LAPORAN AKTUALISASI DAN HABITUASI
UPAYA MENINGKATKAN PERMAINAN TRADISIONAL
DI SDN 013 BALIKPAPAN TENGAH
Oleh
ANDHIKA TAUFAN PRASETYO, S.Pd
NDH : 5
PELATIHAN DASAR PEGAWAI NEGERI SIPIL
GOLONGAN III ANGKATAN VIII
PUSAT PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN
DAN KAJIAN DESENTRALISASI DAN OTONOMI DAERAH
LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA
SAMARINDA 2020
i | L a t s a r A n g k a t a n V I I I
ii | L a t s a r A n g k a t a n V I I I
iii | L a t s a r A n g k a t a n V I I I
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirobbil’alamin,segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT
atas segala berkat, rahmat, dan hidayah-Nya penulis mampu menyelesaikan laporan
aktualisasi dengan judul “Upaya meningkatkan permainan tradisional di SDN 013
Balikpapan Tengah” dengan baik dan lancar. Laporan hasil aktualisasi ini dibuat sebagai
salah satu penerapan nilai-nilai dasar ASN yang dilaksanakan di unit kerja. Laporan hasil
aktualisasi ini merupakan salah satu syarat kelulusan Pelatihan Dasar CPNS Golongan III
angkatan VIII dengan pola baru yang dilaksanakan di Pusat Pelatihan dan Pengembangan dan
Kajian Desentralisasi dan Otonomi Daerah Lembaga Administrasi Negara Republik
Indonesia di Samarinda tahun 2020. Penulis menyadari bahwa laporan ini dapat terwujud
karena bantuan dan dorongan dari benyak pihak. Penulis dengan rendah hati mengucapkan
terima kasih kepada:
1. Allah SWT yang senantiasa mencurahkan rahmat dan kasih sayang-Nya.
2. Bapak Dr. Mariman Darto, M.Si. selaku kepala PUSLATBANG KDOD LAN Samarinda.
3. Istri dan keluarga tercinta, yang senantiasa memberikan dukungan moril dan materil
dalam menyelesaikan seluruh rangkaian kegiatan dan kewajiban pada masa pendidikan
latihan dasar ini.
4. Bapak Fani Heru Wismono, SE., MA., MAP.selaku coach atas semua inspirasi, dorongan,
masukan dan bimbingannya dalam penyusunan laporan aktualisasi ini.
5. Bapak Tuwariyanto, M.Pd selaku mentor atas semua arahan, motivasi, dukungan,
masukan dan bimbingan selama pelaporan program aktualisasi.
6. Keluarga besar SDN 013 Balikpapan Tengah atas dukungan dan kerjasamanya.
7. Seluruh Widyaiswara yang telah membimbing dalam perkuliahan dan memberikan
pengarahan dan pemahaman terkait materi ANEKA untuk dapat diinternalisasikan dan
diaktualisasikan di instansi.
iv | L a t s a r A n g k a t a n V I I I
8. Keluarga besar peserta Latsar Golongan III Angkatan VIII tahun 2020.
Penulis menyadari bahwa laporanlaporan aktualisasi ini masih belum sempurna. Oleh karena
itu penulis senantiasa mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi perbaikan
laporan ini. Sehingga, laporan aktualisasi ini dapat dijadikan dasar dalam pelaksanaan dan
pelaporan aktualisasi dan habituasi nilainilai dasar ASN, serta memberikan manfaat bagi
semua pihak yang membutuhkan.
Balikpapan, 16 Maret 2020
Penulis
Andhika Taufan Prasetyo, S.Pd
Nip. 19870929 201903 1 003
v | L a t s a r A n g k a t a n V I I I
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN .............................................................................................. i
LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................................... ii
KATA PENGANTAR ....................................................................................................... iii
DAFTAR ISI ...................................................................................................................... iv
BAB I
PENDAHULUAN ............................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................. 1
1.2 Tujuan .......................................................................................................... 3
1.3 Manfaat ........................................................................................................ 3
1.4 Ruang Lingkup ............................................................................................ 4
BAB II
GAMBARAN UMUM UNIT KERJA .............................................................................. 5
2.1 Deskripsi Unit Kerja .................................................................................... 5
BAB III
LANDASAN TEORI ......................................................................................................... 14
3.1 Konsep Aktualisasi Nilai Dasar ANEKA .................................................... 14
3.2 Kedudukan dan Peran ASN Dalam NKRI ................................................... 19
BAB IV
RANCANGAN AKTUALISASI ....................................................................................... 22
4.1 Identifikasi Isu ............................................................................................. 22
4.2 Prioritas ........................................................................................................ 23
4.3 Isu Terpilih ................................................................................................... 24
4.4 Uraian Kegiatan ........................................................................................... 25
4.5 Jadwal Aktualisasi ....................................................................................... 36
BAB V
PELAKSANAAN AKTUALISASI ................................................................................... 39
1. Pembuatan Buku Permainan Tradisional ....................................................... 39
2. Pembuatan RPP Permainan Tradisional ........................................................ 42
vi | L a t s a r A n g k a t a n V I I I
3. Sosialisasi Permainan Tradisional ................................................................. 44
4. Memainkan Permainan Hadang ..................................................................... 47
5. Memainkan Permainan Bakiyak Tempurung Kelapa .................................... 51
6. Evaluasi .......................................................................................................... 54
BAB VI
PENUTUP .......................................................................................................................... 56
6.1 Kesimpulan .................................................................................................. 56
6.2 Saran ............................................................................................................ 58
6.3 Role Model .................................................................................................... 58
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 60
1 | L a t s a r A n g k a t a n V I I I
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah profesi bagi Pegawai Negeri Sipil dan
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) yang bekerja pada instansi
pemerintahan sesuai yang tercantum dalam UU ASN No. 5 Tahun 2014. Pegawai
Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disebut Pegawai ASN adalah Pegawai Negeri
Sipil yang diangkat oleh pejabat pembina kepegawaian dan diserahi tugas dalam suatu
jabatan pemerintahan atau diserahi tugas negara lainnya dan digaji berdasarkan
peraturan perundang-undangan. Tugas pokok pegawai ASN yaitu melaksanakan
kebijakan publik yang dibuat oleh pejabat pembina kepegawaian sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan, memberikan pelayanan publik yang
profesional dan berkualitas serta mempererat persatuan dan kesatuan NKRI.
Dalam memenuhi tugas pokoknya tersebut, maka diperlukan reformasi
manajemen ASN untuk membuat sektor publik menjadi kompetittif, efisien, efektif.
Reformasi manajemen ASN yang dimaksud dalam hal ini yaitu perubahan perilaku
birokrat, yang memberikan kesadaran baru, bahwa pemerintah dibentuk tidak untuk
melayani dirinya sendiri, tetapi untuk melayani rakyat. Dalam reformasi birokrasi yang
sedang berlaku saat ini di Indonesia, yang diubah tidak hanya struktur dan fungsinya
tetapi juga perilaku aparaturnya. Untuk itu, perlu ditanamkan nilai-nilai dasar untuk
menjalankan tugas jabatan profesi PNS secara profesional sebagai pelayan masyarakat
yang meliputi Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti
Korupsi. Kelima nilai-nilai dasar ini untuk selanjutnya diakronimkan menjadi ANEKA.
Nilai-nilai ANEKA tersebut diharapkan dapat diinternalisasikan ke dalam dunia kerja
yang sedang kita jalani saat ini.
2 | L a t s a r A n g k a t a n V I I I
Nila-nilai ANEKA ini sangat tepat jika diinternalisasikan pada saat mereka masih
berstatus C-ASN (Calon Aparatur Sipil Negara), dan harus memasuki lingkungan
birokrasi. Mempertimbangkan strategisnya hal itu, maka LATSAR CPNS merupakan
saat yang tepat untuk mengubah pola pikir C-ASN sehingga sesuai dan mampu
mengaktualisasikan nilai dasar profesi kita memasuki pembangunan birokrasi yang
sudah berubah paradigmanya. Melalui serangkaian pembelajaran yang dilakukan,
diharapkan para calon birokrat ini akan mewakili wawasan kebangsaan, memiliki etika
dan budaya kerja yang baik, seluruh kegiatannya dapat dipertanggungjawabkan,
memiliki komitmen terhdap mutu dan bebas dari korupsi serta menyadari pentingnya
memberikan pelayanan prima.
Sekolah Dasar 013 Balikpapan Tengah mengemban tugas untuk mendidik dan
membentuk karakter siswa. Selama penulis bekerja di SDN 013 Balikpapan Tengah
sebagai guru Penjasorkes ada beberapa isu yang penulis temukan, antara lain yaitu :
1. Kurangnya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) pada siswa SDN 013
Balikpapan Tengah.
Penulis sering melihat kurangnya kesadaran siswa SDN 013 Balikpapan tengah
dalam menjaga kebersihan diri dan kesehatan diri mereka sendiri. Penulis sering
menjumpai anak yang kuku jari tanganya panjang-panjang dan juga sering jajan
sembarangan ketika tidak berada di sekolah.
2. Kurangnya pengetahuan siswa tentang permainan tradisional di SDN 013
Balikpapan Tengah.
Anak-anak di SDN 013 Balikpapan Tengah lebih cenderung suka bermain gadget
dari pada bermain permainan tradisional. Dalam hal ini penulis akan mencoba
mengenalkan beberapa permainan tradisional yang bisa dimainkan secara kelompok
atau individu.
3 | L a t s a r A n g k a t a n V I I I
3. Kurangnya minat baca siswa SDN 013 Balikpapan Tengah.
Dalam hal ini penulis sering melihat perpustakaan sekolah di SDN 013 Balikpapan
Tengah sangat sepi anak-anak untuk membaca buku dan mungkin hanya satu
sampai lima anak saja yang datang ke perpustakaan untuk membaca buku.
Dari ke tiga isu tersebut penulis akan mencoba untuk menseleksi isu mana yang patut
diangkat sebagai isu priorits pada rancangan aktualisasi ini
Peserta Latsar CPNS Golongan III Angkatan VIII Tahun 2020 ditugaskan
merancang aktualisasi nilai ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik ,
Komitmen Mutu dan Anti Korupsi) Manajemen ASN , Pelayan Publik dan Whole Of
Governmen(WoG) yang akan dilaksanakan di tempat kerja.
1.2 Tujuan
Tujuan penulisan kegiatan aktualisasi ini yaitu :
1. Agar menjadi pedoman dalam mengaktualisasikan nilai-nilai akuntabilitas,
nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, anti korupsi (ANEKA) dalam profesi
penulis sebagai Guru Penjasorkes di SD Negeri 013 Balikpapan Tengah.
2. ASN dapat belajar untuk mengemban tanggung jawab sepenuhnya dan mengubah
mindset didalam dirinya untuk menjadi lebih profesional beretika, berkomitmen dan
berintegritas.
3. Untuk memperkenalkan permainan tradisional kepada anak jaman sekarang.
1.3 Manfaat
Manfaat adanya kegiatan aktualisasi sebagai berikut:
1. Bagi peserta didik
Membentuk prestasi siswa tidak hanya dalam bidang akademik melainkan juga bisa di
kegiatan non akademik yang tergabung dalam kegiatan ekstrakurikuler, sehingga
penanaman nilai-nilai dasar tidak hanya pada Asn saja tetapi juga untuk peserta didik.
2. Bagi ASN atau guru
Dapat belajar bertanggung jawab dalam melaksakan tugasnya sebagai abdi Negara
pada khususnya, dan pelayanan publik pada umumnya.
4 | L a t s a r A n g k a t a n V I I I
3. Bagi Instansi/sekolah
Memberikan konstribusi dalam mengembangkan kualitas seorang guru dan proses
pembentukan prestasi dalam menerapkan nilai ANEKA.
