PROVINSI GORONTALO
NOMOR : LKIN
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA
INSTANSI PEMERINTAH
PERWAKILAN
BPKP
PROVINSI GORONTALO
NOMOR : LKIN – 18/PW31/6/2016
TANGGAL : 27 JANUARI 2016
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA
INSTANSI PEMERINTAH
TAHUN 2015
18/PW31/6/2016
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA
INSTANSI PEMERINTAH
BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN
PERWAKILAN PROVINSI GORONTALO
NOMOR : LKIN-18/PW31/6/2016
TANGGAL : 27 JANUARI2016
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
PERWAKILAN BPKP PROVINSI GORONTALO TAHUN 2015
2015
L A K I P
Halaman | i Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo
KATA PENGANTAR
Sesuai dengan amanat Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem
Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP), Peraturan Presiden Nomor 192 Tahun 2014
tentang Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), Instruksi Presiden
Nomor 4 Tahun 2011 tentang Percepatan Peningkatan Kualitas Akuntabilitas
Keuangan Negara, Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2011 tentang Rencana Aksi
Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi, dan Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun
2014 Tentang Peningkatan Kualitas Sistem Pengendalian Intern dan Keandalan
Penyelenggaraan Fungsi Pengawasan Intern Dalam Rangka Mewujudkan
Kesejahteraan Rakyat, BPKP adalah Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP)
yang bertanggung jawab langsung kepada Presiden dan berperan dalam
menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pengawasan keuangan
negara/daerah dan pembangunan nasional, melaksanakan pembinaan
penyelenggaraan SPIP oleh Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah, serta
mendorong peningkatan kualitas akuntabilitas keuangan negara.
Sebagai implementasi atas amanah tersebut, Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo
melakukan kegiatan audit, evaluasi, reviu, investigasi, bimbingan teknis, dan asistensi
kepada kementerian/lembaga dan pemerintah daerah, termasuk BUMD/BLUD. Hasil
pengawasan dan pembinaan dikelompokkan ke dalam empat fokus pengawasan,
yaitu: (i) Pengawalan Pembangunan Nasional; (ii) Peningkatan Ruang Fiskal; (iii)
Pengamanan Aset Negara/Daerah; dan (iv) Peningkatan Governance System
diharapkan dapat memberikan informasi yang berharga kepada para stakeholders
serta memberikan keyakinan yang memadai atas kualitas akuntabilitas keuangan
negara/daerah dan penyelenggaraan SPIP pada kementerian/lembaga dan pemerintah
daerah serta mendorong terhadap peningkatan akuntabilitas keuangan yang
mendukung tata kelola kepemerintahan yang baik dan bebas KKN.
Hasil pelaksanaan amanah tersebut dituangkan dalam laporan sebagaimana yang
ditentukan dalam Permenpan Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan
Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP).
LAKIPPerwak胎nProvinsiG。rontaioTahun2015berisirangkumaninformasisecara
menyeIuruh atas hasiI pengawasan dan pembinaan sebaga一 media
pehanggungjawaban atas pelaksanaan tugas pengawasanlntem akuntabiiitas
keuangan negara/daerah terhadap satuan ke桓 kementeriannembaga(instansi
VertikaI)da…nitke両d油ngkunganpemerintahdaerahdiwilayahProvinsiGorontalo.
LaporaninidisaJikansecarasistematiSkedaIamempatBabyaitu;BabIPendahuluan,
BabilPerencanaandanPeda巾anKjne直Bab川Akuntab柵asKine両danBabIV
Penutup.
Akhir kata・SemOga LAKIPinidapatmembehkaninformaslyang bermanfaat bagi
Semuapihakyangberkepentingandalampengambilankeputusanstrategis,khususnya
dalam peningkatan kua撮as akuntab桐as keuangan negaraIdaerah,Serta
PembangunandiProvinsiGorontalo.
Go勝訴書評016
iwanTaufiqPuMantoNiP19680607198903100101
PenvakilanBPKPProvInSiG°rontaIo
2015
L A K I P
Halaman | iii Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo
DAFTARISI
KATA PENGANTAR .................................................................................................... i DAFTAR ISI .................................................................................................................. iii DAFTAR TABEL .......................................................................................................... v DAFTAR GAMBAR ...................................................................................................... vi RINGKASAN EKSEKUTIF ........................................................................................... vii
BAB I: PENDAHULUAN …………………………………………………………………… 1
A. Kedudukan, Tugas Pokok, dan Fungsi Perwakilan ...................................... 1 B. Aspek Strategis Organisasi .......................................................................... 4 C. Kegiatan dan Layanan Produk Organisasi ................................................... 5 D. Struktur Organisasi ...................................................................................... 7 E. Sistematika Penyajian .................................................................................. 8
BAB II: PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA ……………………………... 9
A. Rencana Strategis 2015 – 2019 ................................................................... 9 1. Pernyataan Visi ...................................................................................... 9 2. Pernyataan Misi ...................................................................................... 12 3. Tujuan Strategis ...................................................................................... 16 4. Sasaran Strategis ................................................................................... 16 5. Sasaran Program ……………………………………………………………. 17 6. Program dan Kegiatan ............................................................................ 18
B. Perjanjian Kinerja 2015 ................................................................................ 21 1. Renacana Kinerja Tahunan (RKT) 2015 ………………............................19
BAB III: AKUNTABILITAS KINERJA …………………………………………………….. 24
A. Capaian Kinerja ............................................................................................ 37 B. Realisasi Anggaran ……................................................................................ 48
BAB IV: PENUTUP ..................................................................................................... 50
LAMPIRAN:
Lampiran 1 Target Indikator Kinerja, Dana, dan OH Lampiran 2 Target, Realisasi dan capaian Indikator Kinerja, Dana dan OH Lampiran 3 Rincian Nama PP yang Mendukung Rekomendasi Hasil
Pengawasan s.d 31 Desember 2015 Lampiran 4 Capaian Kegiatan Dukungan Pengawasan
2015
L A K I P
Halaman | iv Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo
DAFTARTABEL
Tabel 2.1 Target KinerjaSasaran Program Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo
Tabel 2.2 Tabel Target KinerjaSasaranKegiatan (Output)
Tabel 2.3 Tabel Target Output per Bidang
Tabel 2.4 Perjanjian Kinerja Tahun 2015
Tabel 3.1 Realisasi Output per Jenis dan Fokus Pengawasan
Tabel 3.2 Realisasi Penugasan per Jenis dan Fokus Pengawasan
Tabel 3.3 Capaian Realisasi per Jenis dan Fokus Pengawasan
Tabel 3.4 Target, Realisasi, dan Capaian Sasaran Program dan Sasaran Kegiatan
1 sampai dengan 31 Desember Tahun 2015
Tabel 3.5 Target, Realisasi, dan Capaian Sasaran Program dan Sasaran Kegiatan 2sampai dengan 31 Desember 2015
Tabel 3.6 Capaian Outcome Tahun 2015
Tabel 3.7 Realisasi Anggaran per Program
Tabel 3.8 Realisasi Anggaran per Jenis Belanja
2015
L A K I P
Halaman | v Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo
DAFTARGAMBAR
Gambar 1 Struktur Organisasi Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo
Gambar 2 Sistematika Laporan
2015
L A K I P
Halaman | vi Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo
RingkasanEksekutif
Dengan terbitnya Peraturan Pemerintah (PP) No 60 tahun 2008 tentang Sistem
Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP), Peraturan Presiden Nomor 192 Tahun 2014
tentang Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), Instruksi Presiden
Nomor 4 Tahun 2011 tentang Percepatan Peningkatan Kualitas Akuntabilitas
Keuangan Negara, Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2011 tentang Rencana Aksi
Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi, dan Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun
2014Tentang Peningkatan Kualitas Sistem Pengendalian Intern dan Keandalan
Penyelenggaraan Fungsi Pengawasan Intern Dalam Rangka Mewujudkan
Kesejahteraan Rakyat, BPKP memasuki babak baru dimana ditegaskan bahwa peran
BPKP adalah sebagai auditor Presiden yang bertanggung jawab langsung kepada
Presiden, bertugas untuk melakukan pengawasan intern atas akuntabilitas keuangan
Negara dan pembinaan penyelenggaraan SPIP pada seluruh Instansi Pemerintah,
serta pengembangan alat kendali Presiden dan Wakil Presiden. Dengan babak baru
tersebut BPKP membenahi diri dengan mengadakan reposisi dan revitalisasi yang
diawali dengan merumuskan visi, misi, dan strategi yang baru dan dilanjutkan dengan
penyesuaian program dan kegiatan.
Dengan paradigma baru ini, Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo berusaha
memberikan perbaikan dan nilai tambah bagi penyelenggaraan pemerintahan dan
membantu pemerintah di wilayah Provinsi Gorontalo untuk mencapai tujuannya. Hal
tersebut dilakukan melalui pemberian jasa assurance dan consulting.
Pertanggungjawaban pelaksanaan pengawasan intern dan pembinaan SPIP
disampaikan dalam LAKIP Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo. Dalam pelaporan
kinerja ini disajikan informasi kinerja yang telah diperjanjikan disertai evaluasi dan
analisis yang memadai sehingga dapat dimanfaatkan untuk perbaikan kinerja ke
depan.
Laporan Akuntabilitas Kinerja BPKP, di samping merupakan pertanggungjawaban
kinerja BPKP dalam mencapai tujuan/sasaran strategis tahun 2015, juga
mencerminkan sejauh mana Sistem AKIP telah diimplementasikan. Beberapa
perbaikan mendasar telah dilakukan terhadap seluruh komponen Sistem AKIP yang
2015
L A K I P
Halaman | vii Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo
meliputi perencanaan kinerja, pengukuran kinerja, pelaporan kinerja, evaluasi kinerja,
dan pencapaian sasaran organisasi.
Sampai dengan 31 Desember Tahun 2015, capaian kinerja sasaran program dan
sasaran kegiatan beserta sumber daya pendukung yang menjadi tanggung jawab
Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo dapat disimpulkan sebagai berikut:
a. Capaian dua sasaran program yang diindikasikan oleh empat indikator kinerja
yang menjadi tanggung jawab Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo
memperlihatkan kinerja sasaran program satu mencapai 97,9%, dan sasaran
program dua mencapai 100%.
b. Capaian sasaran kegiatan yang diindikasikan oleh tujuh indikator kinerja
memperlihatkan capaian sasaran kegiatan satu (IKK 1.1.a.1) mencapai kinerja
97,8%, sasaran kegiatan dua (IKK 1.1.a.2) mencapai kinerja 100%, sasaran
kegiatan tiga(IKK 1.1.a.3) mencapai kinerja 100%, sasaran kegiatan empat(IKK
2.1.a.1) mencapai 101,67%, sasaran kegiatan lima(IKK 2.1.b.1) ,mencapai 100%,
sasaran kegiatan enam(IKK 2.1.b.2) mencapai kinerja94,29%, dan sasaran
kegiatan tujuh(IKK 2.1.b.3) mencapai kinerja 105,59%.
c. Penyerapan dana DIPA Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo sampai dengan 31
Desember 2015 sebesar Rp39.737.831.626,00atau97% dari anggaran sampai
tahun 2015 sebesar Rp40.987.882.000,00.
d. Realisasi penggunaan Sumber Daya Manusia (SDM) Perwakilan BPKP Provinsi
Gorontalo sampai dengan 31 Desember 2015 sebanyak 15.837 Orang Hari (OH)
atau mencapai 102,2 % dari rencana OH sampai dengan 31 Desember sebanyak
15.500 OH.
Pencapaian kinerja BPKP Perwakilan Provinsi Gorontalo belum seluruhnya dapat
mencapai 100% sampai dengan akhir tahun 2015, hal ini dikarenakan 2 (dua)
sasaran Rencana Strategis tidak dapat dilaksanakan, karena tidak adanya
permintaan dari stakeholder untuk sasaran Rencana strategis tersebut, yaitu
penugasan Hambatan Kelancaran Pembangunan dan Penyesuaian Harga.
2015
L A K I P
Halaman | 1 Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo
BAB I PENDAHULUAN
A. Kedudukan, Tugas Pokok, dan Fungsi Perwakilan
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) merupakan lembaga
pemerintah non-kementerian yang melaksanakan tugas pemerintahan di bidang
pengawasan intern pemerintah dan dibentuk berdasarkan Peraturan Presiden
(Perpres) Nomor 192 Tahun 2014 tentang Badan Pengawasan Keuangan dan
Pembangunan, yaitu berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden
Republik Indonesia.
BPKP memiliki 33 perwakilan yang tersebar di seluruh Indonesia, salah satunya
adalah Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo yang merupakan perwakilan dengan
klasifikasi Tipe Bsetingkat eselon II berdasarkan Peraturan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor B/306/M.PAN-
RB/2/2013 tentang Peningkatan Eselon 8 (delapan) Perwakilan BPKP serta
Peraturan Kepala BPKP Nomor 13 Tahun 2014 Tentang Organisasi dan Tata
Kerja Perwakilan BPKP.
Kepala Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo, Iwan Taufiq Purwanto, S.E., M.B.A
dilantik oleh Wakil Gubernur Provinsi Gorontalo, Drs. H. Idris Rahim, M.M. pada
tanggal 25 Agustus 2015 menggantikan Kepala Perwakilan sebelumnya Drs.
Herman Hermawan, CA yang dilantik oleh Wakil Gubernur Provinsi Gorontalo,
Drs. H. Idris Rahim, M.M. pada tanggal 26 April 2013 di Kantor Gubernur
Gorontalo.
1. Kedudukan
Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo adalah Instansi Vertikal BPKP di daerah
Gorontalo yang berada dan bertanggung jawab kepada Kepala BPKP.
2. Tugas Pokok
Sesuai dengan Pasal 2 dan 3 Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor
192 Tahun 2014 Tentang Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
(BPKP). BPKP mempunyai tugas menyelenggarakan urusan pemerintahan di
2015
L A K I P
Halaman | 2 Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo
bidang pengawasan keuangan negara/daerah dan pembangunan nasional.
Dan berdasarkan Peraturan Kepala BPKP Nomor 20 Tahun 2014, Perwakilan
BPKP mempunyai tugas:
a. melaksanakan pengawasan intern terhadap akuntabilitas keuangan
negara dan/atau daerah atas kegiatan yang bersifat lintas sektoral;
b. melaksanakan kegiatan pengawasan kebendaharaan umum negara;
c. melaksanakan kegiatan lain berdasarkan penugasan dari Presiden dan
atau atas permintaan Kepala Daerah;
d. melaksanakan pembinaan penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern
Pemerintah (SPIP) pada wilayah kerjanya; dan
e. melaksanakan penyelenggaraan dan pelaksanaan fungsi lain di bidang
pengawasan keuangan dan pembangunan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
3. Fungsi
Dalam melaksanakan tugas tersebut, Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo
menyelenggarakan fungsi:
1) perumusan kebijakan nasional pengawasan intern terhadap akuntabilitas
keuangan negara/daerah dan pembangunan nasional meliputi kegiatan
yang bersifat lintas sektoral, kegiatan kebendaharaan umum negara
berdasarkan penetapan oleh Menteri Keuangan selaku Bendahara Umum
Negara, dan kegiatan lain berdasarkan penugasan dari Presiden;
2) pelaksanaan audit, reviu, evaluasi, pemantauan, dan kegiatan
pengawasan lainnya terhadap perencanaan, pelaksanaan dan
pertanggungjawaban akuntabilitas penerimaan negara/daerah dan
akuntabilitas pengeluaran keuangan negara/daerah serta pembangunan
nasional dan/atau kegiatan lain yang seluruh atau sebagian keuangannya
dibiayai oleh anggaran negara/daerah dan/atau subsidi termasuk badan
usaha dan badan lainnya yang didalamnya terdapat kepentingan
keuangan atau kepentingan lain dari Pemerintah Pusat dan/atau
Pemerintah Daerah serta akuntabilitas pembiayaan keuangan negara/
daerah;
3) pengawasan intern terhadap perencanaan dan pelaksanaan pemanfaatan
2015
L A K I P
Halaman | 3 Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo
aset negara/daerah;
4) pemberian konsultansi terkait dengan manajemen risiko, pengendalian
intern, dan tata kelola terhadap instansi/badan usaha/badan lainnya dan
program/ kebijakan pemerintah yang strategis;
5) pengawasan terhadap perencanaan dan pelaksanaan program dan/atau
kegiatan yang dapat menghambat kelancaran pembangunan, audit atas
penyesuaian harga, audit klaim, audit investigatif terhadap kasus-kasus
penyimpangan yang berindikasi merugikan keuangan negara/daerah,
audit penghitungan kerugian keuangan negara/daerah, pemberian
keterangan ahli,dan upaya pencegahan korupsi;
6) pengoordinasian dan sinergi penyelenggaraan pengawasan intern
terhadap akuntabilitas keuangan negara/daerah dan pembangunan
nasional bersama-sama dengan aparat pengawasan intern pemerintah
lainnya;
7) pelaksanaan reviu atas laporan keuangan dan laporan kinerja pemerintah
pusat;
8) pelaksanaan sosialisasi, pembimbingan, dan konsultansi
penyelenggaraan sistem pengendalian intern kepada instansi pemerintah
pusat, pemerintah daerah, dan badan-badan yang di dalamnya terdapat
kepentingan keuangan atau kepentingan lain dari Pemerintah Pusat
dan/atau Pemerintah Daerah;
9) pelaksanaan kegiatan pengawasan berdasarkan penugasan Pemerintah
sesuai peraturan perundang-undangan;
10) pembinaan kapabilitas pengawasan intern pemerintah dan sertifikasi
jabatan fungsional auditor;
11) pelaksanaan pendidikan, pelatihan, penelitian, dan pengembangan di
bidang pengawasan dan sistem pengendalian intern pemerintah;
12) pembangunan dan pengembangan, serta pengolahan data dan informasi
hasil pengawasan atas penyelenggaraan akuntabilitas keuangan negara
Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah;
13) pelaksanaan pengawasan intern terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi
di BPKP; dan
2015
L A K I P
Halaman | 4 Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo
14) pembinaan dan pelayanan administrasi umum di bidang perencanaan
umum, ketatausahaan, organisasi dan tatalaksana, kepegawaian,
keuangan, kearsipan, hukum, kehumasan, persandian, perlengkapan dan
rumah tangga.
B. Aspek Strategis Organisasi Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan merupakan Lembaga Non
Kementerian yangmenyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang
pengawasan keuangan negara/daerah dan pembangunan nasional, berada di
bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Presiden Republik Indonesia.
