PENGARUH FAKTOR BUDAYA, SOSIAL, PRIBADI DAN PSIKOLOGI
TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK GAS ELPIJI TABUNG 5,5 KG
(Studi Kasus Pada Pegawai Pengguna Gas Elpiji dilingkungan Fakultas Ekonomi
UNSIQ Jawa Tengah di Wonosobo)
Sri Hartiyah
Fakultas Ekonomi Universitas Sains Al Qur’an Jawa Tengah di Wonosobo
ABSTRAKSI
Penelitian ini bertujuan untuk mengtahui dan menganalisa pengaruh perilaku
konsumen yang terdiri dari faktor budaya, sosial, pribadi dan psikologis terhadap keputusan
untuk membeli produk gas elpiji tabung 5,5 Kg.
Penelitian ini menggunakan metode analisis regresi linier berganda, dengan mengolah
data dari 57 sampel responden. Data diperoleh dengan membagikan kuesioner pada pegawai
pengguna gas elpiji dilingkungan fakultas ekonomi UNSIQ Jawa Tengah di Wonosobo.
Dari penelitian yang telah dilakukan, kemudian dilakukan analisa multiple regression
dan diperoleh hasil yang menunjukkan bahwa: faktor budaya, pribadi dan psikologis
memiliki berpengaruh signifikan terhadap keputusan konsumen dalam pembelian produk gas
elpiji tabung 5,5 Kg. Sedang faktor sosial berpengaruh negatif.
Key word : Faktor budaya, sosial, pribadi, psikologis, keputusan pembelian produk
Latar Belakang Masalah
Harga minyak dunia yang melambung tinggi berimbas pada harga jual minyak di
Indonesia otomatis subsidi pemerintah terhadap bahan bakar minyak yang meliputi solar,
bensin, minyak tanah, dan lainnya, juga meningkat sehingga menguras APBN yang
mengakibatkan berbagai revisi APBN harus dilakukan oleh pemerintah Indonesia agar dapat
menjalankan kegiatan perekonomian dan pemerintahan di Indonesia.
Selain pemerintah terpaksa mengurangi pasokan bahan bakar minyak terutama
minyak tanah, karena anggaran subsdi bahan bakar terbesar digunakan untuk mensubsidi
minyak tanah hal ini mendorong pemerintah untuk mengambil kebijakan yng meluncurkan
pengalihan minyak tanah ke liquified petroleum gas atau elpiji yang dirintis sejak 2007.
Hingga saat ini program konversi minyak tanah ke LPG tersebut terus dilaksanakan di
seluruh wilayah di Indonesia.
Secara ekonomis, penggunaan bahan bakar gas cair memang lebih hemat
dibandingkan dengan minyak tanah, hal tersebut pasti menguntungkan para pelaku bisnis.
Varian kemasan baru dari produk LPG merek Bright Gas kini hadir dengan kemasan 5,5 kg
yang lebih praktis dan mudah dibawa kemana-mana.
“Peluncuran Bright Gas 5,5 akan menjadi solusi yang sesuai bagi konsumen yang
membutuhkan kepraktisan dan harga yang lebih terjangkau. Segmentasi wanita karier, ibu ru-
mah tangga yang dinamis, atau keluarga kecil maupun penghuni apartemen yang memiliki
kebiasaan memasak dalam frekuensi yang lebih sedikit.Tentunya produk ini juga sesuai
dengan UKM di bidang food & beverage,” ujar Arie Anggoro.
(http://agunkzscreamo.blogspot.com/2016/12/pertamina-mulai-sosialisasikonversi.html #ixzz
4dB2DIWWm)
Walaupun masih ada masyarakat yang belum merasakan dampak positif karena
kebijakan tersebut. Faktanya Bright Gas 5,5 kg ini menawarkan tiga kelebihan lain bagi
konsumen. Pertama, lebih aman dengan fitur katup ganda yang mengadopsi teknologi Double
Spindle Valve System (DSVS) sehingga 2 kali lebih aman dalam mencegah kebocoran pada
kepala tabung.
Kedua, fitur keamanan diperkuat dengan adanya tambahan segel resmi Pertamina
yang dilengkapi dengan hologram fitur OCS (Optical Color Switch) yang telah memperoleh
paten dan tidak dapat dipalsukan. Fitur ini hampir sama dengan teknologi yang digunakan
dalam benang pengaman uang kertas dan dokumen-dokumen berharga lainnya.
