i
PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU
PENERAPAN NILAI-NILAI VINSENSIANDALAM KURIKULUM 2013
UNTUK KELAS II SD DI YAYASAN SANTA LOUISA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh:
Vicensia Nataliardila
NIM: 141134219
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PERSEMBAHAN
Saya persembahkan karya tulis ini kepada:
Tuhan Yang Maha Esa yang selalu menyertai dan membimbing segala
usaha saya dalam menyelesaikam tugas akhir ini.
Ibu Dra. Ignatia Esti Sumarah, M.Hum. yang telah membimbing,
mendampingi , dan memotivasi saya selama menyusun tugas akhir ini.
Kedua orang tua saya, Bapak Hendrikus Paniran dan Ibu Agata Wiwik
serta kakak saya Yustina Wipanindia dan kakak ipar saya Afrianto Nugroho yang
senantiasa memberikan doa, dukungan, serta semangat dalam menyelesaikan
tugas akhir ini.
Teman-teman saya tercinta khususnya para teman dekat saya yang selalu
memberikan semangat dan bantuan dalam kesulitan yang saya hadapi yaitu Maria,
Siska dan Ria.
Keluarga besar civitas akademika Universitas Sanata Dharma khususnya
PGSD yang menjadi tempat dimana saya belajar dan berproses.
Terima Kasih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
Motto
The most beautiful things in the world are not seen not touched. They are felt with
heart.
(Helen Keller)
You don’t choose your family. They are God’s gift to you, as you are to them.
(Desmond Tutu)
Untuk memahami hati dan pikiran seseorang, jangan lihat apa yang sudah dia
capai, tapi lihat pada apa yang dia cita-citakan.
(Kahlil Gilbran)
Yang membuatmu kamu berbahagia atau tidak berbahagia bukanlah apa yang
kamu punya, siapa kamu, di mana kamu, atau yang kamu kerjakan, tapi yang
kamu pikirkan.
(Dale Carnigie)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRAK
PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU
PENERAPAN NILAI-NILAI VINSENSIAN DALAM KURIKULUM 2013
UNTUK KELAS II SD DI YAYASAN SANTA LOUISA
Vicensia Nataliardila
Universitas Sanata Dharma
2018
Fokus penelitian ini adalah nilai-nilai Vinsensian yang diajarkan di
sekolah-sekolah dalam naungan Yayasan Santa Louisa. Hasil wawancara dengan
ketua Yayasan, peneliti mendapatkan informasi bahwa diperlukan
pengintegrasian nilai-nilai Vinsensian dalam kurikulum 2013. Hasil angket dari
dua guru kelas II SDK Santa Maria Tulungagung, peneliti mendapatkan data
bahwa mereka memerlukan contoh RPP yang mengintegrasikan nilai-nilai
Vinsensian dalam kurikulum 2013. Penelitian ini bertujuan untuk menerangkan
langkah-langkah pengembangan “Prototipe Buku Penerapan Nilai-Nilai
Vinsensian Dalam Kurikulum 2013 Untuk Kelas II SD Di Yayasan Santa Louisa”,
serta mendeskripsikan kualitasnya.
Jenis penelitian yang digunakan adalah Research & Developmentdengan
menggunakan enam langkah-langkah penelitian menurut Borg and Gall yaitu 1)
potensi dan masalah, 2) mengumpulkan informasi, 3) desain produk, 4)validasi
desain, 5) perbaikan desain, 6) uji coba produk. Hasil validasi dari ahli Vinsensian
yang memvalidasi isi cerita bergambar tentang Vinsensius mendapat nilai 3,83
(dari interval 1-5). Hasil validasi untuk guru kelas II adalah 3,58. Jadi prototipe
buku memiliki kualitas baik dan dapat diujicoba setelah revisi.
Hasil uji coba yang dilakukan di SDK Santa Maria Tulungagung dan
diikuti oleh 22 siswa. Hasil KI-1 tentang sikap bersyukur yang merupakan
perwujudan nilai Vinsensian kerendahan hati, mendapat hasil rata-rata 3,18 dan
KI-2 untuk sikap menghargai pendapat teman sebagai perwujudan nilai
Vinsensian cinta kasih, mendapat hasil rata-rata 3,86. Jadi prototipe dapat
membantu siswa untuk mendalami nilai-nilai Vinsensian dalam pembelajaran
sesuai Kurikulum 2013.
Kata Kunci: Yayasan Santa Louisa, pendidikan karakter, nilai-nilai Vinsensian
dan pembelajaran Kurikulum 2013.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRACT
PROTOTYPE DEVELOPMENT BOOK
APPLICATION VINCENSE VALUE IN CURRICULUM 2013 FOR CLASS
II SD IN SANTA LOUISA FOUNDATION
Vicensia Nataliardila
University of Sanata Dharma
2018
The focus of this research is Vinsensian values taught in schools under the
auspices of the Louisa Foundation. The results of the interview with the chairman
of the Foundation, the researchers get the information that it is necessary to
integrate Vinsensian values in the curriculum 2013. The results of a questionnaire
from two grade II SDK teachers Santa Maria Tulungagung, researchers get data
that they need an example of RPP that integrate Vinsensian values in the
curriculum 2013. This study aims to explain the steps of developing the
"Prototype Book of Vinsensian Values Application Implementation In Curriculum
2013 For Class II Elementary School at Santa Louisa Foundation", and describe
the quality.
Type of research used is Research & Development by using six research
steps according to Borg and Gall that is 1) potential and problem, 2) gathering
information, 3) product design, 4) design validation, 5) design improvement, 6)
product. Validation results from Vinsensian experts who validate the contents of a
pictorial story about Vincent got a score of 3.83 (from interval 1-5). The
validation result for second grade teacher is 3.58. So the prototype of the book has
good quality and can be tested after revision.
Results of trials conducted at SDK Santa Maria Tulungagung and followed
by 22 students. The result of KI-1 about the attitude of gratitude which is the
embodiment of Vinsensian value of humility, got the average result of 3.18 and
KI-2 for the attitude of appreciating friends opinion as the realization of
Vinsensian's love value, got the average result 3,86. So the prototype can help the
students to deepen Vinsensian values in learning according to the Curriculum
2013.
Keywords: Santa Louisa foundation, character education, Vinsensian values and
learning Curriculum 2013.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan atas segala berkat dan karunia-Nya yang begitu
melimpah sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
“PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN NILAI-NILAI
VINSENSIAN DALAM KURIKULUM 2013 UNTUK KELAS II SD DI
YAYASAN SANTA LOUISA” sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Tidak
lupa peneliti juga ingin menyampakan rasa terima kasih kepada pihak-pihak yang
telah membantu selama proses penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih ini
peneliti sampaikan kepada:
1. Dr. Yohanes Haryono, S.Pd., M.Pd. sebagai Dekan Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.
2. Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd., sebagai Ketua Program Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar.
3. Kintan Limiansih, M.Pd., sebagai Wakil Ketua Program Studi Pendidikan
Guru Sekolah Dasar
4. Dra. Ignatia Esti Sumarah, M.Hum., sebagai dosen pembimbing yang telah
membimbing dalam penyusunan skripsi dan produk penelitian.
5. Validator khusus ahli Vinsensian dan guru kelas II SDK SantaMaria
Tulungagung yang telah membantu peneliti memvalidasi prototipe yang
peneliti kembangkan.
6. Sr. Paula PK sebagai Ketua Yayasan Santa Louisa yang telah mendukung
dan memfasilitasi penelitian ini.
7. SDK Santa Maria Tulungagung yang menjadi tempat peneliti dalam
melaksanakan penelitian.
8. Siswa kelas II SD Katolik Santa Maria Tulungagung yang telah
berpartisipasi dalam proses penelitian ini.
9. Bapak Hendrikus Paniran dan Ibu Agata Wiwik (orang tua) dan Yustina
Wipanindia serta Afrianto Nugroho (kakak) yang selalu memberikan
dukungan kepada peneliti.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ............................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................... iv
HALAMAN MOTTO ............................................................................................ v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................... vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPANTINGAN AKADEMIS ............................................................ vii
ABSTRAK .......................................................................................................... viii
ABSTRACT ............................................................................................................ ix
KATA PENGANTAR ........................................................................................... x
DAFTAR ISI ........................................................................................................ xii
DAFTAR TABEL ................................................................................................ xv
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xvi
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xvii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ......................................................................................... 3
C. Tujuan Penelitian .......................................................................................... 3
D. Manfaat Penelitian ........................................................................................ 4
E. Definisi Operasional ..................................................................................... 4
F. Spesifikasi Produk ........................................................................................ 5
BAB II LANDASAN TEORI
A. Kajian Teori .................................................................................................. 6
1. Yayasan Santa Louisa ............................................................................. 6
2. Pendidikan karakter ............................................................................. 11
3. Kurikulum 2013..................................................................................... 14
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
4. Cerita Bergambar .................................................................................. 17
5. Gerakan Literasi .................................................................................... 18
B. Hasil Penelitian yang Relevan .................................................................... 20
C. Kerangka Berpikir ...................................................................................... 22
D. Pertanyaan Penelitian ...................... ....................................................... 23
BAB III METODE PENELITIAN
A.Jenis Penelitian.................................................................................................. 24
B.Setting Penelitian .............................................................................................. 25
C.Prosedur Penelitian ........................................................................................... 25
D.Teknik Pengumpulan Data ............................................................................... 29
1.Wawancara ............................................................................................ 29
2.Kuesioner .............................................................................................. 30
E.Instrumen Penelitian ......................................................................................... 30
1.Pedoman Wawancara ............................................................................ 31
2.Lembar Angket ...................................................................................... 31
F.Teknik Analisis Data ........................................................................................ 37
1.Data Kualitatif ....................................................................................... 37
2.Data Kuantitatif ..................................................................................... 37
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A.HASIL PENELITIAN ...................................................................................... 40
1.Proses Pengembangan Produk ............................................................. 40
a.Potensi dan Masalah .................................................................. 40
b.Pengumpulan Data .................................................................... 41
c.Desain Produk ........................................................................... 43
d.Validasi Produk ......................................................................... 44
1.Data Hasil Validasi Bagian I: Cergam Vinsensius ........44
2.Data Hasil Validasi Bagian II: RPP .............................. 45
e.Revisi Produk ............................................................................ 45
f.Uji Coba ..................................................................................... 47
2.Kualitas Produk ..................................................................................... 53
B.PEMBAHASAN .............................................................................................. 54
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ................................................................................................. 60
B. Keterbatasan Pengembangan ...................................................................... 61
C. Saran ........................................................................................................... 61
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 62
LAMPIRAN ......................................................................................................... 65
RIWAYAT PENELITI ...................................................................................... 107
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Kisi-Kisi Pedoman Cerita Bergambar .................................................. 11
Tabel 3.1 -Kisi Pedoman Wawancara untuk Guru ............................................... 29
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Pedoman Wawancara untuk Ketua Yayasan Santa Louisa . 29
Tabel 3.3 Kisi-Kisi Validasi Angket Analisis Kebutuhan ................................... 30
Tabel 3.4 Lembar Validasi Angket Analisis Kebutuhan ..................................... 31
Tabel 3.5 Kisi-Kisi Angket Analisis Kebutuhan .................................................. 32
Tabel 3.6 Lembar Angket Analisis Kebutuhan .................................................... 32
Tabel 3.7 Kisi-Kisi Angket Validasi Cerita Bergambar Vinsensius .................... 33
Tabel 3.8 Lembar Angket Validasi Cerita Bergambar Vinsensius...................... 34
Tabel 3.9 Kisi-Kisi Angket Validasi RPP ............................................................ 35
Tabel 3.10 Lembar Angket Validasi RPP ............................................................ 35
Tabel 3.11 Konversi Skala Lima .......................................................................... 38
Tabel 3.12 Kriteria Skor Skala Lima ................................................................... 40
Tabel 4.1 Hasil Rekapitulasi Angket Analisis Kebutuhan ................................... 43
Tabel 4.2 Kisi-Kisi Produk .................................................................................. 44
Tabel 4.3 Tabel Penilaian Sosial .......................................................................... 50
Tabel 4.4 Tabel Penilaian Pengetahuan ............................................................... 51
Tabel 4.5 Tabel Penilaian Keterampilan .............................................................. 52
Tabel 4.6 Tabel Penilaian Spiritual ...................................................................... 54
Tabel 4.7 Tabel Aspek Penilaian Spiritual .......................................................... 57
Tabel 4.8 Tabel Aspek Penilaian Sosial ............................................................. 58
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Peta Literatur Penelitian ................................................................... 19
Gambar 3.1 Langkah-langkah penelitian menurutBorg and Gall ........................ 24
Gambar 3.2 Bagan Pengembangan oleh Peneliti ................................................. 26
Gambar 4.1 Siswa Mengerjakan Tugas ............................................................... 48
Gambar 4.2 Siswa Melakukan Presentasi ........................................................... 49
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Instrumen Validasi ........................................................................... 67
Lampiran 2. Lembar Angket Analisis Kebutuhan ............................................... 69
Lampiran 3. Lembar Validasi Produk Cerita Bergambar .................................... 71
Lampiran 4. Lembar Validasi Produk RPP .......................................................... 74
Lampiran 5. Hasil Wawancara Guru .................................................................... 77
Lampiran 6. Hasil Wawancara Ketua Yayasan .................................................... 79
Lampiran 7. Hasil Validasi Angket ...................................................................... 81
Lampiran 8a. Hasil Angket Analisis Kebutuhan Guru 1 ..................................... 83
Lampiran 8a. Hasil Angket Analisis Kebutuhan Guru 2 ..................................... 85
Lampiran 9. Lembar Validasi Produk Cerita bergambar oleh Ahli Vinsensian .. 86
Lampiran 10a. Hasil Validasi Produk RPP 1 ....................................................... 89
Lampiran 10a. Hasil Validasi Produk RPP 2 ....................................................... 92
Lampiran 11. Surat Ijin Penelitian ....................................................................... 95
Lampiran 12. Surat Pernyataan Telah Melakukan Penelitian .............................. 96
Lampiran 13. Hasil Pekerjaan Siswa ................................................................... 97
Lampiran 14. Hasil Evaluasi Siswa ..................................................................... 99
Lampiran 15. Hasil Refleksi Siswa .................................................................... 100
Lampiran 16. Penilaian Spiritual Siswa ............................................................. 102
Lampiran 17. Penilaian Sosial Siswa ................................................................. 103
Lampiran 18. Foto-foto Kegiatan ....................................................................... 104
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
Uraian dalam bab ini terdiri dari latar belakang penelitian, rumusan
masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, definisi operasional, dan
spesifikasi produk.
A. Latar Belakang Penelitian
Yayasan Santa Louisa adalah sebuah yayasan sekolah yang didirikan oleh
Serikat Suster Puteri Kasih dengan Santo Vinsensius sebagai pelindungnya.
Oleh karena itu ada nilai Vinsensian yang di dalami siswa mulai dari TK-
SMP. Nilai Vinsensian yang diajarkan dalam pembelajaran pembiasaan
Vinsensian selama 2 jam dalam 1 minggu. Pembelajaran pembiasaan
Vinsensian yang diajarkan oleh guru kelas. Nilai-nilai yang ditanamkan untuk
tingkat SD di kelas bawah adalah kerendahan hati, cinta kasih dan
kesederhanaan dan untuk SD kelas atas adalah kerendahan hati, cinta kasih,
kesederhanaan, matiraga, dan menyelamatkan jiwa. Dengan demikian siswa
yang lulus dari SD di Yayasan Santa Louisadiharapkan menjadi cerdas,
berbudi luhur dan terbuka terhadap perkembangan IPTEK (ilmu
perkembangan teknologi).
Wawancara dengan ketua Yayasan peneliti mendapatkan informasibahwa
pembelajaran pembiasaan Vinsensian masih dilakukan secara terpisah dengan
pembelajaran Kurikulum 2013. Ciri khas dari pembelajaran Kurikulum 2013
adalah pendidikan karakter. Menurut Ki Hajar Dewantara, karakter sama
dengan watak yang merupakan paduan dari pada tabiat manusia yang
bersifattetap, sehinggamemberikantanda yang khusus untuk membedakan
manusia satu dengan yang lainnya (Suparno, 2015: 28). 2011:11).Dalam
pendidikan karakter memuat pendidikan nilai. Pendidikan nilai yang
ditanamkan di kelas II SD adalah KI.1 tentang menerima, menghargai dan
menjalankan ajaran agama yang dianutnya danKI.2 tentang memiliki perilaku
jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam
berinteraksi dengan keluarga, teman, tetangga dan guru yang sesuai dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
nilai-nilai Vinsensian. Oleh karena itu ketua Yayasan menginginkan adanya
pengintegrasian nilai-nilai Vinsensian dalam pembelajaran kurikulum 2013.
Dari informasi wawancara tersebut peneliti menyebarkan angket analisis
kebutuhan kepada dua guru kelas II SDK St. Maria Tulungagung dan hasil
angket menunjukkan bahwa guru menghendaki adanya contoh RPP yang
menerapkan nilai-nilai Vinsensian dalam pembelajaran Kurikulum 2013.
Berdasarkan penelitian sebelumnya yaitu “Pengembangan Prototipe Buku
Cerita Anak Tentang Tradisi Nyadran dalam Konteks Pendidikan Karakter
Kebangsaan”. Bahwa buku cerita bergambar yang mengangkat salah satu
Budaya Jawa yaitu nyadran untuk menanamkan nilai gotong royong, bekerja
sama, berdoa dan silahturahmi. Oleh karena itu, peneliti juga
mengembangkan cerita bergambar tentang kisah hidup Vinsensius supaya
siswa dapat meneladani nilai-nilai Vinsensian yang dilakukan oleh
Vinsensius.
Peneliti terdorong untuk mengembangkan sebuah “prototipe buku
penerapan nilai-nilai Vinsensian dalam kurikulum 2013 untuk kelas II SD di
Yayasan Santa Louisa”. Model pembelajaran dalam kurikulum 2013 adalah
model pembelajaran tematik. Penelitian ini difokuskan pada pembelajaran
tematik tema 3 “Tugasku Sehari-hari”, subtema 1 “Tugasku Sehari-hari di
Rumah”.
Produk yang peneliti kembangkan terdiri dari dua bagian. Pada bagian
pertama, ada dua cerita bergambar yang terdiri dari cerita bergambar
berjudul “Bersyukur Atas Kesempatan Bersekolah” dengan nilai Vinsensian
kerendahan hati dan cinta kasih dan cerita bergambar kedua berjudul
“Disiplin Dalam Belajar” dengan nilai Vinsensian cinta kasih. Kedua cerita
bergambar tersebut mengisahkan kehidupan Vinsensius pada saat tinggal di
asrama. Bagian kedua dalam prototipe buku ini terdapatdua RPP yang
penerapan cerita bergambar pada bagian pertama pada tema 3 “Tugasku
Sehari-hari”, subtema 1 “Tugasku Sehari-hari di Rumah”, pembelajaran 1
(Bahasa Indonesia dan Matematika) dan pembelajaran 3 (PKn dan Bahasa
Indonesia).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
Cerita bergambar bagian pertama dari buku dapat dapat dijadikan sarana
literasi dalam pembelajaran. Literasi adalah sebuah upaya yang dilakukan
secara menyeluruh dan berkelanjutan untuk menjadikan sekolah sebagai
organisasi pembelajaran yang warganya literat panjang hayat melalui
pelibatan publik. Dalam buku Panduan Gerakan Literasi di Sekolah Dasar
(Dirjen Dikdasmen Kemendikbud, 2016) mengartikan literasi sebagai
kemampuan mengakses, memahami, dan menggunakan sesuatu secara cerdas
melaluiberbagai aktivitas, antara lain membaca, melihat, menyimak, menulis,
dan/atau berbicara.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana langkah-langkah pengembangan prototipe buku penerapan
nilai-nilai Vinsensian dalam pembelajaran Kurikulum 2013 di kelas
IISD?
