DOKUMEN RPIJM KAB. SIDRAP TAHUN 2018-2022
II- 2
BAB 2 PROFIL KABUPATEN SIDENRENG RAPPANG
2.1 Wilayah Administrasi
Kabupaten Sidenreng Rappang terletak didiantara 3043’ – 4009’ Lintang Selatan dan
119041’ – 120010’ Bujur Timur kira-kira 183 Km di sebelah Utara Kota Makassar (Ibukota
Propinsi Sulawesi Selatan). Kabupaten ini Terletak diantara 3043’ – 4009’ Lintang Selatan
dan 119041’ – 120010’ Bujur Timur.Letak Kabupaten Sidenreng Rappang berbatasan
dengan :
Sebelah Utara : Kabupaten Enrekang dan Kabupaten Pinrang
Sebelah Timur : Kabupaten Luwu dan Kabupaten Wajo
Sebelah Selatan : Kabupaten Barru dan Kabupaten Soppeng
Sebelah Barat : Kota Pare-Pare dan Kabupaten Pinrang
Gambar 4. 1 Peta Administrasi Kabupaten Sidenreng Rappang
Wilayah Admnistrasi Kabupaten Sidenreng Rappang dengan luas 1.883,25 Km2
terbagi dalam 11 Kecamatan dan 106 Desa/Kelurahan.
Tabel1Luas Daerah Wilayah KabupatenSidenrengRappangmenurutkecamatan (Ha), PersentaseLuasdanJumlahKelurahan/Desa 2016
No
Kecamatan Luas (Ha)
PersentaseLuasKecamatanterhadapLuasKabupaten
JumlahDesa/Kelurahan
Kelurahan
Desa
1 PancaLautan 15.39 8,17 3 7
DOKUMEN RPIJM KAB. SIDRAP TAHUN 2018-2022
II- 3
g 3
2 TelluLimpoE 10.32
0
5,48 6 3
3 WatangPulu 15.13
1
8,05 5 5
4 Baranti 5.389 2,86 5 4
5 PancaRijang 3.402 1,80 4 4
6 Kulo 7.500 3,98 - 6
7 Maritengnga
E
6.590 3,52 7 5
8 WatangSide
nreng
12.08
1
6,40 3 5
9 PituRiawa 21.04
3
11,17 2 10
1
0
DuaPitue 6.999 3,72 2 8
1
1
PituRiase 84.47
7
44,85 1 11
Jumlah 188.3
25
38 68
Sumber BPS: 2016
2.2 Potensi Wilayah
Dalam Perda RTRW No. 5 Tahun 2012 Kabupaten Sidenreng Rappang yang
dimaksud dengan Kawasan adalah wilayah yang memiliki fungsi utama lindung atau
budidaya.Kawasan lindung adalah wilayah yang ditetapkan dengan fungsi utama
melindungi kelestarian lingkungan hidup yang mencakup sumberdaya alam dan
sumberdaya buatan. Kawasan budidaya adalah wilayah yang ditetapkan dengan fungsi
utama untuk dibudidayakan atas dasar kondisi dan potensi sumberdaya alam,
sumberdaya manusia dan sumberdaya buatan.
Kawasan perdesaan adalah wilayah yang mempunyai kegiatan utama pertanian,
termasuk pengelolaan sumber daya alam dengan susunan fungsi kawasan sebagai
tempat permukiman perdesaan, pelayanan jasa pemerintahan, pelayanan sosial, dan
kegiatan ekonomi. Kawasan perkotaan adalah wilayah yang mempunyai kegiatan utama
bukan pertanian dengan susunan fungsi kawasan sebagai tempat permukiman perkotaan,
pemusatan dan distribusi pelayanan jasa pemerintahan, pelayanan sosial dan kegiatan
ekonomi. Kawasan strategis kabupaten adalah wilayah yang penataan ruangnya
DOKUMEN RPIJM KAB. SIDRAP TAHUN 2018-2022
II- 4
diprioritaskan karena mempunyai pengaruh sangat penting dalam lingkup kabupaten/kota
terhadap ekonomi, sosial, budaya dan/atau lingkungan.
