RANGKUMAN GEOGRAFI KELAS XA. LITOSFER
Lapisan bumi disebut dengan litosfer. Litosfer berasal dari kata lithos berarti batu
dan sphere berarti bulatan. Dengan demikian, litosfer dapat diartikan sebagai lapisan
batuan pembentuk kulit bumi. Dalam pengertian lain, litosfer adalah lapisan bumi paling
atas dengan ketebalan lebih kurang 66 km tersusun atas batuan.
Kulit bumi atau litosfer tersusun dari sekitar 90 jenis unsur kimia yang satu dengan
lainnya dapat bergabung membentuk persenyawaan yang disebut mineral. Mineral
pembentuk batuan yang penting, yaitu kuarsa (SiO4), feldspar, piroksen, mika putih, biotit,
amphibol, khlorit, kalsit, dolomit, olivin, bijih besi hematit, dan limonit.
Struktus Lapisan Bumi
Batuan Penyusun Litosfer 1. Batuan Beku
2. Batuan Sedimen
Batuan beku adalah batuan yang terbentuk
karena magma pijar yang mendingin atau
membeku menjadi padat. Berdasarkan
tempat pendinginannya, batuan beku
dibedakan menjadi tiga, yaitu Beku dalam,
Beku Gang, dan Beku Luar
Batuan sedimen adalah batuan yang terjadi
karena pengendapan dari batuan-batuan
beku, batuan yang mengalami pelapukan,
dan erosi. Pada awalnya batuan ini lunak,
lambat laut mengeras karena proses
pembatuan. Batuan ini dibedakan menjadi
tiga, yaitu Sedimen Aeolis, Sedimen
Glasial, dan Sedimen Aquatis
3. Batuan Metamorf
Tektonisme
Tektonisme adalah perubahan/pergeseran letak lapisan kulit bumi secara mendatar
atau vertikal. Tektonisme dibagi menjadi dua, yaitu :
1. Gerak Epirogenetik
Gerak epirogenetik adalah gerak atau pergeseran lapisan kulit bumi yang
relatif lambat, berlangsung dalam waktu yang lama, dan meliputi daerah yang
luas. Gerak epirogenetik dibedakan menjadi dua, yaitu Epirogenetik Positif dan
Epirogenetik Negatif
2. Gerak Orogenetik
Gerak orogenetik adalah gerak atau pergeseran lapisan kulit bumi yang relatif
lebih cepat dan meliputi daerah yang tidak begitu luas. Bentuk gerakan
Batuan metamorf adalah batuan beku
yang telah mengalami perubahan sifat
karena pengaruh suhu dan tekanan
tinggi. Batuan metamorf dibedakan
menjadi tiga, yaitu Metamorf Kontak,
Metamorf Dinamo, dan Metamorf
Pneumatolitis
orogenetik dibedakan menjadi empat, yaitu Wrapping (Pelengkungan), Folding
(Lipatan), Jointing (Retakan), dan Faulting (Patahan)
Vulkanisme Vulkanisme adalah peristiwa yang berhubungan dengan aktivitas gunung api,
yaitu pergerakan magma dari dalam litosfer yang menyusup ke lapisan yang lebih
atas atau sampai ke permukaan bumi. Magma menempati suatu kantong yang
dinamakan dapur magma (batholit). Ada dua jenis bentuk gerakan magma yang
berhubungan dengan vulkanisme, yaitu intrusi dan ekstrusi magma.
1. Intrusi Magma
a. Batolit
Batolit merupakan batuan beku yang terbentunya di dalam dapur magma.
Batolit ini terbentuk sebagai akibat dari penurunan suhu yang terjadi sangat
lambat.
b. Lakolit
Lakolit merupakan magma yang menyusup di antara lapisan- lapisan
batuan yang menyebabkan lapisan batuan yang berada di atasnya menjadi
terangkat sehingga akan menyerupai lensa cembung.
c. Sill
Sill adalah lapisan magma yang tipis yang menyusup di antara lapisan-
lapisan batuan yang ada di bawah permukaan Bumi.
d. Diatrema
Diatrema merupakan batuan yang mengisi pipa letusan. Pipa letusan
sendiri mempunyai bentuk silinder, yang terdapat mulai dari dapur magma
sampai dengan ke permukaan Bumi. Pipa letusan ini biasanya terdapat di dalam
gunung berapi yang masih aktif.
e. Intruksi Korok / Gang
Korok atau yang disebut juga dengan gang adalah batuan hasil intrusi
magma yang memotong lapisan- lapisan litosfer yang berbentuk pipih atau
berbentuk lempeng.
f. Apolisa
Apolisa merupakan sebutan bagi semacam cabang dari intrusi korok atau
yang dikenal juga dengan intrusi gang, namun ukurannya lebih kecil atau
percabangan dari magma yang ukurannya kecil biasa disebut dengan urat- urat
magma.
