Download - Nia Dwiningsih 4004090149 Kelas a Dhb
-
8/2/2019 Nia Dwiningsih 4004090149 Kelas a Dhb
1/18
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG
ASUPAN GIZI PADA SAAT KEHAMILAN
DI RSKIA KOTA BANDUNG
PADA TAHUN 2011
KARYA TULIS ILMIAH
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Metodologi Penelitian pengganti Ujian Tengah Semester
Disusun Oleh :
NIA DWININGSIH
NIM : 4004090149
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN DHARMA HUSADA
BANDUNG
2011
-
8/2/2019 Nia Dwiningsih 4004090149 Kelas a Dhb
2/18
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar BelakangUndang-Undang Dasar 1945 pasal 28 H ayat (1) menyebutkan bahwa
setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan
mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh
pelayanan kesehatan. Selanjutnya pada pasal 34 ayat (3)ditegaskan bahwa
negara bertanggung jawab atas penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan dan
fasilitas pelayanan umum yang layak. (JUKNIS JAMINAN PERSALINAN
2011 )
Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan, pada pasal
5 ayat (1) menegaskan bahwa setiap orang mempunyai hak yang sama dalam
memperoleh akses atas sumber daya di bidang kesehatan. Selanjutnya pada
ayat (2) ditegaskan bahwa setiap orang mempunyai hak dalam memperoleh
pelayanan kesehatan yang aman, bermutu, dan terjangkau.Kemudian pada
ayat (3) bahwa setiap orang berhak secara mandiri dan bertanggung jawab
menentukan sendiri pelayanan kesehatan yang diperlukan bagi
dirinya.Selanjutnya pada pasal 6 ditegaskan bahwa setiap orang berhak
mendapatkan lingkungan yang sehat bagi pencapaian derajat kesehatan.(
DEPKES RI : 2009 )
Untuk menjamin terpenuhinya hak hidup sehat bagi seluruh penduduk
termasuk penduduk miskin dan tidak mampu, pemerintah bertanggung jawab
atas ketersediaan sumber daya di bidang kesehatan yang adil dan merata bagi
seluruh masyarakat untuk memperoleh derajat kesehatan yang setinggi-
tingginya.(JUKNIS JAMINAN PERSALINAN 2011 )
-
8/2/2019 Nia Dwiningsih 4004090149 Kelas a Dhb
3/18
Angka Kematian Bayi (AKB) dan Angka Kematian Ibu (AKI)
diIndonesia masih cukup tinggi dibandingkan dengan negara ASEANlainnya.
Menurut data Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI)tahun 2007, AKI
228 per 100.000 kelahiran hidup, AKB 34 per 1000kelahiran hidup, Angka
Kematian Neonatus (AKN) 19 per 1000kelahiran hidup. Berdasarkan
kesepakatan global (Millenium DevelomentGoals/MDGs 2000) pada tahun
2015, diharapkan angka kematian ibumenurun dari 228 pada tahun 2007
menjadi 102 per 100.000 KH danangka kematian bayi menurun dari 34 pada
tahun 2007 menjadi 23 per1000 KH..(DEPKES RI : 2007)
Upaya penurunan AKI harus difokuskan pada penyebab
langsungkematian ibu, yang terjadi 90% pada saat persalinan dan segerasetelahpesalinan yaitu perdarahan (28%), eklamsia (24%), infeksi
(11%),komplikasi pueperium 8%, partus macet 5%, abortus 5%,
traumaobstetric 5%, emboli 3%, dan lain-lain 11% (SKRT 2001).