Peningkatan Kinerja Pelaksanaan Tugas BPKP sejalan dengan Implementasi
Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian
Intern Pemerintah (SPIP) Peraturan Presiden Nomor 192 Tahun 2014 tentang
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), Instruksi Presiden
Nomor 4 Tahun 2011 tentang Percepatan Peningkatan Kualitas Akuntabilitas
Keuangan Negara, Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2011 tentang Rencana
Aksi Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi, dan Instruksi Presiden Nomor 9
Tahun 2014Tentang Peningkatan Kualitas Sistem Pengendalian Intern dan
Keandalan Penyelenggaraan Fungsi Pengawasan Intern Dalam Rangka
Mewujudkan Kesejahteraan Rakyat.
Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo, sebagai bagian integral dari BPKP
sepenuhnya mendukung BPKP dalam menjalankan peran strategisnya yaitu
sebagai “Auditor Internal Pemerintah RI Berkelas Dunia untuk
Meningkatkan Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan
Nasional di Wilayah Gorontalo”.
Dukungan terhadap peran BPKP tersebut diberikan dalam bentuk upaya yang
sungguh-sungguh untuk membantu terwujudnya aparatur pemerintah yang
bersih dan terselenggaranya manajemen pelaksanaan pembangunan di wilayah
Provinsi Gorontalo melalui:
1. Pengawalan Pembangunan,
2. Peningkatan Ruang Fiskal,
3. Pengamanan Ase, dan
4. Governance System.
2015
L A K I P
Halaman | 5 Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo
C. Kegiatan dan Produk Layanan Organisasi Kegiatan dan layanan produk organisasi yang diberikan pada pemerintahan se-
wilayah Provinsi Gorontalo adalah mendorong Pemda-Pemda dan instansi
vertikal untuk menyusun rencana aksi dalam rangka menyelesaikan temuan-
temuan BPK RI, maupun permasalahan-permasalahan lain yang mungkin
mempengaruhi opini laporan keuangan di masa akan datang. Dalam rangka
Penerapan PP No. 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintah, dan
Permendagri No. 64 Tahun 2013 tentang Penerapan Standar Akuntansi
Pemerintah Berbasis Akrual Pada Pemenrintah Daerah, serta untuk
meningkatkan akuntabilitas pelaporan keuangan Pemda, pada tahun 2015
Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo secara proaktif telah bekerja sama dengan
Pemda dalam upaya menuju opini WTP. Upaya tersebut telah menjadi prioritas
penugasan Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo karena padaLKPD Tahun
2014seluruhPemda, yakni tujuh Pemda telah memperoleh opini WTP dari BPK
RI.
Untuk meningkatkan dan memperbaiki proses pengawasan selalu dilakukan
reviu dan melakukan pembelajaran dari proses pengawasan yang berlangsung di
negara-negara lain (best practices benchmarking) melalui studi literatur maupun
studi ke organisasi internal audit negara yang bersangkutan. Dengan perbaikan
yang terus-menerus tersebut, diharapkan BPKP dapat menjadi pembina yang
lebih kompeten bagi aparat pengawasan pemerintah lainnya.
Kapabilitas pengelolaan organisasi dan profesional pengawasan BPKP
diarahkan pada kerangka penilaian Internal Audit Capability Model dengan target
minimal kapabilitas pada Level 3 pada tahun 2019, dengan karakteristik sebagai
berikut:
1) Peran dan jasa pengawasan BPKP saat ini berupa jasa assurance dan
consulting diarahkan menuju kepada peran sebagai penggerak perubahan
(Service and Role of Internal Audit Element).
2) Pengelolaan SDM BPKP diarahkan untuk membangun pegawai yang
profesional, meningkatkan koordinasi serta meningkatkan kompetensi dan
kerjasama tim (People Management Element).
3) Pengawasan intern BPKP dalam rencana strategi pengawasan berfokus pada
kebutuhan shareholder dan stakeholder dengan memperhatikan fokus
prioritas dan risiko. Memperbaiki metodologi pengawasan berdasarkan
2015
L A K I P
Halaman | 6 Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo
perbaikan proses internal maupun praktek-praktek terbaik pengawasan
(Professional Practices Element).
4) Mengembangkan manajemen kinerja pengawasan baik organisasi maupun
individu, melalui SIM HP dan New IPMS untuk kepentingan manajemen hasil
pengawasan maupun untuk manajemen sumber daya pengawasan
(Performance Management and Accountability Element).
5) Sinergitas dengan aparat pengawasan intern pemerintah lainnya dalam
melakukan pengawasan lintas sektor dan menjadi mitra pemerintah dalam
tindak lanjut perbaikan manajemen hasil pemeriksaan BPK RI. Sementara itu,
hasil pengawasan BPKP berupa rekomendasi kepada Presiden dan pimpinan
Kementrian, Lembaga, Pemerintah Daerah dan Korporasi dalam rangka
mewujudkan hubungan yang harmonis dan efektif dengan mitra kerja
(Organizational Relationship and Culture Element).
6) Dalam kedudukannya sebagai auditor Presiden, BPKP melakukan
pengawasan secara independen dengan kewenangan dan kekuasaan
mandiri walaupun sebatas kegiatan lintas sektoral. BPKP aktif untuk
melakukan pengawasan dalam rangka meningkatkan pengendalian intern
dalam memitigasi risiko, meningkatkan kepatuhan dan mendorong
tercapainya tujuan organisasi (Governance Structure Element).
Pengembangan kapabilitas dan kapasitas pengawasan intern BPKP senantiasa
dilakukan dengan penerapan sistem pengendalian intern pemerintah, untuk
memberi keyakinan bahwa tujuan BPKP dapat tercapai. Penerapan sistem
pengendalian intern diarahkan pada penyelenggaraan yang efektif dengan
kerangka penilaian kematangan implementasi SPIP. Maturitas penyelenggaraan
SPIP ditargetkan berada padal level 3, dengan karakteristik bahwa BPKP telah
menetapkan kebijakan dan prosedur pengendalian untuk semua kegiatan pokok
BPKP, sebagai media pengendalian (control design). Kebijakan dan prosedur
atas kegiatan pengelolaan keuangan dan atas beberapa kegiatan operasional
telah mulai dilaksanakan dan didokumentasikan secara konsisten.
2015
L A K I P
Halaman | 7 Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo
Gambar1: Struktur Organisasi Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo
D. Struktur Organisasi Sesuai Peraturan Kepala BPKP Nomor 20 Tahun 2014 Tentang Organisasi dan
Tata Kerja Perwakilan BPKP, Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo termasuk
dalam perwakilan BPKP tipe B dengan struktur organisasi terdiri atas:
1. Kepala Perwakilan;
2. Bagian Tata Usaha; dan
3. Kelompok Jabatan Fungsional.
Subbagian Keuangan
Subbagian Kepegawaian
&Umum
KelompokJabatanFungsional
Bagian Tata Usaha
Perwakilan BPKP
2015
L A K I P
Halaman | 8 Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo
BAB 4
BAB 3
BAB 1
BAB 2
Gambar2: Sistematika Penyajian LAKIP
E. Sistematika Penyajian LaporanAkuntabilitasKinerjaInstansiPemerintah (LAKIP)
inimenginformasikanpencapaiankinerjaPerwakilan BPKP
ProvinsiGorontaloselamaperiode 1 Januari 2015s.d. 31 Desember 2015.
Penyajian LAKIP 2015 dapat diilustrasikan dalam bagan berikut:
PenetapanKinerja 2015
RencanaStrategis 2015-2019
Perencanaan&Perjaniian Kinerja
CapaianKinerja 2015
Analisis CapaianKinerja
Penutup
1. Ringkasan capaian 2. Hambatan/kendala dalam pencapaian sasaran
Pendahuluan
Realisasi Keuangan
2015
L A K I P
Halaman | 9 Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo
BAB II
A. Rencana Strategis 2015 - 2019 Sesuai dengan tugas dan fungsinya, Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo
mempunyai rencana strategis yang berorientasi pada hasil, dengan
memperhitungkan potensi, peluang, dan kendala yang ada, atau yang mungkin
timbul. Rencana strategis Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo mencakup visi,
misi, tujuan, dan sasaran.
Merujuk pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian
Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah, BPKP melakukan penajaman tujuan dan sasaran strategis dan
merekonstruksi Indikator Kinerja Utama.
Untuk mendukung pencapaian sasaran strategis BPKP secara nasional,
Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo telah menetapkan Rencana Strategis
Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo Periode 2015-2019 pada 21Desember
2015 dengan Keputusan Kepala Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo Nomor
LSTRA-156/PW31/6/2015 tentang Rencana Strategis Perwakilan BPKP Provinsi
Gorontalo Tahun 2015-2019. Renstra tersebut mengacu pada Renstra BPKP
Tahun 2015-2019 yang ditetapkan dalam Peraturan Kepala BPKP No. 2 Tahun
2015.
1. PERNYATAAN VISI
Melalui proses dan tahapan yang melibatkan berbagai lapisan pegawai hingga
pimpinan tertingginya, Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo menetapkan suatu
komitmen untuk mewujudkan visi BPKP ke depan yaitu:
Auditor Internal Pemerintah RI Berkelas Dunia untuk Meningkatkan Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan
Pembangunan Nasional di Wilayah Gorontalo
PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KERJA
“ ”
2015
L A K I P
Halaman | 10 Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo
Pernyataan visi ini sekaligus mengartikan bahwa visi BPKP ini telah konsisten
dengan visi Presiden yang telah berwujud menjadi visi pembangunan nasional.
Sebagai gambaran yang diimpikan tahun 2019 atau setelahnya, visi BPKP
diharapkan menjadi acuan bagi setiap pegawai BPKP di semua tingkatan untuk
melaksanakan tugasnya.
Terdapat beberapa kata kunci yang perlu diberi makna secara khusus agar dapat
membangun persepsi yang sama di antara insan pegawai di lingkungan BPKP,
diantaranya:
Sebagai Auditor Pemerintah RI, BPKP merupakan mata dan telinga
Presiden yang difungsikan untuk melihat dan mendengar secara langsung
fakta lapangan dan memberikan respon berupa informasi assurance melalui
suatu sistem pengawasan, dalam hal ini sistem informasi akuntabilitas.
BPKP sebagai aparat pengawasan intern pemerintah bertanggung jawab
langsung kepada Presiden sebagai pemegang kekuasaan Pemerintah RI
dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Visi Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalosebagai Auditor Internal
Pemerintah RI merupakan visi yang strategis dalam rangka meningkatkan
prinsip independensi, baik in fact maupun in appearance terhadap semua
instansi di bawah Presiden yaitu kementerian, lembaga dan pemerintah
daerah dan korporasi. Dengan demikian, informasi yang dihasilkan dari
proses/kegiatan pengawasan oleh BPKP diharapkan bersifat obyektif, tidak
bias dan tidak diintervensi oleh pihak-pihak lain yang menciderai penegakan
prinsip independensi.
Sebagai auditor berkelas dunia, BPKP harus menunjukan aspek yang
berkualitas, di antaranya aspek profesionalisme sumber daya manusia
(SDM), aspek kewenangan dan kapabilitas organisasi, dan aspek leverage
rekomendasi hasil pengawasan.
SDM BPKP harus memiliki kompetensi minimal dalam bidang pengawasan,
diarahkan menjadi personil yang lebih memiliki kompetensi sesuai tujuan
dan sasaran strategis BPKP. Kompetensi yang memungkinkan kemahiran
profesional dalam pelaksanaan pengawasan intern, berdasarkan standard
operating procedure (SOP) yang berlaku dan memperhatikan standar audit
2015
L A K I P
Halaman | 11 Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo
dari AAIPI atau IIA, dengan quality assurance berjenjang untuk memastikan
kualitas proses pelaksanaan pengawasan.
Kewenangan BPKP dalam pengawasan program lintas di kementerian,
lembaga dan pemerintah daerah diwujudkan dalam pemberian kualitas yang
independen dan obyektif atas pengendalian intern yang diterapkan dalam
sertifikasi profesi pengawasan. Setiap auditor BPKP memiliki keahlian dan
kapasitas yang memadai dalam melakukan koordinasi dan kerjasama tim,
paham atas budaya organisasi serta sistem dan proses yang berlaku di
BPKP.
Kualitas informasi assurance dan rekomendasi strategis yang diberikan
auditor BPKP harus sedemikian rupa sehingga mempunyai daya ungkit
(leverage) yang cukup signifikan dalam meningkatkan kinerja pemerintahan
dan program pembangunan.
Untuk meningkatkan akuntabilitas pengelolaan keuangan dan
pembangunan,terdapat dua ruang lingkup utama: Pertama, terkait dengan
fungsi manajemen lingkup pengawasan intern yang meliputi perencanaan,
penganggaran, pelaksanaan, pelaporan dan pertanggungjawaban. Kedua,
terkait dengan lingkup APBN, pengawasan intern akan meliputi fungsi
penerimaan, program prioritas nasional dan kebijakan fiskal. Pengawasan
BPKP dilakukan untuk merespon permasalahan yang mengemuka pada
pembangunan nasional yang menjadi perhatian Presiden atau masyarakat
luas.
Visi Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo sebagai penjabaran Visi BPKP
yaitu“Auditor Internal Pemerintah RI Berkelas Dunia untuk Meningkatkan
Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan Nasional” sejalan
dengan Visi Pembangunan Nasional Tahun 2015 2019. Hal tersebut dapat
dilihat dari adanya persinggungan antara peran BPKP dengan beberapa agenda
prioritas Pembangunan Nasional (NAWA CITA) antara lain agenda kedua yang
isinya adalah membuat pemerintah selalu hadir dengan membangun tata kelola
pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis, dan terpercaya. Dalam lingkup
yang lebih spesifik, mempertimbangkan perubahan yang dinamis serta tugas dan
fungsi yang dilaksanakannya, BPKP mengambil peran penting yang mengerucut
sebagai Auditor Internal Pemerintah RI yang Selalu Hadir dalam Membangun
Tata Kelola Pemerintahan yang Bersih, Efektif dan Terpercaya.
2015
L A K I P
Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo
2. PERNYATAAN
Visi yang telah ditetapkan merupakan kesepakatan yang harus dilaksanakan
oleh seluruh jajaran Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo. Berdasarkan visi yang
telah ditetapkan, dirumuskan misi
sebagai berikut :
Penetapan misi tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
Misi Kesatu, yaitu: “
Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan Nasional guna
Mendukung Tata Kelola
Efektif di Wilayah
Misi ini mengandung dua hal
BPKP.Tugas dimaksud adalah “Pengawasan intern terhadap akuntabilitas
pengelolaan keuangan dan pembanguna
tata kelola pemerintahan dan korporasi yang bersih dan efektif”.
a. Pengawasan Intern terhadap Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan
Pengawasan Intern Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan
dalam misi ini akan bermuara pada pemberian informasi
rekomendasi atas penyelenggaraan akuntabilitas pengelolaan keuangan
negara/daerah dan pembangunan nasional. Prinsip dari akuntabilitas adalah
1st
2nd
3rd
Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo
ERNYATAAN MISI
Visi yang telah ditetapkan merupakan kesepakatan yang harus dilaksanakan
oleh seluruh jajaran Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo. Berdasarkan visi yang
telah ditetapkan, dirumuskan misi-misi Perwakilan BPKP Provin
Penetapan misi tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
Misi Kesatu, yaitu: “Menyelenggarakan Pengawasan Intern terhadap
Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan Nasional guna
Mendukung Tata Kelola Pemerintahan dan Korporasi yang Bersih dan
Efektif di Wilayah ProvinsiGorontalo”
Misi ini mengandung dua hal, yaitu tugas dan fungsi BPKP serta manfaat
Tugas dimaksud adalah “Pengawasan intern terhadap akuntabilitas
pengelolaan keuangan dan pembangunan” dan manfaatnya yaitu “mendukung
tata kelola pemerintahan dan korporasi yang bersih dan efektif”.
an Intern terhadap Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan embangunan
Pengawasan Intern Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan
i ini akan bermuara pada pemberian informasi
rekomendasi atas penyelenggaraan akuntabilitas pengelolaan keuangan
negara/daerah dan pembangunan nasional. Prinsip dari akuntabilitas adalah
•Menyelenggarakan Pengawasan InternAkuntabilitas Pengelolaan KeuanganPembangunan Nasional guna MendukungPemerintahan dan Korporasi yang BersihWilayah Provinsi Gorontalo
•Membina secara efektif penyelenggaraanPengendalian Intern Pemerintah (SPIP)Provinsi Gorontalo
•Mengembangkan Kapabilitas PengawasanPemerintah yang Profesional dan KompetenGorontalo
Halaman | 12
Visi yang telah ditetapkan merupakan kesepakatan yang harus dilaksanakan
oleh seluruh jajaran Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo. Berdasarkan visi yang
misi Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo
Menyelenggarakan Pengawasan Intern terhadap
Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan Nasional guna
Pemerintahan dan Korporasi yang Bersih dan
yaitu tugas dan fungsi BPKP serta manfaat
Tugas dimaksud adalah “Pengawasan intern terhadap akuntabilitas
n” dan manfaatnya yaitu “mendukung
tata kelola pemerintahan dan korporasi yang bersih dan efektif”.
an Intern terhadap Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan
Pengawasan Intern Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan
i ini akan bermuara pada pemberian informasi assurance dan
rekomendasi atas penyelenggaraan akuntabilitas pengelolaan keuangan
negara/daerah dan pembangunan nasional. Prinsip dari akuntabilitas adalah
Intern terhadapKeuangan dan
Mendukung Tata KelolaBersih dan Efektif di
penyelenggaraan sistem(SPIP) di wilayah
Pengawasan InternKompeten di Wilayah
2015
L A K I P
Halaman | 13 Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo
kesiapan pemerintah untuk merespon pertanyaan (scrutiny) masyarakat dan
stakeholder lainnya tentang pelaksanaan mandat dan penggunaan sumber
daya yang diamanatkan kepada penyelenggara pemerintahan.
Untuk kesiapan ini, dan berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 192 Tahun
2014, serta peraturan perundang-undangan lainnya tentang fungsi
pengawasan, BPKP menjadi mitra kerja Menteri dan Kepala KLPK melalui
jasa assurance dan consultancy.Jasa assurance mencakup pemberian
informasi kepada Presiden tentang capaian pelaksanaan tugas dari para
mitra kerja BPKP tersebut. Sedangkan jasa consultancy berwujud
rekomendasi yang mempunyai daya ungkit dalam peningkatan kinerja KLPK
sebagai mitra kerja BPKP. Perwujudan peran pengawasan intern tersebut
sekurang-kurangnya harus memberikan keyakinan yang memadai melalui
informasi assurance atas ketaatan, kehematan, efisiensi, dan efektivitas
pencapaian tujuan penyelenggaraan tugas dan fungsi instansi pemerintah
dan sasaran pembangunan nasional. BPKP harus berperan aktif dalam
memberikan peringatan dini terhadap kemungkinan terjadinya
penyimpangan atau kecurangan, inefektivitas manajemen risiko, dan kurang
memadainya kualitas proses tata kelola penyelenggaraan pemerintahan dan
risiko tidak tercapainya Sasaran Pembangunan Nasional dalam RPJMN
2015 2019.