Ketiga, konsumen memesan Bright Gas melalui layanan terpusat di Contact
Pertamina 500-000 (diawali dengan kode area setempat). Selain itu LPG non subsidi isi 5,5
Kg memiliki keunggulan harga yang cukup terjangkau yaitu Rp 57.000 per tabung.
Promo Bright Gas telah dilaksanakan pihak pertamina dalam rangka memperingati
Hari Pelanggan Nasional selama periode 4 - 12 September 2016, Pertamina memberikan
segudang promo dengan total nilai promo s.d Rp 224.500,-/tabung. Syarat & Ketentuannya
adalah sebagai berikut :
Free biaya trade in untuk penukaran Bright Gas 5,5 kg (untuk 300 pelanggan
pertama), dengan simulasi sebagai berikut:
No Produk Paket Perdana Harga Normal
(Tabung + Isi +
Ongkos Kirim)
Harga
Promo
Trade in 1 Tabung Bright Gas 5,5 KG (Rp) (Rp)
1 2 Tabung ELPIJI 3 kg 107.500 49.500
2 1 Tabung ELPIJI 3 kg 216.500
3 1 Tabung Ease Gas 9 kg 103.500
4 1 Tabung Joy Cook 103.500
Pemberian diskon sebesar Rp 15.000/tabung untuk pembelian refill Bright Gas 12 kg
dan diskon Rp 8.000/tabung untuk pembelian refill Bright Gas 5,5 kg, serta gratis ongkos
kirim (Rp 15.000/tabung untuk Bright Gas 12 kg dan Rp 8.000/tabung untuk Bright Gas 5,5
kg), dengan contoh simulasi (untuk harga di Jabodetabek) sebagai berikut:
No. DESKRIPSI HARGA
NORMAL (Rp)
PROMO HARI
PELANGGAN>(Rp)
Bright Gas 12 kg
Harga Refill 131.000 116.000
Ongkos Kirim 15.000 -
TOTAL 146.000 116.000
Bright Gas 5,5 kg
Harga Refill 57.500 49.500
Ongkos Kirim 8.000 -
TOTAL 65.500 49.500
Sumber:http://www.pertamina.com/news-room/info-pertamina/program-dan-
event/promo-bright-gas-dalam-memperingati-hari-pelanggan-nasional-tahun-2016/
Perkembangan ekonomi yang global akan menuntut konsumen bersikap pintar,
cermat, efisien dan efektif dalam memilih produk yang diinginkan. Hal ini berkaitan dengan
kepuasan yaitu merupakan tingkat perasaan konsumen yang diperoleh setelah konsumen
melakukan/menikmati sesuatu (Tjiptono, 1997). Apabila konsumen merasa puas maka akan
membuka peluang bisnis bagi mereka yang menamakan diri sebagai produsen.
Pertimbangan utama produsen adalah memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen
maka perusahaan dituntut mampu menciptakan lebih banyak alternatif pilihan bagi konsumen
dalam pelayanan, harga dan kualitas yang ditawarkan. Konsep pemasaran bertujuan untuk
memberikan kepuasan terhadap keinginan dan kebutuhan konsumen. Assauri (1999:4)
mengartikan pemasaran sebagai usaha menyediakan dan menyampaikan barang dan jasa yang
tepat kepada orang-orang yang tepat pada tempat dan waktu serta harga yang tepat dengan
promosi dan komunikasi yang tepat.
Perilaku konsumen dalam menentukan pilihan merupakan pertimbangan yang
berpengaruh pada konsumsi suatu produk. Perilaku konsumen dipengaruhi beberapa hal
seperti faktor budaya yang merupakan penentu keinginan dan perilaku mendasar untuk
mendapatkan nilai, persepsi, preferensi dan perilaku dari pihak lain. Faktor sosial yang
membagi masyarakat relatif homogen dan menganut nilai, minat dan perilaku yang serupa.
Selain itu, faktor pribadi dan psikologis juga memiliki andil besar dalam penentuan
keputusan. Karakteristik psikologis seseorang yang berbeda dengan orang lain menyebabkan
tanggapan yang relatif konsisten dan bertahan lama. Dalam motif pembelian produk menutur
Engel (2000:285) adalah dengan mempertimbangkan dua manfaat yaitu manfaat utilitarian
merupakan atribut produk fungsional yang obyektif. Sebaliknya manfaat hedonik mencakup
respon emosional, kesenangan panca indra, mimpi dan pertimbangan-pertimbangan estetis.