Kematian ibu juga diakibatkan beberapa faktor resiko keterlambatan
(Tiga Terlambat), di antaranya terlambat dalam pemeriksaan
kehamilan,terlambat dalam memperoleh pelayanan persalinan dari tenaga
kesehatan,dan terlambat sampai di fasilitas kesehatan pada saat dalam
keadaanemergensi.Salah satu upaya pencegahannya adalah melakukan
persalinanyang ditolong oleh tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan.(JUKNIS
JAMINAN PERSALINAN 2011 )
Menurut hasil Riskesdas 2010, persalinan oleh tenaga kesehatan
padakelompok sasaran miskin (Quintile 1) baru mencapai sekitar
69,3%.Sedangkan persalinan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan di
fasilitaskesehatan baru mencapai 55,4%. Salah satu kendala penting
untukmengakses persalinan oleh tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan
adalahketerbatasan dan ketidak-tersediaan biaya sehingga diperlukan
kebijakanterobosan untuk meningkatkan persalinan yang ditolong tenaga
kesehatandi fasilitas kesehatan melalui kebijakan yang disebut Jaminan
-
8/2/2019 Nia Dwiningsih 4004090149 Kelas a Dhb
4/18
Persalinan.Jaminan Persalinan dimaksudkan untuk menghilangkan
hambatanfinansial bagi ibu hamil untuk mendapatkan jaminan persalinan,
yangdidalamnya termasuk pemeriksaan kehamilan, pelayanan nifas
termasukKB pasca persalinan, dan pelayanan bayi baru lahir.Dengan
demikian,kehadiran Jaminan Persalinan diharapkan dapat mengurangi
terjadinyaTiga Terlambat tersebut sehingga dapat mengakselerasi
tujuanpencapaian MDGs 4 dan 5. (JUKNIS JAMINAN PERSALINAN 2011
)
Dengan melihat latar belakang diatas peneliti tertarik ingin melakukan
penelitian tentang Hubungan Tingkat Keberhasilan Program Jampersal
Terhadap Penurunan Angka Kematian Ibu di RSKIA KOTABANDUNG PADA TAHUN 2011.
B. Rumusan MasalahDengan masih tingginya angka kematian ibu di Indonesia pemerintah
membuat suatu kebijakan guna meningkatkan persalinan yang ditolong tenaga
kesehatan di fasilitas kesehatan melalui kebijakan yang disebut Jaminan
Persalinan yang di harapkan membantu menurunkan Angka KematianIbu.Maka dengan ini perlu diadakan penelitian mengenai Hubungan Tingkat
Keberhasilan Program Jampersal Terhadap Penurunan Angka Kematian Ibu di
RSKIA Kota Bandung pada Tahun 2011?.
C. Tujuan1. Tujuan Umum
Mengetahui Hubungan Tingkat Keberhasilan Program Jampersal
Terhadap Penurunan Angka Kematian Ibu di RSKIA kota Bandung tahun
2011?
2. Tujuan Khusus
-
8/2/2019 Nia Dwiningsih 4004090149 Kelas a Dhb
5/18
a. Mengetahui tingkat keberhasilan program jaminan persalinan diRSKIA Kota Bandung.
b. Mengetahui penurunan angka kematian ibu di RSKIA Kota Bandungc. Mengetahui hubungan tingkat keberhasilan program jaminan
persalinan dalam upaya menurunkan angka kematian ibu.
D. Manfaat Penelitian1. Bagi Akademis
a. PenelitiHasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan bagi penulis
dalam upaya menurunkan angka kematian ibu dan pengetahuan
mengenai program-program pemerintahb. Bagi Institusi
Diharapkan dapat menambah bacaan di perpustakaan khususnya ilmu
kebidanan serta sebagai acuan bagi peneliti selanjutnya pada bidang
yang sama.
2. Bagi Praktisia. Bagi RSKIA Kota Bandung
Diharapkan dapat menjadi tolak ukur pelaksaan program jampersal di
puskesmas tersebut.
b. Bagi PemerintahSebagai acuan keberhasilan program dalam upaya menurunkan angka
kematian ibu.
E. Ruang lingkup1. Ruang Lingkup Metode
Penelitian ini dengan studi korelasional yaitu penelitian yang melihat
hubungan antara dua variable atau lebih dan mengkaji apakah ada
hubungan antara variable-variabel tersebut.
2. Ruang Lingup Tempat dan Waktu
-
8/2/2019 Nia Dwiningsih 4004090149 Kelas a Dhb
6/18
Penelitian ini dilaksanakan oleh penulis di RSKIA Kota Bandungpada
bulan januari-desember 2011.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. ANGKA KEMATIAN IBUAngka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator untuk melihat
derajat kesehatan perempuan. Angka kematian ibu juga merupakan salah satu
target yang telah ditentukan dalam tujuan pembangunan millenium yaitu tujuan
ke 5 yaitu meningkatkan kesehatan ibu dimana target yang akan dicapai sampai
tahun 2015 adalah mengurangi sampai resiko jumlah kematian ibu. Dari hasil
survei yang dilakukan AKI telah menunjukkan penurunan dari waktu ke waktu,
namun demikian upaya untuk mewujudkan target tujuan pembangunan
millenium masih membutuhkan komitmen dan usaha keras yang terus menerus.
