bab ii tinjauan pustaka 2.1. pengertian...
TRANSCRIPT
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pengertian Penjualan
Penjualan merupakan pembelian sesuatu (barang atau jasa) dari suatu
pihak kepada pihak lainnya dengan mendapatkan ganti uang dari pihak
tersebut. Penjualan juga merupakan suatu sumber
pendapatan perusahaan, semakin besar penjualan maka semakin
besar pula pendapatan yang diperoleh perusahaan.
Aktivitas penjualan merupakan pendapatan utama perusahaan karena
jika aktivitas penjualan produk maupun jasa tidak dikelola dengan baik
maka secara langsung dapat merugikan perusahaan. Hal ini dapat
disebabkan karena sasaran penjualan yang diharapkan tidak tercapai dan
pendapatan pun akan berkurang.
Penjualan yang ada pada Zodiac Sticker Art yaitu penjualan barang
dan jasa. Barang yang ditawarakan berupa pembuatan stiker (stiker
dengan teknik cuting), dan jasa yang ditawarkan adalah pemasangannya.
Proses penjualan pada Zodiac Stiker Art ini di awali dengan pemesanan
kemudian ditawarkan desainnya, sesuai dengan jenis stiker dan tipe
seetela itu diadakan pemasangan stiker tersebut, dan diakhiri dengan
transaksi pembayaran.
9
Jenis-jenis stiker yang ada pada Zodiac Stiker Art antara lain :
a. stiker bodi mobil dan motor (pembuatan stiker bodi
striping),
b. stiker yang penjualan perpaket misalnya : stiker komunitas,
stiker iklan dan sebagainnya,
c. stiker pada pembuatan plat nomor,
d. dan stiker lainnya
Dikatakan stiker lainnya karena pembiyaannya tidak dapat
ditentukan langsung, melaikan dari segi ukuran dan berapa warna
yang digunakan.
Dari jenis stiker di atas ada beberpa tipe yang ditawarkan kecuali
pada stiker lainnya, antara lain :
a. Stiker bodi mobil dan motor :
tipe satandar
tipe racing
dan elegan
b. Stiker yang penjualan perpaket (stiker offset)
c. Stiker pada pembuatan plat nomor:
Tipe TPS
Tipe STD
10
Tipe GTI
Tipe GT
2.2. Pengertian Sistem
Davis (dalam Al Fatta, 2007:9), menjelaskan bahwa untuk memahami
pengertian sistem informasi, harus dilihat keterkaitan antara data dan
informasi sebagai entitas penting pembentuk sistem informasi. Data
merupakan nilai, keadaan, atau sifat yang berdiri sendiri lepas dari
konteks apapun. Sementara informasi adalah data yang telah diolah
menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat
dalam pengambilan keputusan saat ini atau mendatang.
2.2.1. Definisi Sistem Informasi
Menurut Al Fatta (2007:19), Sistem informasi merupakan sistem
dengan kompenen-komponen yang bekerja untuk mengolah data menjadi
informasi. Ada beberapa perbedaan pendapat tentang komponen ini
tetapi secara umum sistem informasi terdiri dari blok masukan, blok
keluaran, blok teknologi, blok basis data, blok model, dan blok kendali.
2.2.2. Komponen Sistem Informasi
Stairs (dalam Al Fatta, 2007:9), menjelaskan bahwa sistem informasi
berbasis komputer (CBIS) dalam suatu organisasi terdiri dari komponen-
kompnen berikut:
11
a. Perangkat keras, yaitu perangkat keras komponen untuk melengkapi
kegiatan memasukan data.
