Download - MARIETA MUTIARA SEMERU.doc
LEMBAR PERSETUJUAN
LAPORAN STUDI KASUS
PENATALAKSANAAN DIET PADA
PASIEN DENGUE HEMMORAGIC FEVER
DI GEDUNG MARWAH RUANG IIC RSU HAJI SURABAYA
Telah Disetujui pada Tanggal Mei 2013
Mengetahui
Instruktur Klinik
WIDYANINGSIH, AMG
NIP.197209202006042014
i
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan studi
kasus yang berjudul ”Penatalaksanaan Diet pada penderita Dengue Hemmoragic
Fever di Gedung Marwah Ruang II C RSU Haji Surabaya”.
Sehubungan dengan terselesaikannya laporan studi kasus ini, penulis ingin
menyampaikan terima kasih kepada :
1. Selaku Kepala Instalasi Gizi RSU Haji Surabaya.
2. Ridna Tri W, Amd.Gz selaku Koordinator PKL Gizi klinik di Instalasi Gizi
RSU Haji Surabaya.
3. Widyaningsih, AMG selaku pembimbing studi kasus RSU Haji Surabaya.
4. B. Doddy Riyadi. SKM, MM selaku Direktur Politeknik Kesehatan Kemenkes
Malang.
5. I Dewa Nyoman Supariasa, MPS selaku Ketua Jurusan Gizi Malang.
6. Endang Widajati selaku supervisor PKL Poltekkes Kemenkes Malang.
7. Teman-teman kelompok 1 dan 2 Poltekkes Kemenkes Malang yang bertugas
di RSU Haji Surabaya.
8. Semua pihak yang telah ikut membantu dalam penyusunan proposal ini.
Penulis menyadari bahwa penulisan ini masih banyak memiliki
kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat
penulis harapkan.
Surabaya, Mei 2013
Penulis
ii
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN.....................................................................................i
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
DAFTAR TABEL...................................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR...............................................................................................v
DAFTAR LAMPIRAN...........................................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar Belakang...............................................................................................1
B. Tujuan.............................................................................................................3
C. Manfaat...........................................................................................................4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..............................................................................5
A. Gambaran Umum Penyakit............................................................................5
B. Penatalaksanaan..............................................................................................9
BAB III PROSES ASUHAN GIZI TERSTANDAR (PAGT)..............................11
A. Rencana Asuhan Gizi...................................................................................11
B. Implementasi Asuhan Gizi...........................................................................16
BAB IV MONITORING DAN EVALUASI GIZI................................................23
BAB V PEMBAHASAN.......................................................................................26
A. Rencana Terapi Diet.....................................................................................26
B. Hasil Monitoring Skrinning Gizi..................................................................26
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN...............................................................36
A. Kesimpulan...................................................................................................36
B. Saran.............................................................................................................36
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................37
LAMPIRAN...........................................................................................................38
iii
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Standar Diet Rumah Sakit.......................................................................17
Tabel 2. Observasi Distribusi di Penyelanggaraan Makanan................................18
Tabel 3. Observasi Distribusi di Ruangan.............................................................19
Tabel 4. Tingkat Penerimaan Makanan Sebelum Intervensi.................................26
Tabel 5. Tingkat Penerimaan Makanan pada Intervensi 1.....................................27
Tabel 6. Tingkat Penerimaan Makanan pada Intervensi 2.....................................27
Tabel 7. Tingkat Penerimaan Makanan pada Intervensi 3.....................................27
Tabel 8. Rata-Rata Daya Terima Pasien Pada Intervensi......................................31
Tabel 9. Pancatatan Antropometri.........................................................................32
Tabel 10. Biokimia Pasien Sebelum Terapi...........................................................32
Tabel 11. Biokimia Pasien Intervensi 1.................................................................33
Tabel 12. Perkembangan Fisik Klinis Pasien.........................................................33
Tabel 13. Sisa Makanan Selama Terapi.................................................................34
v
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Pengamatan Asupan Energi.................................................................28
Gambar 2. Pengamatan Asupan Protein................................................................29
Gambar 3. Pengamatan Asupan Lemak.................................................................30
Gambar 4. Pengamatan Asupan Karbohidrat.........................................................31
vi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Perencanaan Menu 9 Mei 2013.........................................................39
Lampiran 2. Recall Menu 9 Mei 2013...................................................................41
Lampiran 3. Perencanaan Menu 10 Mei 2013......................................................43
Lampiran 4. Recall Menu 10 Mei 2013.................................................................45
Lampiran 5. Perencanaan Menu 11 Mei 2013......................................................47
Lampiran 6. Recall Menu 11 Mei 2013.................................................................49
Lampiran 7. Susunan Menu Diet 3 Hari................................................................51
vii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dengue Hemorragic Fever (DHF) atau Demam Berdarah Dengue
(DBD) merupakan penyakit endemis yang sering terjadi di Indonesia. Dulu
penyakit ini hanya berjangkit pada musim hujan saja, namun sekarang kasus
DBD bisa ditemui pada setiap musim.
Demam berdarah (DBD) adalah penyakit demam akut yang
disebabkan oleh virus dengue, yang masuk ke peredaran darah manusia
melalui gigitan nyamuk dari genus Aedes, misalnyaAedes
aegypti atau Aedes albopictus. Terdapat empat jenis virus dengue berbeda,
namun berelasi dekat, yang dapat menyebabkan demam berdarah Virus
dengue merupakan virus dari genus Flavivirus, famili Flaviviridae. Penyakit
demam berdarah ditemukan di daerah tropis dan subtropis di berbagai
belahan dunia, terutama di musim hujan yang lembab. Organisasi Kesehatan
Dunia (WHO) memperkirakan setiap tahunnya terdapat 50-100 juta kasus
infeksi virus dengue di seluruh dunia
Serangan penyakit DBD (demam berdarah dengue) bisa muncul
kapan saja sepanjang tahun dan bisa menyerang siapa saja mulai dari anak-
anak hingga lanjut usia, orang yang sehat kuat hingga yang sedang sakit,
orang yang tinggal di perumahan mewah sampai yang gelandangan semua
bisa kena penyakit Demam Berdarah Dengue yang berbahaya dan
mematikan.
Penyakit DBD berkaitan dengan kondisi lingkungan dan perilaku
masyarakat. Masyarakat yang kurang peduli kebersihan lingkungan dan
ancaman penyakit berbahaya merupakan lokasi yang sangat baik sebagai
endemik dbd. Deperlukan kesadaran dan peran aktif semua lapisan
masyarakat untuk mengenyahkan demam berdarah dengue dari lingkungan
sekitar tempat tinggalnya. Untuk memberantas nyamuk aedes aegypty yang
menularkan demam berdarah dengue diperlukan 3M.
1
Dengue yang disebarkan virus disebarkan oleh nyamuk Aedes
(Stegomyia). Selama dua dekade terakhir, frekuensi kasus dan epidemi
penyakit demam dengue (dengue fever, DF), demam berdarah (dengue
hemorragic fever, DHF), dan sindrom syok dengue (dengue syok syndrom,
DSS) menunjukkan peningkatan yang dramatis di seluruh dunia. The World
Health Report 1996, menyatakan bahwa”kemunculan kembali penyakit
infeksisus merupakan suatu peringatan bahwa kemajuan yang telah diraih
sampai sejauh ini terhadap keamanan dunia dalam hal kesehatan dan
kemakmuran sia-sia belaka”. Laporan tersebut lebih jauh menyebutkan
bahwa” penyakit infeksius tersebut berkisar dari penyakit yang terjadi di
daerah tropis (seperti malaria dan DHF yang sering terjadi di negara
berkembang) hingga penyakit yang ditemukan di seluruh dunia (seperti
hepatitis dan penyakit menular seksual [PMS], termasuk HIV/AIDS) dan
penyakit yang disebarkan melalui makanan yang mempengaruhi sejumlah
besar penduduk dunia baik di negara miskin maupun kaya.
Penyakit ini banyak ditemukan didaerah tropis seperti Asia
Tenggara, India, Brazil, Amerika termasuk di seluruh pelosok Indonesia,
kecuali di tempat-tempat ketinggian lebih dari 1000 meter di atas
permukaan air laut. Dokter dan tenaga kesehatan lainnya seperti bidan dan
pak mantri. Seringkali salah dalam penegakkan diagnosa, karena
kecenderungan gejala awal yang menyerupai penyakit lain seperti flu dan
tipes (typhoid).
Faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian Demam Berdarah
Dengue sangat kompleks, antara lain iklim dan pergantian musim,
kepadatan penduduk, mobilitas penduduk dan transportasi. Berdasarkan
kejadian dilapangan dapat diidentifikasikan faktor utama adalah kurangnya
perhatian sebagian masyarakat terhadap kebersihan lingkungan tempat
tinggal. Sehingga terjadi genangan air yang menyebabkan berkembangnya
nyamuk (Dinkom, 2007)
Pada penderita DBD selalu terjadi trombositopenia yang mulai
ditemukan pada hari ketiga dan berakhir pada hari kedelapan sakit.