Pengembangan kawasan budidaya melalui optimasi fungsi kawasan dalam
mendorong ekonomi dan kesejahteraan masyarakat meliputi:
a. Mengembangkan hutan produksi dan hutan produksi terbatas dengan
pengembangan hutan yang bernilai ekonomi tinggi dantetap memiliki fungsi
perlindungan kawasan dengan melakukan peningkatan nilai tambah kawasan
melalui penanaman secara bergilir, tebang pilih dan pengelolaan bersama
masyarakat;
b. Mengembangkan kawasan pertanian melaluipenetapan dan pengendalian secara
ketat kawasan lahan pertanian pangan berkelanjutan, pengembangan intensifikasi
dan ekstensifikasi, pemanfaatan teknologi tepat guna, pengembangan sentra
produksi dan agribisnis, pengembangan hortikultura dengan pengolahan hasil
pertanian dan melakukan upaya eksport serta peningkatan sarana dan prasarana
pertanian untuk meningkatkan produktivitas pertanian;
c. Mengembangkan kawasan perkebunan melalui pemulihan lahan yang rusak atau
marjinal, alih komoditas menjadi perkebunan, peningkatan produktivitas dan
pengolahan hasil perkebunan dengan teknologi tepat guna serta pengembangan
kemitraan dengan masyarakat yang tinggal disekitar perkebunan;
d. Mengembangkan kawasan peternakanmelalui pengembangan dan pengelolaan
hasil peternakan dengan industri peternakan yang ramah lingkungan yang
didukung dengan adanya pengembangan cluster sentra produksi peternakan
terutama terkait dengan industri pakan ternak dan pemanfaatan kotoran ternak;
e. Mengembangkan kawasan perikanan melalui pengembangan dan pengelolaan
hasil perikanan dengan industri perikanan yang ramah lingkungan yang didukung
dengan teknologi tepat guna serta menetapkan kawasan reservant sebagai
kawasan bebas penangkapan;
f. Mengembangkan kawasan pertambangan dilakukan melalui penetapan kawasan
pertambangansesuaidenganjenisbahangalian, pengembangan kawasan
pertambangan yang sudah
adadanmelakukanrehabilitasikawasanbekaspertambangansesuaidengandokumena
mdal yang menyertainya;
g. Mengembangkan kawasan peruntukan industri melalui pengembangan dan
pemberdayaan industri kecil dan home industry yang diikuti dengan peningkatan
kegiatan koperasi usaha mikro, kecil dan menengah serta pengadaan prasarana
wilayah pada kawasan pengembangan Agroindustri Modernuntuk menarik
investasi;
DOKUMEN RPIJM KAB. SIDRAP TAHUN 2018-2022
II- 5
h. Mengembangkan kawasan pariwisata melalui pengembangan obyek wisata
andalan prioritas berbasis alam dan agrowisata, membentuk zona wisata yang
dikaitkan dengan kalender wisata dalam skala nasional yang disertai
pengembangan paket wisata, pengadaan kegiatan festival wisata atau gelar seni
budaya yang didukung oleh pemasaran hasil industri kecil kerajinan hasil
pertaniandan hasil pengolahan produksi pertanian;
i. Mengembangkan kawasan permukiman sesuai karakter fisik, sosialbudaya dan
ekonomi masyarakat perdesaan yang didukung dengan penyediaan sarana dan
prasarana permukiman perdesaan dan peningkatan kualitas permukiman
perkotaan serta pengembangan perumahan terjangkau dan layak huni;
j. Mengembangkan kawasan eksploitasi sumber daya air dan mineral melalui
pelestarian daerah di sekitar kawasan eksploitasi sumberdaya air dan mineral
dengan melakukan reboisasi dan penghijauan di daerah sekitarnya untuk menjaga
agar siklus daur hidrologi berjalan dalammempertahankan debit air;
k. Mengembangkan ruang terbuka hijau dengan penetapan kawasan ruang terbuka
hijau di wilayah perkotaan minimal 30% dari luas wilayah perkotaan, dengan
proporsi luas ruang terbuka hijau publik minimal 20% dari luas wilayah perkotaan
selebihnya adalah wilayah ruang terbuka hijau privat.
