Penganggaran Bisnis Pert 2 Yuanita Levany, SE., M.Si, Ak, CA
1
Ramalan Penjualan
1. PENGERTIAN Ada beberapa pengertian mengenai Peramalan Penjualan diantaranya :
a) SECARA UMUM
· Peramalan penjualan adalah perkiraan atau proyeksi secara teknis permintaan konsumen
potensial untuk suatu waktu tertentu dengan berbagai asumsi.
· Peramalan Penjualan adalah perkiraan mengenai sesuatu yang belum terjadi.
· Peramalan Penjualan adalah Budget adalah budget yang berisi taksiran-taksiran tentang
kegiatan-kegiatan perusahaan dalam jangka waktu tetentu yang akan datang, serta berisi taksiran-
taksiran tentang keadaan atau posisi financial perusahaan pada suatu saat yang akan datang.
b) MENURUT PARA AHLI
· L.E.ORWICK : Ramalan Penjualan adalah suatu teknik proyeksi tentang tingkat permintaan
konsumen potensial pada suatu periode tertentu dengan menggunakan berbagai asumsi tertentu
juga, yakni sesuatunya berjalan seperti masa lalu.
· Menurut M. Nafarin dalam buku dengan judul “Penganggaran Perusahaan” menyatakan
bahwa Ramalan Penjualan adalah perkiraan penjualan pada waktu yang akan datang dalam
keadaan tertentu dan dibuat berdasarkan data-data yang pernah terjadi dan atau mungkin akan
terjadi.
· Menurut Winardi (1991, 220) definisi ramalan penjualan adalah Suatu Perkiraan tentang
penjualan selama sebuah periode masa yang akan datang, yang ditetapkan perkiraan mana
dikaitkan dengan sebuah rencana pemasaran yang disusulkan, dan yang berisikan sejumlah
kekuatan-¬kekuatan yang tidak dikuasai serta kekuatan-kekuatan kompetitif.
Penganggaran Bisnis Pert 2 Yuanita Levany, SE., M.Si, Ak, CA
2
2. Cara Menentukan Sales Forecast
Sales Forecast atau perkiraan penjualan merupakan perkiraan jumlah barang atau jasa yang
dapat Anda jual sesuai dengan perkiraan periode, biaya barang dan jasa, serta perkiraan
keuntungan yang akan diperoleh.
Biasanya untuk menentukan ramalan penjualan, dibutuhkan beberapa hal berikut ini:
Membuat daftar barang dan jasa yang akan dijual
Perkiraan jumlah yang akan dijual dari masing-masing barang atau jasa yang ditawarkan
Harga satuan masing-masing, harga total, dan grand total
Daftar lain dibuat dengan perkiraan biaya setiap barang atau jasa dan biaya total
Dengan melakukan pengurangan total biaya dari total penjualan akan memberikan perkiraan
keuntungan untuk periode perkiraan
3. Faktor yang Mempengaruhi Sales Forecasting Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya bahwa terdapat beberapa faktor yang
mempengaruhi Sales Forecasting yang penting untuk diperhatikan.
1. Kondisi Ekonomi Pada saat membuat ramalan penjualan atau Sales Forecasting, Anda harus jeli melihat keadaan
ekonomi yang sedang terjadi dan memperkirakan apakah kondisi ekonomi tersebut akan
mempengaruhi penjualan produk Anda.
Anda perlu melakukan riset untuk mendapatkan beberapa data yang dibutuhkan, diantaranya
seperti berikut dibawah ini. Ramalan penjualan yang Anda buat harus mencakup perkiraan
persentase pertumbuhan atau penyusutan yang terjadi di pasar.
Apakah ekonomi melambat?
Apakah pasar bagi produk atau jasa yang ditawarkan oleh bisnis Anda mengalami
pertumbuhan atau penurunan?
Apakah ada semakin banyak pesaing yang memasuki pasar?
Apakah Anda cenderung mendapatkan atau kehilangan pelanggan utama Anda?
