Download - Pengenalan Jasa VSAT
Pengenalan Jasa VSAT (Very Small Apperture Terminal)
I Pendahuluan
Pada tahun 1957 diluncurkan Satelit SPUTNIK oleh Uni Sovyet yang mengawali
kemajuan teknologi dibidang komunikasi satelit dengan menggunakan gelombang
Microwave. Komunikasi satelit ini banyak memberi keuntungan yaitu lebih banyak
informasi yang dapat ditumpangkan dengan menggunakan Microwave frekuensi Gega
Hertz, kemudian jangkauan pancarnya luas bahkan dapat menjangkau tempat-tempat
terpencil.
Untuk pelaksanaan komunikasi, satelit harus mengorbit atau mengelilingi bumi
yang berotasi. Orbit yang digunakan adalah orbit Geosynchronous dimana dengan
menggunakan orbit ini sebuah satelit dapat menjangkau sepertiga bagian bumi dengan
ketinggian 36.000 Km (22.300 Miles) dari permukaan bumi, satelit yang mencapai
ketinggian seperti ini memiliki lintasan yang mengelilingi bumi selama 24 jam sehingga
akan selalu tampak diam terhadap suatu titik di permukaan bumi. Satelit dengan
menggunakan orbit ini sangat menguntungkan yaitu biayauntuk mengontrol satelit relatif
lebih rendah dan hubungan tidak pernah putus. Satelit Intelsat dan Plapa adalah beberapa
contoh satelit yang menggunakan orbit Geosynchronus.
Dengan berbagai kemajuan teknologi yang pesat, satelit-satelit ini banyak
dipergunakan diberbagai bidang, adapun fungsinya sebagai berikut :
a. Sebagai Satelit mata-mata
b. Satelit cuaca dan navigasi
c. Satelit pengindraan jarak jauh dan pemetaan bumi
d. Satelit penyelidikan
e. Satelit Komunikasi
Dari kelima fungsi satelit tersebut yang akan kita bahas untuk keperluan VSAT
ini adalah satelit komunikasi. VSAT (Very Small Aperture Terminal) adalah teknologi
mutakhir satelit komunikasi saat ini. VSAT mampu menerima penggunaan antena kecil
dalam menyediakan komunikasi realibilitas tinggi antara Hub pusat sampai tempat
terpencil sekalipun.
Jasa Telekomunikasi 1 Pengenalan Jasa VSAT
Satelit komunikasi merupakan stasiun Relay atau Repeater gelombang microwive
yang diletakkan di angkasa. Satelit ini menerima sinyal radio dengan bidang frekuensi
tertentu dari bumi setelah diperkuat dan diubah ke bidang frekuensi yang berbeda.
Pemasangan stasiun penghubung dari satelit ke bumi disebut stasiun bumi yang
berfungsi untuk memancarkan sinyal radio ke satelit pada suatu bidang frekuensi lintas
atas atau up link dan menerima kembali sinyal radio dari satelit yang sudah diperkuat dan
diubah bidang frekuensinya yang disebut lintas bawah atau down link
Pada table dibawah ini dapat dilihat perbedaan up-link dan down-link pada
beberapa jenis band yang ada.
Up-Link Down-Link Band5,925 – 6,425 GHz 3,700 – 4,200 GHz C – Band14,00 – 14,50 GHz 11,70 – 12,20 GHz Ku – Band10,95 – 11,26 GHz 8,650 – 8,900 GHz X - Band
X-Band digunakan untuk sistem militer sedangkan C-Band dan U-Band dipakai untuk
keperluan komersil. Di Indonesia yang beriklim tropis digunakan C-Band karena lebih
kebal terhadap noise dan cuaca dibandingkan dengan Ku-Band yang frekuensinya sangat
tinggi sehingga menyebabkan rentan terhadap noise dan cuaca.
Dengan adanya satelit sebagai barometer dari perkembangan atau kemajuan
teknologi maka muncullah berbagai produk dan jasa baru dalam bidng komunikasi.
Keinginan dan tuntutan konsumen untuk mendapatkan pelayanan telekomunikasi yang
terpadu semakin mendesak.Pelayanan terpadu termasuk mencakup data, suara dan juga
video.
