PENGARUH TINGKAT KESEHATAN BANK DENGANMENGGUNAKAN METODE RGEC TERHADAP NILAI PERUSAHAAN
DENGAN UKURAN BANK SEBAGAI VARIABEL MODERASI(Studi Empiris pada Perusahaan Perbankan
yang Terdaftar di Bursa Efek IndonesiaPeriode 2013-2015)
(Skripsi)
Oleh
ALIN SEPTIA NINGRUM
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNISUNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG2017
ii
ABSTRACT
THE EFFECT OF HEALTH BANKING BY USING RGEC METHODS ONTHE FIRM VALUE WITH BANK SIZE AS THE MODERATING
VARIABLE(An Empirical Study on Banking Companies Listed in Indonesia Stock
Exchange on 2013-2015)
By
ALIN SEPTIA NINGRUM
This research aimed to analyze the effect of health banking by using RGECmethods on the firm value and testing bank size as the moderating variable.RGEC methods is measured with risk profile (NPL/non performing loan), GCG(good corporate governance), earnings (ROA /return on asset), and capital (CAR/capital adequancy ratio). Bank size is measured by using Ln(total assets) and firmvalue is measured by using PBV (price book value).
The population in this research are the banking companies listed in IndonesiaStock Exchange on 2013-2015. The sampling method is done by purposivesampling with some specific criterias. Type of data used in this research issecondary data. Data analysis using multiple linear regression analysis by usingSPSS 22 software.
The results showed that risk profile variables did not effect the firm value, GCGhad a positive effect on firm value, earnings had positive effect to firm value, andcapital did not have an effect on firm value. Bank size has no effect on riskprofile, earnings, and capital to firm value, while bank size has negative effect onGCG on firm value.
Keywords: risk profile, GCG, earnings, capital, bank size, and firm value(PBV)
iii
ABSTRAK
PENGARUH TINGKAT KESEHATAN BANK DENGANMENGGUNAKAN METODE RGEC TERHADAP NILAI PERUSAHAAN
DENGAN UKURAN BANK SEBAGAI VARIABEL MODERASI(Studi Empiris pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia Periode 2013-2015)
Oleh
ALIN SEPTIA NINGRUM
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh tingkat kesehatan bankdengan menggunakan metode RGEC terhadap nilai perusahaan dan mengujiukuran bank sebagai variabel moderasi. Metode RGEC diukur dengan profilrisiko (NPL/non performing loan), GCG (good corporate governance),rentabilitas (ROA /return on asset), dan permodalan (CAR /capital adequancyratio). Ukuran bank diukur dengan Ln(total aset) dan nilai perusahaan diukurdengan PBV (price book value).
Populasi penelitian ini adalah perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa EfekIndonesia pada tahun 2013-2015. Metode pengambilan sampel dilakukan denganpurposive sampling dengan beberapa kriteria tertentu. Jenis data yang digunakanadalah data sekunder. Analisis data menggunakan analisis regresi linier bergandadengan menggunakan software SPSS 22.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel profil risiko tidak berpengaruhterhadap nilai perusahaan, GCG berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan,rentabilitas berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan, dan permodalan tidakberpengaruh terhadap nilai perusahaan. Ukuran bank tidak berpengaruh padaprofil risiko, rentabilitas, dan permodalan terhadap nilai perusahaan, sedangkanukuran bank berpengaruh negatif pada GCG terhadap nilai perusahaan.
Kata kunci: profil risiko, GCG, rentabilitas, permodalan, ukuran bank, dannilai perusahaan (PBV)
PENGARUH TINGKAT KESEHATAN BANK DENGANMENGGUNAKAN METODE RGEC TERHADAP NILAI PERUSAHAAN
DENGAN UKURAN BANK SEBAGAI VARIABEL MODERASI(Studi Empiris pada Perusahaan Perbankan
yang Terdaftar di Bursa Efek IndonesiaPeriode 2013-2015)
Oleh
ALIN SEPTIA NINGRUM
Skripsi
Sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelarSARJANA EKONOMI
Pada
Jurusan AkuntansiFakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNISUNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG2017
viii
RIWAYAT HIDUP
Penulis bernama Alin Septia Ningrum, dilahirkan di Jakarta
tanggal 18 September 1995 sebagai anak kedua dari tiga
bersaudara, buah hati dari Bapak Hermanto dan Ibu Suyati.
Penulis menyelesaikan pendidikan Taman Kanak-Kanak di TK Al-qur’an pada
tahun 2001, SD Negeri 01 Pasar Krui tahun 2007, SMP Negeri 02 Pesisir Tengah
tahun 2010, dan SMA Negeri 01 Pesisir Tengah tahun 2013.
Tahun 2013 penulis diterima dan terdaftar sebagai mahasiswa Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung melalui jalur Seleksi Nasional
Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN). Selama menjadi mahasiswa penulis
terdaftar sebagai anggota UKM-U Kopma Unila pada tahun 2013-2014.
ix
MOTTO
“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagi kamu. Dan boleh jadikamu mencintai sesuatu, padahal ia amat buruk bagi kamu. Allah maha mengetahui
sedangkan kamu tidak mengetahui”
(QS: Al-Baqarah: 216)
“Jadilah kamu manusia yang pada kelahiranmu semua orang tertawa bahagia tetapihanya kamu sendiri yang menangis, dan pada kematianmu semua orang menangis
sedih tetapi hanya kamu sendiri yang tersenyum”
(Mahatma Gandhi)
“Teman sejati adalah ia yang meraih tangan anda dan menyentuh hati anda”
(Heather Pryor)
“Jangan takut pada bayangan karena itu suatu tanda bahwa ada cahaya di dekatmu”
(Alin Septia Ningrum)
x
PERSEMBAHAN
Teriring Rasa Syukur kepada Allah SWT yang Menuntunku Selama Ini.
Karya Ini Kupersembahkan Kepada:
Kedua Orang Tua Tercinta Bapak Hermanto dan Ibu Suyati atas Dukungan
dan Do’a untukku.
Saudara Sekandung Gres Ambar Putra dan Linggar Tri Ananda serta
Seluruh Saudara Tercinta.
Teman dan Sahabat Tersayang.
Keluarga Besar Jurusan Akuntansi
Serta
Almamaterku Tercinta
UNIVERSITAS LAMPUNG
xi
SANWACANA
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
“Pengaruh Tingkat Kesehatan Bank dengan Menggunakan Metode RGEC
terhadap Nilai Perusahaan dengan Ukuran Bank sebagai Variabel
Moderasi” sebagai salah satu syarat untuk meraih gelar sarjana ekonomi (S.E.) di
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung. Sholawat serta salam semoga
senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad SAW yang selalu kita nantikan
syafaat-Nya di hari akhir kelak.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang tulus kepada semua
pihak yang telah memberikan bimbingan, dukungan, dan bantuan selama proses
penyusunan dan penyelesaian skripsi ini. Secara khusus, penulis mengucapkan
terima kasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. H. Satria Bangsawan, S.E., M.Si. selaku Dekan Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.
2. Ibu Dr. Farichah, S.E., M.Si., Akt. Selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.
3. Ibu Yuztitya Asmaranti, S.E., M.Si. selaku Sekretaris Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.
xii
4. Ibu Dr. Agrianti Komalasari, S.E., M.Si., CA., Akt. selaku Dosen
Pembimbing Utama atas waktu, bimbingan, saran, nasihat, dan pengalaman
yang telah diberikan dengan penuh kesabaran selama proses penyelesaian
skripsi ini.
5. Ibu Yenni Agustina, S.E., M.Sc., CA., Akt. selaku Dosen Pembimbing Kedua
atas waktu, bimbingan, saran, dan nasihat yang telah diberikan dengan penuh
kesabaran selama proses penyelesaian skripsi ini.
6. Bapak Dr. Tri Joko Prasetyo, S.E., M.Si., Akt. selaku Dosen Penguji Utama
yang telah memberikan masukan, nasihat, saran-saran yang membangun serta
diskusi yang bermanfaat mengenai pengetahuan untuk penyempurnaan skripsi
ini.
7. Ibu Prof. Dr. Lindrianasari, S.E., M.Si., CA., Akt. selaku Dosen Pembimbing
Akademik yang telah memberikan bimbingan, masukan, arahan dan nasihat
sehingga penulis dapat menyelesaikan proses belajar.
8. Seluruh Bapak/Ibu Dosen di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Lampung yang telah memberikan ilmu dan pengetahuan, serta pembelajaran
selama penulis menyelesaikan pendidikan di Universitas Lampung.
9. Seluruh karyawan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung,
Mbak Tina, Pak Sobari, Mpok Nurul Aini, Mas Feri, Mbak Din, Mas Yana,
Mas Yogi, Mas Leman, Mas Ruli, Mbak Diah dan Mbak Atun, atas bantuan
dan pelayanannya selama penulis menempuh pendidikan di Universitas
Lampung.