Batasan Masalah
Adapun pembatasan masalah yang dikaji dalam penelitian ini adalah pengaruh faktor
Budaya, sosial, pribadi dan psikologi terhadap keputusan pembelian produk gas elpiji tabung
5,5 Kg. Studi kasus pada Pegawai Pengguna Gas Elpiji dilingkungan Fakultas Ekonomi
UNSIQ Jawa Tengah di Wonosobo
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan batasan masalah dapat disusun rumusan masalah
dalam penelitian ini adalah apakah faktor Budaya, sosial, pribadi dan psikologi berpengaruh
terhadap keputusan pembelian produk gas elpiji tabung 5,5 Kg
Tujuan Penelitian
Sesuai rumusan masalah di atas, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan
mengetahui pengaruh faktor Budaya, sosial, pribadi dan psikologi terhadap keputusan
pembelian produk gas elpiji tabung 5,5 Kg.
Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dan
referensi untuk penelitian selanjutnya. Serta diharapkan dapat menambah pengetahuan
mengenai berbagai hal yang dapat mempengaruhi pemilihan gas elpiji tabung 5,5 Kg sebagai
bahan bakar, sehingga dapat menemukan solusi dari permasalahan yang ada.
LANDASAN TEORI
Sikap Konsumen
Konsumen merupakan salah satu faktor yang menentukan maju tidaknya suatu
perusahaan. Konsumen merupakan salah satu faktor penting yang perlu diperhatikan oleh
perusahaan selain perusahaan itu sendiri dan kegiatan pemasarannya.
Sikap adalah tanggapan yang mengandung komponen-komponen kognitif, afektif dan
konotif terhadap suatu obyek dari lingkungan-lingkungan (Sigit 2000:25). Sikap dipengaruhi
oleh stimulus yang berada diluar individu sehingga dapat merespons informasi terhadap
obyek yang berada dalam lingkungan yang ditanggapi (kognitif).
Sikap bersifat stabil artinya tidak goyah dalam waktu yang relatif lama kecuali jika
ada informasi-informasi baru yang rasional dan aseptabel (dapat diterima) (Sigit 2000:27).
Artinya bahwa dengan informasi-informasi yang dilakukan secara positif, efektif melalui
penjelasan-penjelasan yang kontinyu akan dapat merubah sikap untuk kemudian mendorong
seseorang untuk berperilaku menurut dorongan yang ada diluar dirinya sendiri atau pada
lingkungannya (stimulus).
Pembentukan sikap dimulai ketika seseorang menerima informasi tentang produk atau
jasa. Sikap yang terbentuk biasanya didapatkan dari pengalaman pribadi atau berdasarkan
informasi dari orang lain yang memiliki pengaruh. Kemudian informasi akan di evaluasi
berdasarkan kebutuhan, nilai, kepibadian dan kepercayaan masing-masing individu sehingga
membentuk sikap konsumen pada produk dengan tingkat komitmen yang beragam baik
complaince, identification atau internazilation.
Sorang pemasar harus mampu mengidentifikasi, menganalisis dan mengoptimalkan
penggunaan faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan sikap dari konsumen. Dan
mengelola pesan/sinyal perubahan sikap konsumen tersebut dengan memperhatikan antara
lain : struktur, urutan, makna yang terkandung didalamnya, serta karakteristik konsumen
yang meliputi kepribadian, mood dan jenis kepercayaan yang dimiliki.
Perilaku Konsumen
Dharmesta (2003:10) mengatakan perilaku konsumen adalah kegiatan-kegiatan
individu atau kelompok yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan barang dan jasa,
termasuk di dalamnya proses pengambilan keputusan pada persiapan dan penentuan kegiatan-
kegiatan tersebut.
Berdasarkan hal tersebut, lebih lanjut dapat dijelaskan melalui beberapa pendekatan-
pendekatan antara lain:
1. Pendekata Ekonomi Mikro
Menurut pendekatan atau teori ini, keputusan untuk membeli merupakan hasil
perhitungan ekonomis rasional yang sadar. Pembeli individual berusaha menggunakan
barang-barang yang diinginkan dan dibutuhkan sehingga akan memberikan kegunaan
(utility) paling banyak sesuai dengan selera dan harga selektif.
2. Pendekatan Psikologis
Teori psikologis ini mendasarkan diri pada faktor-faktor psikologis individu selalu
dipengaruhi oleh kekuatan-kekuatan lingkungan dalam menganalisis dan mempengaruhi
keputusan pembelian.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen
1. Faktor Budaya
Dharmesta (2003:107), kebudayaan didefinisikan sebagai simbol dan fakta yang
komplek, yang diciptakan manusia, diturunkan dari generasi ke generasi yang lain sebagai
faktor penentu dan pengatur manusia dalam masyarakat. Kebudayaan mempunyai pengaruh
paling luas dan terdalam terhadap perilaku konsumen.
