Download - Penerapan Authentic Assesment
PENERAPAN AUTHENTIC ASSESSMENT
Disampaikan pada Kegiatan Pelatihan Pedagogik Lanjut (AA) di LP 3 Universitas Jember
Rabu, 18 Mei 2016
Oleh:Indrawati
Staf Pengajar P-Fisika PMIPA FKIP Univ. Jember
TUJUAN PELATIHAN• PESERTA MEMILIKI KESAMAAN PERSEPSI
TENTANG PENTINGNYA AA DALAM PEMBELAJARAN
• PESERTA MEMILIKI KEMAMPUAN MENERAPKAN AA DALAM PEMBELAJARAN
Reading
Hearing wordsLooking at picture
Looking at an exhibition
Participating in a discussion
Watching video
Watching a demonstrationSeeing it done on location
Giving a talk
Doing a Dramatic Presentation
Simullating the Real Experience
Doing the Real Thing90%
70%
50%
30%
20%
10%
PASSIVE
AC
TIVE
TINGKAT MEMORISASI
Verbal reciving
Visual reciving
Partici- pating
Doing
TINGKAT KETERLIBATAN
MODEL PEMBELAJARAN
CONE OF LEARNING (Edgar Dale)
copyright dit.akademik.ditjen.dikti
GBPP SAP
PERENCANAAN PELAKSANAAN PENGEMBANGAN
KURI
KULU
M
HASIL BELAJAR
REKO
NST
RUKS
I MAT
A KU
LIAH
EVALUASI PROGRAM PEMBELAJARAN
copyright dit.akademik.ditjen.dikti
Garis Besar
Rencana Pembljrn
KURI
KULU
M
PERENCANAAN PELAKSANAAN PENGEMBANGAN(PLAN) (DO) (ACT)
Pengem bangan Pembela
jaranMahasisw
a
Dosen
Sumber belajar
EVALUASI PROGRAM PEMBELAJARAN (CHECK)
copyright dit.akademik.ditjen.dikti
PENILAIAN BELAJAR
• PENILAIAN KEMAMPUAN KOGNITIF
• PENILAIAN KEMAMPUAN AFEKTIF
• PENILAIAN KEMAMPUAN PSIKOMOTOR ?
?
Ujian tulis ?
BAGAIMANA CARA PENILAIANNYA :
copyright dit.akademik.ditjen.dikti
PERSOALAN PENILAIAN BELAJAR
Pemberian angka pada hasil belajar mahasiswa apakah termasuk penilaian?
Jenis kemampuan apa yang kita nilai dari mahasiswa?
Apakah teknik penilaian yang kita jalankan sudah tepat sesuai kemampuan mahasiswa secara nyata dan benar?
Bagaimana cara penilaian: paper/karangan, syair, matematika, maket, patung, ujian tulis/uraian , apakah sama caranya?
Apakah tes dan ujian tulis merupakan satu satunya cara yang tepat untuk melihat kemampuan/kompetensi mahasiswa ?
PENILAIAN DALAM PEMBELAJARAN
Sistem penilaian dalam K-DIKTI menggunakan standar penilaian pembelajaran yang dalam Permendikbud Nomor 44 Tahun 2015 pasal 19 ayat 1 diartikan sebagai kriteria minimal tentang penilaian proses dan hasil belajar mahasiswa dalam rangka pemenuhan capaian pembelajaran lulusan.
Penilaian proses dan hasil belajar mahasiswa mencakup: 1. Prinsip penilaian; 2. Teknik dan instrumen penilaian; 3. Mekanisme dan prosedur penilaian; 4. Pelaksanaan penilaian; 5. Pelaporan penilaian; dan 6. Kelulusan mahasiswa
PRINSIP-PRINSIP PENILAIAN
Edukatif, Otentik, Objektif, Akuntabel, dan Transparan yang dilakukan secara terintegrasi.
PRINSIPEdukatif Memotivasi untuk:
Memperbaiki rencana dan cara belajarnya; Meraih capaian pembelajarnya;
Otentik Berorientasi pada proses belajar yang berkesinambungan; Hasil belajar yang mencerminkan kemampuan mahasiswa;
Objektif Penilaian yang standarnya disepakati antara osen dan mahasiswa;
Bebas dari pengaruh subjektivitas penilai dan yang dinilai;
Akuntabel Penilaian yang dilaksanakan sesuai dengan prosedur dan kriteria yang jelas, disepakati pada awal kuliah, dan dipahami oleh mahasiswa.
