Download - Ppt Canalis Stenosis
REFERAT CANALIS STENOSIS
Penyaji: Made Dwi Pratiwi
Narasumber: dr. Hanartoaji A. Pribadi, Sp.S
Penyanggah:
MafisahGama Natakusumawati
Fina Herlinda NurEko P. Megawati
KEPANITERAAN KLINIK NEUROLOGIRUMAH SAKIT UMUM DAERAH DR ABDUL AZIZ
PERIODE 25 MEI- 20 JUNI 2015FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA2015
CANALIS STENOSIS
DEFINISIsuatu kondisi medis di mana kanal tulang
belakang menyempit dan menekan sum sum tulang belakang dan saraf. Kanal stenosis dapat terjadi pada daerah servikal, torasik ataupun lumbal
EPIDEMIOLOGI
Insiden stenosis kanal meningkat pada usia dekade kelima dan bervariasi dari 1,7% - 9% dari seluruh populasi.Keadaan ini juga tidak berhubungan dengan pekerjaan dan kebiasaan. Penyakit terbanyak yang menyebabkan bedah pada spina pada usia lebih dari 60 tahun. Patofisiologinya tidak berkaitan dengan ras, jenis kelamin, tipe tubuh, pekerjaan dan paling banyak mengenai lumbar ke-4 ke-5 dan lumbar ke-3 ke-4.
ETIOLOGI
• Degeneratif diskdiskus menipis dan melebar faset join membesarKanal spinal menyempitKompresi saraf
PATOFISIOLOGI
Degeneratif diskus• Dehidrasi diskus, robekan pada annulus • Ruang diskus akan lebih tipis• Penyempitan canal spinal
Spinal stenosis
GEJALA KLINIS
• Gejala tergantung pada daerah yang terkena, dapat berupa nyeri punggung, nyeri atau mati rasa, atau kelemahan otot yang intermitten (klaudikasio).
• Nyeri punggung• Nyeri pada ekskremitas bawah: rasa terbakar hilang timbul,
kesemutan• Nyeri bertambah dengan berdiri lama, beraktivitas, posisi
ekstensi• Nyeri berkurang pada saat duduk, berbaring, dan posisi fleksi
DIAGNOSIS
1. Anamnesis2. Pemeriksaan fisik3. Pemeriksaan penunjang
MRI Gold Standard
TATALAKSANA
• Terapi KonservatifBila gejala ringan dan durasi pendek: mengurangi mengangkat beban, hiperekstensi, NSAID, injeksi steroid epidural.• Terapi operatifGejala neurologis bertambah berat, defisit neurologis progresif, ketidakmampuan melakukan aktivitas sehari-hari, terapi konservatif yang gagal. Tindakan operasi bertujuan untuk dekompresi akar saraf (laminektomi dekompresi).
PROGNOSIS
• Baik nila dekompresi adekuat, latihan pasca operasi
• Buruk bila dominan back pain, segmen yang terkena multilevel, terdapat tanda defisit neurologis, pasien dengan penyakit sistemik kronik
DAFTAR PUSTAKA1. Jefferey M. Spivak. Current Concepts Review - Degenerative Lumbar Spinal Stenosis. Journal Bone Joint
Surg Am. 1998; 80:1053-66.2. Keith L. Moore, Anne M R. Agur. Anatomi Klinis Dasar. 2002. Jakarta:Hipokrates.3. Steven R. Garfin, Harry N. Herkowitz and Srdjan Mirkovic. Spinal Stenosis.Journal Bone Joint Surg Am.
1999; 81:572-86.4. Justin F. Fraser, B.A., Russel C. Huang, M.D. Pathogenesis, presentation, and treatment of lumbar spinal
stenosis associated with coronal or sagittal spinal deformities. Neurosurg. Focus. 2003.Volume 14: article 6.
5. Eberhard Siebert, Harald Prüss, Randolf Klingebiel, et al. Lumbar spinal stenosis:syndrome, diagnostics and treatment Nat. Rev. Neurol. 5, 392–403. 2009.
6. Franco Postacchini. Management of Lumbar stenosis. Vol. 78-B, No. 1, January.1996.7. D. Fahy and J. E. Nixon Harcourt Publishers Ltd. Lumbar spinal stenosis Current Orthopaedics. 2001. 15,
91-100.8. Joseph D. Fortin, DO, and Michael T. Wheeler. Imaging in Lumbar Spinal Stenosis Pain Physician.
2004;7:133-139, ISSN 1533-3159.9. McRae, Ronald. Clinical Orthopaedic examination. 2004. Fifth Edition: 151-152.10. Anthony J. Caputy, M.D., Caple A. Spence. The role of spinal fusion in surgery for lumbar spinal stenosis: a
review. Neurosurg Focus 3 (2):Article 3, 1997.11. Siebert E, Pruss H, Klingebiel, et al. 2009. Lumbar Spinal Stenosis: Syndrome Diagnostic and Treatment
Nat. Rev. Neuro. 5: 392-403.
TERIMA KASIH