Sedangkan budaya diartikan sebagai kumpulan nilai-nilai dasar, persepsi, keinginan
dan tingkah laku yang dipelajari oleh seorang anggota masyarakat dari penting lainnya.
Menurut Dharmesta (2003:107) termasuk dalam budaya ini adalah pergeseran budaya serta
nilai-nilai dalam keluarga. Sub keluarga dan lembaga budaya adalah sekelompok orang
dengan sistem mulai terpisah berdasarkan pengalaman dan situasi kehidupan yang umum.
Sub budaya termasuk nasionalitas, agama, kelompok ras dan wilayah geografis.
2. Faktor Sosial
Kelas sosial merupakan pembagian masyarakat yang relatif homogen dan permanen yang
tersusun secara hierarkis dan yang anggotanya menganut nilai, minat serta perilaku yang
sama. Orang yang berada dalam suatu kelas sosial yang sama, umumnya memiliki
kecenderungan yang sama dibandingkan mereka yang berada di luar lingkungan tersebut.
Keinginan seseorang pada suatu produk juga umumnya dipengaruhi oleh faktor sosial
ini. Umumnya seseorang akan mengikuti perilaku lingkungannya, termasuk dalam pembelian
suatu produk. Perpindahan kelas sosial antar masyarakat dapat terjadi, naik maupun turun.
Perpindahan tersebut terjadi bergantung pada ketat longgarnya lapisan sosial yang ada.
3. Faktor Pribadi
Faktor pribadi dapat dilihat dari beberapa aspek seperti, umur atau tahap daur hidup
dan pekerjan seseorang. Keinginan seseorang berubah-ubah mengikuti masa hidup seseorang.
Selain itu pekerjaan seseorang akan mempengaruhi kemampuan seseorang untuk
memperoleh produk yang diinginkan tersebut.
4. Faktor Psikologis
Psikologis sebagian besar dipengaruhi lingkungan hidup yang dijalani. Selain faktor
lingkungan, pemilihan seseorang akan suatu produk juga dipengaruhi oleh faktor psikologis
antara lain :
a. Motivasi, yaitu kebutuhan akan memotivasi seseorang mengkonsumsi suatu produk.
Engel (2000:285) meyebutkan bahwa kebutuhan yang diaktifkan akhirnya diekspresikan
dalam perilaku pembelian dan konsumsi dalam dua jenis manfaat yaitu: manfaat
utilitarian dan manfaat hedonik/pengalaman.
b. Persepsi adalah proses mengorganisasi dan menginterpretasikan suatu informasi guna
membentuk gambaran sebelum seseorang memutuskan suatu pilihan.
c. Keyakinan/sikap adalah pemikiran diskriptif yang dimiliki seseorang mengenai sesuatu
didasarkan pada pengetahuan sebenarnya, pendapat atau kepercayaan dengan mengurai
evaluasi, perasaan dan kecenderungan dari seseorang terhadap suatu obyek atau ide yang
relatif konsisten (Kolter, 2000:157).
Proses Pengambilan Keputusan
Seorang pemasar perlu mengetahui siapa yang terlibat dalam keputusan pembelian
suatu produk. Proses pengambilan keputusan merupakan pendekatan masalah bagi konsumen
untuk memenuhi motif yang timbul akibat rangsangan dari luar. Keputusan sebagai faktor
keluaran dapat berupa keputusan utuk membeli (dan pembelin selanjutnya) atau bahkan
menolak tawaran produk berikutnya. Permintaan konsumen pada poduk mengandung arti
sebagai kesediaan membeli atau kemampuan daya beli terhadap produk tersebut. Oleh karena
itu, perilaku konsumen sebagai ungkapan pengaruh atas kesukaan pada suatu produk yang
telah memenuhi kriteria sesuai keinginan konsumen.
Kerangka Berpikir
Dalam memahami perilaku konsumen perlu difahami siapa konsumen, sebab dalam
suatu lingkungan yang berbeda akan memiliki penelitian, kebutuhan, pendapat, sikap dan
selera yang berbeda. Kotler (2001:144) menyatakan: “Faktor-faktor yag mempengaruhi
perilaku kosumen adalah budaya, sosial, pribadi dan psikologis. Sebagian faktor-faktor
tersebut tidak diperhatikan oleh pemasar tetapi sebenarnya harus diperhitungkan untuk
mengetahui seberapa jauh faktor-faktor perilaku kosumen tersebut mempengaruhi pembelian
konsumen”.
