Download - Ptk Punijanto Ipa Vi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan suatu fenomena yang sangat kompleks, karena
sifatnya yang sangat kompleks itu maka pendidikan dapat dijelaskan dari
berbagai sudut pandang, misalnya dari sudut pandang psikologi, sosiologi dan
antropologi, ekonomi, politik, komunikasi dan sebagainya. Pendidikan
memiliki kekuatan (pengaruh) yang sangat dinamis dalam kehidupan manusia
di masa depan. Pendidikan dapat mengembangkan berbagai potensi yang
dimilikinya secara optimal, yaitu pengembangan potensi individu yang
setinggi-tingginya dalam aspek fisik, intelektual, emosional, sosial dan
spiritual sesuai dengan tahap perkembangan serta karakteristik /lingkungan,
baik lingkungan politik maupun lingkungan sosio budaya dimana dia hidup.
Pendidikan merupakan senjata utama bagi manusia dalam meraih cita-cita
atau tujuan hidupnya. Maka yang menjadi masalah pokok dalam pendidikan
adalah arah dan tujuan yang akan ditempuh.
Ilmu Pengetahuan Alam merupakan salah satu mata pelajaran di
Sekolah Dasar, yang merupakan program untuk menanamkan dan
mengembangkan pengetahuan, ketrampilan, sikap dan nilai ilmiah pada siswa,
serta rasa mencintai dan menghargai kebesaran Tuhan Yang Maha Esa.
Sejalan dengan itu maka tujuan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di
Sekolah Dasar antara lain :
1. Agar siswa memahami konsep-konsep Ilmu Pengetahuan Alam dan
keterkaitannya dengan kehidupan sehari-hari.
1
1
2. Agar siswa memiliki ketrampilan proses untuk mengembangkan
pengetahuan, gagasan tentang alam sekitar.
3. Agar siswa mampu menggunakan teknologi sederhana yang berguna
untuk memecahkan suatu masalah yang ditemukan dalam kehidupan
sehari-hari.
4. Agar siswa mengenal dan dapat memupuk rasa cinta terhadap alam
sekitar, sehingga menyadari kebesaran dan keagungan Tuhan Yang Maha
Esa.
Belajar Ilmu Pengetahuan Alam tidak harus di dalam kelas, tetapi dapat
dilakukan sambil belanja, bekerja, rekreasi, dan bahkan sambil nonton
televisi.
SD Negeri 2 Cepogo Cabang Dinas Dikpora Kembang Kabupaten
Jepara adalah sebuah sekolah dasar yang berada di daerah pegunungan yang
jauh dari kota. Untuk mencukupi sarana prasarana sangat tidak
memungkinkan jika hanya mengandalkan Bantuan Operasional Sekolah
(BOS) dari pemerintah, hal itu disebabkan oleh jumlah siswa yang hanya
sedikit.
Berdasarkan tahun-tahun sebelumnya bahwa hasil pembelajaran mata
pelajaran IPA kelas VI tentang mengidentifikasi mengenal sistim tata surya
masih belum mencapai ketuntasan, yaitu 53 untuk rata-rata kelas dari KKM
yang ditetapkan 70. Dan di awal semester kedua ini, secara keseluruhan hasil
tes formatif mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam tentang materi tersebut
belum sesuai dengan yang diharapkan. Terbukti bahwa dari 11 siswa yang
mencapai ketuntasan belajar hanya 45 %. Hal ini dikarenakan siswa kurang
mampu menguasai materi yang ada, selain itu juga disebabkan kondisi
ekonomi orang tua yang sangat lemah, kurang memberi motivasi pada
2
anaknya. Sarana prasarana sekolah kurang mendukung, listrik belum ada,
kondisi masyarakat yang masih terbelakang. Di samping itu juga kemampuan
siswa yang sangat minim. Dari beberapa penyebab tersebut maka hasil
pembelajaran belum mencapai ketuntasan. Jika dilihat dari pola pembelajaran
selama ini, guru cenderung menggunakan metode yang monoton yaitu
ceramah dan pemberian tugas, sehingga siswa tidak memiliki kreatifitas dalam
proses pembelajaran. Untuk itu guru perlu menggunakan kolaborasi beberapa
metode dalam proses pembelajaran agar siswa aktif dan kreatif dalam proses
pembelajaran berlangsung.
Untuk meningkatkan kwalitas siswa dalam penguasaan materi pelajaran
perlu diadakan perbaikan pembelajaran melalui Penelitian Tindakan Kelas
(PTK). Dengan melalui PTK memiliki manfaat untuk memperbaiki
pembelajaran sehingga guru akan merasa puas karena telah melakukan sesuatu
untuk meningkatkan kwalitas pembelajaran yang dikelolanya. (Wardani dkk,
2003 : 1. 16). Untuk itu maka penulis melakukan perbaikan pembelajaran
dengan judul :
”Upaya Meningkatkan Kemampuan Siswa dalam Mengenal Sistem Tata
Surya melalui metode Demonstrasi alat peraga pada Mata Pelajaran Ilmu
pengetahuan Alam pada siswa kelas VI semester 2 SD Negeri 2 Cepogo
Kembang Jepara”
B. Identifikasi Masalah.
Setelah melakukan kegiatan pembelajaran dan diskusi dengan teman
sejawat, pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dengan materi mengenal
sistim tata surya yang ada di lingkungan sekitar di kelas VI semester 2,
3
ternyata penulis mengalami beberapa permasalahan yang sangat berpengaruh
pada keberhasilan siswa dalam memahami materi ini.
Selama pelajaran berlangsung, siswa terkesan tidak memperhatikan
penjelasan guru, bahkan diantaranya ada yang bermain-main sendiri, anak
lebih memperhatikan suasana lain di luar kelas, bersenda gurau, keluar masuk
minta ijin ke belakang, bahkan ada yang mengantuk. Pada saat guru
melontarkan pertanyaan, siswa tidak merespon dengan jawaban yang
diharapkan guru. Dari hasil tersebut penulis meminta bantuan teman sejawat
untuk mengatasi kekurangan dalam pembelajaran yang dilaksanakan. Dari
hasil diskusi terungkap beberapa permasalahan yan terjadi dalam
pembelajaran, antara lain :
1. Penggunaan metode ceramah yang dominan
2. Siswa tidak tertarik penjelasan guru
3. Guru tidak menggunakan alat peraga
4. Guru lebih aktif sendiri dalam pembelajaran
5. Guru mengabaikan siswa yang kurang konsentrasi
6. Pembelajaran yang kurang memperhatikan kreativitas siswa
7. Siswa tidak merespon pertanyaan yang diberikan guru
8. Siswa tidak berani bertanya
Tentu saja hal ini menjadi tantangan bagi penulis untuk melaksanakan
perbaikan pembelajaran tentang materi mengenal system tata surya dengan
bahasa yang mudah dimengerti oleh siswa.
C. Analisis Masalah.
Berdasarkan identifikasi masalah tersebut di atas, penulis beranggapan
bahwa metode yang digunakan oleh guru dalam proses pembelajaran belum
4
tepat diterapkan pada siswa kelas VI pada materi pembelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam tentang mengenal sistim tata surya, maka penulis mencoba
mengunakan metode demonstrasi untuk mengatasi masalah tersebut. Dengan
menggunakan alat peraga, diharapkan :
1. Siswa mampu menunjukkan konsep
2. Siswa dapat mengingat pembelajaran
3. Dapat lebih mengarah perhatian siswa pada pembelajaran
4. Pembelajaran lebih menarik
Menurut Paulus Lie (2002 : 640) manfaat alat peraga antara lain :
1. Pembelajaran akan lebih menarik.
2. Mengarahkan perhatian siswa pada pembelajaran.
3. Membantu untuk mengingat pelajaran.
4. Membantu menjelaskan materi pelajaran yang sangat efektif.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah dan analisis masalah yang
menjadikan ketidakberhasilan siswa dalam memahami materi pembelajaran
IPA tentang mengidentifikasi mengenal sistim tata surya yang ada di
lingkungan sekitar maka masalah yang dapat dirumuskan adalah:
“Bagaimanakah Upaya Meningkatkan Kemampuan Siswa dalam Mengenal
Sistem Tata Surya melalui metode Demonstrasi pada Mata Pelajaran Ilmu
pengetahuan Alam siswa kelas VI semester 2 SD Negeri 2 Cepogo Kembang
Jepara ?”
