Download - Medicinal 1.docx
Medicinal 1: Aloe vera, Nigella sativa, Ephedra spp., dan Neem (Azadirachta indica)
Oleh: Sunani
Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri
Jakarta
Abstrak
Tumbuhan memiliki peranan sangat penting dalam kehidupan karena kandungan-kandungan didalamnya yang dapat diolah untuk manfaatkan oleh manusia, salah satunya yaitu sebagai tanaman obat. Tanaman sebagai obat merupakan tanaman yang memiliki senyawa dari hasil metabolit sekundernya yang dijadikan sebagai obat. Dalam satu tanaman banyak mengandung senyawa-senyawa. Salah satu contoh senyawanya yaitu alkaloid. Untuk mendapatkan hasil murni senyawa yang diinginkan sebagai obat harus melalui proses ekstraksi tertentu. Tanaman obat sudah dimanfaatkan dari cara yang tradisional, herbal, dan industri farmasi. Jenis-jenis tanaman yang akan dibahas dalam tulisan ini, yaitu Aloe vera, Nigella sativa, Ephedra spp., dan Azadirachta indica (Neem). Setiap tanaman tersebut memiliki nilai ekonomi dalam perdagangan yang berbeda sesuai dengan pemanfaatannya untuk kepentingan dalam bidang pengobatan ataupun bidang yang lainnya. Seperti halnya Aloe vera yang dimanfaatkan bukan hanya dibidang obat-obatan, tetapi juga bidang kosmetika.
Katra kunci: tanaman obat, manfaat, tradisional, nilai ekonomi.
Pendahuluan
Tanaman obat merupakan tanaman yang mempunyai fisiologi yang menghasilkan zat
metabolit sekunder yang dapat berguna sebagai obat untuk menyembuhkan suatu penyakit
melalui percobaan trial and error. Senyawa metabolit sekunder tidak selalu dihasilkan, tetapi
hanya pada saat dibutuhkan saja atau pada fase-fase tertentu. Fungsi metabolit sekunder
adalah untuk mempertahankan diri dari kondisi lingkungan yang kurang menguntungkan,
misalnya untuk mengatasi hama dan penyakit, menarik polinator, dan sebagai molekul sinyal.
Singkatnya, metabolit sekunder digunakan tumbuhan untuk berinteraksi dengan
lingkungannya.
Berbagai senyawa metabolit sekunder telah digunakan sebagai obat atau model untuk
membuat obat baru, contohnya adalah aspirin yang dibuat berdasarkan asam salisilat yang
secara alami terdapat pada tumbuhan tertentu. Manfaat lain dari metabolit sekunder adalah
sebagai pestisida dan insektisida, contohnya adalah rotenon dan rotenoid. Beberapa metabolit
sekunder lainnya yang telah digunakan dalam memproduksi sabun, parfum, minyak herbal,
pewarna, permen karet, dan plastik alami adalah resin, antosianin, tanin, saponin, dan minyak
volatil.
Senyawa metabolit sekunder diklasifikasikan menjadi 3 kelompok utama, yaitu: (1)
Terpenoid (Sebagian besar senyawa terpenoid mengandung karbon dan hidrogen serta
disintesis melalui jalur metabolisme asam mevalonat.) Contohnya monoterpena,
seskuiterepena, diterpena, triterpena, dan polimer terpena. (2) Fenolik (Senyawa ini terbuat
dari gula sederhana dan memiliki cincin benzena, hidrogen, dan oksigen dalam struktur
kimianya.) Contohnya asam fenolat, kumarina, lignin, flavonoid, dan tanin. (3) Senyawa
yang mengandung nitrogen, contohnya alkaloid dan glukosinolat.
Jenis obat dari tumbuhan berdasarkan pemanfaatannya digolongkan menjadi 3, yaitu : (1)
obat tradisional, (2) obat herbal, dan (3) obat farmasi. Obat tradisional merupakan tanaman
yang telah biasa dijadikan obat oleh masyarakat sekitar yang memiliki tanaman obat tersebut.