Berdasarkan uraian diatas, dapat ditunjukkan gambar kerangka pikir sebagai berikut:
Sumber : (Kotler, 2001:144)
Perilaku konsumen yang terdiri atas faktor budaya, sosial, pribadi dan psikologis
merupakan variabel independen (yang mempengaruhi) terhadap keputusan pembelin produk.
Sedang keputusan pembelin produk sebagai variabel dependen (yang dipengaruhi). Seluruh
variabel perilaku konsunem berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian konsumen,
Perilaku Konsumen
Budaya(X1) Sosial (X2) Pribadi (X3) Psikologis (X4)
Keputusan pembelian
produk (Y)
karena tinggi rendahnya perilaku konsumen akan semakin mempengaruhi keputusan
konsumen secara signifikan ditunjukkan dengan tingkat sig.
Hipotesis
Berdasarkan pemaparan sebelumnya, maka dapat dirumuskan hipotesis sementara,
bahwa faktor budaya, sosial, pribadi, dan psikologis berpengaruh positif terhadap keputusan
pembelian gas elpiji tabung 5,5 Kg.
Metode Penelitian
Devinisi Operasional Dan Pengukuran Variabel
Budaya (X1)
Faktor budaya merupakan faktor yang mempunyai pengaruh paling luas dan terdalam
terhadap perilaku konsumen. Dharmmesta (2003:107) mengatakan bahwa kebudayaan
sebagai simbol dan fakta yang komplek, yang diciptakan manusia, diturunkan dari generasi
ke generasi yang lain sebagai faktor penentu dan pengatur manusia dalam masyarakat.
Kebudayaan mempunyai pengaruh paling luas dan terdalam terhadap perilaku konsumen.
Dari pendapat tersebut, diperoleh indikator-indikator yang dapat diaplikasikan dalam
kuesioner berupa:
Budaya (X1)
X1.1 : Pergeseseran budaya
X1.2 : Wilayah geografis
X1.3 : Kelas sosial
Sosial (X2)
Kelas sosial diperoleh indikator-indikator yang diaplikasikan dalam kuesioner berupa:
X2.1 : Mengikuti lingkungan
X2.2 : Pengalaman dari anggota keluarga
X2.3 : Mengikuti teman
Pribadi (X3), diperoleh indikator-indikator yang dapat diaplikasikan dalam kuesioner berupa:
X3.1 : Gaji
X3.2 : Situasi ekonomi
X3.3 : Gaya hidup
Psikologis (X4)
Faktor psikologis diperoleh indikator-indikator yang diaplikasikan dalam kuesioner
berupa:
X4.1 : Motivasi
X4.2 : Persepsi
X4.3 : Pengetahuan
Keputusan Pembelian Produk (Y), diperoleh indikator-indikator yang dapat diaplikasikan
dalam kuesioner berupa:
Y1 : Memilih produk terbaik
Y2 : Keputusan dilakukan atas kehendak
Y3 : Melakukan pembelian kembali.
Pemilihan Sampel Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada pegawai pengguna gas elpiji dilingkungan Fakultas
Ekonomi UNSIQ Jawa Tengah di Wonosobo dengan jumlah 57 responden dari total 66
responden/ pegawai.
Metode Pengumpulan Data
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei. Merupakan
metode pengumpulan data primer yang diperoleh secara langsung dari sumber asli. Pada
penelitian ini teknik pngumpulan data menggunakan kuesioner yang dibagikan secara
langsung kepada responden yang telah dipilih. Diharapkan dengan cara ini tingkat response
rate akan lebih tinggi. Dari survei yang telah dilakukan diperoleh data:
Kuesioner disebar Kuesioner Kembali Kuesioner Gugur Kuesioner dikelola
66 Kuesioner 61 Kuesioner 4 Kuesioner 57 uesioner
Teknik pengukuran data
Kuesioner yang dibagikan pada responden menggunakan metode perhitungan lima
skala, yaitu:
a. Jawaban SS (Sangat setuju) dengan skor 5 poin
b. Jawaban S (setuju) dengan skor 4 poin
c. Jawaban N (Netral) dengan skor 3 poin
d. Jawaban TS ( Tidak setuju) dengan skor 2 poin
e. Jawaban STS (Sangat tidak setuju) dengan skor 1 poin
Teknik Analisa Data
Uji Kualitas Data
Uji Validitas
Uji validitas yang digunakan adalah dengan menghitung korelasi antar skor masing-
masing butir pertanyaan dengan total skor setiap konstruknya ( Ghozali, 2006). Pengujian ini
menggunakan Pearson Correlation.
Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas ini menggunakan reliabilitas konsistensi internal yaitu Cronbach’s
Apha (α). Menurut Nunnally (1967) dalam Ghozali (2006) apabila Cronbach’s Apha dari
hasil pengujin > 0,6 maka dapat dikatakan bahwa variael ini adalah reliabel.
Uji Hipotesis
Metode statistika yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah regresi linear
berganda (multiple regression) yang dinotasikan sebagai berikut:
Y = a + b1x1 + b2x2 + b3x3 + b4x4 + e
Dimana :
Y = Keputusan pembelian produk
a = Konstanta
b1 = Koefisien regresi budaya
x1 = Budaya
b2 = Koefisien regresi sosial
x2 = sosial
b3 = Koefisien regresi pribadi
x3 = pribadi
b4 = Koefisien regresi psikologis
x4 = psikologis
e = error
Fokus utama persamaan regresi pada penelitian ini adalah signifikan indeks koefisien
dan sifat pengaruh interaksi variabel-variabel independen terhadap variabel dependen.
pengaruh interksi variabel-variabel X pada Y dapat diartikan bahwa perubahan yang terjadi
pada variabel Y disebabkan oleh variabel X. Jika b secara statistik signifikan, maka interaksi
antar vaiabel independen mempengaruhi variabel dependen. Pengaruh variabel independen
terhadap variabel dependen diuji dengan tingkat signifikansi α < 0,05.
Hasil Penelitian
Uji Validitas dan Reabilitas
Hasil pengujian reliabilitas dan validitas data variabel budaya menunjukkan tingkat
konsisternsi dan keakurasian yang cukup baik. Pada uji reliabilitas, konsistensi internal
koefisien Cronbach’s Alpha sebesar 0,803, diatas batas minimal 0,60 (Nunnally, 1967 dalam
Ghazali, 2006). Nilai ini menunjukkan bahwa data sudah dapat dikatakan handal atau reliabel
dengan prosentase 80,3%. Sedangkan pada uji validitas data dengan uji homogenitas data
dan uji korelasional antar skor masing-masing butir pernyataan dengan skor totalnya (Pearson
Correlation) menunjukkan korelasi yang positif dengan tingkat signifikan < 0,05
menunjukkan bahwa data telah valid.
Hasil pengujian reliabilitas dan validitas data variabel sosial menunjukkan tingkat
konsisternsi dan keakurasian yang cukup baik. Pada uji reliabilitas, konsistensi internal
koefisien Cronbach’s Alpha sebesar 0,643, diatas batas minimal 0,60 (Nunnally, 1967 dalam
Ghazali, 2006). Nilai ini menunjukkan bahwa data sudah dapat dikatakan handal atau reliabel
dengan prosentase 64,3%. Sedangkan pada uji validitas data dengan uji homogenitas data
dan uji korelasional antar skor masing-masing butir pernyataan dengan skor totalnya (Pearson
Correlation) menunjukkan korelasi yang positif dengan tingkat signifikan pada level < 0,05
menunjukkan bahwa data telah valid.
Hasil pengujian reliabilitas dan validitas data variabel pribadi menunjukkan tingkat
konsisternsi dan keakurasian yang cukup baik. Pada uji reliabilitas, konsistensi internal
koefisien Cronbach’s Alpha sebesar 0,742, diatas batas minimal 0,60 (Nunnally, 1967 dalam
Ghazali, 2006). Nilai ini menunjukkan bahwa data sudah dapat diatakan handal atau reliabel
dengan prosentase 74,2%. Sedangkan pada uji validitas data dengan uji homogenitas data
dan uji korelasional antar skor masing-masing butir pernyataan dengan skor totalnya (Pearson
Correlation) menunjukkan korelasi yang positif dengan tingkat signifikan pada level < 0,05
menunjukkan bahwa data telah valid.