1. Penyebab Kematian Ibu MelahirkanRendahnya kesadaran masyarakat tentang kesehatan ibu hamil menjadi
fator penentu angka kematian, meskipun masih banyak faktor yang harus
di perhatikan untuk menangani masalah ini.Persoalan kematian yang
terjadi lantaran indikasi yang lazim muncul. Yakni perdarahan, keracunan
kehamilan yang disertai kejang-kejang, aborsi dan infeksi.Namun,
ternyata masih ada faktor lain yang juga cukup penting. Misalnya,
pemberdayaan perempuan yang tak begitu baik, latar belakang
pendidikan, social ekonomi keluarga, lingkungan masyarakat dan politik,
kebijakan juga berpengaruh.Kaum lelaki pun dituntut harus berupaya ikut
aktif dalam segala permasalahan bidang reproduksi secara lebih
bertanggung jawab. Selain masalh medis tingginya masalah kematian ibu
juga karena masalah ketidak setaraan gender, nilai budaya, perekonomian
-
8/2/2019 Nia Dwiningsih 4004090149 Kelas a Dhb
7/18
serta rendahnya perhatian laki-laki terhadap ibu hamil dan
melahirkan.Oleh karena itu pandangan yang menganggap kehamilan
adalah peristiwa alamiah perlu diubah secara sosio cultural agar
perempuan mendapat perhatian dari masyarakat. Sangat diperlukan upaya
peningkatan pelayanan perwatan ibu baik oleh pemerintah, swasta,
maupun masyarakat terutama suami.
Tabel.Distribusi penyebab kematian ibu melahirkan
No Penyebab Persentase
1 Perdarahan 28%
2 Eklamsi 24%
3 Infeksi 11%
4 Komplikasi Masa Puerperium 8%
5 Emboli Obstetri 3%
6 Partus Lama/Macet 5%
7 Abortus 5%
8 Lain-lain 11%
Sumber : Departemen kesehatan
Table diatas menunjukkan distribusi persentase penyebab kematian
ibu melahirkan,berdasarkan data tersebut bahwa tiga faktor utama
penyebab kematian ibu melahirkan yakni , pendarahan, hipertensi saat
hamil atau pre eklamasi dan infeksi. Pendarahan menempati persentase
tertinggi penyebab kematian ibu ( 28 persen) ,anemia dan kekurangan
energi kronis (KEK) pada ibu hamil menjadi penyebab utama terjadinya
pendarahan dan infeksi yang merupakan faktor kematian utama ibu. Di
berbagai negara paling sedikit seperempat dari seluruh kematian ibu
-
8/2/2019 Nia Dwiningsih 4004090149 Kelas a Dhb
8/18
disebabkan oleh pendarahan; proporsinya berkisar antara kurang dari 10
persen sampai hampir 60 persen. Walaupun seorang perempuan bertahan
hidup setelah mengalami pendarahan pasca persalinan, namun ia akan
menderita akibat kekurangan darah yang berat (anemia berat) dan akan
mengalami masalah kesehatan yang berkepanjangan.(WHO).
Persentase tertinggi kedua penyebab kematian ibu yang adalah
eklamsia (24 persen), kejang bisa terjadi pada pasien dengan tekanan
darah tinggi (hipertensi) yang tidak terkontrol saat persalinan. Hipertensi
dapat terjadi karena kehamilan, dan akan kembali normal bila kehamilan
sudah berakhir. Namun ada juga yang tidak kembali normal setelah bayi
lahir. Kondisi ini akan menjadi lebih berat bila hipertensi sudah dideritaibu sebelum hamil. (Profil Kesehatan Indonesia, 2007), sedangkan
persentase tertinggi ketiga penyebab kematian ibu melahirkan adalah
infeksi (11 persen).