Obat herbal merupakan tanaman obat yang pemanfaatannya di suatu Negara asal tumbuhan
tersebut sudah dikultivasikan dan dilakukan pemrosesannya untuk menjadi obat. Sedangkan
Obat farmasi merupakan obat herbal yang sudah pasti kandungannya yang dijadikan sebagai
bahan campuran untuk produk farmasi.
Aloe vera L. (Asphodelaceae)
Lidah Buaya
Deskripsi
Aloe vera L. merupakan tanaman sejenis kaktus yang berasal dari Afrika. Tanaman
sukulen, stemless, berstolon, tumbuh 50 cm. Daunnya tebal dan berdaging, berwarna
hijau abu-abu, beberapa varitas berbintik putih di bagian atas dan permukaan daun,
berupih, bergerigi, dan memiliki gigi/duri putih kecil. Bunga terminal, di musim semi
sampai musim dingin, tingginya hingga 90 cm, hermaprodit, terjumbai, recemosa: tandan,
kuning sampai oranye, tubular, panjang corolla 2-3 cm. Kromosom 2n = 14. Buah kapsul,
biji banyak. Lidah buaya bentuk simbiosis dengan mikoriza memudahkan akses nutrisi
mineral dalam tanah. Mengandung 15-40% aloe-emodin-anthrone 10-C-Glucosides
(turunan hydroxy anthraquinon), dan hydroxyaloin.
Botani
Aloe vera memiliki sinonim : A. barbadensis Mill, Aloe indica Royle, Aloe perfoliata
L. var. vera dan A. vulgaris Lam. Aloe vera merupakan tanaman hibrida dengan sistem
perakaran dangkal. Dapat tumbuh ditempat kering, tumbuh dengan sistem pengairan yang
baik dan tanah yang subur pada Ph tanah 6,1 – 7,8. Biasanya ditemukan pada ketinggian 0
- 4.653 meter. Toleransi terhadap kekeringan tinggi, tumbuh pada tempat terbuka “Full
sun”.
Budidaya
Aloe vera banyak ditanam sebagai tanaman hias karena bunganya yang indah dan
sebagai tanaman obat. Perbanyakan tanaman dapat dilakukan cara vegetatif, lewat tunas,
offsets atau stek atau dengan bibit dengan suhu lingkungan sekitar 27-31 derajat Celcius
dan curah hujan tahunan 50-300 mm. Perbanyakan cara vegetatif lebih digunakan
dibandingkan dengan perbanyakan lewat bibit karena jika dengan bibit banyak
ketidakmampuan munculnya semaian dan kecepatan pertumbuhan awal dari tunas lambat.
Teknis pembudidayaanny, yaitu : Penyediaan bibit (tunas), pembuatan parit keliling,
pencangkulan untuk penyediaan bidang tanam, penanaman bibit, pemeliharaan tanaman,
panen, pascapanen, terakhir peremajaan dan penanaman kebun kembali. Kekurangan air
memberi peranan pada pengurangan pembentukan tunas. Tunas dapat dipotong dari
tanaman induk ketika panjangnya mencapai 15 - 20 cm. Tunas-tunas tersebut dapat
tumbuh di kebun bibit selama tahun pertama. Setelah pemindahan tanam, jarak antara dan
dalam baris dalam perkebunan Aloe skala besar sekitar 1,5 m. Pada Aloe vera,
perbanyakan mikro dengan biakan in vitro lewat vegetatif meristem, sama baiknya
dengan regenerasi in vitro dari eksplan pangkal daun yang mungkin akan muncul.
Pengolahan
Aloe vera dipanen dengan mengumpulkan daunnya dengan cara dipotong pada waktu
pagi hari dan diolah setelah 4-5 jam agar lendir habis dikeluarkan dari lapisan daun.
