Download - NA Nata de coco
Industri Pengolahan Nata de Coco
Latar belakang
Berasal dari Filipina. Di Jepang, dipercaya
nata de coco dapat melindungi tubuh dari kanker dan sebagai makanan diet.
Survey bahwa Indonesia merupakan negara penghasil kelapa terbesar di dunia, diikuti India dan Filipina.
Perusahaan pembuat nata de coco:
1. Membuat nata de coco lembaran. Mentah2. Membuat nata de coco di dalam kemasan.
Siap saji.3. Membuat nata de coco lembaran dan siap
saji.
Analisis keuangan akan dilakukan pada nata de coco jenis usaha ketiga. (lembaran dan siap saji.)
Persyaratan dan Jenis KreditPola pembiayaan bank.
NO Persyaratan Kredit Kredit Investasi Kredit Modal Kerja
1 Bunga (% per tahun) 14.5% 14.5%
2 Grace period (bulan) - -
3 Jangka waktu kredit 3 Tahun 1 Tahun
4 Dana sendiri nasabah (% plafon) 30% -
5 Periode angsuran Bulanan Bulanan
Aspek kelayakan kredit
Sosial Ekonomi Aspek teknis Aspek manajemen Aspek komersial atau pemasaran Aspek finansial Aspek khusus
Aspek pemasaran
Permintaan Penawaran Persaingan dan
peluang pasar Harga Jalur pemasaran Kendala pemasaran
Aspek Produksi
Lokasi usahaTerkait dengan jenis produk, didaerah survey Kabupaten Lampung terdapat 3 macam produsen nata de coco.lokasi usaha tidak menuntut tempat khusus.
Fasilitas produksi dan peralatanUsaha ini sangat membutuhkan fasilitasbangunan,sumber air dan pembuangan limbah cair
Aspek Produksi
Bahan baku
Bahan baku yang diperlukan meliputi bahan baku dan bahan pembantu
Tenaga Kerja
produksi nata de coco membutuhkan pendidikan formal atau pengetahuan khusus.
Teknologi
Teknologi yang digunakan adalah teknologi yang sederhana dan tepat guna
Aspek Produksi
Proses produksi (Ada penjelasan lanjutan)
Jumlah, jenis dan mutu produksi (Ada penjelasan lanjutan)
Produksi optimum
Kendala produksi
Proses produksi
Penyaringan Pemasakan dan
pencampuran bahan pembantu
Penempatan dalam baki/nampan plastik
Inokulasi bibit (starter) Fermentasi Panen dan pasca
panen
Jumlah, jenis dan mutu produksi
Pembuatan syrup
Pencampuran
Pengemasan dan pengepakan
Aspek keuangan Biaya Investasi
No. Jenis biaya Nilai (Rp.)Penyusutan
(Rp.)
1 Perijinan3.300.000 0
2Sewa tanah dan
bangunan16.000.000 4.000.000
3 Mesin/peralatan224.570.000 22.508.000
Jumlah biaya investasi
243.870.000 26.508.000
Biaya Operasional
No. Jenis biaya
I Biaya produksi
A Nata de coco lempengan
1 Bahan baku dan pembantu 578.600 181.101.800
2 Tenaga kerja 195.000 61.035.000
3 Listrik 10.000 3.130.000
4 Minyak tanah 72.000 22.536.000
Sub jumlah 855.600 267.802.800
B Nata de coco kemasan
1 Bahan baku dan pembantu 454.075 142.125.475
2 Tenaga kerja 195.000 61.035.000
3 Listrik 10.000 3.130.000
4 Minyak tanah 120.000 37.560.000
5 Kemasan 2.200.000 688.600.000
Sub jumlah 2.979.075 932.450.475
II Distribusi/Transportasi 190.000 59.470.000
Jumlah 4.024.675 1.259.723.275
Aspek Keuangan
A. Pemilihan Pola Usaha
Alasan memilih jenis usaha yang membuat nata de coco
lembaran dan kemasan yaitu:• Memiliki produksi permanen• Memiliki karakteristik integrasi vertikal dalam
satu perusahaan sehingga memiliki cakupan manajemen yang lebih luas
Aspek Keuangan
B. Asumsi dan Parameter Perhitungan
Periode proyek adalah 4 tahun (tahun 1, 2, 3 dan 4). Tahun ke nol sebagai
dasar perhitungan nilai sekarang (present value) adalah tahun ketika biaya
investasi awal dikeluarkan. Dengan tingkat keberhasilan fermentasi sebesar
95%, pengusaha dapat menghasilkan 1.600 nata de coco lembaran (kurang
lebih 1.600 kg).