2. Produk atau Jasa yang Ditawarkan Sangatlah penting bagi Anda untuk mengetahui bagaimana produk atau jasa yang ditawarkan
oleh bisnis Anda diterima di kalangan masyarakat. Perhatikan dengan baik apakan yang Anda
jual menaikan jumlah pelanggan atau apakah jasa yang Anda tawarkan memenuhi ekspektasi.
Selain itu juga Anda perlu memperhatikan harga yang Anda terapkan pada produk atau jasa
yang ditawarkan kepada konsumen.
3. Strategi Pemasaran yang Dilakukan Menentukan strategi pemasaran yang tepat juga merupakan hal yang penting untuk dilakukan
agar dapat mengoptimalkan penjualan bisnis Anda. Untuk dapat membuat strategi pemasaran
yang baik, Anda bisa melakukan survei terhadap kegiatan pemasaran yang telah dilakukan
dengan melihat hasil atau dampak yang dihasilkan oleh kegiatan tersebut.
Penganggaran Bisnis Pert 2 Yuanita Levany, SE., M.Si, Ak, CA
3
4. Perubahan Peraturan Pemerintah Terkadang perubahan peraturan yang ditetapkan oleh pemerintah dapat mempengaruhi bisnis
Anda terutama dalam hal ramalan penjualan baik secara positif maupun negatif.
5. Membuat Sales Forecasting Pembuatan ramalan penjualan untuk perusahaan yang sudah berjalan cukup lama tidak akan
mengalami kesulitan yang berarti. Hal ini dikarenakan pada umumnya perusahaan yang sudah
mapan telah memiliki perkiraan penjualan awal di masa lalu. Perusahaan yang telah mapan
biasanya hanya perlu memperhatikan para pelanggan yang sudah menjadi pembeli tetap agar
ramalan penjualan dapat terus efektif.
Berbeda dengan perusahaan yang telah lama berjalan, pembuatan ramalan penjualan akan sulit
bagi bisnis baru dikarenakan ketidaktersediaannya riwayat penjualan di masa sebelumnya.
Maka pemilik bisnis baru harus melakukan riset terhadap target pasar, memperhatikan pesaing
yang berpotensi mengancam bisnisnya, dan area tempat bisnis beroperasi agar dapat
menentukan strategi pemasaran seperti apa yang bisa diterapkan untuk menarik pelanggan.
Saat Anda meramalkan penjualan bisnis Anda, hal pertama yang harus dilakukan adalah
mencari tahu untuk apa Anda membuat perkiraan penjualan tersebut. Banyak pemilik bisnis
baru sering melakukan kesalahan dimana mereka melakukan metode ramalan penjualan dengan
cara ‘dari atas ke bawah’. Apa maksudnya? Ini artinya adalah para pemilik bisnis baru tersebu t
mengetahui ukuran total pasar yang ditangani, namun memutuskan mendapatkan persentase
kecil dari total pasar tersebut.
Misalnya, pada tahun 2015, lebih dari 1,4 miliar smartphone terjual di seluruh dunia. Angka
ini tentu sangat menggoda bagi pemilik bisnis baru dengan mengatakan bahwa mereka akan
mendapatkan 1 persen dari total pasar tersebut. Lagipula, 1 persen adalah jumlah yang sangat
kecil, dan pasti dapat dicapai.
Masalahnya adalah perkiraan seperti ini tidak didasarkan pada realitas apa pun. Tentu,
sepertinya itu bisa dipercaya di awal, tetapi sebagai pemilik bisnis baru, Anda harus menggali
lebih dalam. Apa yang mendorong penjualan tersebut? Bagaimana orang mencari tahu tentang
perusahaan smartphone baru ini? Dari orang-orang yang mengetahui tentang perusahaan baru
ini, berapa banyak yang akan dibeli?
