Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP
Hak cipta dan penggunaan kembali:
Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis dan melisensikan ciptaan turunan dengan syarat yang serupa dengan ciptaan asli.
Copyright and reuse:
This license lets you remix, tweak, and build upon work non-commercially, as long as you credit the origin creator and license it on your new creations under the identical terms.
TRANSKRIP WAWANCARA I
Nama Narasumber : Sara Satriani
Jabatan : Staff Promotions mal Teraskota
Waktu : 4 Juli 2018
Keterangan : Wawancara secara langsung di Mal Teraskota Entertainment Center
Pertanyaan Seputar Fundamental Decission dan Implementation Decission
Peneliti : Bagaimana cara komunikasi pemasaran yang dilakukan mal teraskota untuk
menginformasikan pesan yang akan disebarkan. Siapa saja target pasarnya?
Narasumber : Target pasar di kawasan BSD ini kita menargetkan middle-low tapi tidak
menutup kemungkinan juga target pasar kita untuk kalangan middle-high. Untuk
spesifikasinya sendiri kita lebih menjaring ke anak-anak muda atau kaum pelajar
dan juga keluarga muda. Karena memang di wilayah kita ini terdapat banyak
perkantoran, banyak juga kampus dan banyak sekolah-sekolah. Jadi tidak
menutup kemungkinan bahwa pengunjung mal Teraskota memang datang dari
kalangan keluarga muda atau pelajar dan mahasiswa dsb. Untuk informasi pesan,
Teraskota memiliki privillage yang diperuntukan untuk member. Untuk member,
kita menggunakan komunikasi dua arah yaitu dengan mengirimkan pesan
melalui email ke customer-customer kita. Tetapi untuk pengunjung umum,
Teraskota melakukan pendekatan lewat sosial media.
Peneliti : Bagaimana cara menanamkan posisi merek (brand positioning) di masyarakat?
Image Teraskota as a entertainment mall?
Narasumber : Sebagai entertainment center, Teraskota di sini sebagai pionir karena di
lingkungan sekitar BSD tidak ada mal yang memiliki tagline entertainment
center seperti Teraskota. Untuk positioning sendiri, bagaimana cara kita untuk
Strategi Marketing Communication..., Asmara Zanna Luginawati, FIKOM UMN, 2018
menanamkan itu di benak customer kita menggait beberapa komunitas untuk
mereka mengadakan kegiatan-kegiatan di sini. Seperti komunitas jajan jazz, yang
dimana komunitas ini rajin menghadirkan musik jazz di Teraskota. Seiring
berjalannya waktu, kita juga memiliki beberapa komunitas olahraga muaythai,
komunitas break dance atau ILDI (Ikatan Langkah Indonesia). Untuk lebih ke
musik, kita ada komunitas musik indie yang digadang oleh infopensi yang disini
mereka membawa nama Teraskustik. Hal ini juga lumayan untuk mengikat
customer kita dikalangan remaja.
Peneliti : Media apa yang dipilih oleh mal Teraskota yang kiranya sesuai dan pas untuk
menyampaikan pesan dan informasi mengenai mal teraskota?
Narasumber : Sekarang ini menyampaikan sesuatu pake digital. Makanya saat ini, kita
mencoba untuk menyampaikan sesuatu dengan digital yaitu melalui media sosial
dan juga website untuk memberikan informasi kepada pengunjung.
Peneliti : Kiranya berapa biaya yang dikeluarkan untuk melakukan pemasaran?
Narasumber : Untuk budgeting itu tidak bisa dikira-kira, karena itu juga sifatnya sangat internal.
Kita juga memiliki budget khusus untuk kita keluarkan di bagian promosi ini.
Peneliti : Apakah dari keempat cara diatas, pada akhirnya apa mampu mencapai
tujuannya? Apakah pesan yang disampaikan telah masuk di dalam benak
masyarakat sehingga masyarakat memilih mal Teraskota sebagai mal yang pas
untuk dikunjungi (as a entertainment center) ?
Narasumber : Untuk awareness pengunjung sih saya rasa sudah pas ya. Karena pengunjung
biasanya sudah mengetahui kalau datang ke mal Teraskota itu mau ngapain, mau
cari apa. Lewat penggunaan media sosial juga kita membantu tenant-tenant kita
Strategi Marketing Communication..., Asmara Zanna Luginawati, FIKOM UMN, 2018
untuk menginformasikan kepada member-member kita dan pengunjung yang lain
ada promo apa dan informasi apa serta event apa dari mal. Jadi kalo untuk media
informasi, sudah pas sih.
Peneliti : Bagaimanakah cara pengukuran (banyak tidaknya pengunjung yang datang)
yang dilakukan mal Teraskota untuk mengetahui pesan (informasi) misalnya
mengenai event yang sedang dilaksanakan? Diukur menggunakan apa?
