Download - PBL Digestive
8/10/2019 PBL Digestive
http://slidepdf.com/reader/full/pbl-digestive 1/25
1
PENDAHULUAN
I. Latar Belakang
Manusia merupakan organisme yang tidak dapat membuat makanan
sendiri atau disebut sebagi organisme heterotrof. Semua kebutuhan makanan
didatangkan dari luar untuk memenuhi kebutuhan energi dan untuk sintesis
berbagai zat yang dibutuhkan di dalam tubuh. Makhluk hidup seperti manusia
selalu membutuhkan suplai makanan untuk menjaga kelangsungan hidupnya.
Sebelum dapat digunakan tubuh, makanan dicerna dalam sistem pencernaan.
Sistem pencernaan manusia terdiri atas saluran pencernaan dan kelenjar
pencernaan.
Agar makanan yang kita makan dapat di serap di usus halus, maka
makanan itu harus di ubah menjadi bentuk sederhana melalui proses pencernaan,
zat makanan yang mengalami proses pencernaan di dalamtubuh adalah
karbohidrat, protein, dan lemak. Sedangkan unsur-unsur mineral, vitamin, dan air
tidak mengalami proses pencernaan. Proses pencernaan pada manusia dapat di
bedakan menjadi dua macam yaitu proses pencernaan secara mekanik dan
kimiawi (enzimatis). Saat kalian mengunyah makanan seperti nasi, roti, umbi dan
pisang berarti proses pencernaan mekanik (fisik) sedang berlangsung.
Dan, proses pencernaan mekanik adalah proses perubahan makanan dari
bentuk besar atau kasar menjadi bentuk kecil atau halus. Pada manusia dan
mamalia umumnya proses pencernaan mekanik dilakukan dengan menggunakan
gigi. Berarti, proses pencernaan kimiawi pun sedang terjadi. Dan proses
pencernaan kimiawi adalah proses perubahan makanan dari zat yang kompleks
menjadi zat-zat yang lebih sederhana dengan menggunakan enzim. Enzim adalah
zat kimia yang dihasilkan oleh tubuh yang berfungsi mempercepat reaksi-reaksi
kimia dalam tubuh.
Proses pencernaan makanan pada manusia melibatkan alat-alat pencernaan
makanan yang kita makan. Alat pencernaan makanan dapat di bedakan atas
saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan. Saluran pencernaan manusia
memanjang dari mulut sampai anus, terdiri dari mulut (kaum olis), kerongkongan
(esofagus), lambung (ventlikulus), usus halus (intestinum), usus besar (kolon), dananus. Kelenjar pencernaan menghasilkan enzim-enzim yang membantu proses
8/10/2019 PBL Digestive
http://slidepdf.com/reader/full/pbl-digestive 2/25
2
pencernaan kimiawi. Kelenjar air liur, kelenjar getah lambung, hati (hepar), dan
pankreas.
II. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang terdapat dalam skenario 2 adalah sbb :
Seorang perempuan berumur 30 tahun megalami sumbatan pada saluran empedu.
III. Tujuan
Tujuan pembuatan makalah ini adalah sebagai bahan pembelajaran dan untuk
mengetahui apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi terganggunya mekanisme
metabolisme empedu pada skenario 2 serta contoh penerapannya dalam suatu
kasus dan cara menanggulanginya.
IV. Hipotesis
Seorang perempuan berumur 30 tahun mengeluh mual, kembung, sembelit dan
buang air besarnya berwarna putih seperti dempul kayu disebabkan karena adanya
gangguan metabolisme empedu.
V. Manfaat
Mengkaji faktor-faktor penyebab terganggunya mekanisme
metabolisme empedu serta penerapannya dalam studi kasus atau realitas yang
terjadi di masyarakat sehingga mendapat pemahaman lebih mendalam
sehingga nantinya dapat mengamalkan ilmu tersebut sesuai dengan ketentuan
yang seharusnya. Selain itu sebagai sarana berlatih karena dapat
memposisikan diri di dalam kasus tersebut untuk melatih diri sendiri ketika
terlibat dalam kejadian yang sesungguhnya.
8/10/2019 PBL Digestive
http://slidepdf.com/reader/full/pbl-digestive 3/25
3
ISI PEMBAHASAN
Skenario 2:
Seorang perempuan berusia 30 tahun datang ke poliklinik mengeluh mual, kembung,
sembelit dan buang air besarnya berwarna putih seperti dempul kayu. Dokter menyatakan
pasien tersebut mengalami sumbatan pada saluran empedu.
Saya akan membahasnya dalam metode seven jump.
Langkah-langkah dalam Problem Based Learning:
I. Langkah 1
Identifikasi istilah yang tidak diketahui
TIDAK ADA
II.
Langkah 2
Rumusan Masalah
No. Masalah
1. Seorang perempuan berumur 30 tahun megalami sumbatan pada saluran empedu.
III.
