Download - LAPORAN Akhir Observasi
-
LAPORAN
DIAGNOSA WAN
TOPOLOGI PT. INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PT.INTI)
disusun oleh:
Cahyo Sugiharto
Naufal Afra Ramiz
R.Randi Adriansyah Akbar
XII TKJ B
SMK Negeri 1 Cimahi
-
Laporan Akhir Diagnosa WAN Observasi Di. PT.INTI | 1
Kata Pengantar
Assalamualaikum Wr. Wb
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat, taufiq dan hidayah-Nya kepada kami sehingga dapat
menyelesaikan laporan ini tepat pada waktunya tanpa ada halangan apapun.
Dalam penyusunanya, kami mendapat banyak bantuan dari berbagai pihak,
untuk itu kami mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya pada Admin jaringan
di PT Industri Telekomunikasi Indonesia yang telah memberikan waktu dan
kesempatan untuk melakukan observasi kepada kami serta Bapak Rudi dan Bapak
Dody selaku Guru Mata Pelajaran Diagnosa WAN yang telah membimbing kami.
Dalam penyusunan laporan ini tentu banyak kekurangan dan kesalahan, oleh
sebab itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca demi
kesempurnaan laporan ini. Semoga laporan ini bermanfaat khususnya bagi kami dan
umumnya bagi pembaca.
Wassalamualaikum Wr. Wb
Bandung, 10 November 2014
Penyusun
-
Laporan Akhir Diagnosa WAN Observasi Di. PT.INTI | 2
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ............................................................................................................... 1
DAFTAR ISI .................................................................................................................. 2
BAB I ............................................................................................................................. 4
1.1. Latar Belakang .............................................................................................. 4
1.2. Rumusan masalah ......................................................................................... 4
1.3. Tujuan ............................................................................................................. 4
BAB II............................................................................................................................ 5
2.1 Profil Perusahaan ............................................................................................. 5
2.2 Visi dan Misi Perusahaan ................................................................................ 6
2.3 Prinsip Dasar Perusahaan ................................................................................ 7
2.4 Produk dan Layanan ...................................................................................... 10
2.5 Struktur Organisasi Perusahaan ..................................................................... 12
2.6 Logo, Gedung dan Website perusahaan ......................................................... 13
2.6.1 Logo ....................................................................................................... 13
2.6.2 Gedung ................................................................................................... 13
2.6.3 Website ................................................................................................... 13
BAB III ......................................................................................................................... 14
3.1 Definisi Jaringan komputer ........................................................................... 14
3.2 Topologi Jaringan Komputer ......................................................................... 18
3.3 Hierarki WAN ................................................................................................ 22
3.4 Perangkat Jaringan ......................................................................................... 25
3.5 Switching ....................................................................................................... 29
3.5.1 VLAN (Virtual Local Area Network) .................................................... 32
3.5.2 STP (Spanning Tree Protocol) ................................................................ 32
3.5.3 VTP (Virtual Trunking Protocol) ........................................................... 32
3.6 Enkapsulasi WAN .......................................................................................... 33
BAB IV ........................................................................................................................ 34
4.1 Topologi Jaringan Perusahaan ....................................................................... 34
4.2 Hirarki Jaringan Perusahaan .......................................................................... 36
-
Laporan Akhir Diagnosa WAN Observasi Di. PT.INTI | 3
4.3 Perangkat Jaringan Perusahaan ..................................................................... 38
4.4 Switching ....................................................................................................... 42
4.4.1 VLAN (Virtual Local Area Network) .................................................... 42
4.4.2 STP (Spanning Tree Protocol) ................................................................ 54
4.4.3 VTP (Virtual Trunk Protcol .................................................................... 61
4.5 Enkapsulasi WAN .......................................................................................... 67
4.5.1 PPP (Point To Point Protcol) .................................................................. 67
4.5.2 FRAME RELAY ........................................................................................ 72
4.5.2.1 Point To Point ......................................................................................... 72
4.5.2.2 Multi To Point ........................................................................................ 77
BAB V .......................................................................................................................... 84
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................... 85
-
Laporan Akhir Diagnosa WAN Observasi Di. PT.INTI | 4
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pada zaman modern seperti sekarang ini orang-orang lebih memilih
menggunakan alat komunikasi yang lebih flesibel berkomunikasi dan mencari
informasi. Ini disebabkan karena efek dari kemajuan teknologi yang selalu
menuntut manusia untuk bekerja / memperoleh informasi dengan waktu
sesingkat-singkatnya.
Sesuai dengan perkembangan zaman dan kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi, kini banyak orang memanfaatkan fasilitas internet untuk melakukan
komunikasi dan mencari informasi. Dalam fasilitas internet terdapat beberapa
komponen salah satunya topologi. Topologi kini banyak diterapkan baik dalam
lingkup kecil maupun besar.
Pada perkembangan zaman modern sekarang ini banyak perusahaan yang
bergerak pada bidang teknologi dan menawarkan beberapa produk dan layanannya.
Sebagai contoh di daerah Bandung sudah banyak perusahan besar ataupun kecil
yang sudah memberi produk dan layanan kepada masyarakat kota Bandung.
Contohnya perusahaan ISP, Radio, Telekomunikasi, dan lain - lain.
Masyarakat sekarang ini tidak lepas dengan teknologi salah satunya
smartphone atau laptop, dan juga masyarakat sudah banyak juga yang berkerja di
perusahaan - perusahaan besar atau kecil di bidang teknologi. Lulusan SMK
bidang teknologi ini sangat mempengaruh untuk berkerja di perusahaan yang
bergerak di bidang teknologi.
1.2. Rumusan masalah
Dalam penyusunan laporan ini akan diambil beberapa rumusan masalah yang
akan dibahas, yaitu :
1. Pengertian WAN
2. Pengertian Topologi WAN dan penerapan pada perusahaan
3. Hierarki WAN dan penerapan pada perusahaan
4. Perangkat WAN dan penerapan pada perusahaan
5. Switching dan penerapan pada perusahaan
6. Enkapsulasi WAN dan penerapan pada perusahaan
1.3. Tujuan
Tujuan dari pembuatan laporan ini adalah :
1. Mengetahui dan Memahami Topologi WAN secara nyata
2. Mengetahui Perangkat-Perangkat yang digunakan secara nyata
3. Mengetahui dan Memahami Hierarki WAN
4. Mengetahui dan Memahami Switching yang diterapkan
5. Mengetahui Enkapsulasi WAN yang diterapkan
-
Laporan Akhir Diagnosa WAN Observasi Di. PT.INTI | 5
BAB II
OBJEK OBSERVAS
2.1 Profil Perusahaan
PT.INTI adalah sebuah Badan Usaha Milik Negara ( BUMN) Yang berada Di
bawah Pengelola Industri Telekomunikasi Stategis (BPIS) yang bergerak dalam
bidang peralatan telekomunikasi. PT.INTI (Persero) merupakan salah satu badan yang
berdiri sendiri dengan status perusaaaahaan perseroan yang menjelma dari kegiatan
dengan perusahaan telekomunikasi. Sejak berdirinya hingga sekarang, PT.INTI (Persero)
telah banyak mengalami perubahan selama perkembangannya.
Kepercayaan adalah prinsip yang utama bagi kami, terlebih pada saat ini. Pada era
di mana pilihan makin mengglobal dan kompetisi makin meningkat, kami yakin
bahwa kepercayaan merupakan cara paling efektif untuk merebut hati dan pikiran
manusia. Dengan pengalaman lebih dari 35 tahun bergerak dalam industri
telekomunikasi, kami telah memperoleh kepercayaan itu. Sampai hari ini, kami
dipercaya untuk memberikan solusi kesisteman bagi para operator telekomunikasi
ternama di Indonesia. Tak hanya itu, kami pun secara konsisten terlibat dalam
pembangunan telekomunikasi di Indonesia sejak awal kami berdiri. Sesuai dengan
salah satu misi kami, yaitu berperan sebagai penggerak utama bangkitnya industri
dalam negeri.
Fokus kami adalah memberikan jasa engineering bidang infokom (ICT) yang
sesuai dengan spesifikasi dan permintaan klien serta memaksimalkan nilai. Dengan
cara itu kami berharap dapat mengupayakan pertumbuhan yang berkesinambungan
secara mutual. Tak diragukan lagi bahwa kami tak hanya menjadi bagian penting dari
mimpi klien kami, tetapi bahkan menjadi bagian penting dari mimpi Indonesia. Dan
karena kami sangat tertarik untuk mewujudkan mimpi anda, dengan penuh semangat
dan ketulusan, kami akan membagi pengalaman-pengalaman kami dengan anda.
-
Laporan Akhir Diagnosa WAN Observasi Di. PT.INTI | 6
2.2 Visi dan Misi Perusahaan
Visi kami adalah menjadi pilihan pertama bagi pelanggan dalam mentransformasikan
"mimpi" menjadi "kenyataan".
1. Kepercayaan adalah prinsip yang utama bagi kami, terlebih pada saat ini. Pada era
di mana pilihan makin mengglobal dan kompetisi makin meningkat, kami yakin
bahwa kepercayaan merupakan cara paling efektif untuk merebut hati dan pikiran
manusia.
2. Dengan pengalaman lebih dari 35 tahun bergerak dalam industri telekomunikasi,
kami telah memperoleh kepercayaan itu. Sampai hari ini, kami dipercaya untuk
memberikan solusi kesisteman bagi para operator telekomunikasi ternama di
Indonesia.
3. Tak hanya itu, kami pun secara konsisten terlbat dalam pembangunan
telekomunikasi di Indonesia sejak awal kami berdiri. Sesuai dengan salah satu
misi kami, yaitu berperan sebagai penggerak utama bangkitnya industri dalam
negeri.
4. Fokus kami adalah memberikan jasa engineering bidang infokom (ICT) yang
sesuai dengan spesifikasi dan permintaan klien serta memaksimalkan nilai.
Dengan cara itu kami berharap dapat mengupayakan pertumbuhan yang
berkesinambungan secara mutual.
