development and validation of ismar

44
PENGEMBANGAN DAN VALIDASI INSTRUMEN UNTUK SCREENING MASALAH ANAK DAN REMAJA MENGENAI PROBLEM AKADEMIK (ISMAR - PA) SKRIPSI Diajukan Kepada Universitas Muhammadiyah Malang sebagai Salah satu persyaratan untuk memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Novita Al Muthmainnah NIM: 201110230311011 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2015

Upload: novita

Post on 04-Jan-2016

31 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: development and validation of ISMAR

PENGEMBANGAN DAN VALIDASI INSTRUMEN UNTUK

SCREENING MASALAH ANAK DAN REMAJA MENGENAI

PROBLEM AKADEMIK (ISMAR - PA)

SKRIPSI

Diajukan Kepada Universitas Muhammadiyah Malang sebagai

Salah satu persyaratan untuk memperoleh Gelar Sarjana Psikologi

Novita Al Muthmainnah

NIM: 201110230311011

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2015

Page 2: development and validation of ISMAR

iii

PENGEMBANGAN DAN VALIDASI INSTRUMEN UNTUK

SCREENING MASALAH ANAK DAN REMAJA MENGENAI

PROBLEM AKADEMIK (ISMAR - PA)

SKRIPSI

Diajukan Kepada Universitas Muhammadiyah Malang sebagai

Salah satu persyaratan untuk memperoleh Gelar Sarjana Psikologi

Novita Al Muthmainnah

NIM: 201110230311011

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2015

Page 3: development and validation of ISMAR

iv

LEMBAR PENGESAHAN

1. Judul Skripsi : Pengembangan Dan Validasi Instrumen Untuk Screening-

Masalah Anak Dan Remaja Mengenai Problem Akademik

(ISMAR-PA)

2. Nama Peneliti : Novita Al Muthmainnah

3. NIM : 201110230311011

4. Fakultas : Psikologi

5. Perguruan Tinggi : Universitas Muhammadiyah Malang

6. Waktu Penelitian : 18-20 Desember 2014

Skripsi ini telah di uji oleh dewan penguji pada tanggal 4 Februari 2015

Dewan Penguji

Ketua Penguji : Dr. Latipun, M.Kes

Anggota Penguji : 1. Zainul Anwar, S.Psi, M.Psi ( )

2. Yudi Suharsono, M.Si, M.Psi ( )

3. Diana Savitri Hidayati, M.Si ( )

Pembimbing 1, Pembimbing II,

Dr. Latipun, M.Kes Zainul Anwar, S.Psi, M.Psi

Malang, 4 Februari 2015

Mengesahkan,

Dekan Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang

Dra. Tri Dayakisni, M.Si

Page 4: development and validation of ISMAR

v

SURAT PERNYATAAN

Yang bertandatangan di bawah ini :

Nama : Novita Al Muthmainnah

Nim : 201110230311011

Fakultas : Psikologi

Perguruan Tinggi : Universitas Muhammadiyah Malang

Menyatakan bahwa skripsi/karya ilmiah ini yang berjudul:

Pengembangan Dan Validasi Instrumen Untuk Screening Masalah Anak Dan Remaja

Mengenai Problem Akademik (ISMAR-PA)

1. Bukan karya orang lain baik sebagian maupun keseluruhan kecuali dalam bentuk kutipan

yang digunakan dalam naskah ini telah disebut sumbernya.

2. Hasil tulis skripsi/karya ilmiah dari penelitian yang saya lakukan merupakan hak bebas

royalti noneksklusif, apabila digunakan sebagai sumber pustaka.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan ini

tidak benar, maka saya bersedia mendapat sanksi sesuai dengan undang-undang yang berlaku.

Malang, 4 Februari 2015

Mengetahui

Ketua Program Studi Yang Menyatakan

Yuni Nurhamida, S.Psi, M.Si Novita Al Muthmainnah

Page 5: development and validation of ISMAR

vi

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan nikmat sehat dan

nikmat waktu kepada penulis sehingga penulis skripsi yang berjudul “PENGEMBANGAN

DAN VALIDASI INSTRUMEN UNTUK SCREENING MASALAH ANAK DAN REMAJA

MENGENAI PROBLEM AKADEMIK (ISMAR - PA)” dapat terselesaikan.

Skripsi ini disusun untuk memenuhi tugas dan syarat guna meraih gelar Sarjana Psikologi di

Lingkungan Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang.

Banyak hambatan dan aral melintang yang peneliti jumpai dalam penyelesaian tugas akhir ini

dari awal hingga akhir. Penulis menyadari bahwasanya memiliki banyak keterbatasan dan

tidak mampu menyelesaikan skripsi ini tepat waktu seorang diri. Oleh karena itu dalam

kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terimakasih yang tak terhingga kepada :

1. Dra. Tri Dayakisni, M.Si selaku Dekan Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah

Malang.

2. Bapak Dr. Latipun, M.Kes dan bapak Zainul Anwar, S.Psi, M.Psi selaku dosen

pembimbing I dan II yang telah banyak meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan

dan motivasi hingga penulis dapat menyelesaikan skripsi.

3. Ibu Cahyaning Suryaningrum, S.Psi, M.Si selaku dosen wali yang telah membantu

penulis dalam proses perkuliahan.

4. Bapak Afandi, S.Pd selaku kepala sekolah SMAN 1 Sangkapura, Bapak Suwandi, S.Pd

selaku bagian kesiswaan SMAN 1 Sangkapura dan bapak Sudarsono, S.Pd selaku kepala

sekolah SMK Muhammadiyah 4 Gresik, yang telah memberikan ijin kepada penulis dan

membentu kelancaran penulis selama pengambilan data.

5. Papa Achlas sawafi dan Mama Walumatus Sundu yang senantiasa memberikan

dukungan, arahan, doa dan kasih sayang yang hangat sehingga penulis senantiasa

bersemangat dalam menyelesaikan skripsi ini.

6. Kakak-kakak penulis yaitu Andry Sawafi, S.Pd dan Kamsuri Achlas yang senantiasa

memberikan dukungan, doa, arahan, dan menghibur penulis di kala kejenuhan sehingga

penulis kembali bersemangat.

7. Seluruh keluarga besar, nenek, paman, tante, dan semua keluarga yang tidak bisa peneliti

sebutkan satu persatu, yang senantiasa memberikan doa, kasih sayang dan dukungan

dalam banyak hal.

8. Ibu Sutini. M.Si dan ibu Inayatun Nasyiah S.Pd yang telah membantu penulis untuk

kuliah di Universitas Muhammadiyah Malang, dan memberikan nasihat serta motivasi

selama perjalanan kuliah penulis.

9. Sahabat-sahabatku Sanim bacul yang selalu membantu penulis dalam segala hal. Shofita

Hidayatul Azizah dan Nia Husniati yang telah memberikan begitu banyak motivasi dan

nasihat kepada penulis.

10. Kakak Arifin Arvien yang telah memberikan kasih sayang dan motivasi kepada penulis

dari awal kuliah hingga saat ini

11. Teman-teman IMM Komisariat Psikologi UMM yang telah memberikan dukungan dan

doa kepada penulis.

12. Seluruh teman-teman Psikologi kelas A angkatan 2011 yang telah menjadi penyemangat

dan teman diskusi dari semester 1 sampai menjelang penyusunan skripsi ini

13. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu oleh penulis.

Dalam penulisan skripsi ini, peneliti menyadari bahwasanya masih terdapat banyak

kekurangan dan kelemahan. Oleh karena itu untuk memberikan kesempurnaan penulisan

Page 6: development and validation of ISMAR

vii

skripsi, peneliti mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Harapannya, semoga

skripsi ini dapat memberikan manfaat kepada masyarakat pada umumnya dan khususnya pada

insan akademik.

Malang, 4 Februari 2015

Penulis,

Novita Al Muthmainnah

Page 7: development and validation of ISMAR

viii

DAFTAR ISI

Halaman Sampul Depan ...................................................................................................... i

Halaman Sampul ................................................................................................................. ii

Halaman Judul ..................................................................................................................... iii

Halaman Pengesahan ........................................................................................................... iv

Surat Pernyataan .................................................................................................................. v

Kata Pengantar .................................................................................................................... vi

Daftar Isi .............................................................................................................................. viii

Daftar Tabel ......................................................................................................................... ix

Daftar Gambar ..................................................................................................................... x

Daftar Lampiran .................................................................................................................. xi

Abstrak ................................................................................................................................ 1

Pendahuluan ........................................................................................................................ 2

Kajian Teori :

1. Pengembangan dan Validasi Alat Ukur ....................................................................... 4

2. Problem Akademik Pada Remaja ................................................................................. 6

Metode Penelitian ................................................................................................................ 6

Hasil Penelitian ................................................................................................................... 9

Diskusi ................................................................................................................................. 12

Kesimpulan dan Implikasi ................................................................................................... 14

Daftar Pustaka ..................................................................................................................... 16

Lampiran-lampiran .............................................................................................................. 18

Page 8: development and validation of ISMAR

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Analisis Item ISMAR-PA ..................................................................................... 9

Tabel 2. Exploratory Faktor Analysis (EFA) ...................................................................... 10

Page 9: development and validation of ISMAR

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Scree Plot ........................................................................................................... 11

Page 10: development and validation of ISMAR

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1: ISMAR-PA (Instrumen untuk Screening Masalah anak dan Remaja Mengenai

Problem Akademik) yang belum baku

Lampiran 2: ISMAR-PA (Instrumen untuk Screening Masalah anak dan Remaja Mengenai

Problem Akademik) yang sudah baku

Lampiran 3: PALS (Pattern of Academic Learning Scales) for Students Scales Assess

mengenai keyakinan hubungan prestasi, perilaku, dan strategi pada siswa

Lampiran 4: Uji Tahap 1 ISMAR-PA

Lampiran 5: Uji tahap 2 ISMAR-PA

Lampiran 6: Analisis Factor (Exploratory Factor Analysis)

Lampiran 7: Uji Korelasi

Lampiran 8: Surat Keterangan (SK) Penelitian

Page 11: development and validation of ISMAR

1

PENGEMBANGAN DAN VALIDASI INSTRUMEN UNTUK SCREENING

MASALAH ANAK DAN REMAJA MENGENAI PROBLEM AKADEMIK

( ISMAR - PA )

Novita Al Muthmainnah

Fakultas Psikologi, Universitas Muhammadiyah Malang

[email protected]

Penelitian pengembangan merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengembangakan dan

menvalidasi alat ukur menggunakan prosedur yang benar dan tepat agar menjadi instrumen

yang memenuhi persyaratan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan dan

melakukan validasi pada Intrumen untuk Screening Masalah Anak dan Remaja mengenai

Problem Akademik (ISMAR-PA). Penelitian ini dilakukan terhadap 186 subjek dengan

menggunakan teknik sampling kuota (quota sampling) pada Siswa Sekolah Menengah Atas di

Sangkapura kabupaten Gresik. Hasil uji validitas isi diperoleh 16 item yang terbentuk,

kemudian uji konsistensi internal diperoleh item yang valid sebanyak 9 item dengan validitas

antara 0,380 hingga 0,639 , dan reliabilitas sebesar 0.741. Hasil uji validitas konstrak

menggunakan Analisis Faktor Eksploratori (EFA) diperoleh nilai KMO yaitu sebesar 0,772

dan tingkat signifikan sebesar 0,000. Hasil pemfaktoran ISMAR-PA terbagi menjadi 3

komponen yang terdiri dari: aspek pelanggaran disiplin, aspek kelelahan emosi, dan aspek

ketidakjujuran akademik. Hasil uji validitas konkuren menggunakan uji korelasi antara

ISMAR-PA dengan PALS (Pattern of Academic Learning Scales) for Students Scales Assess

mengenai keyakinan hubungan prestasi, perilaku, dan strategi pada siswa, diperoleh nilai

korelasi yaitu r = 0,054 ( r < 0,5) dan sig = 0,511 (sig > 0,05) menunjukkan bahwa adanya

korelasi yang sangat lemah dan tidak adanya pengaruh antar kedua instrumen tersebut.