Jasa assurance dan consultancy dihasilkan melalui pelaksanaan kegiatan
assurance dan konsultansi. Kegiatan dimaksud dapat mengacu kepada PP
60 Tahun 2008, Peraturan Presiden Nomor 192 Tahun 2014 dan Instruksi
Presiden Nomor 9 tahun 2014. PP 60/2008 memberi batasan pengawasan
intern sebagai seluruh proses kegiatan audit, reviu, evaluasi, pemantauan,
dan kegiatan pengawasan lain terhadap penyelenggaraan tugas dan fungsi
organisasi dalam rangka memberikan keyakinan yang memadai bahwa
kegiatan telah dilaksanakan sesuai dengan tolok ukur yang telah ditetapkan
secara efektif dan efisien untuk kepentingan pimpinan dalam mewujudkan
tata kepemerintahan yang baik.
b. Mendukung Tata Kelola Pemerintahan dan Korporasi yang Bersih dan
Efektif
Pengawasan intern terhadap akuntabilitas pengelolaan keuangan dan
pembangunan diselenggarakan untuk mendukung tata kelola pemerintah
2015
L A K I P
Halaman | 14 Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo
yang bersih dan efektif, termasuk tata kelola korporasi.Pengawasan intern
BPKP diarahkan untuk memastikan bahwa governance process dalam
penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan telah berjalan secara
partisipatif, akuntabel, transparan dan efektif.Di samping itu, terdapat struktur
organisasi dan mekanisme yang melibatkan stakeholder kunci dalam
menetapkan dan mengawasi (oversee) tujuan pemerintah dan
pembangunan termasuk korporasi. Masyarakat juga diberi akses yang cukup
terhadap informasi anggaran dan target pemerintahan dan pembangunan
serta laporan pertanggungjawaban yang memungkinkan mereka mengetahui
sejauh mana tujuan pemerintahan dan pembangunan tercapai. Dengan
kerangka transparansi tersebut, para penyelenggara menyiapkan diri untuk
menjelaskan capaian targetnya dan menjelaskan jika terjadi kegagalan,
alasan kegagalan pengelolaan keuangan dan pembangunan atau
menjelaskan ukuran pencapaian efektivitas pencapaian tujuan
dimaksud.Dengan menjaga partisipasi masyarakat, transparansi dan
akuntabilitas tersebut diharapkan tercipta tata kelola pemerintahan dan
korporasi yang bersih dan efektif.
Misi Kedua, yaitu: “Membina Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern
Pemerintah yang Efektif di Wilayah Provinsi Gorontalo”
Untuk menjamin pelaksanaan seluruh program dan kegiatan adalah dalam
rangka mencapai tujuan suatu organisasi, termasuk organisasi pemerintahan dan
pembangunan, dibutuhkan suatu sistem pengendalian intern yang dapat
memberi keyakinan memadai bahwa kegiatan berjalan efektif dan efisien, diikuti
dengan pelaporan keuangan yang handal, penanganan aset yang aman dan taat
terhadap peraturan perundang-undangan. Berdasarkan PP 60 Tahun 2008,
sistem yang dimaksud adalah SPIP.Sesuai dengan PP tersebut, BPKP diberikan
mandat untuk melakukan pembinaan penyelenggaraan SPIP.
Pada periode 2015 – 2019, pembinaan penyelenggaraan SPIP diarahkan untuk
meningkatkan maturitas SPIP di tingkat Kementerian/Lembaga/Pemerintah
Daerah/Korporasi (KLPK) bahkan hingga tingkat program (prioritas)
pembangunan nasional. Penyelenggaraan SPIP KLPK memang bukan tanggung
jawab BPKP, tetapi tanggung jawab masing-masing KLPK.BPKP sebagai
pembina penyelenggaraan SPIP maka seluruh insan pengawasan di BPKP
diarahkan untuk meningkatkan kualitas pembinaan dari sekedar pelaksanaan
2015
L A K I P
Halaman | 15 Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo
tugas penyusunan pedoman dan pelatihan SPIP, menjadi pengawal
implementasi seluruh elemen SPIP di seluruh kegiatan utama dan tindakan
manajemen KLPK.Hal tersebut dilakukan dengan membudayakan pengenalan
dan pengendalian risiko oleh semua personel dan pimpinan dalam pelaksanaan
kegiatan utamanya yang dituangkan dalam kebijakan dan prosedur pelaksanaan
kegiatan (SOP). Pengkomunikasian dan evaluasi reguler terhadap konsistensi
kebijakan dan pelaksanaan kegiatan sesuai SOP diharapkan menyadarkan
personel dan pimpinan akan pencapaian tujuan pemerintahan dan
pembangunan, yang pada akhirnya akan meningkatkan kematangan
implementasi SPIP secara keseluruhan di KLPK (Kementerian/Lembaga/
Pemda/Koroporasi).
Dengan demikian, misi pembinaan penyelenggaraan SPIP ini terkait langsung
dengan misi 1 yaitu pengawasan intern terhadap akuntabilitas pengelolaan
keuangan dan pembangunan guna mewujudkan tata kelola pemerintahan dan
korporasi yang bersih dan efektif.Akan tetapi, terdapat perbedaan karakteristik
antara keduanya.Misi 1 menyangkut penggunaan sumber daya pengawasan
untuk penyelenggaraan fungsi pengawasan keuangan dan pembangunan
(pengawasan fungsional), sedangkan misi 2 menyangkut penggunaan sumber
daya pengawasan untuk membangun sistem pengawasan itu sendiri, dalam hal
ini Sistem Pengendalian Intern.Sistem pengendalian intern, dalam sejarahnya
adalah bentuk lanjutan dari pengawasan melekat.
Misi Ketiga, yaitu: “Mengembangkan Kapabilitas Pengawasan Intern
Pemerintah yang Profesional dan Kompeten di wilayah ProvinsiGorontalo”
Salah satu unsur penting SPIP, yaitu Lingkungan Pengendalian, mewajibkan
setiap pimpinan instansi pemerintah untuk membentuk dan memelihara
lingkungan pengendalian yang menimbulkan perilaku positif dan kondusif untuk
menerapkan budaya pengendalian di lingkungan organisasinya. Upaya
pembentukan budaya kendali ini antara lain diselenggarakan melalui perwujudan
peran aparat pengawasan intern pemerintah (APIP) yang efektif. Untuk
mewujudkan peran APIP sebagai aparat pengawasan intern diperlukan
kapabilitas untuk menjalankan tugas dan fungsinya.
2015
L A K I P
Halaman | 16 Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo
3. TUJUAN STRATEGIS
Penjabaran atau implementasi dari pernyataan misi yang akan dicapai dalam
jangka waktu satu sampai lima tahun dituangkan dalam tujuan strategis
Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo.
Tujuan akan menjadi arah perjalanan Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo dan
perbaikan-perbaikan yang diinginkan sesuai dengan tugas dan fungsi Perwakilan
BPKP Provinsi Gorontalo.
Pembentukan Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo bertujuan agar pelaksanaan
tugas pengawasan yang diamanahkan kepada BPKP dapat berjalan lebih efisien
dan efektif guna mendukung terwujudnya tata kelola pemerintahan yang baik
serta lebih meningkatkan pelayanan kebutuhan para pemangku kepentingan
akan penguatan akuntabilitas laporan keuangan dan impelentasi SPIP di wilayah
Provinsi Gorontalo.
Tujuan utama BPKP tercermin dalam tujuan-tujuan strategis sebagai berikut:
1) Peningkatan kualitas akuntabilitas pengelolaan keuangan dan pembangunan
nasional yang bersih dan efektif;
2) Peningkatan efektivitas penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern
Pemerintah (SPIP);
3) Peningkatan kapabilitas pengawasan intern pemerintah yang profesional dan
kompeten.
4. SASARAN STRATEGIS
Sasaran strategis merupakan penjabaran lebih lanjut dari tujuan, yang
dirumuskan secara spesifik dan terukur untuk dapat dicapai dalam kurun waktu
lebih pendek dari tujuan. Sebagaimana tujuan, sasaran strategis merupakan
kondisi yang diharapkan dalam kurun waktu tertentu; sasaran strategis
merupakan ukuran pencapaian dari tujuan. Dengan pengertian ini, dan dikaitkan
dengan tujuannya, sasaran strategis Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo untuk
tahun 2015-2019sebagaimana termuat dalam Peraturan Kepala Perwakilan
BPKP Provinsi Gorontalo Nomor LSTRA-156/PW31/5/2015 tanggal 21
Desember 2015 tentangRencana Strategis BPKP Perwakilan Provinsi Gorontalo
Tahun 2015-2019 adalah sebagai berikut:
2015
L A K I P
Halaman | 17 Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo
1. Tersedianya informasi hasil pengawasan dalam mencapai perbaikan tata
kelola, perbaikan sistem pengendalian intern pengelolaan keuangan
negara/daerah dan eningkatan kepabilitas APIP;
2. Tersedianya dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya
dalam mencapai kepuasan layanan;
3. Termanfaatkannya aset secara optimal dalam mencapai kepuasan layanan
pegawai.
5. SASARAN PROGRAM
Pengelolaan pencapaian visi, misi dan tujuan tersebut ditentukan oleh
pengelolaan pencapaian sasaran strategis, sasaran program dan sasaran
kegiatan.Kemampuan pengelolaan pencapaian visi, misi dan tujuan tersebut
ditentukan oleh kualitas pengukuran kinerja sasaran strategis, sasaran program
dan sasaran kegiatan.Pengukuran kinerja merupakan langkah penting yang
harus dilakukan oleh BPKP untuk dapat mengetahui sejauh mana rencana dalam
Renstra BPKP berhasil dicapai.Faktor-faktor mana yang berkontribusi dalam
menghambat capaian kinerja, sekaligus dapat ditemukan akar permasalahan
tidak tercapainya suatu rencana. Lingkup pengukuran kinerja meliputi
pengukuran kinerja sasaran strategis, kinerja program dan kinerja kegiatan.
Tabel 2.1. Target Kinerja Sasaran Program Perwakilan BPKP Provinsi
Gorontalo
Sasaran Strategis Indikator Kinerja
Outcome
Satuan Target
1 Tersedianya informasi hasil
pengawasan dalam mencapai
perbaikan tata kelola, perbaikan
sistem pengendalian intern
pengelolaan keuangan
negara/daerah dan peningkatan
kapabilitas APIP
Persentase Tindak
lanjut hasil
pengawasan
% 30
Peningkatan
maturitas SPIP
% 10
Peningkatan
Kapabilitas APIP
% 10
2 Tersedianya dukungan
manajemen dan pelaksanaan
tugas teknis lainnya dalam
mencapai kepuasan layanan
Kepuasan layanan
Bidang Tata Usaha
Skala
likert
7
2015
L A K I P
Halaman | 18 Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo
Sasaran Strategis Indikator Kinerja
Outcome
Satuan Target
3 Termanfaatkannya aset secara
optimal dalam mencapai
kepuasan layanan pegawai
Kepuasan layanan
penyediaan sarana
prasarana
Skala
likert
7
6. PROGRAM DAN KEGIATAN
Program merupakan kumpulan kegiatan untuk menjalankan misi dalam rangka
mencapai tujuan yang telah ditetapkan, yang targetnya ditetapkan setiap tahun
selama kurun waktu periode renstra yang akan dijabarkan lebih lanjut dalam
suatu Rencana Kinerja (Performance Plan) dan merupakan bagian integral
dalam proses perencanaan strategis dan merupakan dasar yang kuat untuk
mengendalikan dan memantau pencapaian kinerja serta lebih menjamin
suksesnya pelaksanaan rencana jangka panjang yang sifatnya menyeluruh.
Penetapan program diperlukan untuk memberikan fokus pada penyusunan
kegiatan dan pengalokasian sumber daya organisasi. Dengan demikian, kegiatan
merupakan penjabaran lebih lanjut dari suatu program sebagai arah dari
pencapaian tujuan yang memberikan kontribusi bagi pencapaian visi organisasi.
Kegiatan merupakan aspek operasional dari suatu rencana strategis yang
diarahkan untuk mencapai tujuan dan visi organisasi, dan berdimensi waktu tidak
lebih dari satu tahun.
Sasaran program pengawasan BPKP diharapkan dapat dicapai terlaksananya
kegiatan- kegiatan utama pengawasan intern atas akuntabilitas pengelolaan
keuangan negara, keuangan daerah dan pembangunan nasional; pembinaan
penyelenggaraan SPIP serta pembinaan kompetensi aparat pengawasan intern
pemerintah. Sasaran yang akan dicapai dari kegiatan tersebut terlihat seperti
pada Tabel 2.2 berikut:
2015
L A K I P
Halaman | 19 Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo
Tabel 2.2. Tabel Target Kinerja Sasaran Kegiatan (Output)
Sasaran Strategis Indikator
Kinerja Output
Satuan Target
2015
Target
2016
Target
2017
Target
2018
Target
2019
1 Tersedianya
informasi hasil
pengawasan
dalam mencapai
perbaikan tata
kelola, perbaikan
sistem
pengendalian
intern
pengelolaan
keuangan
negara/daerah
dan eningkatan
kepabilitas APIP
Rekomendasi
Hasil
Pengawasan
Rekome
ndasi
92 92 92 92 92
Rekomendasi
Pembinaan
Penyelenggar
aan SPIP
Rekome
ndasi
2 2 2 2 2
Rekomendasi
Pembinaan
Kapabilitas
APIP
Rekome
ndasi
2 2 2 2 2
2 Tersedianya
dukungan
manajemen dan
pelaksanaan
tugas teknis
lainnya dalam
mencapai
kepuasan layanan
Laporan
Dukungan
Manajemen
Perwakilan
BPKP
Lap 60 60 60 60 60
3 Termanfaatkannya
aset secara optimal
dalam mencapai
kepuasan layanan
pegawai
Tersedianya
sarana dan
prasarana
BPKP
Unit 2 2 2 2 2
Berdasarkan Bidang Pengawasan Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo, target
output pengawasan sebesar 96 rekomendasi dapat dijelaskan sebagai berikut.
2015
L A K I P
Halaman | 20 Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo
Tabel 2.3. Tabel Target Output per Bidang
Target output di atas berdasarkan target rekomendasi strategis yang sudah
ditetapkan oleh rendal pada masing-masing kedeputian. Perwakilan BPKP
Provinsi Gorontalo berfungsi melakukan kegiatan pengawasan di daerah sebagai
dukungan kepada rendal untuk mencapai target tersebut. Jumlah output di atas
akan berubah setiap tahun yang dijalani sesuai dengan target masing-masing
rendal.
GAMBAR 2.1 PENYUSUNAN TARGET OUTPUT PERWAKILAN
Bidang IPP
DEPUTI 1
DEPUTI V
DEPUTI III
DEPUTI 1I
DEPUTI 1V
Bidang APD
Bidang AN
Bidang Invest
∑ Direktorat pemberi tugas x target output ke PWK
Target Output PWK
8 dit x 2 output = 16 0utput pwk
Persentase ∑ Pemda yang intensitas pembinaannnya prediktable 65% dari 18 pemda=12 pemda
Penugasan per korporasi
Penugasan per kasus
Target Kinerja
Jumlah Rekomendasi Strategis
Bidang
IPP 18 APD 13
AN 34
INVEST 30
P3A 1
TOTAL 96
2015
L A K I P
Halaman | 21 Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo
Perubahan atas desain penghitungan output perwakilan ini per tahun dijelaskan
dalam Renja Tahunan.
Untuk mendukung ketercapaian sasaran program pengawasan, dilakukan
dengan kegiatan dukungan pengawasan.
B. Perjanjian Kinerja 2015 1. KEBIJAKAN PENGAWASAN DAN PEMBINAAN TAHUN 2015
Kegiatan Pengawasan BPKP tahun 2015 didasarkan pada kebijakan di bidang
pengawasan dan pembinaan dengan mengacu kepada Peraturan Pemerintah
Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP),
RPJMN, dan Renstra.
Berdasarkan peraturan pemerintah tersebut, kegiatan pengawasan yang
mencakup tugas BPKP mencakup:
a. Pengawasan intern terhadap akuntabilitas keuangan Negara dan atas
kegiatan tertentu, yang meliputi kegiatan yang bersifat lintas sektoral,
kegiatan kebendaharaan umum Negara berdasarkan penetapan oleh Menteri
Keuangan selaku Bendahara Umum Negara, serta kegiatan lainnya
berdasarkan penugasan presiden.
b. Pembinaan penyelenggaraan SPIP, meliputi penyusunan pedoman teknis
penyelenggaraan SPIP, sosialisasi, pendidikan dan pelatihan, pembimbingan
dan konsultasi, serta peningkatan kompetensi APIP.
Kebijakan pengawasan BPKP juga mengacu kepada:
a. RPJM 2015 - 2019 serta RKP 2015;
b. Direktif Presiden;
c. Hasil Analisis Lingkungan Strategis;
d. Isu strategis yang menjadi perhatian pemerintah untuk kepentingan BPKP;
e. Rencana Strategis (Renstra) BPKP 2015 - 2019.
2. RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) 2015
Sesuai dokumen perjanjian kinerja tahun 2015, Perwakilan BPKP Provinsi
Gorontalomendukung tercapainya dua sasaran program Deputi/Sekretariat
2015
L A K I P
Halaman | 22 Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo
Utama dengan tujuh indikator kinerja. Untuk itu, Perwakilan BPKP Provinsi
Gorontalo bertanggung jawab untuk mencapai dua sasaran program dan tiga
sasaran kegiatan dengan dua indikator kinerja program dan tujuh indikator kinerja
kegiatan sebagaimana disajikan pada Tabel 2.
