Download - Program Kreativitas Mahasiswa
USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
PENYULUHAN PENGGUNAAN ANTIBIOTIK (PENYUNTIK)
SEBAGAI UPAYA MENEKAN PERKEMBANGAN RESISTENSI
DI BANJAR SANGGULAN
BIDANG KEGIATAN:
PKM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Diusulkan Oleh:
I Gusti Putu Dado Armawan (1302005033 - 2013)
I Made Aditya Yogi Guntara (1202305032 - 2012)
Ni Nengah Yuni Ardani (1302005013 - 2013)
Kadek Ayu Monika (1302205010 - 2013)
Ida Ayu Kencana Jalatri Samgara Putri (1302205041 - 2013)
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2013
PENGESAHAN PKM-PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
1. Judul Kegiatan :Penyuluhan Penggunaan Antibiotik (PENYUNTIK) Sebagai Upaya Menekan Perkembangan Resistensi di Banjar Sanggulan
2. Bidang Kegiatan :PKM-M
3. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap : I Gusti Putu Dado Armawanb. NIM : 1302005033c. Jurusan : Kedokterand. Universitas : Udayanae. Alamat Rumah dan No. HP : Br. Mundeh, Ds. Nyambu, Kediri,
Tabanan (085792196010)f. Alamat email : [email protected]
4. Anggota Pelaksana Kegiatan : 5 orang
5. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar : dr. I Wayan Sumardika, M.Med.Edb. NIDN : 0001057913c. Alamat Rumah dan No. HP : Jl. Ahmad Yani, Gang Ken Umang
III/3 Denpasar (08123619157)
6. Biaya Kegiatan Total
a. Dikti : Rp. 6.206.000,-b. Sumber lain : -
7. Jangka Waktu Pelaksanaan : 3 bulan
Denpasar, 4 Oktober 2013
Menyetujui
Dosen Pembimbing Ketua Pelaksana Kegiatan
(dr. I Wayan Sumardika, M.Med.E d ) (I Gusti Putu Dado Armawan)NIP. 19790501 200501 1 002 NIM. 1302005033
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ............................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................... ii
DAFTAR ISI ............................................................................................... iii
RINGKASAN ............................................................................................. iv
BAB 1 PENDAHULUAN ........................................................................... 1
BAB 2 GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN ................... 2
BAB 3 METODE PELAKSANAAN .......................................................... 3
BAB 4 BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN ........................................... 5
4.1 Anggaran Biaya ......................................................................... 5
4.2 Jadwal Kegiatan ........................................................................ 6
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 7
LAMPIRAN-LAMPIRAN .......................................................................... 8
Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota ........................................ 8
Lampiran 2. Surat Pernyataan Ketua Kegiatan ............................... 10
iii
RINGKASAN
Antibiotik yang saat ini mudah didapatkan serta dijual bebas membuat
masyarakat cenderung untuk menggunakan antibiotik secara tidak rasional. Salah
dalam menggunakan antibiotik akan menyebabkan resistensi. Resistensi antibiotik
merupakan masalah kesehatan masyarakat utama di seluruh dunia. Ketika
terinfeksi bakteri yang resisten antibiotik, pengobatan menjadi lebih sulit dan
harus menggunakan dosis yang lebih kuat dengan lebih banyak efek samping.
Kami mengupayakan langkah preventif agar dapat menekan terjadinya
resistensi antibiotik yang berlebihan di masyarakat. Penyuluhan yang kami
laksanakan di Banjar Sanggulan merupakan langkah awal, menyadari jumlah
masyarakat yang begitu banyak.
Program ini nantinya akan di evaluasi secara periodik guna mengetahui
tingkat efektivitas penyuluhan. Dengan metode penyuluhan yang menarik
diharapkan masyarakat yang kami berikan informasi memahami akan pentingnya
penggunaan antibiotik yang baik dan benar.
iv
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Masyarakat umumnya mengenal antibiotik layaknya obat untuk
menyembuhkan berbagai macam penyakit. Pemahaman yang kurang tepat ini bisa
menimbulkan berbagai rangkaian masalah yang sebenarnya justru
membahayakan. Dampak buruk pemakaian antibiotik juga disebabkan oleh
distribusi atau penggunaan antibiotik yang tidak seketat pada pemakaian obat.
Kita dapat membeli sejumlah jenis antibiotik secara bebas di apotek atau toko
obat. Perkembangan ilmu farmasi yang pesat saat ini telah menghasilkan banyak
sekali jenis dan jumlah antibiotik.