E. Tujuan Penelitian
5
Perbaikan pembelajaran yang penulis lakukan melalui Penelitian
Tindakan Kelas (PTK) pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam ini
bertujuan :
1. Meningkatkan pengetahuan siswa dalam mengenal dan memahami sistem
Tata Surya.
2. Siswa mampu mendiskripsikan cara penerapan metode demonstrasi Sistem
Tata Surya.
F. Manfaat Penelitian.
1. Manfaat teoritis.
Secara teoritis diharapkan hasil penelitian tindakan kelas ini dapat
memberikan informasi ilmiah sekaligus sebagai pengembangan ilmu
pengetahuan, khususnya dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam
kelas VI tahun pelajaran 2011/2012.
2. Manfaat Praktis
a. Untuk Siswa.
Penelitian tentang penerapan metode demonstrasi dalam
mengenal sistem tata surya sangat bermanfaat bagi siswa. Adapun
manfaat tersebut adalah
1. Memberikan motivasi siswa
sehingga siswa senang untuk belajar.
2. Melatih siswa untuk menerapkan
alat-alat tersebut.
b. Untuk Guru
1. Meningkatkan kreatifitas guru dalam menerapkan berbagai
pembelajaran.
6
2. Meningkatkan kinerja dan profesionalitas guru dalam
menjalankan tugas.
3. Meningkatkan rasa percaya diri guru.
c. Untuk Lembaga.
1. Meningkatkan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam.
2. Meningkatkan mutu pendidikan dan pengajaran di sekolah.
3. Menjadikan sebuah tindakan sebagai upaya untuk memperkaya
pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam. di sekolah.
7
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Karakteristik Pembelajaran IPA
IPA adalah bidang ilmu yang mempelajari dan mencari tahu tentang
alam secara sistematis, sehingga belajar sains bukan hanya sebagai
penguasaan kuumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta,konsep-konsep
atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan.
Pembelajaran sains di sekolah dasar diharapkan dapat menjadi wahana bagi
siswa untuk mempelajari dan mengenal diri sendiri dan alam sekitar, serta
kedepannya siswa dapat menerapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Pembelajaran sains di SD menekankan pada pemberian pengalaman langsung
untuk mengembangkan kompetensi agar siswa menjelajahi dan memahami
alam sekitar secara nyata, sehingga dapat membantu siswa untuk memperoleh
pemahaman yang lebih mendalam tentang diri sendiri dan alam sekitar.
Konsep-konsep IPA diperlukan dalam kehidupan sehari-hari untuk
memenuhi kebutuhan manusia melalui pemecahan masalah-masalah yang
dapat diidentifikasi. Penerapan ilmu Sains perlu dilakukan secara bijaksana
agar tidak berdampak buruk terhadap lingkungan. Sehingga dapat diharapkan
pembelajaran Sains diharapkan ada penekanan pembelajaran yang
menghubungkaitkan unsur SALINGTEMAS (Sains, Lingkungan, Teknologi
dan Masyarakat) yang diaarahkan pada pengalaman belajar untuk merancang
dan membuat suatu karya sederhana melalui pemahaman Sains dan
kompetensi bekerja ilmiah secara bijaksana.
Tujuan diselenggarakan pelajaran IPA agar siswa memiliki kemampuan
sebagai berikut :
8
8
1. Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa,
berdasarkan keberadaan, keindahan dan keteraturan alam ciptaan-Nya.
2. Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep Sains yang
bermanfaat dan dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
3. Mengembangkan rasa ingin tau, sikap positif dan kesadaran tentang
adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara Sains,
lingkungan,teknologi dan masyarakat.
4. Mengembangkan ketrampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar,
memecahkan masalah dan membuat masalah.
5. Meningkatkan keserasian untuk berperan serta dalam memelihara,
menjaga dan melestarikan lingkungan alam.
6. Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala keraturannya
sebagai salah satu ciptaan Tuhan.
7. Memperoleh bekal pengetahuan, konsep ketrampilan Sains sebagai dasar
untuk melanjutkan pendidikan ke SMP/MTS.
8. memiliki pengetahuan dan ketrampilan untuk menguasai dasar-dasar Sains
dalam rangka penguasaan IPTEK
B. Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar
Dewasa ini telah dilakukan berbagai upaya perbaikan dan peningkatan
mutu pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di Sekolah Dasar. Salah satu
pembelajaran yang ditawarkan untuk meningkatkan pembelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam Sekolah Dasar adalah model pembelajaran yang
didasarkan pada pandangan konstruktivis, karena dianggap paling sesuai
dengan karakteristik pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam. Hal itu tampak
dengan banyaknya tulisan tentang pandangan konstruktivis dalam bentuk
9
jurnal hasil penelitian atau penuangan gagasan dalam upaya mengembangkan
model pembelajaran Ilmu pengetahuan Alam.
Model pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam. yang dikembangkan
berdasarkan pandangan konstruktivis ini memperhatikan dan
mempertimbangkan pengetahuan awal siswa yang mungkin diperoleh di luar
sekolah. Disarankan oleh Bell (1993 : 16) agar pengetahuan siswa yang
diperoleh dari luar sekolah dipertimbangkan sebagai pengetahuan awal dalam
sasaran pembelajaran, karena sangat mungkin terjadi miskonsepsi, sebaliknya
apabila guru tidak mempedulikan konsepsi atau pengetahuan awal siswa,
besar kemungkinan mis konsepsi yang terjadi akan semakin komplek.
Menurut pandangan konstruktivis dalam pembelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam seyogjanya disediakan serangkaian pengalaman berupa
kegiatan nyata yang rasional atau dapat dimengerti siswa dan memungkinkan
terjadi interaksi sosial. Dengan kata lain saat proses belajar berlangsung,
siswa harus terlibat secara langsung dalam kegiatan nyata.
Pembentukan sistem konseptual bukan cara memasangkan (match)
dengan kenyataan di alam, melainkan dengan mencocokkan (fit) dengan
kenyataan. Model konstruktivis menekankan pandangan instrumental dengan
pengetahuan atau sistem konseptual. Pada proses pembentukannya sistem
konseptual mengalami pengujian secara terus menerus. Sistem konseptual
Ilmu Pengetahuan Alam sebagai suatu pengetahuan logik-matematik dan fisik
hanya dapat dipelajari melalui penyesuaian arti antara pengajar dan pelajar
(Herron, 1978).
Menurut West brook & Rogers (1994) jenis program pembelajaran
yang diterapkan mempengaruhi pengembangan kemampuan penalaran siswa.
10
Komponen utama yang secara langsung membentuk model pembelajarannya
adalah :
- Materi obyek yang di bahas
- Guru pengajar
- Tahap berpikir siswa sebagai subyek belajar
- Pendekatan dan metode
- Alat evaluasi yang digunakan
Materi subyek yang di bahas harus dapat dikaitkan dengan konsep Ilmu
Pengetahuan Alam yang telah dimiliki siswa. Konsep yang dimiliki siswa
adalah apresiasinya terhadap konsep yang disepakati para Ilmu Pengetahuan
Alam-wan, konsep tersebut dipelajari dengan menggunakan analogi terhadap
konsep-konsep yang berhubungan dan ditemukan dalam kehidupannya
sehari-hari yang merupakan dasar pemahaman terhadap konsep-konsep Ilmu
Pengetahuan Alam. (Flick, 1991).
C. Sistem Tata Surya.
1. Matah
ari sebagai Pusat Tata Surya.
Matahari merupakan pusat Tata Surya, Matahari dikelilingi oleh
planet-planet karena gravitasi (gaya tarik) Matahari sangat besar. Matahari
merupakan bola gas yang bercahaya, suhu pada permukaannya ± 6.0000 C,
sedangkan pada bagian dalamnya lebih panas lagi ± 15 juta 0C. Diameter
Matahari ± 109 kali diameter Bumi, dan letaknya ± 150 juta km dari Bumi
kita. Matahari merupakan benda langit yang memancarkan cahaya sendiri.
