Download - PROPOSAL PENELITIAN
PROPOSAL PENELITIAN
A. JUDUL
PERANAN PEGAWAI UNIT PELAKSANA TEKNIS (UPT) PUSAT KOMPUTER DALAM PENGELOLAAN KARTU HASIL STUDI (KHS) MAHASISWA DI UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
B. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Masalah
Konsep dasar administrasi adalah adanya dua orang atau lebih yang saling
bekerjasama untuk mencapai suatu tujuan. Di berbagai tempat dalam kehidupan
sehari-hari, administrasi sering dilakukan, terlebih lagi di lembaga-lembaga, baik
pemerintah maupun swasta. Dalam sistem kenegaraan kita, administrasi
terorganisasi di mulai dari tingkat pusat, Provinsi, Kota/Kabupaten, Kecamatan,
sampai ke tingkat pemerintahan Kelurahan/Desa guna mengelolah pemerintahan
agar tujuan dari pemerintah dapat tercapai secara maksimum. Dalam Pembukaan
Undang-Undang Dasar 1945 alinea ke 4, yaitu:
a. Melindungi seluruh tumpah darah Indonesiab. Mensejahterakan rakyatc. Mencerdasakan kehidupan bangsad. Ikut serta mewujudkan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi, dan keadilan sosial.
Sesuai dengan Tujuan Administrasi Negara Indonesia, maka pemerintah
mengelolah pemerintahan dengan merumuskan kebijakan yang diarahkan untuk
melindungi seluruh tumpah darah Indonesia, mensejahterahkan rakyat dan
mencerdaskan klehidupan bangsa, perdamaian abadi dan keadilan sosial.
1
Pemerintah dalam mencapai tujuan-tujuan tersebut serta demi kelancaran
administrasi pemerintah, dibentuklah lembaga-lembaga/departemen-departemen
yang dapat mengatur kearsipan secara teratur dan tertib sebagai alat informasi dan
referensi dasar yang sitematik yang metodenya dapat membantu pimpinan guna
melancarkan kegiatannya. Di setiap lembaga, baik lembaga pemerintah maupun
swasta, memiliki biro/bagian yang menangani masalah arsip yang biasanya disebut
biro administrasi atau bagian tata usaha.
Universitas Negeri Makassar (UNM), sebagai lembaga pendidikan memiliki
biro khusus yang menangani administrasi yang disebut Biro Administrasi,
Akademik, Kemahasiswaan, Perencanaan dan Sistem Informasi (BAAKPSI). Biro
ini mempunyai tugas memberikan layanan administratif di bidang akademik,
kemahasiswaan, perencanaan dan sistem informasi di lingkungan UNM yang
bertanggungjawab ke rektor sebagai pimpinan universitas. Untuk menyelenggarakan
tugas tersebut, BAAKPSI mempunyai fungsi melaksanakan administrasi
pendidikan; melaksanakan administrasi kemahasiswaan; melaksanakan administrasi
perencanaan dan sistem informasi. BAAKPSI, terdiri atas tiga bagian yaitu bagian
pendidikan dan kerjasama, bagian kemahasiswaan, bagian perencanaan dan sistem
informasi.
Untuk menunjang pelaksanaan program pendidikan, sivitas akademika UNM
dilengkapi dengan empat Unit Pelaksana Teknis (UPT). Empat unit ini didesain
untuk memfasilitasi pelaksanaan proses belajar mengajar, penelitian dan pengabdian
2
pada masyarakat. Satu unit lainnya dimaksudkan untuk membantu pemeliharaan
kampus. UPT dalam lingkup UNM adalah sebagai berikut :
1. Perpustakaan
2. Pusat Sumber Belajar (PSB)
3. Unit Program Pengalaman Lapangan (UPPL)
4. Pusat Komputer (PUSKOM)
UPT Perpustakaan memiliki koleksi buku, jurnal, majalah, naskah, thesis,
skripsi, dokumen, dan bahan kearsipan yang semuanya berbentuk hasil cetak.