2. Cakupan Pertolongan Persalinan Oleh Bidan Atau Tenaga kesehatanSalah satu faktor tingginya AKI di Indonesia adalah disebabkan
karena relative masih rendahnyacakupan pertolongan oleh tenagakesehatan.Departemen kesehatan menetapkan target 90 persen persalinan
ditolong oleh tenaga medis pada tahun 2010.Perbandingan dengan hasil
survey SDKI bahwa persalinan yang ditolong oleh tenaga medis
professional meningkat dari 66% dalam SDKI 2002-2003 menjadi 73%
dalam SDKI 2007.Angka ini relative rendah apabila dibandingkan dengan
negara tetangga seperti Singapura, Malaysia, Thailand dimana angka
pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan hampir mencapai
90%.Apabila di lihat dari proyeks angka pertolongan persalinan oleh
tenaga kesehatan nampak bahwa ada pelencengan dari tahun 2004 dimana
angka pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan dibawah dari angka
proyeksi, apabila hal ini tidak menjadi perhatian kita semua maka
-
8/2/2019 Nia Dwiningsih 4004090149 Kelas a Dhb
9/18
diperkirakan angka pertolongan persalianan oleh tenaga kesehatan sebesar
90% pada tahun 2010 tidak akan tercapai.Konseuensi lebih lanjut bisa
berimbas pada angka kematian ibu meningkat. Kondisi geografis
persebaran pendudukdan social budaya merupakan beberapa faktor
penyebab rendahnya aksesibilitas terhadap tenaga pertolongan persalinan
oleh tenaga kesehatan, dan tentunya disparitas antara daerah akan berbeda
satu sama lain.
Sumber : SDKI 2007
B. JAMPERSAL1. Pengertian
Jaminan Persalinanadalah jaminan pembiayaan pelayanan persalinan yang
meliputi pemeriksaan kehamilan, pertolongan persalinan, pelayanan nifas
termasuk pelayanan KB paska persalinan dan pelayanan bayi baru
lahir.(MEDIAKOM 29 :2011 )
4%
59%
35%2%
Penolong Persalinan
Dokter Bidan/perawat Dukun lainnya
54%36%
10%
Tempat persalinan
Rumah Milik swasta Milik Pemerintah
-
8/2/2019 Nia Dwiningsih 4004090149 Kelas a Dhb
10/18
-
8/2/2019 Nia Dwiningsih 4004090149 Kelas a Dhb
11/18
2. Tujuana. Tujuan Umum
Jaminan Persalinan mempunyai tujuan untuk menjamin akses
pelayanan persalinan yang dilakukan oleh dokter atau bidan dalam rangka
menurunkan AKI dan AKB.
b. Tujuan Khusus1) Meningkatkan cakupan pemeriksaan kehamilan, pertolongan
persalinan, dan pelayanan nifas ibu oleh tenaga kesehatan.
2) Meningkatkan cakupan pelayanan bayi baru lahir oleh tenagakesehatan.
3)
Meningkatkan cakupan pelayanan KB pasca persalinan.4) Meningkatkan cakupan penanganan komplikasi ibu hamil, bersalin,
nifas, dan bayi baru lahir.
5) Terselenggaranya pengelolaan keuangan yang efisien, efektif,transparan, dan akuntabel.
3. Sasarana. Yang dijamin oleh Jaminan Persalinan adalah: Ibu hamil, Ibu bersalin, Ibu
nifas (pasca melahirkan sampai 42 hari), Bayi baru lahir (0-28 hari).
b. Yang dapat memperoleh pelayanan jaminan persalinan adalah seluruh ibuhamil yang belum mempunyai jaminan kesehatan.
4. Kebijakan Operasionala. Pengelolaan Jaminan Persalinan di setiap jenjang pemerintahan (pusat,
provinsi, dan kabupaten/ kota) menjadi satu kesatuan dengan pengelolaan
Jamkesmas dan Bantuan Operasional kesehatan BOK.
b. Pengelolaan kepesertaan Jaminan Persalinan merupakan perluasankepesertaan dari program Jamkesmas yang mengikuti tata kelola
kepesertaan dan manajemen Jamkesmas, namun dengan kekhususan dalam
hal penetapan pesertanya.
-
8/2/2019 Nia Dwiningsih 4004090149 Kelas a Dhb
12/18
c. Peserta program Jaminan Persalinan adalah seluruh sasaran yang belummemiliki jaminan persalinan.
d. Peserta Jaminan Persalinan dapat memanfaatkan pelayanan di seluruhjaringan fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama dan tingkat lanjutan
(Rumah Sakit) di kelas III yang memiliki Perjanjian Kerja Sama (PKS)
dengan Tim Pengelola Jamkesmas dan BOK Kabupaten/Kota.
e. Pelaksanaan pelayanan Jaminan Persalinan mengacu pada standar pelayananKesehatan Ibu dan Anak (KIA).
f. Pelayanan Jaminan Persalinan diselenggarakan dengan prinsip Portabilitas,Pelayanan terstruktur berjenjang berdasarkan rujukan.
g.