Jadi, alih-alih membuat ramalan penjualan dengan metode "dari atas ke bawah," lakukanlah
ramalan penjualan "dari bawah ke atas". Perkiraan dari bawah ke atas merupakan ramalan
penjualan yang jauh lebih berdasar. Mulailah dengan memikirkan berapa banyak pelanggan
potensial yang dapat Anda targetkan. Hal ini bisa dilakukan melalui iklan, telemarketing, atau
metode pemasaran lainnya. Ini adalah bagian dari 1 persen pasar Anda yang secara realistis
akan Anda jangkau, terutama dalam beberapa tahun pertama bisnis Anda. Singkat kata, ini
adalah target pasar Anda. Lakukanlah riset mendalam dengan calon pelanggan Anda sebelum
membuat ramalan penjualan.
Penganggaran Bisnis Pert 2 Yuanita Levany, SE., M.Si, Ak, CA
4
Seberapa Jauh Ramalan Penjualan (Sales Forecasting) harus Dibuat? Sangat disarankan bagi Anda untuk membuat ramalan penjualan untuk 12 bulan atau 1 tahun,
dan lakukan hal tersebut setiap tahunnya hingga 3 sampai 5 tahun ke depan.
Semakin jauh ramalan penjualan yang dibuat ke masa depan, semakin sedikit Anda akan tahu
dan semakin sedikit manfaatnya bagi Anda. Lagi pula, dunia akan berubah, bisnis Anda akan
berubah, dan Anda akan memperbarui ramalan Anda untuk mencerminkan perubahan tersebut.
Perlu diingat bahwa terkadang ramalan penjualan pun bisa salah, dan hal tersebut wajar dalam
dunia bisnis. Ramalan penjualan yang dibuat merupakan perkiraan perhitungan terbaik yang
dapat Anda lakukan tentang apa yang akan terjadi di masa depan. Secara perlahan, Anda akan
mempelajari lebih dalam mengenai bisnis dan pelanggan Anda sehingga nantinya pembuatan
ramalan penjualan dapat disesuaikan dan akan menjadi lebih mudah.
Tujuan Peramalan Penjualan
Tujuan Ramalan Penjualan yaitu untuk asumsi yang digunakan dalam kegiatan
perencanaan,Karena asumsi mempunyai pengaruh terhadap ketepatan peramala yang dibuat.Dan
Ramalan juga bertujuan untuk pengembangan sistem kontrol keuangan jangka pendek.
Tahap-tahap Peramalan Penjualan
Tahap-tahap peramalan penjualan dapat dibagi atas beberapa analisa sebagai berikut:
Analisa penjualan
Analisa penjualan pada masa yang lalu, merupakan analisa bulanan, kuartalan, tahunan ataupun
triwulan dan panca tahunan, yang berhubungan dengan analisa produk, daerah pemasaran,
langganan maupun pesanan atas barang-barang. Analisa penjualan adalah suatu analisa tentang
penjualan yang berhubungan erat dengan daerah pemasaran, produk, langganan, pesanan dan
lain-lain.
Analisa pasar
Analisa pasar sangat penting sekali mengingat taksiran permintaan ataupun potensi penjualan,
dengan cara menentukan porsi pasar suatu barang tertentu. Analisa pasar jangka panjang dan
jangka pendek diadakan melalui peramalan penjualan dengan mempelajari potensi permintaan.
Selain itu beberapa segi yang perlu dianalisa dalam penelitian pemasaran antara lain adalah
peramalan penjualan, cara- cara pemasaran, peranan reklame dan promosi, penentuan lokasi
perusahaan, penelitian selera konsumen, analisa produk dan penentuan harga jual.
Analisa fungsi produksi
Analisa fungsi produksi merupakan kemampuan manajemen dalam pengalihan faktor-faktor
produksi yang tersedia menjadi produksi sehingga tersedianya kuantitas penjualan tergantung
kepada kuantitas produksi yang akan dihasilkan sesuai dengan faktor-faktor produksi yang
tersedia.
Metode Peramalan Penjualan
Penganggaran Bisnis Pert 2 Yuanita Levany, SE., M.Si, Ak, CA
5
1) Ramalan Kualitatif
a. Metode Pendapat Para Tenaga Penjualan Menekankan pertimbangan dan keahlian dari para tenaga penjualan. Metode ini sering digunakan
oleh perusahaan kecil dan perusahaan yang menghasilkan sedikit produk.