2. Ekstrusi Magma
a. Lava
Lava, yakni magma yang keluar sampai ke permukaan Bumi dan mengalir
hingga ke permukaan Bumi.
b. Lahar
Lahar, yaitu material campuran antara lava dan juga materi- materi yang
terdapat di permukaan Bumi berupa pasir, kerikil atau bahkan debu dengan
air sehingga membentuk lumpur.
c. Eflata
Eflata dan piroklastika, yakni material padat berupa bom, lapili, kerikil, dan
juga debu vulkanik.
d. Ekhalasi
Ekhalasi atau gas, yakni material berupa gas asam arang, seperti fumarol
yakni uap air dan zat lemas), solfatar atau sumber gas belerang, dan mofet
gas asam arang
Ciri-Ciri Gunung yang Akan Meletus : • Temperatur di sekitar kawah naik.
• Banyak sumber air mengering
• Sering terjadi gempa
• Sering terjadi suara gemuruh di puncak gunung
• Banyak binatang yang turun atau berpindah-pindah
Jenis Gunung Api • Berdasarkan Bentuk :
Perisai, Kerucut, dan Maar
• Berdasarkan Aktivitasnya :
Aktif, Mati, dan Istirahat
• Berdasarkan Tipe Letusannya :
Hawaii, Stromboli, Vulkano, Merapi, Perret, Pelee, dan Saint VIncent
• Gejala Pasca Vulkanik :
Ekshalasi, Mata Air Panas, Mata Air Makdani, Geyser
Seisme
Seisme (Gempa Bumi) adalah getaran-getaran permukaan bumi yang disebabkan
oleh energi gerak dari dalam bumi yang melepaskan kekuatan-kekuatan dan
mengakibatkan pergerakanpergerakan batuan.
1. Klasifikasi Gempa
a. Jarak Pusat Gempa
• Gempa Dalam, jika hiposentrumnya terletak antara 300-700 km di
bawah permukaan bumi.
• Gempa Intermidier, jika hiposentrumnya terletak antara 100-300 km di
bawah permukaan bumi.
• Gempa Dangkal, jika hiposntrumnya terletak dari 100 km di bawah
permukaan bumi.
a. Faktor Ppenyebabnya
• Gempa Tektonik atau Gempa Dislokasi, yaitu gempa yang terjadi
setelah terjadinya dislokasi atau karena gerakan lempeng.
• Gempa Vulkanik, yaitu gempa yang terjadi sebelum, pada saat dan
sesudah peristiwa letusan gunung api.
• Gempa Buatan, yaitu gempa yang disebabkan oleh perbuatan manusia.
• Gempa Runtuhan, gempa yang terjadi akibat runtuhya bagian atas
litosfer, karena bagian sebelah dalam bumi berongga. Misalnya gempa
di daerah kapur.
a. Bentuk Episentrum
• Gempa Linier, jika episentrumnya berbentuk garis. Contohnya gempa
tektonik karena bentuknya bisa berupa daerah patahan.
• Gempa Sentral, jika episentrumya berbentuk titik. Contohnya gempa
vulkanik atau gempa runtuhan
2. Penentuan Pusat Gempa
Cara menentukan pusat terjadinya gempa di permukaan bumi atau letak
episentrum dapat dilakukan dengan menggunakan metode homoseista, yaitu
suatu metode penentuan letak episentrum dengan melakukan pencatatan waktu
datangnya gelombang gempa yang pertama (gelombang primer) pada waktu
yang bersamaan dari minimal tiga tempat yang berbeda.
Untuk menentukan jarak episentrum digunakan rumus Laska :
∆ = {(S – P )} – 1′ x 1.000 km
∆ = delta = jarak episentrum
S – P = selisih waktu pencatatan gelombang primer dengan gelombang
sekunder dalam satuan menit.
1′ = satu menit.
Tenaga Eksogen Tenaga Eksogen adalah tenaga yang berasal dari luar bumi, antara lain berasal
dari hujan, panas matahari, angin, aliran air, dan luncuran gletser serta makhluk hidup.
Tenaga eksogen dapat mengubah bentuk permukaan bumi menjadi berlubang, berbukit
dan bentuk lainnya. Tenaga eksogen ini bersifat merusak.
a. Weathering (Pelapukan)
Pelapukan adalah segala perubahan dalam batuan karena pengaruh keadaan
cuaca (misalnya air, suhu). Adanya perbedaan temperatur yang tinggi dan rendah,
sangat besar pengaruhnya terhadap batuan. Jenis-jenis pelapukan yaitu,
Pelapukan fisika (mekanis), pelapukan kimia, dan pelapukan biologis (organik).
b. Pengikisan
• Erosi adalah proses pengikisan permukaan bumi oleh tenaga yang
melibatkan pengangkatan benda2 seperti air, es, angin, dan gelombang
arus.
• Abrasi adalah pengikisan batuan yang disebabkan oleh pengerjaan air laut.
Besar kecilnya gelombang atau kecepatan angin, dapat menimbulkan
perubahan bentuk di sepanjang pantai disebut abrasi platform.
• Gletser yaitu pegikisan yang disebabkan oleh pengerjaan es . pengikisan
oleh es disebut juga glacial/eksarasi. Di daerah pegunungan yang tinggi
sering terdapat salju abadi atau es. Es bergerak turun melalui lereng dan
mengikis dasar lereng gunung serta mendorongnya ke lembah.