5. Tak diragukan lagi bahwa kami tak hanya menjadi bagian penting dari mimpi
klien kami, tetapi bahkan menjadi bagian penting dari mimpi Indonesia. Dan
karena kami sangat tertarik untuk mewujudkan mimpi anda, dengan penuh
semangat dan ketulusan, kami akan membagi pengalaman-pengalaman kami
dengan anda.
Misi kami adalah:
1. Fokus bisnis tertuju pada kegiatan jasa engineering yang sesuai dengan spesifikasi
dan permintaan konsumen.
2. Memaksimalkan value (nilai) Perusahaan serta mengupayakan growth
(pertumbuhan) yang berkesinambungan.
3. Berperan sebagai prime mover (penggerak utama) bangkitnya industri dalam
negeri.
-
Laporan Akhir Diagnosa WAN Observasi Di. PT.INTI | 7
2.3 Prinsip Dasar Perusahaan
Budaya Kerja PT INTI (Persero) Dalam Mendukung diterapkannya Prinsip
Good Corporate Governance
Budaya kerja adalah kebiasaan atau perilaku kerja dalam perusahaan yang
harus dipatuhi dan diterapkan kepada para anggota organisasi atau perusahaan.
Budaya kerja pada setiap perusahaan berbeda-beda tergantung dengan jenis
usaha/bisnis, visi dan misi serta tujuan dari perusahaan tersebut. Adapun perilaku budaya
kerja PT. INTI (Persero) yang diharapkan (Code Of Conduct) adalah :
1. Semangat Berprestasi (Achievement Orientation)
Semangat berprestasi adalah keinginan atau dorongan untuk selalu memperoleh
hasil lebih baik atau melampaui standar prestasi. Standar prestasi bisa merupakan
pretasi diri di masa lampau atau ukuran obyektif rata-rata orang lain. Indikator perilaku
perilaku dari semangat berprestasi ini adalah:
a. Selalu menetapkan target kerja yang menantang
b. Selalu berusaha untuk bekerja lebih baik guna mendapatkan hasil yang lebih baik.
c. Berusaha meningkatkan kompetensi diri guna mampu memenuhi tuntutan
pelaksanaan yang lebih baik.
d. Belajar sebanyak mungkin mengenai hal-hal yang berkaitan dengan orang-orang
yang mereka layani
e. Mengambil hikmah dan manfaat dari permasalahan yang hadapi sebagai dasar
untuk meningkatkan pengetahuan bagi dirinya.
2. . Kreatif dan Inovatif (Creative & Innovative)
Selalu Kreatif dan inovatif adalah kemampuan untuk menentukan atau
menciptakan car aide, pemikiran, produk dan jasa baru yang mempunyai nilai tambah
atau lebih baik dari sebelumnya. Adapun indikator perilaku dari kreatif dan inovatif
adalah:
a. Mempunyai dorongan untuk mencari sesuatu yang baru
b. Selalu mengupayakan perbaikan dalam segala hal
c. Selalu mencari cara yang baru dan mengkomunikasikannya sehingga ide
yang diajukan dapat bermanfaat.
-
Laporan Akhir Diagnosa WAN Observasi Di. PT.INTI | 8
3. Integritas ( Integrity)
Integritas adalah bertindak secara konsisten dengan memegang teguh
norma-norma dan nilai, etika profesi bisnis yang berlaku, serta bersikap jujur dan
terbuka.Adapun indicator perilaku dalam integritas ini adalah Melakukan tindakan
yang konsisten dengan nilai (Values) dan keyakinan (Beliefs) selaras dengan tujuan
perusahaan.
4. Ketangguhan (Endurance)
Ketangguhan adalah kemampuan untuk bertahan terhadap tekanan baik fisik
maupun mental pada situasi apapun dengan tetap mempunyai daya juang dalam rangka
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Adapun indikator perilaku dari ketangguhan
ini adalah :
a. Mempunyai komitmen yang kuat terhadap tujuan
b. Tetap berusaha dan tidak mudah putus asadengan selalu mengupayakan berbagai
cara untuk mencapai tujuan
c. Mempunyai kemampuan untuk memprtahankan standar performasi walau dalam
situasi dan kondisi apapun.
5. Cerdas ( Smart)
Cerdas adalah kemampuan dalam menggunakan pengetahuannya untuk dapat
bertindak secara efektif dan efisien (produktif) yang didasarkan pada kepekaan dalam
memahami kondisi lingkungan, nilai - nilai dan sumber daya. Indikator dari perilaku
cerdas ini adalah :
1. Selalu bersikap ingin tahu untuk selalu belajar dan mendapatkan informasi.
2. Mampu memanfaatkan pengetahuan yang di dapatkan untuk memecahkan masalah
3. Berani menegur dan mnegambil tindakan tegas atas perilaku orang lain yang tidak
etis, meskipun ada resiko yang signifikan untuk diri sendiri dan pekerjaan
4. Menolak permintaan atau ajakan yang bertentangan dengan nilai yang dianutnya.
-
Laporan Akhir Diagnosa WAN Observasi Di. PT.INTI | 9
6. Kerjasama ( TeamWork )
Kerjasama adalah kemauan untuk bekerjasama secara koperatif dan
menempatkan, baik diri Maupun kelompoknya, sinergis menjadi bagian dari
perusahaan. Adapun indikator perilaku dari kerjasama ini adalah :
1. Bekerja sebagai bagian dari satu tim dalam mencapai tujuan perusahaan.
2. Menghargai masukan dan pendapat orang lain.
3. Berpartisipasi secara aktif dalam memberi masukan dan pengambilan
keputusan.
4. Mendukung keputusan yang diambil oleh kelompok.
7. Responsif dan Proaktif (Responsive & Proactive)
Responsif dan proaktif adalah mengambil inisiatif melakukan sesuatu
yang bersifat antisiatif terhadap hal - hal yang akan terjadi dan mampu dengan
cepat menanggapi perubahan lingkungan, situasi maupun pelanggan. Indikator
perilaku dari responsive dan proaktif ini adalah :
1. Peduli dan tanggap terhadap kebutuhan orang lain
2. Selalu berusaha dengan cepat memberikan alternatif solusi
3. Mengambil inisiatif untuk bertindak antisiatif sebelum terjadinya hal
yang tidak di inginkan.
-
Laporan Akhir Diagnosa WAN Observasi Di. PT.INTI | 10
8. Bertanggung Jawab (Responsible)
Bertanggung Jawab adalah kemauan untuk menyelesaikan pekerjaan secara
berkualitas dengan mengerahkan segala kemampuannya sesuai dengan kewenangan dan
kompetensinya. Adapun indikator perilaku dari bertanggung jawab ini adalah :
1. Selalu mengerjakan sesuatu yang menjadi tugas - tugasnya dengan
sungguh - sungguh dan selesai.
2. Mau menghadapi resiko dan konsekuensinya atas pelaksanaan tugas.
3. Tidak pernah menghindari tugas dan resiko yang dibebankan.
2.4 Produk dan Layanan
PT INTI (Persero) dalam menumbuhkembangkan usahanya ialah focus pada
bidang jasa pelayanan infokom dengan penekanan pada Integrasi Sistem dan Teknologi
Infokom (ISTI)
Sifat dan Cakupan Kegiatan
Dalam tahun 2005 - 2007 PT INTI (Persero) menangani penjualan produk dan Jasa
untuk pembangunan infrastuktur telekomunikasi, yang dikelompokan ke dalam 3 (tiga)
bidang usaha, yaitu :
1. Jaringan Telekomunikasi Tetap (JTT)
2. Jaringan Telekomunikasi Selular (JTS)
3. Jasa Integrasi Teknologi (JIT)
Dalam masa 3 tahun mendatang, dimana tekanan persaingan global semakin kuat,
PT INTI (Persero) akan lebih memfokuskan pada kompetensi bidang jasa
engineering-nya dengan produk perangkat keras yang di-out source ke Vendor global
yang kompetitif.Jasa engineering yang akan ditekuni oleh PT INTI (Persero) meliputi :
Sistem Infokom :
a. Manajemen jaringan
b. Pengembangan piranti lunak dan piranti keras
c. Optimalisasi jaringan
d. Solusi teknologi informasi
-
Laporan Akhir Diagnosa WAN Observasi Di. PT.INTI | 11
Integrasi Teknologi :
a. Manajemen proyek pembangunan
b. Desain Jaringan (tetap dan nirkabel)
c. Integrasi logistic berbasis pengetahuan
d. Integrasi system komunikasi
e. Penyedia jasa aplikasi
f. Selain itu sesuai dengan kebutuhan pengguna, PT INTI (Persero) juga
menyiapkan diri untuk menjadi Penyedia Solusi Total Infokom, termasuk
mencarikan penyelesaian permasalahan pendanaan yang dihadapi konsumen.
-
Laporan Akhir Diagnosa WAN Observasi Di. PT.INTI | 12
2.5 Struktur Organisasi Perusahaan
-
Laporan Akhir Diagnosa WAN Observasi Di. PT.INTI | 13
2.6 Logo, Gedung dan Website perusahaan
2.6.1 Logo
2.6.2 Gedung
2.6.3 Website
-
Laporan Akhir Diagnosa WAN Observasi Di. PT.INTI | 14
BAB III
LANDASAN TEORI
3.1 Definisi Jaringan komputer
Jaringan komputer adalah sebuah kumpulan komputer, printer dan peralatan lainnya
yang terhubung dalam satu kesatuan. Informasi dan data bergerak melalui kabel-kabel atau
tanpa kabel sehingga memungkinkan pengguna jaringan komputer dapat saling bertukar
dokumen dan data, mencetak pada printer yang sama dan bersama-sama menggunakan
hardware/software yang terhubung dengan jaringan. Setiap komputer, printer atau periferal
yang terhubung dengan jaringan disebut node. Sebuah jaringan komputer dapat memiliki
dua, puluhan, ribuan atau bahkan jutaan node.
