PENGARUH MOTIVASI BELAJAR SISWA DENGAN
MENGGUNAKAN MEDIA VISUAL TERHADAP HASIL
BELAJAR BIOLOGI MATERI POKOK ORGANISASI
KEHIDUPAN SISWA KELAS VII MTS N KARANGAWEN
TAHUN AJARAN 2010/2011
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Ilmu Pendidikan Biologi
Oleh :
SRI RISTANTI
NIM : 073811057
FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2011
ii
iii
iv
v
vi
ABSTRAK
Judul : Pengaruh Motivasi Belajar Siswa Dengan Menggunakan
Media Visual Terhadap Hasil Belajar Biologi Materi Pokok
Organisasi Kehidupan Siswa Kelas VII MTs N
Karangawen Tahun Ajaran 2010/2011
Penulis : Sri Ristanti
Nim : 073811057
Skripsi ini ditulis berdasarkan latar belakang nilai hasil belajar siswa
rendah pada tahun sebelumnya, ini disebabkan proses pembelajaran masih
terpusat, guru masih menggunakan metode ceramah sehingga membuat peserta
didik merasa bosan.
Skripsi ini membahas tentang pengaruh motivasi belajar siswa dengan
menggunakan media visual terhadap hasil belajar biologi materi pokok organisasi
kehidupan siswa kelas VII MTs N Karangawen tahu ajaran 2010/2011. Tujuannya
untuk mengetahui adakah pengaruh yang positif media visual dalam pembelajaran
biologi materi pokok organisasi kehidupan terhadap hasil belajar siswa.
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, dengan menggunakan
teknik analisis regresi sederhana. Dengan variabel dependen hasil belajar siswa,
sedangkan variabel independennya adalah motivasi belajar siswa dengan
menggunakan media visual. Adapun tempat penelitiannya di MTs N Karangawen.
Pengumpulan data menggunakan angket untuk mengetahui motivasi
belajar siswa dengan menggunakan media visual. Sedangkan hasil belajar dengan
tes.
Setelah diuji hipotesis ternyata terdapat pengaruh yang positif antara
motivasi belajar siswa dengan menggunakan media visual terhadap hasil belajar
biologi materi pokok organisasi kehidupan, hal ini ditunjukkan dengan regF hitung
: 29,578> 1F tabel 5% (4,17), regF hitung : 29,578> 1F tabel 1% (7,56).
Dengan demikian hipotesis yang diajukan peneliti diterima dikarenakan
terdapat pengaruh positif antara motivasi belajar siswa dengan menggunakan
media visual terhadap terhadap hasil belajar biologi materi pokok Organisasi
Kehidupan siswa kelas VII MTs N Karangawen.
vii
KATA PENGANTAR
Syukur alhamdulillah selalu terpanjatkan kepada sang Khalik Allah SWT
yang telah memberikan segala rahmat, inayah dan hidayahNya kepada penulis
yang tidak memiliki kekuatan sedekit sehingga hanya berkat rahmatNya penulis
dapat menyelesaikan penulisan skripsi dengan sebaik-baiknya. Shalawat serta
salam selalu terlimpahkan kepada seorng hamba yang paling pandai bersyukur
sayidina Nabi Muhammad SAW yang telah meluruskan umat manusia ke jalan
yang diridhoi oleh Allah SWT.
Skripsi ini yang berjudul “PENGARUH MOTIVASI BELAJAR SISWA
DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA VISUAL TERHADAP HASIL BELAJAR
BIOLOGI MATERI POKOK ORGANISASI KEHIDUPAN BIOLOGI SISWA KELAS
VII MTS N KARANGAWEN TAHUN AJARAN 2010/2011”, yang disusun untuk
memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata Satu (S-1)
Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Negeri Walisongo Semarang.
Dalam penyusunan skripsi ini penulis menyadari sepenuhnya bahwa
skripsi ini sangat sulit terwujud tanpa adanya bantuan, bimbingan, dukungan dan
doa’ dari semua pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena
itu pada kesempatan ini penulis mengaturkan banyak terima kasih kepada :
1. DR. Suja’i, M.Ag, selaku Dekan Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam
Negeri Walisongo Semarang
2. Hj. Nur Khasanah, M.Kes, selaku pembimbing I yang telah bersedia
meluangkan waktu, tenaga dan pikirannya, untuk memberikan bimbingan dan
pengarahan dalam penyusunan skripsi ini.
3. DR. Hj. Nur Uhbiyati, M.Pd, selaku pembimbing II yang telah bersedia
meluangkan waktu, tenaga dan pikirannya, untuk memberikan bimbingan dan
pengarahan dalam penyusunan skripsi ini.
4. Segenap dosen pengajar di lingkungan Fakultas Tarbiyah Institut Agama
Islam Negeri Walisongo Semarang, terkhusus Segenap dosen Biologi yang
tidak bosan-bosannya memberikan ilmu pengetahuannya kepada penulis
sehingga penulis dapat menyusun skripsi ini.
viii
5. Bapak dan Ibu karyawan Perpustakaan baik di Institut maupun di Fakultas
Tarbiyah Institut Agama Islam Negeri Walisongo Semarang, yang telah
memberikan pelayanan kepustakaan dengan yang diperlukan penulis untuk
menyusun skripsi ini.
6. Ayahanda Mulyono dan Ibunda Sunarti selaku orang tua penulis, yang telah
memberikan segalanya baik doa’ semangat, cinta, kasih sayang, ilmu dan
bimbingan, yang tidak dapat penulis ganti dengan apapun, serta dukungan
materil dan spritualnya.
7. Adik-adikku tercinta (Toko, Risti, Faris, Lia), yang telah memberikan
dorongan untuk menjadi yang terbaik beserta keluarga.
8. Buat Mas Hadis tercinta yang selalu memberi semangat hidupku.
9. Teman-teman biologi semua angkatan, terkhusus Anak-anak Biologi kelas B
(Ma’nyik, Naning, Eny, Ujang, Canty, Cucy, Watikoh, Ropi’i, Amien, Tam-
Tam, Iis, erin, Jeng Imam, Bu Erna, Qoqom, Nisma ) dan anak-anak kelas
Biologi A yang telah memberikan fasilitas dan dukungan yang tidak ternilai
harganya, sehingga skripsi ini selesai.
10. Seluruh staf MTs N Karangawen yang telah memberikan izin kepada penulis
untuk melaksanakan penelitian.
11. Semua pihak baik secara langsung maupun tidak langsung yang telah
membantu, baik moral maupun materi dalam penyususnan skripsi ini.
Pada akhirnya penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh
dari kesempurnaan dalam arti sebenarnya. Oleh sebab itu saran dan kritik yang
bersifat konstruktif penulis harapkan. Penulis berharap semoga penyusunan
skripsi ini bermanfaat bagi penulis sendiri dan para pembaca.
Semarang, 30 November 2011
Penulis
Sri Ristanti
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i
PERNYATAAN KEASLIAN .......................................................................... ii
PENGESAHAN ............................................................................................... iii
NOTA PEMBIMBING .................................................................................... iv
ABSTRAK ....................................................................................................... vi
KATA PENGANTAR ..................................................................................... vii
DAFTAR ISI .................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xi
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xiii
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ............................................................ 1
B. Rumusan Masalah ..................................................................... 4
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................. 4
BAB II : LANDASAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
A. Kajian Pustaka.......................................................................... 6
B. Kerangka Teoritik
1. Pengertian Belajar.............................................................. 7
2. Motivasi dan Hasil Belajar.................................................. 11
3. Media Visual..................................................................... 21
4. Materi Organisasi Kehidupan............................................ 24
C. Rumusan Hipotesis................................................................. 39
BAB III : METODE PENELITIAN
A. Jenis penelitian .......................................................................... 40
B. Waktu dan Tempat Penelitian ................................................... 40
C. Populasi dan Sampel Penelitian ............................................... 41
D. Variabel dan Indikator Penelitian ............................................. 41
E. Pengumpulan Data Penelitian ................................................... 42
F. Analisis Data Penelitian ........................................................... 43
x
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data Penelitian .......................................................... 51
B. Pengujian Hipotesis................................................................... 55
C. Pembahasan Hasil Penelitian .................................................... 67
D. Keterbatasan Penelitian ............................................................. 68
BAB V : PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................... 70
B. Saran-saran ................................................................................ 70
C. Penutup ..................................................................................... 71
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 : Distribusi Frekuensi Nilai Mid Semester kelas ujicoba ............... 41
Tabel 4.2 : Distribusi Frekuensi Nilai Mid Semester kelas penelitian ............ 42
Tabel 4.3 : NilaiMid Semester kelas ujicoba .................................................. 43
Tabel 4.4 : NilaiMid Semester kelas penelitian .............................................. 45
Tabel 4.5 : Hasil analisis validitas soal Aritmatika Sosial .............................. 46
Tabel 4.6 : Prosentase tingkat kesukaran soal Aritmatika Sosial.................... 47
Tabel 4.7 : Prosentase daya pembeda soal Aritmatika Sosial ......................... 48
Tabel 4.8 : Distribusi frekuensi angket .......................................................... 50
Tabel 4.9 : Kualitas angket.............................................................................. 50
Tabel 4.10: Nilai distribusi frekuensi angket ................................................... 51
Tabel 4.11: Distribusi frekuensi hasil belajar Matematika .............................. 52
Tabel 4.12: Kualitas hasil belajar Matematika ................................................. 53
Tabel 4.13: Nilai distribusi frekuensi hasil belajar Matematika ...................... 53
Tabel 4.14: Ringkasan hasil Analisis Regresi .................................................. 60
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Daftar nama peserta didik kelas uji coba
Lampiran 2 : Daftar nama peserta didik kelas VIIA
Lampiran 3 : Kisi-kisi soal uji coba
Lampiran 4 : Soal uji coba
Lampiran 5 : Jawaban soal uji coba
Lampiran 6 : Silabus
Lampiran 7 : RPP
Lampiran 8 : Kisi-kisi Angket
Lampiran 9 : Soal Angket Motivasi
Lampiran 10 : Analisis uji Instrument soal
Lampiran 11 : Perhitungan validitas
Lampiran 12 : Perhitungan reliabilitas
Lampiran 13 : Perhitungan tingkat kesukaran
Lampiran 14 : Perhitungan daya pembeda
Lampiran 15 : Perhitungan uji normalitas
Lampiran 16 : Perhitungan homogenitas
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Belajar mengajar adalah suatu kegiatan yang bernilai edukatif. Nilai edukatif
mewarnai interaksi yang terjadi antara guru dengan peserta didik. Interaksi yang
bernilai edukatif dikarenakan kegiatan belajar mengajar yang dilakukan, diarahkan
untuk mencapai tujuan tertentu yang telah dirumuskan sebelum pengajaran
dilakukan.1 Aktivitas belajar sangat berkaitan erat dengan proses pencarian ilmu,
dalam Al-Quran dan Al-hadist yang memerintahkan kaum Muslim untuk mencari
ilmu. Beberapa ayat pertama yang diwahyukan kepada Rasulullah, menyebutkan
pentingnya membaca, pena dan ajaran untuk manusia.2 Ayat tersebut adalah (QS Al-
‘Alaq, 1)
ù& t�ø% $# ÉΟ ó™ $$Î/ y7 În/ u‘ “Ï% ©!$# t,n=y{ ∩⊇∪
Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan.3
Pembelajaran yang baik dan efektif adalah yang mampu memberikan
kemudahan belajar kepada siswa secara adil dan merata, sehingga mereka dapat
mengembangkan potensinya secara optimal.4 Tugas dan peranan guru sebagai
pendidik sangatlah komplek tidak terbatas pada saat berlangsungnya proses belajar
mengajar saja, tetapi juga sebagai fasilitator, administrator, evaluator dan konselor
dalam kegiatan mengajar peserta didik.5 Sedangkan aktivitas guru dan peserta didik
sebagai pelaku utama dalam kegiatan belajar mengajar sangat diperlukan demi
tercapainya tujuan belajar. Aktivitas guru yang mampu membangkitkan aktivitas
1 Saiful Bahri Djamaroh, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta:PT RINEKA CIPTA, 2006),
cet. 3, hlm. 1.
2 Baharudin dan Esa Nur Wahyuni, Teori Belajar dan Pembelajaran, (Jogjakarta: Ar-Ruzz
Media, 2010), Cet 4, hlm. 23.
3 Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Bogor:Sygma, 2007), hlm. 597.
4 E. Mulyasa, Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan
Menyenangkan, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2005), hlm. 28.
5 Suryo Subroto, Proses Belajar Mengajar di Sekolah, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2009), cet.
2, hlm. 2.
2
peserta didik dan memancing kreatifitas peserta didik itu merupakan guru yang
mampu bertanggung jawab terhadap tugasnya sehingga terciptalah interaksi edukatif
antara guru dan peserta didik.
Untuk mencapai hasil pembelajaran yang sesuai dengan harapan dibutuhkan
kreatifitas guru dalam memilih metode dan model pembelajaran, sehingga dapat
mempermudah siswa dalam menerima pesan sesuai dengan tujuan pembelajaran.
Dalam proses perkembangan belajar, peserta didik membutuhkan motivasi, karena
motivasi merupakan syarat mutlak dalam belajar.
Motivasi merupakan kebutuhan penting bagi peserta didik untuk menambah
semangat dalam belajar, untuk itu sebagai guru harus dapat memotivasi peserta
didiknya. Dengan demikian hasil belajar peserta didik disamping kemauan dari diri
sendiri juga ditentukan oleh kuat lemahnya motivasi itu sendiri. Untuk meningkatkan
motivasi siswa yaitu salah satunya dengan cara pemilihan media yang tepat dalam
pembelajaran. Dimana fungsi media disini adalah sebagai alat bantu mengajar yang
turut mempengaruhi iklim, kondisi, dan lingkungan belajar yang ditata dan
diciptakan oleh guru.6 Beberapa yang melatar belakangi penelitian di MTs N
Karangawen di antaranya adalah rendahnya hasil belajar yang telah dicapai oleh
siswa pada tahun ajaran sebelumnya. Kurang maksimalnya guru dalam
menggunakan fasilitas yang ada , yang seharusnya fasilitas tersebut dapat digunakan
untuk menampilkan gambar, sehingga dalam proses pembelajaran itu tidak bersifat
abstrak. Akan tetapi proses pembelajaran yang berlangsung selama ini hanya
menekankan pada metode ceramah. Sehingga pembelajarannya bersifat abstrak.
Alternatif pemilihan menggunakan metode pembelajaran dengan
menggunakan media visual pada materi organisasi kehidupan adalah berdasarkan hal
berikut: Bahwa selama ini proses pembelajaran hanya sebatas dengan menggunakan
metode ceramah yang tidak dirancang dengan baik sehingga hasilnya tidak
memuaskan. Materi pembelajaran biologi pada materi organisasi kehidupan yang
dikenal siswa sebagai hal yang abstrak, sehingga untuk memahaminya diperlukan
metode yang tepat diharapkan dengan menggunakan media visual dapat
6 Azhar Arsyad, media Pembelajaran, (jakarta: PT RajaGrafindo Persada,2010), hlm. 15.
3
meminimalisasi kesulitan belajar sehingga ketuntasan belajar dapat tercapai. Bertolak
dari pengalaman bahwa siswa cepat lupa pada materi yang diberikan dalam satu
konsep, namun dengan menggunakan media visual siswa bisa mengingat materi
dalam jangka waktu yang lebih lama. Karena siswa tidak hanya mendengar saja
tetapi juga bisa melihat.
Dengan menggunakan media visual pada materi organisasi kehidupan akan
lebih menarik siswa, karena siswa dapat pengalaman baru yang belum pernah di
dapat sebelumnya dan karenanya siswa dituntut aktif dalam kegiatan belajar
mengajar sehingga dapat meningkatkan motivasi dalam memahami materi organisasi
kehidupan dan meminimalisasi tingkat kesulitan siswa dalam belajar. Salah satu
fungsi dari media visual merupakan inti yaitu menarik dan mengarahkan perhatian
siswa untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang berkaitan dengan makna visual
yang ditampilkan atau menyertai teks materi teks pelajaran. Khususnya media
gambar yang diproyeksikan dapat menyenangkan dan mengarahkan perhatian
mereka pada pelajaran yang akan mereka terima. Dengan demikian, kemungkinan
untuk memperoleh dan mengingat isi pelajaran semakin besar.
Penggunaan variasi media pembelajaran dan model pembelajaran yang tepat
diharapkan dapat membantu memecahkan masalah dalam memberikan materi-materi yang
sulit atau materi yang tidak dapat dipraktekkan. Untuk itu diperlukan strategi yang tepat
dalam meningkatkan ketuntasan belajar siswa pada materi organisasi kehidupan. Dengan
menggunakan media visual diharapkan akan memberi suatu pengaruh yang positif terhadap
hasil belajar siswa dalam pembelajaran biologi khususnya pada materi pokok organisasi
kehidupan. Dari latar belakang tersebut maka penulis terdorong untuk mengadakan
penelitian yang berjudul “pengaruh motivasi belajar siswa dengan menggunakan media
visual terhadap hasil belajar biologi materi pokok organisasi kehidupan biologi siswa kelas
VII MTs N Karangawen Tahun Ajaran 2010/2011”
4
B. RUMUSAN MASALAH
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: “ Apakah ada pengaruh
motivasi belajar siswa dengan menggunakan media visual terhadap hasil belajar
biologi materi pokok organisasi kehidupan biologi siswa kelas VII MTs N
Karangawen ?”
C. TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN
1. Tujuan Penelitian
Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh
motivasi belajar siswa dengan menggunakan media visual terhadap hasil belajar
biologi siswa kelas VII pada materi pokok organisasi kehidupan di MTs N
Karangawen tahun ajaran 2010/2011 .
2. Manfaat Penelitian
a. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan pengetahuan keilmuan
baru. Sehingga dapat memperbaiki pembelajaran biologi
b. Manfaat Praktis
1) Siswa
Obyek penelitian siswa, dengan menggunakan media visual dapat
meningkatkan dalam kegiatan belajar, dapat meningkatkan hasil belajar siswa
pada materi pokok organisasi kehidupan, serta dapat menumbuhkan motivasi
belajar siswa.
2) Guru
Dapat mengetahui peran media pembelajaran yang dapat memperbaiki
dan meningkatkan sistem pembelajaran di kelas sehingga dapat meminimalkan
masalah-masalah yang terjadi dalam pembelajaran. Dapat menambah kreatifitas
untuk meningkatkan sistem pembelajaran. Diperolehnya strategi pembelajaran
yang lebih menarik.
5
3) Sekolah
Memberikan sumbangan kepada sekolah dalam rangka perbaikan
pembelajaran khususnya bagi tempat penelitian dan sekolah lain pada umumnya.
Menumbuhkan suasana pembelajaran yang aktif, kreatif di MTs N Karangawen.
