
danDatau pada keadaan yang sangat jarang terjadi. Contoh dalam kategori ini
mungkin termasuk mal%ormasi arterio1enosa dan hipertro%i miometrium. 0elain
itu, ada mungkin ada gangguan lainnya, yang belum teridenti%ikasi, yang hanya
akan diketahui dengan pemeriksaan biokimia atau pengujian biologi molekular.
(&alcolm, !//#
0ecara kolekti%, keadaankeadaan diatas telah ditempatkan dalam kategori
disebut untuk tidak diklasi%ikasikan. :ila bukti lebih lanjut tersedia, mereka
mungkin dimasukan dalam kategori terpisah, atau dapat ditempatkan ke dalam
satu atau kategori yang ada dalam sistem.(&alcolm, !//#
BAB III
PENUTUP
20
-
8/11/2019 Referat PUA BARI
21/22
Kes+-!lan
PUA merupakan suatu kelainan ginekologis yang cukup sering ditemukan
namun belum dapat diketahui secara pasti perjalanan penyakitnya. Kesulitan
dalam menegakkan diagnosis PUA disebabkan terlalu banyaknya batasan dan
terminologi yang dipakai untuk menerangkan penyakit ini dan tidak ada satupun
kriteria konsisten yang dapat menjelaskan penyakit ini
PA+& C'- adalah suatu sistem klasi%ikasi untuk etiologi dari
perdarahan uterus abnormal. PA+& C'- terdiri dari Polip, Adenomiosis,
+eiomyoma, &aligancy and 9yperplasia, Coagulopathy, '1ulatory dys%unction,
-ndometrial, atrogenik, dan ot yet classi%ied. Perdarahan uterus Abnormal
terbagi menjadi 8 yaitu akut, kronik, dan intermenstrual bleeding yang digunakan
untuk menggantikan terminologi metroragia.
DAFTAR PUSTAKA
21
-
8/11/2019 Referat PUA BARI
22/22