Untuk pelayanan paket persalinan tingkat pertama di fasilitas kesehatanpemerintah (Puskesmas dan Jaringannya) didanai berdasarkan usulan POA
Puskesmas.
h. Untuk pelayanan paket persalinan tingkat pertama di fasilitas kesehatanswasta dibayarkan dengan mekanisme klaim. Klaim persalinan didasarkan
atas tempat (lokasi wilayah) pelayanan persalinan dilakukan.
5. Manfaat Jaminan Persalinana. Pemeriksaan kehamilan ante natal care (ANC), pertolongan persalinan
pemeriksaan post natal care (PNC) oleh tenaga kesehatan di faskes
pemerintah (puskesmas dan jaringannya) dan faskes swasta yang tersedia
fasilitas persalinan (Klinik/Rumah Bersalin, Dokter Praktik, Bidan Praktik)
dan yang telah menandatangani Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan Tim
Pengelola Jamkesmas Kabupaten/Kota
b. Pemeriksaan kehamilan dengan resiko tinggi dan persalinan dengan penyulitdan komplikasi dilakukan secara berjenjang di Puskesmas dan Rumah Sakit
berdasarkan rujukan.
-
8/2/2019 Nia Dwiningsih 4004090149 Kelas a Dhb
13/18
6. Penyaluran DanaDana untuk pelayanan Jamkesmas termasuk Jampersal merupakan satu
kesatuan (secara terintegrasi) disalurkan langsung dari Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara (KPPN) Jakarta V ke :
a. Rekening Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota sebagai penanggungjawab Pengelolaan Jamkesmas di wilayahnya
b. Rekening Rumah Sakit untuk Fasilitas Kesehatan Tingkat Lanjutan(pemerintah dan swasta).
7. Pola PembayaranPembayaran untuk pelayanan
Jaminan Persalinandilakukan dengan cara:
a. Pembayaran di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama dilakukan dengan caraklaim
b. Pembayaran di Fasilitas Kesehatan Tingkat Lanjutan dilakukan dengan caraklaim, didasarkan atas paket INA-CBGs.
8. Keputusan Penetapan Program JAMPERSAL
Pasal 1
Pengaturan Petunjuk Teknis Jaminan Persalinan bertujuan untuk memberikan
acuan bagi Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah Provinsi, Pemerintah Daera
Kabupaten/Kota dan Pihak terkait dalam menyelenggarakan Jaminan Persalinan
yang bertujuan :
a. Meningkatkan cakupan pemeriksaan kehamilan, pertolongan persalinan, danpelayanan nifas oleh tenaga kesehatan.
b. Meningkatkan cakupan pelayanan bayi baru lahir oleh tenaga kesehatan.c. Meningkatkan cakupan pelayanan KB pasca persalinan oleh tenaga
kesehatan.
-
8/2/2019 Nia Dwiningsih 4004090149 Kelas a Dhb
14/18
d. Meningkatkan cakupan penanganan komplikasi ibu hamil, bersalin, nifas,dan bayi baru lahir oleh tenaga kesehatan.
e. Terselenggaranya pengelolaan keuangan yang efisien, efektif, transparan,dan akuntabel.
Pasal 2
Petunjuk Teknis Jaminan Persalinan sebagaimana tercantum dalam Lampiran
Peratura ini.
Pasal 3
1)
Pelayanan Kesehatan terhadap Jaminan Persalinan dilaksanakan mulai 1Januari 2011
2) Pelayanan Jaminan Persalinan yang diberikan sebelumPeraturan inidiundangkan dapat diklaim ke DinasKesehatan Kabupaten/Kota sesuai
dengan PetunjukTeknis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2.
Pasal 4
Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal yang diundangkan
-
8/2/2019 Nia Dwiningsih 4004090149 Kelas a Dhb
15/18
BAB III
METODE PENELITIAN
A. KERANGKA KONSEPKerangka konsep dalam penelitian hubungan tingkat keberhasilan
program JAMPERSAL terhadap penurunan angka kematian ibu di wilayah
kerja puskesmas Xkota Bandung tahun 2011.