2
Umumnya, jumlah trombosit <100.000 /mm3, selain itu terjadi peningkatan
nilai hematokrit yang dikarenakan kebocoran pembuluh darah (Hindra. I,
2004)
Penularan virus dengue melalui gigitan nyamuk lebih banyak terjadi
di tempat yang padat penduduk seperti di perkotaan dan pedesaan pinggir
kota (Faisal, 2007). Penyakit DBD dapat menyerang segala usia, namun
beberapa penelitian menunjukkan bahwa anak-anak lebih rentan tertular
penyakit yang berpotensi mematikan ini. Salah satunya adalah karena
faktor imunitas (kekebalan) yang relatif lebih rendah dibandingkan orang
dewasa (Genis. G, 2008)
Berdasarkan hal di atas maka dilakukan studi kasus untuk
memberikan asupan gizi pada pasien. Pada studi kasus ini pasien yang
mendapatkan asuhan gizi adalah pasien dengan diagnose Dengue
Haemorrhagic Fever (DHF) yang dirawat di ruang Marwah IIC RSU Haji
Surabaya.
B. Tujuan
a. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu memahami dan melaksanakan Manajemen Asuhan
Gizi Klinik pada pasien Dengue Haemorrhagic Fever (DHF) yang dirawat
di ruang Marwah IIC RSU Haji Surabaya.
b. Tujuan Khusus
Mengidentifikasi karakteristik pasien meliputi riwayat penyakit,
riwayat gizi, keadaan fisik klinis serta karakteristik penyakit meliputi
definisi penyakit, klasifikasi, etiologi patologi penyakit.
Memberikan penatalaksanaan diet bagi pasien Dengue Haemorrhagic
Fever (DHF)
Memberikan asuhan gizi serta implementasi asuhan gizi pada pasien
Mengamati hasil monitoring evaluasi pasien selama dan 2 hari
setelah terapi berupa asupan energi serta zat gizi pasien,
perkembangan pengukuran antropometri, pemeriksaan laboratorium
serta perkembangan fisik klinis pasien.
3
Meningkatkan motivasi diet melalui konsultasi gizi dan edukasi gizi
terhadap pasien dan keluarga.
Menganalisis evaluasi asuhan gizi yang telah diberikan kepada pasien
dibandingkan dengan kebutuhan pasien pada saat sakit dengan
perhitungan RDA.
C. Manfaat
1. Bagi Mahasiswa
Melatih diri dalam melakukan skrining gizi pasien, melakukan
perencanaan dan mengimplementasikan rencana asuhan gizi, dan
menentukan diagnosa gizi serta memperluas wawasan tentang ilmu gizi
klinik.
2. Bagi Rumah Sakit
Sebagai bahan masukan dalam kegiatan pelayanan gizi di rumah sakit
3. Bagi Pasien dan Keluarga Pasien
Sebagai sarana untuk memberikan pengetahuan bagi pasien dan
keluarga tentang pemberian diet yang sesuai dengan kondisi pasien.
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Gambaran Umum Penyakit
1. Definisi Penyakit
Demam berdarah atau Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) ialah
penyakit demam akut terutama menyerang pada anak-anak, dan saat ini
cenderung polanya berubah ke orang dewasa. Gejala yang ditimbulkan
dengan manifestasi perdarahan dan bertendensi menimbulkan shock yang
dapat menimbulkan kematian. (Depkes, 2006).
Infeksi virus dengue dapat menyebabkan Demam Dengue (DD),
Dengue Hemorrhagic Fever (DHF), dan Syndrom Shock Dengue (SSD).
Infeksi dengue di jumpai sepanjang tahun dan meningkat pada musim
hujan. Demam berdarah dengue merupakan penyakit infeksi yang masih
menimbulkan masalah kesehatan. Hal ini masih disebabkan oleh karena
tingginya angka morbiditas dan mortalitas (Depkes, 2006).
2. Penyebab DBD
Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) adalah penyakit yang
disebabkan oleh virus dengue sejenis virus yang tergolong arbovirus
(Arthropod-borne viruses) artinya virus yang di tularkan melalui gigitan
arthropoda misalnya nyamuk aedes aegypti (betina). Arthropoda akan
menjadi sumber infeksi selama hidupnya sehingga selain menjadi vektor
virus dia juga menjadi hospes reservoir virus tersebut yang paling
bertindak menjadi vektor adalah berturut-turut nyamuk. (Soegijanto,2004)
Nyamuk demam berdarah biasanya akan terinfeksi virus dengue
saat menghisap darah dari penderita yang berada dalam fase demam akut.
Bila penderita tersebut digigit nyamuk penular, maka virus dalam darah
akan ikut terhisap masuk ke dalam lambung nyamuk. Selanjutnya virus
akan memperbanyak diri dan tersebar di berbagai jaringan tubuh nyamuk
5
termasuk di dalam kelenjar liurnya. Setelah masa inkubasi ekstrinsik
selama 8-10 hari, kelenjar air liur nyamuk menjadi terinfeksi dan virus
disebarkan ketika nyamuk yang terinfeksi mengigit dan menginjeksikan
air liur ke luka gigitan pada orang lain. Setelah masa inkubasi pada tubuh
manusia selam 3-4 hari (rata-rata 4-6 hari), sering kali terjadi mendadak
yang ditandai dengan demam, sakit kepala, hilang nafsu makan, dan
berbagai tanda serta gejala non spesifik lain termasuk mual, muntah dan
ruam kulit (WHO, 2004).
3. Klasifikasi Dengue
Who, 1986 mengklasifikasikan DHF menurut derajat penyakitnya
menjadi 4 golongan, yaitu:
1. Derajat I
Demam disertai gejala klinis lain, tanpa perdarahan spontan. Panas
2-7 hari, uji tourniquet positif, trombositipenia, dan hemokonsentrasi.
2. Derajat II
Sama dengan derajat i, ditambah dengan gejala-gejala perdarahan
spontan seperti petekie, ekimosis, hematemesis, melena, perdarahan
gusi.
3. Derajat III
Ditandai oleh gejala kegagalan peredaran darah seperti nadi lemah
dan cepat (>120x/mnt ) tekanan nadi sempit ( £ 120 mmhg ), tekanan
darah menurun, (120/80 - 120/100 - 120/110 - 90/70 - 80/70 - 80/0 - 0/0
)
4. Derajat IV
Nadi tidak teraba, tekanan darah tidak teatur, (denyut
jantung ³ 140x/mnt) anggota gerak teraba dingin, berkeringat dan kulit
tampak biru.
6
4. Etiologi
Penyebab utama adalah Arbovirus ( Arthropodborn Virus ) melalui
gigitan nyamuk Aedes ( Aedes Albopictus dan Aedes Aegepty ). Yang
vektor utamanya adalah Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Adanya
vektor tesebut berhubungan dengan :
a. kebiasaan masyarakat menampung air bersih untuk keperlauan sehari-hari.
b. Sanitasi lingkungan yang kurang baik.
c. Penyedaiaan air bersih yang langka.
Daerah yang terjangkit DHF adalah wilayah padat penduduk
karena antar rumah jaraknya berdekatan yang memungkinkan penularan
karena jarak terbang Aedes Aegypti 40-100 m. Aedes Aegypti betina
mempunyai kebiasaan menggigit berulang (multiple biters) yaitu
menggigit beberapa orang secara bergantian dalam waktu singkat, (Noer,
1999).
5. Patofisiologi
Fenomena patologis utama yang menentukan berat penyakit DHF
adalah meningkatnya permeabilitas dinding pembuluh darah (kapiler),
yang mengakibatkan terjadinya perembesan atau kebocoran plasma,
peningkatan permeabilitas dinding kapiler mengakibatkan berkurangnya
volume plasma yang otomatis jumlah trombosit berkurang
(trombositopenia), terjadinya hipotensi (tekanan darah rendah) yang
dikarenakan kekurangan haemoglobin, plasma merembes selama
perjalanan penyakit mulai dari permulaan masa demam dan mencapai
puncaknya pada masa terjadinya hemokonsentrasi (peningkatan
hematokrit > 20 %) bersamaan dengan menghilangnya plasma melalui
endotel dinding pembuluh darah. Meningginya nilai hematokrit
menimbulkan dugaan bahwa renjatan terjadi sebagai akibat kebocoran
plasma ke daerah ekstra vaskuler melalui kapiler yang rusak. (Sri rejeki
H.Hadinegoro,2001)
7
6. Pencegahan
Menurut Widodo., J, 2009, Tidak ada vaksin yang tersedia secara
komersial untuk penyakit demam berdarah. Pencegahan utama demam
berdarah terletak pada menghapuskan atau mengurangi vektor nyamuk
demam berdarah. Insiatif untuk menghapus kolam-kolam air yang tidak
berguna (misalnya di pot bunga) telah terbukti berguna untuk mengontrol
penyakit yang disebabkan nyamuk, menguras bak mandi setiap seminggu
sekali, dan membuang hal – hal yang dapat mengakibatkan sarang nyamuk
demam berdarah Aedes Aegypti.
Pencegahan dilakukan dengan menghindari gigitan nyamuk diwaktu
pagi sampai sore, karena nyamuk aedes aktif di siang hari (bukan malam
hari). Misalnya hindarkan berada di lokasi yang banyak nyamuknya di
siang hari, terutama di daerah yang ada penderita DBD nya. Beberapa cara
yang paling efektif dalam mencegah penyakit DBD melalui metode
pengontrolan atau pengendalian vektornya adalah :
Bila ada salah seorang penghuni yang positif atau diduga
menderita DBD, segera semprotlah seluruh bagian rumah dan halaman
dengan obat semprot nyamuk di pagi, siang dan sore hari, sekalipun
penderita tersebut sudah dirawat di rumah sakit. Hubungi puskesmas
setempat untuk meminta fogging di rumah-rumah di lingkungan
setempat.