Salah satu altenatif media telekomunikasi yang menawarkan kemampuan untuk
hubungan jangkauan yang lebih luas dan terpadu adalah Sistem Komunikasi Satelit
Mikro (SKSBM) atau yang biasa di kenal dengan nama Very Small Aperture Terminal
(VSAT) yang secara sederhana menggambarkan sebuah stasiun bumi dengan diameter
antenna yang kecil. VSAT berperan penting dalam berbagai ragam penyediaan jasa
seperti online audio / video, data dan aplikasi multimedia. Dari jasanya VSAT terdiri dari
VSAT Link, VSAT Net, VSAT Frame Relay, VSAT Teleport dan VSAT IP.
Jasa Telekomunikasi 2 Pengenalan Jasa VSAT
II Proses Transmisi
Data yang akan ditransmisikan dari remote/user, terlebih dahulu memasuki
modem. Modem yang digunakan oleh user antara lain adalah modem Comstream
CM-701 / DT - 7000. Dalam modem ini data dimodulasi. Proses modulasi ini
menggunakan teknik QPSK (Quadrature Phase Shift Keying). Modulasi ini
bertujuan untuk mentranslasikan gelombang frekwensi informasi ke dalam
gelombang lain pada frekwensi yang lebih tinggi untuk dibawa ke media
transmisi
Setelah data tersebut dimodulasi, selanjutnya akan memasuki perangkat yang
disebut RFT ( RF Transceiver) atau driver. Dalam RFT ini terdapat Up dan Down
Converter. Untuk proses transmit yang digunakan adalah Up Converter. Up
Converter ini berfungsi untuk mentranslasikan sinyal dari frekwensi menengah IF
(Intermediate Frequency) menjadi suatu sinyal RF (Radio Frequency). Output
sinyal yang dihasilkan adalah 5925 - 6425 MHz
Proses selanjutnya adalah memasuki SSPA (Solid State Power Amplifier) yang
berfungsi sama dengan HPA yaitu untuk memperkuat sinyal RF agar dapat
diterima oleh satelit.
III Proses Receive
Antena VSAT Jtiluhur menerima sinyal dari satelit, langsung diteruskan
memasuki LNA (Low Noise Amplifier). Dimana LNA ini berfungsi untuk
menekan noise dan memperkuat sinyal yang diterima.
Dari LNA sinyal diteruskan memasuki Down Converter yang berfungsi untuk
mentranslasikan sinyal RF mernjadi sinyal IF.
Setelah memasuki Down Converter, maka sinyal IF memasuki perangkat modem
untuk melakukan proses demodulasi, dimana prose demodulasi itu dimaksudkan
untuk memisahkan antara sinyal carrier dengan informasi yang ada di dalamnya
Data informasi kemudian masuk ke dalam CP 4000. CP 4000 ini berfungsi
sebagai Cross Connector yang menghubungkan semua modem-modem yang
digunakan, output dari CP 4000 ini sebesar 2 Mbps
Jasa Telekomunikasi 3 Pengenalan Jasa VSAT
Kemudian output dari CP 4000 memasuki perangkat DDF (Digital Distriution
Frame). DDF ini berfungsi sebagai connector (penghubung) antara multiplexer
dengan multiplexer lain atau perangkat microwave.
Selanjutnya output dari DDf masuk kedalam multiplexer dan Radio System yang
berfungsi untuk mngirimkan data tersebut ke Jakarta - ITMC (International
Telecomunication Maintenance Centre). Di Jakarta inilah yang akan menetukan
data tersebut sampai ke tujuan melalui media apa saja antara lain fiber optik dan
satelit.
IV VSAT Link
VSAT Link merupakan jenis komunikasi yang langsung (point to point)
berhubungan antara dua buah stasiun bumi tanpa ada stasiun pusat sebagai pengontrol.