b. Perangkat lunak, yaitu program dan instruksi yang diberikan ke
komputer
c. Database yaitu kumpulan data dan informasi yang diorganisasikan
sedemikian rupa sehingga mudah diakses oleh pengguna sistem
informasi
d. Telekomunikasi yaitu komunikasi yang menghubungkan antara
pengguna sistem dengan sistem komputer secara bersama-sama ke
dalam suatu jaringan kerja yang efektif
e. Manusia yaitu personil dari sistem informasi, meliputi manejer,
analisis, programer, dan operator, serta bertanggung jawab dalam
perawatan sistem
Sementara menurut Brunch dan Grudnistki (dalam Al Fatta, 2007:10),
bahwa sistem informasi yang terdiri dari komponen-komponen diatas
disebut dengan istilah blok bangunan (building block), yaitu blok masukan
(input blok), blok model (model blok), blok keluaran (output blok), blok
teknologi (technology blok), dan blok kendali (control blok). Sebagai suatu
sistem, keenam blok tersebut saling berinteraksi satu dengan lainya
membentuk satu kesatuan untuk mencapai sasaranya.
12
1. Blok Masukan, input mewakili data yang masuk kedalam sistem
informasi. Input disini termasuk metode-metode dan media untuk
menangkap data yang akan dimasukan yang dapat berupa dokumen-
dokumen dasar
2. Blok Model, blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan
model matematika yang akan memanipulasi data input dan data yang
tersimpan dibasis data dengan cara tertentu untuk menghasilkan
keluaran yang diinginkan
3. Blok Keluaran, produk dari sistem informasi adalah keluaran yang
merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna
untuk semua tingkat manajemen serta semua pemakai sistem
4. Blok Teknologi. Teknologi merupakan kotak alat atau tool-box dalam
sistem informasi, teknologi digunakan untuk menerima input,
menjalankan model, menyimpan dan mengakses menghasilkan serta
mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem
secara keseluruhan
5. Blok Database. Database merupakan kumpulan dari data yang saling
berhubungan satu dengan lainya, tersimpan di perangkat keras
komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya
6. Blok Kendali. Pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk
meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah
13
ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung
diatasi
2.2.3. Tipe Sistem Informasi
Computer Based Informasi System (CBIS) biasanya dibedakan
menjadi bebarapa tipe aplikasi, yaitu :
a. Transaction Processing Systems (TPS)
b. Management Information Systems (MIS)
c. Decision Support Systems (DSS)
d. Expert Systems and Artificial Intelligence (ES & AI)
Berikut penjelasan singkat tentang perbedaan masing-masing
tipe aplikasi sistem informasi tersebut :
a) Transaction Processing Systems (TPS)
Transaction Processing Systems (TPS) Sistem Pemrosesan
Transasksi adalah sistem informasi terkomputerisasi yang
dikembangkan untuk memproses sejumlah besar data untuk
transaksi bisnis rutin. Adapun hal-hal yang bisa digunakan
dalam sistem ini meliputi :
1. Mengotomatisasi penanganan data-data aktifitas bisnis dan
transaksi yang bisa dianggap sebagai kejadian diskrit
dalam kehidupan organisasi
2. Menangkap data dari setiap transaksi
14
3. Memverifikasi setiap transaksi untuk diterima atau ditolak
4. Menyimpan transaksi yang telah divalidasi untuk
mengumpulkan data berikutnya
Menghasilkan laporan untuk menyediakan
rangkuman dari setiap transaksi
Memungkinkan memindah transaksi dari satu proses
ke proses yang lainya untuk menangani seluruh aspek
bisnis.
b) Management Information Systems (MIS)
Sistem Informasi Manajemen (SIM) adalah sebuah sistem
informasi pada level manajemen yang berfungsi utnuk
membantu perencanaan, pengendalian, dan pengambilan
keputusan dengan menyediakan resume rutin dan laporan-
laporan tertentu. SIM mengambil data mentah dari TPS dan
mengubahnya menjadi kumpulan data yang lebih berarti yang
dibutuhkan manejer untuk menjalankan tanggung jawabnya.