1.4 Ruang Lingkup
Ruang lingkup kegiatan pada aktualisasi ini meliputi ANEKA (Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik , Komitmen Mutu dan Anti Korupsi) Manajemen ASN ,
Pelayan Publik dan Whole Of Government (WoG), yang akan dilaksanakan di SD Negeri
013 Balikpapan Tengah.
5 | L a t s a r A n g k a t a n V I I I
BAB II
GAMBARAN UMUM UNIT KERJA
2.1. Deskripsi Unit Kerja
A. Identitas SDN 013 Balikpapan Tengah
Gambar 2.1 SDN 013 Balikpapan Tengah
Nama Sekolah : Sekolah Dasar Negeri 013 Balikpapan Tengah
Jenis Sekolah : Negeri
Status Sekolah : Terakreditasi „A‟
N S S : 101166104013
Alamat Sekolah
Jalan : Jl. RE. Martadinata Rt.32 No.06
Kelurahan : Mekar Sari
Kecamatan : Balikpapan Tengah
Kotamadya : Balikpapan
Propinsi : Kalimantan Timur
Kode Pos : 76122
Telepon : ( 0542 ) 420282
E-mail : [email protected]
Tahun Berdiri : 2000
Tahun Akreditasi : 2016
6 | L a t s a r A n g k a t a n V I I I
Nomor SK Akreditasi : 048/BAP-SM/HK/X/2016
Status tanah/gedung : Milik Pemerintah
B. Profil SDN 013 Balikpapan Tengah Kota Balikpapan
SD 013 Balikpapan Tengah terletak di dataran tinggi Martadinata Jl.
RE.Martadinata Kelurahan Mekar Sari Kecamatan Balikpapan Tengah. Dan
terletak didekat tempat ibadah Agama Hindu yaitu Pure Hindu Balikpapan. SDN
013 Balikpapan Tengah jumlah rombongan kelas : 10 kelas dengan jam pagi dan
siang. Deskripsi SDM, Sarana Prasarana, dan Sumber Daya Lainnya
1. Profil Kepala Sekolah
a. Nama : Tuwariyanto, M.Pd
b. NIP : 196104061984011001
c. TTL : Malang, 06 April 1961
d. Pangkat / Gol : Pembina Tk.I / IV b
e. Alamat : Jl. Prapatan Dalam No.45 Rt.43
Kel. Telaga Sari
2. Kepemimpinan
Sejak awal berdirinya SDN 013 Balikpapan Tengah Tahun 2000
mengalami tujuh kali kepemimpinan, yaitu :
a. Ibu Depon tahun 2000-2001
b. Ibu DRa Hj. Kartini tahun 2001-2006
c. Ibu Sumariyah,S.Pd Tahun 2006-2010
d. Ibu Hj. Sami Syamsiah, S.Pd tahun 2011 – Juli 2012
e. Ibu Suprih Lestari,S.Pd Maret 2012 s/d Nopember 2018
f. Ibu Winarlin, S.Pd Januari 2019 s/d Juni 2019
g. Tuwariyanto, M.Pd Juli 2019 s/d sekarang
3. Data siswa
- Jumlah Siswa (Rombongan Belajar )
Berikut ini adalah data siswa SDN 013 Balikpapan Tengah
berdasarkan rombongan belajar (rombel). Jumlah total siswa kami
7 | L a t s a r A n g k a t a n V I I I
sebanyak 293 siswa, terdiri dari 159 siswa berjenis kelamin laki – laki dan
293 siswa berjenis kelamin perempuan.
Tingkat
I II III IV V VI JUMLAH
L P L P L P L P L P L P L P L+P
12 16 18 37 16 13 32 16 31 31 50 21 159 134 293
Tabel 2.1 Data siswa SDN 013 Balikpapan Tengah
- Kelas ( Rombongan Belajar ) Menurut Tingkat
Menurut tingkatannya (kelasnya) sekolah kami terdiri dari 10 rombel,
yaitu kelas IA, kelas IIA dan IIB, kelas III, kelas IVA dan IVB, kelas VA
dan VB, kelas VIA dan VIB.
TINGKAT
I
TINGKAT
II
TINGKAT
III
TINGKAT
IV
TINGKAT
V
TINGKAT
IV JUMLAH
1 2 1 2 2 2 10
Tabel 2.2 Data siswa SDN 013 Balikpapan Tengah
- Siswa Menurut Agama
Berikut data siswa kami menurut agama yang dipeluk, yaitu Agama
Islam terdiri dari 248 siswa, Agama Kristen terdiri dari 34 siswa, Agama
Katolik terdiri dari 8 siswa, Agama Hindu 3 siswa.
TINGKA
T
ISLAM KRISTEN KATOLIK HINDU BUDHA JUMLAH
L P L P L P L P L P L P L+P
I 9 14 3 1 1 12 16 28
II 12 32 5 2 1 1 2 18 37 55
III 15 12 1 1 16 13 29
IV 25 16 5 2 32 16 48
V 24 27 6 3 1 1 31 31 62
VI 47 15 2 5 1 1 50 21 71
JUMLAH 132 116 22 12 4 4 1 2 158 134 293
Tabel 2.3 Data siswa SDN 013 Balikpapan Tengah
8 | L a t s a r A n g k a t a n V I I I
4. Pendidik Dan Tenaga Kependidikan
Dibawah ini adalah daftar nama guru dan staf yang bertugas di SDN 013
Balikpapan Tengah
No Nama Jabatan Pendidikan
Terakhir
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
Tuwariyanto, M.Pd.
Jenny Heny P, S.Th.
Niswatul Muslihah, S.Ag.
Syuriani, S.Pd
Eny Indah Hartati, S.Pd
Wahyu Mugi Lestari, S.Pd.SD
Andhika Taufan Prasetyo, S.Pd
Sarah Dina, S.Pd
Abu Bakar, S.Pd
Abdul Rahim,A.Ma.Pd.
Rahma Yowanda Sari, S.Pd
Siti Nuryanthi, S.Pd
Kiki Pramudita, S.Pd
Citra Meilinda K, S.Pd
Aan Dwi Purwati, S.Pd
Arifin, S.Pd
Indayati
Yekti Iswahyudi Ningsih
Dwi wulan Sari
Aditya Mahmud
Sukirno
Kep. Sekolah
Gr. Ag.Kristen
Gr. Ag.Islam
Gr. Kelas I
Gr. Kelas IV A
Gr. Kelas VI B
Gr. Penjaskes
Gr. Kelas VI A
Gr. Penjaskes
Gr. Kelas III
Gr. Kelas II A
Gr. Kelas II B
Gr. Kelas V A
Gr. Kelas V B
Gr. Kelas IV B
Gr. Ag. Islam
Pramu Kantor
Tata Usaha
Tenaga Administari
Penjaga Malam
Kebersihan
Tabel 2.4 Data pendidik dan tenaga kependidikan
9 | L a t s a r A n g k a t a n V I I I
5. Sarana Dan Prasarana
Tabel 2.5 Data Sarana dan Prasarana
10 | L a t s a r A n g k a t a n V I I I
C. Visi dan Misi SDN 013 Balikpapan Tengah Kota Balikpapan
1. Visi SDN 013 Balikpapan Tengah Kota Balikpapan
“Terwujudnya Sekolah Unggul Dalam IMTAQ dan IPTEK Yang
Berwawasan Lingkungan Dan Berkarakter Bangsa”
2. Misi SDN 013 Balikpapan Tengah Kota Balikpapan
1) Menciptakan generasi unggul dan potensi di bidang imtaq dan iptek
2) Meningkatkan prestasi siswa dibidang kurikuler dan ekstrakurikuler
3) Membiasakan siswa dengan pola hidup bersih dan sehat, sehingga
tercipta sekolah yang berwawasan lingkungan dan berbudaya
lingkungan sehat
4) Memberdayakan warga sekolah dalam upaya pelestarian lingkungan
hidup, pencegahan pencemaran dan perusakan lingkungan hidup
5) Membiasakan siswa agar berbudaya disiplin, jujur dan mengembangkan
kreatifitas
6) Menanamkan rasa cinta tanah air, kekeluargaan dan berkarakter bangsa
3. Nilai – nilai Organisasi (Kota Balikpapan)
1) Responsif : antisipatif dan responsif dalam mengatasi masalah
2) Humanis : mengutamakan keterbukaan, saling percaya dan komunikasi
yang baik
3) Profesional : menegakkan profesionalisme dengan integritas, objektifitas,
ketekunan dan komitmen yang tinggi
4) Integritas : konsistensi dan keteguhan yang tak tergoyahkan dalam
menjunjung tinggi nilai – nilai luhur dan keyakinan.
D. Struktur Organisasi, Tugas Pokok dan Fungsi Guru SDN 013 Balikpapan
Tengah Kota Balikpapan
11 | L a t s a r A n g k a t a n V I I I
A. STRUKTUR ORGANISASI
Gambar 2.2 Struktur Organisasi SDN 013 Balikpapan Tengah Kota Balikpapan
12 | L a t s a r A n g k a t a n V I I I
B. Tugas Pokok dan Fungsi
a. Tugas Pokok
Guru sebagai salah satu ASN tentu memiliki tugas pokok profesi yang di atur
dalam peraturan perundang-undangan. Tugas guru berdasarkan PERMENPAN-
RB No. 16 Tahun 2009 Pasal 13, yaitu:
1. Menyusun kurikulum pembelajaran pada satuan pendidikan.
2. Menyusun silabus pembelajaran.
3. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran.
4. Melaksanakan kegiatan pembelajaran.
5. Menyusun alat ukur/soal sesuai mata pelajaran.
6. Menilai dan mengevaluasi proses dan hasil belajar pada mata pelajaran di
kelasnya.
7. Mengkaji hasil penilaian pembelajaran.
8. Melaksanakan pembelajaran/perbaikan dan pengayaan dengan
memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi.
9. Melaksanakan bimbingan dan konseling di kelas yang menjadi tanggung
jawabnya.
10. Melaksanakan pengawas penilaian dan evaluasi terhadap proses dan hasil
belajar tingkat sekolah dan nasional.
11. Membimbing guru pemula dalam program induksi.
12. Membimbing siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler proses pembelajaran.
13. Melaksanakan pengembangan diri.
14. Melaksanakan publikasi ilmiah.
15. Membuat karya inovatif
b. Jabatan Fungsional Guru
Sesuai dengan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional
Guru dan Angka Kreditnya, menurut Pasal 5 tugas utama guru yaitu mendidik,
mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi
peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan
dasar, dan pendidikan menengah serta tugas tambahan yang relevan dengan
fungsi sekolah/madrasah.
13 | L a t s a r A n g k a t a n V I I I
Sesuai dengan Pasal 6, uraian kewajiban guru dalam melaksanakan tugas yaitu:
1. Merencanakan pembelajaran/ bimbingan, melaksanakan pembelajaran/
bimbingan yang bermutu, menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran/
bimbingan, serta melaksanakan pembelajaran/ perbaikan dan pengayaan.
2. Meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik dan kompetensi
secara berkelanjutan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan,
teknologi, dan seni.
3. Bertindak obyektif dan tidak diskriminatif atas pertimbangan jenis kelamin,
agama, suku, ras, dan kondisi fisik tertentu, latar belakang keluarga, dam status
sosial ekonomi peserta didik dalam pembelajaran.
4. Menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan, hukum, dan kode etik guru
serta nilai agama dan etika.
5. Memelihara dan memupuk persatuan dan kesatuan bangsa.
14 | L a t s a r A n g k a t a n V I I I
BAB III
LANDASAN TEORI
3.1 Konsep Aktualisasi Nilai Dasar ANEKA
3.1.1 Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah kewajiban pertanggungjawaban yang harus dicapai (Rohmat,
2017). Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok, atau institusi untuk
memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya yaitu menjamin terwujudnya nilai-nilai
publik. Tujuan utama dari akuntabilitas adalah untuk memperbaiki kinerja PNS dalam
memberikan pelayanan kepada masyarakat. Dalam pendekatan akuntabilitas yang bersifat
proaktif, akuntabilitas dimaknai sebagai sebuah hubungan dan proses yang direncanakan
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sejak awal, penempatan sumber daya yang tepat,
dan evaluasi kinerja. Proses setiap individu/kelompok/institusi akan diminta
pertanggungjawaban secara aktif yang terlibat dalam proses evaluasi dan berfokus
peningkatan kinerja. Nilai-nilai dasar akuntabilitas antara lain : 1. kesesuaian; 2. dapat
dipertanggungjawabkan; 3. terkontrol; 4. integritas; 5. relevan; 6. informatif; dan 7.
transparan
Akuntabilitas adalah prinsip dasar bagi organisasi yang berlaku pada setiap level/unit
organisasi sebagai suatu kewajiban jabatan dalam memberikan pertanggungjawaban laporan
kegiatan kepada atasannya. Akuntabilitas merupakan hal penting dalam penyelenggaraan
pemerintahan guna menyediakan kontrol demokratis (peran demorkrasi), mencegah korupsi
dan penyalahgunaan kekuasaan (peran konstitusional), serta meningkatkan efisiensi dan
efektivitas (peran belajar). Mekanisme akuntabilitas dalam birokrasi di Indonesia meliputi
perencaaan strategis, kontrak kerja, dan laporan kinerja. Akuntabilitas menurut saya adalah
pertanggungjawaban pelaksanaan suatu kebijakan dengan tujuan mempertahankan atau
meningkatkan mutu pelayanan. Dalam hal menciptakan lingkungan kerja yang akuntabel,
nilai-nilai yang dapat diterapkan adalah : 1. kepemimpinan; 2. transparansi; 3. integritas; 4.
tanggungjawab; 5. keadilan; 6. kepercayaan; 7. keseimbangan; 8. kejelasan; dan 9.
konsistensi (Kusumasari dkk., 2015).
