-
ii
UPAYA PEMBERDAYAAN IBU RUMAH TANGGA MELALUI USAHA
PENINGKATAN PENDAPATAN KELUARGA SEJAHTERA
Padukuhan Malangrejo, Desa Wedomartani, Kecamatan Ngemplak, Sleman, DIY
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Untuk Menyelesaikan Jenjang Strata Satu (S1)
Program Studi Ilmu Sosiatri/Pembangunan Sosial
Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat Desa “APMD” Yogyakarta
DISUSUN OLEH :
THESSARINA HERDIASTI
15510032
PROGRAM STUDI ILMUSOSIATRI/PEMBANGUNAN SOSIAL
JENJANG PROGRAM STRATA 1
SEKOLAH TINGGI PEMBANGUNAN MASYARAKAT DESA “APMD”
YOGYAKARTA
2019
HALAMAN PERSETUJUAN
-
iii
UPAYA PEMBERDAYAAN IBU RUMAH TANGGA MELALUI USAHA
PENINGKATAN PENDAPATAN KELUARGA SEJAHTERA
Padukuhan Malangrejo, Desa Wedomartani, Kecamatan Ngemplak, Sleman, DIY
Disusun Oleh :
Thessarina Herdiasti
15510032
Mengetahui
Dosen Pembimbing
(Dra. MC Candra Rusmala Dibyorini, M.Si)
PROGRAM STUDI ILMU SOSIATRI/PEMBANGUNAN SOSIAL
SEKOLAH TINGGI PEMBANGUNAN MASYARAKAT DESA “APMD”
YOGYAKARTA
2019
HALAMAN PENGESAHAN
-
v
“Serahkanlah segala kekuatiranmu kepadaNya, sebab Ia yang memelihara
kamu”
1 Petrus 5 :7
“Dengan berserah total lawatan mujizat terjadi @_imankristen”
“Untuk jadi maju memang banyak hambatan. Kecewa semenit dua menit
boleh, tetapi setelah itu harus bangkit lagi” (Jokowi)
“Berserah kepada kehendak Tuhan, karna Tuhan punya rencana indah
untukmu”(-27-)
“Untuk anak – anak muda, mulailah dari kerja dalam kegelapan, jangan
langsung cari sorot lampu” (Budiman Sudjatmiko)
HALAMAN PERSEMBAHAN
-
vi
Puji Tuhan saya panjatkan kehadiratMu atas berkat dan rahmatMu yang melimpah penuh
dalam kehidupanku. Akhirnya saya dapat menyelesaikan skripsi ini sesuai target. Skripsi ini
saya persembahkan kepada orang – orang yang selalu menyemangati dan mendukungku
dalam menyelesaikan studi saya.
1 Untuk orang tua saya, Bapak Heru Margyanto Hadi dan Ibu Maria Widiastuti yang
slalu memberikanku dorongan semangat dikala saya merasa tidak mampu dan ingin
menyerah. Trima kasih Pak, Buk atas doa kalian anakmu dapat menyelesaikan tugas
akhirnya sesuai target. Kalian orang tua yang terbaik yang dikirim Tuhan untuk
merawat dan menjaga diriku sampai aku dapat menyelesaikan pendidikanku.
2 Teruntuk adikku, Arga Christian Herdianto yang jugan slalu memberika kata – kata
motivasi agar diriku semangat dalam menyelesaikan skripsi. Semangat juga untukmu
yang sedang menikmati semester – semester akhir, jangan pacaran mulu hehehehe
ingat tujuan pertamamu.
3 Keluarga keduaku di Jogja yang Istimewa hehehe. Pakdhe Wanto, Budhe Noek, Mbak
Rizka dan Mas Topik yang selalu memberikanku dukungan moril untuk
menyelesaikan skripsi. Tak lupa bocah cilik namanya Caca yang terkadang
menggangguku disaat ngerjain tugas hehehe tapi juga jadi temen disaat aku
merasakan gabut. Dan yang terakhir dedek bayi Yasmin yang lahir disaat aku belum
menyelesaikan skripsiku hahaha tapi dari situlah semangatku muncul kembali
4 Untuk Dosen Pembimbingku Dra.Candra Rusmala Dibyorini, M.Si yang selalu sabar
dalam membimbing saya dan memberikan ilmunya kepada saya. Trima kasih bu,
tanpa ibu saya tidak dapat menyelesaikan skripsi ini. KiraNya kasih Tuhan beserta ibu
sekeluarga
5 Terima kasih aku sampaikan kepada teman – teman dekatku yang mau menerimaku
apa adanya, teman yang slalu menyemangatiku tiada lelah. Dari ocehan dan petuah
dari mereka, aku dapat menyelesaikan skripsi tepat di waktu yang telah ditentukan.
(Shella Lorenza, Kiki Marina, Juwarsih, Nurul Febriana, Kharisma Kusumastuti,
Nuruddin Dzulfikri, Nanang Dwi Pramana, Ilham Shidqi Halim, Iswahyudi, Sani
Deta).
6 Teman – teman seperjuanganku angkatan 2015 Ilmu Sosiatri yang memberikan warna
dalam kehidupanku dengan tingkah aneh kalian dan karakter kalian yang unik
(Lia,Luvi,Bang Ryan, Faiq “Bojes”, Vero, Asih, Selig, Sri, Septi, Sultan, Yudhika,
Ade, Sultan, Lilik, Annisak, Roko dll) maafkan diriku yang tidak dapat menyebutkan
-
vii
satu – satu hehehe. Serta teman seperjuanganku yang lainnya lintas prodi semangat
untuk kalian, sukses kedepannya.
7 Kakak – kakak tingkatku 2013, 2014 yang selalu memberikan petuah dan nasihat
untukku ( Mas Irfan, Mas Yoga, Mas Yudi, Mbak Nia, Mbak Susi, Mbak Dita, Kak
Jum, dll) terima kasih kakak – kakak, sukses untuk kalian.
8 Adik – adik kelasku angkatan 2016 dan 2017 yang tiada lelah bertanya “kapan
sidang?”, “wisuda bulan apa?” sudah terjawab ini hasilnya. Terkhusus untuk Talita
Sari dan Latiefah Mahmudiah yang sering banget nanyain, ngomelin, nyemangatin
aku hingga akhirnya aku sidang. Terima kasih semangat dari kalian membuatku
terpacu untuk terus berusaha dengan giat.
9 Kepada teman – teman UKM Paduan Suara yang telah memberikan warna dalam
kehidupanku. Terima kasih untuk kalian, semangat dan aku berharap UKM Paduan
Suara dapat lebih baik lagi Selamat berproses gaes.
10 Teman – teman KKN kelompok 9 yang memberikanku pengalaman baru selama 50
hari di Dadapayu, Gunung Kidul (Agus,Terre,Ilham,Nova,Refly,Luis,Isayas,Yogi)
meskipun kalian menjengkelkan, itu hal terindah untukku. Terima kasih, sukses untuk
kalian
11 Sahabat – sahabatku dari SMA yang sampai sekarang masih awet hehehe. 6 bundar
(Neni,Heni,Nita,Leo,Kezia) miss youu gaess. Meski kita berbeda kota, kalian juga
memberikanku semangat agar dapat menyelesaikan skripsi ini. Semangat juga buat
kalian
12 Sohib paling tomboy si Widyanti Indah Pangesthi yang sekarang jadi arek ngalam
tiada hentinya menyemangatiku yang hampir setiap saat video call hanya untuk bilang
“Semangat, pasti kamu bisa”. Si gendut Andre Christian dan Krismaniar trimakasih
dukungan doa dan semangat untukku.
13 Teman SMP sampai SMA, Noresia Astri yang memberiku semangat dan dukungan
agar aku dapat menyelesaikan skripsi ini. Trimakasih juga teman SMAku yang
bertubuh mungil Fransisca Indri hehhee. Yang telah menyempatkan waktu untuk
menemaniku ke tempat penelitian (aku terharu huhuhu). Terima kasih, semangat buat
kalian yang sedang ngerjain skripsi
14 Terima kasih teman – teman Kos “Flora” Mbak Septi Dwi, Mbak Riki Handayani dan
Janita yang juga memberikanku semangat agar aku bisa selesai sebelum mbak kiki
wisuda dan akhirnya terwujud gaes hehehe.