Kelebihan dari metode pendapat para tenaga penjualan adalah:
1. Menanamkan tanggung jawab dan rasa memiliki terhadap perusahaan;
2. Ramalan dibuat oleh individu yang terdekat dengan pelanggan;
3. Rencana awalnya disetujui oleh orang yang bertanggung jawab untuk tercapainya target
penjualan
Sedangkan, kekurangan dari metode pendapat para tenaga penjualan yaitu:
1. Tenaga penjualan bisa menjadi terlalu optimis maupun terlalu pesimis dalam meramalkan
target penjualan;
2. Terdapat kemungkinan variabel sebab akibat yang luas tidak mendapat perhatian yang cukup
sehingga evaluasi potensi pasar menjadi tidak layak;
3. Metode ini terbatas pada ramalan taktis jangka pendek.
b. Metode Pendapat Para Manajer Divisi Metode ini menekankan pertanggungjawaban dari manajer penjualan daerah atau produk.
Metode ini dapat digunakan oleh perusahaan dari berbagai ukuran/skala. Metode ini baik
digunakan untuk membuat ramalan jualan jangka pendek serta berguna dalam situasi jumlah
pelanggan terbatas. Sayangnya, metode ini kurang dapat memaksimalkan laba jangka panjang.
c. Metode Pendapat Juri dari Eksekutif Metode ini menyajikan pertimbangan kombinasi atau pendapat dari eksekutif tingkat atas dalam
perusahaan tersebut. Metode ini dapat digunakan oleh perusahaan kecil dan menengah. Metode
ini mempunyai kelebihan yaitu sederhana, langsung dan ekonomis. Namun perlu diperhatikan
bahwa metode ini memerlukan pengalaman khusus dan pengetahuan yang luas. Kekurangan lain
dari metode ini adalah hasil ramalan yang kurang ilmiah.
d. Metode Pendapat Para Pakar Metode ini menggunakan pertimbangan dari orang yang berpengalaman dan ahli di bidang
penjualan untuk meramalkan jualan. Metode ini mudah dilakukan namun hasilnya cenderung
bersifat subyektif.
e. Metode Pendapat dari Survey Konsumen Metode ini diperoleh dari hasil survey yang dilakukan terhadap individu, rumah tangga,
perusahaan, departemen, negara, atau organisasi tertentu. Kelebihan metode adalah hasilnya
bersifat obyektif, akan tetapi hasil tersebut hanya merupakan taksiran mengingat yang diteliti
hanya sampel dari keseluruhan target konsumen. Sampel adalah sebagian anggota populasi yang
dapat mewakili keseluruhan populasi (dalam hal jualan berarti sebagian konsumen yang
mewakili sekumpulan konsumen). Sampel Acak (random sampling) adalah sampel yang diambil
dari populasi dengan peluang yang sama. Penyampelan (sampling) adalah proses pemilihan
sejumlah unsur dari populasi dengan cara mempelajari dan memahami sifatnya sehingga dapat
ditaksir sifat dari populasi.
Penganggaran Bisnis Pert 2 Yuanita Levany, SE., M.Si, Ak, CA
6
2) Ramalan Kuantitatif Dalam buku penganggaran perusahaan, ramalan yang dibuat secara kuantitatif dapat
menggunakan analisis lini produk, metode distribusi probabilitas, analisis tren, dan analisis
regresi.
a. Analisis Lini Produk Analisis ini berkaitan dengan keputusan mengenai jalur produk baru yang akan diperkenalkan,
jalur produk lama yang akan dihapus, serta inovasi dan produk campuran. Produk campuran
merupakan hubungan volume antara dua produk atau lebih.