2. Bagaimana kualitas produk pengembangan prototipe buku penerapan
nilai-nilai Vinsensian dalam pembelajaran Kurikulum 2013 di kelas II
SD?
C. Tujuan Penelitian
1. Mendeskripsikan langkah-langkah pengembangan prototipe buku
penerapan nilai-nilai Vinsensian dalam pembelajaran Kurikulum 2013 di
kelas II SD.
2. Mendeskripsikan kualitas produk pengembangan prototipe buku
penerapan nilai-nilai Vinsensian dalam pembelajaran Kurikulum 2013 di
kelas II SD.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat kepada
berbagai pihak, diantaranya:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
1. Bagi Yayasan Santa louisa
Yayasan mempunyai contoh perangkat pembelajaran tematik kurikulum
2013 yang mengintegrasikan nilai-nilai Vinsensian untuk diajarkan di
kelas II.
2. Bagi Guru di Yayasan Santa Louisa
Guru mendapatkan referensi perangkat pembelajaran tematik untuk kelas
II yang mengintegraikan nilai-nilai Vinsensian ke dalam pembelajaran
kurikulum 2013.
3. Bagi Siswa di Yayasan Santa Louisa
Siswa dibantu untuk semakin mendalami nilai-nilai Vinsensian yaitu
nilai kerendahan hati, kesederhanaan, cinta kasih, matiraga dan
menyelamatkan jiwa.
4. Bagi peneliti
Sebagai calon tenaga pengajar yang bekerja di Yayasan Santa Louisa
dilatih untuk bisa membuat penelitian yang berkaitan dengan nilai-nilai
Vincensian.
E. Definisi Operasional
1. Pendidikan nilai adalah penanaman dan pengembangan nilai-nilai dalam
diri seseorang.
2. Nilai-nilai Vinsensian merupakan lima nilai yang dihidupi oleh Santo
Vinsensius yang berupa kesederhanaan, kerendahan hati, cinta kasih,
matiraga dan menyelamatkan jiwa-jiwa.
3. Yayasan Santa Louisa adalah yayasan sekolah yang didirikan oleh
Serikat Suster Puteri Kasih dengan Santo Vinsensius sebagai
pelindungnya.
4. Kurikulum 2013 adalahkurikulum yang menekankan pendidikan karakter
dalam pengajarannya melalui pembelajaran tematik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
F. Spesifikasi Produk
1. Produk berupa prototipe buku penerapan nilai-nilai Vinsensian dalam
pembelajaran Kurikulum 2013 di kelas II SD.
2. Prototipe buku terdiri dari dua bagian. Bagian pertama berisi cerita
bergambar dan bagian kedua berisi contoh penerapan nilai-nilai
Vinsensian dalam pembelajaran Kurikulum 2013 di kelas II SD.
3. Bagian pertama memuat dua cerita bergambar tentang semangat belajar
Santo Vinsensius beserta nilai-nilai yang terkandung di dalamnya berupa
nilai keserhanaan, kerendahan hati dan cinta kasih.
4. Bagian kedua memuat dua Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
untuk kelas II SD semester 1, dengan mengambil pembelajaran pada
tema 3 “Tugasku Sehari-hari” pada subtema 1, pembelajaran 1 dan
subtema 1, pembelajaran 3.
5. Produk dicetak dengan ukuran kertas A4, tidak berwarna untuk
mengembangkan kreativitas siswa, dan dijilid dalam bentuk jilid buku.
6. Sampul buku didesain menggunakan Microsoft Publisherdengan
menyertakan gambar tokoh Santo Vinsensius dengan judul buku
“Prototipe Buku Penerapan Nilai-nilai Vinsensian dalam Pembelajaran
Kurikulum 2013”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Uraian dalam bab ini terdiri dari kajian teori, penelitian yang relevan dan
kerangka berpikir.
A. KAJIAN TEORI
Uraian dalam subbab ini terdiri dari beberapa teori pendukung
penelitian. Peneliti membahas beberapa hal di antaranya adalah (1) yayasan
santa Louisa, (2) pendidikan karakter, (3) kurikulum 2013, (4) cerita
bergambar, dan (5) gerakan literasi.
1. Yayasan Santa Louisa
a. Sejarah
Puteri Kaih (PK) didirikan santo Vincentius de Paul dan Luisa de
Marillac pada tahun 1633: “pelayan-pelayan Tuhan dalam diri
orang miskin”. Suster-suster Puteri Kaih adalah suster-suster
gereja yang kehadirannya diawali oleh inisiatif dan kreativitas
Santo Vincentius dalam kerja sama dengan Santa Luisa de
Marillac untuk menggapai panggilan Tuhan dalam diri oarang-
orang miskin dan terlantar. Vincentius lahir di Pouy, sebuah desa
Perancis Selatan pada tahun 1581 dan meninggal padatahun 1660.
Luisa de Marillacseorang ibu dengan satu anak yang membaktikan
dirinya kepada Tuhan setelah kematian suaminya. Ia lahir di Paris
tahun 1591 dan meninggal pada tahun 1660. Maka dengan
semangat Santo Vincentius inilah para suster Puteri Kasih telah
merintis di Indonesia. Di Indonesia-lah mereka telah mengabdikan
diri yang pertamayaitu berkarya di panti asuhan Don Bosco, dan
ini merupakan karya awal Puteri Kasih mengasuh anak-anak
terlantar. Panti yang terletak di Surabaya ini dikelilingi oleh
sekolah-sekolah TK, SD, SMP yang dikelola oleh suster Puteri
Kasih. Tidak hanya di Surabaya, sekolah-sekolah yang dikelola
Puteri Kasih juga terdapat di Kediri, Tulungagung dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
Bojonegoro. Dengan melayani orang miskin melalui bidang
pendidikan merupakan pelayanan yang sangat efektif untuk
membuat mereka tidak miskin lagi melalui pembekalan ilmuuntuk
masa depan nanti.
b. Visi dan Misi
Visi:
Terwujudnya komunitas insan pendidikan yang cerdas, berbudi
luhur dan terbuka pada perkembangan IPTEK yang berlandaskan
semangat Vinsensian.
Misi:
1. Menanamkan karakter bangsa
2. Menyelenggarakan pembelajaran berbasis IPTEK yang
tertibdan teruji
3. Membina penghayatan iman kristiani
4. Meningkatkan interaksi untuk saling peduli
5. Menghayati keutamaan-keutamaan Vinsensian.
c. Nilai-nilai Vinsensian
Vinsensius a Paulo lahir di desa kecil bernama Pouy,
Perancis pada tanggal 24 April1581(A. Heuken, 1985: 309-310).
Ia lahir dari keluarga petani sederhana yang bernama Jean de Paul
dan Bertande de Moras (Maria, 1989: 8). Vinsensius adalah anak
yang rajin dan tekun belajar dan berdoa. Pada masa Vinsensius
sekolah, ia tinggal bersama dengan orang kaya yaitu keluarga De
Comat karena jarak sekolah dan rumahnya yang jauh. Vinsenius
juga menjalani kehidupan di asrama sebelum menjadi imam.
Kehidupan diasramalah yang mendorong Vinsensius untuk
menjadi seorang imam. Dari fakta tersebut, peneliti jadikan
referensi untuk membuat cerita bergambar Vinsenius.
Vinsensius dalam usia yang masih sangat mudayaitu 20
tahun, ia sudah ditahbiskan menjadi imam (Kanunnik, 1985: 10).
Selama menjadi imam ia mempersembahkan hidupnya untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
mengabdi Tuhan melalui pelayanan bagi orang miskin
(Tondowidjojo, 1998). Cinta kasih Santo Vinsensius kepada para
kaum miskin telah menjadikannya seorang kudus, ia menganggap
bahwa mereka adalah tuan yang harus dilayani dan dari merekalah
ia belajar sehingga menganugerahi berkat pergaulan (Kanunnik,
1985: 115). Dalam menjalankan pengabdiannya tersebut, ia
memiliki semangat hidup yang disebut dengan spiritualitas
Vincensian. Spiritualitas sendiri berarti berusaha melakukan
tindakan dan pada waktu yang sama timbul dari tindakan
(Kanunnik, 1985: 94). Adapun spiritualitas Vincensian ini
mengandung lima nilai yaitu kesederhanaan, kerendahan hati,
cinta kasih, matiraga, dan menyelamatkan jiwa (Riyanto CM,
2002: 183-198).
1. Kerendahan hati
Kerendahan hati (Humility) adalah keutamaan yang
menggerakkan kita untuk mengakui sebagai ciptaan yang kecil
dihadapan Allah yang Mahabesar (Riyanto CM: 2002).
Melalui kerendahan hati kita mengakui keterbatasanya, dan
memandang Allah sebagai pencipta semua kebaikan sehingga
menggerakkan kita untuk datang kepada Allah dan bersyukur
atas pemberiannya dan menggunakannya untuk melayani
sesama. Datang kepada Allah menunjukkan sikap manusia
berkomunikasi dengan Allah atau yang disebut dengan berdoa.
Berdoa merupakan bentuk bersyukur atas anugerah-anugerah
yang diterima dari Allah. Bersyukur artinya mengungkapkan
rasa terima kasih kepada Tuhan. Perwujudan nilai Vinsensian
dalam kerendahan hati adalah Bergantung pada Allah, percaya
pada penyelenggaraan Ilahi, mengakui kelebihan dan
kekurangan orang lain dan diri sendiri, mengakui kesalahan
dan memperbaiki, kerjasama, dan melayani.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
2. Cinta kasih
Cinta kasih yang dijelaskan oleh Santo Vinsensius sendiri
adalah mengasihi Tuhan, sesama, dan diri sendiri (Roman,
1993: 93). Salah satu bukti yang dapat menunjukkan
mengasihi sesama adalah dengan menghargai orang lain.
menghargai berarti kita menghormati orang lain. Mengasihi
diri sendiri berarti kita daat mengatur diri kita sendiri. Kita
dapat mengatur diri kita jika kita disiplin. Disiplin sama
dengan keteraturan. Disiplin adalah kesadaran akan sikap dan
perilaku yang sudah tertanam dalam diri yang diwujudkannya
dengan perilaku yang konsiten.
Cinta kasih itu membawa konsekuensi bahwa tanda kita
mengasihi Allah dengan memberi waktu dan ruang dalam hati
kita untuk merasakan kasih Allah. Kasih itu afektif dan efektif.
Perwujudan nilai Vinsensian cinta kasih adalah toleransi,
saling menghargai, meneguhkan, cinta damai, kerja keras,
disiplin, tanggungjawab, bersahabat, pemaaf, ramah, sopan
santu, tegas, adil dan berprinsip, peduli dengan sesama.
Menghargai berarti menghormati orang lain yang
membuktikan bahwa manusia mencintai sesamanya. Disiplin
adalah kesadaran akan sikap dan perilaku yang sudah tertanam
dalam diri yang diwujudkannya dengan perilaku yang
konsiten. Disiplin sama dengan keteraturan.
3. Kesederhanaan
Kesederhanaan/Simplisitas (Simplicity) berasal dari kata
simplex (satu lapis) berarti bukan duplex atau triplex, tidak
mendua hati, hanya tunggal yakni kehendak Tuhan(Armada
Riyanto CM: 2002). Dalam hidup sehari-hari kesederhanaan
adalah tentang cara Allah untuk melakukan segala sesuatu,
melihat dan menilai segala hal dari sudut pandang Kristus
bukan dari kebijaksanaan duniawi dan bukan dari pemikiran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
kita sendiri. Perwujudan nilai Vinsensian kesederhanaan
adalah jujur dalam berkata dan bertindak, tulus dan bijaksana,
hidup hemat, komunikasi dengan sederhana dan mudah
dimengerti, solider, menghargai pendapat dan perbedaan.
4. Matiraga
Matiraga (Mortification) adalah tindakan penyangkalan
mengenai apa-apa yang disukai oleh natura atau kodrat kita.
Menolak segala macam kesenangan diri yang merugikan
kehidupan saat ini maupun masa mendatang karena
menjauhkan diri dari Kasih Yesus. Vinsensius
menghubungkan matiraga dengan sikap lepas bebas dari segala
yang mengikat kita (Riyanto CM: 2002). Segala yang kita
jalankan hanya untuk mencintai Allah, untuk menyesuaikan
keputusan kita pada Allah dan menyerahkan kehendak kita
pada Allah. Perwujudan nilai Vinsensian matiraga adalah
mengendalikan diri, berani berkorban, memberi waktu untuk
berdoa, belajar dengan rajin dan tekun, taat pada peraturan,
menghargai orang tua, guru dan sesama, dan menggunakan
alat komunikasi dengan benar.
5. Menyelamatkan jiwa
Menyelamatkan jiwa (Zeal for Souls) artinya menyelamatkan
umat manusia dan menariknya kembali ke dalam hubungan
yang benar dengan Allah (Riyanto CM: 2002). Kasih dan
kerahiman Allah menunjukkan kehendak-Nya untuk
mendamaikan manusia dengan Allah. “Jika kasih Allah adalah
api, maka semangat (hati yang berkobar) untuk menyelamatkan
jiwa-jiwa adalah nyalanya (XII, 307-308) Semangat hati yang
berkobar-kobar untuk mencintai Allah dengan bersedia diutus
pergi ke mana saja untuk meluaskan Kerajaan Allah.
Perwujudan nilai Vinsensian menyelamatkan jiwa adalah rajin
berdoa, mencintai Sabda Allah dan melaksanakannya, meyakini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
bahwa Allah hadir dalam diri sesama, cinta damai – saling
mengampuni, penuh kasih, setia dalam melayani, bertobat –
memperbaiki diri terus menerus, saling menghormati, dan
menghargai.
Berdasarkan uraian tersebut, peneliti akan membuat cerita
bergambar dengan judul “Semangat Belajar Vinsensius” yang
berisikan tentang nilai-nilai Vinsensian sebagai berikut:
Tabel 2.1 Kisi-Kisi Pedoman Cerita Bergambar
No Indikator KI-1 dan KI-2 Nilai Vinsensian Judul Cerita
1 1.1.1 Bersyukur dengan
sikap berdoa yang
baik
Kerendahan hati Bersyukur atas
kesempatan
bersekolah
2.1.1 Menghargai
pendapat teman
Cinta kasih
2 2.1.1 Menunjukkan
perilaku disiplin dalam
belajar
Cinta kasih Disiplin dalam
belajar
2. Pendidikan Karakter
a. Arti Pendidikan Karakter
Menurut Ki Hajar Dewantara, karakter sama dengan watak yang
merupakan paduan daripada tabiat manusia yang bersifat tetap,
sehingga memberikan tanda yang khusus untuk membedakan manusia
satu dengan yang lainnya (Suparno, 2015: 28). Sedangkan Driyarkara
menyamakan karakter dengan budi pekerti. Menurut Driyarkara,
seseorang memiliki budi pekerti atau karakter jika ia mempunyai
kebiasaan mengalahkan dorongan yang tidak baik dalam dirinya
(Suparno, 2015: 28). Karakter juga berasal dari nilai tentang sesuatu di
mana nilai tersebut diwujudkan dalam bentuk perilaku (Dharma
Kesuma, dkk, 2011:11). Suparno (2015:29) menyimpulkan bahwa
karakter adalah sebuah nilai-nilai dan sikap hidup positif, yang dimiliki
seseorang sehingga memengaruhi tingkah laku, cara berpikir dan
bertindak orang tersebut, dan akhirnya menjadi tabiat hidupnya. Dari
beberapa pengertian karakter tersebut, peneliti memahami karakter
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
sebagai sebuah nilai atau sikap yang mengarahkan seseorang untuk
hidup secara positif.
Pendidikan karakter sendiri menurut Suparno (2015: 29) adalah
pendidikan yang tujuannya untuk membantu siswa mengalami,
memperoleh, dan memiliki karakter yang kuat yang diinginkan.
Pendidikan karakter sebagai sebuah pendidikan yang menanamkan dan
mengembangkan karakter-karakter luhur kepada anak didik sehingga
memiliki karakter luhur yang dapat diterapkan dan dipraktikan dalam
kehidupan sehari-hari (Kurniawan, 2016: 31). Pengembangan nilai-
nilai karakter dapat dilakukan dengan pengintegrasian nilai-nilai
tersebut dalam setiap pokok bahasan dan setiap mata pelajaran
(Kurniawan, 2016: 110). Dalam konteks kajian Pusat Pendidikan
Pendagogik (P3) mengartikan pendidikan karakter sebagai sebuah
pembelajaran yang mengarah pada penguatan dan pengembangan
perilaku anak secara utuh yang didasarkan pada suatu nilai tertentu
yang dirujuk oleh sekolah (Dharma Kesuma, dkk, 2011: 5). Dari
beberapa pemaparan tersebut, peneliti menarik kesimpulan bahwa
pendidikan karakter merupakan sebuah proses pendidikan yang
mengarah pada perkembangan karakter siswa untuk menjadi pribadi
yang lebih positif yang dilakukan dalam sebuah proses pembelajaran
di sekolah.
b. Tujuan Pendidikan Karaker
Pendidikan karakter sendiri memiliki tujuan yang mengarah pada
tujuan Pendidikan Nasional dalam UUSPN No. 20 Tahun 2003 untuk
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa (Dharma Kesuma, dkk, 2011:
6). Kaitanya dengan hal tersebut maka pendidikan karakter diharapkan
dapat membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat
melalui pendidikan di sekolah-sekolah maupun di lingkungan keluarga
dan masyarakat. Pendidikan karakter dalam lingkup sekolah bertujuan
untuk: (1) memfasilitasi penguatan dan pengembangan nilai-nilai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
tertentu sehingga terwujud dalam perilaku anak, baik ketika proses
sekolah maupun setelah proses sekolah, (2) mengevaluasi perilaku
siswa yang tidak sesuai dengan nilai-nilai yang dikembangkan di
sekolah, (3) membangun hubungan yang baik dengan keluarga dan
masyarakat dalam menjalankan pendidikan karakter secara bersama
(Dharma Kesuma, dkk, 2011: 9-10). Pendidikan karakter pada
dasarnya mengajarkan sebuah nilai yang dianggap baik untuk
dilakukan oleh siswa dalam kehidupannya.
c. Pendidikan Katakter memuat Pendidikan Nilai
Pendidikan nilai adalah penanaman dan pengembangan nilai-nilai
dalam diri seseorang (Kaswardi, 1993: 3). Dalam pengertian yang
hampir sama Mardiatmaja (dalam Kaswardi, 1993: 3) mendefinisikan
pendidikan nilai sebagai bantuan terhadap siswa agar menyadari dan
mengalami nilai-nilai serta menempatkannya secara integral dalam
keseluruhan hidupnya. Menurut Aspin (dalam Rohmat, 2004: 119)
pendidikan nilai adalah untuk mengembangkan dan mengartikulasikan
kemampuan pertimbangan nilai atau keputusan moral yang dapat
melembagakan kerangka tindakan manusia.
Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa pendidikan nilai
adalah seluruh aspek yang mencakup pengajaran atau bimbingan
kepada siswa agar menyadari nilai kebenaran. Kebaikan dan keindahan
melalui proses pertimbangan nilai dan tindakan yang telah alami
secara langsung.
Tujuan pendidikan nilai adalah untuk membantu siswa agar
memahami, menyadari, dan mengalami nilai-nilai serta mampu
menempatkannya secara integral dalam kehidupan (Rohmat, 2004:
119). Pendidikan nilai dapat diberikan melalui lembaga sekolah.
Dalam proses pendidikan nilai, tindakan-tindakan pendidik harus
mengarah pada perilaku yang baik dan benar, tindakan mendidik yang
berlangsung mulai dari usaha penyadaran nilai sampai pada
perwujudan perilaku-perilaku yang bernilai.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
3. Kurikulum 2013
a. Arti Kurikulum 2013
Kurikulum merupakan suatu rencana yang memberi panduan yang
digunakan dalam proses kegiatan belajar-mengajar (Syaodih, 2009: 5).
Pengertian tersebut juga sejalan dengan pendapat Nasution (2006: 5)
yang menyatakan bahwa kurikulum dianggap sebagai suatu rencana
yang telah disusun untuk melancarkan proses belajar-mengajar di yang
diawasi oleh bidang pendidikan, guru dan semua staf yang ada di
sekolah. Kurikulum dapat dibedakan menjadi 2 yaitu, kurikulum
sebagai rencana/dokumen dan kurikulum yang fungsional. Rencana
tertulis merupakan dokumen kurikulum, sedangkan kurikulum yang
dioperasikan di dalam kelas merupakan kurikulum fungsional
(Syaodih, 2009: 5).
Dalam kurikulum 2013, terdapat nilai-nilai yang harus dihidupi
oleh siswa. Adapun nilai dalam kurikulum 2013 disebut dengan
pendidikan karakter. Pendidikan karakter dalam kurikulum 2013
tersirat dalam Kompetendi Inti (KI) sikap spiritual dan sikap sosial
yang dikenal dengan KI-1 dan KI-2 (Yani, 2014: 69). KI-1 dan KI-2
merupakan pengajaran untuk sikap spiritual dan afektif.
b. Pembelajaran Tematik kelas II
Keberhasilan seorang guru dalam mengajar merupakan harapan
yang utama, untuk dapat mencapai tujuan tersebut diperlukan suatu
persiapan yang sangat matang. Suparno (2002) mengemukakan
sebelum guru mengajar (tahap persiapan) seorang guru diharapkan
mempersiapkan bahan yang mau diajarkan, mempersiapkan alat-alat
peraga/praktikum yang akan digunakan, mempersiapkan pertanyaan
dan arahan untuk memancing siswa aktif belajar, mempelajari keadaan
siswa, mengerti kelemahan dan kelebihan siswa, serta mempelajari
pengetahuan awal siswa, kesemuanya ini akan terurai pelaksanaannya
di dalam perangkat pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
Pembelajaran tematik terpadu adalah pembelajaran tepadu yang
menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran
sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna kepada siswa.
Tema adalah pokok pikiran atau gagasan pokok yang menjadi pokok
pembicaraan. Dalam kelas II terdapat 8 tema yang harus dipelajari oleh
siswa. 8 tema tersebut dibagi menjadi menjadi 2 bagian yaitu 4 tema
pada semester I dan 4 tema di semseter II. Dalam setiap tema terdapat
3 subtema dan dalam setiap subtema terdapat 6 pembelajaran tematik.
Pembelajaran tematik terpadu menyajikan konsep-konsep dari
berbagai mata pelajaran yang terdapat pada Kompetensi Dasar (KD)
KI-3 dan juga keterampilan yang tergambar pada KD KI-4 dalam suatu
proses pembelajaran. Implementasi KD KI-3 dan KD KI-4 diharapkan
akan mengembangkan berbagai sikap yang merupakan cerminan dari
KI-1 dan KI-2. Melalui pemahaman konsep siswa dan keterampilan
secara utuh akan membantu dalam memecahkan masalah-masalah
yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari.
c. Pendekatan Saintifik
1. Arti Pendekatan Saintifik
Pendekatan saintifik/ilmiah merupakan teknik-teknik
penyelidikan atas fenomena atau gejala untuk pengetahuan baru,
atau mengoreksi dan menyatukan pengetahuan sebelumnya.
Sedangkan menurut Lazim (2013:1), pendekatan saintifik
didefinisikan sebagai berikut pendekatan saintifik adalah proses
pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa agar siswa secara
aktif mengonstruk konsep, hukum atau prinsip melalui tahapan-
tahapan mengamati (untuk mengidentifikasi atau menemukan
masalah), merumuskan masalah, mengajukan atau merumuskan
hipotesis, mengumpulkan data dengan berbagai teknik,
menganalisis data, menarik kesimpulan dan mengomunikasikan
konsep, hukum atau prinsip yang “ditemukan”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
Pendekatan saintifik/ilmiah adalah suatu teknik pembelajaran
yang membuat siswa menjadi subjek aktif melalui urutan-urutan
ilmiah sehingga mampu membentuk pengetahuan baru atau
menyatukan dengan pengetahuan sebelumnya.Menurut
Permendikbud No. 81 A tahun 2013 lampiran IV, proses
pembelajaran saintifik terdiri dari lima pengalaman belajar yaitu
mengamati, menanya, menalar, mengasosiasi, dan
mengomunikasikan (Kosasih, 2014: 72).
Lima langkah tersebut harus muncul dalam kegiatan inti untuk
mencapai kompetensi dalam ranah sikap, pengetahuan dan
keterampilan. Dalam proses mengamati, siswa diberikan
kesempatan untuk melakukan pengamatan melalui beberapa
kegiatan, seperti melihat, menyimak, mendengar dan membaca
(Fadlillah, 2014: 184). Kegiatan menanya memberikan kesempatan
kepada siswa untuk bertanya mengenai apapun dari kegiatan
mengamati. Guru harus membimbing siswa untuk dapat
mengajukan pertanyaan, dimana pertanyaan tersebut berkaitan
dengan pengamatan objek yang konkret sampai pada yang abstrak
berkenaan dengan fakta, konsep, dan prosedural, ataupun hal lain
yang abstrak (Fadlillah, 2014: 184). Pada langkah mengumpulkan
data dan mengasosiasi, siswa mulai menggali dan mengumpulkan
berbagai informasi berdasarkan pertanyaan-pertanyaan yang
muncul dalam kegiatan menanya. Informasi dapat diperoleh siswa
melalui kegiatan membaca buku, mengaitkan dengan fenomena
atau objek secara lebih teliti, maupun melalui sebuah eksperimen.
Informasi yang telah didapatkan tersebut kemudian diproses
dengan menemukan keterkaitan satu informasi dengan informasi
lainnya sehingga membentuk sebuah konsep yang menjadi
pengetahuan mereka (Fadlillah, 2014: 185). Langkah selanjutnya
adalah mengkomunikasikan hasil. Dalam langkah ini siswa
menuliskan ataupun mempresentasikan hasil dari pencarian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
informasi yang sudah diproses menjadi sebuah konsep
pengetahuan. Hasil tersebut disampaikan di kelas dan dinilai oleh
guru sebagai hasil belajar siswa (Fadlillah, 2014: 185).
2. Pembelajaran Kontekstual
Pembelajaran Kontekstual adalah pembelajaran konstruktivisme
artinya filosofi belajar yang menekankan bahwa belajar tidak
hanya sekedar menghafal. Siswa harus mengkonstruksi
pengetahuan di benak mereka sendiri. Pengetahuan tidak bisa
dipisah-pisahkan harus utuh. Konstruktivisme berakar pada filsafat
pragmatisme yang digagas oleh John Dewey pada awal abad ke 20
yaitu filosofi belajar yang menekankan kepada pengembangan
minat dan pengalaman siswa. Komponen pembelajaran
kontekstual, yaitu: (1) Konstruktivisme, (2) Inkuiri, (3) Bertanya,
(4) Masyarakat belajar, (5) Pemodelan, (6) Refleksi, (7) Penilaian.
Langkah-Langkah Pembelajaran Kontekstual:
a. Kembangkan pemikiran bahwa anak akan belajar lebih
bermakna dengan cara bekerja sendiri, menemukan sendiri
dan mengkonstruksikan sendiri pengetahuan dan keterampilan
barunya.
b. Laksanakan sejauh mungkin kegiatan inkuiri untuk semua topik.
c. Kembangkan sifat ingin tahu siswa dengan bertanya.
d. Ciptakan masyarakat belajar (belajar dalam kelompok-
kelompok)
e. Hadirkan model sebagai contoh pembelajaran.
f. Lakukan refleksi di akhir penemuan.
g. Lakukan penilaian yang sebenarnya dengan berbagai cara.
4. Cerita bergambar
Cerita bergambar adalah suatu bentuk seni yang menggunakan
gambar-gambar tidak bergerak yang disusun sedemikian rupa sehingga
membentuk jalinan cerita. Cerita bergambar merupakan media yang unik,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
menggabungkan teks dan gambar dalam bentuk yang kreatif, media yang
sanggup menarik perhatian semua orang dari segala usia, karena memiliki
kelebihan, yaitu mudah dipahami. Cerita bergambar merupakan media
komunikasi yang kuat.
Fungsi-fungsi yang bisa dimanfaatkan oleh cerita bergambar antara
lain adalah untuk pendidikan, untuk advertising, maupun sebagai sarana
hiburan. Setiap jenis cerita bergambar memiliki kriteria-kriteria tertentu
yang harus dipenuhi agar pesan yang ingin disampaikan dapat dipahami
dengan jelas. Kriteria tersebut adalah sebagai berikut:
1. Cerita bergambar untuk informasi pendidikan, baik cerita maupun
desainnya dirancang khusus untuk menyampaikan pesan-pesan
pendidikan. Inti pesan harus dapat diterima dengan jelas, misalnya
”hindari pemecahan masalah dengan kekerasan.”
2. Cerita bergambar sebagai sarana hiburan merupakan jenis yang paling
umum dibaca oleh anak-anak dan remaja. Cerita bergambar dapat
memiliki muatan yang baik. Nilai-nilai seperti kesetiakawanan,
persahabatan, kedisiplinan, mengasihi orang lain dan pantang
menyerah dapat digambarkan secara dramatis dan menggugah hati
pembaca.
Cerita bergambar dibagi menjadi dua bagian, yaitu:
1. Cerita bergambar berwarna, dengan buku cerita gambar berwarna
dapat memotivasi dan menarik siswa untuk membaca buku tersebut.
2. Cerita bergambar tidak berwarna, dengan cerita bergambar yang tidak
berwarna dapat melatih kreativitas siswa untuk mewarnai gambar
yang ada pada buku sesuai dengan imajinasi dan keinginan siswa.
5. Gerakan Literasi
Dalam buku saku Gerakan Literasi Sekolah yang dikeluarkan oleh
Dirjen Dikdasmen Kemendikbud tahun 2016 dijelaskan bahwa gerakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
literasi merupakan sebuah upaya yang dilakukan secara menyeluruh dan
berkelanjutan untuk menjadikan sekolah sebagai organisasi pembelajaran
yang warganya literat panjang hayat melalui pelibatan publik. Hal ini
dilakukan karena fakta yang terjadi bahwa hasil survei internasional
(PIRLS 2011, PISA 2009 & 2012) yang mengukur keterampilan membaca
siswa, Indonesia menduduki peringkat bawah, sedangkan tuntutan
keterampilan membaca padaabad 21 adalah kemampuan memahami
informasi secara analitis, kritis, dan reflektif (Dirjen Dikdasmen
Kemendikbud, 2016).
Dalam buku Panduan Gerakan Literasi di Sekolah Dasar (Dirjen
Dikdasmen Kemendikbud, 2016) mengartikan literasi sebagai kemampuan
mengakses, memahami, dan menggunakan sesuatu secara cerdas
melaluiberbagai aktivitas, antara lain membaca, melihat, menyimak,
menulis, dan/atau berbicara. Dengan gerakan literasi yang dilakukan di
sekolah dasar diharapkan siswa memiliki kemampuan sebagaimana
tersebut. Adapun prinsip-prinsipnya adalah sesuai dengan tahapan
perkembangan siswa berdasarkan karakteristiknya, dilaksanakan secara
berimbang; menggunakan berbagai ragam teks dan memperhatikan
kebutuhan siswa, berlangsung secara terintegrasi dan holistik di semua
area kurikulum, kegiatan literasi dilakukan secara berkelanjutan,
melibatkan kecakapan berkomunikasi lisan, dan mempertimbangkan
keberagaman.
Dalam buku Panduan Gerakan Literasi di Sekolah Dasar (Dirjen
Dikdasmen Kemendikbud, 2016: 5), ada tiga tahapan pelaksanaan literasi
di sekolah. Pertama, tahap pembiasaan dengan penumbuhan minat baca 15
menit membaca (Permendikbud No. 23 Tahun 2015).
Kedua,pengembangan yaitu tahap dimana siswa dilatih untuk
meningkatkan kemampuan literasi dengan menanggapi buku pengayaan.
Ketiga, pembelajaran yaitu dengan meningkatkan kemampuan literasi di
semua mata pelajaran sebab mata pelajaran apapun membutuhkan bahasa,
terutama kegiatan membaca dan menulis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
B. HASIL PENELITIAN YANG RELEVAN
Penelitian terdahulu yang dapat menunjukkan bahwa penelitian ini masih
relevan untuk dilaksanakan. Berikut ini adalah beberapa penelitian yang
relevan yang digunakan oleh peneliti.
1. Suyantiningsih, Isniatun Munawaroh, dan Sisca Rahmadona (2016)
dalam penelitiannya yang berjudul “Pengembangan Multimedia
Pembelajaran Berbasis Scientific Approach Terintegrasi Nilai Karakter”.
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan multimedia pembelajaran
berbasis scientific approach terintegrasi dengan nilai karakter untuk
siswa sekolah dasar di Yogyakarta. Penelitianini menggunakan
pendekatan Research & Developmet (R&D) yang mengadopsi dari
modelpengembangan versi Borg dan Gall. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa berdasarkan hasil studi pendahuluan, diketahui bahwa model
implementasi pendidikan karakter di sekolah dasar terutama Kelas 1
belum terlaksana dengan efektif dan dihasilkannya prototipe multimedia
pembelajaran berbasis scientific approach terintegrasi dengan nilai
karakter untuk siswa sekolah dasar dan tervalidasinya multimedia oleh
ahli media dan materi.
2. Heribertus Dani Cahyo Widodo (2016) dalam penelitiannya yang
berjudul “Pengembangan Prototipe Buku Cerita Anak Tentang Tradisi
Nyadran dalam Konteks Pendidikan Karakter Kebangsaan” mendapatkan
data dari 23 anak (9-10 tahun) bahwa anak 100% memahami tujuan
nyadran serta mengetahui upacara terakhir dalam upacara nyadran adalah
bakdan.
3. Agustina Johan Irsanti (2011) dalam penelitiannya yang berjudul
“Penerapan Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) dalam Pembelajaran
Tematik untuk Meningkatkan Competence, Conscience dan Compassion
(3C) Peserta Didik Kelas IIIA SD Kanisius Demangan Baru Semester II”
menunjukkan hasil bahwa competence, conscience dan compassion (3C)
peserta didik kelas IIIA SD Kanisius Demangan Baru semester II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
mengalami peningkatan setelah penerapan PPR dalam pembelajaran
tematik.
Berikut hasil peneltian yang relevan dalam bentuk bagan dengan judul
penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti:
Gambar 2.1 Peta Literatur Penelitian
Suyantiningsih, Isniatun Munawaroh, dan Sisca
Rahmadona (2016) dalam penelitiannya yang
berjudul “Pengembangan Multimedia
Pembelajaran Berbasis Scientific Approach
Terintegrasi Nilai Karakter”
Heribertus Dani Cahyo Widodo (2016) dalam
penelitiannya yang berjudul “Pengembangan
Prototipe Buku Cerita Anak Tentang Tradisi
Nyadran dalam Konteks Pendidikan Karakter
Kebangsaan”
Yang diteliti peneliti:
Vicensia Nataliardila (2018)
“Pengembangan prototipe buku
penerapan nilai-nilai Vinsensian dalam kurikulum 2013 untuk kelas
II SD di Yayasan Santa Louisa”
Agustina Johan Irsanti (2011) dalam
penelitiannya yang berjudul “Penerapan
Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) dalam
Pembelajaran Tematik untuk Meningkatkan
Competence, Conscience dan Compassion (3C)
Peserta Didik Kelas IIIA SD Kanisius
Demangan Baru Semester II”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
C. KERANGKA BEPIKIR
Pendidikan nilai merupakan dasar utama untuk membentuk siswa
menjadi pribadi yang baik. Pendidikan nilai baik diajarkan tidak hanya
untuk membentuk perilaku sikap dan perbuatan melainkan juga dalam
bertutur kata. Pendidikan nilai sebaiknya diajarkan di lingkup keluarga,
sekolah, dan masyarakat. Salah satu sekolah yang menerapkan pendidikan
nilai yaitu SDK Santa Maria Tulungagung yang merupakan sekolah di
bawah Yayasan Santa Louisa yang menerapkan nilai-nilai Vinsensian.
Pendidikan nilai-nilai Vinsensian yang diajarkan dalam sekolah
tersebut merupakan nilai-nilai kehidupan dari Santo Vinsensius yaitu nilai
kesederhanaan, kerendahan hati, cinta kasih, matiraga, dan menyelamatkan
jiwa. Pendidikan nilai yang ada dalam nilai-nilai Vinsensian sama dengan
pendidikan karakter yang ada dalam Kurikulum 2013. Dalam kurikulum
2013 terdapat pendidikan karakter yang diajarkan kepada siswa yang
termuat dalam KI.1 dan KI.2 mengenai sikap spiritual dan sikap sosial. Pada
proses pembelajaran yang dilaksanakan di kelas, guru harus memfasilitasi
siswa untuk mencapai KI.3 dan KI.4 dalam pemenuhan materi
pembelajaran, sedangkan dalam pencapaian KI.1 dan KI.2, guru harus
menumbuhkan melalui kegiatan-kegiatan dalam pembelajaran tersebut.
Pembelajaran yang dilaksanakan dalam Kurikulum 2013 menggunakan
pendekatan saintifik yang dikemas dalam pembelajaran berbentuk tematik.