Narasumber : Kalau untuk menghitung traffic, kita menggunakan teknologi penghitung yang
ada di gate yang berkerjasama dengan PT IMAS untuk penghitung pengunjung
setiap harinya. Namun, kalo untuk menghitung seberapa banyak informasi yang
disebarkan dengan pengunjung mal kita belum menemukan metode itu.
Peneliti : Hal apa yang dilakukan mal teraskota atau bagaimana cara mal teraskota untuk
mencapai target pasar dengan low budget?
Narasumber : Mencapai targetnya dengan menyelenggarakan pameran, kenapa? Karena
pameran itu kan banyak menjual produk tidak hanya makanan namun juga ada
fashion juga. Kemudian ada juga barang sehari-hari. Hal itu bisa jadi daya tarik
sendiri, karena kebanyakan orang juga kadang-kadang lagi iseng muter-muter
begitu ketemu barang yang dibutuhkan mereka beli. Hal ini juga bisa diomongin
dari mulut ke mulut jadinya secara tidak langsung bisa menarik pengunjung dan
promosi.
Peneliti : Media apa yang sering digunakan untuk menginformasikan promo atau event
atau hal-hal lain mengenai Mal Teraskota?
Narasumber : Media yang digunakan sosial media, salah satunya instagram yang memang lagi
happening saat ini. Kita juga menggunakan berbagai macam fiturnya seperti
instagram story (snapgram), feeds nya, voting. Kita juga menggunakan facebook
Strategi Marketing Communication..., Asmara Zanna Luginawati, FIKOM UMN, 2018
dengan berbagai macam fiturnya juga dan menggunakan twitter. Untuk media
tradisional kita sempat bekerja sama dengan majalah cetak yaitu infoserpong,
namun saat ini itu kurang efektif. Jadi kita fokus ke media sosial.
Peneliti : Promosi yang dilakukan untuk tenant, apa ada perbedaan cara
menginformasikan konsumen apabila ada tenant baru yang membuka gerai di
teraskota dengan tenant lama? Hal apa yang biasanya dilakukan oleh anda ketika
mempromokan tenant baru?
Narasumber : Untuk promosi tenant lewat media sosial, dan website juga. Kita memanfaatkan
moment ini untuk mempromosikan tenant-tenant yang ada di mal kita.
Perbedaan tenant baru kita support openingnya, kasih beberapa media cetak free
untuk promo, selanjutnya kita melakukan blasting di sosial media dan
memanfaatkan fitur broadcast di whatsapp. Tidak hanya melalui email. Jadi
customer bisa mengetahui event dan promo yang sedang ada di mal Teraskota.
Tenant baru lebih kencang promosinya karena butuh awareness lebih besar.
Teraskota juga support beberapa media promosi untuk tenant-tenant baru.
Pertanyaan mengenai Marketing Mix
Peneliti : Apa yang ditawarkan oleh mal Teraskota?
Narasumber : Kita menjual mal kita sebagai entertainment center dan meeting point. Produk
yang kita jual lebih ke fnb. Di wilayah kita ini kan banyak sekali perkantoran hal
itu menjadi target utama kita untuk jual mal ini, maka dari itu kita lebih menjual
tenant-tenant makanan dan entertainment seperti masterpiece, kalo CGV
menyasar untuk anak-anak muda. Kalo celebrity fitness untuk berolahraga.
Strategi Marketing Communication..., Asmara Zanna Luginawati, FIKOM UMN, 2018
Peneliti : Apakah harga yang ditawarkan sesuai dengan segmentasi mal Teraskota?
Narasumber : untuk harga yang ditawarkan saya kurang tau karena itu ada di divisi leasing.
Peneliti : Apakah venue atau suasana mal sesuai dengan tagline cozymunity? Kiranya apa
yang kurang dari mal teraskota (keluhan pengunjung) ? Apa BSD merupakan
tempat yang pas dan cocok untuk mal Teraskota as a entertainment center?
Narasumber : Dilihat dari sisi komunitas sudah mumpuni. Untuk area kita memanfaatkan area
outdoor (amphitheater) untuk komunitas. Selama ini mereka ga ada complain,
mereka menilai tempatnya cozy. Untuk entertainment center BSD merupakan
tempat yang pas karena memang Teraskota pionir entertainment center disini.
Pertanyaan mengenai Promotional Mix
Peneliti : Apakah teraskota promosi iklan lewat advertising ? Lewat media apa? TV,
koran, brosur atau apa? Berapa budget yang dikeluarkan?
