Download - LMN - Copy
REFERAT
LOWER MOTOR NEURON (LMN)
STASE ILMU PENYAKIT SARAF
9 FEBRUARI – 14 MARET 2015
RUMAH SAKIT UMUM BAKTI YUDHA
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA
(UKRIDA)
PEMBIMBING :
Dr. Hardhi Pranata Sp.S
OLEH :
Calista Paramitha 11.2014.038
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Semakin hari, seiiring dengan bertambahnya penderita stroke, tumor otak, cedera kepala,
neuropati perifer, dan sebagainya, dengan kebanyakan gejala yang dapat dilihat pertama kali
yaitu kelumpuhan, akan menjadi sangat penting bagi kita sebagai kaum praktisi di bidang
layanan kesehatan untuk tahu bagaimana cara penanganan yang tepat bagi pasien tersebut.
Susunan syaraf yang kita ketahui dibagi menjadi 2 bagian yaitu upper motor neuron dan
lower motor neuron yang keduanya bertugas mengatur fungsi motorik manusia salah satu.
Dimana kerusakan dari keduanya ini sama-sama dapat mengakibatkan kelumpuhan. Untuk
hal tersebut disini akan di jelaskan mengenai lower motor neuron.
Bagaimana cara membedakan dengan pasti dan apa saja jenis penyakit yang mendasarinya,
belum tentu sdapat kita kenali semua. Berikut dalam pembuatan refrat yang mengangkat
topik lower motor neuron kali ini, dapat sedikit mengupas pentingnya mengetahui
patofisiologi,patogenesis beberapa penyakit pada lower motor neuron.
1.2 Tujuan Penulisan
Sebagai kelengkapan ujian kepaniteraan stase Ilmu Penyakit Syaraf Rumah Sakit Bhakti
Yudha, Jakarta.
Untuk mengetahui patogenesis, diagnosis dan penatalaksanaan penyakit di daerah Lower
Motor Neuron.
1. Untuk mengetahui patogenesis terjadinya penyakit Lower Motor Neuron.
2. Untuk mengetahui hal – hal yang dapat menegakkan diagnosis penyakit yang
berhubungan dengan Lower Motor Neuron.
3. Untuk mengetahui penatalaksanaan penyakit Lower Motor Neuron.
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi
Lower motor neuron (LMN) secara umum merupakan kumpulan motor neuron / neuron
motorik yang telah meninggalkan medulla spinalis mulai dari cornu anterior medulla spinalis
sampai motor end plate yang berada pada serat otot.
LMN sebenarnya mencakup 2 tempat antara lain
- motor neuron yang berlokasi mulai dari cornu anterior untuk mempersyarafi otot-otot
motorik dari batang tubuh, tungkai maupun lengan, sebagai hubungan antara upper
motor neuron (otak sampai medulla spinalis) dengan otot motorik.
LMN dari nervus kranialis yang mempersyarafi otot penggerak mata, lidah, berkontribusi
dalam mengunyah, menelan dan pita suara, dimana perjalanannya dimulai setelah keluar dari
ganglion nervus kranialis
Lintasan motor neuron diklasifikasikan menjadi 2 bagian yaitu :
Upper Motor Neuron
Merupakan motor neuron yang bersumber dari korteks serebri primer / girus
presentralis pada lobus frontalis yang mempunyai homonkulus motorik. Syaraf
yang keluar dari girus presentralis itu disusun oleh sel yang berbentuk pyramid,
oleh karena itu UMN dinamakan juga sebagai traktus piramidalis. Fungsi dari
UMN ini adalah untuk memberikan perintah kepada otot melalui LMN untuk
bekerja dan menjalankan fungsi sehari-hari dari kehidupan manusia oleh karena
itu dikatakan juga sebagai traktus eferen (turun ke bawah). Oleh karena traktus
ini merupakan jalur lintasan antara korteks serebri sampai medulla spinalis maka
dinamakan juga traktus kortikospinalis. Traktus ini disebut juga traktus
sentralis karena bersifat sentral yang langsung berasal dari otak.
Selanjutnya traktus terbagi 2 jalur, 1 jalur menyilang dibagian bawah medulla
oblongata setinggi C1 membentuk jalur traktus kortikospinalis kontralateral
(traktus kortikospinalis lateral), dan selebihnya tidak menyilang, membentuk jalur
traktus kortikospinalis ipsilateral (traktus kortikospinalis anterior). Pada tahapan
medulla spinalis traktus ini akan terhubung dengan lower motor neuron yang
terdiri dari axon syaraf motorik di sel cornu anterior.
Gambar penampang jaras lintasan upper motor neuron dan medulla spinalis
Lower Motor Neuron
Titik dimana persyarafan sudah keluar dari kornu anterior medulla spinalis dan
meneruskan perjalanan sampai ke otot. Neurotransmitter yang ikut menyampaikan
impuls syaraf dari UMN adalah glutamine yang ditangkap oleh glutamin reseptor.
LMN disebut juga sistem syaraf perifer karena mempersyarafi semua otot-otot
tubuh, lengan dan tungkai.
Klasifikasi menurut target dari motor neuron, dibagi menjadi 3 antara lain :
Somatic motor neurons, berasal dari susunan saraf pusat, menuju medulla
spinalis keluar dari cornu anterior dan mempersyarafi saraf skeletal.