Dengan pendidikan nilai-nilai Vinsensian yang dapat diintegrasikan
dalam pembelajaran Kurikulum 2013, maka peneliti terdorong untuk
mengembangkan sebuah prototipe buku yang menerapkan nilai-nilai
Vinsensian dalam pembelajaran Kurikulum 2013 di kelas II SD. Produk
yang dikembangkan berisi dua bagian yaitu cerita bergambar Vinsensius
dan RPP yang menerapkan cerita bergambar Vinsensius dalam
pembelajaran kurikulum 2013.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
D. PERTANYAAN PENELITIAN
Pertanyaan penelitian berisi mengenai pertanyaan-pertanyaan dari
peneliti yang muncul dalam penelitian. Adapun pertanyaan penelitian adalah
sebagai berikut.
1. Bagaimana proses pengembangan produk berupa protortipe buku
penerapan nilai-nilai Vinsensian dalam pembelajaran Kurikulum 2013 di
kelas II SD?
2. Bagaimana kualitas prototipe buku yang dikembangkan menurut ahli
Vinsensian dan guru?
3. Apakah prototipe membantu siswa mendalami KI.1 tentang sikap
bersyukur yang merupakan perwujudan nilai Vinsensian kerendahan hati
dan KI.2 tentang sikap menghargai pendapat teman sebagai perwujudan
nilai Vinsensian cinta kasih?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
BAB III
METODE PENELITIAN
Uraian dalam bab ini berisi jenis penelitian, setting penelitian, rancangan
penelitian, prosedur penelitian, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian
dan teknik analisis data.
1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah Research and Development
(R&D). Penelitian dan Pengembangan atau bahasa inggrisnya Research and
Development (R&D) adalah metode penelitian yang digunakan untuk
menghasilkan suatu produk, dan menguji efektivitas produk yang telah
dibuat (Sugiyono, 2010: 407). Borg & Gall (dalam Tegeh, 2014: xiii)
menjelaskan bahwa Research and Development (R&D) adalah usaha untuk
mengembangkan dan memvalidasi produk-produk yang akan digunakan
dalam pendidikan. Sedangkan Sanjaya (2014: 129), menjelaskan bahwa
penelitian dan pengembangan atau R&D adalah proses pengembangan dan
validasi produk pendidikan.
Berdasarkan pendapat para ahli dapat disimpulkan bahwa penelitian
dan pengembangan atau Research and Development (R&D) adalah
penelitian yang menghasilkan produk baru dengan memenuhi beberapa
standar tertentu dan telah diuji keefektivitasannya. Penelitian ini digunakan
untuk mengembangkan suatu produk prototipe buku penerapan nilai-nilai
Vinsensian dalam pembelajaran Kurikulum 2013 di kelas II sekolah dasar.
Prosedur pengembangan penelitian ini dikembangkan berdasarkan
langkah-langkah pengembangan Borg and Gall. Terdapat sepuluh langkah
penelitian yang dikemukakan oleh Borg and Gall, yaitu : 1) Potensi dan
masalah, 2) Mengumpulkan informasi, 3) Desain produk, 4) Validasi desain,
5) Perbaikan desain, 6) Uji coba produk, 7) Revisi produk, 8) Uji coba
pemakaian, 9) Revisi produk, 10) Pembuatan produk masal (Sugiyono,
2010: 409)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
2. Setting Penelitian
Setting penelitian membahas tentang subjek penelitian, objek
penelitian, lokasi penelitian, dan waktu penelitian.
a. Subjek Penelitian
Subyek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas 2 di SDK
Santa Maria Tulungagung. Di mana guru sebagai subjek dalam
mempraktikkan perangkat pembelajaran dan siswa sebagai subjek yang
menerima pembelajaran.
b. Objek Penelitian
Obyek dari penelitian ini adalah produk berupa prototipe buku
penerapan nilai-nilai Vinsensian dalam pembelajaran Kurikulum 2013
yang terdiri dari cerita bergambar Vinsensius dan contoh RPP sebagai
penerapannya.
c. Lokasi Penelitian
Pengambilan data yang digunakan untuk penelitian ini adalah siswa
kelas 2 di SD Katolik Santa Maria Tulungagung yang berlokasi di jalan
Panglima Sudirman Nomor 30 Tulungagung.
d. Waktu Penelitian
Peneliti memulai penelitian ini pada bulan Juli 2017 sampai dengan
Mei 2017. Penelitian ini dilakukan selama kurang lebih delapan bulan.
3. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah penelitian dan
pengembangan menurut Borg and Gall. Terdapat sepuluh langkah penelitian
dan pengembangan menurut Borg and Gall, yaitu : 1) Potensi dan masalah,
2) Mengumpulkan informasi, 3) Desain produk, 4) Validasi desain, 5)
Perbaikan desain, 6) Uji coba produk, 7) Revisi produk, 8) Uji coba
pemakaian, 9) Revisi produk, 10) Pembuatan produk masal. Berikut
pemapaparan langkah-langkah penelitian dan pengembangan Borg and Gall.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
Gambar 3.1 Langkah-langkah Penelitian Menurut Borg and Gall
Berikut adalah 10 langkah penelitian dan pengembangan menurut Borg
and Gall:
1. Potensi dan masalah
Potensi dan masalah yang termasuk dalam langkah ini antara lain studi
literatur yang berkaitan dengan permasalahan yang dikaji, pengukuran
kebutuhan, penelitian dalam skala kecil, dan persiapan untuk
merumuskan kerangka kerja penelitian.
2. Pengumpulan data
Pengumpulan data yang termasuk dalam langkah ini adalah menyusun
rencana penelitian yang meliputi kecakapan dan keahlian yang
berkaitan dengan permasalahan, menentukan tujuan yang akan dicapai
pada setiap tahapan, desain atau langkah-langkah penelitian dan jika
mengkin/diperlukan melaksanakan studi kelayakan secara terbatas.
3. Desain produk
Desain produk dalam langkah ini adalah mengmebangkan bentuk
permulaan dari produk yang akan dihasilkan. Termasuk dalam langkah
ini adalah persiapan komponen dan buku petunjuk, dan melakukan
evaluasi terhadap kelayakan alat-alat pendukung.
Potensi dan
Masalah
Pengumpulan
Data
Desain
Produk
Validasi
Desain
Revisi
Desain
Uji coba
Produk
Revisi
Produk
Uji Coba
Pemakaian
Revisi
Produk
Produksi Masal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
4. Validasi produk
Validasi produk adalah memvalidasi produk yang telah dan produk
divalidasi oleh validator yang ahli dalam bidangnya atau sesuai dengan
produk yang dikembangkan.
5. Revisi desain
Revisi desain adalah melakukan perbaikan produk awal berdasarkan
hasil validasi dan saran dari validator.
6. Uji coba
Uji coba utama yang melibatkan khalayak yang luas, yaitu kepada
siswa satu kelas. pengumpulan data saat ujicoba dilakukan secara
kuantitatif.
7. Revisi produk
Revisi produk pada tahap ini adalah menyempurnakan produk yang
telah dibuat berdasarkan hasil uji coba yang telah dilakukan
sebelumnya.
8. Uji coba pemakaian
Uji coba pemakaian pada tahap ini adalah uji coba dalam skala yang
lebih besardan hasil dari produk yang telah direvisi sebelumnya.
9. Revisi produk
Revisi produk pada tahap ini adalah perbaikan akhir terhadap model
yang dikembangkan guna menghasilkan produk final.
10. Produksi massal
Prosuksi massal adalah langkah dalam mencetak dan menyebarkan
luaskan produk yang telah dikembangkan.
Dari sepuluh tahap penelitian dan pengembangan menurut Borg and
Gall, peneliti membatasi hanya sampai pada tahap enam yaitu uji coba
produk terbatas. Adapun enam langkah tersebut adalah 1) Potensi dan
masalah, 2) Mengumpulkan informasi, 3) Desain produk, 4) Validasi desain,
5) Perbaikan desain, 6) Uji coba produk. Untuk langkah-langkah
pengembangan perangkat pembelajaran akan digambarkan dalam bagan
sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
Gambar 3.2 Bagan Pengembangan oleh Peneliti
Langkah 2
Pengumpulan Data Mengumpulkan data hasil wawancara dan angket
guru, serta melakukan studi pustaka
Langkah 3
Desain produk Rancangan isi buku 1. Menyususn kisi-kisi
buku
2. Membuat cerita
3. Membuat RPP
Langkah 4
Validasi desain
Membuat instrumen
penilaian
Produk divalidasi oleh:
1. Ahli Vinsensian
2. Guru kelas II
Langkah 5
Revisi Produk
Perbaikan prototipe buku nilai-nilai Vinsensian
berdasarkan saran dari validator
Langkah 6
Uji Coba
1. Mengajarkan salah satu RPP yang telah dibuat
kepada siswa kelas II
2. Sisa membaca cerita dan mengisi cerita
3. Siswa mempelajari materi pembelajaran
4. Melakukan penilaian KI.1 dan KI.2 sesuai dengan
nilai Vinsensian
Langkah 1
Potensi Dan Masalah 1. Melakukan analisis kebutuhan dengan melakukan
wawancara kepada ketua Yayasan Santa Louisa
dan 6 guru serta membagikan angket kepada 2
guru kelas II.
2. Ditemukan potensi dan masalah:
a. Potensi: nilai-nilai Vinsensian dalam
kurikulum 2013
b. Masalah: guru belum mempunyai contoh RPP
yang mengintegrasikan nilai Vinsensian
dengan kurikulum 2013
“Prototype Buku Penerapan Nilai-Nilai Vinsensian Dalam Kurikulum
2013 Untuk Kelas II SD Di Yayasan Santa Louisa”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
Berikut adalah penjelasan langkah-langkah penelitian dan
pengembangan yang dilakukan peneliti, yaitu:
1. Potensi dan Masalah
Peneliti menemukan potensi yang ada pada sekolah dasar di bawah
Yayasan Santa Louisa yang memiliki ciri khas dalam pendidikan
karakter yaitu dengan pendidikan nilai-nilai Vinsensian. Dari potensi
yang telah peneliti temukan, peneliti mencari permasalahan yang
terkait dengan penerapan pendidikan nilai-nilai Vinsensian dan
kaitanya dengan penggunaan Kurikulum 2013. Permasalah yang
terjadi adalah pendidikan nilai-nilai Vinsensian diajarkan secara
terpisah dalam pembelajaran Kurikulum 2013 dan guru menghendaki
adanya contoh RPP yang bisa mengintegrasikan nilai-nilai Vinsensian
dalam pembelajaran Kurikulum 2013.
2. Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dan penyebaran
angket. Wawancara dilakukan pra-penelitian dengan tujuan untuk
mengetahui penerapan pendidikan nilai-nilai Vinsensian dalam
sekolah kaitanya dengan Kurikulum 2013. Angket didiberikan kepada
guru kelas II untuk mengetahui kebutuhan dari guru akan adanya
pembelajaran yang mengintegrasikan nilai-nilai Vinsensian.
3. Desain Produk
Desain produk dimulai dengan membuat kisi-kisi nilai Vinsensian
yang akan diintegrasikan dengan pembelajaran tematik. Produk
dirancang dengan dua bagian di dalamnya, yang pertama memuat
kumpulan cerita bergambar kisah hidup Vinsensius dan yang kedua
berisi bagian RPP penerapan cerita bergambar tersebut.
4. Validasi Ahli
Validasi ahli dilakukan untuk mengetahui kualitas produk berupa
prototipe buku penerapan nilai-nilai Vinsensian dalam pembelajaran
Kurikulum 2013. Validasi ahli dilakukan oleh ahli Vinsensian dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
guru kelas II. Penilaian pada cerita bergambar dilakukan oleh ahli
Vinsensian dan RPP oleh guru kelas II.
5. Revisi Produk
Revisi desain dilakukan setelah produk divalidasi oleh validator
yaitu oleh ahli Vinsensian dan guru kelas II sekolah dasar. Revisi
dilakukan berdasarkan saran perbaikan dari validator pada produk
yang sudah divalidasi. Revisi ini dilakukan untuk memperbaiki
produk yang dikembangkan sebelum nantinya akan diujicobakan.
6. Uji Coba Produk
Uji coba produk dilakukan setelah memperbaiki produk
berdasarkan saran yang diberikan oleh validator. Uji coba produk
dilakukan di kelas II-B di SDK Santa Maria Tulungagung. Uji coba
produk dilakukan dengan menerapkan salah satu RPP saja.
4. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data bertujuan untuk memperoleh informasi atau
keterangan mengenai permasalahan berdasarkan kenyataan yang ada.
Teknik pengumpulan data dapat dilakukan dengan interview (wawancara)
dan penyebaran kuesioner (angket) (Sugiyono, 2009: 137). Teknik
pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara
dan kuesioner.
a. Wawancara
Wawancara adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan
melalui percakapan dan tanya jawab, baik langsung maupun tidak
langsung dengan narasumber untuk mencapai tujuan tertentu (Arifin,
2011: 233). Wawancara adalah percakapan dengan maksud mencapai
tujuan tertentu oleh dua belah pihak, yaitu pewawancara sebagai
pemberi pertanyaan dan yang narasumber sebagai pemberi jawaban atas
pertanyaan yang diajukan (Suwandi, 2008: 127). Wawancara digunakan
sebagai teknik pengumpulan data ketika peneliti ingin mengetahui
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
permasalahan yang ada di lapangan yang dapat diteliti (Sugiyono, 2009:
137).
Berdasarkan pendapat para ahli dapat disimpulkan bahwa
wawancara adalah salah satu cara untuk mengumpulkan data dengan
melakukan tanya jawab untuk memperoleh informasi. Peneliti
melakukan kegiatan wawancara tidak terstuktur untuk pra penelitian
kepada enam guru kelas bawah yang terdiri dari satu guru kelas I di
SDK Santa Maria Tulungagung, satu guru kelas II di SDK Santa Maria
Tulungagung satu guru kelas III di SDK Santa Maria Tulungagung, satu
guru kelas II di SDK Santo Paulus Bojonegoro dan satu guru kelas I di
SDK Santo Vinsensius Surabaya mengenai pendidikan karakter dan
penerapan Kurikulum 2013 di sekolah dan juga ketua Yayasan Santa
Louisa.
b. Kuesioner
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara memberi beberapa pertanyaan atau pernyataan tertulis
kepada narasumber untuk dijawabnya (Sugiyono, 2009: 142). Dalam
penelitian ini, kuesioner yang diberikan kepada guru berisi terkait
dengan permasalahan-permasalahan yang ada kelas ketika mengajarkan
nilai-nilai Vincensian, kesulitan-kesulitan yang dihadapi guru maupun
siswa. Kuesioner ini juga untuk mengetahui kendala-kendala dan
kebiasaan hidup siswa dalam menerapkan nilai-nilai Vincensian dalam
kehidupan sehari-hari. Validasi produk menggunakan kuesioner ini
berguna untuk mengetahui kelayakan kuesioner yang akan disebarkan.
5. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian sebagai alat bantu yang digunakan oleh peneliti
untuk mengumpulkan data penelitian, yaitu dengan cara melakukan
pengukuran (Widoyoko, 2012: 51). Peneliti menggunakan dua instrumen
dalam penelitian ini yaitu pedoman wawancara dan kuesioner.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
a. Pedoman Wawancara
Wawancara digunakan untuk dapat mengetahui permasalahan yang
dapat diteliti dan analisis kebutuhan yang dibutuhkan di SD Katolik
Santa Maria Kediri. Wawancara dalam penelitian ini dilakukan oleh
peneliti kepada ketua Yayasan Santa Louisa dan Guru kelas 2 SD.
Berikut adalah pedoman wawancara yang digunakan peneliti dalam
penelitian ini.
Tabel 3.1 Kisi-Kisi Pedoman Wawancara untuk Guru
No Pedoman Wawancara
1 Pendidikan karakter yang diajarkan di sekolah
2 Penerapan pendidikan nilai-nilai Vinsesian di sekolah
3 Penerapan nilai-nilai Vinsensian kaitannya dengan Kurikulum 2013
yang sudah digunakan sekolah.
4 Pendapat mengenai pendidikan nilai-nilai Vinsensian yang
terintegrasi dalam model pembelajaran Kurikulum 2013.
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Pedoman Wawancara untuk Ketua Yayasan
Santa Louisa
No Topik Pertanyaan
1 Penerapan sekolah yang telah menggunakan Kurikulum 2013
2 Penerapan pendidikan nilai-nilai Vinsensian
3 Harapan kepada guru-guru melalui pembelajaran Kurikulum 2013
yang menanamkan nilai-nilai Vinsensian
b. Pedomen Kuesioner
Zuriah (2006: 183) mengatakan bahwa beberapa komponen
kelengkapan instrumen terutama angket tidak cukup hanya butir-butir
atau item-item pertanyaan, melainkan harus dilengkapi dengan petunjuk
pengerjaan tiap-tiap bagian serta petunjuk umum untuk keseluruhan
instrumen. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan angket untuk
analisis kebutuhan dan validasi produk oleh para ahli.
1. Angket Validasi Analisis Kebutuhan
Sebelum angket analisis kebutuhan diberikan kepada guru,
peneliti melakukan validasi angket kepada kepala sekolah di SDK
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
Santa Maria Tulungagung. Validasi angket disusun berdasarkan
kisi-kisi berikuti ini:
Tabel 3.3 Kisi-Kisi Validasi Angket Analisis Kebutuhan
Aspek No Item
Lima nilai Vinsensian 1
Penerapan nilai Vinsensian 2-3
Penerapan nilai Vinsensian dalam konteks
Kurikulum 2013
4-5
RPP Kurikulum 2013 yang mengintegrasikan
nilai-nilai Vinsensian
6
Tabel 3.4 Lembar Validasi Angket Analisis Kebutuhan
No Komponen yang Dinilai Skor
1 2 3 4
1 Bahasa
a. Kalimat pertanyaan dirumuskan
dengan singkat dan jelas.
b. Kalimat pernyataan mudah untuk
dipahami.
c. Menggunakan bahasa yang sesuai
dengan kaidah Bahasa Indonesia
yang baik dan benar.
d. Susunan kalimat tidak mengarah
pada jawaban tertentu.
2 Pertayaan
a. Pertanyaan yang diajukan sesuai
dengan tujuan penelitian.
b. Pertanyaan yang diajukan
memberikan kesempatan kepada
responden untuk menyampaikan
jawaban secara bebas.
Total Skor
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
2. Angket Analisis Kebutuhan
Angket analisis kebutuhan diberikan kepada dua guru kelas II
SDK Santa Maria Tulungagung. Pemberian angket ini bertujuan
untuk mengetahui permasalahan dan kebutuhan yang ada di SDK
Santa Maria Tulungagung.
Tabel 3.5 Kisi-Kisi Angket Analisis Kebutuhan
T
TaTabel 3.6 Lembar Angket Analisis Kebutuhan
No Pertanyaan Jawaban
1 Apakah bapak/ibu guru
memahami nilai-nilai
Vinsensian?
2 Apakah nilai-nilai Vinsensian
perlu diintegrasikan dalam
pembelajaran (di luar
pembelajaran Vinsensian)?