Narasumber : Promosi dilakukan dengan infoserpong, tapi impactnya ga besar jadi fokus ke
media sosial aja. Beriklan di TV juga tidak. Kebetulan mal juga punya TVC jadi
kita menggunakan yang kita punya aja. Untuk brosur atau baliho kita juga gak
ada.
Peneliti : Bagaimana fungsi PR di mal Teraskota? Lewat apa biasanya PR dalam
menyebarkan informasi mengenai mal? Bagaimana cara PR membentuk citra
mal teraskota?
Narasumber : Kurang berjalan, karena fungsi PR ada pada saat ada event baru mengundang
media. Hal itu juga dilakukan kalau ada event tertentu aja. Fungsi PR lebih ke
tenant relations, relationship dengan government, sekolah-sekolah atau instansi
Strategi Marketing Communication..., Asmara Zanna Luginawati, FIKOM UMN, 2018
lain yang ada disekitar Teraskota. Kalau untuk ke publik itu kurang.
Pembentukan citra lewat CSR di hari ulangtahun kita setahun sekali dengan
undang anak yatim.
Peneliti : Apakah mal Teraskota sering mengadakan promo atau diskon? Seperti apa
bentuknya? Kapan saja? Bagaimana cara menyebarkan informasi mengenai
promo atau diskon yang sedang berlangsung di mal teraskota?
Narasumber : Dilihat dari season, kalo ramadhan, natal dan tahun baru mengadakan midnight
sale. Kalau promo bulan-bulan tertentu jarang. Kita gak ada tenant fashion,
selalu bekerja sama dengan APGAI atau bekerja sama dengan EO untuk
pameran.
Peneliti : Apakah Teraskota peka terhadap needs and wants konsumen? Apakah teraskota
melakukan penjualan personal?
Narasumber : Lewat broadcast whatsapp merupakan cara personal selling. Teraskota juga
peka needs and wants konsumen. Waktu lagi zaman slime, Teraskota
menghadirkan youtuber untuk demo langsung. Waktu lagi happening minuman
mango-mango juga Teraskota menghadirkan tenant mango thai, selain itu juga
waktu lagi happening es kepal milo, Teraskota mengadakan pameran yang salah
satu tenant nya menjual es kepal milo.
Peneliti : Apakah Teraskota melakukan komunikasi lewat email atau telepon dalam
menyebarkan informasi terkait kegiatan mal kepada member mal?
Narasumber : Teraskota selalu kirim email dan blasting lewat whatsapp.
Peneliti : Apakah mal Teraskota menggunakan sosial media? Digunakan sebagai apa?
Informasi nya apakah luas atau tidak?
Strategi Marketing Communication..., Asmara Zanna Luginawati, FIKOM UMN, 2018
Narasumber : Responnya bagus, melalui comment dan direct message. Dari beberapa quiz
juga. Lewat instagram, kita sering mengadakan quiz yang sesuai dengan tema
kita. Misalnya tema back to school, hadiah nya disesuaikan dengan tema nya.
Quiz nya juga tidak selalu berkaitan dengan pertanyaan tapi seperti lomba foto di
dekorasi 3D di area amphitheather, yang nantinya di tag ke instagram kita.
Pertanyaan mengenai Fitur Utama IMC
Peneliti : Bagaimana menentukan media yang paling sesuai yang informasinya lengkap
sehingga dapat menarik pelanggan? Cara seperti apa?
Narasumber : Belum menjalankan sepenuhnya. Hanya menggunakan sosial media.
Peneliti : Tools apa yang digunakan (iklan, promosi, event, sponsorship) ?
Narasumber : Lewat sosial media. Untuk client lewat ketemu face to face, meeting. Untuk
event hanya lewat sosial media.
Peneliti : Apakah penyampaian pesan mengenai mal teko sudah one single voice?
Narasumber : Tentu. Selalu melekat di setiap event dan promosi-promosi Teraskota
Peneliti : Bagaimana cara membangun hubungan cara panjang dengan customer?
Narasumber : Mengadakan penukaran point dan lucky dip untuk member-member. Untuk ke
pengunjung lainnya melalui quiz-quiz. Hal ini juga bisa jadi interaksi.
Peneliti : Bagaimana cara mempengaruhi perilaku customer untuk terus datang dan
berbelanja di mal Teraskota?
Narasumber : Mengadakan event, blasting materi, event lewat sosmed dan whatsapp. Hal ini
juga untuk menumbuhkan awareness customer kepada mal Teraskota.
Strategi Marketing Communication..., Asmara Zanna Luginawati, FIKOM UMN, 2018
TRANSKRIP WAWANCARA II
Nama : Kartika Jayantri
Jabatan : Spv Promotions mal Teraskota
Waktu : 4 Juli 2018
Keterangan : Wawancara dilakukan di Mal Teraskota Entertainment Center
Pertanyaan mengenai mal Teraskota
Peneliti : Bagaimana sejarah lahirnya mal Teraskota?