10. Kedua Orang Tuaku, Bapak Hermanto dan Ibu Suyati yang selalu memberikan
doa, nasihat dan dukungannya, serta kasih sayang sehingga penulis dapat
xiii
menyelesaikan skripsi ini. Terima kasih Mamah dan Bapak, semua perjuangan
adek selama ini untuk membahagiakan kalian.
11. Kakak kandungku tersayang Gres Ambar Putra dan adikku tersayang Linggar
Tri Ananda yang selalu memberikan perhatian, dukungan, doa, dan keceriaan.
12. Untuk dongah Redho dan kak Bopi yang memberikan perhatian, doa, dan
dukungan selama ini.
13. Seluruh keluarga besar yang telah mendukung dan mendoakan.
14. Untuk Ayu, Iyar dan teman-teman seperjuangan lainnya yang merupakan
rantauan dari Krui, terima kasih atas semua waktu, do’a serta dukungannya
selama ini.
15. Teman-teman seperjuangan hidup di perantauan, Fitra, Silvi, Sri, Dian, Ninik,
Dora, Ria, Yuni, Lia, Reni, Rahma, Gita, Eka, Nurul, Fitri, Ninda, Pegy,
Salma, Juju,vivi, dan Hastin. Terimakasih atas dukungannya dari awal
perjumpaan kita hingga saat ini.
16. Teman-teman yang setia duduk santai di kampus, Yonathan, Amedea, Febri,
Indah, Sisil, Gus dan Yudis. Terimakasih atas dukungan yang telah kalian
berikan.
17. Keluarga KKN Desa Suka Makmur, Nunuy, Yeyen, Siska, Indah, Minto dan
bang Wahyu terima kasih atas pengalaman hidup selama 2 bulan dan
dukungan yang telah kalian berikan.
18. Keluarga besar UKM-U Kopma Unila, terimakasih atas dukungan yang telah
diberikan dan pelajaran mengenai berorganisasi yang bermanfaat selama ini.
19. SeluruhMahasiswa-Mahasiswi S1 Akuntansi 2013 atas kebersamaan dan kerja
samanya selama ini.
xiv
20. Pihak-pihak lain yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang telah
turut membantu terselesaikannya skripsi ini.
Atas bantuan dan dukungannya, penulis mengucapkan terima kasih, semoga kita
semua mendapat balasan terbaik dari Tuhan Yang Maha Esa. Demikianlah,
semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi yang membacanya.
Bandar Lampung, Agustus 2017Penulis,
Alin Septia Ningrum1311031006
xv
DAFTAR ISI
HalamanHALAMAN SAMPUL .......................................................................................... i
ABSTRACT .......................................................................................................... ii
ABSTRAK ........................................................................................................... iii
HALAMAN JUDUL ........................................................................................... iv
HALAMAN PERSETUJUAN .............................................................................v
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. vi
LEMBAR PERNYATAAN ............................................................................... vii
RIWAYAT HIDUP ........................................................................................... viii
MOTTO ............................................................................................................... ix
PERSEMBAHAN ..................................................................................................x
SANWACANA ..................................................................................................... xi
DAFTAR ISI ........................................................................................................xv
DAFTAR TABEL ........................................................................................... xviii
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xix
DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................xx
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah .................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ..........................................................................................4
1.3 Tujuan Penelitian............................................................................................5
1.4 Manfaat Penelitian..........................................................................................5
1.5 Sistematika Penulisan.....................................................................................6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori ...............................................................................................7
2.1.1 Teori Sinyal .........................................................................................7
2.1.2 Teori Keagenan ...................................................................................8
2.1.3 Bank ....................................................................................................9
xvi
2.1.4 Laporan Keuangan ............................................................................10
2.1.5 Tingkat Kesehatan Bank ...................................................................10
2.1.5.1 Profil Risiko .......................................................................11
2.1.5.2 GCG ...................................................................................11
2.1.5.3 Rentabilitas.........................................................................12
2.1.5.4 Permodalan.........................................................................13
2.1.6 Nilai Perusahaan (Perbankan) ...........................................................14
2.1.7 Ukuran Bank .....................................................................................15
2.2 Penelitian Terdahulu ....................................................................................16
2.3 Kerangka Pemikiran .....................................................................................19
2.4 Pengembangan Hipotesis .............................................................................20
2.4.1 Pengaruh Tingkat Kesehatan Bank Terhadap Nilai Perusahaan ......20
2.4.2 Pengaruh Tingkat Kesehatan Bank Terhadap Nilai Perusahaan
Dengan Ukuran Bank Sebagai Variabel Moderasi ..........................21
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Variabel Penelitian .......................................................................................23
3.1.1 Variabel Dependen............................................................................23
3.1.2 Variabel Independen ........................................................................23
3.1.3 Variabel Moderasi ............................................................................25
3.2 Jenis Dan Sumber Data ...............................................................................26
3.3 Metode Pengumpulan Data .........................................................................26
3.4 Populasi Dan Penentuan Sampel .................................................................26
3.5 Teknik Analisis Data ...................................................................................27
3.5.1 Statistik Deskriptif ...........................................................................27
3.5.2 Uji Asumsi Klasik ............................................................................27
3.5.2.1 Uji Normalitas Data ..........................................................27
3.5.2.2 Uji Multikolinieritas ..........................................................28
3.5.2.3 Uji Heteroskedastisitas ......................................................28
3.5.2.4 Uji Autokorelasi ................................................................29
3.5.3 Uji Hipotesis ....................................................................................29
3.5.3.1 Uji Statistik t .....................................................................29
3.5.3.2 Uji Statistik F ....................................................................29
3.5.3.3 Koefisien Determinasi .......................................................30
3.5.3.4 Analisis Regresi Berganda ................................................30
xvii
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Objek Penelitian ..........................................................................32
4.2 Analisis Data ...............................................................................................32
4.2.1 Statistik Deskriptif ...........................................................................32
4.2.2 Uji Asumsi Klasik ............................................................................35
4.2.2.1 Uji Normalitas ...................................................................35
4.2.2.2 Uji Autokorelasi ................................................................37
4.2.2.3 Uji Multikolinieritas ..........................................................38
4.2.2.4 Uji Heteroskedastisitas ......................................................39
4.2.3 Uji Hipotesis ....................................................................................40
4.2.3.1 Uji Statistik F ....................................................................40
4.2.3.2 Uji Statistik t .....................................................................41
4.2.3.3 Koefisien Determinasi .......................................................44
4.2.3.4 Analisis Regresi Berganda ................................................45
4.3 Interpretasi Nilai ..........................................................................................47
4.3.1 Hubungan Antara Tingkat Kesehatan Bank Terhadap Nilai
Perusahaan .......................................................................................47
4.3.2 Hubungan Antara Tingkat Kesehatan Bank Terhadap Nilai
Perusahaan Dengan Ukuran Bank Sebagai Variabel Moderasi .......50
BAB V PENUTUP
5.1 Simpulan ......................................................................................................52
5.2 Keterbatasan Penelitian ...............................................................................53
5.3 Saran ............................................................................................................53
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xviii
DAFTAR TABEL
Halaman
2.1 Hasil Penelitian Terdahulu.............................................................................17
3.1 Peringkat Komposit NPL ...............................................................................24
3.2 Peringkat Komposit GCG ..............................................................................24
3.3 Peringkat Komposit ROA .............................................................................25
3.4 Peringkat Komposit CAR ..............................................................................25
4.1 Hasil Uji Statistik Deskriptif Keseluruhan Sampel .......................................33
4.2 Hasil Uji Normalitas ......................................................................................36
4.3 Hasil Uji Autokorelasi....................................................................................37
4.4 Hasil Uji Multikolinieritas .............................................................................38
4.5 Hasil Uji Signifikansi F..................................................................................40
4.6 Hasil Uji Signifikansi t...................................................................................41
4.7 Simpulan Hasil Uji Hipotesis.........................................................................43
4.8 Koefisien Determinasi....................................................................................44
4.9 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda.........................................................45
xix
DAFTAR GAMBAR
Halaman
2.1 Kerangka Pemikiran Teoritis .........................................................................20
4.1 Hasil Uji Normalitas dengan P-Plot...............................................................36
4.2 Hasil Uji Heteroskedastisitas .........................................................................39
xx
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Kode dan Nama Perusahaan
Lampiran 2 : Hasil Uji Statistik Deskriptif
Lampiran 3 : Hasil Uji Normalitas
Lampiran 4 : Hasil Uji Autokorelasi
Lampiran 5 : Hasil Uji Multikolinieritas
Lampiran 6 : Hasil Uji Heteroskedastisitas
Lampiran 7 : Hasil Uji Statistik F (Simultan)
Lampiran 8 : Hasil Uji Statistik t
Lampiran 9 : Hasil Uji Koefisien Determinasi
Lampiran 10 : Hasil Analisis Regresi Berganda
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Perusahaan jasa keuangan yakni perbankan menjadi suatu sarana yang berperan
penting pada kegiatan perekonomian dan pertumbuhan ekonomi masyarakat.