6
BAB II
LANDASAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
A. KAJIAN PUSTAKA
Untuk menghindari terjadinya pengulangan hasil temuan yang membahas
permasalahan yang sama dari seseorang, baik dalam bentuk skripsi ataupun dalam
bentuk tulisan lainnya, maka penulis dalam pembahasan ini akan mendeskripsikan
tentang hubungan antara permasalahan yang penulis teliti dengan penelitian
terdahulu yang relevan. Yaitu penelitian dari:
Husni Robith, NIM 063611004 mahasiswa fakultas Tarbiyah IAIN
Walisongo Semarang. Yang berjudul “ Penerapan Pendekatan Reciprocal
Teaching Berbasis Media Pembelajaran Visual Untuk Meningkatkan Hasil
Belajar Pada Materi Pokok Cahaya Siswa Kelas VIII-A MTs Negeri Jeketro
tahun ajaran 2009/2010. Hasil penelitian ini menginformasikan bahwa dengan
menggunakan pendekatan reciprocal teaching berbasis media pembelajaran visual
dapat meningkatkan hasil belajar siswa terlihat dari naiknya presentasi ketuntasan
naik. Nilai aspek kognitif yang awalnya 63,55% menjadi 69,35. Dari aspek
psikomotorik dari 64,03% menjadi 65,97, kemudian dari aspek afektif yang pada
awalnya 76,29% menjadi 86,13%.7
Nurul Afiyati, NIM 053811290 mahasiswi fakultas Tarbiyah IAIN
Walisongo Semarang. Dengan judul “ Penerapan Media Visual Dalam
Meningkatkan Hasil Belajar IPA Materi Pokok Pencernaan Makanan Pada
Manusia Kelas V Semester I MI Miftahul Huda Tegal Sambi Tahunan Jepara
Tahun Pelajaran 2009/2010. Hasil penelitian ini menginformasikan bahwa
dengan menggunakan media visual dapat meningkatkan hasil belajar siswa
7 Husni Robith (063611004 l ), “ Penerapan Pendekatan Reciprocal Teaching Berbasis
Media Pembelajaran Visual Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pada Materi Pokok Cahaya Siswa
Kelas VIII-A MTs Negeri Jeketro tahun ajaran 2009/2010”, skripsi, (Semarang: Perpustakaan
Tarbiyah, 2010).
7
perubahan hasil belajar dapat terlihat pada saat pra siklus 63,31 tuntas 30,89,
siklus 1 68,46 tuntas 58,97, siklus II 81,54 tuntas sebesar 82,05.8
Dalam beberapa penelitian di atas terdapat perbedaan seperti penelitian
yang dilakukan oleh Husni Robith, pada penelitiannya lebih menitik beratkan
pada penerapan Reciprocal Teaching berbasis media pembelajaran visual.
Sedangkan yang akan diteliti pada penelitian kali lebih menitik beratkan media
visual itu sendiri. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Nurul Afiyati
menggunakan media visual, akan tetapi media visual yang dimaksud adalah
berupa grafik. Sedangkan pada penilitian yang kali ini media visual menggunakan
gambar yang di proyeksikan. Sedangkan persamaan antara penelitian kali ini
dengan penelitian terdahulu adalah sama-sama menggunakan media visual.
Sehingga terdapat relevansi dan signifikasi untuk dilakukan penelitian.
B. KERANGKA TEORITIK
1. Pengertian Belajar
Dalam kamus besar bahasa indonesia, secara etimologis belajar memiliki
arti “berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu”.9 Sedangkan secara terminologi
pengertian belajar adalah sebagai berikut:
Belajar menurut Oemar Hamalik adalah terjadinya perubahan dari presepsi
dan perilaku, termasuk juga perbaikan perilaku. Tidak semua perubahan tingkah
laku itu belajar. Misalnya orang yang tangannya patah karena kecelakaan
mengubah tingkah lakunya namun kehilangan tangannya itu bukan belajar.10
Menurut Slameto belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan
seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara
8 Nurul Afiyati (053811290), “Penerapan Media Visual Dalam Meningkatkan Hasil
Belajar IPA Materi Pokok Pencernaan Makanan Pada Manusia Kelas V Semester I MI Miftahul
Huda Tegal Sambi Tahunan Jepara Tahun Pelajaran 2009/2010”, skripsi, (Semarang:
Perpustakaan Tarbiyah , 2010).
9 Baharudin dan Esa Nur Wahyuni, Teori Belajar dan Pembelajaran, (Jogjakarta: Ar-
Ruzz Media, 2010), Cet. 4, hlm. 13.
10 Oemar Hamalik, Psikologi Belajar dan Mengajar Membantu Guru Dalam
Perencanaan Pengajaran, Penilaian Perilaku, dan Memberi, Kemudahan Bagi Siswa Dalam
Belajar, (Bandung: Sinar Baru Algasindo, 2009), Cet. 6, hlm. 45.
8
keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan
lingkungannya.
Menurut Soleh Abdul Aziz dan Abdul Majid memberikan pengertian
belajar sebagai berikut:
� ه ا���� أن � ���ة ��� ی��أ ا����� ذه� �� ت�� #"ث �ب� �$ �ا � ت�
%"ی"ا١١
“sesungguhnya belajar adalah suatu perubahan dalam pemikiran siswa
yang dihasilkan atas pengalaman terdahulu kemudian terjadi perubahan
yang baru”
Menurut John W Santrock Learning is a relatively permanent change in
behavior due to experience.12
Belajar adalah proses yang melahirkan atau mengubah suatu kegiatan
melalui jalan latihan (apakah dalam laboratorium atau dalam lingkungan alamiah)
yang dibedakan dari perubahan-perubahan oleh faltor-faktor yang tidak termasuk
misalnya perubahan karena mabuk atau minum ganja bukan termasuk hasil
belajar.13
Dari beberapa pendapat para ahli diatas tentang pengertian belajar dapat
disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku sebagai
hasil dari pengalaman individu yang didapatkan dari interaksi dengan
lingkungannya yang terdiri dari kognitif, afektif, dan psikomotorik.
Dalam Al-Quran juga menganjurkan bahwa kita diperintahkan untuk
belajar dan Allah akan menempatkan orang-orang yang berpengetahuan pada
derajat yang tinggi. Hal ini terdapat pada Al-Quran surat Al- Mujadallah ayat 11:
11 Soleh Abdul Aziz dan Abdul Majid, At Tarbiyah wa Turuqut Tadris, (Mesir: Darul
Ma’arif, t.th.), hlm. 169. 12 John W. Santrock, Psycology Essentials, (New York: Mc Graw-Hill, 2005), hlm. 137.
13 Nasution, Didaktik Asas-Asas Mengajar, (Jakarta: Bumi Aksara, 2010), Cet. 4, hlm.
35.
9
$pκ š‰ r'̄≈ tƒ tÏ% ©!$# (# þθãΖtΒ# u # sŒ Î) Ÿ≅Š Ï% öΝ ä3s9 (#θßs¡¡ x� s? †Îû ħÎ=≈ yfyϑø9 $# (#θßs|¡øù$$ sù
Ëx|¡ø� tƒ ª!$# öΝ ä3s9 ( # sŒ Î) uρ Ÿ≅Š Ï% (#ρâ“ à±Σ$# (#ρâ“ à±Σ$$sù Æì sùö�tƒ ª!$# tÏ% ©!$# (#θãΖtΒ# u öΝ ä3ΖÏΒ
tÏ% ©!$# uρ (#θè?ρé& zΟ ù=Ïèø9 $# ;M≈ y_u‘ yŠ 4 ª!$# uρ $yϑÎ/ tβθè=yϑ÷ès? ×�� Î7 yz ∩⊇⊇∪
“Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu: "Berlapang-
lapanglah dalam majlis", Maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi
kelapangan untukmu. dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", Maka
berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di
antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.
dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan”.14
Dari definisi diatas dapat disimpulakan ciri-ciri belajar meliputi: Selain itu,
berhasil tidaknya suatu proses pembelajaran dipengaruhi oleh beberapa faktor
yang bisa mempengaruhi pencapaian hasil belajar, baik dari dalam diri seseorang
yang melakukan aktifitas belajar maupun dari luar dirinya. Faktor yang
mempengaruhi proses belajar mengajar yaitu:
a. Faktor internal (yang berasal dari dalam diri)
1) Kesehatan
Kesehatan dapat berpengaruh pada kemampuan belajar, karena
seseorang yang selalu tidak sehat, sakit kepala, pilek, batuk, dan
sebagainya, akan tidak semangat dalam aktifitas belajar. Kesehatan disini
tidak hanya kesehatan jasmani saja. Kesehatan rohani (jiwa) yang kurang
baik juga bisa mengganggu semangat belajar. Misalnya seseorang itu
sedang mengalami gangguan fikiran, perasaan kecewa karena ada konflik
dengan pacar, orang tua atu karena sebab lainnya tentu saja ini bisa
mengurangi semangat seseorang untuk belajar.15
2) Minat dan motivasi
Minat dapat berpengaruh besar tehadap belajar, karena bila suatu
bahan pembelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa, siswa
tidak akan belajar dengan sebaik-baiknya, karena tidak ada daya tarik
14 Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Bogor:Sygma, 2007), hlm. 543.
15 Dalyono, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta,2007), Cet. 4, hlm. 55.
10
baginya. Ia tidak akan mendapatkan kepuasan dari pembelajaran. Bebeda
dengan suatu bahan pembelajaran yang diminati siswa akan lebih mudah
memahami bahn pembelajaran dan mudah menyimpan, karena minat dapat
menambah kegiatan belajar.16
Motivasi berbeda dengan minat. Motivasi bisa berasal dari dalam
diri (intrinsik) yaitu dorongan yang berasal dari hati sanubari, biasanya
karena kesadaran akan sesuatu. Sedangkan yang dari luar (ekstrinsik)
biasanya berasal dari dukungan orang tua, guru, teman, dan anggota
masyarakat. Motivasi dapat mempengaruhi belajar, karena seseorang yang
motivasinya kuat akan melakukan semua kegiatan dengan sungguh-
sungguh, penuh semangat, sebaliknya orang yang motivasinya lemah,
akan malas melakukan kegiatan yang berhubungan dengan pembelajaran.
3) Cara Belajar
Cara belajar seseorang juga mempengaruhi pencapaian hasil
belajar. Cara belajar yang tanpa memperhatikan teknik-teknik serta faktor
fisiologi, psikologi, dan ilmu kesehatan akan memperoleh hasil yang
kurang memuaskan. Misalnya saja teknik belajar yang tidak
memperhatikan teknik dan kesehatan dengan cara belajar siang malam
tanpa memberi kesempatan untuk istirahat kepada mata, otak dan organ
tubuh lainnya. Cara belajar seperti ini tidak baik. Penggunaan teknik
pembelajaran yang tepat akan mempermudah siswa untuk menyimpan
pelajaran kedalam memori.17
b. Faktor Eksternal (yang berasal dari luar diri)
1) Keluarga
Dalam sebuah keluarga tentunya ada keluarga yang kaya miskin,
ada keluarga yang selalu tenteram dan damai dan ada pula sebaliknya,
kemudian ada kelurga yang terpelajar dan ada pula keluarga yang kurang
pengetahuannya. Berbagai suasana dan keadaan keluarga yang bermacam-
16 Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi, (Jakarta: Rineka Cipta,
2010), Cet. 5, hlm. 57.
17 Dalyono, Psikologi, hlm. 57-58
11
macam ini akan menentukan bagaimana dan sampai sejauh mana belajar
dialami dan dapat dicapai oleh anak-anak. Termasuk fasilitas yang ada
dalam keluarga memegang peranan penting dalam belajar.18
2) Sekolah
Keadaan sekolah tempat belajar siswa turut mempengaruhi tingkat
keberhasilan belajar. Misalnya saja kualitas guru, metode mengajar,
kesesuaian kurikulum dengan kemampuan anak, keadaan fasilitas sekolah,
dan sebagainya. Semua ini bisa mempengaruhi keberhasilan belajar anak.
Bila suatu sekolah tidak memperhatikan tata tertib atau kedisiplinan
akibatnya murid-muridnya juga kurang mematuhi perintah guru sehingga
mereka tidak belajar dengan sunggu-sungguh. Sehingga prestasi siswa
akan turun.19
3) Masyarakat
Kondisi masyarakat tempat tinggal bisa berpengaruh pada aktivitas
belajar siswa. Apabila lingkungan masyarakat yang ditempati oleh siswa
terdiri dari orang-orang yang tidak terpelajar, penjudi, suka mencuri, dan
memiliki kebiasan yang tidak baik, maka akan berdampak tidak baik bagi
siswa yang tinggal disitu karena siswa dapat tertarik untuk melakukan
aktivitas yang sama dilakukan oleh lingkungan sekitar, akibatnya
belajarnya terganggu dan semangat belajarnya berkurang.20
2. Motivasi dan Hasil Belajar
a. Motivasi Belajar
1) Pengertian motivasi belajar
Dalam proses belajar mengajar, seorang pendidik dituntut untuk
bisa membangkitkan motivasi belajar peserta didiknya. Seorang tidak akan
pernah belajar jika pada dirinya tidak memilki motivasi, seseorang tidak
18 Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2010),
Cet. 24, hlm. 104
19 Dalyono, Psikologi, hlm.59.
20 Slameto, Belajar, hlm. 71.
12
bisa dipaksa untuk belajar, peserta didik harus termotivasi untuk bisa
melibatkan dirinya dalam proses belajar.21
”Motivasi berasal dari kata”motif” yang artinya kekuatan yang
terdapat pada diri individu, yang menyebabkan individu tersebut bertindak
atau berbuat. Motif tidak dapat diamati secara langsung, akan tetapi dapat
diinterprestasikan dalam tingkah lakunya, yang berupa rangsangan,
dorongan ataupun pembangkit tenaga munculnya suatu tingkah laku
tetentu. Sebelum menagacu kepada pengertian motivasi, terlebih dahulu
kita menelaah pengidentifikasian kata motivasi.
Motif adalah daya penggerak dalam diri seseorang untuk
melakukan aktivitas tertentu, demi mencapai tujuan tertentu. Maka
motivasi dapat diartikan dorongan yang terdapat dalam diri seseorang
untuk berusaha merubah tingkah laku yang lebih baik dalam memenuhi
kebutuhannya.22
Beberapa pendapat menurut para ahli tentang pengertian motivasi,
yaitu:
Menurut John W. Santrock, motivation is involves the proceses
that energize, direct, and sustain behavior. That is, motivated behavior
that is energized, directed, and sustained.23
Menurut Muhibbin Syah, motivasi adalah keadaan internal
organisme baik organisme maupun hewan yang mendorongnya untuk
berbuat sesuatu. Jadi, motivasi berarti pemasok daya (energizer) untuk
bertingkah laku secara searah.24
21 Bambang Warsita, Teknologi Pembelajaran dan Aplikasinya, (Jakarta: Rineka
Cipta,2008), Cet. 1, hlm. 80.
22 Hamzah B. Uno, Teori Motivasi dan Pengukurannya Analisis di Bidang Pendidikan ,
(Jakarta:Bumi Aksara, 2011), Cet. 7, hlm. 3.
23 John W. Santrock, educational psychology, ( New York: Mc Graw-Hill, 2006), hlm.
414.
24 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, Bandung: Remaja
Rosdakrya,2010. Cet.15, hlm.134
13
Mc. Donald dalam Oemar Hamalik mengemukakan bahwa
motivasi adalah: motivation is an energy change within the person
characterized by affektifve arousal and anticypatory goal reaction.25
Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa motivasi dapat
dikatakan sebagai keseluruhan dengan penggerak di dalam diri peserta
didik yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan
dari kegiatan belajar mengajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh
subjek belajar dapat tercapai.
Motivasi memiliki fungsi yang sangat penting dalam suatu
kegiatan, akan mempengaruhi suatu kekuatan dari kegiatan tersebut, akan
tetapi motivasi jauga dipengaruhi oleh tujuan, semakin tinggi suatu tujuan
maka makin tinggi pula motivasinya, dan makin besar motivasi akan
makin kuat kegiatan dilaksanakan. Ketiga komponen tersebut saling
berkaitan yang disebut proses motivasi. Proses motivasi ini meliputi:
a) Adanya suatu kondisi yang terbentuk dari tenaga-tenaga pendorong (desakan,
motif, kebutuhan, dan keinginan) yang menimbulkan suatu ketegangan atau
tension.
b) Berlangsungnya kegiatan atau tingkah laku yang diarahkan kepada
pencapaian suatu tujuan yang akan mengendurkan atau menghilangkan
ketegangan.
c) Pencapaian tujuan dan berkurangnya atau hilangnya ketegangan. 26
2) Fungsi motivasi belajar ada tiga, yaitu:
a) Mendorong timbulnya kelakuan atau suatu perbuatan.
b) Sebagai pengarah artinya mengarahkan perbuatan kepada pencapaian tujuan
yang diinginkan dalam belajar.
c) Sebagai penggerak, yang berfungsi sebagai mesin bagi mobil. Jadi besar
kecilnya suatu motivasi akan menentukan arah cepat dan lambatnya suatu
motivasi belajar siswa.27
25 Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, (Jakarta: Bumi Aksara, 2011), Cet. 9, hlm.
158.
26. Nana Syaodih Sukmadinata, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, (Bandung:
Rosda, 2009), cet. 5, hlm. 62.
27 Oemar Hamalik, Proses, hlm. 161.
14
Motivasi juga dapat berfungsi untuk mengaktifkan atau
meningkatkan kegiatan. Suatu perbuatan yang motivasinya lemah maka
dalam melakukan sesuatu tidak akan sungguh-sungguh. Sebaliknya jika
motivasi seseorang tinggi mak dalam melakukan suatu hal akan sungguh-
sungguh, terarah, dan penuh rasa semangat.28
3) Macam-macam motivasi, yaitu:
a) Motivasi dilihat dari dari dasar pembentukannya.
(1) Motif-motif bawaan.
Motivasi ini sudah ada sejak lahir. Misalnya saja dorongan
untuk makan, dorongan untuk bekerja, dorongan untuk istirahat,
dorongan seksual. Motif-motif ini sering kali disebut motif yang
diisyaratkan secara biologis.
(2) Motif-motif yang dipelajari.
Motif ini timbul karena sengaja dipelajari. Misalnya saja
dorongan untuk belajar suatu cabang ilmu pengetahuan, dorongan
untuk mengajar sesuatu dalam masyarakat. Motif-motif ini
biasanya disebut motif-motif yang diisyaratkan secara sosial.29
b) Motivasi dilihat dari sifatnya
(1) Motivasi intrinsik
Motivasi intrinsik adalah motivasi internal untuk
melakukan sesuatu demi sesuatu itu sendiri (tujuan itu
sendiri).30
contoh dari motivasi intrinsik seseorang siswa membaca
buku karena ia ingin mengetahui kisah seoarang tokoh bukan
karena tugas dari sekolah. Kemudian seorang siswa tersebut setelah
selesai membaca buku tersebut sampai tamat ia akan mencari buku
lain untuk dibaca agar ia tahu kisah tokoh yang lainnya. Dalam hal
ini motivasi intrinsik ini mengarahkan pada timbulnya motivasi
berprestasi.
28 Nana Syaodih Sukmadinata , Landasan , hlm. 63.
29 Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar,(Jakarta: Raja Grafindo Persada,
2010), Cet. 18, hlm. 86.
30John W.Santrock, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Kencana, 2010), cet. 2, hlm. 514.
15
(2) Motivasi Ekstrinsik.
Motivasi ekstrinsik adalah dorongan terhadap perilaku
seseorang yang ada diluar perbuatan yang dilakukannya.31
Motivasi ekstrinsik sering kali dipengaruhi oleh insentif eksternal
seperti imbalan dan hukuman. Seperti contoh seseorang itu belajar
karena besok pagi akan dilaksanakan ujian ia mengharapkan
nilainya baik, karena jika nilainya baik ia akan mendapatkan
sebuah imbalan dari orang tua atau temannya.32
Intrinsic and extrinsic motivation are both important in
classroom. How teachers can us both to accomplish desirable behavior
and learning is discussed more thoroughly later in the chapter.33
4) Cara menggerakkan motivasi
a) Memberi angka
Pada umumnya setiap siswa ingin mengetahui hasil belajarnya,
yaitu berupa angka yang diberikan oleh guru. Apabila siswa
mendapatkan angka baik maka motivasi untuk melakukan belajar
semakin besar, sebaliknya siswa yang mendapatkan angka kurang akan
menimbulkan frustasi atau dapat juga bisa menjadi pendorong ia untuk
lebih giat belajar agar mendapatkan angka yang lebih baik.
b) Pujian
Pemberian pujian kepada murid atas apa yang telah
dikerjakannya dapat menambah motivasi belajar siswa. Karena dengan
pujian siswa bisa merasa senang dan puas atas apa yang telah
dilakukannya.
c) Hadiah
Cara dengan memberi hadiah dapat menambah motivasi belajar
siswa. Misalnya saja seorang guru akan memberikan hadiah pada
muridnya yang berprestasi.