Matahari disebut juga sumber cahaya atau bintang.
2. Planet-Planet.
11
Planet merupakan benda angkasa yang mengelilingi Matahari. Kita
mengenal sembilan planet yang mengelilingi matahari. Kesembilan planet itu
adalah, Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Yupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus,
dan Pluto. Berdasarkan garis edarnya planet digolongkan menjadi dua bagian
yaitu, planet dalam dan planet luar. Yang termasuk planet dalam adalah
Merkurius dan Venus, sedangakn yang termasuk planet luar adalah Mars,
Yupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus, dan Pluto.
3. Meteor.
Meteor sering disebut sebagai bintang jatuh atau bintang beralih. Di
angkasa banyak sekali benda-benda langit berukuran kecil yang tidak
mempunyai lintasan tertentu. Benda-benda itu bergerak bebas diangkasa
dengan kecepatan tinggi.
4. Komet.
Komet adalah benda langit yang mengelilingi Matahari dengan garis
edar atau orbit yang berbentuk sangat lonjong. Komet juga disebut sebagai
bintang berekor.
5. Satelit.
Satelit sering disebut pengiring planet karena satelit selalu menemani
(mengiringi) planet ketika planet mengelilingi Matahari. Ada dua jenis satelit,
yaitu satelit alam dan satelit buatan.. Satelit alam adalah satelit yang sudah
ada dalam tata surya. Satelit buatan adalah satelit yang dibuat oleh manusia
dan diluncurkan dengan menggunakan satelit.
D. Penggunaan Metode dan Media dalam pembelajaran IPA
12
1. Pengertian Metode dalam mata pelajaran IPA
Peraturan Pemerintah RI no. 19 tahun 2005 tentang standart nasional
pendidikan Bab IV pasal 19 ayat 1: proses pembelajaran pada satuan
pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan,
menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisIpasi aktif, serta
memberi ruang yang cukup lagi, prakarsa, kreatfitas, dan kemandirian sesuai
dengan bakat, minat dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.
Dengan dasar peraturan pemerintah di atas maka seorang guru harus mampu
menciptakan stuasi pembelajaran yang memungkinkan siswa dapat
berkembang secara optimal. Selain itu pembelajaran juga harus bermakna
(berarti).
Menurut kamus besar Bahasa Indonesia (202 : 703) bermakna: berarti:
mempunyai (mengandung) arti penting (dalam)
Menurut Sri Sukabdiah (2006 : 6) pembelajaran akan bermakna jika :
a. Menghubungkan materi dengan kehidupan siswa.
b. Materi pelajaran yang diberikan sebagai fokus dari materi pelajaran yang
diambil dari mata pelajaran lain.
c. Mengintegrasikan dua atau lebih mata pelajaran.
d. Memadukan kegiatan sekolah dengan pekerjaan.
e. Belajar memberikan layanan.
Agar pembelajaran bermakna (berarti) maka seorang guru harus mampu
menentukan metode yang tepat dalam proses kegiatan pembelajaran. Menurut
kamus besar Bahasa Indonesia (2002 : 740) metode : cara teratur yang
digunakan untuk melaksanakan suatu pekerjaan agar tercapai sesuai dengan
yang kita kehendaki, cara kerja yang bersistem untuk memudahkan
pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan.
13
Dengan demikian pentingnya pemilihan metode pengajaran yang tepat
bagi seorang guru sehingga pembelajaran menyenangkan bagi siswa dan
materi pelajaran dapat diterima secara optimal.
2. Pengertian Media dalam Mata Pelajaran IPA
Kata Media menurut Heinich, dkk (1982) berasal dari bahas Latin,
merupakan bentuk jamak dari kata ”medium” yang secara harfiah berarti
”perantara” (between) yaitu perantara sumber pesan (source) dengan
penerima pesan (receiver). Dalam proses pembelajaran, media dapat diartikan
sebagai beriku :
a. Teknologi pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan
pembelajaran (Schrainm), 1977)
b. Sarana fisik untuk menyampaikan isi/materi pembelajaran (Briggs, 1977)
c. Sarana komunikasi dalam bentuk cetak maupun pandang dengar
termasuk teknologi perangkat kerasnya (NEA, 1969)
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002 : 726) Media : 1. alat ; 2. alat
(sarana) komunikasi seperti koran, majalah, radio, televisi, film, poster dan
spanduk; 3. yang terletak di antara dua pihak (orang, golongan dan
sebagainya).
E. Metode Demonstrasi
1. Pengertian Metode Demonstrasi
Sebelum menjabarkan lebih jauh tentang metode demonstrasi, perlu
penulis ketengahkan lebih dahulu mengapa metode demonstrasi sangat
penting dalam proses pembelajaran. Pertanyaan ini sering muncul dalam
benak seorang guru dalam melaksanakan proses pembelajaran. Melalui
metode yang tepat yang digunakan dalam proses pembelajaran akan
14
berpengaruh besar terhadap tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Metode
pembelajaran merupakan salah satu komponen yang harus ada dalam kegiatan
pembelajaran. Pada dasarnya metode pembelajaran merupakan cara atau
teknik yang digunakan dalam melakukan interaksi dengan siswa pada saat
proses pembelajaran berlangsung. Adapun metode demonstrasi merupakan
metode pembelajaran yang menyajikan bahan pelajaran dengan
mempertunjukkan secara langsung obyeknya atau caranya melakukan sesuatu
untuk mempertunjukkan proses tertentu (Udin S. Winataputra, dkk, 2003 :
4.24) Lebih lanjut Depdikbud (1994/1995 : 130) yang dimaksud metode
demonstrasi adalah guru atau siswa diminta untuk memperlihatkan kepada
seluruh kelas suatu proses atau cara membuat sesuatu.
Dari beberapa batasan di atas nampak jelas bahwa melalui metode
demonstrasi guru mengusahakan agar siswa sebanyak mungkin ikut aktif
menyediakan alat, mengadakan observasi dan mencatat hasilnya. Metode
demonstrasi dapat digunakan pada semua mata pelajaran. Dalam pelaksanaan
metode demonstrasi guru harus sudah yakin bahwa seluruh siswa dapat
memperhatikan (mengamati) terhadap obyek yang akan didemonstrasikan.
Sebelum proses demonstrasi guru harus sudah mempersiapkan alat-alat yang
akan digunakan dalam demonstrasi tersebut. Dalam hal ini guru dituntut
untuk dapat menguasai bahan pelajaran serta mengorganisasi kelas jangan
sampai guru terlena dengan demonstrasinya tanpa memperhatikan siswa
secara menyeluruh.
Metode demonstrasi digunakan dalam penelitian ini dengan tujuan
agar setiap siswa dapat trampil mengidentifikasi mengenal sistim tata surya
yang ada di lingkungan sekitar. Persamaan menggunakan metode demonstrasi
dalam penelitian ini adalah alat-alat yang digunakan dalam proses
15
pembelajaran telah dipersiapkan terlebih dahulu, obyek telah ditentukan
sebelumnya, diperuntukkan bagi semua siswa. Sedangkan perbedaannya
adalah metode demonstrasi dalam penelitian ini setiap siswa dalam satu kelas
terlibat dalam demonstrasi karena dilakukan secara demonstrasi perorangan.
Sedangkan kelebihan demonstrasi perorangan sangat membantu ketrampilan
siswa dalam mengidentifikasi mengenal sistim tata surya yang ada di
lingkungan sekitar.
2. Keunggulan metode demonstrasi
Keunggulan menggunakan metode demonstrasi adalah sebagai
berikut :
a. Siswa dapat memahami sesuai obyek sebenarnya.
b. Siswa dapat mengembangkan rasa ingin tahunya.
c. Siswa dibiasakan untuk kerja secara sistematis.
d. Siswa dapat mengamati sesuatu secara proses.
e. Siswa dapat mengetahui hubungan struktural atau urutan obyek.
f. Siswa dapat membandingkan pada beberapa obyek.