b. Metode distribusi probabilitas Metode ini dapat digunakan untuk meramalkan jualan dengan cara menaksir variasi produk yang
akan dijual, kemudian memilih angka tertentu untuk membuat kelas interval dan selanjutnya titik
tengah dari kelas interval tersebut dipilih sebagai nilai kelas interval masing-masing. Langkah
berikutnya adalah membuat probabilitas atas masing-masing nilai kelas interval dan mengalikan
probabilitas tersebut sehingga memperoleh nilai tertimbang (terbobot). Jumlah keseluruhan nilai
tertimbang merupakan jualan yang diramalkan. Kelebihan metode ini adalah adanya nilai
tunggal dari nilai yang diharapkan serta kemudahan dalam mendistribusikan probabilitas. Akan
tetapi, metode ini bergantung pada semata-mata pada taksiran manajemen dalam menentukan
besarnya nilai probabilitas.
Contoh distribusi probabilitas:
Jualan (unit) Probabilitas Nilai Tertimbang (unit)
1.000 10% 100
5.000 20% 1.000
9.000 35% 3.150
13.000 30% 3.900
17.000 5% 850
Ramalan 100% 9.000
c. Analisis Tren Analisis Tren merupakan salah satu metode statistik yang mudah digunakan dalam meramalkan
(jualan). Tren menurut Nafarin (2008: 100) merupakan gerakan lamban berjangka panjang yang
menuju ke suatu arah baik menaik atau menurun dalam suatu periode. Analisis tren terdiri atas
tren garis lurus atau linear (yang terdiri atas metode kuadrat terkecil dan metode momen) dan
tren bukan garis lurus (tren parabola kuadrat dan tren eksponensial (algoritma).
1. Analisis tren garis lurus
adalah suatu tren yang diramalkan naik atau turun secara garis lurus. Analisis tren garis lurus
terdiri atas metode kuadrat terkecil dan metode momen. Ramalan dengan metode kuadrat terkecil
menurut Nafarin (2008: 101) dapat menggunakan rumus:
Penganggaran Bisnis Pert 2 Yuanita Levany, SE., M.Si, Ak, CA
7
Y= a + bX
dengan syarat ∑ X=0 dan a = (∑ Y)/n serta b = (∑ XY)/(∑ X 2 )
Keterangan:
X = Variabel bebas b= Koefisien arah regresi
Y= Variabel Terikat n= Banyaknya data
a= Konstanta
Metode Least Square : Metode yang digunakan untuk analisis time series adalah Metode Garis
Linier Secara Bebas (Free Hand Method), Metode Setengah Rata-Rata (Semi Average Method),
Metode Rata-Rata Bergerak (Moving Average Method) dan Metode Kuadrat Terkecil (Least
Square Method). Dalam hal ini akan lebih dikhususkan untuk membahas analisis time series
dengan metode kuadrat terkecil yang dibagi dalam dua kasus, yaitu kasus data genap dan kasus
data ganjil.
Secara umum persamaan garis linier dari analisis time series adalah : Y = a + b X.
Keterangan :
Y adalah variabel yang dicari trendnya dan X adalah variabel waktu (tahun).
Sedangkan untuk mencari nilai konstanta (a) dan parameter (b) adalah :
a = ΣY / N Dan b =(ΣYx)/ΣX2
Metode Least Square (kuadrat terkecil) Metode ini paling sering digunakan untuk meramalkan
y,karena perhitungannya lebih teliti. Rumus Mencari persamaan garis trend Y’ = α+bx, α =
(∑У)/n b =(∑Уx)/ ∑x^2 Untuk melakukan perhitungan diperlukan nilai variabel waktu (x),
jumlah nilai variable waktu adalah nol atau ∑x=0.