31 Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Rineka Cipta, 2009), hlm.
91.
32 Sardiman, Interaksi, hlm. 91.
33 Richard I, Learning to Teach, (New York: Mc Graw-Hill, 2007), hlm. 138.
16
d) Kerja kelompok
Kerja kelompok dapat menambah motivasi belajar, misalnya
saja kerja kelompok untuk melakukan sebuah pekerjaan, maka setiap
kelompok tersebut pasti akan mempertahankan nama baik
kelompoknya, sehingga dapat mendorong kuat dalam belajar.
e) Persaingan
Saingan dapat menumbuhkan motivasi belajar siswa. Baik
persaingan individual maupun persaingan kelompok kedua-duanya
dapat menumbuhkan motivasi belajar siswa.34
f) Memberi ulangan
Siswa akan lebih giat belajar jika ia mengetahui akan diberi
ulangan. Sehingga dapat menambah semangat belajar siswa.
g) Mengetahui hasil
Dengan mengetahui hasil pekerjaan dapat menambah motivasi
belajar siswa apalagi jika hasilnya mengalami kemajuan, tentu saja
seorang siswa itu akan lebih giat belajar agar hasilnya terus meningkat.
h) Hasrat untuk belajar
Hasrat untuk melakukan aktivitas belajar tentu saja akan
menambah motivasi belajar siswa. Karena dalam diri siswa tersebut
sudah terdapat keinginan untuk belajar, sehingga hasilnya sudah tentu
akan lebih baik.
i) Minat
Proses belajar akan lebih lancar apabila disertai dengan minat
belajar.
j) Tujuan yang diakui
Tujuan yang diakui akan menambah minat belajar siswa. Sebab
dengan memahami tujuan yang harus dicapai, karena dirasa akan
bermanfaat dan menguntungkan, maka seoarang siswa akan timbul
semangat untuk terus belajar.
34 Oemar Hamalik, Proses, hlm. 167
17
k) Ego- involvemen
Dengan memberikan tugas siswa kepada siswa dapat
menumbuhkan motivasi belajar siswa. Karena siswa akan menyadari
pentingnya tugas dan dianggap sebagai tantangan, sehingga dengan
begitu ia akan bekerja keras untuk mengerjakan tantangan yang
diberikan.35
b. Hasil Belajar
1) Pengertian Hasil Belajar
Apabila berbicara mengenai hasil belajar, maka tidak lepas dari
yang namanya kegiatan belajar mengajar atau pelaksanaan pembelajaran,
mengingat proses pembelajaran adalah suatu hal yang sangat penting.
Hasil belajar sering digunakan sebagai ukuran untuk mengetahui seberapa
jauh seseorang menguasai suatu bahan yang sudah diajarkan.
Hasil belajar terdiri dari dua kata yaitu: hasil dan belajar.
Pengertian hasil (product) adalah sesuatu yang diperoleh dari
dilakukannya suatu aktivitas.36
Sedangkan belajar adalah suatu proses dari
seseorang yang berusaha untuk memperoleh suatu bentuk perubahan
perilaku yang relatif menetap. Jadi hasil belajar adalah usaha yang
dilakukan seseorang untuk mengubah perilaku.
Perubahan hasil proses belajar mengajar dapat ditunjukkan dalam
berbagai bentuk seperti perubahan pengetahuannya, pemahamannya, sikap
dan tingkah lakunya, keterampilannya kecakapan dan kemampuannya,
daya reaksi, daya penerimaannya, serta aspek-aspek lain yang ada pada
diri individu.37
Dengan belajar, seseorang mengalami perubahan tingkah
laku. Namun demikian, tidak semua perubahan tingkah laku itu dikatakan
sebagai hasil dari belajar.
35 Sardiman, Interaksi, hlm. 93-95
36 Purwanto, evaluasi hasil belajar, (Yogyakarta:pustaka belajar, 2009), cet. 1, hlm. 44.
37 Nana Sudjana, Dasar-dasar Proses-Proses Belajar Mengajar, (Bandung, Sinar Baru
Algesindo, 2010). hlm. 28.
18
Menurut Nana Sudjana hasil belajar adalah suatu akibat dari dari
proses belajar dengan menggunakan alat pengukuran yaitu berupa tes yang
disusun secara terencana, baik tes tertulis, tes lisan, maupun tes perbuatan.
Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah
menerima pengalaman belajar.38
Menurut Bloom dalam Agus Suprijono, hasil belajar mencakup
kemampuan kognitif, afektif, psikomotorik. Domain kognitif adalah
knowledge (pengetahuan, ingatan), comprehension (pemahaman,
menjelaskan, meringkas, contoh), application (menerapkan), analysis
(menguraikan, menentukan hubungan), synthesis (mengorganisasikan,
merencanakan, membentuk bangunan baru), dan evaluation (menilai).
Domain afektif adalah receiving (sikap menerima), responding
(memberikan respons), valuing (nilai), organization (organisasi),
initiatory, pre-routine, dan rountinized psikomotor juga mencakup
keterampilan produktif, teknik, fisik, sosial, menejerial, dan intilektual.
Untuk melihat hasil belajar dilakukan suatu penilaian terhadap siswa yang
bertujuan untuk mengetahui apakah siswa telah menguasai materi atau
belum.39
2) Aspek-aspek hasil belajar
Tujuan pendidikan yang ingin dicapai dapat dikategorikan menjadi
tiga bidang yakni bidang kognitif (penguasaan intelektual), bidang afektif
(berhubungan dengan sikap dan nilai) serta bidang psikomotor
(kemampuan atau keterampilan bertindak ataupun berperilaku). Ketiganya
tidak berdiri sendiri, tapi merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan,
bahkan membentuk hubungan hirarki. Sebagai tujuan yang hendak
dicapai, ketiganya harus tampak sebagai hasil belajar siswa di sekolah.
Oleh sebab itu ketiga aspek tersebut, harus dipandang sebagai hasil belajar
siswa dari proses pembelajaran. Hasil belajar tersebut nampak dalam
perubahan tingkah laku, secara teknik dirumuskan dalam sebuah
38 Nana Sudjana, Dasar-dasar., hlm. 45.
39 Agus suprijono, cooperative learning, (yogyakarta: pustaka pelajar, 2010), cet.3, hlm. 7
19
pernyataan verbal melalui tujuan pengajaran (tujuan instruksional).
Dengan perkataan lain rumusan tujuan pengajaran berisikan hasil belajar
yang diharapkan dikuasai siswa yang mencakup ketiga aspek tersebut. 40
Berikut ini dikemukakan unsur- unsur yang terdapat dalam ketiga
aspek hasil belajar tersebut.
a) Aspek hasil belajar bidang kognitif
Aspek hasil belajar bidang kognitif meliputi pengetahuan
hafalan (knowledge), pemahaman (comprehension), penerapan
(application), analisis, sintesis, dan evaluasi.
(1) Pengetahuan hafalan yang dimaksud adalah tingkat kemampuan yang
hanya meminta responden mengenal konsep, fakta, istilah-istilah tanpa
harus memahami, atau menilai, atau dapat menggunakannya.
(2) Pemahaman yang dimaksud adalah mampu memahami arti atau konsep,
situasi, dan fakta yang diketahuainya.
(3) Penerapan (aplikasi) yaitu mampu menerapkan atau menggunakan apa
yang telah diketahuinya dalam situasi yang baru baginya.41
(4) Analisis yaitu usaha untuk memilah suatu integrasi menjadi unsur-unsur
atau bagian-bagian sehingga menjadi jelas susunannya. Dengan
menganalisis seseorang diharapkan dapat memilah integrasi menjadi
bagian-bagian secara terpadu.42
(5) Sintesis merupakan kemampuan menggabungkan unsur-unsur pokok
kedalam struktur yang baru.
(6) Evaluasi adalah kemampuan menilai isi pelajaran untuk suatu maksud
atau tujuan tertentu43
40 Nana Sudjana, Dasar-dasar, hlm. 50
41 Ngalim Purwanto, Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran, (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2010), cet. 16, hlm. 44-45
42 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar , (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2009), Cet. 14, hlm. 27.
43 Dimyati dan Mudjiono, Belajar, hlm. 204
20
b) Aspek hasil belajar bidang afektif
Aspek hasil belajar afektif tampak pada siswa dalam berbagai
tingkah laku seperti atensi atau perhatian terhadap pelajaran, disiplin,
motivasi belajar, menghargai guru, teman, dan sebaginya.
Ada beberapa tingkatan aspek afektif sebagai tujuan dan aspek
hasil belajar. Tingkatan tersebut dimulai dari tingkat yang dasar atau
sederhana sampai tingkatan yang kompleks yaitu:
(1) Receiving/attending, yakni semacam kepekaan dalam menerima
rangsangan (stimulasi) dari luar yang datang pada siswa, baik dalam
bentuk masalah, situasi, gejala.
(2) Responding atau jawaban. Yakni reaksi yang diberikan seseorang
terhadap stimulasi yang datang dari luar.
(3) Valuing (penilaian), yakni berkenaan dengan nilai dan kepercayaan
terhadap gejala atau stimulus tadi.
(4) Organisasi, yakni pengembangan nilai sebagai suatu sistem
organisasi, termasuk menentukan hubungan satu nilai yang telah
dimilikinya.
(5) Karakteristik nilai atau internalisasi nilai yakni keterpaduan dari
semua sistem nilai yang telah dimiliki seseorang, yang
mempengaruhi pola kepribadian dan tingkah lakunya.44
c) Aspek hasil belajar bidang psikomotor
Hasil belajar bidang psikomotor tampak dalam bentuk
keterampilan (skill), kemampuan bertindak individu (seseorang). Ada 6
tingkatan keterampilan yakni:
(1) Gerakan refleks ( ketrampilan pada gerakan yang tidak sadar)
(2) Keterampilan pada gerakan-gerakan dasar.
(3) Kemampuan perseptual termasuk didalamnya membedakan visual,
membedakan auditif motorik dan lain-lain.
(4) Kemampuan dibidang fisik, misalnya kekuatan, keharmonisan,
ketepatan.
44 Nana Sudjana, Dasar-dasar, hlm. 53
21
(5) Gerakan skill, mulai dari keterampilan sederhana sampai pada
ketrampilan yang kompleks.
(6) Kemampuan yang berkenaan dengan komunikasi non diskursif
(hubungan tanpa bahasa, melainkan melalui gerakan).45
3. Media visual
a. Pengertian Media
Media merupakan salah satu sarana untuk meningkatkan kegiatan
proses belajar mengajar. Karena beraneka ragamnya media, maka masing-
masing media memiliki karakteristik yang berbeda pula. Untuk itu dibutuhkan
pemilihan yang tepat dan cermat dalam memilih media agar dapat digunakan
secara tepat guna.46
Secara harfiah media berarti perantara, pengantar, atau wahana,
penyalur pesan, informasi belajar.47
Media adalah sesuatu yang bersifat menyalurkan pesan dan dapat
merangsang pikiran, perasaan, dan kemauan audien (siswa) untuk belajar lebih
baik dan dapat meningkatkan performan mereka sesuai dengan tujuan yang
ingin dicapai.
b. Kriteria Pemilihan Media
Media adalah satu sarana untuk meningkatkan proses belajar mengajar.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam memilih media, antara lain:
1) Media yang dipilih hendaknya selaras dan dapat menunjang pembelajaran yang
telah dicapai.
2) Aspek materi sangat menjadi pertimbangan dalam memilih media.
3) Kondisi audien (siswa) dari segi subjek belajar.
4) Ketersediaan media di sekolah.
45 Nana Sudjana, Dasar-dasar , hlm. 31.
46 Basyrudin Usman dan Asnawir, media pembelajaran, (Jakarta: Ciputat Pers, 2002),
Cet. 1, hlm. 11.
47 Mukhtar, Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Misaka Galiza,
2003), Cet. 2, hlm. 103.
22
5) Media yang dipilih harus bisa menjelaskan apa yang akan disampaikan dan
penggunaanya tepat.
6) Biaya yang dikeluarkan harus seimbang dengan hasil yang akan dicapai.48
c. Pengertian Media Visual
Pengajarkan akan lebih efektif apabila objek dan kejadian yang
menjadi bahan pengajaran dapat divisualisasikan secara realistik menyerupai
keadaan yang sebenarnya. Studi mengenai penggunaan pesan visual
berhubungan dengan hasil belajar menunjukan bahwa pesan-pesan visual yang
moderat (berada dalam rentangan abstrak dan realistik) memberikan pengaruh
tinggi terhadap prestasi belajar siswa.49
Media visual adalah media yang hanya mengandalkan indra
penglihatan. Media visual ini ada yang menampilkan gambar diam seperti film
strip (film rangkai), slides (film bingkai) foto, gambar lukisan dan cetakan.
Ada pula media visual yang menampilkan gambar atau simbol yang bergerak
seperti film diksi, dan film kartun.50
Salah satu aplikasi media visual dapat diperoleh dengan menggunakan
program komputer, seperti : Microsoft Office (Word, Power Point, Excel),
Flash, Adobe Reader, dan sebagainya. Setiap progarm memiliki
keuntungannya sendiri-sendiri. Peneliti menggunakan media visual dengan
menggunakan Microsoft Power Point. Microsoft Power Point adalah sebuah
sofwer yang dibuat dan dikembangkan oleh perusahaan microsoft, dan
merupakan program berbasis multimedia. Pada prinsipnya program ini terdiri
dari dari beberapa unsur rupa dan pengontrolan operasionalnya. Unsur rupa
terdiri dari slide, teks, gambar dan bidang-bidang warna yang dapat
dikombinasikan dengan latar belakang yang telah tersedia.51
Kelebihan microsoft power point, antara lain:
48 Basyrudin Usman dan Asnawir, media, hlm. 16.
49 Nana Sudjana dan Ahmad Rivai, Media Pengajaran, (Bandung: Sinar Baru Algesindo,
2009), Cet. 8. hlm. 9.
50 Saiful Bahri Djamarah, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2006),
hlm. 124.
51 Daryanto, Media Pembelajaran Peranannya Sangat Penting Dalam Mencapai Tujuan
Pembelajaran, (Yogyakarta: Gava media, 2010), Cet. 1, hlm. 163
23
1) Penyajiannya menarik karena terdapat permainan warna, huruf, dan animasi.
2) Lebih merangsang anak untuk mengetahui lebih jauh informasi mengenai bahan
ajar yang disajikan.
3) Pesan visualnya lebih mudah dipahami.
4) Dapat diperbanyak sesuai denagn kebutuhan, bisa dipakai berulang-ulang.
5) Dapat disimpan melalui (cd, disket, flasdisk), sehingga mudah untuk dibawa
kemana-mana.52
d. Fungsi dan kelebihan media visual
Menurut Levie dan Lents (1982) dalam Azhar Arsyad fungsi media
visual ada empat yaitu:
1) Fungsi atensi media visual merupakan inti, yaitu menarik dan mengarahkan
perhatian siswa untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang berkaitan dengan
makna visual yang ditampilkan atau menyertai teks materi pelajaran. Sering kali
siswa diawal pelajaran tidak tertarik pada materi pelajaran yang disajikan oleh
guru, sehingga mereka tidak memperhatikan. Dengan media gambar yang
diproyeksikan melalui overhead projector dapat mengarahkan mereka pada mata
pelajaran sehingga kemungkinan untuk mengingat isi pelajaran semakin besar.
2) Fungsi Afektif media visual dapat terlihat dari tingkat kenikmatan siswa ketika
belajar atau membaca teks yang bergambar.
3) Fungsi kognitif media visual terlihat dari temuan-temuan penelitian yang
mengungkapkan bahwa lambang visual atau gambar memperlancar pencapaian
tujuan untuk memahami dan mengingat informasi atau pesan yang terkandung
dalam gambar.
4) Fungsi kompensatoris media visual yang memberikan konteks untuk memahami
teks yang lemah membaca untuk mengorganisasikan informasi dalam teks dan
bisa mengingatnya kembali.53
Dari keempat fungsi yang dikemukakan Levie dan Lentz, maka media
visual memegang peranan yang sangat penting dalam proses belajar. Karena
dengan menggunakan media visual dapat membangkitkan motivasi belajar
52 Daryanto, Media, hlm. 164.
53 Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: RajaGrafindo Persada,2010), Cet. 11,
hlm. 17.
24
siswa, sehingga tujuan untuk mengingat dan memahami materi pembelajaran
tercapai.
e. Teknik-teknik Menggunakan Media Visual
Dalam menerima pesan visual memerlukan keterampilam, oleh karena
itu seseorang tidak akan mampu memahaminya dengan sendirinya. Oleh
karena itu siswa perlu bimbingan untuk memahami pesan-pesan visual.
Ada beberapa teknik untuk memahami pesan-pesan visual, yaitu:
1) Fase differensiasi yaitu awalnya siswa mengamati, mengidentifikasi dan
menganalisis terlebih dahulu unsur-unsur suatu unit pengajaran dalam bentuk
pesan-pesan visual.
2) Fase integrasi yaitu para pengamat (siswa) menempatkan unsur-unsur visual
dengan serempak, kemudian menghubung-hubungkan semua pesan visual dengan
pengalaman-penglamannya, kemudian menyimpulkan gambaran dari media
visual untuk menciptakan konseptualisasi baru dari apa yang telah dipelajari
sebelumnya.54
f. Jenis-jenis media visual
1) Gambar representasi seperti gambar, lukisan atau foto yang menunjukkan
tampaknya suatu benda.
2) Diagram yang melukiskan hubungan-hubungan konsep, organisasi dan struktur
isi materi.
3) Peta yang menunjukkan hubungan-hubungan ruang antara unsur-unsur dalam isi
materi.
4) Grafik seperti tabel, grafik dan chart (bagan) yang menyajikan gambaran atau
kecenderungan data hubungan seperangkat gambar atau angka-angka.55
4. Organisasi Kehidupan
a. Sel
Teori tentang sel dikemukakan pertama kali oleh ahli botani dari
Jerman JacobSchlleiden (1804-1881) pada tahun 1883. Yang mengemukakan
bahwa tubuh tumbuhan tersusun oleh sel-sel. Kemudian teori tersebut
diperluas lagi oleh Theodor schwann (1810-1882) yang mengemukakan
54 Nana Sudjana dan Ahmad Rivai, Media, hlm. 11.
55 Azhar Arsyad, Media , hlm. 91-92.
25
bahwa semua mahluk hidup tesusun oleh sel-sel. Teori sel selanjutnya
dikemukakan oleh Rudolph Virchow (1821-1902) menurut Virchow sel hanya
dapat terjadi dari sel yang sudah ada.56
Sel merupakan unit dasar suatu organisme. Pada organisme multisel,
sel tidak semata-mata mengelompok, tetapi dihubungkan dan dikoordinasikan
dalam satu keseluruhan yang harmonis. Ukuran, bentuk, struktur, dan fungsi
sel bermacam-macam.57
Didalam sel terdapat 3 struktur dasar yaitu:
1) Inti sel
Inti sel merupakan organel terbesar yang berada dalam sel.