Jelaskan!
3 Apa upaya bapak/ibu guru
supaya kurikulum 2013 yang
diterapkan di SD dapat
dikaitkan dengan nilai-nilai
Vinsensian?
4 Kompetensi Inti 1 (KI.1) pada
kurikulum 2013 kelas I memuat
tentang “Menerima dan
menjalankan ajaran agama yang
dianutnya”. Apakah hal tersebut
sesuai dengan nilai Vinsensian
tentang kerendahan hati dan
cinta kasih? Jelaskan!
5 Kompetensi Inti II (KI.2) pada
kurikulum 2013 kelas I memuat
tentang “Memiliki perilaku
Aspek No Item
Lima nilai Vinsensian 1
Penerapan nilai Vinsensian 2-3
Penerapan nilai Vinsensian dalam konteks
Kurikulum 2013
4-5
RPP Kurikulum 2013 yang mengintegrasikan
nilai-nilai Vinsensian
6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
jujur, disiplin, tanggung jawab,
santun, peduli, dan percaya diri
dalam berinteraksi dengan
keluarga, teman, dan guru.”
Apakah hal tersebut sesuai
dengan nilai Vinsensian tentang
cinta kasih? Jelaskan!
6 Apakah bapak/ibu guru
memerlukan contoh RPP
Kurikulum 2013 yang
mengintegrasikan nilai-nilai
Vinsensian?
3. Angket Validasi Produk
Terdapat dua bagian dalam angket validasi produk ini. Yang
pertama angket validasi cerita bergambar Vinsensius dan yang
kedua angket validasi RPP. Validasi produk ini bertujuan untuk
mengetahui kualitas produk yang telah dibuat oleh peneliti.
Tabel 3.7 Kisi-Kisi Angket Validasi Cerita Bergambar
Vinsensius
No. Aspek Item
1 Penggunaan Bahasa 1-2
2 Isi cerita mengandung nilai-nilai
Vinsensian
3-11
3 Kesesuaian gambar dengan isi cerita 12
4 Kepustakaan cerita bergambar 13
Tabel 3.8 Lembar Angket Validasi Cerita Bergambar
Vinsensius
No. Aspek yang Dinilai Skor
(1-5) Saran
Bahasa
1 Masih ada penulisan bahasa
yang belum sesuai
2 Bahasa yang digunakan
cukup mudah untuk
dipahami siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
Isi
3 Cerita bergambar berjudul
“Bersyukur Atas
Kesempatan bersekolah”
memuat nilai kerendahan
hati dan cinta kasih
4 Cerita bergambar berjudul
“Disiplin Dalam Belajar”
memuat nilai cinta kasih
Kesesuaian dengan Gambar
5 Kesesuaian gambar dengan
isi cerita
Kepustakaan
6 Cergam disusun dengan
kepustakaan yang sesuai
tentang kehidupan
Vinsensius
Total Skor
Rata-rata Skor
Tabel 3.9 Kisi-Kisi Angket Validasi RPP
No. Aspek Item
1 Kesesuaian cerita bergambar dengan
pembelajaran tematik
1
2 Kaitan KD dengan isi cerita bergambar 2
3 Kesesuaian indikator KI-1 sampai KI-4
dengan tujuan pembelajaran
3, 4
4 Kelengkapan rumusan tujuan pembelajaran 5
5 Kegiatan pembelajaran 6
6 Penilaian LKS 7, 8, 9
7 Kesesuaian penilaian KI-1 sampai KI-4 10, 11
8 Kelengkapan RPP 12
9 Format penulisan RPP 13
Tabel 3.10 Lembar Angket Validasi RPP
No Aspek Yang Dinilai Skor
(1-5) Komentar
1 Kesesuaian KI.1 tentang
sikap bersyukur dengan
berdoa yang baik dengan
nilai Vinsensian kerendahan
hati
2 Kesesuaian KI.2 tentang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
sikap menghargai pendapat
teman dengan nilai
Vinsensian cinta kasih
3 Kesesuaian indikator KI.1
dan KI.2 dengan tujuan
pembelajaran nilai
Vinsensian
4 Kesesuaian indikator KI.3
dan KI.4 dengan tujuan
pembelajaran tematik
5 Kelengkapan rumusan tujuan
dengan aspek Audience,
Behaviour, Condition, dan
Degree
6 Kegiatan pembelajaran
memuat unsur 5M dari model
pembelajaran kontekstual
7 Cerita bergambar “Bersyukur
Atas Kesempatan
Bersekolah” dijadikan sarana
literasi untuk pembelajaran
Bahasa Indonesia dan
Matematika
8 RPP memuat LKS yang
mengaitkan nilai-nilai
Vinsensian dalam
pembelajaran
9 Kesesuaian bentuk, teknik,
dan instrumen penilaian
indikator KI.1 dan KI.2
berdasarkan nilai-nilai
Vinsensian
10 Kesesuaian bentuk, teknik,
dan instrumen penilaian
indikator KI.3 dan KI.4
11 Kelengkapan unsur RPP
12 RPP disusun menggunakan
Ejaan Bahasa Indonesia
(EBI)yang baik dan benar
Total skor
Rata-rata skor
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
6. Teknik Analisis Data
Data yang diperoleh dalam penelitian ini bersifat kualitatif dan
kuantitatif. Data kualitatif merupakan data yang meunjukkan kualitas atau
mutu sesuatu yang ada, baik keadaan proses, peristiwa/kejadian dan lainnya
yang dinyatakan dalam bentuk pernyataan atau berupa kata-kata. Data
kuantitatif merupakan data yang berwujud angka-angka sebagai hasil
observasi atau pengukuran (Widoyoko, 2012: 18-21).
a. Analisis Data Kualitatif
Data kualitatif yang diperoleh berupa komentar dan saran yang
dikberikan oleh ahli nilai-nilai Vinsensian, guru dan siswa kelas 2 SD.
Data yang diperoleh digunakan sebagai pedoman untuk memperbaiki
kualitas produk yang telah dibuat peneliti.
b. Analisis Data Kuantitatif
Data kuantitatif didapat dari skor penilaian oleh validator ahli
Vinsensian dan guru kelas II SD. Data yang dianalisis sebagai dasar
dari hasil penelitian angket diubah menjadi data interval. Langkah awal
yang dilakukan yaitu menghitung rata-rata dari hasil instrumen yang
dinilai dengan rumus sebagai berikut:
Data hasil kuesioner digunakan peneliti sebagai acuan untuk
mengetahui kelayakan prototipe buku penerapan nilai-nilai Vinsensian
dalam pembelajaran Kurikulum 2013 yang telah dibuat. Skala penilai
terhadap produk yang dikembangkan yaitu sangat baik (5), baik (4),
cukup (3), kurang (2), sangat kurang (1).Skor yang sudah didapat
kemudian dikonversikan menjadi data kualitatif skala lima atau yang
dengan acuan Sukardjo (2008: 101) sebagai berikut:
Tabel 3.11 Konversi Skala Lima
Interval skor Kategori
X > X i + 1,80 Sbi Sangat baik
X i + 0,60 Sbi < X ≤
X i + 1,80 Sbi
Baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
X i - 0,60 Sbi < X ≤
X i + 0,60 Sbi
Cukup
X i - 1,80 Sbi < X ≤
X i - 1,80 Sbi
Kurang
X ≤ X i - 1,80 Sbi Sangat kurang
Keterangan :
Rata-rata ideal ( X i) : (skor maksimal ideal + skor maksimal
ideal)
Simpangan baku ideal (Sbi): (skor maksimal ideal - skor maksimal
ideal)
X : skor aktual
Berdasarkan rumus konversi di atas, perhitungan data-data
kuantitatif dilakukan untuk memperoleh data kualitatif dengan
menerapkan rumus konversi tersebut. Penentuan rumus kualitatif
pengembangan ini diharapkan dengan konversi sebagai berikut:
Diketahui :
Skor maksimal ideal : 5
Skor minimal ideal : 1
Rata-rata ideal ( X i) : 5+1) = 3
Simpangan baku ideal (Sbi) : (5-1) = 0,67
Dinyatakan :
Interval skor kategori sangat baik, baik, cukup baik, kurang baik
dan sangat kurang baik
Jawaban :
Kategori sangat baik = X > X i + 1,80 Sbi
= X > 3 + (1,80 . 0,67)
= X > 3 + (1,21)
= X > 4,21
Kategori baik = X i + 0,60 Sbi < X ≤ X i + 1,80 Sbi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
= 3 + (0,60 . 0,67) < X ≤ 3 + (1,80 . 0,67)
= 3 + (0,40) < X ≤ 3 + (1,21)
= 3,40 < X ≤ 4,21
Kategori cukup = X i - 0,60 Sbi < X ≤ X i + 0,60 Sbi
= 3 - (0,60 . 0,67) < X ≤ 3 + (0,60 . 0,67)
= 3 - (0,40) < X ≤ 3 + (0,40)
= 2,60 < X ≤ 3,40
Kategori kurang = X i - 1,80 Sbi < X ≤ X i - 0,60 Sbi
= 3 - (1,80 . 0,67) < X ≤ 3 - (0,60 . 0,67)
= 3 - (1,21) < X ≤ 3 - (0,40)
= 1,79 < X ≤ 2,60
Kategori sangat kurang = X ≤ X i – 1,80 Sbi
= X ≤ 3 - (1,80 . 0,67)
= X ≤ 3 – (1,21)
= X ≤ 1,79
Berdasarkan perhitungan tersebut, diperoleh konversi data
kuantitatif menjadi data kualitatif skala lima sebagai berikut:
Tabel 3.12 Kriteria Skor Skala Lima
Interval skor Kategori
x > 4,21 Sangat baik
3,40 < x ≤ 4,21 Baik
2,60 < x ≤ 3,40 Cukup
1,79 < x ≤ 2,60 Kurang
x ≤ 1,79 Sangat kurang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab IV ini berisi uraian hasil penelitian dan pembahasan mengenai prototipe
buku penerapan nilai-nilai Vinsensian dalam pembelajaran Kurikulum 2013 di
kelas II sekolah dasar.
A. Hasil Penelitian
1. Proses Pengembangan Produk
Peneliti menggunakan enam langkah dari sepuluh langkah yang
dikembangkan oleh Borg and Gall, adapun proses dari enam langkah
tersebut adalah sebagai berikut:
a. Potensi dan Masalah
Sejak beberapa tahun terakhir pendidikan nilai mendapat
tekanan dalam sekolah formal di Indonesia. Pendidikan nilai
sangat penting terutama bagi perkembangan hidup siswa dan
bagi perkembangan bangsa dan negara Indonesia ke depan.
Dalam kurikulum 2013 juga memiliki pendidikan nilai yang
disebut pendidikan karakter. Sekolah yang berada di bawah
naungan Yayasan Santa Louisa merupakan sekolah yang
memiliki kekhasan dalam mengajarkan pendidikan karakter
kepada siswa yaitu melalui mata pelajaran Pembiasan
Vinsensian. Pembiasaan Vinsensian merupakan mata pelajaran
yang berisikan tentang nilai kesederhanaan, cinta kasih,
kerendahan hati, matiraga dan menyelamatkan jiwa yang di
dalami oleh Santo Vinsensius yang merupakan Santo Pelindung
Yayasan Santa Louisa.
Berdasarkan potensi tersebut peneliti mengumpulkan data
melalui wawancara dengan guru. Peneliti melakukan wawancara
dengan 6 guru yang ada di sekolah di bawah naungan Yayasan
Santa Louisa. Hasil wawancara tersebut menunjukkan bahwa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
sekolah menyadari bahwa mata pelajaran pembiasaan
Vinsensian merupakan salah satu bentuk pengajaran pendidikan
karakter. Guru juga mengetahui bahwa kurikulum 2013juga
menekankan pada pendidikan karakter sehingga kurikulum 2013
dapat diintegrasikan dengan pelajaran pembiasaan Vinsensian.
Namun, belum ada yang guru yang mencoba untuk
mengintegrasikannya, sehingga guru juga berharap bahwa
peneliti dapat membuat RPP yang mengintegrasikan
pembelajaran pembiasaan Vinsensian dengan kurikulum 2013.
Dari potensi permasalahan tersebut ,peneliti melakukan
pengumpulan data yang ditemukan di lapangan dengan
penyebaran angket.
b. Pengumpulan Data
1. Hasil Wawancara
Wawancara untuk dilakukan dengan 6 guru yang ada di
sekolah di bawah naungan Yayasan Santa Louisa.
Pertanyaan yang diberikan kepada guru mengacu pada
kurikulum 2013 yang merupakan kurikulum dengan
pendidikan karakter. Wawancara juga memberikan
pertanyaan terkait dengan pendidikan karakter yang ada
pada pelajaran pembiasaan Vinsensian. berdasarkan
wawancara tersebut, peneliti mendapatkan hasil bahwa
kurikulum 2013 dapat diintegrasikan dengan pelajaran
pembiasaaan Vinsensian, dimana pelajaran pembiasaan
Vinsensian merupakan ciri khas dari pendidikan karakter
yang ditanamkan di sekolah yang berada di bawah naungan
Yayasan Santa Louisa.
2. Hasil Angket Analisi Kebutuhan
Angket peneliti berikan kepada 2 guru kelas II di SD
Katolik Santa Maria Tulungagung tempat peneliti
melakukan penelitian. Pemberian angket ini dilaksanakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
pada tanggal 29 Juli 2017 di SD Katolik Santa Maria
Tulungagung. Adapun hasil dari angket tersebut adalah
sebagai berikut:
Tabel 4.1 Hasil Rekapitulasi Angket Analisis
Kebutuhan
No Pertanyaan Jawaban
1 Apakah bapak/ibu
guru memahami nilai-
nilai Vincensian?
Guru 1: ya
Guru 2: ya
2 Apakah nilai-nilai
Vincensian perlu
diintegrasikan dalam
pembelajaran (di luar
pembelajaran
Vincensian)?
Jelaskan!
Guru 1: ya
Guru 2: ya, karena nilai-
nilai Vinsensian tersebut
perlu diintegrasikan dalam
pembelajaran sehingga
nilai-nilai tersebut semakin
dijiwai oleh anak.
3 Kompetensi Inti 1
(KI.1) pada
Kurikulum 2013 kelas
I memuat tentang
“Menerima dan
menjalankan ajaran
agama yang
dianutnya”. Apakah
hal tersebut sesuai
dengan nilai
Vincensian tentang
kerendahan hati dan
cinta kasih? Jelaskan!
Guru 1: ya, karena dalam
menjalankan ajaran agama
tercantum dalam nilai-nilai
Vinsensian
Guru 2: ya, menjalankan
agama merupakan ujud
ketergantungan kepada
sang pencipta antara
manusia dan cinta manusia
dengan Tuhan.
4 Kompetensi Inti II
(KI.2) pada
Kurikulum 2013 kelas
I memuat tentang
“Memiliki perilaku
jujur, disiplin,
tanggung jawab,
santun, peduli, dan
percaya diri dalam
berinteraksi dengan
Guru 1: ya, karena
perilaku tersebut terkemas
dalam nilai-nilai
Vinsensian.
Guru 2:ya, perilaku
tersebut yang tercantum
pada KI-II merupakan
wujud kesederhanaan dan
cinta kasih sesuai nilai
Vinsensian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
keluarga, teman, dan
guru.” Apakah hal
tersebut sesuai dengan
nilai Vincensian
tentang cinta kasih?
Jelaskan!
5 Apakah bapak/ibu
guru memerlukan
contoh RPP
Kurikulum 2013 yang
mengintegrasikan
nilai-nilai Vincensian?
Guru 1: ya
Guru 2: perlu
Berdasarkan hasil dari angket analisis kebutuhan yang telah
diberikan, peneliti mendapatkan hasil bahwa guru menghendaki
adanya contoh RPP yang mengintegrasikan nilai-nilai
Vinsensian dengan kurikulum 2013. Dari data yang telah
diperoleh peneliti mengembangkan produk berupa prototipe
buku penerapan nilai-nilai Vinsensian dalam pembelajaran
Kurikulum 2013 di kelas II sekolah dasar.
c. Desain Produk
Setelah tahap pengumpulan data, peneliti melakukan:
1. Menyusun kisi-kisi:
Cerita yang akan dibuat memuat kisi-kisi diambil
dariTema 3, subtema 2 “Tugasku Sehari-hari di
Rumah” pembelajaran 1 dan 3 yang disesuaikan dengan
nilai Vinsensian yang dijabarkan pada tabel berikut ini:
Tabel 4.2 Kisi-Kisi Produk
Kompetensi
dasar
Nilai-nilai
Vinsensian
Cerita RPP Tematik
1.1.1
Bersyukur
dengan sikap
berdoa yang
baik
Kerendahan
hati:
Bersyukur
“Bersyukur
atas
Kesempatan
Bersekolah”
Tema 3,
subtema 1,
pembelajaran 1
- Matematika
- Bahasa
Indonesia
2.1.1
Menghargai
pendapat
teman
Cinta Kasih:
Menghargai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
2.1.1
Menunjukkan
perilaku
disiplin dalam
belajar
Cinta Kasih:
Disiplin
“Disiplin
dalam belajar”
Tema 3,
subtema 1,
pembelajaran 3
- PKn
- Bahasa
Indonesia
2. Menyusun prototipe buku:
Berdasarkan kisi-kisi tersebut, peneliti
mengembangkan prototipe sebuah buku yang dibagi
menjadi dua bagian. Bagian pertama berisi Cerita
bergambar yang terdiri dari dua cerita yaitu pada cerita
pertama berjudul “Bersyukur atas Kesempatan
Bersekolah” mengandung nilai Vinsensian kerendahan
hati dan cinta kasih, cerita kedua berjudul “Disiplin
dalam Belajar” mengandung nilai cinta kasih.
Bagian kedua berisi dua RPP dengan penerapan
cerita bergambar pada bagian satu sebagai sarana
literasi. RPP pertama yang dikembangkan
menggunakan tema 3 “Tugasku Sehari-hari” pada
subtema 1 dan pembelajaran 1 dengan pembelajaran
tematik matematika dan Bahasa Indonesia dan pada
RPP kedua menggunakan tema 3 “Tugasku Sehari-hari”
pada subtema 2 dan pembelajaran 3 dengan
pembelajaran tematik Pkn dan Bahasa Indonesia.
d. Validasi Produk
Produk divalidasi oleh satu orang ahli Vinsensian dan 2
guru. Dengan hasil sebagai berikut:
1. Validasi ahli Vinsensian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
Validasiahli Vinsensian dilakukan oleh
biarawati.Validasi produk penelitian tersebut dilakukan
pada tanggal 30 November 2017. Validator menilai
bagian pertama prototipe yang memuat dua cerita
bergambar Vinsensius. Dari hasil validasi produk pada
bagian pertama berupa cerita bergambar, peneliti
memperoleh skor rata-rata 3,83. Berdasarkan hasil
tersebut maka pengembangan buku prototipe buku pada
bagian satu masuk kriteria baik. Saran yang peneliti
terima dari validator adalahmemperbaiki isi cerita dan
mengoreksi kembali kata-kata yang masih salah serta
judul yang diberikan disesuaikan dengan cerita untuk
usia anak SD kelas II. (Lembar Validator dapat
dilihat pada lampiran 9. Lembar Validasi Produk
Cerita bergambar oleh Ahli Vinsensian)
2. Validasi guru
Validasi dilakukan oleh dua guru kelas II SDK Santa
Maria Tulungagung. Guru memvalidasi bagian kedua
berupa RPP yang mengintegrasikan nilai Vinsensian
dengan kurikulum 2013. Validasi produk penelitian
tersebut dilakukan pada tanggal 4 Desember 2017. Dari
hasil validasi RPP pertama diperoleh rata-rata skor 4.