Untuk mengembangkan suatu SIM, diperlukan pemahaman
yang baik tentang informasi apa saja yang dibutuhkan manejer
dan bagaimana mereka menggunakan informasi tersebut.
c) Decision Support Systems (DSS)
Decision Support Systems merupakan sistem informasi pada
level manajemen dari suatu organisasi yang mengkombinasikan
15
data dan model analisis canggih atau peralatan data analisis
untuk mendukung pengambilan yang semi terstruktur dan
tidak terstruktur. DSS dirancang untuk membantu pengambilan
keputusan organisasional. DSS biasanya tersusun dari :
1. Database (bisa diekstraksi dari TPS/MIS)
2. Model grafis atau matematis, yang digunakan untuk proses
bisnis
3. Antarmuka pengguna, yang digunakan untuk proses bisnis.
Berkomunikasi dengan DSS
d) Expert Systems and Artificial Intelligence (ES & AI)
Expert Systems (ES) merupakan representasi pengetahuan
yang menggambarkan cara seorang ahli dalam mendekati suatu
masalah. ES lebih berpusat pada bagaimana mengodekan dan
memanipulasi pengetahuan dari informasi (misalnya aturan
if..then) adapun cara kerja ES sebagai berikut :
1. Pengguna berkomunikasi dengan sistem menggunkan
dialog interaktif
2. ES menanyakan pertanyaan (yang akan ditanyakan seoran
pakar) dan pengguna memberikan jawaban
16
3. Jawaban digunakan untuk menentukan aturan mana yang
dipakai dan ES sistem menyediakan rekomendasi
berdsarkan aturan yang telah disimpan
4. Seorang knowledge engineer bertanggung jawab pada
bagaimana melakukan akuisisi pengetahuan, sama seperti
seorang analisa tetapi dilatih untuk menggunakan teknik
yang berbeda
2.3. Pengembangan Sistem Informasi
2.3.1. Metode Pengembangan Sistem Informasi
Menurut Al Fatta (2007:33), ada beberapa metode yang bisa
digunakan untuk pengembangan sistem informasi yaitu metode
pengembangan evolusioner, metode pengembangan re-usable,
metode prototyping, dan metode pengembangan berorientasi
objek.
a. Metode Pengembangan Evolusioner
Metode pengembangan evolusiner berdasarkan pad aide untuk
mengembangkan inplementasi awal, kemudian
memperlihatkan sistem awal itu kepada pengguna untuk
dikomentari, dan memperbaikinya versi demi versi sampai
sistem yang diperoleh memenuhi syarat. Pada metode ini tidak
ada kegiatan spesipfikasi, pengembangan dan vavlidasi yang
17
terpisah. Kegiatan ini dilakukan pada saat bersamaan dengan
umpan balik yang cepat untuk masing-masing kegiatan.
b. Metode Pengembangan Berorientasi Pemakaian Ulang (re-
usable)
Metode ini berpegangan pad aide awal sebagai berikut. Untuk
beberapa proses bisnis, permintaan dari satu klien yang lain
bisa jadi hampir sama. Dengan demikian, jika sudah memiliki
satu sistem informasi, akan dikembangkan sistem informasi
untuk klien yang lain dengan proses bisnis yang hampir sama.
Kita bisa memanfaatkan perangkat lunak yang sudah ada untuk
membuat perangkat baru.
Ada empat fase utama dalam pengembangan re-usable
1. Analasis komponen
2. Modifikasi persyaratan
3. Perancangan sistem dan pemakaian ulang
4. pengembangan dan integerasi
c. Prototyping
Prototyping adalah proses interatif dalam pengembangan sistem
di mana kebutuhan diubah ke dalam sistem yang bekerja
(working system) yang secara terus menerus diperbaiki melalui
18
kerjasama antara pengguna dan analis. Prototype juga juga bisa
dibanggun melalui beberapa tool pengembangan untuk
menyedehanakan proses. Prototyping merupakan bentuk dari
Rapid Application Development (RAD). RAD memiliki beberapa
kelemahan di antaranya:
1. RAD mungkin mengesampingkan prinsip-prinsip rekayasa
perangkat lunak
2. Menghasilkan inkosistensi pada modul-modul sistem
3. Tidak cocok dengan standar
4. Kekurangan prinsip reusablility komponen
d. Objeck Oriented Analyis And Design (OOAD)
Pendekatan yang terakhir adalah pendekatan berbasis objek.
