Download - Protap Ok Vk
Manual Rumah Sakit
LOGO Rumah Sakit ………..
…………………….
PROSEDUR TETAP
OK DAN VK
NOMOR NO.REVISI-
JUMLAH HALAMAN
Tgl. Terbit :
DitetapkanDIREKTUR RS …….
……………………………..
1. OPERAN JAGA
PENGERTIAN Alih informasi yang diperlukan antara petugas jaga
sebelum dengan petugas jaga pengganti serta
pertanggungjawaban dan penyiapan sarana serta
perlengkapan dalam kondisi siap dan bersih.
TUJUAN Terinformasikannya dengan baik hal-hal yang perlu
mendapat perhatian antar petugas jaga serta
komunikasi awal terhadap pasien rawat.
KEBIJAKAN Operan informasi/jaga dilakukan mulai 15 menit
sebelum waktu tugas berakhir. Semua
perawat/petugas jaga pengganti harus sudah datang
15 menit sebelum waktu tugas dimulai.
PROSEDUR 1. Petugas jaga menjelang akhir waktu tugas,
menyiapkan bahan informasi yang perlu
disampaikan kepada petugas pengganti meliputi
peralatan, alat kesehatan, tenun/linen, tindakan,
obat, instruksi dokter, pasien yang memerlukan
perhatian khusus, keluhan pasien dsb.
2. Petugas pengganti mendapatkan informasi
tersebut dari petugas jaga sebelumnya dan
mencatat hal-hal yang diperlukan dan belum
Prosedur Tetap OK & VK 1
Manual Rumah Sakit
tercatat.
3. Petugas jaga dan petugas pengganti secara
bersama-sama melakukan serah terima lembar
kontrol dan penggunaan alat kesehatan, obat,
linen, dokumen administrasi pasien (barang,
keuangan, rekam medis dsb.).
4. Petugas pengganti melakukan pemeriksaan
catatan dan bukti pendukung terbagi dari aspek:
a. Pemeriksaan linen dan peralatan, jumlah
limpahan linen baik kotor, terpakai maupun
sisa bersih serta kondisi peralatan. Kemudian
mencatat dan menandatangani dalam buku
operan linen serta laporan kondisi peralatan.
Melakukan penyiapan agar seluruh barang
dalam keadaan bersih dan siap pakai.
b. Pemeriksaan dan penghitungan jumlah
barang atau alat kesehatan maupun obat.
Kemudian mencatat dan menandatangani
dalam buku operan alat kesehatan dan
penggunaan obat pasien.
5. Petugas pengganti melakukan fungsi kebersihan
ruang, perlengkapan kerja dan peralatan sehingga
dalam kondisi siap pakai dan bersih.
6. Setiap formulir atau catatan atau isian harus
lengkap dan rinci sesuai dengan kolom isian yang
tersedia
UNIT TERKAIT - Barang
- Keuangan
- Rekam Medik
- Gizi
2. PENGISIAN DOKUMEN ADMINISTRASI
Prosedur Tetap OK & VK 2
Manual Rumah Sakit
PENGERTIAN Pengisian berbagai dokumen administrasi yang
merupakan bagian dari sistem informasi antar unit
TUJUAN Terselenggaranya sebuah sistem informasi yang
adekuat
KEBIJAKAN Semua kolom yang tersedia dalam berbagai formulir
yang ditetapkan diisi dengan lengkap
PROSEDUR 1. Setiap petugas mencatat semua kejadian atau
peristiwa atau tindakan termasuk yang berkaitan
dengan jasa dan barang serta penggunaan
fasilitas rumah sakit termasuk perpindahan kelas
perawatan pasien dalam formulir masing-masing
sesuai ketentuan yang berlaku.
2. Pengisian data/informasi selengkap mungkin
sesuai dengan daftar isian atau kolom yang
tersedia..
3. Formulir yang telah diisi diserahkan kepada unit
pengolah atau unit lanjutan sesuai
peruntukkannya masing-masing
4. Setiap petugas wajib menjaga kerapihan dan
ketertiban dokumen administrasi
UNIT TERKAIT - Rekam Medik
- Keuangan
- Barang
- Pemeliharaan
- Gizi
3. PENERIMAAN PASIEN BARU
PENGERTIAN Menerima pasien baru masuk ke ruangan untuk
mendapatkan perawatan dan pengobatan sesuai
dengan penyakitnya dan ketentuan yang berlaku di
rumah sakit.
TUJUAN Pasien dapat segera memperoleh pelayanan
Prosedur Tetap OK & VK 3
Manual Rumah Sakit
kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan dan
mendapatkan pelayanan yang baik.
KEBIJAKAN Perlakuan kepada pasien tidak membedakan kelas
perawatan dan latar belakang sosial, ekonomi, ras
dan agama
PROSEDUR Persiapan :
1. Tempat tidur dalam keadaan siap pakai.
2. Meja dan kursi pakai.
3. Berkas catatan medik pasien.
4. Peralatan untuk pemeriksaan fisik.
5. Kebersihan dan kelengkapan ruangan.
Pelaksanaan :
1. Pasien dan keluarganya diterima dengan ramah
dan penuh perhatian.
2. Jika pasien dapat berdiri, diukur terlebih dahulu
berat badan dan tingginya sebelum dibaringkan di
tempat tidur.
3. Selanjutnya dilakukan anamnesa (mengenai
biodata, keluhan utama, riwayat hidup penyakit
dll) dan pemeriksaan fisik yang meliputi keadaan
umum pasien pengukuran suhu, denyut nadi,
pernafasan, tekanan darah dan lain-lain.
4. Laporkan pasien tersebut kepada dokter yang
bersangkutan bila diperlukan.
5. Catat nama dan alamat yang jelas dalam buku
register yang ada diruangan perawat.
6. Pasien dan keluarganya diberi penjelasan
mengenai tata tertib ruang perawatan dan
peraturan rumah sakit, antara lain tentang waktu
kunjungan, waktu pemeriksaan Dokter, orientasi
ruang perawatan beserta fasilitas yang ada dan
tata cara penggunaannya serta jadwal rutin
Prosedur Tetap OK & VK 4
Manual Rumah Sakit
kegiatan di ruangan.
7. Ajurkan kepada pasien / keluarganya agar pada
saat dirawat tidak membawa barang-barang
berharga ke dalam ruangan perawatan.
8. Petugas mencatat semua hasil anamnesa
pemeriksaan fisik ke dalam catatan perawatan
yang berada dalam berkas catatan medis pasien.
UNIT TERKAIT - IGD
- Rekam Medik
4. MEMINDAHKAN PASIEN DARI BRANKARD KE TEMPAT
TIDUR ATAU SEBALIKNYA
PENGERTIAN Memindahkan pasien dari atas brankard ke tempat
tidur atau memindahkan pasien dari tempat tidur ke
atas brankard baik setelah atau sebelum dilakukan
pemeriksaan.
TUJUAN 1. Mengurangi atau menghindari pergerakan pasien
sesuai dengan keadaan fisik pasien.
2. Memberikan rasa aman dan nyaman kepada
pasien yang menjalani perawatan.
3. Memenuhi kebutuhan konsultasi atau pindah
ruangan.
KEBIJAKAN Harus ada informasi yang cukup kepada pasien
rencana tindakan pemindahan agar pasien dapat
berperilaku kooperatif dan membantu.
PROSEDUR 1. Pasien diangkat sekurang-kurangnya tiga orang
(sesuai dengan kebutuhan)
2. Ketiganya berdiri pada sisi kanan pasien dengan
urutan sebagai berikut :
a. Petugas 1 paling tinggi berdiri dibagian
Prosedur Tetap OK & VK 5
Manual Rumah Sakit
kepala.
b. Petugas 2 berdiri dibagian pinggang.
c. Petugas 3 berdiri dibagian kaki.
3. Lengan kiri petugas 1 dibawah kepala dan
pangkal lengan pasien dan lengan kanan di
punggung.
4. Lengan kiri petugas 2 di bawah pinggang pasien
lengan kanan di bawah bokong pasien.
5. Kedua lengan petugas 2 mengangkat seluruh
tungkai pasien.
6. Setelah siap, salah seorang petugas memberi aba-
aba untuk bersama-sama mengangkat pasien.
7. Dengan langkah bersamaan para petugas mulai
berjalan menuju tempat tidur atau brankard yang
telah disiapkan.
8. Setelah pasien berada diatas tempat tidur atau
brankard, posisi diatur dan selimut dipasang dan
dirapihkan.
UNIT TERKAIT
5. MEMINDAHKAN PASIEN DARI KURSI RODA KE
TEMPAT TIDUR
PENGERTIAN Memindahkan pasien dari kursi roda ke tempat tidur
untuk pasien yang terganggu aktivitasnya secara
normal dan membutuhkan bantuan kursi roda.
TUJUAN 1. Mengurangi atau menghindari pergerakan pasien
sesuai dengan keadaan fisik.
2. Memberikan rasa aman dan nyaman kepada
pasien.
3. Memenuhi kebutuhan konsultasi atau pindah
Prosedur Tetap OK & VK 6
Manual Rumah Sakit
ruangan.
4. Memenuhi standar pelayanan pasien di rumah
sakit.
KEBIJAKAN Harus ada informasi yang cukup kepada pasien
rencana tindakan pemindahan agar pasien dapat
berperilaku kooperatif dan membantu.
PROSEDUR 1. Kursi roda didorong dan didekatkan kesisi tempat
tidur.
2. Roda belakang kursi roda ditahan dengan
menggunakan kaki.
3. Kedua tangan petugas menopang ketiak pasien
pada sisi yang lemah atau sakit.
4. Petugas memimpin pasien turun dari kursi roda
dan berjalan bersama menuju ketempat tidur
pasien.
5. Pasien disandarkan ketempat tidur, kemudian
dibantu oleh petugas untuk naik.
6. Petugas memastikan posisi tidur telah sesuai
dengan kebutuhan pasien ataupun sesuai dengan
instruksi Dokter.
7. Setelah pasien sudah berada diatas tempat tidur
anjurkan untuk memberitahu petugas apabila
memerlukan bantuan kursi roda kembali.
UNIT TERKAIT
6. MENGIDENTIFIKASI PASIEN
PENGERTIAN Melakukan identifikasi terhadap jati diri pasien atau
identitas pasien sesuai dengan status pasien sesuai
dengan kebutuhan dan ketentuan yang berkaku
TUJUAN 1. Agar pasien yang masuk identifikasinya jelas.
2. Menghindari tertukarnya pasien yang satu dengan
Prosedur Tetap OK & VK 7
Manual Rumah Sakit
yang lain.
3. Menghindari kesalahan dalam pemberiaan terapi
dan pemenuhaan kebutuhan pasien yang lainnya.
Selama menjalani masa perawatan dirumah sakit.
4. Memenuhi kebutuhan administrasi pasien.
KEBIJAKAN Penulisan harus benar dan jelas
PROSEDUR 1. Mengecek identitas pasien yang disesuaikan
dengan statusnya.
2. Menulis identitas pasien dengan lengkap di White
board pasien yang telah ada diruang kerja.
o Nama pasien
o Diagnosa
o Tindakan
o Diet pasien
o Dokter yang merawat
o Keterangan
3. Mencatat identitas pasien kedalam :
- sensus harian
- buku register masuk
- buku observasi
4. Memasukan data pasien ke dalam computer ( jika
memiliki computer)
UNIT TERKAIT
7. PERSIAPAN UMUM PERSALINAN
PENGERTIAN Langkah persiapan pertolongan persalinan
TUJUAN Agar semua sarana dan prasarana dalam kondisi siap
pakai
KEBIJAKAN Selalu memperhatikan sterilisasi
PROSEDUR 1. Sebelum persalinan: a. Melakukan kunjungan pasien untuk
memberikan penjelasan.b. Menyiapkan ruang persalinan dalam keadaan
Prosedur Tetap OK & VK 8
Manual Rumah Sakit
siap pakai meliputi:i. Kebersihan ruangii. Meja mayo/instrumeniii. Suction pumpiv. Gas medis
c. Menyiapkan bahan desinfektan dan bahan lain sesuai keperluan.
d. Menyiapkan sarung tangan dan alat tenun steril.
e. Menerima pasien.f. Memeriksa dengan formulir check list meliputi:
i. Kelengkapan dokumen (izin, hasil pemeriksaan, hasil laboraturium dll).
ii. Kelengkapan obat-obatan, cairan dan alat kesehatan.
iii. Persediaan darah.g. Memeriksa persiapan fisik.h. Melakukan serah terima pasien dan
perlengkapan sesuai isian dengan perawat ruang.
2. Saat persalinan.a. Mengatur posisi pasien.b. Membimbing pasien.c. Membuka set steril dengan memperhatikan
teknik aseptic.d. Mengkur dan mencatat kehilangan darah dan
cairan.e. Menghubungi petugas penunjang medis bila
diperlukan selama opersi.f. Mengumpulkan dan menyiapkan bahan
pemeriksaan.g. Mengukur dan mencatat tanda vital.h. Mengambil instrumen yang jatuh dengan
menggunakan alat dan memisahkan dari instrumen yang steril.
i. Merawat dan mencatat data bayi.j. Mengambil kain kasa yang telah digunakan
dengan memakai alat.k. Menyiapkan benang jahitan sesuai dengan
keperluan.l. Membersihkan instrumen dari darah untuk
mempertahankan sterilitas alat dan meja mayo.
m. Menyiapkan cairan untuk mencuci luka.n. Membersihkan kulit setelah dijahit.o. Menutup luka dengan kain kasa steril.p. Membersihkan dan merapikan pasien yang
sudah selesai.
Prosedur Tetap OK & VK 9
Manual Rumah Sakit
q. Mengukur dan mencatat tanda vital (pernafasan, tekanan darah, suhu dan nadi).
r.Mengganti alat tenun dan baju pasien serta memindahkan pasien ke brankar.
s. Memeriksa dan menghitung semua instrument.t. Meneliti, menghitung dan mencatat obat-
obatan serta cairan yang diberikan kepada pasien.
u. Memeriksa ulang catatan dan dokumentasi dalam keadaan lengkap.
v. Membersihkan instrument bekas pakai.w. Membungkus instrumen sesuai dengan jenis,
macam, bahan dan kegunaan, memasang pita dan autoclave dan membuat label nama alat.
x. Membersihkan kamr setelah selesai agar siap pakai.
y. Melakukan serah terima dengan perawat ruang.
UNIT TERKAIT
8. PERSIAPAN OPERASI
PENGERTIAN Langkah persiapan operasi
TUJUAN Agar semua sarana dan prasarana dalam kondisi siap
pakai
KEBIJAKAN Selalu memperhatikan sterilisasi
PROSEDUR 1. Sebelum operasi : a. Melakukan kunjungan pasien yang akan
dioperasi sebelum operasi memberikan penjelasan
b. Menyiapkan ruang operasi dalam keadaan siap pakai meliputi :i. kebersihan ruang operasi ii. meja mayo/instrument iii. meja operasi lengkap iv. lampu operasi v. mesin anestesi vi. suction pump vii. Gas medis
c. Menyiapkan set instrument steril sesuai dengan jenis operasi
d. Menyiapkan bahan Desinfektan dan bahan lain sesuai keperluan operasi
e. Menyiapkan sarung tangan dan alat tenun steril
Prosedur Tetap OK & VK 10
Manual Rumah Sakit
f. Menerima pasien yang akan dioperasi g. Memeriksa dengan formulir chek list meliputi :
i. Pelengkapan dokumen (izin operasi, hasil pemeriksaan laboratorium, radiology dan hasil konsultasi ahli lain.
ii. Kelengkapan obat-obatan, cairan dan alat kesehatan.
iii. Persediaan darah.h. Memeriksa persiapan fisik.
i. Melakukan serah terima pasien dan perlengkapan sesuai isian dengan perawat ruang.
ii. Memberikan penjelasan ulang kepada pasien.
2. Saat. operasia. Mengatur posisi pasien sesuai jenis
operasi.b. Membuka set steril dengan
memperhatikan teknik aseptic.c. Membantu mengukur dan mencatat
kehilangan darah dan cairan dengan cara mengetahui jumlah produksi urin, jumlah pendarahan dan jumlah cairan yang hilang.
d. Melaporkan hasil pemantauan dan pencatatan kepada ahli anestesi.
e. Menghubungi petugas penunjang medis bila diperlukan selama operasi.
f. Mengumpulkan dan menyiapkan bahan pemeriksaan.
g. Mengukur dan mencatat tanda vital.h. Mengambil sntrumen yang jatuh dengan
menggunakan alat dan memisahkan dri instrument yang steril.
i. Merawat bayi untuk kasus sectio.j. Memperingatkan “tim steril” jika terjadi
penyimpangan prosedur aseptic.k. Membantu mengenakan jasa steril dan
sarung tangan.l. Menata instrument steril di meja mayo
sesuai urutan prosedur operasi.m. Memberikan bahan desifektan kepada
operator untuk disinfeksi kulit daerah yang akan disayat.
n. Memberikan laken steril untuk prosedur drapping.
o. Memberikan instrument kepada operator sesuai urutan prosedur.
p. Memberikan kain steril dan mengambil
Prosedur Tetap OK & VK 11
Manual Rumah Sakit
kain kasa yang telah digunakan dengan memakai alat.
q. Menyiapkan benang jahitan sesuai dengan keperluan.
r. Membersihkan instrumen dari darah untuk mempertahankan sterilitas alat dan meja mayo.
s. Menghitung kain kasa, jarum dan instrument.
t. Memberitahukan hasil perhitungan kepada operator sebelum luka di tutup lapis demi lapis.
u. Menyiapkan cairan untuk mencuci luka. v. Membersihkan kulit sekitar luka setelah
luka di jahit.w. Menutup luka dengan kain kasa steril. x. menyiapkan bahan pemeriksaan
laboratorium.UNIT TERKAIT
9. PEMERIKSAAN ANTENATAL
PENGERTIAN Prosedur pemeriksaan obstetri / kebidanaan yang
dilakukan kepada setiap wanita hamil yang datang
memeriksakan diri
Kunjungan antenatal dilakukan paling sedikit 4 kali
selama kehamilan
a. Satu kali pada triwulan pertama
b. satu kali pada triwulan kedua
c. dua kali pada triwulan ketiga
Pelayanan / asuhan stsndar minimal “ 7 T”
( Timbangan) berat badan
a. Ukur ( tekanan) darah
b. Ukur ( Tinggi) fundus uteri
c. Pemberian imunisasi ( Tetanus Toksoid) TT
lengkap
d. Pemberian Tablet zat besi, minimum 90
tablet selama kehamilan
e. Tes terhadap penyakit menular
Prosedur Tetap OK & VK 12
Manual Rumah Sakit
f. Temu wicara dalam rangka persiapan
rujukan
TUJUAN Memantau kemajuan kehamilan untuk
memastikan kesehatan ibu dan tumbuh
kembang janin
Meningkatkan dan mempertahankan
kesehatan fisik, mental, sosial ibu dan janin
Mengenali secara dini adanya ketidak
normalan atau komplikasi yang mungkin
terjadi selama hamil, termasuk riwayat
penyakit secara umum kebidanan dan
pembedahan
Mempersiapkan persalinan cukup bulan,
melahirkan dengan selamat, ibu maupun
bayinya dengan trauma seminimal mungkin
Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan
normal dan pemberian ASI eksklusif
KEBIJAKAN Pelayanan / asuhan antenatal hanya dapat diberikan
oleh tenaga kesehatan professional : bidan, dr. Sp.
OG
PROSEDUR Keluhan Utama
a. Ciptakan suasana membantu dan
menyenagkan
b. Dengan sopan, tanyakan identitas ibu
c. Tanyakan tentang tujuan ibu mendatangi
fasilitas kesehatan ini
Anamnesis
a. Tanyakan tentang :
a. Riwayat perkawinan
Prosedur Tetap OK & VK 13
Manual Rumah Sakit
b. Riwayat haid, hari pertama haid terakhir
c. Riwayat penyakit ibu dan keluarga
(yang berkaitan dengan masalah
kehamilan)
d. Kebiasaan (merokok, obat dan jamu,
hewan peliharaan)
e. Riwayat persalinan
b.Tentukan usia kehamilan menurut anamnesis
haid dan buat taksiran persalinan
Pemeriksaan
1. Umum
a. Keadaaan umum
b. Tipe badan ( astenikus, atletikus,
piknikus)
c. Tinggi badan
d. Berat badan
e. Warna tunjung tiva, ikturus, edema,
klosoma gravidarum
f. Mulut tenggorokan : karies dentis,
tonsil, faring
g. Tanda vital ( tekanan darah,
nadi,pernafasan, suhu tubuh)
h. Kondisi jantung dan paru
i. Palpasi hati dan limpa
2. Khusus
(bila kehamilan diatas 20 minggu, langsung
kelangkah 5)
a. Inspeksi
b. Tinggi fundus ( penonjolan supra simfinis)
c. Hiperpigmentasi ( areola mammae, linea
Prosedur Tetap OK & VK 14
Manual Rumah Sakit
nigra) dan striane Palpase
d. Tinggi fudus uteri
e. Keadaan dingding perut
f. Masa, cairan bebas/ nyeri tekan abdomen
3. Pada kehamilan 16-20 minggu, mulai dilakukan
pemeriksaan auskulasi. Karena pada usia
kehamilan tersebut, sulit untuk
menentukan punggung bayi maka ujung
stetoskop laenec diletakan pada daerah
subumbilikus.
4. Dengar bunyi dan hitung frekuensi bunyi jantung
bayi. Untuk membandingkan dengan bising
aorta, pegang nadi ibu saat
memeriksa jantung bayi.
Inspeksi
a. Labium dan perineum
b. Muara urethra
c. Fluor ablus atau secret abnormal
Inspekulo :
a. Dinding vagina dan forniks
b. Warna dan beasr porsio
c. Fluor ablus atau secret dalam lumen
vagina
Pemeriksa dalam :
a. Vagina
b. Besar dan konsistensi
c. Besar dan arah korpus uteri
d. Tanda hegaradneksa
5. Khusus Obstetri
Inspeksi :
Prosedur Tetap OK & VK 15
Manual Rumah Sakit
a. Tinggi fundus uteri (cm)
b. Hiperpigmentasi dan striace
c. Bentuk dan kesimetrian dinding perut
Palpasi :
- Leopold 1
- Leopold 2
- Leopold 3
- Leopold 4
Auskultasi :
pemeriksaan bunyi bayi dan frekuensi
jantung janin (bila kehamilan telah memasuki
usia 38 minggu, pada
primigravida dan multigravida yang kepala
bayi belun masuk pintu atas panggul,
lakukan pemeriksaan panggul)
Pemeriksan Tambahan
Lakukan pemeriksaan tambahan bila
dilakukan :
- Laboratorium rutin atau khusus
- Pelvimeter (kehamilan >36 minggu)
- USG
Kesimpulan hasil Pemeriksaan / Diagnosis
- Buatlah kesimpulan hasil pemeriksaan
- Cantumkan kondisi kehamilan / ibu dan
bayi dalam kesimpulan
Prognosis dan Rencana Penatalaksanaan
a. Tuliskan prognosis kehamilan berkaitan
dengan hasil pemeriksaan yang baru
dilakukan
Prosedur Tetap OK & VK 16
Manual Rumah Sakit
b. Jelaskan tentang kondisi kehamilan dan
rencana asuhan antenatal yang akan
dijalankan
c. Diskusikan tentang jadual pemeriksaan
dan hasil yang diharapkan dari
penatalaksanaan asuhan antenatal
d. Jelaskan apabila diperlukan
pemeriksaan khusus atau konsultasi ke
bidang ilmuan lain
e. Bila diperlukan, ibu dapat dirunjuk
ketenaga ahli dan fasititas kesehatan
yang lengkap
f. Beritahu tentang beberapa hal atau
gejala klinis penting dalam kehamilan
yang menyebabkan bu
harus melakukan kunjungan ulang
g. Beritahukan tetang fasilitas kesehatan
dan system yang ada untuk melakukan
runjukan
h. Pastikan ibu merngerti tentang
informasi dan hasil pemeriksaan /
diagnosis serta penatalaksanaan
asuahan antanatal
UNIT TERKAIT
10. PENANGANAN PASIEN BARU KEDARURATAN
KEBIDANAN
PENGERTIAN Adalah pelayanan tindakan medis bagi pasien
kedaruratan kebidanan yang datang kerumah sakit.
TUJUAN Meningkatkan mutu pelayanan pasien kebidanan
KEBIJAKAN Menunjukan program pemerintah dalam menurunkan
Prosedur Tetap OK & VK 17
Manual Rumah Sakit
angka kematian ibu dsn bayi di Indonesia
PROSEDUR Alur Pasien
a. Pasien datang langsung diarahkan masuk
keruang kebidanan dengan sepengetahuan
dokter jaga IGD.
b. Keluarga pasien mendaftar keloket
pendaftaran
c. Dokter jaga IGD memeriksa pasien
didampingi Bidan jaga
d. Dokter jaga atau bidan jaga melaporkan
keadaan dan terapi yang sudah diberikan
kepasien tersebut pada Sp.OG
Tempat Pemeriksaan
a. VK ( Kamar Bersalin)
b. Ruang tindakan
c. Bila VK (Kamar Bersalain) telah penuh
terisi pasien, pertolongan bisa dilakukan
di :
1. Brankar (didalam VK)
2. Ruangan Tindakan
Untuk pasien yang pada observasi diperkirakan tidak
segera melahirkan, maka pasien untuk sementara
bisa ditempatkan di ruangan perawatan yang
kosong.
UNIT TERKAIT IGD
Instalasi Rawat Inap ( Ruang Kebidanan)
11. MONITOR PENDARAHAN NIFAS
PENGERTIAN Memonitor Perdarahan nipas.
TUJUAN Sebagai acuan langkah-langkah dalam memonitor
perdarahan nipas.
Prosedur Tetap OK & VK 18
Manual Rumah Sakit
KEBIJAKAN Adanya Tenaga perawat / bidan propesional
yang diberi wewenang untuk memonitor
perdarahan masa nipas.
Adanya pasien dengan perdarahan nipas .
Adanya alat yang tersedia.