Dalam penggunaannya, antibiotik hanya efektif untuk mengatasi penyakit
yang disebabkan oleh bakteri. Oleh karena itu, tidak semua jenis penyakit yang
menyerang manusia bisa diatasi dengan antibiotik. Penyakit-penyakit lainnya
seperti yang disebabkan oleh virus tidak bisa diatasi dengan antibiotik.
Pengetahuan maupun pemahaman masyarakat yang terbatas menyebabkan
penggunaan antibiotik menjadi kurang terkontrol. Pemakaian antibiotik yang
berlebihan justru dapat menimbulkan dampak buruk bagi manusia. Selain
penyakit yang tidak dapat disembuhkan, bakteri yang menyerang juga akan
semakin resisten atau menjadi kebal terhadap antibiotika yang ada.
Dampak lebih lanjut, penyakit akan semakin mengganas karena sudah
tidak dapat disembuhkan lagi. Inilah yang menyebabkan makin meningkatnya
angka kematian akibat penyakit infeksi. Bahkan dalam beberapa tahun terakhir,
beberapa antibiotika tidak lagi mampu mengatasi suatu bakteri, padahal
sebelumnya dinilai cukup efektif.
Bahaya antibiotik akibat pemakaiannya yang dilakukan secara berlebihan
ini belakangan tengah menjadi sorotan berbagai kalangan. Resistensi maupun
1
mengganasnya sejumlah jenis penyakit diperkirakan disebabkan oleh
pemakaiannya yang sudah melebihi batas.
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
1.4 Luaran
1.5 Kegunaan
BAB 2
GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN
Program Kreativitas Mahasiswa Pengabdian Kepada Masyarakat ini akan
dilaksanakan di Banjar Sanggulan, Kabupaten Tabanan. Pemahaman masyarakat
mengenai penggunaan antibiotik di wilayah ini masih kurang, di mana seharusnya
mereka menggunakan antibiotik tersebut dengan benar. Sebagai contoh nyata,
mayoritas masyarakat sering mengabaikan anjuran dari dokter untuk
menghabiskan antibiotik yang diberikan walaupun gejala penyakit telah hilang.
Hal inilah yang menjadi penyebab terbesar munculnya resistensi antibiotik.
Apalagi di jaman sekarang ini terdapat banyak jenis antibiotik, yang
menyebabkan banyak pilihan untuk digunakan oleh masyarakat. Banyaknya
terdapat apotek dan warung-warung yang menjual antibiotik secara bebas di
sekitar Banjar Sanggulan secara tidak langsung juga menjadi faktor penting dalam
perkembangan resistensi antibiotik di masyarakat tersebut.
Masyarakat disana seakan diberikan pilihan, apakah harus merujuk ke
dokter atau membeli antibiotik langsung ke apotek. Mayoritas masyarakat akan
lebih memilih membelinya di apotek atau warung-warung terdekat, karena selain
harganya yang murah dan terjangkau, mereka tidak perlu mengurus resep-resep
yang diberikan dokter. Kebiasaan seperti ini akan sangat meningkatkan risiko
resistensi antibiotik di wilayah tersebut.
2
BAB 3
METODE PELAKSANAAN
Masyarakat di desa umumnya tidak dapat menerima dengan jelas metode
kualitatif yang terlalu membuat mereka bingung terhadap penyajian penyuluhan.
Untuk itu, diperlukan metode-metode yang lebih menarik dan dapat menarik
perhatian masyarakat awam seperti di Banjar Sanggulan. Sebelum memulai
penyuluhan, akan diadakan observasi baik dari segi tempat, kondisi masyarakat
baik secara psikis maupun mental sosial. Observasi dilaksanakan dalam dua segi
penyampaiannya:
1. Akan dilaksanakan studi lapangan di desa Sanggulan tepatnya di Bale
Banjar Desa Sanggulan mengenai keefektifan tempat yang akan digunakan
dalam sarana penyuluhan. Hal itu mencegah ketidaknyamanan partisipan
dalam mengikuti penyuluhan tersebut. Misalnya akan diadakan
pengamatan dari segi luasnya tempat, banyaknya tempat duduk, dan ada
tidaknya sarana dan prasarana yang akan mendukung proses penyuluhan
tersebut.
2. Akan dilaksanakan studi lisan, dimana akan diadakan jajak pendapat
secara langsung kepada masyarakat untuk mengetahui minat dan
keinginan masyarakat dari segi tempat pelaksanaan. Karena kemungkinan
besar ada tempat-tempat tertentu yang biasa digunakan oleh masyarakat
desa tersebut dalam melaksanakan suatu pertemuan yang bukannya tidak
mungkin juga akan memungkinkan sebagai tempat pelaksanaan
3
penyuluhan, misalnya aula khusus desa, poskamling yang memang cukup
luas maupun lapangan terbuka. Dengan mengetahui minat masyarakat
tersebut, akan menjadi salah satu faktor yang sangat penting dalam
menentukan kuantitas masyarakat yang hadir dan mengikuti penyuluhan.
