Download - Laporan Pendahuluan Ch
7/25/2019 Laporan Pendahuluan Ch
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pendahuluan-ch 1/30
LAPORAN PENDAHULUAN CIROSIS HEPATIS
A. PENGERTIAN
Sirosis adalah suatu kondisi di mana jaringan hati yang normal
digantikan oleh jaringan parut (fibrosis) yang terbentuk melalui proses
bertahap. Jaringan parut ini mempengaruhi struktur normal dan regenerasi sel-
sel hati. Sel-sel hati menjadi rusak dan mati sehingga hati secara bertahap
kehilangan fungsinya. Istilah Sirosis hati diberikan oleh Laence tahun 11!"
yang berasal dari kata #hirros yang berarti kuning orange (orange yello$)"
karena perubahan $arna pada nodul-nodul yang terbentuk. Sirosis hati
merupakan suatu penyakit dimana sirkulasi mikro" anatomi pembuluh darah
besar dan seluruh sitem arsitektur hati mengalami perubahan menjadi tidak
teratur dan terjadi penambahan jaringan ikat (fibrosis) disekitar parenkim hati
yang mengalami regenerasi. %iasanya dimulai dengan adanya proses peradangan"
nekrosis sel hati yang luas" pembentukan jaringan ikat dan usaha regenerasi nodul.
&istorsi arsitektur hati akan menimbulkan perubahan sirkulasi mikro dan makro
menjadi tidak teratur akibat penambahan jaringan ikat dan nodul.
%erdasarkan morfologi Sherlock membagi sirosis hati atas ' jenis" yaitu
1. ikronodular
*. akronodular
'. +ampuran (yang memperlihatkan gambaran mikro-dan makronodular)
Secara fungsional Sirosis terbagi atas
1. Sirosis hati kompensata
Sering disebut dengan Laten Sirosis hati. ,ada stadium kompensata ini
belum terlihat gejala-gejala yang nyata. %iasanya stadium ini ditemukan pada saat
pemeriksaan screening.
7/25/2019 Laporan Pendahuluan Ch
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pendahuluan-ch 2/30
*. Sirosis hati &ekompensata
&ikenal dengan ctie Sirosis hati" dan stadium ini biasanya gejala-gejala
sudah jelas" misalnya / ascites" edema dan ikterus.
B. ETIOLOGI
da ' tipe sirosis hepatis
1. Sirosis portal laennec (alkoholik nutrisional)" dimana jaringan parut
secara khas mengelilingi daerah portal. Sering disebabkan oleh alkoholis
kronis.
*. Sirosis pasca nekrotik" dimana terdapat pita jaringan parut yang lebar
sebagai akibat lanjut dari hepatitis irus akut yang terjadi sebelumnya.
'. Sirosis bilier" dimana pembentukan jaringan parut terjadi dalam hati di
sekitar saluran empedu. 0erjadi akibat obstruksi bilier yang kronis dan
infeksi (kolangitis).
da banyak penyebab sirosis. ,enyebab paling umum adalah
kebiasaan meminum alkohol dan infeksi irus hepatitis +. Sel-sel hati
berfungsi mengurai alkohol" tetapi terlalu banyak alkohol dapat merusak sel-
sel hati. Infeksi kronis irus hepatitis + menyebabkan peradangan jangka
panjang dalam hati yang dapat mengakibatkan sirosis. Sekitar 1 dari
penderita hepatitis + kronis mengembangkan sirosis. 0etapi hal ini biasanyaterjadi setelah sekitar *2 tahun atau lebih dari infeksi a$al. ,enyebab umum
sirosis lainnya meliputi
1. Infeksi kronis irus hepatitis %" +" &.
*. 3epatitis autoimun. Sistem kekebalan tubuh biasanya membuat antibodi
untuk menyerang bakteri" irus" dan kuman lainnya. ,ada hepatitis
autoimun"sistem kekebalan tubuh membuat antibodi terhadap sel-sel hati
yang dapat menyebabkan kerusakan dan sirosis.
7/25/2019 Laporan Pendahuluan Ch
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pendahuluan-ch 3/30
'. ,enyakit yang menyebabkan penyumbatan saluran empedu sehingga
tekanan darah terhambat dan merusak sel-sel hati. Sebagai contoh" sirosis
bilier primer" primary sclerosing" dan masalah ba$aan pada saluran
empedu.
4. 5on-alcohol steato-hepatitis (5S3). Ini adalah kondisi di mana lemak
menumpuk di hati sehingga menciptakan jaringan parut dan sirosis.
#elebihan berat badan (obesitas) meningkatkan risiko nda
mengembangkan non-alcohol steato-hepatitis.
. 6eaksi parah terhadap obat tertentu.
7. %eberapa racun dan polusi lingkungan.
8. Infeksi tertentu yang disebabkan bakteri dan parasit.. 9agal jantung parah yang dapat menyebabkan tekanan balik darah dan
kemacetan di hati.
!. %eberapa penyakit $arisan langka yang dapat menyebabkan kerusakan
pada sel-sel hati" seperti hemokromatosis (kondisi yang menyebabkan
timbunan abnormal :at besi di hati dan bagian lain tubuh) dan penyakit
;ilson (kondisi yang menyebabkan penumpukan abnormal :at tembaga
di hati dan bagian lain tubuh).
12. lkohol11. #olestasis
Saluran empedu memba$a empedu yang dihasilkan oleh hati ke
usus" dimana empedu membantu mencerna lemak. ,ada bayi penyebab
sirosis terbanyak adalah akibat tersumbatnya saluran empedu yang disebut
%iliary atresia. ,ada penyakit ini empedu memenuhi hati karena saluran
empedu tidak berfungsi atau rusak. %ayi yang menderita %iliary ber$arna
kuning (kulit kuning) setelah berusia satu bulan. #adang bisa diatasi
dengan pembedahan untuk membentuk saluran baru agar empedu
meninggalkan hati" tetapi transplantasi diindikasikan untuk anak-anak
yang menderita penyakit hati stadium akhir. ,ada orang de$asa" saluran
empedu dapat mengalami peradangan" tersumbat" dan terluka akibat
,rimary %iliary Sirosis atau ,rimary Sclerosing +holangitis. Secondary
%iliary +irrosis dapat terjadi sebagai komplikasi dari pembedahan saluran
empedu.
7/25/2019 Laporan Pendahuluan Ch
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pendahuluan-ch 4/30
1*. Sumbatan saluran ena hepatica
a. Sindroma %udd-+hiari
b. ,ayah jantung1'. 9angguan Imunitas (3epatitis Lupoid)
14. 0oksin dan obat-obatan (misalnya metotetre<at" amiodaron"I53" dan
lainlain)
1. =perasi pintas usus pada obesitas
17. #riptogenik
18. alnutrisi
1. Indian +hildhood +irrhosis
1!. #elainan metabolic
a. 3emakhomatosis (kelebihan beban besi)
b. ,enyakit ;ilson (kelebihan beban tembaga)c. &efisiensi lphal-antitripsin
d. 9likonosis type-I>
e. 9alaktosemia
f. 0irosinemia
C. PATOFISIOLOGI
Infeksi hepatitis iral tipe %?+ menimbulkan peradangan sel hati.
,eradangan ini menyebabkan nekrosis meliputi daerah yang luas" terjadi
kolaps lobulus hati dan ini memacu timbulnya jarigan parut disertai
terbentuknya septa fibrosa difus dan nodul sel hati. ;alaupun etiologinya
berbeda" gambaran histologis sirosis hati sama atau hampir sama. Septa bisa
dibentuk dari sel retikulum penyangga yang kolaps dan berubah jadi parut.
Jaringan parut ini dapat menghubungkan daerah porta yang satu dengan yang
lainnya atau porta dengan sentral (bridging necrosis).
%eberapa sel tumbuh kembali dan membentuk nodul dengan berbagai
ukuran dan ini menyebabkan distorsi percabangan pembuluh hepatik dan
gangguan aliran darah porta" dan menimbulkan hipertensi portal. 3al
demikian dapat pula terjadi pada sirosis alkoholik tapi prosesnya lebih lama.
0ahap berikutnya terjadi peradangan dari sirosis pada sel duktules" sinusoid
retikuloendotel" terjadi brogenesis dan septa aktif. Jaringan kolagen berubah
dari reersibel menjadi ireersibel bila telah tertbentuk septa permanen yang
aselular pada daerah porta dan parenkim hati. 9ambaran septa ini bergantung
etiologi sirosis. ,ada sirosis dengan etiologi hemokromatosis" besi
7/25/2019 Laporan Pendahuluan Ch
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pendahuluan-ch 5/30
mengakibatkan fibrosis daerah portal" pada sirosis alkoholik timbul fibrosis
daerah sentral. Sel limfosit 0 dan makrofag menghasilkan limfokin dan
monokin" mungkin sebagai mediator timbulnya fibrinogen. ediator ini tidak
memerlukan peradangan dan nekrosis aktif. Septa aktif ini berasal dari daerah
porta menyebar ke parenkim hati.
#olagen ada 4 tipe dengan lokasi sebagai berikut
0ipe I lokasi daerah sentral.
0ipe II sinusoid.
0ipe III jaringan retikulin.0ipe I> membran basal.
,ada sirosis terdapat peningkatan pertumbuhan semua jenis
kolagen tersebut. ,ada sirosis" pembentukan jaringan kolagen dirangsang
oleh nekrosis hepatoselular" juga asidosis laktat merupakan faktor
perangsang.
D. PATHWAY
0erlampir.
E. TANDA DAN GEJALA
Sirosis di tahap a$al tidak menimbulkan gejala apapun. =leh karena
itu" pasien sirosis ringan dan moderat mungkin menderita untuk $aktu yang
lama tanpa menyadari penyakitnya. ,ada tahap ini tes fungsi hati dapat
mendeteksi perubahan yang mengarah pada disfungsi hati" seperti
1. #egagalan membuat cukup protein seperti albumin yang membantu untuk
mengatur komposisi cairan di dalam aliran darah dan tubuh.
*. #egagalan membuat bahan kimia yang cukup diperlukan untuk pembekuan
darah.
'. #urang mampu mengolah limbah kimia dalam tubuh seperti bilirubin
sehingga menumpuk di dalam tubuh.
7/25/2019 Laporan Pendahuluan Ch
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pendahuluan-ch 6/30
4. #urang mampu memproses obat" racun" dan bahan kimia lainnya yang
kemudian bisa menumpuk di dalam tubuh.
,ada tahap akhir" sirosis hati terkait dengan banyak gejala. Sebagian
besar gejalanya adalah akibat dari jaringan hati fungsional yang tersisa terlalu
sedikit untuk melakukan tugas-tugas hati. 9ejala yang dapat timbul pada fase
ini adalah
1. #elelahan.
*. #elemahan.
'. +airan yang bocor dari aliran darah dan menumpuk di kaki (edema) dan perut (ascites).
4. #ehilangan nafsu makan" merasa mual dan ingin muntah.
. #ecenderungan lebih mudah berdarah dan memar.
7. ,enyakit kuning karena penumpukan bilirubin.
8. 9atal-gatal karena penumpukan racun.
. 9angguan kesehatan mental dapat terjadi dalam kasus berat karena
pengaruh racun di dalam aliran darah yang memengaruhi otak. 3al ini
dapat menyebabkan perubahan kepribadian dan perilaku" kebingungan"
pelupa dan sulit berkonsentrasi.
Selain itu" jaringan parut membatasi aliran darah melalui ena portal
sehingga terjadi tekanan balik (dikenal sebagai hipertensi portal). >ena portal
adalah ena yang memba$a darah berisi nutrisi dari usus dan limpa ke hati.
5ormalnya" darah dari usus dan limpa dipompa ke hati melalui ena portal.
5amun" sirosis menghalangi aliran normal darah melalui hati sehingga darah
terpaksa mencari pembuluh baru di sekitar hati. ,embuluh-pembuluh darah
baru yang disebut @arisesA ini terutama muncul di tenggorokan (esofagus) dan
lambung sehingga membuat usus mudah berdarah. Jika perdarahan usus
terjadi" nda mungkin muntah darah" atau mengeluarkan darah melalui kotoran
(feses). #ondisi ini adalah kedaruratan medis yang harus segera ditangani.
F. MANIFESTASI KLINIS
#eluhan pasien sirosis hati tergantung pada fase penyakitnya.
7/25/2019 Laporan Pendahuluan Ch
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pendahuluan-ch 7/30
1. Base kompensasi sempurna dengan gejala klinik yang belum tampak .
&iagnosis untuk stadium ini ditegakkan pada saat melakukan ealuasi
dengan gejala klinik yang belum tampak. &iagnosis untuk stadium ini ditegakkan
pada saat melakukan aaluasi terhadap fungsi hati pada penderita hepatitis kronik.
#erusakan subjektif baru timbul bila sudah ada kerusakan sel-sel hati" umumnya
berupa penurunan nafsu makan" mual" muntah" sebah" kelemahan dan malaise.
#elemahan otot dan cepat lelah sering dijumpai pada sirosis kompensata akibat
kekurangan protein dan adanya cairan dalam otot penderita.
,ada fase ini pasien tidak mengeluh sama sekali atau bisa jugakeluhan samar-samar tidak khas seperti pasien merasa tidak fit" merasa
kurang kemampuan kerja" selera makan berkurang" perasaan perut
kembung" mual" kadang mencret atau konstipasi" berat badan menurun"
kelemahan otot dan perasaan cepat lelah akibat deplesi protein. #eluhan
dan gejala tersebut tidak banyak bedanya dengan pasien hepatitis kronik
aktif tanpa sirosis hati dan tergantung pada luasnya kerusakan parenkim
hati.
*. Base dekompensasi dengan gejala klinik yang jelas.
,asien sirosis hati dalam fase ini sudah dapat ditegakkan
diagnosisnya dengan bantuan pemeriksaan klinis" laboratorium dan
pemeriksaan penunjang lainnya. 0erutama bila timbul komplikasi
kegagalan hati dan hipertensi portal dengan manifestasi seperti eritema
palmaris" spider naei" ena kolateral pada dinding perut" ikterus" edema
pretibial dan asites. Ikterus dengan air kemih berr$arna teh pekat mungkin
disebabkan proses penyakit yang berlanjut atau transformasi kearah
keganasan hati" dimana tumor akan menekan saluran empedu atau
terbentuknya thrombus saluran empedu intrahepatik. %isa juga pasien
datang dengan gangguan pembekuan darah seperti epistaksis" perdarahan
gusi" gangguan siklus haid" atau siklus haid berhenti. Sebagian pasien
datang dengan gejala hematemesis dan melena" atau melena saja akibat
perdarahan arises esofagus. ,erdarahan bisa masif dan menyebabkan
7/25/2019 Laporan Pendahuluan Ch
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pendahuluan-ch 8/30
pasien jatuh kedalam renjatan. ,ada kasus lain sirosis datang dengan
gangguan kesadaran berupa ensefalopati hepatik sampai koma hepatik.
Cnsefalopati bisa akibat kegagalan hati pada sirosis hati fase lanjut atau
akibat perdarahan arises esofagus.
G. KOMPLIKASI
1. Cdema dan ascites
#etika sirosis hati menjadi parah" tanda-tanda dikirim ke ginjal-
ginjal untuk menahan garam dan air didalam tubuh. #elebihan garam danair pertama-tama berakumulasi dalam jaringan diba$ah kulit pergelangan-
pergelangan kaki dan kaki-kaki karena efek gaya berat ketika berdiri atau
duduk. kumulasi cairan ini disebut edema atau pitting edema. (,itting
edema merujuk pada fakta bah$a menekan sebuah ujung jari dengan kuat
pada suatu pergelangan atau kaki dengan edema menyebabkan suatu
lekukan pada kulit yang berlangsung untuk beberapa $aktu setelah
pelepasan dari tekanan. Sebenarnya" tipe dari tekanan apa saja" seperti dari
pita elastik kaos kaki" mungkin cukup untk menyebabkan pitting).
,embengkakkan seringkali memburuk pada akhir hari setelah berdiri atau
duduk dan mungkin berkurang dalam semalam sebagai suatu akibat dari
kehilnagan efek-efek gaya berat ketika berbaring. #etika sirosis memburuk
dan lebih banyak garam dan air yang tertahan" cairan juga mungkin
berakumulasi dalam rongga perut antara dinding perut dan organ-organ
perut. kumulasi cairan ini (disebut ascites) menyebabkan pembengkakkan
perut" ketidaknyamanan perut" dan berat badan yang meningkat.
*. Spontaneous bacterial peritonitis (S%,)
+airan dalam rongga perut (ascites) adalah tempat yang sempurna
untuk bakteri-bakteri berkembang. Secara normal" rongga perut
mengandung suatu jumlah yang sangat kecil cairan yang mampu mela$an
infeksi dengan baik" dan bakteri-bakteri yang masuk ke perut (biasanya dari
7/25/2019 Laporan Pendahuluan Ch
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pendahuluan-ch 9/30
usus) dibunuh atau menemukan jalan mereka kedalam ena portal dan ke
hati dimana mereka dibunuh. ,ada sirosis" cairan yang mengumpul didalam
perut tidak mampu untuk mela$an infeksi secara normal. Sebagai
tambahan" lebih banyak bakteri-bakteri menemukan jalan mereka dari usus
kedalam ascites. =leh karenanya" infeksi didalam perut dan ascites" dirujuk
sebagai spontaneous bacterial peritonitis atau S%," kemungkinan terjadi.
S%, adalah suatu komplikasi yang mengancam nya$a. %eberapa pasien-
pasien dengan S%, tdak mempunyai gejala-gejala" dimana yang lainnya
mempunyai demam" kedinginan" sakit perut dan kelembutan perut" diare"
dan memburuknya ascites.
'. ,erdarahan dari >arices->arices #erongkongan (esophageal arices)
,ada sirosis hati" jaringan parut menghalangi aliran darah yang
kembali ke jantung dari usus-usus dan meningkatkan tekanan dalam ena
portal (hipertensi portal). #etika tekanan dalam ena portal menjadi cukup
tinggi" ia menyebabkan darah mengalir di sekitar hati melalui ena-ena
dengan tekanan yang lebih rendah untuk mencapai jantung. >ena-ena
yang paling umum yang dilalui darah untuk membypass hati adalah ena-
ena yang melapisi bagian ba$ah dari kerongkongan (esophagus) dan
bagian atas dari lambung. Sebagai suatu akibat dari aliran darah yang
meningkat dan peningkatan tekanan yang diakibatkannya" ena-ena pada
kerongkongan yang lebih ba$ah dan lambung bagian atas mengembang
dan mereka dirujuk sebagai esophageal dan gastric arices/ lebih tinggi
tekanan portal" lebih besar arices-arices dan lebih mungkin seorang
pasien mendapat perdarahan dari arices-arices kedalam kerongkongan
(esophagus) atau lambung. ,erdarahan dari arices-arices biasanya adalah
parah?berat dan" tanpa pera$atan segera" dapat menjadi fatal. 9ejala-gejala
dari perdarahan arices-arices termasuk muntah darah (muntahan dapat
berupa darah merah bercampur dengan gumpalan-gumpalan atau Dcoffee
groundsD dalam penampilannya" yang belakangan disebabkan oleh efek
dari asam pada darah)" mengeluarkan tinja?feces yang hitam dan bersifat ter
7/25/2019 Laporan Pendahuluan Ch
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pendahuluan-ch 10/30
disebabkan oleh perubahan-perubahan dalam darah ketika ia mele$ati usus
(melena)" dan kepeningan orthostatic (orthostatic di::iness) atau membuat
pingsan (disebabkan oleh suatu kemerosotan dalam tekanan darah terutama
ketika berdiri dari suatu posisi berbaring). ,erdarahan juga mungkin terjadi
dari arices-arices yang terbentuk dimana saja didalam usus-usus"
contohnya" usus besar (kolon)" namun ini adalah jarang. Entuk sebab-sebab
yang belum diketahui" pasien-pasien yang diopname karena perdarahan
yang secara aktif dari arices-arices kerongkongan mempunyai suatu
risiko yang tinggi mengembangkan spontaneous bacterial peritonitis.
4. 3epatic encephalopathy
%eberapa protein-protein dalam makanan yang terlepas dari
pencernaan dan penyerapan digunakan oleh bakteri-bakteri yang secara
normal hadir dalam usus. #etika menggunakan protein untuk tujuan-tujuan
mereka sendiri" bakteri-bakteri membuat unsur-unsur yang mereka
lepaskan kedalam usus. Ensur-unsur ini kemudian dapat diserap kedalam
tubuh. %eberapa dari unsur-unsur ini" contohnya" ammonia" dapat
mempunyai efek-efek beracun pada otak. %iasanya" unsur-unsur beracun
ini diangkut dari usus didalam ena portal ke hati dimana mereka
dikeluarkan dari darah dan di-detoksifikasi (dihliangkan racunnya). Seperti
didiskusikan sebelumnya" ketika sirosis hadir" sel-sel hati tidak dapat
berfungsi secara normal karena mereka rusak atau karena mereka telah
kehilangan hubungan normalnya dengan darah. Sebagai tambahan" beberapa dari darah dalam ena portal membypass hati melalui ena-ena
lain. kibat dari kelainan-kelainan ini adalah bah$a unsur-unsur beracun
tidak dapat dikeluarkan oleh sel-sel hati" dan" sebagai gantinya" unsur-unsur
beracun berakumulasi dalam darah. #etika unsur-unsur beracun
berakumulasi secara cukup dalam darah" fungsi dari otak terganggu" suatu
kondisi yang disebut hepatic encephalopathy. 0idur $aktu siang hari
daripada pada malam hari (kebalikkan dari pola tidur yang normal) adalah
7/25/2019 Laporan Pendahuluan Ch
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pendahuluan-ch 11/30
diantara gejala-gejala paling dini dari hepatic encephalopathy. 9ejala-gejala
lain termasuk sifat lekas marah" ketidakmampuan untuk konsentrasi atau
melakukan perhitungan-perhitungan" kehilangan memori" kebingungan"
atau tingkat-tingkat kesadaran yang tertekan. khirnya" hepatic
encephalopathy yang parah?berat menyebabkan koma dan kematian. Ensur-
unsur beracun juga membuat otak-otak dari pasien-pasien dengan sirosis
sangat peka pada obat-obat yang disaring dan di-detoksifikasi secara
normal oleh hati. &osis-dosis dari banyak obat-obat yang secara normal di-
detoksifikasi oleh hati harus dikurangi untuk mencegah suatu penambahan
racun pada sirosis" terutama obat-obat penenang (sedaties) dan obat-obat
yang digunakan untuk memajukan tidur. Secara alternatif" obat-obat
mungkin digunakan yang tidak perlu di-detoksifikasi atau dihilangkan dari
tubuh oleh hati" contohnya" obat-obat yang dihilangkan?dieliminasi oleh
ginjal-ginjal.
. 3epatorenal syndrome
,asien-pasien dengan sirosis yang memburuk dapat
mengembangkan hepatorenal syndrome. Sindrom ini adalah suatu
komplikasi yang serius dimana fungsi dari ginjal-ginjal berkurang. Itu
adalah suatu persoalan fungsi dalam ginjal-ginjal" yaitu" tidak ada kerusakn
fisik pada ginjal-ginjal. Sebagai gantinya" fungsi yang berkurang
disebabkan oleh perubahan-perubahan dalam cara darah mengalir melalui
ginjal-ginjalnya. 3epatorenal syndrome didefinisikan sebagai kegagalanyang progresif dari ginjal-ginjal untuk membersihkan unsur-unsur dari
darah dan menghasilkan jumlah-jumlah urin yang memadai $alaupun
beberapa fungsi-fungsi penting lain dari ginjal-ginjal" seperti penahanan
garam" dipelihara?dipertahankan. Jika fungsi hati membaik atau sebuah hati
yang sehat dicangkok kedalam seorang pasien dengan hepatorenal
syndrome" ginjal-ginjal biasanya mulai bekerja secara normal. Ini
menyarankan bah$a fungsi yang berkurang dari ginjal-ginjal adalah akibat
7/25/2019 Laporan Pendahuluan Ch
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pendahuluan-ch 12/30
dari akumulasi unsur-unsur beracun dalam darah ketika hati gagal. da dua
tipe dari hepatorenal syndrome. Satu tipe terjadi secara berangsur-angsur
melalui $aktu berbulan-bulan. Fang lainnya terjadi secara cepat melalui
$aktu dari satu atau dua minggu.
7. 3epatopulmonary syndrome
Jarang terjadi dan beberapa pasien-pasien dengan sirosis yang
berlanjut dapat mengembangkan hepatopulmonary syndrome. ,asien-
pasien ini dapat mengalami kesulitan bernapas karena hormon-hormon
tertentu yang dilepas pada sirosis yang telah berlanjut menyebabkan paru-
paru berfungsi secara abnormal. ,ersoalan dasar dalam paru adalah bah$a
tidak cukup darah mengalir melalui pembuluh-pembuluh darah kecil dalam
paru-paru yang berhubungan dengan aleoli (kantung-kantung udara) dari
paru-paru. &arah yang mengalir melalui paru-paru dilangsir sekitar aleoli
dan tidak dapat mengambil cukup oksigen dari udara didalam aleoli.
Sebagai akibatnya pasien mengalami sesak napas" terutama dengan
pengerahan tenaga.
8. 3ypersplenism
Limpa (spleen) secara normal bertindak sebagai suatu saringan
(filter) untuk mengeluarkan?menghilangkan sel-sel darah merah" sel-sel
darah putih" dan platelet-platelet (partikel-partikel kecil yang penting
uktuk pembekuan darah) yang lebih tua. &arah yang mengalir dari limpa
bergabung dengan darah dalam ena portal dari usus-usus. #etika tekanan
dalam ena portal naik pada sirosis" ia bertambah menghalangi aliran
darah dari limpa. &arah tersendat dan berakumulasi dalam limpa" dan
limpa membengkak dalam ukurannya" suatu kondisi yang dirujuk sebagai
splenomegaly. dakalanya" limpa begitu bengkaknya sehingga ia
menyebabkan sakit perut. #etika limpa membesar" ia menyaring keluar
lebih banyak dan lebih banyak sel-sel darah dan platelet-platelet hingga
7/25/2019 Laporan Pendahuluan Ch
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pendahuluan-ch 13/30
jumlah-jumlah mereka dalam darah berkurang. 3ypersplenism adalah
istilah yang digunakan untuk menggambarkan kondisi ini" dan itu
behubungan dengan suatu jumlah sel darah merah yang rendah (anemia)"
jumlah sel darah putih yang rendah (leucopenia)" dan?atau suatu jumlah
platelet yang rendah (thrombocytopenia). nemia dapat menyebabkan
kelemahan" leucopenia dapat menjurus pada infeksi-infeksi" dan
thrombocytopenia dapat mengganggu pembekuan darah dan berakibat
pada perdarahan yang diperpanjang (lama).
. #anker 3ati (hepatocellular carcinoma)
Sirosis yang disebabkan oleh penyebab apa saja meningkatkan
risiko kanker hati utama?primer (hepatocellular carcinoma). Etama (primer)
merujuk pada fakta bah$a tumor berasal dari hati. Suatu kanker hati
sekunder adalah satu yang berasal dari mana saja didalam tubuh dan
menyebar (metastasi:es) ke hati. 9ejala-gejala dan tanda-tanda yang paling
umum dari kanker hati primer?utama adalah sakit perut dan pembengkakan
perut" suatu hati yang membesar" kehilangan berat badan" dan demam.
Sebagai tambahan" kanker-kanker hati dapat menghasilkan dan melepaskan
sejumlah unsur-unsur" termasuk yang dapat menyebabkan suatu
peningkatan jumlah sel darah merah (erythrocytosis)" gula darah ang
rendah (hypoglycemia)" dan kalsium darah yang tinggi (hypercalcemia).
H. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Erine
&alam urin terdapat urobilinogen" juga terdapat bilirubin bila
penderita ada ikterus. ,ada penderita dengan asites" maka ekskresi natrium
berkurang" dan pada penderita yang berat ekskresinya kurang dari ' meG
(2"1).
*. 0inja
7/25/2019 Laporan Pendahuluan Ch
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pendahuluan-ch 14/30
ungkin terdapat kenaikan sterkobilinogen. ,ada penderita ikterus
ekskresi pigmen empedu rendah.
'. &arah
%iasanya dijumpai normositik normokromik anemia yang ringan"
kadang-kadang dalam bentuk makrositer" yang disebabkan kekurangan
asam folat dan itamin %1* atau karena splenomegali. %ila penderita
pernah mengalami perdarahan gastrointestinal" maka akan terjadi
hipokromik anemia. Juga dijumpai leukopeni bersama trombositopeni.
;aktu protombin memanjang dan tidak dapat kembali normal $alaupun
telah diberi pengobatan dengan itamin #. gambaran sumsum tulang
terdapat makronormoblastik dan terjadi kenaikan plasma sel pada kenaikan
kadar globulin dalam darah. %isa dijumpai 3b rendah" anemia normokrom
normositer" hipokrom mikrositer atau makrositer. nemia bisa" akibat
hipersplenisme dengan leukopenia dan trombositopenia.
4. 0es faal hati
,enderita sirosis banyak mengalami gangguan tes faal hati" lebih-
lebih lagi bagi penderita yang sudah disertai tanda-tanda hipertensi portal.
3al ini tampak jelas menurunnya kadar serum albumin H'"2 sebanyak
"!*" terdapat peninggian serum transaminase 42 E?l sebanyak 72"1.
enurunnya kadar tersebut di atas adalah sejalan dengan hasil pengamatan
jasmani" yaitu ditemukan asites sebanyak "8!.
. #enaikan en:im transaminase ? S9=0" S9,0 tidak merupakan petunjuk
tentang berat dan luasnya kerusakan parenkhim hati. #enaikan kadarnya
didalam serum timbul akibat kebocoran dari sel yang mengalami
kerusakan. ,eninggian kadar gama 90 sama dengan transaminase" ini lebih
sensitif tetapi kurang spesifik. ,emeriksaan bilirubin" transaminase dan
gama 90 tidak meningkat pada sirosis inaktif.
7. spartat aminotransferase (S0) atau serum glutamil oksalo asetat (S9=0) dan
alanin aminotransferase (L0) atau serum glutamil piruat transaminase (S9,0)
7/25/2019 Laporan Pendahuluan Ch
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pendahuluan-ch 15/30
meningkat tapi tak begitu tinggi. S0 lebih meningkat daripada L0" namun bila
transaminase normal tidak mengenyampingkan adanya sirosis.
8. lbumin. ,enurunan kadar albumin dan peningkatan kadar globulin
merupakan tanda kurangnya daya hati dalam menghadapi stress.
. ,emeriksaan +3C. %ila terjadi kerusakan sel hati" kadar +3C akan turun.
!. ,emeriksaan kadar elektrolit penting dalam penggunaan diuretik dan
pembatasan garam dalam diet.
12. ,emanjangan masa protombin merupakan petunjuk adanya penurunan
fungsi hati. ,emberian it. # parenteral dapat memperbaiki masa
protrombin.
11. ,eninggian kadar gula darah pada sirosis hati fase lanjut disebabkan
kurangnya kemampuan sel hati membentuk glikogen.
1*. ,emeriksaan marker serologi pertanda irus seperti 3%S g? 3%S b"
3beg? 3beb" 3%> &5" 3+> 65.
1'. ,emeriksaan B, penting dalam menentukan apakah telah terjadi
transformasi kearah keganasan. 5ilai B, 22 K 1222 mempunyai nilai
diagnostik suatu kanker hati primer.
14. ,emeriksaan jasmani.
0erdapat pembesaran hati pada a$al sirosis" pembesaran limfe" pada
perut terdapat ena kolateral dan asites" spider naei? kaput medusa"
eritema palmaris.
1. ,emeriksaan penunjang lainnya.
Csofagoskopi" ES9" +0-Scan" C6+," ngiografi.
I. PENATALAKSANAAN
1. ,enanganan umum
,enanganan umum adalah dengan memberikan diet yang benar dengan
kalori yang cukup sebanyak *222-'222 kkal?hari dan protein (8-122 g?hari) atau
bilamana tidak ada koma hepatik dapat diberikan diet yang mengandung protein
1g?kg %% dan jika terdapat retensi cairan dilakukan restriksi sodium. Jika terdapat
encephalopathy hepatic (ensefalopati hepatik)" konsumsi protein diturunkan
sampai 72-2 g?hari. &isarankan mengkonsumsi suplemen itamin. ultiitamin
7/25/2019 Laporan Pendahuluan Ch
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pendahuluan-ch 16/30
yang mengandung thiamine 122 mg dan asam folat 1 mg. ,erbaiki defisiensi
potasium" magnesium" dan fosfat. 0ransfusi sel darah merah (packed red cell)"
plasma juga diperlukan. &iet pada penyakit hati bertujuan memberikan makanan
secukupnya guna mempercepat perbaikan faal hati tanpa memberatkan
pekerjaannya. Syarat diet ini adalah katori tinggi" hidrat arang tinggi" lemak
sedang" dan protein disesuaikan dengan tingkat keadaan klinik pasien. &iet
diberikan secara berangsur-angsur disesuaikan dengan nafsu makan dan toleransi
pasien terhadap pasien terhadap protein. &iet ini harus cukup mineral dan itamin/
rendah garam bila ada retensi garam?air" cairan dibatasi bila ada asites hebat/ serta
mudah dicerna dan tidak merangsang. %ahan makanan yang menimbulkan gas
dihindari. %ahan makanan yang tidak boleh diberikan adalah sumber lemak" yaitu
semua makanan dan daging yang banyak mengandung lemak" seperti daging
kambing dan babi serta bahan makanan yang menimbulkan gas" seperti ubi"
kacang merah" kol" sa$i" lobak" ketimun" durian" dan nangka.
*. 0erapi pasien berdasarkan etiologi
lkohol dan bahan-bahan lain yang toksik dan dapat mencederai hati
dihentikan penggunaannya. ,emberian asetaminofen" kolkisin" dan obat herbal bisa menghambat kolagenik.
a. 3epatitis autoimun/ bisa diberika steroid atau imunosupresif.
b. 3emokromatosis/ flebotomi setiap minggu sampai kadar besi menjadi normal
dan diulang sesuai kebutuhan.
c. ,enyakit hati nonalkoholik/ menurunkan berat badan akan mencegah terjadi
sirosis.
d. 3epatitis irus %" interferon alfa dan lamiudin (analog nukleosida) merupaka
terapi utama. Lamiudin sebagai terapi lini pertama diberikan 122 mg secara
oral setiap hari selama satu tahun. 5amun pemberian lamiudin setelah !-1*
bulan menimbulkan mutasi F&& sehingga terjadi resistensi obat. Interferon
alfa diberikan " namun ternyata juga banyak yang kambuh.
e. 3epatitis irus + kronik" kombinasi interferon dengan ribairin merupakan
terapi standar. Interferon diberikan secara suntikan subkutan dengan dosis
IE tiga kali seminggu dan dikombinasi ribairin 22-1222 mg?hari selama 7
bulan.
f. ,engobatan fibrosis hati/ pengobatan antifibrotik pada saat ini lebih mengarah
kepada peradangan dan tidak terhadap fibrosis. &i masa datang" menempatkan
7/25/2019 Laporan Pendahuluan Ch
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pendahuluan-ch 17/30
sel stelata sebagai target pengobatan dan mediator fibrogenik akan merupakan
terapi utama. ,engobatan untuk mengurangi aktiasi dari sel stelata bisa
merupakan salah satu pilihan. Interferon mempunyai aktiitas antifibrotik yang
dihubungkan dengan pengurangan aktiasi sel stelata. #olkisin memiliki efek
anti peradangan dan mencegah anti fibrosis dan sirosis. etotreksat dan
itamin juga dicobakan sebagi anti fibrosis. Selain itu" juga obat-obatan
herbal juga sedang dalam penelitian.
'. ,engobatan Sirosis &ekompensata
a. sites dan edema
0irah baring dan dia$ali diet rendah garam" konsumsi garam
sebanyak "* gram atau !2 mmol?hari atau 422-22 mg?hari. 6estriksi
cairan (22-1222 mL?hari) disarankan pada pasien dengan hiponatremia
(serum sodium H1* meG?L). da pasien yang mengalami pengurangan asites
hanya dengan tidur dan restriksi garam saja. 0etapi ada juga pasien dengan
retensi cairan berat atau asites berat" yang sekresi urinnya kurang dari 12
meG?L. ,ada pasien asites dan edema dapat diberikan diuretik dan
paracentesis.
b. ,eritonitis bakterial spontan
,eritonitis bakterial spontan dapat ditandai dengan munculnya rasa
sakit abdomen" meningkatnya asites" demam" dan ensefalopati progresif pada
pasien dengan sirosis hepatis. 0etapi tanda-tandanya dapat ringan. 3asil
cairan asites dari paracentesi didapatkan jumlah sel darah putih lebih dari 22
sel?mL dengan ,5 lebih dari *2?L dan konsentrasi protein 1 g?dL atau
kurang. 3asil kultur cairan asites" 2-!2 didapatkan C coli dan
pneumococci" jarang anaerob. Jika terdapat *2?L atau lebih dapat
diberikan antibiotik intraena dengan cefota<ime * gram intraena setiap -
1* jam" minimal dalam $aktu hari. ,enurunan ,5 dapat terjadi setelah
pemberian antibiotik selama 4 jam. ngka kematiannya tinggi yaitu dapat
mencapai 82 dalam 1 tahun. 0erjadinya peritonitis berulang dapat dikurangi
dengan menggunakan norflo<acin" 422 mg sehari. ,ada pasien dengan sirosis
yang beresiko tinggi terjadinya peritonitis bakteri spontan (cairan asites H 1
g?dL)" serangan peritonitis pertama kali dapat dicegah dengan pemeberian
norflo<acin atau trimethoprim-sulfametho<a:ole ( kali seminggu). ,ada
7/25/2019 Laporan Pendahuluan Ch
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pendahuluan-ch 18/30
peritonitis bakterial spontan selain diberikan antibiotika seperti sefalosporin
intraena" juga dapat diberikan amoksilin" atau aminoglikosida.
c. Sindrom hepatorenal
Sindrom hepatorenal ditandai dengan a:otemia" oliguria"
hiponatremia" penurunan sekresi natrium urin" dan hipotensi pada pasien
penyakit hati stadium hati. Sindrom hepatorenal didiagnosa jika tidak ada
penyebab gagal ginjal lainnya. ,enyebabnya tidak jelas" tetapi
patogenesisnya karena asokonstriksi ginjal" kemungkinan disebabkan
gangguan sintesis asodilator renal seperti prostaglandin C*" keadaanhistologi ginjal normal. 0erapi yang diberikan kebanyakan tidak efektif.
%erdasarkan penelitian terakhir" pemberian asokonstriksi dengan $aktu
kerja lama (ornipressin dan albumin" ornipressin dan dopamine" atau
somatostatin analog octreotide dan midodrione sebagai obat alpha
adrenergik) dan 0I,S memberikan perbaikan.
d. Cnsefalopati hepatic
Cnsefalopati hepatik merupakan keadaan gangguan fungsi sistem
saraf pusat disebabkan hati gagal untuk mendetoksikasi bahan-bahan toksik
dari usus karena disfungsi hepatoselular dan portosystemic shunting.
,enangganan ensefalopati hepatik dapat berupa ,embatasan pemberian
protein dari makanan" Lactulose" 5eomisin sulfat.
e. nemia
Entuk anemia defisiensi besi dapat diberikan sulfa ferrosus" 2"' g
tablet" 1 kali sehari sesudah makan. ,emberian asam folat 1 mg?hari"
diindikasikan pada pengobatan anemia makrositik yang berhubungan dengan
alkoholisme. 0ransfusi sel darah merah beku (packed red cell) dapat
diberikan untuk mengganti kehilangan darah.
f. anifestasi perdarahan
3ipoprotombinemia dapat diterapi dengan itamin # (seperti
phytonadione" mg oral atau sub kutan" 1 kali per hari). 0erapi ini tidak
efektif karena sintesis faktor koagulasi menggalami gangguan pada penyakit
7/25/2019 Laporan Pendahuluan Ch
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pendahuluan-ch 19/30
hati berat. #oreksi $aktu prothrombin (prothrombin time) yang memanjang
dilakukan dengan pemberian plasma darah. ,emberian plasma darah hanya
diindikasikan pada perdarahan aktif atau sebelum pada prosedur inasif.
g. ,ecahnya arises esophagus
Entuk mencegah terjadinya perdarahan pertama kali pada arices
esofagus dapat diberikan penghambat beta bloker non selektif (nadolol"
propanolol). ,ada pasien yang tidak tahan terhadap pemberian beta bloker
dapat diberikan isosorbide mononitrate. %eta bloker dapat diberikan kepada
pasien sirosis hati yang beresiko tinggi terjadinya perdarahan" yaitu arisesyang besar dan merah. ,rofilaksis skleroterapi tidak boleh dilakukan kepada
pasien yang belum pernah mengalami perdarahan arises esofagus karena
berdasarkan penelitian" skleroterapi dapat meningkatkan angka kematian
daripada pengguna beta bloker. Ligasi arises (banding) dapat dilakukan pada
pasien dengan arises esofagus yang belum pernah perdarahan. ,emberian
beta bloker dan esofagus dapat dilakukan bersama-sama untuk mencegah
perdarahan arises esofagus" hanya bila ditinjau dari segi ekonomi. %ila
kedua hal itu dilakukan bersama-sama tidak efektif secara ekonomi.,encegahan perdarahan kembali dapat dilakukan skleroterapi atau ligasi" beta
bloker non selektif (propanolol" nadolol) *2 mg sebanyak * kali sehari atau
42-2 mg sekali sehari" isosorbide mononitrate dapat diberikan 12 mg
sebanyak * kali sehari sehari atau *2-42 mg sebanyak * kali sehari"
0ransenosus Intrahepatic ,ortosystemic Shunts (0I,S)" Surgical
,ortosystemic Shunts" dan transplantasi hati.
h. Sindrom hepatopulmonal
Sindrom hepatopulmonal terjadi karena meningkatnya tahanan
aleolar-arterial ketika bernapas" dilatasi ascular intrapulmoner" hubungan
arteri-ena yang menyebabkan shunt intrapulmonary kanan-kiri. ,asien
mengalami dyspnea dan deo<ygenasi arterial saat berdiri dan menghilang saat
berbaring. 0erapi mengunakan obat-obatan sudah tidak memberikan hasil"
tetapi dapat membaik dengan transplantasi hati. 0ransplantasi hati tidak boleh
dilakukan pada pasien dengan hipertensi pulmonal (tekanan pulmonal '
mm3g)
7/25/2019 Laporan Pendahuluan Ch
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pendahuluan-ch 20/30
4. 0ransplantasi hati
0ransplantasi hati diindikasikan pada kasus irreersibel" penyakit hati
kronik progresif" gagal hati berat" dan penyakit metabolik dimana kelainannya
terdapat di hati. #ontraindikasi absolut adalah keganasan (kecuali karsinoma
hepatoselular kecil pada sirosis hati)" penyakit cardio-pulmoner berat (kecuali
pada pulmonary-arterioenous shunting karena hipertensi porta dan sirosis)"
sepsis" dan infeksi 3I>. #ontaindikasi relatif adalah usia lebih dari 82 tahun"
trombosis ena porta dan mesenterikus" pengguna alkohol dan obat-obatan
terlarang" dan malnutrisi berat. 0idak boleh mengkonsumsi alkohol dalam 7 bulan
sebelum transplantasi hati. 0ransplantasi hati harus dipertimbangkan pada pasien
dengan status mentalis yang berkurang" peningkatan bilirubin" pengurangan
albumin" perburukan koagulasi" asites refrakter" perdarahan arises berulang" atau
ensefalopati hepatik yang memburuk. 0ransplantasi hati memberikan harapan
hidup tahun pada 2 pasien. +arcinoma hepatocelular" hepatitis % dan +"
%udd-+hiari syndrome dapat terjadi lagi setelah transplantasi hati. ngka
terjadinya kembali hepatitis % dapat dikurangi dengan pemberian lamiudine saat
sebelum dan sesudah transplantasi dan saat operasi diberikan imuno globulin
hepatitis %. &apat diberikan imunosupresi seperti cyclosporine atau tacrolimus"
kortikosteroid" dan a:athioprine yang dapat menyebabkan komplikasi berupa
infeksi" gagal ginjal" gangguan neurologik" penolakan organ" oklusi pembuluh
darah" atau banyaknya empedu.
J. PENGKAJIAN
1. 6i$ayat #esehatan Sekarang
engapa pasien masuk 6umah Sakit dan apa keluahan utama
pasien" sehingga dapat ditegakkan prioritas masalah kepera$atan yang
dapat muncul.
*. 6i$ayat #esehatan Sebelumnya
pakah pasien pernah dira$at dengan penyakit yang sama atau
penyakit lain yang berhubungan dengan penyakit hati" sehingga
7/25/2019 Laporan Pendahuluan Ch
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pendahuluan-ch 21/30
menyebabkan penyakit Sirosis hepatis. pakah pernah sebagai pengguna
alkohol dalam jangka $aktu yang lama disamping asupan makanan dan
perubahan dalam status jasmani serta rohani pasien.
'. 6i$ayat #esehatan #eluarga
dakah penyakit-penyakit yang dalam keluarga sehingga
memba$a dampak berat pada keadaan atau yang menyebabkan Sirosis
hepatis" seperti keadaan sakit &" hipertensi" ginjal yang ada dalam
keluarga. 3al ini penting dilakukan bila ada gejala-gejala yang memang
ba$aan dari keluarga pasien.
4. 6i$ayat 0umbuh #embang
#elainan-kelainan fisik atau kematangan dari perkembangan dan
pertumbuhan seseorang yang dapat mempengaruhi keadaan penyakit"
seperti ada ri$ayat pernah icterus saat lahir yang lama" atau lahir
premature" kelengkapan imunisasi" pada form yang tersedia tidak terdapat
isian yang berkaitan dengan ri$ayat tumbuh kembang.
. 6i$ayat Sosial Ckonomi
pakah pasien suka berkumpul dengan orang-orang sekitar yang
pernah mengalami penyakit hepatitis" berkumpul dengan orang-orang yang
dampaknya mempengaruhi perilaku pasien yaitu peminum alcohol" karena
keadaan lingkungan sekitar yang tidak sehat.
7. 6i$ayat ,sikologi
%agaimana pasien menghadapi penyakitnya saat ini apakah pasien
dapat menerima" ada tekanan psikologis berhubungan dengan sakitnya.
#ita kaji tingkah laku dan kepribadian" karena pada pasien dengan sirosis
7/25/2019 Laporan Pendahuluan Ch
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pendahuluan-ch 22/30
hepatis dimungkinkan terjadi perubahan tingkah laku dan kepribadian"
emosi labil" menarik diri" dan depresi. BatiGue dan letargi dapat muncul
akibat perasaan pasien akan sakitnya. &apat juga terjadi gangguan body
image akibat dari edema" gangguan integument" dan terpasangnya alat-alat
inasie (seperti infuse" kateter). 0erjadinya perubahan gaya hidup"
perubaha peran dan tanggungja$ab keluarga" dan perubahan status
financial (Le$is" 3eitkemper" M &irksen" *222).
8. ,emeriksaan Bisik
a. #esadaran dan keadaan umum pasien
,erlu dikaji tingkat kesadaran pasien dari sadar - tidak sadar
(composmentis - coma) untuk mengetahui berat ringannya prognosis
penyakit pasien" kekacuan fungsi dari hepar salah satunya memba$a
dampak yang tidak langsung terhadap penurunan kesadaran" salah
satunya dengan adanya anemia menyebabkan pasokan = * ke jaringan
kurang termasuk pada otak.
b. 0anda - tanda ital dan pemeriksaan fisik kepala - kaki
0ekanan darah" nadi" respirasi" temperatur yang merupakan
tolak ukur dari keadaan umum pasien ? kondisi pasien dan termasuk
pemeriksaan dari kepala sampai kaki dan lebih focus pada pemeriksaan
organ seperti hati" abdomen" limpa dengan menggunakan prinsip-
prinsip inspeksi" auskultasi" palpasi" perkusi)" disamping itu juga
penimbangan %% dan pengukuran tinggi badan dan LL untuk mengetahui adanya penambahan %% karena retreksi cairan dalam
tubuh disamping juga untuk menentukan tingakat gangguan nutrisi
yanag terjadi" sehingga dapat dihitung kebutuhan 5utrisi yang
dibutuhkan.
c. 3ati perkiraan besar hati" bila ditemukan hati membesar tanda a$al
adanya cirosis hepatis" tapi bila hati mengecil prognosis kurang baik"
konsistensi biasanya kenyal ? firm" pinggir hati tumpul dan ada nyeri
7/25/2019 Laporan Pendahuluan Ch
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pendahuluan-ch 23/30
tekan pada perabaan hati. Sedangkan pada pasien 0n.S ditemukan
adanya pembesaran $alaupun minimal (ES9 hepar). &an
menunjukkan sirosis hati dengan hipertensi portal.
d. Limpa ada pembesaran limpa" dapat diukur dengan * cara
- Schuffner" hati membesar ke medial dan ke ba$ah menuju
umbilicus (S-I-I>) dan dari umbilicus ke SIS kanan (S >->III)
- 3acket" bila limpa membesar ke arah ba$ah saja.
e. ,ada abdomen dan ekstra abdomen dapat diperhatikan adanya ena
kolateral dan acites" manifestasi diluar perut perhatikan adanya
spinder nei pada tubuh bagian atas" bahu" leher" dada" pinggang" caput
medussae dan tubuh bagian ba$ah" perlunya diperhatikan adanya
eritema palmaris" ginekomastia dan atropi testis pada pria" bias juga
ditemukan hemoroid.
K. PROGNOSIS
,rognosis sirosis sangat berariasi dipengaruhi sejumlah faktor" meliputi
etiologi" beratnya kerusakan hati" komplikasi" dan penyakit lain yang menyertai.
#lasifikasi +hild-,ugh (tabel *)" juga untuk menilai prognosis pasien sirosis yang
akan menjalani operasi" ariabelnya meliputi kadar bilirubin" albumin" ada tidaknya
asites dan ensefalopati juga status nutrisi. #lasifikasi ini terdiri dari +hild " %" dan
+. #lasifikasi +hild-,ugh berkaitan dengan kelangsungan hidup. ngka
kelangsungan hidup selama satu tahun untuk pasien dengan +hild " %" dan +
berturut-turut 122" 2" dan 4 .
0abel *. #lasifikasi +hild ,asien Sirosis 3ati dalam 0erminologi +adangan Bungsi3ati
&erajat #erusakan I II III
%il. Serum mg?dl) H* *-' '
lb. Serum (gr?dl) '. *.-'. H*.
sites 5ihil Sedikit Sedang-banyak
Cnsefalopati 5ihil Sedikit Sedang-banyak
,rothrombine time
(detik)
1-' 4-7 7
7/25/2019 Laporan Pendahuluan Ch
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pendahuluan-ch 24/30
0otal skor +hild-,ugh +lass
-7
8-! %
12-1 +
L. DIAGNOSA
&iagnose yang mungkin muncul
1. ,erubahan status nutrisi" kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan anoreksia dan gangguan gastrointestinal.