PROSEDUR Persiapan alat :
1. Tensimeter
2. Stetoscope
3. Jam
4. Alat pencatat
Pelaksanaan :
1. Lihat dan catat perdarahan pervagina.
2. Ukuran tekanan darah.
3. Menghitung denyut nadi.
4. Mengukur tingginya fundus.
5. Menonitor tanda-tanda anemia
6. Periksa HB
7. Periksa mukosa mata
8. Periksa keluhan pusing
UNIT TERKAIT Intalasi Farmasi
12. ASUHAN PERSALINAN NORMAL
PENGERTIAN - persalinan tanpa komplikasi baik pada ibu
ataupun pada bayi
- Menghindari resiko komplikasi yang bisa
mengancam jiwa
- Menjaga ibu dan bayi tetap sehat sesudah
melahirkan
TUJUAN - Pelayanan medis pasien di IGD dilakukan oleh
dokter umum
- Pelayanan medis pasien diruangan persalinan
Prosedur Tetap OK & VK 19
Manual Rumah Sakit
dilakukan oleh bidan jaga atau dokter spesialis
KEBIJAKAN Curiga atau antisifasi adanya persalinan jika ibu
hamil menunjukan tanda- tanda persalinan sebagai
berikut:
1. Nyeri abdomen yang bersifat intermiten
2. Adanya pengeluaran lender darah
Pastikan keadaan inpartu bila :
1. Servik lunak atau adanya pemendekan dan
pendataran servik
2. Dilatasi servik atau pembukaan
PROSEDUR - Bantulah ibu dalam persalianan bila ia tampak
gelisah, ketakutan dan kesakitan
- Berilah dukungan dan yakinan dirinya
- Berikan informasi tentang proses persalinan
- Jika ibu tampak kesakitan lakukan perubahan
posisi
- Bila ketuban masih utuh dan masih dalam fase
laten dianjurkan untuk berjalan disekitar kamar
bersalin
- Bila ibu ingin tiduran diajnurkan untuk miring
kekiri
- Ibu diperbolehkan melakukan aktifitas sesuai
kesanggupannya
- Ajarkan pada teknik bernafas, ibu diminta untuk
menarik nafas panjang kemudian menahannya
sebentar dan selanjutnya mengeluarkan pada
saat kontraksi
- Penolong tetap menjaga hal privasi ibu dalam
persalinan
- Menjelaskan kemajuan persalinan dan
Prosedur Tetap OK & VK 20
Manual Rumah Sakit
perubahan yang terjadi serta tindakan yang
akan dilakukan
- Gunakan ruang yang berAC oleh karena ibu akan
merasa panas
- Sarankan ibu untuk berkemih sesering mungkin
Penanganan :
Gunakan Patograf untuk memantau kemajuan
persalinan
Kala 1
Pemantauan ibu meliputi tekanan darah,
suhu badan, nadi, denyut jantung,
kontraksi pembukaan servik serta
penurunan kepala janin.
Pemerikasaan dalam dilakukan setiap 4
jam, catatlah hal-hal sebagai berikut :
Warna cairan ketuban
Dilatasi servik
Penurunan kepala
Kala II
Persalinan kala II ditegakan dengan melakukan
pemeriksaan dalam untuk memastikan pembukaan
lengkap, pasang infus bila perlu.
Penanganan kala II
1. Memberikan dukungan mental untuk
mengurangi kecemasan
2. Bila kontraksi tidak baik, berikan uteronika 2½
Iu. IM
3. Bila kepala masih tinggi, ibu disuruh miring
kekiri
4. Menjaga kandungan kemih agar tetap kosong
5. Memberi cukup minum untuk kosong
6. Meletakan kain handuk diperut ibu
Prosedur Tetap OK & VK 21
Manual Rumah Sakit
7. Membimbing mengedan apabila kepala
sudah membuka vulva 6-7 cm
8. Melakukan Episiotomi bila perincian kaku
9. Menahan kepala bayi agar tetap tidak difleksi
terlalu cepat dengan satu tangan dan
menahan perineum
10. dengan tangan yang lain.
11. Mengusap muka bayi agar tetap bersih dari
kotoran dan lender
12. Setelah kepala lahir, biarkan kepala bayi
berputar dengan sendirinya
13. Cara :
a. Lakukan tarikan lembut kebawah untuk
melahirkan bahu depan, kemudian tarikan
lembut keatas
untuk melahirkan belakang
b. Letakan bayi tersebut diatas perut ibunya
Kala III
Berikan oksitosin 2,5 unit im segera
setelah kepala lahir
Pengendalian tarikan tali pusat
Pemijatan terkontol pada uterus
Kala IV
Observasi keadaan ibu pada dua jam
pertama postpartum
Awasi keadaan umum ibu, ukur tensi, nadi
dan respirasi
Pastikan kontraksi uterus baik
Periksa jalan lahir kemungkinan adanya
robekan, bila ada robekan dilakukan
Prosedur Tetap OK & VK 22
Manual Rumah Sakit
penjahitan
Ukur jumlah perdarahan
UNIT TERKAIT
13. BAYI RAWAT GABUNG
PENGERTIAN Rawat Gabung adalah suatu cara penampilan dimana
bayi baru lahir ditempat bersama ibunya dalam suatu
ruangan. Hal ini dimaksudkan agar bayi mudah
dijangkau oleh ibunya selama 24 jam perhari
sehingga memungkinkan pemberian ASI kepada bayi
sesuai kebutuhannya.
TUJUAN Mempererat rasa kasih saying ibu dan bayi
Pengenalan ASI sedini mungkin
Mencegah infeksi silang
Memberikan pendidikan kesehatan pada ibu
KEBIJAKAN
PROSEDUR A. Tanggung jawab
- Dokter Spesialis Anak
- Dokter Spesialis Obstetri Ginekonologi
- Perawatan
- Bidan
B. Kriteria Rawat Gabung
a. Lahir spontan baik presentasi kepala
maupun bokong
b. Berat badan lahir 2500-4000 gram
c. Bayi tidak mengalami asfiksia ( nilai APGAR
menit pertama > 7
d. Tidak ada gejala sesak nafas, sianosis,
infeksi atau kelainan kongentikal berat.
e. Bila lahir dengan tindakan ( SC, Vacum,
Forcep) ditunda sampai 24 jam dan
Prosedur Tetap OK & VK 23
Manual Rumah Sakit
keadaan umum ibu /bayi stabil
C. Langkah- langkah penanganan
1. Bayi dan ibu sehat serta mampu
menyusui
2. Tempat rawat gabung diruang
perawatan kebidanan
3. Pemberian ASI dini pada 30 menit
pertama
4. PASI bila diberikan bila kondisi ibu
belum memungkunkan menyusui
ekslusif
5. Pelaksanaan perawatan ibu oleh
petugas kebidanan dan biaya
perawatan ibu adalah hak petugas
Ruang Kebidanan
6. Pelaksanaan perawatan bayi oleh
petugas perinatologi dan biaya
perawatan bayi adalah hak petugas
Ruang Perinatologi.
7. Besar biaya sesuai PERDA
8. Bayi setelah lahir diobservasi selama 6
jam diruang perinatologi untuk menilai
kelayakan Rawat Gabung atau dirawat
dan Perinatologi.
9. Bayi dipindahkan ke Ruang Bayiyang
ada di ruang perawatan Kebidanan
pada waktu visit dokter dan jam
besuk.
UNIT TERKAIT 1.
14. PENANGANAN NEONATUS TINGKAT 1 (RAWAT
GABUNG)
Prosedur Tetap OK & VK 24
Manual Rumah Sakit
PENGERTIAN 1. Merupakan pelayanan medik perawatan bagi
pasien meonatal melalaui system pelayanan rawat
gabung.
2. Pelayanan rawat gabung adalah : Perawatan
bayi (neonatus) dimana bayi baru lahir ditempatkan
bersama ibunya
dalam satu ruang rawat.
3 Neonatus adalah bayi baru lahir sampai usia 28 (
dua puluh delapan hari).
TUJUAN * Menurunkan angka kematian neonatus.
* Agar bayi mendapatkan kolostrum dan ASI secara
adekwat.
* Mempersingkat waktu perawatan
* Melatih ibu untuk merawat bayi sebelum merawat
sendiri dirumah.
* Agar bayi memperoleh stimulasi mental dini demi
tumbuh kembang anak
KEBIJAKAN Setiap ibu postpartum dan bayi baru lahir yang tidak
mengalami gangguan / penyakit / komplikasi yang
serius atau memerlukan pemantauan khusus harus
dirawat gabung.
PROSEDUR 1. Kategori Perawatan neonatal tingkat 1 adalah :
a. Bayi dengan nilai Apgar rendah (< 6 ) tetapi
memberikan respon baik dan cepat saat
diresusita
b. Bayi yang sudah mengeluarkan nekonium
saat di uterus , tetapi tidak menunjukan
adanya distress pernafasa
d. Bayi dengan kelainan congenital seperti:
Down syndrome, labioschisis yang tidak
Prosedur Tetap OK & VK 25
Manual Rumah Sakit
memerlukan perawatan
b. khusus.
c. Bayi yang lahir melalui bedah kaisar tanpa
komplikasi.
d. Bayi yang lahir dengan ketuban pecah lama
tanpa disertai infeksi pada ibu.
2. Untuk bayi yang dilahirkan baik secara spontan
maupun bedah kaisar dapat menjalani rawat
gabung setelah stabil (kira-kira 2 jam setelah
lahir)
3. Perawatan dan pengawasan bayi dilakukan oleh
tim rawat dengan perbandingan perawatan
4. Pemeriksaan bayi secara rutin oleh dokter anak
dilakukan dikamar ibu didampingi perawat
tempat bayi dirawat.
5. Bila terjadi distress pernafasan atau kegawatan
lainnya, bayi harus segera dirawat diperawatan
tingkat
6. Jika kondisi ibu tidak memungkinkan atau tidak
menghendaki rawat gabung, maka bayi dirawat
dikamar bayi (perawatan tingkat IB).
UNIT TERKAIT
15. LETAK LINTANG
PENGERTIAN Letak janin melintang dalam uterus dengan kepala
pada sisi yang satu dan bokong pada sisi yang lain
dengan bagian yang terendah adalah bahu atau
punggung janin
TUJUAN Mampu menegakkan diagnosis dan mengerjakan
tindakan / langkah- langkah pada persalinan letak
lintang.
Prosedur Tetap OK & VK 26
Manual Rumah Sakit
KEBIJAKAN Pelayanan medis pasien dilakukan oleh Bidan, Dokter
Umum, dan sesuai kebutuhan.
PROSEDUR A. Penanganan Umum
a. Melakukan penilaian mengenai kondisi ibu
termasuk tanda- tanda vital ( nadi, tekanan
darah, pernafasan suhu).
b. Penilaian Kondisi janin
a. Denyut jantung janin (Djj). Tanda gawat
janin 180 x/ menit < Djj < 100x/ menit
b. Selaput ketuban masih utuh atau tidak.
c. Jika didapatkan tanda-tanda infeksi (demam,
cairan vagina).
a. Amoxycillin 1 gr IV setiap 6-8 jam
b. Getamycin 80 mgr IV setiap 8 jam
c. Metronidasol 500 mg IV setiap 8 jam
d. Menjelaskan prosedur yang akan
dilaksanakan dan hasil pemeriksaan kepada
ibu / keluarga.
B. Penanganan Khusus
a. Janin cukup bulan, hidup.
a. Primigram
b. Versi luar : Permulaan persalinan
(pembukaan <4 cm, ketuban utuh
c. Sectio Caesaria : Gagal versikular
d. Multigravida
e. Versiekstraksi : Apabila riwayat Obstersi
baik tidak ada kesempitan panggul
pembukaan lengkap.
b. Tidak ada prolaps tali pusat besar janin < 2.5
kg.
- Sectio Caesaria : Letak lintang kasep
- Janin yang sudah mati
Prosedur Tetap OK & VK 27
Manual Rumah Sakit
a. Belum kasep : Partus pervaginam
dengan embrotiam /Dekapitalis
b. Sudah kasep : Sectio Caesaria
UNIT TERKAIT
16. PERSALINAN LAMA
PENGERTIAN Suatu keadaan dari persalinan yang mengalami
kemacetan dan berlangsung lama sehingga timbul
komplikasi ibu atau anak
Masalah persalinan lama :
a. fase laten lebih dari 8 jam
b. persalinan telah berlangsung 12 jam atau lebih
bayi belum lahir
c. dilatasi serviks dikanan garis waspada pada
persalinan fase aktif
TUJUAN Mampu melakukan tindakan/ langkah-langkah
penanganan Komplikas ibu- anak :
a. Kelelahan pada ibu
b. Dehidrasi dan gangguan keseimbangan
elektronik / asam basa
c. Infeksi rahim
d. Perlukan jalan lahir
e. Gawat janin sampai kematian karena asfiksia
dalam rahim
KEBIJAKAN Pelayanan medis dilakukan oleh bidan jaga, dokter
umum ( ruangan), Sp. OG sesuai kebutuhan.
PROSEDUR Pada prinsipnya persalinan lama dapat disebabkan
oleh :
a. his tidak efisien ( adekuat)
b. factor janin ( malpresentasi, malposisi, janin
besar)
Prosedur Tetap OK & VK 28
Manual Rumah Sakit
c. factor janin lahir ( panggul sempit, kelaianan
serviks dan vagina, tumor)
Faktor- factor ini sering saling berhubungan
A. Penanganan umum
a. Pasang infuse set * / blood transfusion set *
yang cukup adektif ( No.16-18) dan kateter
urine (ditampung)
b. Beri cairan dan kalori serta elektrolit
a. Normal saline : 500 cc
b. Dextrose 5-10 % : 500 cc
c. Dalam 1-2 jam pertama selanjutnya
tergantung
a. Urine produksi
b. BJ Plasma ( bila perlukan) Cairan dapat
diberikan menurut kebutu
d. Koreksi asam basa dengan pengukuran CO2
plasma
e. Pemberian antibiotik spectrum luas secara
parenteral
Derivat :
a. Ampisilin 3x1 gr / hari selama 2 hari,
dilanjutkan 4x 500 mg / hari per. Os
selama 3 hari dan
b. Gentaminis 60-80 mg, 2-3x sehari selama
5 hari, atau Sefalosporin generasi III 1 gr,
2-3 sehari selama 5-7 hari.
c. Metronidazole 2 x 1 gram rectal supositoria
perhari, selama 5-7 hari.
d. Penurunan pasien :
- Antipiretika parenteral : xylomidon 2 cc
- Kompress basah
Prosedur Tetap OK & VK 29
Manual Rumah Sakit
B. Mengakhiri persalinan, tergantung :
Sebab kemacetan
Anak hidup /mati Sebaiknya perbaiki dulu keadaan
ibu dengan cepat (dalam waktu 2- 3 jam)kemudian
dilanjutkan tindakan mengakhiri persalinan.
Pengakhiran persalinan, tergantung kondisi saat itu,
a. Bila : Pembukaan lengkap
i. Syarat-syarat persalinn dilakukan
pervagina terpenuhi maka
persalinan dilakukan pervagina
dengan
ii. mempercepat kala II
(Vacum/Forceps atau embriotomi)
b. Bila : Pembukaan belum lengkap
i. Syarat persalinan pervaginam tak
terpenuhi, dilakukan seksio sesar.
UNIT TERKAIT
17. PERDARAHAN PASCA PERSALINAN
PENGERTIAN Adalah pendarahan melebihi 500 ml yang terjadi
setelah bayi lahir
Perdarahan pasca persalinan primer/diri yaitu
perdarahan setelah bayi lahir dalam 24 jam pertama
persalinan.
Perdarahan pasca persalinan dapat disebabkan oleh
Atonia uteri, robekan jalan lahir, rotensio plsenta,
sisa plasenta dan kelainan pembekuan darah.
TUJUAN a. Mampu mengidenfikasikan tanda dan gejala
serta mediagnosis perdarahan pasca persalinn.
b. Mampu menatalaksana perdarahan pasca
persalinan.
Prosedur Tetap OK & VK 30
Manual Rumah Sakit
KEBIJAKAN Pelayanan /tindakan medik dilakukan oleh bidan,
Dokter umum (IGD),Sp.OG sesuai kebutuhan.
PROSEDUR Penangan umum :
a. Ketahui dengan pasti kondisi pasien sejak
awal (saat masuk)
b. Selalu siapkan keperluan tindakan gawat
darurat.
c. Segera lakukan penilaian klinik dan upaya
pertolongan apabila dihadapkan dengan
masalah dan komplikasi.
d. Atasi syok
e. Pastikan kpntraksi berlangsung bik (keluarkan
bekuan darah, lakukan pijatan uterus, beri
uterotonika 10 IU IM dilanjutkan infuse 20 IU
dalam 500 cc NS/RI, dengan 40 tetesan per
menit).
f. Pastikan plasenta telah lahir dan lengkap,
eksplorasi kemungkinan robekan jalan lahir.
g. Bila perdarahan terus berlangsung, lakukan
uji beku darah.
h. Pasang kater menetap, dan pantau jumlah
cairan keluar.
i. Cari penyebab pendarahan dan lakukan
tindakan spesipik.
A. Atonia Uteri
a. Kenali dan tegakan diagnosis kerja atonia
uteri.
b. Lakukan masase fundus uteri segera setelan
plasenta dilahirkan.
c. Bersihkan kavum uteri dari selaput ketuban
Prosedur Tetap OK & VK 31
Manual Rumah Sakit
dan gumpalan darah.
d. Mulai lakukan kompresi bimanual interna
(KBI). Jika uterus berkontraksi keluarkan
tangan setelah 1-2 menit, jika tetap tidak
berkontraksi teruskan hingga 5 menit
e. Lakukan kompersi bimanual eksternal (KBE)
Catatan : bila petugas jumlah terbatas dilakukan
oleh keluarga.
a. Suntik metil ergometrin 0,2 mg im/IV.
b. Pasang tampon iterovaginal Bila semua
langkah diatas sudah dilakukan dan atonia
tidak teratasi.
c. lakukan laparatom pertimbangan antara
tindakan mempertahankan uterus dengan
ligasi arteri uterine/hipogastrika dengan
histerektomi.
B. Retensio Plasenta
a. Regangkan tali pusat dan minta pasien untuk
mengendan. Bila ekspulsi plasenta tidak
terjadi, cobakan traksi
b. terkontrol tali pusat.
c. Pasang infus oksitosin 20 unit dalam 500 cc
NS / RL dengan 40 tetesan permenit. Bila
perlu, kombinasikan
d. dengan
e. misoprostol 400 mg rectal ( sebaiknya tidak
menggunakan ergometrin karena kontraksi
tonik yang timbul dapat
f. menyebabkan plasenta terperangkap dalam
kavum uteri)
g. Bila traksi terkontrol gagal untuk melahirkan
Prosedur Tetap OK & VK 32
Manual Rumah Sakit
plasenta, lakukan manual plasenta secara
hati-hati dan halus
h. (melepaskan plasenta yang melekat erat
secara paksa, dapat menyebabkan
perdarahan atau perforasi).
i. Restorasi cairan untuk mengatasi
hipovolemia.
j. Lakukan tranfunsi darah apabila diperlakukan
k. Beri antibiotika profilaksis ( ampisilin 2g IV /
oral + metronidazol 1g supositoria / oral)
l. Segera atasi bila terjadi komplikasi
pendarahan hebat, infeksi, syok neurogenik.
m. Bila prosedure diatasi tidak berhasil tetapi
serviks dapat dilalui oleh Cunam Ovum
lakukan manuver sekrup untuk
n. melahirkan plasenta. Untuk prosedur
tersebut, berikan analgetik (Tramadol 100 mg
IV atau Petidin 50 mg IV dan
o. Sedatif diazepam 5 mg IV).
Manual sekrup :
a. Pasang spekulum Sims sehingga ostium dan
sebagian plasenta tampak dengan jelas
b. Jerit prosio dengan klem ovum pada jam 12,4
dan 8 dan lepaskan speculum
c. Tarik ketiga klem ovum agar ostium, tali pusat
dan plasenta tampak lebih jelas
d. Tarik tali pusat ke lateral sehingga
menampakan plasenta disisi berlawanan agar
dapat dijepit sebanyak mungkin.
e. Meminta asisten untuk memegang klam
tersebut
Prosedur Tetap OK & VK 33
Manual Rumah Sakit
f. Lakukan hal yang sama untuk plasenta pada
sisi yang berlawanan
g. Satukan kedua klem tersebut kemudian
sambil diputar searah jarum jam, tarik
plasenta ke luar perlahan-lahan
h. melalui pembukaan ostium.
C. Ruptura perineum dan robekan dinding vagina
a. Lakukan eksplorasi untuk mengidentifikasi
lokasi laserasi dan sumber perdarahan.
b. Lakukan irigasi pada tempat luka dan bubuhi
larutan antiseptik
c. Jepit dengan ujung klem sumber perdarahan
kemudian ikat dan benang yang dapat diserap
d. Lakukan penjahitan luka mulai dari bagian
yang paling distal terhadap posisi operator
e. Khusus pada ruptur perineum komplit
( hingga anus dan sebagian reklum) dilakukan
penjahitan lapis demi lapis dengan bantuan
busi pada rectum, sebagai berikut :
a. Setelah prosedur aseptic- antiseptic,
pasang busi rectum hingga ujung robekan
b. Mulai penjahitan dari ujung robekan
dengan jahitan dan simpul submukosa,
menggunakan benang poliglikolik no.2 / 0
(Dexon / Vicryl) hingga ke sphingtenani.
c. Lanjutkan penjahitan kelapisan otot
perineum dan submokosa dengan benang
yang sama ( atau kromik 2 /0) secara
jelujur.
d. Mukosa vagina dan kulit perineum dijahit
secara submukosal dan subkutikuler
Prosedur Tetap OK & VK 34
Manual Rumah Sakit
e. Berikan antibiotik profilaksis ( ampisilin 2g
dan metronidazol 1g per oral). Tetapi
penuh antibiotik hanya diberikan apabila
luka tampak kotor atau dibubuhi ramuan
tradisional atau terdapat tanda-tanda
infeksi yang jelas.
D. Robekan serviks
a. Robekan serviks sering terjadi pada sisi lateral
karena serviks yang terjulur, akan mengalami
robekan pada
a. posisi spina ishiadika tertekan oleh kepla
bayi
b. bila kontraksi uterus baik, plasenta lahir
lengkap, tetapi terjadi pendarahan banyak
maka segera lihat bagian
a. lateral dibawah kiri atau kanan dari
porsio.
c. Jepitkan klem ovum pada kedua sisi porsio
yang robek sehingga pendarahan dapat
dihentikan. Jika setelah
a. eksplorasi lanjutan tidak dijumpai
robekan lain, lakukan penjahitan. Jahitan
dimulai dari ujung atas robekan
b. kemudian kea rah luar sehingga semua
robekan dapat di jahit.
d. Setelah tindakan, periksa tanda vital pasien,
kontraksi uterus, tinggi fundus uteri
pendarahan pasca tindakan.
e. Beri atibiotika profilaksis, kecuali bila jelas
ditemui tanda-tanda infeksi.
f. Bila terjadi deficit cairan, lakukan restorasi
Prosedur Tetap OK & VK 35
Manual Rumah Sakit
dan bila kadar Hb di bawah 8 g%, berikan
tranfusi darah.
UNIT TERKAIT
18. PRE EKLAMPSIA / EKLAMPSIA
PENGERTIAN A. Pengertian umum
a. Pre eklampsia adalah penyakit dengan gejela
hipertensi, proteinuria dan edema pada
kehamilan di atas 20 minggu atau segera
setelah melahirkan.
b. Eklampsia adalah preeklampsia berat yang
disertai kejang.
B. Diagnosis
a. Pre eklampsia ringan
- Tekanan darah 140/90 mmHg
- Proteinuria < 5 g/dl dalam 24 jam.
- Edama (local atau umum)
- Pre eklampsia berat
Bila terdapat satu atau lebih tanda dibawah
ini :
- Tekanan darah sistolik 160 mmHg atau
tekanan darah diastolic 110 mmHg
- Proteinuria > 5 g/dl dalam 24 jam atau +3-
=4 pada pemeriksaan kualitatif.
- Oliguria, yaitu produksi urin < 500 ml/ 24 jam
- Edema paru dan sianosis
- Gangguan visus dan serbral
- Nyeri epigastrium
- Terdapat HELLP syndrome (Hemolisis,
Elevated Liver Enzymes, low platelet Count)
TUJUAN a. Menurunkan morbiditas dan mortalitas ibu hamil
Prosedur Tetap OK & VK 36
Manual Rumah Sakit
dan janin.
b. Mencegah timbulnya komplikasi pada ibu dan
janin.
KEBIJAKAN Setiap ibu hamil dengan pre eklampsia dan
eklampsia yang berobat ke RSD Cibinong diupayakan
tidak terjadi komplkasi pada ibu dan janin.
PROSEDUR 1. Ibu hamil yang datang ke poliklinik kebidanan dan
IGD dilakukan pemeriksaan tanda vital dan
pemeriksaan obstetric.
2. Bila ditemukan adanya tanda-tanda pre eklampsia
dilakukan penangan sebagai berikut :
- Pre eklampsia ringan
Rawat jalan :
1. Banyak istirahat (berbaring/miring)
2. Diet cukup protein, vitamin, rendah karbohidrat
dan rendah garam.
3. Sedativa ringan : fenobarbital 3X30 mg selama
7 hari.
4. Pemeriksaan lab : darah lengkap dan urin rutin,
jumlah trombosit, fungsi ginjal, uji faal hati dan
asam urat darah.
5. Kontrol setiap minggu.
6. USG untuk menilai pertumbuhan janin dan
gradasi plasenta serta jumlah air ketuban.
Rawat inap :
1. Dalam 2 minggu rawat jalan tidak
menunjukkan perubahan.
2. Kenaikan berat badan > 1kg/ minggu
3. Timbul gejala pre eklampsia berat
4. Bila kehamilan preterm (< 37 minggu )
Prosedur Tetap OK & VK 37
Manual Rumah Sakit
5. Tekanan darah mencapai normotensif selama
perawatan , persalinan ditunggu sampai aterm.
6. Tekanan darah tidak turun atau malah
meningikat , terminasi kehamilan dengan cara
sesuai.
a. Bila kehamilan aterm (> 37 minggu )
7. Persalinan ditunggu spontan atau di
pertimbangkan untuk melakukan induksi
persalinan.