Pencegahan secara massal di lingkungan setempat dengan
bekerja sama dengan RT/RW/Kelurahan dengan Puskesma setempat
dilakukan dengan Pembersihan Sarang Nyamuk (PSN), Fogging, atau
memutuskan mata rantai pembiakan Aedes aegypti dengan Abatisasi.
Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN), pengelolaan
sampah padat, modifikasi tempat. perkembangbiakan nyamuk hasil
samping kegiatan manusia, dan perbaikan desain rumah.
Pemeliharaan ikan pemakan jentik (ikan adu/ikan cupang)
pada tempat air kolam, dan bakteri (Bt.H-14).
Pengasapan/fogging (dengan menggunakan malathion dan
fenthion). 8
- Awasi lingkungan di dalam rumah dan di halaman rumah.
Buang atau timbun benda-benda tak berguna yang menampung
air, atau simpan sedemikian rupa sehingga tidak menampung air.
- Taburkan serbuk abate (temephos) yang dapat dibeli di apotik
pada pada tempat-tempat penampungan air seperti, gentong air,
vas bunga, kolam, bak mandi dan tempat penampung air lainnya,
juga pada parit atau selokan di dalam dan di sekitar rumah,
terutama bila selokan itu airnya kurang mengalir.
- Kolam atau akuarium jangan dibiarkan kosong tanpa ikan, isilah
dengan ikan pemakan jentik nyamuk. Semprotlah bagian-bagian
rumah dan halaman yang merupakan tempat berkeliarannya
nyamuk, dengan obat semprot nyamuk
B. Penatalaksanaan
Penatalaksanaan diet Dengue Haemorrhagic Fever (DHF) :
a. Diet
Diet yang diberikan adalah Diet Tinggi Kalori Tinggi Protein
b. Tujuan Diet
Memberikan makanan secukupnya untuk memenuhi kebutuhan kalori dan
protein yang bertambah, guna mencegah dan mengurangi kerusakan
jaringan tubuh atau guna menambah berat badan hingga mencapai normal.
c. Syarat Diet
Tinggi Kalori
Tinggi protein
Cukup lemak
Cukup karbohidrat
Tinggi Fe
Rendah serat
Cukup cairan
9
d. Makanan yang boleh dimakan
- Ayam
- Daging
- Hati
- Ikan
- Telur
- Susu
- Keju
- Tahu
- Tempe
- Oncom
- Kacang-kacangan
- Sayuran
- Buah
e. Makanan yang tidak diperbolehkan
- Makanan yang terlalu manis dan gurih seperti : gula-gula, dodol, cake,
es Krim, coklat, tarcis,dll
- Makanan pedas
- Buah yang rasanya asam
10
BAB IIIPROSES ASUHAN GIZI TERSTANDAR (PAGT)
INSTALASI GIZI RSU HAJI SURABAYA
A. Rencana Asuhan Gizi
NAMA PASIEN : An. Jacinda Widya USIA : 3 th 6 bl MRS : 8/5/2013 AHLI GIZI : Bu.Widyaningsih
PENGKAJIAN DATA DIAGNOSA GIZI INTERVENSI GIZI
DATA DASARIDENTIFIKASI
MASALAH
DOMAIN (INTAKE/ KLINIK/
BEHAVIOUR)
P E S
TERAPI DIET
TUJUANPRINSIP, SYARAT,
PERHITUNGAN
1. Diagnosa Medis:DHF
2. Keluhan Utama:Mual dan muntah
1. Mual dan muntah
2. Panas
NI-2.1 Kekurangan intake makanan dan minuman oral dikarenakan mual muntah ditandai dengan hasil recall.E= 328 kkalP= 12,5 gL= 10,1 gK= 50 g
Memberikan makanan tinggi kalori porsi kecil tapi sering untuk tidak memperberat kerja lambung px
Prinsip Diet : Tinggi Kalori
Tinggi proteinCukup lemakCukup karbohidratTinggi FeRendah seratTinggi cairan
Syarat Diet :1. Energi tinggi sesuai
kebutuhan yaitu 1594 kkal
2. Protein diberikan 15% dari total kebutuhan
11
PENGKAJIAN DATA DIAGNOSA GIZI INTERVENSI GIZI
DATA DASARIDENTIFIKASI
MASALAH
DOMAIN (INTAKE/ KLINIK/
BEHAVIOUR)
P E STERAPI DIET
TUJUANPRINSIP, SYARAT,
PERHITUNGAN3. Riwayat Penyakit
Sekarang: Panas kejang 4 hr yll, panas naik turun, mual dan muntah, nafsu makan menurun karena sariawan
4. Riwayat Penyakit Dahulu: Suspect Thypoid
5. Riwayat Penyakit Keluarga : -
6. Skrining gizi :A. Data antropometri
BB = 16 kgTB = 105 cmBBI = 15 kgStatus Gizi = Baik (Kemenkes, 2011)
B. Data Biokimia 3. Anemia
NI-1.1 Peningkatan kebutuhan energy disebabkan adanya faktor patologis pasien yaitu badan panas ditandai dengan suhu tubuh 38,2 C
Memberikan asupan makanan dan minuman pasien untuk memenuhi kebutuhan energi guna mempercepat proses penyembuhan
energi3. Lemak cukup,
diberikan 15% dari total kebutuhan energi
4. Karbohidrat cukup, sisa dari energi total
5. Memberikan edukasi tentang makanan sumber Fe, contohnya daging yang berwarna merah, sayuran hijau dan kacang-kacangan
6. Makanan diberikan dalam bentuk mudah cerna
7. Memberikan cairan sesuai kebutuhan yaitu 100 ml/kg ~ 1600 ml (metode Holliday-Segar)
Perhitungan kebutuhan
12
PENGKAJIAN DATA DIAGNOSA GIZI INTERVENSI GIZI
DATA DASARIDENTIFIKASI
MASALAH
DOMAIN (INTAKE/ KLINIK/
BEHAVIOUR)
P E STERAPI DIET
TUJUANPRINSIP, SYARAT,
PERHITUNGANHb = 11 g/dl (↓) (N:13,4-17,7)Hematokrit = 32,8 (↓) (40-47)Trombosit = 39.000/mm3
(N:150.000-400.000/mm3)
C. Data klinisKU = Tampak sakit Kes = CMN = 94x/mRR = 28x/ mT = 38,2˚C
D. Data diet
4. Trombosito-penia
5. Kekurangan
NI-5.5
NC 2.2
Ketidak seimbangan zat gizi disebabkan kurangnya pengetahuan yang berhubungan dengan makanan dan nutrisi ditandai dengan hasil lab Hb : 11 g/dl
Perubahan nilai laboratorium dan sistem tubuh disebabkan karena adanya keadaan patologis pasien yang ditandai dengan nilai trombosit rendah yaitu 39.000/mm3
Memberikan edukasi tentang makanan sumber Fe untuk membantu meningkatkan kadar Hb
Memberikan edukasi mengenai makanan yang membantu meningkatkan trombosit seperti sayuran hijau
energi dan zat gizi
Kebutuhan Kalori =RDAxBBI*+(BEExFS)=100 x 15 + (782 x 12%)=1500 + 93,84=1594 kkal
P = 15% x 1594 kkal = 239,1 kkal ~ 60 gL = 15% x 1594 kkal = 239,1 kkal ~ 26,5 g KH = 70% x 1594 kkal = 1115,8 kkal ~ 279 g
13
PENGKAJIAN DATA DIAGNOSA GIZI INTERVENSI GIZI
DATA DASARIDENTIFIKASI
MASALAH
DOMAIN (INTAKE/ KLINIK/
BEHAVIOUR)
P E STERAPI DIET
TUJUANPRINSIP, SYARAT,
PERHITUNGAN1) Hasil recall:
Energi: 328 kkalProtein: 12,5 gLemak: 10,1 gKarbohidrat: 50,9 g
2) Riwayat Gizi Dahulu:a) Pola makan
Pola makan kurang teratur 1-2x sehari, suka jajan dan tidak menyukai sayur.
b) Alergi : -
E. Lain-lain1) Sosial Ekonomi:
ayah dan ibu
intake energy, protein, lemak dan KH
6. Kekeliruan pola makan
7. Tidak menyukai sayur
NI-2.1
NB-1.5
NB-1.1
Kekurangan intake makanan dan minuman oral disebabkan kondisi fisiologis yaitu kurang nafsu makan yang ditandai dengan hasil recall 24 jam kurang yaituE= 328 kkalP= 12,5 gL= 10,1 gK= 50 g
Kekeliruan pola makan disebabkan karena kurangnya motivasi dari keluarga ditandai dengan pola makan pasien yang tidak teratur
Kurang pengetahuan berhubungan dengan makanan/zat gizi disebabkan perhatian yang salah tentang makanan/gizi ditandai dengan tidak suka makan sayur.