Perusahaan perbankan berperan penting dikarenakan memiliki fungsi yang
strategis yakni sebagai media yang digunakan masyarakat dalam menghimpun
atau menyalurkan dananya secara efektif dan efisien. Mengingat fungsi bank
yang strategis tersebut, perusahaan perbankan dituntut untuk memiliki kinerja
yang selalu baik, agar memperoleh kepercayaan dari masyarakat.
Setiap pihak yang berhubungan dengan bank memiliki kepentingan berbeda,
tergantung situasi dan kondisinya. Di Indonesia perusahaan perbankan sangatlah
beragam yang terdiri dari berbagai jenis, bentuk, dan tujuannya dibentuk, oleh
karena itu untuk menjaga eksistensinya bank yang satu harus mampu bersaing
dengan bank lainnya. Informasi mengenai industri, keadaaan perekonomian,
pangsa pasar suatu perusahaan, kualitas manajemen, maupun informasi lainnya
memegang peran penting pada porsinya sendiri, namun laporan keuangan dari
suatu perusahaan menjadi salah satu kunci utama informasi perusahaan tersebut
(Hanafi, 2007), sehingga laporan keuangan perusahaan merupakan cerminan
2
kelangsungan hidup perusahaan, gambaran masa depan perusahaan, laba yang
dihasilkan perusahaan, serta melalui laporan keuangan tingkat kesehatan bank
dapat diketahui kondisinya.
Pendekatan kuantitatif merupakan bentuk penilaian dasar tingkat kesehatan
suatu bank yang tersirat melalui laporan keuangan. Penilaian kesehatan
perbankan dilakukan pada setiap periode, baik triwulan, caturwulan, semesteran,
atau tahunan. Penilaian tingkat kesehatan bank secara umum diatur oleh Bank
Indonesia melalui Peraturan Bank Indonesia No.13/1/PBI/2011 tanggal 25
Oktober 2011 tentang Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum dengan metode
RGEC yang menggantikan Peraturan Bank Indonesia Nomor 6/10/PBI/2004
tanggal 12 April 2004 tentang Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank
Umum dengan metode CAMELS.
Penilaian tingkat kesehatan menggunakan metode CAMELS dianggap telah
tidak mampu lagi memberikan gambaran menyeluruh tentang kondisi kesehatan
perusahaan. Hendrayana (2015) menyatakan bahwa metode CAMELS tidak
mampu memberikan gambaran menyeluruh kinerja bank. Pernyataan tersebut
didukung oleh Permana (2012) bahwa metode CAMELS tidak memberikan
suatu kesimpulan yang mengarahkan ke satu penilaian atau membingungkan.
Penilaian kesehatan bank menggunakan metode RGEC yang terdiri dari Risk
Profile, Good Corporate Governance, Earnings, dan Capital dianggap mampu
memberikan gambaran menyeluruh tentang kondisi kesehatan perusahaan
3
(Permana, 2012). Empat faktor ini menilai perusahaan hingga tata kelola
perusahaan yang bukan hanya terdiri dari aspek manajemennya saja, melainkan
termasuk kualitas SDM, risiko dan aspek hukum perusahaan hingga kemampuan
perusahaan untuk peduli dan memperhatikan lingkungan sosial sekitar
perusahaan.
Ukuran bank adalah total aset yang dimiliki oleh bank, dimana total aset ini
dapat dilihat pada total aktiva yang terdapat pada laporan keuangan bank tersebut
pada bagian neraca. Ukuran bank dianggap mampu mempengaruhi nilai
perusahaan. Hal ini dikarenakan oleh sumber pendanaan baik secara internal
maupun eksternal akan lebih mudah diperoleh seiring dengan semakin besar
ukuran atau skala perusahaan.
Pratiwi (2014) menyatakan bahwa ukuran bank adalah salah satu faktor penting
yang harus diperhatikan pemegang saham, karena menyangkut dalam
penerimaan pengembalian saham. Dapat dikatakan bahwa ukuran bank mampu
memberikan pengaruh yang positif bagi suatu investasi yang berimplikasi juga
pada nilai perusahaan yang cenderung positif. Pernyataan ini didukung oleh
penelitian Johnson (2003) serta Yuliantari (2014).
Nilai perusahaan merupakan nilai yang diberikan pasar bursa kepada
manajemen perusahaan. Nilai perusahaan pada dasarnya dapat diukur melalui
beberapa aspek, salah satunya adalah harga pasar saham perusahaan karena
harga pasar saham perusahaan mencerminkan penilaian investor keseluruhan
4
atas setiap ekuitas yang dimiliki.
Modigliani (1958), nilai perusahaan ditentukan oleh kekuatan permodalan aset
perusahaan, karena semakin tinggi kekuatan permodalan maka semakin efisien
perputaran aset dan/atau semakin tinggi profit margin yang diperoleh
perusahaan. Fama (1978) dalam penelitiannya menggunakan pendekatan konsep
nilai pasar untuk mengukur nilai perusahaan. Nilai pasar berbeda dengan nilai
buku. Jika nilai buku merupakan harga yang dicatat pada nilai saham
perusahaan, maka nilai pasar adalah harga saham yang terjadi di pasar bursa
tertentu oleh permintaan dan penawaran saham tersebut oleh pelaku pasar.
Menurut Sartono (2001) rasio harga saham terhadap nilai buku perusahaan
menunjukkan tingkat kemampuan perusahaan menciptakan nilai relatif terhadap
jumlah modal yang diinvestasikan.
Atas dasar uraian di atas, penelilti tertarik untuk melakukan penelitian
dengan judul “Pengaruh Tingkat Kesehatan Bank dengan Menggunakan
Metode RGEC Terhadap Nilai Perusahaan dengan Ukuran Bank sebagai
Variabel Moderasi (Studi Empiris pada Perusahaan Perbankan yang
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2013-2015)”.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan hasil yang ditemukan pada penelitian-penelitian sebelumnya yang
berhubungan dengan tingkat kesehatan bank, ukuran bank, dan nilai perusahaan,
5
maka dapat diidentifikasi masalah-masalah yang akan dibahas adalah sebagai
berikut:
1. Bagaimana pengaruh tingkat kesehatan bank terhadap nilai perusahaan?
2. Bagaimana pengaruh tingkat kesehatan bank terhadap nilai perusahaan
dengan ukuran bank sebagai variabel moderasi?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah :
1. Untuk memperoleh bukti empiris terkait pengaruh tingkat kesehatan bank
terhadap nilai perusahaan.
2. Untuk memperoleh bukti empiris terkait pengaruh tingkat kesehatan bank
terhadap nilai perusahaan dengan ukuran bank sebagai variabel moderasi.
1.4 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi semua pihak yang
berkepentingan antara lain:
1. Investor
Penelitian ini diharapkan dapat digunakan para investor sebagai acuan
dalam pengambilan keputusan di masa yang akan datang.
2. Manajemen
Penelitian ini diharapkan dapat digunakan oleh pihak manajemen untuk
meningkatkan kinerja dan kesehatan bank agar dapat meningkatkan nilai
perusahaan.
6
3. Akademisi
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan bukti empiris mengenai
pengaruh tingkat kesehatan bank terhadap nilai perusahaan dan pengaruh
tingkat kesehatan bank terhadap nilai perusahaan dengan ukuran bank
sebagai variabel moderasi.
1.5 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut:
Bab I : Pendahuluan
Berisi penjelasan mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah,
tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.
Bab II : Tinjauan Pustaka
Berisi penjelasan mengenai landasan teori, penelitian terdahulu,
kerangka teoritis, dan pengembangan hipotesis.
Bab III : Metode Penelitian
Berisi penjelasan mengenai variabel penelitian, jenis dan sumber data,
metode pengumpulan data, populasi dan penentuan sampel, serta
teknik analisis data.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori
2.1.1 Teori Sinyal
Hartono (2005) menyatakan bahwa teori sinyal adalah teori mengenai informasi
yang diberikan perusahaan tentang kinerjanya di masa depan yang akan
dipercaya oleh pasar. Perusahaan yang baik akan memberikan sinyal yang baik
kepada pasar, dengan demikian pasar akan dapat menilai kualitas perusahaan
tersebut. Ada dua sinyal yang baik:
1. Sinyal sampai ke calon investor
2. Tidak mudah ditiru oleh perusahaan lain.
Menurut Subalno (2009), teori sinyal merupakan penjelasan dari asimetri
informasi. Terjadinya asimetri informasi disebabkan karena pihak manajemen
mempunyai informasi lebih banyak mengenai prospek perusahaan. Untuk
menghindari asimetri informasi, perusahaan harus memberikan informasi
sebagai sinyal kepada pihak investor.