* Pre eklampsia berat
a. Penderita dirawat diruang tenang, tidur miring
ke kiri.
b. Diet cukup protein, rendah karbohidrat, lemak
dan garam.
c. Infus dekstrosa 5% yang tiap liternya diselingi
infuse ringer laktat 500cc, jumlah cairan
maksimum 1500cc/hari
d. Pemberian obat anti kejang : Magnesium
sulfat (Mg SO4 )
Loading dose
a. 4 mg MgSO4 intravena ( 40% dalam 10cc
aqua/ Dx 5% ) dengan kecepatan 1
gram/menit
b. Dosis awal 8g im (4g bokong kanan dan
4g bokong kiri) atau 12g MgSO4 40%
dalam Dx 5% 500 cc untuk 6 jam
( sekitar 28 tetes/menit )
Maintenance dose ( dosis pemeliharaan )
4g setiap jam im atau dilanjutkan 12g dalam
Dx5% 500cc untuk 6 jam ( sekitar 24 jam)
Syarat pemberian magnesium sulfat :
Prosedur Tetap OK & VK 38
Manual Rumah Sakit
a. Pefleks patella (+)
b. Respirasi > 16 kali/menit
c. Produksi urin > 100ml dalam 4 jam
sebelumnya
d. Ada antidotum (kalsium glukonas 10% )
MgSO4 dihentikan bila ferdapat tanda-
tanda intoksikasi atau
e. setelah 6-8 jam pasca persalinan
tekanan darah sudah terkontrol.
f. MgSO4 dihentikan bila terdapat tanda-
tanda intoksikasi atau setelah 6-8 jam
pasca persalinan darah sudah
terkontrol.
Anti hipertensi :
a. Kalsium antagonis : nifedipin 10mg Bila
tekanan darah 160/110 mmHg diberikan
sublingual 10 mg, selanjutnya oral 3 x 10 mg
b. Metildopa : 3x 125 mg/hari sampai 3 x 500
mg/hari
Diurettika tidak diberikan, kecuali ada edama paru,
payah jantung kongestif dan edama anasarka.
Diuretika yang digunakan Furosemid
Kardiotonika: indikasi pemberian bila ditemukan
tanda-tanda payah jantung ( dekompensasikordis ).
Perawatan bersama dengan bagian penyakit jantung.
Tindakan obstetrik
1. Konservatif : kehamilan dipertahankan,
ditunggu sampai persalinan.
2. Aktif : bila terdapat satu atau lebih keadaan
berikut :
Prosedur Tetap OK & VK 39
Manual Rumah Sakit
- Umur kehamilan > 37 minggu
- Terdapat impendling eklampsia
- Kegagalan tindakan konservatif
- Terdapat tanda-tanda gawat janin
- Terdapat tanda-tanda IUGR ( pertumbuhan
janin terhambat )
- Terdapat HELLP syndrome
Cara terminasi kehamilan :
Belum inpartu :
1. Induksi persalinan :
- Oksitosin drip dengan syarat skor Bishop
>5 + amniotomi
2. Seksio aesarea, bila :
- terdapat kontra indikasi terhadap
oksitosin
- setelah 12 jam induksi belum masuk
fase aktif persalinan
- pada primigravida lebih diarahkan untuk
SC
Sudah inpartu :
Kala I :
a. Fase laten : SC
b. Fase aktif :
i. aminiotomi
ii. bila 6 jam setelah amniotomi
belum tercapai kala II, dilakukan
SC
Kala II :
Persalinan dipercepat dengan tindakan
rendah obstetrik (ekstraksi vakum atau
Prosedur Tetap OK & VK 40
Manual Rumah Sakit
forseps)
Penangganan Eklampsia
a. Prinsip pengobatan sama dengan pre eklampsia
berat
b. Bila timbul kejang dapat diberikan diazepam 10
mg i.v atau mg SO4 2g i.v selama 2 menit,
sekurang-kurangnya 20 menit pemberian
terakhir.
c. Berikan oksigen 6 liter/ menit
d. Penangganan obsetrik :
- Semua kehamilan dengan eklampsia harus
diakhiri tanpa memandang usia kehamilan
atau janin
- Cara terminasi kehamilan sesuai pre
eklampsia berat.
- Bila diperlukan SC, dikerjakan 6-12 jam
setelah bebas kejang.
- Pemberian mg SO4 diteruskan sampai 24
jam setelah persalinan
UNIT TERKAIT
19. PENGELOLAAN LINEN DI RUANGAN
PENGERTIAN Adalah proses pengelolaan linen di instansi rawat
inap, IGD, IBS, dan rawat jalan yang meliputi
pengelolan linen bersih dan kotor serta pengiriman
dan pengambilan ke gedung cuci/ laundry
TUJUAN Sebagai acuan bagi pos atau tenaga bantu dalam
melakukan pengelolaan linen di ruangan
KEBIJAKAN Pengelolaan kebutuhan linen untuk pelayanan pasien
terlaksana dengan baik, cepat dan tepat
Prosedur Tetap OK & VK 41
Manual Rumah Sakit
PROSEDUR A. Pengelolaan linen bersih :
1. Setiap pengambilan linen bersih dari laundry
petugas mencatat dalam dokumen
pengambilan
2. Linen dimasukan dalam wadah tetutup yang
bersih (ember) dibawa dengan troly
3. Setelah diruangan linen dipilih berdasarkan
jenisnya ( laten, sprei, sarung bantal) dan
disimpan dalam lemari
4. penyimpan yang tertutup
5. Pemakaian linen dilakukan apabila ada pasien
baru atau penggantian bila kondisi linen yang
terpasang
6. kotor.
7. Setiap pemakaian linen dicatat
8. Penanggung jawab menginventaris jumlah dan
kelengkapan setiap hari
B. Pengelolaan linen kotor :
1. Siapkan ember plastik tertutup dengan larutan
desienfektan chorin 0,5 % dan detergen
2. Cuci tangan sebelum dan sesudah bekerja,
gunakan alat pelindung dan (barak skort,
masker, handscoren)
3. Alat linen yang kotor dari tempat tidur
(verbeda)
4. Pilih linen tidak terinfeksi, terinfeksi dan
bernoda ( feses, darah dll)
5. Linen kotor tidak terinfeksi dimasukan dalam
ember plastic warna hitam
6. Linen kotor direndam dalam larutan detergen
7. Linen kotor terinfeksi direndam dalam larutan
Prosedur Tetap OK & VK 42
Manual Rumah Sakit
desinfektan chlorine 0,5 % selama 10 menit
selanjutnya
8. dimasukan kedalam ember plastik dan diberi
label “ infeksius”
9. Semua ember yang sudah terisi linen kotor
( maksimal 3,4) ditaruh troly dan ditutup untuk
selanjutnya dibawa kegudang cuci/ laundry
10. Pada dokumen pengiriman dicatat jumlah
dan jenis linen yang kotor
UNIT TERKAIT 6. Instalasi Rawat Jalan.
20. MEMBERIKAN BANTUAN MEMELIHARA BUAH DADA
PENGERTIAN
TUJUAN Sebagai acuan langkah-langkah memberi bantuan
memelihara buah dada
KEBIJAKAN - Adanya pasien yang memerlukan bantuan
memelihara buah dada.
- Adanya pasien yang harus dilakukan tindakan
memelihara buah dada sesuai dengan program
pengobatan
- Adanya sarana yang tersedia
PROSEDUR Persiapan alat
- Handuk besar 2 buah.
- Minyak kelapa.
- Dua kom besar berisi air hangat
- 2 waslap.
Persiapan pasien
- Pemeriksan tentang pembesaran buah
Prosedur Tetap OK & VK 43
Manual Rumah Sakit
dada
- Pemeriksaan pengeluaran ASI
- Pemeriksaan keadaan putting susu
- Pemeriksaan buah dada
Pelaksanaan
- Petugas cuci tangan
- Pasien diatur dalam posisi duduk dikursi
pakaian dan dilepas.
- Handuk dipasang dipunggung dan
dipangkukan pasien.
- Petugas berada di belakang pasien
- Licinkan kedua telapak tangan dengan
minyak kelapa.
- Letakan lengan perawat diantara kedua
payu dara.
- Payudara di urut dari bagian tengah ke atas
melingkar ke kiri, kanan menuju ke bawah.
- Telapak tangan diurutkan kearah depan
dan payudara diangkat kemudian
dilepaskan perlahan-lahan.
- Lakukan 30 kali.
- Telapak tangan ke kiri menopang payudara
kiri, jari tangan kanansisi kelingking
mengerut payudara ke arah putting susu
(30 kali).
- Tekanlah jari secara mantap ke dada,
lakukan gerakan memutar seolah
membentuk lingkaran gerakan payudara
kearah putting susu.
- Usap payudara mulai dari bagian atas
kearah outing susu dengan menggunakan
Prosedur Tetap OK & VK 44
Manual Rumah Sakit
ujung jari.
- Urailah payudara kearah putting susu
dengan menggunakan jari tangan.
- Mengurai payudara dari pangkal menuju
putting susu dengan tulang sendi jari-jari
tangan (30 kali)
- Selesai pangurutan payudara disiram air
hangat dan bergantian air dingin kurang
lebih 5 menit.
- Keringkan buah dada.
- Baju dipasang kembali.
- Membereskan pasien.
- Membereskan alat-alat.
- Perawat cuci tangan.
UNIT TERKAIT
21. MEMELIHARA KEBERSIHAN VULVA
PENGERTIAN Memelihara kebersihan vulva dengan teknik septik
dan Aseptik.
TUJUAN Sebagai acuhan langkah-langkah dalam memelihara
kebersihan vulva.
KEBIJAKAN - Adanya tenaga perawat / bidan yang diberi
wewenang untuk memberikan
- Adanya pasien yang memerlukan pemeliharan
vulva
- Adanya sarana yang tersedia
PROSEDUR persiapan alat :
1. Kapas suplimat ditempa
2. Pinset
3. Botol cebok berisi larutan desinfektan
4. Bengkok
Prosedur Tetap OK & VK 45
Manual Rumah Sakit
5. Pispot
Pelaksanaan :
1. Pasien diberitahu hal-hal yang akan dilakukan
2. Pasang sampiran
3. Pakaian pasien bagian bawah dibukaan
4. Pengalas dan pispot dipasang dibagian
bokong
5. Tangan kiri perawat membuka vulva dengan
kapas sublimate
6. Tangan kanan menyiram vulva dengan kapas
desinfektan
7. Kapas sublimat diambil dengan pingset
kemudian bersihkan
8. vulva dari atas kebawan
9. Kapas kotor dibuang dalam mangkok
10. Pispot diangkat
11. Setelah selesai pasien dirapihkan dan posisi
diatur kembali
12. Alat-alat dibersihkan
UNIT TERKAIT
22. KETUBAN PECAH DINI
PENGERTIAN Suatu keadaan dimana terjadi pengeluaran air
ketuban pada ibu hamil dengan usia kehamilan lebih
dari 20 minggu
dan belum dalam persalinaan. Pembuktian air
ketuban dengan tes lakmus ( merah jadi biru).
TUJUAN 1. Meningkatkan mutu pelayanan ibu hamil/ ibu
bersalin resiko tinggi.
2. Mencegah terjadinya persalinan preterm
3. Mencegah terjadinya infeksi pada ibu dan janin
Prosedur Tetap OK & VK 46
Manual Rumah Sakit
KEBIJAKAN Setiap ibu hamil yang mengalami ketuban pecah dini
yang berobat ke RSD Cibinong diupayakan tidak
mengalami persalinan preterm dan atau tidak terjadi
infeksi.
PROSEDUR 1. Anamnesis (jangan lupa HPHT untuk
menentukan usia kehamilan, sudah beberapa
lama ketuban pecah).
2. Pemeriksaan tanda vital ( KU, TD, RR, SUHU)
3. Pemeriksaan Obstetri
4. Leopold I-IV, kontraksis/ his, denyut jantung
janin (Djj)
5. Pemeriksaan inspekulo : terlihat cairan keluar
dari ostium uteri eksternum ( lakmus positif)
JANGAN LANGSUNG DILAKUKAN PERIKSA
DALAM
(VT) SEBELUM DIKETAHUI USIA KEHAMILAN
Pemeriksaan penunjang :
* Lab : darah, rutin, urinalis bila lekusit darah
>15.000, mungkin sudah ada infeksi infeksi.
* USG : membantu dalam menentukan usia
kehamilan, letak janin, berat janin, letak plasenta,
gradasi plasenta
serta jumlah air ketuban ( indeks cairan
amnion)
* Nilai DJJ dengan stetoskop Laenec atau dengan
fetal phone (Dopler) atau CTG ( Cardio Toco
Graphy). Bila ada
infeksi intra uretin atau peningkatan suhu, DJJ
akan meningkatkan
Prosedur Tetap OK & VK 47
Manual Rumah Sakit
5. Memberikan penjelasan untuk tirah baing
( bedrest).
6. Penatalaksanaan : sesuai umur kehamilan..
A. Konservatif :
- Rawat dirumah sakit umur kehamilan 28-34
minggu
- Dirawat selama air ketuban masih keluar, atau
sampai air ketuban tidak keluar lagi.
- Nilai tanda-tanda infeksi ( suhu, lekosit, tanda-
tanda infeksi intra uretin).
- Memberikan antibiotik (Ampisillin atau
eritromisin)
- Memberikan tokolisis untuk menghilangkan
kontraksi uterus.
- Memberikan kortikosteroid untuk memacu
kematangan paru janin ( deksametason atau
kalmetason 12mg
intra vena selama 3 hari berturut-turut).
- Observasi tanda vital dan DJJ
- Bila usia kehamilan 32-34 minggu air ketuban
masih kelua, pertimbangkan untuk terminasi
kehamilan (
sangat tergantung pada kemampuan
perawat perinatologi).
B. aktif :
- Umur kehamilan >36 minggu
- Tunggu terjadi proses persalinan ; bila sampai 6-8
jam belum tererjadi persalinan, diindruksi
( sesuai protocol
- indruksi persalinan, Bila indruksi gagal : SC
- Berikan antibiotik untuk protocol
Prosedur Tetap OK & VK 48
Manual Rumah Sakit
- Bila ada tanda-tanda infeks, berikan antibiotika
dosis tinggi dan persalinan diakhiri.
UNIT TERKAIT
23. EKSTRAKSI FORCEPS
PENGERTIAN Usaha untuk melahirkan janin dengan tarikan pada
kepala dengan menggunakan forceps
TUJUAN Melakukan persalinan buatan dengan tarikan
menggunakan forceps atas induksi ibu, janin dan
waktu.
KEBIJAKAN Pelayanan medis pasien dilakukan oleh Sp.OG
dibantu Bidan sesuai kebutuhan.
PROSEDUR A. Pelayanan Umum:
- Dilakukan penilaian kondisi ibu termasuk tanda
vital ( nadi,
- tekanan darah, pernafasan, suhu).
- Dilakukan penilaian kondisi janin :
- Dengarkan denyut jantung janin segera setelah
his.
- Djj ( < 100 atau > 180x / menit) kemungkinan
gawat
- jika ketuban pecah, nilai warna carian ketuban.
- Penilaian kemajuan persalinan memakai
partograf.
- Pemberian antibiotika kombinasi sampai
persalinan :
o Amoxycillin 1 gr setiap 8 jam IV.
o Gentamycin 80 mgr setiap 6-8 jam IV.
o Metronidasol 500 mgr setiap 8 jam.
- Jika didapatkan tanda-tanda infeksi (demam,
vagina membau).
Prosedur Tetap OK & VK 49
Manual Rumah Sakit
- Menjelaskan kapeada ibu / keluarga tentang
prosedur
- tindakan yang akan dilaksanakan dan
persetujuan tindakan medis.
-
B. Penanganan khusus
Untuk dapat melahirkan janin dengan ekstraksi
forceps, harus dipenuhi syarat-syarat :
* Janin harus dapat lahir pervagina
* Pembukaan servik lengkap.
* Kepala janin sudah cakap (= engagement).
* Kepala janin dapat dipegang oleh forceps.
* Janin hidup
* Ketuban sudah pecah/ dipecahkan.
Langkah- langkah ekstraksi forceps :
1. Persiapan untuk ibu dan janin
- Posisi tidur lithotomic.
- Kandung kencing dan rectum
dikosongkan.
- Desinfektan vulva
- Infus bila diperlukan
- Narkosis bila diperlukan
- Kain penutup pembedahan
- Gunting episiotomi, alat-alat untuk
pengrobekan
- Utretura
- Alat-alat pertolongan persalinan
- Alat penghias
- Oksigen
- Alat-alat untuk resusitasi
2. Persiapan untuk penolong ( Sp.OG) :
- Mencuci tangan
Prosedur Tetap OK & VK 50
Manual Rumah Sakit
- Sarung tangan steril / suci hama
- Penolong meneliti semua persiapan tindakan
forceps.
3. Pelaksanaan ekstraksi forceps terdiri dari
(langkah-langkah) :
- Penolong membayangkan bagaimana forceps
akan dipasang.
- Pemasangan daun forceps pada kepala janin.
- Mengunci sendok forceps.
- Menilai hasil pemasangan daun forceps.
- Ekstraksi forceps percobaan.
- Ekstraksi forceps definitive.
- Membuka dan melepaskan sendok forceps.
4. Ekstraksi forceps gagal, bila :
- Sendok forceps tidak dapat di kunci,
meskipun pemasangan forceps sudah betul.
- Tiga kali traksi dengan tenaga cukup janin
tidak dapat lahir.
Ekstraksi forceps gagal, dilakukan Sectio
Caesar
UNIT TERKAIT
24. PEMERIKSAAN IBU HAMIL
PENGERTIAN Pemeriksaan ibu hamil/ Antenatal care adalah suatu
pengawasan dan pemeriksaan ibu hamil secara
teratur dan waktu
tertentu.
TUJUAN 1. Menyiapkan ibu hamil sebaik-baiknya baik fisik
maupun mental
2. Agar dapat mendektesi sendi mungkin adanya
kelaian- kelainan/ komplikasi selama kehamilan serta
pengobatan
Prosedur Tetap OK & VK 51
Manual Rumah Sakit
3. Agar tercapai tujuan pemerintah dalam rangka
menurunkan angka kesulitan dan kematian ibu
hamil, ibu bersalin
dan bayi baru lahir.
KEBIJAKAN Setiap ibu hamil yang datang dilakukan pemeriksaan
hamil sesui prosedur operasional
PROSEDUR * Pemeriksaan pertama
Dilakukan anamnesis mengenai :
- Umur
- Lama menikah
- Hari pertama haid terakhir ( HPHT) dan siklus
haid
- Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas
sebelumnya (perlu ditanyakan berat bayi
waktu dilahirkan)
- Keluhan-keluhan yang dirasakan sehubungan
dengan kehamilan
- Penggunaan kontrasepsi ( jenisnya, teratur/
tidak, kapan dilepas)
- Pemeriksaan fisik :
- Pemeriksaan umum :TD, FN, RR, S, BB, TB,
konjungtiva
- Pemeriksaan jantung, paru-paru, payudara
dan seluruh perut serta edema tungkai
Pemeriksaan ginekologik (pada kehamilan muda/
trimester I)
- Inspeksi : vulva dan uretra
- Inspekulo : vagina dan porsio
- Pemeriksaan dalam : menilai letak, besar,
bentuk dan konsistensi uterus
- Pemeriksaan Obstetrik :
Prosedur Tetap OK & VK 52
Manual Rumah Sakit
- Wanita hamil telentang, dilihat apakah
uterus berkontraksi atau tidak ( jika
berkontraksi ditunggu dulu)
- Pemeriksaan leopold I-IV
- Pemeriksaan denyut jantung janin
- Pemeriksaan panggul ( pelvimetri) pada
kehamilan > 36 minggu (untuk kehamilan
pertama atau bila ada indikasi).
Pemeriksaan Penunjang
- Laboratorium dasar : Hb, Golongan darah,
Gula darah, dan urinalisa
- Ultrasonografi ( USG).
- Semua hasil anamnesis dan pemeriksaan dicatat
pada status pasien.
- Diberikan nasehat pada ibu hamil mengenai
kebersihan, pakaian, diet, dan pengawasan berat
badan serta segera
- kerumah sakit bila ada keluhan dengan
kehamilannya.
- Pemberian roboransia, kalsium serta imunisasi TT
- Dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan
kehamilan secara teratur :
o Sampai kehamilan 28 minggu : tiap 4
minggu
o Kehamilan 28-36 minggu : tiap 2
minggu
o Kehamilan > 36 minggu : tiap
minggu
Kecuali bila ada keluhan, pemeriksaan dapat
dilakukan setiap waktu
UNIT TERKAIT
Prosedur Tetap OK & VK 53
Manual Rumah Sakit
25. PENGELOLAAN LIMBAH DI RUANGAN
PENGERTIAN Adalah kegiatan pengelolaan limbah diruangan rawat
yang meliputi sampah medis dan non medis
TUJUAN Sebagai acuhan bagi petugas diruang rawat dan
instalasi dalam pengelolaan dan pembuangan
sampah
KEBIJAKAN - Adanya petugas yang akan atau talah
melaksanakan tindakan
- Tersedia fasititas : desinfektan
PROSEDUR - Sediakan 2 kantung plastik sampah dengan
warna yang berbeda ( kuning dan hitam) dan
diberi table yang jelas “sampah medis” dan “
sampah non medis”.
- Sampah medis dibuang kekantong plastik warna
kuning. Yang termasuk sampah medis: kain
bedah, kassa, verband, kateter, plester, masker,
sarung tangan, kapas, lidi, kantong urin, sampah
yang terkontraminasi dengan cairan tubuh.
- Sampah non medis dibuang pada kantong plastic
warna hitam. Yang termasuk sampah non medis :
kertas, plastik, bungkus spuit/ infus, kardus, kayu
kaleng, daun sisa makanan
- Sampah benda tajam dibuang pada kontak warna
kuning. Terdiri dari jarum suntik, pisau cukur,
pecahan ampul, objek glass, sampah yang
memiliki permukaan/ ujung yang tajam.
- Penyjmpanan sampah tidak boleh lebih dari 24
jam atau bila sudah terisi 2/3 bagian kantong,
bagian atas di ikat kuat.
Prosedur Tetap OK & VK 54
Manual Rumah Sakit
UNIT TERKAIT
26. PERMOHONAN PEMERIKSAAN USG
PENGERTIAN Permohonan pemeriksaan USG untuk pasien Rawat
Inap, Rawat Jalan, OK dan IGD
TUJUAN Sebagai acuan dalam pelaksanaan permohonan
pemeriksaan USG pasien Rawat Inap, rawat jalan, OK
dan IGD
KEBIJAKAN
PROSEDUR DOKTER YANG MEMINTA
- Membuat permintaan tertulis dalam status secara
lengkap.
- Menerima hasil pemeriksaan.
PERAWAT RUANGAN
- Mengirim pasien beserta statusnya ke ruangan
USG.
- Menerima hasil pemeriksaan.
DOKTER PEMERIKSAAN
- Penerimaan permintaan pemeriksaan USG
- Melakukan pemeriksaan dengan perawat USG
- Mengirimkan hasil pemeriksaan di Ruangan Rawat
Inap
DOKUMEN TERKAIT
- Status Pasien
UNIT TERKAIT
27. KEHAMILAN EKTOPIK
PENGERTIAN - Kehamilan ektopik (KE) adalah kehamilan dimana
setelah fertilasi, implantasi terjadi dan
Prosedur Tetap OK & VK 55
Manual Rumah Sakit
berkembang di luar
- endometrium kavum uteri
- KE dapat mengalami abortus atau rupture apabila
masa kehamilan berkembang melebihi kapasitas,
kehamilan
- ektopik terganggu
- 90% kehamilan ektopik terjadi dituba uterina
TUJUAN Mampu melakukan langkah-langkah diagnosis,
tindakan operatif gawat darurat
KEBIJAKAN Pelayanan medik dilakukan oleh paramedic, IGD,
bidan jaga, Dokter umum IGD, Sp.OG sesuai
kebutuhan.
PROSEDUR - Lakukan penilaian keadaan umum penderita
pemeriksaan fisik, keadaan homodinamik, kadar
Hb / hematokrit
- Upaya stabilisasi dilakukan dengan segera
merestorasi cairan tubuh dengan larutan
kristaloid NS atau RL (500 Ml
- dalam 15 menit pertama) atau 2.L dalam 2 jam
pertama
- Dilakukan penilaian klinik, apakah suatu
kehamilan ektopik belum terganggu atau
terganggu.
Gejala kehamilan ektopik :
- Amenorea dengan gejala-gejala kehamilan muda
(mual, muntah, pembesaran payudara )
- Nyeri pada abdomen/ pelvis bawah yang tidak
khas.
- Pemeriksaan dalam vagina, adanya massa lunak
diadneksa, nyeri goyang porsio.
Prosedur Tetap OK & VK 56
Manual Rumah Sakit
Gejala kehamilan ektopik terganggu :
- Gejala kehamilan muda
- Adanya perdarahan pervaginam irregular / sedikit
- Ditemukan abdomen acut :
- pucat/ anemis, kesadaran menurun dan lemah,
syok hipovolemik, perut kembung (adanya cairan
bebas intra
- abdomen ) nyeri tekan, nyeri perut bawah yang
makin hebat apabila tubuh digerakkan.
- Nyeri goyang persio
Alat Bantu diagnostic
- Tes kehamilan, adanya hormon hCG dalam air
kernih
- Kuldosentesis
- Ultra sonografi
- Segera lakukan persiapan untuk tindakan operatif
gawat darurat dengan menyediakan darah
pengganti
- Pada laporatomi, eksplorasi kedua ovarium dan
tuba fallopii,
o Jika terjadi kerusakan berat pada tuba
lakukan salpingektomi (tuba yang
berdarah dan hasil konsepsi dieksisi
bersama-sama )
o Jika kerusakan pada tuba kecil
dilakukan salpingostomi ( hasil
konsepsi dikeluarkan, tuba
dipertahankan )
- Penanganan pasca tindakan operatif :
o Antibiotika kombinasi atau tunggal
dengan spectrum luas.
Prosedur Tetap OK & VK 57
Manual Rumah Sakit
o Kendalikan nyeri pasca tindakan
dengan :
o Ketoprofen 100 mg suppositoria
o Tramadol 200 mg iv
o Atasi anemia dengan :
o Transfusi darah bila Hb < 9gr % atau
hematokrit < 35%
o Tablet besi (SF) 600mg per hari
selama 2 minggu
UNIT TERKAIT
28. SECTIO CAESAREA
PENGERTIAN Suatu tindakan untuk melahirkan bayi dengan berat
diatas 500 gr melalui sayatan pada dinding uterus
yang masih utuh ( intact )
TUJUAN - Menurunkan morbiditas dan mortalitas ibu
hamil / ibu bersalin dan janin.
- Mencegah timbulnya komplikasi pada ibu hamil /
ibu bersalin dan janin.
KEBIJAKAN Tindakan medis dilakukan oleh Sp. OG, Sp.An, Sp. A,
sesuai bidang keahlian dan kompetensinya.
Indikasi
Ibu :
* Disproporsi kepala panggul/CPD/FPD
* Disfungsi uterus
* Distosia jaringan lunak
* Plassenta provia
Prosedur Tetap OK & VK 58
Manual Rumah Sakit
Anak :
* Janin besar
* Gawat janin
* Letak lintang
PROSEDUR A. Persetujuan medik
B. Menetapkan indikasi seksio sesarea
C. Mempersiapkan Tim
E. Pencegahan infeksi dan persiapan operasi
* Pasien
- Diruang perawatan pasien dengan ± 6 jam
puasa.Pasien darurat yang tidak dipuasakan.