-
viii
15 Aku persembahkan juga kepada Almh. Zetynia Purwaningtyas (Mbak Lala) yang
telah tenang di surga. Beruntung aku dipertemukan dengan seorang kakak yang dapat
memberikan keceriaan disetiap hari – hariku. I will never forgetting the wonderful
memories with you :) .Kamu juga pasti bangga aku bisa berada di titik ini.
16 Untuk Almamaterku, STPMD “APMD” yang telah memberikanku wawasan serta
pengalaman dan tempatku untuk menimba ilmu.
-
ix
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan
rahmatNya, penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Upaya Pemberdayaan Ibu
Rumah Tangga Melalui Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera” di Padukuhan
Malangrejo, Desa Wedomartani, Kecamatan Ngemplak, Sleman, DIY.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan karya ilmiah ini masih banyak kekurangan.
Penulis mengharapkan kritik dan saran membangun untuk perbaikan dikemudian hari. Dalam
proses penyelesaian karya ilmiah ini tidak lepas dari bimbingan, bantuan serta dukungan dari
berbagai pihak, oleh karena itu penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada :
1 Bapak Dr. Sutoro Eko Yunanto M.Si selaku Ketua Sekolah Tinggi Pembangunan
Masyarakat Desa “APMD” Yogyakarta.
2 Ibu Dra. Oktarina Albizzia, M.Si selaku Ketua Prodi Ilmu Sosiatri/Pembangunan
Sosial.
3 Ibu MC. Candra Rusmala Dibyorini M.Si selaku Dosen Pembimbing skripsi yang
telah meluangkan waktunya untuk membimbing penulis dalam menyusun skripsi.
4 Ibu Dra. Oktarina Albizzia, M.Si selaku Dosen Wali dan Dosen Penguji samping I
skripsi, yang telah memberikan masukkan yang sangat berguna untuk memperbaiki
penyusunan skripsi ini.
5 Ibu Drs.Oelin Marliyantoro, M.Si selaku Dosen Pembimbing samping II skripsi,
yang telah memberikan masukan yang sangat bermanfaat untuk memperbaiki
penyusunan skripsi yang baik dan benar.
6 Seluruh Dosen Prodi Ilmu Sosiatri/Pembangunan Sosial yang telah memberikan ilmu
selama di bangku perkuliahan.
7 Bapak dan Ibu Dosen Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat Desa “APMD”
Yogyakarta yang selama ini membimbing dan menuangkan ilmu pengetahuan kepada
penyusun selama duduk dibangku perkuliahan.
8 Seluruh Staf Pegawai Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat Desa “APMD”
Yogyakarta atas segala pelayanan yang telah diberikan selama ini guna menunjang
kegiatan perkuliahan.
9 Bapak Sarbini selaku Dukuh Malangrejo yang telah berkenan untuk menerima saya
dalam melakukan kegiatan penelitian di Padukuhan Malangrejo.
-
x
10 Kelompok – kelompok UPPKS yang ada di Padukuhan Malangrejo yang berkenan
untuk menerima saya dalam melakukan kegiatan penelitian.
11 Seluruh rekan – rekan perjuanganku di HMPS IMATRI dan UKM Paduan Suara
STPMD APMD
Semoga Tuhan Yang Maha Esa berkenan membalas semua jasa – jasa kebaikan yang
telah diberikan kepada saya. Akhirnya, betapa pun arti skripsi ini, mudah – mudahan dapat
bermanfaat bagi mereka yang membacanya.
Yogyakarta, Maret 2019
Penyusun
Thessarina Herdiasti
-
xi
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL ................................................................................................... i
HALAMAN JUDUL ....................................................................................................... ii
HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................................ iii
HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................................... iv
HALAMAN MOTTO ..................................................................................................... v
HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................................... vi
KATA PENGANTAR..................................................................................................... ix
DAFTAR ISI .................................................................................................................. xi
DAFTAR DIAGRAM ..................................................................................................... xiv
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................................... xv
DAFTAR TABEL ........................................................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................... 1
A Latar Belakang Masalah .................................................................................. 1
B Rumusan Masalah ........................................................................................... 4
C Tujuan dan Manfaat ........................................................................................ 4
D Kerangka Teori ............................................................................................... 5
1. Pemberdayaan ............................................................................................ 6
2. Indikator Keberdayaan ................................................................................ 7
3. Pemberdayaan Perempuan .......................................................................... 8
4. Pemberdayaan Ekonomi ............................................................................. 10
5. UPPKS ....................................................................................................... 11
E Metode Penelitian ........................................................................................... 12
1. Jenis Penelitian ........................................................................................... 12
2. Ruang Lingkup Penelitian ........................................................................... 13
2.1 Definisi Konsep ................................................................................... 13
2.2 Definisi Operasional ............................................................................ 13
3. Subyek dan Lokasi Penelitian ..................................................................... 14
4. Teknik Pengumpulan Data .......................................................................... 14
5. Teknik Analisis Data .................................................................................. 15
BAB II DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN
A Deskripsi Desa Wedomartani .......................................................................... 18
1. Sejarah Desa ............................................................................................... 18
-
xii
2. Keadaan Geografis ..................................................................................... 19
a Luas Wilayah dan Penggunaan ............................................................... 20
b Batas Wilayah dan Orbitrasi ................................................................... 21
c Keadaan Iklim ........................................................................................ 23
3. Kondisi Demografi Penduduk ..................................................................... 23
a Jumlah Penduduk ................................................................................... 23
b Jumlah Penduduk Menurut Usia ............................................................. 24
4. Keadaan Sosial ........................................................................................... 25
a Jumlah Penduduk Berdasarkan Pendidikan............................................. 25
b Jumlah Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian .................................. 26
5. Sarana dan Prasarana .................................................................................. 26
a Tempat Peribadatan ................................................................................ 26
B Deskripsi Padukuhan Malangrejo .................................................................... 28
1. Keadaan Geografis ..................................................................................... 28
a Luas Wilayah ......................................................................................... 28
b Batas Wilayah ........................................................................................ 28
2. Keadaan Penduduk ..................................................................................... 28
a Jumlah Penduduk ................................................................................... 28
b Jumlah Penduduk Menurut Usia ............................................................. 29
3. Keadaan Sosial ........................................................................................... 30
a Jumlah Penduduk Menurut Mata Pencaharian ........................................ 30
b Jumlah Penduduk Menurut Jenjang Pendidikan ...................................... 31
4. Sarana Prasarana ......................................................................................... 32
a Sarana dan Prasarana Pendidikan ........................................................... 32
b Sarana dan Prasarana Peribadatan .......................................................... 32
5. Pemerintahan Padukuhan ............................................................................ 33
C Latar Belakang UPPKS Malangrejo ................................................................ 34
a Visi Misi..................................................................................................... 34
b Tujuan ........................................................................................................ 35
c Kepengurusan ............................................................................................. 35
d Sasaran ....................................................................................................... 35
BAB III ANALISIS DATA ............................................................................................. 37
A Identitas Informan ........................................................................................... 38
B Pemberdayaan Ibu Rumah Tangga Melalui UPPKS ........................................ 42
1. Pemberian bantuan fasilitas kepada ibu rumah tangga
untuk ekonomi produktif............................................................................. 43
2. Pembinaan dan pengembangan usaha untuk meningkatkan ketrampilan ibu
rumah tangga dalam mengelola keuangan keluarga ..................................... 46
3. Pembinaan jaringan usaha kepada ibu rumah tangga agar dapat aktif dalam
hidup bermasyarakat ................................................................................... 49
4. Pembinaan produksi agar ibu rumah tangga menghasilkan produk untuk
menambah pendapatan keluarga ................................................................. 53
-
xiii
5. Kendala – kendala dalam upaya memberdayakan ibu rumah tangga
melalui UPPKS........................................................................................... 56
BAB IV PENUTUP ........................................................................................................ 59
A Kesimpulan ..................................................................................................... 59
B Saran ............................................................................................................... 60
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................... 62
DAFTAR PERTANYAAN
LAMPIRAN – LAMPIRAN
-
xiv
DAFTAR DIAGRAM
Diagram II.1 Jumlah Penduduk Desa Wedomartani ......................................................... 24
Diagram II.2 Jumlah Penduduk Menurut Usia ................................................................. 25
Diagram II.3 Jumlah Penduduk Menurut Pendidikan ....................................................... 25
Diagram II.4 Jumlah Penduduk Menurut Mata Pencaharian ............................................ 26
Diagram II.5 Jumlah Penduduk Dusun Malangrejo ......................................................... 29
Diagram II.6 Jumlah Penduduk Menurut Usia ................................................................. 30
Diagram II.7 Jumlah Penduduk Menurut Mata Pencaharian ............................................ 31
Diagram II.8 Jumlah Penduduk Menurut Pendidikan ....................................................... 31
-
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Peta Kabupaten Sleman .................................................................................. 21
Gambar 2 Peta Kecamatan Ngemplak ............................................................................. 22
Gambar 3 Peta Desa Wedomartani .................................................................................. 22
-
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel II.1 Penggunaan Lahan Desa Wedomartani 20
Tabel II.2 Sarana dan Prasarana Peribadatan Desa Wedomartani 27
Tabel II.3 Sarana dan Prasarana Peribadatan Padukuhan Malangrejo 32
Tabel II.4 Sarana dan Prasarana Pendidikan Padukuhan Malangrejo 32
Tabel III.1 Identitas Pengurus UPPKS ............................................................................. 38
Tabel III.2 Identitas Anggota UPPKS .............................................................................. 39
Tabel III.3 Identitas Masyarakat Umum .......................................................................... 40
-
1
BAB I
PENDAHULUAN
A Latar Belakang Masalah
Kemiskinan merupakan masalah sosial yang senantiasa hadir di tengah-tengah
masyarakat, khususnya di negara-negara berkembang termasuk Indonesia. Masalah
kemiskinan telah ada sejak lama dan masih hadir di tengah- tengah kita hingga saat ini
(Suharto,2014). Kemiskinan seringkali dikaitkan dengan kesejahteraan. Semakin
tinggi angka kemiskinan di suatu wilayah, semakin rendah juga tingkat
kesejahteraannya begitu sebaliknya jika rendah angka kemiskinan di suatu wilayah,
semakin tinggi pula kesejahteraannya.