1 Untuk n ganjil maka n= 2k+1 X k+1=0
Jarak antara 2 waktu diberi nilai satu satuan
Diatas 0 diberi tanda negatif ( - )
Dibawahnya diberi tanda positif ( + )
2 Untuk n genap maka n =2k X1/2 [k+(k+1)]=0
- Jarak antara 2 waktu diberi nilai dua satuan
- Diatas 0 diberi tanda negatif ( - )
- Dibawahnya diberi tanda positif ( + )
Penganggaran Bisnis Pert 2 Yuanita Levany, SE., M.Si, Ak, CA
8
Contoh Kasus Data Ganjil :
Tabel : Volume Penjualan Buku “X” (dalam 000 unit) Tahun 1995 sampai dengan 2003
Tahun Penjualan (Y) X XY X2
1995 200 - 4 - 800 16
1996 245 - 3 - 735 9
1997 240 - 2 - 480 4
1998 275 - 1 - 275 1
1999 285 0 0 0
2000 300 1 300 1
2001 290 2 580 4
2002 315 3 945 9
2003 310 4 1240 16
Jumlah 2460 0 775 60
Untuk mencari nilai a dan b adalah sebagai berikut :
a = 2.460 / 9 = 273,33
b = 775 / 60 = 12,92
Persamaan garis liniernya adalah : Y = 273,33 + 12,92 X
Dengan menggunakan persamaan tersebut, dapat diramalkan penjualan pada tahun 2010 adalah :
Y = 273,33 + 12,92 (untuk tahun 2010 nilai X adalah 11),
sehingga : Y = 273,33 + 142,12 = 415,45
artinya penjualan barang “X” pada tahun 2010 diperkirakan sebesar 415.450 unit.
Contoh Kasus Data Genap :
Tabel : Volume Penjualan Buku “X” (dalam 000 unit) Tahun 1995 sampai dengan 2002
Tahun Penjualan (Y) X XY X2
1995 200 - 7 - 1400 49
1996 245 - 5 - 1225 25
1997 240 - 3 - 720 9
1998 275 - 1 - 275 1
1999 285 1 285 1
2000 300 3 900 9
2001 290 5 1450 25
2002 315 7 2205 49
Jumlah 2150 0 1220 168
Untuk mencari nilai a dan b adalah sebagai berikut :
a = 2.150 / 8 = 268,75
b = 1.220 / 168 = 7,26
Persamaan garis liniernya adalah : Y = 268,75 + 7,26 X
Penganggaran Bisnis Pert 2 Yuanita Levany, SE., M.Si, Ak, CA
9
Dengan menggunakan persamaan tersebut, dapat diramalkan penjualan pada tahun 2008 adalah :
Y = 268,75 + 7,26 (untuk tahun 2008 nilai X adalah 19),
sehingga : Y = 268,75 + 137,94 = 406,69
artinya penjualan barang “X” pada tahun 2008 diperkirakan sebesar 406,69 atau 406.690 unit.
Sedangkan ramalan dengan metode momen dapat dihitung dengan rumus yang dipaparkan oleh
Nafarin (2008: 102) adalah sebagai berikut:
Y= a + bX
∑ Y = n a + b ∑ X
∑ X Y = a ∑ X + b ∑ X2
Keterangan:
X = Variabel bebas b= Koefisien arah regresi
Y= Variabel Terikat n= Banyaknya data
a= Konstanta
Metode trend moment menggunakan cara-cara perhitungan statistika dan matematika tertentu
untuk mengetahui fungsi garis lurus sebagai pengganti garis patah-patah yang dibentuk oleh data
historis perusahaan. Dengan demikian pengaruh unsur-unsur subyektif dapat dihindarkan.
Prinsip-prinsip pengerjaan metode trend moment adalah sebagai berikut:
a. Barang tahan lama minimal satu tahun.
b. Barang yang selalu diperlukan, misalnya sembako.
c. Kegiatan usaha sudah berjalan minimal dua tahun, digunakan sebagai data penjualan tahun
yang lalu.
d. Jumlah data tahun lalu baik tahun ganjil maupun genap tetap diurut dari 0, 1, 2, 3,…
dst pada kolom x.
Rumus metode trend moment:
I. Y= a + bx
II. ∑ y= n.a + b.∑ x
III. ∑ xy= a. ∑ x + b. ∑ x2
Contoh soal:
Sebuah perusahaan yang bergerak dalam penyediaan minuman air gallon ingin membuat forecast
penjualan minuman air gallon untuk beberapa tahun mendatang didaerah Singkawang, dengan
menggambarkan garis trend data penjualan tahun yang lalu adalah sebagai berikut:
Hitunglah forecast penjualan
dengan metode trend moment!