Hasil pengujian reliabilitas dan validitas data variabel psikologis menunjukkan tingkat
konsisternsi dan keakurasian yang cukup baik. Pada uji reliabilitas, konsistensi internal
koefisien Cronbach’s Alpha sebesar 0,602, diatas batas minimal 0,60 (Nunnally, 1967 dalam
Ghazali, 2006). Nilai ini menunjukkan bahwa data sudah dapat dikatakan handal atau reliabel
dengan prosentase 60,2%. Sedangkan pada uji validitas data dengan uji homogenitas data
dan uji korelasional antar skor masing-masing butir pernyataan dengan skor totalnya (Pearson
Correlation) menunjukkan korelasi yang positif dengan tingkat signifikan < 0,05
menunjukkan bahwa data telah valid.
Hasil pengujian reliabilitas dan validitas data variabel keputusan pembelian produk
menunjukkan tingkat konsisternsi dan keakurasian yang cukup baik. Pada uji reliabilitas,
konsistensi internal koefisien Cronbach’s Alpha sebesar 0,629, diatas batas minimal 0,60
(Nunnally, 1967 dalam Ghazali, 2006). Nilai ini menunjukkan bahwa data sudah dapat
dikatakan handal atau reliabel dengan prosentase 62,9%. Sedangkan pada uji validitas data
dengan uji homogenitas data dan uji korelasional antar skor masing-masing butir pernyataan
dengan skor totalnya (Pearson Correlation) menunjukkan korelasi yang positif dengan tingkat
signifikan < 0,05 menunjukkan bahwa data telah valid.
TABEL HASIL UJI RELIABILITAS
Variabel Cronbach’s Alpha Keterangan
Budaya 0.803 Reliabel
Sosial 0,643 Reliabel
Pribadi 0,702 Reliabel
Psikologis 0,602 Reliabel
Keputusan Pembelia Produk 0,629 Reliabel
Hasil Uji Hipotesis
Koefisien Korelasi (R) sebesar 0,598. Hal ini berarti, hubungan antara variabel-
variabel budaya, sosial, pribadi dan psikologis sebagai vaiabel X terhadap keputusan
pembelian produk sebagai variabel Y adalah positif kuat.
Besarnya nilai Koefisien determinasi (R2) adalah 0,357, hal ini berarti 35,7% variasi
pengambilan keputusan pembelian gas elpiji tabung 5,5 Kg dapat dijelaskan dengan
mengukur budaya, sosial, pribadi dan psikologis masyarakat pada pegawai pengguna gas
elpiji dilingkungan Fakultas Ekonomi UNSIQ Jawa Tengah di Wonosobo. Sedang sisanya
(100%-35,7% = 64,3%) dijelaskan oleh variasi variabel lain yang tidak diteliti.
Uji ANOVA atau F test diperoleh F hitung sebesar 7,218 dengan tingkat probabilitas
0,000 (signifikan). Karena tingkat probabilitas dibawah 0,05, maka model regresi dapat
digunakan untuk memprediksi pengambilan keputusan pembelian produk gas elpiji tabung
5,5 Kg. Dapat juga dikatakan bahwa budaya, sosial, pribadi dan psikologis secara bersama-
sama berpengaruh terhadap keputusan pembelian produk gas elpiji tabung 5,5 Kg.
Dalan uji statistik t atau uji signifikansi parameter individual, budaya (0,018), sosial
(0,009), pribadi (0,043) dan psikologi (0,001). Keempat variabel memiliki tingkat
signifikansi < 0,050 sehingga dapat diartikan bahwa faktor budaya, sosial, pribadi dan
psikologis berpengaruh terhadap pembelian produk gas elpiji tabung 5,5 Kg.
TABEL HASIL PENGUJIAN
Variabel Coefficients Sig. Hasil
Budaya 289 0,018 Signifikan
Sosial -299 0,009 Signifikan
Pribadi 199 0,043 Signifikan
Psikologis 500 0,001 Signifikan
Pengaruh budaya terhadap keputusan pembelian produk memiliki koefisien 289 dan
signifikansi 0,018. Pengaruh sosial terhadap keputusan pembelian produk memiliki koefisien
-299 dan signifikansi 0,009. Pengaruh pribadi terhadap keputusan pembelian produk
memiliki koefisien 199 dan signifikansi 0,043. Pengaruh psikologis terhadap keputusan
pembelian produk memiliki koefisien 500 dan signifikansi 0,001. Keempat variabel diatas
memiliki tingkat signivikansi < 0,05 dan memiliki koefisian positif kecuali pada variabel
sosial yang memiliki koefisien negatif.