Variabel Independen Variabel Dependen
B. Definisi Operasional1. Program JAMPERSAL
Definisi : Jaminan Persalinan adalah jaminan pembiayaan pelayanan
persalinan yang meliputi pemeriksaan kehamilan, pertolongan
persalinan, pelayanan nifas termasuk pelayanan KB paskapersalinan dan pelayanan bayi baru lahir
Cara ukur : Rekam Medik
Skala ukur : Nominal
Hasil ukur : Berpengaruh( jika berhasil dan mampu menurunkan AKI)
Tidak Berpengaruh ( Jika berhasil tapi tida menurunkan AKI)
2. Penurunan AKIDefinisi : Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator
untuk melihat derajat kesehatan perempuan
Cara ukur : Rekam Medik
ProgramJAMPERSAL
Penurunan AKI
-
8/2/2019 Nia Dwiningsih 4004090149 Kelas a Dhb
16/18
Skala ukur : Nominal
Hasil ukur : Menurun ( Jika target penurunan AKI tercapai 75% )
Tidak Menurun ( Jika target penurunan AKI < 75 % )
C. HIPOTESISHo = Tidak ada hubungan antara Tingkat keberhasilan Program
JAMPERSAL dengan Penurunan Angka Kematian Ibu Di RSKIA kota
Bandung tahun 2011
Hi= Ada hubungan antara Tingkat keberhasilan Program JAMPERSAL
dengan Penurunan Angka Kematian Ibu Di RSKIAkota Bandung tahun
2011.D. Desain Penelitian
Dalam penelitian ini penulis menggunakan jenis penelitian deskriptif,
dengan maksud untuk memberikan gambaran tentang hubungan tingkat
keberhasilan program JAMPERSALterhadap penurunan AKI di RSKIA Kota
Bandung.
E. Populasi dan Sampel1. Populasi Penelitian
Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian yang akan diteliti
(Notoatmojo, 1993:33). Pada penelitian ini populasinya adalah semua Ibu
melahirkan yang datang ke RSKIA Kota Bandung
2.
Sampel
Sampel adalah sebagian dari populasi yang dipilih dengan non
random sampling tertentu untuk bisa memenuhi atau mewakili populasi
(Nursalam, 2001:64). Pada penelitian ini sampel yang diambil adalah ibu
-
8/2/2019 Nia Dwiningsih 4004090149 Kelas a Dhb
17/18
melahirkan yang berkunjung untuk melahirkan di RSKIA Kota Bandung
a. Tehnik Pengambilan SampelDalam penelitian ini, tehnik pengambilan sampel yang digunakan
adalah non random sampling dengan cara accidental sampling, yaitu
semua ibu-ibu melahirkan yang datang untuk melahirkan di RSKIA Kota
Bandung dijadikan sebagai responden.
1) Kriteria Sampela) Kriteria inklusi
Adalah sampel yang dapat dimasukkan atau yang layak untuk
diteliti, yaitu :
Ibu hamil yang melahirkandi RSKIA Kota Bandung yang
menggunakan Program JAMPERSAL
b) Kriteria eksklusiAdalah karakteristik sampel yang tidak layak untuk diteliti,
yaitu :
Ibu yang melahirkan tetapi tidak menggunakan program
JAMPERSAL
F. Pengumpulan Data.Data Sekunder
Data yang diperoleh dari RSKIA Kota Bandung Pada bulan Januari
Desember pada Tahun 2011 tentang Angka Kelahiran dan Kematian Ibu.
-
8/2/2019 Nia Dwiningsih 4004090149 Kelas a Dhb
18/18
G. Pengolahan DataPada penelitian ini penulis menggunakan tahap-tahap pengolahan data
sebagai berikut :
1. Editing : Memeriksa kembali data dan menyelesaikannya denganrencana semula seperti yang diinginkan, apakah tidak ada yang
salah.
2. Tabulating : Penyusunan data berdasarkan variabel yang diteliti3. Cleaning : Membersihkan data dengan melihat variabel yang digunakan
apakah datanya sudah benar atau belum.
4. Describing : Menggambarkan atau menerangkan data.H. Analisa Data
Penelitian ini menggunakan analisa data deskriptif, yaitu memberikan
gambaran tentang kondisi objek tanpa membuat suatu perbandingan. Analisa
yang digunakan adalah analisa univariat dengan menghitung distribusi frekuensi
dan proporsi tiap variabel yang diteliti.