Dari data BPS menunjukkan bahwa penduduk miskin di Indonesia pada bulan
Maret 2018 mencapai 25,95 juta orang (9.82 persen) berkurang 633,2 ribu orang
dibandingkan dengan kondisi September 2017 yang sebesar 26,58 juta orang (10,12
persen). Sedangkan penduduk miskin di perkotaan pada periode September 2017 –
Maret 2018 mengalami penurunan sebanyak 128,2 ribu orang (dari 10,27 juta orang
pada September 2017 menjadi 10,14 juta orang pada Maret 2018), sementara di
daerah perdesaan turun sebanyak 505 ribu orang (dari 16,31 juta orang pada
September 2017 menjadi 15,81 juta orang pada Maret 2018) (bps.go.id).
Data diatas menyimpulkan bahwa penduduk miskin Indonesia di perkotaan
maupun di pedesaan mengalami penurunan. Tetapi penduduk miskin di pedesaan
masih banyak dibandingkan penduduk miskin yang ada di perkotaan. Hal tersebut
membuktikan bahwa pedesaan membutuhkan perhatian khusus dari pemerintah.
Banyak program-program yang bermunculan untuk mengentaskan kemiskinan. Salah
satu program pemerintah untuk mengentaskan kemiskinan yaitu didirikannya Usaha
-
2
Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS) program ini dibawah naungan
Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) (Marlina, 2017).
Cikal bakal UPPKS dimulai pada tahun 1967 melalui program Community
Incentive Project (CIP). Penggarapan CIP dilaksanakan dengan pendekatan
pembangunan desa secara keseluruhan dengan memberikan ragam insentif bagi
masyarakat pedesaan atas prestasi kesertaan ber-KB, seperti membangun jamban
keluarga, pembuatan sarana jalan, sarana air bersih, bantuan modal kerja dan
sebagainya. Kegiatan ini lebih dikenal dengan nama Income Generating atau kegiatan
Peningkatan Pendapatan Keluarga (P2K) dan dimasyarakatkan dengan nama Usaha
Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor.
Sebelumnya UPPKS bernama UPPKA (Usaha Peningkatan Pendapatan
Keluarga Akseptor). Akseptor yaitu anggota masyarakat yang mengikuti gerakan KB
dengan melaksanakan penggunaan alat kontrasepsi. Pada tahun 1990, UPPKA
berganti nama UPPKS (Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera) untuk
mencakup sasaran yang lebih luas yaitu dengan melibatkan Pasangan Usia Subur
(PUS) yang belum ber-KB, Keluarga Pra Sejahtera (KPS), Keluarga Sejahtera I (KS
I), dan keluarga lain yang berminat menjadi Kelompok UPPKS. Program UPPKS
mengakomodasi upaya pemberdayaan usaha ekonomi keluarga atau rumah tangga
miskin untuk meningkatkan pendapatan keluarga, salah satunya mengembangkan
UMKM bagi keluarga atau rumah tangga
miskin.(Nurdiansyah,2017,stiemuttaqien.ac.id,6 Desember 2018).
Pemberdayaan keluarga merupakan salah satu usaha yang dapat dilakukan
untuk dapat meningkatkan potensi keluarga dalam kesejahteraan (Nurdiansyah, 2017,
stiemuttaqien.ac.id,6 Desember 2018). Pemberdayan ekonomi keluarga juga
merupakan usaha pemerintah bersama masyarakat dalam memantapkan keberhasilan
-
3
Program Keluarga Berencana. Usaha pemberdayaan ini sejalan dengan Undang –
Undang Nomor 52 Tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan
Pembangunan Keluarga Pasal 38 ayat (3) yaitu pengembangan kualitas penduduk
dilakukan melaui peningkatan kesehatan, pendidikan, nilai agama , perekonomian dan
nilai budaya sosial (badankb-psp.com).
Peningkatan kesejahteraan keluarga dan masyarakat sulit dilepaskan dari peran
serta kaum perempuan. Saat ini semakin banyak kaum perempuan memiliki peran
dalam meningkatkan kesejahteraan keluarganya melalui kegiatan usaha produktif
rumah tangga yang dapat mereka lakukan di sela mengurus keluarganya.
Keberdayaan perempuan di bidang ekonomi dapat dijadikan salah satu indikator
meningkatnya kesejahteraan keluarga. Saat perempuan menjadi kaum terdidik,
mempunyai hak-hak kepemilikan, dan bebas untuk bekerja diluar rumah serta
mempunyai pendapatan mandiri. Inilah tanda kesejahteraan rumah tangga meningkat
agar dapat berperan aktif dalam peningkatan ekonomi keluarga
(Hersoelistyorini,2017,jurnal.unimus.ac.id,14 Desember 2018).
Dusun Malangrejo merupakan sebuah dusun yang terletak di Kecamatan
Ngemplak, Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Desa yang
sebagian besar masyarakatnya bermata pencaharian pertanian tersebut menjadi salah
satu lokasi yang dipilih menjadi kampung KB. Sebelumnya di dusun tersebut telah
ada kelompok UPPKS Makarti tetapi hanya menghasilkan 5 produk saja dalam
sebulan. Saat dusun Malangrejo dicanangkan sebagai Kampung KB pada tahun 2016,
produksi kelompok UPPKS meningkat menjadi 20-an kerajinan tiap bulan pada
masing – masing UPPKS.
Awalnya UPPKS di dusun tersebut hanya memiliki satu UPPKS yaitu Makarti
yang berdirinya sejak tahun 1994. Tahun 2014 membentuk lagi UPPKS Barokah dan
-
4
disusul dua kelompok UPPKS lainnya yaitu UPPKS Ceria dan UPPKS Amanah
(indopos.co.id).
Dalam kegiatan UPPKS di dusun Malangrejo juga melibatkan para warganya
agar keluarga – keluarga dapat berdaya sehingga dapat meningkatkan pendapatan
mereka. Usaha yang mereka jalankan seperti di sektor pertanian, peternakan dan
kerajinan rajut serta ada juga yang memproduksi melinjo serta keripik yang lainnya.