Jenis Jaringan Komputer
Dalam mempelajari macam-macam jaringan komputer terdapat dua klasifikasi yang
sangat penting yaitu teknologi transmisi dan jarak. Secara garis besar, terdapat dua jenis
teknologi transmisi yaitu jaringan broadcast dan jaringan point-to-point.
Jaringan broadcast memiliki saluran komunikasi tunggal yang dipakai bersama-sama
oleh semua mesin yang ada pada jaringan. Pesan-pesan berukuran kecil, disebut paket,
yang dikirimkan oleh suatu mesin akan diterima oleh mesin-mesin lainnya.
Jaringan point-to-point terdiri dari beberapa koneksi pasangan individu dari
mesin-mesin. Untuk mengirim paket dari sumber ke suatu tujuan, sebuah paket pada
jaringan jenis ini mungkin harus melalui satu atau lebih mesin-mesin perantara. Seringkali
harus melalui banyak route yang mungkin berbeda jaraknya. Karena itu algoritma route
memegang peranan penting pada jaringan point-to-point.
Pada umumnya jaringan yang lebih kecil dan terlokalisasi secara geografis cenderung
memakai broadcasting, sedangkan jaringan yang lebih besar menggunakan point-to-point.
-
Laporan Akhir Diagnosa WAN Observasi Di. PT.INTI | 15
1. Local Area Network (LAN)
Local Area Network (LAN), merupakan jaringan milik pribadi di dalam sebuah
gedung atau kampus yang berukuran sampai beberapa kilometer. LAN seringkali
digunakan untuk menghubungkan komputer-komputer pribadi dan workstation dalam
kantor suatu perusahaan atau pabrik-pabrik untuk memakai bersama sumberdaya (resouce,
misalnya printer) dan saling bertukar informasi.
LAN seringkali menggunakan teknologi transmisi kabel tunggal. LAN tradisional
beroperasi pada kecepatan mulai 10 sampai 100 Mbps (mega bit/detik) dengan delay
rendah (puluhan mikro second) dan mempunyai faktor kesalahan yang kecil. LAN-LAN
modern dapat beroperasi pada kecepatan yang lebih tinggi, sampai ratusan megabit/detik.
Keuntungan Jaringan LAN :
1. Pertukaran file dapat dilakukan dengan mudah (File Sharing).
2. Pemakaian printer dapat dilakukan oleh semua client (Printer Sharing).
3. File-file data dapat disimpan pada server, sehingga data dapat diakses dari semua
client menurut otorisasi sekuritas dari semua karyawan, yang dapat dibuat berdasarkan
struktur organisasi perusahaan sehingga keamanan data terjamin.
4. File data yang keluar/masuk dari/ke server dapat di kontrol.
5. Proses backup data menjadi lebih mudah dan cepat.
6. Resiko kehilangan data oleh virus komputer menjadi sangat kecil sekali.
7. Komunikasi antar karyawan dapat dilakukan dengan menggunakan E-Mail & Chat.
8. Bila salah satu client/server terhubung dengan modem, maka semua atau sebagian
komputer pada jaringan LAN dapat mengakses ke jaringan Internet atau mengirimkan
fax melalui 1 modem.
-
Laporan Akhir Diagnosa WAN Observasi Di. PT.INTI | 16
2. Metropolitan Area Network (MAN)
Metropolitan Area Network (MAN) pada dasarnya merupakan versi LAN yang
berukuran lebih besar dan biasanya memakai teknologi yang sama dengan LAN. MAN
dapat mencakup kantor-kantor perusahaan yang berdekatan dan dapat dimanfaatkan untuk
keperluan pribadi (swasta) atau umum. MAN biasanya mampu menunjang data dan suara,
dan bahkan dapat berhubungan dengan jaringan televisi kabel. MAN hanya memiliki
sebuah atau dua buah kabel dan tidak mempunyai elemen switching, yang berfungsi untuk
mengatur paket melalui beberapa output kabel.
3. Wide Area Network (WAN)
Wide Area Network (WAN) adalah sebuah jaringan komputer yang terdiri beberapa
autonomusystem, memiliki broadcast address yang tidak saling mengenal. Kita akan
mengikuti penggunaan tradisional dan menyebut mesin-mesin ini sebagai host. Istilah End
System kadang-kadang juga digunakan dalam literatur. Host dihubungkan dengan sebuah
subnet komunikasi, atau cukup disebut subnet. Tugas subnet adalah membawa pesan dari
host ke host lainnya, seperti halnya sistem telepon yang membawa isi pembicaraan dari
pembicara ke pendengar.
Dengan memisahkan aspek komunikasi murni sebuah jaringan (subnet) dari
aspek-aspek aplikasi (host), rancangan jaringan lengkap menjadi jauh lebih sederhana.
Pada sebagian besar WAN, subnet terdiri dari dua komponen, yaitu kabel transmisi dan
elemen switching. Kabel transmisi (disebut juga sirkuit, channel, atau trunk) memindahkan
bit-bit dari satu mesin ke mesin lainnya.
Keuntungan Jaringan WAN.
a. Server kantor pusat dapat berfungsi sebagai bank data dari kantor cabang.
b. Access antar computer berlangsung cepat dan mudah .
c. Dokumen/File yang biasanya dikirimkan melalui fax ataupun paket pos, dapat dikirim
melalui E-mail dan Transfer file dari/ke kantor pusat dan kantor cabang dengan biaya
yang relatif murah dan dalam jangka waktu yang sangat cepat.
d. Pooling Data dan Updating Data antar kantor dapat dilakukan setiap hari pada waktu
yang ditentukan.
e. Dapat Memback up Data pada computer lain tanpa harus membongkar hardisk.
-
Laporan Akhir Diagnosa WAN Observasi Di. PT.INTI | 17
4. Internet
Merupakan gabungan dari berbagai LAN dan WAN yang berada di seluruh jaringan
Komputer di dunia. Sehingga terbentuk jaringan dengan sekala yang lebih luas dan gelobal
jaringan internet biasanya menggunakan protocol TCP/IP dalam mengirimkan paket data
internet berasal dari (interconnected network) yang berarti hubungan dari beragam jaringan
computer di dunia yang saling terintegrasi membentuk suatu komunikasi gelobal.
5. Jaringan Tanpa Kabel
Komputer mobile seperti komputer notebook dan Personal Digital Assistant (PDA),
merupakan cabang industri komputer yang paling cepat pertumbuhannya. Banyak pemilik
jenis komputer tersebut yang sebenarnya telah memiliki mesin-mesin desktop yang
terpasang pada LAN atau WAN tetapi karena koneksi kabel tidaklah mungkin dibuat di
dalam mobil atau pesawat terbang, maka banyak yang tertarik untuk memiliki komputer
dengan jaringan tanpa kabel ini.
Jaringan tanpa kabel mempunyai berbagai manfaat, yang telah umum dikenal adalah
kantor portable. Orang yang sedang dalam perjalanan seringkali ingin menggunakan
peralatan elektronik portable-nya untuk mengirim atau menerima telepon, fax, e-mail,
membaca fail jarak jauh login ke mesin jarak jauh, dan sebagainya dan juga ingin
melakukan hal-hal tersebut dimana saja, darat, laut, udara. Jaringan tanpa kabel sangat
bermanfaat untuk mengatasi masalah-masalah di atas.
Tabel Kombinasi jaringan tanpa kabel dan komputasi mobile
Wireless Mobile Aplikasi
Tidak Tidak Worksation tetap di kantor
Tidak Ya Komputer portable terhubung ke len telepon
Ya Tidak LAN dengan komunikasi wireless
Ya Ya Kantor portable, PDA untuk persediaan
-
Laporan Akhir Diagnosa WAN Observasi Di. PT.INTI | 18
Walaupun jaringan tanpa kabel dan sistem komputasi yang dapat berpindah-pindah
sering kali berkaitan erat, sebenarnya tidaklah sama, seperti yang tampak pada tabel 1.2.
Komputer portabel kadang-kadang menggunakan kabel juga, yaitu disaat seseorang yang
sedang dalam perjalanan menyambungkan komputer portable-nya ke jack telepon di
sebuah hotel, maka kita mempunyai mobilitas yang bukan jaringan tanpa kabel.
Sebaliknya, ada juga komputer-komputer yang menggunakan jaringan tanpa kabel
tetapi bukan portabel, hal ini dapat terjadi disaat komputer-komputer tersebut terhubung
pada LAN yang menggunakan fasilitas komunikasi wireless (radio).
Meskipun jaringan tanpa kabel ini cukup mudah untuk di pasang, tetapi jaringan
macam ini memiliki banyak kekurangan. Biasanya jaringan tanpa kabel mempunyai
kemampuan 1-2 Mbps, yang mana jauh lebih rendah dibandingkan dengan jaringan
berkabel. Laju kesalahan juga sering kali lebih besar, dan transmisi dari komputer yang
berbeda dapat mengganggu satu sama lain.
3.2 Topologi Jaringan Komputer
Topologi adalah suatu cara menghubungkan komputer yang satu dengan komputer
lainnya sehingga membentuk jaringan. Cara yang saat ini banyak digunakan adalah bus,
token-ring, star dan peer-to-peer network. Masing-masing topologi ini mempunyai ciri
khas, dengan kelebihan dan kekurangannya sendiri.
Topologi BUS
Keuntungan :
1. Hemat kabel
2. Layout kabel sederhana
3. Mudah dikembangkan
Kerugian :
1. Deteksi dan isolasi kesalahan sangat kecil
2. Kepadatan lalu lintas
3. Bila salah satu client rusak, maka jaringan tidak bisa berfungsi.
4. Diperlukan repeater untuk jarak jauh.
-
Laporan Akhir Diagnosa WAN Observasi Di. PT.INTI | 19
Topologi Token RING
Metode token-ring (sering disebut ring saja) adalah cara menghubungkan
komputer sehingga berbentuk ring (lingkaran). Setiap simpul mempunyai
tingkatan yang sama. Jaringan akan disebut sebagai loop, data dikirimkan kesetiap
simpul dan setiap informasi yang diterima simpul diperiksa alamatnya apakah
data itu untuknya atau bukan
Keuntungan :
Hemat Kabel
Kerugian :
1. Peka kesalahan
2. Pengembangan jaringan lebih kaku
Topologi STAR
Kontrol terpusat, semua link harus melewati pusat yang menyalurkan data
tersebut kesemua simpul atau client yang dipilihnya. Simpul pusat dinamakan
stasium primer atau server dan lainnya dinamakan stasiun sekunder atau client
server. Setelah hubungan jaringan dimulai oleh server maka setiap client server
sewaktu-waktu dapat menggunakan hubungan jaringan tersebut tanpa menunggu
perintah dari server.