Nukleus berdiameter sekitar 10 mikrometer.58
Struktur inti sel bulat padat,
yang terdiri dari massa protoplasma yang lebih kompak, dikelilingi oleh
membran dan membawa partikel gen yang mengandung kromatin. Letak
inti sel ditengah, yang intinya mengandung asam deoksiribosanukleat
dalam jumlah besar.59
Didalam inti terjadi pembelahan sel. Pada waktu sel
akan membelah, kromatin yang berbentuk benang akan menebal disebut
kromosom. Kromosom merupakan faktor pembawa keturunan (gen).
2) Membran Sel
Membran sel merupakan bagian luar sel yang melindungi isi sel.
Membran sel terdiri dari dua lapisan yang tersususn atas lipoprotein. Membran
sel berfungsi untuk mengatur keluar masuknya zat dari dan ke dalam sel.
Membran sel ini bersifat semipermiabel.60
Membran sel mempunyai cri-ciri yaitu:
bersifat elastis, tersususn oleh protein dan lipid, susunanya terdiri dari 55%
protein, 25% fosfolipid, 13% kolesterol, 4% lipid lain, 3% karbohidrat.61
3) Plasma Sel
56 Daroji dan Haryati, Jelajah Fakta Biologi 1 untuk Kelas VII SMP dan MTs, (Solo:
TigaSerangkai Pustaka mandiri, 2009), hlm. 96.
57 Sri Mulyani E.S. Anatomi Tumbuhan, (Yogyakarta : Kanisius, 2010), Cet. 5, hlm. 33.
58 Istamar syamsuri, Biologi untuk SMA kelas XI, (Jakarta: Erlangga, 2004), hlm. 8.
59 Sumadi, Aditya Marianti, Biologi sel, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2007), Cet 1, hlm.4.
60 Daroji dan Haryati, Jelajah, hlm. 97.
61 Setiadi, Anatomi dan Fisiologi Manusia, (yogyakarta: graha ilmu, 2007), Cet. 1, hlm.
14.
26
Plasma sel merupakan cairan sel yang terdapat pada bagian
kantong sel yang dibatasi oleh membran sel. Plasma sel terdiri dari dua
bagian yaitu nukleoplasma dan sitoplasma. Nukleoplasma adalah plasma
atau cairan yang terletak dalam inti sel. Sitoplasma adalah cairan kental
yang mengisi ruangan antara membran sel dan inti sel.62
Didalam
sitoplasma ini adalah tempat berlangsungnya hampir semua reaksi
enzimatis dari metabolisme sel. Di dalam sel terdapat organel-organel sel,
diantaranya adalah:
a) Ribosom berfungsi sebagai tempat sintesis protein atau pembentukan
protein.63
b) Mitokondria berfungsi untuk melakukan respirasi sel atau pernafasan sel
untuk mendapatkan energi.
c) Badan Golgi berfungsi sebagai alat pengeluaran.
d) Retikulum Endoplasma berfungsi sebagai pembentukan lemak dan
menghubungkan inti sel dan sitoplasma.
e) Vakuola merupakan tempat penyimpanan makanan.
f) Kloroplas berfungsi dalam proses fotosintesis.64
Perbedaan sel hewan dan sel tumbuhan adalah:
Tabel 2.1 Perbedaan sel tumbuhan dan sel hewan.65
No Bagian Sel Sel Tumbuhan Sel Hewan
1. Dinding sel Ada Tidak ada
2. Membran plasma Ada Ada
3. Organel sel Ada Ada
62 Daroji dan haryati, Jelajah, hlm. 98
63 Teguh Sugiarto dan Eni Ismawati, Ilmu Pengetahuan Alam Untuk SMP/ MTs VII,
(Jakarta: pusat), hlm. 221.
64 Mikrajuddin Abdullah, et,al, Ipa Terpadu SMP dan MTs Jilid 1B, (Jakarta: Erlangga,
2006), hlm. 82.
65 Nunung Nurhayati, Biologi Bilingual SMA/MA, (Bandung: Yrama Widiya, 2007), Cet.
5, hlm. 45.
27
a. Nukleus Ada Ada
b. Retikulum endoplasma Ada Ada
c. Ribosom Ada Ada
d. Badan mikro
1) Peroksisom Ada Ada
2) Glikosisom Ada Tidak ada
e. Komplek golgi Ada Ada
f. Mitokondria Ada Ada
g. Lisosom Tidak ada Ada
h. Sentriol Tidak ada Ada
i. Plastida Ada Tidak ada
4. Vakuola Ada Kecil/ tidak ada
Gambar 2.1 Sel hewan dan sel tumbuhan.66
b. Jaringan
Jaringan adalah kumpulan sel-sel dengan struktur dan fungsi yang
sama. Dalam tubuh hewan dan tumbuhan memiliki bermcam-macam jaringan.
66
http: //biologi. Blogsome.com/2007/08, diakses 3 April 2011.
28
1) Jaringan pada Hewan.
a) Jaringan Epitel merupakan jaringan penutup atau pelapis pada tubuh, baik
permukaan dari luar tubuh (membentuk kulit) maupun pada permukaan
dalam tubuh (melapisi berbagai rongga di dalam tubuh).67
Fungsi jaringan
epitel diantaranya adalah:
(1) Untuk melindungi sel dari kerusakan mekanis, serangan mikroorganisme
yang menyusup masuk, dan kehilangan cairan.
(2) Sebagai kelenjar, penyerap, dan penerima rangsangan dari tubuh.
b) Jaringan Ikat
Jaringan ikat merupakan jaringan yang menghubungkan bagian
tubuh dengan bagian tubuh lain.68
Jaringan ikat berfungsi untuk
mengikat dan mempersatukan jaringan-jaringan menjadi organ dan
mempersatukan organ-organ menjadi sistem organ, jaringan ini disebut
juga jaringan penyokong karena berfungsi untuk menyokong dan
melindungi organ-organ yang lemah. Bedasarkan struktur dan ikat
longgar, jaringan ikat liat, jaringan ikat lemak, jaringan ikat tulang
yang terdiri dari tulang keras dan rawan, serta jaringan darah.69
c) Jaringan Otot
Jaringan otot merupakan jaringan yang tersusun atas sel-sel
otot dan bersifat lentur. Jaringan otot ada 3 macam yaitu:
(1) Otot polos
Otot ini disebut otot polos karena protoplasmanya licin yang tidak
mempunyai garis-garis melintang. Otot ini terdapat pada alat-alat dalam
seperti usus, kandung kemih, pembuluh darah, dan lain-lain.70
67 Neil A. Campbell, et. al., Biologi Jilid 1, (Jakarta: Erlangga, 2002), hlm. 5.
68 Teguh Sugiarto dan Eni Ismawati, Ilmu , hlm. 223.
69 Arianto Nugroho, The Essentials Biologi 1, (Solo: Tiga Serangkai Pustaka Mandiri),
hlm. 103.
70 Setiadi, Anatomi, hlm.254.
29
Gambar 2.2 otot polos71
(2) Otot Rangka
Otot rangka didalam satu serabut otot rangka terdapat terdapat banyak
inti yang letaknya dipinggir, miofibril otot ini memiliki garis-garis gelap
dan garis-garis terang. Otot ini melekat pada rangka, sifat gerakannya
menurut kehendak kita dan tidak tahan kelelehan.72
Gambar 2.3 otot rangka73
(3) Otot Jantung
Struktur Otot jantung hampir mirip sel otot lurik. Akan tetapi pada sel ini
terdapat percabangan sel yang menghubungkan sel satu dengan sel yang
71 http://taufik-ardiyanto.blogspot.com/2011/07/jenis-jenis-otot-dan-
karakteristiknya.html, diakses 3April 2011.
72 Mikrajuddin Abdullah, et. al., Ipa, hlm. 86.
73http://www.bing.com/images/search?q=otot+lurik&view=detail&id=D3CB11465F289
9637788C636594760804D1C8D7E&first=1&FORM=IDFRIR, diakses 3 April 2011
30
lain. Inti pada otot jantung terdapat di tengah, sifatnya tahan terhadap
kelelahan dan bergerak tidak menurut kehendak kita.
Gambar 2.4 otot jantung.74
d) Jaringan Syaraf
Jaringan saraf berfungsi untuk merasakan adanya stimulus atau
rangsangan dan menghantarkan sinyal satu bagian tubuh ke bagian
tubuh yang lain. Unit fungsional jaringan saraf adalah neuron. Neuron
atau sel saraf ini berfungsi untuk menghantarkan sinyal yang disebut
impuls saraf.75
Neuron terdiri dari badan sel, neurit, dan akson.76
74
http://ongkosetunggal.blogspot.com/2011/04/trigger-1-hipertrofi-otot.html, diakses 3
April
75 Neil A. Cambell, Biolgi jilid 3, (Jakarta: Erlangga, 2004), hlm. 8.
76 Arianto Nugroho, The Essentials, hlm. 104.
31
Gambar 2.5 sel syaraf77
e) Jaringan Penyokong
Jaringan penyokong atau jaringan penunjang ini terdiri dari
jaringan tulang rawan dan jaringan tulang. Jaringan penyokong ini
berfungsi untuk memberi bentuk tubuh dan menguatkan tubuh.
2) Jaringan pada Tumbuhan
a) Jaringan Epidermis
Jaringan epidermis merupakan jaringan yang melapisi
permukaan organ-organ tumbuhan, misalnya saja akar, batang, daun.
Jaringan epidermis tersusun oleh sel-sel yang berbentuk pipih dengan
permukaan atas dan permukaan atas sejajar. Fungsi dari jaringan
eidermis yaitu untuk melindungi sel-sel yang ada dibawahnya sehingga
jaringan epidermis dapat disebut sebagai jaringan pelindung.78
b) Jaringan Meristem
Jaringan meristem tersusun oleh sel-sel yang selalu membelah.
Biasanya terdapat pada embrio di ujung akar, ujung batang, ujung
kambium.79
c) Jaringan Pengangkut
Jaringan pengangkut ini terdiri dari dua macam jaringan, yaitu
Xilem (pembuluh kayu) dan floem (pembuluh tapis).80
Posisi
77 http://www.google.co.id/imglanding?q=jaringan+saraf&hl=id&client=firefox-
a&rls=org.mozilla:en-US:official&gbv=2&tbs=isch:1&tbnid=aCpH09UiRaC, diakses 3 April
2011
78 Daroji dan Haryati, Jelajah, hlm. 102
79 Teguh Sugiyarto dan Eni Ismawati, Ilmu , hlm. 222.
80 Arianto Nugroho, The Essentials, hlm. 106
32
Pembuluh xilem dan pembuluh floem biasanya berdampingan.81
Fungsi dari pembuluh xilem yaitu untuk transpor air dan garam-garam
mineral, serta sebagai penunjang tumbuhan.82
Sedangkan fungsi dari
pembuluh floem adalah mengangkut hasil fotosintesis dari daun
keseluruh tubuh tumbuhan.83
d) Jaringan Parenkim
Jaringan parenkim atau jaringan dasar tersebar diseluruh tubuh
tumbuhan, baik pada akar, batang, daun, biji, maupun buah. Ada dua
macam jaringan parenkim, yaitu jaringan tiang (palisade) dan jaringan
bunga karang. Jaringan parenkim banyak mengandung kloroplas yang
berperan dalam proses fotosintesis, sedangkan yang tidak mengandung
kloroplas berfungsi untuk menyimpan makanan.84
e) Jaringan Penguat
Jaringan penguat pada tumbuhan, yaitu kolenkim dan
sklerenkim. Jaringan kolenkim yakni jaringan yang berdinding tebal
dan sel tetap hidup. Sklerenkim adalah terdiri dari sel-sel mati.
berdinding tebal, kuat dan mengandung lignin(komponen utama kayu)
contohnya adalah pada tempurung kelapa.85
c. Organ
Organ Organ adalah kumpulan dari beberapa jaringan untuk melaksanakan
fungsi tertentu.86
Adanya berbagai jaringan yang membentuk suatu organ,
memungkinkan suatu organ tersebut mempunyai kemampuan untuk melaksanakan
fungsi hidup yang beraneka ragam.87
81 Benyamin lakitan, Dasar-dasar fisiologi tumbuhan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada,
2007), hlm. 43.
82 Nunung Nurhayati, Biologi, hlm. 34.
83 Arianto Nugroho, The Essentials hlm. 107.
84 Mikrajuddin abdullah, et. al., Ipa, hlm. 88.
85 Istamar Syamsuri, Biologi, hlm. 43
86 Teguh Sugiyarto dan Eny Ismawati, ilmu, hlm. 224
87 Nunung Nurhayati, , Biologi, hlm. 36
33
1) Organ pada Tumbuhan
Organ pada tumbuhan terdiri dari akar, batang, dan daun. Lihat gambar bunga
dan buah tidak termasuk dalam katagori pokok pada tumbuhan, melainkan
cabang yang berubah bentuk dan tumbuh terbatas.
Gambar 2.6 organ pada tumbuhan.88
a) Akar
Akar merupakan bagian bawah dari sumbu tumbuhan dan
biasanya berkembang di bawah permukaan tanah, meskipun terdapat
juga akar yang tumbuh di atas tanah. Akar terbentuk dari jaringan
epidermis, jaringan parenkim, jaringan xilem, dan jaringan floem.
Jaringan tersebut saling bekerja sama sehingga dapat berfungsi untuk
menyerap air dan zat hara mineral.89
Akar juga berfungsi untuk
memperkuat berdirinya tumbuhan , mengangkut air dan zat-zat
88
http://www.agrilands.net/read/full/agriwacana/2010/11/18/organ-vegetatif-dan-organ-
generatif-tanaman.html, diakses tanggal 3 April 2011.
89 Mikrajuddin abdullah, et. Al.,ipa, hlm. 90.
34
makanan ke tempat-tempat pada tubuh tumbuhan yang memerlukan,
sebagai tempat untuk penimbunan makanan.90
Gambar 2.7 bagian pada akar.91
b) Batang
Batang terbentuk oleh jaringan epidermis, jaringan parenkim,
jaringan korteks, jaringan xilem, dan jaringan floem. Fungsibatang
adalah untuk mengangkut air dan zat-zat hara dari akar ke daun, serta
mengedarkannya keseluruh tubuh tumbuhan. Akar juga berfungsi
untuk menyimpan cadangan makanan.92
c) Daun
Daun terdiri dari beberapa jaringan yaitu jaringan epidermis,
jaringan pagar, jaringan bunga karang, jaringan pengangkutan.93
2) Organ pada manusia
a) Jantung
Jantung terletak di dalam rongga mediastinum dari rongga
dada(thorax), diantara kedua paru. Dua pertiga jantung berada di
sebelah kiri sternum. Apeks jantung, berada di sela iga keempat atau
kelima pada garis tengah klavicula. Pada dewasa rata-rata panjangnya
90 Gembong Tjitrosoepomo, Morfologi Tumbuhan, (Yogyakarta: Gadjah Mada University
Press, 2005), Cet. 15, hlm. 91.
91 http://starscientist.wordpress.com/sains-1/struktur-dan-fungsi-tubuh-tumbuhan/,
diakses 3 April 2011.
92 Mikrajuddin abdullah, et. Al.,ipa, hlm. 91.
93 Teguh Sugiyarto dan Eni Ismawati, ilmu, hlm. 224.
35
kira-kira 12 cm dan lebar 9 cm dengan berat 300 sampai 400 gram.94
Jantung terdiri dari jaringan epitel, otot, ikat, dan syaraf.
Gambar 2.8 jantung.95
b) Mata
Bola mata terbentuk bulat seperti bola yang agak benjol dengan
diameter depan-belakang lebih kecil dari diameter kiri-kanan. Bagian
luar bola mata dibentuk oleh lapisan sclera berwarna putih dan dengan
bagian yang bening transparans dibagian depan di bentuk oleh
cornea.96
94 Setiadi, anatomi, hlm. 164
95 http://factoidz.com/heart-function-how-the-heart-works/, diakses 3 April 2011.
96 Daniel S. Wibowo, Anatomi Tubuh Manusia, (Jakarta: PT Grasindo, 2005), cet. 1, hlm.
174
36
Gambar 2.9 mata.97
c) Paru-paru
Paru-paru terletak pada rongga torak, yang terkandung dalam
susunan tulang-tulang iga dan terletak pada sisi kiri dan sisi kanan
mediastinum yaitu struktur blok padat yang berada dibelakang tulang
dada.98
d) Hati
Organ terbesar pada tubuh kita adalah hati, warnanya coklat dan beratnya
1500kg. Hati terletak pada di bagian atas dalam rongga abdomen sebelah
kanan bawah diafragma.99
d. Sistem Organ
Berbagai organ di dalam tubuh mahluk hidup multiseluler bekerja
sama menjalankan suatu fungsi tertentu, koordinasi antar organ disebut sistem
organ.100
1) Sistem Organ pada Tumbuhan
97 http://www.google.co.id/imglanding?q=anatomi+mata&hl=id&client=firefox-
a&rls=org.mozilla:en-US:official&gbv=2&tbs=isch:1&tbnid=nVw2ejyya3T94M:&imgrefurl,
diakses 3 april 2011.
98 Setiadi, anatomi, hlm.
99Setiadi, anatomi, hlm. 77.
100 Mikrajuddin abdullah, et. Al., ipa, hlm.92.
37
a) Sistem reproduksi
Sistem reproduksi pada tumbuhan biji adalah bunga. Setelah
terjadi fertilisasi maka akan menghasilkan buah. Pada buah terdapat
embrio. Embrio ini yang nantinya akan menjadi tumbuhan baru.101
b) Sistem fotosintetik
senyawa organik untuk pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan.
c) Sistem absorbsi
Sistem adsorbsi pada tumbuhan organ yang berperan adalah akar.102
2) Sistem Organ pada manusia
Sistem organ yang terdapat pada manusia antara lain sistem otot,
sistem rangka, sistem rangka, sistem hormon, sistem transportasi, sistem
pencernaan, sistem ekskresi, sistem reproduksi. Jadi sebenarnya mahluk
hidup sebenarnya merupakan suatu organisasi kehidupan yang terbentuk
dari beberapa sistem organ.103
Berikut adalah tabel beberapa sistem organ, yaitu:
Tabel 2.2 Sistem organ
No Sistem organ Organ penyusun Fungsi
1 Sistem saraf Otak, sumsum tulang
belakang, serabut
saraf, dan simpul
saraf.
Menerima dan
menghantarkan rangsang
2 Sistem respirasi Rongga hidung,
laring, batang
tengkorak, dan paru-
paru
Menyuplai oksigen dan
membuang zat sampah
3 Sistem otot Otot dan tendon Untuk gerak akktif
101 Nunung Nurhayati, biologi, hlm. 39.
102 Nunung Nurhayati, biologi, hlm. 38.
103 Mikrajuddin abdullah, et. Al., ipa, hlm.92.
38
4 Sistem reproduksi Testis, ovarium, dan
uterus.
perkembangbiakan
5 Kulit Kulit, rambut, dan
kelenjar keringat
Melindungi tubuh dari
infeksi dan dehidrasi.
6 Sistem transportasi Jantung, pembuluh
darah, dan pembuluh
limfa.
Mengedarkan zat
makanan dan melindungi
tubuh dari penyakit
7 Sistem hormon Tiroid, pituitari, dan
kelenjar adrenal
Mengontrol tubuh secara
kimia dan
mengintegrasikan fungsi
organ tubuh
8 Sistem ekskresi Ginjal, ureter, uretra,
dan kandung kemih
Mengeluarkan zat-zat
sampah hasil
metabolisme dan menjaga
keseimbangan sel dengan
lingkungannya.
9 Sistem pencernaan Mulut, farring,
esofagus, usus, hati,
kantong empedu, dan
pankreas.
Menyiapkan makanan
untuk digunakan tubuh.