Di dalam UPPKS tersebut anggotanya para ibu rumah tangga. Dan jumlah masing –
masing UPPKS ada yang 13 anggota yaitu UPPKS Makarti sedangkan yang lainnya
hanya 5 anggota yaitu di UPPKS Barokah, UPPKS Ceria dan UPPKS Amanah.
Dari pembahasan diatas maka peneliti merasa, jika hal ini layak untuk dikaji
lebih dalam guna menggambarkan bagaimana upaya pemberdayaan ibu rumah tangga
melalui UPPKS yang ada di dusun Malangrejo.
B Rumusan Masalah
1 Bagaimana upaya pemberdayaan ibu rumah tangga melalui program UPPKS
di Dusun Malangrejo, Ngemplak, Sleman?
2 Apa saja kendala dalam pemberdayaan ibu rumah tangga melalui program
UPPKS di Dusun Malangrejo, Ngemplak, Sleman?
C Tujuan dan Manfaat
4.1 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan diatas, adapaun tujuan dari peneliti adalah
1 Untuk mengetahui upaya pemberdayaan ibu rumah tangga melalui program
UPPKS di Dusun Malangrejo, Ngemplak, Sleman.
2 Untuk mengetahui kendala dalam upaya pemberdayaan ibu rumah tangga
melalui program UPPKS di Dusun Malangrejo, Ngemplak, Sleman.
-
5
4.2 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian, ini:
a Secara teoritis, penelitian ini sebagai referensi untuk penelitian sejenis yang
dilakukan pada waktu mendatang.
b Secara praktis, hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan untuk memberikan
informasi dan gambaran masyarakat pada umumnya dan semua pihak yang
berkepentingan khusus.
D Kerangka Teori
5.1 Pemberdayaan
Secara konseptual, pemberdayaan atau pemberkuasaan (empowerment),
berasal dari kata „power‟ (kekuasaan atau keberdayaan). Karenanya, ide utama
pemberdayaan bersentuhan dengan konsep mengenai kekuasaan. Pemberdayaan
menunjuk pada kemampuan orang, khususnya kelompok rentan dan lemah
sehingga mereka memiliki kekuatan atau kemapuan dalam (a) memenuhi
kebutuhan dasarnya sehingga mereka memiliki kebebasan, dalam arti
mengemukakan pendapat, melainkan bebas dari kelaparan, bebas dari kebodohan,
bebas dari kesakitan; (b) menjangkau sumber – sumber produktif yang
memungkinkan mereka dapat meningkatkan pendapatannya dan memperoleh
barang – barang dan jasa – jasa yang mereka lakukan; (c) berpartisipasi dalam
pembangunan dan keputusan – keputusan yang mempengaruhi mereka (Edi
Suharto 2014:57-58).
Menurut pandangan Ife tentang pemberdayaan yang dikutip dari (Isbandi
Rukminto, 2013:207) mengungkapkan pemberdayaan sebagai:
“upaya untuk meningkatkan daya dari kelompok yang kurang beruntung
(disadvantaged people) atas pilihan pribadi dan kehidupan mereka (personal
choices and life), kesempatan (chances), definisi kebutuhan (need definition),
gagasan (ideas), institusi (institusion), sumber-sumber daya (resources), aktivitas
-
6
ekonomi (economic activity) dan reproduksi (reproduction) dengan melakukan
intervensi melalui pembuatan perencanaan dan kebijakan (policy and planning);
aksi politik dan sosial (social and political action); serta pendidikan (education).”
Menurut Ife dikutip Edi Suharto (2014:59) pemberdayaan memuat dua kunci,
yakni kekuasaan dan kelompok lemah. Kekuasaan di sini diartikan bukan hanya
menyangkut kekuasaan politik melainkan kekuasaan atau penguasaan klien atas:
a Pilihan – pilihan personal dan kesempatan – kesempatan hidup: kemampuan dalam membuat keputusan-keputusan mengenai gaya hidup,
tempat tinggal, pekerjaan.
b Pendefinisian kebutuhan: kemampuan menentukan kebutuhan selaras dengan aspirasi dan keinginannya.
c Ide atau gagasan: kemampuan mengekspresikan dan menyumbangkan gagasan dalam suatu forum atau diskusi secara bebas dan tanpa tekanan.
d Lembaga-lembaga: kemampuan menjangkau, menggunakan dan mempengaruhi pranata – pranata masyarakat, seperti lembaga
kesejahteraan sosial, pendidikan, kesehatan.
e Sumber-sumber: kemampuan memobilisasi sumber-sumber formal, informal dan kemasyarakatan.
f Aktivitas ekonomi: kemampuan memanfaatkan dan mengelola mekanisme produksi, distribusi, dan pertukaran barang serta jasa.
g Reproduksi: kemampuan dalam kaitannya dengan proses kelahiran, perawatan anak, pendidikan dan sosialisasi.
5.2 Indikator Keberdayaan
Untuk mengetahui fokus dan tujuan pemberdayaan, maka perlu diketahui
berbagai indikator keberdayaan yang dapat menunjukkan seseorang itu berdaya
atau tidak. Sehingga ketika sebuah program pemberdayaan sosial diberikan,
segenap upaya dapat dikonsentrasikan pada aspek-aspek apa saja dari sasaran
perubahan (misalnya keluarga miskin) yang perlu dioptimalkan. Schuler,
Hasmeni dan Riley mengembangkan delapan indikator pemberdayaan, yang
mereka sebut empowerment index atau indeks pemberdayaan (Suharto,2004:63).
Keberhasilan pemberdayaan masyrakat dilihat dari keberdayaan mereka yang
menyangkut kemampuan ekonomi, kemampuan mengakses manfaat
kesejahteraan, dan kemampuan kultural dan politis. Ketiga aspek tersebut
-
7
dikaitkan dengan empat dimensi kekuasaan, yaitu: „kekuasaan di dalam‟ (power
within), „kekuasaan untuk‟ (power to), „kekuasaan atas‟ (power over), „kekuasaan
dengan‟ (power with) (dikutip dari Suharto,2005:63-64). Inilah delapan indikator
pemberdayaan :
a Kebebasan mobilitas: kemampuan individu untuk pergi ke luar rumah atau
wilayah tempat tinggalnya, seperti ke pasar, fasilitas medis, bioskop, rumah
ibadah, ke rumah tetangga. Tingkat mobilitas ini dianggap tinggi jika
individu mampu pergi sendirian.
b Kemampuan membeli komoditas kecil: kemampuan individu untuk
membeli barang-barang kebutuhan keluarga sehari-hari (beras,minyak
tanah, minyak goreng, bumbu); kebutuhan dirinya (minyak rambut, sabun
mandi, rokok, bedak, sampo). Individu dianggap mampu melakukan
kegiatan ini terutama jika ia dapat membuat keputusan sendiri tanpa
meminta ijin pasangannya; terlebih jika ia dapat membeli barang-barang
tersebut dengan menggunakan uangnya sendiri.
c Kemampuan membeli komoditas besar: kemampuan individu untuk
membeli barang-barang sekunder atau tersier, seperti lemari pakaian, TV,
radio, koran, majalah, pakaian keluarga. Seperti halnya indikator di atas,
poin tinggi diberikan terhadap individu dapat membuat keputusan sendiri
tanpa meminta ijin pasangannya; terlebih jika ia dapat membeli barang-
barang tersebut dengan menggunakan uangnya sendiri.
d Terlibat dalam pembuatan keputusan-keputusan rumah tangga: mampu
membuat keputusan-keputusan rumah tangga: mampu membuat keputusan
secara sendiri maupun bersama suami/istri mengenai renovasi rumah,
pembelian kambing untuk diternak, memperoleh kredit usaha.