Transparan Penilaian yang prosedural; Hasil penilaiannya dapat diakses oleh semua pemangku
kepentingan;
Sumber : Permendikbud Nomor 44 Tahun 2015
PROSES PENILAIAN DALAM PEMBELAJARAN SCL
Dilakukan selama proses dengan melihat perkembangan hasil di beberapa tahapan pembelajaran.
Dalam proses penilaian ini menjadi sangat penting artinya yaitu dengan memeriksa, mengkaji, memberi arahan dan masukan kepada peserta didik, dan menggunakan suatu instrumen penilaian sebagai tolok ukur ketercapaian kemampuan
Proses Asesmen seperti apa yg tepat utk pembelajaran SCL ? ? ?
Proses asesmen yang diusulkan dan dianggap tepat dalam metode pembelajaran SCL adalah model asesmen yang disebut:
Asesmen Kinerja (Authentic Assessment atau Performance Assessment),
Yaitu:asesmen yang terdiri atas tiga aktvitas dasar yaitu: dosen memberi tugas , peserta didik menunjukkan kinerjanya, dinilai berdasarkan indikator tertentu dengan instrumen yang disebut Rubrik.Atau, ada: Tugas, hasil tugas (kinerja), nilai tugas
AUTHENTIC ASSESSMENT?
Authentic Assessment/Performance Asssessment didefinisikan sebagai:
“Penilaian terhadap proses perolehan, penerapan pengetahuan dan ketrampilan, melalui proses pembelajaran yang menunjukkan kemampuan peserta didik dalam proses maupun produk”
Gambar: Diagram asesmen kinerja
Asesmen Tradisional Asesmen Otentik Periode waktu khusus Mengukur kecakapan tkt.
rendah Menerapkan drill & latihan Memiliki perspektif sempit Mengungkap fakta Menggunakan standar klpk. Bertumpu pada ingatan Hanya satu solusi yg benar Mengungkap kecakapan Mengajar untuk ujian
Waktu ditentukan dosen & PD Mengukur kecakapan tkt. tinggi Menerapkan strategi kritis-
inovatif Memiliki perspektif menyeluruh Mengungkap konsep & proses Menggunakan standar individu Bertumpu pada internalisasi Solusi yang benar banyak Mengungkap kompetensi Mengajar demi kebutuhan.
Perbandingan Asesmen: Tradisional-Otentik
Penilaian autentik
Penilaian tradisional
komprehensif
copyright dit.akademik.ditjen.dikti
TES
MENCARI INFORMASI
KEMAMPUAN
PENGUKURAN
PEMBERIAN ANGKA FORMULA TERTENTU (NOMINAL/ SKALA)
PENILAIAN
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
PEMBERIAN NILAI ATAU KUALITAS
SESUATU
Pasien tes jantung
gawat,masuk ICCU
tekanan darah 100 – 190
copyright dit.akademik.ditjen.dikti
INTERAKSI ANTAR RANAH
Psikomotor
Kognitif Afektif
copyright dit.akademik.ditjen.dikti
EVALUASI
MengkritikMenilaiMenafsirkan
TINGKATAN KEMAMPUAN RANAH KOGNITIF BLOOM
SINTESIS
MerangkaiMerancangMengatur
ANALISIS
MemilahMembedakanMembagi
PENERAPAN
MenghitungMembuktikanMelengkapi
PEMAHAMAN
MenerangkanMenjelaskanMerangkum
PENGETAHUAN
MengingatMenghafalMenyebut
copyright dit.akademik.ditjen.dikti
CREATE
RANAH KOGNITIF BLOOM (Revisi oleh ANDERSON dkk, 2001)
EVALUATE
ANALYZE
APPLY
UNDERSTAND
REMEMBER
copyright dit.akademik.ditjen.dikti
TINGKATAN KEMAMPUAN Ranah Psikomotor (HARROW)
NATURALIZATION
Spontandan
otomatis
ARTICULATION
Akurat dan
cepat
PRECISION
Lancardan tepat
MANIPULATION
Tanpa contohVisual
dapat meniru
IMITATION
Menirudengan contoh
copyright dit.akademik.ditjen.dikti
CHARACTERIZATION
Menjadikan pola hidup
ORGANIZATION
Mengatur diriVALUING
menghargaiRESPONDING
menanggapiRECEIVING
menerima
TINGKATAN KEMAMPUAN RANAH AFEKTIF ( sikap dan nilai ) (KRATHWOHL)
copyright dit.akademik.ditjen.dikti
• MENGGAMBAR ( Picasso )• MENYAYI ( Mariah Carrey )• BERMAIN BOLA ( Ronaldo )• BERMAIN FILM ( Christien Hakim ) • MENCIPTA LAGU ( Titiek Puspa )• PIDATO ( Soekarno )• MENGAJAR ( dosen )• MANAJEMEN ( Manajer )• MERANCANG ARSITEKTUR
MASUK RANAH / DOMAIN
YANG MANA
?