Langkah 3
Analisis Masalah
GAMBARAN MIND MAPPING
Keterangan Mind Map :
Mekanisme
PencernaanOrgan yang terkait
Enzim yang
Berperan
Proses DasarMikroskopisMakroskopis
Penyumbatan
Saluran Empedu
8/10/2019 PBL Digestive
http://slidepdf.com/reader/full/pbl-digestive 4/25
4
I. Makroskopis
Mulut
Gambar 1. Makroskopis Mulut
Sumber : http://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/1/11/Rongga_mulut-palatum.jpg
Mulut merupakan jalan masuk menuju sistem pencernaan dan berisi organ
aksesori yang berfungsi dalam proses awal pencernaan. Secara umum mulut terdiri
atas 2 bagian yaitu :
1. Bagian luar yang sempit (vestibula) yaitu ruang diantara gusi, gigi, bibir dan
pipi.
2.
Bagian rongga mulut (bagian dalam), yaitu rongga mulut yang dibatasi sisinya
oleh tulang maksilaris, palatum dan mandibularis disebelah belakang
bersambung dengan faring.
Selaput lendir mulut di tutupi epitelium yang berlapis-lapis, di
bawahnya terletak kelenjar-kelenjar halus yang mengeluarkan lendir, selaput
ini kaya akan pembuluh darah dan juga memuat banyak ujung akhir saraf
sensoris. Di sebelah luar mulut di tutupi oleh kulit dan di sebelah dalam di
tutupi oleh selaput lendir (mukosa).1
8/10/2019 PBL Digestive
http://slidepdf.com/reader/full/pbl-digestive 5/25
5
Faring
Gambar 2. Makroskopis Faring
Sumber : http://diy510.files.wordpress.com/2012/12/faring.gif
Faring merupakan organ yang menghubungkan rongga mulut dengan
kerongkongan (osefagus), panjangnya ± 12 cm. Letaknya terbentang tegak lurus
antara basil kranil setinggi vertebraservikalis IV ke bawah setinggi tulang rawan
krikoidea. Faring di bentuk oleh jaringan yang kuat dan jaringan otot melingkar. Di
dalam faring terdapat tonsil (amandel) yaitu kumpulan kelenjar limfe yang banyak
mengandung limfosit untuk mempertahankan tubuh terhadap infeksi, menyaring dan
memetikan bakteri/mikroorganismeyang masuk melalui jalan pencernaan dan
pernafasan. Faring berlanjut ke oseofagus untuk pencernasan makanan.1
Esofagus
Gambar 3. Makroskopis Esofagus
Sumber : http://us.images.detik.com/content/2009/06/30/770/esophagus.gif
Merupakan saluran yang menghubungkan tekak dengan lambung, panjangnyasekitar 9 sampai dengan 25 cm dengan diameter sekitar 2,54 cm, mulai dari faring
8/10/2019 PBL Digestive
http://slidepdf.com/reader/full/pbl-digestive 6/25
6
sampai pintu masuk kardiak di bawah lambung.Esofagus berawal pada
area laringofaring, melewati diafragma dandiatus esofagus. Esofagus terletak
dibelakang trakea dan didepan tulang punggung setelah melalui toraks menembus
diafragma masuk ke dalam abdomen menyambung dengan lambung.
Lapisan terdiri dari 4 lapis yaitu mucosa, submucosa, otot (longitudinal dan
sirkuler), dan jaringan ikat renggang. Makanan atau bolus berjalan dalam oesofagus
karena gerakan peristaltik, yang berlangsung hanya beberapa detik saja.
Fungsi esofagus adalah menggerakkan makanan dari faring ke lambung
melalui gerak peristaltis. Mukosa esofagus memproduksi sejumlah besar mucus untuk
melumasi dan melindungi esofagus tetapi esofagus tidak memproduksi enzim
pencernaan.1
Gaster (Lambung)
Gambar 4. Makroskopis Gaster
Sumber : http://academic.kellogg.edu/herbrandsonc/bio201_McKinley/f26-12a
Merupakan bagian dari saluran yang dapat mengembang paling banyak
terutama di daerah epigaster, lambung terdiri dari bagian atas fundus uteri
berhubungan dengan osofagus melalui orifisum pilorik, terletak di bawah
diafragma di depan pankreas dan limpa, menempel disebelah kiri fundus
utreri. Terdiri dari bagian atas fundus uteri berhubungan dengan osofagus
melalui orifisum pilorik, terletak di bawah diafragma di depan pankreas dan
limpa, menempel disebelah kiri fundus utreri.1
8/10/2019 PBL Digestive
http://slidepdf.com/reader/full/pbl-digestive 7/25
7
Bagian :
1.
Fundus ventrikuli
2. Korpus ventrikuli
3.
Antrum pilorus
4.
Kurvatura minor
5. Kurvatura mayor
6.
Osteum kardiakum
Fungsi :
a.
Menampung makanan
b. Produksi kimus
c. Digesti protein
d.
Produksi faktor instrinsik
e. Absorbsi
Hepar (Hati)
Gambar 5. Anatomi Hepar, pandangan anterior
Sumber: http://www.google.co.id/imgres?imgurl=http://2.bp.blogspot.com/_
Gambar 6. Anatomi Hepar, pandangan inferior/viseral
Sumber : http://www.google.co.id/imgres?imgurl=http://3.bp.blogspot.com/-
8/10/2019 PBL Digestive
http://slidepdf.com/reader/full/pbl-digestive 8/25
8
Hepar adalah organ visera solid yang terbesar dalam tubuh manusia. Pada
orang dewasa beratnya dapat mencapai dua kilogram (lazimnya 1500 – 1800 gram pada
pria dan1300 – 1500 gram pada wanita) atau sekitar 1/50 dari berat badannya,
sedangkan pada bayi sekitar 1/18 (atau sekitar 5% dari berat badan). Berat relatif ini
berkurang 2-3% setiap tahunnya seiring bertambahnya usia.