Narasumber : Sejarah lahirnya Teraskota itu dari 2009, tahun ini ulang tahun yang ke
-9. Detailnya ada di website, jadi bisa di cek langsung di website kita
biar lebih detil.
Peneliti : Bagaimana visi dan misi mal Teraskota?
Narasumber : Bisa dibaca di website
Peneliti : Apa Tagline mal Teraskota?
Narasumber : Your Cozymunity Places, karena kita konsep nya lebih ke komunitas.
Peneliti : Mal Teraskota itu merupakan mal yang berjenis seperti apa?
Strategi Marketing Communication..., Asmara Zanna Luginawati, FIKOM UMN, 2018
Entertainment mal? Shopping mal?
Narasumber : Iya betul, konsepnya entertainment center.
Peneliti : Bagaimana struktur organisasi mal Teraskota?
Narasumber : Struktur organisasinya langsung dari owner ke CEO, CEO di
bawahnya ada komisaris yang membawahi jajaran menejer seperti
manejer leasing, marketing communication, manejer finance, manejer
personal general affair, HRD, sama operasional. Di bawahnya ada
lagi yang lain.
Pertanyaan mengenai Strategi Komunikasi Pemasaran
Peneliti : Rencana tahunan dan jangka panjang :Apakah mal Teraskota memiliki
Strategi khusus? Seperti rencana yang berhubungan dengan
kelangsungan hidup perusahaan?
Narasumber : Planning jangka panjang setiap pertengahan tahun didiskusikan.
Untuk strategi khusus tergantung dengan tema kita misalnya apa yang
sedang happening.
Peneliti : Bagaimana perusahaan dapat terus beradaptasi terhadap peluang-
peluang bisnis di depan yang terus berubah seiring berjalannya waktu?
Narasumber : Adaptasi dan update mengenai sesuatu hal yang menarik dan baru dan
melakukan FGD.
Strategi Marketing Communication..., Asmara Zanna Luginawati, FIKOM UMN, 2018
Peneliti : Apakah visi mal Teraskota sesuai dengan lingkungan pasar, memiliki
kompetensi yang berbeda, spesifik, realistis, dan memotivasi?
Narasumber : Visinya masih on the track dengan lingkungan sekitar. Visi juga real
(pusat entertainment terbaik), spesifik.
Penelitian : Apakah tujuan sasaran mal teraskota? Apakah tujuan seimbang (antara
tujuan perusahaan dengan konsumen?)
Narasumber : Harus seimbang antara traffic yang banyak juga income yang banyak.
Sejauh ini Teraskota seimbang karena memiliki divisi yang tujuannya
sama.
Peneliti : Apakah mal Teraskota mengetahui kekuatan dan kelamahan yang
dimiliki mal Teraskota? Bagaimana cara mempertahankan kekuatan
dan memperbaiki kelemahan yang dimiliki mal?
Narasumber : Kekuatan lokasi strategis, mal yang tidak terlalu besar yang membuat
konsumen lebih nyaman. Kelemahannya banyak kompetitor, tapi
terkadang kompetitor juga sebagai kekuatan kita untuk motivasi.
Dengan maintain yang sudah kita punya (sebagai kekuatan) dan selalu
update mengenai hal baru. Untuk kelemahan, kita selalu memperbaiki
dan sharing dengan kompetitor. Peluang nya adalah Teraskota sebagai
pionir entertainment center di BSD, konsep nya berbeda dengan
kompetitor yang lokasinya berdekatan dengan Teraskota.
Strategi Marketing Communication..., Asmara Zanna Luginawati, FIKOM UMN, 2018
Pertanyaan seputar Konsep Komunikasi Pemasaran
Peneliti : Bagaimana cara mal Teraskota memberikan informasi kepada customer
mengenai produk, servis dan potongan harga?
Narasumber : Ada dua cara. Pertama yang internal biasanya kita sounding ke tenant-
tenant yang kita punya. Selain itu kita punya media promosi, media
promosinya seperti hanging banner, TVC, umbul-umbul. Kalo
eksternal lewat sosial media sesuai dengan perkembangan zaman ini.
Untuk ekspos promo-promo yang ada, kita juga punya website.
Peneliti : Bagaimana cara mal Teraskota memilih produk / brand yang
ditawarkan memasarkan tenant?
Narasumber : Support tenant yang ada di dalam mal nya, tenant butuh branding.
Dengan cara pagging 2 jam sekali, misalnya Ace Hardware ada promo
apa di pagging customer service berkala. Lewat sosial media juga kalo
tenant-tenant kasih materi ke kita untuk di promoin di sosial media.