Memberikan makanan yang adekuat untuk memperbaiki intake energy, protein, lemak dan karbohidrat
Memberikan edukasi kepada pasien agar memiliki pola makan yang teratur
Memperbaiki pola makan pasien supaya teratur dan pasien mau makan sayur.
14
PENGKAJIAN DATA DIAGNOSA GIZI INTERVENSI GIZI
DATA DASARIDENTIFIKASI
MASALAH
DOMAIN (INTAKE/ KLINIK/
BEHAVIOUR)
P E STERAPI DIET
TUJUANPRINSIP, SYARAT,
PERHITUNGANmerupakan pegawai.
2) Jumlah Keluarga:-
3) Agama: Islam
15
B. Implementasi Asuhan Gizi
1. Diet Pasien
Studi kasus dilaksanakan pada tanggal 8 April 2013 di ruang anak
gedung Marwah IIC. Tahap awal yang dilakukan adalah pengukuran
antropometri yang meliputi pengukuran tinggi badan (TB), berat badan
(BB) dan penentuan status gizi pasien. Pengukuran tinggi badan dilakukan
dalam posisi tidur karena keadaan pasien masih lemas dan pusing.
Sedangkan untuk penentuan status gizi dilakukan dengan menggunakan
IMT/U. Tahap kedua adalah Melakukan anamnesa gizi dan mencari data
penunjang yang lain melalui buku status atau rekam medik. Data
antropometri didapat melalui pengukuran secara langsung, sedangkan data
mengenai pola konsumsi atau kebiasaan makan diperoleh melalui recall dan
wawancara. Recall mengenai daya terima pasien terhadap makanan ketika
dirawat di RS serta wawancara untuk menggali pola konsumsi dan
kebiasaan makan pasien dirumah.
Kebutuhan pasien dihitung dengan menggunakan perhitungan
kebutuhan energi dan zat gizi untuk anak RDA.
Kebutuhan kalori = RDA x BBI* + (BEE x FS)
Berikut tabel RDA untuk bayi dan anak :
Golongan UmurKecukupan Energi (kkal/Kg BBI) Kecukupan
Protein (gram/Kg BBI)Pria Wanita
0-1 110-120 110-120 2.5
1-3 100 100 2
4-6 90 90 1.8
6-9 80-90 60-80 1.5
10-14 50-70 40-55 1-1.5
14-18 40-50 40 1-1.5
*kebutuhan protein pada anak berkisar antara 10-15% dari total energy
(Penuntun Diet Anak, 1998) Gramedia, Jakarta, RSCM dan Persagi
16
Intervensi menu dilakukan sebanyak 3 kali yaitu pada tanggal 9-11
Mei 2013 pada makan pagi, siang, dan sore, namun pada tanggal 11 Mei
2013 yang dimonitoring hanya makan pagi dan siang karena pasien pulang.
Menu yang disusun disesuaikan dengan siklus menu yang ada di instalasi
gizi RSU Haji Surabaya. Pada saat pelaksanaan monitoring siklus menu
yang digunakan adalah menu IX, X dan I. Diet yang diberikan pada pasien
pada hari pertama yaitu TKTP dengan kebutuhan pasien sebesar 1594
kalori/hari. Menu disajikan dengan konstintensi lunak dengan tujuan agar
tidak memperberat kerja lambung
2. Porsi Makanan Pasien
Porsi makanan pasien ditetapkan sesuai dengan perhitungan yang
mengacu pada siklus menu dan pedoman menu rumah sakit sesuai dengan
penyakit pasien. Porsi untuk pasien Dengue Haemorrhagic Fever (DHF)
adalah sebagai berikut:
Tabel 1. Standar Diet RS Energi (kalori) 1594
Karbohidrat (gram) 279
Protein (gram) 60
Lemak (gram) 25
3. Distribusi Makanan Pasien
a. Observasi Distribusi di Penyelenggaraan Makanan
Pengamatan distribusi makanan dimulai dari dapur instalasi gizi
sampai ke ruang rawat inap Gedung Marwah Lantai 2 kamar D6.
Mahasiswa menimbang makanan sendiri sesuai dengan rencana intervensi
yang telah dibuat, kemudian menunggu kedatangan petugas distribusi yang
membawa box makanan dan meletakkan makanan yang telah ditimbang ke
dalam box. Kemudian menunggu petugas distribusi ruangan membawa
makanan ke ruang rawat inap dengan menggunakan kereta makanan.
17
Tabel 2. Observasi Distribusi di Penyelanggaraan Makanan
Pengamatan 17-4-2013 18-4-2013Pagi Siang Sore Pagi Siang Sore
Waktu distribusi
06.45 11.30 16.40 06.45 11.30 16.50
System distribusi
Sentralisasi
Sentralisasi
Sentralisasi
Sentralisasi
Sentralisasi
Sentralisasi
Pola menu Tepat Tepat Tepat Tepat Tepat TepatKetepatan
dietTepat tepat tepat tepat Tepat tepat
Alat makanJumlahJenis
Kebersihan
1Box makananBersih
1Box makanan Bersih
1Box makanan Bersih
1Box makanan Bersih
1Box makanan Bersih
1Box makanan Bersih
Jumlah Tenaga
distribusi1 1 1 1 1 1
Lama distribusi
15 menit 15 menit 15 menit 15 menit 15 menit 15 menit
Jadwal pelaksanaan
distribusiTepat Tepat Tepat Tepat Tepat Tepat
b. Observasi Distribusi di Ruangan
Setelah sampai di ruangan, mahasiswa membagikan makanan sesuai
dengan diet yang telah dibuat untuk intervensi. Pendistribusian makanan
dilakukan sebanyak 3 kali sehari. Dengan jadwal makan pagi (pukul 06.30 –
07.30 WIB), makan siang (pukul 11.30-12.30) dan makan sore (pukul 16.30
– 17.30WIB).
Selama intervensi pemberian makanan penderita dalam pengamatan
langsung oleh mahasiswa, sehingga pasien menerima makanan tepat waktu
sesuai dengan jadwal yang telah di tentukan oleh pihak rumah sakit.
Pengamatan ini dilakukan untuk mengamati konsumsi makan pasien
sekaligus memberi motifasi keluarga pasien supaya makanan dapat
dihabiskan oleh pasien.
18
Tabel 3. Observasi Distribusi di Ruangan
Pengamatan Hari 1 Hari 2Cara penyampaian
makananDiantar Diantar
Penampilan menu Menarik MenarikKelengkapan menu Lengkap Lengkap
Ketepatan diet Tepat TepatWaktu makan Langsung Langsung
Asupan makanan dari luar RS
Tidak ada Tidak Ada
Pengembalian alat makan
Box makanan dikembalikan dan ditempatkan pada
tempat yang ditentukan
petugas
Box makanan dikembalikan dan ditempatkan pada
tempat yang ditentukan
petugasKebersihan alat
makanBersih Bersih
4. Edukasi dan Konseling Gizi
Edukasi dan konseling gizi ini sangat penting untuk meningkatkan
motivasi pasien agar taat diet sehingga mencapai keberhasilan diet.
Konseling ini tidak hanya ditujukan kepada pasien saja tetapi diperuntukkan
pada keluarga pasien juga karena motivasi yang diberikan keluarga sangat
besar pengaruhnya terhadap penyembuhan penyakit pasien atau setidaknya
dapat menekan terjadinya komplikasi dan menghindari rawat inap lagi.
Materi konsultasi yang diberikan adalah mengenai:
Memberikan makanan yang adekuat untuk memunuhi kebutuhan kalori
dan protein, guna mencegah dan mengurangi kerusakan jaringan tubuh
Menambah berat badan hingga mencapai normal
Mengindari makanan tinggi lemak, terlalu manis, terlalu asam dan
terlalu berbumbu
Memasak makanan hingga lunak
Bahan makanan yang boleh diberikan yaitu :
19
- Ayam
- Daging
- Hati
- Ikan
- Telur
- Susu
- Keju
- Tahu
- Tempe
- Oncom
- Kacang-kacangan
- Sayuran
- Buah
Makanan yang dilarang yaitu:
- Makanan yang terlalu manis dan gurih seperti : gula-gula, dodol,
cake, es Krim, coklat, tarcis,dll
a. Jadwal Makan Pasien
Jadwal makan pasien disesuaikan dengan jadwal distribusi
makan di Instalasi Gizi dengan jadwal distribusi makanan sbagai
berikut :
Pagi : Pkl. 06.30 – 07.30
Siang : Pkl. 11.00 – 12.00
Sore : Pkl. 16.30 – 17.30
b. Rencana Pemantauan Asupan Makanan
Untuk mengetahui asupan makanan ketika dilakukan intervensi
makanan diukur dengan melihat sisa makanan yang ada di box
makanan atau waste. Pengamatan ini dilakukan selama 2 hari yaitu
mulai tanggal 9-10 Mei 2013. Asupan makanan pasien ketika
dilakukan intervensi kemudian dibandingkan dengan kebutuhan energi
dan zat gizi berdasarkan perhitungan Anak.
20
c. Penyuluhan dan konseling gizi
Penyuluhan dan konseling gizi dilakukan ketika akhir
monitoring terhadap pasien atau ketika pasien akan pulang. Konseling
ini difokuskan pada pengaturan diet pasien untuk mempertahankan
berat badan normal pasien terutama pengaturan makan apabila pasien
dirawat di rumah.