Berdasarkan rata-rata skor yang diperoleh oleh peneliti
maka masuk ke dalam kriteria baik.Terdapat beberapa
komentar untuk perbaikan RPP yaitu lebih diperhatikan
dalam pemenggalan suku kata dan penulisan dan
instrumen penilaian lebih disesuaikan lagi dengan
indikator. (Lembar Validator dapat dilihat pada
lampiran 10a. Hasil Validasi Produk RPP 1).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
Dari hasil validasi RPP keduarata-rata skor 3,16.
Berdasarkan rata-rata skor yang diperoleh oleh peneliti
maka masuk ke dalam kriteria cukupbaik.Terdapat
beberapa komentar untuk perbaikan RPP yaitu penilaian
pada KI.3 dan KI.4 disesuaikan lagi dengan
indikator.(Lembar Validator dapat dilihat pada
lampiran 10b. Hasil Validasi Produk RPP 2).
e. Revisi Produk
Perbaikan yang dilakukan peneliti adalah:
1. Perbaikan Prototipe Bagian I: Cerita bergambar
Vinsensius
Saran yang diberikan oleh validator adalah memperbaiki
isi cerita dan mengoreksi kembali kata-kata yang masih
salah serta judul yang diberikan disesuaikan dengan cerita
untuk usia anak SD kelas II. Berdasarkan saran yang telah
diberikan peneliti memperbaiki penulisan yang masih salah,
seperti pada kata “tersissa” menjadi “tersisa” dan
memperbaiki pemenggalan suku kata yang masih ada yang
salah.
2. Perbaikan Produk Bagian II: RPP
Saran yang diperoleh berdasarkan hasil validasi guru
untuk pengembangan RPP akan diuraikan sebagai berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
a. RPP Pertama
Pada RPP tema 3, subtema 1, pembelajaran 1
Terdapat beberapa komentar untuk perbaikan RPP yaitu
lebih diperhatikan dalam pemenggalan suku kata dan
penulisan dan instrumen penilaian lebih disesuaikan lagi
dengan indikator. Melalui saran tersebut, peneliti
melakukan revisi dengan memperbaiki pemenggalan
suku kata yang masih salah dengan didasarkan pada EBI.
Sedangkan pada perbaikan instrumen penilaian peneliti
melakukan perbaikan dengan mengganti instrumen
penilaian yang lebih disesuaikan dengan indikator.
b. RPP Kedua
Saran dan komentar yang didapatkan pada RPP
kedua yaitu untuk perbaikan RPP yaitu penilaian pada
KI.3 dan KI.4 disesuaikan lagi dengan indikator.Melalui
saran tersebut, peneliti melakukan revisi dengan
memperbaiki penilaian untuk KI.3 dan KI.4 yang
disesuaikan dengan indikator yang ada.
f. Uji Coba
Uji coba dilaksanakan di SDK St. Maria Tulungagung,
pada tanggal 8 januari 2018 pukul 07.00-11.00. Pembelajaran
diikuti oleh 22 siswa yang ada di kelas IIb. Pembelajaran
diawali dengan mengajak siswa membaca cerita bergambar
berjudul “Bersyukur atas Kesempatan Bersekolah”. Aktivitas
literasi ini dilaksanakan selama 15 menit.
Selesai membaca cerita bergambar siswa diajak untuk
mengamati kalimat “ayah Vinsensius yang menjual domba
untuk mendaftarkan sekolah Vinsensius” sebagai pengantar
untuk memulai pembelajaran matematika. Melalui kalimat
tersebut siswa mampu mengetahui berbagai nilai mata uang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
Siswa juga diminta untuk menuliskan nilai tukar pecahan mata
uang.
Gambar 4.1 Siswa Mengerjakan Tugas
Selanjutnya siswa diajak untuk mengamati kalimat
“Vinsensius memiliki tanggung jawab untuk membersihkan
ruangan yang ada di asrama bergantian dengan teman-
temannya” sebagai pengantar untuk memulai pembelajaran
Bahasa Indonesia. Melalui kalimat tersebut siswa dapat belajar
tugas yang dapat dilakukan siswa di rumah. Siswa juga belajar
membuat cerita pendek tentang pengalaman dalam
membersihkan rumah. Siswa juga membacakan hasil cerita
yang telah dibuat di depan kelas.
Gambar 4.2 Siswa Melakukan Presentasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Anak dapat belajar KI.1 dan KI.2 tentang nilai
Vinsensian kerenadahan hati dengan perwujudkan sikap
bersyukur setelah selesai pembelajaran dan cinta kasih
dengan perwujudkan sikap menghargai teman dengan
mendengarkan ketika teman membaca di depan kelas.
Sesudah selesai pembelajaran tematik peneliti melakukan
penilaian sebagai berikut:
1. Penilaian sikap sosial (KI.2)
Pada saat pembelajaran Bahasa Indonesia guru
melakukan penilaian sikap menghargai yang
berkaitan dengan nilai Vinsensian kerendahan hati.
Penilaian tersebut dilakukan pada saat siswa
membacakan cerita tentang pengalaman
membersihkan rumah yang sebelumnya telah dibuat
sendiri oleh siswa di depan kelas. Saat salah satu
siswa membawakan cerita, siswa yang lain
diharapkan memiliki sikap mendengarkan dan
menerima cerita yang dibacakan siswa di depan
kelas yang menunjukkan sikap menghargai.
Berdasarkan pengamatan yang terdapat pada tabel
berikut:
Tabel 4.3 Tabel Penilaian Sikap Sosial (KI.2)
N
o
Nam
a
Siswa
Mendengarkan
Pendapat Teman
Menerima
Pendapat
Teman
Skor
1 Dr 2,5 2,5 5
2 Dw 2,5 2,5 5
3 Li 2,5 2,5 5
4 Mon 2,5 2,5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
5 El 2,5 2,5 5
6 Js 2,5 2,5
7 Gld 2,5 2,5 5
8 May 2,5 2,5 5
9 Nth 2,5 2,5 5
10 Alb 2,5 2,5 5
11 Jul 2,5 2,5
12 Fel 2,5 2,5 5
13 Mg 2,5 2,5
14 Vans 2,5 2,5 5
15 Bgs 2,5 2,5 5
16 Rich 2,5 2,5 5
17 Mat 2,5 2,5
18 Mic 2,5 2,5 5
19 Al 2,5 2,5 5
20 Din 2,5 2,5 5
21 Ser 2,5 2,5 5
22 Frey 2,5 2,5 5
Ada 17 siswa yang dapat menunjukkan sikap
menghargai dari 22 siswa yang ada dengan skor 5.
Hasil = = 3,86 (Baik).
Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, maka rata-
rata yang diperoleh untuk sikap menghargai adalah
3,86 dengan kategori baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
2. Penilaian pengetahuan (KI.3)
Penilaian dilakukan dengan menilai ketercapaian
siswa dalam kompetensi setiap indikator dari KD
pada pembelajaran tematik yaitu mata pelajaran
Bahasa Indonesia tentang kegiatan di rumah dan
Matematika tentang nilai mata uang. Berikut peneliti
sajikan penilaian dalam bentuk tabel.
Tabel 4.4 Tabel Penilaian Pengetahuan (KI.3)
No Nama Siswa Bahasa
Indonesia
Matematika
1 Dr 100 90
2 Dw 80 90
3 Li 90 80
4 Mon 90 90
5 El 80 80
6 Js 90 80
7 Gld 90 90
8 May 80 70
9 Nth 90 100
10 Alb 100 100
11 Jul 100 80
12 Fel 100 70
13 Mg 90 90
14 Vans 80 100
15 Bgs 90 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
16 Rich 70 90
17 Mat 80 90
18 Mic 80 80
19 Al 90 90
20 Din 90 90
21 Ser 100 90
22 Frey 100 80
Rata-rata nilai 89 87
Rata-rata akhir 88
Berdasarkan hasil penilaian tersebut, rata-rata nilai
pada pelajaran Bahasa Indonesia adalah 89 dan
Matematika adalah 87. Rata-rata akhir pembelajaran
tematik adalah 88.
3. Penilaian sikap keterampilan (KI.4)
Pada KI-4 siswa dinilai dari kegiatan membuat cerita
tentang pengalaman dalam membersihkan rumah
pada mata pelajaran Bahasa Indonesia. Berikut
peneliti sajikan penilaian dalam bentuk tabel.
Tabel 4.5 Tabel Penilaian Keterampilan (KI.4)
No
. Nama
Skor Jumlah
Skor Nilai
Bahasa Isi
1 Dr 80 70 150 75
2 Dw 80 80 160 80
3 Li 70 75 145 72,5
4 Mon 90 75 165 82,5
5 El 80 80 160 80
6 Js 80 80 160 80
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
7 Gld 80 90 170 87,5
8 May 90 80 170 87,5
9 Nth 70 85 155 77,5
10 Alb 75 85 160 80
11 Jul 70 80 150 75
12 Fel 75 80 155 77,5
13 Mg 75 90 165 82,5
14 Vans 80 70 150 75
15 Bgs 80 75 155 77,5
16 Rich 80 75 155 77,5
17 Mat 90 70 160 80
18 Mic 70 80 150 75
19 Al 80 80 160 80
20 Din 90 70 160 80
21 Ser 90 70 160 80
22 Frey 80 80 160 80
Jumlah 3475
1742,
5
Rata-rata nilai 79,20
Berdasarkan penilaian yang telah dilakukan, rata-
rata nilai yang diperoleh adalah 79,20.
4. Penilaian sikap spiritual (KI.1)
Seusai pembelajaran guru melakukan penilaian sikap
spiritual yang berkaitan dengan nilai Vinsensian
kerendahan hati. Indikator yang harus dicapai siswa
adalah dapat melakukan sikap berdoa yang baik
sebagai ungkapan syukur. Adapun sikap doa yang
dilakukan Vinsensius dalam cerita bergambar
berjudul “Bersyukur atas Kesempatan Bersekolah”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
berlutut, menutup mata, dan melipat tangan di depan
dada lalu berdoa. Oleh karena itu guru memanggil
satu siswa untuk memimpin doa penutup
pembelajaran agar guru dapat melakukan
pengamatan untuk melihat siswa yang lain memiliki
sikap duduk tenang, mata terpejam, tidak
mengganggu teman serta membuka dan menutup
doa sesuai dengan ajaran agamanya.
Berikut peneliti sajikan hasil penilaian seluruh siswa
dalam bentuk tabel.
Tabel 4.6 Tabel Penilaian Sikap Spiritual (KI.1)
N
o
Nam
a
Sisw
a
Memb
uka
Doa
Duduk
Tenang
Mata
terpeja
m
Tidak
Mengg
anggu
Teman
Menut
up Doa
Skor
1 Dr 1 1 1 1 1 5
2 Dw 1 1 1 1 4
3 Li 1 1 1 1 1 5
4 Mon 1 1 1 1 4
5 El 1 1 1 1 1 5
6 Js 1 1 1 3
7 Gld 1 1 1 1 1 5
8 May 1 1 1 1 1 5
9 Nth 1 1 2
10 Alb 1 1 1 1 4
11 Jul 1 1 1 1 1 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
12 Fel 1 1 1 1 1 5
13 Mg 1 1 1 1 4
14 Vans 1 1 1 3
15 Bgs 1 1 1 1 1 5
16 Rich 1 1 1 1 1 5
17 Mat 1 1 1 3
18 Mic 1 1 1 1 1 5
19 Al 1 1 1 1 1 5
20 Din 1 1 1 1 1 5
21 Ser 1 1 1 1 1 5
22 Frey 1 1 1 1 1 5
Ada 14 siswa yang dapat menunjukkan sikap
bersyukur dengan berdoa yang baik dari 22 siswa
yang ada dengan skor 5.
Hasil = = 3,18 (Cukup Baik).
Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, maka rata-
rata yang diperoleh untuk sikap bersyukur dengan
berdoa yang baik adalah 3,18 dengan kategori cukup
baik.
2. Kualitas Produk
Berdasarkan hasil validasi dari seorang ahli Vinsensian pada
bagian pertama prototipe buku yang berisi cerita bergambar
Vinsensiusmendapatkan skor sebesar 3,83 dengan kategori “Baik”,
sedangkan pada bagian kedua prototipe buku yang memuat dua RPP
penerapan cerita bergambar tersebut memperoleh skor rata-rata yaitu 4
dengan kategori “Baik” dan skor 3,16 dengan kategori “Cukup
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Baik”.Berdasarkan kualitas produk tersebut maka produk layak untuk
diujicobakan.
Pada saat uji coba siswa menunjukkan sikap bersyukur dengan
berdoa yang baik sesuai dengan KI.1 dengan hasil rata-rata 3,18 yaitu
14 siswa dapat membuka dan menutup doa, tidak mengganggu
temandan duduk tenang serta mata terpejam. Siswa juga menunjukkan
sikap dapat menghargai pendapat teman yang sesuai dengan KI.2
dengan hasil 3,86 yaitu 17 siswa dapatmendengarkan pendapat teman
dan dapat menerima pendapat teman.
Hasil uji coba menunjukkan bahwa siswa dapat belajar salah satu
nilai Vinsensian yaitu: siswa dapat berdoa sesuai ajaran agama yang
dianutnya sesuai dengan KI-1: bersyukur dengan perolehanhasil rata-
rata 3,18,siswa dapat menghargai pendapat temanyang termasuk
dalam KI-2: menghargaipendapat teman dengan perolehan nilai rata-
rata 3,86. Produk juga membantu siswa mencapai KI-3 dan KI-4 yang
digambarkan melalui rata-rata perolehan nilai pembelajaran tematik
Bahasa Indonesia dan Matematika sebesar 88 dan perolehan nilai rata-
rata untuk KI-4 Bahasa Indonesia yaitu 79,20. Dengan demikian,
prototipe buku “Penerapan Nilai-nilai Vinsensian dalam Pembelajaran
Kurikulum 2013 untuk Kelas II SD di Yayasan Santa Louisa” dapat
membantu guru untuk mengintegrasikan nilai-nilai Vinsensian salah
satunya kerendahan hatidan cinta kasih dengan perwujudan sikap
bersyukur dengan berdoa dan menghargai pendapat teman dalam
pembelajaran tematik.
B. Pembahasan
Penelitian pengembangan ini bermula dari potensi yang ada di Yayasan
Santa Louisa yang memiliki kekhasan pendidikan karakter berupa
pendidikan nilai-nilai Vinsensian. Berdasarkan hasil wawancara dan
penyebaran angket, peneliti menemukan data bahwa pendidikan karakter
berupa nilai-nilai Vinsensian tersebut diajarkan secara terpisah dan belum
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
terintegrasi dalam materi-materi pembelajaran dan guru menghendaki
adanya contoh RPP yang mengintegrasikan nilai-nilai Vinsensian dalam
pembelajaran Kurikulum 2013. Dari data tersebut, peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian pengembangan berupa prototipebuku penerapkan
nilai-nilai Vinsensian dalam pembelajaran Kurikulum 2013 di kelas II SD.
Proses pengembangan ini berpedoman pada enam langkah yang
dikembangkan oleh Borg and Gall. Dengan hasil validasi oleh seorang ahli
Vinsensian pada cerita bergambar Vinsensius sebesar 3,83 (Baik)dan dua
guru kelas II SD pada RPP penerapan cerita bergambar dalam pembelajaran
tematik sebesar 3,58 (Baik).Hasil uji coba menunjukkan bahwa siswa dapat
berdoa sesuai ajaran agama yang dianutnya yang sesuai dengan KI-1:
bersyukur dengan perolehan hasil rata-rata 3,18 dan menghargai pendapat
teman yang sesuai dengan KI-2: menghargai dengan perolehan hasil rata-
rata 3,86 di mana kedua sikap tersebut merupakan perwujudan nilai
kerendahan hati dan cinta kasih. Siswa juga terbantu dalam mencapai
kompetensi KI-3 (tematik: Matematika dan Bahasa Indonesia) dengan
perolehan nilai rata-rata 88 dan KI-4pada Bahasa Indonesia mendapatkan
rata-rata nilai 79,20. Dengan demikian, prototipe buku yang berisi cerita
bergambarVinsensius dan penerapannya dalam pembelajaran dapat
membantu guru mengintegrasikan nilai-nilai Vinsensian dalam
pembelajaran Kurikulum 2013, karena dirancang oleh peneliti dengan
memperhatikan hal-hal berikut ini:
1. Produk memuat cerita bergambar tentang kisah Vinsensius
Cerita bergambar Vinsensius yang dibuat peneliti ada dua cerita.
Cerita pertama berjudul “Beryukuratas Kesempatan
Bersekolah”dengan nilai Vinsensian kerendahan hati dan cinta kasih,
cerita kedua berjudul “Disiplin dalam Belajar” dengan nilai
Vinsensian cinta kasih. Kedua cerita tersebut sesuai dengan kriteria
cerita bergambar yaitu Cerita bergambar sebagai sarana pendidikan.
Cerita yang dibuat peneliti tentang informasi yang memuat
pendidikan. Informasi tersebut adalah sikap Vinsensius pada saat di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
asrama. Cerita bergambar yang peneliti buat dalam bentuk buku yang
tidak berwarna. Hal tersebut dikarenakan peneliti ingin siswa untuk
mewarnai sendiri gambar yang ada pada cerita sehingga siswa dapat
berkreasi sesuai dengan imajinasi yang dimilikinya.
Cerita bergambar dibuat dengan memperhatikan beberapa hal
seperti gambar yang harus sesuai dengan tema, tokoh, serta isi cerita.
Kemudian bahasa cergam dibuat dengan bahasa yang mudah
dipahami untuk anak kelas II sekolah dasar, di mana usia tersebut
memang sesuai untuk membaca cerita bergambar. Pembuatan cerita
bergambar juga diambil dari pengalaman-pengalaman Vinsensius
yang dapat dijadikan sebuah refleksi dari pengalaman anak-anak di
masa sekarang.
2. Produk dapat memfasilitasi siswa untuk memiliki kebiasaan
sikap bersyukur dengan cara berdoa (KI.1) sesuai dengan
perwujudan nilai Vinsensian kerendahan hati.
Menurut kurikulum 2013 guru perlu memberikan penilaian sikap
spiritual (KI.1). Produk yang peneliti kembangkan memuat indikator-
indikator yng memudahkan guru untuk menilai KI.1 tentang
bersyukur dengan cara berdoa yang baik yang diintegrasikan dengan
nilai Vinsensian. Salah satu nilai kerendahan hati Vinsensius adalah
bersyukur. Artinya mengungkapkan rasa terima kasih kepada Tuhan,
nilai tersebut peneliti integrasikan dengan KD dari KI.1 untuk
pembelajaran Bahasa Indonesia tentang bersyukur dengan sikap
berdoa yang baik.