10 Sistem rangka Tulang tengkorak,
tulang punggung,
tulang rusuk dan
tulang anggota gerak.
Melindungi dan
menguatkan tubuh,
tempat melekatnya otot,
dan tempat terbentuknya
sel-sel darah.
39
C. PENGAJUAN HIPOTESIS
Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian,
dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat
pertanyaan.104
Berdasarkan uraian di atas, penulis mengajukan hipotesis sebagai acuan
atau ruang lingkup permasalahan yang ada. Sehingga hipotesis dapat dirumuskan
sebagai berikut: Ada pengaruh positif yang signifikan antara motivasi belajar
siswa dengan menggunakan media visual terhadap hasil belajar biologi kelas VII
pada materi pokok organisasi kehidupan di MTs N Karangawen.
104 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatatif dan R&D, Bandung: Alfa
Beta,2008. hlm. 64.
40
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Metode adalah suatu cara atau teknik yang dilakukan dalam proses penelitian.
Sedangkan penelitian merupakan upaya dalam bidang ilmu pengetahuan dijalankan untuk
memperoleh fakta-fakta dalam prinsip-prinsip dengan sabar, hati-hati dan sistematis
untuk menjawab kebenaran.105
Jadi metode penelitian adalah cara-cara yang digunakan
untuk mengumpulkan data yang dikembangkan untuk memperoleh pengetahuan dengan
mengajukan prosedur yang reliabel dan terpercaya.106
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penalitian kuantitatif
dengan metode korelasi yang menggunakan teknik analisis regresi. Sedangkan analisis
regresi yang digunakan adalah teknik analisis regresi 1 prediktor dengan skor deviasi
.teknik ini digunakan untuk memperoleh informasi mengenai taraf hubungan yang terjadi
antara variabel kriterium dan prediktor.
Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh pengaruh motivasi belajar siswa
dengan menggunakan media visual terhadap hasil belajar siswa, penelitian dirancang
sebagai berikut:
Variabel Bebas (X) Variabel Terikat (Y) Uji
X: motivasi belajar siswa
dengan menggunakan
media visual
Y: Hasil belajar
B. Waktu dan Tempat Penelitian
1. Waktu Penelitian
Penelitian ini dimulai bulan 24 Maret sampai bulan 12 April 2011.
105 Mardalis, Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal, (Jakarta: Bumi Aksara,
2006), hlm. 24.
106 Sutrino Hadi, Analisis Regresi, (Yogyakarta: Andi Offset, 2004), hlm. 1
41
2. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di MTs N Karangawen.
C. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah totalitas semua nilai yang mungkin, hasil menghitung
ataupun pengukuran, kuantitatif dan kualitatif mengenai karakteristik tertentu dari
semua anggota kumpulan yang lengkap dan jelas yang ingin dipelajari sifat-
sifatnya.107
Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII di MTs N
Karangawen pada tahun pelajaran 2010/2011.
2. Teknik Pengambilan sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti.108
Pengambilan
sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik random sampling.109
Pengambilan dilakukan dengan cara undian karena keadaan dari masing-masing
kelas relatif sama. Asumsi tersebut didasarkan pada alasan: peserta didik
mendapatkan materi berdasarkan kurikulum yang sama, peserta didik yang
menjadi obyek penelitian duduk pada tingkat kelas yang sama, dan pembagian
kelas tidak berdasarkan ranking.
Pertimbangan yang lain didasarkan pada uji normalitas, homogenitas. Data
nilai awal yang digunakan adalah nilai mid semester. Tujuan tiga analisis tersebut
sebagai uji prasyarat dalam menentukan subyek penelitian.
D. Variabel Penelitian
Variabel adalah gejala yang bervariasi, yang menjadi objek penelitian.110
Adapun
variabel dalam penelitian ini ada dua, yaitu:
107 Sudjana, Metoda Statistik, (Bandung: Tarsito, 2006), cet. 6, hlm. 6
108 Suharsimi arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: PT.
Rineka Cipta, 2006), Cet. 13. , hlm. 131.
109 Suharsimi arikunto, Prosedur, hlm. 134.
110 Suharsimi Arikunto, Prosedur, hlm. 116.
42
1. Variabel Pengaruh (Independent variable) atau variabel bebas
Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi
sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat).
Yang menjadi variabel pengaruh dalam penelitian ini adalah motivasi
siswa dengan menggunakan media visual. Dengan indikator meliputi:
a. Adanya keinginan berhasil dengan menggunakan media visual.
b. Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar dengan menggunakan media visual.
c. Adanya kegiatan yang menarik dengan menggunakan media visual.111
2. Variabel Terpengaruh (dependent variable) atau variabel terikat.
Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi
akibat, karena adanya variabel bebas.112
Yang menjadi variabel terpengaruh dalam
penelitian ini adalah hasil belajar dengan indikator nilai postest peserta didik
meningkat.
E. Teknik Pengumpulan Data
Dalam bagian ini, akan dibahas mengenai bagaimana cara pengumpulan
data yang dilakukan oleh peneliti. Adapun metode yang digunakan peneliti dalam
teknik pengumpulan datanya, sebagai berikut:
1. Metode Dokumentasi
Dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal/ variable yang berupa
catatan transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, lengger,
agenda, dan sebagainya.113
Dokumentasi digunakan untuk memperoleh informasi
tentang jumlah dan nama-nama peserta didik keseluruhan sebagai populasi
penelitian dan daftar nilai ulangan harian kelas VII MTs N Karangawen.
111 Hamzah B. Uno, teori motivasi dan pengukurannya, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2011),
cet 7, hlm. 23. 112 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung:
ALFABETA, 2008), hlm. 39.
113 Suharsimi Arikunto, Prosedur , hlm. 231.
43
2. Metode Angket.
Metode angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara seperangkat pertanyaan tertulis pada responden untuk dijawab.
Responden dalam penelitian ini adalah siswa yang akan diberikan pada kelas
VIIA. Dengan memberikan angket yang berisi indikator-indikator tentang
motivasi belajar siswa dengan menggunakan media visual. Sehingga akan
diketahui motivasi belajar siswa yang menggunakan media visual.
3. Metode Tes
Tes merupakan seperangkat rangsangan stimuli yang diberikan pada seseor
rang dengan maksud untuk mendapat jawaban yang dapat dijadikan dasar bagi
penetapan skor angka.114
Metode tes ini digunakan untuk mengambil data nilai tes
pada kelas sampel yang sebelumnya telah diujicobakan pada peserta didik kelas
uji coba. Data ini digunakan untuk menjawab hipotesis penelitian.
Tes diberikan kepada kelas VIIA di MTs N Karangawen. Hasil
pengolahan data ini digunakan untuk menguji kebenaran hipotesis penelitian.
F. Teknik Analisis Data
1. Analisis Pendahuluan
1. Uji Prasyarat
1) Uji Normalitas
Uji normalitas ini digunakan untuk mengetahui apakah sampel
yang digunakan dalam penelitian ini terdistribusi normal atau tidak. Untuk
mengetahuinya dapat diuji dengan menggunakan statistik chi kudrat.115
( )∑
=
−=
k
i i
ii
E
EO
1
2χ
Keterangan:
χ 2 = Normalitas sampel
Oi = Frekuensi yang diharapkan
114 S. Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2005), hlm.
170.
115 Sudjana, Metoda , hlm. 273.
44
Ei = Frekuensi pengamatan
K = Banyaknya kelas interval
2) Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan untuk memperoleh asumsi bahwa
sampel penelitian berawal dari kondisi yang sama atau homogen. Untuk
menguji apakah sampel-sampel yang diambil secara acak berasal dari
populasi yang sama dilakukan uji Bartlett.
Langkah-langkah uji Bartlett sebagai berikut:
a) Menyusun data sampel hasil pengamatan kedalam daftar
b) Menghitung varians masing-masing sampel dengan rumus
Keterangan:
: varians sampel
: data ke-i
: rata-rata
– 1 : banyaknya data dikurangi 1
c) Mendaftar harga-harga yang perlu untuk uji Bartlett
d) Menghitung varians gabungan untuk semua sampel dengan rumus
e) Menghitung harga chi-kuadrat menggunakan rumus
45
Keterangan:
Ln 10 = 2,3026 disebut logaritma asli dari bilangan 10.
Satuan B =
Akan diuji hipotesis
: paling sedikit satu tanda sama dengan tidak berlaku
Kriteria:
Dengan taraf nyata , tolak hipotesis
didapat dari daftar
distribusi chi-kuadrat dengan peluang ( ) dan dk = ( )116
.
2. Analisis Uji Instrumen
Untuk mendapatkan data yang valid, maka instrumen yang digunakan
juga harus valid. Untuk mengetahui valid tidaknya suatu instrumen perlu
diadakan pengukuran validitas dan reliabilitas terhadap instrumen tersebut.
1) Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat
kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid
mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya, instrumen yang kurang valid
berarti memiliki validitas rendah.
Uji validitas untuk pilihan ganda digunakan korelasi point biserial
karena skor 1 dan 0 saja. Adapun Uji validitas butir pilihan ganda
menggunakan korelasi point biseral sebagai berikut.
q
p
S
MM
t
tp
pbis
−=r
116
Sudjana, Metoda , hlm. 261.
46
Keterangan:
rpbis = Koefisien korelasi point biseral
Mp = Rata-rata skor total yang menjawab benar pada butir soal
Mt = Rata-rata skor total
St = Standar deviasi skor total
p = Proporsi peserta didik yang menjawab benar
)siswaseluruh jumlah
benar menjawab yang siswa banyaknyap( =
q = Proporsi peserta didik yang menjawab salah
= (q = 1 - p)
Setelah dihitung rhitung dibandingkan dengan rtabel dengan taraf
signifikansi 5%, jika rhitung > rtabel maka dikatakan soal valid.117
2) Reliabilitas
Reliabilitas digunakan untuk menunjukkan bahwa suatu instrumen
cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data
karena instrumen tersebut sudah baik. Untuk perhitungan reliabilitas dalam
penelitian ini digunakan rumus sebagai berikut:
−
−=
∑2
2
111 S
pqS
k
kr
Dimana :
r11 = reliabilitas instrumen
p = proporsi subjek yang menjawab item dengan benar
q = proporsi subjek yang menjawab item dengan salah
(q= 1- p)
Σpq = jumlah hasil perkalian antara p dan q
K = banyaknya item/ butir soal
S2 = varian total118
117Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2007),
Cet, 7., hlm 79.
118 Suharsimi Arikunto, Dasar, hlm. 100.
47
Rumus varian:
( )
N
N
xX
S
2
2
2
∑∑ −
=
Kemudian hasil r11 yang didapat dari perhitungan dibandingkan
dengan harga tabel r product moment. Harga rtabel dihitung dengan taraf
signifikansi 5% dan kepada sesuai dengan butir soal, jika r11 > rtabel, maka
dapat dinyatakan butir soal tersebut reliabel.
3) Taraf Kesukaran Soal
Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak
terlalu sukar. Bilangan yang menunjukkan sukar dan mudahnya suatu soal
disebut indeks kesukaran.
Untuk perhitungan taraf kesukaran soal dalam penelitian ini
digunakan rumus sebagai berikut:
JS
BP =
Dimana:
P = indeks kesukaran
JB = banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan benar
JS= jumlah seluruh siswa peserta tes119
4) Daya Pembeda Soal
Daya pembeda soal adalah kemampuan sesuatu soal untuk
membedakan antara siswa yang pandai (berkemampuan tinggi), dengan
siswa yang bodoh (berkemampuan rendah).
Untuk perhitungan daya pembeda soal dalam penelitian ini
digunakan rumus sebagai berikut:
BA
B
B
A
A PPJ
B
J
BD −=−=
Dimana:
D = Daya pembeda soal
119
Suharsimi Arikunto, Dasar, hlm. 208.
48
J = Jumlah peserta tes
JA = Banyaknya peserta kelompok atas
JB = Banyaknya peserta kelompok bawah
BA = Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal itu
dengan benar
BB = Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal itu
dengan benar
PA = Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar
PB = Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar.120
Dalam penelitian ini, peneliti akan menguji pengaruh penggunaan
media visual terhadap hasil belajar siswa. Pada penelitian ini peneliti akan
menggunakan teknik analisis regresi. Adapun persyaratan yang harus
dipenuhi sebelum peneliti menganalisa data dengan t-test, peneliti terlebih
dahulu harus memeriksa keabsahan sampel dengan uji normalitas, uji
homogenitas.
2. Analisis Akhir
a. Analisis Regresi
Analisis regresi dilakukan untuk menunjukkan besar pengaruh antara
variabel bebas (X) dengan variabel terikat (Y). Analisis regresi yang
digunakan adalah analisis regresi sederhana.
Langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut:
1) Mencari korelasi antara predictor x dengan kreterium y dengan
menggunakan rumus, sebagai berikut:
( ) ( )∑ ∑
∑∑−=
N
yxxyxy
.2
( )∑ ∑
∑−=
N
xxx
2
22
( )∑ ∑
∑−=
N
yyy
2
22
120
Suharsimi Arikunto, Dasar, hlm. 213.
49
∑ ∑∑
=)()( 22 yx
xyrxy
2) Langkah selanjutnya menguji apakah ada korelasi signifikan atau tidak,
menggunakan rumus uji t sebagai berikut:
21
2
r
nrth
−
−=
3) Analisis regresi sederhana
Analisis linear sederhana digunakan untuk mengetahui besarnya
pengaruh antara variabel bebas dan variabel terikat. Jadi penelitian ini
digunakan untuk mengetahui motivasi belajar siswa dengan menggunakan
media visual melalui (x) terhadap hasil belajar siswa (y) dengan
menggunakan rumus sebagai berikut:
Persamaan Regresi.121
Ŷ = a + Xb , dimana
( ) ( )
( )∑ ∑∑∑ ∑
−
−=
22.
...
XXN
YXYXNb
( ) ( ) ( ) ( )
( )∑ ∑∑∑∑∑
−
−=
22
2
.
...
XXN
YXXXYa
Keterangan :
Ŷ = Subyek variabel terikat yang diproyeksikan
X = Variabel bebas yang mempunyai nilai tertentu untuk diprediksikan
a = Nilai konstan harga Y
b = Nilai arah penentu prediksi yang menunjukkan nilai peningkatan.
Y = Nilai rata-rata variabel Y
X = Nilai rata-rata variabel X
4) Analisis variasi regresi
Uji variasi regresi digunakan analisis regresi bilangan F (uji F)
dengan rumus.122
121 Sugiyono, Statistika untuk Penelitian, (Bandung: Alfabeta, 2007) cet 12, hlm. 262
50
res
reg
regRK
RKF =
Keterangan
Freg = harga bilangan f untuk garis regresi
RKreg = rerata kuadrat hasil regresi
RKres = Rerata kuadrat residu
Untuk memudahkan perhitungan bilangan F maka dibuat tabel
ringkasan analisis garis regresi.
Sumber variasi Db Jk Rk Freg
Regresi (reg) 1 ( )
∑∑
2
2
x
xy
reg
reg
db
JK
res
reg
RK
RK
Residu (res) N – 2
∑∑∑
−2
2)(2
x
xy
y
res
res
db
JK
Total (T) N – 1 -
- -
Harga F diperoleh (Freg) kemudian dikonsultasikan dengan harga F
tabel pada taraf signifikan 1% dan 5 % db = N – 2 hipotesis diterima jika
Freg hitung > Ftabel.
5) Analisis lanjut
Setelah mencari kolerasi dan memperoleh persamaan regresi antara
variabel (x) dan Variabel (y), maka langkah selanjutnya adalah
menghubungkan antara nilai Fhitung dengan nilai Ftabel baik pada taraf
signifikan 5% atau 1%. Apabila nilai yang dihasilkan dan Fhitung > Ftabel,
maka hipotesis yang diajukan diterima. Dan apabila nilai yang dihasilkan
dari Freg < Ftabel , maka hasil yang diperoleh adalah non signifikan yang
berarti hipotesis yang dilakukan ditolak.
122 Sutrisno Hadi, Analisis, hlm. 18.
51
BAB IV
DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA HASIL PENELITIAN
DI MTs N KARANGAWEN
A. Deskripsi Data Hasil Penelitian
Setelah melakukan penelitian, peneliti mendapatkan data nilai hasil belajar
dari hasil tes. Kemudian setelah data terkumpul dianalisis dengan menggunakan
tehnik analisis berikut : melakukan penskoran dan kualifikasi dari masing-masing
variabel. Untuk mendapatkan data tentang keadaan motivasi belajar dengan media
visual kelas VII MTs N Karangawen pada tahun ajaran 2010/2011 dengan
menggunakan angket. Dalam instrument pembuatan angket ini terdapat empat
alternatif jawaban dalam setiap satu pertayaan.
Langkah-langkah yang diambil penulis dalam menyajikan data tentang
keadaan motivasi belajar dengan media visual di MTs N Karangawen pada tahun
ajaran 2010/2011 sebagai berikut :
1. Mengadakan penjumlahan dari setiap item yang telah dijawab oleh siswa.
2. Melakukan penilaian dari tiap-tiap jawaban responden dengan cara
memberikan skor 4 untuk jawaban selalu, skor 3 untuk jawaban sering, skor 2
untuk jawaban jarang sekali, skor 1 untuk jawaban tidak pernah.
3. Dalam menghitung skor dari tiap-tiap item dengan cara menjumlahkan hasil
penilaian pada langkah-langkah seperti di atas.
Adapun deskripsi data mengenai motivasi belajar siswa dengan
menggunakan media visual dan deskripsi data tentang hasil belajar adalah sebagai
berikut:
1. Deskripsi Data Motivasi Belajar Siswa Menggunakan Media Visual
Untuk memperoleh data tentang Keadaan Motivasi Belajar Siswa Kelas
VIIA Dengan media visual, peneliti menggunakan metode angket, dengan cara
memberikan pertanyaan secara tertulis kepada siswa yang berjumlah 32 siswa
dengan 20 item pertanyaan dengan model checklist. Dengan masing-masing
pertanyaan memiliki empat alternatif jawaban.
52
Untuk mengetahui nilai yang diperoleh dari keadaan Motivasi Belajar
Siswa Kelas VII A menggunakan media visual dapat dilihat pada tabel dibawah
ini :
Tabel 4.1
Nilai hasil angket motivasi belajar dengan media visual
Responden Jumlah
H-01 42
H-02 45
H-03 41
H-04 32
H-05 65
H-06 68
H-07 35
H-08 57
H-09 55
H-10 60
H-11 64
H-12 57
H-13 65
H-14 61
H-15 58
H-16 56
H-17 68
H-18 66
H-19 62
H-20 79
H-21 63
H-22 61
H-23 67
53
H-24 47
H-25 57
H-26 68
H-27 67
H-28 48
H-29 56
H-30 51
H-31 54
H-32 49
Dari data tersebut dapat kita ketahui bahwa Keadaan Motivasi Belajar
Siswa Kelas VII A tahun ajaran 2010/2011 Dengan media visual, adalah sebagai
berikut :
Nilai Tertinggi = 72 (jumlah responden 1)
Nilai Terendah = 32 (jumlah responden 1)
a. Mencari mean
Mencari panjang kelas interval dengan rumus 1+3.3 log N
= 1 + 3,3 log 32
= 1 + 4,967
= 5,967
= 5,967(dibulatkan menjadi 6)
b. Mencari range (skor terbesar dikurangi skor terkecil)
= 79-32= 47
c. Menentukan lebar kelas interval (jumlah range dibagi kelas jumlah interval)
I =47: 6
= 7,833
Dari perhitungan diatas, diperoleh data sebagai berikut :
54
Tabel 4.2
Distribusi frekuensi skor mean
Variabel motivasi belajar peserta didik Dengan Media visual
Kelas Interval Titik Tengah (X) F FX
32-37 34,5 2 69
38-43 40,5 2 81
44-49 46,5 4 186
50-55 52,5 3 157,5
56-61 58,5 9 526,5
62-67 64,5 8 516
68-73 70,5 3 211,5
74-79 76,5 1 76,5
Jumlah 32 1824
Tabel 4.3
Nilai Distribusi Frekuensi Variabel
Motivasi Belajar Dengan Media visual
Kelas Interval F F%
32-37 2 6,25%
38-43 2 6,25%
44-49 4 12,5
50-55 3 9,375
56-61 9 28,125
62-67 8 25
68-73 3 9,375
74-79 1 3,125
Jumlah 32 100
Dari hasil data tersebut dapat diketahui bahwa motivasi belajar siswa
dengan media visual dapat dikatakan baik, dengan rata-ratanya adalah 57.