Seirng dengan berkembangnya trend pemrograman berbasis
objek maka analisis dan disain sistem juga bisa menggunakan
konsep objek. Pendekatan baru untuk pengembangan sistem ini
sering disebut sebagai pendekatan ketiga, setelah pendekatan
yang berorientasi data dan berorientasi proses. OOAD adalah
metode pengembangan sistem yang lebih menekankan objek
dibandingkan dengan data atau proses. Ada beberapa cirri khas
dari pendekatan ini, yaitu object, inheritance dan object class.
19
2.3.2. Analisis Sistem
Al Fatta (2007:44), mengemukakan bahwa analisis sistem adalah
sebuah istilah yang secara kolektif mendeskripsikan fase-fase awal
pengembangan sistem. Analis sistem adalah teknik pemecahan
masalah yang menguraikan bagian-bagian komponen dengan
mempelajari seberapa bagus bagian-bagian komponen tersebeut
bekerja dan berinteraksi untuk mencapai tujuan mereka. Analisis
sistem merupakan tahapan paling awal dari pengembangan sistem
yang menjadi fondasi menentukan keberhasilan sistem informasi
yang dihasilkan nantinya.
Ada beberapa prosedur dalam melakukan analisis diantaranya
adalah:
1. Analisis kelemahan sistem lama
2. Analisis kebutuhan sistem
a. Kebutuhan fungsional
b. Kebutuhan non fungsional
Kebutuhan operasional
Kebutuhan kinerja
Kebutuhan keamanan
Kebutuhan informasi
20
3. Analisis kelayakan sistem
a. Kelayakan teknik
b. Kelayakan operasional
c. Kelayakan hukum
2.3.3. Desain Sistem
Menurut Al Fatta (2007:44), desain sistem adalah sebuah teknik
pemecahan masalah yang saling melengkapi (dengan analisis
sistem) yang merangkai kembali bagian-bagian komponen menjadi
sistem yang lengkap-harapannya, sebuah sistem yang diperbaiki.
2.4. Pemodelan Sistem
2.4.1. Bagan Alir Sistem
Ladjamudin (2005) mengemukakan bahwa bagan alir sistem
adalah bagan-bagan yang mempunyai arus yang menggambarkan
langkah-langkah penyelesaian suatu masalah. Simbol-simbol bagan
alir sistem digambarkan dalam tabel berikut :
21
Tabel 2.1 Simbol-simbol Bagan Alir
Simbol Document untuk mencetak
laporan ke printer.
Simbol Manual untuk menyatakan suatu
tindakan (proses) yang tidak dilakukan
oleh computer (manual).
Simbol Proses untuk menunjukan
kegiatan proses dari operasi program
komputer.
Simbol Arus/Flow untuk menyatakan
jalannya suatu arus proses.
Simbol Manual Input untuk
memasukkan data secara manual dengan
keyboard .
Simbol Connector untuk menyatakan
sambungan dari satu proses ke proses
lainnya dalam halaman/lembar yang
sama.
Simbol Offline Connector untuk
menyatakan sambungan dari satu proses
ke proses lainnya dalam halaman/lembar
yang berbeda.