1. Tujuan
Agar pasien dan keluarga pasien:
a. Mengerti dan memahami tentang
diet RS
b. Merubah pola dan kebiasaan
makan yang salah
c. Dapat menjalankan diet yang
dianjurkan dengan benar
2. Materi
Tinggi Kalori Tinggi Protein3. Sasaran
Pasien dan keluarga pasien
4. Metode
Penyuluhan individu
5. Tempat
Ruang Rawat Inap Gedung Marwah Lantai 2
6. Waktu
± 15 menit
7. Alat Peraga
Leaflet Diet DHF
8. Pelaksana
Mahasiswa jurusan D3 Gizi Politeknik Kesehatan Malang
9. Ringkasan Materi Konseling
21
Bahan makanan yang boleh diberikan yaitu :
- Ayam
- Daging
- Hati
- Ikan
- Telur
- Susu
- Keju
- Tahu
- Tempe
- Oncom
- Kacang-kacangan
- Sayuran
- Buah
Makanan yang dilarang yaitu:
- Makanan yang terlalu manis dan gurih seperti : gula-gula, dodol,
cake, es Krim, coklat, tarcis,dll
C. Implementasi Konseling Gizi
Pelaksanaan konseling gizi yang direncanakan antara lain :
a. Memilih bahan makanan yang boleh dan tidak boleh dikonsumsi
b. Memilih bahan makanan yang dianjurkan
c. Memberikan motivasi kepada pasien untuk tetap mematuhi diet yang
diberikan
d. Porsi makanan sesuai perhitungan Energi dan zat gizi
e. Kebiasaan makan yang baik dan sehat
22
BAB IVMONITORING DAN EVALUASI GIZI
TERAPI EDUKASI RENCANA MONITORING DAN EVALUASIMATERI : Gizi untuk DHFMETODE : WawancaraALAT BANTU : Leaflet
- Menjelaskan kepada Klien tentang diet kepada px DHF- Memotivasi Klien agar mengontrol pola makan
TGL
MONITORING – EVALUASI GIZI
TINDAK LANJUT
HASIL MONITORINGHASIL
EDUKASIA
(ANTROPOMETRI)
B(BIKOMIA)
C(CLINIC)
D(DIETARY)
23
9 Mei 2013
- Hb = 10,2 g/dl (↓) (N:13,4-17,7)Hematokrit = 29,3% (↓) (N:40-47%)Trombosit = 116.000/mm3(↓)(N:150.000-450.000/mm3)
KU = CMN = 120x/mRR = 36x/mT = 37,6˚C
Diet yang diberikan pada hari pertama yaitu diet TRS Klien mulai mengerti makanan yang dianjurkan, yang harus dibatasi dan tidak dianjurkan untuk dikonsumsi
Memberikan diet TKTP dengan bentuk makanan lunak
24
Energi (kal)
Kh (g)Protein
(g)Lemak
(g)
Daya Terima 1013,4 125 50,6 34,3
Kebutuhan pada Waktu sakit RDA
1594 279 60 26,5
% pemenuhan
63,6 44,8 84,4 129,4
Tingkat Konsumsi
Kurang Defisit Baik Baik
10 Mei 2013
BB = 16 kgTB = 105 cm
- N= 90x/mRR= 26xmT=37,3˚C
Diet yang diberikan pada hari kedua yaitu diet TRS Klien mulai menerapkan porsi kecil tapi sering untuk mengatasi mual
Memberikan diet TKTP dengan bentuk makanan lunak
11 Mei - - - Diet yang diberikan pada hari kedua yaitu diet TRS Keluarga Memberikan
25
Energi (kal)
Kh (g)Protein
(g)Lemak
(g)
Daya Terima 1035,9 139,9 43,2 32,1
Kebutuhan pada Waktu sakit RDA
1594 279 60 26,5
% pemenuhan
65 50,1 72 121,1
Tingkat Konsumsi
Kurang Defisit Sedang Baik
2013 memberikan motivasi untuk menghabiskan makanan
diet TKTP dengan bentuk makanan lunak
26
Energi (kal)
Kh (g)Protein
(g)Lemak
(g)
Daya Terima 603 84 35,3 13,1
Kebutuhan pada Waktu sakit RDA
1594 279 60 26,5
% pemenuhan
37,8 30,1 58,8 49,4
Tingkat Konsumsi
Defisit Defisit Defisit Defisit
BAB V
PEMBAHASAN
A. Rencana Terapi Diet
Diet yang diberikan adalah TKTP dengan kebutuhan 1549 Kalori
dengan rendah serat yang disesuaikan dengan kebutuhan pasien berdasarkan
perhitungan RDA. Pada hari pertama pengamatan diagnosa pasien adalah
Dengue Haemorrhagic Fever (DHF) dan pasien dalam keadaan badan panas
sehingga pada pengamatan hari 1 diet yang diberikan adalah TKTP.
Pemberian makanan diberikan dengan bentuk makanan lunak berupa nasi tim
yang sesuai dengan kondisi pasien.
B. Hasil Monitoring Skrinning Gizi
Konsumsi Energi dan Zat Gizi
Konsumsi energi dan zat gizi pasien dari hari pertama sampai dengan
pengamatan hari ketiga mengalami peningkatan dan tingkat konsumsinya
semakin baik.
Tabel 4. Tingkat Penerimaan Makanan Sebelum Intervensi
Energi (kal) Kh (g) Protein (g) Lemak (g)
Daya Terima 328 kkal 50 g 12,5 g 10,1 g
Kebutuhan pada Waktu
sakit RDA1594 279 60 26,5
% pemenuhan 20,6 17,9 20,8 38,1
Tingkat Konsumsi Defisit Defisit Defisit Defisit
27
Tabel 5. Tingkat Penerimaan Makanan pada Intervensi 1
Tabel 6. Tingkat Penerimaan Makanan pada Intervensi 2
Tabel 7. Tingkat Penerimaan Makanan pada Intervensi 3
28
Energi (kal)
Kh (g) Protein (g) Lemak (g)
Daya Terima 1013,4 125 50,6 34,3
Kebutuhan pada Waktu sakit RDA
1594 279 60 26,5
% pemenuhan 63,6 44,8 84,4 129,4
Tingkat Konsumsi Kurang Defisit Baik Baik
Energi (kal)
Kh (g) Protein (g) Lemak (g)
Daya Terima 1035,9 139,9 43,2 32,1
Kebutuhan pada Waktu sakit RDA
1594 279 60 26,5
% pemenuhan 65 50,1 72 121,1
Tingkat Konsumsi Kurang Defisit Sedang Baik
Energi (kal)
Kh (g) Protein (g) Lemak (g)
Daya Terima 603 84 35,3 13,1
Kebutuhan pada Waktu sakit RDA
1594 279 60 26,5
% pemenuhan 37,8 30,1 58,8 49,4
Tingkat Konsumsi Defisit Defisit Defisit Defisit
1. Hasil Observasi
Tingkat konsumsi energi dan zat gizi pasien dilihat dengan cara
melakukan penghitungan plate waste 24 jam untuk mengetahui makanan apa
saja yang dikonsumsi dalam satu hari penuh, selain itu juga dilakukan recall
untuk mengetahui asupan makan apa saja yang dikonsumsi dari luar RS.
Energi
Berdasarkan pengamatan, intake makanan selama 2 hari pengamatan
pada tanggal 17 - 18 April dapat diketahui bahwa intake energi pasien
mengalami perubahan setiap harinya. Intake energi pasien selama 2 hari
pengamatan disajikan pada gambar 1.
Gambar 1. Pengamatan Asupan Energi
Gambar 1 menunjukkan bahwa konsumsi energi sebelum pengamatan
kurang dari kebutuhan yaitu 328 kkal, dimana jumlahnya di bawah
kebutuhan yaitu 1594 kalori. Pada pada pengamatan ke 1 sampai ke 2
terjadi peningkatan. Dengan demikian dapat diartikan bahwa intake energi
pasien baik. Hal ini disebabkan karena keluhan dari pasien mulai
berkurang/semakin membaik. Namun pada pengamatan hari ketiga
mengalami penurunan kembali karena pasien pulang setelah jam makan
siang.
29
Protein
Berdasarkan pengamatan, intake protein selama 3 hari pengamatan
pada tanggal 9-11 Mei dapat diketahui bahwa intake protein pasien
mengalami perubahan. Intake protein pasien selama 3 hari disajikan pada
gambar 2.
Gambar 2. Pengamatan Asupan Protein
Gambar 2 menunjukkan bahwa konsumsi protein pasien sebelum
pengamatan kurang dari kebutuhan yaitu 12,5 g, dimana jumlahnya kurang
dari standar kebutuhan yaitu 60 g. Pada hari pertama mengalami
peningkatan dan pada hari kedua mengalami penurunan karena nafsu
makan kembali menurun namun tetap dapat dikategorikan ke dalam
kategori sedang. Penurunan terbanyak terjadi pada hari ketiga karena
pasien pulang.
Lemak
Berdasarkan pengamatan, intake makanan selama 2 hari pengamatan
pada tanggal 9-11 Mei dapat diketahui bahwa intake lemak pasien
mengalami perubahan setiap harinya. Intake lemak pasien selama 3 hari
pengamatan disajikan pada gambar 3.