Tabel 2.4
Perjanjian Kinerja Tahun 2015
Sasaran Program/ Kegiatan dan Indikator Kinerja
Satuan
Target
Th. 2015
TW 1 TW 2 TW 3 TW 4
1 2 3 4 5 6 7
1. Program Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan Pembinaan Penyelenggaraan SPIP
1.1 Rekomendasi Pengawasan Interen
Rekomen-dasi
96 13 23 13 47
1.1.a Tersedianya informasi hasil pengawasan dalam mencapai perbaikan tatakelola, perbaikan sistem pengendalian intern pengelolaan keuangan negara/daerah, dan peningkatan kapabilitas APIP
1.1.a.1 Rekomendasi Hasil Pengawasan
Rekomen-dasi
92 10 23 12 47
1.1.a.2 Rekomendasi Pembinaan Penyelenggaraan SPIP/SPI
Rekomen-dasi
2 1 0 1 0
1.1.a.3 Rekomendasi Pembinaan Kapabilitas APIP
Rekomen-dasi
2 2 0 0 0
2. Program dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya BPKP
2.1 Jumlah Layanan Dukungan Manajemen Perwakilan BPKP
% 100 7,79 54,92 7,79 29,51
2.1.a Tersedianya dukungan manajemen dan
2015
L A K I P
Halaman | 23 Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo
Sasaran Program/ Kegiatan dan Indikator Kinerja
Satuan
Target
Th. 2015
TW 1 TW 2 TW 3 TW 4
1 2 3 4 5 6 7
pelaksanaan tugas teknis lainnya dalam mencapai kepuasan layanan
2.1.a.1 Jumlah Layanan Dukungan Manajemen Perwakilan BPKP
Laporan 60 19 11 19 11
2.1.b Termanfaat-kannya aset secara optimal dalam mencapai kepuasan layanan kesesmaan 7 skala likert
2.1.b.1 Terlaksananya pembangunan konstruksi gedung perwakilan BPKP
Unit 1 0 0 0 1
2.1.b.2 Tersedianya alat pengolahan data BPKP
Unit 70 0 37 0 33
2.1.b.3 Tersedianya alat rumah tangga BPKP
Unit 161 0 23 0 138
2015
L A K I P
Halaman | 24 Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo
BABIII AKUNTABILITAS KINERJA
Akuntabilitas kinerja yang disajikan berikut ini merupakan hasil realisasi atas seluruh
kegiatan dalam tahun 2015 periode 1 Januari 2015 sampai dengan 31 Desember 2015
yang ditujukan untuk memenuhi target rencana kinerja yang telah ditetapkan.
Secara umum, Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo telah memenuhi tugas dan fungsi
yang dibebankan. Hal ini tercermin dari capaian 94 rekomendasi strategis dari 96
rekomendasi strategis yang telah ditetapkan.
Capaian RS Tahun 2015 dapat dilihat pada Lampiran 1. Kemudian capaian Indikator
Sasaran Program dapat dilihat pada Lampiran 2.
Sampai dengan cut off data per 31 Desember 2015, ikhtisar realisasi penugasan
pengawasan yang disajikan dalam kategori output (Rekomendasi Strategis),
penugasan pengawasan, jenis pengawasan, fokus pengawasan, dan sumber daya
adalah sebagai berikut:
a. Realisasi Output per Jenis dan Fokus Pengawasan
Tabel 3.1
Realisasi Output per Jenis dan Fokus Pengawasan
Fokus Pengawasan RS
Assurance RS Consulting Jumlah RS
Pengawalan Pembangunan 26 - 26
Peningkatan Ruang Fiskal 1 1 2
Pengamanan Aset 34 - 34
Governance System - 32 32
Jumlah 61 33 94
Dari data di atas dapat terlihat bahwa rekomendasi strategis yang sudah dilaksanakan
adalah sejumlah 94 rekomendasi. Realisasi tersebut terdiri dari 26 Rekomendasi
Strategis untuk Fokus Pengawasan Pengawalan Pembangunan, 2 RS untuk Fokus
Pengawasan Peningkatan Ruang Fiskal, 34 RS untuk Fokus Pengawasan
Pengamanan Aset dan 32 RS untuk Fokus Pengawasan Perbaikan/Peningkatan
Governance System.
2015
L A K I P
Halaman | 25 Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo
b. Realisasi Penugasan per Jenis dan Fokus Pengawasan
Tabel 3.2
Realisasi Penugasan per Jenis dan Fokus Pengawasan
Fokus Pengawasan PP
Assurance PP Consulting Jumlah PP
Pengawalan Pembangunan 160 - 160
Peningkatan Ruang Fiskal 15 2 17
Pengamanan Aset 58 - 58
Governance System - 160 160
Jumlah 233 162 395
Data di atas menunjukkan bahwa sampai dengan 31 Desember 2015, telah
terealisasi sejumlah 395 penugasan pengawasan, terdiri dari 160 Penugasan pada
fokus pengawasan Pengawalan Pembangunan, 17 pada fokus Peningkatan Ruang
Fiskal, 58 pada fokus Pengamanan Aset dan 160 pada fokus Governance System.
c. Capaian Penugasan Tahun 2015
Tabel 3.3
Capaian Realisasi per Jenis dan Fokus Pengawasan
Fokus Pengaw
asan
Rencana Realisasi % Realisasi
RS PP HP Dana RS PP HP Dana RS PP HP Dana
Pengawalan Pembangunan 26 113
5.978
1.405.081.600 26 160 6.107 1.274.494.608 100 129 102 91
Peningkatan Ruang Fiskal
2
14
617
148.400.000
2
17
583
120.006.149 100 121 94 81
Pengamanan Aset 36
41
1.828
546.346.000 34 58 1.862 494.308.388 94 132 102 90
Governance System 32
77
3.090
846.320.400 32 160 3.275 836.054.378 100 190 106 99
Jumlah 96 245
11.513
2.946.148.000 94 395 11.827 2.724.863.523 98 148 103 92
Data di atas menunjukkan bahwa sampai dengan 31 Desember 2015, output
Rekomendasi Strategis telah tercapai 98%, penugasan pengawasan telah tercapai
148%, hari pengawasan telah tercapai 103%, dan dana telah tercapai 92%.
2015
L A K I P
Halaman | 26 Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo
1. Jenis Pengawasan
Jenis pengawasan yang telah dilaksanakan oleh Perwakilan BPK Provinsi
Gorontalo sampai dengan 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut:
a. Jenis Assurance
(1) Monitoring prioritas pembangunan nasional (verifikasi lapangan janji
presiden).
(2) Pengelolaan PNBP Kementerian Agraria dan Tata Ruang.
(3) Monev akselerasi swasembada pangan.
(4) Audit operasional pengelolaan keuangan pada KPU.
(5) Audit Pamsimas.
(6) Audit PNPM Generasi Sehat Cerdas.
(7) Audit proyek CCDP.
(8) Audit PNPM Mandiri Perdesaan.
(9) Audit PNPM Mandiri Perkotaan.
(10) Audit operasional PNBP pada KKP.
(11) Audit PNBP BHP frekuensi.
(12) Audit kinerja aksesibilitas dan mutu pelayanan kesehatan.
(13) Audit kinerja program JKN.
(14) Monev bansos sarpras pendidikan.
(15) Audit operasional dana siap pakai dan dana rehabilitasi rekonstruksi
BPBD.
(16) Audit pengelolaan barang sitaan dan barang rampasan.
(17) Evaluasi penyerapan anggaran K/L.
(18) Verifikasi pembayaran atas paket pekerjaan proyek instansi vertikal.
(19) Evaluasi penyelenggaraan fungsi PTSP.
(20) Evaluasi pelaksanaan rehabilitasi penyalahgunaan narkoba pada BNN.
(21) Audit kinerja PPIP.
(22) Evaluasi penyerapan anggaran pemda.
(23) Monitoring dana DAK dan reviu tambahan dana DAK.
(24) Pengawasan PAD.
(25) Evaluasi pelayanan obat publik.
(26) Evaluasi penangguangan penyakit menular.
(27) Evaluasi AKIP.
(28) Audit kinerja pelayanan Pemda bidang kesehatan dan kemaritiman.
2015
L A K I P
Halaman | 27 Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo
(29) Pemantauan transparansi PBJ.
(30) Probity audit PBJ.
(31) Koordinasi dan supervisi pencegahan korupsi.
(32) Evaluasi penyediaan dan pemeliharaan listrik.
(33) Audit tujuan tertentu atas cash flow PT SHS.
(34) Evaluasi ketahanan pangan nasional dan GP3K.
(35) Evaluasi kinerja pada BUMD dan BLUD.
(36) Audit dalam rangka PKKN.
(37) Pemberian keterangan ahli.
(38) Koordinasi pengawasan.
b. Jenis Consulting
(1) Pendampingan verifikasi PNBP-PKH.
(2) Pendampingan penyusunan laporan keuangan K/L.
(3) Pendampingan pengawasan dan pemeriksaan pada Kepolisian
Daerah.
(4) Reviu laporan keuangan K/L.
(5) Quality assurance atas inventarisasi BMN pada satker Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan.
(6) Asistensi penyusunan laporan keuangan pemerintah daerah.
(7) Asistensi penyempurnaan kebijakan akuntansi pemerintah daerah.
(8) Bimbingan teknis aplikasi SIMDA Desa.
(9) Asistensi penyusunan RTP temuan BPK.
(10) Pendampingan penyusunan LPPD.
(11) Bimbingan teknis OPAD.
(12) Quality assurance atas DA/RTP SPIP.
(13) Asistensi pelaksanaan reviu LAKIP.
(14) Bimbingan teknis probity audit.
(15) Pendampingan penyusunan laporan keuangan BUMD/BLUD.
(16) Asistensi manajemen aset BUMD.
(17) Asistensi penerapan dan pengembangan GCG BUMD.
(18) Bimbingan teknis sistem informasi akuntansi BLUD.
(19) Pendampingan penyusunan Standar Pelayanan Minimal.
(20) Asistensi penyusunan RBA.
(21) Sosialisasi anti korupsi.
2015
L A K I P
Halaman | 28 Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo
(22) Sosialisasi dan Bimtek Fraud Control Plan (FCP).
(23) Asistensi peningkatan kapabilitas APIP daerah.
(24) Pendampingan bimtek SPIP oleh APIP.
Pengelompokan jenis pengawasan menurut empat fokus pengawasan dan
per bidang bisa dilihat pada lampiran 4.
2. HASIL PENGAWASAN TAHUN 2015
A. PENGAWALAN PEMBANGUNAN NASIONAL
Dalam tahun 2015, hasil pengawasan Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo
dengan fokus pengawalan pembangunan nasional di Provinsi Gorontalo
menunjukkan hal-hal yang perlu mendapat perhatian Gubernur Gorontalo yaitu:
(1) Pengawalan Pembangunan dalam Bidang Kesehatan
- Program Jaminan Kesehatan Nasional: kurangnya jumlah tempat tidur
dan tenaga medis, serta pemenuhan kebutuhan obat.
- Penyediaan dana Kesehatan belum sesuai ketentuan yang berlaku yaitu
berkisar antara 7,71% sampai dengan 9,07% dari jumlah yang
ditetapkan sebesar 10%.
- Evaluasi atas Pelayanan Obat Publik pada Pemerintah Daerah:
Pemerintah Provinsi Gorontalo dan Pemerintah Kabupaten Bone
Bolango belum memiliki Peraturan Daerah tentang Sistem Kesehatan
Daerah, Pemerintah Kabupaten Bone Bolango belum memiliki Tim
Perencanaan Obat dan Perbekalan Kesehatan Terpadu, beberapa jenis
obat dan perbekalan kesehatan yang tidak tersedia dalam e-catalogue,
keberadaan distributor obat kurang mendukung pelaksanaan pengadaan
melaluie-purchasing, persentase peresepan obat generik masih di bawah
target, kekosongan stok vaksin yang cukup lama, kemasan vaksin yang
tidak efisien dan dropping vaksin yang mendekati tanggal kadaluarsa.
(2) Pada kegiatan pencapaian swasembada padi, jagung, dan kedelai:
pengadaan benih yang belum dilaksanakan secara optimal untuk
memenuhi kebutuhan petani. Realisasi anggaran kegiatan Program
Akselerasi Swasembada Pangan Kementerian Pertanian yang dikelola oleh
Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Gorontalo per
2015
L A K I P
Halaman | 29 Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo
31 Desember 2015 adalah sebesar Rp157.130.228.424,00 dari plafon
anggaran sebesar Rp162.363.403.000,00 atau 96,78% dari total anggaran.
(3) Hasil verifikasi Gerakan Peningkatan Produksi Pangan Berbasis Korporasi
(GP3K) pada PT Pupuk Kaltim: distributor dan pengecer yang tidak memiliki
persediaan pupuk di gudang sesuai dengan ketentuan, pengendalian atas
pupuk bersubsidi ditingkat pengecer belum maksimal, dan penyaluran
pupuk bersubsidi kepada petani diluar RDKK.
(4) Penyediaan dana Pendidikan (di luar biaya Gaji dan Tunjangan) belum
sesuai ketentuan yang berlaku yaitu berkisar antara 5,33% sampai dengan
9,73% dari jumlah yang ditetapkan sebesar 20% dari APBD.
(5) Hasil Audit Kinerja Pelayanan Pemerintah Daerah Bidang Kemaritiman
tahun 2014 (pada Pemerintah Provinsi Gorontalo, Kabupaten Bone
Bolango, dan Kabupaten Boalemo) berkisar antara 66,25 – 70,58 atau
dalam kategori Baik. Untuk meningkatkan kinerja tersebut perlu dilakukan
upaya peningkatan potensi Kelautan dan Perikanan yang mencakup
pemberdayaan nelayan melalui penyediaan bantuan dan
pelatihan/penyuluhan, pemanfaatan teknologi informasi untuk
pengembangan data dan informasi perikanan, serta pembinaan teknis
operasional terhadap pelabuhan ikan.
(6) Monitoring pengawalan pembangunan infrastruktur yang strategis di
Provinsi Gorontalo mencakup:
- Pembangunan PLTG Gorontalo Peaker 2x50 MW di Paguat Kabupaten
Pohuwato: pembebasan lahan yang masih belum tuntas, terutama untuk
pembangunan tanki gas dan fasilitas penunjangnya. PLTG Paguat akan
mulai beroperasi dengan menggunakan bahan bakar solar/diesel.
- Pembangunan PLTU Anggrek 100 MW di Kabupaten Gorontalo Utara:
struktur tanah yang berbatuan keras sehingga harus dilakukan
peledakan untuk pemecahan batu dan perubahan desain konstuksi
pondasi.
- Pembangunan Gedung Terminal pada Bandara Djalaludin:pembebasan
lahan yang sebagian masih bermasalah(klaim dari masyarakat) dan
kebutuhan listrik terminal baru sebesar 1000 KVA yang belum dapat
terpenuhi.
2015
L A K I P
Halaman | 30 Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo
- Pembangunan Pelabuhan Kelas III Anggrek: belum tercapainya realisasi
fisik dibandingkan dengan rencana, keterbatasan transportasi beton
dengan truk molen yang mengakibatkan volume beton yang dituangkan
untuk membuat container yard tidak optimal dan warga yang
menginginkan kompensasi atas tanah yang telah dihibahkan kepada
Pelabuhan Anggrek.
- Pembangunan Jaringan Irigasi D.I. Randangan Kiri (Lanjutan) Pohuwato:
- Belum tercapainya realisasi fisik dengan rencana yang telah ditetapkan
disebabkan antara lain terkendala pembebasan lahan dan kurang
maksimalnya kinerja kontraktor/penyedia jasa dalam melaksanakan
pekerjaannya.
- Pembangunan Jalan Gorontalo Outter Ring Road (GORR) Provinsi
Gorontalo
- Realisasi fisik sampai dengan akhir tahun 2015 untuk pembangunan
GORR I APBN, GORR I APBNP, GORR II APBNP, GORR III APBNP
diproyeksikan tidak akan mencapai rencana yang telah ditetapkan
sebesar 100%. Hal ini disebabkan oleh belum selesainya pembebasan
lahan pada beberapa titik pada masing-masing paket pembangunan
jalan GORR oleh Pemerintah Provinsi Gorontalo melalui tim
Pembebasan lahan yang diketuai oleh Kepala BPN Provinsi Gorontalo.
- Pembangunan Gedung IGD RSUD DR. Hasri Ainun Habibie Provinsi
Gorontalo Tahap I: belum tercapainya realisasi fisik dibandingkan
dengan rencana yang telah ditetapkan karena kurang maksimalnya
kinerja Kontraktor/Penyedia Jasa dalam melaksanakan pekerjaan
terutama pemenuhan kebutuhan material dan tenaga kerja.
(7) Evaluasi PTSP Pemerintah Daerah:pelimpahan kewenangan
penyelenggaraan fungsi pelayanan penanaman modal (perizinan dan non
perizinan) belum diberikan sepenuhnya kepada Kantor Pelayanan Perizinan
Terpadu (KPPT)dan sebagian masih dikelola SKPD teknis.
2015
L A K I P
Halaman | 31 Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo
B. PENINGKATAN RUANG FISKAL
Hasil pengawasan Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo yang dilaksanakan
dalam rangka memberikan kontribusi untuk peningkatan ruang fiskal APBN
dan APBD terhadap satuan kerja Kementerian/Lembaga dan Pemerintah
Daerah di wilayah Provinsi Gorontalo, menunjukkan beberapa hal sebagai
berikut:
(1) Rata-rata realisasi penyerapan anggaran Pemerintah Daerah se-Provinsi
Gorontalo untuk tahun 2014 (per 31 Desember 2014) adalah 89,19%.
Sedangkan realisasi penyerapan anggaran untuk Tahun 2015 (per 31
Desember 2015) se-Provinsi Gorontalo, rata rata sebesar 87,95%.
(2) Dalam neraca Pemerintah Daerah (per 31 Desember 2014), aset seluruh
Pemda di Provinsi Gorontalo mengalami peningkatan sebesar 14,37% dari
tahun 2013. Rasio aset lancar dibandingkan dengan kewajiban jangka
pendek rata-rata sebesar 53,37%. Sedangkan jumlah SILPA Tahun 2014
sebesar Rp304,97 milyar, mengalami kenaikan sebesar Rp77,8 milyar
atau 34,26% dibandingkan dengan tahun 2013.
(3) PAD seluruh Pemda di wilayah Provinsi Gorontalo tahun 2015 mengalami
penurunan rata-rata sebesar 11,50% dibandingkan dengan tahun 2014.
Proporsi PAD tahun 2015 dibandingkan dengan jumlah Pendapatan tahun
2015 sebesar 9,79%, menunjukkan bahwa pembiayaan pembangunan di
wilayah Provinsi Gorontalo untuk Tahun 2015 masih sangat tergantung
pada Pendapatan Transfer, yaitu sebesar 90,21%. Tren dari tahun ke
tahun, proporsi PAD dibandingkan dengan jumlah pendapatan masih
berfluktuasi, akibat tidak tercapainya target penerimaan dari beberapa
sektor sumber PAD. Penetapan Target Penerimaan PAD tidak didasarkan
pada potensi riil, disebabkan belum adanya database tentang potensi
pajak/retribusi daerah yang diperbarui secara berkala.
(4) Jumlah Belanja Modal tahun 2015 mengalami peningkatan 31,06% dari
tahun 2014, dengan Rasio Belanja Modal dibandingkan dengan Jumlah
Belanja tahun 2015 sebesar 23,58%. Jika dibandingkan dengan rasio
serupa di tahun 2014 sebesar 20,58%, menunjukkan adanya kenaikan.