3.1.2 Nasionalisme
Nasionalisme adalah suatu sikap politik dari masyarakat suatu bangsa yang
mempunyai kesamaan kebudayaan, dan wilayah serta kesamaan cita-cita dan tujuan, dengan
itu masyarakat suatu bangsa akan merasakan adanya kesetiaan yang mendalam kepada
bangsa itu sendiri (Manarul, 2019). Nasionalisme merupakan pandangan tentang rasa cinta
15 | L a t s a r A n g k a t a n V I I I
yang wajar terhadap bangsa dan negara sekaligus menghormati bangsa lain. Prinsip
nasionalisme bangsa Indonesia dilandasi nilai-nilai Pancasila yang diarahkan agar bangsa
Indonesia senantiasa menempatkan persatuan kesatuan kepentingan dan keselamatan bangsa
dan negara di atas kepentingan pribadi atau kepentingan golongan; menunjukkan sikap rela
berkorban demi kepentingan bangsa dan negara; bangga sebagai bangsa Indonesia dan
bertanah air Indonesia serta tidak merasa rendah diri; mengakui persamaan derajat,
persamaan hak dan kewajiban antara sesama manusia dan sesama bangsa; menumbuhkan
sikap saling mencintai sesama manusia; serta mengembangkan sikap tenggang rasa.
Nasionalisme menurut saya ada sikap dan perilaku yang menunjukkan kecintaan
kepada negara. Nasionalisme berfungsi sebagai perekat dan pemersatu bangsa dan negara,
setiap aparatur sipil negara harus memiliki jiwa nasionalisme yang kuat, memiliki kesadaran
sebagai penjaga kedaulatan negara, menjadi pemersatu bangsa mengupayakan situasi damai
di seluruh wilayah Indonesia, dan menjaga keutuhan NKRI. Nasionalisme berperan dalam
pembinaan karakter bangsa, pengawal pembagunan nasional (nation building), dan pengerat
integrasi nasional. Ada lima indikator dari nilai-nilai dasar nasionalisme yang harus
diperhatikan oleh aparatur sipil negara dalam menjalankan tugasnya yaitu Pancasila : 1.
ketuhanan yang Maha Esa, 2. kemanusiaan yang adil dan beradab, 3. persatuan Indonesia, 4.
kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, 5.
keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia (Latief dkk., 2015).
3.1.3 Etika Publik
Etika publik adalah refleksi tentang standar atau norma yang menentukan baik/buruk
dan benar/salah suatu perilaku, tindakan, dan keputusan yang mengarahkan kebijakan publik
dalam menjalankan tanggung jawab pelayanan publik (Haryatmoko, 2011). Ada 3 fokus
utama dalam pelayanan publik, yaitu : 1. pelayanan publik yang berkualitas dan relevan; 2.
sisi dimensi reflektif, etika publik berfungsi sebagai bantuan dalam menimbang pilihan
sarana kebijakan publik dan alat evaluasi; dan 3. modalitas etika, menjembatani antara norma
moral dan tindakan faktual. Etika publik menurut saya adalah peraturan mengenai sikap dan
perilaku yang harus diterapkan oleh setiap aparatur sipil negara dalam pelayanan publik.
16 | L a t s a r A n g k a t a n V I I I
Nilai-nilai dasar etika publik sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang ASN
yaitu :
1. Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara Pancasila;
2. Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik
Indonesia 1945;
3. menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak;
4. membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian;
5. menciptakan lingkungan kerja yang tidak diskriminatif;
6. memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur;
7. mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik;
8. memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program
pemerintah;
9. memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat, akurat,
berdaya guna, berhasil guna, dan santun;
10. mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi;
11. menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama;
12. mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai;
13. mendorong kesetaraan dalam pekerjaan; dan
14. meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis sebagai
perangkat sistem karir.
Berdasarkan Undang-undang ASN, kode etik dan kode perilaku ASN yaitu :
1. melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab, dan berintegritas tinggi;
2. melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin;
3. melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan;
4. melaksanakan tugasnya sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku;
5. melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau pejabat yang
berwenang sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan dan etika pemerintahan;
6. menjaga kerahasiaan yang mennyangkut kebijakan Negara;
7. menggunakan kekayaan dan barang milik Negara secara bertanggung jawab,
efektif dan efisien;
8. menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan tugasnya;
17 | L a t s a r A n g k a t a n V I I I
9. memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak lain
yang memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan;
10. tidak menyalahgunakan informasi intern Negara, tugas, status, kekuasaan, dan
jabatannya untuk mendapat atau mencari keuntungan atau manfaat bagi diri
sendiri atau untuk orang lain;
11. memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan integritas ASN;
dan
12. melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai disiplin
pegawai ASN (Kumorotomo dkk., 2015).
3.1.4 Komitmen Mutu
Pelayanan publik yang bermutu memainkan peran yang sangat penting dalam
menciptakan lingkungan dan masyarakat yang lebih sejahtera, adil, dan inklusif (dapat
dijangkau semua orang) (Rohmat, 2017). Mutu merupakan persepsi pengguna layanan
terhadap kemampuan suatu organisasi dalam menjawab kebutuhan dan harapan pelanggan.
Mutu bersifat dinamis, sehingga setiap organisasi dituntut untuk memperbaiki kinerjanya
secara terus-menerus. Untuk menghasilkan mutu dalam pelayanan publik yang bersifat jasa,
sangat membutuhkan kerjasama dan partisipasi masyarakat. Oleh sebab itu, aparatur sipil
negara harus mampu memelihara komunikasi dan interaksi yang baik dengan masyarakat,
bersifat kreatif, proaktif, dan inovatif dalam memenuhi kebutuhan masyarakat yang berbeda-
beda. Masyarakat pun terus-menerus menuntut standar pelayanan yang semakin tinggi dan
semakin responsif terhadap kemampuan dan kebutuhan yang beragam karena kondisi sosial
ekonomi yang terus membaik. Pelayanan yang baik harus cepat, tepat, dapat diandalkan, tidak
berbelit-belit (bertele-tele), dan tidak ditunda-tunda. Komitmen mutu menurut saya adalah
janji aparatur sipil negara untuk tetap mempertahankan atau meningkatkan kualitas mutu
pelayanan publik dengan bekerja secara efektif, efisien, dan inovatif.
Nilai-nilai dasar orientasi mutu dalam memberikan layanan prima sekurang-
kurangnya mencakup hal-hal berikut :
1. Mengedepankan komitmen terhadap kepuasan customers/clients;
2. Memberikan layanan yang menyentuh hati untuk menjaga dan memelihara agar
customers/clients tetap setia;
3. Menghasilkan produk/jasa yang berkualitas tinggi: tanpa cacat, tanpa kesalahan, dan
tidak ada pemborosan;
18 | L a t s a r A n g k a t a n V I I I
4. Beradaptasi dengan perubahan yang terjadi, baik berkaitan dengan pergeseran tuntutan
kebutuhan customers/clients maupun perkembangan teknologi;
5. Menggunakan pendekatan ilmiah dan inovatif dalam pemecahan masalah dan
pengambilan keputusan;
6. Melakukan upaya perbaikan secara berkelanjutan melalui berbagai cara, antara lain :
pendidikan, pelatihan, pengembangan ide kreatif, kolaborasi, dan benchmark.
Nilai-nilai dasar sebagai indikator dalam menilai mutu pelayanan adalah :
1. nyata terwujud (tangible);
2. keandalan (reability);
3. cepat tanggap (responsiveness);
4. kompetensi (competence);
5. kemudahan (access);
6. keramahan (courtesy);
7. komunikasi (communication);
8. kepercayaan (credibility);
9. keamanan (security); dan
10. pemahaman pelanggan (understanding the customer) (Lembaga Administrasi Negara,
2015).
3.1.5 Anti Korupsi
Korupsi adalah produk dari sikap hidup satu kelompok masyarakat yang memakai
uang sebagai standar kebenaran dan sebagai kekuasaan mutlak (Irfan, 2012). Menurut
Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 jo. UU Nomor 20 Tahun 2001, korupsi adalah
perbuatan melawan hukum dengan memperkaya diri sendiri/orang lain yang dapat merugikan
keuangan negara. Definisi korupsi telah dijelaskan dalam 13 buah Pasal yang dirumuskan ke
dalam 30 bentuk/jenis tindak pidana korupsi. 30 bentuk/jenis tindak pidana korupsi tersebut
dikelompokkan menjadi 7 jenis yaitu : 1. kerugian keuangan negara, 2. suap-menyuap, 3.
penggelapan dalam jabatan, 4. pemerasan, 5. perbuatan curang, 6. benturan kepentingan
dalam pengadaan, dan 7. gratifikasi (Komisi Pemberantasan Korupsi, 2006).
Anti korupsi adalah sikap dan perilaku yang tidak mendukung adanya upaya untuk
merugikan keuangan negara dan perekonomian negara, singkatnya ialah sikap menentang
terhadap adanya korupsi. Korupsi dapat diartikan sebagai perbuatan yang tidak baik, buruk,
curang, dapat disuap, tidak bermoral, menyimpang dari kesucian, melanggar norma-norma
19 | L a t s a r A n g k a t a n V I I I
agama, material, mental, dan umum. Anti korupsi menurut saya adalah pikiran dan tindakan
yang tidak mendukung adanya penyalahgunaan kepercayaan yang melanggar hukum yang
dapat merugikan negara. Ada 3 strategi dalam pemberantasan korupsi, yaitu : 1. perbaikan
sistem, 2. edukasi, dan 3. represif. Untuk mendukung pemberantasan korupsi, KPK bersama
para pakar telah mengidentifikasi nilai-nilai dasar anti korupsi dan dihasilkan sebanyak 9
nilai anti korupsi yaitu :
1. jujur;
2. peduli;
3. mandiri;
4. disiplin;
5. tanggung jawab;
6. kerja keras;
7. sederhana;
8. berani; dan
9. adil (Lembaga Administrasi Negara, 2015).
3.2 Kedudukan dan Peran ASN dalam NKRI
3.2.1 Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan Pegawai ASN yang
profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari
praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Manajemen ASN lebih menekankan kepada
pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber daya aparatur
sipil negara yang unggul selaras dengan perkembangan jaman. Untuk menjalankan
kedudukannya tersebut, pegawai ASN berfungsi sebagai : 1. pelaksana kebijakan publik; 2.
pelayan publik; dan 3. perekat dan pemersatu bangsa. Pegawai ASN bertugas : 1.
melaksanakan kebijakan yang dibuat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan, 2. memberikan pelayanan publik yang profesional
dan berkualitas, serta 3. mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik
Indonesia. Pegawai ASN berperan sebagai : perencana, pelaksana, dan pengawas
penyelenggaraan tugas umum pemerintahan dan pembangunan nasional.
Menurut Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014, pegawai ASN terdiri atas Pegawai
Negeri Sipil (PNS) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). ASN
berfungsi, bertugas, dan berperan untuk melaksanakan kebijakan yang dibuat oleh pejabat
pembina kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Untuk itu
ASN harus mengutamakan kepentingan publik dan masyarakat luas dalam menjalankan
20 | L a t s a r A n g k a t a n V I I I
fungsi dan tugasnya tersebut. ASN berfungsi, bertugas, dan berperan untuk memberikan
pelayanan publik yang profesional dan berkualitas. Pelayanan publik merupakan kegiatan
dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai peraturan perundang-undangan bagi
setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif yang
diselenggarakan oleh penyelenggara pelayanan publik dengan tujuan kepuasan pelanggan.