Perpustakaan UNM memberikan layanan yang berupa peminjaman bahan pustaka
yang dimilikinya untuk dibawa pulang, ataupun untuk dibaca dengan menggunakan
fasilitas yang telah disediakan.
UPT Pusat Sumber Belajar mempunyai fungsi utama mengembangkan
media dan sarana pengajaran untuk meningkatkan keefektifan proses belajar
mengajar melalui pengembangan sistem pembelajaran. Sistem ini mencakup 6
komponen, yaitu: pesan, orang, bahan, alat, teknik dan lingkungan. Disamping itu,
unit PSB juga berfungsi sebagai tempat pelatihan untuk meningkatkan keterampilan
mengajar bagi sivitas akademika. Layanan yang disajikan oleh PSB kepada sivitas
akademika antara lain berupa pemberian latihan dalam bidang keterampilan
mengajar, menggunakan media dan peralatan pengajaran serta membantu dalam
perancangan dan produksi media pengajaran. PSB juga melaksanakan penelitian
dan pengembangan di bidang teknik pembelajaran dan penyebarluasan inovasi
strategi pembelajaran.
3
UPPL merupakan unit pelaksana teknis di bidang pendidikan dan pengajaran
yang berfungsi mengorganisasi, mengkoordinasi dan mengembangkan program
pengalaman lapangan yang meliputi praktek keguruan dan bukan keguruan.
UPPL merupakan koordinator pengalaman lapangan bagi mahasiswa
program S1 dan program diploma, yang merupakan salah satu persyaratan
penyelesaian program studi. Kegiatan UPPL mencakup latihan mengajar
(keguruan) dan tugas kependidikan selain mengajar (non keguruan). Kegiatan ini
dilakukan secara terpadu, dipandu oleh guru pamong dan dibimbing oleh seorang
dosen dalam rangka pembentukan tenaga kependidikan yang profesional.
Adapun praktek non keguruan antara lain dapat berupa pembuatan media
pengajarann bagi program teknologi kependidikan, mengelola kegiatan belajar di
masyarakat bagi program pendidikan luar sekolah atau praktek administrasi di
kantor-kantor bagi program administrasi. Dengan PPL, mahasiswa diharapkan
mampu menyatukan ilmu dan pengetahuan yang telah diperolehnya dari ruang
kuliah dengan keadaan nyata di lapangan. Selain itu dengan pengalaman semacam
ini, mahaiswa diharapakan memperoleh seperangkat pengetahuan, keterampilan,
nilai dan sikap yang nantinya sangat diperlukan setelah terjun ke masyarakat dan
atau dunia kerja.
UPT Pusat Komputer (PUSKOM) mempunyai tugas mengumpulkan,
mengolah, menyajikan, dan menyimpan data dan informasi serta memberikan
layanan untuk program-program pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat. UPT PUSKOM, bagi kalangan mahasiswa merupakan tempat terbitnya
4
absensi, kartu hasil studi (KHS) dan transkrip nilai. Khususnya KHS yang
diterbitkan setelah final semester sering mengalami keterlambatan diterima oleh
mahasiswa sehingga untuk pengisian Kartu Rencana Studi (KRS), di mana dalam
KHS tersebut terdapat Indeks Prestasi Semester (I.P. Semester) dan jumlah Satuan
Kredit Semester (SKS) yang akan diprogramkan menjadi terhambat.
Sistem yang baik tercipta oleh dukungan dari seluruh komponennya agar
tujuan dapat tercapai secara efisien dan efektif di lingkungan PUSKOM UNM.
Harapan terciptanya sistem tersebut mendorong penulis untuk mengadakan studi
penelitian tentang sejauhmana peranan pegawai Pusat Komputer dalam pengelolaan
kartu hasil studi (KHS) mahasiswa di Universitas Negeri Makassar. Berdasarkan
survei awal di seluruh fakultas yang ada di UNM, keterlambatan diterimanya KHS
oleh mahasiswa hampir merata.