- Premedikasi yang harus diberikan adalah
atropine.Bagi orang dewasa, untuk bedah efektif
diberikan 0,5 mg IM 45
- menit sebelum anesthesia. Untuk bedah darurat,
diberikan 0,25 mg IM dan 0,25 mg IV 5 menit
sebelum anesthesia
- dimulai.
- Diperiksa ulang apakah sudah lengkap
pemeriksaan yang diperlukan seperti darah
rutin, fungsi hati, fungsi ginjal,
- gula darah (untuk seksio sesarea elektif). Untuk
seksio sesarea emergensi cukup pemeriksaan
Hb, Ht, golongan
- darah, CT, BT.
- Baju pasien diganti dengan baju khusus untuk
dipakai ke ruang tunggu kamar operasi.
- Pasang infuse, Ringer laktat atau NaCl 0,9%
- Sebelum masuk ke kamar operasi diganti
dengan baju/tutup badan untuk di kamar
Prosedur Tetap OK & VK 59
Manual Rumah Sakit
operasi.
- Baringkan pasien pada posisi tidur (pasang
tensimeter/stetoskop pre cordial)
- Dipasang folley kateter
* Penolong
- Memakai baju khusus kamar operasi lengkap
dengan topi masker dan sandal
- Mempersiapkan alat-alat / intrumen operasi
termasuk :
- alat penghisap darah/ciaran.Alat resusitasi bayi,
oksigen dan sebagainya.
- Menyiapkan obat-obatan yang diperlukan
durante operasionum.
- Periksa ulang persediaan darah (bila diperlukan/
pada kasus tertentu) dan periksa/cocokkan
registor darah.
- Penolong cuci tangan.
- Memakai baju/jas operasioanal dan sarung
tangan.
- Pasien pada posisi terlentang keadaan sudah
dinarkose.Dilakukan tindakan aseptic dan
antiseptic.
- Dipasangkan kain penutup 4-5 buah yang sesuai
dengan kebutuhan.
F. Tindakan Pembiusan
Dilakukan dengan indikasi, anestesi, pemantauan.
G. Tindakan Operasi
- Lakukan insisi mediana/pfanenstiel dengan pisau
secara benar
Prosedur Tetap OK & VK 60
Manual Rumah Sakit
- . 2. Perdalam sayatan pada dinding abdomen
sampai menebus peritoneum dan perlebar
hingga sekitar12 cm.
- Observasi kondisi ataupun kelainan pada uterus,
adneksa dan parametrium dengan jalan menarik
dinding
- abdomen kiri-kanan.
- Angkat dinding perut dengan retractor, selipkan
kassa lebar basah melinkupi sisi uterus gravidus
untuk
- menampilkan dinding depan uterus dan
menyisihkan usus, ovarium, tuba dan organ
intraabdominal lainnya.
- -Ujung kasa dikeluarkan dan dengan kocher ke
kain penutup.
- Dengan pisau, sayat segmen bawah uterus
(sehingga mudah di teruskan dan diperlebar
dengan jari ). Kemudian
- pecahkan ketuban dan hisap cairan ketuban
yang keluar
- Segmen bawah uterus dibuka dengan jari
operator sesuai dengan arah insisi tajam.
- Luksir keluar janin, kemudian dilahirkan seluruh
tubuh dengan cara yang sesuai. Bersihkan
seluruh muka janin
- dengan kain kasa lembab.
- Tali pusat dijepit pada 10-15 cm umbilicus dan
digunting. Bayi diserahkan kepada dokter anak
untuk perawatan
- selanjunya.
- Plasenta dilahirkan dengan melepaskan secara
manual dari tempat implantasi, kemudian tarik
Prosedur Tetap OK & VK 61
Manual Rumah Sakit
tali pusat dan
- sedikit menekan fundus.
- Tepi luka insisi pada segmen bawah uterus
dijepit dengan klem Fenster, terutama pada
kedua ujung luka
- sayatan.
- Dilakukan eksplorasi ke dalam kavum uteri
dengan kasa yang dijepitkan pada klem Fenster
atau dengan
- menggunakkan 2-3 jari tangan operator yang
dibalut dengan kasa.Pastikan tidak ada bagian
plasenta yang
- Tertinggal.
- Dilakukan jahitan hemostatis dengan simpul 8
(figure of eight) pada kedua ujung robekan
uterus dengan
- menggunakan benang polyglycolic atau kromik
cat gut O/I/O dilanjutkan dengan penjahitan
segmen bawah
- secara jelujur terkunci.
- Pastikan tidak ada pendarahan melalui evaluasi
ulang luka jahitan.
- Keluarkan kasa basa, bersihkan rongga
abdomen dan lakukan periksa ulang untuk
meyakinkan tidak adanya
- perdarahan dari tempat jahitan atau di tempat
lain.
- Fascia abdominasi pada ujung proksimal dan
distal sayatan dijepit dengan kocher dan dijepit
hingga subkutis
- dengan polyglycolic acid ( misalnya : dexson No.
1).
Prosedur Tetap OK & VK 62
Manual Rumah Sakit
- Kulit dijahit dengan nylon atau polyglycolic acid
secara subkutikuler.
- Luka operasi ditutup dengan kasa dan povidon
iodine
- Kain penutup abdomen dilepas hati-hati tanpa
menyentuh kasa penutup luka operasi
- Vagina dibersihkan dari sisa darah dan bekuan
dengan menggunakan kasa yang dijepit pada
Fenster / Foerster
- klem.
- Daerah vulva sampai paha dibersihkan dari sisi
darah atau cairan tubuh.
H. Dekontaminasi
I. Cuci tangan pasca tindakan
J. Perawatan pasca bedah
- Periksa tekanan darah, frekuensi nadi dan
pernafasan, ukur jumlah urin yang tertampung di
kantong urin. Periksa / ukur jumlah perdarahan
selama operasi.
- Buat laporan operasi dan cantumkan hasil
pemeriksan diatas pada laporan. Catat lama
operasi, jenis kelamin, nilai APGAR dan kondisi
bayi disaat lahir. Lembar operasi ditandatanggani
oleh operasi.
- Buat intruksi perawatan yang meliputi :
o Jadual pemeriksaan ulang tekanan darah,
frekuensi nadi dan nafas
o Jadual pengukuran jumlah produksi urin
o Berikan intruksi dengan jelas, singkat dan
terinci bila dijumpai adanya
penyimpangan ad 1 dan 2.
Prosedur Tetap OK & VK 63
Manual Rumah Sakit
Tuliskan intuksi pengobatan dengan jelas singat dan
terinci yang mencangkup : Nama, obat, dosis, cara
pemberian dan waktu / jam pemberian.
K. Nasehat dan konseling pasca operasi
a. Kepada keluarga pasien
1. Beritahukan bahwa :
Operasi telah selesai dan
sampaikan jalannya operasi,
kondisi ibu saat ini dan apa yang
diharapkan minimal mencangkup
24 jam pasca operasi
Waktu lahir, jenis kelamian,
panjang badan, berat badan, dan
keadaan bayi.
Risiko fungsi reproduksi pasien dan
kehamilan / persalinan yang akan
datang
Kontrasepsi
2. Jelaskan rencana perawatan dan kiraan waktu
pasien dapat dipulangkan
3. Mintakan pada keluarga untuk ikut
mengawasi pasien khususnya terhadap risiko
fungsi reproduksi berupa bekas seksio
sesarea.
Kepada pasien ( setelah sadar/ dapat berkomunikasi)
Beritahukan bahwa :
i. Keadaan pasien saat ini
ii. Waktu lahir, jenis kelamin, panjang
badan, berat badan, dan keadaan
bayi
Prosedur Tetap OK & VK 64
Manual Rumah Sakit
iii. Risiko fungsi reproduksi, kehamilan
dan persalinan yang akan datang
Lakukan konseling dan rencanakan
upaya-upaya pencegahan kehamilan
( bila tidak dilakukan
tubektomi). Jelaskan hingga pasien
memahami, menerima dan dapat
memilih metode kontrasepsi yang
sesuai.
Jelaskan kembali risiko yang dihadapi
oleh pasien, berikan cukup waktu untuk
berdiskusi hingga diyakini bahwa telah
cukup mengerti dan faham.
UNIT TERKAIT
29.LETAK SUNGSANG
PENGERTIAN Apabila janin letak memanjang dalam rahim dengan
bokong pada bagian bawah / yang terendah
TUJUAN Mampu melakukan tindakan langkah-langkah untuk
melahirkan bayi letak sungsang
KEBIJAKAN Pelayanan medis pasien dilakukan oleh Bidan, Dokter
Umum, Sp.OG sesuai dengan kebutuhan
PROSEDUR A. Penanganan Umum
- Melakukan penilaian mengenai kondisi ibu
termasuk tanda vital (nadi, tekanan darah,
pernafasan, suhu)
- Penilaian kondisi janin
a. Dengan denyut jantung janin (Djj) jika Djj <
100 atau > 180 x/menit kemungkinan gawat
janin
Prosedur Tetap OK & VK 65
Manual Rumah Sakit
b. Penilaian ketuban pecah atau masih utuh
- Berikan dukungan moral dan perawatan
pendukung lainnya
- Menjelaskan prosedur yang akan dilaksanakan
dan hasil pemeriksaan serta kemajuan persalinan
kepada ibu/keluarga
B. Penanganan Khusus
Dilakukan penilaian dengan menggunakan skor
Zatuchni Andros untuk menentukan apakah
persalinan dapat dilahirkan pervaginam atau
perabdominan
a. Persalinan pervaginam
Dilakukan dengan bantuan tenaga bidan / Sp.OG
dengan syarat:
- Bokong sempurna atau bokong murni
- Nilai skor Zatuchni Andros > 5
- Tidak ada riwayat sectio caesarea dengan
indikasi disproporsi sefapelvik
- Jika ketuban sudah pecah, tidak prolaps tali
pusat
Cara/jenis pimpinan persalinan
a. Persalinan spontan cara Bracht
Janin dilahirkan dengan kekuatan dan tenaga ibu
sendiri
b. Manual aid (ekstraksi partial)
Janin dilahirkan sebagian tenaga dan kekuatan
ibu dan sebagian lagi dengan tenaga penolong
Teknik melahirkan secara:
- Klasik Mauriceau
- Maueller
Prosedur Tetap OK & VK 66
Manual Rumah Sakit
- Lovset
c. Ekstraksi total (pada kaki bokong)
Janin dilahirkan seluruhnya dengan memakai
tenaga penolong
B. Persalinan Perabdominan (Sectio Caesarea).
Dilakukan oleh tenaga Sp.OG
Kriteria:
1. Nilai skor Zatuchni Andros kurang dari 3
2. Primigravida tua
3. Riwayat persalinan yang lalu buruk
4. Dicurigai adanya kesempitan panggul
5. Prematuritas
6. Tali Pusat menumbung (janin hidup)
7. Didapatkan kemacetan persalinan (distosia)
a. Fase latent leih 14 jam
b. 1 jam mengejan bokong tidak lahir
UNIT TERKAIT
30. EKSTRAKSI VAKUM
PENGERTIAN Usaha untuk melahirkan janin dengan tarikan pada
kepala dengan menggunakan vakum
TUJUAN Melakukan persalinan buatan dengan tarikan
menggunakan vakum atas indikasi ibu, janin dan
waktu
KEBIJAKAN Dilakukan oleh Sp.OG dibantu bidan sesuai dengan
kebutuhan
PROSEDUR A. Penanganan Umum
1. Dilakukan penilaian kondisi ibu termasuk
tanda vital (nadi, tekanan darah, pernafasan)
2. Dilakukan penilaian kondisi janin, dengarkan
denyut jantung janin segera setelah his. Djj
Prosedur Tetap OK & VK 67
Manual Rumah Sakit
(<100 atau >180 x/menit) kemungkinan
gawat janin. Jika ketuban pecah, nilai warna
cairan ketuban
3. Penilaian kemajuan persalinan dengan
memakai partograf
4. Pemberian antibiotika kombinasi sampai
persalinan:
a. Amoxicillin 1 gram setiap 8 jam i.v.
b. Gentamycin 80 mg setiap 6-8 jam i.v.
c. Metronidazole 500 mg setiap 8 jam
Jika didapatkan tanda-tanda infeksi (demam, cairan
vagina berbau)
- Menjelaskan kepada ibu dan keluarga tentang
prosedur tindakan yang akan dilaksanakan
dan persetujuan tindakan medis
B. Penanganan Khusus
Untuk dapat melahirkan janin dengan ekstraksi
vakum, harus dipenuhi syarat:
- Janin harus dapat lahir pervaginam (tidak ada
disproporsi sevalopelvik)
- Pembukaan serviks lengkap
- Kepala janin sudah cakap (engagement)
- Kepala janin dapat dipegang oleh vakum
- Janin hidup
- Ketuban sudah pecah atau dipecahkan
Langkah ekstraksi vakum
- Persiapan ibu
a. Posisi tidur litotomi
b. Kandung kencing dan rectum
dikosongkan
Prosedur Tetap OK & VK 68
Manual Rumah Sakit
c. Desinfeksi vulva
d. Infus bila diperlukan
e. Narkosis bila diperlukan
f. Kain penutup pembedahan
g. Gunting episiotomi, alat-alat untuk
menjahit robekan pada jalan lahir
h. Uterotonika
i. Alat-alat pertolongan persalinan
j. Alat penghisap lender
k. Oksigen
l. Alat-alat untuk resusitasi bayi
- Persiapan untuk penolong
a. Mencuci tangan
b. Sarung tangan steril / suci hama
c. Penolong meneliti semua persiapan
tindakan vakum
- Pelaksanaan ekstraksi:
a. Penolong membayangkan bagaimana
vakum akan dipasang
b. Pemasangan mangkuk vakum pada
kepala janin
c. Menilai hasil pemasangan mangkun
vakum
d. Ekstraksi vakum percobaan
e. Ekstraksi vakum definitive
f. Melepaskan mangkuk vakum
- Ekstraksi vakum gagal bila:
a. Mangkun vakum tidak dapat dipasang,
meskipun pemasangan mangkuk vakum
b. 3 kali traksi dengan etanag cukup, janin
tidak dapat lahir.
Ekstraksi vakum gagal, lakukan Sectio Caesarea.
Prosedur Tetap OK & VK 69
Manual Rumah Sakit
UNIT TERKAIT
31. MENCUCI TANGAN BIASA
PENGERTIAN Membersihkan tangan dengan cairan / sabun
desinfektan
TUJUAN Agar tangan tetap bersih dan terhindar dari kuman /
bibit penyakit
KEBIJAKAN Semua perawat yang melakukan tindakan
keperawatan sesuai dengan prosedur yang berlaku
untuk mencegah terjadinya infeksi.
PROSEDUR Persiapan alat
Sabun / cairan desinfektan yang tidak merusak
tangan
Lap tangan bersih dan kering
Pelaksanaan
1. Kedua tangan dibasahi di bawah air mengalir.
2. Tangan disabuni dan digosok terutama disela-
sela jari dan kuku secara merata.
3. Tangan dibilas dari jari kearah siku di bawah air
mengalir sampai bersih. Tangan dikeringkan
dengan lap bersih.
Sikap
Hati – hati
Teliti
UNIT TERKAIT - Pemeliharaan
- Barang
32. MENCUCI TANGAN DENGAN LARUTAN DESINFEKTAN
PENGERTIAN Membersihkan tangan dengan cairan desinfektan
TUJUAN Agar tangan tetap bersih dan terhindar dari kuman /
Prosedur Tetap OK & VK 70
Manual Rumah Sakit
bibit penyakit
KEBIJAKAN Wajib bagi tenaga perawat yang akan melakukan
tindakan perawatan
PROSEDUR Persiapan alat
Sabun / cairan desinfektan yang tidak merusak
tangan
Larutan desinfektan dalam kom/pasu/tempat
khusus
Lap tangan bersih dan kering
Pelaksanaan
1. Kedua tangan dibasahi di bawah air yang
mengalir dari jari tangan kearah siku.
2. Tangan dicuci dengan larutan desinfektans
3. Tangan disabuni dan digosok terutama disela-
sela jari dan kuku secara merata.
4. Tangan dibilas dari jari kearah siku di bawah air
mengalir sampai bersih.
5. Tangan dikeringkan dengan lap bersih
UNIT TERKAIT - Pemeliharaan
- Barang
33. MENGUKUR TEKANAN DARAH
PENGERTIAN Mengukur tekatan darah melalui permukaan dinding
arteri
TUJUAN Mengetahui tekanan darah pasien
KEBIJAKAN Adanya tenaga perawatan professional yang
wewenang untuk mengukur tekanan darah.
Adanya pasien yang akan diukur tekanan
darahnya.
Adanya sarana yang tersedia.
PROSEDUR Persiapan alat
1. Tensi meter
Prosedur Tetap OK & VK 71
Manual Rumah Sakit
2. Stethoscope
Pelaksanaan
1. Pasien diberi penjelasan
2. Lengan baju dibuka atau digulung keatas
3. Manset tensi meter dipasang pada lengan atas
dengan pipa karetnya berada di sisi luar lengan,
manset dipasang tidak terlalu kencang atau
terlalu longgar.
4. Pipa tensimeter dipasang.
5. Denyut arteri brachialis diraba lalu stethoscope
ditempatkan pada daerah tersebut balon dipompa
6. Sekrup balon dibuka perlahan sehingga air raksa
turun perlahan-lahan, sambil memperhatikan
turunnya air raksa dengarkan denyut pertama
(systole) dan terakhir (diastole).
7. Hasil dicatat
UNIT TERKAIT Pemeliharaan
34. MENGUKUR SUHU BADAN
PENGERTIAN Mengukur suhu badan pasien dengan thermometer
dilakukan pada ketiak untuk pasien dewasa dan
anak.
TUJUAN Mengetahui suhu badan pasien untuk menentukan
tindakan perawatan.
KEBIJAKAN 1. Adanya tenaga perawat professional yang diberi
wewenang untuk melakukan keperawatan
mengukur suhu badan.
2. Adanya program pengobatan.
3. Adanya pasien yang harus diukur suhu badannya.
4. Adanya sarana yang tersedia.
Prosedur Tetap OK & VK 72
Manual Rumah Sakit
PROSEDUR Persiapan alat
Thermometer
Tiga buah botol masing-masing berisi larutan sabun,
larutan desinfektan dan air bersih.
Bengkok
Potongan kertas tissue.
Pelaksanaan
Memberi penjelasan pada pasien.
Thermometer diperiksa apakah air raksa tetap
pada angka nol, lalu dijepitkan tepat pada tengah
ketiak, dan lengan pasien diletakan didada.
Setelah 5 menit thermometer diangkat dan dilihat
sampai angka berapa air raksanya.
Setelah selesai lalu dicatat dan thermometer
dicelupkan kedalam larutan sabun, dilap dengan
potongan kertas atau tissue kemudian dimasukan
kedalam larutan desinfektan dan dibersihkan
dengan air bersih lalu dikeringkan.
Air raksa diturunkan kembali pada angka nol
diletakkan pada tempatnya.
Perawat cuci tangan
Alat-alat dibereskan dan dikembalikan pada
tempatnya.
UNIT TERKAIT Pemeliharaan
35. MENGHITUNG NADI DAN PERNAPASAN
PENGERTIAN Menghitung denyut nadi pasien dan pernapasan
TUJUAN Sebagai acuan langkah-langkah dalam melaksanakan
tindakan keperawatan menghitung nadi dan
pernapasan.
Prosedur Tetap OK & VK 73
Manual Rumah Sakit
KEBIJAKAN 1. Adanya tenaga perawat professional yang diberi
wewenang untuk menghitung nadi dan
pernapasan.
2. Adanya pasien yang perlu diobservasi nadi dan
pernapasan.
3. Adanya sarana yang tersedia.
PROSEDUR Persiapan alat
Jam tangan dengan petunjuk detik
Alat tulis
Pelaksanaan
Menghitung Nadi
1. Waktu menghitung nadi bersamaan dengan suhu
badan tanpa diketahui pasien.
2. Pada waktu menghitung nadi, pasien harus benar-
benar beristirahat.
3. Menghitung nadi dengan jari telunjuk dan jari
tengah diata arteri.
4. Lamanya menghitung setengah menit dikalikan
dua.
5. Pada anak-anak dihitung satu menit.
6. Hasilnya dicatat.
Menghitung Pernapasan
1. Bersamaan dengan waktu mengukur suhu badan
dilakukan menghitung pernapasan, setelah
denyut nadi tanpa diketahui oleh pasien.
2. Cara menghitungnya dalam satu menit.
3. Hasilnya dicatat.
UNIT TERKAIT Pemeliharaan
Prosedur Tetap OK & VK 74
Manual Rumah Sakit
36. PENERIMAAN INSTRUKSI DOKTER SECARA LISAN
PENGERTIAN Menerima instruksi dari dokter secara lisan
TUJUAN Sebagai acuan langkah-langkah dalam menerima
instruksi secara lisan.
Memberi kesan yang baik dan memperlancar
program dokter secara pesan.
KEBIJAKAN Instruksi dokter secara lisan adalah instruksi dokter
yang diberikan secara lisan waktu :
− Visite
− Diluar visite
− Instruksi lewat telephone
PROSEDUR Pada waktu visite atau diluar visite
Perawat menyiapkan buku catatan visite / instruksi
dokter.
Perawat mendengarkan instruksi yang diucapkan
dokter dan mencatat dalam buku catatan.
Re chek dan teman sejawat / dokter mendengarkan.
Catat kembali instruksi tersebut kedalam rekam
keperawatan.
Melaksanakan instruksi dokter.
Mengecek instruksi-instruksi dokter yang harus
dilaksanakan dan mencatat dalam rekam
keperawatan mengenai instruksi yang telah
dilaksanakan dan dibuat laporan dalam buku laporan
ruangan.
Bila ada instruksi tindakan penunjang medis yang
harus dilaksanakan catat dalam whiteboard.
Melaksanakan laporan lisan waktu timbang terima.
Instruksi lisan lewat telephone
Perawat menyiapkan buku catatan instruksi.
Menerima telepon dengan :
Prosedur Tetap OK & VK 75
Manual Rumah Sakit
o Memberi salam
o Menyebutnama ruangan
o Menyebut identitas penerima telepon
o Menanyakan darimana telepon tersebut
o Nama dokter
o Apa yang bias saya Bantu / apa yang harus
saya kerjakan
Pada saat menerima telepon kalau
memungkinkan harus ada yang menyaksikan
(teman juga)
Setelah menerima telepon dan mencatat maka
harus re chek dan teman jaga ikut mendengar :
o Perawat mengulangi instruksi dokter
o Sebut nama dokternya
o Sebut nama pasiennya
Catat semua instruksi dalam :
o Lembar instruksi dokter
o Rekam keperawatan
Melaporkan instruksi dokter ke dokter jaga.
Melaksanakan dan mencatat pelaksanaan
instruksi dokter dalam rekam keperawatan.
Keesokan harinya dokter harus mengesahkan
instruksi tersebut dan membubuhkan
tandatangan.
Mencatat dalam buku laporan ruangan
− Laksanakan laporan lisan waktu timbang.
UNIT TERKAIT SMF
37. PELAKSANAAN KONSULTASI/KOLABORASI OLEH
BIDAN KEPADA DOKTER
PENGERTIAN Sebagai acuan langkah-langkah pelaksanaan bila
Prosedur Tetap OK & VK 76
Manual Rumah Sakit
perawat akan melakukan konsultasi atau kolaborasi
kepada dokter.
TUJUAN Dokter Spesialis
Dokter Ruangan
Dokter Jaga
Kepala Ruangan
Perawat
KEBIJAKAN Suatu kegiatan yang dilaksanakan oleh perawat
kepada :
Dokter spesialis untuk melakukan konsultasi atas
instruksi dokter yang merawat pasien yang
bersangkutan.
Dokter jaga tersebut atau dokter spesialis /
ruangan yang merawat pasien (diluar jam kerja
atau diluar jam visite) untuk meminta petunjuk
program pengobatan / tindakan yang harus
diberikan sehubungan keadaan pasien yang
memerlukan pengobatan / tindakan segera dari
dokter tersebut.
PROSEDUR 1. Perawat menyiapkan data keadaan umum pasien
antara lain:
− Kesadaran
− TPRS
− Keluhan pasien
− Program pengobatan yang ada
− Obat-obat yang telah ada atau yang sudah
habis
− Keadaan lain yang perlu diketahui
doktersemua diatas dalam buku konsultasi /
visite.
2. Perawat menyiapkan alat-alat yang harus dibawa :
− Buku konsultasi / visite
Prosedur Tetap OK & VK 77
Manual Rumah Sakit
− Formulir R
− Status, pasien dan penunjangnya (foto
rontgen)
− Bila perlu siapkan pasiennya untuk diperiksa
langsung ditempat konsultasi dokter yang
bersangkutan.
3. Perawat menghubungi dokter / perawat asisten
dokter yang bersangkutan dan melaporkan bahwa
ada pasien yang akan dikonsultasikan.
4. Setelah disetujui, perawat membawa pasien dan
alat-alat yang sudah disiapkan.
5. Bila sudah sampai ditempat, perawat melapor
kedatangan dan maksud untuk konsultasi dan
menyerahkan status pasien ditambah
penunjangnya.
6. Setelah dipersilakan menyiapkan pasien untuk
diperikasa oleh dokter dan melaporkan keadaan
umum pasien.
7. Dokter memeriksa pasien dan mencatat hasil
serta program pengobatan / tindakan yang harus
diberikan kepada pasien tersebut serta dokter
menyampaikannya kepada perawat pasien
tersebut.
8. Perawat mencatatnya dalam buku konsultasi /
visite dan mengulang apa yang telah dicatat dan
dokter mendengarnya.
9. Setelah semuanya selesai, pasien dibereskan dan
dibawa kembali ke ruangan.
10. Pasien ditidurkan ditempat semula dan kalau
perlu diperiksa tensi dan ukur denyut nadi.
11. Perawat menyiapkan dan melaksanakan
program pengobatan / tindakan sesuai instruksi
Prosedur Tetap OK & VK 78
Manual Rumah Sakit
dokter dan dicatat dalam formulir Askep.
12. Semua kegiatan, reaksi pasien dan keadaan
perkembangan pasien dicatat dalam buku
laporan.
Bila konsultasi tidak membawa pasien
13. Perawat dengan membawa data alat yang
sudah disiapkan menghubungi dokter yang
bersangkutan.