Carin (1992) menyampaikan beberapa alasan tentang pentingnya
ketrampilan proses yaitu :
a. Dalam prakteknya apa yang dikenal dalam IPA merupakan hal yang
tidak terpisahkan dari metode penyelidikan.
b. Ketrampilan proses IPA merupakan ketrampilan belajar sepanjang
hayat yang dapat digunakan bukan saja untuk mempelajari berbagai
macam ilmu, tetapi juga dapat digunakan dalam kehidupan sehari-
hari.
E. Kerangka Berpikir
16
Pembelajaran IPA hanya mengenal pengertian tanpa mengenal konsep-
konsep, akan menjadi pemahaman yang kabur, karena IPA merupakan hasil
kegiatan manusia berupa pengetahuan, gagasan, dan konsep yang
terorganisasi tentang alam sekitarnya. Oleh karena itu dalam pembelajaran
siswa membangun pengetahuan berdasarkan pengamatan, pengalaman,
penyusunan gagasan melalui suatu percobaan sangatlah penting. Dalam
mengembangkan pembelajaran siswa hendaknya dilibatkan dalam kegiatan
langsung dalam obyek nyata, karena akan membantu siswa untuk berpikir
melalui pengalaman pembelajaran. Maka dari itu penulis, menulis metode
yang dianggap paling cocok adalah metode demonstrasi dan menggunakan
alat peraga rumah tangga, dengan metode demonstrasi siswa dapat mengenal
langsung dan memahami materi tersebut sehingga pembelajaran dapat sesuai
dan menyenangkan.
Berdasarkan kajian pustaka tersebut di atas, maka dapat diambil pokok-
pokok pikiran sebagai berikut :
- Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar akan berhasil
atau tercapai dengan hasil baik bila memanfaatkan media alat peraga
disekitar siswa secara nyata, sehingga siswa tidak abstrak.
- Dengan menggunakan media alat peraga, proses
pembelajaran dapat ditingkatkan.
17
B A B III
PELAKSANAAN PERBAIKAN PENELITIAN
A. Subyek Penelitian
1. Mata Pelajaran : IPA
2. Kelas/semester : VI/2
3. Tempat : SD Negeri 2 Cepogo Kembang Jepara
4. Jumlah : 11 siswa
5. Latar Belakang :
a. Dari sisi keluarga : Kebanyakan mereka berasal dari keluarga yang
kurang mampu, sehingga perhatian orang tua kepada anak masih
kurang.
b. Dari sisi belajarnya : Rata-rata siswa cara belajarnya kurang teratur dan
waktu belajarnya juga sedikit, karena kesibukan orang tua dan
kurangnya perhatian terhadap anak.
c. Dari karakteristik lingkungan sekitar : Lingkungan kurang mendukung
belajar anak, semua masyarakat hidup sebagai petani, pedagang, buruh
yang menghabiskan waktu di luar rumah. Kesadaran orang tua untuk
memberi bimbingan belajar dan les privat sangat jauh dari harapan,
bahkan membimbing anakpun tidak mau.
B. Diskripsi tiap siklus
Pelaksanaan perbaikan dalam penelitian ini dilaksanakan dalam 2 (dua)
siklus masing-masing siklus melalui 4 tahap yaitu : tahap perencanaan, tahap
pelaksanaan, tahap pengamatan, dan tahap refleksi.
Skema 3.1
18
19
Skema Siklus Perbaikan Pembelajaran PKn
Tahan Perencanaan
Tahan Pelaksanaan
Tahan Pengumpulan data
Tahan Refleksi
Siklus I
Tahan Perencanaan I
Tahan Pelaksanaan I
19
Pra Siklus
Tahan Pengumpulan data I
Tahan Refleksi I
Siklus II Siklus II Siklus II
Tahan Perencanaan II
Siklus II Siklus II Siklus II Siklus II Siklus II Siklus II Siklus II Siklus II Siklus II Siklus II Siklus II
Siklus II
Tahan Pelaksanaan II
Tahan Pengumpulan data II
Tahan Refleksi III
Pembuatan Laporan
1. Pra Siklus
a. Tahap Perencanaan Pra Siklus.
Tahap perencanaan dilaksanakan pada hari Sabtu, 10 Maret 2012,
penulis bersama-sama dengan teman sejawat, menyiapkan instrumen yang
diperlukan yang berupa.
1. Menentukan masalah.
2. Menentukan Kompetensi Dasar yang diangkat
3. Membuat Rencana Pembelajaran.
4. Lembar pengamatan ketrampilan proses.
5. Lembar kwalitas pembelajaran.
b. Tahap Pelaksanaan Pra Siklus
Tahap Pelaksanaan pada pra siklus dilaksanakan pada hari Senin, 12
Maret 2012 pukul 08.10 – 09.20 WIB dengan teman sejawat sebagai
pengamat dalam pembelajaran. Pengamat dalam pra siklus yaitu Bapak
Slamet Riyadi, S.Pd, yang bertugas mengamati ketrampilan proses, dan
mengamati kwalitas pembelajaran. Pengamat pada waktu pembelajaran
berlangsung mengambil posisi di belakang, mengamati kemunculan selama
pembelajaran berlangsung, dan mengisikan kemunculan tersebut pada
lembar pengamatan
Dalam tahap pelaksanaan instrumen yang dgunakan berupa lembar
kerja sebagai bahan diskusi siswa yang diberikan selama kegiatan inti, dan
tes formatif dilaksanakan pada kegiatan akhir sebagai bahan penulis utnuk
menganalisa hasil pekerjaan siswa. Dan dalam pra siklus ini terdapat 3
indikator yang belum tuntas, dan setiap indikator yang belum tuntas itu
diberikan langkah-langkah perbaikan seperti di atas.
20
c. Tahap Pengamatan Pra Siklus
Pada tahap pengamatan, penulis laksanakan sejak tahap pelaksanaan
dimulai yaitu hari Senin, 12 Maret 2012 pukul 08.10 – 09.20 WIB. Pada
tahap ini selain dilakukan oleh penulis juga dilakukan oleh teman sejawat
sebagai pengamat selama pembelajaran berlangsung.
Pengamat (Bapak Slamet, S.Pd) mengambil posisi di sebelah kiri di
belakang siswa, bertugas mengamati ketrampilan proses. Dalam lembar
pengamatan ketrampilan proses ini terdapat delapan indikator yang masing-
masing indikator tersebut harus diisi dengan angka kemunculan. Dan
mengamati kwalitas pembelajaran. Fokus pengamatannya meliputi aspek
perilaku guru, perlaku siswa, dan pola interaksi selama pembelajaran
berlangsung.
Pengisian lembar kwalitas pembelajaran ini dengan cara memberikan
tanda ceklis pada kolom yang sesuai dengan situasi yang muncul yaitu :
1. Sangat kurang.
2. Kurang.
3. Cukup.
4. Baik.
5. Sangat baik
Selanjutnya pengamat memberikan catatan mengenai kelebihan dan
kekurangan yang terjadi selama pembelajaran berlangsung yang dapat
dijadikan bahan untuk merefleksi kegiatan pembelajaran.
d. Tahap refleksi Pra Siklus
Refleksi dilaksanakan setelah selesai pembelajaran, yaitu hari Selasa,
13 Maret 2012, instrumen yang digunakan adalah lembar pengamatan
ketrampilan proses dan lembar kwalitas pembelajaran. Dalam lembar
21
pengamatan, pengamat telah mengumpulkan data yang berkaitan dengan
kemunculan yang terjadi pada waktu pembelajaran, untuk dikomunikasikan
dengan penulis dalam rangka menentukan langkah perbaikan pembelajaran.
Data yang terkumpul dalam lembar pengamatan ketrampilan proses
dijadikan bahan untuk mengetahui indikator yang sudah tuntas. Indikator
dinyatakan tuntas apabila sudah mencapai batas cukup. Data yang ada
dalam lembar pengamatan kwalitas pembelajaran digunakan untuk
mengetahui kelebihan dan kekurangan proses pembelajaran, baik dari
perilaku guru, perilaku siswa, dan pola interaksinya.
Refleksi dilakukan dengan membawa dan mengoreksi lembar jawab
siswa dirumah dan di nilai. Guru menganalisa butir soal. Disamping itu
pengamat juga memberikan amatan/mencatat tentang anak-anak yan nakal
dan anak-anak yang menonjol dalam arti anak pandai dan anak bodoh.