VSAT Link sering dikenal dengan nama SCPC (Single Channel Per Carrier). SCPC
merupakan jasa komunikasi yang menyediakan sebuah kanal khusus untuk satu carrier
sehingga dalam pelaksanaan komunikasi tidak terganggu oleh carrier yang lain. Dengan
menggunakan SCPC tidak diperlukan adanya waktu tunggu untuk berkomunikasi
sehingga kemudahan dalam komunikasi kapanpun diinginkan dapat dilakukan. Tetapi
karena SCPC ini selalu dalam keadaan siap atau On, otomatis biaya yang dikeluarkan
cukup besar. VSAT Link menggunakan metode akses FDMA (Frequensy Division
Multiple Access). Cara kerjanya dengan metode pemberian frekuensi-frekuensi yang
berbeda kepada stasiun bumi penerima menggunakan sumber satelit. Sehingga dalam
system FDMA ini frekuensi-frekuensi yang berbeda itu sudah ditentukan untuk setiap
carrier sehingga tidak saling tercampur dan pemeliharaan batas komponen intermodulasi
carrier tersebut tetap dalam level nominalnya. Dalam konsep ini penguatan pada
transponder satelit lebih besar daripada di terminal bumi.
Jasa Telekomunikasi 4 Pengenalan Jasa VSAT
Konfigurasi VSAT Link
Keuntungan dari sistem FDMA antara lain :
Kemampuan mengaplikasikan sistem transmisi analog maupun digital
Tidak memerlukan code transmisi khusus
Kapasitas alokasi frekuensi yang sederhana
Tidak memerlukan sinkronisasi waktu atau jaringan
Peralatan penerimanya cukup sederhana dan murah.
Kerugiannya dari sistem FDMA antara lain :
memerlukan band frekuensi diantara sinyal informasi sehingga mengurangi
bandwidth yang tersedia
dibutuhkan power balancing (penyeimbang) untuk menghindari sinyal yang
terlalu kuat disisi penerima
dibutuhkan amplifier tambahan sebagai penghilang pengaruh intermodulasi
maupun distorsi.
V VSAT Net
Jenis komunikasi VSAT Net dapat digunakan untuk berhubungan antara terminal
VSAT (remote) yang satu ke Terminal VSAT yang lainnya dengan menggunakan stasiun
pusat bumi atau disebut stasiun HUB yang berfungsi sebagai pengendali jalannya
komunikasi antar remote. VSAT Net menggunakan topologi star dengan metode akses
TDMA (Time Division Multiple Access). Penggunaan sistem metode akses TDMA
pertama pada satelit dilakukan bulan Januari 1985 dan mencakup semudra atlantik untuk
pertamakalinya. Semenjak itu sistem TDMA dengan cepat diterima banyak negara dan
paling banyak digunakan dalam sistem komunikasi. Cara kerjanya yaitu memberikan
sinyal transmit (frekuensi pemancar) yang sama terhadap stasiun bumi tetapi dibedakan
Jasa Telekomunikasi 5 Pengenalan Jasa VSAT
berdasarkan waktu pengirimannya (time slots). Jadi pemisahan frekuensi dilakukan
dengan mengalokasikan time slot yang berbeda-beda pada frekensi pemancar.
Keuntungan TDMA antara lain :
Signal carrier dari pemancar diberikan ke penerima dalam beberapa waktu yang
telah ditentukan sehingga amplifier pemancar bisa dioperasikan walaupun dekat
daerah saturasi dengan menekan pengaruh intermodulasi dan distorsi.
Sinkronisasi TDMA dalam mengaplikasikan sistem transmisi digital lebih baik
dari FDMA
Kerugian TDMA antara lain :
Membutuhkan proses sinkronisasi yang tepat
Setiap stasiun transmisi harus mendapatkan time slot yang tepat.
Bit dan frame waktu harus dikirim dan dimaintain dengan sinkronisasi TDMA,
sehingga hanya trafik digital saja yang dapat disinkronisasikan dengan TDMA.
Gambar konfigurasi jaringan VSAT Net
Jasa Telekomunikasi 6 Pengenalan Jasa VSAT
VI VSAT Frame Relay
VSAT Frame Relay atau lebih sering disebut dengan SkyFrame mengunakan
topologi point to multipoint menggunakan media akses frame relay. Host pelanggan
terhubung ke hub pusat dengan media akses frame relay, kemudian dari hub ditembakkan
ke arah satelit yang selanjutnya satelit akan meneruskan ke remote-remote tujuan. Dalam
hal ini SkyFrame menggunakan dlci sebagai alamat pengiriman sinyal informasi ke
remote tujuannya.