-
8
e Kebebasan relatif dari dominasi keluarga: responden ditanya mengenai
apakah dalam satu terkahir ada seorang (suami, istri, anak-anak, mertua)
yang mengambil uang, tanah, perhiasan dari dia tanpa ijinnya; yang
melarang mempunyai anak; atau melarang bekerja di luar rumah.
f Kesadaran hukum dan politik: mengetahui nama salah seorang pegawai
pemerintah desa/kelurahan; seorang anggota DPRD setempat; nama
presiden; mengetahui pentingnya memiliki surat nikah dan hukum-hukum
waris.
g Keterlibatan dalam kampanye dan protes-protes: seseorang dianggap
„berdaya‟ jika ia pernah terlibat dalam kampanye atau bersama orang lain
melakukan protes, misalnya, terhadap suami yang memukul istri; istri yang
mengabaikan suami dan keluarganya; gaji yang tidak adil; penyalahgunaan
bantuan sosial; atau penyalahgunaan kekuasaan polisi dan pegawai
pemerintah.
h Jaminan ekonomi dan kontribusi terhadap keluarga: memiliki rumah, tanah,
asset produktif, tabungan. Seseorang dianggap memiliki poin tinggi jika ia
memiliki aspek-aspek tersebut secara sendiri atau terpisah dari
pasangannya.
5.3 Pemberdayaan Perempuan
Pemberdayaan perempuan dapat meliputi pemberdayaan psikologi, sosial-
budaya, ekonomi dan politik yang berkaitan erat satu dengan yang lainnya.
Dengan adanya jaringan kerja sama di antaranya yang saling memberdayakan
dapat tercipta transformasi sosial di mana tidak ada penekanan dan pembudakan
terhadap kaum perempuan. Strategi pemberdayaan dapat melalui pendekatan
individu,kelompok atau kolektif dengan saling memberdayakan sesama wanita
-
9
dalam kelompok atau organisasi, khususnya organisasi wanita. Upaya untuk
saling memberdayakan ini meliputi usaha menyadarkan, mendukung, mendorong,
dan membantu mengembangkan potensi yang terdapat pada diri individu,
sehingga menjadi manusia mandiri tetap kepribadian. Dalam proses
pemberdayaan ini perlu diperhatikan bahwa wanita tidak bermaksud
mendominasi atau merebut kekuasaan dengan cara eksploitatif tetapi dalam arti
pengembangan diri dan menentukan nasib sendiri dengan menggunakan cara-cara
demokratis dalam membagi kekuasaan atas dasar kebersamaan, kesetaraan, dan
tenggang rasa (sharing power on mutual and equal basis) (Prijono,1996:200-201)
Dalam penelitian ini difokuskan pada ibu rumah tangga yang merupakan
seorang wanita yang bekerja dalam menjalankan atau mengelola rumah
keluarganya, bertanggung jawab untuk mendidik anak-anaknya dan umumnya
tidak bekerja di luar rumah. Disinilah ibu rumah tangga harus mempertahankan
eksistensinya dalam hubungan struktural antara kelompok sosial. Hubungan –
hubungan ini dihasilkan dan direproduksi secara proses sistematis dimana energi-
energi perempuan secara terus-menerus digunakan untuk mempertahankan
kesejateraan keluarga melalui peran ibu rumah tangga.
Adapun peranan ibu rumah tangga dalam Panca Dharma Wanita dikutip dari
(Krismawati,Nova 2006:14-15) :
a Sebagai istri, supaya dapat mendampingi suami sebagai kekasih dan
sahabat untuk bersama sama membina keluarga bahagia.
b Sebagai ibu pengasuh, pendidik dan pembina anak-anak dari balita hingga
dewasa dengan dibekali kekuatan rohani maupun jasmani dalam
menghadapi segala tantangan-tantangan jaman,agar dapat menjadi
manusia yang berguna bagi nusa dan bangsa dan agama.
-
10
c Sebagai ibu pengatur rumah tangga, supaya rumah tangga merupakan
tempat yang aman dan teratur bagi seluruh anggota keluarga.
d Sebagai tenaga kerja dan dalam profesi bekerja di pemerintahan,
perusahaan swasta, dunia politik, berwiraswasta dan sebagainya untuk
menambah penghasilan keluarga.
e Sebagai anggota organisasi masyarakat, terutama organisasi wanita,
badan-badan sosial dan sebagainya, untuk menyumbangkan tenaganya
kepada masyarakat.
Dalam penelitian ini difokuskan pada peranan ibu rumah tangga yang sesuai
dengan tujuan dari UPPKS yaitu : ibu rumah tangga sebagai tenaga kerja dalam
artian berwiraswasta untuk menambah penghasilan keluarganya serta sebagai
anggota organisasi masyarakat untuk menyumbangkan tenaganya kepada
masyarakat. Kedua peranan ibu rumah tangga ini yang sesuai dengan tujuan
UPPKS yang dapat mengajak keluarga bergerak aktif dalam ekonomi produktif,
mensosialisasikan pengelolaan keuangan keluarga, meningkatkan ketahanan dan
kemandirian keluarga serta mewujudkan keluarga kecil, bahagia dan sejahtera.
5.4 Pemberdayaan Ekonomi
Pemberdayaan ekonomi rakyat adalah upaya yang merupakan pengarahan
sumber daya untuk mengembangkan potensi ekonomi rakyat untuk meningkatkan
produktivitas rakyat sehingga, baik sumber daya manusia maupun sumber daya
alam sekitar keberadaan rakyat, dapat ditingkatkan produktivitasnya. Upaya
pemberdayaan ekonomi masyarakat tidak terlepas dari perluasan kesempatan
kerja dan peningkatan pendapatan masyarakat. terkait dengan pemberdayaan
masyarakat dalam memperluas kesempatan kerja, maka dipengaruhi salah
satunya oleh kebijakan pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah
-
11
(UKM). Pengembangan UKM terutama Usaha Kecil Menengah (UKM),
memiliki potensi yang strategis dalam rangka pemberdayaan masyarakat,
mengingat pertumbuhan dan aktifnya sektor riil yang dijalankan oleh UKM
mampu memberikan nilai tambah bagi masyarakat, yaitu tersedianya lapangan
kerja dan meningkatnya pendapatan. Hal ini menunjukkan bahwa kelompok
UKM dapat menjadi penyeimbang pemerataan dan penyerapan tenaga kerja
(Kertasasmita, 1996:44) dikutip oleh (Marlina, Desi 2017:17).
5.5 Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS)
UPPKS adalah kelompok usaha ekonomi yang produktif, yang beranggotakan
sekumpulan anggota keluarga yang saling berinteraksi dan terdiri dari beberapa
tahapan Keluarga Sejahtera, baik Pasangan Usia Subur yang sudah ber-KB
maupun yang belum ber-KB dalam rangka meningkatkan tahapan kesejahteraan
dan memantapkan (keluargaindonesia.id). UPPKS (Usaha Peningkatan
Pendapatan Keluarga Sejahtera) merupakan program dari BKKBN yang
mayoritas anggota kelompoknya adalah ibu – ibu rumah tangga yang
meningkatkan taraf kehidupan kelurga.
UPPKS bertujuan untuk mengajak keluarga aktif bergerak dalam ekonomi
produktif, mensosialisasikan pengelolaan keuangan keluarga, meningkatkan
ketahanan dan kemandirian keluarga, dan mewujudkan keluarga kecil, bahagia,
dan sejahtera (keluargaindonesia.id).
Kegiatan – kegiatan yang ada dalam UPPKS antara lain yaitu:
a Memberikan bantuan fasilitas permodalan kepada kelompok yang
meliputi dana bergulir, dana BUMN, Kukesra, Kredit Pengembangan
Kemitraan Usaha (KPKU), dan Kukesra Mandiri.
-
12
b Pembinaan dan pengembangan usaha kelompok UPPKS melalui kegiatan
peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang terlibat dalam
kegiatan tersebut, pembinaan kemitraan baik dalam hal permodalan,
SDM,produksi, manajemen usaha, penerapan teknologi tepat guna dan
pemasaran.
c Pembinaan jaringan usaha yang bertujuan untuk meningkatkan akses
anggota kelompok ini dengan berbagai pihak.
d Pembinaan produksi agar kelompok UPPKS menghasilkan produk, baik
kuantitas maupun kualitas, yang sesuai dengan permintaan pasar (uppks-
ppkbkukarkab.blogspot.com).