Katakunci: Pengembangan, Validasi, ISMAR, Akademik pada Remaja

The development of research activities undertaken to Develop and validate the measuring

instrument using the correct and the right procedures to be an instrument that meets the

requirements. The purpose of this study was to develop and validate the Screening Instrument

for Children and Youth Issues of Academic Problem (ISMAR-PA). This study was conducted

on 186 subjects using quota sampling technique on Students of Senior High School in

Sangkapura Gresik. Content validity of the test results obtained 16 items were formed, then

test of the internal consistency obtained valid items as much as 9 items with the validity

between 0.380 to 0.639 , and the reliability of 0.741. Result of construct validity test using

Exploratory Factor Analysis (EFA) was obtained KMO value is equal to 0.772 and a

significant level of 0.000. Results factoring Ismar - PA is divided into three components

consisting of : aspects of disciplinary violations , aspects of emotional exhaustion, and

aspects of academic dishonesty. Concurrent validity of the test using correlation test between

ISMAR-PA with PALS (Pattern of Academic Learning Scales) for Students Scales Assess

beliefs about achievement relationships, behaviors, and strategies to students, test results

correlation values is r = 0.054 (r < 0.5) and sig = 0.511 (sig > 0.05) indicates that the

correlation is very weak and lack of influence between the two instruments .

Keywords: Development, Validation, ISMAR, Academic in Adolescents

Page 12: development and validation of ISMAR

2

Di negara Indonesia masih banyak peneliti yang menggunakan instrumen penelitian yang di

buat oleh peneliti-peneliti luar negeri, yang di adaptasi kedalam bahasa Indonesia dan

disesuaikan dengan budaya Indonesia. Hasil yang peroleh dari penelitian-penelitian luar

negeri banyak yang berbeda dengan kenyataan yang ada di Indonesia, oleh sebab itu banyak

peneliti-peneliti yang meneliti fenomena di Indonesia menggunakan instrumen luar negeri

untuk membandingkan hasil serta untuk mengetahui kevalidan instrumen tersebut. Tetapi

dalam mengadaptasi instrumen memerlukan kehati-hatian supaya tidak ada kekeliruan dalam

pemaknaan oleh setiap subjek, sehingga memperoleh hasil yang valid.

Instrumen penelitian merupakan alat ukur yang digunakan untuk mengumpulkan data secara

kualitatif dengan menggunakan aktivitas atribut psikologi berupa atribut kognitif

(perangsang dengan pertanyaan) dan non-kognitif (perangsang dengan

pernyataan) (Suryabrata, 2008). Dalam mengukur aktivitas atribut psikologi, suatu

instrumen harus valid dan reliabel.

Pengembangan instrumen penelitian sangat dibutuhkan untuk menyesuaikan dengan budaya-

budaya yang ada di Indonesia. Untuk mengembangkan instrumen yang sesuai dengan budaya

di Indonesia, memerlukan ketelitian dan kesabaran, karena dalam menyusun alat ukur sebuah

instrumen harus didefinisikan sesuai apa yang akan diukur secara rinci. Tidak hanya

demikian, suatu instrumen harus dilakukan uji validitas dan reliabilitas supaya instrumen

dapat dikatakan sebagai instrumen yang berkualitas (Yusrizal, 2008)

Validasi instrumen mula-mula dilakukan dengan uji validitas isi, yaitu uji kelayakan item-

item yang telah dibentuk melalui analisis rasional oleh panel yang berkompeten. Setelah

dinyatakan valid, dilanjutkan pada uji baku dengan menghitung validitas asing-masing item

dan reliabilitasnya, yang disebut juga sebagai validitas internal. Dalam melakukan validitas

internal, dilakukan untuk mengetahui dan memilah antara item-item yang gugur dengan item-

item yang valid. Kemudian item-item yang sudah valid dilakukan penghitungan reliabilitas

untuk mengetahui konsistensi suatu instrumen.

Supaya instrumen yang telah dibuat dapat diketahui validitas dan reliabilitasnya, maka perlu

dilakukan uji coba lapangan setelah melakukan uji validitas isi (content validity). Kemudian

hasil dari uji coba tersebut diolah dengan perhitungan statistik untuk dapat menentukan

kualitas dari instrumen tersebut, sehingga instrumen dengan hasil yang valid dapat

dipertanggungjawabkan dalam sebuah penelitian. Semakin banyak instrumen-istrumen yang

tersedia dan baku, maka semakin memudahkan bagi peneliti-peneliti untuk melakukan

penelitian (Tandilling, 2012).

Untuk memperkuat hasil dari validasi instrumen, dapat dilakukan dengan uji analisis faktor

sebagai bagian dari pengujian validitas kontrak (construct validity) untuk mengetahui bahwa

item-item yang telah di buat pada satu instrumen dapat di bentuk ke dalam komponen-

komponen. Selain itu, supaya instrumen dapat dijadikan dasar pengujian dibutuhkan adanya

kriteria eksternal. Kriteria eksternal dilakukan dengan uji validitas berdasarkan kriteria, yaitu

jenis validitas konkuren yang dilakukan dengan mengkorelasikan antara instrumen yang

divalidasi dengan instrumen yang menjadi kriteria.

Salah satu instrumen yang dikembangkan di Indonesia yaitu Instrumen Untuk Screening

Problem Pada Anak dan Remaja (ISMAR) yang dikembangkan oleh Latipun (2014) dan telah

dilakukan uji validitas isi. Terdapat 10 aspek dan asing-masing aspek terdiri dari 7 item yang

akan menjadi tolak ukur instrumen tersebut, dengan tujuan untuk dijadikan sebuah instrumen

untuk mengungkap masalah anak dan remaja. Aspek-aspek dalam ISMAR meliputi, aspek

Page 13: development and validation of ISMAR

3

kecemasa, depresi, keluarga, akademik, hubungan dengan teman, agresivitas, kesehatan,

inferioritas, agama dan moral, karier dan pendidikan.

Pada penelitian ini akan dilakukan penyebaran instrumen pada satu aspek problem akademik

(ISMAR-PA ) pada remaja Sekolah Menengah Atas, yang kemudian dilakukan uji validitas

dan realibilitas instrumen untuk menentukan bahwa instrumen tersebut layak dipakai untuk

penelitian-penelitian selanjutnya. Selain menggunakan ISMAR-PA, penelitian ini

menggunakan skala yang diadaptasi dari PALS (Pattern of Academic Learning Scales) for

Students Scales Assess mengenai keyakinan hubungan prestasi, perilaku, dan strategi pada

siswa.

PALS telah dikembangkan dan disempurnakan dari waktu ke waktu oleh sekelompok peneliti

menggunakan teori sasaran orientasi (goal orientation) untuk menguji hubungan antara

lingkungan belajar dan motivasi belajar siswa, pengaruh, dan perilakunya. Contoh pertanyaan

disertakan pada awal survei untuk memperkenalkan penggunaan skala Likert. Validasi skala

yang asli didokumentasikan oleh Midgley, Kaplan, Middleton, Urdan, Maehr, Hicks,

Anderman, dan Roeser pada tahun 1998.

Tujuan melakukan perbandingan instrumen yaitu untuk menguji validitas kriteria ISMAR

mengenai problem akademik remaja supaya dapat diketahui jika ia mampu untuk dijadikan

sebagai instrumen pada penelitian-penelitian di masa yang akan datang, dengan melakukan

korelasi antara ISMAR-PA dan PALS (Pattern of Academic Learning Scales) for Students

Scales Assess mengenai keyakinan hubungan prestasi, perilaku, dan strategi pada siswa.

Penggunaan skala PALS (Pattern of Academic Learning Scales) for Students Scales Assess

mengenai keyakinan hubungan prestasi, perilaku, dan strategi pada siswa, sebagai pemusatan

validasi untuk mengidentikasikan hubungan antara keduanya (Zhang, dkk, 2009). PALS

merupakan skala yang dikhususkan untuk mengukur persepsi siswa dan persepsi guru. Skala

dapat diberikan kepada siswa Sekolah Dasar hingga Sekolah Menangah (SMP/SMA), bisa

diberikan secara individual maupun klasikal. Skala yang diberikan kepada siswa merupakan

bentuk efikasi akademik siswa, yang dapat mengungkap semua hal mengenai persepsi

maupun perilaku siswa di sekolah (Midgley, et al., 2000).

Masalah-masalah pada akademik di Sekolah Menengah Atas (SMA) menjadi fokus

permasalahan dalam pengembangan instrumen ISMAR-PA. Banyak sekali fenomena

mengenai problem yang terjadi pada remaja, akan tetapi problem akademik menjadi fokus

penelitian yang diutamakan dikarenakan pentingnya evaluasi diri pada siswa dan pendidik

untuk bisa lebih meminimalisir problem akademik yang banyak terjadi. Masa remaja

memiliki banyak masalah dalam emosi, moral, perilaku sosial, dan religiusitasnya. Masalah

tersebut berhubungan dengan efikasi diri para remaja, salah satunya di bidang akademik.

Permasalahan di bidang akademik bisa terjadi karena remaja merupakan transisi dari Sekolah

Dasar menuju Sekolah Menengah.

Banyak faktor yang menjadi permasalahan remaja di sekolah, diantaranya yaitu: malas

belajar, motivasi rendah, hubungan dengan guru tidak baik, kondisi lingkungan sekolah tidak

nyaman, mengalami kesulitan belajar, maupun efikasi diri akademik yang rendah. Sebuah

penelitian memperoleh hasil bahwa terdapat keterkaitan yang positif antara efikasi diri dengan

pencapaian akademik, walaupun hubungan antara keduanya masih rendah (Yaacob & Shah,

2009).

Keyakinan akan efikasi diri juga menunjukkan validitas konvergen dalam mempengaruhi

seperti indeks utama dari motivasi akademik sebagai pilihan kegiatan, tingkatan usaha,

ketekunan, dan reaksi emosi (Zimmerman, 2000). Efikasi diri berdistribusi tinggi terhadap

Page 14: development and validation of ISMAR

4

pencapaian akademik. Ada hubungan antara efikasi diri dengan motivasi akademik dan

prestasi pada siswa, selain itu juga ada hubungan yang positif antara efikasi diri dengan

kinerja terampil, motivasi belajar, pemecahan masalah, ketekunan , pencamaian program dan

masih banyak lagi yang lainnya yang berhubungan dengan efikasi diri remaja (Schunk &

Judith, 2005). Jadi efikasi diri akademik menjadi indeks keberhasilan siswa dalam meyakini

kemampuan dirinya untuk berprestasi dan menjadi pribadi yang baik di lingkungan sekolah.

Penelitian yang dilakukan oleh seorang siswa SMA di kota Surabaya, dengan menggunakan

sampel teman sekolahnya (lebih dari 1400 siswa) menyebutkan bahwa 80% dari sampel

pernah menyontek (52% sering dan 28% jarang), sedangkan medium yang paling banyak

digunakan sebagai sarana menyontek adalah teman 38% dan meja tulis 26%. Uniknya ada

51% dari siswa yang menyontek, ingin menghentikan kebiasaan buruknya tersebut

(Musslifah, 2012).