Tahun Penjualan
Y
2005
2006
2007
2008
2009
130.000
145.000
150.000
165.000
170.000
Penganggaran Bisnis Pert 2 Yuanita Levany, SE., M.Si, Ak, CA
10
Jawab:
II. ∑ y= n.a + b.∑ x
760.000= 5a + 10b
III. ∑ xy= a. ∑ x + b. ∑ x2
1.620.000= 10a + 30b
Dibuat persamaan menjadi:
760.000= 5a + 10b x 2 1.520.000= 10a + 20b
1.620.000= 10a + 30b x 1 1.620.000= 10a + 30b -
-100.000= -10b
b = 10.000
760.000= 5a + 10b
760.000= 5a + 10 (10.000)
760.000= 5a + 100.000
660.000= 5a
a = 132.000
Y= 132.000 + 10.000x
Maka nilai trend tiap tahun sampai tahun 2011 dapat dihitung sebagai berikut:
2005 Y= 132.000 + 10.000 ( 0 ) = 132.000
2006 Y= 132.000 + 10.000 ( 1 ) = 142.000
2007 Y= 132.000 + 10.000 ( 2 ) = 152.000
2008 Y= 132.000 + 10.000 ( 3 ) = 162.000
2009 Y= 132.000 + 10.000 ( 4 ) = 172.000
2010 Y= 132.000 + 10.000 ( 5 ) = 182.000
2011 Y= 132.000 + 10.000 ( 6 ) = 192.000
1.134.000
2. Analisis tren bukan garis lurus dapat menggunakan dua metode yakni tren parabola kuadrat
dan tren eksponensial. Tren parabola kuadrat menurut Nafarin (2008, 104) disebut juga sebagai
tren garis lengkung atau parabola yang terdiri atas tren parabola kuadrat dan tren parabola kubik.
Tahun x Penjualan
xy x2 y
2001
2002
2003
2004
2005
0
1
2
3
4
130.000
145.000
150.000
165.000
170.000
0
145.000
300.000
495.000
680.000
0
1
4
9
16
∑ 10 760.000 1.620.000 30
Penganggaran Bisnis Pert 2 Yuanita Levany, SE., M.Si, Ak, CA
11
Sedangkan tren eksponensial menurut Nafarin (2008: 105) disebut sebagai tren logaritma atau
tren pertumbuhan yang nilai variabel bebas (X) nya naik secara berlipat ganda.
Standar Kesalahan Peramalan (SKP) Standar Kesalahan Peramalan (SKP) digunakan untuk menentukan metode tren yang paling
sesuai dalam membuat suatu ramalan jualan. Semakin kecil nilai SKP menunjukkan bahwa
ramalan yang disusun semakin mendekati kesesuaian. Adapun rumus SKP adalah sebagai
berikut:
SKP=√(∑ (X-Y)2 ∶n-2)
X = Jualan nyata
Y = Ramalan Jualan
n = jumlah data yang dianalisis
2 = 2 derajat kebebasan hilang karena dua parameter populasi sedang
diramalkan dengan nilai sampel data (a dan b)
d. Analisis Regresi Analisis regresi juga termasuk dalam metode statistik untuk meramalkan (jualan). Analisis
regresi terdiri atas regresi sederhana dan regresi berganda. Analisis regresi merupakan analisis
antara variable terikat (Y) dengan variable bebas (X). Variabel bebas yang mempengaruhi
variabel terikat digunakan untuk meramalkan variable terikat. Analisis regresi terdiri dari analisis
regresi sederhana (apabila variabel bebasnya hanya satu) dan regresi berganda (apabila variabel
bebasnya lebih dari satu).
1. Analisis Regresi Sederhana Analisis ini digunakan untuk menganalisis satu variabel terikat (Y) dengan menggunakan satu
variabel bebas (X). Variabel bebas yang dipilih adalah yang mempunyai hubungan (korelasi)
dengan variabel terikat. Untuk mengetahui bahwa variabel bebas (X) yang dipilih mempunyai
korelasi dengan variabel terikat (Y) dapat digunakan analisis korelasi.