copyright dit.akademik.ditjen.dikti
PENGUKURAN DAN PENILAIAN BELAJAR (yang lazim )
TIDAKLULUS
HASIL BELAJAR
MAHASISWA BELAJAR
PENILAIAN
TES / UJIAN LULUS
KULIAH
alternatif I
copyright dit.akademik.ditjen.dikti
Alternatif 2
TUGAS
PRESENTASI
SEMINAR
MEMBUAT
MODEL
KULIAH DAN TUTORIAL
KOMPETEN
?
copyright dit.akademik.ditjen.dikti
TUGAS ( TASK )KINERJA
MAHASISWA
KRITERIA PENILAIAN ( RUBRIC )
PERFORMANCE ASSESSMENT ( ASESMEN KINERJA )
copyright dit.akademik.ditjen.dikti
TUJUAN ASESMEN
• Sebagai umpan balik peserta didik dalam meningkatkan usaha belajarnya
• Sebagai umpan balik bagi dosen akan perkuliahan yang dilakukannya
• Untuk menjamin akuntabilitas proses pembelajaran
• Untuk memotivasi peserta didik• Untuk mendiagnosis kekuatan dan
kekurangan siswa
copyright dit.akademik.ditjen.dikti
Berdasar nilai
kelompok
Berdasarkan kriteria yang
terukur / terskala
PENILAIAN ACUAN NORMA
(PAN)PENILAIAN
ACUAN PATOKAN (PAP)
PENDEKATAN PENILAIAN
RUBRIK?
• Rubrik merupakan panduan asesmen yang menggambarkan kriteria yang digunakan dosen dalam menilai dan memberi tingkatan ketercapaian hasil belajar/kerja mahasiswa.
• Rubrik memuat daftar karakteristik unjuk kerja yang
diharapkan terwujud/tertampilkan dalam proses dan hasil kerja mahasiswa, dan dijadikan panduan untuk mengevaluasi masing-masing karakteristik tersebut.
Manfaat pemakaian rubrik dalam proses penilaian
Rubrik dapat menjelaskan deskripsi tugas Rubrik memberikan informasi bobot penilaian Dalam proses belajar, mahasiswa
memperoleh umpan balik yang cepat dan akurat
Penilaian lebih objektif dan konsisten karena indikator kinerja diketahui secara terbuka oleh peserta didik dan dosen sejak awal.
3 Macam Rubrik
(1) Rubrik deskriptif; (2) Rubrik holistik; dan (3) Rubrik skala persepsi.
Rubrik Deskriptif
Rubrik Deskriptif memuat 4 komponen
1. Deskripsi tugas: menjelaskan tugas atau objek yang akan dinilai atau dievaluasi.
2. Skala nilai: menyatakan tingkat capaian peserta didik dalam mengerjakan tugas untuk dimensi tertentu.
3. Dimensi: dimensi menyatakan aspek-aspek yang dinilai dari pelaksanaan tugas yang diberikan.
4. Tolok ukur: deskripsi yang menjelaskan bagaimana karakteristik dari hasil kerja mahasiswa.Digunakan untuk standar yang menentukan pencapaian skala penilaian, misalnya nilai sangat memuaskan, memuaskan, atau cukup.