• Korasi yaitu pengikisan yang disebabkan oleh pengerjaan angin.
c. Sedimentasi (Pengendapan)
Lapisan hasil pelapukan yang terjadi dipermukaan bumi, baik di daratan yang
rata maupun di lereng2 bukit, pegunungan atau gunung dipengaruhi oleh
bermacam-macam kekuatan. Daerah yang terkena pelapukan maupun yang
menerima hasil pelapukan menghasilkan struktur morfologi yang berbeda-beda.
Berdasarkan tenaga alam yang mengangkutnya ada 4 macam sedimen yaitu :
• Sedimen Akuatis : pengendapan oleh air
• Sedimen Aeris (Aeolis) : pengendapan oleh angin
• Sedimen Glasial : pengendapan oleh es
• Sedimen Marine : pengendapan oleh air laut.
Berdasarkan tempatnya ada 5 macam sedimen, yaitu :
• Teristris : pengendapan di darat
• Sedimen Fluvial : pengendapan di sungai
• Sedimen Limnis : pengendapan di rawa2 atau danau
• Sedimen Marine : pengendapan di laut
• Sedimen Glasial : pengendapan di daerah es.
d. Pengangkutan Materia (Mass Wasting)
Pengangkutan material (mass wasting) terjadi karena adanya gaya gravitasi
bumi sehingga terjadi pengangkutan atau perpindahan material dari satu tempat ke
tempat lain. Proses mass wasting berlangsung dalam empat jenis pergerakan
material., yaitu Pergerakan Pelan (Rayapan), Pergerakan Cepat, longsor Lahan
(Landslide), dan Amblesan (Subsidensi)
e. Denudasi
Adalah proses yang mengakibatkan perendahan relief daratan akibat longsor,
pengerjaan manusia dan lain sebagainya.
Faktor Pembentuk Tanah Tanah terbentuk dari hasil pelapukan batuan secara biologis, fisik, dan kimiawi.
Terbentuknya tanah dipengaruhi oleh faktor-faktor berikut:
1. Iklim
Unsur iklim pembentuk tanah yaitu unsur suhu dan curah hujan yang
mempengaruhi pelapukan batuan, baik secara fisik maupun kimiawi.
2. Organisme
Organisme berperan dalam pembentukan tanah secara biologis. Aktivitas
organisme mendekomposisi bahan organik tanah seperti seresah daun dan ranting
sehingga tanah kaya unsur hara.
3. Batuan Induk
Bahan utama pembentuk tanah adalah batuan induk yaitu batuan beku,
sedimen, dan metamorf. Jenis batuan induk menentukan jenis tanah di wilayah
tersebut. Susunan kimia dan mineral batuan induk mempengaruhi proses
pelapukan batuan.
4. Relief/Topografi
Tinggi rendahnya permukaan bumi mempengaruhi tingkat erosi tanah oleh
tenaga air. Topografi menentukan jumlah material hasil erosi yang diendapkan.
Topografi juga mempengaruhi ketebalan tanah.
5. Waktu
Waktu menentukan perkembangan terbentuknya tanah ditunjukkan oleh
ketebalan tanah. Berdasarkan perkembangannya tanah dapat diklasifikasikan
menjadi tanah muda, tanah tua, dan tanah dewasa.
Sifat-Sifat Tanah
1. Sifat Fisik Tanah
Sifat – sifat fisik dari tanah ini meliputi beberapa hal, berupa tekstur tanah,
struktur, konsistensi tanah, warna, suhu, lengas, permeabilitas tanah, porositas
tanah dan juga drainase tanah.
2. Sifat Kimia Tanah
Sifat kimia tanah ini meliputi beberapa hal yakni bahan organik, unsur hara dan
juga pH tanah.
3. Sifat Biologi Tanah
Sifat biologi tanah ini dibentuk oleh zat padat tanah yang berupa partikel -
partikel tanah, bahan -bahan organik serta organisme tanah. Sifat biologi tanah
dipengaruhi oleh beberapa unsur, meliputi : Total Mikroorganisme Tanah, Jumlah
Fungi atau Jamur Tanah, Jumlah Bakteri Pelarut Fosfat (P), dan Total Respirasi
Tanah Persebaran Jenis Tanah
Interaksi antara faktor-faktor pembentuk tanah akan menghasilkan tanah dengan
sifat-sifat yang berbeda. Berdasarkan pada faktor pembentuk dan sifat tanah inilah,
beberapa ahli mengklasifikasikan tanah dengan klasifikasi yang berbeda.
1. Tanah Aluvial
2. Tanah Andosol
3. Tanah Entisol
4. Tanah Grumusol
5. Tanah Humus
6. Tanah Inseptisol
7. Tanah Laterit
8. Tanah Latosol
9. Tanah Litosol
10. Tanah Kapur
11. Tanah Mergel
12. Tanah Organosol
13. Tanah Oxisol
14. Tanah Padas
15. Tanah Pasir
16. Tanah Podsol
17. Tanah Podsolik Merah Kuning
18. Tanah Liat
Konservasi Tanah Kerusakan tanah yang sering terjadi adalah erosi. Erosi merupakan suatu proses
penghancuran tanah dan kemudian tanah tersebut dipindahkan ke tempat lain oleh
kekuatan air, gletser, dan gravitasi. Oleh karena itu, diperlukan berabgai upaya agar hal
tersebut tidak terjadi atau paling tidak bisa berkurang dampak negatifnya. Usaha ini
dikenal dengan konservasi tanah atau pengawetan tanah. Tindakan konservasi tanah
adalah sebagai berikut.