*. Intoleransi aktiitas berhubungan dengan kelelahan dan penurunan
berat badan.
'. 9angguan integritas kulit berhubungan dengan pembentukan edema.
M. INTERVENSI
1. &iagnose #epera$atan 1 Perubaa! "#a#u" !u#r$"$% &ura!' (ar$
&ebu#ua! #ubu berubu!'a! (e!'a! $!#a&e )a!' #$(a& a(e&ua#
*a!+re&"$a% !au"ea% ,+-$#u"
0ujuan Status nutrisi baik
Interensi
a. #aji intake diet" Ekur pemasukan diit" timbang %% tiap minggu.
6asional embantu dalam mengidentifikasi defisiensi dan kebutuhandiet. #ondisi fisik umum" gejala uremik (mual" muntah" anoreksia" dan
ganggguan rasa) dan pembatasan diet dapat mempengaruhi intake
makanan" setiap kebutuhan nutrisi diperhitungan dengan tepat agar
kebutuhan sesuai dengan kondisi pasien" %% ditimbang untuk
mengetahui penambahan dan penuruanan %% secara periodik.
7/25/2019 Laporan Pendahuluan Ch
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pendahuluan-ch 25/30
b. %erikan makanan sedikit dan sering sesuai dengan diet.
6asional eminimalkan anoreksia dan mual sehubungan dengan
status uremik.
c. 0a$arkan pera$atan mulut (berkumur?gosok gigi) dengan larutan
asetat * sebelum makan. %erikan permen karet" penyegar mulut
diantara makan.
6asional embran mukosa menjadi kering dan pecah. ,era$atan
mulut menyejukkan" dan membantu menyegarkan rasa mulut" yangsering tidak nyaman pada uremia dan pembatasan oral. ,encucian
dengan asam asetat membantu menetralkan ammonia yang dibentuk
oleh perubahan urea (%lack" M 3a$k" *22).
d. Identifikasi makanan yang disukai termasuk kebutuhan kultural.
6asional Jika makanan yang disukai pasien dapat dimasukkan dalam
perencanaan makan" maka dapat meningkatkan nafsu makan pasien.
e. otiasi pasien untuk menghabiskan diet" anjurkan makan-makanan
lunak.
6asional embantu proses pencernaan dan mudah dalam penyerapan
makanan" karena pasien mengalami gangguan sistem pencernaan.
f. %erikan bahan penganti garam pengganti garam yang tidak
mengandung amonium.
6asional 9aram dapat meningkatkan tingkat absorsi dan retensi
cairan" sehingga perlu mencari alternatif penganti garam yang tepat.
g. %erikan diet 1822 kkal (sesuai terapi) dengan tinggi serat dan tinggi
karbohidrat.
7/25/2019 Laporan Pendahuluan Ch
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pendahuluan-ch 26/30
6asional ,engendalian asupan kalori total untuk mencapai dan
mempertahankan berat badan sesuai dan pengendalian kadar glukosa
darah
h. %erikan obat sesuai dengan indikasi 0ambahan itamin" thiamin" besi"
asam folat dan Cn:im pencernaan.
6asional 3ati yang rusak tidak dapat menyimpan >itamin " %
kompleks" & dan #" juga terjadi kekurangan besi dan asam folat yang
menimbulkan anemia. &an eningkatkan pencernaan lemak dan dapatmenurunkan diare.
i. #olaborasi pemberian antiemetic
6asional untuk menghilangkan mual ? muntah dan dapat
meningkatkan pemasukan oral.
/.D$a'!+"e Ke0eraa#a! / 2 I!#+3era!"$ a&#$,$#a" berubu!'a!
(e!'a! &e3e3aa! (a! 0e!uru!a! bera# ba(a!.
0ujuan ,eningkatan energi dan partisipasi dalam aktiitas.
Interensi
a. 0a$arkan diet tinggi kalori" tinggi protein (0#0,).
6asional emberikan kalori bagi tenaga dan protein bagi proses
penyembuhan.
b. %erikan suplemen itamin (" % kompleks" + dan #)
6asional emberikan nutrien tambahan.
c. otiasi pasien untuk melakukan latihan yang diselingi istirahat
6asional enghemat tenaga pasien sambil mendorong pasien untuk
melakukan latihan dalam batas toleransi pasien.
7/25/2019 Laporan Pendahuluan Ch
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pendahuluan-ch 27/30
d. otiasi dan bantu pasien untuk melakukan latihan dengan periode
$aktu yang ditingkatkan secara bertahap.
6asional emperbaiki perasaan sehat secara umum dan percaya diri.
4.D$a'!+"e Ke0eraa#a! 4 2 Ga!''ua! $!#e'r$#a" &u3$# berubu!'a!
(e!'a! 0e-be!#u&a! e(e-a.
0ujuan Integritas kulit baik
Interensi
a. %atasi natrium seperti yang diresepkan.
6asional eminimalkan pembentukan edema.
b. %erikan perhatian dan pera$atan yang cermat pada kulit.
6asional Jaringan dan kulit yang edematus mengganggu suplai
nutrien dan sangat rentan terhadap tekanan serta trauma.
c. Ebah posisi tidur pasien dengan sering.
6asional eminimalkan tekanan yang lama dan meningkatkan
mobilisasi edema.
d. 0imbang berat badan dan catat asupan serta haluaran cairan setiap hari.
6asional emungkinkan perkiraan status cairan dan pemantauan
terhadap adanya retensi serta kehilangan cairan dengan cara yang
paling baik.
7/25/2019 Laporan Pendahuluan Ch
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pendahuluan-ch 28/30
e. Lakukan latihan gerak secara pasif" tinggikan ekstremitas edematus.
6asional eningkatkan mobilisasi edema.
f. Letakkan bantalan busa yang kecil diba$ah tumit" maleolus dan
tonjolan tulang lainnya.
6asional elindungi tonjolan tulang dan meminimalkan trauma
jika dilakukan dengan benar.
DAFTAR PUSTAKA
&oenges" arilynn. *222. Rencana Asuhan Keperawatan, Pedoman untuk
Perencanaan dan Pendokumentasian Perawatan Pasien. Jakarta C9+.
#asmanto" 3edi. *212. Sirosis Hepatis. ailable from E6L
http??amo<ilin.$ordpress.com?*22?21?*?sirosis-hepatis?Nmore-'1 . &iakses pada Juni
*211.
ansjoer" rif dkk. *222. Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta edia
esculapius.
,rice" Sylia dan Lorraine . ;ilson. (1!!4). Patofisiologi, Konsep Klinis
Proses-Proses Penyakit . Jakarta ,enerbit C9+.Smelt:er" Su:anne + dan %renda
9. %are. *221. Keperawatan Medikal edah !. (Cd ). Jakarta ,enerbit %uku
#edokteran (C9+).
7/25/2019 Laporan Pendahuluan Ch
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pendahuluan-ch 29/30
Soeparman. 1!8. "lmu Penyakit #alam $ilid " . Jakarta B#EI.
Su:ane +. Smet:ler dan %renda 9.%are. *22*. uku A%ar Keperawatan Medikal
edah runner & Suddart. Jakarta C9+.
0jokronegoro dan 3endra Etama. (1!!7). "lmu Penyakit #alam $ilid '. Jakarta
B#EI.
;ilson" ,rice. *22. Patofisiologi( Konsep Klinis Proses Penyakit. Jakarta C9+.
7/25/2019 Laporan Pendahuluan Ch
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pendahuluan-ch 30/30