Setelah melakukan observasi tempat pelaksanaan Penyuluhan, hal yang
tidak kalah penting untuk mendukung kelancaran program ini adalah mengajukan
permohonan ijin melaksanaakan kegiatan di pihak-pihak yang terkait, seperti
Kepala Desa, Kelurahan ataupun Kepala Lingkungan setempat. Setelah mengurus
segala surat-surat yang dibutuhkan, pelaksanaan program akan dapat dilakukan
penyelenggara secara lebih aman dan nyaman.
Dalam pelaksanaan program akan dilakukan pre test kepada masyarakat
sebelum dilakukan penyuluhan untuk mengetahui pengetahuan mereka tentang
penggunaan antibiotik. Instrumen yang digunakan berupa kuesioner yang wajib
diisi oleh masyarakat peserta penyuluhan. Setelah dilakukan pre test dilanjutkan
dengan penyuluhan. Setelah penyuluhan dilakukan, acara akan dilanjutkan dengan
diskusi terbuka dengan masyarakat tentang materi yang telah disampaikan dan
juga permasalahan seputar resistensi antibiotik. Sebagai bentuk evaluasi tentang
pemahaman masyarakat tentang materi yang telah disampaikan kemudian akan
dilakukan dengan post test.
Materi penyuluhan yang akan disampaikan pada kegiatan ini yaitu:
a. Definisi antibiotik
b. Jenis-jenis dan kandungan antibiotik
c. Pengertian resistensi
d. Alasan pentingnya menggunakan antibiotik yang benar
e. Bahaya penggunaan antibiotik yang tidak sesuai aturan
f. Tips memilih antibiotik
g. Anjuran-anjuran dalam menggunakan antibiotik
Penyuluhan dengan menggunakan pendekatan kepada masyarakat melalui
ceramah, bimbingan, dan diskusi umpan balik dari masyarakat. Adapun media
yang digunakan untuk mendukung kegiatan ini adalah sebagai berikut:
4
• Slide power point dengan LCD yang sudah disiapkan
• Pre test dan post test
• Materi terkait antibiotik dan resistensi
BAB 4
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1 Anggaran Biaya
NOJENIS KEGIATAN
DAN BARANGJUMLAH BARANG
HARGA
SATUAN
JUMLAH
JUMLAH
1. Pembuatan spanduk
penyuluhan
3 buah Rp. 200.000,- Rp. 600.000,-
2. Poster penyuluhan 5 buah Rp. 100.000,- Rp. 500.000,-
3. Sewa LCD +
Proyektor
1 perangkat Rp. 1.800.000,- Rp. 1.800.000,-
4. Konsumsi peserta 300 buah snack + air
mineral
Rp. 8.000,- Rp. 2.400.000,-
5. Cetak proposal 4 rangkap Rp. 20.000,- Rp. 80.000,-
6. Penjilidan proposal 4 rangkap Rp. 4.000,- Rp. 16.000,-
7. Cetak laporan 4 rangkap Rp. 15.000,- Rp. 60.000,-
8. Cetak pre test dan post 300 lembar Rp. 500,- Rp. 150.000,-
5
test
9. Sewa transportasi
pick up + supir
1 unit Rp. 600.000,- Rp. 600.000,-
Total Rp. 6.206.000,-
4.2 Jadwal Kegiatan
NO.NAMA
KEGIATAN
Bulan I Bulan II Bulan III
I II III IV I II III IV I II II IV
1. Membuat proposal
kegiatan
2. Observasi lapangan
3. Mendesain spanduk
+ poster
4. Pemilihan agen
pembelian
konsumsi snack
peserta
5. Mencetak proposal
6. Pencetakan
spanduk dan poster
7. Sewa alat penyajian
penyuluhan
8. Memesan konsumsi
snack
9. Pengiriman surat
permohonan ijin
6
penyuluhan
10. Pelaksanaan
Penyuluhan
11. Monitoring
minggu I
12. Monitoring
minggu II
13. Monitoring
Minggu III
14. Pembuatan LPJ
DAFTAR PUSTAKA
Batubara, Lilian., Priyanto. Farmakologi Dasar untuk Mahasiswa Farmasi &
Keperawatan. Depok: Leskonfi, 2010.
Katzung BG. Basic and Clinical Pharmacology, tenth (international) edition. San
Francisco: McGraw-Hill, 2006.