1. Metode Vegetatif
Metode vegetatif merupakan usaha konservasi tanah dengan memanfaatkan
tanaman sebagai pencegahan terjadinya erosi.
2. Metode Mekanis
Metode mekanis merupakan suatu cara yang mengandalkan pada teknik-teknik
tertentu untuk mengolah tanah
3. Metode Kimia
Metode kimia dilakukan dengan menggunakan bahan kimia untuk memperbaiki
struktur tanah, yaitu meningkatkan kemantapan agregat (struktur tanah).
B. ATMOSFER Pengertian Atmosfer
Atmosfer adalah penyedia udara O2 bagi manusia serta melindungi kehidupan di
bumi dari benda langit. Atmosfer terbagi menjadi lima lapisan utama, yaitu troposfer,
stratosfer, mesosfer, termosfer, dan eksosfer.
Lapisan Atmosfer
Temperatur Udara Suhu adalah panas atau dinginnya suatu benda. Jadi, suhu udara
(temperatur udara) adalah suhu panas/ dinginnya udara di suatu tempat pada
waktu tertentu. Pemanasan udara diperoleh dari dua proses, yitu pemanasan
langsung dan pemanasan tidak langsung.
• Faktor yang Mempengaruhi Temperatur Udara
- Transparansi atmosfer,
- Sudut datang sinar matahari,
- Lama penyinaran,
- Besarnya energi yang dikeluarkan matahari,
- Jarak bumi dan matahari,
- Ketinggian tempat,
- Jarak dari laut,
- Relief muka bumi
- Pengaruh angin.
Tekanan Udara Tekanan udara adalah beratnya massa udara di atas suatu satuan
wilayah. Daerah yag banyak menerima panas matahari udaranya akan
mengembang dan naik. Olehkarena itu, daerah tersebut bertekanan udara
rendah. Di tempat lain, terdapat tekanan udara tinggi sehingga terjadilah
gerakan udara dari daerah bertekanan tinggi ke daerah yang bertekanan rendah.
Gerakan udara ini disebut angin.
Kelembapan Udara Kandungan uap air di udara disebut kelembaban udara. Uap air tersebut
berasal dari evaporasi dan transpirasi (penguapan dari tumbuhan). Kelembaban
udara ada yang dinamakan kelembaban mutlak (absolut) dan kelembaban nisbi
(relatif).
Angin Angin adalah massa udara yang bergerak di atas permukaan bumi dari
daerah yang tekanan udaranya tinggi (suhu rendah) ke daerah yang tekanan
udaranya rendah (suhu tinggi). Kecepatan angin dapat diukur dengan
menggunakan anemometer.
• Faktor yang Mempengaruhi Kecepatan Angin
- Gradien barometik : Perbedaan tekanan udara antara 2 isobar pada
jarak 111 km
- Ketinggian suatu tempat
- Posisi di bumi
- Hukum Stevenson (Berkaitan denga kecepatan dan kekuatan angin)
- Hukum Boys Ballot (Berkaitan denga gerakan angin)
• Jenis-Jenis Angin
- Angin Pasat
Angin tetap yang bertiup sepanjang tahun dari daerah
subtropik menuju ke daerah ekuator (khatulistiwa). Angin pasat dibagi
menjadi dua yaitu angin pasat timur dan angin asat tenggara
- Angin Antipasat
Angin di daerah ekuator yang bergerak ke daerah kutub dan
turun di daerah maksimum subtropik. Di belahan bumi utara disebut
angin antipasat barat daya sedangkan di belahan selatan disebut
angin antipasat barat laut.
- Angin Monsun
Angin yang berganti arah setiap setengah tahun sekali, yaitu
monsun barat dan monsun timur. Angin monsun dibagimenjadi dua
yaitu, angin monsun barat dan angin monsun timur.
Awan Awan terbentuk karena ada pengembunan uap air dalam udara akibat
proses kondensasi setelah melampaui keadaan jenuh. Kondisi awan dapat
berupa cair, gas, atau padat dan sangat dipengaruhi oleh keadaan suhu.
• Jenis-Jenis Awan
• Awan Tinggi
- Cirrus
- Cirrocumulus
- Cirrostratus
• Awan Sedang
- Altocumulus
- Altostratus
- Nimbostratus
• Awan Rendah
- Stratus
- Cumulus
- Cumulonimbus
- Stratocumulus
Hujan Curah hujan adalah peristiwa jatuhnya berbagai bentukan air alami
(moisture) dari massa udara (awan) yang tebal dan telah mengalami kondensasi
ke permukaan bumi. Bentukan-bentukan air yang dapat jatuh ke permukaan
bumi bisa berbentuk titik air, salju, atau bahkan es.
• Klasifikasi Hujan
Berdasarkan Intensitasnya
- Hujan halus: titik airnya halus (berjari-jari 0,04 – 0,03 mm)
- Hujan gerimis: titik airnya juga halus, tapi banyak jumlahnya
- Hujan sebenarnya: titik airnya berjari-jari 0,3-3 mm dan jatuh
dengan kecepatan 3 meter/ detik
- Hujan lebat: turunnya amat kuat, biasanya turun hanya sebentar
dan jatuh dari awan cumulonimbus. Bentuknya bisa berupa hujan
salju, hujan es atau hujan pada umumnya.