55
2. Deskripsi Data Hasil Belajar Biologi Materi Organisasi Kehidupan
Data tentang hasil belajar siswa mata pelajaran Biologi materi pokok
organisasi kehidupan, peneliti mengambil data dari nilai tes ulangan. siswa untuk
mengukur keberhasialan siswa pada pelajaran biologi. Untuk daftar nilai postes
dapat dilihat pada lampiran.
B. Pengujian Hipotesis
1. Analisis pendahuluan
a. Uji prasyarat analisis
1) Uji Normalitas
Pengujian normalitas menggunakan Chi Kuadrat dengan kriteria
sebagai berikut.
Hipotesis:
H0 : data berdistribusi normal
H1 : data tidak berdistribusi normal
Dengan kriteria pengujian adalah H0 diterima jika 2
hitungχ < 2
tabelχ
dengan taraf nyata %5=α dan dk = k – 1. Data yang digunakan adalah
data nilai mid semester dari kelas VII. Dengan perhitungan Chi Kuadrat
diperoleh hasil perhitungannya sebagai berikut.
Tabel 4.4
Hasil Perhitungan Chi Kuadrat Nilai Awal
No Kelas 2
hitungχ 2
tabelχ Keterangan
1 VII A 7,582 11,07 Normal
2 VII B 1,199 11,07 Normal
3 VII C 5,723 11,07 Normal
4 VII D 2,246 11,07 Normal
5 VII E 2,965 11,07 Normal
6 VII F 10.424 11,07 Normal
7 VII G 9,634 11,07 Normal
56
Diperoleh kelompok berdistribusi normal adalah kelas VII A,
VIIB, VIIC, VIID, VIIE, VIIF, dan VIIG. Adapun perhitungan
selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 2.
2) Uji Homogenitas
Analisis prasyarat selanjutnya adalah uji homogenitas yang
menggunakan uji Bartlett.
Dengan kriteria pengujian adalah H0 diterima jika 2
hitungχ<
2
tabelχ
untuk taraf nyata %5=α dengan dk = k – 1. Data yang digunakan hanya
data nilai awal dari kelas yang normal. Di bawah ini disajikan sumber data
awal.
Tabel 4.5
Hasil Uji Homogenitas
Sumber variasi VII A VII B VII C VII D VII E VII F VII G
Jumlah 1747 2354 2403 2327 2364 2198 2210
N 32 41 40 40 40 38 38
X 54,60 57,42 60,08 58,18 59,1 57,84 58,16
Varians (s2) 177,67 115,05 152,17 106,66 116,913 139,001 137,05
Standart deviasi (s) 13,33 10,73 12,34 10,33 10,8126 11,78 11,07
Dilakukan perhitungan uji Bartlett diperoleh 2
hitungχ = 3,421 dan
2
tabelχ = 12,592 dengan %5=α , dengan dk = k – 1 = 7– 1 = 6. Jadi 2
hitungχ
< 2
tabelχ berarti ketujuh kelompok memiliki varians yang homogen. Untuk
perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran .
b. Uji instrumen
Tes terlebih dahulu harus diujicobakan untuk selanjutnya dianalisis
tiap butir soal sesuai dengan ketentuan kriteria soal yang memenuhi kualitas
yang telah ditentukan. Soal-soal tersebut akan diujicobakan pada kelas IX
yaitu kelas yang sudah pernah mendapatkan materi organisasi kehidupan. Tes
uji coba dilakukan untuk mengetahui apakah butir soal tersebut sudah
57
memenuhi kriteria soal yang baik atau belum untuk layak diujikan pada kelas
yang dijadikan obyek penelitian. Analisis butir soal yang digunakan dalam
pengujian meliputi validitas tes, reliabilitas tes, tingkat kesukaran, dan daya
beda.
1) Analisis Validitas Tes
Uji validitas digunakan untuk mengetahui valid atau tidaknya
butir-butir soal tes. Peneliti hanya akan menggunakan soal-soal yang
terbukti valid dari hasil analisis instrumen, sedangkan soal yang tidak
valid tidak dapat digunakan dalam mengukur tingkat kemampuan peserta
didik.
Hasil analisis perhitungan validitas butir soal ( hitungr)
dikonsultasikan dengan rtabel, dengan taraf signifikan 5 %. Bila harga
tabelhitung rr > maka butir soal tersebut dikatakan valid. Sebaliknya bila
harga tabelhitung rr < maka butir soal tersebut dikatakan tidak valid.
Berdasarkan hasil analisis perhitungan validitas butir soal pada
lampiran 9 diperoleh data sebagai berikut :
Tabel 4.6
Analisis Perhitungan Validitas Butir Soal
No Soal Validitas
Keterangan hitungr
tabelr
1 0,61 0.355 Valid
2 0,45 Valid
3 0,38 Valid
4 0, 23 Tidak Valid
5 0,48 Valid
6 -0,07 Tidak valid
7 0,56 Valid
8 0,51 Valid
9 0,68 Valid
58
10 0,60 Valid
11 0,44 Valid
12 0,54 Valid
13 0,47 Valid
14 0,68 Valid
15 0,54 Valid
16 0,27 Tidak Valid
17 0,37 Valid
18 0,39 Valid
19 0,36 Valid
20 0,77 Valid
21 0,43 Valid
22 0,74 Valid
23 0,68 Valid
24 0,05 Tidak Valid
25 0,45 Valid
26 0,66 Valid
27 0,54 Valid
28 0,37 Valid
29 0,77 Valid
30 0,36 Valid
31 0,39 Valid
32 0,38 Valid
33 -0,33 Tidak Valid
34 0,59 Valid
35 1,22 Valid
59
Tabel 4.7 Prosentase Validitas Butir Soal
No Kriteria No. Soal Jumlah Prosentase
1 Valid
1, 2, 3,5, 7, 8, 9,
10, 11, 12, 13,
14, 15, 17, 18,
19, 20, 21, 22,
23, 25, 26, 27,
28, 29, 30, 31,
32, 34, 35
30 86%
2 Tidak Valid 4, 6, 16, 24, 33 5 14%
Dari hasil uji validitas instrumen di atas, maka soal yang dapat
digunakan sebagai evaluasi hasil belajar kognitif peserta didik adalah sol-
soal yang valid, sedangkan soal yang tidak valid tidak dapat digunakan
untuk diujikan.
2) Analisis Reliabilitas Tes
Setelah uji validitas dilakukan, selanjutnya dilakukan uji
reliabilitas pada instrumen tersebut. Uji reliabilitas digunakan untuk
mengetahui tingkat konsistensi jawaban tetap atau konsisten untuk
diujikan kapan saja instrumen tersebut disajikan.
Harga 11r yang diperoleh dikonsultasikan dengan harga tabelr
product moment dengan taraf signifikan 5 %. Soal dikatakan reliabilitas
jika harga 11r > tabelr.
Koefisien reliabilitas butir soal diperoleh r11 = 0,875, sedang tabelr
product moment dengan taraf signifikan 5 % dan n = 32 diperoleh tabelr =
0.355, karena 11r > tabelr artinya koefisien reliabilitas butir soal uji coba
memiliki kriteria pengujian yang tinggi (reliabel).
60
3) Analisis Tingkat Kesukaran
Uji tingkat kesukaran merupakan cara untuk mengetahui tingkat
kesukaran soal tersebut termasuk dalam kategori sukar, sedang, atau
mudah.
Kriteria yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
Tabel 4.8 Tingkat Kesukaran Soal
Besarnya Tigkat Kesukaran Interpretasi
1,00 - 0,30 Sukar
0,30 - 0,70 Cukup (sedang)
0,70 - 1,00 Mudah
Berdasarkan hasil perhitungan koefisien tingkat kesukaran butir
soal diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 4.9 Prosentase Tingkat Kesukaran Butir Soal
No Kriteria No. Soal Jumlah Prosenta
se
1 Sedang
1,2,3,4,,6,7,8,9,12,14,16,1
7,19,20,21,22,23,24,25,26,
28,29,30,31,32,33
26 74%
2 Mudah 5,10,11,13,15,18,27,
34,35 9 26%
3 Sukar 0 0 0%
4) Analisis Daya Beda
Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk
membedakan antara peserta didik yang berkemampuan tinggi dengan
peserta didik yang berkemampuan rendah. Soal dikatakan baik, bila soal
dapat dijawab dengan benar oleh peserta didik yang berkemampuan tinggi.
Angka yang menunjukkan besarnya daya pembeda disebut indeks
diskriminasi, disingkat D.
61
Kriteria Daya Pembeda (D) untuk kedua jenis soal adalah sebagai
berikut.
Tabel 4.10 Kriteria Daya Pembeda
Besarnya D Klasifikasi
0,00 – 0,20 Poor (jelek)
0,20 – 0,40 Satisfactory
(cukup)
0,40 – 0,70 Good (baik)
0,70 – 1,00 Exellent (baik
sekali)
Berdasarkan hasil perhitungan daya beda butir soal diperoleh hasil
sebagai berikut.
Tabel 4.11 Prosentase Daya Beda Butir Soal
No Kriteria No. Soal Jumlah Prosentase
1 Baik 16 1 2%
2 Cukup
1,2,3,4,7,8,9,10,1
1,13,14,15,19,20,
21,22,23,26,27,2
8,29,31,32,34,35.
24 69%
3 Jelek 5,6,12,16,17,18,2
4,25,30,33 10 29%
2. Analisis Akhir
a. Regresi Linier Sederhana
1) Mencari Hubungan antara Prediktor dengan Kriterium
Korelasi antara prediktor x dengan kriterium y dapat dicari
melalui teknik korelasi moment tangkar dari Pearson dengan rumus:
( )( )22yx
xyrxy
∑∑∑
=
62
Telah diketahui bahwa:
( )( )N
yxXYxy
∑∑∑∑ −=
( )N
XXx
2
22 ∑∑∑ −= , dan
( )N
YYy
2
22 ∑∑∑ −=
Untuk mencari nilai hubungan di atas, data dibantu dengan
tabel sebagai berikut:
Tabel 4.12
Tabel penolong untuk menghitung persamaan regresi
Responden X Y X^2 Y^2 XY
42 66 1764 4356 2772
45 60 2025 3600 2700
41 60 1681 3600 2460
32 53 1024 2809 1696
65 83 4225 6889 5395
68 83 4624 6889 5644
35 60 1225 3600 2100
57 73 3249 5329 4161
55 76 3025 5776 4180
60 73 3600 5329 4380
64 76 4096 5776 4864
57 73 3249 5329 4161
65 66 4225 4356 4290
61 53 3721 2809 3233
58 80 3364 6400 4640
56 76 3136 5776 4256
68 66 4624 4356 4488
66 76 4356 5776 5016
62 70 3844 4900 4340
63
79 86 6241 7396 6794
63 70 3969 4900 4410
61 63 3721 3969 3843
67 80 4489 6400 5360
47 63 2209 3969 2961
57 66 3249 4356 3762
68 83 4624 6889 5644
67 73 4489 5329 4891
48 60 2304 3600 2880
56 60 3136 3600 3360
51 60 2601 3600 3060
54 66 2916 4356 3564
49 56 2401 3136 2744
1824 2209 107406 155155 128049
Keterangan :
X = Motivasi Belajar Dengan Media Visual
Y = hasil belajar
2X = Kuadrat X
2Y = Kuadrat Y
XY = perkalian X dan Y
Berdasarkan tabel koefisien hubungan, diketahui bahwa hasil
koefisien hubungan nilai tersebut ditentukan bahwa:
∑N = 32 ∑ 2X = 107406
∑ X = 1824 ∑ 2Y = 155155
∑Y = 2209 ∑ XY = 128049
Untuk mencari hasil masing-masing rumus di atas
menggunakan rumus skor deviasi dengan langkah-langkahnya adalah
sebagai berikut:
64
(a) ∑ 2
x=
( )∑
∑−
2
2
N
XX = 107406-
32
3326976= 3438
(b) ∑ 2y =
( )∑
∑−
N
YY
2
2 =
32
4879681155155 − = 2664,9687
(c) ∑ xy = ( )( )
∑∑∑
−N
YXXY =
32
4029216128049 −
= 128049-125913=2136
Sehingga harga rxy adalah sebagai berikut:
xyr
= ( )( )∑∑∑
22yx
xy
=906,3026
2136= 0,706
Jadi xyr = 0,706
xyr2
= 0,498
Berdasarkan uji hubungan antara variabel motivasi belajar
siswa dengan menggunakan media visual dengan hasil belajar dalam
pembelajaran biologi materi pokok Organisasi Kehidupan peserta
didik kelas VII MTs N Karangawen diperoleh indeks korelasi r =
0,706, sedangkan indeks korelasi determinasinya adalah r2 = 0,498.
Hal ini berarti bahwa nilai rata-rata hasil belajar peserta didik yang
menggunakan media visual pada pembelajaran biologi materi pokok
Organisasi Kehidupan meningkat 49%. Untuk selanjutnya nilai r =
0,706 akan diuji signifikansinya melalui uji t.
2) Mencari signifikasi korelasi dengan uji ”t”
Kemudian untuk mengetahui siknifikan atau tidaknya
menggunakan uji t sebagai berikut:
ht = ( )
( )21
2
r
nr
−
−
= ( )0,4981
300,706
−
65
= 5,457
Kemudian kita cocokan dengan t tabel pada taraf kepercayaan
5% (2,042), dan taraf kepercayaan 1% (2,750), ternyata ht > t tabel, ini
menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara
motivasi belajar dengan media visual dengan hasil belajar siswa.
3) Mencari persamaan garis regresi dengan rumus :
Untuk mencari persamaan garis regresi yaitu dengan rumus
skor deviasi sebagai berikut:
Ŷ = a + Xb
di mana ∑∑
=2
x
xyb dan
XbYa −=
X = N
X∑ =
32
1824 = 57
Y = N
Y∑
= 32
2209
= 69,031
b = ∑∑
2x
xy=
3438
2136= 0,621
Jadi, b = 0,621
XbYa −=
= 69,03 – 0,621(57)=69,03-35,414
= 33,616
Jadi persamaan regresinya adalah
Ŷ = a + Xb
= 33,616+ 0,621 X
66
4) Analisis Varians Garis Regresi
Setelah diketahui persamaan garis regresinya, langkah
selanjutnya adalah mencari varian regresi atau sering disebut anava
yang menghasilkan harga F. Untuk analisis regresi dari rumus sebagai
berikut:
res
reg
regRK
RKF =
Keterangan:
Freg : Harga F regresi
RKreg : Rerata kuadrat regresi
RKres : Rerata kuadrat garis residu.
Sedangkan langkah-langkah untuk menghitung uji signifikasi
pada persamaan regresi dengan menggunakan hitungan-hitungan yang
sudah dimiliki atau skor deviasi, yaitu:
∑ xy = 2136
2
∑ x = 3438
2
∑ y = 2664,97
Selanjutnya dimasukkan ke dalam rumus:
regJK = ( )
∑∑
2
2
x
xy=
3438
4562496 = 1327,079
resJK = ( )
∑∑∑
−2
2
2
x
xyy = 079,13279687,2664 − = 1337,8897
regRK = reg
reg
db
JK=
1
1327,079= 1327,079
resRK = res
res
db
JK=
232
1337,8897
−= 44,596
regF = res
reg
RK
RK=
44,596
1327,079= 29,758
67
Setelah F atau Freg diperoleh, kemudian dikonsultasikan dengan
F tabel pada taraf signifikan 1% maupun 5%. Hipotesis diterima jika
Freg hitung > F tabel, baik pada taraf 1% maupun 5%. Untuk
mengetahui lebih lanjut dapat dilihat dalam tabel 4.10 berikut ini:
Tabel 4. 13
Ringkasan Hasil Analisis Regresi
Sumber variansi Dk/db JK RK Freg Ftabel
Kriteria 5% 1%
Regresi (reg) 1 1327,079 1327,079 29,578 4,17 7,56 Signifikan
Residu (res) 30 1337,8897 44,596
Total (Σ) 31 - - - -
Sehingga dari tabel di atas hipotesis yang mengatakan bahwa
ada pengaruh positif antara penggunaan media visual pada
pembelajaran biologi materi pokok Organisasi Kehidupan terhadap
hasil belajar peserta didik kelas VII MTs N Karangawen dapat
diterima.
C. Pembahasan Hasil Penelitian
Data yang diperoleh dari penelitian telah diolah melalui tahapan-tahapan
dan ketentuan-ketentuan yang sudah ditentukan, dan hasil akhir yang diperoleh
tersebut menentukan apakah hipotesis yang diajukan oleh penulis diterima atau
ditolak.
Dari data penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa motivasi belajar
siswa dengan menggunkan media visual berpengaruh terhadap hasil belajar
biologi materi pokok organisasi kehidupan. Hal ini dapat diketahui dari analisis
dari hasil kolerasi determinasinya r2 =0,498, yang berarti motivasi belajar siswa
dengan menggunakan media visual mempengaruhi hasil belajar 49,8%. Kemudian
diuji t dan diperoleh thitung sebesar 5,455. Pada taraf signifikan 5% didapatkan
68
ttabel adalah 2,04, maka hasilnya signifikan. Ini berarti ada pengaruh antara
motivasi belajar siswa dengan menggunakan media visual terhadap hasil belajar
biologi materi pokok organisasi kehidupan. Hal tersebut juga dibuktikan dengan
persamaan garis linear regresinya adalah Y= 33,618+ 0,621 Χ
Sementara itu dari hasil analisis varians regresi diperoleh nilai Freg sebesar
29,758. Kemudian nilai tersebut dikonsultasikan dengan Ftabel, pada taraf
signifikan 5% diperoleh nilai sebesar 4,17 dan taraf signifikan 1% sebesar 7,56.
Karena harga Freg > Ftabel , maka persamaan garis regresi tersebut menunjukkan
signifikan. Ini berarti Ho ditolak sedangkan Ha diterima.
Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa dengan menggunakan media visual
dapat meningkatkan motivasi belajar siswa sehingga berpengaruh dalam
meningkatkan hasil belajar siswa di MTs N Karangawen tahun pelajaran
2010/2011 materi pokok organisasi kehidupan.
D. Keterbatasan Penelitian
Dalam penelitian yang dilakukan, terdapat beberapa keterbatasan yang
dialami selama penelitian berlangsung, antara lain :
1. Keterbatasan Tempat Penelitian
Penelitian yang penulis lakukan hanya terbatas pada satu tempat, yaiu
MTs N Karangawen untuk dijadikan tempat penelitian.
2. Keterbatasan Waktu Penelitian
Penelitian yang dilakukan oleh peneliti terpancang oleh waktu, Karena
waktu yang digunakan terbatas. Maka peneliti hanya memiliki waktu sesuai
keperluan yang berhubungan dengan penelitian saja. Walaupun waktu yang
peneliti gunakan cukup singkat akan tetapi bisa memenuhi syarat-syarat dalam
penelitian ilmiah
3. Keterbatasan dalam Objek Penelitian
Dalam penelitian ini penulis hanya meneliti tentang sejauhmana
pengaruh motivasi belajar menggunakan media visual terhadap hasil belajar
siswa materi pokok organisasi kehidupan.