Sinyal yang diberikan perusahaan dapat berupa pengungkapan informasi
akuntansi seperti laporan keuangan (Susilowati, 2011). Investor selalu
8
membutuhkan informasi yang simetris sebagai pemantauan dalam menanamkan
dana pada suatu perusahaan, jadi sangat penting bagi perusahaan untuk
memberikan informasi setiap rekening pada laporan keuangan. Dengan
demikian dapat dikatakan bahwa teori sinyal menjelaskan bahwa perusahaan
memberikan laporan keuangan kepada pihak eksternal karena adanya asimetri
informasi tersebut.
2.1.2 Teori Keagenan
Hubungan keagenan merupakan suatu kontrak antara investor dengan manajer.
Menurut Darmawati (2005) inti dari hubungan keagenan adalah adanya
pemisahan kepemilikan dan pengendalian. Kepemilikan diwakili oleh investor
yang mendelegasikan kewenangan kepada agen dalam hal ini adalah manajer
untuk mengelola kekayaan investor. Investor mempunyai harapan bahwa
dengan mendelegasikan wewenang pengelolaan tersebut, mereka akan
memperoleh keuntungan dengan bertambahnya kekayaan dan keuntungan
investor.
Setyapurnama (2004) menyatakan bahwa hubungan keagenan dapat
menimbulkan masalah pada saat pihak-pihak yang bersangkutan mempunyai
tujuan berbeda. Pemilik modal menghendaki bertambahnya kekayaan dan
kemakmuran pemilik modal, sedangkan manajer juga menginginkan
bertambahnya kesejahteraan bagi para manajer. Dengan demikian munculah
konflik kepentingan antara pemilik dan manajer. Pemilik lebih tertarik untuk
memaksimumkan pengembalian dan harga sekuritasnya dari investasinya,
9
sedangkan manajer mempunyai kebutuhan psikologis dan ekonomi yang luas,
termasuk memaksimumkan kompensasinya. Kontrak yang dibuat antara
pemilik dan manajer diharapkan dapat meminimumkan konflik antar kedua
kepentingan tersebut.
Alijoyo dan zaini (2004) beranggapan bahwa pemisahan fungsi eksekutif dan
pengawasan pada teori keagenan menciptakan “pemeriksaan dan
keseimbangan” sehingga terjadi independensi yang sehat bagi manajer untuk
menghasilkan kinerja perusahaan yang maksimum dan pengembalian yang
memadai bagi pemegang saham.
Penelitian ini menggunakan teori keagenan untuk menjelaskan bagaimana para
eksekutif di perbankan yang bertindak sebagai agen bagi para pemilik modal
akan berusaha memaksimalkan tingkat kesehatan perbankan yang dihasilkan
melalui keputusan-keputusan keuangan yang mereka ambil guna mendapatkan
kompensasi maksimum atas prestasi yang telah dilakukan.
2.1.3 Bank
Bank adalah suatu lembaga keuangan yang melakukan kegiatan usahanya dengan
menghimpun dana masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat
dalam bentuk kredit, serta memberikan jasa perbankan lainnya dengan tujuan
meningkatkan taraf hidup masyarakat (Kasmir, 2013).
10
Berdasarkan Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 Pasal 3 tentang Perbankan
menjelaskan bahwa fungsi perbankan adalah menghimpun dana dari masyarakat
dan menyalurkan kembali dana tersebut ke masyarakat.
2.1.4 Laporan Keuangan
Halim (2008) menjelaskan laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses
akuntansi yang menyajikan informasi yang berguna untuk pengambilan keputusan
oleh berbagai pihak. Hery (2012) menjelaskan laporan keuangan pada dasarnya
adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk
mengkomunikasikan data keuangan atau aktivitas perusahaan kepada pihak-pihak
yang berkepentingan. Kesimpulan dari kedua pengertian tersebut tentang laporan
keuangan adalah hasil akhir dari proses akuntansi yang terkumpul dan disusun
untuk digunakan sebagai laporan yang dapat memberi informasi pada pengguna
laporan keuangan dalam mengambil keputusan.
2.1.5 Tingkat Kesehatan Bank
Penilaian kesehatan bank dilakukan untuk mengetahui kondisi kesehatan
perbankan yang dinyatakan dalam empat kategori. Penilaian mengenai tingkat
kesehatan bank umum diatur oleh Bank Indonesia melalui PBI No.13/1/PBI/2011
tentang Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum. Peraturan ini mencabut
penilaian CAMELS yang dinyatakan dalam PBI No.6/10/PBI/2004. Didasarkan
oleh peraturan baru Bank Indonesia tersebut penilaian tingkat kesehatan bank
umum diubah menjadi RGEC yang terdiri dari profil risiko, GCG, rentabilitas,
dan permodalan.
11
2.1.5.1 Profil Risiko
Profil risiko adalah jumlah risiko yang bersedia diambil untuk prospek
mendapatkan pengembalian yang lebih tinggi. Penilaian profil risiko didasarkan
atas delapan risiko yang diatur dalam Surat Edaran Bank Indonesia
No.13/24/DPNP tanggal 25 Oktober 2011 meliputi risiko kredit, likuiditas, pasar,
operasional, hukum, strategik, kepatuhan, maupun reputasi.
Penelitian ini menggunakan satu jenis risiko dari delapan risiko tersebut yaitu
risiko kredit. Risiko kredit adalah suatu risiko kerugian yang disebabkan oleh
ketidakmampuan dari debitur atas kewajiban pembayaran utangnya baik utang
pokok maupun bunganya ataupun keduanya. Penggunaan risiko tersebut
disebabkan karena risiko tersebut dapat diukur dengan menggunakan analisis rasio
keuangan. Risiko kredit diukur dengan NPL (non performing loan).
2.1.5.2 GCG
GCG adalah prinsip yang mengarahkan dan mengendalikan perusahaan agar
mencapai keseimbangan antara kekuatan serta kewenangan perusahaan dalam
memberikan pertanggungjawabannya kepada para shareholder khususnya, dan
stakeholders umumnya. Tentu saja hal ini dimaksudkan untuk mengatur
kewenangan direktur, manajer, pemegang saham, dan pihak lain yang
berhubungan dengan perkembangan perusahaan di lingkungan tertentu.
Bank harus melakukan penilaian sendiri secara berkala yang paling kurang
meliputi sebelas faktor penilaian pelaksanaan GCG yaitu:
12
1. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab dewan komisaris
2. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab direksi
3. Kelengkapan dan pelaksanaan tugas komite
4. Penanganan benturan kepentingan
5. Penerapan fungsi kepatuhan
6. Penerapan fungsi audit intern
7. Penerapan fungsi audit ekstern
8. Penerapan manajemen risiko termasuk sistem pengendalian intern
9. Penyediaan dana kepada pihak terkait dan penyediaan dana besar
10. Transparansi kondisi keuangan dan non keuangan bank, laporan
pelaksanaan GCG dan pelaporan internal
11. Rencana strategis bank.
Berdasarkan ketentuan Bank Indonesia mengenai penilaian tingkat kesehatan
bank umum, penilaian terhadap pelaksanaan GCG yang berlandaskan pada lima
prinsip dasar yaitu keterbukaan, kewajaran, akuntabilitas, pertanggungjawaban,
dan independensi dikelompokkan dalam suatu governance system yang terdiri
dari tiga aspek, yaitu governance structure, governance process, dan governance
outcome.
2.1.5.3 Rentabilitas
Rentabilitas pada Hasibuan (2011) dinyatakan sebagai kemampuan perusahaan
dalam memperoleh laba selama periode tertentu. Rentabilitas juga bertujuan
untuk mengukur tingkat efektifitas manajemen dalam menjalankan operasional
13
perusahaannya. Rentabilitas suatu perusahaan diukur dengan kesuksesan
perusahaan dan kemampuan menggunakan asetnya secara produktif, dengan
demikian rentabilitas suatu perusahaan dapat diketahui dengan
memperbandingkan antara laba yang diperoleh dalam suatu periode dengan
jumlah modal perusahaan tersebut.
Berdasarkan Surat Edaran Bank Indonesia No.13/24/DPNP tanggal 25 Oktober
2011, parameter penilaian kinerja bank dalam menghasilkan laba dapat dihitung
dengan menggunakan rasio ROA (return on asset).
2.1.5.4 Permodalan
Modal adalah segala sesuatu yang diberikan dan dialokasikan ke dalam suatu
usaha dan atau badan yang berguna sebagai pondasi untuk menjalankan apa yang
diinginkan. Modal tersebut dapat berupa modal yang langsung dapat digunakan
dan atau modal tidak langsung, juga dapat berupa modal yang diperoleh dari
pihak interal ataupun eksternal. Permodalan merupakan sumber utama
pembiayaan kegiatan operasional suatu perusahaan dan juga berperan sebagai
penyangga atas kemungkinan-kemungkinan terjadinya kerugian perusahaan
(Latumaerissa, 2014).