Secara luas diolah juga produk jel Aloe yang digunakan sebagai bahan pelindung kulit
dan hidrating dalam krim atau larutan seperti losion matahari, krim cukur, pelembab
bibir, dan salep penyembuh. Aloe vera yang digunakan sebagai obat diabetes atau untuk
kekebalan tubuh, daun Aloe vera diolah untuk dikonsumsi (dibuat ekstrak/jus atau
dimakan langsung).
Kegunaan
Digunakan sebagai obat pencahar, luka, penyubur rambut, kesehatan dan kebersihan
gigi, mengontrol tekanan darah, menstimulasi kekebalan tubuh terhadap kanker, diabetes,
antibakteria, anti inflamasi, jerawat, perawatan kulit, penghapusan bekas luka,
mengurangi peradangan, serta perbaikan, dan peramajaan kulit.
Komersial
Aloe vera Asli Afrika, diketahui Bangsa Mesir Kuno sebagai obat (1500 SM),
diperkenalkan ke Cina dan berbagai bagian Eropa selatan pada abad ke 17. Ditanam
secara komersial di Amerika serikat, Meksiko, Karibia, Israel, Australia, thailand, dan
Borneo selatan. Skala besar produksi pertanian lidah buaya dilakukan di Australia,
Bangladesh, Kuba, Republik Dominika, Cina, Meksiko, India, Jamaika, Kenya, Tanzania
dan Afrika Selatan, bersama dengan Amerika Serikat untuk memasok industri kosmetik
dengan gel lidah buaya.
Harga produk daun lidah buaya segar bervariasi menurut mutu produk dan cara
penanganannya. Terdapat dua atau tiga kelas mutu produk komoditi ini yang dikenal di
lapangan. Penggolongan mutu produk ke dalam dua kelas memberikan kelas mutu A dan
kelas mutu B, sedangkan penggolongan mutu ke dalam tiga kelas memberikan kelas
mutu A (mutu ekspor), kelas mutu B, dan kelas mutu C. Pada umumnya petani
menghasilkan daun lidah buaya berkelas A atau B, sebagian besar (90 persen) dari kelas
mutu A.
Harga daun lidah segar kelas mutu A di tingkat petani atau pengumpul adalah Rp
1200/kg jika belum dibungkus dengan kertas koran dan menjadi Rp1300/kg jika telah
dibungkus kertas koran (biaya pembungkusan dengan kertas koran Rp 100/kg daun lidah
buaya segar). Harga produk di tingkat pengekspor tidak terjangkau oleh survei ini. Harga
kelas mutu B adalah Rp800 setelah dibungkus koran dan kelas mutu C Rp 500/kg. Secara
pukul rata, harga daun lidah buaya segar berkisar dari Rp 800 hingga Rp 1500 per
kilogram di tingkat petani atau pedagang pengumpul.
Penggunaan Lain
Penggunaan selain obat yaitu dapat dijadikan bahan makanan dan bahan kosmetika.
Nigella sativa (Ranunculaceae)
Jinten Hitam
Deskripsi
Nigella sativa merupakan tanaman terna, tegak, semusim, tingginya sampai 70
cm.Tanaman ini berbatang lunak, beralur dan berwarna hijau kemerahan. Daunnya
berwarna hijau dan berbentuk bulat telur. Nigella sativa memiliki bunga soliter, 5 petal
(2,5 cm), putih dengan vena biru, muncul bulan Juni dan September. Biji berbentuk
kerucut berwarna hitam. Nigella sativa mempunyai 6 kromosom. Jinten hitam
Mengandung asam conjugasi linoleic, thymoquinone, nigellone (dithymoquinone),
melanthin, nigilline, damascenine, dan tanin.
Botani
Jinten hitam merpakan tumbuhan annual yang ditanam ditempat terbuka “Full sun”.
Tumbuh liar sampai pada ketinggian 1100 m dari permukaan laut. Biasanya ditanam di
daerah pegunungan ataupun sengaja ditanam dihalaman atau ladang sebagai tanaman
rempah-rempah. Biasanya ditemukan pada ketinggian 0 sampai 2.453 meter.