Strategi pengembangan kawasan untuk pengembangan ekonomi wilayah, dan
lingkungan hidup guna mewujudkan kabupaten yang lestari dan berdaya saing tinggi
meliputi:
a. Mengembangkan kawasan strategis pertumbuhan ekonomi kabupaten
meliputipengembangankawasanindustridi Kecamatan Pitu Riawa yang
ditunjang dengan pengembangan kawasan Agroindustri Modern;
b. Mengembangkan fungsi lindung pada kawasan sosio-kultural termasuk
objek-objek bersejarah melalui upaya peningkatan pemanfaatan untuk
penelitian, pendidikan, pariwisata dan pengendalian perkembangan
kegiatan di sekitarnya; dan
Mengembangkan kawasan sumber daya alam strategis melalui upaya pemanfaatan
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi
2.3 DemografidanUrbanisasi
Pada tahun 2015 jumlah penduduk di Kabupaten Sidenreng Rappang adalah
289.787 yang terdiri dari 141.588 jiwa penduduk laki-laki dan 148.199 penduduk
perempuan, dengan jumlah rata-rata anggota rumah tangga sebanyak 4 orang.
Kepadatan penduduk per-Km2 sekitar 154 jiwa/Km2 dengan kepadatan penduduk
tertinggi di Kecamatan Panca Rijang sekitar 834 jiwa/Km2.
DOKUMEN RPIJM KAB. SIDRAP TAHUN 2018-2022
II- 6
Tabel2JumlahPendudukPerkecamatanMenurutJenisKelamin
No Kecamatan
JenisKelamin
Jumlah Sex ratio
Laki-laki Perempuan
1 PancaLautang 8.364 8.878 17.242 94.21
2 TelluLimpoE 11.223 12.359 23.582 90.81
3 WatangPulu 16.971 17.264 34.235 98.30
4 Baranti 14.415 15.348 29.763 93.92
5 PancaRijang 13.727 14.656 28.383 93.66
6 Kulo 5.875 6.156 12.031 35.44
7 MaritengngaE 24.080 25.483 49.563 94.49
8 WatangSidenreng 8.716 8.987 17.703 96.98
9 PituRiawa 12.833 13.151 25.984 97.58
10 DuaPitue 14.013 14.762 28.775 94.93
11 PituRiase 11.371 11.155 22.526 101.94
Jumlah 141.588 148.199 289.787 95.54
Sumber: BPS-2016
Jumlahpendudukmiskinpadatahun2015 adalah16.030 jiwaatausebesar 5,5%
Tabel3GariskemiskinandanJumlahpendudukMiskin di KabupatenSidenrengRappang
TAHUN GARIS KEMISKINAN PENDUDUK MISKIN
JUMLAH PERSENTASE
2012 219.715 16.900 6
2013 255.406 17.900 6.3
2014 242.303 16.700 5.82
2015 16.030 5.55
2.4 Isu Strategis SosialEkonomidanLingkunganBerdasarkan RPJMD dan RTRW KabupatenSidenrengRappang.
Gerak laju pembangunan ditandai dengan adanya pertumbuhan ekonomi.
Pertumbuhan ekonomi yang tinggi akan berdampak pada semakin meningkatnya
pendapatan penduduk, yang pada akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan
DOKUMEN RPIJM KAB. SIDRAP TAHUN 2018-2022
II- 7
masyarakat. Pergerakan ekonomi daerah, ditunjang oleh perkembangan sector-sektor riel
yang menunjang pertumbuhan ekonomi.
Struktur perekonomian ini memberikan gambaran masing-masing sektor dalam
pembentukan total PDRB suatu daerah. Semakin besar persentase suatu sektor semakin
besar pula pengaruh sektor tersebut di dalam perekonomian suatu daerah, dimana
variabel yang digunakan dalam PDRB terdiri dari 9 (sembilan) sektor lapangan usaha,
yaitu sektor Pertanian, Pertambangan dan penggalian, Industri Pengolahan, Listrik, Gas
dan Air Bersih, Konstruksi, Perdagangan, Hotel dan Restoran, Angkutan dan Komunikasi,
Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan serta sektor Jasa-Jasa.
Berdasarkan hasil perhitungan PDRB Kabupaten Sidenreng Rappang pada tahun
2015, nilai PDRB Atas Dasar Harga Berlaku telah mencapai 9.284.22 miliar rupiah. Jika
dibandingkan dengan PDRB Tahun 2014 terjadi peningkatan sebesar 7.52%%, sebagai
terlihat pada tabel berikut :
Tabel4Produk Domestic Regional Grass Rational Domestic Bruto
Tahun Atasdasarhargaberlaku Atasdasarhargakonstan
(miliar Rp)
1 2
2012 6.108,34 5.297,54
2013 6.936,04 5.664,56
2014 8.048,15 6.110,56
2015 9.284,22 6.594,25
Sumber : BPS-2016
Karakteristik penting yang melekat dalam proses pertumbuhan ekonomi yaitu tingkat
perubahan struktural dan pergeseran struktural ini meliputi pergeseran secara bertahap
kegiatan-kegiatan dari bidang pertanian ke non pertanian. Struktur perekonomian
Kabupaten Sidenreng Rappang dari tahun 2012-2015 tidak banyak mengalami
perubahan.