E Metode Penelitian
1 Jenis Penelitian
Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif
kualitatif. Metode deskriptif ini adalah gambaran suatu kelompok
masyarakat, suatu obyek, suatu set kondisi, suatu pemikiran ataupun
peristiwa dari masa sekarang. Tujuan dari jenis penelitian ini adalah untuk
membuat deskripsi, gambaran, atau lukisan secara sistematis, faktual, dan
akurat mengenai fakta-fakta atau fenomena yang diselidiki. Sedangkan untuk
menganalisa suatu data dalam penelitian ini penulis menggunakan teknik
analisa kualitatif. Penelitian dengan menggunakan metode ini lebih menekan
pada analisa data deduktif dan induktif, serta analisa terhadap dinamika
hubungan antarfenomena yang diamati.
Penelitian deskriptif kualitatif merupakan prosedur pemecahan yang diteliti
dengan jalan menggambarkan dan menulis peristiwa yang berdasarkan fakta-
fakta yang ada. Bogdan dan Taylor (dalam Lexy J. Moleong 2017:4), metode
-
13
kualitatif merupakan penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa
kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang, dari perilaku yang dapat
diamati.
2 Ruang Lingkup Penelitian
2.1 Definisi Konsep
a Upaya pemberdayaan adalah kemampuan orang terkhusus kelompok
lemah yang memiliki kekuatan dalam mengelola sumber daya yang ada
untuk meningkatkan pendapatannya serta berpartisipasi dalam
pembangunan.
b Pemberdayaan ibu rumah tangga adalah upaya dalam memberdayakan
perempuan meliputi usaha menyadarkan, mendukung, mendorong, dan
membantu mengembangkan potensi yang ada pada dalam dirinya agar
menjadi perempuan mandiri dan tetap memiliki kepribadian.
c Pemberdayaan Ekonomi adalah upaya untuk mengembangkan ekonomi
rakyat dalam meningkatkan produktivitasnya dalam sumber daya alam
maupun sumber daya manusia.
d UPPKS adalah suatu kegiatan ekonomi yang produktif dan anggotanya
merupakan keluarga yang saling berinteraksi.
2.2 Definisi Operasional
a Pemberian bantuan fasilitas kepada ibu rumah tangga untuk ekonomi
produktif.
b Pembinaan dan pengembangan usaha untuk meningkatkan ketrampilan
ibu rumah tangga dalam mengelola keuangan keluarga.
c Pembinaan jaringan usaha kepada ibu rumah tangga agar dapat terlibat
aktif dalam hidup bermasyarakat.
-
14
d Pembinaan produksi agar ibu rumah tangga dapat menghasilkan produk
untuk menambah penghasilan keluarga.
e Kendala – kendala dalam meberdayakan ibu rumah tangga melalui
UPPKS.
3 Subyek & Lokasi Penelitian
a Subyek dalam penelitian ini adalah 8 pengurus inti UPPKS yang terdiri
dari Pembina, Ketua II, Sekretaris, Bendahara, Sie Humas, Sie Produksi,
serta Sie Pemasaran. Sedangkan untuk anggota UPPKS, peneliti
mengambil 8 anggota yang terdiri dari 2 anggota kelompok UPPKS di
Malangrejo (Makarti, Ceria, Barokah dan Amanah). Peneliti juga
mengambil 2 orang dari masyarakat umum sebagai subyek penelitian.
Dalam penelitian ini, peneliti mengambil subyek tersebut dengan
menggunakan purposive sampling. Disini peneliti mengambil informan
berdasarkan tingkatan pengurus UPPKS Padukuhan Malangrejo serta
anggota UPPKS. Sedangkan masyarakat umum diambil untuk dapat
mengetahui sejauh mana mereka menilai kegiatan UPPKS di Padukuhan
Malangrejo dalam memberdayakan ibu rumah tangga.
b Lokasi penelitian berada di Dusun Malangrejo, Wedomartani, Ngemplak,
Yogyakarta.
4 Teknik Pengumpulan Data
a Metode Observasi
Menurut Nasution (dalam Sugiyono, 2013:310) Observasi adalah dasar
semua ilmu pengetahuan. Para ilmuwan hanya dapat bekerja berdasarkan
data, yaitu fakta mengenai dunia kenyataan yang diperoleh melalui
observasi.
-
15
Pada penelitian ini, peneliti melakukan pengamatan langsung tentang
pemberdayaan ibu rumah tangga melalui Usaha peningkatan Pendapatan
Keluarga Sejahtera di Dusun Malangrejo.
b Metode Wawancara
Menurut Esterberg (Sugiyono,2013:317) Wawancara adalah pertemuan
dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga
dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu. Dalam penelitian
ini peneliti langsung mewawancari pengurus, anggota UPPKS serta
masyarakat umum Padukuhan Malangrejo.
c Metode Dokumentasi
Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen
bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari
seseorang. Dokumen yang berbentuk tulisan misalnya catatan harian,
sejarah kehidupan, cerita, geografi, peraturan, kebijakan. Dokumen yang
berbentuk gambar, misalnya foto, gambar hidup, sketsa dan lain-lain.
Dokumen yang berbentuk karya misalnya karya seni, yang dapat berupa
gambar, patung, film, dan lain-lain. Dokumen merupakan pelengkap dari
penggunaan metode observasi dan wawancara dalam penelitian kualitatif
(Sugiyono,2013:329).
Dokumentasi dalam penelitian ini dilakukan dengan cara mengumpulkan
data-data atau laporan dari Pengurus UPPKS dan laporan lainnya yang
berkaitan dengan masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini.
5 Teknik Analisis Data
Tujuan analisis data ialah untuk mengungkapkan data apa yang perlu dicari,
hipotesis apa yang perlu diuji, pertanyaan apa yang perlu dijawab, metode apa
-
16
yang harus digunakan untuk mendapatkan informasi baru, dan kesalahan apa
yang harus segera diperbaiki.
Analisis data ialah kegiatan analisis mengategorikan data untuk mendapatkan
pola hubungan tema, menafsirkan apa yang bermakna, serta menyampaikan
atau melaporkannya kepada orang lain yang berminat. Ada berbagai cara
untuk menganalisis data, langkah – langkahnya sebagai berikut (Usman
Husaini & Akbar Purnomo, 2017:130-131) :
1 Reduksi Data
Dalam penelitian kualitatif terdapat data yang bersifat kuantitatif, yaitu dalam
bentuk angka-angka, maka sebaiknya angka-angka jangan dipisahkan dari
kata-katanya secara konstektual sehingga tidak mengurangi maknanya.
Data yang didapat pada saat di lapangan langsung diketik atau ditulis dengan
rapi, terinci dan sistematis setiap selesai mengumpulkan data. Data-data
tersebut perlu direduksi, yaitu dengan memilih hal-hal pokok yang sesuai
dengan fokus penelitian kita, kemudian dicari temanya. Data yang telah
direduksi memberikan gambaran tentang hasil pengamatan dan
mempermudah peneliti untuk mencarinya jika sewaktu-waktu diperlukan.
2 Display Data
Data yang bertumpuk – tumpuk kurang dapat memberikan gambaran secara
menyuluruh. Oleh karena itu, diperlukan display data. Display data ialah
menyajikan data dalam bentuk matriks, network, chart atau grafik dan
sebagainya. Dengan demikian, peneliti dapat menguasi data dan tidak
terbenam dengan setumpuk data.
-
17
3 Simpulan dan Verifikasi
Sejak semula peneliti berusaha mencari makna dari data yang diperolehnya.
Untuk itu, penulis mencari pola, model, hubungan, persamaan, hal-hal yang
sering muncul, hipotesis, dan sebagainya. Jadi, penulis mencoba mengambil
kesimpulan dari data yang didapatnya itu.