Dari rekapitulasi absen, diketahui dari 22 siswa kelasXI IPS SMA 2 Kawung Surabaya antara

bulan juli 2012 hingga februari 2013 terdapat 30% siswa yang membolos. Dari 27 siswa

Kelas X terdapat 8%. Di SMA 7 Muhammadiyah Surabaya, dari 27 siswa kelas XI IPA

terdapat 25%, dan dari 16 siswa kelas XI IPS terdapat 7%. Sedangkan di SMA Mahardhika

Surabaya terdapat 45% dari 18 siswa kelas XI IPS (Damayanti & Denok, 2013)

Selain kasus-kasus yang telah diperoleh dari hasil-hasil penelitian yang sudah dilakukan,

masih banyak kasus akademik pada remaja yang perlu diteliti kembali. Oleh sebab itu,

peneliti akan melakukan penelitian untuk mengidentifikasi problem akademik yang terjadi

pada remaja dengan menggunakan ISMAR-PA, kemudian melakukan validasi terhadap

instrumen tersebut.

Manfaat yang akan diperoleh dari penelitian ini yaitu dari hasil uji validitas dan reliabilitas

ISMAR-PA, Indonesia akan menambah instrumen hasil karya dari warga indonesia sendiri

yang dilakukan uji coba di dalam negera Indonesia, sehingga peneliti-peneliti selanjutnya

tidak perlu mengadaptasi instrumen luar negeri. Selain itu diharapkan bagi peneliti-peneliti

yang lain untuk bisa mengembangkan instrumen supaya dalam penelitian-penelitian yang

dilakukan bisa langsung menerapakan instrumen yang dibuat tanpa harus mengadaptasi, serta

dapat menghindari kekeliruan dari hasil yang diperoleh dari adaptasi instrumen tersebut.

Pengembangan dan Validasi Alat Ukur

Pengukuran adalah kegiatan yang dilakukan untuk memperoleh pengetahuan secara ilmiah

mengenai fenomena-fenomena yang ada dalam kehidupan sehari-hari. Pengetahuan tersebut

bisa diperoleh dari orang-orang, benda, peristiwa, dan proses dengan mengamati mereka

secara ilmiah berdasarkan kerangka teoritis (Devellis, 2003). Penelitian pengembangan adalah

suatu proses yang digunakan untuk mengembangkan dan menvalidasi suatu produk yang telah

ada berupa sebuah instrumen.

Instrumen penelitian merupakan alat ukur yang digunakan untuk mengumpulkan data secara

kualitatif dengan menggunakan aktivitas atribut psikologi berupa atribut kognitif (perangsang

dengan pertanyaan) dan non-kognitif (perangsang dengan pernyataan) yang kemudian

dilakukan uji validitas dan reliabilitasnya (Suryabrata, 2008).

Pedoman dalam pengembangan skala meliputi (Devellis, 2003):

1. Tentukan dengan jelas apa yang akan di ukur

2. Hasilkan sebuah kelumpok item

3. Tentukan format untuk pengukuran

Page 15: development and validation of ISMAR

5

4. Kelompok item dipastikan sudah direview ulang oleh seorang yang ahli

5. Mempertimbangkan pencantuman dari validasi item

6. Mengelola item-item untuk percobaan pengembangan

7. Mengevaluasi item

8. Mengoptimalkan penggunaan skala jangka panjang

Dalam prosedur penyusunan tes, sebelum dilakukan estimasi terhadap validitas dan

reliabilitas, terlebih dahulu dilakukan analisis item dengan menguji karakteristik asing-masing

item supaya dapat memenuhi persyaratan menjadi bagian dari tes. Item yang tidak

memperlihatkan kualitas yang baik dalam penyusunan tes harus disingkirkan atau di revisi

terlebih dahulu sebelum menjadi bagian dari tes. Semakin tinggi koefisien korelasi positif

antara skor item dengan skor tes, berarti semakin tinggi pula konsistensi antara item tersebut

dengan fungsi ukur tes secara keseluruhan (Azwar, 2013).

Validitas merupakan ketepatan dalam menarik kesimpulan suatu instrumen yang dibuktikan

dari tipe konstruk, kriteria dan isi sehingga instrumen tersebut dapat mempresentasikan bukti

dan kualitasnya dapat dipercaya untuk mengukur (Kaplan & Dennis, 2009). Macam-macam

dari validitas pengukuran (Sularso, 2003) yaitu:

1. Content Validity, yaitu kemampuan dari setiap butir-butir pernyataan dalam instrumen

yang mewakili keseluruhan konsep yang diteliti tanpa terkecuali unsur dimensi satupun.

2. Construct Validity, yaitu kesesuaian antara instrumen yang telah dibuat dengan teori

mengenai konsep yang akan diteliti atau kesesuaian hubungan teoritikal antara variabel

dengan variabel lainnya. Instrumen yang belum memiliki kriteria eksternal dapat dilakukan

dengan pengujian validitas konstruk (Azwar, 2010).

Prosedur validasi kontrak dapat dilakukan dengan teknis analisis faktor. Analisis faktor

menurut Azwar, 2010:

“Sekumpulan prosedur matematika yang kompleks guna menganalisis saling

hubungan di antara variabel-variael dan menjelaskan saling hubungan tersebut

dalam bentuk kelompok variabel yang terbatas yang di sebut faktor”.

Mengembangkan alat ukur perlu melakukan analisis faktor untuk membantu peneliti

mengetahui secara empiris dalam menentukan seberapa banyak variabel laten atau faktor

yang dapat mendasari seperangkat item. tujuan utama dari analisis faktor yaitu untuk

mendeteksi seberapa banyak kategori item yang mampu mengungkap sebagian besar dari

pernyataan item pada skala yang telah dibuat (Devellis, 2003).

3. Criterion-Related Validity, kemampuan dari instrumen dalam memprediksi variabel

kriteria. Validitas empiris diperoleh melalui hasil uji coba tes kepada responden yang

setara dengan responden yang akan dievaluasi atau diteliti. Kriteria internal adalah tes atau

instrumen itu sendiri yang menjadi kriteria, sedang kriteria eksternal adalah hasil ukur

instrumen atau tes lain di luar instrumen itu sendiri yang menjadi kriteria. Ukuran lain

yang sudah dianggap baku atau dapat dipercaya dapat pula dijadikan sebagai kriteria

eksternal. Tipe validitas berdasarkan kriteria (Azwar,2013):

a. Validitas Prediktif, suatu tes harus memiliki fungsi prediktif yang di validasi oleh skor

kriteria sehingga tes yang dirancang dapat digunakan untuk memprediksi performans di

masa yang akan datang dengan hasil yang relevan.

b. Validitas Konkruen, berbagai tes harus di uji validasinya supaya dapat diketahui

sejauhmana kesesuaian antara hasil dari instrumen tersebut dengan instrumen lainnya

yang sudah teruji dan relevan. Validitas konkuren layak untuk ditegakkan bila

instrumen tidak dirancang sebagai fungsi predikator dan ia sangat penting untuk

dijadikan sebagai validitas dalam situasi diagnostik.

Page 16: development and validation of ISMAR

6

Reliabilitas merupakan karakter utama dalam instrumen pengukuran yang baik, yang dapat di

lihat dengan hasil yang sama antara pengetesan pertama dengan pengetesan selanjutnya pada

kelompok atau populasi yang sama dan skala yang sama (Matondang, 2009). Terdapat tiga

metode estimasi reliabilitas hasil pengukuran dapat dilakukan, yaitu pertama, estimasi tes-

ulang (Test-retest) yang akan menghasilkan koefisien stabilitas. Kedua, bentuk paralel

(paralel-form reliability), yakni membandingkan dua skala yang memiliki konsep sama, tetapi

pernyataan pada item-itemnya berbeda antar kedua skala. Dalam hal ini kedua skala diberikan

kepada subyek yang sama, dilakukan administrasi tes secara bersamaan dan pada waktu yang

sama pula. Ketiga, estimasi penyajian tunggal (singlet rial administratif) yang menghasilkan

koefisien konsistensi internal yang dimaksudkan untuk menghindari permasalahan yang

ditimbulkan oleh kedua pendekatan tersebut. Prosedur estimasi dalam konsistensi internal

harus dilakukan melalui analisis terhadap distribusi skor item atau kelompok-kelompok item

saja, bukan melalui analisis terhadap skor tes (Azwar, 2013; Kaplan & Dennis, 2009).

Problem Akademik pada Remaja

Pendidikan yang menjadi kekhawatiran di beberapa negara yaitu pendidikan Sekolah

Menengah Atas. Keterampilan siswa dapat ditingkatkan dengan aktivitas ekstrakurikuler

sekolah sejak awal siswa memasuki sekolah menengah atas. Ekstrakurikuler dapat

mengembangkan dan meningkatkan bakat siswa dengan kompeten dan suportif. Untuk

mengurangi tingkat putus Sekolah, guru seharusnya dapat mendampingi siswa-siswa yang

memiliki motivasi rendah untuk bersekolah, dan pendampingan ini dilakukan oleh guru yang

sama supaya dapat meningkatkan hubungan dengan siswa, mengawasi dan membimbing

siswa hingga mereka lulus (Santrock, 2009).

Sebuah motivasi juga merupakan salah satu aspek dari problem akademik pada remaja.

Motivasi merupakan suatau pemberian semangat untuk menentukan arah tujuan dan

kegigihan dalam berperilaku yang penuh sinergik. Motivasi dibagi menjadi dua; yang pertama

yaitu motivasi intrinsik, adalah semangat yang berasal dari diri sendiri (internal) dalam

melakukan sesuatu yang disenangi (semangat karena suatu tujuan itu sendiri). Motivasi dan

kinerja murid mungkin saja dipengaruhi oleh ekspektasi guru. Dalam memberikan ekspektasi

positif, Guru seharusnya memberikan perlakuan yang sama kepada murid-murinya, baik

untuk murid yang memiliki kemampuan tinggi maupun yang memiliki kemampuan rendah.

Perlakuan itu bisa berupa dorongan dan meluangkan waktunya untuk murid-muridnya,

merespon murid, memberikan pujian-pujian kepada murid, dan lain sebagainya (Santrock,

2010).

Pengalaman sekolah remaja dapat membentuk berbagai perilaku serta keyakinan-keyakinan

terhadap dirinya, salah satunya yaitu keyakinan mengenai effikasi diri (Pajares & Urdan,

2006). Efikasi diri merupakan penilaian diri individu mengenai kemampuan yang bisa

dilakukan oleh diri sendiri, baik itu tindakan yang baik atau buruk, salah atau benar, serta

yang sesuai atau yang tidak sesuai (Alwisol, 2012).

Berbagai ragam permasalahan akademik pada remaja membutuhkan banyak penelitian supaya

dapat dijadikan evaluasi untuk para orang tua dan guru-guru mereka. Penelitian mengenai

permasalahan akademik pada remaja dibutuhkan pengembangan-pengembangan instrumen

supaya banyak mengungkap permasalahan dari berbagai aspek yang berhubungan dengan

akademik.

Page 17: development and validation of ISMAR

7

METODE PENELITIAN

Rancangan Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode penelitian Kuantitatif, yaitu penelitian sistematis yang

mengumpulkan data lebih dominan dengan menggunakan angka, menggunakan paradigma

untuk menemukan masalah penelitian, metodologi, konsep-konsep, hipotesis, dan

menemukan alat-alat analisis data (Bungin, 2010).