Keuntungan :
1. Paling fleksibel
2. Pemasangan/perubahan stasiun sangat mudah dan tidak mengganggu bagian
jaringan lain
3. Kontrol terpusat
4. Kemudahan deteksi dan isolasi kesalahan/kerusakan
5. Kemudahaan pengelolaan jaringan
Kerugian :
1. Boros kabel
2. Perlu penanganan khusus
3. Kontrol terpusat (HUB) jadi elemen kritis
-
Laporan Akhir Diagnosa WAN Observasi Di. PT.INTI | 20
Extended STAR
Mengembangkan topologi STAR yang dikembangkan. Berupa link-link
individual yang dihubungkan pada hub-hub/switch secara terkonsentrasi.
Hierarcial
Dibuat similar dengan Extended Star, tetapi sistem di-link ke sebuah
computer yang mengontrol traffic dalam topologi
Mesh
Digunakan pada kondisi di mana tidak ada hubungan komunikasi terputus
secara absolute antarnode komputer. Sebagai contoh adalah sistem-sistem control
dari sebuah nuclear power plant. Topologi ini merefleksikan juga bagaimana
desain dari internet, yang memiliki multipath ke berbagai lokasi.
Peer-to-peer Network
Peer artinya rekan sekerja. Peer-to-peer network adalah jaringan komputer
yang terdiri dari beberapa komputer (biasanya tidak lebih dari 10 komputer
dengan 1-2 printer). Dalam sistem jaringan ini yang diutamakan adalah
penggunaan program, data dan printer secara bersama-sama. Pemakai komputer
bernama Dona dapat memakai program yang dipasang di komputer Dino, dan
mereka berdua dapat mencetak ke printer yang sama pada saat yang bersamaan.
Manfaat Jaringan Komputer
Secara umum, jaringan mempunyai beberapa manfaat yang lebih dibandingkan
dengan komputer yang berdiri sendiri dan dunia usaha telah pula mengakui bahwa akses ke
teknologi informasi modern selalu memiliki keunggulan kompetitif dibandingkan pesaing
yang terbatas dalam bidang teknologi.
Jaringan memungkinkan manajemen sumber daya lebih efisien. Misalnya, banyak
pengguna dapat saling berbagi printer tunggal dengan kualitas tinggi, dibandingkan
memakai printer kualitas rendah di masing-masing meja kerja. Selain itu, lisensi perangkat
lunak jaringan dapat lebih murah dibandingkan lisensi stand-alone terpisah untuk jumlah
pengguna sama.
-
Laporan Akhir Diagnosa WAN Observasi Di. PT.INTI | 21
Jaringan membantu mempertahankan informasi agar tetap andal dan up-to-date.
Sistem penyimpanan data terpusat yang dikelola dengan baik memungkinkan banyak
pengguna mengaskses data dari berbagai lokasi yang berbeda, dan membatasi akses ke data
sewaktu sedang diproses.
Dengan dibangunnya sistem jaringan komputer pada suatu perusahaan akan
memberikan keuntungan keuntungan diantaranya :
1. Dapat saling berbagi (Sharing) penggunaan peralatan yang ada, baik itu harddisk,
printer, modem dll, tanpa harus memindahkan peralatan-peralatan tersebut kepada yang
membutuhkan. Dengan demikian terjadi peningkatan efesiensi waktu dan biaya
pembelian hardware.
2. Dapat saling berbagi (Sharing) penggunaan file atau data yang ada pada server atau
pada masing masing workstation. Dengan demikian untuk mendapatkan suatu
informasi tertentu dapat dilakukan dengan cepat. Dalam hal ini terjadi peningkatan
efesiensi waktu.
3. Aplikasi dapat dipakai bersama sama (multiuser)
4. Akses ke jaringan memakai nama, password dan pengaturan hak untuk data data
rahasia
5. Komunikasi antar pemakai melalui E-Mail atau Lan Conference.
6. Pengontrolan para pemakai ataupun pemakaian data data secara terpusat dan oleh orang
orang tertentu
7. Sistem backup yang mudah karena manajemen yang tersentralisasi
8. Tidak tergantung kepada orang yang menyimpan data (apabila orangnya tidak ada)
karena penyimpanan data tersentralisasi
9. Data yang selalu up to date karena server senantiasa meng uptodatekan data begitu ada
input (Data Entry)
10. Seorang Supervisor / Administrator dapat melakukan pengontrolan pemakai
berdasarkan : Waktu akses, Tempat akses, Kapasitas pemakaian harddisk, Mendeteksi
pemakai yang tidak berhak, Monitor pekerjaan setiap pemakai.
11. Pada saat ini dengan berkembangnya teknologi software, dimungkinkannya
penggunaan Internet secara bersama-sama secara simultan walaupun hanya memiliki
satu modem, satu line telpon dan satu account internet
-
Laporan Akhir Diagnosa WAN Observasi Di. PT.INTI | 22
3.3 Hierarki WAN
Model jaringan secara hirarkis berguna sebagai suatu cara untuk mendesain
infrastruktur jaringan yang dapat diandalkan. Model ini menyediakan cara
pandang yang bervariasi mengenai sebuah network, sehingga mempermudah kita
dalam mendesain dan membangun jaringan yang terskala. Model jaringan
hirarkis terbagi menjadi tiga layer, yaitu Core Layer, Distribution Layer dan
Access Layer
A. Core Layer
Core layer memberikan struktur transportasi yang optimal dan dapat diandalkan
dalam meneruskan traffic pada kecepatan yang sangat tinggi. Dengan kata lain,
core layer menswitch paket data dengan secepat mungkin. Peralatan pada core
layer jangan diberi beban dalam bentuk proses apapun yang dapat menganggu
kecepatan switch paket data dalam kecepatan tinggi, seperti access-list checking,
data encryption, address transation. Core layer dikenal sebagai backbone antar
jaringan yang saling terkoneksi.
Tugas core layer :
1. Melakukan design jaringan dengan keandalan yang tinggi.
2. Melakukan desain untuk kecepatan dan latency yang rendah.
Fungsi dari layer ini adalah :
1. Mengatur traffic [ traffic switching ] ,
2. Mengatur kapasitas traffic dan mengirim traffic dengan cepat dan handal.
-
Laporan Akhir Diagnosa WAN Observasi Di. PT.INTI | 23
Device yang digunakan pada layer ini adalah:
1. Mesin core.vad.id,BSD Minded dipadukan dengan cisco catalyst L3.
2. Router.
3. Multiplexer.
4. PBX.
Biasanya perangkat pada layer ini menangani jalur backbone utama ke ISP dan
jalur internet.
B. Distribution Layer
Distribution layer terletak diantara access layer dan core layer dan membantu
membedakan core jaringan inti dengan jaringan-jaringan yang lain. Tujuannya
untuk memberikan batasan definisi dalam daftar akses dan filter lainnya untuk
menuju ke jaringan inti. Maka dari itu, layer ini mendefinisikan aturan-aturan
untuk jaringan, seperti routing updates, route summaries, VLAN traffic, dan
address aggregation.
Fungsi dari distribution layer yaitu :
1. Routing (dalam satu autonomous system).
2. Filtering (dalam satu autonomous system).
3. Service handling.
4. Mengendalikan konektivitas /policy.
5. QOS.
Tugas dari distribution layer yaitu routing antar layer atau antar subnet VLAN di
Access Layer.
-
Laporan Akhir Diagnosa WAN Observasi Di. PT.INTI | 24
Perangkat distribution layer :
1. Cisco Catalyst 6509
2. Nexus 7000
3. ASA 5500
4. Switch layer 3
5. Firewall
6. Router LAN
7. Bridge
8. Brouter
9. VPN Access Router
10. Cisco Catalyst 6009 Layer 2 Core.
C. Access Layer
Access layer menyuplai trafik ke jaringan dan melakukan network entry control.
Para pengguna mengakses jaringan melalui access layer. Access layer berlaku
layaknya pintu masuk menuju sebuah jaringan. Access layer juga dapat
melakukan daftar akses yang didesain untuk mencegah pengguna tak sah untuk
dapat masuk. Access layer juga dapat memberi akses situs jarak jauh kepada
jaringan melalui teknologi wide-area, seperti frame relay, ISDN, atau leased
lines. Layer ini juga mengendalikan akses pengguna dengan workgroup ke
sumber daya Internetwork.Fungsi layer ini melakukan share bandwith,switched
bandwith , MAC Layer Filtering , dan Micro segmentation [NAT/subneting].
Device yang digunakan adalah :
1. Cisco 1900 series integrated services router
2. Cisco 2900 series integrated services router
3. Cisco 3900 series integrated services router
4. Cisco 800 series routers
-
Laporan Akhir Diagnosa WAN Observasi Di. PT.INTI | 25
3.4 Perangkat Jaringan
Server
Sistem komputer yang menyediakan jenis layanan tertentu dalam sebuah jaringan
komputer. Peladen didukung dengan prosesor yang bersifat scalable dan RAM yang
besar,dan juga dilengkapi dengan sistem operasi khusus, yang disebut sebagai sistem
operasi jaringan. Peladen juga menjalankan perangkat lunak administratif yang
mengontrol akses terhadap jaringan dan sumber daya yang terdapat di dalamnya contoh
sepertihalnya berkas atau pencetak, dan memberikan akses kepada stasiun kerja anggota
jaringan.
Bridge
intelligent repeater. Bridge menguatkan sinyal yang ditransmisikannya, tetapi tidak
seperti repeater, Brigde mampu menentukan tujuan.