Hepar terletak di kuadran kanan atas abdomen, inferior dari diafragma, dan
terlindungdi balik costae kanan bawah. Dari anterior bentuk hepar menyerupai
segitiga, permukaannya licin, warnanya merah gelap kecoklatan dan terdiri atas dua
lobus (lobus kanan dan lobus kiri), lobus kanan kira-kira enam kali lebih besar
daripada lobus kiri. Kedua lobus dipisahkan oleh adanya ligamentum falsiforme. Di
bagian inferior hepar terdapat fisura untuk ligamentum teres hepatis dan di posterior
terdapat fisura untuk ligamentum venosum. Ligamentum teres hepatis
merupakan sisa dari vena umbilikalis fetus/janin, sedangkan ligamentum venosum
merupakan sisa dari ductus Arantii.
Setiap lobus mengandung unit-unit yang lebih kecil lagi yang disebut lobulus
yang terdiri atas vena kecil yang dikelilingi oleh sel-sel hati (hepatosit), sistem saluran
empedu (kanalikuli biliaris), dan sistem saluran limfe (ruang Disse dan saluran limfe
interlobularis). Umumnya sebuah hepar mengandung 50.000 sampai 100.000 lobuli.
Lobulus mengelilingi vena sentralis yang selanjutnya menuju ke vena hepatika.
Lobuli dipisahkan oleh suatu jaringan fibrosa yang dinamai septum interlobularis. Di
dalam septum ini ada struktur-struktur arteriol hepar, venula porta (nantinya vena ini
menyatu dengan vena sentralis membentuk vena hepatika), dan duktus biliaris (kelak
bersatu menjadi duktus biliaris komunis). Ketiga struktur tersebut disebut sebagai
triad porta.
Lebih jauh lagi, hepar tersusun atas sel-sel parenkim dan mesenkim, sistem
saluran biliaris, pembuluh darah dan limfe, saraf, serta matriks ekstraseluler.
Hepatosit merupakan sel-sel pembentuk parenkim hati, sekitar 60% populasi sel total
dan 80% volume total hepar.Sel hepatosit berbentuk poligonal, dengan 6 sisi atau
lebih. Rentang usia hepatosit dalam kondisi normal sedikitnya 150 – 200 hari,
selanjutnya akan mati setelah mengalami apoptosis. Sebagai unit fungsional hepar,
hepatosit menjalankan berbagai fungsi penting meliputi detoksifikasi, sintesis dan
metabolisme.
8/10/2019 PBL Digestive
http://slidepdf.com/reader/full/pbl-digestive 9/25
9
Peredaran darah hepar tergolong unik, karena adanya aliran darah rangkap,
arterial dan venosa. Aliran darah arterial diterima hepar dari arteria hepatica
communis, yang mendapat aliran darah dari arteria coeliaca (pada perjalanannya
mempercabangkan arteria splenica ,arteria phrenica, dan arteria gastrica sinistra),
sedangkan aliran darah venosa didapatkan dari vena porta yang mengalirkan darah
dari intestinal. Pembuluh darah tersebut masuk ke hepar melalui porta hepatis. Di
dalam porta tersebut, vena porta dan arteria hepatika tadi bercabang menjadi dua,
masing-masing menuju ke tiap-tiap lobus.
Arteria dan vena ini akan beranastomosis, dan kemudian akan bercabang-
cabang menjadi arteriae interlobulares dan kemudian arteriol intralobulares, yang
mengalirkan darah ke lobulus hepar. Aliran darah vena dari hepar berawal dari pusat
lobulus tempat vena hepatica centralis berawal, kemudian menyatu ke vena
sublobular yang nantinya juga menyatu menjadi 5 trunkus venosus (vena hepatica
superior dextra et sinistra,vena hepatica inferior dextra, intermedia et sinistra). Kedua
vena hepatica superior menerima darah venosa dari segmen-segmen terdekat ke vena
cava inferior di permukaan posterior hepar, sedangkan kelompok vena hepatika
inferior bervariasi dalam ukuran, jumlah maupun muaranya.
Berdasarkan aliran arterial dan portal, hepar dibagi menjadi dua bagian, kanan
dan kiri (namun tidak identik dengan lobus kanan dan kiri hepar) berdasarkan bidang
imajiner yang melalui vena hepatika media. Bagian kanan dan kiri ini merupakan unit
independen yang terpisah satu sama lain dalam hal suplai arterial dan venosa serta
pengaliran empedu/biliaris. Kedua bagian tersebut kemudian dibagi lagi masing-
masing menjadi 2 sektor, sektor anterior dan sektor posterior, berdasarkan daerah
yang dialiri vena hepatika kanan dan kiri. Vena porta sendiri mempercabangkan
cabang utama kanan dan kiri yang masing-masing mengalirkan darah ke bagian kanan
dan kiri hepar. Selanjutnya masing-masing cabang utama vena porta bercabang-
cabang lagi untuk menyuplai keempat sektor.