Pada akhir pembelajaran salah satu siswa diminta untuk memimpin
doa sehingga peneliti dapat melakukan pengamatan untuk
mengetahui jumlah siswa yang melakukan memenuhi aspek penilaian
yaitu menutup mata saat berdoa agar berkonsentrasi, duduk tenang
dan membuka doa sesuai dengan ajaran agamanya. Berdasarkan
penilaian yang telah peneliti lakukan menunjukkan bahwa 14 siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
dapat bersyukurdengan sikap berdoa yang baik dengan hasil rata-rata
3,18.
3. Produk dapat memfasilitasi siswa untuk memiliki kebiasaan
sikap menghargai pendapat teman (KI.2) sesuai dengan
perwujudan nilai Vinsensian cinta kasih.
Nilai Vinsensian tentang cinta kasih berkaitan dengan sikap saling
menghargai. Menghargai berarti menghormati orang lain. Nilai
tersebut diintegrasikan oleh peneliti dengan KD dari KI.2 tentang
menghargai pendapat teman pada pembelajaran Bahasa Indonesia.
Penilaian tersebut peneliti lakukan dengan mengamati sikap siswa
pada saat temannya membacakan hasil pekerjaan yang dilakukan
untuk membuat cerita pengalaman membersihkan rumah dengan
sikap yang memebuhi aspek pengamatan yaitu pendengarkan
pendapat orang lain dengan seksama dan menerima pendapat orang
lain sehingga menjadikan siswa memilki kebiasaan untuk menerima
saran orang lain dan tidak egois. Berdasarkan penilaian yang telah
peneliti lakukan menunjukkan bahwa 17 siswa dapat menghargai
pendapat teman dengan hasil rata-rata 3,86.
4. Produk dapat dijadikan sebagai sarana literasi
Produk yang berisi cerita bergambar Vinsensius mendukung
gerakan literasi yang ada di sekolah khususnya di SDK Santa Maria
Tulungagung. Gerakan literasi pada dasarnya bertujuan untuk
meningkatkan kemampuan baca tulis siswa, namun selain dua hal
tersebut kegiatan literasi juga dilakukan untuk mengembangkan
kemampuan siswa dalam memahami dan menanggapi sebuah bacaan.
Melalui kegiatan literasi siswa mendapatkan sebuah informasi dari
hasil membaca yang dilakukannya tersebut. Informasi tersebut dapat
digunakan siswa untuk menambah ilmu dan pengetahuan serta
meningkatkan rasa ingin tahu terhadap bacaan yang ia baca. Ada tiga
tahapan pelaksanaan literasi di sekolah. Pertama, tahap pembiasaan
dengan penumbuhan minat baca 15 menit membaca.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
Kedua,pengembangan yaitu tahap dimana siswa dilatih untuk
meningkatkan kemampuan literasi dengan menanggapi buku
pengayaan. Ketiga, pembelajaran yaitu dengan meningkatkan
kemampuan literasi di semua mata pelajaran sebab mata pelajaran
apapun membutuhkan bahasa, terutama kegiatan membaca dan
menulis.
Hal ini terbukti bahwa cergam mendukung gerakan literasi karena
cerita bergambar digunakan dalam proses literasi pada kegiatan
membaca 15 menit pertama sebelum pembelajaran. Kemudian
melalui kegiatan tersebut, siswa diberikan kesempatan untuk
menanggapi isi bacaan dengan menjawab sebuah refleksi terkait
dengan isi cerita bergambar dan pengalaman siswa terkait dengan
cerita bergambar tersebut. Selain sebagai bahan bacaan di 15 menit
pertama sebelum pembelajaran, cerita bergambar juga digunakan
sebagai bahan ajar untuk proses pembelajaran selanjutnya, seperti
pada cerita bergambar berjudul Merawat Kebersihan Tubuh”
digunakan siswa untuk belajar materi mengenai cara merawat
kebersihan tubuh di rumah dan benda konkret yang ada di dalam
kelas. .
Dari pembahasan tersebut, kesimpulan yang dapat ditarik dari
pengembangan prototipe buku penerapan nilai-nilai Vinsensian dalam
pembelajaran Kurikulum 2013 di kelas II SD adalah nilai-nilai
Vinsensian dapat diintegrasikan dalam pembelajaran Kurikulum 2013
dengan kualitas yang baik sesuai dengan penilaian validasi. Produk
dikembangkan untuk memfasilitasi siswa dalam proses pendidikan
karakter berupa nilai-nilai Vinsensian yang diterapkan dalam
pembelajaran Kurikulum 2013, sehingga dalam satu proses pembelajaran
siswa dapat mendalami nilai-nilai Vinsensian sekaligus mencapai
kompetensi dasar pada pembelajaran Kurikulum 2013.
Dari berbagai proses penelitian yang telah dilalui, peneliti dapat
menemukan kelebihan dan kekurangan pada prototipe buku penerapan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
nilai-nilai Vinsensian dalam pembelajaran Kurikulum 2013 di kelas II
SD. Adapun kelebihan dan kekurangan akan peneliti paparkan sebagai
beriku:
a. Kelebihan Produk
1. Produk memuat cerita bergambar yang berisi kisah hidup santo
Vinsensius dengan bahasa yang mudah ditangkap oleh siswa kelas
II SD.
2. Produk memuat RPP sehingga guru kelas II dapat mengetahui
nilai-nilai Vinsensian dalam pembelajaran tematik.
b. Kekurangan Produk
1. Produk hanya mengembangkan dua cerita yang memuat dua nilai
Vinsensius yaitu kerendahan hati dan cinta kasih dari lima nilai
yang ada.
2. Produk hanya memilih KD tertentu yang sekiranya sesuai dengan
data kisah hidup Vinsensius untuk dikembangkan dalam cerita.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
BAB V
PENUTUP
Bab V ini berisi uraian kesimpulan, keterbatasan penelitian dan saran bagi
peneliti selanjutnya.
A. Kesimpulan
Berdasarkan pengembangan produk berupa protipe buku penerapan nilai-
nilai Vinsensian dalam pembelajaran Kurikulum 2013 di kelas II sekolah
dasar dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Prosedur pengembangan protipe buku “Penerapan Nilai-nilai
Vinsensian dalam Pembelajaran Kurikulum 2013 di Kelas IISD
menggunakan enam langkah dari penelitian pengembangan Borg and
Gall, adapun enam langkah tersebut adalah: 1) Potensi dan masalah, 2)
Mengumpulkan informasi, 3) Desain produk, 4) Validasi desain, 5)
Perbaikan desain, 6) Uji coba produk terbatas, hingga menghasilkan
produk akhir berupa prototipe buku.
2. Kualitas prototipe buku “Penerapan Nilai-nilai Vinsensian dalam
Pembelajaran Kurikulum 2013 di Kelas II SD adalah: bagian pertama
divalidasi oleh seorang ahli Vinsensian dengan skor rata-rata 3,83
(Baik), bagian kedua divalidasi oleh dua guru kelas II SDK Santa Maria
Tulungagung, dengan guru pertama mendapatkan rata-rata 4 (baik) dan
guru kedua mendapatkan rata-rata 3,16 (Cukup Baik). Berdasarkan
hasil penilaian KI.1 mendapat hasil rata-rata 3,18 (Cukup Baik) dan KI-
2 untuk sikap menghargai pendapat teman sebagai perwujudan nilai
Vinsensian cinta kasih, mendapat hasil rata-rata 3,86 (Baik).Dari hasil
validasi tersebut kualitas produk baik sehingga layak diujicobakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
B. Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan yaitu:
1. Hanya mengembangkan dua dari lima nilai Vinsensian dengan
pembelajaran hanya pada tema 3, hal ini dikarenakan penyesuaian KD
dengan cerita bergambar kisah hidup Santo Vinsensius.
2. Uji coba hanya dilakukan pada satu kelas dari dua kelas yang ada di
SDK Santa Maria Tulungagung yaitu kelas II-B sedangan II-A tidak
digunakan dalam uji coba.
3. Uji coba hanya menerapkan satu RPP saja dari dua RPP yang telah
dibuat.
C. Saran
Berdasarkan keterbatasan pada penelitian, peneliti memiliki saran untuk
penelitian selanjutnya yaitu:
1. Sebaiknya penelitian tidak hanya terbatas pada tiga nilai saja melainkan
lima nilai yang terdapat dalam nilai-nilai Vinsensian.
2. Sebaiknya uji coba tidak hanya dilakukan di satu kelas saja, supaya
dapat mengetahui keefektifan pembelajaran yang dilakukan pada kelas
tersebut.
3. Sebaiknya uji coba tidak hanya menerapkan satu RPP saja, supaya
dapat mengetahui keefektifan RPP yang telah dibuat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
DAFTAR REFERENSI
Akbar, Sa'dun, dkk. 2016. Implementasi Pembelajaran Tematik di Sekolah Dasar.
Bandung: Remaja Rosdakarya Offset.
Akhlis, I dan N. R. Dewi. 2014. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Science
Berorientasi Cultural Deviance Solution Berbasis Inkuiri Menggunakan ICT
untuk Mengembangkan Karakter Peserta Didik. Jurnal Pendidikan IPA
Indonesia, Vol. 3, No. 1. Diunduh dari http://journal.unnes.ac.id
Arifin, A. 2011. Penelitian pendidikan metode dan paradigma baru. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya.
Armada, Riyanto CM, “Lima Keuatmaan Vinsensian Plus”, dalam Serikat Kecil.
Pustaka Spiritualitas Vinsensian, Vol. XVI, No. 2 September 2002-Febr
2003, hlm. 183-198.
Dirjen Dikdasmen Kemendikbud. 2016. Buku Saku Gerakan Literasi di Sekolah.
Jakarta: Kemendikbud.
Fladillah, M. 2014. Implementasi Kurikulum 2013 dalam pembelajaran SD/MI,
SMP/MTs, & SMA/MA. Yogyakarta: AR-RUZZ MEDIA.
Dirjen Dikdasmen Kemendikbud. 2016. Buku Saku Gerakan Literasi di Sekolah.
Jakarta: Kemendikbud.
Gall, M. D., Gall, J. P., & Borg, W. R. 2007. Educational research: An
introduction 8th edition. Boston: Pearson.
Heuken, A. 1985. Ensiklopedi Orang Kudus. Jakarta: Yayasan Cipta Loka
Caraka.
Jose Maria Roman CM, St. Vincent de Paul. A Biography, hlm. 107-133.
Kaswardi. 1993. Pendidikan Nilai Memasuki Tahun 2000. Jakarta: Gramedia.
Kesuma, Dharma. 2011. Pendidikan Karakter Kajian Teori dan Praktik di
Sekolah. Bandung: Remaja Rosdakarya Offset.
Kosasih, E. 2014. Strategi Belajar dan Pembelajaran Implementasi Kurikulum
2013. Bandung: Yrama Widya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
Kurniawan, Syamsul. 2013. Pendidikan Karakter: Konsepsi & Implementasinya
secara Terpadu di Lingkungan Keluarga, Sekolah, Perguruan Tinggi, dan
Masyarakat. Yogyakarta: Ar-ruzz Media.
Mahmud, H. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Surakarta: Pustaka Setia.
Mulyana, Rohmat. 2011. Mengartikulasikan Pendidikan Nilai. Bandung:
Alfabeta.
Peraturan Presiden. 2017. Perpres Nomor 87 Tahun 2017 tentang Penguatan
Pendidikan Karakter. Jakarta: Sekretariat Kabinet Republik Indonesia.
Roman, J. M. 1993. Santo Vinsensius de Paul (Hidup Panggilan dan
Spiritualitasnya). Malang: Pustaka Vincentiana.
Sanjaya, W. 2014. Peneltian pendidikan jenis, metode dan prosedur. Jakarta:
Prenada Media Group.
Sedyawati, Edi. 1999. Pedoman Penanaman Budi Pekerti Luhur. Jakarta: Balai
Pustaka.
Setiawati, Maria. 1989. Santo Vinsensius a Paulo. Yogyakarta: Kanisius.
Sekolah Dasar Vinsensius. 2013. Lima Keutamaan Vinsensian. Surabaya: SDK
St. Vinsensius. Diunduh dari http://sdk-vincentsby-blogspot.co.id/ pada
tanggal 15 Mei 2017, pukul 14.30 WIB.
Sugiyono. 2009. Metode penelitian kuantitatif, kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Sugiyono. 2010. Metode penelitian pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. 2011. Metode penelitian pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung:
Alfabeta.
Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Manajemen. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. 2015. Metode Penelitian dan Pengembangan (Research and
Development/ R & D). Bandung: Alfabeta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
Suparno, Paul. 2015. Pendidikan Karakter di Sekolah. Yogyakarta: Kanisius.
Supratiknya, A. 2012. Penelitian hasil belajar dengan teknik nontes. Yogyakarta:
Universitas Sanata Dharma.
Tegeh, M. dkk. 2014. Model Penelitian Pengembangan. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Thone, Kanunnik Paul. 1985. Santo Vinsensius a Paulo, terjemahan H.J.
Kachmadi Karmelit.Yogyakarta: Kanisius.
Tondowidjojo, J. 1984. St. Vincentius De Paul terhadap Kaum Miskin. Surabaya:
Yayasan Sanggar Bina Tama.
Trianto. 2013.Desain Pengembangan Pembelajaran Tematik Bagi Anak Usia Dini
TK/RA & Anak Kelas Awal SD/MI. Jakarta: Kencana.
Widoyoko. 2012. Teknik penyusunan instrumen penelitian. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Yani, Ahmad. 2014. Mindset Kurikulum 2013. Bandung: Alfabeta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
Lembar Validasi Angket untuk Guru
Kepada
Yth. .......................................................
Peneliti mohon kesediaan Bapak/Ibu untuk menilai kualitas instrumen
angket analisis kebutuhan yang akan diberikan kepada guru kelas 1 sekolah
dasar sebagai pengambilan data yang akan digunakan oleh peneliti dalam
mengembangkan protottipe buku penerapan nilai-nilai Vinsensian dalam
Pembelajaran Kurikulum 2013 di kelas 1 sekolah dasar.
1. Petunjuk Penilaian
a. Berdasarkan pendapat Bapak/Ibu berilah tanda (√) pada kolom skor
yang telah ditentukan.
b. Jika ada yang perlu dikomentari, tuliskan pada lembar komentar/ saran/
langsung pada naskah.
2. Penilaian Angket
No Komponen yang Dinilai Skor
1 2 3 4
1 Bahasa
a. Kalimat pertanyaan dirumuskan
dengan singkat dan jelas.
b. Kalimat pernyataan mudah untuk
dipahami.
c. Menggunakan bahasa yang sesuai
dengan kaidah Bahasa Indonesia yang
baik dan benar.
d. Susunan kalimat tidak mengarah pada
jawaban tertentu.
Lampiran 1. Instrumen Validasi
Angket
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
2 Pertayaan
a. Pertanyaan yang diajukan sesuai
dengan tujuan penelitian.
b. Pertanyaan yang diajukan memberikan
kesempatan kepada responden untuk
menyampaikan jawaban secara bebas.
Total Skor
KRITIK/SARAN :
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
...............................................................
..................................., ..................................... 2017
Validator,
(...........................................)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
LEMBAR ANGKET UNTUK GURU
Nama : .............................................................
Jabatan: .............................................................
Petunjuk :
Mohon kesediaan bapak/ibu guru menuliskan jawaban pada kolom yang sudah
tersedia berikut ini!
No Pertanyaan Jawaban
1 Apakah bapak/ibu guru memahami
nilai-nilai Vincensian?
2 Apakah nilai-nilai Vincensian perlu
diintegrasikan dalam pembelajaran (di
luar pembelajaran Vincensian)?
Jelaskan!
3 Apa upaya bapak/ibu guru supaya
kurikulum 2013 yang diterapkan di SD
dapat dikaitkan dengan nilai-nilai
Vincensian
4 Kompetensi Inti 1 (KI.1) pada
Kurikulum 2013 kelas I memuat
tentang “Menerima dan menjalankan
Lampiran 2. Lembar Angket Analisis Kebutuhan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
ajaran agama yang dianutnya”.
Apakah hal tersebut sesuai dengan
nilai Vincensian tentang kerendahan
hati dan cinta kasih? Jelaskan!
5 Kompetensi Inti II (KI.2) pada
Kurikulum 2013 kelas I memuat
tentang “Memiliki perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab, santun,
peduli, dan percaya diri dalam
berinteraksi dengan keluarga, teman,
dan guru.” Apakah hal tersebut sesuai
dengan nilai Vincensian tentang cinta
kasih? Jelaskan!
6 Apakah bapak/ibu guru memerlukan
contoh RPP Kurikulum 2013 yang
mengintegrasikan nilai-nilai
Vincensian?
............................., ..................................... 2017
Guru Kelas 2,
(...........................................)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Lampiran 3. Lembar Validasi Produk Cerita Bergambar
INSTRUMEN VALIDASI PROTOTYPE BUKU PENERAPAN NILAI-
NILAI VINSENSIAN DALAM KURIKULUM 2013 UNTUK KELAS II SD
DI YAYASAN SANTA LOUISA
Kepada:
Yth. Suster Pamong Unit
SD Katolik Santa Maria
Tulungagung
Mohon kesedian Suster untuk menilai kualitas prototipe buku bagian I berupa
cerita bergambar Vinsensius. Penilaian diberikan dengan cara memberikan skor
pada kolom skor dan memberikan komentar pada kolom yang telah tersedia
dalam lembar validasi berikut ini.
No. Aspek yang Dinilai Skor
(1-5) Saran
Bahasa
1 Bahasa yang digunakan sesuai
dengan Ejaan Bahasa Indonesia
(EBI)
2 Bahasa yang digunakan mudah
untuk dipahami siswa kelas II
Isi
3 Cerita bergambar berjudul
“Bersyukur Atas Kesempatan
bersekolah” memuat nilai
kerendahan hati dan cinta kasih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
4 Cerita bergambar berjudul
“Disiplin Dalam Belajar” memuat
nilai cinta kasih
Kesesuaian dengan Gambar
5 Kesesuaian gambar dengan isi
cerita
Kepustakaan
6 Cergam disusun dengan
kepustakaan yang sesuai tentang
kehidupan Vinsensius
Total Skor
Rata-rata Skor
Kriteria Kelayakan Instrumen
Mohon lingkari salah satu
No Kriteria Skor
1 Sangat Baik x > 4,21
2 Baik 3,40 < x ≤ 4,21
3 Cukup Baik 2,60 < x ≤ 3,40
4 Kurang Baik 1,79 < x ≤ 2,60
5 Sangat Kurang Baik x ≤ 1,79
Komentar secara keseluruhan
Kesimpulan:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
Mohon lingkari salah satu
1. Instrumen layak digunakan tanpa revisi
2. Instrumen layak digunakan dengan revisi sesuai saran
3. Instrumen tidak layak digunakan
Tuluangung, ............................... 2017
Validator
(..........................................................)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
Lampiran 4. Lembar Validasi Produk RPP
INSTRUMEN VALIDASI PROTOTYPE BUKU PENERAPAN NILAI-
NILAI VINSENSIAN DALAM KURIKULUM 2013 UNTUK KELAS II SD
DI YAYASAN SANTA LOUISA
Yth. Bapak/Ibu Guru Kelas II SD
SD Katolik Santa Maria
Tulungagung
Mohon Bapak/Ibu berkenan untuk menilai kualitas penerapan cerita bergambar
“Bersyukur Atas Kesempatan Bersekolah” untuk tema 3, subtema 1 dan
pembelajaran 1. Penilaian diberikan menuliskan skor (1-5) pada kolom skor dan
memberikan komentar pada kolom yang telah tersedia dalam lembar validasi
berikut ini.