69
4. Pemahaman angket
Penulis merasa responden banyak yang belum memahami maksud dari
semua item pertanyaan dari angket.
Dari beberapa penjelasan tentang keterbatasan selama peneliti melakukan
penelitian merupakan suatu kekurangan yang dapat menjadi bahan evaluasi yang
dinamis dan progesif untuk ke depannya. Meskipun banyak hambatan dan
tantangan yang dihadapi dalam melakukan penelitian ini, penulis merasa sangat
bersyukur bahwa penelitian ini dapat terselesaikan dengan baik dalam waktu yang
sudah ditentukan peneliti.
BAB V
KESIMPULAN, SARAN DAN PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang diperoleh selama
penelitian dapat disimpulkan bahwa :
“Ada pengaruh yang positif motivasi belajar siswa dengan menggunakan media
visual terhadap hasil belajar biologi materi pokok organisasi kehidupan kelas VII
di MTs N Karangawen tahun ajaran 2010/2011. Ini dapat dilihat Berdasarkan uji
hubungan antara variabel motivasi beljar siswa dengan menggunakan media
visual terhadap hasil belajar diperoleh indeks korelasi r =0,706, sedangkan indeks
korelasi determinasinya adalah r2 = 0,498. Hal ini berarti motivasi dengan
menggunakan media visual mempengaruhi hasil belajar sebesar 49,8%.
Selain itu juga dapat diketahui dari hasil analisis Freg sebesar = 29,758
dengan perbandingan 5% = 4,09, sedangkan untuk perbandingan 1% = 7,33.
Hipotesis diterima jika Freg hitung > F tabel, baik pada taraf 1% maupun 5%, maka
Freg signifikan pada taraf signifikansi 5% ataupun taraf signifikansi 1%.
B. SARAN-SARAN
Berdasarkan pada simpulan diatas maka peneliti mengajukan saran-saran
sebagai berikut:
1. Dalam pembelajaran biologi, dibutuhkan perencanaan, proses, dan evaluasi
hasil pembelajaran yang dirumuskan dalam tujuan pembelajaran. Dimana
salah satu komponen dalam tujuan pembelajaran adalah penerapan strategi,
metode dan model pembelajaran yang mampu menstimulus potensi berpikir
peserta didik secara progesif dan terarah sesuai dengan konsep materi yang
ada, sehingga aspek kognitif berkembang sesuai dengan fungsinya untuk
mendasari konsep perkembangan kemampuan psikomotorik dan afektif
peserta didik.
2. Penelitian lebih lanjut dibutuhkan untuk mengetahui apakah dengan
menggunakan media visual dapat berperan efektif pada materi dan mata
70
pelajaran lain sebagaimana hasil yang diperoleh dari penelitian ini. Sehingga
dapat memperkaya khasanah ilmu pengetahuan terutama dalam kajian sains
dan teknologi.
3. Kepada para siswa hendaknya selalu menghayati dan mengamalkan apa yang
diperoleh dari kegiatan belajar mengajar.
4. Orang tua peserta didik hendaknya pro-aktif dalam memantau anaknya,
khususnya dalam masalah belajar, dikarenakan orang tua merupakan orang
yang paling banyak bertatap muka dengan peserta didik dibandingkan tatap
muka dengan guru dilingkungan sekolah.
C. PENUTUP
Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT, peneliti dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Dalam pembuatan skripsi ini, tentunya
peneliti terdapat khilaf yang terucap oleh lisan maupun dalam tulisan baik yang
disengaja maupun tidak. Hal itu disebabkan karena keterbatasan yang peneliti
miliki. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun dari para
pembaca sangat peneliti harapkan untuk perbaikan di kemudian hari. Peneliti
berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi peneliti sendiri pada khususnya
dan para pembaca pada umumnya.
71
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, Mikrajuddin, et,al, Ipa Terpadu SMP dan MTs Jilid 1B, Jakarta:
Erlangga, 2006.
Afiyati, Nurul, 053811290, “Penerapan Media Visual Dalam Meningkatkan
Hasil Belajar IPA Materi Pokok Pencernaan Makanan Pada Manusia
Kelas V Semester I MI Miftahul Huda Tegal Sambi Tahunan Jepara
Tahun Pelajaran 2009/2010”, skripsi, Semarang: Perpustakaan Tarbiyah ,
2010.
Arikunto, Suharsimi, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara,
2007, Cet, 7.
--------, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: PT. Rineka Cipta,
2006.
Arsyad, Azhar, Media Pembelajaran, Jakarta: RajaGrafindo Persada,2010, Cet.
11.
Baharudin dan Esa Nur Wahyuni, Teori Belajar dan Pembelajaran, Jogjakarta:
Ar-Ruzz Media, 2010.
Campbell, Neil A., et. al., Biologi Jilid 1, Jakarta: Erlangga, 2002.
Dalyono, Psikologi Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta,2007, Cet. 4.
Daroji dan Haryati, Jelajah Fakta Biologi 1 untuk Kelas VII SMP dan MTs, Solo:
TigaSerangkai Pustaka mandiri, 2009.
Daryanto, Media Pembelajaran Peranannya Sangat Penting Dalam Mencapai
Tujuan Pembelajaran, Yogyakarta: Gava media, 2010, Cet. 1.
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, Bogor:Sygma, 2007.
Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Rineka Cipta, 2009.
Djamarah, Saiful Bahri, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: PT Rineka Cipta,
2006..
Hadi, Sutrino, Analisis Regresi, Yogyakarta: Andi Offset, 2004.
Hamalik, Oemar, Proses Belajar Mengajar, Jakarta: Bumi Aksara, 2011, Cet. 9.
-------, Psikologi Belajar dan Mengajar Membantu Guru Dalam Perencanaan
Pengajaran, Penilaian Perilaku, dan Memberi, Kemudahan Bagi Siswa
Dalam Belajar, Bandung: Sinar Baru Algasindo, 2009, Cet. 6.
http: //biologi. Blogsome.com/2007/08, diakses 3 April 2011.
http://factoidz.com/heart-function-how-the-heart-works/, diakses 3 April 2011.
http://ongkosetunggal.blogspot.com/2011/04/trigger-1-hipertrofi-otot.html,
diakses 3 April
http://starscientist.wordpress.com/sains-1/struktur-dan-fungsi-tubuh-tumbuhan/,
diakses 3 April 2011.
http://taufik-ardiyanto.blogspot.com/2011/07/jenis-jenis-otot-dan-
karakteristiknya.html, diakses 3April 2011.
http://www.agrilands.net/read/full/agriwacana/2010/11/18/organ-vegetatif-dan-
organ-generatif-tanaman.html, diakses tanggal 3 April 2011.
http://www.bing.com/images/search?q=otot+lurik&view=detail&id=D3CB11465
F2899637788C636594760804D1C8D7E&first=1&FORM=IDFRIR,
diakses 3 April 2011
http://www.google.co.id/imglanding?q=anatomi+mata&hl=id&client=firefox-
a&rls=org.mozilla:en-
US:official&gbv=2&tbs=isch:1&tbnid=nVw2ejyya3T94M:&imgrefurl,
diakses 3 april 2011.
http://www.google.co.id/imglanding?q=jaringan+saraf&hl=id&client=firefox-
a&rls=org.mozilla:en-
US:official&gbv=2&tbs=isch:1&tbnid=aCpH09UiRaC, diakses 3 April
2011
Lakitan, Benyamin, Dasar-dasar fisiologi tumbuhan, Jakarta: Raja Grafindo
Persada, 2007.
Mardalis, Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal, Jakarta: Bumi Aksara,
2006.
Margono, S., Metodologi Penelitian Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta, 2005.
Mukhtar, Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, Jakarta: Misaka Galiza,
2003, Cet. 2.
Mulyani, Sri, Anatomi Tumbuhan, Yogyakarta : Kanisius, 2010, Cet. 5.
Mulyasa, E., Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan
Menyenangkan, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2005.
Nasution, Didaktik Asas-Asas Mengajar, Jakarta: Bumi Aksara, 2010, Cet. 4.
Nugroho, Arianto, The Essentials Biologi 1, Solo: Tiga Serangkai Pustaka
Mandiri.
Nurhayati, Nunung, Biologi Bilingual SMA/MA, Bandung: Yrama Widiya, 2007,
Cet. 5.
Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar, Yogyakarta:pustaka belajar, 2009, cet. 1.
Purwanto, Ngalim, Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran, Bandung:
Remaja Rosdakarya, 2010, cet. 16.
-------, Psikologi Pendidikan, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2010, Cet. 24.
Richard I, Learning to Teach, New York: Mc Graw-Hill, 2007.
Robith, Husni, 063611004 l , “ Penerapan Pendekatan Reciprocal Teaching
Berbasis Media Pembelajaran Visual Untuk Meningkatkan Hasil Belajar
Pada Materi Pokok Cahaya Siswa Kelas VIII-A MTs Negeri Jeketro tahun
ajaran 2009/2010”, skripsi, Semarang: Perpustakaan Tarbiyah, 2010.
Santrock, John W., educational psychology, New York: Mc Graw-Hill, 2006.
-------, Psikologi Pendidikan, Jakarta: Kencana, 2010, cet. 2.
--------, Psycology Essentials, New York: Mc Graw-Hill, 2005.
Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: Rajawali,2010..
Setiadi, Anatomi dan Fisiologi Manusia, yogyakarta: graha ilmu, 2007, Cet. 1.
Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi, Jakarta: Rineka Cipta,
2010, Cet. 5.
Subroto, Suryo, Proses Belajar Mengajar di Sekolah, Jakarta: PT. Rineka Cipta,
2009, cet. 2.
Sudjana, Metoda Statistik, Bandung: Tarsito, 2006, cet. 6.
Sudjana, Nana dan Ahmad Rivai, Media Pengajaran, Bandung: Sinar Baru
Algesindo, 2009, Cet. 8.
Sudjana, Nana, Dasar-dasar Proses-Proses Belajar Mengajar, Bandung, Sinar
Baru Algesindo, 2010.
-------, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar , Bandung: Remaja Rosdakarya,
2009, Cet. 14.
Sugiarto, Teguh dan Eni Ismawati, Ilmu Pengetahuan Alam Untuk SMP/ MTs
VII, Jakarta: pusat.
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Bandung:
ALFABETA, 2008.
-------, Statistika untuk Penelitian, Bandung: Alfabeta, 2007 cet 12.
Sukmadinata, Nana Syaodih, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, Bandung:
Rosda, 2009, cet. 5.
Sumadi, Aditya Marianti, Biologi sel, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2007, Cet 1.
Syah, Muhibbin, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, Bandung:
Remaja Rosdakrya,2010. Cet.15.
Syamsuri, Istamar, Biologi untuk SMA kelas XI, Jakarta: Erlangga, 2004.
Tjitrosoepomo, Gembong, Morfologi Tumbuhan, Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press, 2005, Cet. 15.
Uno, Hamzah B., Teori Motivasi dan Pengukurannya Analisis di Bidang
Pendidikan , Jakarta:Bumi Aksara, 2011, Cet. 7.
Usman, Basyrudin dan Asnawir, media pembelajaran, Jakarta: Ciputat Pers,
2002, Cet. 1.
Warsita, Bambang, Teknologi Pembelajaran dan Aplikasinya, Jakarta: Rineka
Cipta,2008, Cet. 1.
Wibowo, Daniel S., Anatomi Tubuh Manusia, Jakarta: PT Grasindo, 2005, cet. 1.
LAMPIRAN 1
DAFTAR NAMA SISWA KELAS UJI COBA
No. Nama Siswa Kode
1 AHMAD MUNDZIR UC-01
2 ANI SUSANTI UC-02
3 ENI SAPUTRI PUSPITASARI UC-03
4 ERVINA KUSMUARIFAH UC-04
5 FAIQ ULUL FAHMI UC-05
6 HENI HEFIFAH UC-06
7 IRNA KUMALASARI UC-07
8 KASAN ASNGARI UC-08
9 KHOLIQ OCTO GUMELAR UC-09
10 KURNIAWAN ANGGA EKA SAPUTRA UC-10
11 M. ZAINUL MURTADHO UC-11
12 M.ROFIUDIN UC-12
13 MAHMUDATUL KHASANAH UC-13
14 MAMLUATUN NIKMAH UC-14
15 MUHAMAD SAIFUL ANAM UC-15
16 MUTHOHAROH UC-16
17 NUR AINI UC-17
18 NUR MARINA UC-18
19 NUR MARISA UC-19
20 NURUS SA'ADAH UC-20
21 PUJI DEWI LESTARI UC-21
22 RATNASARI PUTRI HIDAYAT UC-22
23 RIKA NUR HAYATI UC-23
24 RINA WIDYASTUTI UC-24
25 RINI ATMA NINGRUM UC-25
26 SITI ARINA MANASIKANA UC-26
27 SITI ROHMAH UC-27
28 SRI PRATI REJEKI UC-28
29 ST. NUR ASYIYAH UC-29
30 TEMU MUSLIHATUL FITRIANI UC-30
31 ULFA SA'ADAH UC-31
32 ZAHROTUL MUAFIDAH UC-32
LAMPIRAN 2
DAFTAR NAMA SISWA KELAS VII A
NO NAMA KODE
1 A. RIZAL FUADI A-1
2 ANA NUR WAHIDAH A-2
3 ARIAN DANA YUDHA A-3
4 DIDIK EKO PRASETYO A-4
5 DYAH AYU PUTRI SETYONINGSIH A-5
6 ELLIYA SITI ISTHIFAIYATUS A-6
7 FAJAR SAIFUDDIN A-7
8 FARIDATUN NISA A-8
9 FITRIA RACHIM A-9
10 HENI SUSANTI A-10
11 HILMA ROFIQOTUL HUSNA A-11
12 IQBALUL HAQQORIDHO A-12
13 IZZA FADLILATUL MAULIDA A-13
14 LIYA SOFIYANA A-14
15 M. HARUN ARROSYD A-15
16 M. HIDAYATULLAH A-16
17 M. SUPRIYADI A-17
18 NAMAJUL JANNAH A-18
19 NANIK NURHANA A-19
20 NURLAILIYA MAULIDA A-20
21 NUR RIKHIM A-21
22 RINI EKAYANTI A-22
23 RIYADLUL JANNAH A-23
24 SALSABILA LATHIFATUL K. A-24
25 SARIFATUL NGULUM A-25
26 SHOFIATUL ALIYAH A-26
27 SYAIFATUS SA'ADAFI A-27
28 TRI SETIANINGSIH A-28
29 ULFA NURUL HIKMAH A-29
30 ULFATUL BASIROH A-30
31 ZULFA AIMUNAH A-31
32 YULI SRIYANTI A-32
LAMPIRAN 3
Kisi-kisi Soal Uji Coba Materi Pokok Organisasi Kehidupan
Siswa Kelas VII MTs N Karangawen
Standar
Kompetensi
Kompetensi
Dasar
Indikator Nomor
Soal
Bentuk
Soal
Memahami
keanekaragam
an makhluk
hidup
Mendeskripsikan
kergaman pada
sistem organisasi
kehidupan mulai
dari tingkat sel
sampai organisme
Menjelaskan
pengertian sel
1 Pilihan
ganda
Menjelaskan sejarah
sel
2 Pilihan
ganda
Mendeskripsikan
bagian-bagian sel.
3, 4, 6,
7, 9
Pilihan
ganda
Menyebutkan
organel-organel sel
5, 8, 10
Mendeskripsikan
macam-macam
jaringan hewan,
manusia dan
tumbuhan
11, 12,
13, 14,
15, 16,
17, 18,
19, 20
Pilihan
ganda
Mengidentifikasi
macam-macam
organ pada
tumbuhan, manusia,
dan hewan.
21, 22,
23, 24,
25, 26,
27, 28,
29, 30,
31
Pilihan
ganda
Mendeskripsikan
macam-macam
sistem organ.
32, 33,
34
Pilihan
ganda
Mengaitkan
hubungan sel,
jaringan, organ, dan
35
sistem organ
penyusun organ
tubuh organisme
LAMPIRAN 4
SOAL UJI COBA
MATERI ORGANISASI KEHIDUPAN
WAKTU: 80 MENIT
Nama : .....................................
Kelas : ......................................
No. Absen : .......................................
1. Bagian terkecil dari tingkatan organisasi pada mahluk hidup disebut......
a. Sel
b. Jaringan
c. Organ
d. Individu
2. Ilmuan yang pertama kali menemukan sel dalam pengamatannya terdapat sel gabus
adalah.........
a. Roobert Hooke
b. Robert Brown
c. Carolus Linnaeus
d. Francesco Redi
3. Tumbuhan bersel banyak disebut ...
a. Uniseluler c. Jumlah banyak
b. Multiseluler d. Sel besar
4. Hewan yang terdiri dari satu sel disebut ...
a. Sel berjumlah satu c. Monoseluler
b. Hanya satu d. Sel besar
5. Organel sel yang berfungsi untuk tempat pembentukan lemak adalah..........
a. Badan golgi
b. Mitokondria
c. Retikulum endoplasma
d. Ribosom
6. Makhluk hidup yang termasuk uniseluler adalah ...
a. Bakteri, amoeba, jamur
b. Cacing, jamur, bakteri
c. Serangga, cacing, bakteri
d. Amoeba, bakteri, ganggang biru
7. Dibawah ini adalah gambar sel hewan dan sel tumbuhan, bagian sel yang hanya
terdapat pada tumbuhan adalah.................
a. Plasma sel
b. Membran plasma
c. Dinding sel
d. Mitokondria
8. Bagian sel yang berfungsi untuk respirasi sel adalah..............
a. Mitokondria c. Rongga sel
b. Inti sel d. Membran
9. Bagian sel yang mengatur semua kegiatan sel disebut.........
a. Sitoplasma
b. Inti sel
c. Membran sel
d. Anak inti sel
10. Pembentukan protein di dalam sel dilakukan oleh.........
a. Vakuola c. Membran sel
b. Ribosom sel d. Dinding sel
11. Sekelompok sel yang memiliki bentuk dan fungsi yang sama disebut........
a. Organ c. Sistem organ
b. Sel d. Jaringan
12. Jaringan pembuluh berfungsi untuk..............
a. Melapisi permukaan tubuh
b. Membuat makanan
c. Menyokong tubuh
d. Mengangkut zat makanan
13. Gambar jaringan pada tunbuhan dibawah ini merupakan jaringan...........
a. Jaringan epidermis
b. Jaringan ikat
c. Jaringan meristem
d. Jaringan parenkim
14. Gambar dibawah ini adalah jaringan...........
a. Pelindung c. Penyokong
b. Palisade d. Floem
15. Jaringan yang berfungsi untuk menerima dan meneruskan rangsangan adalah.............
a. Jaringan otot c. Epitel
b. Darah d. Saraf
16. Gambar Serabut saraf dibawah ini yang berfungsi meneruskan rangsangan menjauhi
badan sel adalah ............
a. Dendrit c. Akson
b. Neuron d. Sinapsis
17. Perhatikan gambar berikut ini!
Gambar di atas adalah macam-macam dari jaringan..................
a. Epitel c. Otot
b. Kulit d. Ikat
18. Jaringan tumbuhan yang berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan adalah.........
a. Jaringan pengangkut
b. Jaringan parenkim
c. Jaringan meristem
d. Jaringan epidermis
19. Lihatlah gambar di bawah ini!
Dari gambar diatas sebutkan ciri-ciri otot polos............................