22
2.4.2. Diagram Arus Data (DAD)
Menurut Ladjamudin (2005) DAD menampilkan kegiatan
sistem lengkap dengan komponen-komponen yang menunjukkan
secara tegas file-file yang dipakai, unsur sumber atau tujuan data,
serta aliran data dari satu proses ke proses lainnya. DAD juga
dapat dirinci secara hierarkis dari sifatnya secara garis besar
sampai dengan tingkat keterincian yang diperlukan.
a. Kesatuan Luar (External Entity)
Sesuatu yang berada diluar sistem, tetapi ia memberikan data ke
dalam sistem atau memberikan data dari sistem, disimbolkan
dengan suatu kotak notasi. External entity tidak termasuk bagian
dari sistem. Bila sistem informasi dirancang untuk satu bagian
maka bagian lain yang masih terkait menjadi external entity.
b. Arus Data (Data Flow)
Arus data merupakan tempat mengalirnya informasi dan
digambarkan dengan garis yang menghubungkan komponen
dari sistem. Arus data ditunjukkan dengan arah panah dan garis
diberi nama atas arus data yang mengalir. Arus data ini
Gambar 2.1 Kesatuan/Entitas Luar
23
mengalir diantara proses, data store dan menunjukkan arus data
dari data yang berupa masukan untuk sistem atau hasil proses
sistem.
c. Proses (Process)
Proses merupakan apa yang dikerjakan oleh sistem. Proses dapat
mengolah data atau aliran data masuk menjadi aliran data
keluar. Proses berfungsi mentransformasikan satu atau beberapa
data masukan menjadi satu atau beberapa data keluaran sesuai
dengan spesifikasi yang diinginkan. Setiap proses memiliki satu
atau beberapa masukan serta menghasilkan satu atau beberapa
data keluaran.
d. Simpanan Data (Data Store)
Simpanan data merupakan tempat penyimpanan data pengikat
data yang ada dalam sistem. Data store dapat disimbolkan
Gambar 2.2 Arus Data
Proses 1
Proses
Gambar 2.3 Proses
24
dengan sepasang dua garis sejajar atau dua garis dengan salah
satu sisi samping terbuka. Proses dapat mengambil data dari
atau memberikan data ke database.
2.4.3. Kamus Data
Menurut Sutabri (2004) Kamus data merupakan suatu katalog
yang menjelaskan lebih detail tentang data flow diagram yang
mencakup proses, data flow dan data store. Kamus data dapat
digunakan pada metodologi berorientasi data dengan menjelaskan
lebih detail lagi hubungan entitas, seperti atribut-atribut suatu
entitas. Kamus data dapat menjelaskan lebih detail atribut maupun
metode atau service suatu objek. Apabila didefinisikan, kamus data
adalah katalog fakta tentang data dan kebutuhan-kebutuhan
informasi dari suatu sistem informasi.
Kamus data dibuat dan digunakan baik pada tahap analisis
maupun pada tahap perancangan sistem. Pada tahap analisis
kamus data digunakan sebagai alat komunikasi antara sistem analis
dengan user tentang data yang mengalir pada sistem tersebut serta
informasi yang dibutuhkan oleh pemakai sistem (user). Sedangkan
pada tahap perancangan sistem kamus data digunakan untuk
Gambar 2.4 Simpanan Data
25
merancang input, output/laporan dan database. Selain dapat
digunakan untuk menjelaskan suatu model sistem, kamus data
juga berfungsi untuk menghindari penggunaan kata-kata yang
sama, karena kamus data disusun menurut abjad.
Kamus data harus dapat mencerminkan keterangan yang jelas
tentang data yang dicatatnya. Untuk keperluan ini maka kamus
data harus memuat tentang hal-hal sebagai berikut :
a. Arus Data
Arus data menunjukkan dari mana data mengalir dan kemana
data akan menuju. Keterangan arus data ini perlu dicatat
dikamus data untuk memudahkan mencari arus data didalam
data flow diagram (DFD).
b. Nama Arus Data
Karena kamus data dibuat berdasarkan arus data yang mengalir
di data flow diagram, maka nama dari arus data juga harus
dicatat dikamus data, sehingga mereka yang membaca DFD dan
memerlukan penjelasan lebih lanjut tentang suatu arus data
tertentu di data flow diagram dapat langsung mencarinya
dengan mudah.
c. Tipe Data
Telah diketahui bahwa arus data dapat mengalir dari hasil suatu
proses ke proses yang lainnya. Data yang mengalir ini biasanya
26
dalam bentuk laporan serta dokumen hasil cetakan komputer.