14. Setelah dipersilakan perawat menyerahkan
status pasien data penunjang sesuai dengan
ditulis dalam buku konsul / visite serta
melaporkan keadaan pasien.
15. Dokter mendengarkan dan mencatat dalam
status sesuai dengan yang diperlukan beserta
program pengobatan / tindakan yang harus
diberikan kepada pasien.
16. Perawat mencatat dalam buku konsul, visited
an mengulangi apa yang telah dicatatnya, dokter
mendengar. Melaporkan konsultasi kepada dokter
yang menginstruksikan konsultasi.
17. Bila sudah selesai perawat kembali ke ruangan.
18. Perawat di ruangan menyiapkan /
melaksanakan program pengobatan sesuai
dengan instrusi dokter dalam Askep.
19. Semua kegiatan, reaksi pasien, perkembangan
pasien, dicatat dalam buku laporan.
20. Perawat menghubungi dokter / perawat asisten
dokter tersebut melaporkan bahwa ada pasien
yang akan konsultasi.
Prosedur Tetap OK & VK 79
Manual Rumah Sakit
Bila dokter konsultasi dating ke ruangan
21. Dokter menyetujui, pemeriksaan akan
dilakukan di ruangan tempat pasien dirawat.
22. Perawat mencatatnya dalam buku konsultasi /
visited an mengulang apa yang telah dicatatnya
dan dokter mendengarkannya.
23. Pasien dibereskan.
24. Hasil konsultasi dilaporkan kepada dokter yang
menginstruksikan konsultasi.
25. Perawat menyiapkan dan melaksanakan
program pengobatan / tindakan sesuai instruksi
dokter dan dicatat dalam formulir Askep.
26. Semua kegiatan, reaksi pasien dan keadaan
perkembangan pasien dicatat dalam buku
laporan.
UNIT TERKAIT IRNA
SMF
38. MENYIAPKAN PENGAMBILAN DARAH UNTUK
PEMERIKSAAN
PENGERTIAN Mengambil darah dari pasien untuk dikirim ke
laboratorium
TUJUAN Sebagai acuan langkah-langkah dalam menyiapkan
pengambilan darah untuk pemeriksaan laboratorium.
KEBIJAKAN Adanya tenaga perawat professional yang diberi
wewenang untuk menyiapkan darah untuk
pemeriksaan.
Adanya pasien yang memerlukan pemeriksaan
darah.
Adanya sarana yang tersedia.
PROSEDUR Persiapan alat
Prosedur Tetap OK & VK 80
Manual Rumah Sakit
1. Botol kecil/tabung
2. Disposable sesuai dengan kebutuhan.
3. Kapas, alcohol dalam tempatnya.
4. Torniguet
5. Label pemeriksaan
Persiapan pasien
1. Memberikan penjelasan tentang tindakan yang
akan dilakukan.
2. Posisi pasien diatur sesuai dengan kebutuhan.
3. Membimbing pasien untuk berdoa
Pelaksanaan
1. Menentukan pembuluh darah yang aka ditusuk
untuk pengambilan darah.
2. Mengdesifkesi permukaan kulit pembuluh darah
yang akan ditusuk dengan kapas alcohol.
3. Memasang torniquet
4. Mengambil darah dengan cara menusukan jarum
disposable pada pembuluh darah dan
mengambilnya sesuai dengan kebutuhan.
5. Memasukan darah pada tempatnya (botol/tabung)
dengan :
− Mencantumkan nama
− No. Rekam Medik
− Tanggal dan cara pengambilannya.
UNIT TERKAIT Laboratorium
Instalasi Farmasi
Rekam Medik
39. MENYIAPKAN PASIEN UNTUK PEMERIKSAAN
DIAGNOSTIK
PENGERTIAN Mempersiapkan segala kebutuhan pasien untuk
Prosedur Tetap OK & VK 81
Manual Rumah Sakit
pemeriksaan diagnostic.
TUJUAN Sebagai acuan langkah-langkah dalam menyiapkan
pasien untuk pemeriksaan diagnostic.
KEBIJAKAN Adanya pasien yang memrlukan tindakan
pemeriksaan diagnostic.
Adanya pasien yang memerlukan tindakan
pemeriksaan diagnotik sesuai dengan program
pengobatan.
Adanya sarana yang tersedia.
PROSEDUR Persiapan alat
1. Alas brankar dan selimut
2. Obat-obat sesuai program
3. Bengkok, tisue
Pelaksanaan
1. Memberikan penjelasan tentang tindakan yang
akan dilakukan
2. Sebelum pemeriksaan :
− USG, pasien dipuasakan sesuai dengan
program pemeriksaan.
− Arteriografi, pasien puasa, menandatangani
surat ijin tindakan, daerah yang akan dilakukan
tindakan dicukur.
− Mengantar pasien ke ruang pemeriksaan.
3. Pada saat pemeriksaan :
− Mendampingi pasien
− Memperhatikan pasien
4. Setelah pemeriksaan :
− Mengantar pasien ke tempat semula
− Mengobsevasi nadi tensi pernapasan
− Mencatat tindakan dari hasil obsevasi.
UNIT TERKAIT IPSRS
PPM
Prosedur Tetap OK & VK 82
Manual Rumah Sakit
Instalasi Farmasi
Rekam Medik
40. MEMBERI OBAT MELALUI MULUT
PENGERTIAN Pemberian obat melalui mulut
TUJUAN Sebagai acuan langkah-langkah dalam memberikan
obat melalui mulut.
KEBIJAKAN Adanya tenaga keperawatan yang diberi
wewenang untuk memberikan obat melalui mulut.
Adanya program pengobatan
Adanya pasien yang memerlukan obat melalui
mulut.
PROSEDUR Persiapan alat
1. Obat yang diperlukan
2. Air minum dalam tempatnya
Pelaksanaan
1. Obat diberikan kepada pasien dan ditunggu
sampai sampai pasien menelan obat yang
diberikan habis.
2. Setiap pemberian obat harus dicatat
UNIT TERKAIT Instalasi Farmasi
41. MEMBERIKAN OBAT MELALUI RECTUM
PENGERTIAN Pemberian obat melalui anus
TUJUAN Agar tercapai hasil yang maksimal sesuai dengan
indikasi
KEBIJAKAN Adanya perawat yang professional yang diberikan
wewenang untuk melakukan tindakan sesuai dengan
prosedur yang berlaku agar tercapainya
penyembuhan yang optimal.
PROSEDUR Persiapan alat
Prosedur Tetap OK & VK 83
Manual Rumah Sakit
Obat yang diperlukan
Piala ginjal
Sarung tangan
Persiapan pasien
Memberitahu dan menjelaskan kepada
pasienmengenai prosedur yang akan dilakukan.
Memasang tabir disekeliling tempat tidur.
Pelaksanaan
1. Menawarkan pasien untuk buang air kecil atau
buang air besar
2. Membebaskan pakaian bagian bawah
3. Meletakan piala ginjal dibawah anus
4. Perawat memakai sarung tangan
5. Memasukan obat kedalam rectum sambil
menyuruh pasien menarik napas panjang. Selama
20 menit pasien istirahat berbaring.
6. Melepaskan sarung tangan dan meletakkan pada
piala ginjal.
7. Merapikan pakaian pasien dan lingkungannya
UNIT TERKAIT Intalasi Farmasi
PPM
42. MEMASANG INFUS
PENGERTIAN Memasukan cairan / obat kedalam tubuh melalui
venaferiver secara permanent
TUJUAN Memenuhi kebutuhan cairan tubuh
Memasukan obat
KEBIJAKAN Adanya tenaga perawat professional yang diberi
wewenang untuk melaksanakan tindakan
pemasangan infuse sesuai dengan prosedur.
PROSEDUR Persiapan alat
1. Standar infuse
Prosedur Tetap OK & VK 84
Manual Rumah Sakit
2. Cairan steril sesuai instruksi
3. Celana / penahan botol
4. Set infuse steril
5. Jarum / wing needle / abocath dengan nomor yang
sesuai
6. Bidai dan pembalut (K/P)
7. Tali pengikat
8. Perlak
9. Pengikat pembendung
10. Kapas alcohol 70%
11. Plester
12. Gunting
13. Piala ginjal
14. Kasa
15. Sarung tangan
16. Bethadin 5% / salf antibiotic
Persiapan pasien
1. Memberitahu pasien tentang tindakan yang akan
dilakukan
2. Menyiapkan lingkungan
Pelaksanaan
A. Mengisi slang infuse :
1. Mencuci tangan
2. Memeriksa etiket
3. Menggantungkan botol infuse
4. Mensucihamakan karet penutup botol
5. Pengatur tetesan ditutup, jaraknya 2 – 4 cm
dibawah tempat tetesan
6. Menusukkan set infuse kedalam botol infuse
7. Ruang tetesan diisi setengah (jangan sampai
terendam)
8. Slang infuse diisi, cairan infuse dikeluarkan
Prosedur Tetap OK & VK 85
Manual Rumah Sakit
udaranya
B. Melakukan venafungsi :
1. Menentukan lokasi : bila akan dilakukan di lengan
pakaian atas dibuka dan bila dikaki pakaian
bawah (celana panjang dibuka)
2. Meletakkan perlak kecil dibawah bagian yang
akan difungsi
3. Melakukan pembendungan
4. Menghapus hama dilokasi punksi (gunakan sarung
tangan)
5. Menusukkan kateter abocath (venous kateter) /
wing needle kedalam vena sedalam mungkin
6. Buka pembendungan dan sambungkan dengan
slang infuse dan pengatur tetesan dibuka
7. Menilai ada / tidaknya pembengkakan
8. Jarum ditambatkan dengan plester
9. Daerah fungsi diberi bethadin dan ditutup kasa
steril dan diplester
10. Pasang bidai dan dibalut (K/P)
11. Mengatur tetesan dalam satu menit sesuai
instruksi
12. Merapikan pasien
13. Membereskan alat-alat
14. Mencuci tangan
15. Mencatat, tanggal, dan jam pemberian cairan
16. Macam cairan
17. Mengobsevasi reaksi pasien
Sikap
Teliti
Tidak ragu-ragu
Hati-hati
UNIT TERKAIT Instalasi Farmasi
Prosedur Tetap OK & VK 86
Manual Rumah Sakit
PPM
IPSRS
43. MENGHITUNG TETESAN INFUS
PENGERTIAN Menetapkan dengan pasti jumlah tetesan sesuai
instruksi
TUJUAN Agar tidak terjadi kelebihan cairan
KEBIJAKAN Adanya perawat yang professional yang diberi
wewenang untuk melakukan perhitungan tetesan
cairan infuse sesuai dengan prosedur, untuk
mencegah terjadinya kelebihan cairan
PROSEDUR Persiapan alat
Jam yang ada jarum detik
Pelaksanaan
1. Menjelaskan tujuan menghitung tetesan infuse
2. Mengatur dan melihat posisi jarum infuse, apakah
tetesan lancer atau tidak
3. Menghitung jumlah tetesan dalam satu menit,
sesuai dengan program dokter dengan rumus :
Volume Total Infus X Faktor Tetesan
Total Waktu Infus dalam Menit
4. Aturan tetesan infuse sesuai dengan jumlah
tetesan / menit
Sikap
Sabar
Teliti
UNIT TERKAIT Instalasi Farmasi
44. MENGUKUR JUMLAH CAIRAN MASUK DAN KELUAR
PENGERTIAN Menetapkan dengan pasti jumlah cairan yang masuk
Prosedur Tetap OK & VK 87
Manual Rumah Sakit
dan keluar
TUJUAN Agar tidak terjadi kelebihan cairan yang masuk
ataupun yang keluar
KEBIJAKAN Adanya perawat yang professional yang diberi
wewenang untuk melakukan perhitungan jumlah
cairan yang masuk dan keluar sesuai dengan
prosedur, untuk mencegah terjadinya kelebihan dan
kekurangan cairan
PROSEDUR Persiapan alat
Lembaran catatan masukan dan keluar cairan 24 jam
Alat tulis : ballpoint
Gelas ukur / urin bag
Pot / urinal
Persiapan pasien
1. Memberitahu dan menjelaskan kepada pasien dan
keluarga mengenai prosedur yang akan dilakukan
2. Menentukan jam permulaan pencatatan sampai
akhir pencatatan, misal :
Pukul 07.00 – 07.00 berikutnya
3. Mencatat pada buku catatan dengan segera
setiap ada cairan yang masuk dan keluar
4. Menjumlah cairan yang masuk dan keluar selama
24 jam
5. Mencatat dalam catatan medik
UNIT TERKAIT Instalasi Farmasi
PPM
Urusan Umum
45. MELAKUKAN SKIN TEST
PENGERTIAN Adalah tindakan kolaborasi perawat dalam
mempersiapkan pasien sebelum dilakukan
pemberian suntikan (injeksi) tertentu
Prosedur Tetap OK & VK 88
Manual Rumah Sakit
TUJUAN Sebagai acuan langkah-langkah dalam melakukan
skin test
KEBIJAKAN Adanya tenaga perawat profesional yang diberi
wewenang untuk melakukan tindakan perawatan
skin test
Adanya pasien yang perlu dilakukan skin test
sesuai program pengobatan
Adanya sarana yang tersedia
PROSEDUR I. Persiapan Alat
1. Dispossible 1 cc
2. Obat-obatan yang diperlukan
3. Kapas alcohol dalam tempatnya
4. Gergaji ampul bila diperlukan
5. NaCl 0,9 % Aquabidest
II. Pelaksanaan
1. Memberikan penjelasan tentang tindakan yang
akan dilakukan
2. Menggulung lengan panjang pasien bila perlu
3. Mengisi dispossible 1 cc dengan obat yang akan
ditest sejumlah 0,1 cc dilarutkan dengan NaCl
0,9 % Aquabidest 1 cc
4. Mendesinfeksi kulit yang akan ditusuk dengan
kapas alcohol kemudian direnggangkan dengan
tangan kiri perawat
5. antara 15-30 derajat dengan permukaan kulit
menyuntikkan obat sampai permukaan kulit
menjadi gembung dengan cara lubang jarum
menghadap keatas dan membuat sudut
6. Menilai reaksi obat setelah 10-15 menit dari
waktu penyuntikan
7. Hasil positif bila terdapat tanda kemerahan
Prosedur Tetap OK & VK 89
Manual Rumah Sakit
pada daerah penusukkan dengan diameter
minimal 1 cm dan bila hasil negative tidak
terdapat tanda kemerahan.
UNIT TERKAIT Instalasi Farmasi
46. PEMBERIAN SUNTIKAN
PENGERTIAN Memberikan obat suntik melalui berbagai macam
cara menyuntik yang baku.
TUJUAN Memberikan obat melalui suntikan dengan cara yang
telah ditentukan
KEBIJAKAN Adanya tenaga perawat professional yang diberi
wewenang untuk memberikan tindakan suntikan.
Adanya obat yang harus diberikan lewat suntikan.
Adanya pasien yang harus diberi lewat suntikan
Adanya sarana yang tersedia
PROSEDUR Persiapan Alat
1. Disposible sesuai dengan kebutuhan
2. Kikir ampul bila perlu
3. Kapas alkohol
4. Obat yang diberikan
Pelaksanaan
Intra Muskuler
1. Pasien diberitahu
2. Perawat cuci tangan
3. Alat-alat yang dipakai didekatkan dengan pasien
4. Membaca etika obat
5. Membaca dosis obat yang diberikan
6. Memasukan obat kedalam spuit kemudian udara
dalam spuit dikeluarkan
7. Mengatur posisi pasien
Prosedur Tetap OK & VK 90
Manual Rumah Sakit
8. Tentukan tempat yang akan disuntukan,
kemudian kulit didesinfeksi
9. Jarum ditusukan dengan permukaan kulit secara
tegak lurus
10. Penghisp ditarik sedikit bila ada darah dalam
botol jangan langsung dimasukkan, jika tidak ada
obat dapat dimasukkan perlahan-lahan
11. Setelah obat seluruhnya masuk, jarum ditarik
keluar dengan cepat, kulit ditahan dengan kapas
beralkohol sambil dilakukan massage.
12. Alat-alat dibereskan.
13. Perawat cuci tangan.
Intra Vena
1. Pasien dibertahu.
2. Perawat Cuci Tangan.
3. Alat-alat yang akan dipakai didekatkan dengan
pasien.
4. Membaca etika obat.
5. Membaca dosis obat yang diberikan.
6. Memasukan obat kedalam spuit kemudian udara
dalam spuit dikeluarkan.
7. Mengatur posisi pasien.
8. Tentukan tempatnya bila sudah ada.
9. Lakukan pembendungan dibagian atas
daerahyang akan ditusuk.
10. Jarum ditusukkan menghadap keatas dengan
membentuk sudut 46 derajat dengan permukaan
kulit.
11. Oenghisap ditarik, bila ada darah obat jangan
diberikan, bila tidak ada darah obat disemprotkan
perlahan-lahan.
Prosedur Tetap OK & VK 91
Manual Rumah Sakit
12. Setelah obat masuk seluruhnya, jarum ditarik
keluar dengan cepat.
13. Bekas tusukkan ditekan dengan kapas alcohol.
14. Lakukan massage pada bekas tusukan.
15. Alat-alat dibereskan
16. Perawat cuci tangan
Intra Cutan
1. Pasien diberitahu
2. Perawat mencuci tangan
3. Alat-alat yang dipakai didekatkan dengan pasien.
4. Membaca etika obat
5. Membaca dosis obat yang diberikan
6. Memasukan obat kedalam spuit kemudian udara
dalam spuit dikelurakan.
7. Mengatur posisi pasien.
8. Tentukan tempat yang disuntik kemudian kulit
didesinfektan.
9. Pasang pengalas di bawahnya dan bengkok
didekatkan
10. Tempat yang akan disuntik didesinfeksi, lalu
kulit direnggangkan.
11. Lubang jarum menghadap keatas, jarum
dimasukan kedalam pembuluh darah vena yang
akan dimaksud.
12. Penghisap ditarik sedikit , bila berhasil darah
akan keluar sendiri
13. Bila tidak ada darah berarti tidak berhasil, lalu
jarum akan dipindahkan sampai berhasil.
14. Bila berhasil karet pembendung dilepas dan
obat dimasukkan perlahan sampai habis.
15. Setelah selesai jarum disuntik ditarik agak
Prosedur Tetap OK & VK 92
Manual Rumah Sakit
cepat, bekas luka ditahan oleh kapas beralkohol.
Sub Cutan
1. Pasien diberitahu
2. Perawat mencuci tangan
3. Alat-alat yang dipakai didekatkan dengan pasien.
4. Membaca etika obat
5. Membaca dosis obat yang diberikan
6. Memasukan obat kedalam spuit kemudian udara
dalam spuit dikelurakan.
7. Mengatur posisi pasien.
8. Tentukan tempat yang disuntik kemudian kulit
didesinfektan
9. Jarum ditusukan dengan lubang jarum menghadap
keatas dan membuat sudut antara 20 derajat
dengan permukaan kulit.
10. Obat disemprotkan sampai terjadi gelembung
pada tempat yang ditusuk kemudian jarum ditarik
dengan cepat.
11. Tidak dihapus dengan kertas alcohol dan tidak
boleh dilakukan massage.
12. Reaksinya dilihat/dicatat setelah jangka waktu
yang telah ditentukan.
UNIT TERKAIT Instalasi Farmasi
47. MENYISIR RAMBUT
PENGERTIAN Mengatur rambut agar rapih dengan menggunakan
sisir, dilakukan pada pasien yang tidak dapat
menyisir sendiri.