Oleh karena itu, ASN dituntut untuk profesional dalam memberikan pelayanan kepada
masyarakat. ASN berfungsi, bertugas, dan berperan untuk mempererat persatuan dan
kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia. ASN senantiasa dan taat sepenuhnya kepada
Pancasila, UUD 1945, Negara dan Pemerintah. ASN senantiasa menjunjung tinggi martabat
ASN serta senantiasa mengutamakan kepentingan negara daripada kepentingan diri sendiri,
seseorang, dan golongan. Pemerintah melalui Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang
Aparatur Sipil Negara bertekad untuk mengelola ASN menjadi semakin profesional agar
mampu menyelenggarakan pelayanan publik yang berkualitas bagi masyarakat (Fatimah &
Irawati, 2017).
3.2.2 Whole of Government (WoG)
Whole of Government atau disingkat WoG adalah sebuah pendekatan
penyelenggaraan pemerintahan yang menyatukan upaya-upaya kolaboratif pemerintahan dari
keseluruhan sektor dalam ruang lingkup koordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuan-
tujuan pembangunan kebijakan, manajemen program, dan pelayanan publik. Terdapat
beberapa cara pendekatan WoG yang dapat dilakukan, baik dari sisi penataan institusi formal
maupun informal, yaitu : 1. penguatan koordinasi antar lembaga;
2. membentuk lembaga koordinasi khusus;
3. membentuk gugus tugas; dan
4. koalisi sosial.
WoG menjadi penting karena diperlukan sebuah upaya untuk memahami pentingnya
kebersamaan dari seluruh sektor guna mencapai tujuan bersama. Sikap, perilaku, dan nilai
yang berorientasi sektor harus dicairkan dan dibangun dalam fondasi kebangsaaan yang lebih
mendasar, yang mendorong adanya semangat persatuan dan kesatuan. Alasan WoG menjadi
penting dan tumbuh sebagai pendekatan yang mendapatkan perhatian dari pemerintah adalah:
1. adanya faktor-faktor eksternal seperti dorongan publik dalam mewujudkan integrasi
kebijakan, program pembangunan dan pelayanan agar tercipta penyelenggaraan pemerintahan
yang lebih baik. Selain itu perkembangan teknologi informasi, situasi, dan dinamika
kebijakan yang lebih kompleks juga mendorong pentingnya WoG dalam menyatukan institusi
21 | L a t s a r A n g k a t a n V I I I
pemerintah sebagai penyelenggara kebijakan dan layanan publik, 2. adanya fenomena
ketimpangan kapasitas sektoral sebagai akibat dari adanya nuansa kompetisi antar sektor
dalam pembangunan, 3. khususnya dalam konteks Indonesia, keberagaman latar belakang
nilai, budaya, adat istiadat, serta bentuk latar belakang lainnya mendorong adanya potensi
disintegrasi bangsa. Pemerintah sebagai institusi formal berkewajiban untuk mendorong
tumbuhnya nilai-nilai perekat kebangsaan yang akan menjamin bersatunya elemen-elemen
kebangsaan ini dalam satu naungan NKRI (Suwarno & Sejati, 2017).
3.2.3 Pelayanan Publik
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik menyatakan bahwa
pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan
kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara
dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif yang disediakan oleh
penyelenggara pelayanan publik. Terdapat 3 unsur penting dalam pelayanan publik, yaitu : 1.
organisasi penyelenggara pelayanan publik, 2. penerima layanan (pelanggan) yaitu orang,
masyarakat, atau organisasi yang berkepentingan, dan 3. kepuasan yang diberikan dan atau
diterima oleh penerima layanan (pelanggan). 9 prinsip pelayanan publik yang baik untuk
mewujudkan pelayanan prima adalah : partisipatif, transparan, responsif, tidak diskriminatif,
mudah dan murah efektif dan efisien, aksesibel, akuntabel, dan berkeadilan. 4 hal pokok yang
menjadi dasar penyelenggaraan pelayanan publik di Indonesia adalah :
1. Pelayanan publik merupakan hak warga negara sebagai amanat konstitusi.
Dengan demikian menjadi kewajiban pemerintah untuk menyelenggarakannya
baik dilakukan sendiri (oleh birokrasi pemerintah) maupun bekerja sama
dengan sektor swasta.
2. Pelayanan publik diselenggarakan dengan pajak yang dibayar oleh warga
negara. Oleh karena itu, sebagai seorang ASN harus paham bahwa warga
negara adalah agent (tuan) dan ASN adalah client (pelayan). Konsekuensinya,
ASN yang harus mengikuti kehendak masyarakat pengguna layanan, bukan
sebaliknya.
3. Pelayanan publik diselenggarakan dengan tujuan untuk mencapai hal-hal yang
strategis bagi kemajuan bangsa di masa yang akan datang.
4. Pelayanan publik memiliki fungsi tidak hanya memenuhi kebutuhan-
kebutuhan dasar warga negara sebagai manusia, tetapi juga berfungsi untuk
memberikan perlindungan bagi warga negara (proteksi) (Purwanto dkk.,
2017).
22 | L a t s a r A n g k a t a n V I I I
BAB IV
RANCANGAN AKTUALISASI
4.1 Identifikasi Isu
Rancangan aktualisasi ini disusun berdasarkan identifikasi beberapa isu atau problematika
yang ditemukan dalam melaksanakan tugas sebagai guru di SDN 013 Balikpapan Tengah.
Sumber isu yang diangkat dapat berasal dari individu, unit kerja, maupun organisasi. Isu-isu
yang menjadi dasar rancangan aktualisasi ini bersumber dari aspek :
a. Whole of government (WoG)
b. Pelayanan public, dan
c. Manajemen ASN
Telah dipetakan beberapa isu atau problematik antara lain:
1. Kurangnya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di SD Negeri 013
Balikpapan tengah
2. Kurangnya pengetahuan siswa terhadap permainan tradisional di SD Negeri 013
Balikpapan Tengah
3. Kurangnya minat baca siswa SDN 013 Balikpapan Tengah
Berdasarkan pemetaan dan identifikasi isu yang telah dipaparkan, perlu dilakukan proses
analisis isu untuk menentukan isu mana yang merupakan prioritas yang dapat dicarikan solusi
oleh penulis. Proses tersebut menggunakan dua alat bantu penetapan kriteria kualitas isu
yakni berupa:
a. APKL (Aktual, Problematik, Kekhalayakan, dan Kelayakan)
APKL memiliki 4 kriteria penilaian yaitu Aktual, Problematik, Kekhalayakan,
dan Kelayakan.
1) Aktual artinya benar-benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan di kalangan
masyarakat.
23 | L a t s a r A n g k a t a n V I I I
2) Problematik artinya isu yang memiliki dimensi masalah yang kompleks,
sehingga perlu dicarikan solusinya.
3) Kekhalayakan artinya isu yang menyangkut hajat hidup orang banyak.
4) Kelayakan artinya isu yang masuk akal, logis, realistis, serta relevan untuk
dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya.
b. USG (Urgency, Seriousness, dan Growth)
Analisis USG (Urgency, Seriousness, dan Growth) mempertimbangkan
tingkat kepentingan, keseriusan, dan perkembangan setiap variabel dengan
rentang penilaian 1-5 dengan ketentuan nilai 1 berarti sangat kecil, nilai 2 berarti
kecil, nilai 3 berarti sedang, nilai 4 berarti besar, dan nilai 5 berarti sangat besar.
1) Urgency (urgensi), yaitu dilihat dari tersedianya waktu, mendesak atau tidak
masalah tersebut diselesaikan.
2) Seriousness (keseriusan), yaitu melihat dampak masalah tersebut terhadap
produktivitas kerja, pengaruh terhadap keberhasilan, membahayakan sistem
atau tidak, dan sebagainya.
3) Growth (berkembangnya masalah), yaitu apakah masalah tersebut
berkembang sedemikian rupa sehingga sulit dicegah.
4.2 Prioritas ( Teknik Analisis)
Berikut ini beberapa isu yang ada pada SDN 013 Balikpapan Tengah yang akan
ditentukan kelayakannya menggunakan metode APKL dan USG, untuk lebih jelasnya
lihat tabel berikut ini :
24 | L a t s a r A n g k a t a n V I I I
Tabel 4.1 Analisis Isu Strategis
Prinsip ASN Identifikasi Isu
Kriteria A Kriteria B
A P K L Ket U S G ∑
Pelayanan
Publik
Kurangnya Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat (PHBS) di
SD Negeri 013 Balikpapan
Tengah
+ + + +
Memenuhi
syarat
4 4 4 12
Pelayanan
Publik
Kurangnya pengetahuan
siswa terhadap permainan
tradisional di SD Negeri 013
Balikpapan Tengah
+ + + + Memenuhi
syarat
4 4 5 13
Pelayanan
Publik
Kurangnya minat baca pada
siswa di SDN 013 Balikpapan
Tengah
+ + + +
Memenuhi
syarat
3 3 4 10
4.3 Isu Terpilih
Isu yang paling prioritas yakni “Kurangnya pengetahuan siswa terhadap permainan
tradisional di SDN 013 Balikpapan Tengah” dengan perolehan skor USG 13. Adapun
dampak jika tidak terselesaikan dari isu terpilih yang telah dianalisis menggunakan
metode USG dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 4.2 Dampak Isu Terpilih
No Sumber Isu Identifikasi Isu Dampak
1 Pelayanan
Publik
Kurangnya
pengetahuan siswa
terhadap permainan
tradisional di SDN
013 Balikpapan
Tengah
Ketidaktahuan siswa akan permainan
tradisional akan berdampak tergerusnya
budaya Nasional dalam hal ini permainan
tradisional yang lama kelamaan akan hilang
ditelan oleh zaman.
25 | L a t s a r A n g k a t a n V I I I
4.4 Uraian Kegiatan
Dalam upaya untuk menyelesaikan isu “Kurangnya pengetahuan siswa terhadap
permainan tradisional di SDN 013 Balikpapan Tengah” yaitu dengan melakukan kegiatan
sebagai berikut :
1. Membuat modul tentang permainan hadang dan bakiyak tempurung kelapa
2. Menyusun RPP tentang permainan tradisional hadang dan bakiyak tempurung kelapa
3. Sosialisasi dan memperkenalkan permainan tradisional hadang dan bakiyak tempurung
kelapa
4. Menjelaskan dan memainkan permainan tradisonal hadang
5. Menjelaskan dan permainan tradisional bakiyak tempurung kelapa
6. Evaluasi kegiatan
26 | L a t s a r A n g k a t a n V I I I
TABEL RANCANGAN AKTUALISASI
No Kegiatan Tahapan
Kegiatan Output/Hasil
Keterlibatan Substansi
dengan ANEKA
Konstribusi
terhadap Visi dan
Misi Organisasi
Penguatan
Nilai-Nilai
Organisasi
Analisis
Dampak
1 2 3 4 5 6 7 8
1
Membuat Modul
tentang permainan
tradisional
Konsultasi terlebih
dahulu kepada kepala
sekolah tentang
pembuatan modul
tersebut
Membuat konsep
modul permainan
tradisional hadang
dan bakiyak
tempurung kelapa
Pembuatan modul
permainan tradisional
permainan hadang
Mendapatkan
saran dan
masukan dari
kepala sekolah
Adanya konsep
untuk membuat
modul permainan
hadang dan
bakiyak
tempurung kelapa
Adanya modul
tentang
permainan
Akuntabilitas (kejelasan)
Kejelasan dalam menyusun
konsep modul terlebih
dahulu sebelum dibuatnya
modul
Nasionalisme (sila ke 4)
Diskusi dengan kepala
sekolah
Etika Publik (santun)
Meminta arahan dari
kepala sekolah dengan
sopan dan santun
Komitmen
mutu(orientasi poda
mutu)
Perwujudan kegiatan
ini sesusi dengan visi
SDN 013 Balikpapan
Tengah
yaitu:”Terwujudnya
Sekolah Unggul
Dalam IMTAQ dan
IPTEK Yang
Berwawasan
Lingkungan Dan
Berkarakter
Bangsa”. Dan misi
SDN 013 Balikpapan
Tengah butir ke 6
adalah :
Kegiatan ini
adalah penguatan
dari nilai
organisasi
Responsive
Humanis
Professional
Integritas
Bila buku ini
tidak dibuat
maka siswa
di SDN 013
Tengah akan
kesulitan
mencari
referensi
tentang
permainan
hadang dan
bakiyak
tempurung
kelapa
27 | L a t s a r A n g k a t a n V I I I
No Kegiatan Tahapan
Kegiatan Output/Hasil
Keterlibatan Substansi
dengan ANEKA
Konstribusi
terhadap Visi dan
Misi Organisasi
Penguatan
Nilai-Nilai
Organisasi
Analisis
Dampak
1 2 3 4 5 6 7 8
2
Membuat RPP
kebugaran jasmani
yang disisipi
dengan permainan
Hadang dan
Bakiyak tempurung
kelapa
dan bakiyak
tempurung kelapa
Membuat konsep
penyusunan RPP
kebugaran jasmani
dan disisipi dengan
permainan tradisional
Konsultasi kepada
kepala sekolah
tradisonal hadang
dan bakiyak
tempurung kelapa
Adanya konsep
RPP yang akan
disusun.