Dengan demikian bentuk dari data yang mengalir dapat berupa
dokumen dasar atau formulir, dokumen hasil cetakan computer,
laporan tercetak, tampilan layar di monitor, variable, parameter
dan field-field. Bentuk data seperti ini perlu dicatat dikamus
data.
d. Struktur Data
Struktur data menunjukkan arus data yang dicatat pada kamus
data yang terdiri dari item-item atau elemen-elemen data.
e. Alias
Alias atau nama lain dari data juga harus dituliskan. Alias perlu
ditulis karena data yang sama mempunyai nama yang berbeda
untuk orang atau departemen lainnya.
f. Volume
Volume yang perlu dicatat didalam kamus data adalah volume
rata-rata dan volume puncak dari arus data. Volume rata-rata
menunjukkan banyaknya arus data yang mengalir dalam satu
periode tertentu sementara volume puncak menunjukkan
volume yang terbanyak.
g. Periode
Periode ini menujukkan kapan terjadinya arus data. Periode
perlu dicatat dikamus data karena dapat digunakan untuk
27
mengidentifikasikan kapan input data harus dimasukkan
kedalam sistem, kapan proses program harus dilakukan dan
kapan laporan-laporan harus dihasilkan.
h. Penjelasan
Untuk lebih memperjelas makna dari arus data yang dicatat
dikamus data, maka bagian penjelasan dapat diisi dengan
keterangan-keterangan tentang arus data tersebut.
Kamus data juga mempunyai suatu bentuk notasi. Notasi
yang digunakan dibagi menjadi 2 macam. yaitu sebagai berikut:
1. Notasi Tipe Data
Notasi ini digunakan untuk membuat spesifikasi format
input maupun output suatu data. Notasi yang umum digunakan
antara lain adalah :
Tabel 2.2 Simbol Tipe Data
No Notasi keterangan
1 X Setiap karakter
2 9 Angka numeric
3 A Karakter alphabet
4 Z Angka nol ditampilkan sebagai spasi kosong
5 . Titik, sebagai pemisah ribuan
6 , Koma, sebagai pemisah pecahan
7 - Hypen, sebagai tanda penghubung (contoh : 021-
7500567
28
8 / Slash, sebagai tanda pembagi (contoh :
24/11/2001
2. Notasi Struktur Data
Notasi ini digunakan untuk membuat spesifikasi elemen data
di mana notasi yang umum digunakan adalah sebagai berikut :
Tabel 2.3 Simbol Struktur Data
No Notasi keterangan
1 = Terdiri dari
2 + And (dan)
3 ( ) Pilihan (boleh Ya atau Tidak)
4 { } Iterasi/Pengulangan Proses
5 [ ] Pilih salah satu pilihan
6 | Pemisahan pilihan didalam tanda [ ]
7 * Keterangan atau catatan
8 @ Petunjuk (key field)
2.4.4. Rancangan Database (Basis Data)
Menurut Ladjamudin (2005) Database adalah sekumpulan data
store yang tersimpan dalam magnetic disk, optical disk, magnetic
drum atau media penyimpanan sekunder lainnya. Database adalah
sekumpulan program-program aplikasi umum yang bersifat
“batch” yang mengeksekusi dan memproses data secara umum
29
(seperti pencarian, penambahan, dan penghapusan terhadap data).
Database terdiri dari data yang akan digunakan atau
diperuntukkan terhadap banyak user, dimana masing-masing user
akan menggunakan data tersebut sesuai dengan tugas dan
fungsinya, dan user lain dapat juga menggunakan data tersebut
dalam waktu yang bersamaan.