Berdasarkan Surat Edaran Bank Indonesia No.13/24/DPNP tanggal 25 Oktober
2011, penilaian faktor permodalan meliputi penilaian terhadap tingkat kecukupan
permodalan serta penilaian mengenai pengelolaan permodalan bank. Faktor
permodalan dapat diukur dengan menggunakan CAR (capital adequacy ratio).
14
2.1.6 Nilai Perusahaan (Perbankan)
Hermuningsih (2009) nilai perusahaan merupakan persepsi investor terhadap
tingkat keberhasilan perusahaan yang terkait erat dengan harga sahamnya. Harga
saham yang tinggi membuat nilai perusahaan juga tinggi, dan meningkatkan
kepercayaan pasar tidak hanya terhadap kinerja perusahaan saat ini namun juga
pada prospek perusahaan di masa mendatang. Harga saham yang digunakan
umumnya mengacu pada harga penutupan dan merupakan harga yang terjadi
pada saat saham diperdagangkan di pasar.
Ada beberapa rasio yang digunakan untuk mengukur nilai perusahaan, yang
paling popular di kalangan investor adalah dengan menggunakan PBV (price to
book value). PBV akan digunakan dalam penelitian ini sebagai proksi nilai
perusahaan.
Menurut Prayitno (2009), PBV menggambarkan seberapa besar pasar
menghargai nilai buku saham suatu perusahaan. Makin tinggi rasio ini, berarti
pasar percaya akan prospek perusahaan tersebut. Semakin tinggi rasio PBV,
juga membuat kinerja perusahaan semakin tinggi yang dinilai oleh pemodal
dengan dana yang telah ditanamkan di perusahaan.
Dengan begitu dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi PBV menyebabkan
semakin tingginya tingkat kepercayaan pasar terhadap prospek perusahaan,
maka akan menjadi daya tarik bagi investor untuk membeli saham
tersebut, sehingga permintaan akan naik, kemudian mendorong harga saham
15
naik (Wulandari, 2009).
2.1.7 Ukuran Bank
Ukuran perusahaan adalah suatu skala dimana dapat diklasifikasikan besar
kecilnya perusahaan menurut berbagai cara, antara lain: total aktiva, log ukuran
nilai pasar saham, jumlah karyawan, dan lain-lain. Pada dasarnya ukuran
perusahaan hanya terbagi dalam tiga kategori yaitu perusahaan besar, perusahaan
menengah, dan perusahaan kecil.
Berdasarkan uraian tentang ukuran perusahaan tersebut, maka dapat disimpulkan
bahwa ukuran perusahaan merupakan suatu indikator yang dapat menunjukkan
suatu kondisi atau karakteristik suatu organisasi atau perusahaan di mana
terdapat beberapa parameter yang dapat digunakan untuk menentukan ukuran
suatu perusahaan, seperti banyaknya jumlah karyawan yang digunakan dalam
perusahaan untuk melakukan aktivitas operasional perusahaan, total penjualan
yang dicapai oleh perusahaan dalam suatu periode, serta jumlah saham yang
beredar.
Ukuran perusahaan pada dasarnya adalah pengelompokkan perusahaan kedalam
beberapa kelompok, diantaranya perusahaan besar, sedang, dan kecil. Skala
perusahaan merupakan ukuran yang dipakai untuk mencerminkan besar kecilnya
perusahaan yang didasarkan kepada total aset perusahaan (Suwito dan Herawaty,
2005).
16
Ukuran perusahaan menggambarkan besar kecilnya perusahaan. Besar kecilnya
usaha tersebut ditinjau dari lapangan usaha yang dijalankan. Penentuan skala
besar kecilnya perusahaan dapat ditentukan berdasarkan total penjualan, total aset,
dan rata-rata tingkat penjualan (Seftianne, 2011).
2.2 Penelitian Terdahulu
Secara ringkas penelitian terdahulu sebagai acuan penelitian ini dapat dilihat
pada tabel sebagai berikut:
17
Tabel 2.1Hasil Penelitian Terdahulu
No.
NamaPeneliti(Tahun)
Judul Variabel MetodePenelitian
Hasil
1 Saragih(2010)
Analisis cameluntuk menilaitingkatkesehatan bankpada perusahaanperbankan yangterdaftar dibursa efekindonesiaperiode 2006-2008
Analisiscamel,tingkatkesehatanbank
Observasi Berdasarkan hasilpenelitian yangdilakukan padaperusahaanperbankan di BEImengindikasikanbahwa keadaanperbankan periode2006-2008tergolong sehat
2 Pujiyanti(2010)
Analisis kinerjakeuanganmengenaitingkatkesehatan bankdenganmenggunakanmetode camel
Kinerjakeuangan,tingkatkesehatanbank,metodecamel
Deskriptifkuantitatif
Yang menjelaskanbahwa PT. BankNegara Indonesia(Persero) Tbk danPT. Bank BukopinTbk dapatdikatakan sebagaibank yang sehat
3 Ulya(2014)
Analisisperbandingantingkatkesehatan banksyariah dankonvensionalberdasarkanRGEC
Perbandingantingkatkesehatanbank,RGEC
Kuantitatif Tidak terdapatperbedaan tingkatkesehatan antarabank syariah danbank konvensional.Secara parsialfaktor GCGmenunjukkanadanya perbedaanantara bank syariahdan bankkonvensional
4 Dyah(2013)
Analisis tingkatkesehatan bankdenganmenggunakanmetode camel
Tingkatkesehatanbank,metodecamel
Deskriptifkuantitatif
Nilai camel padatahun 2010menunjukkantingkat kesehatanbank pada tahun2010 sehat, pada
18
tahun 2011 yangmenunjukkantingkat kesehatanbank pada tahun2011 sehat danpada tahun 2012yang menunjukkantingkat kesehatanpada tahun 2012juga dikatakansehat
5 Lasta(2014)
Analisis tingkatkesehatan bankdenganmenggunakanpendekatanRGEC
Tingkatkesehatanbank,pendekatan RGEC
Deskriptifkuantitatif
Yang menjelaskanbahwa tingkatkesehatan BRIpada tahun 2011sampai dengan2013 yang diukurmenggunakanpendekatan RGECsecara keseluruhandapat dikatakanbank yang sehat
6 Fauziah(2013)
Analisis kinerjadenganmenggunakanrasio camel danmetode altman(model z-score)pada perusahaanperankan
Analisiskinerja,rasiocamel,metodealtman
Kuantitatif Yang menjelaskanbahwa bank BRI,Bank BNI, BankMandiri dan BankBTN secara umumpada kondisi sehat,sedangkanpenilaian denganmenggunakanmodel z-scoremenunjukkanbahwa keempatbank tersebutdalam keadaanbangkrut
7 Welthi(2012)
Analisis kinerjakeuangan danprediksi tingkatkesehatan bankdenganmenggunnakanmetode camelpada bank
CAR,KAP,NIM,ROA,BOPO,dan LDR
Uji asumsiklasik, ujiregresilinierbergandadan ujihipotesis
Variabel KAP danNIM berpengaruhsignifikan terhadaptingkat kesehatanbank. Sedangkanvariael CAR, ROABOPO dan LDRberpengaruh tidak
19
umum yangtercatat di BEI
signifikan terhadaptingkat kesehatanbank
8 Putri(2013)
Analisisperbedaantingkatkesehatan bankberdasarkanRGEC padaperusahaanperbankan besardan kecil
Tingkatkesehatanbank,RGEC,perusahaanperbankan
Kuantitatif Tidak terdapatperbedaan tingkatkesehatan antarabank besar danbank kecil
2.3 Kerangka Pemikiran
Perusahaan jasa keuangan yakni perbankan menjadi suatu sarana yang berperan
penting pada kegiatan perekonomian dan pertumbuhan ekonomi masyarakat
dikarenakan memiliki fungsi yang strategis yakni sebagai media yang digunakan
masyarakat dalam menghimpun atau menyalurkan dananya secara efektif dan
efisien. Mengingat fungsi bank yang strategis tersebut, perusahaan perbankan
dituntut untuk memiliki kinerja yang selalu baik. Kinerja tersebut diukur
menggunakan tingkat kesehatan bank. Semakin sehat bank tersebut maka semakin
baik nilai perusahaannya.