1. KondisiTopografidanKelerengan
Kondisi kelerengan yang ada di Kabupaten Sidenreng Rappang terbagi dalam 4
(empat) kategori yaitu :
Kemiringan lereng 0 – 2 %, yang tersebar diseluruh wilayah
kecamatan.
Kemiringan lereng 2 – 15 %, yang termasuk dalam kategori tersebar
adalah pada 5 (lima) kecamatan.
Kemiringan lereng 15 – 40 %, yang juga termasuk pada kategori ini
terdapat pada 5 (lima) kecamatan. serta
DOKUMEN RPIJM KAB. SIDRAP TAHUN 2018-2022
II- 8
Kemiringan lereng diatas 40 %, pada kategori ini terdapat di 5 (lima)
kecamatan.
Dalam hal ketinggian dataran, maka yang dataran tertinggi adalah kecamatan
pituRiase diatas 1000m, dan daerah yang dataran rendah di kecamatan Maritengngae,
Panca Rijang, Baranti dari 0-25m.
Gambar1PetaKetinggianKabupatenSidenrengRappang
Tabel5KondisiTopografi di KabupatenSidenrengRappang, 2016
No Kecamatan Keadaan Tanah (%)
Datar Berbukit
Bergunung
Rawa/ Danau
Total
1 PancaLautang 15 25 57 3 100
2 TelluLimpoE 15 35 49 1 100
3 WatangPulu 25 5 70 - 100
4 Baranti 100 - - - 100
5 PancaRijang 97 3 - - 100
6 Kulo 90 5 5 - 100
7 MaritengngaE 100 - - - 100
8 WatangSidenreng
85 15 - - 100
9 PituRiawa 60 10 30 - 100
10 DuaPitue 100 - - - 100
11 PituRiase 35 25 40 - 100
Sumber : BPS -2012
DOKUMEN RPIJM KAB. SIDRAP TAHUN 2018-2022
II- 9
a. GEOHIDROLOGI
Pada wilayah Kabupaten Sidenreng Rappang, terdapat 38 (Tiga Puluh Delapan)
sungai yang mengaliri berbagai Kecamatan. Di Kecamatan Panca Lautang terdapat 6
(enam) aliran sungai sepanjang 33.750 M, Kecamatan Tellu LimpoE dengan panjang
18.000 M, Kecamatan Watang Pulu dengan panjang 39.000 M, Kecamatan Baranti
dengan panjang 15 M, Kecamatan Panca Rijang dengan panjang 19.550 M, Kecamatan
Kulo dengan panjang 25.700 M, Kecamatan MaritengngaE dengan panjang 5.000 M,
Kecamatan Dua PituE dengan panjang 68.460 M, merupakan Kecamatan yang memiliki
aliran sungai terpanjang di Kabupaten Sidenreng Rappang, Kecamatan Pitu Riawa
dengan panjang 7.500 M. Untuk mengetahui lebih jelas, dapat diketahui nama, panjang,
lebar dan kedalaman sungai yang ada di Kabupaten Sidenreng Rappang seperti tabel
berikut ini :
Tabel6Nama Sungai, Panjang, LebardanKedalaman Sungai Di KabupatenSidenrengRappang, 2016
No.