Menurut Kadir (2009) langkah awal yang dilakukan dalam
perancangan database adalah melakukan pengumpulan
kebutuhan akan informasi yang diperlukan dalam suatu
organisasi/perusahaan dan kemudian menganalisisnya.
Penggalian kebutuhan informasi ini dilakukan dengan cara antara
lain melakukan wawancara, mengamati sistem yang sedang
berjalan dan mempelajari dokumen-dokumen yang tersedia.
Dengan cara seperti itu data yang digunakan untuk menyusun
informasi bisa teridentifikasi.
Setelah kebutuhan organisasi dikumpulkan dan dianalisis,
langkah perancangan konseptual segera bisa dilaksanakan. Pada
tahap inilah data yang dibutuhkan oleh organisasi/perusahaan
dikelompokkan menurut kriteria tertentu. Kemudian antara satu
grup data dengan grup data yang lain dilengkapi dengan
hubungan. Perancangan logis merupakan suatu tahapan yang
30
digunakan untuk menentukan hasil perancangan konseptual ke
dalam bentuk yang nantinya akan di implementasikan dalam
DBMS. Langkah terakhir dalam perancangan database berupa
tahapan yang dinamanakan perancangan fisik. Perancangan ini
sangat spesifik terhadap DBMS yang digunakan.
2.4.5. Normalisasi
Menurut Ladjamudin (2005) Normalisasi adalah suatu proses
memperbaiki/membangun dengan model data relasional, dan
secara umum lebih tepat dikoneksikan dengan model data logika.
Normalisasi adalah proses pengelompokkan data kedalam bentuk
tabel atau relasi atau file untuk menyatakan entitas dan hubungan
mereka sehingga terwujud satu bentuk database yang mudah
untuk dimodifikasi.
a. Bentuk Normal ke Satu (First Normal Form/1 NF)
Pada tahap ini dilakukan penghilangan beberapa group elemen
yang berulang agar menjadi satu harga tunggal yang
berinteraksi diantara setiap baris pada suatu tabel, dan setiap
atribut harus mempunyai nilai data yang atomic.
Syarat normal kesatu (1-NF) :
31
1. Setiap data dibentuk dalam flat file, data dibentuk dalam
satu record demi satu record nilai dari field berupa “atomic
value”.
2. Tidak ada set atribute yang berulang atau bernilai ganda.
3. Telah ditentukannya primary key untuk tabel/relasi
tersebut.
4. Tiap atribut hanya memiliki satu pengertian.
b. Bentuk Normal Kedua (Second Normal Form/2 NF)
Bentuk normal kedua didasari atas konsep full functional
dependency (ketergantungan fungsional sepenuhnya). Bentuk
normal kedua memungkinkan suatu relasi memiliki composite
key, yaitu relasi dengan primary key yang terdiri dari dua atau
lebih atribut. Suatu relasi yang memiliki single atribute untuk
primary keynya secara otomatis pada akhirnya menjadi 2-NF.
Syarat normal kedua (2-NF) :
1. Bentuk data telah memenuhi kriteria bentuk normal kesatu.
2. Atribute bukan kunci (non-key) haruslah memiliki
ketergantungan fungsional sepenuhnya pada kunci
utama/primary key.
c. Bentuk Normal Ketiga (Third Normal Form/3 NF)
Walaupun relasi 2-NF memiliki redudansi yang lebih sedikit
daripada relasi 1-NF, namun relasi tersebut masih mungkin
32
mengalami kendala bila terjadi anomaly peremajaan (update)
terhadap relasi tersebut.