Selain tingkat kesehatan bank, ukuran bank juga mampu memberikan pengaruh
yang positif bagi suatu investasi yang berimplikasi juga pada nilai perusahaan
yang cenderung positif. Oleh karena itu, penelitian ini akan mengkaji Pengaruh
Tingkat Kesehatan Bank terhadap Nilai Perusahaan dengan Ukuran Bank sebagai
20
Variabel Moderasi. Kerangka pemikiran dari penelitiaan ini digambarkan sebagai
berikut:
Gambar 2.1Kerangka Pemikiran Teoritis
2.4 Pengembangan Hipotesis
2.4.1 Pengaruh Tingkat Kesehatan Bank Terhadap Nilai Perusahaan
Perkembangan industri pada sektor perbankan pada saat ini berkembang sangat
pesat. Hal ini dapat dilihat berdasarkan laporan perekonomian Indonesia tahun
2012 yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia memperlihatkan peningkatan
jumlah pinjaman yang disalurkan kepada masyarakat yang meningkat dari
tahun 2011 sebesar Rp.434,3 Triliun menjadi Rp.507,8 Triliun pada tahun
2012. Peningkatan ini memberikan gambaran bahwa sektor perbankan di
Indonesia sedang mengalami peningkatan setelah krisis ekonomi yang melanda
pada tahun 1998 dan tahun 2008. Peningkatan kredit yang disalurkan bank
kepada masyarakat merupakan upaya utama bagi perbankan untuk
mendapatkan pendapatan bank. Bank akan mendapatkan pendapatan
Tingkat Kesehatan Bank(variabel independen):
1. Risk profile2. GCG3. Earnings4. Capital
Ukuran Bank(variabel moderasi)
Nilai Perusahaan(variabel dependen)
21
operasional berupa pendapatan bunga, komisi dan provisi. Selain dituntut untuk
menyalurkan dana kepada masyarakat, bank juga diminta untuk menjaga
tingkat kesehatan perbankan mereka sesuai dengan peraturan Bank Indonesia
nomor 13/1/PBI/2011 mengenai penilaian tingkat kesehatan bank umum. Rasio
kesehatan perbankan mencerminkan kinerja perbankan (Prasnanugraha, 2007).
Teori Agensi menjelaskan bahwa manajemen akan memaksimumkan hasil
yang mereka capai melalui kinerja keuangan sehingga dapat memaksimumkan
reward yang akan mereka dapatkan. Peningkatan kinerja keuangan akan
meningkatkan nilai perusahaan. Nilai perusahaan dapat dilihat melalui harga
sahamnya (Fama, 1978). Harga saham di pasar modal terbentuk berdasarkan
kesepakatan antara permintaan dan penawaran investor, sehingga harga saham
dapat dijadikan sebagai proksi nilai perusahaan (Hasnawati, 2005).
Berdasarkan penyataan tersebut, maka dapat ditarik hipotesis berikut:
H1a : Profil risiko berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan.
H1b : GCG berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan.
H1c : Rentabilitas berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan.
H1d : Permodalan berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan.
2.4.2 Pengaruh Tingkat Kesehatan Bank Terhadap Nilai Perusahaan
Dengan Ukuran Bank Sebagai Variabel Moderasi
Ukuran bank yang besar dan didukung oleh kestabilannya, mampu menarik
investor untuk memiliki saham di bank tersebut. Peningkatan permintaan saham
22
perusahaan dapat memicu peningkatan harga saham di pasar modal. Apabila
minat investor dalam membeli saham meningkat, maka perusahaan akan
menaikkan harga sahamnya, sehingga mampu meningkatkan nilai perusahaan.
Selain itu perbedaan ukuran perusahaan menyebabkan risiko bisnis yang berbeda
secara signifikan antara perusahaan besar dan perusahaan kecil. Perusahaan-
perusahaan besar memiliki risiko bisnis yang lebih kecil, karena perusahaan besar
memiliki lebih banyak akses ke pasar modal sehingga lebih mudah untuk
mendapatkan dana tambahan yang kemudian meningkatkan nilai perusahaan.
Semakin besar perusahaan juga membuat nilai perusahaan semakin tinggi. Hal itu
membuat ukuran bank dengan sendirinya meningkat seiring dengan perkembangan
tersebut. Dapat dikatakan bahwa ukuran bank mampu memberikan pengaruh
bagi suatu investasi yang berimplikasi juga pada nilai perusahaan. Pernyataan
ini didukung oleh penelitian Johnson (2003) serta Yuliantari (2014).
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat ditarik hipotesis berikut:
H2a : Ukuran bank memoderasi atau memperkuat hubungan profil risiko
dengan nilai perusahaan.
H2b : Ukuran bank memoderasi atau memperkuat hubungan GCG dengan
nilai perusahaan.
H2c : Ukuran bank memoderasi atau memperkuat hubungan rentabilitas
dengan nilai perusahaan.
H2d : Ukuran bank memoderasi atau memperkuat hubungan permodalan
dengan nilai perusahaan
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Variabel Penelitian
3.1.1 Variabel Dependen
Penelitian ini menggunakan nilai perusahaan sebagai variabel dependen. Proksi
nilai perusahaan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu PBV. PBV dapat
dirumuskan sebagai berikut:
PBV = harga pasar sahamnilai buku per lembar saham3.1.2 Variabel Independen
Penelitian ini menggunakan profil risiko, GCG, rentabilitas, dan permodalan
sebagai variabel independen. Berikut adalah penjelasannya:
1. Profil Risiko
Penelitian ini menggunakan satu jenis risiko dari delapan risiko tersebut
yaitu risiko kredit. Risiko kredit diukur dengan NPL. Rumus perhitungan
NPL yaitu:
NPL = total kredit bermasalahtotal kredit yang diberikan x100%Penentuan peringkat serta predikat rasio NPL bank ditentukan sebagai
berikut:
24
Rating Ratio Predicate1 0% < NPL < 2% Sangat Sehat2 2% ≤ NPL < 5% Sehat3 5% ≤ NPL < 8% Cukup Sehat4 8% < NPL ≤ 12% Kurang Sehat5 NPL > 12% Tidak Sehat
Rating Ratio Predicate1 Nilai komposit <1,5 Sangat Sehat2 1,5= nilai komposit<2,5 Sehat3 2,5= nilai komposit<3,5 Cukup Sehat4 3,5= nilai komposit<4,5 Kurang Sehat5 4,5= nilai komposit<5 Tidak Sehat
Tabel 3.1Peringkat Komposit NPL
2. GCG
Bank harus melakukan penilaian sendiri secara berkala yang paling kurang
meliputi sebelas faktor penilaian pelaksanaan GCG. Peringkat faktor GCG
dikategorikan dalam lima peringkat. Urutan peringkat faktor GCG yang
lebih kecil mencerminkan penerapan GCG yang lebih baik.
Tabel 3.2Peringkat Komposit GCG
3. Rentabilitas
Rentabilitas dapat dihitung dengan menggunakan rasio Return On Asset
(ROA). Rumus perhitungan ROA yaitu:
ROA = laba sebelum pajakrata − rata total aset X100%Penentuan peringkat serta predikat rasio ROA bank ditentukan sebagai
berikut:
25
Rating Ratio Predicate1 CAR ≥ 12% Sangat Sehat2 9% ≤ CAR < 12% Sehat3 8% ≤ CAR < 9% Cukup Sehat4 6% ≤ CAR < 8% Kurang Sehat5 CAR ≤ 6% Tidak Sehat
Rating Ratio Predicate1 ROA > 1,5% Sangat Sehat2 1,25% < ROA ≤ 1,5% Sehat3 0,5% < ROA ≤ 1,25% Cukup Sehat4 0% < ROA ≤ 0,5% Kurang Sehat5 ROA ≤ 0% Tidak Sehat
Tabel 3.3Peringkat Komposit Rasio ROA
4. Permodalan
penilaian faktor permodalan meliputi penilaian terhadap tingkat kecukupan
permodalan serta penilaian mengenai pengelolaan permodalan bank.
Faktor permodalan dapat diukur dengan menggunakan CAR. Rumus
perhitungan CAR yaitu:
CAR = modalaktiva tertimbang menurut risiko (ATMR) x100%Penentuan peringkat serta predikat rasio CAR bank ditentukan sebagai
berikut:
Tabel 3.4Peringkat Komposit Rasio CAR
3.1.3 Variabel Moderasi
Penelitian ini menggunakan ukuran bank sebagai variabel moderasi. Ukuran
bank dianggap mampu mempengaruhi nilai perusahaan. Hal ini dikarenakan oleh
sumber pendanaan baik secara internal maupun eksternal akan lebih mudah
26
diperoleh seiring dengan semakin besar ukuran atau skala perusahaan. Rumusnya
sebagai berikut: Ukuran bank = Ln(total aset)3.2 Jenis Dan Sumber Data
Penelitian ini menggunakan data sekunder yaitu berupa laporan keuangan
tahunan perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI dengan akhir tahun
pembukuan pada tanggal 31 Desember periode tahun 2013-2015. Sumber data
dapat diperoleh dari www.idx.co.id.
3.3 Metode Pengumpulan Data
Data dalam penelitian ini diperoleh dengan menggunakan metode dokumentasi
yaitu pengumpulan data dengan cara mengumpulkan data sekunder dari laporan
keuangan yang telah dipublikasikan di BEI. Laporan keuangan perusahaan
tercantum dalam www.idx.co.id periode tahun 2013-2015.