Dapat disimpulkan bahwa hipotesis bahwa faktor budaya, pribadi dan psikologis
berpengaruh positif terhadap pengambilan keputusan pembelian gas elpiji tabung 5,5 Kg
diterima dan hipotesis bahwa faktor sosial berpengaruh positif terhadap pengambilan
keputusan pembelian gas elpiji tabung 5,5 Kg ditolak.
PENUTUP
Kesimpulan
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh faktor budaya, sosial, pribadi dan
psikologis dalam pengambilan keputusan pembelian produk gas elpiji tabung 5,5 Kg.
Penelitian ini hanya dilakukan dalam lingkup kecil, yaitu pada 57 pegawai pengguna gas
elpiji dilingkungan Fakultas Ekonomi UNSIQ Jawa Tengah di Wonosobo dengan
membagikan kuesioner, sehingga sulit untuk digeneralisasikan untuk seluruh pengguna elpiji
di Indonesia.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa faktor-faktor budaya, pribadi dan psikologis
berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian produk, sedangkan faktor sosial
menunjukkan pengaruh negatif dalam pengambilan keputusan pembelian produk.
Saran
Penelitian selanjutnya diharapkan dapat menambahkan jumlah sampel penelitian dan
mengganti atau menambah selain variabel independen (budaya, sosial, pribadi dan
psikologis) dikarenakan dalam penelitian ini variabel-variabel yang disebutkan hanya
menyumbang sebesar 35,7% dalam naik turun atau variasi perubahan pengambilan keputusan
pembelian produk, sedangkan sebesar 64,3% faktor yang berpengaruh tidak diteliti. Selain
itu, hubungan variabel-variabel independen (budaya, sosial, pribadi dan psikologis) dengan
variabel dependen (pengambilan keputusan pembelian produk) tidak sempurna hanya sebesar
0,598.
Agenda Penelitian Mendatang
Untuk penelitian berikutnya agar dapat menambah variasi responden untuk daerah
lain, sehingga penelitian dapat lebih digeneralisasikan untuk lingkup yang lebih luas. Selain
itu agar dapat dilihat kecenderungan atau faktor yang paling dominan berpengaruh terhadap
keputusan khususnya pada pembelian gas elpiji tabung 5,5 Kg.
DAFTAR PUSTAKA
Ardiansah, Rendi Edo, 2011. Implementasi Kebijakan Konversi Minyak Tanah Ke Gas Elpiji
di Kabupaten Bondowoso. Skripsi . Universitas Muhammadiyah Jember.
Arikuntos, S. 1998. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Edisi Revisi. Cetakan
Kesembilan. Jakarta: Rineke Cipta.
Asauri, S. 1999. Manajemen Pemasaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Dharmesta, Basu Swasta.1998. Manajemen Pemasaran. Jogjakarta: BPFE.
Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang:
Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Hasan, I. 2002. Pokok-Pokok Materi Statistik II : Statistik Inferensil. Jakarta: Bumi Aksara.
Hastuti, Indriyani Puji. 2013. Pengaruh Harga Gas Elpiji Terhadap Keputusan Pembelian
Pada Pelanggan di Agen Putra Pangkep Elpiji Kelurahan Gayam, Kecamatan Tanjung
Redeb, Kabupaten Berau Kalimantan Timur.
http://agunkzscreamo.blogspot.com/2016/12/pertamina-mulai-sosialisasi-konversi.html# ixzz
4dB2DIWWm
http://www.pertamina.com/news-room/info-pertamina/program-dan-event/promo-bright-gas-
dalam-memperingati-hari-pelanggan-nasional-tahun-2016/
Kolter, AB Susanto P. 2001. Manajemen Pemasaran Indonesia. Buku 2. Jakarta: Selemba
Empat.
Kolter, P. 2000. Manajemen Pemasaran Jilid 2. Jakarta: Bumi Aksara.
Kurniawan, H. 2006. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengarui Konsumen dalam
Pengambilan Keputusan Pembelian Produk Mie Instan Merek Sedap, Studi Pada
Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Merdeka. Malang: Skripsi Universitas
Merdeka Malang.
Rianawati, EA. 2005. Analisis Pengaruh Faktor dari Perilaku Konsumen Terhadap
Pembelian Produk Aqua (Studi pada Masyarakat Desa Slimbung Kecamatan
Ngadiluih Kabupaten Kediri). Malang: Skripsi Universitas Merdeka Malang.
Sigit, S. 2001. Metodologi Penelitian. Jogjakarta: BPFE UST.
Wijaya, T. 2009. Analisa Data Penelitian menggunakan SPSS. Universitas Atmajaya
Yogjakarta.