Berdasarkan percabangan ini, masing-masing sektor hepar dibagi dua segmen,
kecuali untuk sektor kiri-posterior yang tetap satu lobus. Tiap segmen memiliki suplai
vaskuler dan drainase biliernya sendiri. Pembagian ini dihasilkan 8 segmen. Bagian
kanan hepar terdiri atas sektor kanan-posterior yang meliputi segmen 6 (inferior) dan
7 (superior), serta sektor kanan-anterior yang meliputi segmen 5 (inferior) dan 8
(superior). Bagian kiri hepar terdiri atas sektor kiri-anterior yang meliputi segmen 4
(medial) dan 3 (lateral), yang dipisahkan oleh fisura umbilikalis, serta sektor kiri-
8/10/2019 PBL Digestive
http://slidepdf.com/reader/full/pbl-digestive 10/25
10
posterior yang memiliki satu segmen saja (segmen 2). Segmen 1 adalah lobus
kaudatus, yang memiliki keistimewaan karena menerima aliran darah venosa dari
cabang-cabang vena porta kanan kiri, serta mengalirkan darah venosanya langsung ke
vena cava inferior di retrohepatik. Pembagian ini dapat dilihat di Gambar 3.2
Gambar 7. Anatomi segmental hepar
Sumber : Dancygier H,Clinical Hepatology, 2010
Hati adalah organ terbesar dan terpenting di dalam tubuh. Organ ini penting untuk
sekresi empedu, namun juga memiliki fungi lain antara lain:3
1.
Metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein setelah penyerapan dari saluran
pencernaan.
2. Detoksifikasi atau degradasi zat sisa dan hormon serta obat dan senyawa
asing lainya.
3. Sintesis berbagai macam protein plasma mencakup untuk pembekuan darah
dan untuk mengangkut hormon tiroid, steroid, dan kolesterol.
4. Penyimpanan glikogen, lemak, besi, tembaga, dan banyak vitamin.
5.
Pengaktifan vitamin D yang dilaksanakan oleh hati dan ginjal
6. Pengeluaran bakteri dan sel darah merah yang sudah rusak
7. Ekskresi kolesterol dan bilirubin.
8/10/2019 PBL Digestive
http://slidepdf.com/reader/full/pbl-digestive 11/25
11
Vesica Fellea (Kantung Empedu)
Gambar 8. Kantung Empedu
Sumber : http://www.google.co.id/imgres?imgurl=http://4.bp.blogspot.com/
Kantung empedu manusia adalah organ berbentuk buah pir yang dapat
menyimpan sekitar 50 ml empedu yang dibutuhkan tubuh manusia untuk proses
pencernaan. Panjang kantung empedu manusia adalah sekitar 7-10 cm dan bewarna
hijau gelap. warna hijau gelap pada empedu manusia ini dikarenakan warna cairan
empedu yang dikandungnya. Organ ini terhubung dengan hati dan usus dua belas jari
melalui saluran empedu manusia.
Cairan empedu manusia berfungsi dalam penyerapan lemak dan beberapa
vitamin, sepertu vitamin A, D, D dan K. Empedu manusia merupakan campuran dari
asam empedu, protein, garam-garam kalsium, pigmen dan unsur lemak yang disebut
kolesterol. Sebagian empedu yang memasuki usus halus akan di keluarkan melalui
feses. Empedu manusia berfungsi menetralkan racun, lemak, kolesterol jahat yang
tidak dibutuhkan untuk tubuh. Struktur kandung empedu:4
1.
Fundus vesika vellea : berbentuk bulat biasanya menonjol kebawah tepi inferior
hati dan berhubungan dengan dinding anterior abdomen setinggi rawan ujung
kosta ke-9 kanan.
2. Korpus vesika fellea : bersentuhan dengan permukaan veseral dan mengarah ke
atas, belakang dan kiri.
3.
Kollum vesika fellea : berlanjut dari duktus sistikus, berjalan ke omentum minus
dan bersatu dengan sisi kanan duktus hepatikus kommunis membentuk doktus
koledokus.
8/10/2019 PBL Digestive
http://slidepdf.com/reader/full/pbl-digestive 12/25
12
Pankreas
Gambar 9. Makroskopis Pankreas
Sumber : https://lh3.googleusercontent.com/-CY3cdDugpVY/TXlba8gyENI/
Terletak retroperitoneal melintang di abdomen bagian atas dengan panjang ±
25 cm, dan berat 120 gr.
Terdiri dari:
1. Caput
2.
Leher
3. Corpus
4.
Cauda
5.
Proc uncinatus (bag caput yg menonjol ke bwh)
Caput :
Meliputi v.cava setinggi L2
Bagian posterior bertetangga dengan ginjal kanan, v.renalis, gl.adrenalis
Bagian lat berelasi ke bagian medial dari duodenum
Ductus biliaris communis masuk dari bagian atas dan belakang dari caput
pankreas dan bermuara ke bagian kedua dari duodenum.