Dengan melihat data yang terkumpul, maka penulis mengadakan
refleksi dengan cara sebagai berikut :
1. Indikator yang sudah tuntas, soalnya dibuat yang lebih sulit.
2. Indikator yang belum tuntas, soalnya dibuat lebih mudah dan diberikan
langkah-langkah perbaikan dengan cara melaluialat peraga, pemberian
tugas, dll. Dan setiap langkah perbaikan satu diberi soal satu.
2. Siklus I
a. Tahap Perencanaan Siklus I
Tahap perencanaan dilaksanakan pada hari Sabtu, 17 Maret 2012,
Peneliti beserta teman sejawat, membahas kesulitan yang dihadapi siswa,
kemudian menyiapkan instrumen yang diperlukan yang berupa.
22
1. Membuat rencana perbaikan pembelajaran siklus I
2. Lembar pengamatan ketrampilan proses silus I
3. Lembar pengamatan kwalitas pembelajaran siklus I
b. Tahap Pelaksanaan Siklus I
Tahap Pelaksanaan pada siklus I dilaksanakan pada hari Senin, 19
Maret 2012 pukul 08.10 – 09.20 WIB dengan teman sejawat sebagai
pengamat dalam pembelajaran. Pengamat dalam siklus I yaitu Bapak
Slamet Riyadi, S.Pd yang bertugas mengamati ketrampilan proses, dan
mengamati kwalitas pembelajaran. Pengamat pada waktu pembelajaran
berlangsung mengambil posisi di belakang. Dan mengamati kemunculan
selama pembelajaran berlangsung, dan mengisikan kemunculan tersebut
pada lembar pengamatan.
Dalam tahap pelaksanaan instrumen yang dgunakan berupa lembar
kerja sebagai bahan diskusi siswa yang diberikan selama kegiatan inti, dan
tes formatif dilaksanakan pada kegiatan akhir sebagai bahan penulis untuk
menganalisa hasil pekerjaan siswa.
c. Tahap Pengamatan Siklus I
Tahap pengamatan siklus I, dilaksanakan sejak tahap pelaksanaan
dimulai yaitu hari Senin, 19 Maret 2012 pukul 08.10 – 09.20 WIB.
Pengamat (Bapak Slamet Riyadi, S.Pd) mengambil posisi di sebelah kiri di
belakang siswa, bertugas mengamati ketrampilan proses. Dalam lembar
pengamatan ketrampilan proses ini terdapat indikator yang masing-masing
23
indikator tersebut harus diisi dengan angka kemunculan. Selanjutnya
pengamat memberikan catatan mengenai kelebihan dan kekurangan yang
terjadi selama pembelajaran berlangsung yang dapat dijadikan bahan untuk
merefleksi kegiatan pembelajaran.
d. Tahap refleksi siklus I
Tahap refleksi siklus I dilaksanakan dengan langkah seperti refleksi
pra siklus. Namun masih ada 1 indikator yang belum tuntas, kwalitas
pembelajaran belum maksimal, dan dari hasil tes juga masih ada siswa
yang belum tuntas, sehingga perlu diadakan langkah-langkah perbaikan
untuk siklus berikutnya.
3. Siklus II
a. Tahap Perencanaan Siklus II
Tahap perencanaan dilaksanakan pada hari Kamis, 29 Maret 2012,
Penulis berserta teman sejawat, membahas kesulitan yang dihadapi siswa.
Hasil dari kegiatan pembahasan kesulitan dengan pembimbing dan teman
sejawat adalah :
1. Membuat rencana perbaikan pembelajaran siklus II
2. Menyiapkan Lembar pengamatan ketrampilan proses silus II
3. Menyiapkan Lembar pengamatan kwalitas pembelajaran siklus II
Hasil tersebut akan digunakan dalam pelaksanaan pembelajaran kegiatan
siklus II.
b. Tahap Pelaksanaan Siklus II
Tahap Pelaksanaan siklus II dilaksanakan pada hari Jum’at, 30 Maret
2012 pukul 08.10 – 09.20 WIB dengan teman sejawat sebagai pengamat
24
dalam pembelajaran. Pengamat dalam siklus II yaitu Bapak Slamet Riyadi,
S.Pd, yang bertugas mengamati ketrampilan proses, dan mengamati
kwalitas pembelajaran. Dalam tahap pelaksanaan ini, instrumen yang
dgunakan berupa lembar kerja sebagai bahan diskusi siswa yang diberikan
selama kegiatan inti, dan tes formatif dilaksanakan pada kegiatan akhir
sebagai bahan penulis untuk menganalisa hasil pekerjaan siswa.
c. Tahap Pengamatan Siklus II
Pada tahap pengamatan siklus II penulis laksanakan sejak tahap
pelaksanaan dimulai yaitu hari Jum’at, 30 Maret 2012 pukul 08.10 – 09.20
WIB. Pengamat (Bapak Slamet Riyadi, S.Pd) mengambil posisi di sebelah
kanan di depan siswa, bertugas mengamati ketrampilan proses. Dalam
lembar pengamatan ketrampilan proses ini terdapat indikator yang masing-
masing indikator tersebut harus diisi dengan angka kemunculan.
Selanjutnya pengamat memberikan catatan mengenai kelebihan dan
kekurangan yang terjadi selama pembelajaran berlangsung yang dapat
dijadikan bahan untuk merefleksi kegiatan pembelajaran.
d. Tahap refleksi siklus II
Tahap refleksi siklus II dilaksanakan dengan langkah seperti refleksi
pra siklus dan siklus I. Berdasarkan hasil pengamatan ketrampilan proses,
pengamatan kwalitas pembelajaran, analisis hasil tes, dan catatan yang
diperoleh dalam pengamatan, ternyata dalam ketrampilan proses, kwalitas
pembelajaran, dan analisis hasil tes mendapatkan hasil yang baik, sehingga
tidak perlu diadakan perbaikan pembelajaran.
25
26
B A B IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Perbaikan Pembelajaran
1. Data Hasil Perbaikan Pembelajaran Pra Siklus
Analisis Butir Soal Pra Siklus.
No NamaAnalisis Butir Nilai
NilaiKetuntasan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 T BT1 Khoirul Umar √ x √ √ X √ x x x √ 50 BT2 Budi Santoso √ x √ x √ x √ x x x 30 BT3 Riyan Wahyu Eka P √ √ x √ √ √ x √ √ x 60 BT4 Siti Sumarni √ x √ √ X √ √ x √ √ 70 BT5 Aditya Eka Nugroho √ √ x x √ x √ √ √ x 60 BT6 Dewi Isnani √ x x √ X √ x x √ √ 40 BT7 Didik Andika √ √ √ √ X x √ √ √ x 70 BT8 Ervina Indrayanti √ √ x √ X x √ x √ x 50 BT9 Ervita Dwi Jayanti √ √ √ x √ √ √ √ √ x 80 T10 Indira Hesti M √ √ √ √ √ √ √ √ √ x 80 T11 Dimas Yoga W.U √ √ x x √ √ x √ x √ 50 BT
Jumlah 6402 9
Rata-rata 58,18
Analisis Butir Soal Siklus I
No Nilai Banyak Siswa Nilai x banyak siswa1 100 0 02 90 0 03 80 2 1604 70 2 1405 60 2 1206 50 3 1507 40 1 408 30 1 309 20 0 010 10 0 0
Jumlah 11 640
Keterangan :
Nilai rata-rata = 58,18
Nilai tertinggi = 80
Nilai terendah = 30
Tingkat Ketuntasan = 18,18 %
Grafik 4.1
Analisis Butir Soal Pra Siklus
27
26
Melihat grafik di atas diketahui bahwa yang mendapat nilai 30 ada 1
siswa, nilai 40 ada 1 siswa, nilai 50 ada 3 siswa nilai 60 ada 2 siswa, nilai 70 ada
2 siswa, dan nilai 80 ada 2 siswa. Siswa yang tuntas ada 2 siswa dari 11 siswa
(18,18 %), sedang siswa yang belum tuntas ada 9 siswa dari 11 siswa (81,82 %).