2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka masalah penelitian ini
dirumuskan sebagai berikut :
a. Bagaimana proses terbitnya Kartu Hasil Studi (KHS) Mahasiswa di
Universitas Negeri Makassar (UNM)?
b. Sejauhmana peranan pegawai pusat komputer (PUSKOM) dalam mengelola
Kartu Hasil Studi (KHS) mahasiswa di Universitas Negeri Makassar (UNM)?
5
3. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan pelaksanan penelitian ini sebagai berikut :
a. Untuk mengetahui proses terbitnya Kartu Hasil Studi (KHS)
Mahasiswa di Universitas Negeri Makassar (UNM)
b. Untuk mengetahui peranan pegawai pusat komputer (PUSKOM)
dalam mengelola Kartu Hasil Studi (KHS) mahasiswa di Universitas
Negeri Makassar (UNM).
4. Manfaat Hasil Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai
berikut :
a. Secara teoritis diharapkan dapat bermanfaat bagi ilmuan dalam mengkaji
masalah pengelolaan data, khususnya Kartu Hasil Studi (KHS)
mahasiswa.
b. Secara praktis diharapkan akan bermanfaat bagi praktisi, khususnya
Universitas Negeri Makassar dan Pegawai dalam mengelola data.
c. Menjadi bahan banding atau bahan kepustakaan bagi peneliti yang
berminat mengkaji permasalahan ini.
5. Sistematika Penulisan
A. Judul
B. Pendahuluan
6
1. Latar belakang
2. Rumusan Masalah
3. Tujuan penelitian
4. Manfaat hasil penelitian
5. Sistematika penulisan
C. Tinjauan Pustaka dan Kerangka Pikir
1. Tinjauan Pustaka
2. Kerangka Pikir
D. Metode Penelitian
1. Variabel dan Desain Penelitian
2. Definisi Operasional dan Pengukuran
Variabel
e. Definisi Operasional Variabel
f. Pengukuran Variabel
3. Populasi dan Sampel
4. Tehnik Pengumpulan Data
5. Rancangan Analisis Data
E. Jadwal Penelitian
F. Daftar Pustaka
G. Halaman Pengesahan
C. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA BERPIKIR
7
1. Tinjauan Pustaka
a. Pengertian Peranan
Untuk mendapatkan landasan teoritis dalam pembahasan selanjutnya, maka
penulis akan menguraikan pengertian peranan agar argumen-argumen yang
dikemukakan dapat terarah dan dimengerti maksudnya.
Menurut Poerwadarminta (1995:667), “Peranan sebagai bagian utama yang
harus dilaksanakan”. Sedangkan Utrecht (1979:20), menyatakan bahwa: “Peranan
merupakan fungsi penting dan fungsi itu adalah tidak lain daripada pembagian tugas
dalam rangkaian organsisasi”. Hal yang sama dikatakan oleh Soekamto (1987:237),
bahwa: “Peranan adalah aspek dinamis dari kedudukan atau status seseorang”.
Beberapa pendapat tersebut di atas, dapat diketahui bahwa peranan pada
hakekatnya adalah adanya suatu fungsi atau status pada sesuatu dalam menjalankan
fungsinya yang merupakan suatu hal yang penting atau bagian utama yang harus
dilaksanakan.
b. Pengertian Pegawai
Pegawai secara umum merupakan tenaga kerja manusia, jasmaniah maupun
rohaniah (mental dan pikiran), yang senantiasa dibutuhkan dan karena itu menjadi
salah satu modal pokok dalam badan usaha kerjasama untuk mencapai tujuan tertentu
(organisasi).
c. Pengertian Pengelolaan
8
Pengelolaan pada dasarnya tidak terlepas dari konteks manajemen
sebagaimana yang dikemukakan oleh Hamalik (1993:18) bahwa pengelolaan dalam
hal ini identik dengan istilah manajemen sedangkan manajemen sebagai suatu proses.