VII VSAT Teleport
VSAT Teleport pada prinsipnya sama dengan SkyFrame. Topologi yang
digunakan point to multipoint yang juga menggunakan media akses frame relay. Host
pelanggan terhubung dengan Hub pusat dengan menggunakan Frame Relay, kemudian
dari hub ditembakkan ke arah satelit yang selanjutnya satelit yang akan meneruskan ke
remote tujuan. Perbedaan dengan SkyFrame adalah VSAT Teleport menggunakan
frekuensi yang berbeda dalam mentransmitkan sinyal kearah remote.
VIII Pengenalan Perangkat VSAT
8.1 Perangkat VSAT Net
Jasa Telekomunikasi 7 Pengenalan Jasa VSAT
INDOOR UNIT :
1. DIU (Digital In Door Unit) (modem yang terdiri dari Port Cards Slot &
Spesific circuit Cards).
Port Card Slots : interface u/ koneksi dari Modem ke Junction Box (JB).Dari port-
port di JB ini dapat dikoneksikan lagi ke device pelanggan.
Berikut ini beberapa jenis Dataport :
Data Port Card (DPC) terdiri dari 1 RS232 port & 1 modem backup / diagnostic Port.
Multiport Card (MPC) ( Up to 8 ports via 2 JB ).
Turbo Port Card (TPC) (Up to 4 ports via 1 JB plus Eternet LAN & Token ring
LAN)
Compact Port Card (CPC) (up to 4 ports via 1 JB)
Voice Data Port Card (VDPC) (up to 4 ports plus 1 CELP voice port)
Voice Data Port (VDP) (1 DB25 connector, diagnostic port)
Voice Port Telephone (VP TEL) (1 RJ-11 jack, interface to telephone)
Voice Port Private Branch Exchange (VP PBX) (1 DB9 connector).
Dual Voice Grade Modem Card (DMC) (2 MODEMS, 2 RJ11, 2 10-pin RJ )
Spesifik Circuit Cards :
Radio Frequency Board (RFB)
Indoor Demodulator (IDM)
Inroute Outroute Controller (IOC)
Intermediate Frequency Module (IFM) yane merupakan gabungan RFB, IDM,
dan IOC.
Berikut fungsi dari IFM :
Merubah sinyal dari Unit RF (frek. L-Band) menjadi sinyal penerimaan (frek.
data).
Melanjutkan signal melalui Data Port Card.
Merubah sinyal pengiriman (frek. data) menjadi sinyal (frek. L-Band) ke Unit RF.
Jasa Telekomunikasi 8 Pengenalan Jasa VSAT
2. JUNCTION BOX (terminal interface RS232 yang terkoneksi antara DIU dan
device pelanggan).
OUTDOOR UNIT :
1. REFLECTOR (Diameter antena di Remote 1.8 m)
2. FEED HORN (Corong yang berfungsi untuk memfokuskan arah pancar
dan arah terima).
3. OMT berfungsi untuk :
Memancarkan sinyal transmisi ke Reflektor melalui Feed Horn.
Merubah besaran listrik menjadi gelombang electro magnetik & meradiasikannya.
4. LNA (Low Noise Aplifier) berfungsi untuk :
Untuk menerima sinyal dari satelit melalui Feed Horn.
Penguat sinyal receive dari satelit dan menekan Noise yang timbul.
Merubah gelombang electromagnetik menjadi besaran listrik
5. RF HEAD (Radio Frequency Head) terdiri dari :
SSPA (Solid State Power Amplifier) yang berfungsi sebagai penguat power
transmit agar dapat diterima oleh satelit.
CONVERTER (Up/Down) yang berfungsi sebagai pengubah frekuensi RF (Radio
Frequensi) menjadi transmit/receive ke IF (Information Frequensi >70 MHZ
(sebaliknya).
6. CONNECTION KIT
Berfungsi sebagai penyambung antar perangkat di Outdoor (connector + cable).
7. IFL (Intermediate Frequency Lengt)
Berfungsi sebagai Kabel penghubung RF Head ke DIU (frek. 70 MHz).