Rubrik Deskriptif
RD: memberikan deskripsi karakteristik atau tolok ukur penilaian pada setiap skala nilai yang diberikan.
Dimensi Skala 1 Skala 2 Skala 3
Dimensi 1
Dimensi 2
Dimensi 3
Rubrik Holistik
Rubrik holistik hanya memiliki satu skala nilai, yaitu skala tertinggi.
Isi dari deskripsi dimensinya adalah kriteria dari suatu kinerja untuk skala tertinggi.
Apabila peserta didik tidak memenuhi kriteria tersebut, penilai memberi komentar berupa alasan mengapa tugas mahasiswa tidak mendapatkan nilai maksimal.
Holistic Or Analytic—Which To Use?
3. Excellent Researcher– included 10-12 sources – no apparent historical inaccuracies – can easily tell which sources information was drawn from – all relevant information is included
2. Good Researcher– included 5-9 sources – few historical inaccuracies – can tell with difficulty where information came from – bibliography contains most relevant information
1. Poor Researcher– included 1-4 sources – lots of historical inaccuracies – cannot tell from which source information came – bibliography contains very little information
Dimensi Kriteria Komentar Nilai
Dimensi 1 Harapan Dimensi 1
Dimensi 2 Harapan Dimensi 2
Dimensi 3 Harapan Dimensi 3
Dimensi 4 Harapan Dimensi 4
Dimensi 5 Harapan Dimensi 5
Kelemahan rubrik holistik adalah dosen masih harus menuliskan komentar atas capaian mahasiswa pada setiap dimensi bila mahasiswa tidak mencapai kriteria maksimum. Dengan tidak adanya panduan terperinci, maka kemungkinan akan terjadi ketidakkonsistenan dalam pemberian komentar atau umpan balik kepada mahasiswa. Pada rubrik holistik dosen perlu menuliskan komentar yang sama pada tugas mahasiswa yang menunjukkan karakteristik yang sama, sehingga akan memerlukan lebih banyak waktu. Meskipun perlu diakui bahwa menyusun rubrik holistik lebih sederhana daripada rubrik deskriptif, namun waktu diperlukan dalam melakukan penilaian mungkin sekali lebih lama.
Cara membuat Rubrik
1. Mencari berbagai model rubrik 2. Menetapkan Dimensi 3. Menentukan Skala4. Membuat Tolak Ukur pada Rubrik Deskriptif
Menentukan berbagai model rubrik
Berbagai model rubrik dapat diperoleh dengan melakukan pencarian di website, karena banyak institusi pendidikan dan staf pengajar yang menaruh rubrik mereka di sana.
Berbagai model rubrik yang ada dapat dipelajari dengan membandingkan sebuah rubrik dengan rubrik lainnya sehingga menginspirasi ide-ide contoh dimensi dan tolok ukur yang selanjutnya diadaptasi sesuai dengan tujuan pembelajaran.
jika menggunakan atau mengadaptasi rubrik dosen lain, jangan lupa untuk meminta ijin kepada penulis aslinya) !!!!!!!!!
Menetapkan Dimensi
Menentukan dimensi dan elemen-elemen di dalamnya menjadi deskripsi dimensi.
Membuat daftar yang berisi harapan-harapan dosen dari tugas yang akan dikerjakan oleh mahasiswa;
Menyusun daftar yang telah dibuat mulai dari harapan yang paling diinginkan; Meringkas daftar harapan, jika daftar harapan masih panjang. Daftar dapat
disederhanakan dengan cara menghilangkan elemen yang kurang penting atau menggabungkan elemen yang memiliki kesamaan, Mengelompokkan elemen tersebut berdasarkan hubungan yang satu dengan yang lainnya. Jadi, setiap kelompok berisi elemen- elemen yang saling berhubungan;
Memberi nama masing-masing kelompok dengan nama yang menggambarkan elemen-elemen di dalamnya;
Nama-nama yang diberikan pada langkah di atas disebut dengan dimensi untuk skala tertinggi.
Menentukan Skala
• Tingkat pencapaian hasil kerja mahasiswa untuk setiap dimensi ditunjukkan dengan skala penilaian.
• Jumlah skala yang dianjurkan sesuai dengan tingkatan penilaian yang ada di program studi masing-masing, misalnya penilaian sampai skala 5, yaitu sangat baik, baik, cukup, kurang baik, dan sangat kurang.