Subjek Penelitian

Subjek yang digunakan dalam penelitian sebanyak 36 siswa pada tahap pertama, dan 150

siswa pada tahap kedua, total subjek sebanyak 186. Adapun karakteristik subjek penelitian ini

adalah siswa kelas X sampai XII Siswa Sekolah Menengah Atas di Sangkapura kabupaten

Gresik, berjenis kelamin laki-laki maupun perempuan, dan tidak ada batasan usia.

Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah Quata Sampling yaitu pengambilan

sampel yang menentukan sampling penelitian berdasarkan tujuan dari penelitiannya (Bungin,

2010). Teknik Quata Sampling dilakukan dengan cara menentukan sampel populasi untuk

penelitian, menetapkan patokan jumlah sampling, kemudian peneliti mengambil sampel

sembarang pada populasi yang menjadi target hingga memenuhi patokan jumlah yang

diinginkan.

Variabel dan Instrumen Penelitian

Penelitian ini mengkaji satu variabel yaitu problem akademik pada remaja. Problem

akademik remaja merupakan masalah yang dialami oleh siswa remaja di sekolah mulai dari

proses belajar, kemalasan, prestasi, peraturan sekolah, maupun hubungan dengan gurunya.

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan dua skala yaitu Instrumen

Screening Masalah Aanak dan Remaja mengenai Problem Akademik (ISMAR-PA) dengan

model skala bogardus dan skala pembandingnya yaitu PALS (Pattern of Academic Learning

Scales) for Students Scales Assess mengenai keyakinan hubungan prestasi, perilaku, dan

strategi pada siswa dengan model skala likert.

Instrumen untuk Screening Masalah Pada Anak dan Remaja atau disingkat menjadi ISMAR,

merupakan sebuah instrumen yang di susun oleh Latipun (2014), dengan membuat item-item

yang dikembangkan dari berbagai masalah yang berhubungan dengan akademik remaja.

Dalam instrumen ISMAR terdapat 10 aspek permasalahan pada remaja, yakni: kecemasan,

depresi, keluarga, akademik, hubungan dengan teman, tingkah laku, inferioritas, agama dan

moral, karir dan pendidikan, dan kesehatan. Tujuan penyusunan instrumen ini yaitu untuk

mengetahui tingkat konsistensi dari berbagai permasalahan yang dialami oleh remaja. Pada

penelitian ini hanya menggunakan skala pada aspek akademik yang terdiri dari 7 item,

kemudian dilakukan penambahan sebanyak 9 item oleh peneliti sehingga item-item ISMAR

menjadi 16 item. Peneliti membuat item tambahan berlandaskan kajian ilmiah dan hasil dari

penelitian-penelitian mengenai masalah akademik pada remaja.

Dalam penelitian ini menggunakan PALS (Pattern of Academic Learning Scales) for Students

Scales Assess mengenai keyakinan hubungan prestasi, perilaku, dan strategi pada siswa yang

diterbitkan oleh Midgley, et al (2000) sebagai pembanding ISMAR-PA. PALS telah

dikembangkan dan telah disaring berkali-kali oleh grup peneliti menggunakan teori Goal

Orientation untuk menguji hubungan antara lingkungan pembelajaran dan motivasi siswa,

pengaruh, dan perilakunya. Skala pengukuran pada siswa berupa; 1) Sasaran orientasi prestasi

Page 18: development and validation of ISMAR

8

personal (personal achievement goal orientations); 2) Persepsi dari sasaran guru (perceptions

of teacher’s goals); 3) Persepsi dari sasaran struktur di kelas (perceptions of the goal

structures in the classroom); 4) Keyakinan hubungan prestasi, perilaku, dan strategi

(achievement-related beliefs, attitudes, and strategies); dan 5) Persepsi orang tua dan tempat

tinggal (perceptions of parents and home life). Item-item dalam PALS terdapat 5 poin dengan

menggunakan tipe skala likert yaitu mulai dari 1=”semua salah”, 3= “sedikit benar”, 5=”

sangat benar”.

Skala pembanding pada penelitian ini hanya menggunakan skala PALS yang digunakan untuk

survey pada siswa mengenai Achievement-related beliefs, attitudes, and strategies, yang

terdiri dari 44 item dan 8 bagian, masing-masing item dan masing-masing bagian sudah

divalidasi oleh Midgley, et al., (2000). Bagian-bagian tersebut meliputi: a) Persepsi siswa

mengenai kemampuannya dalam mengerjakan tugas di kelas (Mean=4,20; SD=0,71;

Alpha=0,78). b) Persepsi siswa yang percaya bahwa guru menekan mereka agar paham

(Mean=3,62; SD=0,77; Alpha=0,79). c) Strategi yang digunakan siswa sehingga mereka

menganggap bahwa strateginya merupakan penyebab dari kesuksesan dan kegagalan mereka

(Mean=2,09; SD=1,01; Alpha=0,84). d) Pilihan siswa mengenai tugas kelas yang belum bisa

dikerjakan (Mean=2,92; SD=1,00; Alpha=0,78). e) Perilaku menyontek pada siswa di kelas

(Mean=1,64; SD=0,94; Alpha=0,87); f) Kebiasaan siswa yang mengganggu kegiatan di kelas

(Mean=2,17; SD=1,09; Alpha=0,89). g) Pilihan siswa untuk mencegah temannya mengetahui

prestasi yang dimilikinya (Mean=1,79; SD=0,75; Alpha=0,78). h) Keyakinan siswa meyakini

bahwa prestasi di sekolah membantu dalam kesuksesan di masa depan mereka (Mean=1,95;

SD=0,92; Alpha=0,83).

Prosedur dan Analisa Data Penelitian

Prosedur penelitian diawali dengan menambahkan item pada ISMAR-PA dengan melakukan

diskusi bersama dosen pembimbing I dan II, menerjemahkan skala PALS ke dalam bahasa

Indonesia yang dilakukan oleh Lembaga Pengembangan Bahasa (Languange Center) UMM,

kemudian menyiapkan secara keseluruhan skala yang akan digunakan untuk penelitian,

menentukan populasi penelitian berdasarkan kriteria. Kedua, yaitu penyebaran ISMAR-PA

pada tahap pertama kepada ≥ 30 subjek yang di isi secara lengkap, kemudian melakukan uji

validitas dan konsistensi internal, memilah item-item yang gugur dan valid menggunakan

analisis item pada skala dengan parameter daya pembeda dapat diterima yaitu >dari 0.30.

Ketiga, melakukan penyebaran ISMAR-PA pada tahap kedua dengan menggunakan skala

yang sudah valid pada analisis tahap pertama, dan melakukan penyebaran PALS (Pattern of

Academic Learning Scales) for Students Scales Assess mengenai keyakinan hubungan

prestasi, perilaku, dan strategi pada siswa. Kemudian, data yang telah diperoleh dari kedua

instrumen tersebut di analisa.

Metode analisis data tahap pertama yang digunakan yaitu Reliability Analysis untuk menguji

validitas item-item dan reliabilitas ISMAR-PA. Analisis data tahap kedua menggunakan

Reliability Analysis dan analisis faktor. Analisis reliabilitas digunakan kembali i untuk

memastikan bahwa item-item ISMAR-PA sudah valid dan reliabel, dan analisis faktor yang

digunakan yaitu Exploratory Factor Analysis (EFA) untuk mengetahui faktor/komponen yang

terbentuk pada item-item ISMAR-PA. Analisis tahap ketiga yaitu melakukan uji korelasi

antara ISMAR mengenai Problem Akademik (PA) dengan PALS (Pattern of Academic

Learning Scales) for Students Scales Assess mengenai keyakinan hubungan prestasi, perilaku,

dan strategi pada siswa, dengan menggunakan Bivariate Correlation untuk mengetahui

korelasi antara keduanya. Analisis data dibantu dengan menggunakan program IBM SPSS

Statistics 21.

Page 19: development and validation of ISMAR

9

Uji validitas menggunakan tiga kategori besar tipe validitas, yaitu validitas isi, validitas

kontrak, dan validitas berdasarkan kriteria. Pada uji validitas isi, peneliti menyusun item

ISMAR-PA berdasarkan kerangka konseptual mengenai problem akademik pada remaja,

melalui analisis rasional oleh panel yang berkompeten, pengujian tersebut dilakukan untuk

menentukan relevansi dari isi instrumen. Selanjutnya peneliti menggunakan bantuan program

IBM SPSS for window 21 untuk melakukan uji validitas butir, yaitu melakukan analisis

konsistensi internal (internal consistency) ISMAR-PA, kemudian mereduksi item yang tidak

valid. Analisis pada uji validitas konstruk dilakukan dengan teknik uji analisis reliabilitas

(reliability analysis) dengan melihat hasil dari Corrected Aitem-Total Correlation lebih besar

atau sama dengan 0.30 (Corrected Aitem-Total ≥ 0.30). Jika ada item yang tidak valid

(Corrected Aitem-Total < 0.30), maka harus dilakukan reduksi pada item tersebut. Kemudian

hasil dari item-item yang valid dilakukan analisis uji reliabilitas jenis Koefisien Alpha

menggunakan teknik uji analisis reliabilitas (reliability analysis) kembali, dengan melihat

hasil dari Cronbach’s Alpha > dari 0,70 , sehingga reliabilitasnya dinyatakan tinggi. Validitas

kontrak dilakukan dengan menggunakan teknik analisis faktor jenis Exploratory Factor

Analysis (EFA), kemudian melihat nilai Kaiser-Mayer-Olkin Measure of Sampling Adequacy

(KMO-MSA) dengan standar nilai > dari 0,50. Selanjutnya melihat hasil dari Anti-image

Correlation untuk mengetahui jika item-item tersebut mampu membentuk faktor, dengan nilai

≥ 0,70. Analisis faktor yang terakhir dengan melihat Rotated Component Matrix–Varimax

untuk mengetahui banyaknya faktor yang terbentuk, dan melihat setiap item yang membentuk

faktor tersebut. Item yang terbentuk pada setiap faktor dilihat pada item yang memiliki nilai

tertinggi di antara faktor-faktor yang terbentuk.

HASIL PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan tiga kategori uji validitas dan uji konsistensi internal, yang

pertama menentukan validitas isi (content validity) yaitu membuat dan menyusun item-item,

kemudian dilakukan uji konsistensi internal. Kedua, melakukan validitas konstrak (construct

validity) dengan teknik analisis faktor yaitu uji Exploratory Factor Analysis (EFA). Ketiga,

validitas berdasarkan kriteria (criterion-related validity) yaitu menggunakan jenis validitas

konkuren (concurent validity).

Validitas isi (Content Validity)

Berdasarkan pengembangan yang diperoleh dari beberapa hasil penelitian dan kajian

mengenai masalah akademik pada anak sekolah, dibentuklah item-item ISMAR-PA yang

menunjukkan kecenderungan pada permasalahan akademik pada remaja. Item-item yang

dibentuk menjadi 16 item yaitu:

1. Merasa bosan mengikuti pelajaran di sekolah

2. Terlalu sulit untuk memahami pelajaran

3. Malas mengerjakan tugas sekolah

4. Tertekan dengan peraturan di sekolah

5. Sering membolos dan meninggalkan sekolah

6. Tidak dapat berhubungan baik dengan guru

7. Memperoleh prestasi yang tidak memuaskan

8. Sering tidak memperhatikan ketika guru menjelaskan pelajaran

9. Sulit berkonsentrasi ketika proses belajar berlangsung

10. Menyontek ketika ada tugas di kelas

11. Kadang-kadang melanggar peraturan di sekolah

Page 20: development and validation of ISMAR

10

12. Kadang-kadang mengganggu guru di kelas

13. Menunda-nunda dalam mengerjakan tugas sekolah (PR)

14. Memainkan handphone ketika pelajaran berlangsung

15. Sering telat masuk kelas

16. Menyontek ketika ujian sekolah

Konsistensi Internal (Internal Consistency)

Berdasarkan hasil uji Reliability Analysis dari pengambilan data tahap pertama pada 36

subjek, diperoleh 9 item yang valid dan 7 item yang gugur dari total 16 item ISMAR-PA.