8.2 Perangkat VSAT Link (VSAT Link, SkyFrame dan Teleport)
INDOOR UNIT
1. MODEM
Jasa Telekomunikasi 9 Pengenalan Jasa VSAT
Berfungsi sebagai penggabung sinyal data + sinyal frek.tinggi sebagai carrier
pembawa data atau sebaliknya. Contoh modem untuk Vsat Link :COMMSTREAM
(vsat-link, teleport), RADYNE (vsat-link), ACT (skyframe = vsat-frame relay)
2. MUX (Multiplexer),
Dipasang bila link digunakan untuk data dan voice, (voice dijadikan data). MUX
menggabung link dari port2 data u/ diteruskan ke modem atau sebaliknya.
Contoh mux Vsat Link : SCPC (Single Channel Per Carrier)
OUTDOOR UNIT
1. Reflector (Diameter antena di Remote 2,4 m atau lebih).
Feed Horn yaitu corong yang berfungsi untuk memfokuskan arah pancar dan arah
terima
2. OMT berfungsi untuk :
Untuk memancarkan sinyal transmisi ke Reflektor melalui Feed Horn.
Merubah besaran listrik menjadi gelombang electro magnetik & meradiasikannya.
3. LNA (Low Noise Aplifier) berfingsi :
Untuk menerima sinyal dari satelit melalui Feed Horn.
Penguat sinyal receive dari satelit dan menekan Noise yang timbul.
Merubah gelombang electromagnetik menjadi besaran listrik
4. SSPA (Solid State Power Amplifier)
berfungsi sebagai penguat power transmit sinyal RF sehingga bisa diterima oleh
satelit.
5. RFT (Radio Frekuensi Transceiver)
Pada RFT terdapat Converter (Up/Down). Down Converter berfungsi mengubah
frekwensi RF (Radio Frequency) ke Frequency IF (Intermediate Frequency)
sedangkan Up Converter berfungsi mengubah dari Frequency IF (Intermediate
Frequency) ke frekwensi RF (Radio Frequency)
6. LNA (Low Noise Amplifier),
berfungsi sebagai penguat sinyal RF saat receive dari satelit dan menekan Noise
yang timbul.
7. Connection Kit
Jasa Telekomunikasi 10 Pengenalan Jasa VSAT
berfungsi sebagai penyambung antar perangkat di Outdoor (connector + cable).
8. IFL (Intermediate Frequency Lengt) sebagai Kabel penghubung RFT ke Modem
(frekuensi 70 MHz).
IX Panduan Penerimaan Gangguan VSAT level-1
Berikut ini langkah langkah yang harus dilakukan dalam penerimaan pengaduan
gangguan pelanggan VSAT serta penanganan level-1 (First Level Handling).
1. VSAT Teleport
o Cek indikator modem commstream,
o Apabila Rx sync = on berarti normal, Rx sync = off dan fault merah = on
berarti tidak terima sinyal carrier dari lawan.
o Apabila Tx Enable = on berarti normal, Tx Enable = off berarti tidak bisa
transmit, mintalah kepada pelanggan untuk menekan tombol ini sampai On.
o Jika kondisi modem normal, maka dilanjutkan dengan pengecekan Carrier
to Noise (Frekuensi) dua sisi dengan spectrum analyzer (dapat dikoordinasikan
dengan Hub Cipete).
o Jika hasil pegecekan frekuensi dengan spectrum normal, lanjutkan dengan
penegcekan pada sisi Nua (DPN/Passport)
o Jika pada pengecekan Nua terdapat indikasi LMI drop, tetapi CD up,
maka pastikan kondisi link lokalan pada Hub Cipete (koordinasikan dengan
Hub Cipete).
o Jika kondisi Nua Lmi drop maka CD pasti drop dan transmit pada sisi
remote pasti tidak ada / drop, maka lakukan reset perangkat (IDU & ODU).