Berdasarkan Kejadiannya
Iklim Iklim matahari adalah iklim yang pembagiannya berdasarkan banyaknya
sinar matahari yang diterima oleh permukaan bumi. Daerah yang terletak dekat
dengan garis lintang khatulistiwa mendapatkan intensitas penyinaran matahari
yang tinggi, sedangkan daerah yang terletak di garis lintang tinggi atau
mendekati daerah kutub utara mendapatkan intensitas penyinaran matahari
yang kurang. Iklim matahari ini disebut juga iklim garis lintang
• Daerah Iklim Matahari
- Iklim Tropis (0° - 23,5oLU dan 0° - 23,5oLS)
1. Matahari selalu vertikal sehingga suhu udara rata-rata tinggi (20oC -
30o
2. Tekanan udaranya lebih rendah dan berubah secara perlahan dan
beraturan.
3. Curah hujan tinggi.
4. Terdiri dari 2 musim yaitu, musim kemarau dan musim hujan.
- Iklim Subtropis ( 23,5o - 40° LU dan 23,5° - 40 ° LS)
1. Daerah peralihan antara iklim tropis dan iklim sedang.
2. Terdapat 4 musim, yaitu musim semi, musim panas, musim gugur,
musim dingin.
3. Jika hujan jatuh pada musim dingin, disebut iklim mediterania. Jika
saat musim panas disebut iklim Tiongkok.
4. Wilayah yang meliputi, sebagian besar Eropa (kecuali Skandinavia),
kawasan Asia Tengah, Asia Timur, dan Asia Barat sebelah Utara,
Amerika Serikat, selatan Amerika Selatan, Afrika Utara,selatan Afrika
dan Australia.
5. Flora, pepohonannya memiliki kanopi sempit, jarak antar pohon jauh
dan hutan homogen.
- Iklim Sedang ( 40° - 66,5° LU dan 40° - 66,5° LS)
1. Iklim laut pantai barat dengan kondisi lembab dan mendung pada
musim dingin serta kering dan cerah pada musim panas.
2. Iklim stepa sejuk dan iklim gurun sejuk dengan kondisi panas dan
kering di musim panas dan berangin di musim dingin.
3. Iklim benua lembab dengan kondisi basah saat musim panas.
4. Tekanan udara sering berubah-ubah.
5. Arah angin yang bertiup berubah-ubah tidak menentu, kadang
menimbulkan badai.
- Iklim Dingin (66,5°LU-90°LU dan 66,5°LS-90°LS.)
1. Kutub Utara dan Kutub Selatan.
2. Terdapat iklim Tundra, yaitu musim dingin yang berlangsung lama
sedangkan musim panas berlangsung singkat, udaranya kering.
3. Wilayah yang meliputi, Amerika Utara, pulau-pulau di utara Kanada,
pantai selatan Greenland dan Serbia bagian utara.
4. Terdapat Iklim Es, yaitu terdapat salju abadi akibat suhu yang terus
rendah.
5. Wilayah yang meliputi, Kutub Utara, yaitu Greenland dan Antartika di
Kutub Selatan, Kanada.
• Iklim Fisis
Iklim fisis adalah menurut keadaan atau fakta sesungguhnya di suatu
wilayah muka bumi sebagai hasil pengaruh lingkungan alam yang terdapat
di wilayah tersebut
- Iklim Laut (Maritim)
1. Terletak di daerah yang dikelilingi oleh lautan.
2. Adanya penguapan yang tinggi, udara selalu lembap, langitnya
tertutup oleh awan, perbedaan suhu antara siang dan malam hari
rendah, dan bercurah hujan yang tinggi.
3. Terbagi menjadi 2 daerah yaitu, Tropis & Subtropis serta Sedang.
- Iklim Darat (Kontinen)
1. Iklim yang tidak dipengaruhi oleh angin laut karena letaknya
ditengah-tengah benua.
2. Kelembapan udara rendah, perbedaan suhu antara siang dan
malam hari sangat mencolok.
3. Terbagi menjadi 2 daerah yaitu, tropis dan sub tropis, dan di daerah
sedang.
- Iklim Gunung.
1. Terdapat di dataran Tinggi, seperti di Tibet dan Dekan.
2. Terdapat di daerah yang beriklim sedang, hujan banyak terjadi di
lereng yang menghadap angin dan banyak turun salju.
- Iklim Musim.
1. Iklim yang terdapat didaerah yang dilalui angin musim sehingga
musim berganti setiap setengah tahun.
2. Setengah tahun angin laut basah yang menimbulkan hujan dan
setengah tahun bertiup angin darat yang kering sehingga
menimbulkan musim kemarau.