Mendapatkan
saran dan
Mencari referensi buku
penunjang untuk membuat
buku permainan tradisional
Anti korupsi(kebernian)
berani dalam membuat
buku tentang permainan
tradisional hadang dan
bakiyak tempurung kelapa
Etika Publik (santun)
Bersikap santun kepada
kepala sekolah dan teman
sejawat saat meminta
arahan dan masukan dari
kepala sekolah
Anti korupsi
Menanamkan rasa
cinta tanah air,
kekeluargaan dan
berkarakter bangsa
Perwujudan kegiatan
ini sesusi dengan visi
SDN 013 Balikpapan
Tengah
yaitu:”Terwujudnya
Sekolah Unggul
Dalam IMTAQ dan
Apabila
penulis tidak
melakukan
penyusunan
RPP
kebugaran
jasmani yang
28 | L a t s a r A n g k a t a n V I I I
No Kegiatan Tahapan
Kegiatan Output/Hasil
Keterlibatan Substansi
dengan ANEKA
Konstribusi
terhadap Visi dan
Misi Organisasi
Penguatan
Nilai-Nilai
Organisasi
Analisis
Dampak
1 2 3 4 5 6 7 8
tentang konsep RPP
yang telah dibuat.
Meminta pendapat
kepada teman
sejawat tentang
konsep RPP yang
telah dibuat.
Membuat RPP
kesegaran jasmani
dengan disisipi
permainan tradisional
hadang dan bakiyak
tempurung kelapa.
masukan dari
Kepala Sekolah
Mendapatkan
masukan dari
teman sejawat
tentang
penyusunan RPP
ini.
Tersusunya RPP
kebugaran
jasmani yang
disisipi oleh
permainan
tradisional
(keberanian)
Berani untuk berkonsultasi
kepada kepala sekolah dan
meminta saran dan
masukan
Nasionalisme (sila ke 4)
Melakukan musyawarah
dengan kepala sekolah dan
teman sejawat tentang
konsep pembuatan RPP
permainan Tradisional
Akuntabilitas (kejelasan)
menyusun RPP dengan
kejelasan KI dan KD dalam
permainan tradisional
Komitmen mutu
IPTEK Yang
Berwawasan
Lingkungan Dan
Berkarakter
Bangsa”. Dan misi
SDN 013 Balikpapan
Tengah butir ke 6
adalah :
Menanamkan rasa
cinta tanah air,
kekeluargaan dan
berkarakter bangsa
disisipi
dengan
permainan
tradisonal
hadang dan
bakiyak
tempurung
kelapa, maka
kegiatan
tersebut tidak
akan terukur
dan terarah.
29 | L a t s a r A n g k a t a n V I I I
No Kegiatan Tahapan
Kegiatan Output/Hasil
Keterlibatan Substansi
dengan ANEKA
Konstribusi
terhadap Visi dan
Misi Organisasi
Penguatan
Nilai-Nilai
Organisasi
Analisis
Dampak
1 2 3 4 5 6 7 8
(orientasi mutu)
Mencari literasi dan
sumber belajar dari
berbagai sumber sehingga
mendapatkan materi yang
maksimal
3.
Mensosialisasikan
permainan
tradisional hadang
dan bakiyak
tempurung kelapa
Konsultasi dengan
Kepala sekolah tentang
sosialisasi permainan
tradisional yang akan
dilakukan kepada siswa
SDN 013 Balikpapan
Tengah.
Mendapat saran
dan masukan dari
Kepala Sekolah
tentang sosialisasi
permainan
tradisional kepada
siswa SDN 013
Balikpapan
Etika Publik (santun)
Bersikap ssantun ketika
meminta penapat dan saran
dari Kepala Sekolah
Nasionalisme
Menyanyikan lagu wajib
Nasional
Komitmen Mutu
Perwujudan kegiatan
ini sesusi dengan visi
SDN 013 Balikpapan
Tengah yaitu:
“Terwujudnya
Sekolah Unggul
Dalam IMTAQ dan
Kegiatan ini
adalah penguatan
dari nilai
organisasi
Responsive
Humanis
Professional
Apabila
kegiatan ini
tidak
dilaksanakan,
maka akan
berdampak
kepada kurang
tahunya siswa
30 | L a t s a r A n g k a t a n V I I I
No Kegiatan Tahapan
Kegiatan Output/Hasil
Keterlibatan Substansi
dengan ANEKA
Konstribusi
terhadap Visi dan
Misi Organisasi
Penguatan
Nilai-Nilai
Organisasi
Analisis
Dampak
1 2 3 4 5 6 7 8
Berdoa dan
menyanyikan lagu
wajib Nasional sebelum
memulai materi
pelajaran
Menyiapkan media
pembelajaran, disini
penulis menggunakan
multi media untuk
mensosialisasikan
permainan tradisional
hadang dan bakiyak
tempurung kelapa
Mensosialisasikan
Tengah.
Menumbuhkan
jiwa nasionalisme
dan Religius
kepada siswa SDN
013 Balikpapan
Tengah
Lebih praktis dan
menarik
Siswa SDN 013
Tengah mengerti
Memperkenalkan permainan
tradisional hadang dan
bakiyak tempurung kelapa
Anti Korupsi
Kepedulian akan permainan
tradisional
Akuntabilitas
Akuntabilitas
Kejelasan dalam
penyampaian sosialisasi
permainan tradisional
hadang dan bakiyak
tempurung kelapa.
IPTEK Yang
Berwawasan
Lingkungan Dan
Berkarakter
Bangsa”
Dan misi SDN 013
Balikpapan Tengah
butir ke 6 dan ke 5
adalah :
5. Membiasakan
siswa agar berbudaya
disiplin, jujur dan
mengembangkan
kreatifitas
6. Menanamkan rasa
Integritas SDN 013
Balikpapan
Tengah
tentang
permainan
tradisional
31 | L a t s a r A n g k a t a n V I I I
No Kegiatan Tahapan
Kegiatan Output/Hasil
Keterlibatan Substansi
dengan ANEKA
Konstribusi
terhadap Visi dan
Misi Organisasi
Penguatan
Nilai-Nilai
Organisasi
Analisis
Dampak
1 2 3 4 5 6 7 8
permainan tradisional
hadang dan bakiyak
tempurung kelapa
kepada siswa SDN 013
Balikpapan Tengah
dan memahami
tentang permainan
tradisional hadang
dan bakiyak
tempurung kelapa
cinta tanah air,
kekeluargaan dan
berkarakter bangsa
4. Memainkan
permainan
tradisional hadang
Siswa dikumpukan
dilapangan kemudian
melakukan berdoa
terlebih dahulu sebelum
memulai permainan
hadang
Menjelaskan sedikit
tentang peraturan
permainan hadang
Membagi 2 kelompok
Meningkatkan jiwa
religious dan
nasionalisme
Siswa SDN 013
paham dengan
peraturan
permainan hadang
Siswa bersiap
Nasionalisme (sila ke 1)
Membaca doa sebelum mulai
pelajaran
Akuntabilitas (keadilan)
Adil dalam membentuk 2
kelompok tanpa
membedakan suku, ras dan
agama
Etika publik (inovatif)
Membuat lapangan
permainan hadang sederhana
ini sesusi dengan visi
SDN 013 Balikpapan
Tengah yaitu:
“Terwujudnya
Sekolah Unggul
Dalam IMTAQ dan
IPTEK Yang
Berwawasan
Lingkungan Dan
Berkarakter
Kegiatan ini
adalah penguatan
dari nilai
organisasi
Responsive
Humanis
Professional
Integritas
Apabila
permainan
tradisional
hadang ini
tidak
dilakukan,
maka siswa
di SDN 013
Balikpapan
tengah tidak
32 | L a t s a r A n g k a t a n V I I I
No Kegiatan Tahapan
Kegiatan Output/Hasil
Keterlibatan Substansi
dengan ANEKA
Konstribusi
terhadap Visi dan
Misi Organisasi
Penguatan
Nilai-Nilai
Organisasi
Analisis
Dampak
1 2 3 4 5 6 7 8
untuk melakukan
permainan hadang dan
dilanjud dengan
memainkan permainan
hadang
Mendampingi siswa
dari awal kegiatan
sampai akhir kegiatan
untuk melakukan
permainan hadang
Siswa dapat
bermain hadang
dengan baik
yang bias dibongkar dan
pasang.
Komitmen mutu (efisien)
Lapangan hadang yang bisa
dibongkar pasang
memudahkan untuk
dimainkan lagi di lain waktu
tanpa harus membuat
lapangan lagi
Anti korupsi (keadilan)
Adil dalam membagi 2
kelompok yang sama rata.
Bangsa”
Dan misi SDN 013
Balikpapan Tengah
butir ke 5 adalah:
“Membiasakan
siswa agar
berbudaya disiplin,
jujur dan
mengembangkan
kreatifitas”
akan paham
dan mengerti
permainan
hadang
adalah
permainan
yang
mengasikan
5. Memainkan
permainan
tradisional bakiyak
tempurung kelapa
Siswa dikumpulkan
dilapangan dan diawali
dengan pembacaan doa
sebelum memuli materi
Menanamkan sikap
religious dan
nasionalisme
Komitmen mutu (inovatif)
Menggunakan bakiyak
tempurung kelapa sebagai
bahan ajar di SDN 013
ini sesusi dengan visi
SDN 013 Balikpapan
Tengah
yaitu:“Terwujudnya
Kegiatan ini
adalah penguatan
dari nilai
Apabila
permainan
tradisional
33 | L a t s a r A n g k a t a n V I I I
No Kegiatan Tahapan
Kegiatan Output/Hasil
Keterlibatan Substansi
dengan ANEKA
Konstribusi
terhadap Visi dan
Misi Organisasi
Penguatan
Nilai-Nilai
Organisasi
Analisis
Dampak
1 2 3 4 5 6 7 8
Menjelaskan sedikit
tentang cara
menggunakan bakiyak
tempurung kelapa
Memainkan bakiyak
tempurung kelapa
dengan sistem lomba
Mengawasi siswa yang
sedang melakukan
permainan bakiyak
tempurung kelapa
Siswa mengerti
tentang permainan
dan cara
memainkan
bakiyak tempurung
kelapa
Siswa bias
memainkan
bakiyak tempurung
kelapa
Siswa terhindar
dari cidera ketika
bermain
Balikpapan Tengah
Anti Korupsi (adil)
Penulis memberikan lawan
yang seimbang kepada siswa
yang berlomba
Nasionalisme (sila ke 3)
Dengan memainkan
permainan tradisional itu
adalah wujud dari cinta tanah
air
Akuntabilitas (tanggung
jawab)
Penulis bertanggung jawab
penuh atas keselamatan
siswanya
Sekolah Unggul
Dalam IMTAQ dan
IPTEK Yang
Berwawasan
Lingkungan Dan
Berkarakter
Bangsa”. Dan misi
SDN 013 Balikpapan
Tengah butir ke 6
dan ke 5 adalah :
5. Membiasakan
siswa agar berbudaya
disiplin, jujur dan
mengembangkan
kreatifitas
organisasi
Responsive
Humanis
Professional
Integritas
hadang ini
tidak
dilakukan,
maka siswa
di SDN 013
Balikpapan
tengah tidak
akan paham
dan mengerti
permainan
hadang
adalah
permainan
yang
mengasikan
34 | L a t s a r A n g k a t a n V I I I
No Kegiatan Tahapan
Kegiatan Output/Hasil
Keterlibatan Substansi
dengan ANEKA
Konstribusi
terhadap Visi dan
Misi Organisasi
Penguatan
Nilai-Nilai
Organisasi
Analisis
Dampak
1 2 3 4 5 6 7 8
6. Menanamkan rasa
cinta tanah air,
kekeluargaan dan
berkarakter bangsa
6. Evaluasi kegiatan Siswa masuk kelas
kemudian berdoa dan
menyanyikan lagu
wajib Nasional
Penulis mengulang
sekilas tentang materi
permainan tradisional
Penulis memberika soal
kepada siswa untuk
dikerjakan
Menganalisis hasil
Menamkan
nasionalisme dan
religious
Siswa paham
tentang materi
permainan
tradisional
Siswa mampu
menjawab semua
pertanyaan
Siswa paham dan
Nasionalisme (sila ke 1 dan
ke 3)
Membaca doa dan
menyanyikan lagu wajib
Nasional
Akuntabilitas (kejelasan)
Penulis kembali mengulang
materi permainan tradisional
agar siswa lebih
memahaminya lagi
Etika publik(tidak
diskriminasi)
ini sesusi dengan visi
SDN 013 Balikpapan
Tengah
yaitu:“Terwujudnya
Sekolah Unggul
Dalam IMTAQ dan
IPTEK Yang
Berwawasan
Lingkungan Dan
Berkarakter
Bangsa”. Dan misi
SDN 013 Balikpapan
Kegiatan ini
adalah penguatan
dari nilai
organisasi
Responsive
Humanis
Professional
Integritas
Apabila
kegiatan ini
tidak
dilaksanakan,
maka penulis
tidak tahu
seberapa
pemahaman
dan
pengetahuan
siswa di
35 | L a t s a r A n g k a t a n V I I I
No Kegiatan Tahapan
Kegiatan Output/Hasil
Keterlibatan Substansi
dengan ANEKA
Konstribusi
terhadap Visi dan
Misi Organisasi
Penguatan
Nilai-Nilai
Organisasi
Analisis
Dampak
1 2 3 4 5 6 7 8
jawaban siswa mengerti tentang
materi permainan
tradisional
Penulis memberikan materi
permainan tradisional tanpa
membeda-bedakan antara
siswa yang satu dengan
siswa yang lain (siswa yang
pandai dan kurang pandai)
Komitmen mutu (tepat
waktu)
Penulis memberikan materi
sesuai dengan jam pelajaran
yang berlaku di SDN 013
Balikpapan Tengah
Anti korupsi (jujur)
Penulis memberikan
penilaian sesuai dengan hasil
soal yang dikerjakan tadi.