Budidaya
Jinten hitam diperbanyak dengan biji. Di Asia tenggara ditanam dalam skala kecil
untuk pengobatan. Pertumbuhan ideal dari banyak negara-negara dilihat dari suhu udara,
intensitas sinar matahari dan iklim yang kering, juga kondisi tanah sehingga bisa
berkembang secara optimal dan komponen di dalamnya berada dalam kondisi yang
sangat baik.
Pengolahan
Saat ini lahan pengolahan berada di Mesir, Sudan, Ethiopia, beberapa negara
Mediterania, Syiria, Turki, Irak, Iran, Pakistan dan India. Akibat dari permintaan yang
besar dari negara-negara barat, menjadikan USA pun menjadi daerah pengolahan. Sampai
sekarang kebanyakan pengolahan dilakukan secara konvensional. Untuk pengobatan
harus melalui proses “cold pressed”. Ada 2 jenis proses : 8 tahap manufacturing process
dan 6 tahap quality control process.
8 tahap proses pengolahan bahan (manufacturing process) :
1) Penurunan tingkat kelembaban biji secara optimal melalui proses pengeringan.
2) Penekanan biji secara mekanik untuk melepaskan butiran-butiran tanah yang masih
melekat.
3) Biji diproses untuk dijadikan minyak menggunakan sistem cold pressing sehingga
kandungan zat bermanfaat yang terdapat di dalamnya tidak rusak.
4) Minyak yang dihasilkan dari biji dikumpulkan pada tanki-tanki (setelah melalui
proses filtrasi/penyaringan awal)
5) Penyaluran minyak tersebut ke dalam drum-drum besi dan dibiarkan sementara
berada di tempat ini.
6) Penyaluran minyak yang ada di drum-drum besi tersebut ke beberapa drum lainnya
yang sudah tersedia, lalu minyak-minyak tersebut difiltrasi secara mekanik (melalui
sutu tekanan filtrasi).
7) Pengumpulan minyak yang sudah tersaring tersebut pada drum-drum besi yang telah
tersedia, lalu disimpan dalam kondisi udara yang rapat.
8) Pemasukan minyak-minyak tersebut ke dalam botol dan dievaluasi hasil dan mutunya,
kemudian dikirim untuk dilakukan pengemasan dan pelabelan.
6 tahap proses pengontrolan mutu (quality control process) dari proses produksi
tersebut meliputi :
1) Penyesuaian mesin secara periodik selama masa manufacturing process untuk
menghasilkan produk minyak yang optimal dengan mutu yang terbaik.
2) Pemonitoran warna dan aroma minyak-minyak (yang telah dihasilkan) secara periodik
(melalui pengamatan yang ketat selama berjalannya proses).
3) Pengumpulan sampel-sampel periodik selama manufacturing process dan pengujian
parameter-parameter fisiknya.
4) Minyak-minyak yang telah melalui proses filtrasi (penyaringan) diuji pada semua
parameter (hasil dari parameter-parameter tersebut akan dijadikan sebagai dasar
penerimaan dan penilaian dari mutu hasil produknya).
5) Drum-drum besi yang telah tersedia ditandai dengan : Batch No. dan Production Date
6) Kapsul-kapsul yang telah terisi, diperiksa ulang untuk mengevalusi adanya kerusakan-
kerusakan, dan kelainan – kelainan, bentuk dan ukuran kapsulnya.
Komersial
Jinten hitam telah dikenal ribuan tahun yang lalu dan digunakan secara luas oleh
masyarakat India, Pakistan, dan Timur Tengah. Digunakan sebagai herbal pengobatan
sejak 2000-3000 tahun sebelum Masehi dan tercatat dalam banyak literatur kuno
mengenai ahli pengobatan terdahulu seperti Ibnu Sina (980 - 1037 M), dan Al-Biruni
(973-1048 M), Al-Antiki, Ibnu Qayyim dan Al-Baghdadi. Saat ini untuk konsumsi
mudahnya, jintan hitam dikemas dalam bentuk kapsul, bubuk maupun cairan, yang kerap
digunakan sebagai suplemen harian untuk meningkatkan kekebalan tubuh dari serangan
virus, kuman dan bakteri.