• Semakin banyak skala yang dipergunakan semakin tidak mudah membedakan tolak ukur setiap dimensi, sehingga dapat menimbulkan subjektif.
• Tingkatan skala yang digunakan harus jelas dan relevan untuk dosen dan mahasiswa.
Membuat Tolak Ukur pada Rubrik Deskriptif
Tahapan pembuatan tolok ukur dimensi: • Tolok ukur dimensi untuk skala tertinggi sudah dibuat
sebelumnya, yaitu daftar-daftar yang telah dibuat saat pada proses pembuatan dimensi, dan daftar tersebut berupa harapan-harapan dosen pada tugas mahasiswa;
• Membuat tolak dimensi untuk skala terendah, yang pembuatannya mudah karena merupakan kebalikan tolak ukur dimensi untuk skala tertinggi;
• Membuat deskripsi dimensi untuk skala pertengahan.
Performance criteria
(demensi)
Unsatisfactory1
Developing2
Satisfactory3
Excamplary4 score
(1) Produces research information
Does not collect any information that relates to
the topic
Collect very little information some relates to
the topic
Collect some basic information most relates to
the topic
Collect a great deal of
information all the relates to
the topic
(2) Fullfill TeamRole’s Duties
Does not perform any duties of
assigned team role
Perform very little duties
Performs nearly all duties
Performs all duties of
assigned team role
(3) Share in work of team
Always relies on others to do
the work
Rarely does the assigned work often
needs reminding
Ussually does the assigned work rarelly
needs reminding
Allways does the assigned work without having to be
reminded
(4) Listen to Other Teamates
Is always talking- never allows anyone else to speak
Usually doing most of the
talking rarely allows others
to speak
Listen, but sometimes talks
too much
Listen and speaks a fair
amount
Analytic rubrics articulates levels of performance for each criterion so the teacher can assess student performance on each criterion (Research
Rubric)
Criteria 1 2 3
Number of Sources 1-4 5-9 10-12
Historical Accuracy Lots of historical inaccuracies
Few inaccuracies
No apparent inaccuracies
Organization Can not tell from which source information
Can tell with difficulty where information came from
Can easily tell which sources info was drawn from
Bibliography Bibliography contains very little information.
Bibliography contains most relevant information
All relevant information included
Malden Public Schools 2010 43
Holistic Rubric assigns a level of performance by assessing performance across multiple criteria as a whole (Research Rubric)
Malden Public Schools 2010 44
3 - Excellent Researcher included 10-12 sources no apparent historical inaccuracies can easily tell which sources information was drawn from all relevant information is included
2 - Good Researcher included 5-9 sources few historical inaccuracies can tell with difficulty where information came from bibliography contains most relevant information
1 - Poor Researcher included 1-4 sources lots of historical inaccuracies cannot tell from which source information came bibliography contains very little information
Teknik-teknik AA
1. Penilaian kinerja
2. Penilaian Proyek
3. Penilaian Portofolio
4. Penilaian Tertulis
1. Penilaian Kinerja:
AA sebisa mungkin melibatkan partisipasi PD, khususnya
dalam proses dan menentukan aspek-aspek yang akan dinilai.
Dosen/Guru dapat melakukannya dengan meminta PD
menyebutkan unsur-unsur proyek/tugas yang akan mereka
gunakan untuk menentukan kriteria penyelesaiannya.
Dengan menggunakan informasi ini, dos/guru dapat
memberikan umpan balik terhadap kinerja PD baik dalam
bentuk laporan naratif maupun laporan kelas.
Beberapa cara untuk merekam hasil penilaian berbasis kinerja:
• Daftar cek (checklist), • Catatan anekdot/narasi (anecdotal/narative records), • Skala penilaian (rating scale), dan • Memori atau ingatan (memory approach)• Penilaian-diri (self assessment)
Daftar cek (checklist)
Daftar cek digunakan untuk mengetahui muncul atau tidaknya unsur-unsur tertentu dari indikator atau sub-indikator yang harus muncul dalam sebuah peristiwa atau tindakan.
Catatan anekdot/narasi (anecdotal/narative records).