Selain itu kita juga turut kasih satu titik slot yang ada di dalam mal
untuk promosi.
Peneliti : Bagaimana cara agar pengunjung tertarik untuk datang ke mal?
Narasumber : Dengan mengadakan event. Lewat event komunitas. Dengan
mengadakan event komunitas diharapkan mampu menggait
pengunjung. Diharapkan juga mampu menciptakan word of mouth.
Peneliti : Bagaimana cara agar customer atau melihat website sosial media mal
Strategi Marketing Communication..., Asmara Zanna Luginawati, FIKOM UMN, 2018
Teraskota?
Narasumber : Dengan mengadakan give-away, untuk menarik pengunjung yang
belum mengetahui keberadaan Teraskota, selain itu juga biar menjadi
followers instagram kita. Untuk website kita selalu update terus event-
event biar menjadi menarik pengunjung. Untuk privillage member
website berfungsi untuk mengecek poin.
Peneliti : Bagaimana cara agar customer datang ke event yang sedang
berlangsung?
Narasumber : Biasanya sih dalam melaksanakan event itu kita ada gimmicknya,
dengan memberikan hadiah dan voucher.
Peneliti : Bagaimana cara mendorong customer untuk melakukan pembelian?
Narasumber : Melihat kualitas tenantnya. Kita memiliki tenant yang bagus sehingga
membawa crowd juga. Setelah itu kita menanyakan program-program
apa yang akan ada di Teraskota, atau bikin promo-promo khusus yang
ada di Teraskota.
Peneliti : Bagaimana cara menciptakan pesan? Yang sesuai dengan brand
positioning dan communication objective agar tertuju pada target
pesan?
Narasumber : Branding mal kita lebih ke arah komunitas, jadi ya memang event yang
dilaksanakan lebih kepada komunitas tapi tidak menutup kemungkinan,
karena konsep kita emang entertainment center dan memang nyatanya
Strategi Marketing Communication..., Asmara Zanna Luginawati, FIKOM UMN, 2018
lingkungan sekitar kita banyak sekolah, perumahan jadi branding kita
saat ini melebar bukan hanya komunitas tapi juga kearah keluarga.
Peneliti : Media apa saja yang digunakan? (tradisonal, personal selling,
momentum yang tepat?
Narasumber : Media internal (media promo khusus tenant) dan eksternal (elektronik)
seperti media sosial dan website. Media tradisional seperti TV, radio,
brosur dan majalah kurang efektif. Personal selling seperti broadcast di
whatsapp lewat direct marketing (email). Momentum juga kita update,
misalnya sedang happening apa, Teraskota juga membuat event yang
berkaitan dengan momen tersebut.
Pertanyaan mengenai Brand Equity dan Affecting Behavior
Peneliti : Bagaimana ciptakan kesadaran konsumen untuk tertarik dan mencoba
merek?
Narasumber : Loyal customer yang sudah tau kemana tujuannya, customer aware
lewat menggunakan media sosial. Awareness lingkungan sekitar
Teraskota seharusnya sudah ada, media sosial juga membantu untuk
mempromosikan event.
Peneliti : Bagaimana cara untuk meningkatkan nilai merek (mal Teraskota) dan
eksistensi Mal Teraskota?
Narasumber : Update dengan tenant, eksistensi tenant dengan renovasi store nya
Strategi Marketing Communication..., Asmara Zanna Luginawati, FIKOM UMN, 2018
untuk menarik perhatian pengunjung biar tidak bosan. Kita juga
mengundang beberapa tenant yang memang lagi hits. Teraskota juga
mengadakan event-event yang lagi hits.
Peneliti : Bagaimana cara agar customer melakukan repeat buyer?
Narasumber : Tergantung tenant punya promo apa, Teraskota memberikan hadiah
kepada member dan juga untuk pengguna privillage setiap
pembelanjaan akan menambah poin sehingga customer privillage akan
melakukan repeat buyer.
Pertanyaan seputar Promosi
Peneliti : Apakah teraskota dalam melakukan pemasaran turut melakukan
pembelian potongan harga atau diskon kepada customer dalam waktu
tertentu untuk meningkatkan pembelian?
Narasumber : Teraskota hanya support promosi, kapasitas untuk kasih diskon adalah
tenant. Fasilitas dari Teraskota berupa poin dan voucher.
Peneliti : Promosi seperti apa yang dilakukan oleh mal Teraskota kepada
konsumen untuk terus datang dan berbelanja di mal tetapi tetap tidak
menjatuhkan image mal?
Narasumber : Promosi lebih ke tenant, customer justru lebih menunggu-nunggu
promo apa yang sedang ada di mal Teraskota.