Kegunaan
Jinten hitam dapat mengobati berbagai penyakit, di antaranya anti-bakteri, anti-
peradangan, menghangatkan perut, dan meningkatkan fungsi otak.
Kegunaan lain
Jinten hitam dipergunakan juga sebagai rempah – rempah.
Ephedra spp. (Ephedraceae)
Deskripsi
Ephedra sp. merupakan tumbuhan herba parenial asli Cina (disebut “ma huang”), juga
banyak dijumpai di daerah Mediterrania, India, dan Persia. Rata-rata tingginya 1 kaki,
tetapi dapat tumbuh sampai 4 meter. Ephedra sp. mirip seperti Equisetum sp. memiliki
batang silinder, ramping, hijau, bersendi, bercabang kuning-hijau dengan daun yang amat
kecil seperti sisik di sendi – sendi batangnya, seperti tidak berdaun. Bunganya berwarna
kuning dan berukuran kecil. Buahnya berwarna merah, berbentuk bulat globular yang ada
pada bulan Agustus, berdaging, da nada yang seperti berries. Perakarannya “underground
runner”. Ephedra sp. kromosomnya berjumlah 7.
Botani
Ada 195 jenis Ephedra spp. Jenis Ephedra yang dinamakan “ma huang” mengacu
pada : E. sinica. Perakarannya “underground runner”. Beberapa tumbuh di daerah gurun
Barat Daya. Dari enam bahan efedrin-jenis yang ditemukan di Ephedra (pada konsentrasi
0,02-3,4%), yang paling umum adalah efedrin dan pseudoefedrin.
Kultivasi
Benih untuk ephedra ditanam di awal musim semi. Selama tahun pertama
pertumbuhan, tanaman harus disiram dan dijaga sepenuhnya bebas gulma. Batang yang
dipanen biasanya setelah empat tahun pertumbuhan tanaman, dan selama musim mekar,
agar kandungan alkaloid yang didapatkan tinggi. Ephedra sinica tidak dipanen selama
musim panas, karena kandungan alkaloid berkurang bila batang sepenuhnya terhidrasi
dari hujan musim panas.
Pengolahan
Bagian yang sering dipakai adalah batangnya sebagai obat. Ephedra dapat diolah
dengan berbagai pengolahan, di antaranya yaitu : ramuan, ekstrak, pil atau kapsul. Dapat
pula dibuat teh yang bernama “Teh Mormon” khas Mongolia (Indian Tea). Resep untuk
mendapatkan 2 cangkir teh, yaitu : mengambil 10 gram ramuan Ephedra, lalu direbus
dengan air dan biarkan mendidih selama 10 menit. Kemudian menyaring rempahnya.
Akhirnya sekarang didapatkan dua cangkir teh Mormon. Jika perlu tambahkan gula
secukupnya.
Komersial
Penggunaan awal untuk mengobati penyakit tertentu 5000 SM. Konsentrasi total
alkaloid dalam Herba kering Ephedra berkisar antara 1 sampai 4 %, dan dalam beberapa
kasus hingga 6 %. Ephedra tersedia sebagai ramuan, ekstrak, pil atau kapsul. Metabolife,
pembuat merek terlaris suplemen Ephedra dengan lebih dari 14.000 keluhan efek
samping yang berhubungan dengan produk. Penggunaan Ephedra sebagai obat dilarang
di Amerika Serikat sejak tahun 1994. US Food and Drug Administration (FDA)
menegakkan pelarangan Ephedra tanggal 17 Agustus 2006. Efek samping berbahaya,
seperti sakit kepala, insomnia, stroke, aritmia, infark miokard, psikosis, jantung berdebar-
debar, serangan jantung dan bahkan kematian.