-
18
BAB II
DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN
A Deskripsi Desa Wedomartani
1. Sejarah Desa Wedomartani
Desa Wedomartani yang terletak di Kecamatan Ngemplak Kabupaten Sleman
Daerah Istimewa Yogyakarta terbentuk dari 4 Kelurahan lama pada tahun 1946
antara lain:
a Kelurahan lama Babadan yang terdiri dari 7 Padukuhan:
1 Padukuhan Babadan
2 Padukuhan Saren
3 Padukuhan Wonorejo
4 Padukuhan Demangan
5 Padukuhan Gedongan Lor
6 Padukuhan Sawahan Lor
7 Padukuhan Sawahan Kidul
b Kelurahan lama Pokoh yang terdiri dari 5 Padukuhan:
1 Padukuhan Pokoh
2 Padukuhan Wonosari
3 Padukuhan Godanglegi
4 Padukuhan Sempuh
5 Padukuhan Pucanganom
c Kelurahan lama Gedongan terdiri dari 6 Padukuhan:
1 Padukuhan Karangsari
2 Padukuhan Kenayan
3 Padukuhan Kregan
-
19
4 Padukuhan Tegalsari
5 Padukuhan Malangrejo
6 Padukuhan Blotan
d Kelurahan Lama Krapyak terdiri dari (7) tujuh padukuhan:
1 Padukuhan Krapyak
2 Padukuhan Bakungan
3 Padukuhan Jetis
4 Padukuhan Krajan
5 Padukuhan Karanganyar
6 Padukuhan Ceper
7 Padukuhan Krandon
2. Keadaan Geografis
Desa Wedomartani secara administratif merupakan salah satu desa yang berada
di Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta dengan
letak geografis sebagai berikut:
a Luas Wilayah dan Penggunaan
Luas wilayah keseluruhan di Desa Wedomartani adalah 11786,71 km2
yang
terdiri dari 186 RT dan 25 dusun. Yaitu Babadan, Saren, Wonorejo, Demangan,
Gedongan Lor, Sawahan Lor, Sawahan Kidul, Pokoh, Wonosari, Gondanglegi,
Sempu, Pucanganom, Karangsari, Kenayan, Kregan, Tegalsari, Malangrejo,
Blotan, Krapyak, Bakungan, Jetis, Krajan, Ceper, Karanganyar, Ceper, Kredon.
Dari luas wilayah tanah yang terdapat di Desa Wedomartani maka dapat dibagi
menurut status penggunaan melalui tabel berikut:
-
20
Tabel II.1
Penggunaan Lahan di Desa Wedomartani
No Penggunaan Lahan Jumlah
1 Lahan Perkarangan 467.725 ha
2 Sawah 512.063 ha
3 Tegal 153.176 ha
4 Kuburan 2.270 ha
5 Sungai 36.469 ha
6 Jalan 1.968 ha
7 Lain – Lain 5.000 ha
Jumlah 1.178.671 ha
Sumber : Profil Desa Wedomartani 2018
b Batas Wilayah Dan Orbitasi
1 Batas Wilayah
Letak dan batas wilayah penting untuk diketahui dalam suatu penelitian
agar dapat memudahkan peneliti dalam mengemukakan dan menganalisa
secara objek. Sehingga keterangan yang diperoleh yang berhubungan dengan
pokok permasalahan yang dibahas. Adapun letak dan batas wilayah Desa
Wedomartani yang menjadi objek penelitian adalah sebagai berikut:
a Sebelah Utara : Desa Sukoharjo
b Sebelah Selatan : Desa Maguwoharjo dan Condongcatur
c Sebelah Barat : Desa Minomartani dan Sinduharjo
d Sebelah Timur : Desa Widodomartani dan Selomartani
-
21
2 Orbitrasi
Adapun jarak antara kantor Desa Wedomartani dengan beberapa kantor
pemerintahan lainnya sebagai berikut:
a Jarak Dari Desa ke Ibukota Kecamatan : + 5 km
b Jarak Dari Desa ke Ibukota Kabupaten : + 14 km
c Jarak Dari Desa ke Ibukota Provinsi : + 17 km
Gambar 1: Peta Kabupaten Sleman
Gambar 2 : Peta Kecamatan Ngemplak
Gambar 3 : Peta Desa Wedomartani
Sumber: Website Kabupaten Sleman
-
22
Gambar 2 : Peta Kecamatan Ngemplak
Sumber : Website Kecamatan Ngemplak
Gambar 3 : Peta Desa Wedomartani
Sumber : Peta Desa Wedomartani 2018
-
23
c Keadaan Iklim
Iklim merupakan suatu keadaan rata-rata cuaca pada suatu wilayah dalam
jangka waktu yang relatif lama. Desa Wedomartani memiliki iklim tropis
dengan dua musim yaitu musim kemarau dan musim hujan dengan keadaan
suhu rata-rata 26oC sedangkan keadaan curah hujan rata – rata 133 mm/tahun.
Tekstur tanah di Desa Wedomartani pada umunya tanah regosol. Tanah regosol
merupakan tanah yang bercampur dengan pasir dan tanah ini sangat bermanfaat
untuk bercocok tanam sayur-sayuran, padi, kelapa, tembakau, tebu. Namun
keaadaan air di Desa Wedomartani pada saat kemarau mengalami kekurangan.
3. Kondisi Demografi Penduduk
Keadaan demografi penduduk adalah merupakan salah satu faktor utama di
dalam kehidupan masyarakat pelaksanaan pembangunan membutuhkan
penduduk. Sebab hal ini merupakan proses perubahan kehidupan. Manusia adalah
sebgai obyek dan subyek, oleh sebab itu hal ini sangat penting untuk diketahui
tentang keadaan demografi yang berkaitan dengan proses pembangunan kondisi
Desa Wedomartani.
1. Jumlah Penduduk
Jumlah penduduk Desa Wedomartani mencapai 28.618 jiwa, 7.984 KK.
Berikut merupakan data jumlah penduduk Desa Wedomartani dapat dilihat pada
tabel berikut.
-
24
Diagram II.1
Jumlah Penduduk Desa Wedomartani
Sumber: Profil Desa Wedomartani 2018 `
Dari tabel diatas menunjukkan bahwa jumlah penduduk Desa
Wedomartani berdasarkan jenis kelamin jumlah perempuan tinggi dibanding
jumlah laki – laki. Laki – laki berjumlah 13.959 atau 49,78 sedangkan
perempuan berjumlah 14.082 atau 50,22.
2. Jumlah Penduduk Menurut Usia
Usia merupakan suatu ukuran lama waktu hidup seseorang dalam satu
tahun. Usia akan selalu berhubungan dengan kemampuan dan aktivitas
seseorang di dalam melakukan kegiatan. Berikut akan di jelaskan keadaan
penduduk Desa Wedomartani berdasarkan tingkat usia :
13.959
49,78
14082
50,22 0
2.000
4.000
6.000
8.000
10.000
12.000
14.000
16.000
1 2
Laki - laki
Perempuan
-
25
Diagram II.2
Jumlah Penduduk Menurut Usia
Sumber: Profil Desa Wedomartani 2018
Dari tabel diatas menunjukkan bahwa jumlah penduduk yang berusia 35 –
39 tahun lebih banyak yaitu 2371 atau 8,46 persen dibandingkan dengan
mereka yang berusia75 – 79 tahun sebanyak 449 atau 1,60 persen .
4. Keadaan Sosial
1 Penduduk Berdasarkan Pendidikan
Diagram II.3
Jumlah Penduduk Menurut Pendidikan
Sumber: Profil Desa Wedomartani 2018
1918
2286 2138 2111
1950 1993 2105
2371 2139 2124
1885
1545
1190
805
538 449 494
6,84 8,15 7,62 7,53 6,95 7,11 7,51 8,46 7,63 7,57 6,72 5,51 4,24 2,87 1,92 1,60 1,76 0
500
1000
1500
2000
2500
4.612
2.985 2.731 3.289
8.254
251 1.053
3.945
759 162 16,45 10,65 9,74 11,73 29,44 0,90 3,76 14,07 2,71 0,58
01.0002.0003.0004.0005.0006.0007.0008.0009.000
-
26
Dari tabel di atas jumlah penduduk yang paling banyak yaitu
berpendidikan SMA sebanyak 8.254 orang atau setara 29,44 persen sedangkan
yang paling rendah penduduk berpendidikan S3 sebanyak 167 orang atau 0,58.
2 Jumlah Penduduk Menurut Mata Pencaharian
Diagaram II.4
Jumlah Penduduk Menurut Mata Pencaharian
Sumber: Profil Desa Wedomartani 2018
Dari data diatas jumlah penduduk menurut mata pencaharian yang paling
banyak karyawan swasta 5.297 atau 24,41 Sedangkan yang paling sedikit
yaitu pejabat negara 2 orang.