Analisis Korelasi Analisis yang digunakan untuk mengetahui hubungan sebab akibat antara beberapa
variabel. Perubahan variabel terikat ditentukan oleh faktor lain (bisa satu faktor atau
lebih). Jika faktor lain hanya berjumlah satu faktor maka bisa menggunakan analisis
regresi sederhana namun bila faktor lain lebih dari satu berarti variabel bebasnya
berganda dan menggunakan analisis regresi berganda.
Hubungan antara kedua variabel dapat diketahui setelah memasukan data dan melakukan
perhitungan rumus diatas. Hubungan itu di uji dengan koefisien korelasi. Koefisien
korelasi menunjukkan angka paling kecil -1 dan paling besar +1. Bila koefisien korelasi
mendekati satu berarti pengaruh variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y) adalah
besar. Tidak peduli apakah koefisien korelasi tersebut positif atau negatif. Apabila
korelasi tersebut positif berarti semakin besar X dan semakin kecil Y atau semakin kecil
X dan semakin besar Y. Jika koefisien korelasi mendekati nol berarti pengaruh dari
Penganggaran Bisnis Pert 2 Yuanita Levany, SE., M.Si, Ak, CA
12
variabel tersebut kecil sekali (tidak berpengaruh). Guilford (1956, 145) mengemukakan
pengaruh korelasi seperti tampak pada tabel berikut:
Koefisien Korelasi (R) Tafsiran
<0,20 Sangat lemah, dapat diabaikan
0,20 – 0,40 Lemah
0,40 – 0,70 Cukup
0,70 – 0,90 Kuat
0,90 – 1,00 Sangat Kuat
Koefisien Determinan Koefisien Determinan (R2) merupakan nilai terpenting karena
koefisien determinan menggambarkan seberapa jauh variabilitas Y dipengaruhi oleh
variabilitas X. Koefisien determinan bila diakarkan akan menjadi koefisien korelasi dan
koefisien korelasi (R) bila dikuadratkan akan menjadi koefisien determinan (R2).
2. Analisis Regresi Berganda
Teknik Regresi Sederhana hanya mampu menganalisis satu variabel terikat dan satu variabel
bebas. Dalam dunia nyata variabel bebas tidak hanya satu, tetapi lebih dari satu. Oleh karena itu
diperlukan analisis regresi yang mampu menjelaskan hubungan antara variabel terikat
(dependen) dengan variabel bebas (independen) yang lebih dari satu, yaitu analisis regresi
berganda.
Hubungan Peramalan dengan Perencanaan
• Peramalan bukan merupakan rencana. Peramalan adalah tentang apa yang akan terjadi
pada waktu yang akan datang sedang rencana merupakan penentuan apa yang akan
dilakukan pada waktu yang akan datang.
• Peramalan penjualan menjadi suatu alat yang dapat mempengaruhi manajer dalam
membuat perencanaan penjualan.Dalam rencana penjualan,perusahaan memasukkan
keputusan manajemen berdasar hasil ramalan,masukkan lain dan kebijakan manajemen
tentang hal-hal yang berkaitan (contoh volume penjualan, harga,usaha
penjualan,produksi,dan biaya-biaya)
Sumber:
1. http://rony16anjani.blogspot.com/2017/03/materi-peramalan-penjualan-proyeksi.html
2. http://titisyolla97.blogspot.com/2017/10/ramalan-penjualan-pengertianmetodetujuan.html
3. https://ukirama.com/en/blogs/kenali-istilah-ramalan-penjualan-sales-forecast-dan-cara-
meningkatkan-sales-forecast-bisnis
4. https://www.dictio.id/t/bagaimana-cara-melakukan-peramalan-penjualan/13613
5. http://aneukrantau30.blogspot.com/2013/04/metode-trend-moment.html
6. http://imogiri.blogspot.com/2013/01/metode-kuadrat-kecil-least-square-method.html