Switch
Menghubungkan semua komputer yang terhubung ke LAN, sama seperti hub.
Perbedaannya adalah switch dapat beroperasi dengan mode full-duplex dan mampu
mengalihkan jalur dan memfilter informasi ke dan dari tujuan yang spesifik.
Switch dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu :
1. Manageable Switch
Switch yang bisa di atur untuk kebutuhan jaringan tertentu, ada beberapa
perbedaan mendasar yang membedakan antara switch manageable dengan switch non
manageable.perbedaan tersebut dominan bisa di lihat dari kelebihan yang dimiliki oleh
manageable switch itu sendiri. Berikut adalah kelebihan switch manageable :
1. Mendukung penyempitan broadcast jaringan dengan VLAN
2. Pengaturan access user dengan access list
3. Membuat keamanan network lebih terjamin
4. Bisa melakukan pengaturan port yang ada.
-
Laporan Akhir Diagnosa WAN Observasi Di. PT.INTI | 26
5. Mudah memonitoring trafick maintenance network karena dapat diakses tanpa harus
berada di dekat switch.
2. Non Manageble Switch
Switch yang tidak dapat di managed, switch tersebut sudah siap pakai tinggal
pasang dan switch sudah bisa digunakan tanpa perlu di seting. Harga switch Non
Manageble lebih murah jika dibandingkan Manageable Switch Namun apabila terjadi
masalah dengan jaringan kita, kita tidak akan bisa melakukan troubleshooting dengan
mudah karena switch nya tidak bisa diapa-apakan. Problem yang paling sering terjadi
diantaranya IP address conflict, tidak bisa connect dll. Apabila jaringan sudah mulai
tersebar di berbagai area, akan sangat sulit melakukan troubleshooting computer mana
yang menyebabkan masalah tersebut.
Router
Peningkatan kemampuan dari bridge. Router mampu menunjukkan rute/jalur (route)
dan memfilter informasi pada jaringan yang berbeda. Beberapa router mampu secara
otomatis mendeteksi masalah dan mengalihkan jalur informasi dari area yang bermasalah.
Kabel Unshield Twisted Pair (UTP)\
Kabel UTP terdiri dari empat pasang warna konduktor tembaga yang setiap
pasangnya berpilin. Pembungkus kabel memproteksi dan menyediakan jalur bagi tiap
pasang kawat. Kabel UTP terhubung ke perangkat melalui konektor modular 8 pin yang
disebut konektor RJ-45. Semua protokol LAN dapat beroperasi melalui kabel UTP.
Kebanyakan perangkat LAN dilengkapi dengan RJ-45. Secara singkat kabel UTP adalah
murah dan mudah dipasang, dan bisa bekerja untuk jaringan skala kecil.
Kategori UTP
Terdapat 5 kategori untuk kabel UTP. Kategori ini mendukung sinyal suara
berkecepatan rendah (low-speed voice) dan sinyal LAN berkecepatan tinggi. Kategori 5
UTP direkomendasikan sebagai kategori minimum untuk instalasi LAN dan cocok untuk
topologi star. Tabel berikut menunjukkan masing-masing kategori :
-
Laporan Akhir Diagnosa WAN Observasi Di. PT.INTI | 27
Kelebihan:
Harga relatif paling murah di antara kabel jaringan lainnya
Mudah dalam membangun instalasi
Kelemahan:
Jarak jangkau hanya 100 m dan kecepatan transmisi relatif terbatas (1 Gbps)
Mudah terpengaruh noise (gangguan)
Fiber Optic
Saluran transmisi atau sejenis kabel yang terbuat dari kaca atau plastik yang sangat
halus dan lebih kecil dari sehelai rambut, dan dapat digunakan untuk mentransmisikan
sinyal cahaya dari suatu tempat ke tempat lain. Sumber cahaya yang digunakan biasanya
adalah laser atau LED. Kabel ini berdiameter lebih kurang 120 mikrometer. Cahaya yang
ada di dalam serat optik tidak keluar karena indeks bias dari kaca lebih besar daripada
indeks bias dari udara, karena laser mempunyai spektrum yang sangat sempit. Kecepatan
transmisi serat optik sangat tinggi sehingga sangat bagus digunakan sebagai saluran
komunikasi.
Ukuran kabel ini kecil dan terbuat dari serat optik. Kabel ini dibagi menjadi 2, yaitu:
a. Multi mode
-
Laporan Akhir Diagnosa WAN Observasi Di. PT.INTI | 28
Penjalaran cahaya dari satu ujung ke ujung lainnya pada kabel jenis ini dapat
melalui beberapa lintasan cahaya karena diameter intinya (core) cukup besar (50 mm).
b. Single mode
Diameter intinya hanya 3-10 mm sehingga penjalaran cahaya hanya dapat melalui
satu lintasan.
Kelebihan :
a. Ukuran kecil dan ringan
b. Sulit dipengaruhi interferensi/ gangguan
c. Redaman transmisinya kecil
d. Bidang frekuensinya lebar
Kekurangan :
-
Laporan Akhir Diagnosa WAN Observasi Di. PT.INTI | 29
a) Instalasinya cukup sulit
b) Tidak fleksibel
c) Harga relatif mahal
3.5 Switching
1. Packet Switching
Paket Switching adalah suatu metode pada jaringan komunikasi digital yang
dikelompokkan menurut semua data yang ditransmisikan, terlepas dari konten, jenis,
atau struktur kedalam blok yang sesuai dengan ukuran yang disebut paket.
Kelebihan Paket Switching:
1. Jalur efisiensi yang lebih besar
2. Konversi rate data
3. Dapat menerima paket meskipun sedang sibuk
4. Skala prioritas dapat digunakan
Teknik Switching:
Stasiun pemecah pesan yang panjang dalam bentuk paket
Mengirim segera paket ke jaringan
Paket dikemas dalam 2 cara
-
Laporan Akhir Diagnosa WAN Observasi Di. PT.INTI | 30
1. Datagram (sebuah paket data yang mengandung alamat terminal atau
komputer yang dituju dan bersifat bebas/terpisah dari paket lain yang
berkaitan dengan transaksi yang sama)
2. Sirkuit Virtual
Rute sudah direncanakan dahulu, sebelum paket-paket dikirim.
Koneksi dibangun antara permintaan dan penerimaan.
Setiap paket mempunyai identifikasi sirkuit virtual sebagai alamat
tujuan.
Setiap paket dapat mencari jalur sendiri.
2. Circuit Switching
Sirkuit Switching adalah jaringan yang mengalokasikan sebuah sirkuit /
kanal yang dedicated diantara nodes dan terminal untuk digunakan pengguna untuk
berkomunikasi. Sirkuit yang dedicated tidak dapat digunakan oleh penelepon lain sampai
sirkuit itu dilepaskan, dan koneksi baru bias disusun. Bahkan jika tidak ada komunikasi
berlangsung pada sebuah sirkuit yang dedicated, kanal tersebut tetap tidak dapat
digunakan oleh pengguna lain. Kanal yang dapat dipakai untuk hubungan telepon baru
disebut sebagai kanal yang ideal.
Sistem telepon zaman dahulu merupakan contoh penggunaan circuit switching.
Pelanggan meminta operator untuk menghubungkan mereka dengan pelanggan lain, yang
mungkin berada pada yang sama, atau melalui sebuah inter-exchange link dan operator
lain. Dimanapun posisi para pelanggan ini, tetap terbentuk sebuah koneksi antar telepon
kedua pelanggan selama hubungan telepon berlangsung. Kawat tembaga yang sedang
-
Laporan Akhir Diagnosa WAN Observasi Di. PT.INTI | 31
digunakan untuk koneksi ini tidak dapat digunakan untuk hubungan telepon lain,
walaupun para pelanggan ini tidak sedang berbicara dan jalur ini dalam kondisi tidak
digunakan (silent).
Perbedaan Circuit Switching & Packet Switching
Circuit switching
1. Tergantung pada path transmisi
2. Transmisi data secara kontinu
3. Interaksi yang cukup cepat
4. Message-message tidak disimpan
5. Path dibentuk untuk seluruh percakapan
6. Delayy setup panggilan; delay transmisi diabaikan
7. Sinyal sibuk bila party yang dipanggil sibuk
8. Kelebihan beban mungkin memblok setup panggilan; tidak ada delay untuk
pembentukan panggilan-panggilan
9. Elektromekanikal atau komputerisasi switching node
10. Pemakai bertanggung jawab untuk kehilangan proteksi message
11. Biasanya tidak ada konversi kecepatan atau kode
12. Bandwidth transmisi yang tetap
13. Tidak ada kelebihan bit-bit setelah setup panggilan
Packet switching
14. Tidak tergantung
15. Transmisi paket-paket
16. Idem
17. Paket-paket mungkin disimpan sampai dikirim
18. Rute terbentuk untuk tiap paket
19. Delay transmisi paket
20. Pengirim mungkin memberitahukan jika paket tidak dikirimkan
21. Kelebihan beban meningkatkan delay paket
-
Laporan Akhir Diagnosa WAN Observasi Di. PT.INTI | 32
22. Small switching node
23. Jaringan mungkin bertanggung jawab untuk paket-paket individu
24. Pemakaian bandwidth yang dinamis
3.5.1 VLAN (Virtual Local Area Network)
VLAN merupakan suatu metode untuk membagi satu koneksi fisik pada sebuah LAN
menjadi beberapa koneksi logika. Pada LAN yang konvensional, tiap tiap workstation
terhubung dengan sebuah hub atau repeater. Jika ada dua workstation yang mengirimkan
data pada waktu yang bersamaan, akan terjadi tubrukan (collision) dan data yang
ditransmisikan akan hilang. Untuk mencegah terjadinya collision maka pada jaringan
digunakan perangkat switch.
VLAN dengan mode trunk, istilah trunk diambil dari sistem telepon yang dapat
mengangkut beberapa percakapan sekaligus (multiple conversation). Trunk link digunakan
untuk menghubungkan switch dengan switch yang lain, switch dengan router, atau switch
dengan server.
3.5.2 STP (Spanning Tree Protocol)
Spanning Tree Protocol (disingkat STP) adalah protokol jaringan yang menjamin
topologi jaringan bebas-pengulangan untuk penghubung Ethernet LAN. Fungsi dasar dari
STP adalah untuk mencegah pengulangan penghubung dan radiasi siaran yang dihasilkan
dari mereka. STP juga memungkinkan desain jaringan untuk menyediakan jalur cadangan
otomatis jika jalur aktif gagal, tanpa bahaya dari perulangan (looping) yang tidak
diinginkan dalam jaringan, atau kebutuhan untuk panduan mengaktifkan / menonaktifkan
cadangan jaringan ini.
3.5.3 VTP (Virtual Trunking Protocol)
Suatu protocol untuk mengenalkan suatu atau sekelompok VLAN yang telah ada
agar dapat berkomunikasi dengan jaringan. Atau menurut sumber lain mengatakan suatu
metoda dalam hubungan jaringan LAN dengan ethernet untuk menyambungkan
komunikasi dengan menggunakan informasi VLAN, khususnya ke VLAN. VLAN
-
Laporan Akhir Diagnosa WAN Observasi Di. PT.INTI | 33
Trunking Protocol (VTP) merupakan fitur Layer 2 yang terdapat pada jajaran switch
Cisco Catalyst, yang sangat berguna terutama dalam lingkungan switch skala besar yang
meliputi beberapa Virtual Local Area Network (VLAN).
3.6 Enkapsulasi WAN
Dalam dunia jaringan, khususnya WAN, terdapat beberapa protokol enkapsulasi.
Namun saya hanya akan membahas 2 saja, yaitu PPP dan Frame Relay.
a. PPP (Point to Point Protocol)
PPP (Point to Point Protocol) merupakan protokol data link layer yang dapat digunakan
pada media asynchrounous serial atau synchrounous serial. PPP pada dasarnya
merupakan pengembangan dari protokol SLIP (Serial Line Interface Protocol), yaitu
sebuah protokol standard point to point yang menggunakan protokol TCP/IP.
Lapisan Physical bertugas untuk menyediakan media yang diperlukan untuk
menghubungkan antar router baik dengan menggunakan Media Synchronous maupun
Asiynchronous.
Lapisan Network bertugas memberikan layanan traffic menggunakan NCP (Network
Control Protocol) dan memberikan layanan traffic secara logika dengan menggunakan
protocol IP, IPX dan protocol layer 3 lainnya.
b. Frame Relay
Jaringan Frame Relay dirancang untuk dapat menampilkan kualitas koneksi yang
lebih efektif dibandingkan dengan X.25. Protokol Frame Relay mendefinisikan proses
pengiriman data melalui sebuah jaringan data publik, dengan sifat koneksi yang
connection oriented.
Overhead (header) yang diberikan oleh encapsulasi Frame relay mempunyai
kapasitas yang lebih kecil dibanding dengan header dari encapsulasi X.25, hal ini akan
menyebabkan kualitas koneksi Frame relay dinilai lebih baik.
Frame Relay mempunyai kelemahan
Berkurangnya kemampuan flow control dan error correction antar jalur router link frame relay, akan tetapi kemampuan ini tersedia pada lapisan diatasnya.
Frame relay mempunyai kelebihan,
Dapat menyediakan proses komunikasi yang ringan.
-
Laporan Akhir Diagnosa WAN Observasi Di. PT.INTI | 34
BAB IV
ISI
4.1 Topologi Jaringan Perusahaan
Penjelasan topologi jaringan WAN yang terdapat di PT. INTI Bandung oleh
admin jaringannya.
-
Laporan Akhir Diagnosa WAN Observasi Di. PT.INTI | 35
A. Topologi real jaringan
-
Laporan Akhir Diagnosa WAN Observasi Di. PT.INTI | 36
4.2 Hirarki Jaringan Perusahaan
-
Laporan Akhir Diagnosa WAN Observasi Di. PT.INTI | 37
A. Mengklasifikasikan perangkat pada Hirarki jaringan perusahaan
1. Core Layer
a. 1 Router dan 1 Router BeckBone menggunakan Router OS dari Mikrotik
2. Distribute Layer
a. 8 Manageable Switch dari HP 2510
b. 5 server dari IBM System x3250 M4 menggunakan OS Ubuntu Server 10.04
dan windows server 2008
3. Access Layer
a. Acces Point
b. PC Dekstop
c. Smartphone
d. Tablet
e. PDA
f. Printer
g. Barcode Scanner
Core Layer : Sebuah ISP yang terhubung ke Internet dan server utama
perusahaan dan di sebarkan oleh router sebagai jalur routing
(routerboard mikrotik RB1200)
Distribution Layer : Switch yang sebgai menyalurkan data komunikasi ( HP Switch
2510)
Access Layer : Sebuah client yang dapat beraktifitas pada sebuah jaringan
( PC,PDA,dkk)
-
Laporan Akhir Diagnosa WAN Observasi Di. PT.INTI | 38
4.3 Perangkat Jaringan Perusahaan
1. IBM System x3250 M4 (Server)
Processor
Intel Xeon E3-1200v2 series (quad-core) up to 3.6 GHz/8 MB/1600 MHz, Intel Core i3
2100 series (dual-core) up to 3.4 GHz/3 MB/1333 MHz, Pentium (dual-core) up to 3.0
GHz/3 MB/1333 MHz
Memory (max)
1 4 GB 1600 MHz DDR-3 UDIMM standard, maximum 32 GB via four DIMM slots
Expansion slots
One PCIe x8, one PCIe x4 for hardware RAID-0, -1, compact dual-port NIC adapter (via
CTO only)
Disk bays (total/hot-swap)
Two 3.5 in. simple-swap SATA or four 2.5 in. hot-swap/simple-swap SAS/SATA
(simple-swap 2.5 in. via CTO only)
Maximum internal storage
8.0 TB, optical drive device optional
Power supply (std/max)
300 W (1/1) or redundant 460 W (1/2)
RAID support
Simple-swap SATA models - ServeRAID-C100 for IBM System x; hot-swap SAS model
hardware RAID-0, -1 is standard (model dependent); optional hardware RAID-5
Systems management
Integrated Management Module 2 (IMM2) with IPMI 2.0 and Serial over LAN, optional
upgrade to remote presence via Feature on Demand (FoD); IBM Systems Director,
ServerGuide
Operating systems supported
Microsoft Windows Server 2012/Microsoft Windows Server 2008 R2/ Microsoft
Windows Server 2008, Red Hat Linux, SUSE Linux, vSphere 5.0
2. HP 2510 switch Manageability
Fitur HP 2510 Switch
-
Laporan Akhir Diagnosa WAN Observasi Di. PT.INTI | 39
a. Quality of Service (QoS)
b. Connectivity
c. Resiliency and high availability
d. Manageability
e. Layer 2 switching
f. Security
g. Convergence
h. Flexibility
i. Warranty and support
3. Routerboard Mikrotik RB1200
Product Code RB1200
Architecture PPC
CPU PPC460GT 1000MHz
Current Monitor No
Main Storage/NAND 64MB
RAM 512MB
SFP Ports 10
LAN Ports 0
Gigabit Yes
MiniPCI 0
Switch Chip 1
Integrated Wireless No
MiniPCie 0
SIM Card Slot No
USB No
Memory cards No
Power Jack 110/220V
802.3af Support No
POE Input No
POE Output No
-
Laporan Akhir Diagnosa WAN Observasi Di. PT.INTI | 40
Serial Port DB9/RS232
Voltage Monitor Yes
Temperature Sensor Yes
Dimentions 1U case: 44x176x442m
Operating System RouterOS
4. ISP Telkomsel dan Lintasarta dan Indosat
5. Cable UTP, STP dan Fiber optic
-
Laporan Akhir Diagnosa WAN Observasi Di. PT.INTI | 41
Perancangan perangkat pada topologi simulasi atau hasil modifikasi
1. Router 1841
The Cisco 1841 Integrated Services Router is part of the Cisco 1800 Integrated Services
Router Series which complements the Integrated Services Router Portfolio.
The Cisco 1841 Integrated Services Router provides the following support:
Wire-speed performance for concurrent services at T1/E1 WAN rates
Enhanced investment protection through increased performance and modularity
Enhanced investment protection through increased modularity
Increased density through High-Speed WAN Interface Card Slots (two)
Support for over 90 existing and new modules
Support for majority of existing WICs, VWICs, and VICs (data mode only)
Two Integrated 10/100 Fast Ethernet ports
Security
o On-board encryption
o Support of up to 800 VPN tunnels with the AIM Module
o Antivirus defense support through Network Admission Control (NAC)
o Intrusion Prevention as well as stateful Cisco IOS Firewall support and
many more essential security features
2. Switch 2950 24 Ports
a. 24 10/100 ports
b. 1 rack unit (RU) standalone switch
c. Wire-speed desktop switches offering Cisco IOS functionality for basic data, video
and voice services at the edge of the network
d. Standard Image (SI) software installed
e. Ideal for desktop connectivity
-
Laporan Akhir Diagnosa WAN Observasi Di. PT.INTI | 42
4.4 Switching
4.4.1 VLAN (Virtual Local Area Network)
a. Memodifikasi topologi menjadi VLAN antar ruangan
-
Laporan Akhir Diagnosa WAN Observasi Di. PT.INTI | 43
b. Tabel VLAN ID
No copyPC IP Address Switch VLAN
1 0 192.168.1.1/24 CopyS1 VLAN 2a
2 1 192.168.1.2/24 CopyS1 VLAN 3b
3 2 192.168.1.3/24 CopyS1 VLAN 4c
4 3 192.168.1.4/24 CopyS2 VLAN 2a
5 4 192.168.1.5/24 CopyS2 VLAN 3b
6 5 192.168.1.6/24 CopyS2 VLAN 4d
7 6 192.168.1.7/24 CopyS2 VLAN 5e
8 7 192.168.1.8/24 CopyS3 VLAN 5e
9 8 192.168.1.9/24 CopyS3 VLAN 5e
10 9 192.168.1.10/24 CopyS3 VLAN 6f
11 10 192.168.1.11/24 CopyS3 VLAN 6f
12 11 192.168.1.12/24 CopyS4 VLAN 2a
13 12 192.168.1.13/24 CopyS4 VLAN 5e
14 13 192.168.1.14/24 CopyS4 VLAN 6f
15 14 192.168.1.15/24 CopyS4 VLAN 7g
16 15 192.168.1.16/24 CopyS5 VLAN 7g
17 16 192.168.1.17/24 CopyS5 VLAN 7g
-
Laporan Akhir Diagnosa WAN Observasi Di. PT.INTI | 44
c. Langkah Konfigurasi VLAN
Switch copyS1
Membuat VLAN ID
Switch>en
Switch#conf
Switch#configure ter
Switch#configure terminal
Enter configuration commands, one per line. End with
CNTL/Z.
Switch(config)#vlan 2
Switch(config-vlan)#name a
Switch(config-vlan)#vlan 3
Switch(config-vlan)#name b
Switch(config-vlan)#vlan 4
Switch(config-vlan)#name c
-
Laporan Akhir Diagnosa WAN Observasi Di. PT.INTI | 45
Menetapkan interface dengan VLAN ID
Switch(config)#interface fa0/2
Switch(config-if)#switchport mode trunk
Switch(config-if)#interface fa0/7
Switch(config-if)#switchport mode trunk
Switch(config)#in f0/3
Switch(config-if)#switchport mode access
Switch(config-if)#switchport access vlan 2
Switch(config-if)#ex
Switch(config)#in f0/4
Switch(config-if)#switchport mode access
Switch(config-if)#switchport access vlan 3
Switch(config-if)#ex
Switch(config)#in f0/5
Switch(config-if)#switchport mode access
Switch(config-if)#switchport access vlan 4
Switch(config-if)#ex
Switch(config)#
-
Laporan Akhir Diagnosa WAN Observasi Di. PT.INTI | 46
Switch copyS2
Membuat VLAN ID
Switch>en
Switch#conf
Switch#configure ter
Switch#configure terminal
Enter configuration commands, one per line. End with
CNTL/Z.
Switch(config)#vlan 2
Switch(config-vlan)#name a
Switch(config)#vlan 3
Switch(config-vlan)#name b
Switch(config-vlan)#vlan 4
Switch(config-vlan)#name c
Switch(config-vlan)#vlan 5
Switch(config-vlan)#name d
Switch(config)#ex
-
Laporan Akhir Diagnosa WAN Observasi Di. PT.INTI | 47
Menetapkan interface dengan VLAN ID
Switch(config)#in fa 0/1
Switch(config-if)#switchport mode trunk
Switch(config-if)#in fa 0/5
Switch(config-if)#switchport mode trunk
Switch(config-if)#ex
Switch(config)#in fa0/2
Switch(config-if)#switchport mode access
Switch(config-if)#switchport access vlan 2
Switch(config-if)#ex
Switch(config)#in fa0/3
Switch(config-if)#switchport mode access
Switch(config-if)#switchport access vlan 3
Switch(config-if)#ex
Switch(config)#in fa0/4
Switch(config-if)#switchport mode access
Switch(config-if)#switchport access vlan 4
Switch(config-if)#ex
Switch(config)#in fa0/6
Switch(config-if)#switchport mode access
Switch(config-if)#switchport access vlan 5
Switch(config-if)#
-
Laporan Akhir Diagnosa WAN Observasi Di. PT.INTI | 48
Switch copyS3
Membuat VLAN ID
Switch>en
Switch#conf
Switch#configure ter
Switch#configure terminal
Enter configuration commands, one per line. End with
CNTL/Z.
Switch(config)#vlan 5
Switch(config-vlan)#name d
Switch(config-vlan)#vlan 6
Switch(config-vlan)#name e
Switch(config-vlan)#vlan 7
Switch(config-vlan)#name f
Switch(config-vlan)#ex
-
Laporan Akhir Diagnosa WAN Observasi Di. PT.INTI | 49
Menetapkan interface dengan VLAN ID
Switch(config)#in fa0/1
Switch(config-if)#switchport mode trunk
Switch(config-if)#ex
Switch(config)#in fa0/5
Switch(config-if)#switchport mode trunk
Switch(config-if)#ex
Switch(config)#in fa0/2
Switch(config-if)#switchport mode access
Switch(config-if)#switchport access vlan 5
Switch(config-if)#ex
Switch(config)#in fa0/3
Switch(config-if)#switchport mode access
Switch(config-if)#switchport access vlan 6
Switch(config-if)#ex
Switch(config)#in fa0/4
Switch(config-if)#switchport mode access
Switch(config-if)#switchport access vlan 6
Switch(config-if)#ex
Switch(config)#in fa0/6
Switch(config-if)#switchport mode access
Switch(config-if)#switchport access vlan 7
Switch(config-if)#
-
Laporan Akhir Diagnosa WAN Observasi Di. PT.INTI | 50
Switch copyS4
Membuat VLAN ID
Switch>en
Switch#configure terminal
Enter configuration commands, one per line. End with
CNTL/Z.
Switch(config)#vlan 2
Switch(config-vlan)#name a
Switch(config-vlan)#ex
Switch(config)#vlan 5
Switch(config-vlan)#name d
Switch(config-vlan)#ex
Switch(config)#vlan 6
Switch(config-vlan)#name e
Switch(config-vlan)#ex
Switch(config)#vlan 7
Switch(config-vlan)#name f
Switch(config-vlan)#ex
-
Laporan Akhir Diagnosa WAN Observasi Di. PT.INTI | 51
Menetapkan interface dengan VLAN ID
Switch(config)#in fa0/1
Switch(config-if)#switchport mode trunk
Switch(config-if)#ex
Switch(config)#in fa0/4
Switch(config-if)#switchport mode trunk
Switch(config-if)#ex
Switch(config)#in fa0/6
Switch(config-if)#switchport mode trunk
Switch(config-if)#ex
Switch(config)#in fa0/7
Switch(config-if)#switchport mode access
Switch(config-if)#switchport access vlan 2
Switch(config-if)#ex
Switch(config)#in fa0/2
Switch(config-if)#switchport mode access
Switch(config-if)#switchport access vlan 5
Switch(config-if)#ex
Switch(config)#in fa0/3
Switch(config-if)#switchport mode access
Switch(config-if)#switchport access vlan 6
Switch(config-if)#ex
Switch(config)#in fa0/5
Switch(config-if)#switchport mode access
Switch(config-if)#switchport access vlan 7
Switch(config-if)#ex
Switch(config)#
-
Laporan Akhir Diagnosa WAN Observasi Di. PT.INTI | 52
Switch copyS5
Membuat VLAN ID
Menetapkan interface dengan VLAN ID
Switch>en
Switch#conf
Switch#configure terminal
Enter configuration commands, one per line. End with
CNTL/Z.
Switch(config)#vlan 7
Switch(config-vlan)#name f
Switch(config-vlan)#ex
Switch(config-if)#
Switch(config)#in fa0/1
Switch(config-if)#switchport mode trunk
Switch(config-if)#ex
Switch(config)#in fa0/2
Switch(config-if)#switchport mode access
Switch(config-if)#switchport access vlan 7
Switch(config-if)#ex
Switch(config)#in fa0/3
Switch(config-if)#switchport mode access
Switch(config-if)#switchport access vlan 7
Switch(config-if)#
-
Laporan Akhir Diagnosa WAN Observasi Di. PT.INTI | 53
d. Pengujian pada beberapa client
-
Laporan Akhir Diagnosa WAN Observasi Di. PT.INTI | 54
4.4.2 STP (Spanning Tree Protocol)
a. Topologi STP
-
Laporan Akhir Diagnosa WAN Observasi Di. PT.INTI | 55
b. Langkah Konfigurasi STP
Mengkonfigurasi jalur STPnya pada switch CopyS1
Switch(config)#spanning-tree vlan 2 priority 16384
Switch(config)#ex
Switch#
%SYS-5-CONFIG_I: Configured from console by console
Switch#show spanning-tree
VLAN0002
Spanning tree enabled protocol ieee
Root ID Priority 4098
Address 0002.1707.85BA
Cost 19
Port 2(FastEthernet0/2)
Hello Time 2 sec Max Age 20 sec Forward Delay 15 sec
Bridge ID Priority 16386 (priority 16384 sys-id-ext 2)
Address 0001.96B6.90CB
Hello Time 2 sec Max Age 20 sec Forward Delay 15 sec
Aging Time 20
Interface Role Sts Cost Prio.Nbr Type
---------------- ---- --- --------- -------- --------------------------------
Fa0/2 Root FWD 19 128.2 P2p
Fa0/3 Desg FWD 19 128.3 P2p
Fa0/7 Desg FWD 19 128.7 P2p
-
Laporan Akhir Diagnosa WAN Observasi Di. PT.INTI | 56
Mengkonfigurasi jalur STPnya pada switch CopyS2
Switch(config)#spanning-tree vlan 2 priority 12288
Switch(config)#ex
Switch#
%SYS-5-CONFIG_I: Configured from console by console
Switch#show spanning-tree
VLAN0002
Spanning tree enabled protocol ieee
Root ID Priority 4098
Address 0002.1707.85BA
Cost 19
Port 5(FastEthernet0/5)
Hello Time 2 sec Max Age 20 sec Forward Delay 15 sec
Bridge ID Priority 12290 (priority 12288 sys-id-ext 2)
Address 0001.4310.DE90
Hello Time 2 sec Max Age 20 sec Forward Delay 15 sec
Aging Time 20
Interface Role Sts Cost Prio.Nbr Type
---------------- ---- --- --------- -------- --------------------------------
Fa0/1 Altn BLK 19 128.1 P2p
Fa0/2 Desg FWD 19 128.2 P2p
Fa0/5 Root FWD 19 128.5 P2p
-
Laporan Akhir Diagnosa WAN Observasi Di. PT.INTI | 57
Mengkonfigurasi jalur STPnya pada switch CopyS3
Switch(config)#spanning-tree vlan 2 priority 8192