(5) Belanja Pegawai tahun 2015 meningkat sebesar 6,32% jika dibandingkan
dengan tahun 2014. Secara rasio, Belanja Pegawai jika dibandingkan
2015
L A K I P
Halaman | 32 Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo
dengan Jumlah Belanja adalah sebesar 45,08% dan jika dibandingkan
dengan rasio serupa di tahun 2014 sebesar 48,49%, menunjukkan adanya
penurunan.
(6) Hasil reviu atas DAK dan DAK TUD menunjukkan sejumlah Rp155 milyar
eligible untuk dialokasikan sebagai DAK pada APBD Tahun 2015 di Kota
Gorontalo Rp75 milyar, Kabupaten Boalemo Rp80 milyar, Potensi PNBP
pada Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Gorontalo belum dipungut
secara optimal.
C. PENGAMANAN TERHADAP ASET NEGARA/DAERAH
Pengawasan Perwakilan BPKP Provinsi Gorontaloyang dilaksanakan dalam
rangka pengamanan aset negara/daerah melalui kerjasama dengan aparat
penegak hukum (KPK, Kejaksaan, dan Kepolisian) dalam upaya
pemberantasan korupsi, yaitu dengan melakukan audit investigatif dan audit
tujuan tertentu Perhitungan Kerugian Keuangan Negara (PKKN) atas
permintaan APH, dan pemberian keterangan ahli dalam persidangan di
Pengadilan Tipikor Gorontalo. Dalam tahun 2015, penugasan tersebut
mencakup:
- Audit Investigatif sebanyak 3 penugasan, atas permintaan Kejaksaan
Negeri (Kejari) Tilamuta, Kejari Kwandang dan Kepolisian Resor
Boalemo.
- Audit tujuan tertentu PKKN sejumlah 11 laporan dengan nilai kerugian
Negara/Daerah sebesar Rp11,49 Milyar terdiri atas permintaan APH dari
Kejaksaan sebanyak 8 penugasan (Kejaksaan Tinggi Gorontalo, Kejari
Suwawa, Kejari Tilamuta, Kejari Marissa dan Kejari Kota Gorontalo) dan
permintaan Kepolisian sejumlah 3 penugasan (Kepolisian Resor Kota
Gorontalo, Kepolisian Resor Kabupaten Boalemo dan Kepolisian Resor
Limboto).
- Pemberian keterangan ahli dalam persidangan di Pengadilan Tpikor
pada Pengadilan Negeri Gorontalo sebanyak 10 sidang yang merupakan
tindak lanjut oleh APH atas Laporan Hasil Audit dalam rangka PKKN.
2015
L A K I P
Halaman | 33 Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo
D. PENINGKATAN KUALITAS GOVERNANCE SYSTEM
Pengawasan intern dan pembinaan yang dilakukan Perwakilan BPKP Provinsi
Gorontalo dengan fokus pada perbaikan governance system menunjukkan hasil
sebagai berikut:
(1) Dari perspektif akuntabilitas pelaporan keuangan yakni opini yang
diberikan BPK-RI terhadap Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD)
tahun 2014 menunjukkan peningkatan dari opini LKPD tahun 2013.
Seluruh Pemda atau 100% dari 7 Pemda di Provinsi Gorontalo (1 Provinsi,
1 Kota, dan 5 Kabupaten) telah memperoleh opini Wajar Tanpa
Pengecualian (WTP) untuk LKPD tahun 2014, meningkat dari LKPD tahun
2013 yang masih menyisakan 2 Pemda mendapat opini Wajar Dengan
Pengecualian (WDP).
(2) Beberapa catatan/permasalahan yang ditemukan BPK-RI mencakup
antara lain: penyajian, penatausahaan dan bukti kepemilikan atas aset
tanah; aset tanah yang dikuasai pihak ketiga; penatausahaan aset tetap
gedung dan bangunan, jalan, Irigasi, dan jaringan belum sepenuhnya
tertib; kerjasama pemanfaatan aset tidak memberikan kontribusi yang
optimal; belanja hibah barang atau jasa dan bansos kepada pihak ketiga
atau masyarakat; belanja perjalanan dinas luar daerah yang tidak sesuai
peruntukannya; denda keterlambatan pengadaan barang dan jasa;
investasi dan kemitraan dengan pihak ketiga yang sudah tidak beroperasi;
saldo Piutang Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan Perkotaan Tahun
Penetapan 1997 s.d. 2011 belum dilakukan rekonsiliasi dengan KPP
Pratama Kota Gorontalo; serta penanganan kerugian daerah dengan Surat
Ketetapan Tanggung Jawab Mutlak (SKTJM) atau SK Pembebanan yang
telah melampaui batas waktu.
(3) Kesiapan satuan kerja instansi vertikal dan Pemerintah Daerah untuk
menerapkan standar akuntansi pemerintahan berbasis akrual, yaitu melalui
asistensi penerapan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang
Standar Akuntansi Pemerintahan berbasis akrual yang wajib diterapkan
secara penuh di tahun 2015 oleh satuan kerja Kementerian/Lembaga dan
Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota di wilayah Provinsi Gorontalo.
Khusus untuk lingkup Pemerintah Daerah, kegiatan asistensi dan bimtek
2015
L A K I P
Halaman | 34 Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo
yang dilakukan mencakup: implementasi dan up dating SIMDA Akrual,
penatausahaan aset, penyusunan LKPD, dan penyusunan action plan atas
rekomendasi BPK.
(4) Peningkatan tata kelola dan akuntabilitas keuangan BUMD/BLUD di
Provinsi Gorontalo melalui asistensi penerapan GCG pada BUMD, reviu
laporan keuangan PDAM yang disusun berdasarkan SAK ETAP, asistensi
manajemen aset BUMD, dan asistensi tata kelola BLUD RSUD.
(5) Untuk mendorong kesiapan Pemerintah Daerah, khususnya Pemerintah
Desa dalam menerapkan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang
Desa dan peraturan pelaksanaannya, telah dilakukan monitoring
penyaluran dana desa kepada 657 desa di Provinsi Gorontalo dengan
jumlah alokasi dalam APBN 2015 sebesar Rp179,9 milyar dan telah
direalisasikan sampai dengan 31 Desember 2015 sebesar Rp175,1 milyar
(97,33%).
(6) Desa Huntu Barat Kecamatan Bolango Selatan Kabupaten Bone Bolango
berhasil meraih penghargaan “Anugerah Desa Membangun Indonesia"
tingkat nasional tahun 2015 dari Kementerian Desa, Pembangunan
Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, untuk kategori percepatan
penggunaan dana desa dan pemberdayaan potensi desa.
(7) Guna mendukung peningkatan akuntabilitas pengelolaan keuangan desa
di Provinsi Gorontalo, dalam tahun 2015 Perwakilan BPKP Provinsi
Gorontalo telah melaksanakan asistensi dan bimtek penerapan
SISKEUDES/SIMDA Desa kepada para personil SKPD terkait dan aparat
pemerintah desa di 223 desa di Kabupaten Gorontalo, Gorontalo Utara,
Bone Bolango, dan Pohuwato.
(8) Untuk memenuhi amanat Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008
tentang SPIP, Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo telah melakukan
bimbingan teknis dan pembinaan penyelenggaraan SPIP kepada
Pemerintah Daerah Provinsi Gorontalo, Kota Gorontalo, dan Kabupaten
Gorontalo Utara dengan level maturitas penerapan SPIP pada tahun 2015
pada umumnya masih berada pada tingkat Berkembang (level 2). Hal ini
memerlukan komitmen bersama dari para pimpinan SKPD dan Satgas
SPIP masing-masing untuk meningkatkan penyelenggaraan SPIP agar
2015
L A K I P
Halaman | 35 Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo
dapat mencapai target RPJMN pada tahun 2019 yaitu semua Pemda telah
menerapkan SPIP pada level maturitas minimal 3 dari 6 tingkatan yang
ada.
(9) Untuk memenuhi amanat Presiden terkait dengan pencapaian level
kapabilitas APIP di Indonesia, yang merupakan katalisator peningkatan
governance system pada masing-masing Pemerintah Daerah, dalam tahun
2015 Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo telah melakukan bimbingan
teknis peningkatan kapabilitas APIP pada seluruh Inspektorat Pemerintah
Daerah di Provinsi Gorontalo. Level kapabilitas APIP di Provinsi Gorontalo
yang telah mencapai Level 2 dan siap menuju Level 3 yaitu Inspektorat
Provinsi Gorontalo dan Inspektorat Kota Gorontalo, Sedangkan yang
masih berada pada Level 2 dengan catatan perlu perbaikan yaitu
Inspektorat Kabupaten Boalemo dan Inspektorat Kabupaten Gorontalo,
Level 1 pada Inspektorat Kabupaten Gorontalo Utara, Kabupaten
Pohuwato dan Kabupaten Bone Bolango.
(10) Berdasarkan hasil self assesment kapabilitas APIP yang telah divalidasi
oleh Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo, menunjukkan permasalahan
APIP yang perlu segera diselesaikan, yaitu: belum memiliki Pejabat
Fungsional Auditor (PFA) pada Inspektorat Kabupaten Gorontalo Utara,
pada umumnya belum menerapkan kendali mutu dan penyusunan kertas
kerja sesuai standar dan belum memiliki sistem informasi hasil
pengawasan terkait rekomendasi dan tindak lanjutnya.
(11) Kondisi tersebut memerlukan komitmen bersama untuk peningkatan
kapabilitas APIP agar dapat mencapai target RPJMN pada tahun 2019
yaitu semua APIP Pemda telah mencapai level kapabilitas 3 dari 5
tingkatan yang ada.
(12) Upaya preventif yang dilakukan untuk meningkatkan keandalan laporan
keuangan, pengamanan asset, efisiensi dan efektivitas operasi, serta
kepatuhan terhadap peraturan pengelolaan keuangan dan pelaporan
keuangan, dilakukan melalui penilaian risiko/rencana tindak pengendalian
pada satuan kerja K/L/Pemda, dan pelaksanaan Koordinasi dan Supervisi
Pencegahan Korupsi Bidang APBD, Pendapatan Asli Daerah dan
Pengadaan Barang dan Jasa yang menjadi national interest yang
merupakan program kerjasama KPK (Deputi Pencegahan) dengan BPKP.
2015
L A K I P
Halaman | 36 Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo
Kegiatan Korsupgah Korupsi tersebut di tahun 2015 dilaksanakan pada
Pemerintah Kabupaten Gorontalo dan Kabupaten Boalemo dengan
tahapan pengumpulan data, pengamatan, FGD, seminar regional dan
seminar nasional.
(13) Disamping itu dilaksanakan juga sosialisasi Fraud Control Plan (FCP) di
RSUD Tani dan Nelayan Kabupaten Boalemo serta Sosialisasi Program
Anti Korupsi kepada mahasiswa Universitas Ichsan Gorontalo.
(14) Terkait pengelolaan dana bantuan pusat di daerah, partisipasi Pemerintah
Daerah dalam penyediaan dana monitoring dan evaluasi terhadap
bantuan/block grant dari Pusat masih kurang optimal, sehingga banyak
kegiatan pusat di daerah (Provinsi/ Kabupaten/Kota) tidak termonitor dan
terlaporkan dengan optimal.
(15) Data yang dimiliki Pemda sehubungan dengan kegiatan K/L terbatas,
karena terbatasnya koordinasi Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota
dengan UAPPA/B Wilayah masing-masing Kementerian/ Lembaga di
Gorontalo.
(16) Evaluasi kinerja BLUD RSUD: belum dilakukan pengujian limbah cair dan
evaluasi Standar Pelayanan Minimum (SPM) belum sesuai dengan
Keputusan Menteri Kesehatan Nomor: 129/Menkes/SK/II/2008 tanggal 6
Februari 2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit.
(17) Hasil evaluasi kinerja pada lima PDAM di Provinsi Gorontalo menunjukkan
kondisi perusahaan cukup sehat dengan cakupan pelayanan rata-rata
43,32%. Namun dari segi kualitas air masih belum sepenuhya memenuhi
Persyaratan Kualitas Air Minum, tingkat kehilangan air (non revenue water)
masih cukup tinggi (rata-rata 33,67%, masih di atas standar toleransi
20%), dan seluruh PDAM tersebut belum mencapai Full Cost Recovery
(FCR). Hal tersebut berpengaruh pada pencapaian kinerja keuangan
PDAM di Provinsi Gorontalo yang belum dapat memberikan kontribusi
secara optimal pada PAD Pemerintah Daerah melalui pembagian laba
sebagai deviden.
(18) Hasil Reviu Atas Laporan Verifikasi Hibah Air Minum pada Kabupaten
Bone Bolango menunjukkan sebanyak 83 sambungan rumah yang
dipasang belum memenuhi persyaratan yang ditentukan.
2015
L A K I P
Halaman | 37 Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo
(19) Hasil Monitoring dan Evaluasi DAK Reguler dan Tambahan Tahun
Anggaran 2014 di Kabupaten Boalemo menunjukkan masih terdapat
penggunaan DAK yang tidak tepat sasaran yaitu DAK Bidang Sarana dan
Prasarana Daerah Tertinggal digunakan untuk membeli kapal fiber glass
untuk kegiatan Festival Boalemo Tahun 2015 dan DAK Bidang Air Minum
digunakan untuk membangun jaringan distribusi yang dioperasikan oleh
PDAM.
A. CAPAIAN KINERJA Indikator kinerja yang digunakan adalah Rekomendasi Strategis yang merupakan
indikator kinerja outcome untuk mencapai sasaran strategis. Keseluruhan RS
tersebut merupakan RS dukungan untuk mencapaisasaran strategis BPKP
secara keseluruhan. Di bawah ini dijelaskan tentang beberapa indikator kinerja
yang digunakan dalam pengukuran kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo.
Indikator kinerja input adalah sesuatu yang dibutuhkan agar pelaksanaan
kegiatan dapat berjalan untuk menghasilkan keluaran (output). Indikator input
yang digunakan adalah dana dengan satuan rupiah (yaitu besarnya dana yang
digunakan untuk membiayai suatu kegiatan) dan penggunaan Sumber Daya
Manusia (SDM) dengan satuan hari pengawasan (HP).
Indikator output adalah sesuatu yang dihasilkan dari suatu kegiatan. Indikator
output yang digunakan bervariasi tergantung pada jenis kegiatan yang
dilaksanakan, seperti jumlah laporan hasil pelaksanaan asistensi/bimbingan
teknis, Dokumen Renstra, Dokumen LAKIP, Neraca, Laporan Hasil Pengawasan
kepada Gubernur, Laporan Hasil Audit dan Evaluasi yang diterbitkan, dan
sebagainya.
Indikator outcome adalah indikator yang mengambarkan berfungsinya suatu
output, dalam hal ini terlihat dengan telah berapa banyak rekomendasi yang
diberikan oleh BPKP Perwakilan Gorontalo yang telah ditindaklanjuti oleh pihak
yang diberikan rekomendasi.
Capaian indikator kinerja sasaran program dan sasaran kegiatan dihitung
berdasarkan rumus pengukuran indikator kinerja yang telah ditetapkan sesuai
profil indikator kinerja.
2015
L A K I P
Halaman | 38 Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo
Rincian target, realisasi, dan capaian sasaran program serta sasaran kegiatan
disajikan pada Lampiran II.
Capaian kinerja sasaran program dan sasaran kegiatan diuraikan sebagai
berikut.
1. Program Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan Pembinaan Penyelenggaraan SPIP
Sasaran program Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan
Pembinaan Penyelenggaraan SPIP didukung oleh satu sasaran program dan
kegiatan serta dilengkapi tiga indikator kinerja dengan kinerja sampai dengan 31
Desember 2015 sebagaimana terlihat pada Tabel 3.
Tabel 3.4 Target, Realisasi, dan Capaian Sasaran Program dan Sasaran Kegiatan 1
sampai dengan 31 Desember Tahun 2015
Sasaran Program/Kegiatan dan Indikator Kinerja
Satu-an
s.d. 31 Desember 2015
Target Realisasi Capaian
(%) 1 2 3 4 5 1. Program Pengawasan
Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan Pembinaan Penyelenggaraan SPIP
1.1 Rekomendasi Pengawasan Intern
Reko-men-dasi
96 94 97,9
1.1.a Tersedianya informasi hasil pengawasan dalam mencapai perbaikan tata kelola, perbaikan system pengendalian intern pengelolaan keuangannegara/ daerah, dan peningkatan kapabilitas APIP
1.1.a.1 Rekomendasi Hasil Pengawasan
Reko-men-dasi
92 90 97.8
1.1.a.2 Rekomendasi Pembinaan Penyelenggaraan
Reko-men-dasi
2 2 100
2015
L A K I P
Halaman | 39 Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo
Sasaran Program/Kegiatan dan Indikator Kinerja
Satu-an
s.d. 31 Desember 2015
Target Realisasi Capaian
(%) SPIP/SPI
1.1.a.3 Rekomendasi Pembinaan Kapabilitas APIP
Reko-men-dasi
2 2 100
Realisasi sasaran Program Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara
dan Pembinaan Penyelenggaraan SPIP sampai dengan 31 Desember 2015
sebesar 94 rekomendasi atau lebih kecil dari target Tahun 2015 sebesar 96
rekomendasi. Realisasi sasaran kegiatan berada pada rentang 2 sampai dengan
92 rekomendasi dari target 2 sampai dengan 96 rekomendasi atau mencapai
97,5% sampai dengan 100%. Uraian capaian kinerja sasaran program dan
sasaran kegiatan sampai dengan 31 Desember 2015 diuraikan sebagai berikut.
a. Indikator Kinerja Program “Rekomendasi Pengawasan Intern”
Indikator kinerja “rekomendasi pengawasan intern” diukur dengan merata-
ratakan seluruh indikator kinerja kegiatan. Realisasi indikator kinerja program
“rekomendasi pengawasan intern” sampai dengan 31 Desember 2015
sebesar 94 rekomendasi atau mencapai 97,9% dari target tahun 2015 sebesar
96 rekomendasi. Celah kinerja negatif sampai dengan 31 Desember 2015
sebesar 2,1% menunjukkan terdapat kegiatan yang mendukung rekomendasi
tidak dilaksanakan.
Realisasi indikator kinerja program didukung dengan dana sebesar
Rp2.724.863.253,00 atau 92,5% dari anggaran sampai dengan akhir 2015
sebesar Rp2.946.148.000,00 dan dengan SDM sebanyak 11.827 OH atau
103% dari rencana tahun 2015 sebanyak 11.513 OH.