Menurut Terry dalam Arifin (1998:27) bahwa :
Manajemen merupakan suatu proses yang khas, yang terdiri dari tindakan perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengawasan yang dilakukan untuk menetapkan serta mencapai sasaran yang telah ditetapkan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya alam.
Poerwadarminta (1985:470) mengartikan pengelolaan sebagai :
- Proses, cara, perbuatan mengelolah- Proses melakukan kegiatan tertentu dengan
menggerakkan tenaga orang lain.- Proses yang membantu merumuskan kebijakan
dan tujuan organisasi- Proses yang memberikan pengawasan pada
semua hal yang terlambat dalam pelaksanaan kebijaksanaan dan pencapaian tujuan organisasi.
Berdasarkan beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa
pengelolaan adalah kegiatan merubah keadaan tertentu sehingga diharapkan dapat
lebih berkembang melalui proses atau usaha-usaha memantapkan jalur perencanaan,
pengorganisasian, penggerakan dan pengawasan bahwa dengan pengelolaan maka
kegiatan yang dilakukan akan menjadi lebih baik dari keadaan sebelumnya, lebih
sesuai dan lebih sempurna serta lebih bermanfaat dari yang sebelumnya.
Dari uraian di atas, secara umum pengelolaan dapat dikatakan sebagai suatu
proses melaksanakan sesuatu untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Demikian
pula dalam penelitian ini, pengelolaan diartikan suatu proses melaksanakan kegiatan
9
untuk mencapai target Kartu Hasil Studi yang telah ditetapkan dan ditunjang oleh
beberapa fungsi-fungsi manajemen yang dapat mempercepat pencapaian tujuan.
Sehubungan dengan itu, Terry dalam Siagian (1990:105) mengklasifikasikan
fungsi-fungsi manajemen sebagai berikut :
a.Planning (Perencanaan)b. Organizing (Pengorganisasian)c.Actuating (Penggerakan)d. Controling (Pengawasan)
a) Planning (Perencanaan)
Perencanaan sebagai sifat organik manajemen merupakan perumusan yang
diteliti dari pada kebijakan mengenai berbagai aspek dalam rangka pencapaian tujuan
yang telah ditentukan.
Kebijakan-kebijakan yang dirumuskan dalam suatu rencana mencakup
struktur organisasi yang hendak diciptakan penggandaan serta penggunaan tenaga
kerja, sistem dan prosedur yang hendak dipergunakan serta alat-alat lain yang
dipergunakan untuk kelancaran-kelancaran kegiatan tersebut.
Pengertian perencanaan sebagaimana yang dikemukakan oleh Terry dalam
Winardi (1999:163) sebagai berikut :
Perencanaan adalah tindakan memilih dan menghubungkan faktor-faktor dan membuat serta menggunakan asumsi-asumsi mengenai masa yang akan datang yang dalam hal ini menvisualisasikan serta merumuskan aktifitas yang diusulkan yang dianggap perlu untuk mencapai hasil-hasil yang diinginkan.
10
Menurut Terry (2000:68) sebagian besar rencanan memiliki langkah sebagai
upaya dasar dari manajemen sebagai berikut :
1) Perlihatkan dan kemukakan problema yang ingin diselesaikan melalui perencanaan
2) Dapatkan dan klasifikasikan informasi-informasi yang bermanfaat tentang kegiatan yang diusulkan
3) Pilihlah dasar perencanaan4) Susunlah beberapa rencana, kemudian pilihlah rencana yang
dilaksanakan5) Tentukan segi detail dan timing dari rencana yang terpilih
kemudian persiapkan kelanjutannya
Dari defenisi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa perencanaan adalah
proses pemikiran yang matang serta penentuan daripada kegiatan-kegiatan yang akan
dilakukan di masa yang akan datang. Proses perencanaan itu hanya mungkin
dijelaskan dengan baik baik apabila administrasi dan manajemen dapat
mengumpulkan data-data dan fakta-fakta selengkap mungkin. Data-data yang
dianalisis dan dihubungkan dengan situasi yang dihadapi di masa depan terutama
yang berkaitan dengan pengelolaan Kartu Hasil Studi.
b) Organizing (Pengorganisaian)
Fungsi pengorganisasian (organizing = Pembagian kerja) berkaitan erat
dengan fungsi perencanaan karena pengorganisasian harus direncanakan.