Jika kondisi masih sama segera kordinasikan dengan Hub Cipete
o Jika kondisi Nua Lmi up dan CD up, namun status link pelanggan msih
unconnected, maka lakukan reset perangkat.
o Dalam mereset perangkat perlu diperhatikan :
- Matikan dahulu perangkat modem (IDU) setelah itu antenna
(ODU)
o Dalam menghidupkan kembali perlu diperhatikan :
Jasa Telekomunikasi 11 Pengenalan Jasa VSAT
- Hidupkan dahulu perangkat Antenna (ODU) setelah itu modem
(IDU)
o Sebelumnya pastikan kepada pelanggan kondisi cuaca diremote
(karena cuaca dapat berpengaruh pada link VSAT).
o Untuk mengetahui No.Jaringan VSAT (Teleport, Link dan SkyFrame)
dapat dilihat di 10.22.1.222 (Login = aru, Password = password) dapat dicari
berdasarkan nama cabang, nama perusahaan maupun kota.
o Jika langkah langkah diatas sudah dilaksanakan, namun link belum
dapat terkoneksikan, lanjutkan penanganan ke Divisi Opdaljar (Hub Cipete)
untuk dilanjutkan pada second level atau penanganan selanjutnya (cek fisik).
2. VSAT-Net
o Cek indikator modem (DIU)
o Bila tampilan DIU titik – titik (blank dot) maka DIU normal.
o Bila tampilan DIU 8/E, lakukan proses download parameter dari sisi
Hub Cipete (iluminet)
o Bila tampilan DIU berupa angka /huruf (berubah-ubah) berarti link
tidak normal / bermasalah. Maka lakukan reset IDU & ODU selama 2 menit.
Apabila tidak mengatasi, koordinasikan dengan Hub Cipete untuk penanganan
level-2.
o Bila kondisi DIU normal, konfirmasikan ke Hub Cipete untuk
pengecekan link remote.
o Apabila status modem aktif, namun belum terlihat adanya traffic,
kordinasikan dengan pelanggan untuk pastikan aplikasi sisi host pusat. Jika sisi
aplikasi tidak masalah, koordinasikan dengan Hub Cipete untuk penanganan
level-2.
o Apabila status modem aktif, level 1 bermasalah (low), maka pastikan
sisi perkabelan dan lakukan reset modem (IDU). Jika kondisi masih sama,
maka koordinasikan dengan Hub Cipete untuk penanganan level-2.
Jasa Telekomunikasi 12 Pengenalan Jasa VSAT
o Jika status modem remote tidak terdeteksi (Pending Active) maka
lakukan reset perangkat (IDU & ODU). Jika kondisi masih sama, kordinasikan
dengan Hub Cipete.
3. VSAT Link
o Cek indikator modem (IDU)
o Untuk Modem Commstream 701 / biasa
Rx Sync On = normal, Off (Fault Merah On) berarti tidak terima
signal carrier dari lawan.
Tx Enable On = normal, Off berarti tidak bisa transmit, minta
pelanggan menekan tombol ini sampai On.
Fault Merah Off = normal, On (Rx Sync off) berarti tidak terima signal
carrier dari lawan.
o Untuk modem Radyne Commstream
Power On = normal, Off berarti power modem drop, cek power
modem.
Alarm Off = normal, On berarti link bermasalah.
Local Off = normal, On berarti dapat melakukan perubahan parameter
modem (like “view Only”)
Remote Off = normal, bila On berarti dapat melakukan perubahan
parameter modem pada remote.
Modulator :
Transmit On = normal, Off berarti modem tidak transmit.
Major Alarm Off = normal, On berarti link bermasalah.
Minor Alarm Off = normal, On berarti link bermasalah.
Test Mode Off = normal, On berarti modem dalam kondisi test.
Demodulator :
Signal Lock On = normal, Off berarti modem tidak receive.
Major Alarm Off = normal, On berarti link bermasalah.
Minor Alarm Off = normal, On berarti link bermasalah.
Jasa Telekomunikasi 13 Pengenalan Jasa VSAT
Test Mode Off = normal, On berarti modem dalam kondisi
test.
o Cek carrier to noise (C/N) dua sisi pada spectrum analyzer (dapat
dikoordinasikan dengan Hub Cipete).
o Apabila kondisi C/N normal dan modem normal, maka lakukan reset
perangkat (IDU & ODU).
o Apabila langkah diatas sudah dilaksanakan namun link masih unconnected,
maka koordonasikan dengan Hub Cipete untuk penanganan level 2.
Jasa Telekomunikasi 14 Pengenalan Jasa VSAT