• Iklim menurut Koppen
- Af -> iklim hutan hujan tropis, suhu udara panas dan curah hujan
tinggi, jenis tanaman heterogen
- Am -> curah hujan tergantung musim dan jenis tanaman homogen
- Aw -> iklim sabana tropis, pohonnya memiliki tinggi yang rendah
(pohon kecil), banyak padang rumput, musim kemarau lebih
panjang dibanding musim hujan
- BS -> iklim stepa dimana bulan kering terjadi di musim panas
- BW -> iklim gurun dimana bulan kering terjadi di musim dingin
- Cw -> musim dingin kering
- Cs -> musim panas kering
- Cf -> tidak ada musim kering
- Df -> semua bulan lembab (bulan basah)
- Dw -> musim dingin kering
- ET -> iklim tundra
- EF-> iklim hutan salju atau es abadi
• Iklim Menurut Schmidth-Ferguson
Pengklasifikasian ini didasarkan pada antara bulan basah dan bulan
kering dengan kriteria bulan basah dan bulan kering sama dengan
klasifikasi iklim Mohr(BB jika curah hujan ˃ 100mm,BL jika curah hujan
antara 60-100 mm,BK jika curah hujan ˂60mm).
• Iklim menurut Oldeman
Klasifikasi yang dilakukan oldeman didasarkan pada kebutuhan air
oleh tanaman.Terutama tanaman padi.Penyusunan tipe iklimnya
berdasarkan jumlah bbulan basah yang berlangsung secara berturut-
turut.Pengelompokan bulan basah,bulan lembab,dan bulan kering pada
klasifikasi ini berbeda dengan klasifikasi iklim Mohr maupun Shmidt-
Ferguson.BB:curah hujan ˃200mm/bulan,BL: curah hujan antara 100-
200mm/bulan,BK:curah hujan ˂100mm/bulan.
• Karakteristik Iklim di Indonesia
1) Memiliki suhu udara rata rata yaitu 28 derajat C
2) Memiliki suhu udara paling tinggi mencapai 34 derajat C
3) Memiliki suhu udara paling rendah mencapai sekitar 23 derajat C
4) Kelembaban udara di Indonesia selalu relatif tinggi
5) Curah hujan di Indonesia umumnya tergolong tinggi
6) Iklim di Indonesia merupakan iklim tropis
7) Memiliki dua musim yaitu musim kemarau dan musim penghujan
8) Wilayah Indonesia terdiri dari pulau pulau dan adanya gunung gunung
yang tinggi karena adanya kedudukan matahari yang berubah ubah
selama berevolusi
• Pengaruh perubahan iklim
1) Meningkatnya suhu udara di atmosfer Bumi
2) Mencairnya lapisan es di kutub
3) Meningkatnya permukaan laut
4) Terjadinya kekeringan
5) Menyebabkan gagal panen dan kebakaran
C. HIDROSFER Pengertian Hidrologi
Kata Hidrosfer berasal dari Bahasa Yunani, yaitu Hidros artinya air dan
Sphere artinya lapisan. Hidrosfer berarti lapisan air yang terdapat di bumi yaitu
meliputi air yang ada di permukaan maupun di bawah permukaan bumi.
Sungai • Daerah Aliran Sungai (DAS)
DAS (daerah aliran sungai) adalah suatu kesatuan wilayah dataran dan
wilayah sungai beserta anak anak sungainya yang berfungsi menyimpan,
menampung, dan mengalirkan air ke muara secara alami. Berdasarkan bentuk
topografi dan geologinya, DAS dibedakan menjadi tiga bentuk yaitu :
Memanjang, Melebar, dan Kipas
DAS juga menjadi 3 wilayah yaitu, Hulu, Tengah, dan Hilir
• Klasifikasi Sungai
Berdasarkan Volume dan Debit Airnya
- Sungai episodik atau sungai permanen
Memiliki volume dan debit air yang relatif konstan sepanjang
tahun
- Sungai periodik atau sungai nonpermanen
Bergantung pada perubahan musim. Pada musim hujan sungai
memiliki debit air yang tinggi dan kering di musim kemarau.
- Sungai ephemeral
- Terisi ketika terjadi hujan saja dan selanjutnya kering kembali.
Berdasarkan Sumber Airnya
- Sungai hujan
Sungai yang sumber airnya berasal dari resapan air hujan
- Sungai gletser
Sungai yang sumber airnya berasal dari gletser yang mencair.
- Sungai campuran
Jenis sungai gletser yang mendapat tambahan air hujan.
Berdasarkan Genetiknya
- R, sungai resekuen adalah sungai yang mengalir searah dengan
kemiringan batuan.
- K, sungai konsekuen adalah sungai yang alirannya searah
dengan kemiringan batuan yang dilaluinya.
- S, sungai subsekuen adalah sungai yang mengalir sejajar dengan
arah perlapisan. Tegak lurus dengan sungai konsekuen.
- O, sungai obsekuen adalah sungai yang mengalir berlawanan
arah dengan kemiringan struktur batuan dan juga sungai
konsekuen.
• Pola Aliran Sungai
Pola dendritik
Daerah aliran sungainya luas, aliran sungai konsekuen, dan
anak anak sungainya mirip cabang atau akar pohon. Terbentuk pada
daerah dengan kemiringan struktur batuan yang hampir horizontal
dan memiliki tingkat resistensi batuan yang seragam.
Pola trelis
Ditemukan pada daerah yang memiliki struktur perlipatan dan
daerah pesisir. Terbentuk di area bidang perlapisan yang tersingkap
panjang dan sejajar. Anak sungainya hampir membentuk sudut 90
derajat terhadap sungai induknya dengan panjang relatif sama.