Asumsi Analisis Keuangan
Asumsi Satuan Jumlah/Nilai
Keterangan
Periode proyek tahun
Tingkat keberhasilan fermentasi persen
Kapasitas mesin / peralatan:
- nata de coco lembaran kg
- nata de coco kemasan gelas
Harga nata de coco
D. Kebutuhan Dana Investasi dan KreditRincian Kebutuhan Dana
No Rincian Biaya Proyek Total Biaya
1 Dana investasi yang bersumber dari:
a. Kredit 170.709.000
b. Dana sendiri 73.161.000
Jumlah dana investasi 243.870.000
2 Dana modal kerja yang bersumber dari:
a. Kredit 151.166.793
b. Dana sendiri 1.108.556.482
Jumlah dana modal kerja 1.259.723.275
3 Total dana proyek yang bersumber dari:
a. Kredit 321.875.793
b. Dana sendiri 1.181.717.482
Jumlah Dana Proyek 1.503.593.275
E. Produksi dan Pendapatan
Output dari analisis keuangan ini adalah nata de coco kemasan gelas.
Dengan 1,6 ton nata de coco lembaran (kurang lebih 1600 nata de coco
lembaran) dan kapasitas mesin/peralatan yang ada dapat dihasilkan
sebanyak 12000 gelas. Harga di pasar lokal Rp 11.500 dan harga di pasar
luar daerah Rp 12.500. distribusi pemasaran 30% untuk pasar lokal dan
70% untuk pasar luar daerah.
Harga rata-rata tertimbang nata de coco per karton:
(30% x Rp 11.500) + (70% x Rp 12.500) = Rp 12.200
Penerimaan setiap produksi sebanyak 500 karton:
Rp 12.500 x 500 =Rp. 6.100.000
Asumsi dalam setahun terdapat 313 hari produksi sehingga penerimaan
dalam setahun sebesar: 313 x Rp 6.100.000 = Rp 1.909.300.000
F. Proyeksi Laba Rugi dan Break Even Point
No Uraian Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4
1 Pendapatan 1.909.300.000
1.909.300.000
1.909.300.000
1.909.300.000
2 Pengeluaran:
- Biaya operasional
1.259.723.275
1.259.723.275
1.259.723.275
1.259.723.275
- Penyusutan 26.508.000 26.508.000 26.508.000 26.508.000
- Angsuran pokok
208.069.793 56.903.000 56.903.000 0
- Bunga bank 32.844.018 0
Jumlah 1.527.145.086
1.355.854.466
1.347.603.531
1.286.231.275
Laba sebelum pajak
382.154.914 553.445.534 561.696.469 623.068.725
- Pajak 15% 57.323.237 83.016.830 84.254.470 93.460.309
3 Laba rugi 324.831.677 470.428.704 477.441.998 529.608.416
4 Profit margin 24,64% 25,01% 27,74%
Uraian Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4
BEP (nilai penjualan)
786.032.573 282.558.283 258.306.320
77.914.929
BEP ( produksi dlm karton)
64.429 23.161 21.173 6.386
BEP Rp per karton berdasarkan:
- biaya operasional
2.519.447 2.519.447 2.519.447 2.519.447
Total Biaya 3.054.290 2.711.709 2.695.207 2.572.463
G. Proyeksi Arus Kas dan Kelayakan Proyek
Kelayakan Usaha Nata de Coco
No Kriteria Kelayakan Nilai Kesimpulan
1 Net B/C ratio pada discount rate 14,5%
1,15 Layak
2 NPV pada discount rate 14,5% 224.235.166 Layak
3 IRR 21,49% Layak
4 PBP usaha (tahun) 0,69 Layak
5 PBP kredit (tahun) 0,92 Layak
ASPEK SOSIAL EKONOMI DAN DAMPAK LINGKUNGAN
A. Aspek Sosial EkonomiAnalisis financial dan sosial ekonomi menilai aspek-aspek:• Tujuan analisis• Tujuan umum• Konsep perbaikan• Perubahan manfaat• Perubahan biaya• Pajak penghasilan• Subsidi biaya produksi• Biaya pemerintah• Eksternalitas• Manfaat dan biaya sampingan• Manfaat dan biaya yang tidak memiliki harga
B. Dampak Lingkungan
Dalam proses produksi nata de coco lembaran terdapat limbah
cair. Limbah cair berasal dari proses pencucian, perendaman
dan perubahan ini. Dibutuhkan jumlah air yang cukup banyak
untuk proses-proses ini, sehingga juga dihasilkan limbah cair
yang cukup banyak.