Pengorganisasian menciptakan struktur dengan bagian-bagian yang diintegrasikan
sedemikian rupa, sehingga yang satu dengan yang lain terkait oleh hubungan terhadap
keseluruhannya.
11
Terry (1999:10) mengemukakan bahwa : “Organizing adalah
mengelompokkan dan menentukan berbagai kegiatan penting dan memberikan
kekuasaan untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan itu”.
Menurut Terry dalam Hasibuan (1996:23) bahwa :
Pengorganisasian adalah tindakan mengusahakan hubungan, kelakuan yang efektif antara orang-orang sehingga mereka dapat bekerjasama secara efisien dan dengan demikian memperoleh kepuasan pribadi dalam hal melaksanakan tugas-tugas tertentu guna mencapai tujuan atau sasaran tertentu.
Jadi dapat disimpulkan bahwa pengorganisasian berfungsi menciptakan
suatu tata hubungan kerja yang dapat digerakkan dalam suatu kesatuan dalam
pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.
c) Actuating (Penggerakan)
Penggerakan merupakan fungsi manajemen yang terpenting, karena fungsi
penggerakan ini mempunyai manusia sebagai objek langsungnya. Pengertian
penggerakan berkaitan dengan motivasi kerja bawahan. Menurut Terry (2000:17)
mengemukakan, “Actuating mencakup penetapan dan pemuasan kebutuhan manusia
dari pengawasan-pengawasannya, memberikan penghargaan, memimpin, dan
mengembangkan dan memberi kompensasi kepada mereka”.
Agar penggerakan dapat berjalan dengan baik, maka dapat dilakukan
langkah-langkah sebagai berikut :
12
1. Menjelaskan tujuan organisasi kepada setiap orang yang ada dalam
organisasi.
2. Mengusahakan agar setiap orang menyadari, memahami serta
menerima baik tujuan tersebut.
3. Menjelaskan filsafat yang dianut pimpinan organisasi didalam
menjalankan tugasnya.
4. Menjelaskan kebijaksanaan-kebijaksanaan yang ditempuh oleh
pimpinan organisasi.
5. Mengusahakan agar setiap orang mengerti struktur organisasi.
6. Jelaskan peranan masing-masing anggota organisasi.
7. Menekankan pentingnya kerjasama
8. Perlakukan bahwa mereka sebagai manusia.
9. Memberikan penghargaan atas prestasinya.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa penggerakan adalah upaya
memtivasi karyawan atau pegawai agar mau bekerjasama dalam suatu organisasi
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
d) Controling (Pengawasan)
Pengawasan dimaksudkan agar keputusan yang telah dibuat sungguh-
sungguh dijalankan dengan kebijakan yang telah ditentukan sebelumnya. Jika hal ini
tidak dilaksanakan, besar kemungkinan akan terjadi kemungkinan penyimpangan-
penyimpangan yang pada akhirnya akan berakibat tidak tercapainya tujuan yang telah
13
ditentukan. Atau tujuan tercapai setelah pengorbanan yang terlalu besar karena di
dalam pelaksanaannya terdapat pemborosan dalam berbagai bentuk.
Menurut Terry (1999:10), pengertian Controling adalah “mengukur
pelaksanaan dengan tujuan dan menentukan sebab-sebab, penyimpangan-
penyimpangan dan mengambil tindakan-tindakan korektif dimana perlu”.
Jadi dapat disimpulkan bahwa pengawasan berfungsi sebagai alat penilai
keberhasilan jalannya suatu kegiatan yang dilaksanakan, apakah sesuai dengan
rencana yang telah ditetapkan.