30
Gambar 3. Pengamatan Asupan Lemak
Gambar 3 menunjukkan bahwa konsumsi lemak pasien sebelum
pengamatan kurang dari kebutuhan yaitu 10,1 g, dimana jumlahnya
dibawah dari standar kebutuhan yaitu 26,5 g. Pengamatan pada hari
pertma dan kedua menunjukkan bahawa tingkta konsumsi sudah diatas
kebuthan sehingga dapat dikatakan dalam kategori baik. Sedangkan pada
hari ketiga menglami penurunan karena pasien pulang setelah jam makan
siang.
Karbohidrat
Berdasarkan pengamatan, intake makanan selama 3 hari pengamatan
pada tanggal 9-11 Mei dapat diketahui bahwa intake karbohidrat pasien
mengalami perubahan setiap harinya. Intake karbohidrat pasien selama 3
hari pengamatan disajikan pada gambar 4
31
Gambar 4. Pengamatan Asupan Karbohidrat
Gambar 4 menunjukkan bahwa konsumsi karbohidrat pasien sebelum
pengamatan kurang dari kebutuhan yaitu 50 g, dimana jumlahnya dibawah
dari standar kebutuhan yaitu 279 g. Namun pada pengamatan ke 1-2
terjadi peningkatan karena nafsu pasien yang masih kurang. Penurunan
kembali terjadi paling drastis pada hari ketiga dikarenakan pasien pulang
Tabel 8. Rata-Rata Daya Terima Pasien Pada Intervensi
Intervensi ke-Energi (kalori)
Kh (gram)Protein (gram)
Lemak
(gram)
1 1013,4 125 50,6 34,3
2 1035,9 139,9 43,2 32,1
3 603 84 35,3 13,1
Rata-rata 884,1 116,3 43,03333 26,5
Kebutuhan pada Waktu Sakit RDA
1594 279 60 26,5
% Pemenuhan 55,464241 41,68459 71,72222 100
Tingkat Konsumsi
Defisit Defisit Sedang Baik
32
Perkembangan Pengukuran Antropometri
Berdasarkan pengukuran antropometri yang telah dilakukan yaitu
pengukuran berat badan dan tinggi badan pada awal pengamatan dan akhir
pengamatan. Hasil pengukuran antropometri dapat dilihat dibawah ini:
Tabel 9. Pancatatan Antropometri
Tanggal
PengukuranBB (kg) TB (cm)
8 April 2013 16 105
10 April 2013 16 105
Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa status gizi pasien menurut Kemenkes, 2011 adalah:
BB/U = >-1SD (Baik) TB/U = 1SD (Normal) BB/TB= -1SD (Normal)
Perkembangan Pemeriksaan Biokimia/Labolatorium
Berdasarkan hasil laboratorium yang telah dilakukan dari awal MRS
sampai hari kedua pengamatan yaitu :
Tabel 10. Biokimia Pasien Sebelum Terapi
Hasil Laboratorium Nilai Normal
Trombosit : 39.000/mm3 150.000-400.000
Hemoglobin : 11 g/dl 13.4 – 17.7
Hematokrit : 32,8 % 40-47
33
Tabel 11. Biokimia Pasien Intervensi 1
Hasil Laboratorium Nilai Normal
Trombosit : 116.000/mm3 150.000-400.000
Hemoglobin : 10,2 g/dl 13.4 – 17.7
Hematokrit : 29,3 % 40-47
Perkembangan Pemeriksaan Fisik/Klinis
Tabel 12. Perkembangan Fisik Klinis Pasien
Pemeriksaan
fisik/klinis
Tanggal observasi
8/5/13 9/5/13 10/5/13
KU Tampak sakit Cukup Baik
Kes CM CM CM
Nadi/menit 94x/m 120x/m 90x/m
Suhu ºC 38,2 37,6 37,3
Hasil Motivasi Diet melalui Konsultasi Gizi
Deskripsi Pemahaman Diet Pasien
Motivasi dilakukan dengan memberikan konsultasi diet kepada
pasien dan keluarga pasien mengenai makanan yang diperbolehkan dan
yang harus dihindari untuk pasien. Dari monitoring evaluasi yang
berjalan3 hari, pasien dan keluarga masih menunjukkan ketidak patuhan
yaitu makanan yang dimakan untuk pasien masih dimakan oleh ibu pasien.
Hasil konsultasi berjalan dengan baik, dan keluarga pasien mengerti serta
berusaha menjalani hasil motivasi untuk merubah dan menyediakan
makanan yang menunjang kesembuhan pasien. Hal ini dapat terlihat dari
mulai bertanyanya keluarga pasien mengenai makanan yang boleh dan
tidak boleh. Dan pasien sudah mulai mengkonsumsi makanan yang
dianjurkan untuk membantu kesembuhan pasien.
34
Observasi Sisa Makanan Pasien
Indikator untuk menilai tingkat konsumsi pasien di Rumah Sakit
adalah memonitoring sisa makanan pasien (waste). Selama pelaksanaan
studi kasus waste dari makanan pasien mengalami peningkatan selama 2
hari pengamatan.
Tabel 13. Sisa Makanan Selama Terapi
Pengamatan wasteTanggal observasi
9/5/2013 10/3/2013 11/3/2013
Sisa makanan
pokok (%)50 34
0
Sisa lauk hewani
(%)50 67
0
Sisa lauk nabati
(%)80 100
0
Sisa sayur (%) 58 75 38
Sisa buah (%) - - -
Dari hasil waste diatas, dapat dilihat bahwa lauk hewani, dan lauk
nabati dan sayur hari pertama sampai hari kedua mengalami kenaikan
karena karena nafsu makan pasien mengalami penurunan. Namun
mengalami penurunan kembali pada hari ketiga.
35
Evaluasi Asuhan Gizi
Indikator Keberhasilan Asuhan Gizi
Asuhan gizi pada pasien dikatakan berhasil, karena pada 2 hari
pengamatan tingkat konsumsi pasien semakin baik dan nmematuhi diet
yang telah diberikan. Hal ini juga ditunjang oleh kondisi kesehatan pasien
yang semakin membaik selama pengamatan.
Rencana Tindak Lanjut
Tetap melakukan monitoring pada pasien agar pasien dan keluarga
dapat mempertahankan intake pasien yang semakin meningkat dan
pemahaman tentang makanan yang diperbolehkan dan yang harus dihindari
untuk pasien dan pengaturan jumlah asupan makanan, pemberian motivasi
pasien dan keluarga tetap diberikan via handphone.
36
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Status gizi pasien menurut Kemenkes, 2011 adalah:
BB/U = >-1SD (Baik)
TB/U = 1SD (Normal)
BB/TB= -1SD (Normal)
Diet yang diberikan pasien adalah TKTP dengan 1594 kalori dan
tekstur makanan lunak berupa nasi tim.
Tingkat konsumsi rata-rata pasien selama 3 hari pengamatan
adalah sebesar Energi 55,5%, karbohidat 41,7%, Protein sebesar 71,7%,
dan Lemak sebesar 100%, dari hari pertama sampai hari ketiga terapi
terlihat pasien mengalami peningkatan dikarenakan kondisi tubuh dan
kesehatan semakin membaik.
Dari hasil pengamatan selama 3 hari, pasien mulai bertambah nafsu
makannya. Hal ini di buktikan dengan semakin sedikit waste makanan
dan monitoring intake pasien semakin membaik meskipun pada hari kedua
pada waste pasien ada kenaikan namun tingkat konsumsi pasien bertambah
baik karena pasien mau mengkonsumsi susu.
Saran
1. Diet yang diberikan hendaknya diteruskan untuk
membatu proses penyembuhan dan menghindari komplikasi lebih
lanjut
2. Diharapkan memberikan dukungan dan contoh kepada
pasien untuk makan teratur dan selalu menerapkan kebiasaan hidup
sehat.
3. Tetap memberikan motivasi kepada keluarga pasien (ibu
pasien) agar dapat mematuhi diet yang diberikan rumah sakit serta
tindakan lebih lanjut jika telah berada dirumah yaitu dengan
membiasakan diri dalam menyediakan sayuran untuk anak, agar
anak lebih menyukai sayuran dengan cara memodifikasi sayuran
agar tidak terlihat oleh anak seperti mencampurkan sayuran dengan
37
bahan lain dalam bentuk botok atau resoles karena menginggat ibu
pasien memiliki peran besar dalam menyediakan makan pasien
dirumah.
38
DAFTAR PUSTAKA
Genis, G,. 2008. Demam Berdarah. Jakarta: Penebar Swadaya
Hindra, S,. 2004. Demam Berdarah. Puspa Swara, Anggota IKAPI. Jakarta
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia. 2010. Standar Antropomentri
Penilaian Status Gizi Anak. Direktorat Bina Gizi.
RSCM dan Persatuan Ahli Gizi. 2003. Penuntun Diet Anak. Jakarta: PT.