Catatan anekdot digunakan dengan cara dos/guru menulis laporan narasi tentang apa yang dilakukan oleh masing-masing PD selama melakukan tindakan. Dari laporan tersebut, dos/guru dapat menentukan seberapa baik PD memenuhi standar yang ditetapkan.
Skala penilaian (rating scale).
Skala penilaian digunakan dengan menggunakan skala numerik berikut predikatnya. Misalnya:
5 = baik sekali, 4 = baik, 3 = cukup, 2 = kurang, 1 = kurang sekali.
Memori atau ingatan (memory approach)
• Memori atau ingatan digunakan oleh dos/guru dengan cara
mengamati PD ketika melakukan sesuatu, dengan tanpa
membuat catatan.
• Dos/guru menggunakan informasi dari memorinya untuk
menentukan apakah PD sudah berhasil atau belum.
• Cara seperti ini tetap ada manfaatnya, namun tidak
dianjurkan.
Penilaian-diri (self assessment)
Penilaian diri merupakan suatu teknik penilaian dg cara
PD diminta untuk menilai dirinya sendiri berkaitan dengan
status, proses dan tingkat pencapaian kompetensi yang
dipelajarinya dalam matakuliah/mata pelajaran
tertentu. Teknik penilaian diri dapat digunakan untuk
mengukur kompetensi kognitif, afektif dan psikomotor.
Cara Menentukan teknik AA
1. Penilaian SikapPenilaian sikap dilakukan melalui observasi, penilaian diri, penilaian antar teman, dan jurnal.
2. Penilaian PengetahuanPenilaian pengetahuan dilakukan melalui tes tulis, tes lisan, dan penugasan.
3. Penilaian KeterampilanPenilaian keterampilan dilakukan melalui penilaian kinerja, penilaian proses, dan penilaian portofolio.
2. Penilaian Proyek (Project assessment)
Penilaian proyek merupakan kegiatan penilaian thdp tugas yg harus diselesaikan oleh PD menurut periode/waktu tertentu.
Penyelesaian tugas dimaksud berupa investigasi yang dilakukan oleh PD, mulai dari perencanaan, pengumpulan data, pengorganisasian, pengolahan, analisis, dan penyajian data.
Penilaian proyek bersentuhan dengan aspek pemahaman, mengaplikasikan, penyelidikan, dan lain-lain.
Selama mengerjakan sebuah proyek pembelajaran, PD memperoleh kesempatan untuk mengaplikasikan sikap, keterampilan, dan pengetahuannya.
Pada setiap penilaian proyek, setidaknya ada tiga hal yang memerlukan perhatian khusus dari dos/guru: 1. Keterampilan PD dalam memilih topik, mencari dan mengumpulkan data,
mengolah dan menganalisis, memberi makna atas informasi yang diperoleh, dan menulis laporan.
2. Kesesuaian atau relevansi materi pembelajaran dengan pengembangan sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang dibutuhkan oleh peserta didik.
3. Orijinalitas atas keaslian sebuah proyek pembelajaran yang dikerjakan atau dihasilkan oleh peserta didik.
3. Portofolio
• Sekumpulan hasil kerja peserta didik yang menunjukkan peningkatan atau pencapaian peserta didik (Stiggin :1994)
• Portofolio merupakan kumpulan hasil kerja yang sengaja dibuat dan mencerminkan runtutan upaya peserta didik.
• Sekumpulan upaya, kemajuan atau prestasi peserta didik yang terencana (memiliki tujuan) pada bidang tertentu (Rustaman, N :2003)
55
......... Portofolio
• Aspek-aspek yang harus diperhatikan– usaha yang sengaja dilakukan, terencana dan memiliki
tujuan
– dokumen (produk) sebagai bukti
– tingkat perkembangan
– kemampuan menilai diri/refleksi
– dilakukan pada rentang waktu tertentu
56
4. Tes Tertulis
Tes tertulis dapat berbentuk:– Tes uraian: terbatas atau bebas – Pilihan ganda (Pilgan, BS, Menjodohkan, dll.)
57
Tugas kelompok (@ 4 orang)
Buatlah AA dengan teknik (tugas, portofolio, proyek, atau yang lain) sesuai dg: rumusan CP, KAD, dan tujuan salah satu matakuliah yang anda ampu.
copyright dit.akademik.ditjen.dikti