Aliran darah:
A.coeliaca, A.mesenterica sup dan cabang-cabang a.pancreaticoduodenalis
memberi darah untuk caput
A.pancreatico dorsal memberi darah untuk leher dan corpus
A.pancreatico caidalis memberi darah untuk cauda
8/10/2019 PBL Digestive
http://slidepdf.com/reader/full/pbl-digestive 13/25
13
Jalannya vena mengikuti arteri dan bermuara ke vena porta. Getah bening
berhubungan langsung antara jaringan getah bening pankreas dengan ductus
thoracicus merupakan rute utama insulin (masuk ke ductus thoracicus).1
Colon (Usus Besar)
Gambar 6. Makroskopis Colon
Sumber : http://www.crcftlauderdale.com/images/anat_colon_1.0.jpg
Panjangnya 11/2 m, lebarnya 5-6 cm. merupakan usus lanjutan dari usus halus
yang tersusun seperti huruf U terbalik. Fungsi, menyerap air dari makanan, tempat
tinggal bakteri koli, tempat feses.
Lapisan Usus Besar
1. Lapisan Selaput Lendir (mukosa) : lapisan ini tidak memiliki vili, kripta-
kriptayang terdapat di dalam ± 0,5 mm terletak berdekatan satu sama lain.
Hampir seluruh permukaan epitel kripta menghasilkan mukus pelumas. Epitel
yang tinggal lainnya mempunyai tepi bersilia dari mikrovilli yang
mengabsorbsi air.
2. Lapisan otot melingkar (muskulus sirkuler) : lapisan ini berada di sebelah
dalam dan berbentuk lingkaran.
3. Lapisan otot memanjang (muskulus longitudinal) : lapisan otot ini berkumpul
menjadi 3 pita panjangnya dengan lebar 1 cm disebut teniacoli. Lapisan ini
terdiri dari tenia libra (di anterior),tenia omentalis (di posterior dan lateral),
dan tenia mesacolia(di posterior dan media).
8/10/2019 PBL Digestive
http://slidepdf.com/reader/full/pbl-digestive 14/25
14
4. Lapisan jaringan ikat (serosa) : lapisan ini merupakan jaringan ikat kuat yang
berada di sebelah luar.
Usus besar atau intestinum mayor panjangnya 11/2 m, lebarnya 5-6 cm. Usus
besar merupakan usus lanjutan dari usus halus yang tersusun seperti huruf U
terbalik dan mengelilingi usus halus dari valvula ileosekalis sampai ke anus.
Fungsi usus besar adalah menyerap air dari makanan, tempat tinggal bakteri koli,
tempat fases.1
Intestinum Tenuae (Usus Halus)
Gambar 7. Makroskopis Intestinum TenuaeSumber : https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/3/3d/Illu_small_intestine.jpg
Usus halus (Inestinum Minor) merupakan saluran pencwernaan di antara
lambung dan usus besar, yang merupakan tuba terlilit yang merentang dari sfingter
pylorus sampai katup ileosekal, tempatnya menyatu dengan usus besar.
Struktur usus halus terdiri dari bagian-bagian berikut ini.
1.
Duodenum : bentuknya melengkung seperti kuku kuda. Pada lengkungan ini terdapat
pankreas. Pada bagian kana duodenum terdapat bagian yang membukit tempat
bermuaranya saluran empedu (duktus koledokus) dan saluran pankreas (duktus
pankreatikus), tempat ini dinamakan papila vateri. Dinding duodenum mempunyai
lapisan mukosa yang banyak mengandung kelenjar brunner untuk memproduksi getah
intestinum
2. Jejunum : panjangnya 2-3 meter dan berkelok-kelok, terletek disebelah kiri atas
intestinum minor. Dengan perantaraan lipatan peritoneum yang berbentuk kipas(mesenterium) memungkinkan keluar masuknya arteri dan vena mesentrika superior,
8/10/2019 PBL Digestive
http://slidepdf.com/reader/full/pbl-digestive 15/25
15
pembuluh limfe, dan saraf ke ruang antara lapisan peritoneum. Penampang jejunum
lebih lebar, sedangkan dindingnya lebih tebal dan banyak mengandung pembuluh
darah.
3. Ileum : ujung batasa antara ileum dan jejunum tidak jelas, panjangnya± 4-5 m. Ileum
merupakan usus halus yang terletak di sebelah kanan bawah berhubungan dengan
sekum dengan perantaraan lubang orifisium ileosekalis yang diperkuat oleh sfingter
dan katup valvula ceicalis (Valvula bauchini) yang berfungsi mencegah cairan dan
kolon agar tidak masuk lagi ke dalam ileum.
Fungsi Usus Halus6
a. Menerima zat-zat makana yang sudah dicerna untuk diserap malalui kapiler-
kapiler darah dan saluran-saluran limfe dengan proses sebagai berikut :
1.
Menyerap protein dalam bentuk asam amino
2. Karbohidrat diserap dalam dalm bentuk monosakarida
b. Secara selektif mengabsorpsi produk digesti dan juga air, garam, dan vitamin.
II. Mikroskopis
1) Mulut5
Struktur histologis bagian-bagian yang terdapat disini:
1. Labium oris
2. Buccal
3.
Dent
4. Gingivae
5.
Linguae6.
Palatum molle & durum
Labium oris dapat dibagi dalam 3 area:
Area cutanea: Daerah permukaan bibir ini merupakan lanjutan kulit disekitar mulut.
Maka gambaran hstologisnya sebagai kulit pula. Paling luar dilapisi oleh epidermis
yang merupakan epitel gepeng berlapis berkeratin. Dibawah epidermis terdapat
jaringan pengikat yang disebut corium yang membentuk tonjolan-tonjolan ke arah
epidermis yang disebut sebagai papila corii. Sel-sel basal epidermis mengandung
8/10/2019 PBL Digestive
http://slidepdf.com/reader/full/pbl-digestive 16/25
16
butir-butir pigmen. Seperti juga pada struktur kulit lainnya pada permukaan kulit ini
dilengkapi oleh alat-alat tambahan kulit seperti glandula sudorifera, glandula sebacea
dan folikel rambut.