5. Sarana dan Prasarana
1 Sarana Prasarana Tempat Peribadatan
Adapun sarana peribadatan yang terdapat di Desa Wedomartani sebagai
berikut:
911
246 2
1.206
1.856
5.297
186
2.532
140 115
4.055 3.686
733 734
4,20 1,13 0,01 5,56 8,55 24,41 0,86 11,67 0,65 0,53 18,69 16,99 3,38 3,38 0
1000
2000
3000
4000
5000
6000
-
27
Tabel II.2
Sarana dan Prasarana Peribadatan
No Jenis Jumlah
1 Masjid 51
2 Langgar 49
3 Gereja 3
4 Pura 1
Sumber: Profil Desa Wedomartani 2018
Dari data di atas menunjukkan bahwa di Desa Wedomartani terdapat 51
masjid dan 49 langgar. Hal ini membuktikan bahwa penduduk di Desa
Wedomartani mayoritas memeluk agama Islam. Sedangkan ada juga 3 buah
gereja terdiri dari gereja katolik 1, gereja kristen 2 serta 1 pura yang ada di
Desa Wedomartani.
-
28
B Deskripsi Padukuhan Malangrejo
1. Keadaan Geografis
a Luas Wilayah
Luas wilayah Padukuhan Malangrejo secara keseluruhan adalah 60 hektar
terdiri dari 6 rukun tetangga (RT) dan 3 rukun warga (RW).
b Batas Wilayah
Letak dan batas wilayah sangat penting dalam suatu penelitian agar dapat
memudahkan peneliti dalam mengemukakan dan menganalisis suatu objek.
Sehingga keterangan yang diperoleh, berhubungan dengan data yang
dibutuhkan. Padukuhan Malangrejo terletak di Desa Wedomartani, Kecamatan
Ngemplak, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Adapun batas
wilayah Padukuhan Malangrejo yang menjadi tempat penelitian sebagai berikut:
Sebelah Utara : Padukuhan Blondang
Sebelah Selatan : Padukuhan Jenengan dan Krodan
Sebelah Timur : Padukuhan Karangsari
Sebelah Barat : Padukuhan Jetis
2. Keadaan Penduduk
a Jumlah Penduduk
Jumlah penduduk di Padukuhan Malangrejo sebanyak 1.584 jiwa dengan jumlah
489 KK. Adapun data jumlah penduduk Dusun Malangrejo sebagai berikut:
-
29
Diagram II.5
Jumlah Penduduk Dusun Malangrejo
Sumber: Data Monografi Padukuhan 2017
Dari data diatas jumlah penduduk Dusun Malangrejo diatas maka dapat
dikatakan bahwa jumlah penduduk laki – laki 810 orang sedangkan perempuan
774 orang.
b Jumlah Penduduk Menurut Usia
Adapun jumlah penduduk Dusun Malangrejo menurut tingkatan usia sebagai
berikut :
810
51,14
774
48,86
0
100
200
300
400
500
600
700
800
900
Jumlah Persentase (%)
Laki – Laki
Perempuan
-
30
Diagram II.6
Jumlah Penduduk Menurut Usia
Sumber : Data Monografi Padukuhan 2017
Dari data diatas dapat terlihat jelas bahwa kebanyakan dari masyarakat
Dusun Malangrejo , umur 5 – 9 tahun berjumlah 147 orang.
3. Keadaan Sosial
a Jumlah Penduduk Menurut Mata Pencaharian
Adapun jenis mata pencaharian yang menjadi kegiatan masyarakat Dusun
Malangrejo dalam memenuhi kebutuhan hidup mereka sehari-hari yaitu
sebagai berikut :
Diagram II.7
Penduduk Menurut Mata Pencaharian
121
147
129
107 115
126 139 145
121 121
87 94
39
22
71
7,64 9,28 8,14 6,76 7,26 7,95 8,78 9,15 7,64 7,64 5,49 5,93 2,46 1,39 4,48
0
20
40
60
80
100
120
140
160
0 -
4 ta
hu
n
5 -
9 ta
hu
n
10 -
14
tah
un
15 -
19
tah
un
20 -
24
tah
un
25 -
29
tah
un
30 -
34
tah
un
35 -
39
tah
un
40 -
44
tah
un
45 -
49
tah
un
50 -
54
tah
un
55 -
59
tah
un
60 -
64
tah
un
65 -
69
tah
un
> 70
tah
un
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
-
31
Sumber : Data Monografi Padukuhan 2017
Dari tabel diatas menunjukkan bahwa di Dusun Malangrejo, penduduknya
paling banyak adalah sebagai pelajar/mahasiswa 270 orang. Sedangkan
pekerjaan kantoran seperti guru/dosen, PNS, dan TNI/POLRI cenderung
sedikit.
b Jumlah Penduduk Menurut Jenjang Pendidikan
Tabel II.10
Penduduk Menurut Jenjang Pendidikan
Sumber: Data Monografi Padukuhan 2017
Dari data diatas, penduduk menurut jenjang pendidikan yang paling banyak
yaitu Tamat SMA sebanyak 368 orang setara 33,33. Sedangkan Tamat S3 6
orang setara 0,54 persen.
267
213
270
15 30 14
97
50
149
37
104
21,43 17,09 21,67 1,2 2,41 1,12 7,78 4,01 11,96 2,97 8,35
0
50
100
150
200
250
300
Bel
um
Bek
erja
Men
guru
s R
T
Pel
ajar
/Mah
asis
wa
Pen
siu
nan
Peg
awai
Neg
eri
TNI/
POLR
I
Per
tan
ian
Per
dag
anga
n
Kar
yaw
an S
was
ta
Gu
ru/D
ose
n
Wir
asw
asta
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
204 146 199
368
42 116
23 6 18,48 13,22 18,03 33,33 3,8 10,51 2,08 0,54 0
100200300400
Bel
um
Tam
atSD
Tam
at S
D
Tam
at S
MP
Tam
at S
MA
Tam
atD
1/D
2/D
3
Tam
at S
1
Tam
at S
2
Tam
at S
3
1 2 3 4 5 6 7 8
-
32
4. Sarana Prasarana
a) Sarana dan Prasarana Pendidikan
Sarana dan prasarana pendidikan yang terdapat di Dusun Malangrejo
sebagai berikut :
Tabel II.3
Sarana dan Prasarana Pendidikan
No Jenis Jumlah
1 PAUD 1
2 TK 1
Sumber: Data Monograf Padukuhan 2018
Sarana dan prasarana pendidikan yang terdapat di Dusun Malangrejo
yaitu PAUD dan TK. Hal ini dapat dikatakan cukup bagi anak – anak Dusun
Malangrejo.
b) Sarana dan Prasarana Peribadatan
Adapun sarana dan prasarana peribadatan yang terdapat di Dusun
Malangrejo sebagai berikut :
Tabel II.4
Sarana dan Prasarana Peribadatan
No Jenis Jumlah
1 Masjid 1
2 Musholla 2
Sumber: Data Monograf Padukuhan 2018
-
33
Dari data diatas menjelaskan bahwa di Dusun Malangrejo
terdapat 1 masjid dan 2 musholla hal ini di dukung dengan jumlah
penduduk Malangrejo yang seluruhnya merupakan agama Islam.
5. Pemerintahan Padukuhan
Menurut Peraturan Bupati No. 46 Tahun 2016 Tentang Pedoman Susunan
Organisasi Dan Tata Kerja Pemerintah Desa, pengertian dari padukuhan adalah
bagian wilayah desa yang merupakan lingkungan kerja dukuh. Dukuh adalah unsur
pembantu Kepala Desa dalam pemerintah Desa.
a. Perangkat Padukuhan Malangrejo
Kepala Dukuh : Sarbini
Ketua RW 33 : Drs. Surono
Ketua RW 34 : Drs. Lanjarianto
Ketua RW 35 : Slamet Ponamar
Ketua RT 1 : Aang Syahrir Sigit
Ketua RT 2 : Sofyan Syahori
Ketua RT 3 : Ponidin
Ketua RT 4 : Supriyadi
Ketua RT 5 : Agus Supriyanto
Ketua RT 6 : Agung Nugroho