Tengah butir ke 5
adalah :
5. Membiasakan
siswa agar berbudaya
disiplin, jujur dan
mengembangkan
kreatifitas
SDN 013
Balikpapan
tengah
tentang
permainan
tradisional
36 | L a t s a r A n g k a t a n V I I I
Semua kegiatan diatas sesuai dengan Visi Misi SD Negeri 013 Balikpapan Tengah yaitu
“Terwujudnya Sekolah Unggul Dalam IMTAQ dan IPTEK Yang Berwawasan Lingkungan Dan
Berkarakter Bangsa”.
4.5 Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi
Kegiatan aktualisasi akan dilaksanakan di SD Negeri 013 Balikpapan Tengah . Adapun
kegiatan-kegiatan aktualisasi akan di jabarkan dalam timeline kegiatan pada tabel Jadwal Pelaksanaan
Aktualisasi sebagai berikut.
37 | l a t s a r a n g k a t a n V I I I
No Kegiatan
Februari Maret
Minggu 1 Minggu ke 2 Minggu ke 3 Minggu ke 4 Minggu ke 5 Minggu ke 6 5 6 7 8 9 10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
11
12
13
14
15
1 Membuat buku
tentang
permainan
tradisional
hadang dan
bakiyak
tempurung
kelapa
2 Membuat RPP
tentang
permainan
tradisional
hadang dan
bakiyak
tempurung
kelapa
3 Sosialisasi dan
memperkenalka
n permainan
tradisional
hadang dan
bakiyak
tempurung
kelapa.
Jadwal kegiatan rancangan aktualisasi
38 | l a t s a r a n g k a t a n V I I I
Keterangan :
: Hari libur
: Kegiatan dimulai
: Berakhirnya kegiatan
: Pembuatan Laporan aktualisasi
4 Menjelaskan
peraturan
permainan
hadang dan
memainkanya
5 Menjelaskan
peraturan
permainan
bakiyak
tempurung
kelapa dan
memainkanya
6 Evaluasi
kegiatan
permainan
hadang dan
bakiyak
tempurung
kelapa
39 | l a t s a r a n g k a t a n V I I I
Gambar 1.1 Konsultasi dengan Mentor dan Notulen hasil konsultasi
BAB V
KEGIATAN AKTUALISASI
A. Laporan Kegiatan Aktualisasi
1. Kegiatan 1
Pembuatan buku permainan tradisional
Tanggal 10 Februari 2020
Sebelum memulai kegiatan habituasi, pada hari senin tanggal 10 Februari 2020
melakukan konsultasi dan diskusi (Nasionalisme) dengan mentor mengenai
kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan pada saat habituasi. Konsultasi dan
diskusi dengan mentor ini merupakan tanggung jawab dan kejelasan (Akuntabilitas)
tentang kegiatan yang akan dilakukan nantinya. Selama konsultasi tersebut
dilakukan dengan cara sopan dan santun (Etika Publik). Output yang diperoleh dari
konsultasi tersebut adalah adanya notulen yang berisi tentang saran dan masukan
dari mentor
Tanggal 11 Februari 2020
Kegiatan pembuatan buku tentang permainan tradisional dimulai. Pertama yang
dilakukan adalah membuat konsep buku tentang permainan tradisional terlebih
dahulu. Beberapa referensi dari media internet penulis ambil sebagai bahan untuk
pembuatan buku ini.
40 | l a t s a r a n g k a t a n V I I I
Gambar 1.2 Membuat konsep buku permainan tradisional
Gambar 1.3 Konsep buku permainan tradisional
Gambar 1.4 Buku permainan tradisional
Setelah memperoleh beberapa referensi dari media internet, maka penulis
memberanikan diri (Anti Korupsi) membuat buku tentang permainan tradisional.
Tanggal 13 Februari 2020
Hari kamis tanggal 13 Februari 2020 buku tentang permainan tradisional sudah
selesai dan langsung dicetak di percetakan.
41 | l a t s a r a n g k a t a n V I I I
Manfaat Kegiatan
Dengan adanya buku tentang permainan tradisional di perpustakaan SDN 013 Balikpapan
Tengah, diharapkan siswa bisa lebih mengenal tentang permaianan tradisional yang ada di
Indonesia ini
Nilai ANEKA yang terdapat pada kegiatan membuat buku permainan tradisional
a. Akuntabilitas : saya mengutarakan tentang konsep buku permainan tradisional
kepada mentor (kejelasan)
b. Nasionalismen : saya berkonsultasi dan berdiskusi tentang kegiatan penyusunan buku
permainan tradisional
c. Etika Publik : ketika berdiskusi dengan mentor saya menerapkan sikap sopan dan
santun
d. Komitmen mutu : saya mencari beberapa referensi yang akan saya gunakan untuk
membuat buku tentang permainan tradisional
e. Anti Korupsi : saya memberanikan diri untuk membuat buku tentang permainan
tradisional
Dampak yang terjadi bila nilai ANEKA tidak diterapkan dalam kegiatan pembuatan
buku permainan tradisional.
a. Apabila saya tidak mengutarakan konsep buku saya kepada mentor, maka saya tidak
akan dapat masukan dan arahan dari mentor tentang isi buku permainan tradisional.
b. Jika saya tidak berdiskusi dengan mentor, maka saya tidak akan mendapatkan
masukan dan saran bagaimana cara menyusun buku yang baik
c. Apabila ketika saya konsultasi tidak menerapkan sikap sopan dan santun, maka mentor
akan merasa terganggu dan tersinggung atas sikap saya.
d. Jika saya tidak mencari referensi dari media internet maka saya akan kebingungan dan
buku permainan tradisional tidak akan selesai.
e. Apabila saya tidak berani membuat buku permainan tersebut, maka anak-anak di SDN
013 Balikpapan tengah tidak mempunyai buku referensi tentang permainan tradisional
42 | l a t s a r a n g k a t a n V I I I
Gambar 2.1 Pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
sehingga anak-anak tidak akan mengenal dan tidak tahu cara memainkan permainan
tradisional
2. Kegiatan 2
Pembuatan RPP untuk permainan tradisional
Tanggal 14 Februari 2020
Pelaksanaan pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran diawali dengan
konsultasi dengan mentor terlebih dahulu. Pada saat menyusun RPP untuk
pembelajaran berdasarkan Kurukulum 2013 merujuk pada pinsip-prinsip
berdasarkan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 yaitu:
a. Memperhatikan perbedaan individual siswa
b. Memperhatikan partisipasi aktif sisiwa
c. Memusatkan kegiatan pada siswa
d. Mengembangkan budaya membaca dan menulis
e. Memberi umpan balik dan tindak lanjud
f. Menekankan pada keterkaitan dan keterpaduan komponen pembelajaran
g. Mengakomodasi pelajaran tematik terpadu
h. Menerapkan teknologi informasi dan komunikasi
Setelah tahapan penyusunan dan konsep RPP selesai dilanjud dengan menghadap
mentor untuk meminta saran dan persetujuan. Kemudian rencana pelaksanaan
pembelajaran siap dilaksanakan.
43 | l a t s a r a n g k a t a n V I I I
Gambar 2.2 Konsep Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Tanggal 17 Februari 2020
Setelah membuat konsep Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dan minta saran
serta persetujuan dari mentor, maka tersusunlah RPP tentang permainan
tradisional Hadang dan Bakiyak tempurung kelapa.
Manfaat Kegiatan
Dengan adanya Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) menjadikan materi tentang
permainan tradisional hadang dan bakiyak tempurung kelapa menjadi terukur dan terarah.
Nilai ANEKA yang terdapat pada kegiatan membuat buku permainan tradisional
a. Akuntabilitas : saya membuat susunan RPP dengan kejelasan KI dan KD dalam
permainan tradisional
b. Nasionalisme : saya berkonsultasi dan berdiskusi dengan mentor mengenai RPP yang
saya buat.
c. Etika Publik : saya melakukan konsultasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dengan
mentor sebagai bentuk penghargaan kepada atasan.
d. Komitmen mutu : saya mencari beberapa sumber referensi untuk menguatkan materi
permainan tradisional hadang dan bakiyak tempurung kelapa
e. Anti Korupsi : saya memberanikan diri untuk meminta masukan dan pendappat
tentang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.
44 | l a t s a r a n g k a t a n V I I I
Gambar 3.1 Pembuatan banner dan mencetak banner
Dampak yang terjadi bila nilai ANEKA tidak diterapkan dalam kegiatan pembuatan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
a. Apabila saya tidak menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), maka
kegiatan pembelajaran tidak akan terukur dan terarah.
b. Apabila saya tidak melakukan konsultasi dengan mentor, maka saya tidak akan
mendapat masukan dan arahan tentang rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).
c. Apabila saya tidak melakukan konsultasi dalam kegiatan ini, berrti saya tidak
menghargai mentor dalam setiap kegiatan yang saya lakukan.
d. Jika saya tidak mencari referensi dari beberapa sumber, maka materi dalam rencana
pelaksanaan pembelajaran kurang lengkap.
e. Rencana pelaksanaan pembelajaran yang saya buat mungkin akan terasa kurang
komponen yang ada didalamnya karena tidak memberanikan diri konsul dengan
mentor.
3. Kegiatan 3
Sosialisasi permainan hadang dan bakiyak tempurung kelapa.