Tabel 1 menujukkan hasil dari analisis reliabilitas pada tahap pertama dengan indeks d > dari

0.30 (Corrected item-Total Correlation > 0.30), dan di peroleh Cronbach’s Alpha sebesar

0.747

Tabel 1. Analisis item ISMAR-PA

Pernyataan Mean Standar

Deviasi

Corrected

item-Total

Correlation

1. Merasa bosan mengikuti pelajaran di

sekolah

,22 ,422 ,579

2. Terlalu sulit untuk memahami pelajaran ,56 ,558 -,045

3. Malas mengerjakan tugas sekolah ,39 ,494 ,573

4. Tertekan dengan peraturan di sekolah ,17 ,378 ,000

5. Sering membolos dan meninggalkan

sekolah

,14 ,351 ,549

6. Tidak dapat berhubungan baik dengan

guru

,11 ,319 ,152

7. Memperoleh prestasi yang tidak

memuaskan

,42 ,500 ,167

8. Sering tidak memperhatikan ketika guru

menjelaskan pelajaran

,31 ,467 ,262

9. Sulit berkonsentrasi ketika proses belajar

berlangsung

,50 ,507 ,272

10. Menyontek ketika ada tugas di kelas ,53 ,506 ,551

11. Kadang-kadang melanggar peraturan di

sekolah

,28 ,454 ,677

12. Kadang-kadang mengganggu guru di

kelas

,14 ,351 ,437

13. Menunda-nunda dalam mengerjakan

tugas sekolah (PR)

,39 ,494 ,367

14. Memainkan handphone ketika pelajaran

berlangsung

,19 ,401 -,014

15. Sering telat masuk kelas ,17 ,378 ,389

16. Menyontek ketika ujian sekolah ,50 ,507 ,677

Sedangkan hasil pengambilan data tahap kedua pada 150 subjek, dari 9 item ISMAR

mengenai Problem Akademik (PA) tidak ada yang gugur, diperoleh indeks d > dari 0.30 yaitu

kisaran antara 0.380 hingga 0.639. Hasil uji reliabilitas dari 9 item yang valid, diperoleh

Cronbach’s Alpha sebesar 0.741. Koefisien reliabilitas > dari 0.70 dinyatakan baik.

Page 21: development and validation of ISMAR

11

Validitas Konstrak (Construct Validity)

Hasil uji analisis faktor ISMAR-PA diperoleh KMO (Kaiser-Mayer-Olkin Measure of

Sampling Adequacy) sebesar 0.772, nilai Bartlett’s test of Sphericity sebesar 264,631 , derajat

kebebasan (df) sebesar 36 dan signifikan (Sig) sebesar 0.000. jika hasil KMO berkisar antara

0 sampai 1, berarti sampel bisa dianalisis lebih lanjut. KMO ≥ 0.5 dan signifikan (sig) < 0.5

maka item ISMAR-PA layak untuk difaktorkan. Selanjutnya pada Total Variance Explained

terdapat 3 faktor yang memiliki nilai Initial Eigenvalues ≥ 1. Berdasarkan hasil pemfaktoran,

item-item ISMAR-PA terbagi menjadi 3 komponen, yang ditunjukkan pada tabel 2.

Tabel 2. Exploratory Factor Analysis (EFA)

Item Pernyataan Anti-Image

Matrices

Rotated

Componen

Matrixa

Komponen

P5. Sering membolos dan meninggalkan

sekolah ,777a ,713

1

Aspek

Pelanggaran

Disiplin

P11. Kadang-kadang melanggar peraturan

di sekolah ,718 a ,705

P12. Kadang-kadang mengganggu guru di

kelas ,777 a ,518

P8. Sering telat masuk kelas ,833 a

,602

P1. Merasa bosan mengikuti pelajaran di

sekolah ,809 a ,473 2

Aspek

Kelelahan

Emosi

P3. Malas mengerjakan tugas sekolah ,786 a ,729

P13. Menunda-nunda dalam mengerjakan

tugas sekolah (PR)

,742 a

,786

P10. Menyontek ketika ada tugas sekolah ,748 a ,765 3

Aspek

Ketidakjujuran

Akademik

P16. Menyontek ketika ujian sekolah

,725 a ,846

Catatan : Rangkuman dari analisis faktor

Pada Rotated Componen Matrix, menunjukkan bahwa tidak ada item yang melewati muatan

faktor “cut of point” < dari 0,30. Muatan faktor yang terbesar terdapat pada item nomor 16,

yaitu sebesar 0,846 dan yang terkecil terdapat pada item nomor 1, yaitu sebesar 0,473.

Dengan demikian semua item pernyataan yang telah difaktorkan adalah valid. Komputasinya

seperti yang terdapat pada gambar 1.

Gambar 1. Scree Plot

Page 22: development and validation of ISMAR

12

Validitas Berdasarkan Kriteria (Criterion-Related Validity)

Validitas berdasarkan kriteria menggunakan jenis validitas konkuren (Concurent Validity).

Analisis data pada uji validitas konkuren menggunakan uji korelasi dengan metode uji

korelasi Product Moment Pearson, diperoleh nilai Pearson Correlation sebesar 0.054

(korelasi < 0.5), dapat di tarik kesimpulan bahwa antara ISMAR-PA dengan PALS (Pattern

of Academic Learning Scales) for Students Scales Assess mengenai keyakinan hubungan

prestasi, perilaku, dan strategi pada siswa, memiliki hubungan yang lemah. Sedangkan tingkat

signifikan antara ISMAR-PA dengan PALS (Pattern of Academic Learning Scales) for

Students Scales Assess mengenai keyakinan hubungan prestasi, perilaku, dan strategi pada

siswa yaitu sebesar 0.511 (Sig (2-tailed) > 0.05) yang berarti bahwa tidak ada pengaruh antara

kedua instrumen tersebut.

DISKUSI

Ilmu pengukuran merupakan cabang dari ilmu statistika terapan yang bertujuan membangun

pengembangan tes yang objektif, valid dan reliabel, memiliki hasil yang bersifat deskriptif

dan dinyatakan secara kuantitatif, dan merupakan pembanding antara atribut yang di ukur

dengan alat ukurnya. Objektivitas data penelitian kuantitatif dalam penelitian sosial,

khususnya penelitian atribusi psikologi, hanya dapat diperoleh dengan pengukuran dengan

memenuhi uji validitas dan reliabilitasnya. Jika satu instrumen tidak diuji validitas dan

reliabilitas hasil ukurnya, tentu instrumen tersebut belum sepenuhnya dapat di percaya, dan

tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Untuk memperoleh hasil pengukuran yang

dapat di percaya, perlu melakukan beberapa kali pengukuran terhadap kelompok subjek yang

sama, dan aspek yang di ukur juga sama. Jika hasil yang diperoleh relatif sama, maka

pengukuran akan dapat dipercaya walaupun masih ada hasil dari beberapa pengukuran yang

tetap ditoleransi terhadap perbedaan-perbedaan kecil yang biasanya terjadi. Validitas yang

tinggi suatu pengukuran dapat diketahui jika menghasilkan data yang akurat dan alat ukur

tersebut mampu dalam mencapai dengan tepat dari tujuan pengukuran yang dikehendaki

(Azwar, 2013).

Penelitian ini menggunakan tiga kelompok prosedur validasi secara empirik, yaitu validasi isi,

validasi kontrak, dan validasi berdasarkan kriteria. Validitas isi sangat penting dalam

pengembangan alat ukur nonkognitif yang mengukur atribut psikologi. Pada validitas isi

dilakukan pembentukan item-item untuk alat ukur, kemudian di lakukan penilaian kelayakan

oleh beberapa ahli (expert judgement), bukan oleh peneliti perancang tes tersebut.

Selanjutnya, item-item yang telah terbentuk perlu melewati analisis konsistensi internal untuk

meningkatkan reliabilitas alat ukur (Azwar, 2013).

Validitas konstruk digunakan untuk mengetahui lebih lanjut apakah ada korelasi antara item-

item alat ukur dengan kontrak teoritik yang mendasari penyusunan alat tes tersebut. Validitas

konstruk penelitian ini menggunakan validitas faktorial, yaitu analisis faktor yang dilakukan

menggunakan prosedur Eploratory Factor Analysis (EFA). Analisis faktor eksploratori (EFA)

membantu item-item pada pengembangan alat ukur dalam membentuk faktor (Azwar, 2013).

Hasil dari analisis faktor menunjukkan bahwa 9 item ISMAR-PA membentuk 3

aspek/komponen, yang pertama yaitu aspek pelanggaran disiplin (Violation of discipline)

yaitu item nomor 3, 5, 6, dan 8. Kedua, aspek kelelahan emosi (Emotional Exhaustion) yaitu

item nomor 1, 2, dan 7. Ketiga, aspek kecurangan akademik (Academic Dishonesty) yaitu

item nomor 4 dan 9.

Page 23: development and validation of ISMAR

13

Pertama, aspek pelanggaran disiplin tampak pada ketidakpatuhan siswa terhadap norma,

peraturan dan tata tertib sekolah yang dikarenakan tidak adanya kontrol terhadap perilakunya.

Hasil penelitian mengungkapkan bahwa siswa yang sering melakukan pelanggaran disiplin di

sekolah berupa perilaku membolos, datang terlambat, melalaikan tugas, catatan tidak lengkap,

malas mengikuti pelajaran, acuh tak acuh pada waktu pelajaran, merokok, tidak sopan,

mempengaruhi teman untuk melanggar disiplin, nongkrong di warung dekat sekolah dan

hiperaktif di kelas (Sutrisno, 2009).

Kedua, aspek kelelahan emosi merupakan tekanan psikologis yang dialami oleh siswa

terhadap pelajaran-pelajaran yang ada di sekolah. Kelelahan tersebut berhubungan dengan

perasaan pribadi yang ditandai rasa tidak berdaya (Churiyah, 2011). Dari sebuah penelitian

memaparkan bahwa kelelahan emosional lebih prevalin pada program bahasa Inggris yaitu

sebanyak 66%, sementara kelelahan dan kualitas hidup fisik yang rendah lebih lazim dalam

program lokal sebanyak 40%. Hampir dari setengah dari responden (49%) mengalami distress

positif (Yamada,et al., 2013).

Ketiga, aspek kecurangan akademik berupa perilaku curang, plagiarisme, menyontek,

penipuan dan segala sesuatu yang melibatkan sifat intelektual. Kecurangan dalam akademik

menjadi masalah yang serius yang harus diadili dan ditindaklanjuti, karena dapat merusak

karir yang menjanjikan dan merugikan orang lain (Jones, 2011). Sekitar 60% dari peserta

penelitian menjelaskan bahwa mereka menganggap hasil nyontek tugas dari temannya

merupakan hasilnya sendiri, 40% dari mereka mengaku melakukan hal tersebut. Dari 31,2%

peserta tidak berkolabolasi dalam tim. Hanya 25,8% yang mengerjakan tugas dengan

usahanya sendiri. 74,2% mengakui untuk mempertimbangkan kemungkinan mengkopi tugas

dari teman walaupun hanya sesekali (Miranda & Freire, 2011).