Kecamatan
Nama Sungai
Panjang
(M)
Lebar
(M)
Kedalaman
(M)
1. Panca Lautang - Bilokka 20.000 22 9 - Lokabatu 2.000 6 3 - Pape 2.000 2 3 - Cakkarella 1.500 2 2 - Bengkulu 5.000 6 2,5 - Sessanriu 3.250 13 2,5
2. Tellu LimpoE - La Toling 5.000 5 2 - Pemantingan 7.000 7 2,5 - Watang Lowa 6.000 3 1,5
3. Watang Pulu - BangkaE 5.000 10 8 - CakkaloloE 5.000 10 5 - AlekarajaE 11.000 8 3 - Lompengan 5.000 8 2,5 - DataE 3.000 6 2,5 - Pabbaresseng 4.000 5 2,5 - Polojiwa 3.000 4 2,5 - Batu Pute 3.000 3 3
4. Baranti - Rappang 15.000 30 5 5. Panca Rijang - Rappang 10.000 25 8
- Poka 2.500 5 7 - Tellang 2.550 5 7 - Taccipi 4.500 6 5
6. Kulo - Pangkiri 4.200 10 8 - Kulo 7.500 7 5 - AnrelliE 2.000 7 6 - Anyuara 4.200 8 5 - Cinra Angin 7.500 8 5
7. MaritengngaE - Takkalasi 5.000 8 3 8. Dua PituE - Bila 15.100 70 4
- Baramasih 11.750 50 5 - Betao 10.085 50 3 - Tanru Tedong 4.250 100 5 - Kalempang 6.375 80 4 - Lancirang 8.150 10 3
DOKUMEN RPIJM KAB. SIDRAP TAHUN 2018-2022
II- 10
- Samallangi 2.500 8 2 - Loka 10.250 25 3
9. Pitu Riawa - AnabannaE 5.000 7 3 - Banjara 2.500 6 2,5
Sumber : BPS Tahun 2012
b. GEOLOGI
Berdasarkan Peta Tinjauan tanah yang dikeluarkan oleh Lembaga Penelitian Bogor
Tahun 1966, maka jenis tanah yang ada di Kabupaten Sidenreng Rappang terdiri dari
alluvial, regosol, grumusol, mediteran dan pedsolit. Jenis tanah Alluvial meliputi 21,08 %
dari luas wilayah Kabupaten Sidenreng Rappang yang paling luas terdapat pada
Kecamatan Pitu Riawa yaitu 12.110 Ha dan yang paling sempit pada Kecamatan Panca
Rijang yaitu 228 Ha. Bahkan ada 2 (dua) Kecamatan yang tidak terdapat jenis tanah ini
yaitu Kecamatan Kulo dan Watang Pulu. Fisik tanah ini berupa dataran dan merupakan
endapan tanah liat bercampur paisr halus hitam kelabu dengan daya penahan air cukup
baik dan tersedia cukup mineral yang berguna bagi tumbuh-tumbuhan. Jenis tanah alluvial
terdiri dari alluvial hidromorf daerah kering, alluvial hidromorf, alluvial kelabu tua, alluvial
coklat kekelabuan.
Jenis tanah Regosol seluas 19,74 % atau 37.174 Ha dari luas wilayah Kabupaten
Sidenreng Rappang dan yang terluas di Kecamatan Wattang Pulu yaitu 14.322 Ha atau
sekitar 38,52 % dari luas areal yang berjenis tanah regusol dan yang paling sempit
terdapat di Kecamatan Panca Rijang seluas 1.033 Ha. Bahkan terdapat 3 (tiga)
Kecamatan yang tidak terdapat jenis tanah ini yaitu Pitu Riawa, Dua PituE dan Pitu Riase.
Jenis tanah Regusol kadang–kadang terdiri dari lapisan cadas terutama yang berpasir
berwarna kelabu hitam sampai kelabu coklat, porositas sedang dan agak mudah kena
erosi. Tanah regusol vulkanik baik untuk tanaman padi, tebu, tembakau, palawija, sayuran
dan beberapa jenis tanaman perkebunan lainnya.Jenis tanah Grumosol seluas 1,20 %
atau 2.251 Ha dari luas wilayah Kabupaten Sidenreng Rappang dan yang terluas di
Kecamatan MaritengngaE yaitu 1.334 Ha atau sekitar 50,37 % dari luas areal yang
berjenis tanah grumusol, kemudian berturut-turut Kecamatan Watang Pulu seluas 809 Ha
(35,94%) dan Kecamatan Tellu LimpoE seluas 308 Ha atau sekitar 13,69%, sedangkan
Kecamatan lainnya tidak terdapat jenis tanah ini.