Special visceral motor neurons, disebut juga brankial motor neuron dimana
dipersyarari langsung oleh otot brankial (otot-otot dari syaraf kranialis)
General visceral motor neurons (visceral motor neurons), Mempersarafi otot
jantung dan otot polos dari organ dalam (termasuk otot polos arteri, dan kelenjar),
nervus ini bersinaps pada ganglia dari sistem nervus otonom (parasimpatis dan
simpatis)
Akibatnya :
Saraf motorik untuk otot skeletal dan otot brankial adalah monosinaptik
(melibatkan hanya 1 motor neuron)
Saraf motorik untuk organ visceral adalah disinaptik (melibatkan 2 neuron; 1
berlokasi dari SSP yang bersinaps di ganglion, 1 lagi berlokasi di susunan syaraf
perifer yang bersinaps ke otot.)
Sering diperdebatkan diantara saraf yang mempersarafi otot polos, saraf ganglion,
parasimpatis dan simpatis adalah motor neuron sedangkan visceral motor neuron
dianggap sebagai neuron preganglionik. Terminologi yang sering digunakan sekarang
bahwa motor neuron adalah jaras lintasan yang berasal dari susunan saraf pusat, untuk
motorik skeletal.
Pada manusia dan hewan bertulang belakang, motor neuron tergolong kolinergik yang
melepaskan neurotransmitter asetilkolin termasuk neuron ganglion parasimpatis. Dimana
kebanyakan dari saraf simpatis adalah noradrenergic yang melepastkan neurotransmitter
noradrenalin.
B. Anatomi somatic motor neuron 1,16,26,27,28
Somatic motor neuron terdiri dari alfa eferen neuron, beta eferen neuron dan gamma
eferen neuron. Dikatakan eferen karena menbawa aliran informasi atau stimulus dari
susunan saraf pusat ke saraf perifer.
Alpha motor neurons Mempersyarafi serabut otot ekstrafusal (tipe serat kerja lambat)
yang berlokasi didalam otot. Sel-sel nya menyerupai sel cornu anterior / cornu
ventralis dari medulla spinalis sehingga sering disebut sebgai sel cornu anterior. Alfa
motor neuron ini berkontribusi dalam tonus otot. Ketika otot teregang, saraf sensorik
yang ada dalam otot spindle akan mengirimkan signal ke SSP, dan SSP akan langsung
mengirimkan jawaban ke sel alfa motor neuron ini, sehingga proses ini dinamakan
refleks regang.
Beta motor neurons , mempersarafi serat otot intrafusal yang tehubung dengan serat
ekstrafusal.
Gamma motor neurons , mempersarafi serat otot intrafusal didalam otot spindle yang
mengatur kontraksi serat otot kapan diperlukan regangan yang besar dan kapan hanya
mengeluarkan respon kecil.
Motor units
Motor neuron dan semua serat otot terhubung dalam sebuah motor unit, dimana motor unit
ini dibagi menjadi 3 kategori :
Slow (S) motor units stimulate small muscle fibres, which contract very slowly
lambat dan menyediakan jumlah kecil energy tetapi sangat tahan terdapat lelah,
sehingga mereka digunakan untuk menunjang kontraksi otot, seperti menjaga tubuh
pada posisi berdiri tegak.
Fast fatiguing(FF) motor unit yang merangsang kumpulan otot yang lebih besar,
yang dapat menyediakan tenaga dalam jumlah lebih besar tetapi cepat lelah. Mereka
dipakai dalam tugas yang memerlukan energy besar seperti berlari, melompat.
Fast fatigue-resistant motor units, merangsang otot berukurang sedang yang tidak
bereaksi secapat FF motor unit tetapi dapat bertahan lebih lama dan menyediakan
tenaga dibandingkan S motor unit, seperti berjalan santai.
C. Gejala klinis Lesi di Lower Motor Neuron 1,16,26,27,28
Berbicara soal motorik, jika terdapat lesi pada susunan motor neuron, pasti terdapat suatu
kelumpuhan, terdapat perbedaan yang signifikan antar kelumpuhan pada upper motor
neuron dan lower motor neuron yang dapat dilihat langsung secara klinis dan menjadi
Patokan bagi klinisi untuk menentukan kerusakan dalam waktu relatif singkat, dimana
perbedaannya antara lain :
UPPER MOTOR NEURON (UMN) LOWER MOTOR NEURON (LMN)
Spastic (hipertonus otot) Flaccid (hipotonus otot)
Refleks fisiologis meningkat (Hiperrefleks)
Refleks fisiologis menurun (Hiporefleks)
Refleks patologis + Refleks patologis -
Fibrilasi - Fibrilasi +
Fasikulasi - Fasikulasi +
“disuse” atrofi Atrofi otot yang dipersyarafi
Automatisasi spinal - -
D. Manifestasi penyakit pada lower motor neuron 1,16,26,27,28
Cornu anterior medulla spinalis : poliomyelitis (infeksi), sindrom corda anterior
(trauma).
Sel mielitis axon motorik : mielitis (infeksi), guillain barre syndrome (autoimun).
Motor end plate : miastenia gravis (autoimun), botulinum toksin, tetanus (toxin),
Duchenne Muscular dystrophy (genetic), neuromiotonia (elektrolit imbalance).
Saraf perifer : neuropati perifer (metabolic / idiopatik)
Muskulus : miopati (idiopatik), miositis (infeksi).
Anatomi serabut otot
Anatomi neuromuscular
Anatomi axon saraf motorik