Peneliti : Apakah ada evaluasi program? Untuk mengetahui atau mengukur
Strategi Marketing Communication..., Asmara Zanna Luginawati, FIKOM UMN, 2018
traffic pengunjung? Sebagai pengukur keberhasilan promosi atau
program? Kalo gagal, langkah apa yang dilakukan?
Narasumber : Dilihat dari feedback kuesioner, yang kita share lewat whatsapp, email
atau menyebar kuesioner secara acak ke tenant-tenant untuk
mengetahui apa customer aware dengan promo-promo apa yang
sedang berlangsung. Traffic pengunjung ada checking manual atau
mesin yang ada di gate, selain itu dilihat dari jumlah parkir mobil.
Cara ukur event berhasil apa tidak dengan langsung menanyakan
kepada tenant yang membuka pameran di mal Teraskota. Ramai atau
sepi, bagaimana pemasukan dan sebagainya. Kalau event itu gagal,
kita melakukan inovasi kembali. Event yang biasa berhasil tema nya
biasanya tentang family.
Strategi Marketing Communication..., Asmara Zanna Luginawati, FIKOM UMN, 2018
TRANSKRIP WAWANCARA III
Nama Narasumber : Hestiawati Muliani
Profesi : Consultan Retail, Marketing & Operation
Waktu : 5 Juli 2016
Keterangan : Wawancara dilakukan di Thamrin Residence Apartment, Jl.
Kebon Kacang Raya, Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Pertanyaan Mengenai Strategi Mal Teraskota
Peneliti : Sebagai pakar dari marketing communication, strategi apa yang harus
dilakukan agar mal Teraskota dapat mempertahankan eksistensi nya di
dunia retail?
Narasumber : Seiring dengan perkembangan zaman, cara orang belanja ini berbeda
dengan zaman dahulu. Zaman sekarang ini, semua serba online. Hal ini
tentu merubah cara belanja orang yang tadinya mungkin apabila ingin
berbelanja harus datang ke mal, saat ini bisa lewat online. Hal ini
menjadikan shopping mall bukan satu- satunya tempat yang memiliki
status tempat untuk berbelanja. Maka dari itu, mal saat ini harus bisa
inovasi. Bagaimana menciptakan sebuah mal yang bukan hanya
sebagai tempat untuk belanja, namun juga sebagai meeting point
Strategi Marketing Communication..., Asmara Zanna Luginawati, FIKOM UMN, 2018
misalnya, dan tempat untuk melakukan berbagai activity, seperti untuk
tempat mengantarkan anak-anak les piano dsb. Sehingga, orang- orang
disekitar serpong atau tangerang selatan dapat melakukan berbagai
macam kegiatannya di mal Teraskota. Jika shopping mall tidak berusaha
melakukan hal seperti itu, hanya menjual tempat dan menyewakan
tempatnya kepada tenant, hal ini yang saya takutkan bahwa mal
tersebut akan mati (sepi pengunjung).
Peneliti : Positioning mal Teraskota adalah sebagai mal entertainment center yang
merupakan satu-satunya mal dengan konsep entertainment center di
lingkungan BSD. Bagaimana cara untuk menarik masyarakat disekitar
mal Teraskota untuk datang ke mal Teraskota untuk menikmati hiburan
yang disuguhkan mal sebagai entertainment center? Sehingga
masyarakat sekitar Tangerang Selatan tidak perlu jauh-jauh datang ke
mal lain untuk mencari hiburan?
Narasumber : Sebagai entertainment center, tentu mal Teraskota harus memiliki suatu
ciri khas yang membedakan mal nya dengan mal lain, dimana hal
tersebut tidak ditemukan oleh kompetitor mal Teraskota yang berada di
Strategi Marketing Communication..., Asmara Zanna Luginawati, FIKOM UMN, 2018
Tangerang Selatan. Seperti contohnya Kidszania, yang hanya berada di
satu mal yang menjadikan hal tersebut unik dan tidak dapat ditemukan di
mal lainnya. Hal ini yang seharusnya dilakukan oleh mal Teraskota
untuk menarik minat masyarakat untuk datang ke mal Teraskota.
Peneliti :Teraskota memiliki konsep cozymunity places dimana hal tersebut
merupakan ciri mal mereka, apakah hal itu cukup menjadikan pembeda
antara mal Teraskota dengan mal lainnya?
Narasumber :Bisa, harus diliat lagi seberapa besar dan seberapa sering hal itu
dilakukan. Kalau hanya satu tahun sekali, mungkin kurang efektif.
Peneliti :Faktor apa saja yang mempengaruhi keberlangsungan hidup suatu mal?