Validasi yang ketiga yaitu validitas berdasarkan kriteria, merupakan pendekatan validasi yang

menggunakan statistik korelasi antara distribusi skor alat ukur yang diteliti dan distributor

skor alat ukur yang relevan sebagai alat ukur kriteria. Penelitian ini menggunakan validitas

berdasarkan kriteria jenis validitas konkuren, untuk menguji kesesuaian fungsi instrumen

yang sudah di validasi dengan instrumen lain yang relevan dan teruji psikometriknya. Uji

korelasi penelitian ini menggunakan formula koefisien korelasi linier Products-moment

Pearson memperoleh hasil lebih kecil dari 0,5 (r < 0,5) dan tingkat signifikan lebih besar dari

0,5 (sig > 0,05).

Besar kecilnya hubungan dinyatakan dalam bilangan, yang disebut sebagai koefisien korelasi.

Koefisien korelasi positif berkisar antara 0,00 dan +1,00 dan atau koefisien korelasi negatif

berkisar antara 0,00 sampai -1,00 tergantung pada arah hubungan positif ataukah negatif.

Koefisien yang bertanda positif menunjukkan bahwa arah korelasi tersebut positif, dan

koefisien yang bertanda negatif menunjukkan arah korelasi yang negatif. Sedangkan koefisien

yang bernilai 0,00 menunjukkan tidak adanya korelasi antara variabel X dan Y. Interval

koefisien antara 0,00-0,199 memiliki tingkat hubungan yang sangat rendah; 0,20-0,399

tingkat hubungan rendah; 0,40-0,599 tingkat hubungan sedang; 0,60-0,799 tingkat hubungan

kuat; dan 0,80-1,000 tingkat hubungan sangat kuat (Hasanah, 2013).

Secara umum angka signifikansi yang digunakan (sebesar 0,01; 0,05 dan 0,1) tergantung pada

pertimbangan tingkat kepercayaan yang diinginkan oleh peneliti. Angka signifikansi sebesar

0,01 mempunyai pengertian bahwa tingkat kepercayaan untuk memperoleh kebenaran dalam

riset adalah sebesar 99%. Jika angka signifikansi sebesar 0,05, maka tingkat kepercayaan

adalah sebesar 95%. Jika angka signifikansi sebesar 0,1, maka tingkat kepercayaan adalah

sebesar 90%. Jika nilai probabilitas (p=0,05) lebih kecil atau sama dengan nilai signifikan (p

Page 24: development and validation of ISMAR

14

≤ sig), maka tidak signifikan atau tidak ada pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel

terikat. Jika nilai probabilitas (p=0,05) lebih besar atau sama dengan nilai signifikan (p ≥ sig),

maka hasilnya signifikan atau ada pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat

(Hasanah, 2013).

Dengan demikian, hasil dari uji korelasi antara ISMAR-PA dengan PALS (Pattern of

Academic Learning Scales) for Students Scales Assess mengenai keyakinan hubungan

prestasi, perilaku, dan strategi pada siswa, memiliki arah hubungan yang positif karena

memperoleh angka berkisar antara 0,00 dan +1,00 (r = 0,054). Akan tetapi di antara keduanya

memiliki tingkat hubungan yang sangat rendah (interval koefisien 0,00 - 0,199), dan tidak

signifikan (sig = 0,511) atau tidak ada pengaruh. Antara ISMAR dan PALS memiliki arah

hubungan yang positif, dimana diantara keduanya masih sama-sama alat ukur yang dibuat

untuk siswa dan hubungannya dengan sekolah. Tingkat hubungan yang rendah bisa terjadi

dengan kemungkinan dikarenakan ISMAR-PA hanya untuk mengukur beberapa faktor dari

permasalah siswa di sekolah, dan hanya terdiri dari beberapa item saja dengan pernyataan

yang unvavorible semua. Akan tetapi, ISMAR-PA dengan PALS (Pattern of Academic

Learning Scales) for Students Scales Assess mengenai keyakinan hubungan prestasi, perilaku,

dan strategi pada siswa mengukur banyak faktor dari permasalahan siswa di sekolah, dan

terdiri dari banyak item dengan perpaduan antara pernyataan yang favorable dan unfavorable.

Perbedaan banyaknya faktor dan item yang dibentuk antara kedua instrumen tersebut yaitu :

a) ISMAR-PA terbentuk sebanyak 9 item yang baku. b) PALS (Pattern of Academic Learning

Scales) for Students Scales Assess mengenai keyakinan hubungan prestasi, perilaku, dan

strategi pada siswa untuk survey siswa, terdiri dari 8 faktor, dan terbentuk sebanyak 44 item

(Midgley, et al., 2000). Dalam hal ini perlu dilakukan uji validitas konkuren dengan

membandingkan antara alat ukur yang memiliki jumlah item yang sama, dan mengukur

atribut yang sama pula.

Hasil dari penelitian ini dapat dinyatakan bahwa Instrumen Screening Masalah Anak dan

Remaja mengenai Problem Akademik (ISMAR-PA) sudah memenuhi persyaratan sebagai

instrumen yang mengukur aspek problem akademik pada remaja, karena telah melakukan

tahapan uji validitas dan reliabilitas. Akan tetapi, pengembangan ISMAR-PA masih memiliki

beberapa kelemahan diantaranya, item-item ISMAR-PA tidak memiliki landasan teori yang

khusus dikarenakan kesulitan peneliti dalam mencari teori yang khusus membahas akademik

remaja secara umum. Selain itu, pengembangan ISMAR-PA kurang mengikuti langkah-

langkah dalam penelitian pengembangan yang seharusnya, yaitu dengan uji coba secara

berkali-kali dan merevisi item-item yang tidak valid, kemudian di ujikan kembali.

SIMPULAN DAN IMPLIKASI

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa uji validitas isi ISMAR-PA diperoleh

16 item. Setelah dilakukan uji konsistensi internal, dari 16 item tersebut tersisa 9 item yang

valid berkisar antara 0.380 hingga 0.639; dan reliabilitas diperoleh Cronbach’s Alpha sebesar

0.741. Hasil Cronbach’s Alpha dengan nilai 0.741> dari 0,70 menunjukkan bahwa instrumen

memiliki koefisien reliabilitas yang tinggi. Hasil uji validitas kontrak diperoleh nilai KMO

dari hasil analisis faktor yaitu sebesar 0,772 dan tingkat signifikan sebesar 0,000. Jika hasil

dari KMO berkisar antara 0 sampai 1, berarti sampel bisa dianalisis lebih lanjut. KMO ≥ 0.5

dan signifikan (sig) < 0.5 maka item ISMAR-PA layak untuk difaktorkan. Hasil pemfaktoran

ISMAR-PA terbagi menjadi 3 komponen yang terdiri dari: aspek pelanggaran disiplin, aspek

kelelahan emosi, dan aspek ketidakjujuran akademik. Kemudian hasil uji validitas konkuren

Page 25: development and validation of ISMAR

15

yaitu diperoleh nilai Pearson Correlation sebesar 0.054 (korelasi < 0.5), dapat di tarik

kesimpulan bahwa antara ISMAR-PA dengan PALS (Pattern of Academic Learning Scales)

for Students Scales Assess mengenai keyakinan hubungan prestasi, perilaku, dan strategi pada

siswa, memiliki hubungan yang lemah. Sedangkan tingkat signifikan antara ISMAR-PA

dengan PALS (Pattern of Academic Learning Scales) for Students Scales Assess mengenai

keyakinan hubungan prestasi, perilaku, dan strategi pada siswa, yaitu diperoleh sebesar 0.511

(Sig (2-tailed) > 0.05) menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara keduanya. Walaupun

demikian, dapat disimpulkan bahwa Instrumen Screening Masalah Anak dan Remaja

mengenai Problem Akademik (ISMAR-PA) dapat digunakan sebagai alat ukur yang baku

untuk mengukur permasalahan akademik pada remaja.

Implikasi dari penelitian ini yaitu, bagi remaja khususnya remaja pada usia Sekolah

Menengah Atas untuk mengevaluasi apa saja yang menjadi permasalahan akademiknya,

supaya bisa dijadikan dasar untuk meminimalisis dan memperbaiki diri. Dengan demikian,

permasalahan pada bidang akademik tidak menjadi kebiasaan hingga nanti menginjak bangku

kuliah bahkan hingga mereka bekerja. Bagi guru, dengan adanya penelitian ini, diharapkan

untuk lebih peka dalam mengatasi permasalah-permasalahan siswanya, kemudian dapat

membuat tindak lanjut yang lebih baik untuk menjadikan siswa-siswa supaya dapat

membantu siswa meminimalisir permasalahannya dalam bidang akademik.

Bagi peneliti selanjutnya, jika melakukan pengembangan alat ukur diharapkan membuat item

sebanyak mungkin dan sudah mewakili berbagai aspek dari permasalahan. Kemudian ketika

ada item yang tidak valid setelah dilakukan analisis item, sebaiknya item yang tidak valid

direvisi atau ditelaah kembali dan dilakukan uji coba kembali agar item tersebut tetap dapat

digunakan keseluruhnya. Peneliti juga disarankan untuk mengambil populasi besar, target

subjek penelitian lebih banyak dan dapat mewakili populasi secara keseluruhan. Jika

melakukan validitas konkuren dengan mengkorelasikan antara alat ukur yang di validasi

dengan alat ukur kriterianya, diharapkan untuk bisa menggunakan alat ukur kriteria yang

memiliki faktor dan item yang sama, namun masih mengukur atribut yang sama pula.

Page 26: development and validation of ISMAR

16

REFERENSI

Alwisol. (2012). Psikologi kepribadian, (Ed. revisi). Malang: UMM Press

Azwar, S. (2010). Dasar-dasar psikometri. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Azwar, S. (2013). Reliabilitas dan validitas, (Ed-4.) Yogyakata: Pustaka Pelajar

Bungin, B. (2010). Metodologi penelitian kuantitatif: komunikasi, ekonomi, dan kebijakan

publik serta ilmu-ilmu sosial lainnya, (Ed-2). Jakarta: Kencana

Churiyah, M. (2011). Pengaruh Konflik Peran, Kelelahan Emosional Terhadap Kepuasan

Kerja dan Komitmen Organisasi. Jurnal Ekonomi Bisnis 16 (2), 145-154.

Damayanti, A & Denok S. 2013. Studi Tentang Perilaku Membolos Pada Siswa SMA Swasta

di Surabaya. Jurnal BK Unesa, 3 (1) 454-461. Diakses pada 26 Oktober 2014 dari

http://ejournal.unesa.ac.id/index.php/jurnal-bk-unesa/article/view/ 4075/0

Devellis, R.F. (2003). Scale development: Theory and application, (Ed-2). USA: Sage

Publications

Hasanah, K. (2 juni 2013). Uji korelasi Products moment. Copyright from

statistikapendidikan.com [hal 1-13].

Jones, L.R. (2011). Academic integrity & academic dishonesty: A handbook about cheating &

plagiarism,(revised & expanded edition). Florida: Florida Institute Of Technology.