Jenis tanah Mediteran seluas 11.416 Ha atau 6,06 % dari luas wilayah Kabupaten
Sidenreng Rappang dan yang terluas di Kecamatan Panca Lautang seluas 5.121 Ha
(44,85%) dari luas areal yang berjenis tanah mediteran, kemudian berturut-turut
Kecamatan Pitu Riase yaitu 3.116 Ha atau sekitar 27,30%, Kecamatan Tellu Limpoe
seluas 1.677 Ha (14,69%) dan kecamatan PituRiawa seluas 1.502 Ha (13,69 %),
sedangkan Kecamatan lainnya tidak terdapat jenis tanah ini. Jenis tanah mediteran
tersebut terdiri dari komplek mediteran coklat kekelabuan dan regosol komplek meditreran
coklat regosol dan latosol.Jenis tanah Podsolitseluas 94.891 Ha atau 50,39 % dari luas
wilayah Kabupaten Sidenreng Rappang dan yang terluas di Kecamatan Pitu Riase seluas
76.934 Ha (81,07%) dari luas areal yang berjenis tanah padsolit, kemudian berturut-turut
DOKUMEN RPIJM KAB. SIDRAP TAHUN 2018-2022
II- 11
Kecamatan Pitu Riawa yaitu 7.431 Ha atau sekitar 7,83%, Kecamatan Kulo seluas 5.408
Ha (5,70 %), Kecamatan Watang Sidenreng seluas 2.977 Ha (3,14 %) dan Kecamatan
Panca Rijang seluas2.141 Ha (2,26 %), sedangkan Kecamatan lainnya tidak terdapat jenis
tanah ini.
Sumber daya alam berupa tanah dan tambang yang terkandung di dalam tanah
sangat dipengaruhi oleh struktur batuan dan proses geologi yang terjadi. Berdasarkan
pengamatan peta geologi yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Geologi dan
Pertambangan 1977, maka di Kabupaten Sidenreng Rappang terdapat beberapa peristiwa
geologi.Peristiwa geologi yang ada dan mempunyai luasan yang paling luas adalah
Alluvium dan Endapan Pantai (Qac) yang mencapai 29,86 % dari luas Kabupaten
Sidenreng Rappang, kemudian peristiwa geologi Batuan Gn Api besifat Basah (TPv)
seluas 38.788 Ha (20,60%), Mulosa Sulawesi Sorasin (Tcm) seluas 30.638 Ha.
c. KLIMATOLOGI
Kabupaten Sidenreng Rappang berdasarkan klasifikasi Shcmidt dan fergusson
terdapat tiga macam iklim di Kabupaten Sidenreng Rappang yaitu :
Tipe Pertama: Adalah iklim tipe C, yaitu iklim yang bersifat agak basah jumlah bulan
kering rata-rata kurang dari tiga bulan dan bulan-bulan lainnya adalah bulan basah. Bulan
basah adalah jumlah curah hujan bulanan lebih dari 100 mm. Bulan kering tersebut rata-
rata terjadi pada bulan Juni,Julidan Agustus, bulan-bulan lainnya adalah bulan
basah.Daerah yang termasuk iklim ini terletak sebelah Utara bagian Timur mendekati
Pegunungan Latimojong di Kecamatan Pitu Riase.
Tipe Kedua : Adalah iklim tipe D, artinya bersifat sedang dimana jumlah bulan
kering rata-rata 3 – 4 bulan . Bulan-bulan kering terjadi pada bulan Mei,Juni,Juli dan
Agustus. Daerah yang termasuk iklim ini terletak disebelah Timur dan bagian Tengah
Kabupaten Sidenreng Rappang, Kecamatan Dua PituE, Watang
Sidenreng,MaritengngaE,Panca Rijang dan sebagian Kecamatan Watang Pulu (bagian
Barat) serta sebagian kecil Kecamatan Kulo ( bagian Barat sebelah Utara).
Tipe Ketiga : Adalah iklim tipe E, artinya yang bersifat agak kering, dimana jumlah
bulan kering rata-rata 4 – 6 bulan. Bulan-bulan kering terjadi pada bulan April,Mei,
Juni,Juli,Agustus dan September. Daerah yang termasuk iklim ini terletak sebelah Barat
dan sebagian sebelah Selatan Kabupaten Sidenreng Rappang, Kecamatan yang
termasuk di dalam iklim ini adalah Kecamatan Baranti, Tellu LimpoE, Panca Lautang
sebagian Kecamatan Dua Pitue, Watang Sidenreng,MaritengngaE,Panca Rijang dan
sebagian Kecamatan Watang Pulu (bagian Timur) serta sebagian kecil Kecamatan Kulo
(bagian Barat sebelah Timur)