Pola rektangular
Terbentuk akibat adanya patahan atau rekahan pada
permukaan suatu area. Pola ini sangat dipengaruhi oleh keberadaan
struktur batuan sehingga terkadang tidak ada jaringan antarsungai.
Pola paralel
Pola aliran sungai yang arah alirannya hampir sejajar dengan
sungai induk. Terbentuk di daeah yang memiliki batuan seragam
dengan arah kemiringan yang sama. Ditemukan di wilayah pesisir
yang sempit atau di lereng perbukitan yang panjang.
Pola radial sentrifugal
Pola aliran yang ditemukan di daerah topografi seperti kubah,
bukit terisolasi, atau kerucut vulkanik dengan lereng divergen yang
ditemukan di semua arah.
Pola radial sentripetal
Terbentuk pada sungai sungai dari arah yang berbeda
bertemu di dalam satu cekungan, seperti laut pedalaman, danau,
atau cekungan struktural.
Pola anular
Menunjukkan aliran konsentrasi sungai di sekitar dataran
tinggi. Pola ini umum terjadi ketika batuan keras dan lunak tersusun
dalam bentuk konsentris di sebuah struktur seperti kubah.
Pola pinnate
Pola pengaliran anak anak sungai yang bermuara ke sungai
induk membentuk sudut lancip. Ditemukan di daerah yang memiliki
lereng tinggi dan curam.
• Manfaat Sungai
1. Sungai menampung dan mengalirkan air
2. Pembangkit listrik
3. Pusat dari ekosistem
4. Sumber mata pencaharian
5. Sebagai tempat wisata
6. Sumber air kehidupan
7. Pencegah banjir
Danau • Klasifikasi Danau
Berdasarkan jenis airnya
- Danau air asin, biasanya ditemukan di daerah semiarid dan arid
(kering)
- Danau air tawar, biasanya ditemukan di daerah humid (basah)
dengan curah hujan tinggi.
Berdasarkan Kejadiannya
- Danau tektonik
Terbentuk oleh proses proses tektonik, seperti lipatan, patahan,
dan gerakan kulit bumi. Contohnya Danau Tondano dan Danau
Singkarak
- Danau vulkanik
Terbentuk karena proses vulkanik. Contohnya Danau Batur dan
Danau Kelimutu
- Danau tekto-vulkanik
Terbentuk dari gabungan proses tektonis dan vulkanis. Contohnya
Danau Toba
- Danau glasial
Terjadi karena erosi oleh gletser. Contohnya, Great Lakes
- Danau karst (dolina)
Danau kecil di daerah batu gamping. Contohnya, dolina di daerah
Gunung Sewu dan Gunung Kidul.
- Danau terbendung
Danau yang terbentuk ketika aliran air sungai terbendung oleh
bahan bahan seperti runtuhan gunung, moraine dari gletser, dan
aliran lava. Contohnya, Danau Air Tawar.
• Manfaat Danau
1. Persediaan air bersih
2. Sebagai pembangkit listrik tenaga air (PLTA)
3. Sebagai sarana irigasi
4. Budidaya perikanan darat
5. Tempat rekreasi dan sarana olahraga
6. Sebagai pengendali banjir
Rawa Rawa adalah daerah di sekitar muara sungai yang cukup luas. Terdiri atas
wilayah lumpur dengan kadar air relatif tinggi. Berdasarkan kondisi air dan jenis
tumbuhan yang hidup, yaitu :
- Rawa yang selalu digenangi air (swamp)
Sulit dimanfaatkan oleh manusia karena sifat airnya yang sangat asam.
Biasanya ditumbuhi pohon, semak, lumut, dan rumput rumputan.
- Rawa yang airnya tidak selalu tergenang/pasang surut
Bergantung pada limpahan air sungai saat terjadi pasang surut air laut.
Biasanya dimanfaatkan untuk lahan budidaya pertanian sawah pasang
surut.
- Marsh
Tumbuhan mayoritasnya adalah lumut dan rumput rumputan.
- Bog
Rawa yang permukaannya relatif kering, tetapi tanahnya basah dan jenuh
air. Tumbuhan mayoritasnya adalah lumut yang menghasilkan lapisan
gambut asam.
Gletser Gletser menyimpan cadangan air tawar yang besar dalam bentuk es.
Berasal dari bahasa Perancis yakni glace yang berarti es. Terbentuk dari
penimbunan salju selama bertahun tahun.
Air Tanah
Air tanah adalah air yang bergerak di dalam tanah yang terdapat di dalam
ruang antara butir butir tanah yang meresap ke dalam tanah dan bergabung
membentuk lapisan tanah yang disebut akuifer.
• Faktor yang Mempengaruhi Aliran Air Tanah
1. Tingkat porositas tanah atau batuan
2. Kemiringan lereng
3. Tingkat kelembapan tanah
• Air Tanah Berdasarkan Letaknya
1. Air tanah Freatis : Air tanah yang berada di atas lapisan kedap air,
letaknya tidak jauh dari permukaan tanah.
2. Air tanah Artesis : Air yang terperangkap di antara dua lapisan kedap
air, letaknya jauh di dalam tanah.