TUJUAN Memberikan rasa nyaman
Rambut terpelihara dengan baik dan rapih
Merangsang kulit kepala
Prosedur Tetap OK & VK 93
Manual Rumah Sakit
KEBIJAKAN Adanya perawat para medias yang akan
melakukan tindakan menyisir rambut
Adanya pasien
Adanya sarana yang tersedia
PROSEDUR Persiapan alat
1. Sisir
2. Kain panahan / handuk
3. Karet gelang untuk pasien yang berambut
panjang
4. Air atau minyak
5. Kertas atau pembuang kotoran rambut
6. Bengkok yang berisi larutan desinfektan, khusus
untuk pasien yang berkutu atau kelainan rambut
Pelaksanaan
1. Pasien diberi penjelasan
2. Menyisir rambut dapat dilakukan pada pasien
dalam posisi duduk atau berbaring
3. Kain penahan atau handuk, diletakan pada bahu
atau dibawah belikat
4. Rambut panjang dan kusut diberi minyak dan
dibelah dua kemudian disisir secara bertahap
dimulai dari bagian bawah
5. Rambut yang pendek disisir dari pangkal ujung
6. Rambut yang rontok dikumpulkan dan dibungkus
dengan ketas dan dibuang ketempat yang
tersedia
7. Rambut yang berkutu dengan kelainan kulit
dimasukan kedalam larutan desinfektan pada
bengkok
8. Obsevasi respon pasien
9. Mencatat kelainan pada kulit kepala
10. Alat-alat dibereskan
Prosedur Tetap OK & VK 94
Manual Rumah Sakit
UNIT TERKAIT Urusan Rumah Tangga
48. PERTOLONGAN PASIEN MUNTAH
PENGERTIAN Membantu memberikan rasa nyaman
TUJUAN Agar tidak terjadi muntah yang berulang dan
menjaga kebersihan
KEBIJAKAN Adanya tenaga perawat professional yang di beri
wewenang untuk menangani pertolongan pada
pasien yang muntah
PROSEDUR Persiapan alat
Piala ginjal
Kertas pembersih (tissue)
Langkah-langkah
1. Meletakkan piala ginjal dibawah dagu / mulut
2. Pada pasien yang dapat duduk, perawat menolong
dengan menyokong dahi untuk memberikan rasa
nyaman
3. Punggung dan tengkuk pasien dipijat pada pasien
yang istirahat baring, perawat mengajurkan atau
membantu pasien memiringkan kepala dan untuk
memberikan rasa nyaman punggung dan tengkuk
di pijat
4. Membantu pasien berkumur dengan air bersih
5. Membersihkan bibir dengan kertas pembersih
6. Memberikan posisi yang menyenangkan
7. Membuang muntahan
8. Mencuci tangan
9. Mencatat volume dan isi muntahan didalam
catatan perawat
Sikap
Sabar
Hati-hati
Prosedur Tetap OK & VK 95
Manual Rumah Sakit
Tidak jijik
Sopan
UNIT TERKAIT PPM
Urusan Umum
49. MEMELIHARA KEBERSIHAN MULUT
PENGERTIAN Memberisihkan rongga mulut, gigi dan lidah untuk
menjaga agar mulut tetap bersih dan sehat
TUJUAN Memperhatikan kebersihan mulut dan gigi
Menghilangkan / mencegah bau mulut
Mencagah infeksi pada mulut dan memberikan rasa
nyaman
KEBIJAKAN Adanya tenaga para medis perawatan yang diber
wewenang untuk bersihkan mulut
Adanya pasien yang memerlukan kebersihan mulut
Adanya sarana yang tersedia
PROSEDUR Persiapan alat
1. Handuk / kain pengalas
2. Gelas berisi air masak
3. Tong spatel yang telah dibungkus kasa
4. Kapas lidi
5. Bengkok
6. Kain kasa
7. Pinset
8. Borak Glyserin
Pelaksanaan
1. Handuk / kain pengalas diletakkan dibawah dagu
2. Ujung pinset dibungkus dengan kain kasa dan
basahi dengan air matang
3. Mulut dibuka dibersihkan mulai dinding, gusi,
gigi, lidah dan terakhir bibir
4. Kain kasa yang kotor dibuang pada bengkok
Prosedur Tetap OK & VK 96
Manual Rumah Sakit
5. Diulang sampai bersih
6. Selanjutnya diolesi dengan borak glyserin
7. Tidak ada stomatitis diolesi dengan glyserin
8. Pasien dibaringkan dengan seksama
9. Alat-alat dibereskan dan dibersihkan kembali
UNIT TERKAIT Urusan Rumah Tangga
50. MENYUAPI PASIEN
PENGERTIAN Memberi makanan dan minuman kepada pasien
dengan posisi yang memudahkan pasien
TUJUAN Memudahkan pasien makan
Memenuhi kebutuhan nutrisi pasien
KEBIJAKAN Adanya tenaga perawat professional yang
diberi wewenang untuk memberikan tindakan
menyuapi pasien
Adanya pasien yang memerlukan nutrisi
sesuai dengan petunjuk program pengobatan
Adanya sarana tersedia
PROSEDUR Persiapan alat
1. Makanan dan minuman pasien dibawa
ketempat pasien
2. Serbet makanan
3. Lingkungan disekitarnya dirapihkan
Pelaksanaan
1. Pasien diberitahu dan disiapkan dalam
keadaan posisi kepala lebih tinggi dari badan
2. Serbet dibentangkan dibawah dagu pasien
3. Perawat duduk dengan posisi yang
memudahkan pekerjaannya
4. Pasien diingatkan untuk berdoa menurut
agamanya
5. Pasien ditawari untuk minum
Prosedur Tetap OK & VK 97
Manual Rumah Sakit
6. Suapi pasien sedikit demi sedikit sambil
berkomunikasi
7. Pasien diberi minum
8. Setelah selesai mulut pasien dan sekitarnya
dibersihkan
9. Pasien dirapihkan kembali dan alat-alat
dibereskan ketempat semula
10. Perawat mencatat jumlah porsi yang
dimakan
11. Perawat cuci tangan
UNIT TERKAIT Instalasi Gizi
IPSRS
51. MEMBERIKAN KOMPRES ES
PENGERTIAN Memberikan kompres dingin pada pasien
TUJUAN Memberikan rasa nyaman pada pasien
Mengimbangkan suhu pasien
KEBIJAKAN Adanya tenaga terlatih untuk melaksanakan
tindakan tersebut
PROSEDUR Persiapan alat
Kirbat es
Sarung kirbat es
Kom berisi potongan es
Langkah-langkah
Memeriksa kirbat es apakah bocor / tidak
Tutupnya baik / tidak
Mengisi kirbat es ½ - 2/3 bagian dengan
potongan es
Mengeringkan kirbat es kemudian memasang
sarung kirbat es
Meletakan kirbat es pada tempatnya (axilla /
lipat paha / kepala / leher)
Prosedur Tetap OK & VK 98
Manual Rumah Sakit
Mencatat waktu meletakan kibat es
Mengobservasi reaksi yang timbul pada
pasien:
Memeriksa suhu pasien
Mengisi kembali bila es sudah mencair
Mengangkat kirbat es dengan lap lisol
dikeringkan diberi bedak dan potongan
kertas
Mengembalikan pada tempatnya
Mencuci tangan
Sikap
Bekerja dengan cermat
UNIT TERKAIT PPM
IPSRS
Urusan Rumah Tangga
Instalasi Farmasi
52. MEMBERIKAN BULI - BULI PANAS
PENGERTIAN Memberikan kompres panas pada pasien
TUJUAN Memberikan rasa nyaman pada pasien
Mengimbangkan suhu pasien
KEBIJAKAN Adanya tenaga terlatih untuk melaksanakan
tindakan tersebut
PROSEDUR Persiapan alat
Kirbat air panas
Sarung kirbat air panas
Kom berisi air panas
Lagkah-langkah
− Mengisi kantong air panas 1/3 bagian
− Mengeluarkan udara dari kantong air panas
− Memeriksa apakah kantong bocor
− Memasang sarug kantong air panas
Prosedur Tetap OK & VK 99
Manual Rumah Sakit
− Memeberikan kantong air panas diperut /
dikaki
Tidak langsung diatas kulit
Mengganti bila air sudah dingin
Memperhatikan kulit jangan sampai
terbakar
− Membereskan :
Kantong air panas dikosongkan
Digantung terbalik
Menyimpan pada tempatnya
Sikap
Bekerja dengan cermat
UNIT TERKAIT IRNA
PPM
IPSRS
Urusan Rumah Tangga
53. MEMBERIKAN KOMPRES HANGAT
PENGERTIAN Memberikan kompres hangat pada pasien
TUJUAN Sebagai acuan untuk menjelaskan langkah-
langkah menyiapkan dan memberikan kompres
hangat
KEBIJAKAN Adanya tenaga perawat professional yang
diberi wewenang untuk melakukan tindakan
keperawatan memberi kompres hangat
Adanya pasien yang harus dikompres hangat
Adanya sarana yang tersedia
PROSEDUR Persiapan alat
Pinset 2 buah
Kasa secukupnya
Mangkok berisi air hangat
Pembalut dan gunting
Prosedur Tetap OK & VK 100
Manual Rumah Sakit
Bengkok
Plester
Pelaksanaan
1. Pasien diberitahu
2. Kain kasa diambil dengan pinset dimasukan
kedalam cairan, diperas sedikit kemudian
diletakan pada bagian yang akan dikompres
3. Kain kasa basah dibalut atau ditutup kering
dan diplester
UNIT TERKAIT IPSRS
Urusan Rumah Tangga
54. PENGISAPAN LENDIR DARI MULUT, HIDUNG DAN
TRACHEOSTOMI
PENGERTIAN Melakukan pengisapan lender pada pasien
dengan menggunakan alat penghisap lender
(suction)
TUJUAN Agar pernapasan pasien tidak tersumbat
(bersih)
Memberikan rasa nyaman pada pasien
KEBIJAKAN Adanya tenaga perawat terlatih untuk
melakukan tindakan tersebut
PROSEDUR Persiapan alat
1. Alat penghisap ledir dengan botil berisi
larutan desinfektan, missal : lisol 2%
2. Kateter penghisap steril
3. Pinset steril
4. Sarung tangan steril
5. 2 kom kecil tertutup :
Prosedur Tetap OK & VK 101
Manual Rumah Sakit
− 1 berisi aquadest / NaCL 0,9%
− 1 berisi larutan desinfektan (saplon)
6. bila perlu spatel lidah / mayotube
7. kertas tissue
8. kantong balutan kotor
9. plester dan gunting
10. 1 botol NaCL 0,9%
11. bengkok
12. O2
Persiapan pasien
1. Memberitahu dan menjelaskan pada pasien
dan keluarga mengenai prosedur yang akan
dilakukan
2. Memasang tabir disekeliling tempat tidur
Langkah-langkah :
1. Perawat mencuci tangan
2. Membantu posisi pasien dalam posisi
terlentang dengan kepala miring kearah
perawat
3. Perawat memakai sarung tangan
4. Menghubungkan kateter penghisap dengan
selang penghisap
5. Menghisap lender dengan cara :
− Menghidupkan mesin
− Memasukan kateter penghisap kedalam
kom berisi aquadest / NaCL 0,9% untuk
mengontrol apakah penghisap bekerja
dengan baik dan mencegah trauma pada
mukosa
− Menjepit pangkal kateter dengan tangan
kiri
− Memasukan ujung kateter dengan tangan
Prosedur Tetap OK & VK 102
Manual Rumah Sakit
kanan kedalam mulut atau hidung sampai
kerongkongan, bila perlu kateter
dimasukan lebih dalam atau sejauh
mungkin
− Bila pasien dengan tracheostomy,
memasukan ujung kateter kedalam lubang
tracheostomy bila perlu kateter
dimasukan sejauh mungkin
− Melepaskan jepitan dan menghisap lender
dengan menarik dan memasukan kateter
dengan perlahan-lahan dengan arah
diputar
6. Lama penghisapan kira-kira 10” – 15” setiap
3 menit untuk mencegah hypoxia
7. menarik kateter perlahan-lahan dengan arah
diputar, 3” – 5”
8. Membilas kateter dengan aquadest / NaCL
0,9% sampai bersih
9. Mengulang prosedur diatas sampai jalan
napas bebas dari lender atau sampai napas
tidak berbunyi :
− Prosedur diulang tidak lebih dari 3 kali
berturut-turut
− Hentikan prosedur bila pasien menolak
atau terjadi biru-biru
− Isi botol penghisap jangan terlalu penuh,
segera dibuang
10. Mematikan mesin dan melepaskan kateter
dari selang penghisap, kemudian masukkan
kedalam kom berisi savlon
11. Melepaskan sarung tangan
12. Perawat mencuci tangan
Prosedur Tetap OK & VK 103
Manual Rumah Sakit
13. Merapikan pasien dan lingkungan
14. Membersihkan alat dan mengembalikan
pada tempatnya
15. Menulis pada catatan perawatan
mengenai :
− Prosedur yang telah dilakukan
− Reaksi pasien
− Jumlah, warna dan konsistensi lender bila
perlu dilaporkan kepada dokter
Sikap :
Hati-hati
Sabar
Teliti
Tanggungjawab
Tidak jijik
UNIT TERKAIT PPM
IPSRS
Instalasi Farmasi
55. MEMBERIKAN OKSIGEN
PENGERTIAN Adalah tindakan keperawatan yang diberikan
kepada pasien yang memerlukan pemberian
oksigen
TUJUAN Sebagi acuan langkah-langkah dalam
memberikan oksigen
KEBIJAKAN Adanya tenaga perawat professional yang
diberi wewenang untuk memberikan oksigen
Adanya pasien yang perlu diberi tambahan
oksigen
Adanya sarana yang tersedia
PROSEDUR Persiapan alat :
1. Tabung oksigen dan flow meter
Prosedur Tetap OK & VK 104
Manual Rumah Sakit
2. Botol pelembab
3. Slang nasal kanule / masker
Pelaksanaan :
1. Pasien diberikan penjelasan
2. Alat didekatkan ke pasien
3. Pasien posisi semi fowler / sesuai kondisi
pasien
4. Isi tabung diperiksa dan dicoba
5. Slang oksigen dihubungkan dengan kanule
hidung ganda
6. Flow meter dibuka disesuaikan dengan
kebutuhan (canule/slang udara jangan
dipasang dulu ke pasien)
7. Pasang canule
8. Tanyakan kepada pasien apakah oksigen
terlalu deras / kurang sesuaikan dengan
kenyamanan pasien
9. Alat yang tidak digunakan dikembalikan ke
tempat semula
10. Pemberian oksigen dapat diteruskan atau
dihentikan
11. Bila pemberian tidak diperlukan lagi
saluran ditutup, canule ganda dibuka
Pasien dirapikan, canule dibersihkan, disterilkan,
disimpan dan ditempat yang siap dipakai
UNIT TERKAIT PPM
IPSRS
Instalasi Farmasi
56. PEMASANGAN NGT
PENGERTIAN Memasang NGT yang diinstruksikan untuk
menggunakan
Prosedur Tetap OK & VK 105
Manual Rumah Sakit
TUJUAN Sebagai acuan
KEBIJAKAN Adanya tenaga perawat professional yang
diberi wewenang untuk memasang NGT
Adanya pasien yang harus dipasang NGT
sesuai program pengobatan
Adanya sarana yang tersedia
PROSEDUR Persiapan alat :
1. Pipa lambung dalam mangkuk berisi air
hangat
2. Corong
3. Kom berisi air hangat
4. Bengkok
5. Perlak kecil
Pelaksanaan :
1. Memberitahu pasien
2. Membawa alat-alat kedekat pasien
3. Menetapkan posisi pasien dengan semi
fowler atau sesuai kebutuhan
4. Bila perlu lubang hidung dibersihkan dulu
5. Perawat cuci tangan
6. Slang NGT tadi diukur dari dahi sampai
dengan epigastrium
7. Kemudian ujung selang diberi vaselin/pelican
8. Masukkan perlahan-lahan melalui hidung dan
anjurkan pasien untuk menelan bila pasien
sadar
9. Periksa untuk menentukan selang betul-betul
masuk dengan cara :
− Masukan ujung pipa sampai terendam ke
dalam mangkok berisi air, bila tidak
pelembung berarti berhasil
− Mengisap isi lambung sedikit dengan
Prosedur Tetap OK & VK 106
Manual Rumah Sakit
spuit, bila ada cairan lambung berarti
masuk
− Memasukan udara spuit 3cc kedalam
lambung sambil mendengarkan dengan
stethoscope, bila bunyi berarti masuk,
kemudian udara dikeluarkan kembali
UNIT TERKAIT Instalasi Farmasi
IPSRS
57. PEMASANGAN CATHETER
PENGERTIAN Memasukkan catheter kedalam kandung kemih
melalui uretra
TUJUAN Untuk mengeluarkan urine dan
mengosongkan kandung kemih
Untuk mengambil bahan pemeriksaan
Menampung urine
Sebagian besar dilaksanakan pada pasien
operasi
KEBIJAKAN Adanya tenaga perawat professional yang
diberi wewenang untuk memasang catheter
Adanya pasien yang harus dipasang catheter
sesuai dengan program pengobatan
Adanya sarana yang tersedia
PROSEDUR Persiapan alat
1. Folley catheter dalam keadaan steril
2. Jelly / minyak kelapa
3. Handschoen
4. Disposible 20 cc
5. Cairan aquadest / NaCL 20 cc
6. Urine bag
7. Nierbeken / vincet
8. Gaas / kapas
Prosedur Tetap OK & VK 107
Manual Rumah Sakit
Pelaksanaan
1. Pasien diberitahu, pasang sampiran
2. Membawa alat-alat kedekat pasien
3. Mengatur posisi tidur posisi lithotomy / sesaui
dengan kebutuhan
4. Bersihkan daerah yang akan dipasang
catheter
5. Perawat cuci tangan
6. Folley catheter diberi jelly / pelumas
7. Dengan memakai sarung tangan masukkan
flley catheter kedalam uretra perlahan-lahan
dan anjurkan dengan pasien menarik napas
panjang
8. Periksa apakah folley catheter sudah masuk
dengan melihat urine yang keluar
9. Urine yang keluar ditampung dalam bengkok
10. Bila pemasangan catheter telah selesai,
maka pasien dirapikan kembali dan alat-alat
dibereskan
UNIT TERKAIT Instalasi Farmasi
laboratorium
58. MELEPAS CATHETER MENETAP
PENGERTIAN Membuka selang catheter setelah masa
pakainya selesai / harus diganti
TUJUAN Mengganti catheter
Cara BAK kembali ke cara yang normal
KEBIJAKAN Kebijakan alat
Adanya tenaga terlatih untuk melakukan
tindakan tersebut
PROSEDUR Persiapan alat :
1. Perlak
Prosedur Tetap OK & VK 108
Manual Rumah Sakit
2. Spuilt
3. Piala ginjal
4. Kertas kloset / tissue
5. Handuk bawah
Persiapan pasien :
1. Menjelaskan tentang prosedur yang akan
dilakukan
2. Menjelaskan perasaan yang akan terjadi
3. Menjaga privacy
4. Mengatur posisi pasien
Langkah-langkah :
1. Perawat mencuci tangan
2. Menutup aliran catheter
3. Mencabut catheter :
Meletakan bengkok dibawah catheter
Menghisap cairan dari balon
Menjepit catheter dan menarik keluar
Mengelap ujung catheter dengan kertas
kloset
Mengalirkan urine sisa kekantong
Menggulung catheter dan memasukan ke
bengkok
4. Memberi rasa nyaman pasien :
Memperbaiki posisi
Menjawab pertanyaan pasien
Menajurkan banyak minum
5. Mengukur urine dari kantong
6. Membereskan alat-alat
7. Perawat cuci tangan
8. Mencatat :
Waktu pelaksanaan
Prosedur yang dilaksanakan
Prosedur Tetap OK & VK 109
Manual Rumah Sakit
Jumlah output
Respon pasien
Sikap :
Sabar
Menjaga privacy pasien
Tidak tergesa-gesa
Bertanggungjawab
UNIT TERKAIT IRNA
IPSRS
PPM
Instalasi Farmasi
59. MEMASANG CATHETER KONDOM
PENGERTIAN Memasangkan catheter yang tidak menetap
TUJUAN Agar pasien merasa nyaman
KEBIJAKAN Adanya tenaga perawat yang professional yang
diber wewenang untuk melaksanakan
pemasangan catheter sesuai dengan prosedur
yang berlaku
PROSEDUR Persiapan alat :
Menyediakan kondom, karet gelang, gunting,
penampung urine dan plester
Persiapan pasien :
Perawat mencuci tangan
Memberitahu pasien mengenai prosedur
yang akan dilakukan
Memasang tabir disekeliling tempat tidur
Pelaksanaan :
1. Menaggalkan pakaian bawah pasien
2. Mencuci daerah genetalia dan keringkan
3. Memasukkan aselang penampung urine
keujung kondom
Prosedur Tetap OK & VK 110
Manual Rumah Sakit
4. Mengikat ujung slang penampung urine dari
bagian dalam kondom dengan karet gelang
5. Menggunting ujung kondom agar kondom
berlubang
6. Memsang dan mengikat kondom dengan
plester diatas glans penis
7. Membantu mengenakan pakaian bawah
8. Meletakkan penampung urine lebih rendah
dari kandung kemih
9. Perawat mencuci tangan
10. Membuka tabir
11. Membereskan alat-alat
UNIT TERKAIT Instalasi Farmasi
PPM
60. MEMBANTU PASIEN BUANG AIR BESAR DAN
ATAU BUANG AIR KECIL
PENGERTIAN Membantu pasien buang air besar atau buang
air kecil pada pasien yang tidak dapat
melakukan sendiri
TUJUAN Memnuhi kebutuhan eleminasi pasien
Pembatasan aktifitas pada pasien kelemahan
pisik
Menjaga kebersihan pasien
KEBIJAKAN Adanya tenaga terlatih untuk melakukan
tindakan tersebut
PROSEDUR Persiapan pasien :
1. Mencuci tangan
2. Memberitahu pasien tentang tindakan yang
akan dilakukan
Prosedur Tetap OK & VK 111
Manual Rumah Sakit
3. Menutup pintu jendela dan memasang tabir
Persiapan alat :
1. Pasu surungan
2. Urinal untuk pasien pria
3. Kertas pembersih
4. Handuk bawah
5. Botol berisi air bersih
Langkah-langkah :
1. Menanggalkan pakaian bawah
2. Mengajurkan pasien untuk mengangkat
bokong atau memirigkan badannya dan
memasang pasu surungan dengan cepat
3. Tinggikan badan kepala 30 derajat dari
tempat tidur (bila tidak ada kontraimdikasi)
dan kedua lutut ditekuk
4. Menutup bagian bawah dengan handuk
bawah dan memasang selimut
5. Mengajurkan pasien memberitahu perawat
apabila sudah selesai
6. Pada pasien wanita membersihkan vulva dan
membilasnya dengan air
7. Pada pasien pria mengangkat urinal dan
membersihkan penis
8. Menganjurkan pasien untuk mengangkat
bokong kemudian membelakangi dan
menutupnya
9. Membersihkan anus pasien
10. Membersihkan pasu surungan dan urinal
dan mengembalikan pada tempatnya
11. Mencuci tangan
12. Membuka tabir jendela dan pintu
13. Catat dalam catatan perawatan : volume
Prosedur Tetap OK & VK 112
Manual Rumah Sakit
konsistensi urine dan tinja
Sikap :
Tidak menunjukan rasa jijik
Sopan
Tidak tergesa-gesa
Teliti dalam mengamati tinja, urine
UNIT TERKAIT IRNA
IPSRS
PPM
Laboratorium
Urusan Rumah Tangga
61. MENCUKUR PASIEN
PENGERTIAN Membersihkan bulu / rambut pasien dapa
daerah yang ditentukan
TUJUAN
KEBIJAKAN Adanya tenaga terlatih untuk melakukan
tindakan tersebut
PROSEDUR Persiapan alat :
1. Pisau cukur / alat cukur
2. Cream cukur, sabun, bedak
3. Handuk
4. Waslap / tissue
5. Kom berisi air
6. Bengkok
Persiapan pasien :
1. Memberitahu pasien tentang tindakan yang
akan dilakukan
2. Memasang tabir tempat tidur
Langkah-langkah :
1. Mencuci tangan
2. Mengatur posisi pasien dan membuka daerah
Prosedur Tetap OK & VK 113
Manual Rumah Sakit
yang akan dicukur
3. Letakkan handuk dibawahnya
4. Gunakan bedak atau basahi kulit dengan
sabun atau cream cukur
5. Meregangkan kulit yang terlipat dengan halus
dan cukur dengan arah berlawanan dengan
tumbuhnya rambut
6. Menghilangkan sabun / busa dengan air dan
keringkan dengan handuk, sambil
memperhatikan sudah bersih atau belum
7. Membereskan alat-alat
8. Mencuci tangan
Sikap : teliti, sopan, hati-hati, dan cermat
UNIT TERKAIT IRNA
IPSRS
PPM
Instalasi Farmasi
62. MEMANDIKAN PASIEN DALAM POSISI
BERBARING
PENGERTIAN Membersihkan badan pasien ditempat tidur
TUJUAN Memberikan rasa nyaman
Menghilangkan kotoran dari badan pasien
KEBIJAKAN Adanya tenaga parawat yang terlatih
PROSEDUR Persiapan alat :
2 kom berisi air 2/3 bagian
3 waslap
2 handuk
Alas meja
Sabun dalam tempatnya
Kamper spirtus dan bedak / talek
Peralatan untuk menggosok gigi
Prosedur Tetap OK & VK 114
Manual Rumah Sakit
Pakaian bersih
Sisir
Botol berisi air untuk membilas sesudah
buang air besar / buang air kecil
Kertas kloset
Persiapan pasien :
Memberitahu pasien tentang tindakan yang
akan dilakukan
Menutup pintu dan jendela
Memasang tabir dan tirai
Langkah-langkah :
Memcuci tangan
Menutup selimut pada bagian kaki tempat
tidur
Membantu pasien menyikat gigi
Menawarkan pasien untuk buang air besar /
buang air kecil
Mencuci muka pasien :
− Handuk bagian atas dibentangkan
dibawah kepala
− Membersihkan mata pasien tanpa
menggunakan sabun
− Memcuci mata dan telinga dengan waslap
atas, mengeringkan dengan handuk atas
(menanyakan apakah muka perlu disabun)
Mencuci lengan :
− Pakaian bagian atas ditanggalkan
− Handuk bagian atas dibentangkan
memanjang disisi kanan dan handuk
bawah disisi kiri, sehingga menutup
bagian depan dan kedua lengan diatas
handuk
Prosedur Tetap OK & VK 115
Manual Rumah Sakit
− Mencuci lengan dan ketiak membilas
minimum 3x
− Mengeringkan dengan handuk atas
Mencuci dada dan perut :
− Kedua lengan dikeataskan dan diletakkan
disamping kepala
− Merubah letak kedua handuk sehingga
leher, dada dan perut dapat dicuci
− Mencuci dada, leher dan perut kemudian
mengeringkannya dengan handuk atas
− Memberikan bedak tipis-tipis pada leher,
dada, perut dan ketiak
Mencuci punggung :
− Menutup bagian depan dengan handuk
bawah
− Menanggalkan celana dalam
− Menganjurkan pasien miring kekiri
− Membentangkan handuk atas memanjang
dibawah punggung
− Mencuci punggung dengan waslap cuci
atas
− Mencuci paha dan bokong dengan waslap
pencuci bawah
− Mengeringkan punggung dengan handuk
atas, paha dan bokong dengan handuk
bawah
− Menanjurkan pasien miring kekanan
− Mencuci punggung, paha dan bokong
sebelah kiri (terakhir anus) seperti sebelah
kanan
− Menggosok kamper spirtus dan memberi
bedak tipis-tipis
Prosedur Tetap OK & VK 116
Manual Rumah Sakit
− Mengenakan pakaian atas
Mencuci paha dan kaki :
− Membentangkan handuk atas menutupi
bagian bawah
− Handuk bawah memanjang dibawah kaki
− Mencuci dengan waslap atas
− Meneringkan dengan handuk bawah
Mencuci bagian bawah depan :
− Menanggalkan pakaian bagian bawah
− Handuk bawah melintang dibawah bokong
separuh menutup bagian atas
− Mencuci bagian bawah depan dengan
waslap pencuci bawah
− Mengeringkan dengan handuk bawah
− Memberi bedak tipis-tipis
− Mengenakan pakaian bawah
Menyisir rambut
Membereskan alat-alat
Mencuci tangan
Sikap :
Peka pada privacy pasien
Bersikap ramah sopan dan sabar
Hati-hati
Cermat dalam menentukan langkah-langkah
sesuai kondisi pasien
UNIT TERKAIT IRNA
IPSRS
Urusan Rumah Tangga
Instalasi Farmasi
63. MENGGANTI ALAT-ALAT TENUN TEMPAT TIDUR
DENGAN PASIEN DIATASNYA
Prosedur Tetap OK & VK 117
Manual Rumah Sakit
PENGERTIAN Mengganti alat-alat tenun kotor pada tempat
tidur tanpa memindahkan pasien
TUJUAN Memberikan rasa nyaman pada pasien
Mencegah terjadinya luka baring (decubitus)
Mempertahankan kebersihan dan kerapihan
KEBIJAKAN Adanya tenaga terlatih untuk melaksanakan
tindakan tersebut
PROSEDUR Persiapan alat :
Menyediakan alat-alat tenun yang bersih
(sprei besar, sprei kecil, sarung bantal,
selimut) dan kantong cucian, larutan
desinfektan dan lap
Langkah-langkah :
Memiringkan pasien kekiri, pasien memakai
satu bantal
Menggulung sprei kecil ketengah tempat
tidur sejauh mungkin
Membersihkan perlak dengan larutan
desinfektan lalu digulung ketengah tempat
tidur
Menggulung sprei besar sejauh mungkin
Memasang perlak dan membedaki tipis-tipis
Memasang sprei kecil yang kotor dan
memasukan kedalam kantong cucian
Membersihkan perlak dengan larutan
desinfektan
Mengangkat sprei kecil
Mengangkat sarung bantal yang kotor
Memasang sarung bantal yang bersih
Menyusun bantal dan membaringkan pasien
dalam posisi yang tepat
Memasang selimut
Prosedur Tetap OK & VK 118
Manual Rumah Sakit
Membereskan alat-alat
Mencuci tangan
Sikap :
Bekerja dengan cermat dan rapih
UNIT TERKAIT IRNA
IPSRS
Urusan Rumah Tangga
Instalasi Farmasi
64. MEMINDAHKAN PASIEN
PENGERTIAN Membantu pasien pindah dan tempat tidur ke
kursi roda atau brankard
TUJUAN Untuk menjelaskan langkah-langkah
memindahkan pasien
KEBIJAKAN Adanya tenaga perawat para medis yang
diberi wewenang untuk memindahkan pasien