No Aspek Yang Dinilai Skor
(1-5) Komentar
1 Kesesuaian KI.1 tentang
sikap bersyukur dengan
berdoa yang baik dengan
nilai Vinsensian kerendahan
hati
2 Kesesuaian KI.2 tentang
sikap menghargai pendapat
teman dengan nilai
Vinsensian cinta kasih
3 Kesesuaian indikator KI.1
dan KI.2 dengan tujuan
pembelajaran nilai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
Vinsensian
4 Kesesuaian indikator KI.3
dan KI.4 dengan tujuan
pembelajaran tematik
5 Kelengkapan rumusan tujuan
dengan aspek Audience,
Behaviour, Condition, dan
Degree
6 Kegiatan pembelajaran
memuat unsur 5M dari model
pembelajaran kontekstual
7 Cerita bergambar “Bersyukur
Atas Kesempatan
Bersekolah” dijadikan sarana
literasi untuk pembelajaran
Bahasa Indonesia dan
Matematika
8 RPP memuat LKS yang
mengaitkan nilai-nilai
Vinsensian dalam
pembelajaran
9 Kesesuaian bentuk, teknik,
dan instrumen penilaian
indikator KI.1 dan KI.2
berdasarkan nilai-nilai
Vinsensian
10 Kesesuaian bentuk, teknik,
dan instrumen penilaian
indikator KI.3 dan KI.4
11 Kelengkapan unsur RPP
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
12 RPP disusun menggunakan
Ejaan Bahasa Indonesia
(EBI)yang baik dan benar
Total skor
Rata-rata skor
Kriteria Kelayakan Instrumen
Mohon lingkari salah satu
No Kriteria Skor
1 Sangat Baik x > 4,21
2 Baik 3,40 < x ≤ 4,21
3 Cukup Baik 2,60 < x ≤ 3,40
4 Kurang Baik 1,79 < x ≤ 2,60
5 Sangat Kurang Baik x ≤ 1,79
Komentar secara keseluruhan
Kesimpulan:
Mohon lingkari salah satu
4. Instrumen layak digunakan tanpa revisi
5. Instrumen layak digunakan dengan revisi sesuai saran
6. Instrumen tidak layak digunakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
Tulungagung, ................................ 2017
Validator
(..........................................................)
Lampiran 5. Hasil Wawancara Guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
HASIL WAWANCARA TERKAIT PENDIDIKAN NILAI-NILAI
VINSENSIAN DALAM PENERAPANNYA DENGAN KURIKULUM 2013
Narasumber : 4 guru SDK St. Maria Tulungagung
1 guru SDK St. Vinsensius Surabaya
1 guru SDK St. Paulus Bojonegoro
No Pertanyaan Jawaban
1 Bagaimana penerapan
pendidikan karakter di
sekolah?
Penerapan pendidikan karakter dilakukan melalui
nilai-nilai Vinsensian, penumbuhan kebiasaan
baik ketika pembelajaran di kelas oleh guru kelas,
pembiasan dalam kegiatan bakti sosial, adanya
rekoleksi dalam masa-masa tertentu ketika
menjelang natal dan paskah.
2 Apa saja nilai yang
terkandung dalam Nilai-
nilai Vinsensian?
Nilai kerendahan hati, kesederhanaan, cinta kasih,
matiraga, dan penyelamatan jiwa.
3 Bagaimana cara
mengajarkan nilai-nilai
tersebut kepada siswa?
Melalui pembelajaran pembiasaan Vinsensian,
melalui interaksi antara guru dan siswa dengan
menerapkan nilai-nilai tersebut, guru juga
memberikan teladan dan mengajak anak-anak
untuk berbuat kasih dengan teman dan guru,
melalui kegiatan berdoa bersama, dll.
4 Siapakah yang
mengajarkan pembiasaan
Vinsensian? Apakah ada
guru khusus atau guru
kelas.
Beberapa sekolah ada yang memiliki guru khusus
untuk mengajarkan pembiasaan Vinsensian,
namun kebanyakan yang mengajarkan adalah
guru kelasnya sendiri.
5 Diberikan dalam Hanya diberikan dalam satu kali pertemuan dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
pertemuan berapa kali
dalam seminggu?
seminggu yaitu saat jadwal pembiasaan
Vinsensian.
6 Bagaimana penerapan
pembelajaran tersebut
kaitannya dengan
Kurikulum 2013 yang
digunakan oleh sekolah
saat ini?
Pembelajaran Vinsensian tetap dilakukan dengan
satu kali pertemuan dalam seminggu, tetap ada
pembelajarannya sendiri tidak digabung dengan
pembelajaran tematik.
7 Apakah nilai-nilai
Vinsensian dapat
diintegrasikan dalam
pembelajaran Kurikulum
2013?
Dapat diintegrasikan karena model pembelajaran
Kurikulum 2013 yang memungkinkan banyaknya
siswa bekerjasama menjadikan nilai-nilai
Vinsensian seperti cinta kasih dapat tumbuh
dalam pribadi siswa. Kurikulum 2013 juga
memuat pendidikan karakter yang harus dinilai
dan ditumbukan jadi bisa juga melalui nilai-nilai
Vinsensian diterapkan di dalamnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
Lampiran 6. Hasil Wawancara Ketua Yayasan
HASIL WAWANCARA KETUA YAYASAN SANTA LOUISA
Narasumber : Sr. Paula, PK
No. Pertanyaan Jawaban
1 Bagaimana penerapan
Kurikulum 2013 di sekolah
dasar yang berada di bawah
yayasan?
Kurikulum 2013 diterapkan di sekolah
secara bertahap dan tidak serentak satu
sama lain. Penerapannya dilakukan di
kelas 1 dan 4, kemudian tahun
selanjutnya di kelas 2 dan 5, namun ada
juga yang dari awal memang sudah
terlebih dahulu menerapkan Kurikulum
2013 dari kelas 1-5 yaitu di SDK St.
Paulus Bojonegoro.
2 Bagaimana penerapan nilai-nilai
Vinsensian pada sekolah dasar
yang berada di bawah yayasan?
Pendidikan nilai-nilai Vinsensian
dilakukan melalui pembiasaan
Vinsensian yang diajarkan oleh guru
kelas maupun guru khusu pembiasaan
Vinsensian dengan buku panduan
untuk siswa yang disusun oleh tim
Vinsensian dari yayasan. Pembelajaran
ini ditujukan untuk membentuk
kepribadian peserta didik sesuai dengan
nilai-nilai Vinsensian dari Santo
Vinsensius yang menjadi tokoh teladan
dari Yayasan Santa Louisa dan menjadi
spritualitas suster-suster Puteri Kasih,
selain pembelajaran juga dilakukan
dengan kegiatan-kegiatan yang
mengarahkan anak untuk belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
berbagi, mengolah diri dalam kegiatan
religius dan teladan dari para guru dan
karyawan yang menghidupi nilai-nilai
tersebut.
3 Apa harapannya kepada guru-
guru dengan kurikulum baru
yang diterapkan yaitu
Kurikulum 2013 dengan
pendidikan nilai-nilai
Vinsensian?
Diharapkan guru-guru dapat
mengajarkan nilai-nilai Vinsensian di
dalam pembelajaran Kurikulum 2013
tidak hanya pada saat pembiasaan
Vinsensian saja tetapi juga dapat masuk
dalam pembelajaran di luar itu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
Lampiran 7. Hasil Validasi Angket
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
Lampiran 8a. Hasil Angket Analisis Kebutuhan Guru 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
Lampiran 8b. Hasil Angket Analisis Kebutuhan Guru 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
Lampiran 9. Lembar Validasi Produk Cerita bergambar oleh Ahli
Vinsensian
INSTRUMEN VALIDASI PROTOTYPE BUKU PENERAPAN NILAI-
NILAI VINSENSIAN DALAM KURIKULUM 2013 UNTUK KELAS II SD
DI YAYASAN SANTA LOUISA
Kepada:
Yth. Suster Pamong Unit
SD Katolik Santa Maria
Tulungagung
Mohon kesedian Suster untuk menilai kualitas prototipe buku bagian I berupa
cerita bergambar Vinsensius. Penilaian diberikan dengan cara memberikan skor
pada kolom skor dan memberikan komentar pada kolom yang telah tersedia
dalam lembar validasi berikut ini.
No. Aspek yang Dinilai Skor
(1-5) Saran
Bahasa
1 Bahasa yang digunakan sesuai
dengan Ejaan Bahasa
Indonesia (EBI)
4 Masih ada penulisan bahasa
yang belum sesuai
2 Bahasa yang digunakan mudah
untuk dipahami siswa kelas II
5 Bahasa yang digunakan
cukup mudah untuk
dipahami siswa
Isi
3 Cerita bergambar berjudul
“Bersyukur Atas Kesempatan
bersekolah” memuat nilai
3 Cerita menarik tetapi
dijelaskan lagi nilai
Vinsensian yang ada dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
kerendahan hati dan cinta
kasih
cerita
4 Cerita bergambar berjudul
“Disiplin Dalam Belajar”
memuat nilai cinta kasih
3 Lebih dijelaskan lagi nilai
cinta kasih dalam disiplin
itu seperti apa bagi siswa
Kesesuaian dengan Gambar
5 Kesesuaian gambar dengan isi
cerita
4 Gambar menarik untuk
siswa
Kepustakaan
6 Cergam disusun dengan
kepustakaan yang sesuai
tentang kehidupan Vinsensius
4 Sudah sesuai dengan
kepustakaan
Total Skor 23
Rata-rata Skor 3,83
Kriteria Kelayakan Instrumen
Mohon lingkari salah satu
No Kriteria Skor
1 Sangat Baik x > 4,21
2 Baik 3,40 < x ≤ 4,21
3 Cukup Baik 2,60 < x ≤ 3,40
4 Kurang Baik 1,79 < x ≤ 2,60
5 Sangat Kurang Baik x ≤ 1,79
Komentar secara keseluruhan
Keseluruhan cerita bergambar Vinsensius yang dibuat sudah baik. Isi cerita
menggambarkan perwujudan sikap dan nilai-nilai Vinsensian. Akan tetapi, nilai
Vinsensian yang akan dipelajari pada cerita tertentu lebih baik ditonjolkan lagi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
Lampiran 10a. Hasil Validasi Produk RPP 1
INSTRUMEN VALIDASI PROTOTYPE BUKU PENERAPAN NILAI-
NILAI VINSENSIAN DALAM KURIKULUM 2013 UNTUK KELAS II SD
DI YAYASAN SANTA LOUISA
Yth. Bapak/Ibu Guru Kelas II SD
SD Katolik Santa Maria
Tulungagung
Mohon Bapak/Ibu berkenan untuk menilai kualitas penerapan cerita bergambar
“Bersyukur Atas Kesempatan Bersekolah” untuk tema 3, subtema 1 dan
pembelajaran 1. Penilaian diberikan menuliskan skor (1-5) pada kolom skor dan
memberikan komentar pada kolom yang telah tersedia dalam lembar validasi
berikut ini.
No Aspek Yang Dinilai Skor
(1-5) Komentar
1 Kesesuaian KI.1 tentang
sikap bersyukur dengan
berdoa yang baik dengan
nilai Vinsensian kerendahan
hati
5 Sudah sangat sesuai
2 Kesesuaian KI.2 tentang
sikap menghargai pendapat
teman dengan nilai
Vinsensian cinta kasih
5 Sudah sesuai
3 Kesesuaian indikator KI.1
dan KI.2 dengan tujuan
pembelajaran nilai
Vinsensian
4 Nilai Vinsensian yang ingin
dicapai sudah jelas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
4 Kesesuaian indikator KI.3
dan KI.4 dengan tujuan
pembelajaran tematik
3 Tujuan pembelajaran kurang
lengkap
5 Kelengkapan rumusan
tujuan dengan aspek
Audience, Behaviour,
Condition, dan Degree
3 Kurang lengkap ABCD
untuk tujuan
pembelajarannya
6 Kegiatan pembelajaran
memuat unsur 5M dari
model pembelajaran
kontekstual
4 Lebih rinci dalam membuat
sintaks dan langkah-langkah
pembelajarannya
7 Cerita bergambar
“Bersyukur Atas
Kesempatan Bersekolah”
dijadikan sarana literasi
untuk pembelajaran Bahasa
Indonesia dan Matematika
4 Sudah bisa dijadkan sarana
literasi untuk pembelajaran
8 RPP memuat LKS yang
mengaitkan nilai-nilai
Vinsensian dalam
pembelajaran
4 -
9 Kesesuaian bentuk, teknik,
dan instrumen penilaian
indikator KI.1 dan KI.2
berdasarkan nilai-nilai
Vinsensian
5 Penilaian yang dibuat sudah
baik
10 Kesesuaian bentuk, teknik,
dan instrumen penilaian
indikator KI.3 dan KI.4
3 Penilaian KI.3 dan KI.4
kurang jelas
11 Kelengkapan unsur RPP 4 RPP yang dibuat sudah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
lengkap
12 RPP disusun menggunakan
Ejaan Bahasa Indonesia
(EBI)yang baik dan benar
4 Masih banyak kata-kata
yang salah
Total skor 48
Rata-rata skor 4
Kriteria Kelayakan Instrumen
Mohon lingkari salah satu
No Kriteria Skor
1 Sangat Baik x > 4,21
2 Baik 3,40 < x ≤ 4,21
3 Cukup Baik 2,60 < x ≤ 3,40
4 Kurang Baik 1,79 < x ≤ 2,60
5 Sangat Kurang Baik x ≤ 1,79
Komentar secara keseluruhan
Kesimpulan:
Mohon lingkari salah satu
7. Instrumen layak digunakan tanpa revisi
8. Instrumen layak digunakan dengan revisi sesuai saran
9. Instrumen tidak layak digunakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
Lampiran 10b. Hasil Validasi Produk RPP 2
INSTRUMEN VALIDASI PROTOTYPE BUKU PENERAPAN NILAI-
NILAI VINSENSIAN DALAM KURIKULUM 2013 UNTUK KELAS II SD
DI YAYASAN SANTA LOUISA
Yth. Bapak/Ibu Guru Kelas II SD
SD Katolik Santa Maria
Tulungagung
Mohon Bapak/Ibu berkenan untuk menilai kualitas penerapan cerita bergambar
“Disiplin Dalam Belajar ” untuk tema 3, subtema 1 dan pembelajaran 3.
Penilaian diberikan dengan menuliskan skor (1-5) pada kolom skor dan
memberikan komentar pada kolom yang telah tersedia dalam lembar validasi
berikut ini.
No Aspek Yang Dinilai Skor
(1-5) Komentar
1 Kesesuaian KI.2 tentang
sikap disiplin dengan nilai
Vinsensian cinta kasih
4 Cerita yang dibuat menarik
dan menunjukkan nilai
disiplin yang ingin dipelajari
2 Kesesuaian indikator KI.2
dengan tujuan pembelajaran
nilai Vinsensian
3 Sudah sesuai
3 Kesesuaian indikator KI.3
dan KI.4 dengan tujuan
pembelajaran tematik
3 Tujuan pembelajaran masih
kurang lengkap
4 Kelengkapan rumusan
tujuan dengan aspek
Audience, Behaviour,
Condition, dan Degree
3 Tujuan pembelajaran yang
dibuat kurang lengkap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
5 Kegiatan pembelajaran
memuat unsur 5M dari
model pembelajaran
langsung
4 Lebih dirinci lagi dalam
membuat langkah-langkah
pembelajarannya
6 Cerita bergambar “Disiplin
Dalam Belajar” dijadikan
sarana literasi untuk
pembelajaran PKn dan
Bahasa Indonesia
3 Sudah bisa dijadkan sarana
literasi untuk pembelajaran
7 RPP memuat LKS yang
mengaitkan nilai-nilai
Vinsensian dalam
pembelajaran
4 -
8 Kesesuaian bentuk, teknik,
dan instrumen penilaian
indikator KI.2 berdasarkan
nilai-nilai Vinsensian
4 Penilaian yang dibuat sudah
baik
9 Kesesuaian bentuk, teknik,
dan instrumen penilaian
indikator KI.3 dan KI.4
3 Penilaian KI.3 dan KI.4
kurang jelas
10 Kelengkapan unsur RPP 4 -
11 RPP disusun menggunakan
Ejaan Bahasa Indonesia
(EBI) yang baik dan benar
3 Masih banyak kata-kata
yang salah
Total skor 38
Rata-rata skor 3,16
Kriteria Kelayakan Instrumen
Mohon lingkari salah satu
No Kriteria Skor
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
Lampiran 11. Surat Ijin Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
Lampiran 12. Surat Pernyataan telah Melakukan Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
Lampiran 13. Hasil Pekerjaan Siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
Lampiran 14. Hasil Evaluasi Siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
Lampiran 15. Hasil Refleksi Siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
Lampiran 16. Penilaian Spiritual Siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
Lampiran 17. Penilaian Sosial Siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
Lampiran 18. Foto-Foto Kegiatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
RIWAYAT PENELITI
Vicensia Nataliardia, lahir di Kediri-Jawa Timur pada
tanggal 24 desember 1995. Beragama Katolik dan tinggal
di desa Pagung, kecamatan Semen, kabupaten Kediri-
Jawa Timur. Kedua orang tua bernama Hendrikus Paniran
dan Agata Wiwik, serta mempunyai kakak perempuan
bernama Yustina Wipanindia.
Pendidikan dasar diawali pada tahun 2000 di TK
Dharma Wanita Kepung dan masuk SD pada tahun 2002 di SD Negeri Kedak II.
Kemudian melanjutkan sekolah menengah pertama di SMP Katolik Santa Maria
Kediri yang selesai pada tahun 2011. Pendidikan menengah atas diselesaikan pada
tahun 2014 di SMA Katolik Santo Augustinus Kediri. Kemudian melanjutkan
kuliah di Universitas Sanata Dharma, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Jurusan Ilmu Pengetahuan, Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar.
Masa pendidikan di Universitas Sanata Dharma Diakhiri dengan menulis
skripsi sebagai tugas akhir dengan judul “PENGEMBANGAN PROTOTIPE
BUKU PENERAPAN NILAI-NILAI VINSENSIAN DALAM
PEMBELAJARAN KURIKULUM 2013 UNTUK KELAS II SD DI YYASAN
SANTA LOUISA”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI