Download - Laporan Pp Pemutihan Optik
LAPORAN PRAKTIKUM
PERSIAPAN PENYEMPURNAAN
PROSES PEMUTIHAN OPTIK PADA KAIN KAPAS MENGGUNAKAN METODE
EXHAUST DAN PAD-STEAM
Nama : Puri Awaliyah R 13020079
Ririn Rizki N 13020080
Baharudin Fatin A 13020086
Auliya Dafina 13020098
Group : K4
Kelompok : II
Dosen : M. Ichwan, AT, MS.Eng
Asisten : Yayu E.Y.,S.S.T
Priyatna
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TEKSTIL
BANDUNG
2014
I. Maksud & Tujuan
1.1 Maksud
a. Mengidentifikasi proses pemutihan optik pada kain kapas dengan menggunakan
metode exhaust dan pad-steam.
1.2 Tujuan
a. Agar praktikan dapat memahami dan mengetahui mekanisme pemutihan optik pada
kain kapas.
b. Agar praktikan dapat memahami dan menguasai cara proses pemutihan optik dengan
metode exhaust an pad-steam.
c. Agar praktikan dapat mengetahui evaluasi hasil perbandingan dari beberapa resep
proses pemutihan optik.
d. agar praktikan dapat menentukan metode dan cara yang paling baik dalam proses
pemutihan optik pada kain kapas.
II. Teori Dasar
Proses pemutihan bahan tekstil melalui proses pengenlantangan hanya dapat
mendekomposisi pigmen alam dalam serat, sehingga distribusi pemantulan sinar oleh serat
menjadi lebih seragam di sepanjang spektrum sinar tampak sehingga kain nampak lebih putih.
Tujuan pengelantangan yaitu menghilangkan pigmen warna dari serat alam (serat selulosa,
protein), menghilangkan warna dari kotoran luar (pada serat sintetik : pelumas, grease mesin
dsb), sehingga diperoleh bahan putih murni merata di seluruh kain . mempersiapkan bahan untuk
pencelupan atau pencapan dengan warna muda. Pigmen ini tidak dapat hilang pada proses
pemasakan.
Prinsip proses pengelantangan yaitu Oksidasi /Reduksi bagian kromofor dari pigmen alam
(ikatan rangkap terkonjugasi pada struktur pigmen, menjadi ikatan tunggal sehingga menjadi
tidak berwarna dan dapat larut dalam air, mengakibatkan pemantulan distribusi pemantulan
cahaya lebih seragam dan kain kelihatan lebih putih,)
Proses Bleaching menggunakan H2O2 mempunyai sifat kimia yaitu, tidak berwarna dan
larutan larut dalam air, keadaannya stabil pada pH <7 (ditambahkan asam). Konsentrasi
6%(w/w) yang dapat mengiritasi kulit. Potenisal redoks paling rendah (810-840mV). Mw = 34,
H2O2 murni = 47% oksigen aktif. Dalam perdagangan dinyatakan dalam % berat/berat (%w/w),
bisa juga dalam volume strenght, ex : H2O2 10,20,100,130 vol. 10 vol = kandungan oksigen aktif
= 10x volume H2O2 (kondisi STP), 1%H2O2 = 3,3 vol. Umumnya dijual sebagai H2O2 35% atau
50% w/w.
Reaksi penguraian H2O2
Reaksi (1) dekomposisi spontan dapat terjadi pada suhu 25oC menghasilkan air dan
oksigen radikal dan energi 23.5 kkal/mol.
Faktor-faktor yang berpengaruh pada peroxide bleaching :
1. Efek pH
Larutan memiliki pH asam (ditambahkan H2SO4 sebagai penstabil) pH optimum
yang pengelantangan yaitu pH 10-11.
2. Efek Suhu
• Suhu dibawah 80oC pelepasan ion HO2- sedikit, suhu pengelantangan kapas 90-
100oC.
• Suhu >100oC (HT/HP : 120oC) : peguaraian H2O2 terlalu cepat sehingga dapat
merusak serat selulosa (oksiselulosa).
3. Efek Katalis Ion logam
Logam-2 besi (ion Fe 2+, Fe 3+,Cu2+,Mn2+) dapat mempercepat penguraian H2O2
menghasilkan Oksigen aktif : menyerang selulosa pada posisi tertentu : terjadi lobang
pada kain (pin hole), untuk mengatasinya : kain direndam dalam larutan asam encer,
atau gunakan stabiilisator H2O2.
4. Efek Stabilisator
Fungsi stabilisator yaitu mengontrol pelepasan ion perhidroksil (-OOH) dan free
radical spesies (O*) sehingga mencegah dekomposisi H2O2 yang terlalu cepat dan
mencegah kerusakan serat.
Jenis Stabisator :
1. Alkali : Sodium Silikat (Na2SiO3)
2. Dispersant : Acrylate, phosphonate
3. Sequesterant : EDTA,DTPA , dll
4. In-Organic salt : Magnesium sulfate : MgSO4.7H2O
5. Coloid stabiliser : Acrylate polymer
Mekanisme : Mengikat ion-2 logam dalam air proses
5. Efek Konsentrasi
Efek konsentrasi pada proses bleaching ini tergantung pada :
• Jenis bahan (kain berat,sedang,ringan)
• Suhu
• Vlot
• Konsentrasi terlalu tinggi : merusak serat
• Batch proses (2-4% owf), LR 1:10; 1:20
• Continuous : (1-2% owf)
6. Efek Waktu
Efek waktu ini tergantung pada :
• Jenis bahan (kain berat,sedang,ringan)
• Suhu, Suhu Tinggi : waktu lebih singkat
• Mesin yang digunakan
III. Percobaan
3.1 Diagram Alir Proses
1. Cara Exhaust : 2. Cara Pad-Steam :
3.2 Skema Proses
Timbang kain dan zat sesuai resep
Larutkan zat pemutihan optik
Kain dicuci panas dan dingin
Timbang kain dan zat sesuai resep
Buat larutan sesuai resep masukkan dalam padder
Rendam-Peras/Padding
Kukus/Steaming
Kain dicuci panas dan dingin
Pengeringan
Evaluasi kain, derajat putih
Pengeringan
Evaluasi kain, derajat putih
3.3 Perbandingan Resep
30°C 30°C
Pemutih Optik
NaCl
90°C
10 20 50 60 menit
Pengeringan
METODA EXHAUST METODA PAD-STEAM
Resep 1 Resep 2 Resep 3 Resep 4
OBA 0,5% 0,5% 1% OBA 10
NaCl (ml/l) - 10 10 Stabilisator H2O2
(ml/l)
10
Pembasah (ml/l) 1 1 1 Pembasah (ml/l) 1
Suhu (°C) 90 90 90 Suhu (°C) 150
Waktu (menit) 30 30 30 Waktu (menit) 2
Vlot 1:30 1:30 1:30 WPU 70%
3.4 Cara Kerja
Metode Exhaustion (Perendaman)
Menyiapkan kain dan alat praktikum
Menimbang kain dan zat sesuai resep
Memasukan kain ke dalam bejana larutan, kemudian diaduk merata sesuai waktu yang
tercantum pada resep
Mencuci bahan yang telah diproses pengelantangan dengan air panas dan dingin
Mengeringkan kain
Mengetest derajat putih kain.
Metoda Pad- Baking
Menyiapkan larutan dalam bak pad
Meng-pad bahan, kemudian mengukusnya selama waktu yang ditentukan
Mencuci bahan yang telah diproses pengelantangan dengan air panas dan dingin
Mengeringkan kain
Mengetest derajat putih kain.
3.5 Data Hasil dan Evaluasi
EvaluasiResep No.
1 2 3 4Kain sebelum
pemutihan optik
Kain sesudah pemutihan
optik
IV. Diskusi dan kesimpulan
4.1 Diskusi
OBA adalah proses untuk menghilangkan pigmen warna dari serat alam (serat
selulosa,protein). Menghilangkan warna dari kotoran luar (pada serat sintetik : pelumas,grease
mesin dsb). Sehingga diperoleh bahan putih murni merata di seluruh kain mempersiapkan bahan
untuk pencelupan atau pencapan dengan warna muda. Pigmen ini tidak dapat hilang pada proses
pemasakan. Faktor-faktor yang mempengaruhi proses pengelantangan adalah pH, suhu larutan,
katalis ion logam, NaCl, konsentrasi larutannya, dan waktu proses.
Pada praktikum kali ini praktikan menggunakan 4 variasi resep dengan perbedaan pH,
penggunaan NaCl, suhu, dan metode. Dari bebeapa variasi tersebut menghasilkan kenampakkan
kain yang berbeda. Pada resep 1 larutan yang dipakai tidak menggunakan NaCl, seperti yang
diketahui fungsi NaCl adalah untuk membantu penyerapan OBA pada kain. Sehingga hasil yang
diinginkan adalah kain yang putih bersih. Namun pada kain yang menggunakan resep nomer 1,
perbedaan derajat putih sebelum dan sesudah pemutihan optik tidak terlalu jauh.
Pada proses pemutihan optik percobaan resep 2 menggunakan metoda exhaust ini, zat
utama yang sangat berperan dalam proses ini adalah OBA. Selain itu pada resep ini pun
ditambahkan NaCl yang berfungsi sebagai zat anti permukaan dan ditambahkan juga zat
pembasah sebagai zat pembantu penyerapan larutan secara merata. Pada resep ini digunakan
OBA sebanyak 0,5% sehingga kain berubah terlihat menjadi putih.
Pada resep nomer 3 menggunakan OBA sebagai zat utama dalam pemutihan optik,
seperti yang diketahui fungsi NaCl adalah untuk membantu penyerapan OBA pada kain.
Penggunaan OBA pada resep 3 sebanyak 1%. Sehingga pada resep nomer 3 kain terlihat putih
bersih.
Pada resep nomer 4 menggunakan OBA dengan metoda pad-steam menghasilkan kain
yang lebih putih. Hal itu sesuai dengan tujuan dan fungsi setiap resep. Dalam hal ini OBA
berfungsi sebagai oksidator yang akan merusak pigmen warna karena H2O2 dapat bereaksi
dengan H2O dan mengakibatkan ketidakstabilan dan kerusakan pigmen pada serat kapas. Selain
itu juga OBA dapat menangkap sinar ultra violet lalu memantulkannya dengan panjang
gelombang sekitar 400-700 NanoMeter sehingga akan menambah sinar tampak.Dengan adanya
stabilisator kandungan logam yang ada pada serat tidak ikut bereaksi sehingga proses pemutihan
berjalan dengan baik. Penggunaan NaCl sangat membantu untuk penyerapan OBA pada kain.
4.2 Kesimpulan
Dari praktikum yang telah dilakukan didapatkan kesimpulan sebagai berikut :
- Zat pemutihan optik adalah OBA dengan konsentrasi 1%.
- NaCl adalah untuk membantu penyerapan OBA pada kain.
- Suhu yang paling optimum 90ᵒC.
- Metoda yang paling tepat untuk pemutihan optik adalah metoda exhaust.
Dari kesimpulan tersebut dapat diketahui bahawa resep yang paling baik untuk pemutihan optik
dengan metoda exhaust adalah resep 3, karena menggunakan zat OBA 1%, NaCl, dan suhu 90ᵒC
menggunakan metoda exhaust.
Contoh uji resep no.
.
Daftar Pustaka
Hidaya, Krebet dkk. 1981. Teori Penyempurnaan Tekstil 2. Jakarta