Kaplan, R.M & Dennis P.S. (2009). Pengukuran Psikologi: Prinsip Penerapan dan Isu, (Ed-

7). Jakarta: Penerbit Salemba Humanika

Latipun, (2014). Istrumen untuk screening masalah anak dan remaja (ISMAR). Malang:

Penulis

Midgley, C., Dkk. (2000). Manual for The Pattern of Adaptive Learning Scales. Amerika

Serikat: University of Michigan

Matondang, Z. (2009, Juni). Validitas dan reliabilitas suatu instrumen penelitian. Jurnal

tabularasa pps unimed, 6, (1). Diakses pada 16 Juni 2014, dari

http://digilib.unimed.ac.id/public/UNIMED-Article-24576-Zulkifli.pdf

Miranda, S.M., & Freire, C. (2011). Academic dishonesty-understanding how undergraduate

students think and act. Portugal: ISATT 2011 Conerence

Musslifah, A.R. (2012). Perilaku menyontek siswa ditinjau dari kecenderungan locus of

control. Jurnal talenta psikologi, 1 (2). Diakses pada 26 Oktober 2014 dari

http://jurnal.usahidsolo.ac.id/index.php/talenta/article/view/58/49

Pajares, F & Urdan, T.C. (2006). Self-efficacy uring childhood and adolescence. US America:

Information Age Publishing

Santrock J.W. (2009). Psikologi pendidikan, (Ed-3). Jakarta: Salemba Humanika

Santrock J.W. (2010). Psikologi pendidikan, (Ed-2). Jakarta : Kencana

Page 27: development and validation of ISMAR

17

Schunk, D.H & Judith, L.M. (2005). Development in adolescance. Information Age

Publishing

Sularso, S. (2003). Buku pelengkap metode penelitian akuntansi: Sebuah pendekatan

replikasi. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta

Suryabrata, S. 2008. Metodologi Penelitian. Jakarta: Raja Grafindo Persada

Sutrisno, H. (2009). Kasus Perilaku Pelanggaran Disiplin Siswa Di Sekolah Ditinjau Dari

Kerangka Teori Sosiologi Fungsionalisme. Jurnal pendidikan inovatif, 4 (2), 60-66

Tandilling, E. (2012). Pengembangan instrumen untuk mengukur kemampuan komunikasi

matematik, pemahaman matematik, dan self- regulated learning siswa dalam

pembelajaran matematika di sekolah menengah atas. Jurnal penelitian pendidikan, 13

(1). Diakses pada 26 Oktober 2014, dari http://jurnal.upi.edu/file/4-edy_tandiling-

edi.pdf

Yaacob, H.F & Shah, I.MD., (2009). Efikasi diri dan hubungannya dengan pencapaian

akademik pelajar IPTA. Jurnal pembangunan pelajar, 4, 47-71. Diakses pada 26

Oktober 2014, dari http://eprints.utm.my/14464/1/ishakmd.Shah2009_Efikasi

diridanhubungannyadenganpencapaianakademik.pdf

Yamada, Y. Dkk. (2013). Students’ psychological distress in an english program embedded in

a medical school in a non-english speaking country. Journal of medical education, 4,

260-266

Yusrizal. (2008). Pengujian validitas konstruk dengan menggunakan analisis faktor. Jurnal

Tabularasa PPS, 5, (1), 73-72.

Zhang, dkk. (2009). Development ana validation of a scale to measure patients’ trust ni

pharmacist in singapore. Journal of patient preference and adherence, 3, 1-7.

Zimmerman, B.J. (2000). Self-efficacy: an essential motive to learn. Journal of contemporary

educational psychology 25, 82–91. Accessed on October 27, 2014. From

http://www.itari.in/categories/ability_to_learn/self_efficacy_an_essential_motive_to_l

earn.pdf

Page 28: development and validation of ISMAR

18

Lampiran-lampiran

Page 29: development and validation of ISMAR

Lampiran 1: ISMAR-PA (Instrumen untuk Screening Masalah Anak dan Remaja

Mengenai Problem Akademik) yang belum baku

Nama / Inisial :

Tanggal Lahir :

Jenis Kelamin :

Sekolah :

Kelas :

Berikut adalah pernyataan-pernyataan berkaitan dengan diri Anda. Bacalah secara

cermat, dan berilah tanda cek (√) di depan nomor urut jika pernyataan tersebut sesuai

dengan keadaan Anda, dan jangan memberikan tanda apapun jika pernyataan tersebut

tidak sesuai dengan keadaan Anda.

(1) Merasa bosan mengikuti pelajaran di sekolah

(2) Terlalu sulit untuk memahami pelajaran

(3) Malas mengerjakan tugas sekolah

(4) Tertekan dengan peraturan di sekolah

(5) Sering membolos dan meninggalkan sekolah

(6) Tidak dapat berhubungan baik dengan guru

(7) Memperoleh prestasi yang tidak memuaskan

(8) Sering tidak memperhatikan ketika guru menjelaskan pelajaran

(9) Sulit berkonsentrasi ketika proses belajar berlangsung

(10) Menyontek ketika ada tugas di kelas

(11) Kadang-kadang melanggar peraturan di sekolah

(12) Kadang-kadang mengganggu guru di kelas

(14) Menunda-nunda dalam mengerjakan tugas sekolah (PR)

(15) Memainkan handphone ketika pelajaran berlangsung

(16) Sering telat masuk kelas

(17) Menyontek ketika ujian sekolah

Page 30: development and validation of ISMAR

Lampiran 2: ISMAR-PA (Instrumen untuk Screening Masalah Anak dan Remaja

Mengenai Problem Akademik) yang belum baku

Nama / Inisial :

Tanggal Lahir :

Jenis Kelamin :

Sekolah :

Kelas :

Berikut adalah pernyataan-pernyataan berkaitan dengan diri Anda. Bacalah secara

cermat, dan berilah tanda cek (√) di depan nomor urut jika pernyataan tersebut sesuai

dengan keadaan Anda, dan jangan memberikan tanda apapun jika pernyataan tersebut

tidak sesuai dengan keadaan Anda.

(1) Merasa bosan mengikuti pelajaran di sekolah

(2) Malas mengerjakan tugas sekolah

(3) Sering membolos dan meninggalkan sekolah

(4) Menyontek ketika ada tugas di kelas

(5) Kadang-kadang melanggar peraturan di sekolah

(6) Kadang-kadang mengganggu guru di kelas

(7) Menunda-nunda dalam mengerjakan tugas sekolah (PR)

(8) Sering telat masuk kelas

(9) Menyontek ketika ujian sekolah

Page 31: development and validation of ISMAR

Lampiran 3: PALS (Pattern of Academic Learning Scales) for Students Scales Assess

mengenai keyakinan hubungan prestasi, perilaku, dan strategi pada siswa

PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb.

Dengan hormat,

Saya Novita Al Muthmainnah (Nim: 201110230311011) dari Fakultas Psikologi

Universitas Muhammadiyah Malang, yang sedang menyusun tugas akhir, dengan ini meminta

bantuan kepada Saudara/i untuk berkenan mengisi skala yang saya gunakan pada penelitian

ini.

Perlu Saudara/i ketahui bahwa hasil pengisisan skala tersebut hanya untuk tujuan penelitian

tugas akhir (Skripsi) dan tidak akan digunakan untuk tujuan lain. Oleh karena itu sangat

diharapkan supaya Saudara/i mengisi berdasarkan gambaran atau penilaian diri anda sendiri,

bukan pendapat umum ataupun pendapat orang lain. Selain itu, dalam pengisian skala ini

tidak ada jawaban benar ataupun salah, karena setiap jawaban anda memiliki makna dalam

penelitian ini. Saya akan menjaga kerahasiaan dan akan bertanggung jawab atas semua

jawaban yang anda berikan.

Atas kesediaan dan kerjasama Saudara/i, saya ucapkan terimakasih.

Wassalamualaikum Wr.Wb

Hormat Saya

Novita Al Muthmainnah

NIM: 201110230311011

Page 32: development and validation of ISMAR

Nama (Inisial) :

Tanggal Lahir :

Jenis Kelamin : P / L (*lingkari salah satu)

Sekolah :

Kelas :

Berikut ini adalah pernyataan mengenai diri Anda ketika di sekolah. Bacalah secara

cermat, kemudian berilah tanda cek (√) pada kolom yang Anda anggap paling sesuai

dengan diri Anda dalam pernyataan tersebut.

No PERNYATAAN

Sangat

tidak

sesuai

Tidak

sesuai

Kadang-

kadang Sesuai

Sangat

sesuai

1 2 3 4 5

1 Saya yakin mampu menguasai

keterampilan-keterampilan yang di

ajarkan di kelas tahun ini

2 Saya yakin bisa menemukan cara untuk

menyelesaikan tugas kelas yang paling

sulit

3 Saya bisa mengerjakan hampir semua

tugas kelas jika saya tidak menyerah

4 Meskipun tugas tersebut susah, saya

bisa mempelajarinya

5 Saya bahkan bisa menyelesaikan tugas-

tugas yang paling sulit di kelas ini jika

saya mau mencoba.

6 Ketika saya mengetahui cara

mengerjakan suatu hal, guru saya akan

memberikan sesuatu yang lebih

menantang untuk dipikirkan

7 Guru memaksa saya untuk mengerjakan

tugas yang memerlukan pemikiran

mendalam

8 Guru menyuruh saya untuk menjelaskan

cara saya dalam menemukan jawaban

9 Ketika saya sedang berusaha

memecahkan persoalan, guru

memberitahu saya agar tetap berpikir

sampai benar-benar paham

10 Guru tidak membiarkan saya hanya

mengerjakan soal-soal yang mudah,

tetapi yang membuat saya berpikir

11 Guru memastikan bahwa tugas yang

saya kerjakan benar-benar membuat

saya berfikir

Page 33: development and validation of ISMAR

No PERNYATAAN

Sangat

tidak

sesuai

Tidak

sesuai

Kadang-

kadang Sesuai

Sangat

sesuai

1 2 3 4 5

12 Guru saya hanya akan menerima tugas

yang saya kerjakan dengan usaha

terbaik

13 Beberapa siswa justru pergi bermain

pada malam sebelum ujian. Kemudian,

jika mereka tidak dapat mengerjakan

ujian dengan baik, mereka bisa

mengatakan itulah penyebabnya.

Seberapa sesuaikah hal ini dengan

Anda?

14 Beberapa siswa secara sengaja terlibat

dalam banyak kegiatan. Kemudian, jika

mereka tidak dapat mengerjakan tugas

kelas dengan baik, mereka bisa

mengatakan bahwa hal itu karena

mereka terlibat dalam berbagai kegiatan.

Seberapa sesuaikah hal ini dengan

Anda?

15 Beberapa siswa mencari-cari alasan agar

mereka tidak perlu belajar (tidak enak

bada, mengurus adik, membantu orang

tua, dsb). Kemudian, jika mereka tidak

bisa mengerjakan tugas kelas dengan

baik, mereka bisa mengatakan itulah

penyebabnya. Seberapa sesuaikah hal

ini dengan Anda?

16 Beberapa siswa membiarkan temannya

mengganggu mereka sehingga mereka

tidak meperhatikan pelajaran di kelas

atau mengerjakan pekerjaan rumah

(PR). Kemudian, jika hasilnya tidak

terlalu baik, mereka bisa mengatakan

telah diganggu temannya. Seberapa

sesuaikah hal ini dengan Anda?

17 Beberapa siswa sengaja tidak berusaha

keras di kelas. Kemudian jika hasil yang

mereka dapatkan tidak baik, mereka

bisa mengatakan bahwa hal itu terjadi

karena mereka tidak berusaha. Seberapa

sesuaikah hal ini dengan Anda?

18 Beberapa siswa menunda-nunda tugas

kelas mereka hingga menit-menit

terakhir. Kemudian jika mereka tidak

bisa mengerjakan tugasnya dengan baik,

mereka bisa mnegatakan itulah

penyebabnya. Seberapa sesuaikah hal

Page 34: development and validation of ISMAR

ini dengan Anda?