Area merah bibir (area intermedia ): Epitelnya berlapis gepeng tidak bertanduk
epitelnya transparan (jernih) karena mengandung butir-butir eleidin. Papilla jaringan
ikatnya tinggi-tinggi dan mengandung banyak kapiler.
Area oral mukosa:
- Bagian ini mempunyai struktur histologis yang sama dengan pipi
- Epitelnya berlapis gepeng tidak bertanduk
- Lamina propianya agak kompak
- Pada tunika submukosa didapati kelenjar labialis yang bersifat seromukus
- Dibawah submukosa didapati otot lurik (M.orbicularis oris)
2) Oesophagus
Dilapisi oleh epitel berlapis gepeng tanpa lapisan tanduk. Dalam submukosa
terdapat kelompokan kelenjar penghasil mukus kecil, yaitu kelenjar esofageal. Pada
lamina propria dekat lambung terdapat kelompokan kelenjar yang disebut kelenjar
kardia esofagus yang juga menghasilkan mukus. Pada ujung distal esofagus, lapisanototnya terdiri atas serat otot polos, pada bagian tengah terdapat campuran serat otot
bergaris (rangka) dan serat otot polos, pada ujung proksimal terdapat serat otot
rangka. Hanya bagian esofagus dalam rongga peritoneum yang ditutupi oleh serosa.
Sisanya ditutupi lapisan jaringan ikat longgar yang disebut adventisia.5
Tunika mukosa
- Epitel berlpais gepeng tanpa lapisan tanduk
-
T. M.M hanya satu lapis longitudinal
- Pada lamina propria didapati kelenjar mukus tubulosa kompleks (kel
superfisial) yang merupakan perluasan kelenjar kardia
Tunika submukosa
Terdapat kelenjar mukus tubulosa kompleks yang disebut kelenjar submukosa
(oesophageal glands)
Tunika muskularis
-
Pada 1/3 proksimal terdiri dari otot lurik
- 1/3 tengah terdiri dari campuran otot polos dan lurik
8/10/2019 PBL Digestive
http://slidepdf.com/reader/full/pbl-digestive 17/25
17
- 1/3 distal seluruhnya otot polos.
3)
Gaster 5
Seluruh permukaan mukosa gaster terdapat gastric pits atau foveola gastrica
Epitel mukosa selapis torak tanpa sel goblet
3 daerah: cardia, fundus, pilorus
Lapisan otot tebal untuk menggiling/mencampur makanan
Mensekresikan enzim-enzim dan asam untuk memulai pencernaan
Dindingnya sangat berlipat yang dinamakan rugae
Sitoplasma pada permukaan apikalnya mengandung musigen
Intinya oval
Pada lamina propria terdapat kelenjar di cardia, fundus maupun pilorus
Kelenjar mulai dari dasar gastric pit meluas ke arah TMM.
4)
Pankreas5
Merupakan kelenjar eksokrin dan endokrin
Epitel duktus ekskretorius bervariasi dari torak rendah bersel goblet ke sel kubus
Duktus interklarisnya (isthmus) panjang-panjang dan epitelnya selapis gepeng
Bentuk sel asinusnya lebih kecil dari sel asinus parotis
Pars terminalisnya 100% terdiri serous dan di tengah pars terminal sering dijumpai
sel-sel sentroasini yang merupakan bagian dari isthmus
Tidak ada sel myoepitel.
5)
Hati5
Diliputi kapsula Glissoni
Septa membagi hepar menjadi lobuli-lobuli
Porta hepatis berisi: pebuluh limfe, pembuluh empedu, V.Portae dan A.Hepatika
Unit fungsional hepar ialah 1 lobulus
Bentuknya poligonal
Bagian sentral lobulus hati: Vena sentralis
Sel-sel hepar tersusun radier
Segitiga kiernan berisi cabang A.hepatika, cabang Vena porta, duktus biliaris dan
pembuluh limfe
8/10/2019 PBL Digestive
http://slidepdf.com/reader/full/pbl-digestive 18/25
18
6) Kantung Empedu5
Kanalikuli biliaris-preduktuli biliaris (saluran Hering) àduktus biliaris-duktus
hepatikus àvesika felea-duktus cysticus àduktus koledokus
Arah aliran empedu: dari sentral ke perifer hati
Arah aliran darah: dari perifer ke sentral lobulus
7) Usus Halus5
Dibagi dalam 3 bagian yaitu: duodenum, jejunum dan ileum
Epitel terdiri dari selapis torak dan sel goblet
Sel torak pada bagian apikalnya terdapat brush border/mikrovilià memperluas
permukaan absorptif. Juga mengandung enzim-enzim pencernaan (alkaline fosfatase,
maltase, dan lain-lain)
Sel goblet ke arah distal makin banyak
Terdapat vili intestinal
Vili di duodenum bentuknya lebar, di jejunum bundar seperti lidah dan pada ilem
berbentuk jari
Plika Sirkularis Kerkringi: lipatan mukosa dan submukosa
Pada jejunum plika kerkringi tinggi-tinggi
Sepanjang membran mukosa terdapat kelenjar Intestinalis (cryptus Lieberkuhn),
tubulosa simpleks, yang bermuara di antara vili intestinalis
Pada dasar cryptus terdapat sel paneth, di bagian apikalnya mengandung granula
eosinofilia
Sel-sel cryptus menggantikan sel-sel epitel permukaan yang rusak.