Dari sisi penggunaan dana, indikator kinerja program “rekomendasi
pengawasan intern” tercapai secara efisien. Kondisi ini terlihat dari capaian
indikator kinerja sampai dengan 31 Desember 2015 sebesar 97,9% lebih
tinggi dibandingkan dengan capaian dana sampai dengan 31 Desember
2015sebesar 92,5%.
Dari sisi penggunaan sumber daya manusia (OH), indikator kinerja program
“rekomendasi pengawasan intern” tercapai secara efisien. Kondisi ini terlihat
2015
L A K I P
Halaman | 40 Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo
dari capaian indikator kinerja sampai dengan 31 Desember 2015 sebesar
97,9% dibandingkan dengan capaian OH sampai dengan akhir 2015 sebesar
102,7%.
Sasaran program “rekomendasi pengawasan intern“ didukung satu sasaran
kegiatan dengan tiga indikator kinerja kegiatan. Capaian kinerja masing-
masing indikator kegiatan diuraikan sebagai berikut.
1) Tersedianya informasi hasil pengawasan dalam mencapai perbaikan
tatakelola, perbaikan sistem pengendalian intern pengelolaan
keuangan negara/ daerah, dan peningkatan kapabilitas APIP
Sasaran kegiatan “Tersedianya informasi hasil pengawasan dalam
mencapai perbaikan tatakelola, perbaikan sistem pengendalian intern
pengelolaan keuangan negara/ daerah, dan peningkatan kapabilitas APIP”
mempunyai tiga indikator kinerja kegiatan dengan capaian masing-masing
indikator kinerja 1 sebesar 97,9%, indikator kinerja 2 sebesar 100%, dan
indikator kinerja 3 sebesar 100%. Capaian masing-masing indikator kinerja
kegiatan diuraikan sebagai berikut.
(a) Rekomendasi Hasil Pengawasan
Indikator kinerja “Rekomendasi Hasil Pengawasan” diukur dengan
menghitung seluruh tema unik pengawasan di luar penyelenggaraan
SPIP dan kapabilitas APIP yang telah terbit laporan sampai dengan 31
Desember 2015.
Sampai dengan 31 Desember 2015, realisasi indikator kinerja
sebanyak 90 rekomendasi atau mencapai 97,9% dari target 31
Desember 2015 sebanyak 92 rekomendasi.
Realisasi sebesar 90 rekomendasi diperoleh dari realisasi PKPT yang
menjadi PKPT rekomendasi strategis pengawasan di luar
penyelenggaraan SPIP dan kapabilitas APIP yang laporannya telah
terbit pada periode 31 Desember 2015.
Faktor pendukung tercapainya target adalah penggunaan sumber daya
manusia secara maksimal meskipun jumlahnya terbatas.
Pemaksimalan semuber daya manusia dilakukan dengan cara
pemberian penugasan lebih dari 1 kepada tim pada lokasi
2015
L A K I P
Halaman | 41 Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo
pemeriksaan/pengawasan yang sama. Beberapa penugasan juga
dimajukan dari rencana mulainya, khususnya di bidang Investigasi
banyak PKPT yang ditargetkan bulan 11 dan 12 telah terealisasi dalam
pada triwulan III.
Dibandingkan dengan target keseluruhan tahun 2015 sebanyak 92
rekomendasi, realisasi sampai dengan akhir tahun 2015 sebanyak 90
rekomendasi, sehingga masih terdapat 2 rekomendasi yang belum
terealisasi. Hal ini dikarenakan tidak ada permintaan stakeholder untuk
mengeksekusi RS tersebut.
(b) Rekomendasi Pembinaan Penyelenggaraan SPIP/SPI
Indikator kinerja “Rekomendasi Pembinaan Penyelenggaraan
SPIP/SPI” diukur dengan menghitung seluruh tema unik pengawasan
yang berkaitan dengan penyeenggaraan SPIP dan telah terbit laporan
sampai dengan 31 Desember 2015.
Sampai dengan 31 Desember 2015, realisasi indikator kinerja
sebanyak 2 rekomendasi atau 100% dari target 31 Desember 2015.
Upaya untuk dapat mencapai target tahun 2015 yaitu dengan
melakukan koordinasi dengan mitra kerja terkait kesiapan penugasan,
khususnya penilaian maturitas SPIP pada Pemda.
(c) Rekomendasi Pembinaan Kapabilitas APIP
Indikator kinerja “Rekomendasi Pembinaan Kapabilitas APIP” diukur
dengan menghitung seluruh tema unik pengawasan mengenai
kapabilitas APIP yang telah terbit laporan sampai dengan 31 Desember
2015.
Sampai dengan 31 Desember 2015, realisasi indikator kinerja
sebanyak 2 rekomendasi atau mencapai 100% dari target 31
Desember 2015 sebanyak 2 rekomendasi.
Indikator kinerja kegiatan didukung pelaksanaan subkegiatan/
penugasan peningkatan kapabilitas APIP pada tiga Inspektorat
Kabupaten di Provinsi Gorontalo.
2015
L A K I P
Halaman | 42 Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo
2. Program dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya
BPKP
Sasaran program dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya
BPKP didukung oleh satu sasaran program dan dua sasaran kegiatan serta
dilengkapi empat indikator kinerja dengan kinerja sampai dengan 31 Desember
2015 sebagaimana terlihat pada Tabel3.5.
Tabel3.5
Target, Realisasi, dan Capaian Sasaran Program dan Sasaran Kegiatan 2
sampai dengan 31 Desember 2015
Sasaran Program/Kegiatan dan Indikator Kinerja
Satu-an
s.d. 31 Desember 2015
Target Realisasi Capaian (%)
1 2 3 4 5 2. Program dukungan
manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya BPKP
2.1 Jumlah Layanan Dukungan Manajemen Perwakilan BPKP
% 100 100,39 100,39
2.1.a Tersedianya dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya dalam mencapai kepuasan layanan
2.1.a.1 Jumlah Layanan Dukungan Manajemen Perwakilan BPKP
Lapo-ran
60 61 101,67
2.1.b Termanfaatkannyaaset secara optimal dalam mencapai kepuasan layanan kesesmaan 7 skala likert
2.1.b.1 Terlaksananya pembangunan konstruksi gedung perwakilan BPKP
Unit 1 1 100
2.1.b.2 Tersedianya alat pengolahan data BPKP
Unit 70 66 94,29
2015
L A K I P
Halaman | 43 Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo
Sasaran Program/Kegiatan dan Indikator Kinerja
Satu-an
s.d. 31 Desember 2015
Target Realisasi Capaian (%)
2.1.b.3 Tersedianya alat rumah tangga BPKP
Unit 161 170 105,59
Realisasi sasaran program dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis
lainnya BPKP sampai dengan 31 Desember 2015 sebesar 100,39% atau
mencapai 100,39% dari target sebesar100%. Realisasi sasaran kegiatan berada
pada rentang 1 sampai dengan 170 dari target unit sampai dengan laporan atau
capaiannya antara 94,29% sampai dengan 105,59%. Uraian capaian kinerja
sasaran program dan sasaran kegiatan sampai dengan 31 Desember 2015
diuraikan sebagai berikut.
a. Indikator Kinerja “Program dukungan manajemen dan pelaksanaan
tugas teknis lainnya BPKP”
Indikator kinerja “Program dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas
teknis lainnya BPKP” diukur dengan merata-ratakan seluruh indikator kinerja
kegiatan. Realisasi indikator kinerja program “Program dukungan manajemen
dan pelaksanaan tugas teknis lainnya BPKP” sampai dengan 31 Desember
2015 sebesar 100,39% atau mencapai100,39% dari target.
Realisasi indikator kinerja program didukung dengan dana sebesar
Rp37.012.968.103,00 atau 97,3% dari anggaran sebesar
Rp38.041.734.000,00 dan dengan SDM sebanyak 4.010 OH atau 100,6% dari
rencana sampai dengan 31 Desember 2015 sebanyak 3987 OH.
Dari sisi penggunaan dana, indikator kinerja “Program dukungan manajemen
dan pelaksanaan tugas teknis lainnya BPKP” telah tercapai secara efisien.
Kondisi ini terlihat dari capaian indikator kinerja sampai dengan 31 Desember
2015 sebesar 100% lebih tinggi dibandingkan dengan capaian dana sampai
dengan 31 Desember 2015 sebesar 97,30%.
Dari sisi penggunaan sumber daya manusia (OH), indikator kinerja “Program
dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya BPKP” belum
tercapai secara efisien. Kondisi ini terlihat dari capaian indikator kinerja sampai
dengan 31 Desember 2015 sebesar 100,40% lebih rendah dibandingkan
dengan capaian OH sampai dengan sebesar 100,6%.
2015
L A K I P
Halaman | 44 Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo
Sasaran “Program dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis
lainnya BPKP” didukung dua sasaran kegiatan dengan empat indikator kinerja
kegiatan. Capaian kinerja masing-masing indikator kegiatan diuraikan sebagai
berikut.
1) Tersedianya dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis
lainnya dalam mencapai kepuasan layanan
Sasaran kegiatan “Tersedianya dukungan manajemen dan pelaksanaan
tugas teknis lainnya dalam mencapai kepuasan layanan” mempunyai satu
indikator kinerja kegiatan dengan capaian indikator kinerja sebesar
101,70% dan diuraikan sebagai berikut.
(a) Jumlah Layanan Dukungan Manajemen Perwakilan BPKP
Indikator kinerja “Jumlah Layanan Dukungan Manajemen Perwakilan
BPKP” diukur dengan menghitung seluruh laporan dukungan
manahemen yang telah terbit yang telah direncanakan sampai dengan
31 Desember 2015.
Sampai dengan 31 Desember 2015, realisasi indikator kinerja
sebanyak 61 laporan atau mencapai 101,67% dari target 31 Desember
2015.
Indikator kinerja kegiatan didukung pelaksanaan subkegiatan/
penugasan sebagai berikut:
Dokumen Rencana Kinerja Tahunan.
Dokumen Perjanjian Kinerja.
Dokumen Laporan Kinerja.
Laporan Budaya Kerja.
Laporan Gerakan Disiplin Nasional.
Pemrosesan Kenaikan Pangkat Terpadu.
Penyusunan RKA BPKP.
Dokumen perencanaan kebutuhan tahunan.
Laporan penghematan energi.
2015
L A K I P
Halaman | 45 Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo
Laporan kehumasan.
Laporan tindak lanjut hasil pengawasan.
Laporan Program Pelatihan Mandiri.
2) Termanfaatkannya aset secara optimal dalam mencapai kepuasan
layanan kesesmaan 7 skala likert
Sasaran kegiatan “Termanfaatkannya aset secara optimal dalam mencapai
kepuasan layanan kesesmaan 7 skala likert” mempunyai tiga indikator
kinerja kegiatan dengan capaian indikator kinerja 1 tercapai 100%,
indikator kinerja 2 tercapai 94,29%, dan indikator kinerja 3tercapai
105,59%. Capaian masing-masing indikator kinerja kegiatan diuraikan
sebagai berikut.
(a) Terlaksananya pembangunan konstruksi gedung perwakilan
BPKP
Indikator kinerja “Terlaksananya pembangunan konstruksi gedung
perwakilan BPKP” diukur dengan selesainya pembangunan gedung
Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo.
Sampai dengan 31 Desember 2015, realisasi indikator kinerja telah
terpenuhi 100%.
(b) Tersedianya alat pengolahan data BPKP
Indikator kinerja “Tersedianya alat pengolahan data BPKP” diukur
dengan hasil pengadaan alat pengolahan data Perwakilan BPKP
Provinsi Gorontalo tahun 2015.
Sampai dengan 31 Desember 2015, realisasi indikator kinerja
sebanyak 66 unit atau mencapai 94,29% dari target Tahun 2015
sebanyak 70 unit.
(c) Tersedianya alat rumah tangga BPKP
Indikator kinerja “Tersedianya alat rumah tangga BPKP” diukur dengan
hasil pengadaan alat rumah tangga Perwakilan BPKP Provinsi
Gorontalo.
2015
L A K I P
Halaman | 46 Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo
Sampai dengan 31 Desember 2015, realisasi indikator kinerja
sebanyak 170 unit atau mencapai 105,59% dari target Tahun 2015
sebanyak 161 unit.
3. Persepsi Kepuasan Pegawai Perwakilan Terhadap Layanan Ketatausahaan
dan Keprolapan
a. Kepuasan Terhadap Layanan Kepegawaian
Fungsi dukungan manajemen Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo diantaranya
dilaksanakan melalui layanan kepegawaian sesuai dengan kebutuhan di
lingkungannya.
Berdasarkan hasil survai atas persepsi penerima layanan tahun 2015, realisasi
atas pelaksanaan layanan kepegawaian sebesar 7,17 dari skala likert 1-10.
b. Kepuasan Terhadap Layanan Keuangan
Fungsi dukungan manajemen Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo diantaranya
dilaksanakan melalui layanan keuangan sesuai dengan kebutuhan di
lingkungannya.
Berdasarkan hasil survai atas persepsi penerima layanan tahun 2015, realisasi
atas pelaksanaan layanan keuangan sebesar 7,18 dari skala likert 1-10.
c. Kepuasan Terhadap Layanan Keprolapan
Fungsi dukungan manajemen Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo diantaranya
dilaksanakan melalui layanan prolap sesuai dengan kebutuhan di lingkungannya.
Berdasarkan hasil survai atas persepsi penerima layanan tahun 2015, realisasi
atas pelaksanaan layanan kepegawaian sebesar 7,23 dari skala likert 1-10.
d. Kepuasan Terhadap Layanan Keumuman
Fungsi dukungan manajemen Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo diantaranya
dilaksanakan melalui layanan keumuman sesuai dengan kebutuhan di
lingkungannya.
Berdasarkan hasil survai atas persepsi penerima layanan tahun 2015, realisasi
atas pelaksanaan layanan keumuman sebesar 6,86 dari skala likert 1-10.
2015
L A K I P
Halaman | 47 Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo
4. Capaian Outcome
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, untuk tahun 2015 pencapaian
outcome dilihat berdasarkan tindak lanjut yang telah dilakukan oleh Auditan dari
rekomendasi yang diberikan oleh BPKP Perwakilan Provinsi Gorontalo.
Tabel. 3.6
Capaian Outcome Tahun 2015
Nama Kegiatan Target Outcome
Realisasi Outcome
Capaian
Persentase Tindak Lanjut atas Rekomendasi Hasil Pengawasan
30,00% 35,24% 117,47%
Jumlah Pemda dengan Level Maturitas 2 SPIP
2 2 100,00%
Jumlah APIP dengan Level 2 Kapabilitas APIP
2 2 100,00%
Dari tabel di atas terlihat bahwa untuk Tindak lanjut atas Hasil rekomendasi
pengawasan, realisasi outcome adalah sebesar 35,24% lebih tinggi dibandingkan
target tahun 2015 sebesar 30%. Realisasi ini diperoleh dari total nilai temuan
hasil pengawasan selama tahun 2014 sebesar Rp317.982.276,78 dan telah
ditindaklanjuti sebesar Rp112.057.114,00. Dengan demikian capaian outcome
sebesar 117,47%.
Realisasi jumlah Pemda dengan level maturitas SPIP “Berkembang” (level 2)
sebanyak 2 Pemda atau 100% dari target 2 Pemda.
Untuk level kapabilitas APIP target Inspektorat Pemda yang meningkat menjadi
level 2 sebanyak 2 Pemda telah terpenuhi yaitu pada Inspektorat Provinsi
Gorontalo dan Kota Kabupaten Gorontalo.
2015
L A K I P
Halaman | 48 Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo
B. REALISASI ANGGARAN
Untuk mencapai sasaran strategis, sasaran hasil (outcome), maupun sasaran
keluaran (output) yang telah ditetapkan, dibutuhkan input berupa sumber daya
salah satunya dana. Hal ini adalah salah satu perwujudan dari anggaran
berbasis kinerja.
Realisasi anggaran yang disajikan pada Tabel 3.11 di bawah ini merupakan
realisasi sesuai dengan Laporan Realisasi Anggaran (LRA) Perwakilan BPKP
Provinsi Gorontalo tahun 2014. Selisih jumlah realisasi anggaran dalam sub bab
Realisasi Anggaran ini dengan realisasi dana yang dijelaskan di dalam lampiran
merupakan akibat dari pembulatan di dalam Sistem Informasi Manajemen
Monitoring dan Evaluasi Realisasi Kinerja Tahunan (SIM Monev RKT).
1. Realisasi Anggaran per Program
Tabel 3.7
Realisasi Anggaran per Program
No. Kode Program (DIPA)
Kode Kegiatan (DIPA)
Nama Program Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) %
1 089.01. 06
3689 dan 3701
Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan Pembinaan Penyeleng-garaan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah
2.946.148.000 2.724.864.000
92,49
2 089.01. 01
3676 Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya-BPKP
11.083.684.000 10.142.083.847
91,50
3 089.01.02
3678 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur-BPKP
26.958.050.000 26.870.884.256 99,68
JUMLAH 40.987.882.000 39.737.831.626 96,95
Dari tabel 3.7 dapat diketahui bahwa total realisasi anggaran Perwakilan
BPKP Provinsi Gorontalo adalah sebesar Rp39.737.832.103,00 atau 96,95%
dari anggaran sebesar Rp40.987.882.000,00. Hal ini menunjukkan
penyerapan anggaran di Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo sangat baik.
2015
L A K I P
Halaman | 49 Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo
2. Realisasi Anggaran per Jenis Belanja
Tabel 3.8
Realisasi Anggaran per Jenis Belanja
No. Kode
Belanja
(DIPA)
Jenis Belanja (DIPA) Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) %
1 51 Pegawai 9.273.801.000 8.599.450.813 92,73
2 52 Barang 4.756.031.000 4.301.815.557 90,45
3 53 Modal 26.958.050.000 26.836.565.256 99,55
JUMLAH 40.987.882.000 39.737.831.626 96,95
Dari tabel 3.8 dapat diketahui bahwa belanja modal memiliki penyerapan
paling baik pada angka 99,55%, diikuti belanja pegawai 92,73%, dan terakhir
belanja pegawai dengan angka 90,45%.