Adanya pasien yang harus dipindahkan
tempat tidur / ruang perawatan, konsul dan
kebutuhan lain sesuai dengan program
pengobatan
PROSEDUR Persiapan alat :
Tempat tidur
Brankard atau kursi roda
Selimut
Bantal bila diperlukan
Pelaksanaan :
Pasien diberitahu dan dirapihkan
Pasien diangkat oleh tiga orang perawat atau
lebih
Perawat 1 (paling tinggi) berdiri dibagian
kepala, perawat 2 berdiri dibagian pinggang,
Prosedur Tetap OK & VK 119
Manual Rumah Sakit
perawat 3 berdiri dibagian kaki, ketiga
perawat berdiri disisi kanan pasien
Lengan kiri perawat 1 dibawah kepala dan
pangkal lengan pasien, lengan kanan
dibawah puggung
Lengan kiri perawat 2 dibawah pinggang,
lengan kanan dibawah bokong. Lengan kiri
perawat 3 keduanya mengangkat seluruh
tungkai
Setelah siap, salah satu perawat memberi
aba-aba untuk mengangkat bersamaan
Dengan langkah yang sama, mulai berjalan
bersama-sama menuju ke tempat tidur /
brankard yang telah disediakan
Kemudian pasien ditidurkan atau didudukkan
pada posisi yang enak, selimut dipasang /
dirapihkan
UNIT TERKAIT IPSRS
Urusan Rumah Tangga
65. PEMINDAHAN PASIEN RAWAT DALAM
LINGKUNGAN RS
PENGERTIAN Memindahkan pasien yang sedang dirawat dari
ruang rawat yang satu ke ruang rawat lain
TUJUAN Pasien memerlukan perawatan sesuai
dengan kondisi ekonomi
Pasien memerlukan tindakan atau perawatan
yang lebih intensif
KEBIJAKAN Adanya tenaga terlatih untuk memindahkan
pasien
PROSEDUR 1. Menjelaskan kepada pasien atau keluarga
mengenai tujuan pemindahan perawat
Prosedur Tetap OK & VK 120
Manual Rumah Sakit
2. Mendapatkan persetujuan dari dokter yang
merawat untuk dipindahkan ke ruangan yang
lain secara tertulis distatus pasien (catatan
medik)
3. Menghubungi ruang rawat yang dituju untuk
persetujuan pemindahan dengan mencatat
tempat tidur yang diperoleh
4. Menyelesaikan administrasi ruangan dan
laporan ke kepala ruangan yang
bersangkutan
5. Bila pasien memerlukan infuse, posisi infuse
dan cairan harus benar
6. Mengantar pasien oleh perawat yang dapat
mengimbang terimakan pasien ke ruangan
yang dituju
7. Timbang terima pasien dengan parawat yang
dituju secara jelas dan dimengerti mengenai
program perawatan selanjutnya, atau
tindakan-tindakan yang lain yang telah
dilakukan
8. Setelah diterima oleh perawat yang
menerima, perawat kembali dengan
memriksa alat yang dibawa agar tidak
tertinggal / hilang. Misalnya : alat tenun, O2,
canul O2, dan lain-lain
UNIT TERKAIT IRNA
IPSRS
PPM
66. PEMINDAHAN PASIEN RAWAT KE RS LAIN / LUAR
PENGERTIAN Memindahkan pasien yang sedang dirawat inap
disuatu ruangan rawat ke RS lain baik
Prosedur Tetap OK & VK 121
Manual Rumah Sakit
kemampuan pasien / keluarga ataupun dirujuk
dari RSIA Citra Insani
TUJUAN Memenuhi kebutuhan pasien menurut kondisi
ekonomi
Mempertahankan ke langsungan pengobatan
perawatan lebih lanjut dan insentif
KEBIJAKAN Adanya tenaga terlatih untuk evakuasi pasien
PROSEDUR 1. Menjelaskan kepada pasien / keluarga
mengenai tujuan pemindahan ke RS lain
2. Mendapatkan persetujuan tertulis dari dokter
yang merawat dan dokter tersebut
melengkapi surat rujukan ke RS yang dituju
3. Menghubungi RS yang di tuju untuk
menanyakan pemindahan dan persetujuan
dari dokter yang merawat selanjutnya
4. Menyelesaikan administrasi / pembayaran
dibagian loket pembayaran
5. Melengkapi catatan yang perlu dibawa, dari
hasil pemeriksaan : laboratorium, roentgen
dan lain-lain
6. Menyiapkan pasien antara lain :
− Memberitahukan kepada pasien / keluarga
mengenai pemindahan ke RS lain
− Memeriksa terlebih dahulu keadaan pasien
dalam kondisi baik untuk suatu perjalanan
dengan monitor suhu, nadi, tekanan
darah, pernapasan, kesadaran
− Bila pasien memerlukan O2, O2 harus
diikutsertakan dalam perjalanan
− Bila pasien memerlukan infuse, posisi
infuse dalam keadaan baik, cairan yang
diperlukan harus dibawa
Prosedur Tetap OK & VK 122
Manual Rumah Sakit
7. Mengantarkan pasien oleh perawat yang
benar tahu untuk timbang terima pasien
8. Timbang terima dengan perawat yang
menerima dengan jelas mengenai obat-
obatan yang ada pada pasien, kondisi pasien,
keadaan umum pasien suhu, nadi, TD,
kesadaran
9. Setelah pasien diterima di RS yang dituju,
perawat kembali dan memeriksa ulang alat-
alat RS yang dibawa jangan sampai tertinggal
misalnya : oksigen, kursi dorong, kereta
dorong, dan lain-lain
10. Perawat kembali ke Rumah Sakit
UNIT TERKAIT PPM
IPSRS
IRNA
Urusan Umum
67. MEMBANTU PELAKSANAAN TINDAKAN OPERASI
SECARA LANGSUNG
PENGERTIAN Membentu pelaksanaan tindakan operasi
sedikamar bedah
TUJUAN Sebagai acuan dalam melaksanakan kelancaran
jalannya operasi
KEBIJAKAN Adanya tenaga perawat professional yang diberi
wewenang untuk menjadi instrument
PROSEDUR Kriteria persiapan
1. Instrument set yang sesuai dengan jenis
operasi
2. Menyiapkan benang berbagai jenis ukuran
sesuai dengan yang dibutuhkan
Prosedur Tetap OK & VK 123
Manual Rumah Sakit
3. Kain kasa secukupnya
4. Menyusun instrument sesuai kebutuhan
5. Menyiapkan jarum sesuai jenis kebutuhan
Criteria pelaksanaan
1. Memberikan alat-alat operasi kepada
operator sesuai dengan permintaan /
kebutuhan
2. Memjaga kesterilan alat-alat selama operasi
berjalan
3. Memeriksa kelengkapan instrument sebelum
dan sesudah maupun selama operasi
4. Menghitung jumlah kain / deper yang
disediakan dan yang akan dipakai
5. Meneliti kembali jumlah jarum sebelum dan
sesudah operasi maupun selama operasi
UNIT TERKAIT
68. MENGGATI BALUTAN
PENGERTIAN
TUJUAN Sabagai acuan langkah-langkah dalam
mengganti balutan
KEBIJAKAN Adanya tenaga perawatan professional yang
diberi wewenang untuk mengganti balutan
Adanya pasien yang balutannya perlu diganti
Adanya program pengobatan
Adanya sarana yang tersedia
PROSEDUR Persiapan alat :
1. Alat steril
2. Pinset anatomis
3. Pinset chirugis
4. Gunting lurus
5. Kapas lidi
Prosedur Tetap OK & VK 124
Manual Rumah Sakit
6. Gaas steril
7. Mangkok kecil
Alat tidak steril
1. Gunting balutan
2. Plester
3. Obat desinfektan
4. Bensin dalam tempatnya
5. Bengkok
6. Kain pembalut
7. Obat luka sesuai kebutuhan
Pelaksanaan
1. Pasien diberitahu
2. Posisi pasien diatur sesuai kebutuhan
3. Luka dibersihkan dengan memakai kapas
desinfektan yang dijepit dengan pinset dari
arah dalam keluar
4. Kapas kotor dibuang pada tempatnya
5. Pinset yang sudah tidak steril diletakan di
bengkok
6. Obsevasi adanya luka
7. Luka diberi obat selanjutnya ditutup dengan
kasa steril dengan menggunakan pinset steril
dan perhatikan agar serat kasa tidak melekat
pada luka
8. Setelah luka diobati luka dibalut dan diplester
UNIT TERKAIT
69. MENGGANTI BALUTAN / MEMBUKA PERBAN
PENGERTIAN Membersihkan luka, mengobati dan menutup
kembali luka dengan memperhatikan teknik
steril
TUJUAN Sebagai acuan penanganan menganti balutan /
Prosedur Tetap OK & VK 125
Manual Rumah Sakit
membuka perban, supaya tidak terjadi infeksi
KEBIJAKAN Adanya bidan / perawat professional yang diberi
wewenang untuk melaksanakan tindakan dipoli
KB
PROSEDUR 1. Menyiapkan alat balutan dan memperhatikan
pasien
2. Memberitahu pasien
3. Perawat mencuci tangan
4. Melepaskan plester dengan terlebih dahulu
membasahi dengan alcohol
5. Melepaskan balutannya
6. Bersihkan bagian sekitar luka dengan
lidiwater yang dibasahi dengan NaCL
7. Luka diolesi atau di kompres betadin
8. Luka ditutup dengan gas steril sekalian
pasang plester
9. Alat-alat dibersihkan lalu disterilkan lagi
10. Perawat cuci tangan
UNIT TERKAIT Instalasi Farmasi
PPM
IPSRS
70. RESUSITASI JANTUNG PARU
PENGERTIAN Melakukan resusitasi jantung pada pasien henti
jantung
TUJUAN Sebagai acuan langkah-langkah melakukan
resusitasi jantung paru
KEBIJAKAN Adanya tenaga perawat professional yang diberi
wewenang untuk melakukan tindakan resusitasi
jantung paru
Adanya pasien yang gawat perlu dilakukan
tindakan resusitasi jantung paru
Prosedur Tetap OK & VK 126
Manual Rumah Sakit
Adanya sarana yang tersedia
PROSEDUR Persiapan alat :
1. Laryngoscope lurus dan bengkok (anak dan
dewasa)
2. Magil forcef
3. Pipa trachea berbagai ukuran
4. Gudel berbagai ukuran
5. Papan resusitasi
6. Gunting perban
7. CVP set
8. Inpfus set / blood set
9. Trachea tube berbagai ukuran
10. Ambu bag lengkap
11. Disposible sesuai kebutuhan
12. Set terapi oksigen lengkap dan siap pakai
13. Set pengisap secret lengkap dan siap
pakai
14. EKG record
15. EKG monitor bila memungkinkan
16. DC shock lengkap
Pelaksanaan :
1. Keluarga diberi penjelasan tindakan yang
akan dikerjakan
2. Posisi pasien diatur terlentang datar
3. Baju pasien bagian atas dibuka
4. Mengecek henti napas dan jantung dengan
cara :
− Melihat pergerakan dada atau perut
− Mendengar suara keluar masuk udara
atau hidung
− Merasakan adanya udara dari mulut /
hidung dengan pipa atau punggung
Prosedur Tetap OK & VK 127
Manual Rumah Sakit
lengan
5. Menilai denyut jantung dengan cara meraba
arteri carotis
6. Mengecek kesadaran pasien dengan cara :
− Mengambil nama
− Menanyakan keadaannya
− Mengoyangkan bahu pasien
7. Memasang papan resusitasi dibawah
punggung pasien
8. Membebaskan jalan napas dengan cara :
− Membersihkan sumbatan jalan napas
dengan cara menghisap sekresi
− Triple manuver, ekstensi kepala,
mengangkat rahang bawah dan
mempertahankan posisi rahang bawah
UNIT TERKAIT IPSRS
Intalasi Farmasi
PPM
71. PERAWATAN PASIEN MENINGGAL
PENGERTIAN Memberikan perawatan khusus kepada pasien
yang baru meninggal
TUJUAN Membersihkan dan merapikan jenazah
Memberikan rasa puas kepada keluarga
pasien
KEBIJAKAN Adanya tenaga paramedic perawatan yang
diberi wewenang untuk merawat orang
meninggal
Adanya pasien yang meninggal
PROSEDUR 1. Keluarga pasien diberitahu dengan seksama
bahwa jenazah akan dibersihkan
2. Alat-alat dibawa ke dekat jenazah
Prosedur Tetap OK & VK 128
Manual Rumah Sakit
3. Perawat memakai short
4. Jenazah dibersihkan dan ditutup
5. Letakan tangan menurut agama yang
bersangkutan
6. Kelopak mata dirapatkan dan lubang-lubang
pada tubuh ditutup dengan kapas
7. Mulut dirapatkan dengan cara mengikat dagu
kepala dengan perban
8. Kedua kaki dirapatkan, pergelangan kaki
diikat dengan perban
9. Jenazah ditutup rapih dengan kain penutup
mayat
10. Formulir jenazah diisi lengkap
11. Jenazah dibawa kekamar mayat dengan
petugas
12. Perhatikan merawat jenazah dengan tertib
dan khidmat
13. Perhatikan data pasien nama, jenis
kelamin, ruang rawat
14. Berikan dorongan moril kepada keluarga
pasien
UNIT TERKAIT Urusan Rumah Tangga
Instalasi Pemulasaraan Jenazah
72. PENGAMANAN BERKAS REKAM MEDIS
PENGERTIAN Adalah cara melengkapi dan menyipan berkas
rekam medik
TUJUAN Agar kerahasian dan keamanan berkas rekam
medis tetap terjaga
KEBIJAKAN Pengamanan berkas rekam medis adalah upaya
menyimpan rahasia pasien yang tertuang dalam
berkas rekam medis yang merupakan kewajiban
Prosedur Tetap OK & VK 129
Manual Rumah Sakit
bagi pegawai di lingkungan rumah sakit
PROSEDUR a. Poliklinik
i. Petugas pendaftaran menyerahkan berkas
rekam medis ke masing-masing poliklinik
ii. Petugas poliklinik bertanggung jawab
terhadap berkas rekam medik yang ada di
poliklinik
iii. Apabila diperlukan, konsul ke bagian lain /
pemeriksaan pasien, petugas poliklinik
yang menyerahkan berkas rekam medik
ke bagian yang dimaksud
b. Ruangan
i. Berkas rekam medik di ruangan disimpan
di tempat yang aman / tertutup
ii. Setiap dokter memeriksa pasien berkas
rekam medik dibawa oleh perawat dan
setelah beres pemeriksaan segera
disimpan lagi ditempat yang sudah
ditentukan
iii. Setelah perawat / bidan mengisi berkas
rekam medik yang menjadi tanggung
jawabnya, berkas rekam medik disimpan
kembali di tempatnya
iv. Setelah pasien pulang, perawat
memeriksa kembali kelengkapan status
pasien / berkas rekam medik sebelum
diserahkan ke unit rekam medik
v. Setelah status pasien / berkas rekam
medik lengkap segera diserahkan ke
ruangan rekam medik
c. Diunit rekam medik
i. Dokter / pegawai yang berkepentingan
Prosedur Tetap OK & VK 130
Manual Rumah Sakit
dapat meminjam rekam medik untuk
dibawa keruang kerjanya selama jam
kerja, tetapi semua rekam medik harus
dikembalikan ke ruang rekam medik pada
akhir kerja
ii. Siswa yang sedang praktek dapat
meminjam rekam medik jika dapat
menunjukan surat pengantar dari dokter
ruangan
iii. Petugas yang menerima / meminjam
rekam medik berkewajiban untuk
mengembalikan dalam keadaan baik dan
lengkap
iv. Meminjam berkas rekam medik harus
menggunakan bon / bukti peminjaman
v. Petugas yang meminjam berkas rekam
medik harus menandatangani di buku
catatan yang sudah tersedia
Berkas rekam medik di unit rekam medik
disimpan ditempat khusus dan tekunci
UNIT TERKAIT IRNA
IRJA
IGD
IBS
MR
73. MENSTERILKAN ALAT-ALAT INSTRUMEN
PENGERTIAN Menyeterilkan alat-alat instrument dengan
autoclave
TUJUAN Menjelaskan langkah-langkah tindakan
keperawatan cara mensterilkan alat-alat
instrument
Prosedur Tetap OK & VK 131
Manual Rumah Sakit
Untuk mencegah terjadinya kontaminasi pada
alat-alat instrument
Untuk mempertahankan kesterilan alat-alat
instrument sehingga tindakan operasi lancer
KEBIJAKAN Adanya tenaga perawat yang professional
yang diberi wewenang untuk
mengoperasikan autoclave dikamar bedah
Adanya alat-alat yang akan disterilkan
Alat-alat autoclave dapat dipakai / siap pakai
PROSEDUR Persiapan alat :
1. Autoclave / sterilisator
2. Set-set instrument yang akan disterilkan,
basic instrument set
Pelaksanaan :
1. Sediakan alat-alat instrument yang
dibersihkan lalu susun sesuai kebutuhan set
demi set
2. Periksa autoclave – isi air 2000 cc
3. Hidupkan autoclave lakukan pemanasan
kurang lebih 3 menit
4. Susun dan rapikan alat-alat instrument,
masukkan kedalam autoclave
5. Atur tekanan saluran sampai menujukkan
angka 60
6. Biarkan autoclave bekerja selama 90 menit
7. Bila sudah steril autoclave akan berbunyi
secara automatic
8. Matikan aliran listrik dari saluran
UNIT TERKAIT IPSRS
PPM
74. MENSTERILKAN ALAT TENUN
PENGERTIAN Menyeterilkan alat tenun dengan autoclave
Prosedur Tetap OK & VK 132
Manual Rumah Sakit
TUJUAN Menjelaskan langkah-langkah tindakan
keperawatan cara mensterilkan alat tenun
Untuk mencegah terjadinya kontaminasi
pada alat tenun
Mempertahankan kesterilan alat-alat
instrument, sehingga tindakan operasi
berjalan
KEBIJAKAN Adanya tenaga perawat professional yang
diberi wewenang untuk mengoperasikan
autoclave dikamar bedah
Adanya alat-alat yang akan disterilkan
Alat-alat autoclave dapat dipakai dan siap
pakai
PROSEDUR Persiapan alat :
1. Autoclave
2. Alat dan bahan yang akan disterilkan
Pelaksanaan :
1. Sediakan alat-alat tenun yang akan
disterilkan
2. Masukkan alat tenun kedalam keranjang
autoclave
3. Sesuaikan tegangan yang akan dipakai
4. Buka penutup, tutup kran pengering air dank
ran pembuangan uap, kemudian isi air
2000cc, hidupkan autoclave untuk
pemanasan dan pembuangan angina kurang
lebih 3 menit
5. Masukkan dan letakkan alat dan bahan –
bahan yang akan disterilkan kedalam
autoclave dan kuncilah penutupnya
6. Temperature 121°C dan waktu kira-kira 30
menit sterilisasi akan berlangsung secara
Prosedur Tetap OK & VK 133
Manual Rumah Sakit
automatis, bel berbunyi bila sudah steril
7. Untuk mengeringkan alat tenun, buka
penutup sedikit udara akan keluar, pasang
timer 20 menit, putar saklar ke dry bard
pengering akan berlangsung dengan sendiri,
bel akan berbunyi selama 1 menit
8. Matikan aliran listrik setelah bel berhenti,
waktu pengeringan sudah selesai
UNIT TERKAIT IPSRS
PPM
Urusan Rumah Tangga
75. MERAWAT TALI PUSAT
PENGERTIAN Membersihkan tali pusat bayi dengan teknik
septic dan aseptik
TUJUAN Sebagai acuan langkah-langkah dalam merawat
tali pusat
KEBIJAKAN Adanya tenaga perawat professional yang diberi
wewenang untuk merawat tali pusat pada bayi
sesuai prosedur, untuk mencegah terjadi infeksi
PROSEDUR Persiapan alat :
1. Lidi kapas steril
2. Gaas steril
3. Alcohol 70%
4. Aquadest
Pelaksanaan :
1. Perawat cuci tangan
2. Membersihkan sekitar daerah tali pusat
menggunakan lidi kapas dan alcohol
3. Kasa kotor diangkat, sebelumnya dibasahi
dengan aquadest
4. Tali pusat didesinfeksi dengan gaas alcohol
Prosedur Tetap OK & VK 134
Manual Rumah Sakit
dan dibalut
5. Observasi respon bayi
6. Pasang gurita
7. Perawat cuci tangan
UNIT TERKAIT Instalasi Farmasi
76. MENYIAPKAN DAN MERAWAT BAYI DENGAN
FOTOTHERAPI
PENGERTIAN Sebagai langkah-langkah dalam menyiapkan
merawat bayi dengan foto therapy
TUJUAN Pada bayi yang dirawat dengan foto therapy
KEBIJAKAN Adanya tenaga perawat professional yang
diberi wewenang untuk menyiapkan dan
merawat bayi dengan foto therapy
Adanya bayi yang dirawat dengan foto
therapy
PROSEDUR Persiapan alat :
1. Foto therapy
2. Tempat tidur dengan peralatannya
3. Kain kasa dan plester
4. Kain penutup tempat tidur
Pelaksanaan :
1. Perawat cuci tangan
2. Buka dan lepas pakaian bayi, selanjutnya
tidurkan bayi ditempat tidur dan mata
ditutup dengan kain kasa
3. Tempat tidur ditutup dengan kain
4. Lampu dihidupkan dan diarahkan pada
tempat tidur bayi 75 – 100 cm dari tempat
tidur
5. Observasi respon bayi
Prosedur Tetap OK & VK 135
Manual Rumah Sakit
6. Perawat cuci tangan, catat tanggal tindakan
dan hasil pengamatan
UNIT TERKAIT IPSRS
Instalasi Farmasi
77. MEMBERIKAN MINUM DENGAN MENGGUNAKAN
BOTOL SUSU
PENGERTIAN Memberikan minum ASI atau susu buatan
dengan menggunakan botol susu
TUJUAN Memenuhi kebutuhan tubuh akan zat makanan,
cairan dan elektrolit
KEBIJAKAN Dilakukan :
1. Bila produksi ASI kurang
2. Keadaan ibu dan bayi tidak memungkinkan,
misalnya pada ibu pasca bedah atau pada
bayi premature
PROSEDUR Persiapan :
1. Botol dan dot bertutup steril dan telah berisi
susu
2. Air matang dalam tempatnya
3. Sendok teh
4. Alas dada bayi atau lap
Pelaksanaan :
1. Perawat memakai pakaian khusus (barak
skort)
2. Pasang alas dada pada bayi
3. Bayi harus dipangku dengan posisi kepala
lebih tinggi dari badan
4. Suhu susu diperiksa dengan cara
meneteskan susu dipunggung tangan, suhu
yang baik adalah hangat-hangat kuku
5. Tetesan susu yang baik adalah susu yang
Prosedur Tetap OK & VK 136
Manual Rumah Sakit
menetes tidak terlalu deras. Oleh karena itu
diusahakan lubang dot disesuaikan dengan
kemampuan bayi mengisap
6. Bayi diberi minum dengan posisi botol
dimiringkan sehingga leker botol terisi penuh
dengan susu, agar udara tidak terhisap oleh
bayi
7. Bayi diberi minum dengan rasa kasih saying
dan penuh perhatian
8. Setelah minum susu bayi diberi minum air
matang untuk menghilangkan sisa susu
dimulut. Setelah itu mulut dan sekitarnya
dibersihkan dengan kapas pembersih
selanjutnya alas dada dibuka
9. Bayi diangkat kemudian ditelungkupkan
dibahu perawat sambil ditepuk-tepuk daerah
punggungnya agar bersendawa
10. Bayi dibaringkan dengan posisi miring
11. Catat jumlah susu yang diminum oleh bayi
pada lembaran catatan perawat
Perhatian :
Pada bayi yang tidak boleh diangkat karena alas
an tertentu, perhatikan hal-hal berikut :
1. Posisi kepala bayi harus lebih tinggi dari pada
badan dengan cara mengatur posisi tempat
tidur
2. Selama pemberian minum, botol susu
dipegang oleh perawat (tidak boleh diganjal)
3. Setiap pemberian minum harus diberikan
susu yang baru dibuat (bukan susu sisa)
UNIT TERKAIT Urusan Rumah Tangga
Instalasi Gizi
Prosedur Tetap OK & VK 137
Manual Rumah Sakit
IPSRS
78. MEMBERI MINUM PASIEN BAYI DENGAN
DISUSUKAN LANGSUNG PADA IBUNYA
PENGERTIAN Memberikan ASI pada bayi dengan cara
menyusukan langsung pada ibunya
TUJUAN Memenuhi kebutuhan tubuh akan zat
makanan, cairan dan elektrolit
Menjalin hubungan batin antara ibu dan
bayi
Meningkatkan daya tahan tubuh
Mencegah terjadinya infeksi
KEBIJAKAN Macam-macam cara memberikan minum pada
bayi
PROSEDUR Persiapan alat :
1. Kapas pembersih dalam tempatnya
2. Bengkok untuk kapas kotor
Persiapan bayi dan ibu :
1. Bayi dirapikan kemudian lakukan
pemeriksaan identitas bayi, nama bayi, nama
ibu yang tercantum pada peneng yang ada
ditangan bayi
2. Ibu diberi penjelasan tentang hal-hal yang
akan dilakukan
3. Ibu disiapkan dalam keadaan rapid an bersih
4. Usahakan lingkungan dalam keadaan bersih
dan tenang
Pelaksanaan :
1. Bayi dibawa dan diberikan pada ibunya
2. Ibu disiapkan dalam posisi duduk yang
Prosedur Tetap OK & VK 138
Manual Rumah Sakit
nyaman
3. Air susu ibu diperiksa, apakah memancar
dengan baik atau tidak
4. Putting susu dan sekitarnya dibersihkan
dengan kapas
5. Bayi disusukan dengan cara bergantian,
payudara kiri dan kanan masing-masing
sepuluh menit
6. Bila pertama kali pemberian ASI dilakukan
pada payudara kiri, maka selanjutnya pada
payudara kanan dan dilakukan secara
bergantian
7. Selesai menyusukan mulut bayi dibersihkan
dengan kapas pembersih
8. Putting susu dan sekitarnya dibersihkan
kembali dengan kain pembersih
9. Bayi diangkat dan ditengkurapkan pada bahu
atas perawatan / ibunya sambil ditepuk-tepuk
sekitar punggungnya agar bersendawa
10. Bayi dan ibunya dirapikan
11. Bayi dibaringkan telentang atau tengkurap
dan kepala dimiringkan
12. Alat-alat dibersihkan dibereskan dan
dikembalikan pada tempatnya
13. Catat pemberian ASI dalam lembar
catatan perawat
Perhatian :
1. Perawat mencuci tangan sebelum dan
sesudah melakukan tindakan
2. Hindarkan terjadinya bayi tertukar, untuk ini
perhatikan identitasnya
3. Hindarkan hidung bayi tertutup payudara
Prosedur Tetap OK & VK 139
Manual Rumah Sakit
pada waktu menyusu
4. Hindarkan bahaya yang mungkin terjadi
ketika ibu menyusukan sambil berbaring,
misalkan ibunya tertidur sehingga hidung
bayi tertutup
UNIT TERKAIT
79. MEMBERIKAN MINUM PADA BAYI DENGAN
MENGGUNAKAN SENDOK / PIPET
PENGERTIAN Memberikan minum bayi dengan menggunakan
sendok / pipet
TUJUAN Memenuhi kebutuhan tubuh akan zat makanan,
cairan dan elektrolit
KEBIJAKAN Macam-macam cara memberikan minum pada
bayi dilakukan pada bayi :
Bayi yang mengalami kelainan bawaan pada
mulut
Bayi yang mengalami kesukaran menghisap
Bayi yang tidak boleh menyusu pada ibunya
Bayi yang produksi ASI ibunya kurang atau ada
kelainan pada payudara
PROSEDUR Persiapan alat :
Pipet / sendok dalam keadaan bersih
Susu / minum dalam tempatnya
Air matang dalam tempatnya
Alas dada
Persiapan pasien :
Posisi bayi diatur sesuai dengan kebutuhan
Pelaksanaan :
Pasang alas dada pada bayi
Bayi dipangku dengan posisi kepala lebih tinggi
Prosedur Tetap OK & VK 140
Manual Rumah Sakit
dari badan
Suhu susu diperiksa dengan cara meneteskan
susu dipunggung tangan perawat
Bayi diberi minum sedikit demi sedikit dengan
rasa kasih saying dan penuh perhatian
Selesai memberikan susu bayi diberi minum air
matang secukupnya dibersihkan dengan kapas
pembersih
Bayi diangkat kemudian ditelengkupkan dibahu
perawat, sambil ditepuk-tepuk disekitar
punggungnya agar bersendawa
Bayi dibaringkan dengan posisi dimiringkan
Catat jumlah minuman susu yang diberikan
pada lembar catatan perawat
Perhatian :
Perhatikan reaksi menelan
Bagi bayi yang tidak boleh diangkat pada waktu
memberikan minum posisi kepala harus lebih
tinggi dari pada badan dengan cara mengatur
posisi tempat tidur
UNIT TERKAIT Urusan Rumah Tangga
IPSRS
80. MENGAMBIL DARAH PASIEN BAYI DENGAN
MENGGUNAKAN MIKRO – PIPET UNTUK
PEMERIKSAAN BILIRUBIN
PENGERTIAN Mengambilkan darah dari pembuluh darah
perifer yang dimasukkan dalam mikro-pipet
untuk pemeriksaan kadar bilirubin
Prosedur Tetap OK & VK 141
Manual Rumah Sakit
TUJUAN Untuk mengetahui kadar bilirubin total dalam
darah
KEBIJAKAN Pasien yang tersangka atau yang menderita
ikterus
PROSEDUR Persiapan alat :
1. Micro pipet steril 1 – 2 buah
2. Jarum penusuk / lanset darah steril
3. Kapas alkohol dalam tempatnya
4. Gunting verband
5. Plester
6. Bengkok (nierbekken)
Persiapan pasien :
1. Mengadakan pendekatan kepada bayi atau
keluarga dengan memberikan penjelasan
tentang tindakan yang akan dilakukan sesuai
dengan tingkat perkembangan dan
kemampuan berkomunikasi
Pelaksanaan :
1. Permukaan kulit daerah yang akan dituasuk,
didensinfeksi dengan kapas alcohol. Tunggu
sampai kering, baru kemudian ditusuk
dengan lanset darah dengan posisi tegak dan
dalam
2. Darah yang keluar pertama kali dihapus
dengan kapas kering. Kemudian tetes darah
berikutnya dimasukan kedalam micro – pipet
dengan cara micro-pipet agak dimiringkan
( pangkal pipet lebih rendah).