Biasanya pengusaha membuang limbah cari tersebut ke dalam
tanah (lubang sumur yang tertutup). Jika lubang sumur tempat
limbah cair tersebut besar maka akan bisa menampung limbah
cair yang banyak, sehingga tidak perlu penyedotan.
Kesimpulan
1. Usaha nata de coco memiliki prospek yang cerah sebagai makanan kesehatan.
2. Dari segi pasokan input, keberlangsungan usaha nata de coco dapat dijamin karena input air kelapa tidak terpengaruh oleh musim.
3. Usaha pengolahan nata de coco terdiri dari 3 macam yaitu penghasil nata de coco lembaran, kemasan dan juga yang sekaligus keduanya.
4. Di Lampung Selatan usaha skala rumah tangga pengolahan nata de coco biasanya bersifat sporadis hanya berproduksi pada saat terjadi limpahan permintaan lokal.
5. Terdapat dua macam pola pembiayaan usaha yaitu pembiayaan pemerintah daerah dan pembiayaan bank.
6. Dari pihak bank tidak terdapat skema kredit khusus untuk pengolahan nata de coco. Kredit yang diberikan oleh bank adalah kredit umum dengan persyaratan umum.
7. Untuk skala usaha kecil memiliki sifat produksi permanen dan melayani permintaan lokal dan luar daerah dengan perbandingan lokal 30% dan luar daerah 70%.
8. Produksi nata de coco lembaran menggunakan bahan baku, bahan pembantu dan peralatan teknis yang mudah di beli dari pasar lokal. Produksi nata de coco kemasan mendatangkan mesin kemas dan plastik kemasan dari luar daerah. Tingkat teknologi yang digunakan dapat dikategorikan teknologi tepat guna.
9. Analisis keuangan pada perusahaan yang memproduksi nata de coco lembaran dan kemasan sekaligus menunjukkan bahwa usaha ini menguntungkan. Pada umur usaha 4 tahun dan tingkat discount rate 14,5%, usaha ini memiliki NBCR 1,15; NPV Rp 224.235.166 dan IRR 21,49%. Dari segi PBP, usaha ini mampu mengembalikan modal investasinya dalam waktu 0,69 tahun (8 bulan 8 hari) dan mampu mengembalikan kredit (modal kerja dan investasi) dalam waktu 0,92 tahun (11 bulan).
10. Keberadaan usaha nata de coco telah meningkatkan kesejahteraan
masyarakat secara keseluruhan. Produksi nata de coco lembaran
menghasilkan limbah cair asam baik bau maupun rasa yang relatif
tidak membahayakan lingkungan. Dengan teknologi penanganan
limbah yang sederhana, pengaruh negatif limbah cair ini dapat dapat dieliminasi.
Saran1. Dengan melihat prospek pasar domestik dan pasar ekspor yang cerah,
pemerintah dan pelaku usaha perlu untuk meningkatkan standar mutu
produk nata de coco yang memenuhi kriteria preferensi pasar dan
kesehatan.
2. Pengembangan pola kemitraan antara usaha besar, menengah dan
kecil maupun rumah tangga dalam pasokan input maupun pemasaran
output.
3. Secara finansial, usaha ini layak dibiayai oleh bank, meskipun demikian bank perlu melakukan analisis kredit yang lebih komprehensif dengan prinsip kehati-hatian. Disarankan bank memberikan perhatian pada kemampuan membayar yang lebih besar. Pemberian kredit investasi dan modal kerja pada tahun yang sama kemungkinan akan dapat memberatkan nasabah dalam hal membayar cicilan pokok dan bunganya. Kelonggaran waktu pelunasan kredit modal kerja perlu disesuaikan dengan aliran kas usaha.