Narasumber : Untuk memiliki keberlangsungan hidup, sebuah mal harus memiliki
tenant tentunya. Tenant yang dimiliki tentu harus tenant yang peminatnya
tinggi. Tentu akan meningkatkan finansial mal tersebut. Keberlangsungan
hidup yang non-finansial bisa dengan mal tersebut memiliki aktivitas yang
menarik. Seperti dengan mengadakan event yang menarik.
Peneliti :Seberapa penting seorang marketing communication mengenali SWOT
mal tersebut?
Strategi Marketing Communication..., Asmara Zanna Luginawati, FIKOM UMN, 2018
Narasumber :Sangat penting. Karena seorang marketing communication salah satu
tugasnya adalah membuat konsep. Konsep yang dibuat itu tentu harus
sesuai dengan kekuatan yang dimiliki oleh mal tersebut. Untuk menutupi
kelemahanya, mal harus menjaga kekuatan yang dimiliki dan
memaksimalkan kekuatannya tersebut.
Peneliti :Seberapa penting sosial media perusahaan menurut Anda?
Narasumber :Sangat penting. Karena dengan perkembangan zaman saat ini, semua
informasi itu dapat diakses dengan mudah lewat sosial media. Sosial
media juga memiliki kekuatan untuk menyebarkan informasi dengan
cepat dan menyeluruh. Sosial media juga merupakan media tidak
berbayar yang memiliki manfaat sangat besar.
Peneliti : Menurut Anda, hal apa yang harus dilakukan mal Teraskota untuk
memaksimalkan sosial media nya?
Narasumber : Tentunya dengan membuat konten-konten menarik seputar mal, update
mengenai aktivitas mal dan melakukan interaksi dengan seluruh
pelanggan.
Peneliti : Menurut Anda, bagaimana cara mal menciptakan event dengan low-
Strategi Marketing Communication..., Asmara Zanna Luginawati, FIKOM UMN, 2018
budget tetapi dapat menarik pengunjung?
Narasumber :Bisa dengan mengadakan event pop market, mengundang beauty
influencer.
Peneliti :Apakah penggunaan media tradisional masih penting untuk melakukan
promosi?
Narasumber :Kurang efektif, lebih baik optimalkan di media baru.
Peneliti :Apakah perlu menjaga hubungan baik dengan pelanggan, misalnya lewat
direct marketing dengan mengirimkan email dan broadcast lewat media
komunikasi?
Narasumber :Penting. Caranya bisa dengan memberikan voucher atau free parking
kepada pelanggan, baik member ataupun pelanggan baru.
Peneliti :Lokasi mal Teraskota yang diapit oleh beberapa hotel menjadikan mal
Teraskota sebagai tempat hiburan, apakah hal itu juga berpengaruh bagi
traffic pengunjung?
Narasumber :Tentu penting dan berpengaruh terhadap traffic pengunjung. Pertama,
mal Teraskota bisa bekerjasama dengan pihak-pihak mal untuk
memberikan voucher menginap di hotel Santika kepada pelanggan setia
Strategi Marketing Communication..., Asmara Zanna Luginawati, FIKOM UMN, 2018
mal Teraskota yang telah mengumpulkan poin. Kedua, mal Teraskota
juga harus menyelenggarakan hiburan di malnya agar pengunjung hotel
tertarik untuk mampir ke mal Teraskota sembari menghabiskan waktu
malamnya.
Peneliti : Seberapa penting fungsi Public Relations mal Teraskota?
Narasumber :Fungsi PR sebagai media gathering tentu penting, tapi dalam
mengadakan media gathering acara yang dibuat harus mengandung news
value seperti mengenai ada tenant baru, expand mal dsb.
Peneliti :Seberapa besar pengaruh media internal mal?
Narasumber :Tentu sangat penting, dan sebuah mal harus memiliki nya.
Strategi Marketing Communication..., Asmara Zanna Luginawati, FIKOM UMN, 2018
TRANSKRIP WAWANCARA IV
Nama Narasumber : Gavinder Diendra Grewal
Profesi : Mahasiswa
Waktu : 6 Juli 2016
Keterangan : Wawancara dilakukan di Mal Teraskota Entertainment Center.
Pertanyaan Seputar Mal Teraskota:
Peneliti : Mal Teraskota memiliki konsep entertainment center dan cozymunity
places, apakah menurut Anda, tenant-tenant, aktivitas dan event yang
diselenggarakan oleh mal Teraskota sesuai dengan konsep mal yang
merupakan entertainment center dan cozymunity places?
Narasumber : Iya, sudah sesuai. Karena mal Teraskota memang merupakan tempat
beberapa komunitas untuk berkumpul, seperti komunitas jajan jazz,
komunitas floorz city dan sebagainya.