Duodenum : terdapat kelenjar Brunner, kompleks tubulosa bercabang, mukus
Jejunum : Tidak terdapat kelenjar Brunner ataupun agmina peyeri, plica sirkularis
tinggi-tinggi.
Ileum
Terdapat agregat limfonodus atau Agmina Peyeri/Plaque Peyeri di lamina propria
meluas ke Tunika submukosa.
8) Usus Besar 5
Colon
Tunika mukosa tidak mengandung plica sirkularis dan vili intestinal
8/10/2019 PBL Digestive
http://slidepdf.com/reader/full/pbl-digestive 19/25
19
Sel goblet banyak di antara sel epitel
Cryptus Lieberkuhn ada
Sel paneth dan sel argentafin sedikit sekali
Terdapat limfonodus solitarius
Tunika longitudinal membentuk 3 pita longitudianal à taenia coli
9) Rektum5
Bagian sebelah bawah disebut Anal Canal
Mukosa mempunyai lipatan longitudinal Rectal collumn (Anal column, Collumn of
Morgagni) berakhir kira2 ½ inchi dari orrificium anal
Epitel selapis torak
Terdapat cryptus
Pertemuan rektum dengan anus disebut Linea Pectinata
III. Mekanisme Pencernaan
Gambar 6. Mekanisme Pencernaan
Sumber : https://reader010.{domain}/reader010/html5/0608/5b1a09284d2cf/5b1a093303051.jpg
Berdasarkan prosesnya, pencernaan makanan dapat dibedakan menjadi dua
macam seperti berikut.6
8/10/2019 PBL Digestive
http://slidepdf.com/reader/full/pbl-digestive 20/25
20
1) Pencernaan mekanis yaitu proses pencernaan yang melibatkan beberapa
gerakan otot seperti gerakan mnegunyah dan gerak peristalsis. contoh proses
pencernaan mekanis antara lain: mengunyah makanan oleh gigi dengan
dibantu lidah serta peremasan yang terjadi di lambung.
2) Pencernaan kimiawi yaitu proses pemecahan bahan makanan dengan enzim-
enzim pencernaan yang berasal dari kelenjar pencernaan. Yaitu pelarutan dan
pemecahan makanan oleh enzim-enzim pencernaan dengan mengubah
makanan yang bermolekul besar menjadi molekul yang berukuran kecil.
Mulut Lambung Usus halus
Jenispencernaan
- mekanik- kimiawi
- mekanik- kimiawi
- kimiawi
pH
(keasaman)
netral (pH = 7) asam (ph < 7)
(pengarhuh HCl)
basa (pH > 7)
(pengaruh NaHCO3)
bahan yang
dicerna
karbohidrat
saja
protein saja semua jenis makanan
- karbohidrat
- lemak
- protein
enzim ptialin - pepsin
- renin
- amilase / diastase
- lipase / steapsin
- tripsin- erepsin
- disakarase (sukrase, laktase, maltase)
pencernaan
bahan
ptialin
memecah
karbohidrat
menjadi
disakarida
- pepsin memecah
protein menjadi
pepton
- renin
menggumpalkan
kasein susu
- karbohidrat dipecah oleh
amilase/diastease menjadi disakarida
-
disakarida (sukrosa, maltosa, laktosa)
dipecah oleh disakarase menjadi
monosakarida (glukosa)
- lemak diubah menjadi emulsi lemak
oleh empedu
-
emulsi lemak dipecah oleh lipase /
steapsin menjadi asam lemak + gliserol
- tripsin memecah pepton menjadi
peptida
- erepsin memecah peptida menjadi asam
amino
bentuk
yang
diserap
glukosa
(monosakarida)
asam amino - asam lemak
- gliserol
transportasi
melalui
darah darah pembuluh limfe (chyll) / getah bening
8/10/2019 PBL Digestive
http://slidepdf.com/reader/full/pbl-digestive 21/25
21
IV. Enzim-enzim Sistem Pencernaan
Sistem pencernaan merupakan suatu sistem yang berfungsi unrtuk memecah
bahan makanan menjadi struktur yang lebih sederhana sehingga dapat diserap oleh
tubuh. Sistem pencernaan yang mendapat bantuan enzim adalah sistem pencernaan
kimiawi. Pencernaan secara kimiawi merupakan proses pemecahan bahan makanan
dengan bantuan enzim-enzim yang berasal dari kelenjar pencernaan. Berikut ini
adalah nama-nama enzim atau jenis-jenis enzim yang berperan dalam sistem
pencernaan makanan dan sumbernya. Berikut adalah tabel enzim yang beperan dan
proses pembentukannya dalam sistem pencernaan.