2. Kerangka Berpikir
Bekerjanya sebuah sistem yang baik apabila seluruh komponen atau
instrumen bekerja secara efisien dan efektif.
Secara konseptual, kerangka berfikir partispasi masyarakat dalam
pengambilan keputusan pembangunan fisik Desa Arasoe, dijelaskan pada bagan
berikut ini :
14
Unit Pelaksana TeknisPusat Komputer
Perencanaan
Pengorganisasian
Penggerakan
Pengawasan
Pengelolaan Kartu Hasil Studi
Gambar 1: Skema Kerangka Berfikir
D. METODE PENELITIAN
1.Variabel dan Desain Penelitian
Penelitian ini mengkaji variabel “Peranan Pegawai Unit Pelaksana Teknis
Pusat Komputer Universitas Negeri Makassar dalam pengelolaan Kartu Hasil Studi
(KHS) mahasiswa di Universitas Negeri Makassar”, sehingga merupakan variabel
mandiri. Artinya, penulis tidak mengkaji variabel yang lain dalam bentuk hubungan
ataupun penjelasan sebab akibat, tetapi bermaksud mendeskripsikan tentang peranan
pegawai pusat komputer dalam pengelolaan KHS mahasiswa di Universitas Negeri
Makassar.
2. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
a. Definisi Operasional Variabel
Untuk memperoleh gambaran dalam penelitian ini dianggap perlu
mendefinisikan variabel penelitian ke dalam bentuk rumusan yang dapat diukur.
Variabel yang dimaksud adalah :
Peranan pegawai adalah pelaksanaan secara aktif pegawai pusat komputer
dalam mengelolah kartu hasil studi (KHS) mahasiswa UNM.
Adapun indikatornya adalah :
15
a. Perencanaan yaitu bahwa sebelum melaksanakan tugas, maka terlebih dahulu
merencanakan kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan seperti penentuan target
dan sebagainya.
b. Pengorganisasian yaitu menciptakan suatu tata hubungan kerja yang dapat
digerakkan dalam pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.
c. Penggerakan yaitu upaya untuk memotivasi pegawai agar dapat melaksanakan
rencana yang telah ditetapkan sebelumnya, berupa pencapaian target
pengelolaan KHS mahasiswa.
Pengawasan yaitu hasil kerja yang dilakukan harus dapat
dipertanggungjawabkan sehingga hasil yang diperoleh dapat sesuai dengan apa yang
direncanakan dan dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat banyak.
b. Pengukuran Variabel
Pengukuran variabel yang digunakan yaitu berskala ordinal, sebagaimana
dikemukakan oleh Sigit (1993:125), bahwa “skala ordinal adalah angka-angka yang
menunjukkan derajat antara kategori dengan kategori lainnya”.
Untuk mengukur variabel digunakan instrumen angket yang disusun
berdasarkan indikator variabel dengan mengajukan sejumlah pertanyaan kepada
responden penelitian. Kategorisasi kemungkinan jawaban setiap pertanyaan
mengandung perbedaan nilai antara satu dengan yang lainnya, yaitu sangat berperan,
cukup berperan, kurang berperan, dan tidak berperan.
3. Populasi dan Sampel Penelitian
16
a. Populasi
Populasi merupakan keseluruhan obyek yang akan diteliti. Menurut Pasau
(1966:21) “Populasi adalah keseluruhan jumlah obyek yang akan menjadi perhatian
peneliti, baik yang berupa manusia, hewan, gejala, nilai tes, benda-benda, ataupun
peristiwa yang membentuk suatu kumpulan atau himpunan”. Dengan demikian,
populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa yang ada di Universitas
Negeri Makassar, yaitu sebanyak ............. orang yang tersebar di 7 (tujuh)
fakultas/setingkat, yaitu Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan (FMIPA,
Fakultas Bahasa dan Seni (FBS), Fakultas Tehnik (FT), Fakultas Ekonomi dan Ilmu
Sosial (FEIS), Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP), Psikologi, dan Fakultas Ilmu
Keolahragaan (FIK). Lebih Jelasnya mengenai populasi penelitian ini, dapat dilihat
sebagai berikut:
Tabel 1. Keadaan Populasi Penelitian.