• Air Tanah Berdasarkan Asal Airnya
1. Air tanah meteorik : berasal dari hujan dan gletser
2. Air tanah tubir : berasal dari dalam perut bumi
3. Air tanah juvenil : mata air panas yang naik ke permukaan akibat gas
gas magma yang dilepaskan
4. Air tanah fosil : air yang terperangkap dalam rongga rongga batuan dan
tetap tinggal dalam batuan tersebut
• Manfaat Air Tanah
1. Sebagai bagian dari siklus hidrologi
2. Untuk memenuhi kebutuhan air sehari hari
3. Membantu proses produksi pada industri kecil atau industri rumah
tangga
4. Sebagai sumber irigasi pertanian
Laut • Klasifikasi Laut
Berdasarkan Proses Terjadinya
- Laut transgesi, adalah laut yang terjadi sebagai akibat naiknya
transgesi yang biasanya kurang dari 200 meter. Oleh karena itu, laut
ini seringjuga disebut laut dangkal.
- Laut ingresi, adalah laut yang terjadi karena adanya penurunan
bagian permukaan bumi (degradasi). Kedalaman laut ingresi
biasanya lebih dari 200 meter, sehingga laut ingresi dikenal sebagai
laut dalam.
- Laut regresi, adalah laut yang terjadi sebagai akibat proses
pengendapan lumpur sungai (sedimen fluvial).
Berdasarkan Letaknya
- Laut tepi, yaitu laut yang terletak ditepian benua
- Laut pertengahan, adalah laut yang terletak diantara benua-benua
- Laut pedalaman, adalah laut yang terletak di tengah-tengah benua
atau hampir seluruhnya dikelilingi daratan.
Berdasarkan Kedalamannya
- Zona litoral adalah wilayah laut yang pada saat terjadinya pasang
naik tertutup oleh air laut dan ketika air laut surut wilayah ini menjadi
kering
- Zona neritik adalah wilayah laut mulai zona pasang surut sampai
kedalaman 200 meter
- Zona batial adalah wilayah laut yang merupakan lereng benua yang
tenggelam di dasar samudera
- Zona abisial adalah wilayah laut yang merupakan wilayah dasar
samudra.
Berdasarkan Wilayak Kekuasaan
- Laut Teritorial, adalah wilayah laut yang berada di bawah kedaulatan
suatu negara. Batas laut teritorial ditarik dari garis dasar pantai pulau
terluar ke arah laut bebas sejauh 12 mil laut
- Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE), merupakan wilayah perairan laut
ekonomis suatu negara, tetapi berada di luar laut teritorial, selebar
200 mil laut di tarik dari garis dasar pantai pulau terluar ke arah laut
bebas.
- Landas Kontinen adalah bagian dari benua yang terendam oleh air
laut. Kedalamannya antara 130-200 meter.
• Bentuk Morfologi Dasar Laut
- Paparan benua (Shelf), yaitu dasar laut dangkal yang melandai dengan
kedalaman rata-rata 200 m, dan terletak di sepanjang pantai suatu
benua. Contoh: Paparan Sunda.
- Palung laut (Trench), yaitu dasar laut yang dalam dan sempit dengan
dinding yang curam membentuk corong dan memanjang, dengan
kedalaman lebih dari 5000 m.
- Lubuk laut (Bekken), yaitu dasar laut yang bentuknya cekung.
- Gunung Laut, yaitu gunung yang dasarnya terdapat di dasar laut, baik
yang menjulang diatas permukaan laut atau tidak.
- Punggung laut, yaitu punggung pegunungan di dasar laut.
• Gerakan Air Laut
Gelombang Laut
Gelombang laut adalah alunan permukaan air yang ditimbulkan oleh
angin (gelombang yang terjadi di permukaan air laut atau danau).
Gelombang laut dapat dibedakan atas dua macam, yaitu Gelombang yang
tidak bergerak ke arah horizontal (mendatar) dan Gelombang yang airnya
bergerak maju
Arus Laut
Arus laut adalah gerakan air laut yang mempunyai peredaran tetap
atau tidak. Pada umumnya arus laut disebabkan oleh pengaruh angin,
perbedaan kadar garam air laut, perbedaan suhu, pasang naik dan pasang
surut air laut dan mengisi daerah yang ditinggalkan arus (arus kompensasi
atau arus pengisi). Menurut temperaturnya, arus laut dapat dibedakan
menjadi dua macam arus, yaitu Arus Panas dan Arus Dingin.
• Kualitas Air Laut
Berdasarkan pada susunan kimiawi dan salinitasnya, susunan garam-
garaman air laut adalah sebagai berikut:
- NaCl : 77,75%
- K2SO4 : 2,46%
- MgCl2 : 10,78%
- Mg Br2 : 0,21%
- Mg SO4 : 4,73%
- Ca SO4 : 3,69%
- CaCO3 dan garam-
garaman lain : 0,34%
Kadar garam air laut tidak sama di setiap daerah, sebab tergantung
pada beberapa faktor yang mempengaruhinya, yaitu berdasarkan, besar
kecilnya penguapan, banyak sedikitnya curah hujan, banyak sedikitnya air
tawar yang masuk, banyak sedikitnya cairan es yang masuk ke dalam laut,
dan arus laut.