Kegunaan
Digunakan untuk bahan obat herbal (batuk, asma, bronkitis, alergi rhinitis, sinusitis,
hidung tersumbat, pelangsing tubuh).
Kegunaan lain
Untuk penyalahgunaan sebagai doping atau kelompok narkoba
Azadirachta indica – Neem (Meliaceae)
Mimba
Deskripsi
Neem memiliki habitus pohon, tingginya dapat mencapai 30 meter. Daunnya
evergreen pada setiap cabangnya. Periode bunganya ada di bulan Maret. Pada usia 2-3
tahun baru muncul bunga. Bunganya berwarna putih dan berbau madu. Setelah 3-5 tahun,
buahnya muncul. Buah yang matang memiliki bentuk oval dengan panjang 2 cm.
Benihnya yang berwarna terang besarnya 1,5 cm ada di dalam buah.
Botani
Neem tumbuh pada tempat terbuka “Full sun” dengan Ph 6.6 – 7.5, tahan pada suhu
sangat panas mulai 44 C, dan moisture tinggi. Neem mudah dijumpai dan umumnya
tumbuh liar di pingir-pingir hutan, lereng-lereng, atau di lahan kosong. Dapat tumbuh
sangat cepat dan bertahan kekeringan dan tanah yang miskin. Neem selalu memiliki daun
di pohon sepanjang tahun. Pohon-pohon neem dapat tumbuh di daerah dengan curah
hujan tahunan antara 400 mm dan 1500 mm. Baunya sangat penyengat dan rasanya pahit.
Budidaya
Neem merupakan tanaman asal India. Salah satu pohon yang paling dihormati di
India. Neem tumbuh baik di lahan beriklim agak kering hingga kelembaban sedang, curah
hujan tahunan 400-1500 mm. Tumbuh baik dalam bermacam tipe tanah, tapi paling cocok
tumbuh pada tanah solum dalam, berpasir dan drainase baik. Tanaman ini tumbuh di
wilayah beriklim tropis & sub-tropis. Tahan terhadap cuaca panas. Mimba bisa hidup di
area dengan kualitas air tanah yang buruk.
Sekarang Neem sudah menyebar ke seluruh penjuru dunia. Universitas Ehime,
Universitas Jepang mengembangkan bududiaya tanaman Mimba (Neem) di Desa
Wonolelo, Sawangan, Magelang dalam proyek kerjasama dengan Fakultas Pertanian,
Universitas Gadjah Mada Yogyakarta tersebut ditanam sebanyak 540 pohon Mimba pada
15 Agustus 2012. PT. Intaran Indonesia mengembangkan dan mengamankan lahan-lahan
Neem di daerah Lombok dan Flores untuk diperluas ke Sumba, Timor, dan Sumbawa.
Pengolahan
Neem diolah dengan cara diekstrak untuk peptisida. Dapat diolah menjadi pasta, teh,
dan lain – lain. Minyak Neem dapat diperoleh melalui menekan (menghancurkan ) dari
kernel benih baik melalui dingin menekan atau melalui proses menggabungkan kontrol
suhu. Pada pengolahan menjadi minyak, metode pengolahan mempengaruhi komposisi
minyak. Minyak biji neem dapat diperoleh dengan metode penekanan dan ekstraksi
pelarut dari biji nimba. Metode yang digunakan menghasilkan komposisi yang berbeda.
Hasilnya minyak Neem juga bervariasi yang diperoleh dari biji –bijinya mulai dari 25%
sampai 45%. Sebuah industri besar di India mengekstrak minyak dari biji yang tersisa
menggunakan heksana. Itu merupakan pelarut minyak yang menghasilkan kualitas yang
lebih rendah dibandingkan dengan minyak yang dihasilkan dengan metode cold pressing
dan sebagian besar digunakan untuk pembuatan sabun. Neem cake adalah produk yang
diperoleh dalam proses ekstraksi pelarut untuk minyak nimba.