Tabel 4.3
Hasil pengamatan keterampilan proses pra siklus
No Aspek yang diobservasi Kemunculan1 2 3 4 5
1 Ketrampilan Dasar Guru1. Penggunaan alat Peraga √2. Penggunaan metode √3. Penguasaan materi √4. Bahasa/sikap dalam penyampaian materi √5. Menggunakan waktu pembelajaran √
Skor 2 9 42 Perilaku Siswa
1. Keaktifan √2. Kreatifitas √3. Keberanian √4. Kerja sama √5. Ketertiban √
Skor 4 9
3 Sarana/Prasarana1. Ketersediaannya alat-alat pelajaran √2. Memilih alat pelajaran yang sesuai √3. Pemanfaatan sarana pelajaran √4. Mengembangkan alat bantu pembelajaran √5. Ketrampilan dalam penggunaan alat √
Skor 4 9
Dari tabel diatas diketahui bahwa :
28
1. Penggunaan metode pembelajaran masih kurang.
2. Ketersediaan alat-alat pelajaran masih kurang.
3. Pengembangan alat bantu pembelajaran masih kurang.
4. Keberanian siswa masih kurang
5. Kerja sama siswa dalam bediskusi masih kurang
2. Data Hasil Perbaikan Pembelajaran Siklus I
Tabel 4.4
Analisis Butir Soal Siklus I.
No NamaAnalisis Butir Nilai
NilaiKetuntasan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 T BT1 Khoirul Umar √ √ √ √ √ √ √ x x √ 80 T2 Budi Santoso √ √ √ x √ x √ x x x 50 BT3 Riyan Wahyu Eka P √ √ √ √ √ √ x √ √ x 80 T4 Siti Sumarni √ √ √ √ x √ √ x √ √ 80 T5 Aditya Eka Nugroho √ √ √ √ √ √ √ √ √ x 90 T6 Dewi Isnani √ √ x √ x √ x x √ √ 60 BT7 Didik Andika √ √ √ √ x x √ √ √ x 70 BT8 Ervina Indrayanti √ √ √ √ x x √ x √ x 60 BT9 Ervita Dwi Jayanti √ √ √ √ √ √ √ √ √ x 90 T10 Indira Hesti M √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 100 T11 Dimas Yoga W.U √ √ √ x √ √ x √ x √ 70 BT
Jumlah 8306 5
Rata-rata 75,45
Tabel 4.5
Analisis Butir Soal Siklus I
No Nilai Banyak Siswa Nilai x banyak siswa1 100 1 1002 90 2 1803 80 3 2404 70 2 1405 60 2 1206 50 1 507 40 0 08 30 0 09 20 0 010 10 0 0
Jumlah 11 830
29
Keterangan :
Nilai rata-rata = 75,45
Nilai tertinggi = 100
Nilai terendah = 50
Tingkat Ketuntasan = 54,55 %
Grafik 4.2
Analisis Butir Soal Siklus I
Melihat grarfik di atas diketahui bahwa yang mendapat nilai 50 ada 1
siswa, nilai 60 ada 2 siswa nilai 70 ada 2 siswa, nilai 80 ada 3 siswa, siswa nilai
90 ada 2 siswa, dan yang mendapat nilai 100 ada 1 siswa. Siswa yang tuntas ada 6
dari 11 siswa (54,55 %), sedang siswa yang belum tuntas ada 5 dari 11 siswa
(45,45 %).
Tabel 4.6
Hasil pengamatan keterampilan proses siklus I
No Aspek yang diobservasi Kemunculan1 2 3 4 5
1 Ketrampilan Dasar Guru1. Penggunaan alat Peraga √2. Penggunaan metode √3. Penguasaan materi √4. Bahasa/sikap dalam penyampaian materi √5. Menggunakan waktu pembelajaran √
Skor 9 82 Perilaku Siswa
1. Keaktifan √2. Kreatifitas √3. Keberanian √
30
4. Kerja sama √5. Ketertiban √
Skor 12 43 Sarana/Prasarana
1. Ketersediaannya alat-alat pelajaran √2. Memilih alat pelajaran yang sesuai √3. Pemanfaatan sarana pelajaran √4. Mengembangkan alat bantu pembelajaran √5. Ketrampilan dalam penggunaan alat √
Skor 9 8
Dari tabel diatas diketahui bahwa :
1.Penggunaan alat peraga perlu dikembangkan.
2.Bahasa yang digunakan dalam menyampaikan materi perlu dikembangkan.
3.Pengembangan alat bantu pembelajaran perlu peningkatan.
4.Siswa perlu dimotivasi dalam kreatifitas pembelajaran.
5.Kerja sama siswa dalam bediskusi perlu ditingkatkan.
3. Data Hasil Perbaikan Pembelajaran Siklus II
Tabel 4.7
Analisis Butir Soal Siklus II.
No NamaAnalisis Butir Nilai
NilaiKetuntasan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 T BT1 Khoirul Umar √ √ √ √ √ √ √ √ x √ 90 T2 Budi Santoso √ √ √ √ √ √ √ x x x 70 BT3 Riyan Wahyu Eka P √ √ √ √ √ √ x √ √ x 80 T4 Siti Sumarni √ √ √ √ √ √ √ x √ √ 90 T5 Aditya Eka Nugroho √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 100 T6 Dewi Isnani √ √ √ √ √ √ x x √ √ 80 T7 Didik Andika √ √ √ √ √ x √ √ √ x 80 T8 Ervina Indrayanti √ √ √ √ √ √ √ x √ x 80 T9 Ervita Dwi Jayanti √ √ √ √ √ √ √ √ √ x 90 T10 Indira Hesti M √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 100 T11 Dimas Yoga W.U √ √ √ √ √ √ √ √ x √ 90 T
Jumlah 950Rata-rata 86,36
Tabel 4.8
31
Analisis Butir Soal Siklus II
No Nilai Banyak Siswa Nilai x banyak siswa1 100 2 2002 90 4 3603 80 4 3204 70 1 705 60 0 06 50 0 07 40 0 08 30 0 09 20 0 010 10 0 0
Jumlah 11 950
Keterangan :
Nilai rata-rata = 87,27
Nilai tertinggi = 100
Nilai terendah = 70
Tingkat Ketuntasan = 90,91 %
Grafik 4.3
Analisis Butir Soal Siklus II.
Melihat grarfiks di atas diketahui bahwa yang mendapat nilai 70 ada 1
siswa, nilai 80 ada 4 siswa, siswa nilai 90 ada 4 siswa. Siswa yang mendapat nilai
100 ada 2 siswa. Siswa yang tuntas ada 10 dari 11 siswa (90,91 %), sedang siswa
yang belum tuntas ada 1 dari 11 siswa (9,09 %).
32
Tabel 4.9
Hasil pengamatan keterampilan proses siklus II
No Aspek yang diobservasiKemunculan
1 2 3 4 51 Ketrampilan Dasar Guru
1. Penggunaan alat Peraga √2. Penggunaan metode √3. Penguasaan materi √4. Bahasa/sikap dalam penyampaian materi √5. Menggunakan waktu pembelajaran √
Skor 3 12 5
2 Perilaku Siswa1. Keaktifan √2. Kreatifitas √3. Keberanian √4. Kerja sama √5. Ketertiban √
Skor 3 12 5
3 Sarana/Prasarana1. Ketersediaannya alat-alat pelajaran √2. Memilih alat pelajaran yang sesuai √3. Pemanfaatan sarana pelajaran √4. Mengembangkan alat bantu pembelajaran √5. Ketrampilan dalam penggunaan alat √
Skor 6 8 5
Agar lebih jelas, penulis cantumkan data yang diperoleh pada ketiga siklus
yaitu sebagai berikut :
Tabel ketiga siklus
33
35
Hasil Tes Formatif Mata Pelajaran IPA
SiklusBanyak Siswa
Rata-rataNila
TertinggiNilai
TerendahTingkat
KetuntasanTuntasBelum Tuntas
Pra 2 9 62,73 90 40 18,18 %
I 6 5 75,45 100 50 54,55 %
II 10 1 87,27 100 70 90,91 %
Tingkat Pencapaian Ketuntasan Belajar Dalam Tiga Siklus.