3. micro-pipet tidak boleh diisi penuh
4. Setelah selesai, bekas tusukan ditekan
dengan kapas alcohol kemudian diberi
plester.
Prosedur Tetap OK & VK 142
Manual Rumah Sakit
5. Beri etiket yang jelas (tanggal, nama pasien,
nomor register, ruang rawat) selanjutnya
darah dibawa ke laboratorium untuk
pemeriksaan.
6. Pasien dirapihkan kembali.
7. Peralatan dibersihkan, dibereskan dan
dikembalikan ke tempat semula.
Perhatian :
1. Cuci tangan sebelum dan sesudah
pelaksanaan .
2. Micro-pipet yang dipakai adalah micro-pipet
khusus (sudah berisi heparin).
3. Untuk mendapatkan daerah yang lebih
banyak, dan menghindari bercampurnya
darah dengan jaringan, dilarang menekan-
nekan bagian yang telah ditusuk.
UNIT TERKAIT Lab, Instalasi Farmasi
81. MENGUKUR SUHU RECTAL
PENGERTIAN Mengetahui suhu tubuh bayi melalui Rectal.
TUJUAN Mengukur suhu tubuh bayi melalui Rectal
KEBIJAKAN Adanya tenaga perawat professional yang
diberi wewenang untuk mengukur suhu
perrectal.
Adanya sarana yang tersedia.
PROSEDUR Persiapan alat
1. Termometer.
2. Vaselin/minyak.
3. Bengkok
4. Kain kassa/kertas/lap pengering.
5. Kapas cebok dalam tempatnya
Prosedur Tetap OK & VK 143
Manual Rumah Sakit
6. Larutan sabun, desinfektan, air bersih dalam
tempatnya.
Pelaksanaan
1. Memberi penjelasan pada keluarga pasien.
2. Perawat mencuci tangan.
3. Bayi dibaringkan dengan posisi
terlentang/dimiringkan sedemikian rupa agar
anus mudah dicapai selanjutnya popok bayi
dibuka lalu daerah anus dibersihkan dengan
kapas cebok.
4. Termometer diperiksa, apakah air raksa tepat
pada angka nol, lalu ujungnya diolesi
pelumas selanjutnya termometer dimasukkan
melalui anus sampai batas air raksa (sekitar
sekurang-kurangnya 2 cm) setelah 3 – 5
menit, thermometer diangkat langsung
dibaca dengan teliti, kemudian hasilnya
dicatat, popok bayi dipasang kembali posisi
bayi diatur kembali
5. Thermometer dicelupkan kedalam larutan
sabun, dilap dengan kertas tissue lalu
dimasukan ke dalam larutan desinfektan
selanjutnya dibersihkan dengan air bersih
dan dikeringkan
6. Air raksa diturunkan kembali dan
thermometer disimpan pada tempatnya
selanjutnya perawat cuci tangan
UNIT TERKAIT IPSRS
Instalasi Farmasi
82. MENGHITUNG DEYUT NADI PASIEN BAYI
PENGERTIAN Menghitung denyut nadi bayi melalui perabaan
pada nadi
Prosedur Tetap OK & VK 144
Manual Rumah Sakit
TUJUAN Mengetahui jumlah denyut nadi bayi dalam 1
menit
KEBIJAKAN Pada pasien bayi yang baru masuk untuk
dirawat
Secara rutin pada bayi yang sedang
dirawat
Sewaktu-waktu sesuai kebutuhan
PROSEDUR Persiapan alat :
1. Arloji tangan dengan penunjuk detik atau
polsteller
2. Buku catatan suhu dan nadi / lembaran
catatan perawatan
Persiapan pasien :
Mengadakan pendekatan kepada bayi / keluarga
dengan memberi penjelasan tentang tindakan
yang akan dilakukan, sesuai dengan tingkat
perkembangan dan kemampuan berkomunikasi.
Sebaiknya bayi dalam keadaan tenang / tidur.
Pelaksanaan :
Pada bayi :
Dapat dilakukan pada : arteritemporalis, ubun-
ubun bila tertutup.
a. Bayi dibaringkan dalam posisi terlentang
b. Apabila menghitung pada arteri tangan /
kaki, maka bedong dibuka sebelumnya
c. perawat meraba arteri dengan jari telunjuk
dan jari tengah, sambil menghitung denyut
nadi selama satu menit
d. Hasilnya dicatat dalam catatan perawatan
e. Bayi dirapikan
Perhatian :
1. Perawat cuci tangan sebelum dan sesudah
Prosedur Tetap OK & VK 145
Manual Rumah Sakit
melaksanakan tindakan
2. Pada waktu menghitung denyut nadi,
perhatian hal-hal sebagai berikut :
a. Isi (volume)
b. Iramanya teratur atau tidak
c. Tekanannya kuat atau lemah
3. Denyut nadi normal :
Bayi : 110 – 120 x / menit
Umur 1 tahun : 100 – 110 x / menit
Umur 5 – 12 tahun : 80 – 90 x / menit
4. Bila terdapat kelainan, dicatat dan segera di
laporkan kepada kepada penanggung jawab /
dokter yang merawat
UNIT TERKAIT IPSRS
83. MENIMBANG BAYI DAN ANAK
PENGERTIAN Menimbang berat badan dengan menggunakan
timbangan badan
TUJUAN Sebagai pedoman bagi perawat dalam
melaksakan asuhan keperawatan dengan
menimbang bayi dan anak
KEBIJAKAN Adanya perawat professional yang diberi
wewenang untuk melakukan tindakan
keperawatan di poliklinik anak
PROSEDUR Criteria persiapan :
1. Menyiapkan alat-alat
2. Timbangan badan besar/kecil
3. Kapas, Verban, Kapas alcohol
4. Alat – alat instrument
Criteria pelaksanaan :
1. Memberitahu pasien yang akan diperiksa
2. Pasien mulai dipanggil menurut nomor
Prosedur Tetap OK & VK 146
Manual Rumah Sakit
masing-masing
3. Pasien milai ditimbang satu demi satu lalu
pasien yang sudah ditimbang disuruh
menunggu didalam menuju dokter datang
4. Sesudah dokter dating pasien mulai diperiksa
5. Perawat membantu dokter, apa instruksinya
dicatat
6. Sesudah selesai pasien pulang dengan
membawa resep dari dokter
UNIT TERKAIT PPM
IPSRS
84. PEMBERIAN SUNTIKAN VAKSIN IMUNISASI TT
PENGERTIAN Memberikan obat TT melalui suntikan ke dalam
jaringan otot, dilakukan pada otot bokong,
pangkal paha / pangkal lengan
TUJUAN Untuk mencegah terjadinya tetanus neonatorum
setelah melahirkan bayinya
KEBIJAKAN Adanya bidan / perawat professional yang diberi
wewenang untuk melaksanakan tindakan di poli
KB
PROSEDUR 1. Pasien diberitahu
2. Perawat mencuci tangan perhatikan teknik
antiseptic dan aseptic
3. Tempat yang akan diinjeksi didesinfeksi
dengan kapas alcohol kemudian kulit
ditegangkan oleh tangan kiri
4. Jarum ditusukkan dengan lobang 15˚- 20˚
dari permukaan kulit lalu obat dimasukkan
5. Kemudian jarum ditarik dengan cepat dan
tidak boleh dilakukan massage
6. Reaksinya dilihat, dicatat setelah jangka
waktu yang ditentukan.
Prosedur Tetap OK & VK 147
Manual Rumah Sakit
UNIT TERKAIT Instalasi Farmasi
85. MENYIAPKAN DAN MENGANTAR BAYI KELUAR
RUMAH SAKIT
PENGERTIAN Memulangkan bayi dengan prosedur yang baku
TUJUAN Menjaga bayi tertukar
Memberi pengertian pada orang tua bayi
KEBIJAKAN Adanya perawat / bidan yang terlatih dan teliti
PROSEDUR Persiapan alat :
1. Pakaian bayi dari rumah
2. Kartu bayi yang ada cap kaki bayi dan cap
jempol ibu
3. Kartu tanda keluar
4. Buku pasien masuk dan keluar RS
Langkah-langkah :
1. Perawat mencuci tangan
2. Memakai masker kalau perlu
3. Mengidentifikasi bayi yang akan pulang
4. Mencocokkan nomor tempat tidur dan nama
orang tua dengan kartu tanda keluar
5. Memeriksa seluruh tubuh bayi oleh bidan :
Jenis kelamin dan identitas sesuai
dengan kartu bayi
Pusat bayi
Anus
Keistimewaan-keistimewaan
6. Mengenakan pakaian bayi dan
menyelimutinya
7. Mencatat dalam buku mengenai :
Tanggal pulang
Prosedur Tetap OK & VK 148
Manual Rumah Sakit
Keistimewaan-keistimewaan
8. Mencatat pemeriksaan dan pengantar bayi
9. Mengecek orang tua bayi apakah telah
mendapat keterangan mengenai :
Keadaan bayi
Makanan dan perawatan bayi
Pengawasan bayi selanjutnya
10. Mengantar bayi bersama-sama ibu sampai
ke pintu keluar
11. Mencuci tangan
Sikap :
Teliti
Hati-hati
UNIT TERKAIT IRNA
MR
86. MENGHIDANGKAN DAN MEMBANTU
MEMBERIKAN MAKANAN SERTA MINUMAN
KEPADA PASIEN
PENGERTIAN Menghidangkan makanan dan minuman pasien
sesuai dengan daftar makanan atau diit pasien
yang telah diinstruksikan oleh dokter yang
disajikan tepat waktu dan tepat pasien.
TUJUAN 1. Menghidangkan makanan dan minuman
pasien sesuai dengan kebutuhan atau diitnya
2. Membantu membangkitkan selera makan
KEBIJAKAN Dilakukan terhadap pasien baik yang dapat
makan maupun tidak dapat makan
PROSEDUR 1. Untuk pasien yang dapat makan sendiri dan
dapat duduk:
Prosedur Tetap OK & VK 149
Manual Rumah Sakit
a. Persiapkan bahan dan alat (makanan
dan minuman, alat makan, dan
kerapihan lingkungan sekitar)
b. Persiapkan pasien (beri penjelasan, beri
serbet atau alas, diingatkan untuk
berdoa sesuai agama masing-masing
dan persilahkan makan).
2. Untuk pasien yang dapat makan sendiri
namun berbaring
a. Persiapkan bahan dan alat (makanan
dan minuman, alat makan, dan
kerapihan lingkungan sekitar)
b. Persiapkan pasien (beri penjelasan, beri
serbet atau alas, diingatkan untuk
berdoa sesuai agama masing-masing
dan bantu bila perlu untuk
memiringkan tubuh).
c. Bantu pasien untuk memotong lauk
pauk dan menuangkan sayur mayor ke
piring.
3. Untuk pasien yang tidak dapat makan dan
minum sendiri
a. Persiapkan bahan dan alat (makanan
dan minuman, alat makan, dan
kerapihan lingkungan sekitar)
b. Pasien diberi penjelasan terlebih dahulu
tentang hal-hal yang akan dilakukan
dan pasien dibantu disiapkan dalam
keadaan nyaman dengan posisi kepala
lebih tinggi dari badan.
c. Petugas duduk dengan posisi yang
memudahkan pekerjaan.
Prosedur Tetap OK & VK 150
Manual Rumah Sakit
d. Pasien ditawari minum, jika perlu
dengan sedotan.
e. Suapkan makanan sedikit demi sedikit
sambilPasien diberi penjelasan terlebih
dahulu tentang hal-hal yang akan
dilakukan dan pasien dibantu disiapkan
dalam keadaan nyaman dengan posisi
kepala lebih tinggi dari badan.
f. Petugas duduk dengan posisi yang
memudahkan pekerjaan.
g. Pasien ditawari minum, jika perlu
dengan sedotan.
h. Suapkan makanan sedikit demi sedikit
sambil berkomunikasi dengan pasien,
perhatikan apakah makanan sudah
ditelan habis oleh pasien sebelum
menyuapkan yang berikutnya.
i. Setelah selesai makan, pasien diberi
minum dilanjutkan pemberian obat.
j. Mulut pasien dan sekitarnya
dibersihkan kemudian pasien dirapikan
kembali..
k. Peralatan dibereskan dan dikembalikan
ke tempat semula
4. Pemberian makanan melalui selang penduga
lambung (maggslang)
a. Persiapkan bahan dan alat (makanan
cair dan minuman, slang penduga,
corong, spuit 20cc, serbet,
bengkok/nierbeken, plester dan
gunting, dan kerapihan lingkungan
sekitar)
Prosedur Tetap OK & VK 151
Manual Rumah Sakit
b. Beri penjelasan kepada pasien
c. Pasien disiapkan dalam posisi fowler,
pasien yang gelisah sebaiknya diikat
tangan atau kakinya
d. Jika pemberian melalui hidung, maka
bersihkan dulu lubag hidungnya.
e. Serbet di pasang di dada
f. Bengkok letakan dengan pasien
g. Slang penduga diukur dari epigantrum
sampai hidung, kemudian belok ke
telinga, selanjutnya diberi tanda ujung
pipa pada epigastrium.
h. Ujung selang dilicinkan dengan air atau
pelican
i. Bagian pangkal pipa diklem
j. Slang dimasukan perlahan-lahan sambil
pasien disuruh menelannya jika pasien
sadar.
k. Periksa apakah slang benar-benar
masuk kedalam lambung (masukkan
ujung slang sampai terendam dalam
mangkok berisi air, klem dibuka dan
diliat, perhatikan apakah terdapat
gelembung atau tidak. Jika tidak ada
gelembung berarti pipa berhasil masuk
ke epigastrium, setelah itu pipa diklem
kembali. Pada pasien sangat payah,
temuh dengan cara menghisap isi
lambung dengan menggunakan spuit,
Bila terjadi reaksi asam berarti pipa
berhasil masuk. Masukan udara dengan
spuit dua atau tiga cc ke dalam
Prosedur Tetap OK & VK 152
Manual Rumah Sakit
lambung, sambil mendengarkan
dengan stetoskop, apabila terdengar
bunyi duuk berarti pipa berhasil masuk,
kemudian udara tadi dikeluarkan
kembali.
l. Setelah yakin pipa telah masuk,
pasanglah corong atau spuit pada
pangkal pipa.
m. Melalui corong masukan air matang
atau the sekurang-kurangnya 15 cc
pada tahap permulaan, corong
dimiringkan dan tuangkan makanan
melalui pinggirnya, setelah penuh
tegakkan kembali.
n. Klem dibuka perlahan-lahan, cairan
selanjutnya dituangkan sebelum isi
corong habis.
o. Bila cairan tidak mengalir lancer, posisi
pipa harus ditinggikan.
p. Bila pasien harus minum obat, obat
harus dilarutkan dan diberikan sebelum
makan habis.
q. Setelah makan habis, slang dibilas
dengan air masak, kemudian pangkal
slang segera diklem
r. Jika slang makanan harus dipasang
secara tetap, maka slang harus
diletakan pada pipi dengan plester.
5. Memberikan minum pada pasien khusus
a. Pengertian memberikan minum pada
pasien tertentu khususnya pasien yang
tidak dapat minum sendiri atau harus
Prosedur Tetap OK & VK 153
Manual Rumah Sakit
minum banyak sesuai dengan
kebutuhan.
b. Persiapkan bahan dan alat (minuman,
peralatan, dan kerapihan lingkungan
sekitar)
c. Pasien diberi penjelasan terlebih dahulu
tentang hal-hal yang akan dilakukan
dan bila mungkin diatur posisi duduk.
d. Serbet dipasang di dada dibawah dagu
e. Petugas membantu meminumkan
minuman
f. Pasien yang berbaring dibantu dengan
menggunakan sedotan atau sendok
g. Mulut pasien dan sekitarnya
dikeringkan
h. Setelah selesai peralatan dibersihkan
dan dikembalikan ke tempat semula
UNIT TERKAIT
87. MENGANGKAT JAHITAN
PENGERTIAN Mengangkat atau membuka benang jahitan
pada daerah luka yang dijahit dan telah
mongering
TUJUAN 1. Mencegah terjadinya infeksi dari benang
2. Mencegah tertinggalnya benang
KEBIJAKAN Pengangkatan jahitan harus yang sudah
waktunya untuk diangkat
PROSEDUR 1. Posisi pasien disiapkan sesuai dengan
kebutuhan
2. Balutan lama dibuka dan dibuang pada
Prosedur Tetap OK & VK 154
Manual Rumah Sakit
tempatnya
3. Luka dibersihkan dengan kapas yang
dibasahi dengan larutan desinfektan dan
dilakukan satu arah dari dalam keluar
4. Kapas kotor dibuang ke tempatnya
5. Simpul jahitan ditarik sedikit ke atas secara
hati-hati dengan memakai pinset chirurgic
sehingga benang yang ada di dalam kulit
kelihatan. Benang ini digunting dan ditarik
hati-hati, kemudian dibuang ke kasa yang
disediakan
6. Luka dioles kembali dengan kasa atau kapas
yang dibasahi mercurochrome (obat merah)
atau betadine
7. Luka ditutup secukupnya dengan kapas atau
kassa steril dan kering, lalu diplester atau
dibalut
8. Setelah selesai pasien dirapihkan
9. Peralatan dibereskan, dibersihkan dan
dikembalikan ke tempat semula
10.
UNIT TERKAIT
88. PEMBERIAN TRANFUSI DARAH
PENGERTIAN Memindahkan atau memasukan darah yang
berasal dari donor ke dalam tubuh pasien
melalui pembuluh darah vena dengan
menggunakan alat khusus
TUJUAN Melaksanakan tindakan pengobatan dan
memenuhi kebutuhan pasien akan darah sesuai
Prosedur Tetap OK & VK 155
Manual Rumah Sakit
dengan program pengobatan
KEBIJAKAN Pasien mendapatkan penjelasan yang cukup
adekuat
PROSEDUR 1. Persiapan Alat
a. Untuk pengambilan contoh darah (botol
kecil yang bersih, spuit dan jarum kecil,
formulir permintaan darah)
b. Untuk pelaksanaan pemberian darah
(peralatan untuk pemasangan infuse
atau infuse set steril, cairan sesuai
kebutuhan, persediaan darah yang
cocok dengan golongan darah pasien
2. Pelaksanaan
a. Untuk pengambilan contoh darah
dalam menentukan golongan darah
diambil darah dari vena sekurang-
kurangnya 3 cc lalu dimasukan ke
dalam botol yang tersedia dan diberi
etiket dengan mencantumkan : Nama
pasien, Umur, Nomor register, ruang
rawat, tanggal dan jam pengambilan)
b. Formulir pengambilan darah diisi
dengan tepat dan benar, kemudian
segera dikirim bersama contoh darah
ke bank darah atau sesuai dengan
peraturan yang berlaku
c. Segera setelah darah yang diperlukan
tersedia, lakukan hal-hal berikut:
i. Periksa apakah suhu darah dalam
botol sesuai dengan suhu tubuh
normal (suhu kamar) dengan
cara meraba bagian luar botol
Prosedur Tetap OK & VK 156
Manual Rumah Sakit
ii. Bila suhu belum sesuai maka
pemasangan infuse ditangguhkan
(dibiarkan diluar lemari es
sekurang-kurangnya 30 menit)
iii. Pemasangan infuse dilakukan
dengan cairan NaCl yang tersedia
iv. Bila cairan / tetesan sudah lancer
slang infuse dipindahkan ke botol
darah dengan cara dahulukan
memindahkan slang infusannya
ke botol darah, kemudian baru
slang udaranya
d. Atur jumlah tetesan per menit sesuai
dengan yang telah ditentukan
e. Bila pada transfuse darah ini tidak ada
kesulitan maka pemberian dilanjutkan
sampai dengan jumlah yang
ditentukan, bila yang diberikan telah
mencapai jmlah yang ditentukan, slang
udara dipindahkan ke botol cairan NaCl
dan slang tetesan diatur kembali
f. Pemberian transfuse diteruskan atau
dihentikan harus disesuaikan dengan
program pengobatan yang telah
ditentukan
g. Setelah transfuse selesai, jarum
dicabut, bekas tusukan ditekan dengan
kapas alcohol, kemudian ditutup
dengan kain kasa steril dan diplester.
UNIT TERKAIT
89. PENATALAKSANAAN SYOK ANAFILAKTIK
Prosedur Tetap OK & VK 157
Manual Rumah Sakit
PENGERTIAN Terjadinya reaksi alergi/efek samping dari obat
yang diberikan (biasanya obat suntik) sehingga
menyebabkan pasien tidak sadar
TUJUAN 1. Mengatasi pasien yang alergi terhadap obat
yang diberikan
2. Sebagai tindakan pencegahan terhadap
adanya efek samping pemberian obat
KEBIJAKAN Adanya penjelasan yang adekuat
PROSEDUR Tanda-tanda
1. Tekanan darah turun
2. Keringat dingin
3. Udema dan gatal pada bagian tubuh
4. Sesak nafas krena udema bronchus dan paru-
paru
5. Gelisah
Pengobatan/penanggulangan
1. Baringkan pasien pada tempat tidur
2. Laporkan segera ke dokter
3. Barikan injeksi adrenalin 0,5 cc secara
subcutan (atas intruksi dokter)
4. Berikan injeksi antihistamin 2 cc I.M. (atas
intruksi dokter)
5. Berikan injeksi cortisone/dexamethasone 4
amp I.V. (atas instruksi dokter)
6. Pasang infuse cairan RL, asnet/guyur (atas
instruksi dokter)
7. Berikan osigen seperlunya
8. Observasi tanda-tanda vital pasien secara
ketat
9. Berikan injeksi adrenalin 0,5 cc tiap 30 menit
sampai tekanan darah membaik
Prosedur Tetap OK & VK 158
Manual Rumah Sakit
10. Siapkan suction pump untuk menghisap
lendi bila diperlukan
UNIT TERKAIT
90. PEMBERSIHAN RUANG OPERASI
PENGERTIAN Langkah-langkah pembersihan ruang agar
terjaga sterilisasi dan kesiapan penggunaan
setiap waktu
TUJUAN Agar jadwal pembersihan tersusun dengan baik
sehingga tidak berbenturan dengan kegiatan
operasi
KEBIJAKAN Harus diperhatikan dengan benar teknik
sterilisasi ruang
PROSEDUR PROSEDUR PEMBERSIHAN RUTIN- Semua permukaan peralatan yang terdapat
dalam kamar operasi harus dibersihkan dengan menggunakan desifektan atau dapat juga air sabun.
- Permukaan meja operasi dan matras harus diperiksa dan dibersihkan.
- Ember tempat sampah harus dibersihkan kemudian dipasang kantong plastik baru.
- Semua peralatan yang digunakan untuk operasi dibersihkan (selang suction, cairan dalam botol suction dan alat anestesi).
- Noda pada dinding harus dibersihkan.- Lantai dibersihkan kemudian dipel dengan
larutan desinfektan.- Lubang angin, kaca dan jendela harus
dibersihkan.- Lampu operasi dan alas kaki dibersihkan.
PROSEDUR PEMBERSIHAN MINGGUAN- Dilakukan secara teratur mingguan.- Semua peralatan yang ada di dalam kamar
operasi dikeluarkan dan diletakkan di koridor.
- Peralatan kamar operasi harus dibersihkan dengan memakai cairan desinfektan. Perhatian harus ditujukan pada bagian peralatang yang dapat menjadi tempat
Prosedur Tetap OK & VK 159
Manual Rumah Sakit
berakumulasinya sisa organis seperti begian dari meja operasi, di bawah matras dll.
- Permukaan dinding dicuci dengan air mengalir.
- Lantai disemprot dengan menggunakan deterjen, kemudian permukaan lantai disikat, setelah bersih dikeringkan.
- Setelah lantai bersih dan kering, peralatan yang sudah dibersihkan dapat dipindahkan kembali dan diatur ke dalam kamar operasi.
PROSEDUR PEMBERSIHAN SEWAKTU
- Pembersihan sewaktu dilakukan bila kamar operasi digunakan untuk tindakan operasi pada kasus infeksi.
- Pembersihan kamar operasi secara menyeluruh meliputi dinding, meja operasi, mejadi instrumen dan semua peralatan yang ada dikamar operasi.
- Instrumen dan alat bekas pakai harus dipisahkan dengan alat lain sebelum didesinfektan.
- Pemakaian kamar operasi untuk pasien berikutnya di ijinkan apabila pembersihan dan sterilisasi ruang telah selesai.
- Hal yang perlu diperhatikan : a. Keluarga pasien diberitahu tentang
penyakit dan perawatan yang harus dilaksanakan.
b. Petugas yang menolong pasien harus : i. Memakai sarung tangan ii. Tidak ada luka atau goresan
kulitiii. Memahami cara penularan
penyakit tersebutiv. Memperhatikan teknik isolasi
dan teknik aseptic v. Jumlah tenaga yang kontak
dengan pasien dibatasi dan tidak boleh menolong pasien lain dalam waktu yang bersamaan.
c. Pasang papan pengumuman di depan kamar operasi yang menyatakan dilarang masuk karena ada kasus infeksi
d. Bagian tubuh yang akan atau sudah diamputasi dibungkus rapat dengan
Prosedur Tetap OK & VK 160
Manual Rumah Sakit
kantong pelastik tebal agar bau tidak menyebar.
e. Ruang tindakan secara periodic dan teratur dilakukan uji mikrobiologi terhadap debu maupun alat kesehatan.
UNIT TERKAIT
Prosedur Tetap OK & VK 161