Tanggal 22 Februari 2020
Sebelum melakukan sosialisasi permainan tradisional hadang dan bakiyak
tempurung kelapa, saya terlebih dahulu melakukan konsultasi terlebih dahulu
dengan mentor. Dilanjudkan dengan membuat desain dan mencetak banner
“sosialisasi permaianan tradisional”
45 | l a t s a r a n g k a t a n V I I I
Gambar 3.2 Melaksanakan kegiatan PPK sebelum belajar
Gambar 3.3 Menyiapkan media pembelajaran
Gambar 3.4 Sosialisasi permainan tradisional kelas V
Tanggal 25 Februari 2020
Sebelum melakukan sosialisasi kepada siswa kelas V SDN 013 Balikpapan
Tengah, terlebih dahulu seluruh siswa melakukan kegiatan PPK (Penguatan
Pendidikan Karakter) antara lain berdoa, menyanyikan lagu wajib Nasional dan
pembacaan visi dan misi SDN 013 Balikpapan Tengah.
Setelah melakukan kegiatan PPK, semua siswa masuk di kelas maing-masing dan
bersiap untuk menerima pelajaran.
Sebelum memulai sosialisasi permainan tradisional pada kelas V, saya
menyiapkan proyektor sebagai media pembelajaran yang akan digunakan.
46 | l a t s a r a n g k a t a n V I I I
Gambar 3.5 Sosialisasi permainan tradisional kelas IV
Tanggal 27 Februari 2020
Setelah melakukan sosialisasi kepada siswa kelas V, saya melakukan sosialisasi
permainan tradisional hadang dan bakiyak tempurung kelapa pada siswa kelas IV.
Seperti kegiatan sosialisasi pada kelas V, saya menggunakan media pembelajaran
untuk melakukan sosialisasi.
Manfaat Kegiatan
Dengan diadakan sosialisasi ini diharapkan siswa kelas IV dan kelas V mempunyai
gambaran tentang permainan tradisional hadang dan bakiyak tempurung kelapa.
Nilai ANEKA yang terdapat pada kegiatan sosialisai permainan tradisional Hadang
dan Bakiyak tempurung kelapa
a. Akuntabilitas : kejelasan dalam menjelaskan permainan tradisional hadang dan
bakiyak tempurung kelapa kepada siswa.
b. Nasionalisme : menyanyikan lagu wajib dan berdoa sebelum memulai pembelajaran.
c. Etika Publik : konsultasi kepada mentor terlebih dahulu sebelum melakukan kegiatan
sosialisasi permainan tradisional hadang dan bakiyak tempurung kelapa.
d. Komitmen mutu : memperkenalkan dan menjelaskan tentang permainan tradisional
hadang dan bakiyak tempurung kelapa
e. Anti Korupsi : kepedulian tentang permainan tradisional yang akan dikenalkan
kepada siswa kelas IV dan kelas V.
47 | l a t s a r a n g k a t a n V I I I
Gambar 4.1 Pembuatan lapangan hadang
Dampak yang terjadi bila nilai ANEKA tidak diterapkan dalam kegiatan sosialisasi
permainan tradisional hadang dan bakiyak tempurung kelapa
a. Apabila saya tidak menyusun melakukan sosialisasi terlebih dahulu tentang
permainan tradisional hadang dan baliyak tempurung kelapa, maka siswa kelas V dan
kelas IV tidak mempunyai gambarang tentang permainan tradisional tersebut.
b. Menyanyikan lagu wajib Nasionalah adalah upaya untuk menumbuhkan jiwa
Nasionallisme pada para siswa di SDN 013 Balikpapan tengah dan apabila tidak
dilaksanakan, maka siswa dan siswi di SDN 013 Balikpapan Tengah akan kehilangan
rasa cinta pada Tanah Air.
c. Konsultasi pada mentor adalah hal yang sangat penting dilakukan dan apabila tidak
saya laksanakan , maka kegiatan sosialisasi ini tidak akan terarah dan terukur.
d. Sosialisasi tentang permainan tradisional adalah hal yang penting dilakukan sebelum
melangkah ke materi selanjudnya. Apabila tidak dilaksanakan, maka siswa SDN 013
Balikpapan Tengah akan mempunyai gambaran bagaimana permainan tersebut
dilakukan.
e. Jika kegiatan ini tidak dilakukan siswa-siswa tidak akan mengenal dan mengerti
tentang permainan tradisional hadang dan bakiyak tempurung kelapa
4. Kegiatan 4
Memainkan permainan hadang
Tanggal 16 Februari 2020
Sebelum memainkan permainan hadang terlebih dahulu saya membuat lapangan hadang
pada hari minggu tanggal 16 Februari 2020. Alat yang saya gunakan adalah cat, meteran
dan benang godam untuk membentuk garis.
48 | l a t s a r a n g k a t a n V I I I
Gambar 4.2 Berdoa sebelum memulai kegiatan
Gambar 4.3 Pengarahan sedikit cara memainkan permainan hadang
Gambar 4.4 Mempraktekan permainan hadang
Tanggal 25 Februari 2020
Setelah sosialisai kurang lebih 15 menit saya langsung mengarahkan siswa kelas
V untuk menuju kelapangan untuk melakukan praktek permainan tradisional
hadang. Siswa kemudian di kumpukan dilapangan dilanjud dengan berdoa
sebelum melakukan kegiatan dan diberi arahan sedikit tentang permainan
tradisional hadang. Siswa kelas V saya bagi dalam beberapa kelompok untuk
melakukan permainan hadang ini. Kurang lebih 90 menit siswa kelas V
memainkan permainan hadang tersebut, saya mendampingi mereka selama
kegiatan dan saya bertindak sebagai wasit untuk mereka.
49 | l a t s a r a n g k a t a n V I I I
Gambar 4.5 Berdoa sebelum melakukan kegiatan pembelajaran
Gambar 4.6 Memberikan arahan tentang permainan hadang
Gambar 4.7 memainkan permainan hadang
Tanggal 27 Februari 2020
Setelah melakukan sosialisasi permainan tradisional pada siswa kelas IV kurang
lebih 15 menit, saya menginstruksikan siswa kelas IV untuk menuju kelapangan
untuk melakukan mempraktekan permainan hadang.
50 | l a t s a r a n g k a t a n V I I I
Manfaat Kegiatan
Dengan diadakan kegiatan permainan hadang ini, diharapkan siswa-siswi di SDN 013
Balikpapan tengah dapat mengetahui permainan hadang dan cara memainkanya.
Nilai ANEKA yang terdapat pada kegiatan permainan hadang siswa kelas IV dan V
SDN 013 Balikpapan Tengah
a. Akuntabilitas : Adil dalam membagi kelompok untuk bermain permainan hadang.
b. Nasionalisme : Berdoa sebelum melakukan kegiatan sebagai bentuk pengamalan sila
1 dalam Pancasila
c. Etika Publik : membuat lapangan hadang menggunakan cat, meteran dan benang
untuk membuat garis (inovatif).
d. Komitmen mutu : membuat lapangan hadang yang efisien sehingga bisa digunakan
untuk semua siswa SDN 013 Balikpapan Tengah
e. Anti Korupsi : membuat dan membeli peralatan untuk membuat lapangan hadang
dengan uang sendiri
Dampak yang terjadi bila nilai ANEKA tidak diterapkan dalam kegiatan permainan
tradisional hadang
a. Apabila saya tidak adil dalam membagi tim, maka pertandingan hadang akan berjalan
tidak seimbang.
b. Apabila sebelum mulai kegiatan tidak berdoa, maka anak-anak sudah kehilangan
pengamalan sila 1 yaitu Ketuhanan yang Maha Esa sebagai wujud meminta
pertolongan dan syukur kepada Tuhan yang Maha Esa.
c. Apabila lapangan hadang tidak segera dibuat, maka akan menghambat kegiatan
memainkan permainan hadang
d. Apabila pembuatan lapangan hadang tidak menggunakan cat, maka setiap mau
memainkan permainan hadang akan dibuat menggunakan kapur dan saya kira kurang
efisien
51 | l a t s a r a n g k a t a n V I I I
Gambar 5.1 Membuat Bakiyak tempurung kelapa
Gambar 5.2 Beberapa anak kelas V membantu dalam membuat bakiyak
e. Apabila saya tidak membeli peralatan dengan uang sendiri, berarti saya akan
membebani keuangan sekolah untuk menyiapkan peralatan untuk membuat lapangan
hadang
5. Kegiatan 5
Memainkan permainan tradisional bakiyak tempurung kelapa
Tanggal 15 februari 2020
Sebelum melakukan sosialisasi dan memainkan permainan bakiyak tempurung
kelapa, saya terlebih dahulu membuat bakiyak tempurung kelapa di bantu dengan
beberapa siswa kelas V. Bahan-bahan yang digunakanpun sangat mudah di
dapatkan antara lain tempurung kelapa dan tali pramuka sebagai pegangan dan
sebagai variasinya boleh dicat atau tidak.
52 | l a t s a r a n g k a t a n V I I I
Gambar 5.3 Memberi arahan cara memainkan bakiyak tempurung kelapa
Gambar 5.4 mempraktekan permainan bakiyak tempurung kelapa
Tanggal 25 Februari 2020 dan tanggal 27 Februari 2020
Sebelum memainkan permainan tradisional bakiyak tempurung kelapa yang
pertama dilakukan adalah sosialisasi permainan tradisional dan dilanjud dengan
mempraktekanya. Sebelum mempraktekan siswa berdoa dan diberikan arahan
bagaimana cara melakukan permainan tradisional bakiyak tempurung kelapa.
Kegiatan sosialisasi dan praktek permainan tradisioanal hadanag dan bakiyak
tempurung kelapa dilaksanakan dalam 2 hari antara tanggal 25 Februari dan
tanggal 27 Februari 2020. Urutan kegiatanya adalah:
1. Melakukan kegiatan PPK (Penguatan Pendidikan Karakter) yang berisi
berdoa, menyanyika lagu wajib dan penyampaian visi dan misi sekolah.
2. Sosialisasi permainan tradisioanal 15 menit
3. Memainkan permainan hadang 90 menit
4. Memainkan permainan bakiyak tempurung kelapa 35 menit
53 | l a t s a r a n g k a t a n V I I I
Manfaat Kegiatan
Dengan diadakan permainan tradisional bakiyak tempurung kelapa, siswa SDN 013
Balikpapan Tengah dapat memanfaatkan barang daur ulang yaitu tempurung kelapa
sebagai bahan yang bisa digunakan sebagai alat untuk bermain permainan tradisional.
Nilai ANEKA yang terdapat pada kegiatan permainan hadang siswa kelas IV dan V
SDN 013 Balikpapan Tengah
a. Akuntabilitas : Guru mengawasi dan bertanggung jawab sepenuhnya atas
keselamatan siswa-siswi kelas IV dan kelas V selama melakukan kegiatan permainan
tradisional.
b. Nasionalisme : Dengan memainkan permainan tradisional sebagai wujud kecintaan
terhadap Tanah Air.
c. Etika Publik : Membuat alat permainan tradisional menggunakan bahan daur ulang
yaitu tempurung kelapa
d. Komitmen mutu : Membuat bakiyak tempurung kelapa dan dicat agar lebih menarik
untuk dimainkan
e. Anti Korupsi : Pada kegiatan ini semua anak mencoba tanpa membeda bedakan.
Dampak yang terjadi bila nilai ANEKA tidak diterapkan dalam kegiatan permainan
tradisional hadang
a. Apabila guru tidak mengawasi kegiatan tersebut maka bila terjadi cidera pada anak-
anak akan lambat ditanganinya.
b. Permainan tradisional salah satunya bakiyak tempurung kelapa akan dilupakan oleh
generasi muda apabila tidak segera dikenalkan.
c. Apabila barang daur ulang tidak dimanfaatkan dengan baik, maka akan menumpuk
menjadi sampah.
d. Apabila bakiyak tempurung kelapa tidak di cat maka tampilanya kurang menarik.
e. Apabila membeda bedakan anak maka, beberapa anak nanti tidak bisa mencoba dan
memainkan permainan bakiyak tempurung kelapa.
54 | l a t s a r a n g k a t a n V I I I
Gambar 6.1 Evaluasi kelas IV
Gambar 6.2 Evaluasi kelas V
6. Kegiatan 6
Evaluasi kegiatan
Tanggal 3 Maret 2020 dan 5 Maret 2020
Setelah melakukan serangkaian kegiatan yang dimulai dari sosialisasi permainan
tradisional sampai memainkan permainan tradisional hadang dan bakiyak
tempurung kelapa saya akan mengadakan evaluasi kegiatan kepada anak-anak
kelas IV dan kelas V dengan cara memberikan soal yang terdiri dari 10 soal
mengenai permainan hadang dan bakiyak tempurung kelapa. Sebelum memulai
evaluasi siswa-siswi SDN 013 Balikpapan tengah melakukan kegiatan PPK
(Penguatan Pendidikan Karakter) terlebih dahulu dan dilanjud dengan
pembahasan sedikit tentang hadang dan bakiyak tempurung kelapa. Kemudian
dilanjud dengan memberikan soal kepada anak-anak kelas IV dan kelas V.