No. Fakultas Jumlah Mahasiswa
1 Matematika dan Ilmu Pengetahuan2 Bahasa dan Seni3 Tehnik4 Ekonomi dan Ilmu Sosial5 Ilmu Pendidikan6 Psikologi7 Ilmu Keolahragaan
Jumlah
Sumber: BAAKPSI Universitas Negeri Makassar
b. Sampel
17
Karena jumlah populasi sangat besar (lebih 100), maka ditetapkan sampel
sebagai perwakilan dari jumlah keseluruhan populasi. Untuk penarikan sampel,
penulis merujuk ke teknik penarikan sampel yang dikemukakan oleh Arikunto
(1993:210):
Apabila populasi obyeknya kurang dari 100 lebih baik diambil semua dan jika populasi besar, dapat diambil 10 persen-15 persen atau 20 persen – 25 persen atau lebih, tergantung kemampuan peneliti dilihat dari segi waktu, tenaga dan besar kecilnya resiko yang ditanggung peneliti.
Untuk lebih memudahkan penulis dalam pengumpulan data, maka penarikan
sampel dilakukan dengan cara proporsional sampling. Sebanyak 10 persen atau
sebanyak ............. mahasiswa. Dengan perincian FMIPA ........... responden, FBS
sebanyak ................... responden, FT ............ responden, FEIS ............. responden,
FIP sebanyak .......... responden, Psikologi sebanyak ......... responden dan FIK
sebanyak ............. responden.
Tabel. 2. Keadaan dan penyebaran sampel penelitian.
No. Fakultas Populasi Sampel
1 Matematika dan Ilmu Pengetahuan2 Bahasa dan Seni3 Tehnik4 Ekonomi dan Ilmu Sosial5 Ilmu Pendidikan6 Psikologi7 Ilmu Keolahragaan
Jumlah
Sumber : Hasil Olahan Tabel Populasi
18
2. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang akan digunakan adalah:
1. Observasi dan Pengamatan
Observasi atau pengamatan adalah langkah awal sebelum melakukan penelitian.
Pengamatan dilakukan untuk mengetahui kondisi awal dan hal-hal yang bersifat
umum yang terkait dengan obyek dan materi yang akan diteliti.
2. Wawancara
Yaitu mengadakan wawancara secara langsung kepada pihak yang berkaitan
dengan permasalahan yang akan dikaji, yaitu mahasiswa dan pegawai pusat
komputer
3. Angket
Angket atau quesioner merupakan teknik utama atau primer dalam pengumpulan
data, karena merupakan pernyataan langsung dari obyek. Angket terdiri dari 20
pertanyaan, dengan klasifikasi; pertanyaan 1 sampai 5 merupakan pertanyaan
yang bersifat umum, seperti ......................, dll. Sedangkan pertanyaan 6 sampai
20 merupakan pertanyaan inti yang akan mengungkap peranan pegawai pusat
komputer dalam pengelolaan Kartu Hasil Studi mahasiswa di Universitas Negeri
Makassar.
4. Dokumentasi
Sebagai teknik pelengkap dalam memperoleh data lewat pencatatan berupa
dokumen seperti mahasiswa, keadaan pusat komputer, dan dokumen lain yang
erat hubungannya dengan penulisan skripsi.