a. Terdapat pada bagian dalam tubuh, bekerja secara sadar
b. Melekat pada tulang, bekerja secara sadar
c. Terdapat pada organ bagian dalam tubuh, bekerja secara tidak sadar
d. Tedapat pada jantung, bekerja secara tidak sadar
20. Jaringan muda pada tumbuhan yang selnya selalu membelah diri adalah.............
a. Pembuluh kayu
b. Epidermis
c. Meristem
d. Kolenkim
21. Tugas daun adalah sebagai berikut, kecuali.............
a. Transpirasi c. Pertukaran gas
b. Transportasi d. Fotosintesis
22. Dari gambar di bawah ini, manakah organ pada tumbuhan yang berfungsi untuk
pernafasan adalah............
a. Stomata c. Epidermis
b. Mesofil d. Xilem
23. Berikut ini adalah jaringan-jaringan penyusun akar, kecuali...............
a. Epidermis c. Sklerenkim
b. Korteks d. Xilem
24. Organ tubuh manusia yang berfungsi untuk mengeluarkan air dan sisa metabolisme
adalah..............
a. Hati c. Jantung
b. Ginjal d. Pangkreas
25. Jaringan yang terdapat pada titik tumbuh akar dan batang adalah...........
a. Jaringan parenkim
b. Jaringan sklerenkim
c. Jaringan meristem
d. Jaringan kolenkim
26. Organ yang berfungsi untuk memompa darah pada manusia adalah.......
a. Ginjal c. Hati
b. Jantung d. Paru-paru
27. Organ pada tumbuhan yang berfungsi sebagai tempat fotosintesis adalah......
a. Akar c. Daun
b. Batang d. Bunga
28. Organ berikut ini tersusun dari otot polos, kecuali................
a. Usus c. Lambung
b. Jantung d. Lidah
29. Berikut ini yang merupakan organ pokok pada tumbuhan adalah...........
a. Akar, batang, dan bunga
b. Batang, bunga, dan buah
c. Akar, batang, dan biji
d. Akar, batang, dan daun
30. Organ yang ikut dalam sistem transportasi adalah.........
a. Jantung c. Lambung
b. Paru-paru d. Hati
31. Dibawah ini yang tidak termasuk organ manusia adalah.......
a. Lambung dan usus
b. Mata, telinga, dan hidung
c. Jantung dan paru-paru
d. Epitel dan saraf
32. Pengangkutan oksigen dan sari-sari adalah fungsi dari.........
a. Peredaran darah c. Pernafasan
b. Pencernaan d. Syaraf
33. Tenggorokan merupakan salah satu organ sistem.......
a. Pernafasan c. Pengeluaran
b. Pencernaan d. Peredaran darah
34. Yang termasuk organ penyusun sistem pernafasan manusia adalah.............
a. Ginjal c. Paru-paru
b. Kandung kemih d. Uretra
35. Urutan sistem organisasi dalam tubuh mahluk hidup multiseluler dari tingkatan paling
rendah sampai paling tinggi adalah........
a. Sel-organ-jaringan-sistem organ-organisme
b. Sel-jaringan-organ-sistem organ-organisme
c. Jaringan-sel-organ-sistem organ-organisme
d. Organisme-sistem organ-organ-jaringan-sel
SOAL POSTEST
MATERI ORGANISASI KEHIDUPAN
WAKTU: 80 MENIT
Nama : .....................................
Kelas : ......................................
No. Absen : .......................................
1. Bagian terkecil dari tingkatan organisasi pada mahluk hidup disebut......
a. Sel
b. Jaringan
c. Organ
d. Individu
2. Ilmuan yang pertama kali menemukan sel dalam pengamatannya terdapat sel gabus
adalah.........
a. Roobert Hooke
b. Robert Brown
c. Carolus Linnaeus
d. Francesco Redi
3. Tumbuhan bersel banyak disebut ...
a. Uniseluler c. Jumlah banyak
b. Multiseluler d. Sel besar
4. Organel sel yang berfungsi untuk tempat pembentukan lemak adalah..........
a. Badan golgi
b. Mitokondria
c. Retikulum endoplasma
d. Ribosom
5. Dibawah ini adalah gambar sel hewan dan sel tumbuhan, bagian sel yang hanya
terdapat pada tumbuhan adalah.................
a. Plasma sel
b. Membran plasma
c. Dinding sel
d. Mitokondria
6. Bagian sel yang berfungsi untuk respirasi sel adalah..............
a. Mitokondria c. Rongga sel
c. Inti sel d. Membran
7. Bagian sel yang mengatur semua kegiatan sel disebut.........
a. Sitoplasma
b. Inti sel
c. Membran sel
d. Anak inti sel
8. Pembentukan protein di dalam sel dilakukan oleh.........
a. Vakuola c. Membran sel
b. Ribosom sel d. Dinding sel
9. Sekelompok sel yang memiliki bentuk dan fungsi yang sama disebut........
a. Organ c. Sistem organ
b. Sel d. Jaringan
10. Jaringan pembuluh berfungsi untuk..............
a. Melapisi permukaan tubuh
b. Membuat makanan
c. Menyokong tubuh
d. Mengangkut zat makanan
11. Gambar jaringan pada tunbuhan dibawah ini merupakan jaringan...........
a. Jaringan epidermis
b. Jaringan ikat
c. Jaringan meristem
d. Jaringan parenkim
12. Gambar dibawah ini adalah jaringan...........
a. Pelindung c. Penyokong
b. Palisade d. Floem
13. Jaringan yang berfungsi untuk menerima dan meneruskan rangsangan adalah.............
a. Jaringan otot c. Epitel
b. Darah d. Saraf
14. Perhatikan gambar berikut ini!
Gambar di atas adalah macam-macam dari jaringan..................
a. Epitel c. Otot
b. Kulit d. Ikat
15. Jaringan tumbuhan yang berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan adalah.........
a. Jaringan pengangkut
b. Jaringan parenkim
c. Jaringan meristem
d. Jaringan epidermis
16. Lihatlah gambar di bawah ini!
Dari gambar diatas sebutkan ciri-ciri otot polos............................
a. Terdapat pada bagian dalam tubuh, bekerja secara sadar
b. Melekat pada tulang, bekerja secara sadar
c. Terdapat pada organ bagian dalam tubuh, bekerja secara tidak sadar
d. Tedapat pada jantung, bekerja secara tidak sadar
17. Jaringan muda pada tumbuhan yang selnya selalu membelah diri adalah.............
a. Pembuluh kayu
b. Epidermis
c. Meristem
d. Kolenkim
18. Tugas daun adalah sebagai berikut, kecuali.............
a. Transpirasi c. Pertukaran gas
b. Transportasi d. Fotosintesis
19. Dari gambar di bawah ini, manakah organ pada tumbuhan yang berfungsi untuk
pernafasan adalah............
a. Stomata c. Epidermis
b. Mesofil d. Xilem
20. Berikut ini adalah jaringan-jaringan penyusun akar, kecuali...............
a. Epidermis c. Sklerenkim
b. Korteks d. Xilem
21. Jaringan yang terdapat pada titik tumbuh akar dan batang adalah...........
a. Jaringan parenkim
b. Jaringan sklerenkim
c. Jaringan meristem
d. Jaringan kolenkim
22. Organ yang berfungsi untuk memompa darah pada manusia adalah.......
a. Ginjal c. Hati
b. Jantung d. Paru-paru
23. Organ pada tumbuhan yang berfungsi sebagai tempat fotosintesis adalah......
a. Akar c. Daun
b. Batang d. Bunga
24. Organ berikut ini tersusun dari otot polos, kecuali................
a. Usus c. Lambung
b. Jantung d. Lidah
25. Berikut ini yang merupakan organ pokok pada tumbuhan adalah...........
a. Akar, batang, dan bunga
b. Batang, bunga, dan buah
c. Akar, batang, dan biji
d. Akar, batang, dan daun
26. Organ yang ikut dalam sistem transportasi adalah.........
a. Jantung c. Lambung
b. Paru-paru d. Hati
27. Dibawah ini yang tidak termasuk organ manusia adalah.......
a. Lambung dan usus
b. Mata, telinga, dan hidung
c. Jantung dan paru-paru
d. Epitel dan saraf
28. Pengangkutan oksigen dan sari-sari adalah fungsi dari.........
a. Peredaran darah c. Pernafasan
b. Pencernaan d. Syaraf
29. Yang termasuk organ penyusun sistem pernafasan manusia adalah.............
a. Ginjal c. Paru-paru
b. Kandung kemih d. Uretra
30. Urutan sistem organisasi dalam tubuh mahluk hidup multiseluler dari tingkatan paling
rendah sampai paling tinggi adalah........
a. Sel-organ-jaringan-sistem organ-organisme
b. Sel-jaringan-organ-sistem organ-organisme
c. Jaringan-sel-organ-sistem organ-organisme
d. Organisme-sistem organ-organ-jaringan-sel
LAMPIRAN 6
SILABUS
Nama Sekolah : MTs N Karangawen
Kelas / Semester : VII / II
Mata Pelajaran : IPA
SK : Memahami Keanekaragaman Makhluk Hidup
KOMPETENSI
DASAR
MATERI
POKOK
KEGIATAN
PEMBELAJARAN INDIKATOR
PENILAIAN
ALOKASI
BELAJAR
SUMBER
BELAJAR TEKNIK BENTUK
INSTRUMEN
CONTOH
INSTRUMEN
Mendeskripsikan
keragaman pada
sistem organisasi
kehidupan mulai dari
tingkat sel sampai
organisme
Organisasi
kehidupan
Mengamati gambar sel
hewan dan sel
tumbuhan melalui
power point.
Melakukan identifikasi
organ-organ pada
tumbuhan dan
Membedakan sel
hewan dan sel
tumbuhan
Mengidentifikasi
organ pada
tumbuhan dan
Keaktifan
siswa
Tes
tertulis
Lisan
Pilihan Ganda
Apakah yang
dimaksud organ?
Sebutkan fungsi
organ pada
tumbuhan
(akar,daun, dan
4 X 40 LKS
Buku biologi
yang relevan.
manusia melalui
power point.
Membuat tabel sistem
organ beserta
fungsinya serta organ
penyusunnya.
manusia.
Mengkaitkan
hubungan antara
sel, jaringan,
organ dan sistem
organ penyusun
tubuh
Tes
tertulis
Pilihan Ganda
batang)?
Sebutkan fungsi
sistem organ
pencernaan
beserta besrta
organ
penyusunnya?
Semarang, 01 April 2011
Guru Mata Pelajaran Peneliti
Luluk Kharisma, S.Pd Sri Ristanti
NIM : 073811057
Mengetahui
Kepala Sekolah
Drs. Ali Murtandlo, M.Pd.I.
NIP. 196307261993031001
LAMPIRAN 7
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Nama Sekolah : MTs N KARANGAWEN
Mata Pelajaran : IPA
Kelas / Semester : VII / II
Alokasi waktu : 2 x 40
Standar Kompetensi : Memahami keanekaragaman makhluk hidup
Kompetensi Dasar : Mendeskripsikan keragaman pada sistem organisasi
kehidupan mulai dari tingkat sel sampai organisme.
Indikator :
1. Mendeskripsikan bagian-bagian sel.
2. Menyebutkan organel-organel sel
3. Membedakan sel hewan dan sel tumbuhan.
4. Menyebutkan Macam-macam jaringan hewan dan sel
tumbuhan beserta fungsinya.
I. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Siswa dapat mendeskripsikan bagian-bagian sel.
2. Siswa dapat menyebutkan organel-organel pada sel.
3. Siswa dapat membedakan sel tumbuhan dan sel hewan.
4. Siswa dapat mendeskripsikan macam-macam jaringan hewan dan
tumbuhan beserta fungsinya.
II. MATERI AJAR
1. Sel.
Sel adalah unit dasar suatu organisme. Pada organisme multisel, sel
tidak semata-mata mengelompok, tetapi dihubungkan dan dikoordinasikan
dalam satu keseluruhan yang harmonis. Ukuran, bentuk, struktur, dan
fungsi sel bermacam-macam.
Perbedaan sel hewan dan sel tumbuhan
a) Tumbuhan memiliki dinding sel, sedangkan sel hewan tidak memiliki
dinding sel.
b) Sel tumbuhan memiliki plastida terutama kloroplas yang berfungsi untuk
fotosintesis, sedangkan sel hewan tidak memiliki plastida.
c) Sel hewan memiliki sentrosom, sedangkan sel hewan tidak memiliki
sentrosom.
2. Jaringan
Beberapa sel yang mempunyai bentuk dan fungsi yang sama
membentuk organisasi kehidupan yang setingkat lebih tinggi daripada sel,
yaitu jaringan. Pada manusia terdapat empat macam jaringan utama, yaitu
jaringan epitel, jaringan pengikat (penyokong), jaringan otot, dan jaringan
saraf. Sedangkan pada tumbuhan juga di temui beberapa macam jaringan,
yaitu jaringan meristem, parenkim, kolenkim, sklerenkim, jaringan penutup,
jaringan pengangkut, duktus kelenjar, dan pembuluh getah.
III. METODE PEMBELAJARAN
Media
1. Tanya jawab
2. Ceramah
3. Visual.
IV. KEGIATAN PEMBELAJARAN
1. Kegiatan awal ( 10 menit )
a. Melakukan apersepsi
1) Memberi salam
2) Mengabsen siswa
3) Apersepsi
Siapa yang mau menderita kanker?
2. Kegiatan inti ( 60 menit )
a. Eksplorasi
1) Guru bertanya kepada peserta didik tentang pengertian sel.
2) Guru melengkapi jawaban dari peserta didik.
3) Guru menjelaskan serta menampilkan gambar melalui media visual
berbasis power point.
4) Peserta didik Mengamati gambar melalui media visual berbasis
power point.
b. Elaborasi
1) Guru meminta peserta didik untuk menuliskan perbedaan sel hewan
sel tumbuhan.
2) Guru menjelaskan macam-macam jaringan pada hewan dan pada
tumbuhan.
b. Konfirmasi
1) Salah satu peserta didik maju mempresentasikan hasil diskusi.
2) Guru menjelaskan kembali materi yang telah dipresentasikan oleh
peserta didik.
4) Kegiatan penutup (10 menit )
a. Guru memberi kesempatan siswa untuk bertanya.
b. Siswa menyimpulkan materi dengan dibimbing guru.
c. Guru memberi salam pada siswa
V. PENILAIAN
1. Penilaian Afektif
Keaktifan siswa dalam menjawab pertanyaan.
2. Penilaian Kognitif.
Tugas Terstruktur.
VI. SUMBER BELAJAR
1. Buku biologi untuk SMP/MTs
2. LKS (Lembar Kerja Siswa)
3. Buku-buku yang relevan.
VII. ALAT EVALUASI
1. Jelaskan perbedaan antara sel hewan dan sel tumbuhan.
2. Sebutkan macam-macam jaringan pada tumbuhan.
Jawaban:
1.
Sel Hewan Sel Tumbuhan
Tidak memiliki dinding sel, hanya
memiliki membran sel yang tipis
Memiliki dinding sel dan membran,
dinding sel terdiri dari selulosa
sehingga dindingnya kuat.
Tidak memiliki plastida Umumnya memiliki plastida
terutama kloroplas.
Tidak memiliki rongga sel
(vakuola), atau apabila ada
ukurannya sangat kecil.
Mempunyai ronnga sel (vakuola)
yang besar.
Memiliki sentriol Tidak memiliki sentriol.
Memiliki lisosom Tidak memiliki lisosom.
2. Jaringan meristem, parenkim, kolenkim, sklerenkim, jaringan penutup,
jaringan pengangkut, duktus kelenjar, dan pembuluh getah
Semarang, 01 April 2011
Guru Mata Pelajaran Peneliti
Luluk Kharisma, S.Pd Sri Ristanti
NIM : 073811057
Mengetahui
Kepala Sekolah
Drs. Ali Murtandlo, M.Pd.I.
NIP. 196307261993031001
Lampiran 8
KISI-KISI INSTRUMEN YANG DIPERLAKUKAN UNTUK
MENGUKUR MOTIVASI BELAJAR SISWA DENGAN
MENGGUNAKAN MEDIA VISUAL
Variabel
Penelitian Indikator
No. Item
Instrumen
Motivasi
1. Adanya keinginan berhasil. 2, 3, 4, 10, 17
2. Adanya dorongan dan
kebutuhan dalam belajar.
1, 5, 6, 7, 8,
15, 16, 18,
19,20
3. Adanya kegiatan yang
menarik .
9, 11, 12, 13,
14
LAMPIRAN 9
ANGKET MOTIVASI BELAJAR SISWA
1. Petunjuk Pengisian
a. Kepada saudara-saudari, dimohon untuk menjawab pertanyaan yang ada dengan
jujur dan sebenarnya.
Pengisian angket ini tidak berpengaruh pada nilai pelajaran biologi saudara-
saudari, karena semata-mata hanya untuk kepentingan ilmiah di lingkungan
terbatas.
b. Berilah tanda cek (�) pada kolom yang tersedia pada salah satu alternatif
jawaban yang sesuai dengan keadaan sebenarnya.
c. Alternatif jawaban yang tersedia memiliki 4 (empat) kemungkinan dengan skala:
SL : Selalu
SR : Sering
JS : Jarang Sekali
TP : Tidak Pernah
No Pertanyaan Jawaban
SL SR JS TP
1.
2.
3.
Saya tertarik belajar biologi materi
organisasi kehidupan dengan
menggunakan media visual (power
point).
Saya memperhatikan penjelasan
guru saat pelajaran berlangsung.
Saya bertanya kepada guru saat
menemui kesulitan pada pelajaran
biologi?
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
Saya ikut berpartisipasi saat ada
diskusi.
Saya mengerjakan sendiri tugas
dari guru.
Saya belajar setiap waktu tanpa
nunggu adanya ujian.
Saya rajin belajar biologi untuk
mendapatkan nilai yang baik.
Saya belajar karena takut dimarahi
orang tua?
Saya senang belajar jika dapat
melihat gambar dari media visual
(power point) pada materi
organisasi kehidupan.
Apakah dalam pelajaran organisasi
kehidupan dengan menggunakan
media visual (power point) ini
merangsang keingintahuan kamu.
Dengan menggunakan media visual
(power point) pembelajaran menjadi
sangat membosankan.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
Isi pembelajaran yang disampaikan
sangat abstrak, sehingga saya susah
memahaminya.
Saya senang belajar jika
pembelajarannya menggunakan
media visual (power point).
Saya tertarik belajar jika
dihubungkan dengan kehidupan
sehari-hari.
Saya kurang memahami materi
organisasi kehidupan dengan
menggunakan media visual (power
point).
Saya telat mengumpulkan tugas
dari guru.
Saya belajar terlebih dahulu
sebelum pelajaran dimulai.
Saya dapat mengerjakan tugas
dengan baik setelah mendapatkan
pembelajarn dengan media visual
materi pokok organisasi kehidupan.
Saya langsung membaca dan
mempelajari kembali di rumah
setelah menerima pelajaran dari
guru setelah pulang dari sekolah.
Saya meminjam buku di
perpustakaan untuk menambah
wawasan materi yang diajarkan
guru biologi.
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : Sri Ristanti
Tempat /Tanggal Lahir : Grobogan, 12 Januari 1989
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Alamat : Tlogorejo Rt. 02 Rw. 02
Tegowanu, Grobogan.
Riwayat Pendidikan :
1. SDN III Tlogerejo Lulus 2001
2. MTs N Karangawen Lulus 2004
3. SMA N I Godong Lulus 2007
4. Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang Jurusan Tadris Biologi. Lulus
2010/2011
Pengalaman Organisasi :
Semarang, 16 Maret 2011
Sri Ristanti