2015
L A K I P
Halaman | 50 Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo
BABIV PENUTUP
Alhamdulillah puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, dengan kerja keras
dan kerjasama yang baik dari seluruh pegawai Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo
dan berkat lindungan dan rahmat dari Allah SWT, akhirnya Laporan Akuntabilitas
Instansi Pemerintah (LAKIP) Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo Tahun 2015 ini
dapat diselesaikan tepat pada waktunya dengan simpulan sebagai berikut:
Sebagaimana diamanatkan dalam PP 60 Tahun 2008 dan Perpres 192 Tahun 2014,
BPKP melakukan pembinaan SPIP dan pengawasan intern terhadap kegiatan
Pengawalan Pembangunan, Peningkatan Ruang Fiskal, Pengamanan Aset, dan
Governance System. Fungsi pengawasan intern dilakukan melalui kegiatan audit,
reviu, evaluasi, pemantauan, dan kegiatan pengawasan lainnya. Pengawasan intern
terutama diarahkan untuk membantu Menteri/Pimpinan Lembaga, Gubernur, dan
Bupati/Walikota dalam rangka memperkuat dan menunjang efektivitas Sistem
Pengendalian Intern.
Pertanggungjawaban pelaksanaan pengawasan intern dan pembinaan SPIP
disampaikan dalam LAKIP BPKP. Dalam pelaporan kinerja ini disajikan informasi
kinerja yang telah diperjanjikan disertai evaluasi dan analisis yang memadai sehingga
dapat dimanfaatkan untuk perbaikan kinerja ke depan.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo, di samping
merupakan pertanggungjawaban kinerja BPKP dalam mencapai tujuan/sasaran
strategis tahun 2015, juga mencerminkan sejauh mana Sistem AKIP telah
diimplementasikan. Beberapa perbaikan mendasar telah dilakukan terhadap seluruh
komponen Sistem AKIP yang meliputi perencanaan kinerja, pengukuran kinerja,
pelaporan kinerja, evaluasi kinerja, dan pencapaian sasaran organisasi.
Sampai dengan 31 Desember Tahun 2015, capaian kinerja sasaran program dan
sasaran kegiatan beserta sumber daya pendukung yang menjadi tanggung jawab
Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo dapat disimpulkan sebagai berikut:
2015
L A K I P
Halaman | 51 Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo
a. Capaian dua sasaran program yang diindikasikan oleh empat indikator kinerja
yang menjadi tanggung jawab Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo
memperlihatkan kinerja sasaran program satu mencapai 97,9%, dan sasaran
program dua mencapai 100%.
b. Capaian sasaran kegiatan yang diindikasikan oleh tujuh indikator kinerja
memperlihatkan capaian sasaran kegiatan satu (IKK 1.1.a.1) mencapai kinerja
97,8%, sasaran kegiatan dua (IKK 1.1.a.2) mencapai kinerja 100%, sasaran
kegiatan tiga (IKK 1.1.a.3) mencapai kinerja 100%, sasaran kegiatan empat (IKK
2.1.a.1) mencapai 101,67%, sasaran kegiatan lima (IKK 2.1.b.1) 100%, sasaran
kegiatan enam (IKK 2.1.b.2) mencapai kinerja 94,29%, dan sasaran kegiatan tujuh
(IKK 2.1.b.3) mencapai kinerja 105,59%.
c. Penyerapan dana DIPA Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo sampai dengan 31
Desember 2015 sebesar Rp39.737.831.626,00 atau 97% dari anggaran sampai
tahun 2015 sebesar Rp40.987.882.000,00-.
d. Realisasi penggunaan Sumber Daya Manusia (SDM) Perwakilan BPKP Provinsi
Gorontalo sampai dengan 31 Desember 2015 sebanyak 15.837 Orang Hari (OH)
atau mencapai 102,2% dari rencana OH sampai dengan 31 Desember sebanyak
15.500 OH.
e. Secara umum, faktor pendukung pencapaian kinerja antara lain adalah adanya
beberapa penugasan yang dimajukan mulainya dan optimalisasi penggunaan
sumber daya manusia.
Pencapaian kinerja BPKP Perwakilan Provinsi Gorontalo belum dapat mencapai
100% sampai dengan akhir tahun 2015, hal ini dikarenakan 2 sasaran Rencana
Strategis yang dimiliki oleh Bidang Investigasi tidak dapat dilaksanakan. Adanya
hambatan pelaksanaan untuk bidang Investigasi tersebut karena tidak adanya
permintaan dari pihak ketiga untuk sasaran Rencana strategis tersebut.
Lampiran I
Indikator Kinerja Dana (Rp000) SDM (OH)
Th. 2015 Th. 2015 Th. 2015
1 2 4 5 10 15
1 Program Pengawasan Intern
Akuntabilitas Keuangan Negara
dan Pembinaan
Penyelenggaraan SPIP
1.1 Rekomendasi
Pengawasan Interen
Reko-menda-si 96 2.946.148 11.513
1.1.a.1 Rekomendasi Hasil
Pengawasan
Reko-menda-si 92 2.775.686 10.843
1.1.a.2 Rekomendasi
Pembinaan Penyelengga-
raan SPIP/SPI
Reko-menda-si 2 109.047 404
1.1.a.3 Rekomendasi
Pembinaan Kapabilitas
APIP
Reko-menda-si 2 61.415 266
1.1.a Tersedianya informasi hasil
pengawasan dalam mencapai
perbaikan tatakelola, perbaikan
sistem pengendalian intern
pengelolaan keuangan
negara/daerah, dan
peningkatan kapabilitas APIP
3
Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo
Target Indikator Kinerja, Dana, dan OH
Tahun 2015
No. Sasaran Program/ Kegiatan Indikator Kinerja Satuan
Target
1 - 2
Lampiran I
Indikator Kinerja Dana (Rp000) SDM (OH)
Th. 2015 Th. 2015 Th. 2015
1 2 4 5 10 153
No. Sasaran Program/ Kegiatan Indikator Kinerja Satuan
Target
2 Program dukungan manajemen
dan pelaksanaan tugas teknis
lainnya BPKP
2.1 Jumlah Layanan
Dukungan Manajemen
Perwakilan BPKP
% 100 38.041.734 3.639
2.1.a Tersedianya dukungan
manajemen dan pelaksanaan
tugas teknis lainnya dalam
mencapai kepuasan layanan
2.1.a.1 Jumlah Layanan
Dukungan Manajemen
Perwakilan BPKP
laporan 60 11.083.684 3.539
2.1.b Termanfaat-kannya aset secara
optimal dalam mencapai
kepuasan layanan kesesmaan 7
skala likert
2.1.b.1 Terlaksananya
pembangunan
konstruksi gedung
perwakilan BPKP
unit 1 26.000.000 50
2.1.b.2 Tersedianya alat
pengolahan data BPKP
unit 70 570.550 25
2.1.b.3 Tersedianya alat rumah
tangga BPKP
unit 161 387.500 25
2.946.148 11.513
38.041.734 3.639
40.987.882 15.152
Jumlah SP 1 ( IKP 1.1 )
Jumlah SP 2 ( IKP 2.1 )
Total (Jumlah SP 1 + SP 2 )
2 - 2
Lampiran II
Indikator
KinerjaDana (Rp000)
SDM
(OH)
Th. 2015 Th. 2015 Th.
2015
1 2 4 5 8 11 14 15 16 26 27 28
1 Program
Pengawasan
Intern
Akuntabilitas
Keuangan
Negara dan
Pembinaan
Penyelenggaraa
n SPIP
1.1 Rekomen-dasi
Pengawasan
Intern
Reko-
menda-
si
96 2.946.148 11.513 94 2.724.864 11.827 97,92 92,5 102,7
1.1.a.1 Rekomen-dasi
Hasil
Pengawasan
Reko-
menda-
si
92 2.766.219 10.911 90 2.566.799 11.391 97,83 92,8 104,4
1.1.a.2 Rekomen-dasi
Pembinaan
Penyelenggara
an SPIP/SPI
Reko-
menda-
si
2 89.414 222 2 71.408 135 100,00 79,9 60,8
1.1.a.3 Rekomen-dasi
Pembinaan
Kapabilitas
APIP
Reko-
menda-
si
2 90.515 380 2 86.657 301 100,00 95,7 79,2
3
Target
Indikator KinerjaNo. Sasaran Satuan
Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo
Target, Realisasi dan capaian Indikator Kinerja, Dana dan OH
Periode sampai dengan 31 Desember Tahun 2015
Realisasi s.d Desember 2015
SDM
(OH)Dana Indikator Kin.Indikator Kin. Dana (Rp000)
Realisasi s.d. Des 2015 dibanding Target Tahun 2015
(%)
SDM (OH)
1.1.a Tersedianya
informasi hasil
pengawasan
dalam
mencapai
perbaikan
tatakelola,
perbaikan
sistem
pengendalian
intern
pengelolaan
keuangan
negara/ daerah,
dan
peningkatan
kapabilitas
APIP
1 - 3
Lampiran II
Indikator
KinerjaDana (Rp000)
SDM
(OH)
Th. 2015 Th. 2015 Th.
2015
1 2 4 5 8 11 14 15 16 26 27 283
Target
Indikator KinerjaNo. Sasaran Satuan
Realisasi s.d Desember 2015
SDM
(OH)Dana Indikator Kin.Indikator Kin. Dana (Rp000)
Realisasi s.d. Des 2015 dibanding Target Tahun 2015
(%)
SDM (OH)
2 Program
dukungan
manajemen dan
pelaksanaan
tugas teknis
lainnya BPKP
2.1 Jumlah
Layanan
Dukungan
Manajemen
Perwakilan
BPKP
% 100 38.041.734 3.987 100,39 37.012.968 4.010 100,39 97,3 100,6
2.1.a Tersedianya
dukungan
manajemen dan
pelaksanaan
tugas teknis
lainnya dalam
mencapai
kepuasan
layanan
2.1.a.1 Jumlah
Layanan
Dukungan
Manajemen
Perwakilan
BPKP
laporan 60 11.083.684 3.765 61 10.142.084 3.697 101,67 91,5 98,2
2.1.b Termanfaatkan
nya aset secara
optimal dalam
mencapai
kepuasan
layanan
kesesmaan 7
skala likert
2.1.b.1 Terlaksana-
nya pembangu-
nan konstruksi
gedung
perwakilan
BPKP
unit 1 26.000.000 147 1 25.984.021 224 100,00 99,9 152,4
2.1.b.2 Tersedianya
alat
pengolahan
data BPKP
unit 70 570.550 50 66 504.004 34 94,29 88,3 68,0
2 - 3
Lampiran II
Indikator
KinerjaDana (Rp000)
SDM
(OH)
Th. 2015 Th. 2015 Th.
2015
1 2 4 5 8 11 14 15 16 26 27 283
Target
Indikator KinerjaNo. Sasaran Satuan
Realisasi s.d Desember 2015
SDM
(OH)Dana Indikator Kin.Indikator Kin. Dana (Rp000)
Realisasi s.d. Des 2015 dibanding Target Tahun 2015
(%)
SDM (OH)
2.1.b.3 Tersedianya
alat rumah
tangga BPKP
unit 161 387.500 25 170 382.859 55 105,59 98,8 220,0
2.946.148 11.513 2.724.864 11.827 92,5 102,7
38.041.734 3.987 37.012.968 4.010 97,3 100,6
40.987.882 15.500 39.737.831 15.837 97,0 102,2
Jumlah SP 2 ( IKP 2.1)
Total (Jumlah SP 1 + SP 2)
Jumlah SP 1 ( IKP 1.1 )
3 - 3
Lampiran III
1 Rekomendasi Perbaikan Akuntabilitas Pelaporan
1.1 Permasalahan: Terdapat aset yang belum memiliki bukti kepemilikan dan belum dilakukan IP, serta terdapat bangunan
yang masih masuk KDP karena pembangunan pagar belum selesai.
Solusi: Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Provinsi Gorontalo agar melakukan koordinasi dengan pihak-pihak
terkait atas kepemilikan aset Kemenkumham Provinsi Gorontalo.
1.1.1 Pendampingan Penyusunan Laporan Keuangan Semester II Kemenkumham di Kanwil Gorontalo
1.1.2 Pendampingan Penyusunan Laporan Keuangan Tahunan Kejaksaan RI Tahun 2014
1.1.3 Pendampingan Penyusunan Laporan Keuangan di Lingkungan Kantor Pengadilan Tinggi Gorontalo
1.1.4 Pendampingan Laporan Keuangan pada Bawaslu Provinsi Gorontalo
1.2 Permasalahan: Seluruh Satuan Kerja belum melakukan Stock Opname Persediaan dan Inventarisasi Aset Tetap pada
akhir tahun 2014.
Solusi: Kepada Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Pemerintah Provinsi Gorontalo kami sampaikan saran
guna meningkatkan kualitas Laporan Keuangan guna menginstruksikan kepada petugas SAI untuk membuat Laporan
Keuangan Tahun 2014 yang sistematika dan penyajiannya sesuai dengan Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan
Nomor PER-57/PB/2013 tanggal 30 Desember 2013
1.2.1 Pendampingan Penyusunan Laporan Keuangan Tahun 2014 pada Disnakertrans Provinsi Gorontalo
1.3 Permasalahan: Terdapat infrastruktur dan Barang Milik Negara yang seharusnya dialihstatuskan/dihibanhkan ke
pemerintah daerah Kabupaten/Kota se-Provinsi Gorontalo namun masih tercatat pada aset di Neraca
Solusi: Memonitor dan mempercepat proses hibah aset pada Pusat Barang Milik Negara (BMN) untuk dapat dihibahkan
ke Kabupaten/Kota se-Provinsi Gorontalo
1.3.1 Pendampingan Penyusunan Laporan Keuangan Satuan Kerja dan Unit Akuntansi Wilayah Direktorat Jenderal Bina
Marga pada Kementerian PU dan Perumahan Rakyat pada Provinsi Gorontal
1.3.2 Pendampingan Penyusunan Laporan Keuangan Balai Wilayah Sungai Sulawesi II Dirjen SDA Kementerian PU dan
Perumahan Rakyat Provinsi Gorontalo TA 2014
1.3.3 Pendampingan Penyusunan Laporan Keuangan Satuan Kerja dan Unit Akuntansi Wilayah Direktorat Jenderal Bina
Marga pada Kementerian PU dan Perumahan Rakyat pada Provinsi Gorontal0
1.4 Permasalahan: Pengurus barang SKPD masih belum tepat dalam menginput data pengadaan aset tetap.
Solusi: Disarankan kepada Kepala DPPKAD Kabupaten Bone Bolango untuk memerintahkan Kepala Bidang Aset untuk
melakukan pengawalan input data pengadaan aset tetap yang dilakukan pengurus barang SKPD.
1.4.1 Asisitensi Pengelolaan Keuangan dengan aplikasi SIMDA pada Pemerintah Kabupaten Bone Bolango
1.4.2 Asistensi Penyusunan Laporan Keuangan Pemda Kabupaten Boalemo Tahun 2014
1,5 LHP Intern Regional Pemda 1
1.5.1 Asistensi Penyusunan Rencana Aksi Hasil Temuan BPK
1.5.2 Asistensi Penyusunan Rencana Aksi Hasil Pemeriksaan BPKP-RI Terhadap LKPD Pemerintah Kabupaten Boalemo
1.5.3 Kompilasi LKPD dan Analisis Kinerja Keuangan Pemda
2 Rekomendasi Perbaikan Kebijakan dan Tata Kelola Kebendaharaan Umum Negara
2.1 LHP Hasil Pengawasan Bidang Keuangan Daerah 1
2.1.1 Reviu/Verifikasi dana alokasi khusus tambahan usulan daerah yang disetujui DPR RI TA 2015 Kota Gorontalo
2.1.2 Reviu DAK Tambahan Usulan Pemda Kabupaten Boalemo TA 2015
2.1.3 Konsinyasi Pemutakhiran Temuan Hasil Pemeriksaan BPK-RI,BPKP, dan Itjen KemenPU dan PR
2.1.4 Quality Assurance atas Audit Umum Inspektorat Kabupaten Gorontalo terhadap laporan Keuangan PNPM Mandiri
Perkotaan 20142.2 Permasalahan: Pengelolaan persediaan obat dan Bahan Habis Pakai di apotek masih belum tertib serta manajemen
belum meyusun dan menetapkan SOP yang baku dan tertulis yang mengatur tentang kegiatan pelayanan medis dan
kegiatan administratif.
Solusi: Melakukan pengelolaan persediaan obat dan bahan habis pakai di apotek secara tertib dengan menambah
ruangan dan fasilitas yang memadai untuk penyimpanan dan pengelolaan persediaan obat dan bahan habis pakai serta
menyusun dan menetapkan SOP yang baku dan tertulis mengenai kegiatan pelayanan medis dan kegiatan administratif
2.2.1 Asistensi Penyusunan Laporan Keuangan Rumah Sakit Totokabila Tahun 2014
Tersedianya informasi hasil pengawasan dalam mencapai perbaikan tatakelola, perbaikan sistem pengendalian intern
pengelolaan keuangan negara/daerah, dan peningkatan kapabilitas APIP
Penugasan Direncanakan
Sasaran Kegiatan/Indikator Kinerja Kegiatan/Penugasan Pengawasan
PERWAKILAN BPKP PROVINSI GORONTALO
RINCIAN NAMA PP YANG MENDUKUNG REKOMENDASI HASIL PENGAWASAN
S.D. BULAN DESEMBER TAHUN 2015
Page 1 of 4
Lampiran III
Sasaran Kegiatan/Indikator Kinerja Kegiatan/Penugasan Pengawasan
2.3 Permasalahan: Masih diperlukan pengingkatan kapasitas sumber daya manusia RSUD Tani dan Nelayan terhadap
pengetahuan akuntansi
Solusi: Melakukan pelatihan di bidang akuntansi
2.3.1 Pendampingan Penyusunan Laporan Keuangan di Lingkungan RSUD TANI dan Nelayan Kabupaten Boalemo TA 2014
3 Rekomendasi Perbaikan Kebijakan Korporasi
3.1 Permasalahan: PDAM Kota Gorontalo masih dalam tahap persiapan awal untuk melaksanakan pola tata kelola
perusahaan yang baik (Good Corporate Governance) sehingga tahapan berikutnya dapat dilakukan penyusunan
pedoman atas infrastruktur utama Good Corporate Governance yang terdiri dari Pedoman Tata Kelola Perusahaan
(Code of Corporate Governance), Pedoman Perilaku (Code of Conduct), Board Manual, Piagam SPI (Internal Audit
Charter) dan Piagam Komite Audit (Audit Committee Charter)
Solusi: membentuk tim GCG PDAM Kota Gorontalo dan menugaskan tim GCG tersebut untuk mempersiapkan
penyusunan pedoman infrastruktur utama GCG pada PDAM Kota Gorontalo.
3.1.1 Asistensi Pengembangan dan Penerapan GCG di PDAM Kota Gorontalo
3.2 Permasalahan: Belum dibuat pemeringkatan aset untuk estimasi penggantian dan sumber dananya
Solusi: Menyusun prioritas pemeringkatan aset
3.2.1 Asistensi Manajemen Aset PDAM Kabupaten Bone Bolango
3.3 Permasalahan: PDAM Kabupaten Pohuwato belum memiliki kebijakan akuntansi, terutama mengenai batas harga
pengadaan barang yang diklasifikasikan sebagai aset tetap serta belum terdapat informasi lengkap mengenai status
dan keberadaan asetnya.