Gramedia Pustaka Utama
Sunita, A,. 2007. Penuntun Diet. PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta
WHO,. 2004. Demam Berdarah Dengue. Buku Kedokteran. Jakarta
39
Lampiran 1. Perencanaan Menu 9 Mei 2013
=====================================================================
Menu 9 Mei 2013===================================================================== Food Amount energy
carbohydr. ______________________________________________________________________________
Paginasi tim 150 g 175,7 kcal 38,6 gsoto ayam 75 g 81,0 kcal 6,5 gmie soun 20 g 76,2 kcal 18,3 gtelur ayam 30 g 46,5 kcal 0,3 gtahu goreng 75 g 154,5 kcal 1,3 gCarrot fresh 10 g 2,6 kcal 0,5 gkacang hijau 10 g 11,6 kcal 2,1 g
Meal analysis: energy 548,1 kcal (39 %), carbohydrate 67,5 g (41 %)
Siangnasi tim 150 g 175,7 kcal 38,6 gikan tengiri 75 g 84,1 kcal 0,0 gtempe bacem 50 g 118,5 kcal 8,8 glabu siam mentah 50 g 10,0 kcal 2,2 gkacang panjang mentah 50 g 17,4 kcal 4,0 g
Meal analysis: energy 405,8 kcal (29 %), carbohydrate 53,5 g (33 %)
Malamnasi tim 150 g 175,7 kcal 38,6 g
41
daging ayam 75 g 213,7 kcal 0,0 gtahu 60 g 45,6 kcal 1,1 gkecap 10 g 6,0 kcal 0,6 gCarrot fresh 20 g 5,2 kcal 1,0 gsawi putih mentah 20 g 3,0 kcal 0,4 gjamur putih mentah 10 g 2,7 kcal 0,5 gsawi hijau 10 g 1,5 kcal 0,2 g
Meal analysis: energy 453,3 kcal (32 %), carbohydrate 42,3 g (26 %)
=====================================================================
Result=====================================================================Nutrient analysed recommended percentagecontent value value/day fulfillment______________________________________________________________________________energy 1407,2 kcal 2036,3 kcal 69 % water 26,8 g 1300,0 g 2 % protein 75,7 g(22%) 60,1 g(12 %) 126 % fat 49,6 g(31%) 69,1 g(< 30 %) 72 % carbohydr. 163,3 g(47%) 290,7 g(> 55 %) 56 % dietary fiber 8,9 g - -alcohol 0,0 g - -PUFA 13,3 g 9,0 g 148 % cholesterol 267,5 mg - -Vit. A 755,3 µg 600,0 µg 126 % carotene 2,3 mg - -Vit. E (eq.) 2,6 mg 5,5 mg 47 % Vit. B1 0,5 mg 0,6 mg 85 % Vit. B2 0,8 mg 0,7 mg 118 % Vit. B6 1,0 mg 0,4 mg 261 % tot. fol.acid 150,4 µg 200,0 µg 75 % Vit. C 18,0 mg 60,0 mg 30 % sodium 752,7 mg - -
42
potassium 1409,2 mg 1500,0 mg 94 % calcium 333,4 mg 600,0 mg 56 % magnesium 355,6 mg 80,0 mg 444 % phosphorus 843,5 mg 500,0 mg 169 % iron 14,4 mg 8,0 mg 180 % zinc 6,7 mg 3,0 mg 222 %
43
Lampiran 2. Recall Menu 9 Mei 2013
=====================================================================
Recall Menu 9 Mei 2013===================================================================== Food Amount energy
carbohydr. ______________________________________________________________________________
Paginasi tim 75 g 87,8 kcal 19,3 gsoto ayam 35 g 37,8 kcal 3,0 gmie soun 5 g 19,0 kcal 4,6 gtelur ayam 15 g 23,3 kcal 0,2 gtahu goreng 10 g 20,6 kcal 0,2 gCarrot fresh 0 g 0,0 kcal 0,0 gsusu dancow 30 g 139,2 kcal 15,5 g
Meal analysis: energy 327,7 kcal (32 %), carbohydrate 42,7 g (34 %)
Siangnasi tim 75 g 87,8 kcal 19,3 gikan tengiri 30 g 33,6 kcal 0,0 gtempe bacem 30 g 71,1 kcal 5,3 glabu siam mentah 50 g 10,0 kcal 2,2 gkacang panjang mentah 50 g 17,4 kcal 4,0 gsusu dancow 30 g 139,2 kcal 15,5 g
Meal analysis: energy 359,2 kcal (35 %), carbohydrate 46,1 g (37 %)
Malam44
nasi tim 75 g 87,8 kcal 19,3 gdaging ayam 30 g 85,5 kcal 0,0 gtahu 5 g 3,8 kcal 0,1 gkecap 10 g 6,0 kcal 0,6 gCarrot fresh 5 g 1,3 kcal 0,2 gsawi putih mentah 5 g 0,8 kcal 0,1 gjamur putih mentah 5 g 1,4 kcal 0,3 gsawi hijau 5 g 0,8 kcal 0,1 gsusu dancow 30 g 139,2 kcal 15,5 g
Meal analysis: energy 326,4 kcal (32 %), carbohydrate 36,1 g (29 %)
=====================================================================
Result=====================================================================Nutrient analysed recommended percentagecontent value value/day fulfillment______________________________________________________________________________energy 1013,4 kcal 2036,3 kcal 50 % water 4,5 g 1300,0 g 0 % protein 50,6 g(20%) 60,1 g(12 %) 84 % fat 34,3 g(30%) 69,1 g(< 30 %) 50 % carbohydr. 125,0 g(50%) 290,7 g(> 55 %) 43 % dietary fiber 4,2 g - -alcohol 0,0 g - -PUFA 5,7 g 9,0 g 63 % cholesterol 145,9 mg - -Vit. A 600,0 µg 600,0 µg 100 % carotene 0,4 mg - -Vit. E (eq.) 4,7 mg 5,5 mg 86 % Vit. B1 0,5 mg 0,6 mg 81 % Vit. B2 0,9 mg 0,7 mg 133 % Vit. B6 0,8 mg 0,4 mg 188 % tot. fol.acid 104,2 µg 200,0 µg 52 %
45
Vit. C 44,3 mg 60,0 mg 74 % sodium 923,7 mg - -potassium 1557,7 mg 1500,0 mg 104 % calcium 816,6 mg 600,0 mg 136 % magnesium 193,6 mg 80,0 mg 242 % phosphorus 899,3 mg 500,0 mg 180 % iron 11,8 mg 8,0 mg 147 % zinc 6,0 mg 3,0 mg 201 %
46
Lampiran 3. Perencanaan Menu 10 Mei 2013
=====================================================================
Menu 10 Mei===================================================================== Food Amount energy
carbohydr. ______________________________________________________________________________
Paginasi tim 75 g 87,8 kcal 19,3 gtelur ceplok 30 g 57,3 kcal 0,3 gtahu 25 g 19,0 kcal 0,5 gbuncis mentah 0 g 0,0 kcal 0,0 gCarrot fresh 0 g 0,0 kcal 0,0 gtelur orak arik 0 g 0,0 kcal 0,0 g
Meal analysis: energy 164,1 kcal (16 %), carbohydrate 20,1 g (16 %)
Siangnasi tim 75 g 87,8 kcal 19,3 gtempe bacem 0 g 0,0 kcal 0,0 gayam 30 g 85,5 kcal 0,0 gmie soun 5 g 19,0 kcal 4,6 gjamur kuping segar 0 g 0,0 kcal 0,0 gCarrot fresh cooked 25 g 5,3 kcal 0,9 gmakaroni 0 g 0,0 kcal 0,0 gsusu dancow 60 g 278,3 kcal 31,0 g
Meal analysis: energy 476,0 kcal (47 %), carbohydrate 55,7 g (44 %)
47
Malamnasi tim 150 g 175,7 kcal 38,6 gbayam segar 100 g 37,0 kcal 7,3 gsantan 25 g 17,7 kcal 0,8 gikan tongkol 75 g 83,2 kcal 0,0 gsemur tahu 50 g 68,5 kcal 5,3 g
Meal analysis: energy 382,1 kcal (37 %), carbohydrate 51,9 g (41 %)
=====================================================================
Result=====================================================================Nutrient analysed recommended percentagecontent value value/day fulfillment______________________________________________________________________________energy 1022,2 kcal 2036,3 kcal 50 % water 22,6 g 2700,0 g 1 % protein 62,2 g(25%) 60,1 g(12 %) 103 % fat 28,3 g(25%) 69,1 g(< 30 %) 41 % carbohydr. 127,7 g(51%) 290,7 g(> 55 %) 44 % dietary fiber 3,4 g 30,0 g 11 % alcohol 0,0 g - -PUFA 4,6 g 10,0 g 46 % cholesterol 208,1 mg - -Vit. A 1188,8 µg 800,0 µg 149 % carotene 1,7 mg - -Vit. E (eq.) 3,9 mg 12,0 mg 32 % Vit. B1 0,7 mg 1,0 mg 74 % Vit. B2 0,9 mg 1,2 mg 77 % Vit. B6 1,3 mg 1,2 mg 108 % tot. fol.acid 161,6 µg 400,0 µg 40 % Vit. C 56,6 mg 100,0 mg 57 % sodium 312,3 mg 2000,0 mg 16 % potassium 1621,5 mg 3500,0 mg 46 %
48