3.4 Populasi Dan Penentuan Sampel
Populasi yang digunakan untuk penelitian ini adalah seluruh perusahaan
perbankan yang telah go public di Indonesia dan terdaftar di BEI periode tahun
2013-2015. Pemilihan sampel ditentukan secara purposive sampling dengan
tujuan untuk mendapatkan sampel yang representatif sesuai dengan kriteria yang
ditentukan. Kriteria untuk dipilih menjadi sampel adalah :
1. Perusahaan perbankan go public yang telah menerbitkan harga saham
perdana (IPO) sebelum tahun 2013.
27
2. Perusahaan perbankan go public yang terdaftar di BEI dan konsisten ada
selama periode penelitian (tahun 2013-2015).
3. Perusahaan perbankan go public yang menyediakan data laporan
keuangan selama kurun waktu penelitian (tahun 2013-2015).
Berdasarkan kriteria tersebut dapat diketahui bahwa perusahaan yang dijadikan
sampel pada penelitian ini berjumlah 30 perusahaan dengan kurun waktu selama
tiga tahun sehingga jumlah seluruh sampel pada penelitian ini berjumlah 90
sampel.
3.5 Teknik Analisis Data
3.5.1 Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi tentang data yang dilihat
dari nilai rata-rata, standar deviasi, maksimum, dan minimum (Ghozali, 2011).
Sugiyono (2009) menyatakan statistik deskriptif berfungsi untuk mendeskripsikan
atau memberi gambaran terhadap obyek yang diteliti melalui data sampel atau
populasi sebagaimana adanya, tanpa membuat analisis dan kesimpulan yang
umum.
3.5.2 Uji Asumsi Klasik
3.5.2.1 Uji Normalitas Data
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel
dependen dan independen keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak
(Ghozali, 2006). Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal
28
atau mendekati normal. Uji normalitas data tersebut dapat dilakukan melalui 3
cara yaitu menggunakan uji Kolmogorof-Smirnov (Uji K-S), grafik histogram dan
kurva penyebaran P-Plot. Residual berdistribusi normal jika memiliki nilai
signifikansi > 0,05 (Ghozali, 2011).
3.5.2.2 Uji Multikolinieritas
Uji ini dimaksudkan untuk mendeteksi gejala korelasi antara variabel independen
yang satu dengan variabel independen yang lain. Pada model regresi yang baik
seharusnya tidak terdapat korelasi di antara variabel independen. Uji
multikolinieritas dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu dengan melihat VIF
(variance inflation factors) dan nilai tolerance (Ghozali, 2006). Jika tolerance >
0,1 dan nilai VIF < 10, maka dapat disimpulkan data bebas dari gejala
multikolinieritas (Ghozali, 2011).
3.5.2.3 Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi
terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamataan ke pengamatan
yang lain, atau disebut homoskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang
homoskedastisitas, tidak heteroskedastisitas. Heteroskedastisitas ditandai dengan
adanya pola tertentu pada grafik scatterplot. Jika titik-titik yang ada membentuk
suatu pola tertentu yang teratur, maka terjadi heteroskedastisitas. Jika tidak ada
pola yang jelas, titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka nol pada sumbu
Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Selain itu, heteroskedastisitas dapat
diketahui melalui uji glesjer (Ghozali, 2006). Jika nilai korelasi variabel
29
independen dengan unstandarized residual memiliki nilai signifikansi > 0,05
maka dapat disimpulkan tidak terjadi heteroskedastisitas dalam model regresi
(Ghozali, 2011).
3.5.2.4 Uji Autokorelasi
Uji ini digunakan untuk menguji apakah terjadi hubungan antara satu variabel
dengan variabel bebas yang lain, dan untuk melihat apakah terjadi hubungan
antara variabel bebas. Jika terjadi hubungan perubahan satu variabel yang
mengakibatkan variabel yang lain berubah maka model penelitian yang diajukan
tidak dapat digunakan sebagai model estimasi. Dalam penelitian ini uji
autokorelasi menggunakan uji Durbin-Watson (DW test) yang menggunakan titik
kritis yaitu batas bawah (dL) dan batas atas (dU) (Ghozali, 2011).
3.5.3. Uji Hipotesis
3.5.3.1 Uji Statistik t
Uji statistik t digunakan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh dari variabel
independen terhadap variabel dependen secara parsial. Pengujian hipotesis akan
dilakukan dengan menggunakan tingkat signifikansi sebesar 0,05 (α = 5%) atau
tingkat keyakinan 0,95 (Ghozali, 2011).
3.5.3.2 Uji Statistik F
Uji F digunakan pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen
atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-
sama terhadap variabel dependen atau terikat. Penggunaan tingkat signifikansinya
30
beragam, tergantung keinginan peneliti, yaitu 0,01 (1%) ; 0,05 (5%) dan 0,10
(10%). Dalam penelitian ini peneliti menggunakan tingkat signifikansi sebesar 5%
atau 0,05 (Ghozali, 2011).
3.5.3.3 Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan
model dalam menerangkan variasi variabel independen. Nilai koefisien
determinasi adalah antara 0 dan 1. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan
variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat
terbatas. Nilai yang mendekati 1 berarti variabel-variabel independen memberikan
hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel
dependen (Ghozali, 2011).
3.5.3.4 Analisis Regresi Berganda (Moderated Regression
Analysis)
MRA (moderated regression analysis) atau uji interaksi merupakan aplikasi
khusus regresi linear berganda di mana dalam persamaan regresinya mengandung
unsur interaksi atau perkalian antara dua atau lebih variabel independen.
Persamaan regresi untuk penelitian ini adalah sebagai berikut:
PBV = α + β1NPL + β2GCG + β3ROA + β4CAR + β5NPL *S + β6GCG*S +β7ROA*S + β8CAR*S + e
Keterangan:PBV = Nilai Perusahaanα = Konstantaβ1- β8 = Koefisien RegresiNPL = Profil risikoGCG = GCGROA = Rentabilitas
31
CAR = ModalS = Ukuran banke = Error term, yaitu tingkat kesalahan penduga dalam penelitian
BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka kesimpulan penelitian ini
adalah:
1. Variabel independen yaitu profil risiko, GCG, rentabilitas, dan
permodalan, dan variabel moderasi yaitu ukuran bank secara simultan
mempengaruhi nilai perusahaan.
2. Profil risiko tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
3. GCG berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan.
4. Rentabilitas berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap nilai
perusahaan.
5. Permodalan tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
6. Ukuran perusahaan tidak memoderasi profil risiko terhadap nilai
perusahaan.
7. Ukuran perusahaan memperlemah hubungan GCG terhadap nilai
perusahaan.
8. Ukuran perusahaan tidak memoderasi hubungan rentabilitas terhadap nilai
perusahaan.
9. Ukuran perusahaan tidak memoderasi permodalan terhadap nilai
perusahaan.
53
5.2 Keterbatasan Penelitian
1. Penelitian ini hanya dilakukan selama tiga tahun yaitu pada periode 2013-
2015 dengan total sampel 90 data yang diolah.
2. Kurang memadainya referensi penelitian mengenai ukuran perusahaan
sebagai variabel moderasi.
3. Kurang mempertimbangkan variabel lain yang mungkin mampu
memoderasi dan mempengaruhi nilai perusahaan.
5.3 Saran
1. Penelitian selanjutnya sebaiknya menambah jumlah sampel dengan
menambah periode penelitian.
2. Mempertimbangkan variabel-variabel lain yang mungkin berpengaruh
terhadap nilai perusahaan.
3. Hasil penelitian untuk variabel moderasi yaitu ukuran perusahaan secara
keseluruhan belum mampu memoderasi variabel-variabel independen
yaitu profil risiko, GCG, rentabilitas, dan permodalan terhadap variabel
dependen yaitu nilai perusahaan. Penelitian selanjutnya diharapkan untuk
mempertimbangkan variabel lain yang mungkin mampu memoderasi
profil risiko, GCG, rentabilitas, dan permodalan terhadap nilai perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA
Agustine. 2014. Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap NilaiPerusahaan. Jurnal. Vol. 2. No. 1.
Ajiwanto. 2012. Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap ReturnSaham Perusahaan Yang Terdaftar Di Corporate Governance PerceptionIndex Dan Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2012. Jurnal IlmiahMahasiswa Fakultas Ekonomi Dan Bisnis. Vol.2. No.2. UniversitasBrawijaya.
Bank Indonesia. 2004. Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 6/23/DPNPTanggal 31 Mei 2004 Perihal Penilaian Tingkat Kesehatan Bank.Jakarta: Bank Indonesia.
Bank Indonesia. 2011. Peraturan Bank Indonesia Nomor 13/1/PBI/201 TentangPenilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum.
Bank Indonesia. 2011. Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 13/24/DPNPTentang Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum.
Baridwan, Zaki. 2008. Intermediate Accounting. Edisi 8. Yogyakarta: BPFE.