Dilihat dari tabel di atas penguasaan siswa terhadap materi pada setiap
siklus mengalami peningkatan yaitu dari pra siklus tingkat
ketuntasan sebesar 25%, siklus I menjadi 62,5%, dan pada siklus II meningkat
menjadi 93,75%. Keberhasilan ini karena guru menggunakan metode demonstrasi
alat peraga dan siswa dilibatkan dalam pembelajaran serta siswa dapat
menghubungkan materi pelajaran yang telah diperoleh untuk mengatasi
permasalahan dalam kehidupan sehari-hari sehingga dapat belajar yang lebih
bermakna.
B. Pembahasan.
Setelah menganalisis hasil tes formatif pada pra siklus, tingkat ketuntasan
siswa masih jauh dari harapan, oleh sebab itu perlu diadakan perbaikan
pembelajaran pada siklus berikutnya. Hal ini penulis lakukan sesuai dengan tujuan
Perbaikan pembelajaran Tindakan Kelas (PTK) yang dikemukakan oleh Ralia
34
36
Joni, Kardiawarman (1990). Memperbaiki praktik pembelajaran untuk
memperbaiki hasil belajar siswa, karena ada hubungan timbal balik antara
pembelajaran dan perbaikan hasil belajar siswa, karena itu guru dituntut untuk
menentukan strategi, metode, sumber dan media pembelajaran yang tepat agar
siswa aktif dan kreatif, pemahaman siswa terhadap konsep pembelajaran
meningkat. Berdasarkan pandangan di atas, penulis menggunakan alat peraga Tata
Surya untuk meningkatkan penguasaan konsep tentang sistem Tata Surya.
Pada siklus I. Langkah yang sama dilakukan penulis namun hasilnya tidak
memuaskan. Ini menunjukkan bahwa langkah yang diambil pada siklus I sebagai
bagian dari strategi perbaikan pembelajaran yang ditempuh belum berhasil
meningkatkan penguasaan konsep siswa tentang sistem Tata Surya. Oleh sebab itu
perlu melakukan siklus berikutnya. Setelah siklus II dilakukan dengan cara
melibatkan siswa langsung dalam praktek pembelajaran maka hasilnya sungguh
memuaskan. Dengan demikian langkah perbaikan pembelajaran melalui metode
demonstrasi alat peraga dapat meningkatkan prestasi belajar siswa tentang sistem
Tata Surya.
35
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN.
A. Simpulan
Setelah peneliti melaksanakan proses perbaikan pembelajaran IPA
melalui pembelajaran pra siklus, siklus I, dan siklus II, dengan pokok bahasan
sistem Tata Surya pada kelas VI semester 2 tahun pelajaran 2011/2012 di SD
Negeri 2 Cepogo Kecamatan Kembang, dapat di tarik kesimpulan antara lain :
1. Penerapan metode Demonstrasi dapat meningkatkan perilaku guru dalam
proses pembelajaran.
2. Penerapan metode Demonstrasi melalui langkah –langkah yang tepat dapat
meningkatkan perilaku siswa dalam pemahaman materi pembelajaran.
3. Penerapan metode Demonstrasi melalui langkah penugasan dapat
meningkatkan kemampuan indikator dari kompetensi dasar.
4. Setelah dilakukan perbaikan pembelajaran dapat meningkatkan prestasi
belajar yang sangat memuaskan.
B. Saran
Berdasarkan dari pengalaman peneliti selama melaksanakan penelitian
tindakan kelas (PTK) di kelas VI semester 2 di SD Negeri 2 Cepogo
Kecamatan Kembang, peneliti dapat mengemukakan saran sebagai berikut :
a. Untuk meningkatkan pengetahuan siswa dalam memahami sistem Tata
Surya, diharapkan menggunakan metode Demonstrasi alat peraga.
b. Dalam pembelajaran, guru hendaknya selalu memotivasi siswa menyukai
mata pelajaran IPA.
c. Dalam menjelaskan pada kegiatan belajar mengajar hendaknya guru
menggunakan bahasa yang mudah dipahami oleh siswa.
36
37
d. Guru hendaknya menggunakan alat peraga yang dapat menarik perhatian
siswa dan dapat membantu untuk memahami materi pelajaran agar
pembelajaran tidak verbalisme dan membosankan.
e. Guru hendaknya menciptakan suasana kelas yang menyenangkan dalam
pembelajaran sehingga siswa dapat belajar secara optimal.
37
DAFTAR PUSTAKA
Bell, B (1993). Children’s science, controctivism and learning in sciense
Geelung.endidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta
Depdikbud dan PT Rineka Cipta.
Datta Wardana dkk. 2000.IPA Kelas VI. Jakarta : Depiknas
Depdikbud, 2004. Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar Kelas
VI Sekolah Dasar. Jakarta : Depdikbud.
Gino, dkk. 1996. Belajar dan Pembelajaran I, Surakarta : Universitas Sebelas
Maret.
Haryanto, 2002. Sains Untuk SD Kelas VI, Jakarta : Erlangga.
Hasan Basri.2000. Remaja Berkualitas (Problematika remaja dan
Solusinya). Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Suharno, dkk. 1995. Belajar Pembelajaran II. Depdikbut RI Universitas
Sebelas Maret.
Sunarto, dkk. 2000. IPA Terpadu. Jakarta : Erlangga.
Wardanai, IGAK, Wihardit, K, dan Nasoetion, 2003. Penelitian Tindakan
Kelas, Jakarta : Universitas Terbuka.
Zainul Asnawi, Agus Mulyono. 2003. Tes dan Asemen di SD. Jakarta :
Universitas Terbuka.
38
39
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENGENAL SISTEM TATA SURYA MELALUI
METODE DEMONSTRASI PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM SISWA KELAS VI
SEMESTER 2 SD NEGERI 2 CEPOGO KEMBANG JEPARA
Diajukan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Pemantapan Kemampuan Profesional
Program S 1 PGSD Universitas Terbuka
Disusun Oleh :
LESMAN PUNIJANTONIM. 822206617
FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS TERBUKA UPBJJ SEMARANG
2012
39
i
PERBAIKAN PEMBELAJARAN MELALUI PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK) MATA PELAJARAN ILMU
PENGETAHUAN ALAM PADA SISWA KELAS VI SEMESTER 2 SD NEGERI 2 CEPOGO
KEMBANG JEPARA
Diajukan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Pemantapan Kemampuan Profesional PDGK 4051
Program Strata 1 PGSD FKIP Universitas Terbuka
Disusun Oleh :
LESMAN PUNIJANTONIM. 822206617
FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS TERBUKA UPBJJ SEMARANG
2012
40
41
LEMBAR PENGESAHAN
Nama : Lesman Punijanto
N I M : 822206617
Program Studi : S 1 PGSD
Mata Pembelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
Tempat Pelaksanaan : SD Negeri 2 Cepogo Kecamatan Kembang
Kabupaten Jepara.
Tanggal Pelaksanaan : 1. Pra Siklus (Senin, 12 Maret 2012)
2. Siklus I (Senin, 19 Maret 2012)
3. Siklus II (Jum’at, 30 Maret 2012)
Masalah yang merupakan fokus perbaikan :
“Upaya Meningkatkan Kemampuan Siswa dalam Mengenal Sistem Tata
Surya melalui metode Demonstrasi pada Mata Pelajaran Ilmu pengetahuan
Alam siswa kelas VI semester 2 SD Negeri 2 Cepogo Kembang Jepara”.
Jepara,
MengetahuiSupervisor 1 Mahasiswa
Edy Suyanto, S.Pd Lesman Punijanto NIP. 19706825199412 1 001 NIM. 822206617
42
ii
LEMBAR PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa laporan praktik Pemantapan
Kemampuan Profesional (PKP) yang saya susun sebagai syarat untuk memenuhi
mata kuliah PKP pada Program Studi S1 PGSD Universitas Terbuka (UT)
seluruhnya merupakan hasil karya saya sendiri
Adapun bagian-bagian tertentu dalam penulisan laporan PKP yang saya kutip dari
hasil karya orang lain telah dituliskan dalam sumbernya secara jelas sesuai dengan
norma, kaidah, dan etika penulisan karya ilmiah.