No PERNYATAAN

Sangat

tidak

sesuai

Tidak

sesuai

Kadang-

kadang Sesuai

Sangat

sesuai

1 2 3 4 5

19 Saya lebih memilih tugas kelas yang

sudah saya ketahui daripada tugas yang

mengharuskan saya untuk

mempelajarinya dulu

20 Saya tidak menyukai belajar banyak

konsep baru di kelas

21 Saya lebih memilih untuk melakukan

suatu tugas sebagaimana saya bisa

mengerjakannya daripada mencoba hal

baru

22 Saya menyukai konsep akademis yang

sudah saya ketahui daripada yang belum

pernah saya pikirkan sebelumnya

23 Saya akan memilih pekerjaan kelas yang

saya tahu dan bisa dilakukan, bukan

pekerjaan yang belum saya lakukan

sebelumnya.

24 Saya terkadang menyalin jawaban-

jawaban dari siswa lain selama tes

25 Saya terkadang menyontek jika ada

tugas-tugas kelas

26 Saya terkadang menyalin jawaban-

jawaban dari siswa lain ketika saya

mengerjakan tugas kelas

27 Saya terkadang mengganggu guru saya

selama di kelas

28 Saya terkadang terlibat masalah dengan

guru selama di kelas

29 Saya terkadang bertindak sesuatu yang

membuat marah guru saya selama di

kelas

30 Saya terkadang tidak megikuti arahan

guru saya selama di kelas

31 Saya terkadang mengganggu pelajaran

yang sedang berlangsung di kelas

32 Saya tidak akan berpastisipasi di kelas

jika itu membuat para siswa lain

berpikir bahwa saya mengetahui banyak

hal

33 Jika siswa-siswa lain mengetahui saya

bisa mengerjakan ujian dengan baik,

saya akan memberi tahu mereka bahwa

itu hanyalah keberuntungan meskipun

sebenarnya bukan

Page 35: development and validation of ISMAR

No PERNYATAAN

Sangat

tidak

sesuai

Tidak

sesuai

Kadang-

kadang Sesuai

Sangat

sesuai

1 2 3 4 5

34 Saya tidak mau menjawab pertanyaan

dengan sukarela di kelas jika itu bisa

membuat para siswa lain berpikir saya

pandai

35 Jika saya mengerjakan tugas sekolah

dengan baik, saya tidak ingin para siswa

lain mengetahui nilai saya

36 Saya tidak boleh terlihat pandai dari

siswa lain di kelas

37 Seandainya saya pandai dalam

mengerjakan tugas kelas, saya tidak

akan memperlihatkannya melalui tugas

tersebut

38 Salah satu tujuan saya di kelas adalah

agar tidak terlihat lebih pandai dari

siswa lain

39 Meskipun saya berprestasi di sekolah,

hal tersebut tidak akan membuat saya

memiliki kehidupan yang saya inginkan

ketika dewasa

40 Kesempatan-kesempatan saya untuk

sukses di masa depan tidak bergantung

pada seberapa baikprestasi di sekolah

41 Berprestasi di sekolah tidak menambah

kesempatan saya untuk memperoleh

kehidupan yang lebih baik ketika

dewasa

42 Mendapatkan nilai yang baik di sekolah

tidak akan menjamin saya untuk

mendapatkan pekerjaan yang bagus

ketika dewasa

43 Meskipun saya sukses di sekolah, hal

tersebut tidak membantu saya dalam

menggapai impian

44 Berprestasi di sekolah tidak akan

membantu saya mendapatkan karir

memuaskan ketika dewasa

Lampiran 4: Uji Tahap 1 ISMAR

Page 36: development and validation of ISMAR

Reliability

Case Processing Summary

N %

Cases

Valid 36 100,0

Excludeda 0 ,0

Total 36 100,0

a. Listwise deletion based on all variables

in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

Cronbach's Alpha

Based on

Standardized

Items

N of

Items

,747 ,752 16

Item Statistics

Mean Std.

Deviation

N

X1 ,22 ,422 36

X2 ,56 ,558 36

X3 ,39 ,494 36

X4 ,17 ,378 36

X5 ,14 ,351 36

X6 ,11 ,319 36

X7 ,42 ,500 36

X8 ,31 ,467 36

X9 ,50 ,507 36

X10 ,53 ,506 36

X11 ,28 ,454 36

X12 ,14 ,351 36

X13 ,39 ,494 36

X14 ,19 ,401 36

X15 ,17 ,378 36

X16 ,50 ,507 36

Page 37: development and validation of ISMAR

Item-Total Statistics

Scale Mean

if Item

Deleted

Scale

Variance if

Item Deleted

Corrected

Item-Total

Correlation

Squared

Multiple

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

X1 4,78 9,092 ,579 . ,713

X2 4,44 10,597 -,045 . ,778

X3 4,61 8,816 ,573 . ,710

X4 4,83 10,600 ,000 . ,761

X5 4,86 9,437 ,549 . ,720

X6 4,89 10,330 ,152 . ,748

X7 4,58 9,964 ,167 . ,752

X8 4,69 9,761 ,262 . ,742

X9 4,50 9,629 ,272 . ,742

X10 4,47 8,828 ,551 . ,712

X11 4,72 8,721 ,677 . ,701

X12 4,86 9,666 ,437 . ,728

X13 4,61 9,387 ,367 . ,732

X14 4,81 10,618 -,014 . ,763

X15 4,83 9,686 ,389 . ,731

X16 4,50 8,486 ,677 . ,698

Page 38: development and validation of ISMAR

Lampiran 5: Uji Tahap 2 ISMAR

Reliability

Case Processing Summary

N %

Cases

Valid 150 100,0

Excludeda 0 ,0

Total 150 100,0

a. Listwise deletion based on all variables

in the procedure.

Item-Total Statistics

Scale Mean

if Item

Deleted

Scale

Variance if

Item Deleted

Corrected

Item-Total

Correlation

Squared

Multiple

Correlation

Cronbach's

Alpha if

Item Deleted

X1 5,920 18,839 ,575 . ,712

X2 5,913 18,576 ,639 . ,706

X3 6,180 19,706 ,599 . ,722

X4 5,680 18,957 ,541 . ,715

X5 5,940 19,359 ,452 . ,723

X6 6,160 20,216 ,380 . ,733

X7 5,700 19,245 ,465 . ,721

X8 6,140 19,732 ,509 . ,725

X9 5,860 19,128 ,488 . ,719

JML 3,147 5,374 1,000 . ,752

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

Cronbach's Alpha

Based on

Standardized

Items

N of

Items

,741 ,828 10

Item Statistics

Mean Std.

Deviation

N

X1 ,373 ,4853 150

X2 ,380 ,4870 150

X3 ,113 ,3181 150

X4 ,613 ,4886 150

X5 ,353 ,4796 150

X6 ,133 ,3411 150

X7 ,593 ,4929 150

X8 ,153 ,3615 150

X9 ,433 ,4972 150

JML 3,147 2,3183 150

Page 39: development and validation of ISMAR

Lampiran 6: Analisis Faktor

Factor Analysis

KMO and Bartlett's Test

Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling

Adequacy.

,772

Bartlett's Test of

Sphericity

Approx. Chi-Square 264,631

df 36

Sig. ,000

Anti-image Matrices

X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9

Anti-image

Covariance

X1 ,673 -,150 -,144 -,111 ,073 -,091 ,037 -,102 -,040

X2 -,150 ,592 -,132 -,091 -,043 ,014 -,217 -,099 ,049

X3

-,144 -,132 ,606 -,005 -,242 ,027 -

8,457E

-006

-,117 -,021

X4 -,111 -,091 -,005 ,711 ,008 ,032 -,128 ,028 -,262

X5 ,073 -,043 -,242 ,008 ,759 -,105 -,021 ,018 -,120

X6 -,091 ,014 ,027 ,032 -,105 ,866 -,117 -,137 -,053

X7

,037 -,217 -

8,457E

-006

-,128 -,021 -,117 ,776 ,009 ,024

X8 -,102 -,099 -,117 ,028 ,018 -,137 ,009 ,747 -,110

X9 -,040 ,049 -,021 -,262 -,120 -,053 ,024 -,110 ,752

Anti-image

Correlation

X1 ,809a -,238 -,225 -,161 ,102 -,120 ,052 -,144 -,056

X2 -,238 ,786a -,220 -,140 -,063 ,020 -,320 -,149 ,074

X3

-,225 -,220 ,777a -,007 -,357 ,037 -

1,233E

-005

-,174 -,032

X4 -,161 -,140 -,007 ,748a ,010 ,041 -,172 ,038 -,358

X5 ,102 -,063 -,357 ,010 ,718a -,129 -,027 ,023 -,158

X6 -,120 ,020 ,037 ,041 -,129 ,777a -,143 -,170 -,066

X7

,052 -,320 -

1,233E

-005

-,172 -,027 -,143 ,742a ,012 ,031

X8 -,144 -,149 -,174 ,038 ,023 -,170 ,012 ,833a -,147

X9 -,056 ,074 -,032 -,358 -,158 -,066 ,031 -,147 ,725a

a. Measures of Sampling Adequacy(MSA)

Page 40: development and validation of ISMAR

Total Variance Explained

Component Initial Eigenvalues Extraction Sums of Squared

Loadings

Rotation Sums of Squared

Loadings

Total % of

Variance

Cumulative

%

Total % of

Variance

Cumulative

%

Total % of

Variance

Cumulative

%

1 3,140 34,884 34,884 3,140 34,884 34,884 2,023 22,474 22,474

2 1,029 11,429 46,312 1,029 11,429 46,312 1,714 19,043 41,517

3 1,007 11,194 57,506 1,007 11,194 57,506 1,439 15,989 57,506

4 ,917 10,192 67,698

5 ,900 10,000 77,698

6 ,645 7,164 84,863

7 ,487 5,412 90,275

8 ,441 4,899 95,174

9 ,434 4,826 100,000

Extraction Method: Principal Component Analysis.

Page 41: development and validation of ISMAR

Component Matrixa

Component

1 2 3

X1 ,665 -,032 -,108

X2 ,721 -,070 -,398

X3 ,703 ,321 ,019

X4 ,580 -,622 ,203

X5 ,513 ,426 ,303

X6 ,430 ,323 -,031

X7 ,505 -,305 -,524

X8 ,606 ,261 ,011

X9 ,525 -,294 ,654

Extraction Method: Principal

Component Analysis.

a. 3 components extracted.

Rotated Component Matrixa

Component

1 2 3

X1 ,415 ,473 ,244

X2 ,377 ,729 ,097

X3 ,713 ,268 ,135

X4 -,006 ,423 ,765

X5 ,705 -,087 ,178

X6 ,518 ,146 -,022

X7 ,041 ,786 ,057

X8 ,602 ,241 ,123

X9 ,265 -,060 ,846

Extraction Method: Principal

Component Analysis.

Rotation Method: Varimax with

Kaiser Normalization.a

a. Rotation converged in 5 iterations.

Page 42: development and validation of ISMAR

Lampiran 7: Uji Korelasi

Correlation

Correlations

ISMAR PALS

ISMAR

Pearson Correlation 1 ,054

Sig. (2-tailed) ,511

N 150 150

PALS

Pearson Correlation ,054 1

Sig. (2-tailed) ,511

N 150 150

Page 43: development and validation of ISMAR

Lampiran 8: SK Penelitian

Page 44: development and validation of ISMAR