19
E. Teknik Analisis Data
Penelitian ini merupakan penelitian analisis deskriptif kualitatif artinya,
penelitian ini bermaksud mendeskripsikan atau membuat gambaran mengenai suatu
variabel, gejala atau keadaan. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis
persentase. Untuk menetapkan persentase, digunakan rumus seperti yang
dikemukakan oleh Sudijono (1989:40):
fP = X 100 % N
Keterangan : P = Persentase
f = Frekuensi jawaban responden
N = Jumlah sampel (responden)
Berdasarkan rumus di atas, maka untuk mengetahui peranan pegawai Puskom
dalam pengelolaan KHS mahasiswa di Universitas Negeri Makassar, di gunakan
rumus yang dikemukakan oleh Ali (1985:184) sebagai berikut:
n% = X 100 % N
di mana :
% = Persentase
n = Jumlah skor yang diperoleh
N = Total skor yang diharapkan
20
Untuk menghitung skor data, setiap option pada setiap option pada setiap item diberi
bobot, yaitu :
alternatif jawaban a, bobotnya 4
alternatif jawaban b, bobotnya 3
alternatif jawaban c, bobotnya 2
alternatif jawaban d, bobotnya 1
Untuk menentukan persentase tingkat peranan pegawai Puskom dalam
pengelolaan KHS mahasiswa di Universitas Negeri Makassar, maka persentase
tingkat pencapaian skor dikonsultasikan dengan kriteria yang dikemukakan oleh
Arikunto (1993:210) sebagai berikut :
76 % - 100 % dikategorikan baik
56 % - 75 % dikategorikan cukup baik
40 % - 55% dikategorikan kurang baik
Kurang dari 40 % dikategorikan tidak baik
Berpedoman pada pendapat di atas, peneliti memilih standar pengukuran
yaitu:
a. 76 % - 100 % Sangat berperan
b. 56 % - 75 % cukup berperan
c. 40 % - 55 % kurang berperan
d. Kurang dari 40 % tidak berperan
E. DAFTAR PUSTAKA
21
Arifin, Anwar. 1998. Publik Relation (PUREL). Jakarta: UVRI.
Arikunto, Suharsini. 1993. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.
Davis, Keith dan John, 1974, Perilaku dalam Organisasi. Jakarta: Erlangga
Departemen Pendidikan Nasional, 2001, Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka
Handayaningrat, Soewarno. 1996. Pengantar Studi Administrasi dan Manajemen. Gunung Agung. Jakarta
Hasibuan, Malayu. 1996. Organisai dan Motivasi. Jakarta: Bumi Aksara.
Ketetapan MPR RI No. IV/MPR/1999 tentang Garis-Garis Besar Haluan Negara. Surabaya: Arloka
Pasau, M. Anwar, 1966, Populasi dan Sampel Penelitian. Makalah Seminar. Ujungpandang: SMPT IKIP Ujungpandang
Pembukaan Undang-udang Dasar Tahun 1945.
Poerwadarminta. 1985. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: PN. Balai Pustaka.
Siagian, S.P. 1990. Filsafat Administrasi. Jakarta: PT. Gunung Agung.
Sudijono, Anas. 1989. Pengantar Administrasi Pembangunan. Jakarta: Rajawali.
Terry, G.R. 1999. Dasar-Dasar Manajemen. Jakarta: Bumi Aksara.
2000. Prinsip-Prinsip Manajemen. Jakarta: Bumi Aksara.
Widjaja, A. W. 1989, Administrasi Kepegawaian suatu Pengantar, Jakarta: PT.> Raja Grafindo Persada
Winardi. 1999. Asas-Asas Manajemen. Bandung: Madu Maju.
F. HALAMAN PENGESAHAN
22
Makassar, Desember 2005
Yang Mengajukan
Muhammad AdliNIM.994234030
Disetujui Oleh :
Pembimbing I Pembimbing II
Drs. Mursalim Massuanna Herman, S. Pd., M. Si . NIP. 130 780 253 NIP.
Mengetahui,Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi
FEIS UNM
Drs.Muchtar Yunus,M.SiNIP. 130 535 999
23
PERANAN PEGAWAI UNIT PELAKSANA TEKNIS (UPT) PUSAT KOMPUTER DALAM PENGELOLAAN
KARTU HASIL STUDI (KHS) MAHASISWA DI UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
Proposal Penelitian
Oleh
MUHAMMAD ADLI994234030
FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIALUNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2005
24