Apabila dikemudian hari ditemukan seluruh atau sebagian PKP ini bukan hasil
karya saya sendiri atau adanya plagiasi dalam bagian-bagian tertentu, saya
bersedia menerima sanksi, termasuk pencabutan gelar akademik yang saya
sandang sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku.
Kembang, 31 Maret 2012Yang membuat pernyataan
LESMAN PUNIJANTONIM. 822206617
43
iii
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan Taufik dan RahmatNya, berbagai kenikmatan, karunia, dan
kemurahan kepada penulis, sehingga Laporan Pelaksanaan Bimbingan
Pemantapan Kemampuan Profesional melalui Penelitian Tindakan Kelas Mata
Pelajaran IPA dapat diselesaikan dengan baik tanpa halangan suatu apapun
Laporan ini disusun untuk memenuhi persyaratan perkuliahan Pemantapan
Kemampuan Profesional (PKP) pada Program Strata 1 PGSD Universitas
Terbuka.
Penulis menyadari bahwa tidak akan bisa menyelesaikan laporan ini
dengan baik tanpa adanya bantuan, dorongan serta dukungan dari berbagai pihak.
Oleh karena itu penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada :
1. Purwaningdyah Murti W, SH, M.Hum kepala UPBJJ Universitas Semarang.
2. Edy Suyanto, S.Pd, supervisor 1 yang telah bersedia meluangkan waktu
memberikan petunjuk, pengarahan, saran dan nasehat sampai terwujudnya
laporan ini.
3. Bambang Riyanto, S.Pd, supervisor 2 yang telah bersedia pengarahan, saran
dan nasehat sampai terwujudnya laporan ini.
4. Kusrin, S.Pd, Kepala SD Negeri 2 Cepogo yang telah memberi izin
mengadakan praktek pembelajaran.
5. Slamet Riyadi, S.Pd, selaku teman sejawat.
6. Semua pihak yang telah membantu penulis yang tidak dapat disebutkan satu
persatu.
Semoga bimbingan, bantuan dan pengarahan dari Bapak dan Ibu tersebut
mendapat imbalan dari Allah SWT.
Akhinya harapan penulis semoga laporan ini dapat memberi manfaat bagi
penulis khususnya dan bagi almamater serta bermanfaat demi peningkatan mutu
pendidikan.
Jepara, April 2012
Penulis.
44
iv
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ............................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN ...................................................................... ii
LEMBAR PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT ..................................... iii
KATA PENGANTAR .............................................................................. iv
DAFTAR ISI ............................................................................................. v
DAFTAR TABEL .................................................................................... vi
DAFTAR GAMBAR ................................................................................ vii
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. viii
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ................................................. 1
B. Identifikasi Masalah ....................................................... 4
C. Analisis Masalah ............................................................ 5
D. Rumusan Masalah .......................................................... 5
E. Tujuan Penelitian ............................................................ 6
F. Manfaat Penelitian ........................................................... 6
BAB II. KAJIAN PUSTAKA
A. Karakteristik Pembelajaran IPA ..................................... 8
B. Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar ............................... 9
C. Sistem Tata Surya ........................................................... 11
D. Penggunaan Metode dan Media ..................................... 13
E. Metode Demonstrasi ....................................................... 15
E. Kerangka Berfikir .......................................................... 17
BAB III PELAKSANAAN PERBAIKAN PENELITIAN
A. Subyek Penelitian .......................................................... 19
B. Diskripsi Tiap Siklus ...................................................... 19
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
45
v
A. Hasil Perbaikan Pembelajaran ........................................ 28
B. Pembahasan .................................................................... 36
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan ......................................................................... 37
B. Saran-saran ..................................................................... 37
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. 39
LAMPIRAN-LAMPIRAN ....................................................................... 40
Lampiran 1 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Pra Siklus ..............
Lampiran 2 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I ...................
Lampiran 3 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II ................
46
vi
Lampiran ……………..
Kesediaan sebagai Supervisor 2 dalam Penyelenggaraan PKP
Kepada
Kepala UPBJJ Semarang
Di Semarang.
Yang bertanda tangan di bawah ini, menerangkan bahwa :
N a m a : Bambang Riyanto, S.Pd
N I P : 19621107198405 1 003
Tempat Mengajar : SD Negeri 1 Cepogo
Alamat Sekolah : Desa Cepogo Kecamatan Kembang Jepara.
Telepon : 081325545428
Menyatakan bersedia sebagai supervisor 2 untuk membimbing dalam pelaksanaan
PKP atas :
N a m a : Lesman Punijanto
N I M : 822206617
Program Studi : S1 PGSD
Tempat Mengajar : SD Negeri 2 Cepogo
Alamat Sekolah : Desa Cepogo Kecamatan Kembang Jepara.
Telepon : 085293775050
Demikian agar surat pernyataan ini dapat digunakan sebagaimana mestinya.
Mengetahui, Cepogo,
Kepala Sekolah
KUSRIN, S.PdNIP. 19620203198304 1 004No. HP. 081228769463
Supervisor 2
BAMBANG RIYANTO, S.PdNIP. 19621107198405 1 003No. HP. 081325545428
47
iv
Lampiran ……………..
Surat Pernyataan Kesediaan sebagai Supervisor 2
Yang bertanda tangan di bawah ini, menerangkan bahwa :
N a m a : Lesman Punijanto
N I M : 822206617
UPBJJ-UT : Semarang
Menyatakan bahwa:
N a m a : Bambang Riyanto, S.Pd
Tempat Mengajar : SD Negeri 1 Cepogo
Guru Kelas : Kepala Sekolah.
Adalah supervisor 2 yang akan membantu dalam pelaksanaan perbaikan
pembelajaran yang merupakan tugas mata kuliah PDGK 4501 Pemantapan
Kemampuan Profesional (PKP)
Demikian surat pernyataan ini dibuat untuk digunakan sebagaimana mestinya.
Cepogo,
Supervisor 2
BAMBANG RIYANTO, S.PdNIP. 19621107198405 1 003No. HP. 081325545428
Mahasiswa,
LESMAN PUNIJANTONIM. 822206617No. HP. 085293775050
48
Lampiran ……………..
Format Perencanaan Perbaikan Pembelajaran IPA
Fakta/Data
pembelajaran yang
terjadi di kelas
Siswa belum memahami materi pembelajaran karena
metode pembelajaran yang digunakan monoton,
kurang kreatif.
Identifikasi masalah 1.
Surya
2.
kesempatan untuk bertanya.
Analisis Masalah 3.
metode yang digunakan belum sesuai, sehingga
siswa belum memahami konsep tentang sistem
Tata Surya
Alternatif dan Prioritas
Pemecahan Masalah
Menggunakan metode Demonstrasi agar siswa
mampu memahami materi sistem Tata Surya.
Rumusan Masalah Bagaimanakah upaya meningkatkan kemampuan
siswa pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam
kelas III semester 2 tentang sistem Tata Surya melalui
metode pembelajaran Demonstrasi?.
49
Lampiran 3
SURAT PERNYATAAN
Yang bertanda tangan di bawah ini, menerangkan bahwa :
N a m a : Lesman Punijanto
N I M : 822206617
UPBJJ-UT : Semarang
Menyatakan bahwa:
N a m a : Slamet Riyadi, S.Pd
Tempat Mengajar : SD Negeri 2 Cepogo
Guru Kelas : 5 (lima)
Adalah teman sejawat yang akan membantu dalam pelaksanaan perbaikan
pembelajaran yang merupakan tugas mata kuliah PDGK 4501 Pemantapan
Kemampuan Profesional (PKP)
Demikian surat pernyataan ini dibuat untuk digunakan sebagaimana mestinya.
Cepogo,
Teman Sejawat
SLAMET RIYADI, S.PdNIP. 19670716199302 1 001No. HP. 085290356727
Yang Membuat PernyataanMahasiswa,
LESMAN PUNIJANTONIM. 822206617
No. HP. 085293775050
50