calcium 767,7 mg 1000,0 mg 77 % magnesium 216,4 mg 310,0 mg 70 % phosphorus 878,8 mg 700,0 mg 126 % iron 13,0 mg 15,0 mg 86 % zinc 6,4 mg 7,0 mg 92 %
49
Lampiran 4. Recall Menu 10 Mei 2013
=====================================================================
Recall 10 Mei 2013===================================================================== Food Amount energy
carbohydr. ______________________________________________________________________________
Paginasi tim 75 g 87,8 kcal 19,3 gtelur ceplok 20 g 38,2 kcal 0,2 gtahu 0 g 0,0 kcal 0,0 gbuncis mentah 0 g 0,0 kcal 0,0 gCarrot fresh 0 g 0,0 kcal 0,0 gtelur orak arik 0 g 0,0 kcal 0,0 gsusu dancow 60 g 278,3 kcal 31,0 g
Meal analysis: energy 404,4 kcal (39 %), carbohydrate 50,4 g (36 %)
Siangnasi tim 75 g 87,8 kcal 19,3 gtempe bacem 0 g 0,0 kcal 0,0 gayam 30 g 85,5 kcal 0,0 gmie soun 0 g 0,0 kcal 0,0 gjamur kuping segar 0 g 0,0 kcal 0,0 gCarrot fresh cooked 20 g 4,2 kcal 0,7 gmakaroni 0 g 0,0 kcal 0,0 gsusu dancow 60 g 278,3 kcal 31,0 g
50
Meal analysis: energy 455,9 kcal (44 %), carbohydrate 51,0 g (36 %)
Malamnasi tim 150 g 175,7 kcal 38,6 g
Meal analysis: energy 175,7 kcal (17 %), carbohydrate 38,6 g (28 %)
=====================================================================
Result=====================================================================Nutrient analysed recommended percentagecontent value value/day fulfillment______________________________________________________________________________energy 1035,9 kcal 2036,3 kcal 51 % water 18,1 g 2700,0 g 1 % protein 43,2 g(17%) 60,1 g(12 %) 72 % fat 32,1 g(28%) 69,1 g(< 30 %) 47 % carbohydr. 139,9 g(55%) 290,7 g(> 55 %) 48 % dietary fiber 1,6 g 30,0 g 5 % alcohol 0,0 g - -PUFA 2,9 g 10,0 g 29 % cholesterol 134,3 mg - -Vit. A 823,7 µg 800,0 µg 103 % carotene 1,3 mg - -Vit. E (eq.) 5,3 mg 12,0 mg 44 % Vit. B1 0,5 mg 1,0 mg 47 % Vit. B2 1,0 mg 1,2 mg 80 % Vit. B6 0,6 mg 1,2 mg 52 % tot. fol.acid 67,5 µg 400,0 µg 17 % Vit. C 45,3 mg 100,0 mg 45 % sodium 435,3 mg 2000,0 mg 22 % potassium 1348,8 mg 3500,0 mg 39 % calcium 954,9 mg 1000,0 mg 95 % magnesium 130,4 mg 310,0 mg 42 % phosphorus 912,6 mg 700,0 mg 130 %
51
Lampiran 5. Perencanaan Menu 11 Mei 2013
=====================================================================
Menu 11 Mei 2013===================================================================== Food Amount energy
carbohydr. ______________________________________________________________________________
Paginasi tim 150 g 175,7 kcal 38,6 gdaging sapi 35 g 94,1 kcal 0,0 gtahu 50 g 38,0 kcal 0,9 gCarrot fresh 50 g 12,9 kcal 2,4 glabu siam mentah 50 g 10,0 kcal 2,2 g
Meal analysis: energy 330,7 kcal (53 %), carbohydrate 44,1 g (51 %)
Siangnasi tim 150 g 175,7 kcal 38,6 gikan tengiri 50 g 56,0 kcal 0,0 gtahu 50 g 38,0 kcal 0,9 gCarrot fresh 50 g 12,9 kcal 2,4 gsawi putih mentah 25 g 3,8 kcal 0,5 gsawi hijau 25 g 3,8 kcal 0,5 g
Meal analysis: energy 290,2 kcal (47 %), carbohydrate 43,0 g (49 %)
53
=====================================================================
Result=====================================================================Nutrient analysed recommended percentagecontent value value/day fulfillment______________________________________________________________________________energy 620,9 kcal 2036,3 kcal 30 % water 89,3 g 2700,0 g 3 % protein 36,7 g(24%) 60,1 g(12 %) 61 % fat 13,3 g(19%) 69,1 g(< 30 %) 19 % carbohydr. 87,0 g(57%) 290,7 g(> 55 %) 30 % dietary fiber 7,4 g 30,0 g 25 % alcohol 0,0 g - -PUFA 3,8 g 10,0 g 38 % cholesterol 42,8 mg - -Vit. A 1761,5 µg 800,0 µg 220 % carotene 7,8 mg - -Vit. E (eq.) 2,0 mg 12,0 mg 16 % Vit. B1 0,3 mg 1,0 mg 31 % Vit. B2 0,3 mg 1,2 mg 25 % Vit. B6 0,7 mg 1,2 mg 55 % tot. fol.acid 87,1 µg 400,0 µg 22 % Vit. C 22,5 mg 100,0 mg 23 % sodium 121,6 mg 2000,0 mg 6 % potassium 1035,5 mg 3500,0 mg 30 % calcium 230,9 mg 1000,0 mg 23 % magnesium 227,6 mg 310,0 mg 73 % phosphorus 452,9 mg 700,0 mg 65 % iron 9,9 mg 15,0 mg 66 % zinc 4,6 mg 7,0 mg 65 %
54
Lampiran 6. Recall Menu 11 Mei 2013
=====================================================================
Recall Menu 11 Mei 2013===================================================================== Food Amount energy
carbohydr. ______________________________________________________________________________
Paginasi tim 150 g 175,7 kcal 38,6 gdaging sapi 35 g 94,1 kcal 0,0 gtahu 50 g 38,0 kcal 0,9 gCarrot fresh 50 g 12,9 kcal 2,4 glabu siam mentah 50 g 10,0 kcal 2,2 g
Meal analysis: energy 330,7 kcal (55 %), carbohydrate 44,1 g (52 %)
Siangnasi tim 150 g 175,7 kcal 38,6 gikan tengiri 50 g 56,0 kcal 0,0 gtahu 50 g 38,0 kcal 0,9 gCarrot fresh 5 g 1,3 kcal 0,2 gsawi putih mentah 5 g 0,8 kcal 0,1 gsawi hijau 5 g 0,8 kcal 0,1 g
Meal analysis: energy 272,5 kcal (45 %), carbohydrate 40,0 g (48 %)
55
=====================================================================
Result=====================================================================Nutrient analysed recommended percentagecontent value value/day fulfillment______________________________________________________________________________energy 603,2 kcal 2036,3 kcal 30 % water 49,1 g 2700,0 g 2 % protein 35,3 g(24%) 60,1 g(12 %) 59 % fat 13,1 g(19%) 69,1 g(< 30 %) 19 % carbohydr. 84,0 g(57%) 290,7 g(> 55 %) 29 % dietary fiber 5,0 g 30,0 g 17 % alcohol 0,0 g - -PUFA 3,7 g 10,0 g 37 % cholesterol 42,8 mg - -Vit. A 932,0 µg 800,0 µg 117 % carotene 4,3 mg - -Vit. E (eq.) 1,0 mg 12,0 mg 8 % Vit. B1 0,3 mg 1,0 mg 26 % Vit. B2 0,3 mg 1,2 mg 21 % Vit. B6 0,6 mg 1,2 mg 48 % tot. fol.acid 52,5 µg 400,0 µg 13 % Vit. C 9,4 mg 100,0 mg 9 % sodium 88,2 mg 2000,0 mg 4 % potassium 824,2 mg 3500,0 mg 24 % calcium 182,8 mg 1000,0 mg 18 % magnesium 213,4 mg 310,0 mg 69 % phosphorus 420,7 mg 700,0 mg 60 % iron 8,5 mg 15,0 mg 57 % zinc 4,2 mg 7,0 mg 60 %
56
Lampiran 7. Susunan Menu Diet 3 Hari
Pemorsian Menu Hari Kamis, 9 Mei 2013
PAGI
No Menu Jumlah (Gram)
1 Nasi tim 150
2 Soto ayam 75
3 Telur rebus 30
4 RempahTahu wortel 75
Snack
No Menu Jumlah (Gram)
1 Susu dancow 250
SIANG
No Menu Jumlah (Gram)
1 Nasi tim 150
2 Tengiri gr tepung 75
3 Tempe bacem 50
4 Lodeh manisa+ kc.panjang 100
Malam
No Menu Jumlah (Gram)
1 Nasi tim 150
2 Ayam bb kecap 75
3 Tahu scotel 50
4 Orak-arik sawi+jamur 100
57
Pemorsian Menu Hari Jumat, 10 Mei 2013
PAGI
No Menu Jumlah (Gram)
1 Nasi tim 250
2 Telur sayur 100
3 Tahu 50
4 Orak-arik wortel+buncis 100
SIANG
No Menu Jumlah (Gram)
1 Nasi tim 250
2 Tempe bacem 50
3 Sup kimlo 100
Snack
No Menu Jumlah (Gram)
1 Susu dancow 250
Malam
No Menu Jumlah (Gram)
1 Nasi tim 250
2 Tongkol 75
3 Semur tahu 50
4 Bobor bayam 100
Snack
No Menu Jumlah (Gram)
1 Susu dancow 250
58