NO PROSES Enzim yangberperan
TempatDiproduksi
TempatBerlangsung
1. Mengubah amilum menjadi glukosa Ptialin Rongga mulut Rongga
mulut
2. Mengubah protein menjadi pepton Pepsin Lambung Lambung
3. Mengendapkan kasein Renin Lambung Lambung
4. Mengubah amilum menjadi glukosa Amilase Pankreas Usus halus
5. Mengubah protein menjadi asam amino Tripsin Pankreas Usus halus
6. Mengaktifkan tripsin Enterokinase Usus halus Usus halus
7. Mengubah pepton menjadi asam amino Erepsin Usus halus Usus halus
8. Mengubah laktosa menjadi glukosa dangalaktosa Laktase Usus halus Usus halus
9. Mengubah maltose menjadi glukosa Maltase Usus halus Usus halus
10. Mengubah sukrosa menjadi slukosa dan
fruktosa
Sukrase Usus halus Usus halus
11. Mengubah lemak menjadi gliserol dan
asam lemak
Lipase Usus halus,
pancreas, dan
lambung
Lambung dan
Usus halus
Berikut adalah tabel enzim dan fungsinya dalam sistem pencernaan.
Saluran Pencernaan Nama enzim dan fungsinya
Mulut (Kelenjar
Ludah / Saliva)
1. Enzim Ptialin (Amilase) berfungsi Memecah pati menjadi
Maltosa
Lambung (Kelenjar
Lambung)
1.
Enzim Renin berfungsi mengubah kaseinogen menjadi kasein
2. Enzim Pepsin berfungsi mengubah protein menjadi proteosa,
pepton dan polipeptida
8/10/2019 PBL Digestive
http://slidepdf.com/reader/full/pbl-digestive 22/25
22
Pankreas (Saluran
Pankreas)
1. Enzim Karbohidrase Pankreas berfungsi untuk mencerna
amilum menjadi maltosa atau disakarida lainnya.
2. Enzim Lipase Pankreas berfungsi mengubah emulsi lemak
menjadi asam lemak dan gliserol.
3. Enzim Tripsin berfungsi untuk mengubah protein menjadi
polipeptida
Usus (Kelenjar Usus) 1.
Enzim Enterokinase (enzim khusus) berfungsi untuk
mengubah Tripsinogen menjadi Tripsin yang digunakan
dalam saluran pangkreas
2. Enzim Maltase berfungsi untuk mengubah Maltosa menjadi
Glukosa
3.
Enzim Laktase berfungsi untuk mengubah Laktosa menjadi
Glukosa dan Galaktosa
4. Enzim Sukrase berfungsi untuk mengubah Sukrosa menjadi
Glukosa dan Fruktosa
5. Enzim Paptidase berfungsi untuk mengubah polipeptida
menjadi asam amino
6.
Enzim Lipase berfungsi untuk mengubah Lemak menjadi
asam lemak dan Gliserol
Nama-nama dan Jenis-jenis Enzim dalam sistem pencernaan diatas adalah enzim-
enzim yang mempunyai peranan penting dalam kelancaran proses pencernaan. Jika salah
satu saja enzim tersebut diatas tidak berfungsi dengan baik maka proses pencernaan
makanan akan terganggu sehingga menimbulkan penyakit sistem pencernaan.7
8/10/2019 PBL Digestive
http://slidepdf.com/reader/full/pbl-digestive 23/25
23
IV. Langkah 4
Hipotesis
No. HIPOTESIS
1. Buang air besar berwarna putih, karena terjadi penyumbatan pada saluran
empedu.
V. Langkah 5
Melakukan sasaran pembelajaran
No. Sasaran Pembelajaran
1. Organ yang terkait dalam sistem pencernaan secara makroskopis dan
mikroskopis
2. Mempelajari mekanisme pencernaan serta proses dasarnya
3. Mengetahui enzim-enzim yang terkait
keterangan tentang sasaran pembelajaran sudah dijelaskan pada keterangan mind
mapping diatas.
8/10/2019 PBL Digestive
http://slidepdf.com/reader/full/pbl-digestive 24/25
24
PENUTUP
I. Kesimpulan
Seorang perempuan berumur 30 tahun mengeluh mual, kembung, sembelit dan buang
air besarnya berwarna putih seperti dempul kayu disebabkan karena adanya
penyumbatan pada saluran empedu.
II. Rumusan Pembuktian Hipotesis
Seorang perempuan berumur 30 tahun mengeluh mual, kembung, sembelit dan buang
air besarnya berwarna putih seperti dempul kayu disebabkan karena adanya
penyumbatan pada saluran empedu.
(HIPOTESA TERBUKTI)
8/10/2019 PBL Digestive
http://slidepdf.com/reader/full/pbl-digestive 25/25
Daftar Pustaka
1.
Bernard SM. Anatomi umum. Jakarta: Bagian Anatomi FK-UKI; 2011.
2. Hansen, Lambert. Netter's clinical anatomy. Jakarta: EGC; 2005.
3. Marks DB. Biokimia kedokteran dasar. Jakarta: EGC; 2000.
4. Ganong WF. Buku ajar fisiologi kedokteran. 22nd ed. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC; 2005.
5.
Geneser F. Atlas berwarna histologi. Jakarta: Binarupa Aksara; 2007.h.55-65.
6. Sherwood L. Fisiologi Manusia Dari Sel ke Sistem. Ed.6. Jakarta: EGC; 2011.
7.
Thomas M. Langenscheidt medical dictionary concise edition english.Germany: Langenscheidt Fachverlag; 2004.