Peneliti : Menurut Anda, apakah dalam penyebaran informasi mengenai aktivitas
dan event yang ada di mal, Teraskota sudah cukup baik dalam melakukan
penyebaran informasi?
Strategi Marketing Communication..., Asmara Zanna Luginawati, FIKOM UMN, 2018
Narasumber : Cukup baik sih, tetapi memang tidak terlalu gencar, terutama di sosial
media.
Peneliti : Menurut Anda, dengan menyediakan tempat komunitas untuk
berkumpul dan memiliki hubungan yang baik dengan komunitas,
apakah dapat menjadikan mal Teraskota sebagai destinasi para
komunitas-komunitas dan kaula muda untuk berkumpul?
Narasumber : Iya, karena komunitas kan menyasar anak muda. Pasti kalo ada events
komunitas, akan banyak sekali anak-anak muda yang tertarik untuk
datang ke mal Teraskota.
Peneliti : Apakah Anda merupakan anggota dari komunitas yang turut mengikuti
kegiatan-kegiatan komunitas mal Teraskota?
Narasumber : Iya, saya pernah bergabung bersama komunitas game AOV, waktu itu
mal Teraskota menyediakan tempat untuk lomba permainan, menurut
saya itu cukup menarik karena dapat menarik minat para gamers atau
pecinta AOV untuk datang ke mal Teraskota.
Peniliti : Bagaimana menurut Anda entertainment yang ada di mal Teraskota?
Narasumber` : Cukup baik, karena memang kalau untuk hiburan anak muda sudah
Strategi Marketing Communication..., Asmara Zanna Luginawati, FIKOM UMN, 2018
pas, dengan lokasi dan tempat yang ditawarkan Teraskota menurut
saya sudah cocok. Lokasi strategis dan mal yang tidak terlalu besar
menjadikan mal ini enak untuk dijadikan sebagai tempat berkumpul.
Peneliti : Menurut Anda, apakah mal Teraskota sudah cukup baik dalam
melakukan promosi?
Narasumber : Cukup baik, tetapi menurut saya seharusnya bisa lebih gencar lagi
dalam melakukan promosi di media sosial. Konten dan bahasa yang
digunakan untuk mengunggah promosi di sosial media juga bisa lebih
menggunakan bahasa-bahasa kita anak muda dan kontennya harus
lebih menarik, agar konsumen penasaran.
Peneliti : Adakah menurut Anda hal yang harus dilakukan oleh mal Teraskota
dalam menarik minat pengunjung, terutama anak-anak muda yang
merupakan target pasar utama mal Teraskota?
Narasumber : Ada. Events lebih update, media sosial lebih interaktif dan juga
khususnya untuk komunitas bisa selalu update kiranya komunitas yang
sedang hits saat ini apa dan bisa diundang untuk perform di mal
Teraskota. Selain itu juga, mal Teraskota bisa mengundang youtuber
Strategi Marketing Communication..., Asmara Zanna Luginawati, FIKOM UMN, 2018
atau influencer untuk melakukan talkshow agar banyak kalangan anak
muda yang tertarik untuk datang ke mal Teraskota.
Strategi Marketing Communication..., Asmara Zanna Luginawati, FIKOM UMN, 2018
DOKUMENTASI DENGAN NARASUMBER
Narasumber I, Staff Promotions mal Teraskota, Sara Satriani
Strategi Marketing Communication..., Asmara Zanna Luginawati, FIKOM UMN, 2018
Narasumber II, SPV Promotions mal Teraskota, Kartika Jayantri
Narasumber III, Consultan Retail, Marketing and Operation, Hestiawati Muliani.
Strategi Marketing Communication..., Asmara Zanna Luginawati, FIKOM UMN, 2018
����������������� �������������������� �������� � ������������ � ����������������������� �����!��
"����#�$�!�%�������� �� �&�� ������������'��'���(����������!������!������� ������ ��� �������
�$���������(������"��� )��(������&����
��*��+�'������ ,��-��������.���������/��������
#�$�!�%�������
#�$�!�%�������
��**�+���*� ."/����0"1"%�"
���������.������ ���������#�����!�������*��+���*2
���������������.������������**+���*2
%�����!(�3�-������4%�56.7 8�". /�,��-��������.���������/�����������*�
�!����9�3�-������6.7�,./���*��,��-��������.���������/��������
:������";;�����8-����<7����9�=�9���<�,��-��������.���������/�����������*�
.��6;;�!��>�?�����8@!���#�����#����A
������
4������!���������8����(
B���� #1�C�2��
�������
���������
�����������������
� �!!"
���
������������ ���������������������� �������Strategi Marketing Communication..., Asmara Zanna Luginawati, FIKOM UMN, 2018