Solusi: Menyusun dan menerapakn kebijakan akuntansi terutama berkaitan dengan klasifikasi dan penetapan
asetsesuai Keputusan Menteri Dalam negeri Nomor 8 Tahun 2000 serta melakukan inventarisasi aset.
3.3.1 Asistensi Manajemen Aset PDAM Kabupaten Pohuwato
3.4 Permasalahan: Sampai dengan berakhirnya asistensi Corporate Plan, data mengenai sasaran dan profil, Laporan
Keuangan serta sasaran dan program masih belum diterima. Data tersebut merupakan dukungan terhadap pencapaian
visi dan misi PDAM Kabupaten Boalemo.
Solusi: Membentuk Focus Group Discussion untuk pencapaian visi dan misi.
3.4.1 Asistensi Penyusunan Corporate Plan pada PDAM Kabupaten Boalemo
3.5 LHP Pengawasan Korporasi 13
3.5.1 Evaluasi Kinerja pada PT Gorontalo Fitra Mandiri
3.6 Permasalahan: Kurangnya jumlah pegawai PDAM yang berlatar belakang sistem informasi, belum adanya pelatihan
penerapan SIA, serta penatausahaan yang masih manual.
Solusi: Mengusulkan penambahan pegawai yang berlatar belakang sistem informasi, mengadakan pelatiahn penerapan
SIA serta menerapkan penatauusahaan dan pelaporan secara terkomputerisasi menggunakan SIA.
3.6.1 Sosialisasi Penerapan dan Pengembangan SIA pada BLU-SPAM kabupaten Gorontalo Utara
3.7 LHP Pengawasan Korporasi 2
3.7.1 Bimtek Pengembangan SIA PDAM Kabupaten Pohuwato
3.8 LHP Pembinaan Korporasi 8
3.8.1 Penyusunan Profil BUMD-RSUD se Provinsi Gorontalo
3.9 LHP Pembinaan Korporasi 9
3.9.1 Rapat Koordinator Pengawasan Bidang AN di Jogjakarta
4 Rekomendasi Perbaikan Kebijakan Keuangan Daerah
4.1 LHP Intern Regional Pemda 1
4.1.1 Asistensi Penyempurnaan Kebijakan Akuntansi Akrual di Provinsi Gorontalo
Reviu/Verifikasi dana alokasi khusus tambahan usulan daerah yang disetujui DPR RI TA 2015 Kota Gorontalo
Reviu DAK Tambahan Usulan Pemda Kabupaten Boalemo TA 2015
4.2 LHP Hasil Pengawasan Bidang Keuangan Daerah 5
4.2.1 Pengumpulan Data Realisasi Penyerapan Anggaran Pemerintah Daerah Triwulan I Tahun 2015
4.2.2 Pengumpulan Data Realisasi Penyerapan Anggaran Pemerintah Daerah Semester II Tahun 2014
4.3 Permasalahan: Gubernur mendorong dilakukan pengumuman RUP oleh seluruh SKPD/PA/KPA di lingkungan
Pemerintah Daerah Se-Provinsi Gorontalo.
Solusi: Gubernur mendorong dilakukan pengumuman RUP oleh seluruh SKPD/PA/KPA di lingkungan Pemerintah
Daerah Se-Provinsi Gorontalo.
4.3.1 Pemetaan Pengumuman RUP Barang/Jasa Bulan Januari 2015
4.3.2 Pemateri Bimtek dan Pendampingan Penyusunan LAKIP SKPD Kota Gorontalo
4.3.3 Survei Penataan Sistem dan Prosedur Pengadaan Barang dan Jasa di Tingkat Pemerintah Daerah
4,4 LHP Hasil Pengawasan Bidang Keuangan Daerah 1
Page 2 of 4
Lampiran III
Sasaran Kegiatan/Indikator Kinerja Kegiatan/Penugasan Pengawasan
4.4.1 Reviu/Verifikasi dana alokasi khusus tambahan usulan daerah yang disetujui DPR RI TA 2015 Kota Gorontalo
4.4.2 Reviu DAK Tambahan Usulan Pemda Kabupaten Boalemo TA 2015
5 Rekomendasi Perbaikan Kinerja Program Pembangunan Pusat, Daerah, dan Korporasi
5.1 Permasalahan: Progres Fisik Pelaksanaan Program PAMSIMAS Belum Sesuai Dengan Target Surat Perjanjian
Pemberian Bantuan (SPPB).
Solusi: kepada Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Gorontalo selaku KPA kami merekomendasikan agar
mengenakan sanksi sesuai ketentuan yang berlaku kepada Fasilitator Kabupaten Gorontalo atas kurang maksimalnya
pengawasan dan bimbingan secara teknis dan administrasi untuk menyelesaikan kegiatan sesuai waktu yang
ditentukan.
5.1.1 Audit atas Laporan Keuangan Proyek Pamsimas III Kabupaten Gorontalo TA yang berakhir 31 Desember 2014
5.1.2 Audit atas Laporan Keuangan Proyek Pamsimas III pada Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Gorontalo
5.1.3 Audit atas Laporan Keuangan Proyek Pamsimas III pada Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Boalemo
5.1.4 Audit Pamsimas (Grant TF-094972, 4204 - IND dan IBRD No 8259 - IND) Kab. Bone Bolango TA 2014
5.1.5 Audit atas Laporan Keuangan Proyek Pamsimas III Kabupaten Gorontalo Utara
5.2 Permasalahan: Terdapat Pertanggungjawaban dana pelaksanaan kegiatan dari desa tidak lengkap dan terdapat
perubahan penerima manfaat belum dibuatkan berita acara revisinya
Solusi: Kepala BPMD-PD Kabupaten Gorontalo melalui satker kabupaten agar menginstruksikan untuk
melengkapi bukti-bukti pendukung sesuai PTO dan membuat berita acara revisi penerima manfaat, serta mengenakan
sanksi sesuai ketentuan yang berlaku kepada Fasilitator Kecamatan dan Fasilitator Kabupaten
5.2.1 Audit atas Laporan Keuangan Proyek PNPM Generasi Kabupaten Gorontalo per 31 Desember 2014
5.2.2 Audit Dukungan atas Laporan Keuangan Proyek CCDP per 31 Desember 2014 pada Dinas Kelautan Kabupaten
Gorontalo Utara5.2.3 Audit Dukungan atas Laporan Keuangan PNPM Generasi Sehat Cerdas Kabupaten Boalemo
5.2.4 Audit Dukungan atas Laporan Keuangan PNPM Mandiri GSC Kabupaten Pohuwato per 31 Desember 2014
5.2.5 Audit atas Laporan Keuangan PNPM Mandiri Perdesaan Provinsi Gorontalo
5.3 Permasalahan: Laporan Pertangggung Jawaban (LPJ) dalam rangka kegiatan pelatihan di kelurahan-kelurahan belum
tertib dan kurang transparan
Solusi: Kepada Kepala Satuan Kerja Non Vertikal Tertentu (SNVT) Penataan Bangunan dan Lingkungan Dinas
Pekerjaan Umum Pemerintah Provinsi Gorontalo kami rekomendasikan agar bukti-bukti pendukung untuk kegiatan
selanjutnya dibuat dengan cermat sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan tidak direkayasa
5.3.1 Audit atas Laporan Keuangan Proyek PNPM Mandiri Perkotaan Loan IBRD 8213 pada Provinsi Gorontalo Gorontalo
per 31 Desember 20145.3.2 Audit atas Laporan Keuangan PNPM Mandiri Perkotaan Kabupaten Gorontalo per 31 Desember 2014
5.3.3 Audit atas Laporan Keuangan pada P2KP Kota Gorontalo
5.4 LHP Bidang Perekonomian 5
5.4.1 Rapat Koordinasi Audit Kegiatan PHLN Tahun 2015
5.5 LHP Bidang Polsoskam 4
5.5.1 Audit Kinerja atas Program JKN Tahun 2014 Tingkat Kabupaten Bone Bolango
5.5.2 Audit Kinerja atas Program JKN Tahun 2014 Tingkat Kabupaten Boalemo
5.5.3 Kompilasi Audit Kinerja atas Program JKN Tahun 2014 Tingkat Provinsi Gorontalo
5.6 LP Pembangunan Prioritas Nasional
5.6.1 Evaluasi Penyediaan dan Pemeliharaan Energi Listrik pada Provinsi Gorontalo
5.6.2 Penyusunan Profil Provinsi Provinsi Gorontalo
5.6.3 Evaluasi Pencapaian Millenium Development Goals (MDGs) pada Provinsi Gorontalo
5.7 Permasalahan: Perhitungan penyisihan piutang dan klasifikasi bahan instalasi belum sesuai dengan SAK ETAP.
Solusi: Menghitung ulang penyisihan piutang usaha dan melakukan reklasifikasi terhadap persediaan bahan instalasi.
5.7.1 Reviu Laporan Keuangan PDAM Boalemo Tahun Anggaran 2014 Sesuai SAK ETAP
5.8 Permasalahan: Dalam perhitungan penyisihan piutang usaha masih mengunakan metode sebagaimana yang diatur
dalam Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 8 Tahun 2000 tentang Pedoman Akuntansi Perusahaan Daerah Air
Minum dan klasifikasi bahan instalasi belum sesuai dengan SAK ETAP.
Solusi: Kami sarankan kepada Direktur PDAM Kabupaten Pohuwato untuk menghitung penyisihan piutang usaha
sebagaimana yang diatur dalam SAK ETAP dan melakukan reklasifikasi terhadap persediaan bahan instalasi.
5.8.1 Reviu Laporan Keuangan pada PDAM Pohuwato TA 2014 Sesuai SAK ETAP
5.9. LHP Pengawasan Korporasi 3
5.9.1 Audit Kinerja pada PDAM Boalemo TA 2014
5.10 LHP Pengawasan Korporasi 4
5.10.1 Evaluasi Kinerja PDAM Kota Gorontalo Tahun 2014
Page 3 of 4
Lampiran III
Sasaran Kegiatan/Indikator Kinerja Kegiatan/Penugasan Pengawasan
5.11 Permasalahan: Terdapat pemasangan instalasi sambungan rumah yang tidak dimanfaatkan serta terdapat penyertaan
yang tidak memberikan manfaat ekonomi</p>
Solusi: Menginstruksikan bagian perencanaan untuk lebih selektif dalam penetapan penerima bantuan, lebih
meningkatkan pemahaman kepada masyarakat penerima manfaat serta melakukan inventarisasi dan memindahkan
aset yang tidak memberikan manfaat ke dalam perkiraan aset lain-lain
5.11.1 Evaluasi Kinerja PDAM Kabupaten Bone Bolango Tahun 2014
5.12 LHP Pengawasan Korporasi 6
5.12.1 Evaluasi Kinerja PDAM Kabupaten Pohuwato Tahun 204
5.13 LHP Pengawasan Korporasi 7
5.13.1 Evaluasi Kinerja PDAM Kabupaten Gorontalo
5.14 LHP Pengawasan Korporasi 8
5.14.1 Evaluasi Kinerja PDAM Boalemo
5.15 LHP Pengawasan Korporasi 10
5.15.1 Evaluasi Kinerja BLUD RSUD Toto Kabila Tahun 2014
6 Rekomendasi Perbaikan Pencegahan Korupsi Pemda
6.1 LHP Hasil Pengawasan Bidang Keuangan Daerah 3
6.1.1 Pelaksanaan Kordinasi dan Supervisi Pencegahan Korupsi pada Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah Kabupaten
Gorontalo6.1.2 Pelaksanaan Kordinasi dan Supervisi Pencegahan Korupsi pada Pengelolaan APBD Pemerintah Kabupaten Gorontalo
6.1.3 Pelaksanaan Kordinasi dan Supervisi Pencegahan Korupsi pada Bidang Pendapatan Pemerintah Kabupaten Gorontalo
6.1.4 Pelaksanaan Korsupgah Bidang Pendapatan Pemkab Boalemo
6.1.5 Pelaksanaan Korsupgah Bidang PBJ Pemkab Boalemo
6.1.6 Pelaksanaan Korsupgah Pengelolaan APBD pemkab Boalemo
6,2 Koordinasi dan Supervisi Pencegahan Korupsi KPK - BPKP
6.2.1Pelaksanaan Kordinasi dan Supervisi Pencegahan Korupsi pada Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah Kabupaten
Gorontalo
6.2.2 Pelaksanaan Kordinasi dan Supervisi Pencegahan Korupsi pada Pengelolaan APBD Pemerintah Kabupaten Gorontalo
6.2.3 Pelaksanaan Kordinasi dan Supervisi Pencegahan Korupsi pada Bidang Pendapatan Pemerintah Kabupaten Gorontalo
7 Rekomendasi Perbaikan Perbaikan SPI Korporasi
7.1 Permasalahan: Kurangnya jumlah pegawai di Bagian Keuangan yang memiliki latar belakang pendidikan akuntansi
Solusi: Mengusulkan penambahan pegawai yang berlatar belakang akuntansi
7.1.1 Bimtek SIA RSUD pada RSUD Tani dan Nelayan Kabupaten Boalemo
7.2 LHP Pembinaan Korporasi 17
7.2.1 Asistensi Penyusunan Pedoman Tata Kelola pada RSUD Zainal Umar Sidqi Kabupaten Gorontalo Utara
Page 4 of 4
Lampiran IV
Kode Nama Kegiatan Satuantarget s.d.
bulan ini
realisasi
s.d.
bulan ini
Capaian
(%)
1 Dukungan
Manajemen dan
Jumlah dokumen gaji/tunjangan kinerja unit kerja 12 Bulan
Layanan 12 12 100,0
12 Bulan
Layanan 12 12 100,0
1 Dokumen Rencana Kinerja Tahunan (RKT) 1 Dok 1 1 100,0
2 Dokumen Perjanjian Kinerja (PERKIN) 1 Dok 1 1 100,0
3 Dokumem LAPKIN 1 Dok 2 2 100,0
4 Laporan Budaya Kerja (Semester) 2 Dok 2 2 100,0
5 Laporan GDN (Bulanan) 12 Dok 12 12 100,0
6 Pemrosesan Kenaikan Pangkat Terpadu 2 Dok 2 2 100,0
7 Penyusunan RKA BPKP (Indikatif/ Pagu Anggaran/ Alokasi Anggaran) 2 Dok 2 2 100,0
8 Laporan Keuangan (Bulanan) 12 Dok 12 12 100,0
9 Laporan Keuangan (Semesteran) 1 Dok 1 1 100,0
10 Laporan Keuangan (Tahunan) 1 Dok 1 1 100,0
11 Dokumen Perencanaan Kebutuhan (Tahunan) 1 Dok 1 1 100,0
12 Laporan BMN 1 Dok 1 1 100,0
13 Laporan Konservasi Energi/ Penghematan Energi (Semester) 2 Dok 2 2 100,0
14 Laporan Kehumasan Triwulanan 4 Dok 4 4 100,0
15 Laporan Tindak Lanjut Hasil Pengawasan 12 Dok 12 12 100,0
16 Laporan Program Pelatihan Mandiri (PPM/ IHT) 4 Dok 4 4 100,0
17 Dokumen Rapat Kerja/ Koordinasi Pengawasan dan Pelaksanaan SPIP 1 Dok 1 1 100,0
60 Dok 60 61 101,67
1 Handycam 1 Unit 1 1 100,0
2 Camera DSLR 1 Unit 1 1 100,0
3 Alat Perekam Suara 2 Unit 2 - -
4 Televisi LED 2 Unit 2 - -
5 Mesin Fotocopy 1 Unit 1 1 100,0
1 PC Unit 5 Unit 5 5 100
2 Printer Warna 3 Unit 3 3 100
3 Notebook 2 Unit 2 2 100
4 LCD Proyektor 3 Unit 3 3 100
5 All in PC 3 Unit 3 3 100
6 Laptop 5 Unit 5 5 100
7 Printer Laser Jet 8 Unit 8 8 100
8 Mesin Scanner 8 Unit 8 8 100
9 Stabilizer 10 Stel 10 10 100
10 Uninteruptible Power Supply (UPS) 8 Unit 8 8 100
11 Printer Laser Jet Warna 8 Unit 8 8 100
UNIT KERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI GORONTALO
CAPAIAN KEGIATAN DUKUNGAN PENGAWASAN
S.D. BULAN DESEMBER TAHUN 2015
No. ProgramSasaran
Kegiatan
Kegiatan
IKK Rincian IKK
Dok/
Lap/
Unit
(1 Thn)
Output
Termanfaatkanny
a Aset secara
optimal dalam
mencapai
kepuasan
layanan
kesesmaan 7
skala likert
Tersedianya
dukungan
manajemen dan
pelaksanaan
tugas teknis
lainnya dalam
mencapai
kepuasan
layanan
3670 Pembinaan Administrasi dan
Pengelolaan Perlengkapan serta
Pembayaran Gaji/Tunjangan-BPKP
Jumlah Layanan
Perkantoran
Jumlah Layanan Perkantoran
3676 Fasilitas Dukungan Manajemen
Perwakilan BPKP
Jumlah Layanan
Dukungan
Manajemen
Perwakilan BPKP
Alat Pengolahan
Data BPKP
Jumlah Laporan Dukungan Manajemen Perwakilan BPKP
3678 Pengadaan dan Penyaluran Sarana
dan Prasarana BPKP
Sarana dan
Prasarana
Page 1 of 2
Lampiran IV
Kode Nama Kegiatan Satuantarget s.d.
bulan ini
realisasi
s.d.
bulan ini
Capaian
(%)
No. ProgramSasaran
Kegiatan
Kegiatan
IKK Rincian IKK
Dok/
Lap/
Unit
(1 Thn)
Output
1 Meja Partisi 8 Unit 8 8 100
2 Kursi Chitose 15 Unit 15 22 147
4 Kursi Aula 80 Unit 80 97 121
5 Sice Aula 2 Set 2 2 100
6 Meja Rapat Aula 20 Unit 1 1 100
7 Filling Cabinet 10 Unit 10 10 100
8 Meja Partisi 5 Set 5 7 140
9 Kursi Kerja 20 Unit 20 22 110
Gedung/Bangunan 1 Pembangunan Gedung Tahap II 1 Gedung 1 1 100
231 Unit/Gdg 212 236 111,32
Peralatan & Fasilitas
Perkantoran
Jumlah Pengadaan dan Penyaluran Sarana dan Prasarana BPKP
Page 2 of 2