BBC. 2013. Resistensi antibiotik ancam pengobatan.
http://www.bbc.co.uk/indonesia/majalah/2013/01/130126_kesehatan_antibiotik.s
html. (diakses pada tanggal 30 September 2013).
Majalah Kesehatan. 2013. Resistensi Antibiotik.
http://majalahkesehatan.com/resistensi-antibiotik/. (diakses pada tanggal 30
September 2013).
Unoviana Kartika. 2013. Penanganan Resistensi Antibiotik Mendesak.
http://health.kompas.com/read/2013/02/25/10401158/Penanganan.Resistensi.Anti
biotik.Mendesak. (diakses pada tanggal 30 September 2013).
7
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota
Ketua Kelompok:
Nama : I Gusti Putu Dado Armawan
NIM : 1302005033
Fakultas/Prodi : Kedokteran/Pendidikan Dokter
TTL : Tabanan, 30 April 1995
Alamat : Br. Mundeh, Ds. Nyambu, Kediri, Tabanan
Jenis kelamin : Laki
Anggota :
1. Nama : Made Aditya Yogi Guntara
NIM : 1202305032
Fakultas/Prodi : Kedokteran/Fisioterapi
TTL : Lombok Timur, 12 Juni 1994
Alamat : Jl. Ahmad Yani
Jenis kelamin : Laki
8
2. Nama : Ni Nengah Yuni Ardani
NIM : 1302005013
Fakultas/Prodi : Kedokteran/Pendidikan Dokter
TTL : Abiantuwung, 22 Juni 1994
Alamat : Jl. Ahmad Yani III, Br. Abiantuwung Kelod,
Kediri, Tabanan
Jenis kelamin : Perempuan
3. Nama : Kadek Ayu Monika
NIM : 1302205010
Fakultas/Prodi : Kedokteran/Psikologi
TTL : Sanggulan, 30 Oktober 1995
Alamat : Jl. Gatot Subroto II No. 34 Sanggulan,
Tabanan
Jenis kelamin : Perempuan
4. Nama : Ida Ayu Kencana Jalatri Samgara Putri
Nim : 1302205041
Fakultas/Prodi : Kedokteran/Psikologi
TTL : Surabaya, 25 Agustus 1995
Alamat : Jl. Raya Sesetan Gang VI b No. 1 Pesanggraan,
Denpasar
Jenis kelamin : Perempuan
9
Lampiran 2. Surat Pernyataan Ketua Kegiatan
SURAT PERNYATAAN KESEDIAAN KERJA SAMA
DENGAN PELAKSANA PROGRAM PENYUNTIK
DI BANJAR SANGGULAN
Yang bertanda tangan di bawah ini:
1. Nama : I Wayan Nadiyasa, S.H.
Jabatan : Bendesa Pakraman Sanggulan
Alamat : Br. Sanggulan, Tabanan
Selanjutnya sebagai pihak pertama
2. Nama : I Gusti Putu Dado Armawan
NIM : 1302005033
Jurusan/PS : Kedokteran/Pendidikan Dokter
Perguruan Tinggi : Universitas Udayana
Alamat : Br. Mundeh, Ds. Nyambu, Kediri, Tabanan
10
Selanjutnya sebagai pihak kedua
Pihak pertama dan kedua dengan ini menyatakan kesediaannya untuk
bekerjasama dalam bentuk Pelaksanaan Program Kreativitas Mahasiswa
Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM-M) di Banjar Sanggulan.
Melalui kerja sama ini sesuai dengan kemampuan dan kewenangan
masing-masing, pihak pertama akan bersedia menyediakan tempat dan sarana
pendukung dalam pelaksanaan Program Kreativitas Mahasiswa Pengabdian
Kepada Masyarakat (PKM-M) Penyuluhan Penggunaan Antibiotik
(PENYUNTIK) Sebagai Upaya Menekan Perkembangan Resistensi di Banjar
Sanggulan, pihak kedua menjadi salah satu unit pelayanan kesehatan masyarakat
bagi pihak pertama.
Bersama ini pula dinyatakan dengan sebenarnya bahwa di antara kedua
belah pihak tidak mempunyai ikatan keluarga dalam bentuk apapun. Surat
Pernyataan Kesepakatan Kerja Sama dibuat tanpa ada unsur pemaksaan dengan
penuh kesadaran dan tanggung jawab saling membantu dalam upaya menekan
resistensi antibiotik di Banjar Sanggulan.
Menyetujui
Pihak Pertama,
I Wayan Nadiyasa, S.H.
Denpasar, 2013
Pihak Kedua,
I Gusti Putu Dado Armawan
11