Syarat normal ketiga (3-NF) :
1. Bentuk data telah memenuhi kriteria bentuk normal kedua.
2. Atribute bukan kunci (non-key) haruslah tidak memiliki
ketergantungan transitif, dengan kata lain suatu atribute
bukan kunci tidak boleh memiliki ketergantungan
fungsional terhadap atribute bukan kunci lainnya, seluruh
atribute bukan kunci pada suatu relasi hanya memiliki
ketergantungan fungsional terhadap primary key di relasi
itu saja.
2.5. Bahasa Pemrograman dan Perangkat Lunak Aplikasi
2.5.1. Bahasa Pemrograman PHP
Menurut Kadir (2008), PHP singkatan dari PHP hypertext
preprocessor. PHP merupakan bahasa yang berbentuk skrip yang
di tempatkan dalam server dan diproses di server. Hasilnyalah
yang dikirimkan ke klien, tempat pemakai menggunakan
browser.
Secara khusus, PHP dirancang untuk membentuk aplikasi
Web dinamis. Artinya, ia dapat membentuk suatu tampilan
33
berdasarkan permintaan terkini. Misalnya, menampilkan isi
database ke halaman web.
Kelahiran PHP bermula saat Rasmus Lerdorf membuat
sejumlah skrip Perl yang dapat mengamati siapa saja yang
melihat-lihat daftar riwayat hidupnya, yakni pada tahun 1994.
Skrip-skrip ini kemudian dikemas menjadi tool yang disebut
personal home page. Paket inilah yang menjadi cikal-bakal PHP.
Pada tahun 1995 Rasmus menciptakan PHP/FI Versi 2. Pada
versi inilah pemrogram dapat menempelkan kode terstruktur
didalam tag HTML. Yang menarik, kode PHP juga
berkomunikasi dengan database dan melakukan perhitungan-
perhitungan yang kompleks.
Pada saat ini PHP cukup populer sebagai peranti
pemrograman web. Pada awalnya, PHP dirancang untuk
diintegrasikan dengan web server apache. Namun, belakangan
PHP juga dapat bekerja dengan web server seperti PWS (Personal
Web Server), IIS (Internet Information Server), dan Xitami.
2.5.2. MySQL Sebagai Database
Menurut Sanjaya (2005) Database merupakan kumpulan
dari beberapa tabel. Jadi, untuk dapat membuat tabel, user harus
membuat database lebih dahulu sebagai ‘induk’ yang
memayungi tabel-tabel di bawahnya. Dalam pembuatan
34
database, yang harus diperhatikan adalah penulisan nama
database tidak menggunakan spasi dan karakter nonstandar.
Dalam SQL, terdapat 3 sub bahasa, yaitu :
1. Data Definition Language (DDL) yang digunakan untuk
membangun objek-objek dalam database seperti tabel dan
index. Subbahasa ini terdiri dari create, alter, dan drop. DDL
bertugas membuat objek SQL dan menyimpan definisinya
dalam tabel.
2. Data Manipulation Language (DML) yang digunakan untuk
menambah, mencari, mengubah, dan menghapus baris dalam
tabel. Subbahasa ini terdiri dari create, select, update, dan
delete. DML digunakan untuk menampilkan, mengubah,
menambah, dan menghapus baris dalam tabel. Perintah-
perintah yang digolongkan dalam DML adalah select, update,
insert, dan delete.
3. Data Control Language (DCL) yang digunakan untuk
menangani masalah sekuriti dalam database. DCL sebagai alat
kontrol keamanan terhadap database dan tabel. Dua perintah
utama di dalam DCL yaitu :
35
a. Grant
Grant digunakan untuk mengizinkan user mengakses
tabel dalam database tertentu. Pemberian hak akses
database diberikan oleh user lain yang mempunyai hak
untuk menggunakan GRANT.
b. Revoke
Berkebalikan dengan grant, revoke digunakan untuk
mencabut kembali izin yang sudah pernah diberikan
sebelumnya oleh grant. Pencabutan ini dilakukan oleh
user yang mempunyai hak untuk menggunakan perintah
revoke.