Darmawati. 2005. Pengungkapan Informasi Pertanggungjawaban SosialPada Laporan Tahunan Perusahaan-Perusahaan Publik Di Bursa EfekJakarta. Working Paper In Accounting And Finance. UniversitasPadjajaran Bandung.
Defri. 2012. Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Likuiditas dan EfisiensiOperasional Terhadap Profitabilitas Perusahaan Perbankan yangTerdaftar di BEI. Jurnal Manajemen. Vol. 1. No. 1.
Dyah. 2013. Analisis Tingkat Kesehatan Bank Dengan Menggunakan MetodeCamel. Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang.
Fama. 1978. The Effect of a Firm’s Investment and Financing Decision onthe welfare of its Security Holders. American Economic Review. vol.68.
Fauziah. 2013. Analisis Kinerja Dengan Menggunakan Rasio Camel Dan MetodeAltman (Model Z-Score) Pada Perusahaan Perbankan. UniversitasJember.
Imron. 2012. Pengaruh Kinerja Keuangan Dan Ukuran Perusahaan TerhadapNilai Perusahaan Dengan Corporate Social Responsibility Dan GoodCorporate Governance Sebagai Variabel Moderasi. E-Jurnal. ISSN 1829-7978
Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS19 (Edisi 5). Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Gunawan. 2012. Pengaruh Rasio CAMEL, Inflasi, dan Nilai Tukar Uangterhadap Return Saham (Studi Empiris: Bank yang Terdaftar di BEI).Diponegoro Journal of Accounting. Volume 1, Nomor 1, Tahun 2012,Halaman 1-12. Universitas Diponegoro. Semarang.
Halim, Abdul. 2008. Auditing. UPP STIM YKPN, Yogyakarta.
Hanafi. 2007. Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta: UPP AMP YKPN.
Handayani. 2016. Analisis Pengaruh Rasio CAMEL yang Dimoderasi oleh Sizeterhadap Tingkat Kesehatan Bank Daerah. Jurnal Penelitian Ekonomidan Akuntansi. Universitas Islam Lamongan. ISSN 2502-3764. Vol. 1No. 2.
Harjito. 2009. Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan dan Return Saham diBursa Efek Indonesia. Jurnal FENOMENA. Vol. 7(1).
Hasibuan. 2009. Dasar-dasar Perbankan. Jakarta: Bumi Aksara.
Hasnawati. 2005. Implikasi Keputusan Investasi, Pendanaan, dan DividenTerhadap Nilai Perusahaan Publik di Bursa Efek Jakarta. Usahawan:No.09/Th.XXXIX. September 2005:33-41.
Hendrayana. 2015. Pengaruh Komponen RGEC Pada Perubahan Harga SahamPerusahaan Perbankan di Bursa Efek Indonesia. E-Jurnal Akuntansi.Universitas Udayana. ISSN: 2302-8556.
Hermuningsih. 2009. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Nilai Perusahaan padaPerusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Malaysia dan Bursa EfekIndonesia. Jurnal Siasat Bisnis. Vol. 13 No. 2.
Hery. 2012. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Bumi Aksara.
Hidayat. 2014. Pengaruh Rasio Kesehatan Perbankan Terhadap NilaiPerusahaan (Studi Kasus Pada Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa EfekIndonesia). Jurnal Ekonomi Dan Informasi Akuntansi (JENIUS). Vol. 4No.1.
Jhonson, Robert dan Soenen, Luc. 2003. Indicator of SuccesfulCompanies. European Management Journal. Vol. 21, No. 3.
Kasmir. 2013. Dasar-dasar Perbankan. Jakarta: Rajawali Press.
Lasta. 2014. Analisis Tingkat Kesehatan Bank Dengan Menggunakan PendekatanRGEC. Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang.
Latumaerissa, Julius R. 2014. Manajemen Bank Umum. Jakarta: MitraWacana Media.
Mahendra, Alfredo. 2011. Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap NilaiPerusahaan (Kebijakan Dividen Sebagai Variabel Moderating) PadaPerusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia. Universitas Udayana.Denpasar.
Permana, Aji. 2012. Analisis Tingkat Kesehatan Bank Berdasarkan MetodeCAMELS dan Metode RGEC. Jurnal. Universitas Negeri Surabaya.Vol.1, No.1.
Prasnanugraha, Pottie. 2007. Analisis Pengaruh Rasio-Rasio KeuanganTerhadap Kinerja Bank Umum di Indonesia. Universitas DiponegoroSemarang.
Pratiwi, Windika. 2014. Pengaruh Rasio Keuangan, Ukuran bank, dan Arus KasAktivitas Operasi Pada Return Saham Perusahaan di Bursa EfekIndonesia. Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Udayana.
Pujiyanti. 2010. Analisis Kinerja Keuangan Mengenai Tingkat Kesehatan BankDengan Menggunakan Metode Camel. Universitas Gundarma.
Purwaningtyas, Praditha. 2011. Analisis Pengaruh Mekanisme Good CorporateGovernance Terhadap Nilai Perusahaan. Fakultas Ekonomi UniversitasDiponegoro.
Putri. 2010. Analisis Pengaruh Rasio CAMEL dan Ukuran Bank, KepemilikanManajerial sebagai Variabel Moderating terhadap Pertumbuhan Laba padaPerusahaan Perbankan yang Terdaftar di BEI Periode 2005-2007. FakultasEkonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Putri. 2013. Analisis Perbedaan Tingkat Kesehatan Bank Berdasarkan RGECPada Perusahaan Perbankan Besar Dan Kecil. E-Jurnal Akuntansi.Universitas Udayana.
Retno, Priantinah. 2012. Pengaruh Good Corporate Governance danPengungkapan Corporate Social Responsibility terhadap NilaiPerusahaan (Studi Empiris pada Perusahaan yang terdaftar di Bursa EfekIndonesia Periode 2007-2010). Jurnal Nominal. Vol. 1, No. 2.
Saragih. 2010. Analisis Camel Untuk Menilai Tingkat Kesehatan Bank PadaPerusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode2006-2008. Universitas Sumatera Utara.
Sartono, Agus. 2001. Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi. Yogyakarta:BPFE Yogyakarta.
Seftianne. 2011. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal padaPerusahaan Publik Sektor Manufaktur. Jurnal Bisnis dan Akuntansi. Vol.13. No. 1.
Setiani, Rury. 2013. Pengaruh Kepemilikan Investasi, KepemilikanPendanaan, dan Tingkat Suku Bunga Terhadap Nilai Perusahaan padaPerusahaan Otomotif yang Terdaftar di BEI. Jurnal Manajemen. Vol. 2,No. 1.
Setyapurnama, Nopratiwi. 2004. Peran praktek corporate governancesebagai moderating variable dari pengaruh earnings managementterhadap nilai perusahaan. Jurnal Ekonomi & Bisnis.
Simamora, Henry. 2003. Akuntansi: Basis Pengembalian Keputusan Bisnis.Jakarta: Salemba Empat.
Srihayati, Dian. 2015. Pengaruh Kinerja Keuangan Perbankan terhadap NilaiPerusahaan dengan Metode Tobin’s Q pada Perusahaan Perbankan yangListing di Kompas. Prosicing Penelitian SPESIA 2015. Fakultas Ekonomi,Universitas Islam Bandung.
Subalno. 2009. Analisis Pengaruh Faktor Fundamental dan Kondisi Ekonomiterhadap Return Saham. Universitas Diponegoro.
Suharli. 2006. Studi Empiris Terhadap Faktor yang Mempengaruhi NilaiPerusahaan Pada Perusahaan Go Public di Indonesia. Jurnal MAKSI.Vol.6, No.1.
Susilowati, Turyanto. 2011. Reaksi Signal Rasio Profitabilitas dan RasioSolvabilitas terhadap Return Saham Perusahaan. Jurnal DinamikaKeuangan dan Perbankan. Universitas Sikubank. Vol. 3, No. 1.
Suwito, Herawaty. 2005. Analisis Pengaruh Karakteristik Perusahaan terhadapTindakan Perataan Laba yang Dilakukan oleh Perusahaan yang Terdaftardi Bursa Efek Jakarta. SNA VII Solo.
Ulya. 2014. Analisis perbandingan tingkat kesehatan bank syariah dankonvensional berdasarkan RGEC. UIN Sunan Kalijaga.
Welthi. 2012. Analisis Kinerja Keuangan Dan Prediksi Tingkat Kesehatan BankDengan Menggunnakan Metode Camel Pada Bank Umum Yang TercatatDi BEI. Universitas Gunadarma.
Wida,Suartana. 2014. Pengaruh Kepemilikan Manajerial dan KepemilikanInstitusional pada Nilai Perusahaan. Jurnal Akuntansi. UniversitasUdayana. Vol. 1, No. 7.
Yuliantari, Sujana. 2014. Pengaruh Financial Ratio, Firm Size, dan `Cash FlowOperating Terhadap Return Share Perusahaan F & B. Jurnal Akuntansi danBisnis. Universitas Udayana. Vol. 3, No. 8