Komersial
Sebuah pasta dari daun Neem dengan multani mitti (lumpur untuk mendinginkan kulit)
membuat paket wajah yang sangat baik. Itu campuran yang menyegarkan kulit dan
menyembuhkan bisul, dan jerawat. Neem dapat mengobati berbagai penyakit tanpa efek
samping. Mandi neem diberikan kepada pasien memulihkan diri dari cacar air.
Penggunaan
Neem digunakan sebagai obat luka, luka bakar, obat cacing, anti diabetes, anti-
inflamasi, anti-malaria, anti-jamur, anti-bakteri, anti-diuretik, obat rambut rontok,
ketombe, kutu, jerawat, dan lain – lain. Buah yang matang sangat baik untuk pencernaan.
Penggunaan Lain
Minyak Neem tidak digunakan untuk keperluan memasak. Di India banyak digunakan
untuk bahan kosmetik (sabun, produk rambut, krim kebersihan tubuh, krim tangan).
Batangnya digunakan untuk bahan bangunan dan di Madura menjadikannya perabot
rumah. Selain itu, Neem juga menghasilkan gom yang digunakan sebagai perekat surat.
KESIMPULAN
Tumbuhan memiliki banyak manfaat bagi kehidupan manusia. Selain sebagai sumber
makanan, tumbuhan memiliki kandungan senyawa tertentu yang dimanfaatkan sebagai obat.
Kandungan senyawa yang terdapat di dalam tubuhan merupakan suatu hasil dari metabolit
sekunder untuk tanaman. Senyawa itu dihasilkan di saat tumbuhan dalam keadaan yang tidak
menguntungkannya, misalnya untuk melindungi dirinya dari mikroba. Begitulah cara
tumbuhan berinteraksi dengan lingkungannya. Senyawa itu dapat digunakan sebagai obat jika
dosisnya sesuai yang dibutuhkan untuk menyembuhkan suatu penyakit. Sebaliknya, jika dosis
atau kadarnya berlebihan, senyawa yang dijadikan obat itu pun menjadi racun bagi tubuh.
Ada pula tumbuhan yang mengobati berbagai penyakit seperti Neem, tetapi tidak memiliki
efek samping jika digunakan.
DAFTAR PUSTAKA
Direktorat Kredit, BPR, dan UMKM. Tth. Pola Pembiayaan Usaha Kecil “Budidaya Lidah Buaya”. Bank Indonesia
Heyne, Karel. 1987. Tumbuhan Berguna Indonesia. Jakarta:Yayasan Sarana WanaJaya.
Hill, Albert Frederick. 1937. Economic Botany. New York: McGraw-Hill Book Company
LS. De Padua, Bunyapraphatsara N and Lemmens RHMJ. 1999. Plants Resources of South East Asia (Prosea). Medicinal and poisonous plants 1. Bogor : Prosea.12(1): 283.
http://zipcodezoo.com/Plants/A/Aloe_vera/ diakses pada 5 September 2013
http://zipcodezoo.com/Plants/N/Nigella_sativa/ diakses pada 5 September 2013
http://en.wikipedia.org/wiki/Nigella_sativa diakses pada 5 September 2013
http://en.wikipedia.org/wiki/Ephedra diakses pada 5 September 2013
http://en.wikipedia.org/wiki/Ephedra_(genus) diakses pada 5 September 2013
http://zipcodezoo.com/plants/e/ephedra_nevadensis/ diakses pada 5 September 2013
http://zipcodezoo.com/Key/Plantae/Ephedra_Genus.asp diakses pada 5 September 2013
http://jintanhitam1.blogspot.com/2008/09/proses-pengolahan.html diakses pada 10 September 2013
http://id.wikipedia.org/wiki/Metabolit_sekunder diakses pada 13 September 2013