55 | l a t s a r a n g k a t a n V I I I
Manfaat Kegiatan
Dengan diadakan evaluasi tentang permainan tradisional ini, saya dapat mengukur sejauh
mana pengetahuan siswa tentang permainan tradisional hadang dan bakiyak tempurung
kelapa.
Nilai ANEKA yang terdapat pada evaluasi kegiatan
a. Akuntabilitas : Mengulang kembali materi permaianan tradisional agar siswa lebih
mengerti tentang permainan tradisional.
b. Nasionalisme : menyanyikan lagu wajib dan berdoa sebelum memulai kegiatan
berdasarkan pengamalan sila ke 1 dan 3
c. Etika Publik : memberikan materi dan melakukan Tanya jawab tanpa membeda-
bedakan
d. Komitmen mutu : memulai dan mengakhiri pelajaran dengan tepat waktu
e. Anti Korupsi : memberikan penilaian sesuai dengan kemampuan anak
Dampak yang terjadi bila nilai ANEKA tidak diterapkan dalam evaluasi kegiatan
a. Pengulangan materi bertujuan untuk mengingatkan kembali tentang materi hadang
dan bakiyak tempurung kelapa apabila tidak diulang kembali anak-anak akan lupa
dengan materi hadang dan bakiyak tempurung kelapa
b. Apabila kegiatan ini tidak dilaksanakan maka karakter Nasionalisme siswa di SDN
013 Balikpapan Tengah tidak bisa terbentuk dengan baik.
c. Anak-anak akan merasa dikucilkan bila saya tidak memberikan materi dan Tanya
jawab dengan membeda bedakan
d. Memulai pelajaran dengan tidak tepat waktu akan membuat penyampaian materi tidak
optimal.
e. jika tidak melakukan evaluasi, saya tidak akan tahu sejauh mana pemahaman anak-
anak tentang permainan hadang dan bakiyak tempurung kelapa.
56 | l a t s a r a n g k a t a n V I I I
BAB VI
PENUTUP
6.1. Kesimpulan
Setelah dari semua kegiatan aktualisasi yang dilakukan di SDN 013 Balikpapan
Tengan dapat diambil kesimpulan bahwa :
1. Ada 5 kegiatan dalam kegiatan aktualisasi yang saya lakukan, antara lain :
a. Membuat buku tentang permainan tradisional
b. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) tentang permainan
tradisional
c. Mensosialisasikan permainan tradisional hadang dan bakiyak tempurung kelapa
d. Memainkan permainan hadang
e. Memainkan permainan bakiyak tempurung kelapa
f. Evaluasi kegiatan
2. Proporsi pelaksanaan kegiatan
Dalam pelaksanaan kegiatan aktualisasi tidak semua berlangsung sesuai dengan
tahap yang telah disusun dan jadwal yang direncanakan.. Akan tetapi, meskipun tidak
sesuai dengan jadwal kegiatan aktualisasi tetap dilaksanakan dengan baik dan selesai
tepat waktu. Berikut beberapa kegiatan yang tahapnnya tidak sesuai dengan
perencaan :
a. Kegiatan pembuatan buku
Kegiatan pembuatan buku ini pada saat perencanaan akan dilakukan pada
tanggal 6 – 8 maret 2020. Dikarenakan ada kegiatan validasi dari kepala sekolah
dan Pengawas maka kegiatan pembuatan buku diundur pada tanggal 10, 11, dan
13 Februari 2020.
b. Kegiatan pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Kegiatan pembuatan RPP ini direncanakan dilakukan pada tanggal 10 – 15
Februari 2020. Dikarenakan pada tangga 10, 11, dan 13 Februari 2020 saya
57 | l a t s a r a n g k a t a n V I I I
masih mengerjakan proses pembuatan buku jadi kegiatan pembuatan buku
dilakukan pada tanggal 14 – 17 Maret 2020.
c. Kegiatan sosialisasi permainan tradisional hadang dan bakiyak tempurung
kelapa
Kegiatan sosialisasi ini pada perencanaan dilakukan pada tanggal 17 Februari
2020 dan tanggal 20 Februari 2020, dikarenakan pada tanggal 17 – 22 Februari
2020 dan tanggal 24 Februari 2020 ada kegiatan KOSN tingkat Kecamatan
Balikpapan Tengah maka kegiatan sosialisasi permainan tradisional ini diundur
menjadi tanggal 25 Februari 2020 dan tanggal 27 Februari 2020.
d. Kegiatan memainkan permainan hadang dan bakiyak
Kegiatan ini dalam perencanaan dilakukan pada tanggal 25 Februari dan 27
Februari 2020. Sehingga kegiatan ini bisa digabung dengan kegiatan sosialisasi
permainan tradisional. Dikarenakan tanggal 9 Februari 2020 sekolah
melaksanakan USG untuk kelas 6 dan MID semester untuk kelas 1-5, maka
tanggal 2 – 7 Maret saya meniadakan kegiatan aktualisasi saya untuk
memberikan materi pembelajaran Penjaskes sebagai bahan untuk ulangan pada
tanggal 9 Maret 2020. Untuk rincian kegiatan sosialisasi dan memainkan
permainan tradisional sebagai berikut :
a. Sosialisasi permainan tradisional : 15 Menit
b. Memainkan hadang : 90 menit
c. Memainkan bakiyak : 35 menit
Kegiatan sosialisasi dan memainkan permainan tradisional dilakukan tanggal 25
Februari 2020 untuk kelas IV dan tanggal 27 Februari 2020 untuk kelas V
e. Kegiatan evaluasi permainan tradisional
Kegiatan evaluasi ini pada perencanaan pada tanggal 9 – 12 Maret 2020.
Dikarenakan pada tanggal 9 – 14 Maret disekolah melaksanakan MID semester
untuk kelas 1 – kelas 5 dan USG untuk kelas 6, maka kegiatan evaluasi saya
ambil pada tanggal 3 Maret 2020 dan tanggal 5 Maret 2020 setelah saya
memberikan materi penjaskes untuk bahan belajar pada saat MID semester.
58 | l a t s a r a n g k a t a n V I I I
Bapak Tuwariyanto, M.Pd
6.2. Saran
Setelah melakukan kegiatan aktualisasi di SDN 013 Balikpapan Tengah penulis
merasa perlunya penerapan nilai – nilai ANEKA di lingkungan kerja SDN 013
Balikpapan Tengah khususnya dan seluruh UPTD pemerintah kota Balikpapan pada
umumnya. Karena memang sebelum ikut Latsar penulis sama sekali belum paham apa itu
nilai ANEKA, begitu juga rekan – rekan kerja penulis. Untuk itu mungkin dirasa perlu
adanya sosialisasi nilai – nilai ANEKA untuk seluruh ASN kota Balikpapan bertujuan
untuk meningkatkan kinerja seluruh ASN di Kota Balikpapan, supaya seluruh ASN Kota
Balikpapan paham bahwa ASN adalah pelayan masyarakat sesuai dengan lingkup
kerjanya.
6.3. Role Model
Penulis menjadikan bapak Tuwariyanto, M.Pd sebagai role model di tempat tugas yaitu
SDN 013 Balikpapan Tengah, karena selama bertugas saya melihat beliau mampu
mengimplementasikan nilai-nilai ASN dalam menjalankan tugas dan fungsinya yang
patut saya contoh. Kedisiplinan, semangat nasionalisme, berbudaya dan beradab tidak
luput dari keseharian beliau dalam mengemban amanah Negara. Bahkan dimasa kerjanya
yang tinggal 18 bulan beliau tetap semangat untuk mengabdikan dirinya di dunia
59 | l a t s a r a n g k a t a n V I I I
pendidikan. Beliau adalah sosok pemimpin yang bukan hanya memerintah tapi lebih
merangkul dan memberi contoh pada warga SDN 013 Balikpapan Tengah.
Bapak Tuwariyanto, M.Pd lahir di Kota Malang pada tanggal 6 April 1961. Riwayat
pendidikan Bapak Tuwariyanto , M.Pd yaitu :
1. SD Negeri Jambuwer III di Malang lulus tahun 1973
2. SMP YP “17” di Blitar lulus tahun 1979
3. SPG YP “17” Jurusan Guru Sekolah Dasar di Blitar lulus tahun 1982
4. D2 Universitas Terbuka Jurusan Guru Kejuruan di Balikpapan lulus tahun 1998
5. S1 FKIP PGRI Jurusan Pendidikan Ekonomi di Samarinda lulus tahun 2007
6. S2 Budi Utomo Surabaya Jurusan Bahasa Indonesia di Surabaya lulus pada tahun
2011
Berikut adalah karir dari bapak Tuwariyanto, M.P.d
1. SDN 053/027 Balikpapan Selatan pada tanggal 16 Juli 1984 dengan status golongan
IIa – IIIc
2. Pada tanggal 2 Januari 2004 beliau menjadi Guru Matematika di SDN 001
Balikpapan Selatan golongan IIIc – IVa
3. Pada tanggal 8 Agustus 2012 Beliau diangkat menjadi Kepala Sekolah di SDN 002
Balikpapan Selatan dengan status golongan IVa – IVb
4. Pada tanggal 15 Juni 2016 beliau menjadi Kepala Sekolah di SDN 001 Balikpapan
Kota
5. Pada tahun 2018 beliau mutasi di SDN 013 Balikpapan Selatan.
6. Pada 29 Juni 2019 beliau mutasi di tempat saya bekerja SDN 013 Balikpapan
Tengah
Bapak Tuwariyanto, M.Pd mempunyai Tanda Jasa,Nama Bintang/Satya
Lencana/Penghargaan yang diperoleh antaranya:
1. Anggota KPPS TPS X Kelurahan Prapatan Kecamatan Balikpapan Timur tahun
1987 yang diberikan oleh Wali Kota Madya Kepala Daerah Tk. II Balikpapan.
2. Juara II pembacaan UUD 1945 tahun 2001 yang diberikan oleh Kepala Dinas
Balikpapan Pembina PGRI Kota Balikpapan.
3. Juara III Pembacaan Kode Etik Guru tahun 2001 yang diberikan oleh Kepala Dinas
Balikpapan Pembina PGRI Kota Balikpapan.
60 | l a t s a r a n g k a t a n V I I I
DAFTAR PUSTAKA
Lembaga Administrasi Negara. (2015). Modul Diklat Prajabatan CPNS Golongan III
Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi Pegawai Negeri Sipil. Lembaga Administrasi
Negara, Jakarta.
Lembaga Administrasi Negara. (2015). Modul Diklat Prajabatan CPNS Golongan III :
Akuntabilitas. Lembaga Administrasi Negara, Jakarta.
Lembaga Administrasi Negara. (2015). Modul Diklat Prajabatan CPNS Golongan III :
Nasionalisme. Lembaga Administrasi Negara, Jakarta.
Lembaga Administrasi Negara. (2015). Modul Diklat Prajabatan CPNS Golongan III : Etika
Publik. Lembaga Administrasi Negara, Jakarta.
Lembaga Administrasi Negara. (2015). Modul Diklat Prajabatan CPNS Golongan III :
Komitmen Mutu. Lembaga Administrasi Negara, Jakarta.
Lembaga Administrasi Negara. (2015). Modul Diklat Prajabatan CPNS Golongan III : Anti
Korupsi. Lembaga Administrasi Negara, Jakarta.
Lembaga Administrasi Negara. (2017). Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Pelayanan Publik.
Lembaga Administrasi Negara, Jakarta.
Lembaga Administrasi Negara. (2017). Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Manajemen
Aparatur Sipil Negara. Lembaga Administrasi Negara, Jakarta.
Lembaga Administrasi Negara. (2015). Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Komitmen Mutu.
Lembaga Administrasi Negara, Jakarta.
Lembaga Administrasi Negara. (2015). Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Whole of
Goverment. Lembaga Administrasi Negara, Jakarta.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. (2017). Modul Pendidikan dan Pelatihan
Dasar Calon PNS Habituasi