Transcript
  • Ligitimacy of Religeous and Morals

  • Apa itu kekuasaanKekuasaan adalah kemampuan dalam suatu hubungan sosial untuk melaksanakan kemauan sendiri sekalipun mendapatkan perlawanan.Jika kekuasaan itu dilembagakan disebut dengan otoritas atau wewenang kekuasaan negara.De facto menguasai.Berhak untuk menguasai dan ditaati

  • Atas dasar apa orang absah memiliki otoritasLegitimasi menuntut pertanggungjawaban atas 3 hal (1) seorang adalah penyebab atau berwenang, (2) atas apa yang diperbuatnya dan tidak diperbuatnya, (3) berhadapan dengan pihak yang menuntut pertanggungjawaban.Paham pertanggungjawaban akan mempertanyakan dasar-dasar legitimasi kekuasaan untuk ditolak atau diterima.

  • Macam-macam LegitimasiLegitimasi religius.Hakikat kekuasaan (politik bersifat adiduniawi dan adimanusiawi karena berasal dari alam gaib (ilahiah).Penguasa adalah medium yang menghubungkan mikrokosmos manusia dengan makrokosmos Tuhan.Contoh konkrit paham ini ada dalam masyarakat tradisional Jawa

  • Tuntutan kepada legitimasi religiusPenguasa harus menunjukkan diri mampu memegang kekuasaan.Penguasa menunjukkan mutu mental dan sikap budi baik, harus adil.

  • Kelemahan legitimasi religiusTidak ada pertanggungjawaban kepada rakyat.Tidak ada hukum atau undang-undang yang punya wewenang tertinggi.Persoalan kekuasaan adalah persoalan duniawi, sementara persoalan religius adalah persoalan gaib.

  • Legitimasi MoralNegara adalah lembaga yang memiliki wewenang untuk mengatur kehidupan dalam masyarakat yang dikuasainya wewenang faktul.Apakah negara berhak mengatur segala-galanya? Tuntutan legitimasi moral.Legitimasi moral negara wajib mempertanggungjawabkan apa yang mau dilakukannya.

  • Dasar tuntutan legitimasi moralDasar teologis:Kita harus lebih taat kepada Allah daripada kepada manusia.Tidak boleh taat kepada pengusa dalam berdurhaka kepada TUhan. Dasar hukum modern:Negara harus bertindak dalam batas-batas hukum.Hukum harus menghormati HAM.

  • Refleksi filosofis legitimasi moralTujuan negara adalah menunjang kebahagiaan masyarakat (Aristoteles) maka diperlukan penguasa yang bijak, adil, dan baik.Negara (Agustinus): civitas dei (negara Tuhan = umat Tuhan dalam Gereja).Civitas terrena (negara duniawi) sesuatu yang buruk tapi manusia perlu yang berfungsi untuk menertibkan manusia (karena dosa asal) maka perintah negara tidak boleh bertentangan dengan perintah Tuhan. Tujuan bernegara adalah hidup baik bersama dan untuk orang lain dalam kerangka memperluas lingkup kebebasan dalam institusi yang lebih adil ( Paul Ricoeur)


Top Related