Switch(config)#ex
Switch#
%SYS-5-CONFIG_I: Configured from console by console
Switch#
VLAN0002
Spanning tree enabled protocol ieee
Root ID Priority 4098
Address 0002.1707.85BA
Cost 19
Port 1(FastEthernet0/1)
Hello Time 2 sec Max Age 20 sec Forward Delay 15 sec
Bridge ID Priority 8194 (priority 8192 sys-id-ext 2)
Address 0050.0F7D.E825
Hello Time 2 sec Max Age 20 sec Forward Delay 15 sec
Aging Time 20
Interface Role Sts Cost Prio.Nbr Type
---------------- ---- --- --------- -------- --------------------------------
Fa0/1 Root FWD 19 128.1 P2p
Fa0/5 Desg FWD 19 128.5 P2p
-
Laporan Akhir Diagnosa WAN Observasi Di. PT.INTI | 58
Mengkonfigurasi jalur STPnya pada switch CopyS4
Switch(config)#spanning-tree vlan 2 priority 4096
Switch(config)#ex
Switch#
%SYS-5-CONFIG_I: Configured from console by console
Switch#sh
VLAN0002
Spanning tree enabled protocol ieee
Root ID Priority 4098
Address 0002.1707.85BA
This bridge is the root
Hello Time 2 sec Max Age 20 sec Forward Delay 15 sec
Bridge ID Priority 4098 (priority 4096 sys-id-ext 2)
Address 0002.1707.85BA
Hello Time 2 sec Max Age 20 sec Forward Delay 15 sec
Aging Time 20
Interface Role Sts Cost Prio.Nbr Type
---------------- ---- --- --------- -------- --------------------------------
Fa0/1 Desg FWD 19 128.1 P2p
Fa0/4 Desg FWD 19 128.4 P2p
Fa0/6 Desg FWD 19 128.6 P2p
Fa0/7 Desg FWD 19 128.7 P2p
-
Laporan Akhir Diagnosa WAN Observasi Di. PT.INTI | 59
Mengkonfigurasi yang bukan jalur STPnya ( membesarkan priority) pada swirtch CopyS5
Switch(config)#spanning-tree vlan 7 priority 61440
Switch(config)#ex
Switch#
%SYS-5-CONFIG_I: Configured from console by console
Switch#
VLAN0007
Spanning tree enabled protocol ieee
Root ID Priority 4103
Address 0002.1707.85BA
Cost 19
Port 1(FastEthernet0/1)
Hello Time 2 sec Max Age 20 sec Forward Delay 15 sec
Bridge ID Priority 61447 (priority 61440 sys-id-ext 7)
Address 0001.C942.03AC
Hello Time 2 sec Max Age 20 sec Forward Delay 15 sec
Aging Time 20
Interface Role Sts Cost Prio.Nbr Type
---------------- ---- --- --------- -------- --------------------------------
Fa0/1 Root FWD 19 128.1 P2p
Fa0/2 Desg FWD 19 128.2 P2p
Fa0/3 Desg FWD 19 128.3 P2p
-
Laporan Akhir Diagnosa WAN Observasi Di. PT.INTI | 60
c. Troublsehooting
Cara mengatasinya memindahkan jalur STP dam menreboot semua perangkat,
dikarenakan masalah yang terjadi yaitu looping ke jalur STP yang sudah di konfigurasi.
d. Pengujian
-
Laporan Akhir Diagnosa WAN Observasi Di. PT.INTI | 61
4.4.3 VTP (Virtual Trunk Protcol
Topologi pada 1 ruangan perusahaan
-
Laporan Akhir Diagnosa WAN Observasi Di. PT.INTI | 62
Konfigurasi VLAN ID
Switch 1
Pembuatan VLAN ID
Pembagian segmen VLAN
-
Laporan Akhir Diagnosa WAN Observasi Di. PT.INTI | 63
Konfigurasi trunk antar switch 1
Switch 4
Pembuatan VLAN ID
-
Laporan Akhir Diagnosa WAN Observasi Di. PT.INTI | 64
Pembagian segmen VLAN
Konfigurasi trunk antar switch 4
-
Laporan Akhir Diagnosa WAN Observasi Di. PT.INTI | 65
Pengujian
Pengujian ping
Vlan 2
-
Laporan Akhir Diagnosa WAN Observasi Di. PT.INTI | 66
Vlan 3
4.5 Pengujian pada tabel PDU
-
Laporan Akhir Diagnosa WAN Observasi Di. PT.INTI | 67
4.5 Enkapsulasi WAN
4.5.1 PPP (Point To Point Protcol)
a. Topologi
b. Masukkan IP address dari beberapa PC
a) PC0
-
Laporan Akhir Diagnosa WAN Observasi Di. PT.INTI | 68
b) PC1
c. Masukkan IP address pada masing masing masing router
a) Router 1
-
Laporan Akhir Diagnosa WAN Observasi Di. PT.INTI | 69
b) Router 2
c) Router 3
-
Laporan Akhir Diagnosa WAN Observasi Di. PT.INTI | 70
d. Mengkonfigurasi Route dan Enkapsulasi PPP
a) Router 1
b) Router 2
-
Laporan Akhir Diagnosa WAN Observasi Di. PT.INTI | 71
c) Router 3
e. Pengujian
-
Laporan Akhir Diagnosa WAN Observasi Di. PT.INTI | 72
4.5.2 FRAME RELAY
4.5.2.1 Point To Point
a. Topologi
b. Konfigurasi router
a) Router 1
-
Laporan Akhir Diagnosa WAN Observasi Di. PT.INTI | 73
b) Router 2
-
Laporan Akhir Diagnosa WAN Observasi Di. PT.INTI | 74
c. Konfigurasi DLCI di Cloud pada beberapa Serial
a) Serial 0
-
Laporan Akhir Diagnosa WAN Observasi Di. PT.INTI | 75
b) Serial 1
-
Laporan Akhir Diagnosa WAN Observasi Di. PT.INTI | 76
d. Konfigurasi sublink pada cloud
e. Hasil pengujian
-
Laporan Akhir Diagnosa WAN Observasi Di. PT.INTI | 77
4.5.2.2 Multi To Point
a. Topologi
-
Laporan Akhir Diagnosa WAN Observasi Di. PT.INTI | 78
b. Konfigurasi beberapa router
a) Router 1
-
Laporan Akhir Diagnosa WAN Observasi Di. PT.INTI | 79
b) Router 2
c) Router 3
-
Laporan Akhir Diagnosa WAN Observasi Di. PT.INTI | 80
d) Router 4
-
Laporan Akhir Diagnosa WAN Observasi Di. PT.INTI | 81
c. Konfigurasi cloud di setiap serial
a) Serial 1
b) Serial 2
-
Laporan Akhir Diagnosa WAN Observasi Di. PT.INTI | 82
c) Serial 3
d) Serial 4
-
Laporan Akhir Diagnosa WAN Observasi Di. PT.INTI | 83
d. Pengujian
a) Ping
b) Tabel UDP
-
Laporan Akhir Diagnosa WAN Observasi Di. PT.INTI | 84
BAB V
KESIMPULAN
Dalam pembuatan laporan ini jadi kita dapat memahami beberapa teori atau praktik
yang kita coba, dari hasil observasi jaringan komputer di perusahaan PT. INDUSTRI
TELEKOMUNIKASI INDONESIA. Dimana dalam teori itu di terapkan di perusahaan
tersebut.
Dalam teorinya kita dapat mengetahui dari topologi jaringan, hierarki dari topologi,
switching yang terdiri dari VLAN, STP dan VTP, dan yang tekahir Enkapsulasi WAN
dimana yang di terapkan di perusahaan hanya Frame Relay dan PPP. Dimana untuk
VLAN memiliki lebih dari 120 VLAN hanya saja kita mempraktikan dalam ruangan
dalam simulator yaitu 8 VLAN. Untuk STP itu kita mempraktikan dari 4 switch dalam
ruangan yang berbeda dan terjadi kesalahan yaitu terjadinya looping atau pengulangan
komunikasi data, kita mencoba mengatasi dengan melakukan restart sebuah perangkat
simulator.
Untuk VTP itu hanyan menjembatani dari ruangan 1 dan ruangan 2 atau dari sayap
kana dan kiri perusahaan. Perangkat switch yang di pakai yaitu Manageability Switch,
dan untuk ekapsulasi WAN kita mencoba mempraktikan PPP dan Frame Relay dengan
simulator dengan topologi yang di modifikasi perangkat yang digunakan yaitu dari cisco
dan mikrotik.
-
Laporan Akhir Diagnosa WAN Observasi Di. PT.INTI | 85
DAFTAR PUSTAKA
http://www.inti.co.id/
http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/497/jbptunikompp-gdl-thomasadiw-24848-3-unikom_
t-3.pdf
http://www.inti.co.id/index.php/product-and-service
http://id.wikipedia.org/wiki/Circuit_switching
http://id.wikipedia.org/wiki/Sambungan_paket
http://www.cisco.com/c/en/us/tech/lan-switching/virtual-lans-vlan-trunking-protocol-vlan
s-vtp/index.html
http://id.wikipedia.org/wiki/VLAN
http://mhendy.blogspot.com/2014/08/enkapsulasi-wan.html
http://naufalafraramiztkj.blogspot.com/2014/08/microsoftinternetexplorer4-0-2.html
http://naufalafraramiztkj.blogspot.com/2014/08/v-behaviorurldefaultvmlo.html
http://naufalafraramiztkj.blogspot.com/2014/08/nama-naufal-afra-kelas-xii-tkjbmp.html
http://naufalafraramiztkj.blogspot.com/2014/08/v-behaviorurldefaultvmlo_18.html
http://www.pintarkomputer.com/2014/07/macam-macam-perangkat-keras-jaringan-komp
uter-dan-fungsinya.html
http://www.golekilmu.com/2013/07/23/mengenal-perangkat-jaringan-komputer-hardware
-dan-fungsinya/
http://bumn.go.id/inti#